Upload
verry-yudhana
View
285
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 155 Penyakit Fix
1/486
Nama Penyakit 1. Abortus Komplit
Pengertian adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang abortus komplit Hasil Anamnesis (Subjective)
1. Perdarahan sedikit
2. Nyeri perut atau kram ringan
. !ulut sudah tertutup
". Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
#aktor $isiko % #aktor !aternal
a. Penyakit in&eksi
b. 'angguan nutrisi yang berat
c. Penyakit menahun dan kronis
d. Alkohol dan merokok
e. Anomali uterus dan serviks &. 'angguan imunologis
g. (rauma &isik dan psikologis
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik
a. Penilaian tanda vital *tekanan darah- nadi- respirasi- suhu,
b. Penilaian tandatanda syok
c. Periksa kon)ungtiva untuk tanda anemia d. !encari ada
tidaknya massa abdomen
e. (andatanda akut abdomen dan de&ans musculer
&. Pemeriksaan ginekologi- ditemukan%
/ +steum uteri tertutup
/ Perdarahan sedikit
/ kuran uterus lebih kecil usia kehamilan
Pemeriksaan Penun)ang
a. Pemeriksaan S'.
b. Pemeriksaan tes kehamilan *H',% biasanya masih positi&
sampai 310 hari setelah abortus.
c. Pemeriksaan darah peri&er lengkap
Penegakan 4iagnosis *Assessment,4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasar anamnesis- pemeriksaan &isik- dan
penun)ang.
4iagnosis anding
a. Kehamilan ektopik
b. !ola hidatidosa
c. !issed Abortion
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
8/17/2019 155 Penyakit Fix
2/486
(idak memerlukan pengobatan khusus- hanya apabila
menderita anemia perlu diberikan sul&as &erosus dan dian)urkan
supaya makanannya mengandung banyak protein- vitamin dan
mineral.
Nama Penyakit 2. Abortus mengancam5insipiens
Pengertian adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah
mendatar dan ostium uteri telah membuka- akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam kavum uteri.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang abortus insipiens
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
1. Perdarahan bertambah banyak- ber6arna merah segar
disertai
terbukanya serviks
2.Perut nyeri ringan atau spasme *seperti kontraksi saat persalinan,
#aktor $isiko % #aktor !aternal
a. Penyakit in&eksi
b. 'angguan nutrisi yang berat
c. Penyakit menahun dan kronisd. Alkohol dan merokok
e. Anomali uterus dan serviks
&. 'angguan imunologis
g. (rauma &isik dan psikologis
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang
Sederhana *+b)ective,
Pemeriksaan #isik
a. Penilaian tanda vital *tekanan darah- nadi- respirasi- suhu,
b. Penilaian tandatanda syok
c. Periksa kon)ungtiva untuk tanda anemia d. !encari adatidaknya massa abdomen
e. (andatanda akut abdomen dan de&ans musculer
&. Pemeriksaan ginekologi- ditemukan%
/ +steum uteri terbuka- dengan terdapat penon)olan
kantong dan didalamnya berisi cairan ketuban
/ Perdarahan ber6arna merah segar
/ kuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
/ 4etak )antung )anin masih ditemukan
Pemeriksaan Penun)ang
a. Pemeriksaan S'.
b. Pemeriksaan tes kehamilan *H',% biasanya masih positi& sampai 310 hari setelah abortus.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
3/486
c. Pemeriksaan darah peri&er lengkap
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasar anamnesis- pemeriksaan &isik-
dan penun)ang.
4iagnosis anding
a. Kehamilan ektopik
b. !ola hidatidosa
c. !issed Abortion
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
1. +bservasi tanda vital
2. ila kondisi stabil ru)uk ke &asilitas pelayanan kesehatanyang lebih lengkap untuk rencana pengeluran hasil konsepsi
. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret
vakum atau dengan cunam abortus- disusul dengan kerokan
Kriteria $u)ukan%
Nama Penyakit . Abortus inkomplit
Pengertian adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
masih ada yang tertinggal.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang abortus inkomplit
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
1. Perdarahan akti&
2. Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan
. Pengeluaran sebagian hasil konsepsi". !ulut rahim terbuka dengan sebagian sisa konsepsi
tertinggal
7. (erkadang pasien datang dalam keadaan syok akibat perdarahan
#aktor $isiko % #aktor !aternal
a. Penyakit in&eksi
b. 'angguan nutrisi yang berat
c. Penyakit menahun dan kronis
d. Alkohol dan merokok
e. Anomali uterus dan serviks
&. 'angguan imunologis
g. (rauma &isik dan psikologisHasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang
8/17/2019 155 Penyakit Fix
4/486
Sederhana *+b)ective,
Pemeriksaan #isik
a. Penilaian tanda vital *tekanan darah- nadi- respirasi- suhu,
b. Penilaian tandatanda syok
c. Periksa kon)ungtiva untuk tanda anemia d. !encari ada
tidaknya massa abdomene. (andatanda akut abdomen dan de&ans musculer
&. Pemeriksaan ginekologi- ditemukan%
/ Abortus inkomplit
/ +steum uteri terbuka- dengan terdapat sebagian sisa konsepsi
/ Perdarahan akti&
/ kuran uterus sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan Penun)ang
a. Pemeriksaan S'.
b. Pemeriksaan tes kehamilan *H',% biasanya masih positi&
sampai 310 hari setelah abortus.
c. Pemeriksaan darah peri&er lengkap
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasar anamnesis- pemeriksaan &isik-
dan penun)ang.
4iagnosis anding
a. Kehamilan ektopik
b. !ola hidatidosa
c. !issed Abortion
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
1. +bservasi tanda vital *tensi- nadi- suhu- respirasi,
2. 8valuasi tandatanda syok- bila ter)adi syok karena
perdarahan- pasang 9: line *bila perlu 2 )alur, segera berikan
in&us cairan Nal &isiologis atau cairan ringer laktat disusul
dengan darah.
. Setelah syok teratasi ru)uk ke &asilitas seln)utnya untuk
dilakukan kerokan *45,. Pasca tindakan berikan ergometrin
9!.Kriteria $u)ukan%
8/17/2019 155 Penyakit Fix
5/486
Nama Penyakit ". Alergi makanan
Pengertian adalah suatu respons normal terhadap makanan yang dicetuskan
oleh suatu reaksi yang spesi&ik didalam suatu sistem imun dan
diekspresikan dalam berbagai ge)ala yang muncul dalam hitunganmenit setelah makanan masuk; namun ge)ala dapat muncul
hingga beberapa )am kemudian.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang alergi makanan
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
a. Pada kulit% eksim- urtikaria. Pada saluran pernapasan % rinitis-
asma.
b. Keluhan pada saluran pencernaan% ge)ala gastrointestinal non
spesi&ik dan berkisar dari edema- pruritus bibir- mukosa pipi-
mukosa å- muntah- kram- distensi- diare.
c. Sindroma alergi mulut melibatkan mukosa pipi atau lidah tidak
berhubungan dengan ge)ala gastrointestinal lainnya.
d. 4iare kronis dan malabsorbsi ter)adi akibat reaksi
hipersensitivitas lambat non 9g8mediated seperti pada enteropati
protein makanan dan penyakit seliak
e. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult
bleeding atau&rank colitis.#aktor $isiko % terdapat ri6ayat alergi di keluargaHasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik
Pemeriksaan &isik pada kulit dan mukosa serta paru.
Pemeriksaan Penun)ang %
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan &isik
4iagnosis anding
9ntoksikasi makanan
Komplikasi %$eaksi alergi berat
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
$i6ayat reaksi alergi berat atau ana&ilaksis%
a. Hindari makanan penyebab
b.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
6/486
sederhana dan sensiti& mendeteksi antibodi sel mast
spesi&ik yang berikatan dengan 9g8.Hasil positi&
*diameter lebih dari mm dari kontrol mengindikasikan
adanya antibodi yang tersensitisasi- yang )uga
mengindikasikan adanya alergi makanan yang dapatdikon&irmasi dengan food challenge,.
)i kulit positi&%
1. Hindari makanan yang terlibat secara temporer
2. =akukan u)i terbuka
a,
8/17/2019 155 Penyakit Fix
7/486
Nama Penyakit 7. Anemia de&isiensi besi
?. Anemia de&isiensi besi pada kehamilan
Pengertian adalah penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan
penurunan kadar oksigen yang didistribusikan ke seluruh
tubuh sehingga menimbulkan berbagai keluhan *sindrom
anemia,.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang anemia
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang ke dokter dengan keluhan lemah- lesu- letih- lelah-
penglihatan berkunangkunang- pusing- telinga berdenging dan
penurunan konsentrasi.
#aktor $isiko
a. 9bu hamil b. $ema)a putri
c. Pemakaian obat cephalosporin- chloramphenicol )angka
pan)ang d. Status gi>i kurang
e. #aktor ekonomi kurang
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik Patognomonis
a. !ukokutaneus% pucat@indikator yang cukup baik- sianotik-
atro&i papil lidah *anemia de&isiensi besi dan anemia pernisiosa,-
alopesia *anemia de&isiensi besi,- ikterik *anemia hemolitik,-
koilonikia *anemia de&isiensi besi,- glositis *anemia pernisiosa,-rambut kusam- vitiligo *anemia pernisiosa,.
b. Kardiovaskular % takikardi- bising )antung. c. $espirasi %
&rekuensi napas *takipnea,.
d. !ata% kon)ungtiva pucat.
(anda dan ge)ala lain dapat di)umpai sesuai dengan penyebab dari
anemia tersebut- yaitu%
a. !ata% dapat mencerminkan adanya mani&estasi dari suatu
anemia tertentu *misal % perdarahan pada anemia aplastik,
b. 'astrointestinal % ulkus oral dapat menandakan suatuimunode&isiensi
*anemia aplastik- leukemia,- colok dubur
c. rogenital *inspekulo, % massa pada organ genitalia 6anita d.
Abdomen % hepatomegali- splenomegali- massa
e. Status gi>i kurang
#aktor Predisposisi
a. 9n&eksi kronik
b. Keganasan
c. Pola makan *:egetarian,
Pemeriksaan Penun)ang % Pemeriksaan darah% Hemoglobin *Hb,-
8/17/2019 155 Penyakit Fix
8/486
Hematokrit *Ht,- leukosit- trombosit- )umlah eritrosit- mor&ologi
darah tepi *apusan darah tepi,- !:- !H- !H- retikulosit.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis- pemeriksaan
&isik dan hasil pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah
kurang dari kadar Hb normal.
Nilai ru)ukan kadar hemoglobin
normal menurut H+% =akilaki% B
1 g5dl
Perempuan% B 12 g5dl
Perempuan hamil% B 11 g5dl
4iagnosis anding
Anemia de&isiensi vit 12- asam &olat
Anemia Aplastik
Anemia Hemolitik
Anemia pada penyakit kronik
Komplikasi %
'agal
8/17/2019 155 Penyakit Fix
9/486
Nama Penyakit 3. Angina Pektoris
Pengertian ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas-yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di dada yang sering
men)alar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada
saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas
dihentikan.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang angina pektoris
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada yang khas- yaitu
seperti rasa ditekan atau terasa berat seperti ditimpa beban yangsangat berat.
4iagnosis seringkali berdasarkan keluhan nyeri dada yang
mempunyai ciri khas sebagai berikut%
a. =etak
Sering pasien merasakan nyeri dada di daerah sternum atau di
ba6ah sternum *substernal,- atau dada sebelah kiri dan kadang
kadang men)alar ke lengan kiri- dapat men)alar ke punggung-
rahang- leher- atau ke lengan kanan. Nyeri dada )uga dapat
timbul di tempat lain seperti di daerah epigastrium- leher- rahang-
gigi- bahu.
b. Kualitas
Pada angina- nyeri dada biasanya seperti tertekan benda berat- atau
seperti diperas atau terasa panas- kadangkadang hanya mengeluh
perasaan tidak enak di dada karena pasien tidak dapat men)elaskan
dengan baik- lebihlebih )ika pendidikan pasien kurang.
c. Hubungan dengan aktivitas
Nyeri dada pada angina pektoris biasanya timbul pada saat
melakukan aktivitas- misalnya sedang ber)alan cepat- tergesagesa-
atau sedang ber)alan mendaki atau naik tangga. Pada kasus yang
berat aktivitas ringan seperti mandi atau menggosok gigi- makanterlalu kenyang- emosi- sudah dapat menimbulkan nyeri dada.
Nyeri dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan
aktivitasnya. Serangan angina dapat timbul pada 6aktu istirahat atau
pada 6aktu tidur malam.
d. =amanya serangan
=amanya nyeri dada biasanya berlangsung 17 menit-
kadang kadang perasaan tidak enak di dada masih terasa setelah
nyeri hilang. ila nyeri dada berlangsung lebih dari 20 menit-
mungkin pasien mendapat serangan in&ark miokard akut dan
bukan angina pektoris biasa. Pada angina pektoris dapat timbul
keluhan lain seperti sesak napas- perasaan lelah- kadangkadangnyeri dada disertai keringat dingin.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
10/486
e. Nyeri dada bisa disertai keringat dingin - mual- muntah- sesak
dan pucat.
#aktor $isiko
#aktor risiko yang tidak dapat diubah%
a. sia$isiko meningkat pada pria datas "7 tahun dan 6anita diatas 77
tahun
*umumnya setelah menopause,
b.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
11/486
hipertensi dan angina; dapat pula menun)ukkan perubahan segmen
S( atau gelombang ( yang tidak khas. Pada saat serangan angina-
8K' akan menun)ukkan depresi segmen S( dan gelombang ( dapat
men)adi negati&.
'ambaran 8K' penderita angina tak stabil5A(S dapat berupadepresi segmen S(- inversi gelombang (- depresi segmen S(
disertai inversi gelombang (- elevasi segmen S(- hambatan cabang
ikatan His dan bisa tanpa perubahan segmen S( dan gelombang (.
Perubahan 8K' pada A(S bersi&at sementara dan masingmasing
dapat ter)adi sendirisendiri ataupun bersamaan. Perubahan tersebut
timbul di saat serangan angina dan kembali ke gambaran normal
atau a6al setelah keluhan angina hilang dalam 6aktu 2" )am. ila
perubahan tersebut menetap setelah 2" )am atau ter)adi evolusi
gelombang G- maka disebut sebagai 9!A.
b. #oto toraks
#oto rontgen dada sering menun)ukkan bentuk )antung yang normal; pada pasien hipertensi dapat terlihat )antung membesar dan kadang
kadang tampak adanya kalsi&ikasi arkus aorta.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis- pemeriksaan
&isik- dan penun)ang.
4iagnosis anding
a. Gastroesofageal Refluks Disease *'8$4, b. 'astritis Akut
Komplikasi %
9n&ark !iokard
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
!odi&ikasi gaya hidup%
a. mengontrol emosi dan mengurangi ker)a yang berat
dimana membutuhkan banyak oksigen dalam aktivitasnya
b. mengurangi konsumsi makanan berlemak c. menghentikan
konsumsi rokok dan alkohol d. men)aga berat badan ideal
e. mengatur pola makan
&. melakukan olah raga ringan secara teratur
g. )ika memiliki ri6ayat diabetes tetap melakukan pengobatan
diabetes secara teratur
h. melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid
i. !engontrol tekanan darah.
(erapi &armakologi%
a. Nitrat dikombinasikan dengan blocker atau alcium hannellocker *, non dihidropiridin yang tidak meningkatkan heart
8/17/2019 155 Penyakit Fix
12/486
rate *misalnya verapamil- diltia>em,. Pemberian dosis pada
serangan akut %
1. Nitrat 10 mg sublingual dapat dilan)utkan dengan 10 mg peroral
sampai mendapat pelayanan ra6at lan)utan di Pelayanan sekunder.
2. eta bloker%
/ Propanolol 20I0 mg dalamdosis terbagi atau
/ isoprolol 2-77 mg per 2" )am.
. alcium hannel locker *,
4ipakai bila eta locker merupakan kontraindikasi.
/ :erapamil I0 mg *2 kali sehari,
/ 4iltia>em 0 mg * " kali sehari,
b. Antipletelet%
Aspirin 1?020 mg sekali minum pada akut.
c. +ksigen dimulai 2l5menit
Kriteria $u)ukan
4ilakukan ru)ukan ke layanan sekunder *spesialis )antung5spesialis
penyakit dalam, untuk tatalaksana lebih lan)ut
8/17/2019 155 Penyakit Fix
13/486
Nama Penyakit I. Apendisitis Akut
Pengertian adalah radang yang timbul secara mendadak pada apendik-
merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering
ditemui- dan )ika tidak ditangani segera dapat menyebabkan
per&orasi
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang apendisitis akutTanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Nyeri perut kanan ba6ah- mulamula daerah epigastrium
kemudian men)alar ke !c urney. Apa bila telah ter)adi in&lamasi
*B? )am, penderita dapat menun)ukkan letak nyeri- karena bersi&at
somatik.
'e)ala Klinis%
a. !untah *rangsangan viseral, akibat aktivasi n.vagus.
b. Anoreksia- nausea dan vomitus yang timbul beberapa )am
sesudahnya- merupakan kelan)utan dari rasa nyeri yang timbul saat
permulaan.
c. 4isuria )uga timbul apabila peradangan apendiks dekat dengan
vesika urinaria.
d. +bstipasi sebelum datangnya rasa nyeri dan beberapa
penderita mengalami diare- timbul biasanya pada letak apendiks
pelvikal yang merangsang daerah rektum.
e. 'e)ala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi- yaitu suhu
antara
3-70 I-70 tetapi bila suhu lebih tinggi- diduga telah
ter)adi per&orasi.&. :ariasi lokasi anatomi apendiks akan men)elaskan
keluhan nyeri somatik yang beragam. Sebagai contoh apendiks
yang pan)ang dengan u)ung yang mengalami in&lamasi di
kuadran kiri ba6ah akan menyebabkan nyeri di daerah
tersebut- apendiks retrosekal akan menyebabkan nyeri &lank
atau punggung- apendiks pelvikal akan menyebabkan nyeri
pada supra pubik dan apendiks retroileal bisa menyebabkan nyeri
testikuler- mungkin karena iritasi pada arteri spermatika dan
ureter.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana*+b)ective,
Pemeriksaan #isik
9nspeksi
Penderita ber)alan membungkuk sambil memegangi perutnya
yang sakit- kembung *J, bila ter)adi per&orasi- penon)olan perut
kanan ba6ah terlihat pada appendikuler abses.
Palpasi
a. (erdapat nyeri tekan !c.urney
b. Adanya rebound tenderness *nyeri lepas tekan,
c. Adanya de&ens muscular. d. $ovsing sign positi& e. Psoas sign positi&
8/17/2019 155 Penyakit Fix
14/486
&. +bturator Sign positi&
Perkusi
Nyeri ketok *J,
AuskultasiPeristaltik normal- peristaltik *, pada illeus paralitik karena
peritonitis generalisata akibat appendisitis per&orata. Auskultasi
tidak banyak membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis-
tetapi kalau sudah ter)adi peritonitis maka tidak terdengar bunyi
peristaltik usus.
$ectal (oucher 5 olok dubur
Nyeri tekan pada )am D12
(anda Peritonitis umum *per&orasi, %
a. Nyeri seluruh abdomen b. Pekak hati hilang
c. ising usus hilang
Apendiks yang mengalami gangren atau per&orasi lebih sering
ter)adi dengan ge)alage)ala sebagai berikut%
a. 'e)ala progresi& dengan durasi lebih dari ? )am b. 4emam
tinggi lebih dari I-70
c. =ekositosis *A= lebih dari 1".000,
d. 4ehidrasi dan asidosis e. 4istensi
&. !enghilangnya bising usus
g. Nyeri tekan kuadran kanan ba6ah h. $ebound tenderness sign
i. $ovsing sign
). Nyeri tekan seluruh lapangan abdominal
Pemeriksaan Penun)ang %
a. =aboratorium darah peri&er lengkap
1. Pada pasien dengan apendisitis akut- 30D0F hasil laboratorium
nilai leukosit dan neutro&il akan meningkat- 6alaupun bukan
penanda utama.
2. Pada anak dengan keluhan dan pemeriksaan &isik untuk
karakteristik apendisitis akut- akan ditemukan pada pemeriksaan
darah adanya lekositosis 11.0001".0005mm- dengan pemeriksaanhitung )enis menun)ukkan pergeseran kekiri hampir 37F.
.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
15/486
b. #oto Polos abdomen
1. Pada apendisitis akut- pemeriksaan &oto polos abdomen tidak
banyak membantu. !ungkin terlihat adanya &ekalit pada abdomen
sebelah kanan ba6ah yang sesuai dengan lokasi apendiks-
gambaran ini ditemukan pada 20F kasus.
2. Kalau peradangan lebih luas dan membentuk in&iltrat maka usus pada bagian kanan ba6ah akan kolaps.
. 4inding usus edematosa- keadaan seperti ini akan tampak
pada daerah kanan ba6ah abdomen kosong dari udara.
". 'ambaran udara seakanakan terdorong ke pihak lain.
7. Proses peradangan pada &ossa iliaka kanan akan
menyebabkan kontraksi otot sehingga timbul skoliosis ke kanan.
?. 'ambaran ini tampak pada penderita apendisitis akut. ila
sudah ter)adi per&orasi- maka pada &oto abdomen tegak akan
tampak udara bebas di ba6ah dia&ragma. Kadangkadang udara
begitu sedikit sehingga perlu &oto khusus untuk melihatnya.
3. #oto polos abdomen supine pada abses appendik kadangkadang memberi pola bercak udara dan air &luid level pada posisi
berdiri5==4 *decubitus,- kalsi&ikasi bercak rimlike *melingkar,
sekitar peri&er mukokel yang asalnya dari appendik.
I. Pada appendisitis akut- kuadran kanan ba6ah perlu diperiksa
untuk mencari appendikolit% kalsi&ikasi bulat lon)ong- sering
berlapis. ltrasonogra&i telah banyak digunakan untuk diagnosis
apendisitis akut maupun apendisitis dengan abses.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
$i6ayat penyakit dan pemeriksaan &isik masih merupakan
dasar diagnosis apendisitis akut.
4iagnosis anding
a. holecystitis akut
b. 4ivertikel !ackelli
c. 8nteritis regional
d. Pankreatitis
e. atu ureter
&. ystitis
g. Kehamilan 8ktopik (erganggu *K8(,h. Salphingitis akut
Komplikasi %
a. Per&orasi appendiC
b. Peritonitis umum
c. Sepsis
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Pasien yang telahterdiagnosisAppendisitis akutharus segera
diru)uk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi citoa. Non&armakologis
8/17/2019 155 Penyakit Fix
16/486
1. ed rest total posisi &o6ler *anti (randelenburg,
2. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan
apapun melalui mulut.
. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi )ika ada
dehidrasi.
". Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung danuntuk mengurangi bahaya muntah pada 6aktu induksi anestesi.
7. Anak memerlukan pera6atan intensi& sekurangkurangnya "?
)am sebelum dilakukan pembedahan.
?. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung agar
mengurangi distensi abdomen dan mencegah muntah.
b. (ata =aksana #armakologi
1. ila diagnosis klinis sudah )elas maka tindakan paling tepat
adalah apendiktomi dan merupakan satusatunya pilihan yang
terbaik.
2. Penundaan apendektomi sambil memberikan antibiotik dapat
mengakibatkan abses atau per&orasi. 9nsidensi apendiks normalyang dilakukan pembedahan sekitar 20F.
. Antibiotik spektrum luas
Kriteria $u)ukan
Pasien yang telah terdiagnosis harus diru)uk ke layanan sekunder
untuk dilakukan operasi cito.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
17/486
Nama Penyakit D. Artritis- +steoartritis
Pengertian Penyakit sendi degenerati& yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi. Pasien sering datang berobat pada saat sudah ada
de&ormitas sendi yang bersi&at permanen
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang Artritis- +steoartritis
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)Keluhan
a. Nyeri sendi
b. Hambatan gerakan sendi
c. Kaku pagi
d. Krepitasi
e. Pembesaran sendi
&. Perubahan gaya ber)alan
#aktor $isiko
a. sia B ?0 tahun
b. anita- usia B70 tahun atau menopouse
c. Kegemukan5 obesitas
d. Peker)a berat dengen penggunaan satu sendi terus menerus
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik
(anda Patognomonis
a. Hambatan gerak
b. Krepitasi
c. Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
d. (andatanda peradangan sendie. 4e&ormitas sendi yang permanen
&. Perubahan gaya ber)alan
Pemeriksaan Penun)ang %
$adiogra&i
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan radiogra&i.
4iagnosis andinga. Artritis 'out
b. $hematoid Artritis
Komplikasi %
4e&ormitas permanen
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
a. Pengelolaan +A berdasarkan atas distribusinya *sendi mana
yang terkena, dan berat ringannya sendi yang terkena.
b. Pengobatan bertu)uan untuk mencegah progresivitas dan
meringankan ge)ala yang dikeluhkan.
c. !odi&ikasi gaya hidup- dengan cara%1. !enurunkan berat badan
8/17/2019 155 Penyakit Fix
18/486
2. !elatih pasien untuk tetap menggunakan sendinya dan
melindungi sendi yang sakit
d. Pengobatan !edikamentosa
1. Analgesik topikal
2. NSA94 *oral,%
/ non selective% +L1 *4iklo&enak- 9bupro&en-Piroksikam- !e&enamat- !etampiron,
/ selective% +L2 *!eloksikam,
Kriteria $u)ukan
a. ila ada komplikasi- termasuk komplikasi terapi +L 1
b. ila ada komorbiditas
Nama Penyakit 10. Artritis $eumatoidPengertian Penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis
erosi& simetrik yang 6alaupun terutama mengenai )aringan
persendian- seringkali )uga melibatkan organ tubuh lainnya.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang Artritis $eumatoid
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
'e)ala pada a6al onset
'e)ala prodromal% lelah *malaise,- anoreksia- seluruh tubuh terasa
lemah yang berlangsung bermingguminggu atau berbulanbulan.
'e)ala spesi&ik pada beberapa sendi *poliartrikular, secara
simetris- terutama sendi P9P *proCimal interphalangeal,- sendi
!P *metacarpophalangeal,- pergelangan tangan- lutut- dan kaki.
'e)ala sinovitis pada sendi yang terkena% bengkak- nyeri yang
diperburuk dengan gerakan sehingga gerakan men)adi terbatas-
kekakuan pada pagi hari
B 1 )am.
'e)ala ekstraartikular% mata *episkleritis,- saluran na&as atas *nyeri
tenggorok- nyeri menelan atau dis&onia yang terasa lebih berat
pada pagi hari,- kardiovaskular *nyeri dada pada perikarditis,-hematologi *anemia,.
#aktor $isiko
a. sia B ?0 tahun.
b. anita- usia B70 tahun atau menopause.
c. Kegemukan.
d. Peker)a berat dengan penggunaan satu sendi terus menerus.
e. #aktor genetik.
&. Hormon seks.
g. 9n&eksi tubuh.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
8/17/2019 155 Penyakit Fix
19/486
*+b)ective,
'e)ala Klinis%
!ani&estasi artikular%
Pada lebih dari sendi *poliartritis, terutama di sendi tangan-
simetris- immobilisasi sendi- pemendekan otot seperti padavertebra servikalis- gambaran de&ormitas sendi tangan *s6an
neck- boutonniere,.
!ani&estasi ekstraartikular%
a. Kulit% terdapat nodul rheumatoid pada daerah yg banyak
menerima penekanan- vaskulitis.
b. So&t tissue rheumatism- seperti carpal tunnel syndrome atau
&ro>en shoulder.
c. !ata dapat ditemukan keratokon)ungtivitis sicca yang
merupakan mani&estasi sindrom S)orgen- episkleritis5 skleritis.
Kon)ungtiva tampak anemia akibat penyakit kronik.d. Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang
sendi krikoaritenoid- pneumonitis interstitial- e&usi pleura- atau
&ibrosis paru luas.
e. Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan perikarditis
konstrikti&- dis&ungsi katup- &enomena embolisasi- gangguan
konduksi- aortritis- kardiomiopati.
Pemeriksaan Penun)ang %
=84
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis $A biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan
radiogra&is.
Kriteria 4iagnosis
erdasarkan A$ tahun 1DI3%
a. Kaku pagi- sekurangnya 1 )am.
b. Artritis pada sekurangnya sendi.
c. Artritis pada sendi pergelangan tangan- metacarpophalanC
*!P, dan
ProCimal 9nterphalanC *P9P,. d. Artritis yang simetris.e. Nodul rheumatoid.
&. #aktor reumatoid serum positi&. Hasil positi& di)umpai pada
sebagian besar kasus *I7F,- sedangkan hasil negati& tidak
menyingkirkan adanya $A.
g. 'ambaran radiologik yang spesi&ik. h. =84 dan $P
meningkat.
i. Analisis cairan sendi% terdapat gambaran in&lamasi ringan
sedang.
ntuk diagnosis $A- diperlukan " dari 3 kriteria tersebut di atas.
Kriteria 1" harus minimal diderita selama ? minggu.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
20/486
4iagnosis anding
a. Penyebab arthritis lainnya
b. Spondiloartropati seronegati&
c. =upus eritematosus sistemik
d. Sindrom S)ogren
Komplikasi %a. 4e&ormitas sendi *boutonnierre- s6an neck- deviasi ulnar,
b. Sindrom tero6ongan karpal *(S,
c. Sindrom #elty *gabungan ge)ala $A- splenomegali- leukopenia-
dan ulkus pada tungkai; )uga sering disertai lim&adenopati dan
trombositopenia,
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. Pasien diberikan in&ormasi untuk memproteksi sendi- terutama
pada stadium akut dengan menggunakan decker.
b. Pemberian obat anti in&lamasi nonsteroid- seperti% diklo&enak70100 mg
2C5hari- meloksikam 3-7@17 mg5hari- celecoCib 200"00
mg5sehari.
c. Pemberian golongan steroid- seperti% prednison atau metil
prednisolon dosis rendah *sebagai bridging therapy,.
d. #isioterapi- tatalaksana okupasi- bila perlu dapat diberikan
ortosis.
Kriteria $u)ukan
a. (idak membaik dengan pemberian obat anti in&lamasi dan
steroid dosis rendah. b. $A dengan komplikasi.
c. $u)ukan pembedahan )ika ter)adi de&ormitas.
Nama Penyakit 11. Askariasis
Pengertian Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh in&estasi
parasit
Ascaris lumbricoides.
4i 9ndonesia prevalensi ascariasis tinggi- terutama pada anak.#rekuensinya antara ?0D0F. 4iperkirakan I031-221 )uta orang
di dunia terin&eksi Ascaris lumbricoides.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang askariasis
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Na&su makan menurun- perut membuncit- lemah- pucat- berat
badan menurun- mual- muntah.
'e)ala Klinis
'e)ala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing
de6asa dan larva.
'angguan karena larva% biasanya ter)adi pada saat berada diparu.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
21/486
Pada orang yang rentan ter)adi perdarahan kecil pada dinding
alveolus dan timbul gangguan pada paru yang disertai dengan
batuk- demam- dan eosino&ilia. Pada &oto thoraks tampak in&iltrat
yang menghilang dalam 6aktu minggu. Keadaan ini disebut
sindrom =oe&&ler.
'angguan yang disebabkan cacing de6asa biasanya ringan- dan
sangat tergantung dari banyaknya cacing yang mengin&eksi di
usus. Kadangkadang penderita mengalami ge)ala gangguan usus
ringan seperti mual- na&su makan berkurang- diare- atau konstipasi.
Pada in&eksi berat- terutama pada anak dapat ter)adi malabsorpsi
sehingga memperberat keadaan malnutrisi. 8&ek yang serius ter)adi
bila cacingcacing ini menggumpal dalam usus sehingga ter)adi
obstruksi usus *ileus,.
Pada keadaan tertentu cacing de6asa mengembara ke saluranempedu- apendiks- atau ke bronkus dan menimbulkan keadaan
ga6at darurat sehingga kadangkadang perlu tindakan operati&.
#aktor $isiko
a. Kebiasaan tidak mencuci tangan.
b. Kurangnya penggunaan )amban.
c. Kebiasaan menggunakan tin)a sebagai pupuk.
d. Kebiasaan tidak menutup makanan sehingga dihinggapi
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
a. Pemeriksaan tanda vital
b. Pemeriksaan generalis tubuh% kon)ungtiva anemis- terdapat
tandatanda malnutrisi- nyeri abdomen )ika ter)adi obstruksi.
Pemeriksaan Penun)ang %
Pemeriksaan penun)ang untuk penyakit ini adalah dengan
melakukan pemeriksaan tin)a secara langsung. Adanya telur dalam
tin)a memastikan diagnosis Ascarisis.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan dengan anamnesis- pemeriksaan
&isik dan ditemukannya larva atau cacing dalam tin)a.
4iagnosis anding
Kecacingan lainnya
Komplikasi %
Anemia de&isiensi besi
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. !emberi pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya
8/17/2019 155 Penyakit Fix
22/486
kebersihan diri dan lingkungan- antara lain%
1. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
2. !enutup makanan.
. !asingmasing keluarga memiliki )amban keluarga.
". (idak menggunakan tin)a sebagai pupuk.
7. Kondisi rumah dan lingkungan di)aga agar tetap bersih dantidak lembab.
b. #armakologis
1. Pirantel pamoat 10 mg 5kg - dosis tunggal- atau
2. !ebenda>ol- 700 mg- dosis tunggal- atau
. Albenda>ol- "00 mg- dosis tunggal. (idak boleh diberikan pada
ibu hamil.
Kriteria $u)ukan %
Nama
Penyakit12. Asma ronkial
Pengertian Asma bronkial adalah gangguan in&lamasikronik saluran napas yang
melibatkan banyak sel in&lamasi dan mediator. 9n&lamasikronik
menyebabkan peningkatan hiperesponsi& )alan napas terhadap
bermacammacam stimulus dan penyempitan )alan napas yang
menimbulkan ge)ala episodik berulang berupa mengi- sesak napas-
dada terasa berat dan batukbatuk terutama pada malam dan atau
dini hari. 4era)at penyempitan bervariasi yang dapat membaik
secara spontan dengan pengobatan.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang asma bronkial
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang karena%
a. Sesak napas yang episodik.
b. atukbatuk berdahak yang sering memburuk pada malamdan pagi
hari men)elang subuh. atuk biasanya ter)adi kronik.
c. !engi.
#aktor $isiko
a. #aktor Pe)amu
Ada ri6ayat atopi pada penderita atau keluarganya- hipersensiti&
saluran napas- )enis kelamin- ras atau etnik.
b. #aktor =ingkungan
1. ahanbahan di dalam ruangan% tungau- debu rumah-
binatang- kecoa.
2. ahanbahan di luar ruangan% tepung sari bunga- )amur.
. !akananmakanan tertentu% bahan penga6et-
pe6arna makanan.". +batobatan tertentu.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
23/486
7. 9ritan% par&um- baubauan merangsang.
?. 8kspresi emosi yang berlebihan.
3. Asap rokok.
I. Polusi udara dari luar dandalamruangan.
D. 9n&eksisalurannapas.
10. 8Cerciseinducedasthma *asma kambuh ketika melakukanaktivitas &isik tertentu,.
11. Perubahan cuaca.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik
(anda Patognomonis a. Sesak napas.
b. !engi pada auskultasi.
c. Pada serangan berat digunakan otot bantu napas
*retraksi supraklavikula- interkostal- dan epigastrium,.
#aktor Predisposisi
$i6ayat bronchitis atau pneumoni yang berulang
Pemeriksaan Penun)ang %
a. Arus Puncak 8kspirasi *AP8, menggunakan Peak #lo6meter
b. Pemeriksaan darah *eosino&il dalam darah
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis- pemeriksaan &isik- dan
pemeriksaan penun)ang- yaitu terdapat kenaikanM17 F rasio AP8
sebelum dan sesudah pemberian inhalasi salbutamol.
4iagnosis anding
a. +bstruksi )alan napas.
b. ronkitis kronik.
c. ronkiektasis.
Komplikasi %
a. Pneumotoraks.
b. Pneumomediastinum.
c. 'agalnapas.d. Asma resisten terhadap steroid.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
24/486
Penatalaksana
an
$encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
Semua tahapan % ditambahkan agonis beta2 ker)a singkat untu
dibutuhkan tidak melebihi " kali sehari
erat Asma !edikasi pengontrolharian Alternati& 5 Pilihanlain
Asma (idak perlu ....
Asma Persisten
$ingan
'lukokortikosteroid
inhalasi *200"00 g
5hari atau
ekuivalennya,
/ (eo&ilin
lepas lambat
/ Kromolin
Asma Persisten
Sedang
Kombinasi inhalasi
glukokortikosteroid*"00I00 g 5hari
atau ekuivalennya,
dan agonis beta2
ker)a lama
/ 'lukokortikosteroid
inhalasi *"00I00
g atau
ekuivalennya,
d it a m b ah (eo&ilin
lepas lambat- atau
/ 'lukokortikosteroid
inhalasi *"00I00
g 5hari atau
ekuivalennya,
d it a m b ah agonis
beta2 ker)a lama
oral- atau
/ 'lukokortikosteroid
erat
Asma
!edikasi pengontrol
harian
Alternati& 5
Pilihan
Altern
lainleukotriene
8/17/2019 155 Penyakit Fix
25/486
Asma
Persisten
erat
Kombinasi inhalasiglukokortikosteroid*B
I00 g atau
ekuivalennya, danagonis beta2 ker)a
lama. 4iambah M 1 di
ba6ah ini %
teo&ilin
lepas lambat
Prednisolon5
metilprednisolon
oral selang sehari
10 mg ditambah
agonis
beta2 ker)a lama
oral- d it a m b ah
teo&ilin lepas
lambat
Kriteria $u)ukan %
a. ila sering ter)adi eksaserbasi.
b. Pada serangan asma akut sedang dan berat.
c. Asma dengan komplikasi.
Nama Penyakit 1. Astigmatism $ingan
Pengertian Astigmatisma adalah keadaan di mana sinar se)a)ar tidak dibiaskan
secara seimbang pada seluruh meridian.Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang astigmatisma
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan penglihatan kabur. Pasien
memicingkan mata untuk dapat melihat lebih )elas. Keluhan
disertai hanya dapat membaca dengan )arak lebih dekat.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik +&talmologisa. Penderita duduk menghadap kartu snellen pada )arak ? meter.
b. Pada mata dipasang bingkai percobaan. Satu mata ditutup-
biasanya mata kiri ditutup terlebih dahulu untuk memeriksa mata
kanan.
c. Penderita diminta membaca kartu snellen mulai huru& terbesar
*teratas, dan diteruskan pada baris ba6ahnya sampai pada huru&
terkecil yang masih dapat dibaca. =ensa positi& 0-74 ditambah
pada mata yang diperiksa *teknik &ogging,.
d. Pasien diminta melihat gambar kipas pada Snellen
chart dan menyebutkan garis yang paling )elas.
e. Pasangkan lensa silinder 0-74 dengan aksis tegak lurusterhadap garis yang paling )elas.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
26/486
&. Perlahanlahan lensa silinder dinaikkan kekuatan
dioptrinya sampai semua garis terlihat sama )elas.
g. Pasien kembali diminta melihat Snellen chart- bila visus belum
?5? lensa
&ogging dicabut.
h. !ata yang lain diker)akan dengan cara yang sama.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan &isik o&talmologis.
4iagnosis anding
Kelainan re&raksi lainnya
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
PenatalaksanaanPenggunaan kacamata lensa silindris dengan koreksi yang sesuai
Kriteria $u)ukan %
Apabila visus tidak dapat mencapai ?5?.
Nama Penyakit 1". ellsO Palsy
Pengertian ellsOpalsy adalah paralisis &asialis idiopatik- merupakan penyebab
tersering dari paralisis &asialis unilateral. ellsO palsy merupakan
ke)adian akut- unilateral- paralisis sara& &asial type =!N *peri&er,-yang secara gradual mengalami perbaikan pada I0D0F kasus.
Penyebab ellsO palsy tidak diketahui- diduga penyakit ini bentuk
polineuritis dengan kemungkinan virus- in&lamasi- auto imun dan
etiologi iskemik. Peningkatan ke)adian berimplikasi pada
kemungkinan in&eksi HS: type 9 dan reaktivasi herpes >oster dari
ganglia nervus kranialis.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang ellsO Palsy
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Pasien datang dengan keluhan%
a. Paralisis otot &asialis atas dan ba6ah unilateral- dengan
onset akut
*periode "I )am,
b. Nyeri auricular posterior
c. Penurunan produksi air mata d. Hiperakusis
e. 'angguan pengecapan &. +talgia
'e)ala a6al%
a. Kelumpuhan muskulus &asialis b. (idak mampu menutup mata
c. Nyeri ta)am pada telinga dan mastoid *?0F,
d. Perubahan pengecapan *73F,
e. Hiperakusis *0F,&. Kesemutan pada dagu dan mulut g. 8piphora
8/17/2019 155 Penyakit Fix
27/486
h. Nyeri ocular
i. Penglihatan kabur
+nset
+nset ellsO palsy mendadak- dan ge)ala mencapai puncaknya
kurang dari "I )am. 'e)ala yang mendadak ini membuat pasienkha6atir atau menakutkan pasien- sering mereka berpikir terkena
stroke atau terdapat tumor dan distorsi 6a)ah akan permanen.
Karena kondisi ini ter)adi secara mendadak dan cepat- pasien
sering datang langsung ke 9'4. Kebanyakan pasien mencatat
paresis ter)adi pada pagi hari. Kebanyakan kasus paresis mulai
ter)adi selama pasien tidur.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan yang teliti pada kepala- telinga- mata- hidung danmulut harus dilakukan pada semua pasien dengan paralisis &asial.
a. Kelemahan atau paralisis yang melibatkan sara& &asial *N :99,
melibatkan kelemahan 6a)ah satu sisi *atas dan ba6ah,. Pada lesi
!N *lesi supra nuclear di atas nukleus pons,- 15 6a)ah bagian
atas tidak mengalami kelumpuhan. !uskulus orbikularis- &rontalis
dan korrugator diinervasi bilateral pada level batang otak. 9nspeksi
a6al pasien memperlihatkan lipatan datar pada dahi dan lipatan
nasolabial pada sisi kelumpuhan.
b. Saat pasien diminta untuk tersenyum- akan ter)adi distorsi
dan lateralisasi pada sisi berla6anan dengan kelumpuhan.
c. Pada saat pasien diminta untuk mengangkat alis- sisi dahi
terlihat datar. d. Pasien )uga dapat melaporkan peningkatan
salivasi pada sisi yang
lumpuh.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
28/486
&. 8rosi kornea- in&eksi dan ulserasi *)arang,
!ani&estasi okular lan)ut
a. $ingan% kontraktur pada otot &asial- melibatkan &isura palpebral.
b. $egenerasi aberan sara& &asialis dengan sinkinesis motorik.
c. Sinkinesis otonom *air mata buayatetes air mata saatmengunyah,.
d. 4ua pertiga pasien mengeluh masalah air mata. Hal ini ter)adi
karena penurunan &ungsi orbicularis okuli dalam mentransport air
mata.
Nyeri auricular posterior
Separuh pasien dengan ellsO palsy mengeluh nyeri auricular
posterior. Nyeri sering ter)adi simultan dengan paresis- tapi nyeri
mendahului paresis 2 hari sekitar pada 27F pasien. Pasien perlu
ditanyakan apakah ada ri6ayat trauma- yang dapat diperhitungkan
menyebabkan nyeri dan paralisis &asial. Sepertiga pasienmengalami hiperakusis pada telinga ipsilateral paralisis- sebagai
akibat kelumpuhan sekunder otot stapedius.
'angguan pengecapan
alaupun hanya sepertiga pasien melaporkan gangguan
pengecapan- sekitar
I0F pasien menun)ukkan penurunan rasa pengecapan.
Kemungkinan pasien gagal mengenal penurunan rasa- karena sisi
lidah yang lain tidak mengalami gangguan. Penyembuhan a6al
pengecapan mengindikasikan penyembuhan komplit.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis- pemeriksaan &isik
umum dan neurologis *sara& kranialis- motorik- sensorik-
serebelum,. ellsO palsy adalah diagnosis eksklusi.
4iagnosis anding
Penyakitpenyakit berikut dipertimbangkan sebagai diagnosis
banding- yaitu%
a. Acoustic neuroma danlesi cerebellopontine angle.
b. +titis media akut atau kronik. c. Amiloidosis.d. Aneurisma A. vertebralis- A. basilaris- atau A. carotis.
e. Sindroma autoimun.
&. otulismus.
g. Karsinomatosis.
h. Penyakit carotid dan stroke- termasuk &enomena emboli.
i. holesteatoma telinga tengah.
). !al&ormasi congenital.
k. Sch6annoma N. #asialis.
l. 9n&eksi ganglion genikulatum
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
Karena prognosis pasien dengan ellsO palsy umumnya baik-
8/17/2019 155 Penyakit Fix
29/486
pengobatan masih kontroversi. (u)uan pengobatan adalah
memperbaiki &ungsi sara& :99 *sara& &asialis, dan menurunkan
kerusakan sara&.
Pengobatan dipertimbangkan untuk pasien dalam 1" hari onset.
Hal penting yang perlu diperhatikan%a. Pengobatan inisial
1. Steroid dan asiklovir *dengan prednison, mungkin e&ekti&
untuk pengobatan ellsO palsy *American Academy
Neurology5AAN- 2011,.
2. Steroid kemungkinan kuat e&ekti& dan meningkatkan
perbaikan
&ungsi sara& kranial- )ika diberikan pada onset a6al *ANN- 2012,.
. Kortikosteroid *Prednison,- dosis% 1 mg5kg atau ?0 mg5day
selama ? hari- diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari.
". Antiviral% asiklovir diberikan dengan dosis "00 mg oral 7 kali
sehari selama 10 hari. oster dicurigai- dosistinggi I00 mg oral 7 kali5hari.
b. =indungi mata
Pera6atan mata% lubrikasi okular topikal *arti&isial air mata pada
siang hari, dapat mencegah corneal eCposure.
c. #isioterapi atau akupunktur% dapat mempercepat
perbaikan dan
menurunkan seuele.
Kriteria $u)ukan %
a. ila dicurigai kelainan supranuklear
b. (idak menun)ukkan perbaikan
Nama Penyakit 17. enda Asing di Hidung
Pengertian ialah benda yang berasal dari luar tubuh *eksogen, atau dari dalam
tubuh *endogen,- yang dalam keadaan normal tidak ada dalam
hidung. enda asing di hidung biasanya merupakan benda asing
eksogen.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang benda asing di hidung
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)Keluhan
Hidung tersumbat yang ter)adi dengan segera setelah
memasukkan sesuatu ke dalam hidung.
#aktor $isiko
#aktor yang mempermudah ter)adinya aspirasi benda asing ke
dalam hidung antara lain%
a. #aktor umur *biasanya pada anak di ba6ah 12 tahun,
b. Kegagalan mekanisme proteksi yang normal *keadaan tidur-
kesadaran menurun- alkoholisme- epilepsi,
c. #aktor ke)i6aan *emosi- gangguan psikis,d. kuran- bentuk- serta si&at benda asing
8/17/2019 155 Penyakit Fix
30/486
e. #aktor kecerobohan *meletakkan benda asing di hidung,
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
(anda patognomonisPada pemeriksaan rongga hidung dengan bantuan spekulum
hidung dan lampu kepala- ditemukan adanya benda asing.
Pemeriksaan Penun)ang %
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
&isik.
4iagnosis anding @
Komplikasi
enda asing dapat masuk ke laring dan saluran na&as bagian ba6ah- sehingga menyebabkan sesak napas dan keadaan yang
lebih ga6at *hal ini dapat ter)adi )ika benda asing didorong ke arah
nasoå dengan maksud supaya masuk ke dalam mulut,. Selain
itu- benda asing di saluran napas ba6ah dapat menyebabkan
berbagai penyakit paru- baik akut maupun kronis.
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. 8dukasi untuk pencegahan
!emperingatkan pasien *biasanya anakanak,- agar tidak
memasukkan sesuatu ke dalam hidung. b. (indakan
Keluarkan benda asing dari dalam hidung dengan memakai
pengait *hook, tumpul yang dimasukkan ke dalam hidung di
bagian atas- menyusuri atap kavum nasi sampai mele6ati benda
asing. =alu pengait diturunkan sedikit dan ditarik ke depan.
4engan cara ini benda asing akan ikut terba6a keluar. 4apat pula
menggunakan cunam Nortman atau 6ire loop.
c. #armakoterapi
1. Pemberian antibiotik sistemik selama 7 hari hanya diberikan
bila ter)adi laserasi mukosa hidung.
2. Pemberian antibiotik sistemik selama 73 hari hanya diberikan pada kasus benda asing hidung yang telah menimbulkan in&eksi
hidung maupun sinus.
Pemeriksaan Penun)ang =an)utan
ila sudah ter)adi in&eksi sinus- perlu dilakukan pemeriksaan
radiologi dengan &oto sinus paranasal.
Kriteria $u)ukan %
Pengeluaran benda asing tidak berhasil karena perlekatan atau
posisi benda asing sulit dilihat.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
31/486
Nama Penyakit 1?. enda Asing di Kon)ungtiva
Pengertian enda yang dalam keadaan normal tidak di)umpai di kon)ungtiva.
Pada umumnya bersi&at ringan- pada beberapa keadaan dapat
berakibat serius terutama pada benda asing yang bersi&at asam atau
basa.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang benda asing di kon)ungtivaTanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan adanya benda yang masuk ke
dalam kon)ungtiva atau mata nya.
'e)ala yang ditimbulkan berupa nyeri- mata merah dan berair-
sensasi benda asing- dan &oto&obia.
#aktor $isiko
Peker)a di bidang industri yang tidak memakai kacamata
pelindung- seperti% peker)a gerinda- peker)a las- pemotong
keramik- peker)a yang terkait dengan bahanbahan kimia *asam
basa,- dll.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
4alam pemeriksaan o&talmologi%
a. iasanya visus normal;
b. 4itemukan in)eksi kon)ungtiva tarsal dan5atau bulbi;
c. Pada kon)ungtiva tarsal superior dan5atau in&erior-
dan5atau kon)ungtiva bulbi ditemukan benda asing.
Pemeriksaan Penun)ang %
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
enda asing5orpus alienum kon)ungtivabulbi5tarsal. Penegakan
4iagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan &isik
4iagnosis anding Kon)ungtivitis
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing
tersebut dari kon)ungtiva dengan cara%
a. erikan tetes mata pantokain 2F sebanyak 12 tetes pada mata
yang terkena benda asing.
b. 'unakan kaca pembesar *lup, dalam pengangkatan benda
asing.
c. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau
)arum suntik ukuran 2'.
d. Arah pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi.
e. +leskan lidi kapas yang dibubuhkan betadin pada tempat bekas benda asing.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
32/486
&. Kemudian- berikan antibiotik topikal *salep atau tetes
mata, seperti kloram&enikol tetes mata- 1 gtt setiap 2 )am selama
2 hari.
Kriteria $u)ukan %
ila ter)adi penurunan visus.
Nama Penyakit 13. le&aritis
Pengertian le&aritis adalah radang pada tepi kelopak mata *margo
palpebra, dapat disertai terbentuknya ulkus5 tukak pada tepi
kelopak mata- serta dapat melibatkan &olikel rambut.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang ble&aritis
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan gatal pada tepi kelopak mata. 4apat
disertai keluhan lain berupa merasa ada sesuatu di kelopak mata-
panas pada tepi kelopak mata dan kadangkadang disertai rontok
bulu mata. Selama tidur- sekresi mata mengering sehingga ketika
bangun kelopak mata sukar dibuka.
#aktor $isiko
a. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.
b. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih.
c. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang menurun.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
'e)ala Klinis%
a. Skuama atau krusta pada tepi kelopak. b. (ampak bulu mata
rontok.
c. 4apat ditemukan tukak yang dangkal pada tepi kelopak mata. d.
4apat ter)adi pembengkakan dan merah pada kelopak mata.
e. 4apat terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak
mata;
)ika keropeng dilepaskan- bisa ter)adi perdarahan.
Pemeriksaan Penun)ang %
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan &isik
Komplikasi %
a. le&arokon)ungtivitis
b. !adarosis
c. (rikiasis
8/17/2019 155 Penyakit Fix
33/486
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. !emperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari
kotoran dapat menggunakan sampo bayi.
b. Kelopak mata dibersihkan dengan kapas lidi hangat dan
kompres hangat selama 710 menit.
c. Apabila ditemukan tukak pada kelopak mata- salep atau tetes
mata seperti eritromisin- basitrasin atau gentamisin 2 tetes
setiap 2 )am hingga ge)ala menghilang.
Kriteria $u)ukan
Apabila tidak membaik dengan pengobatan optimal.
Nama Penyakit 1I. ronkitis akut
Pengertian suatu peradangan pada bronkus *saluran udara ke paru paru,.$adang dapat berupa hipersekresi mukus dan batuk produkti&
kronis berulangulang minimal selama bulan pertahun atau
paling sedikit dalam 2 tahun berturutturut pada pasien yang
diketahui tidak terdapat penyebab lain. Penyakit ini biasanya
bersi&at ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna- namun
pada penderita yang memiliki penyakit menahun *misalnya
penyakit )antung atau penyakit paruparu, dan pada usia lan)ut-
bronkitis bisa bersi&at serius. Ada &aktor utama yang
mempengaruhi timbulnya bronchitis yaitu rokok- in&eksi dari
polusi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan &aktor keturunan
dan status sosial..Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan tentang bronkitis akut
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
atuk *berdahak maupun tidak berdahak, selama 2 minggu.
4ahak dapat ber6arna )ernih- putih- kekuningkuningan atau
kehi)auan. Keluhan disertai demam *biasanya ringan,- rasa berat
dan tidak nyaman di dada.
atuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada
a6alnya batuk tidak berdahak- tetapi 12 hari kemudian akan
mengeluarkan dahak ber6arna putih atau kuning. Selan)utnya
dahak akan bertambah banyak- ber6arna kuning atau hi)au.Pada bronkitis berat- setelah sebagian besar ge)ala lainnya
membaik- kadang ter)adi demam tinggi selama 7 hari dan batuk
bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak na&as dan rasa berat bernapas ter)adi )ika saluran udara
tersumbat- sering ditemukan bunyi na&as mengi atau QngikR-
terutama setelah batuk. ila iritasi saluran ter)adi- maka dapat
ter)adi batuk darah. ronkitis bisa men)adi pneumonia.
$i6ayat penyakit biasanya ditandai batukbatuk setiap hari disertai
pengeluaran dahak- sekurangkurangnya bulan berturutturut
dalam 1 tahun- dan paling sedikit selama 2 tahun.Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
8/17/2019 155 Penyakit Fix
34/486
*+b)ective,
Pada pemeriksaan paru dapat ditemukan%
Pasien tampak kurus dengan barrel shape chest *diameter
anteroposterior dada meningkat,.
#remitus taktil dada tidak ada atau berkurang.Perkusi dada hipersonor- peran)akan hati mengecil- batas paru hati
lebih rendah- tukak )antung berkurang.
Suara na&as berkurang dengan ekpirasi pan)ang- terdapat ronki
basah kasar yang tidak tetap *dapat hilang atau pindah setelah
batuk,- 6hee>ing dengan berbagai gradasi *perpan)angan ekspirasi
hingga ngikngik, dan krepitasi.
Pemeriksaan Penun)ang %
a. Pemeriksaan sputum dengan pengecatan 'ram akan banyak
didapat leukosit P!N dan mungkin pula bakteri.
b. #oto thoraks pada bronkitis kronis memperlihatkan tubular shado6 berupa bayangan garisgaris yang paralel keluar dari hilus
menu)u apeC paru dan corakan paru yang bertambah.
c. (es &ungsi paru dapat memperlihatkan obstruksi )alan napas
yang reversibel dengan menggunakan bronkodilator.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis- pemeriksaan &isik-
dan penun)ang.
4iagnosis anding
a. 8piglotitis-
b. ronkiolitis-
c. 9n&luen>a-
d. Sinusitis-
e. PP+K
&.#aringitis
g. Asma
h. ronkiektasis
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaana. !emperbaiki kemampuan penderita mengatasi ge)alage)ala
tidak hanya pada &ase akut- tapi )uga pada &ase kronik- serta
dalam melaksanakan aktivitas seharihari sesuai dengan pola
kehidupannya.
b. !engurangi la)u perkembangan penyakit apabila dapat
dideteksi lebih a6al.
c. +ksigenasi pasien harus memadai. d. 9stirahat yang cukup.
e. Pemberian obat antitusi& *penekan batuk,% 4!P
*dekstromethor&an, 17 mg- diminum 2 kali sehari. Kodein *obat
4overi, dapat diberikan 10 mg- diminum C5hari- beker)a
dengan menekan batuk pada pusat batuk di otak. Antitusi&
tidak dian)urkan pada kehamilan- ibu menyusui dan anak usia ?
8/17/2019 155 Penyakit Fix
35/486
tahun ke ba6ah. Pada penderita bronkitis akut yang disertai sesak
napas- pemberian antitusi& perlu umpan balik dari penderita. im digunakan di antaranya% '' *'lyceryl
'uaiacolate,- bromheksin- ambroksol- dan lainlain.g. Antipiretik *pereda panas,% parasetamol *asetamino&en,- dan
se)enisnya- digunakan )ika penderita demam.
h. ronkodilator *melonggarkan napas,- diantaranya%
salbutamol- terbutalin sul&at- teo&ilin- amino&ilin- dan
lainlain. +batobat ini digunakan pada penderita yang disertai
sesak napas atau rasa berat bernapas- sehingga obat ini tidak
hanya untuk obat asma- tetapi dapat )uga untukbronkitis. 8&ek
samping obat bronkodilator perlu diketahui pasien- yakni%
berdebar- lemas- gemetar dan keringat dingin.
i. Antibiotika hanya digunakan )ika di)umpai tandatanda
in&eksi oleh kuman berdasarkan pemeriksaan dokter.Antibiotik yang dapat diberikan antara lain% ampisilin-
eritromisin- atau spiramisin- C 700 mg5hari.
). (erapi lan)utan% )ika terapi antiin&lamasi sudah dimulai-
lan)utkan terapi hingga ge)ala menghilang paling sedikit 1
minggu. ronkodilator )uga dapat diberikan )ika diperlukan.
$encana (indak =an)ut
Pasien kontrol kembali setelah obat habis- dengan tu)uan untuk%
a. !engevaluasi modi&ikasi gaya hidup.
b. !engevaluasi terapi yang diberikan- ada atau tidak e&ek
samping dari terapi.
Kriteria $u)ukan %
Pada pasien dengan keadaan umum buruk- perlu diru)uk ke
rumah sakit yang memadai untuk monitor secara intensi& dan
konsultasi ke spesialis terkait.
Nama Penyakit 1D. uta Sen)a
Pengertian disebut )uga nyctalopia atau hemarolopia adalah ketidakmampuan
untuk melihat dengan baik pada malam hari atau pada keadaan
gelap. Kondisi ini lebih merupakan ge)ala dari kelainan yang
mendasari. Hal ini ter)adi karena kelainan sel batang retina untuk
penglihatan gelap.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan buta sen)a
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Penglihatan menurun pada malam hari atau pada keadaangelap- sulit beradaptasi pada cahaya yang redup.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
36/486
#aktor $isiko
a. 4e&isiensi vitamin A
b. $etinitis pigmentosa
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana*+b)ective,
Pada pemeriksaan paru dapat ditemukan%
4apat ditemukan tandatanda de&isiensi vitamin A%
a. (erdapat bercak bitot pad kon)ungtiva.
b. Kornea mata kering5kornea serosis.
c. Kulit tampak kering dan bersisik.
Pemeriksaan Penun)ang %
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan&isik.
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
ila disebabkan oleh de&isiensi vitamin A diberikan
vitamin A dosis tinggi.
Nama Penyakit 20. ardiorespiratory ArrestPengertian kondisi kega6atdaruratan karena berhentinya aktivitas )antung
paru secara mendadak yang mengakibatkan kegagalan sistem
sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh mal&ungsi mekanik )antung
paru atau elektrik )antung. Kondisi yang mendadak dan berat ini
mengakibatkan kerusakan organ.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan ardiorespiratory Arrest
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien diba6a karena pingsan mendadak dengan henti )antung
dan paru. Sebelumnya- dapat ditandai dengan &ase prodromal
berupa nyeri dada- sesak- berdebar dan lemah *detik @ 2" )am,.
Kemudian- pada a6al ke)adian- pasien mengeluh pusing dan
diikuti dengan hilangnya sirkulasi dan kesadaran *henti )antung,
yang dapat ter)adi segera sampai 1 )am.
Hal yang perlu ditanyakan kepada keluarga pasien adalah untuk
mencari penyebab ter)adinya $A antara lain oleh%
7 H *hipovolemia- hipoksia- hidrogen ion asidosis- hiper atau
hipokalemia dan hipotermia, dan 7 ( *tension pneumothoraC-
tamponade- tablet overdosis obat- trombosis koroner- dan
thrombosis pulmoner,- tersedak- tenggelam- gagal )antung akut-emboli paru- atau keracunan karbon monoksida.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
37/486
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan% pasien tidak sadar- tidak
ada na&as- tidak teraba na&as- tidak teraba denyut nadi di arteri
arteri besar *karotis dan &emoralis,.Pemeriksaan Penun)ang % 8K'
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan &isik.
Anamnesis berguna untuk mengidenti&ikasi penyebabnya.
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
!elakukan resusitasi )antung paru pada pasien.
Kriteria ru)ukan
Pasien diru)uk ke spesialis berdasarkan kemungkinan penyebab
*SpP4- Sp
8/17/2019 155 Penyakit Fix
38/486
Predileksi penyakit ini terutama pada daerah telapak kaki- bokong-
genital dan tangan.
Pemeriksaan Penun)ang % tiudak ada yang khusus.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan
#isik.
4iagnosis anding
a. 4ermato&itosis
b. 4ermatitis
c. 4ermatosis
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. !emodi&ikasi gaya hidup dengan menggunakan alas kaki dansarung tangan pada saat melakukan akti&itas yang berkontak
dengan tanah- seperti berkebun dan lainlain.
b. (erapi &armakologi dengan% (iabenda>ol 70mg5kg5hari-
2C sehari- selama 2 hari; atau Albenda>ol "00 mg sekali sehari-
selama hari.
c. ntuk mengurangi ge)ala pada penderita dapat dilakukan
penyemprotan
8til Klorida pada lokasi lesi- namun hal ini tidak membunuh
larva.
d. ila ter)adi in&eksi sekunder- dapat diterapi sesuai dengan
tatalaksana pioderma.
Kriteria ru)ukan
Pasien diru)uk apabila dalam 6aktu I minggu tidak membaik
dengan terapi.
Nama Penyakit 22. 4elirium
Pengertian gangguan kesadaran yang ditandai dengan berkurangnya
kemampuan mem&okuskan- mempertahankan dan mengalihkan
perhatian.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan delirium
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan penurunan kesadaran- ditandai dengan%
a. erkurangnya atensi b. 'angguan psikomotor c. 'angguan
emosi
d. Arus dan isi pikir yang kacau e. 'angguan siklus bangun tidur
&. 'e)ala diatas ter)adi dalam )angka 6aktu yang pendek dan
cenderung ber&luktuasi dalam sehari
Hasil yang dapat diperoleh pada autoanamnesis- yaitu%a. Pasien tidak mampu men)a6ab pertanyaan dokter sesuai
8/17/2019 155 Penyakit Fix
39/486
dengan apa yang diharapkan- ditanyakan.
b. Adanya perilaku yang tidak terkendali.
Alloanamnesis- yaitu%
Adanya gangguan medik lain yang mendahului ter)adinya
ge)ala delirium- misalnya gangguan medik umum- atau penyalahgunaan >at.
#aktor $isiko
Adanya gangguan medik umum- seperti%
a. Penyakit SSP *trauma kepala- tumor- pendarahan- (9A,
b. Penyakit sistemik- seperti% in&eksi- gangguan metabolik-
penyakit )antung- +P4- gangguan gin)al- gangguan hepar
c. Penyalahgunaan >at
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik Patognomonis(andatanda vital dan pemeriksaan &isik generalis terutama sesuai
penyakit utama.
Pemeriksaan Penun)ang % (idak dilakukan pada layanan primer.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
Kriteria 4iagnosis untuk delirium dalam 4S!9:($ *4iagnosis
and Statistical
!anual &or !ental 4isorder @ 9: @ (eCt $evised,- adalah%
a. 'angguan kesadaran disertai dengan menurunnya kemampuan
untuk memusatkan- mempertahankan- dan mengubah perhatian;
b. 'angguan Perubahan kogniti& *seperti de&isit memori-
disorientasi- gangguan berbahasa, atau perkembangan gangguan
persepsi yang tidak berkaitan dengan demensia sebelumnya- yang
sedang ber)alan atau memberat;
c. Perkembangan dari gangguan selama periode 6aktu yang
singkat *umumnya )am sampai hari, dan kecenderungan untuk
ber&luktuasi dalam per)alanan hariannya;
d. ukti dari ri6ayat- pemeriksaan &isik atau temuan laboratorium-
bah6a gangguan tersebut disebabkan oleh% *a, kondisi
medis umum- *b, intoksikasi- e&ek samping- putus obat dari suatusubstansi.
4iagnosis anding
a. 4emensia.
b. Psikosis &ungsional.
c. Kelainan neurologis.
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
a. Kondisi pasien harus di)aga agar terhindar dari risiko
kecelakaan selama pera6atan.
b. Apabila pasien telah memperoleh pengobatan- sebaiknya
tidak menambahkan obat pada terapi yang sedang di)alanin oleh
8/17/2019 155 Penyakit Fix
40/486
pasien.
c. ila belum mendapatkan pengobatan- pasien dapat diberikan
obat anti psikotik. +bat ini diberikan apabila ditemukan ge)ala
psikosis dan atau agitasi- yaitu% Haloperidol in)eksi 27 mg
9ntra!uskular *9!,5 9ntra:ena *9:,. 9n)eksi dapat diulang setiap
0 menit- dengan dosis maksimal 20 mg5hari.
Kriteria ru)ukan
ila ge)ala agitasi telah terkendali- pasien dapat segera diru)uk ke
&asilitas pelayanan ru)ukan sekunder untuk memperbaiki penyakit
utamanya.
Nama Penyakit 2". 4emam dengue
Pengertian penyakit in&eksi yang disebabkan oleh virus 4engue. :irus
4engue memiliki " )enis serotype% 48N1- 48N2- 48N-
48N". 9n&eksi salah satu serotype akan menimbulkan
antibody terhadap serotype yang bersangkutan- namun tidak
untuk serotype lainnya- sehingga seseorang dapat terin&eksi
demam 4engue " kali selama hidupnya. 9ndonesia
merupakan Negara yang endemis untuk 4emam 4engue
maupun 4emam erdarah 4engue.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan demam dengueTanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
4emam dengue *dengan atau tanpa perdarahan,% demam bi&asik
akut 23 hari- nyeri kepala- nyeri retroorbital-
mialgia5atralgia- ruam- gusi berdarah- mimisan- nyeri perut-
mual5muntah- hematemesis dan dapat )uga melena.
#aktor $isiko
a. (inggal di daerah endemis dan padat penduduknya.
b. Pada musim panas *2I2 0, dan kelembaban tinggi. c.
Sekitar rumah banyak genangan air.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
(anda patognomonik untuk demam dengue a. Suhu Suhu B 3-7
dera)at celcius
b. Ptekie- ekimosis- purpura c. Perdarahan mukosa
d. $umple =eed *J,
(anda Patognomonis untuk demam berdarah dengue a. Suhu B
3-7 dera)at celcius
b. Ptekie- ekimosis- purpura c. Perdarahan mukosa
d. $umple =eed *J,
8/17/2019 155 Penyakit Fix
41/486
e. Hepatomegali &. Splenomegali
g. ntuk mengetahui ter)adi kebocoran plasma- diperiksa
tandatanda e&usi pleura dan asites.
h. Hematemesis atau melena
Pemeriksaan Penun)ang %a. =eukosit% leukopenia cenderung pada demam dengue
b. Adanya bukti kebocoran plasma yang disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas pembuluh darah pada 4emam erdarah
4engue dengan mani&estasi peningkatan hematokrit diatas 20F
dibandingkan standard sesuai usia dan )enis kelamin dan atau
menurun dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya B 20F setelah
pemberian terapi cairan.
c. (rombositopenia *(rombosit E100.0005ml, ditemukan pada
4emam erdarah 4engue
Penegakan 4iagnosis *Assessment,Kriteria H+- diagnosis 44 ditegakkan bila semua hal
diba6ah ini terpenuhi%
a. 4emam atau ri6ayat demam akut- antara 23 hari- biasanya
bi&asik5
pola pelana
b. (erdapat minimal satu dari mani&estasi perdarahan berikut
1. )i bendung positi&
2. Petekie- ekimosis atau purpura
. Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
". Hematemesis atau melena
c. (rombositopenia *)umlah trombosit E100.0005ul,
d. (erdapat minimal satu tandatanda kebocoran plasma sebagai
berikut%
1. Peningkatan hematokrit B20F dibandingkan standard sesuai
dengan umur dan )enis kelamin
2. Penurunan hematokrit B20F setelah mendapat terapi
cairan- dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
. (anda kebocoran plasma seperti e&usi pleura- asistes
atau hipoproteinemia
Klasi&ikasi4era)at 44 diklasi&ikasikan dalam " dera)at *pada setiap dera)at
sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi,
berdasarkan klassi&ikasi H+ 1DD3%
a. 4era)at 9 % 4emam disertai ge)ala konstitusional yang tidak
khas dan satusatunya mani&estasi perdarahan ialah u)i bending.
b. 4era)at 99 % Seperti dera)at 9 namun disertai perdarahan spontan
di kulit dan atau perdarahan lain.
c. 4era)at 999 % 4idapatkan kegagalan sirkulasi- yaitu nadi
cepat dan lambat- tekanan nadi menurun *20mmHg atau kurang,
atau hipotensi- sianosis di sekitar mulut- kulit dingin dan lembab.
d. 4era)at 9: % Syok berat- nadi tak teraba- tekanan darah tak terukur.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
42/486
4iagnosis anding
a. 4emam karena in&eksi virus * in&luen>a - chikungunya- dan lain
lain,
b. 4emam ti&oid
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. (erapi simptomatik dengan analgetik antipiretik *Parasetamol
C 700
1000 mg,.
b. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
c. Alur penanganan pasien dengan demam dengue5demam
berdarah dengue- yaitu%
Kriteria ru)ukan
a. (er)adi perdarahan masi& *hematemesis- melena,.
b. 4engan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 17 ml5kg5
)am kondisi belum membaik.
c. (er)adi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak la>im-
seperti ke)ang- penurunan kesadaran- dan lainnya.
Nama Penyakit 2". 4emam (i&oid
Pengertian banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene pribadi dan
8/17/2019 155 Penyakit Fix
43/486
sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan demam ti&oid
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena demam. 4emam turun naik
terutama sore dan malam hari *demam intermiten,. Keluhandisertai dengan sakit kepala *pusing pusing, yang sering
dirasakan di area &rontal- nyeri otot- pegalpegal- insomnia-
anoreksia dan mual muntah. Selain itu- keluhan dapat pula
disertai gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan
meteorismus atau diare- nyeri abdomen dan A berdarah. Pada
anak dapat ter)adi ke)ang demam.
4emam tinggi dapat ter)adi terus menerus *demam kontinu,
hingga minggu kedua.
#aktor $isiko
Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Pemeriksaan #isik a. Suhu tinggi.
b. au mulut karena demam lama.
c. ibir kering dan kadang pecahpecah.
d. =idah kotor dan ditutup selaput putih *coated tongue,- )arang
ditemukan pada anak.
e. )ung dan tepi lidah kemerahan dan tremor. &. Nyeri tekan
regio epigastrik *nyeri ulu hati,. g. Hepatosplenomegali.h. radikardia relati& *peningkatan suhu tubuh yang tidak
diikuti oleh peningkatan &rekuensi nadi,.
Pemeriksaan &isik pada keadaan lan)ut
a. Penurunan kesadaran ringan sering ter)adi berupa apatis
dengan kesadaran seperti berkabut. ila klinis berat- pasien dapat
men)adi somnolen dan koma atau dengan ge)alage)ala psikosis
*organic brain syndrome,.
b. Pada penderita dengan toksik- ge)ala delirium lebih menon)ol.
Pemeriksaan Penun)ang %4arah peri&er lengkap
Hitung lekosit total menun)ukkan leukopeni *E7000 per mm,-
lim&ositosis relati&- monositosis- aneosino&ilia dan
trombositopenia ringan. Pada minggu ketiga dan keempat dapat
ter)adi penurunan hemaglobin akibat perdarahan hebat dalam
abdomen.
b. Pemeriksaan serologi idal
4engan titer + 1520 diduga kuat diagnosisnya adalah demam
ti&oid. $eaksi 6idal negati& tidak menyingkirkan diagnosis ti&oid.
4iagnosis demam ti&oid dianggap pasti bila didapatkan kenaikan
titer " kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval 73 hari.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
44/486
(es lain yang lebih sensiti& dan spesi&ik terutama untuk mendeteksi
in&eksi akut ti&us khususnya Salmonella serogrup 4 dibandingkan
u)i idal dan saat ini sering digunakan karena sederhana dan cepat
adalah tes (8LT. (es ini menggunakan teknik aglutinasi
dengan menggunakan u)i hapusan *slide test, atau u)i tabung *tube
test,.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis Klinis
Suspek demam ti&oid *Suspect case,
4ari anamnesis dan pemeriksaan &isik didapatkan ge)ala demam-
gangguan saluran cerna dan petanda gangguan kesadaran.
4iagnosis suspek ti&oid hanya dibuat pada pelayanan kesehatan
dasar.
4emam ti&oid klinis *Probable case,Suspek demam ti&oid didukung dengan gambaran
laboratorium yang menun)ukkan ti&oid.
4iagnosis anding
a. 4emam berdarah dengue
b. !alaria.
c. =e ptospirosis.
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. (erapi suporti& dapat dilakukan dengan%1. 9stirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
2. 4iet tinggi kalori dan tinggi protein.
. Konsumsi obatobatan secara rutin dan tuntas.
". Kontrol dan monitor tanda vital *tekanan darah- nadi-
suhu- kesadaran,- kemudian dicatat dengan baik di rekam medik
pasien.
b. (erapi simptomatik untuk menurunkan demam
*antipiretik, dan mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. (erapi de&initi& dengan pemberian antibiotik. Antibiotik
lini pertama untuk demam ti&oid adalah kloram&enikol- ampisilin
atau amoksisilin *aman untuk penderita yang sedanghamil,- atau trimetroprim sul&ametoCa>ole *kotrimoksa>ol,.
d. ila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak
e&ekti&- dapat diganti dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik
lini kedua yaitu e&triaCone- e&otaCime *diberikan untuk de6asa
dan anak,- Kuinolon *tidak dian)urkan untuk anak E1I tahun
karena dinilai mengganggu pertumbuhan tulang,.
Kriteria ru)ukan
a. (elah mendapat terapi selama 7 hari namun belum tampak
perbaikan.
b. 4emam ti&oid dengan tandatanda kedaruratan.
c. 4emam ti&oid dengan tandatanda komplikasi dan &asilitas
8/17/2019 155 Penyakit Fix
45/486
tidak mencukupi.
Nama Penyakit 27. 4emensia
Pengertian sindrom akibat penyakit otak yang bersi&at kronik progresi&-
ditandai dengan kemunduran &ungsi kogniti& multiple-
termasuk daya ingat *memori,- daya pikir- daya tangkap
*komprehensi,- kemampuan bela)ar- orientasi- kalkulasi-
visuospasial- bahasa dan daya nilai. 'angguan kogniti& biasanya
diikuti dengan deteriorasi dalam kontrol emosi- hubungan sosial
dan motivasi. Pada umumnya ter)adi pada usia lan)ut- ditemukan
pada penyakit Al>haimer- penyakit serebrovaskular- dan kondisi
lain yang secara primer dan sekunder mempengaruhi otak.Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan demensia
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Keluhan utama adalah gangguan daya ingat- mudah lupa terhadap
ke)adian yang baru dialami- dan kesulitan mempela)ari in&ormasi
baru. 4ia6ali dengan sering lupa terhadap kegiatan rutin- lupa
terhadap bendabenda kecil- pada akhirnya lupa mengingat nama
sendiri atau keluarga.
#aktor $isiko
a. sia B ?0 tahun *usia lan)ut,. b. $i6ayat keluarga.
c. Adanya penyakit Al>heimer- serebrovaskular *hipertensi-
penyakit )antung,- atau diabetes mellitus.
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
a. Kesadaran sensorium baik.
b. Penurunan daya ingat yang bersi&at kronik dan progresi&.
'angguan &ungsi otak terutama berupa gangguan &ungsi
memori dan bahasa- seperti a&asia- aphrasia- serta adanya
kemunduran &ungsi kogniti& eksekuti&.c. 4ilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya
gangguan neurologik atau penyakit sistemik
Pemeriksaan Penun)ang %
Pemeriksaan laboratorium dilakukan )ika ada kecurigaan
adanya kondisi medis yang menimbulkan dan memperberat
ge)ala. 4apat dilakukan !ini !ental State 8Camination *!!S8,.
Penegakan 4iagnosis *Assessment,
4iagnosis Klinis
4iagnosis Klinis
Pemeriksaan dilakukan dengan anamnesis- pemeriksaan&isik dan pemeriksaan penun)ang.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
46/486
Kriteria 4iagnosis
a. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang
sampai mengganggu kegiatan harian seseorang
b. (idak ada gangguan kesadaran
c. 'e)ala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit enam bulan
Klasi&ikasi
a. 4emensia pada penyakit Al>heimer
b. 4emensia :askular *4emensia multiin&ark,
c. 4emensia pada penyakit Pick *Sapi 'ila,
d. 4emensia pada penyakit reu&ieldheimer prevalensinya paling besar *70?0F,-
disusul demensia vaskular *200F,
4iagnosis anding
a. 4elirium
b. 4epresi
c. 'angguan uatan
d. Ski>o&renia
Penatalaksanaan $encana Penatalaksanaan Komprehensi& (Plan)
Penatalaksanaan
a. Non &armakologi
1. !odi&ikasi &aktor resiko yaitu kontrol penyakit &isik- lakukanakti&itas &isik sederhana seperti senam otak- stimulasi kogniti&
dengan permintaan- kuis- mengisi tekateki silang- bermain catur.
2. !odi&ikasi lingkungan sekitar agar lebih nyaman dan
aman bagi pasien.
. $encanakan aktivitas hidup seharihari *mandi- makan- dan
lainlain, untuk mengoptimalkan aktivitas independen-
meningkatkan &ungsi- membantu adaptasi dan
mengembangkan keterampilan- serta meminimalisasi
kebutuhan akan bantuan.
". A)arkan kepada keluarga agar dapat membantu mengenal
barang milik pribadinya- mengenal 6aktu dengan menggunakan )am besar- kalender harian- dapat menyebutkan namanya dan
anggota keluarga terdekat- mengenal lingkungan sekitar- beri
pu)ian )ika dapat men)a6ab dengan benar- bicara dengan kalimat
sederhana dan )elas *satu atau dua tahap sa)a,- bila perlu gunakan
isyarat atau sentuhan lembut.
b. #armakologi
1. il- galantamine dan rivastigmine, atau memantine secara
rutin untuk semua kasus demensia. Pertimbangkan pemberiannya
hanya pada kondisi yang memungkinkan diagnosis spesi&ik
penyakit Al>heimer ditegakkan dan tersedia dukungan serta
supervisi adekuat oleh spesialis serta pemantauan e&ek samping
8/17/2019 155 Penyakit Fix
47/486
oleh pelaku ra6at.
2. ila pasien berperilaku agresi&- dapat diberikan antipsikotik
dosis rendah- seperti% Haloperidol 0-7 @ 1 mg5hari.
Kriteria $u)ukana. Pasien diru)uk untuk kon&irmasi diagnosis dan
penatalaksanaan lan)utan.
b. Apabila pasien menun)ukkan ge)ala agresi&itas dan
membahayakan dirinya atau orang lain.
c. 4emam ti&oid dengan tandatanda komplikasi dan &asilitas
tidak mencukupi.
Nama Penyakit 2?. 4ermatitis Atopik
Pengertian *4A, adalah peradangan kulit berulang dan kronis dengan disertai
gatal. Pada umumnya ter)adi selama masa bayi dan anakanak dan
sering berhubungan dengan peningkatan kadar 9g8 dalam serum
serta ri6ayat atopi pada keluarga atau penderita.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan dermatitis atopik
Tanda-Tanda Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan gatal yang bervariasi
lokasinya tergantung pada )enis dermatitis atopik *lihat
klasi&ikasi,.
'e)ala utama 4A adalah pruritus *gatal,- dapat hilang timbulsepan)ang hari- tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari.
Akibatnya penderita akan menggaruk.
Pasien biasanya mempunyai ri6ayat )uga sering merasa cemas-
egois- &rustasi- agresi&- atau merasa tertekan.
#aktor $isiko
a. anita lebih banyak menderita 4A dibandingkan pria *rasio
1. % 1,.
b. $i6ayat atopi pada pasien dan atau keluarga *rhinitis
alergi- kon)ungtivitis alergi5vernalis- asma bronkial- dermatitisatopik- dll,.
c. #aktor lingkungan% )umlah keluarga kecil- pendidikan ibu
semakin tinggi- penghasilan meningkat- migrasi dari
desa ke kota- dan meningkatnya penggunaan antibiotik.
d. $i6ayat sensiti& terhadap 6ol- bulu kucing- an)ing- ayam-
burung- dan se)enisnya.
#aktor pemicu
a. !akanan% telur- susu- gandum- kedelai- dan kacang tanah. b.
(ungau debu rumah
c. Sering mengalami in&eksi di saluran napas atas*kolonisasi Staphylococus aureus,
8/17/2019 155 Penyakit Fix
48/486
Hasil Pemeriksaan #isik dan Pemeriksaan Penun)ang Sederhana
*+b)ective,
Kulit penderita 4A
a. Perabaan Kering- b. Pucat5redup-
c.
8/17/2019 155 Penyakit Fix
49/486
4ermatitis di &leksura pada de6asa
d. 4ermatitis kronis atau berulang
e. $i6ayat atopi pada penderita atau keluarganya
Kriteria minor%
a. Lerosis. b. 9n&eksi kulit *khususnya oleh S. aureus atau virus herpes
simpleks,. c. 9ktiosis5 hiperliniar palmaris5 keratosis piliaris.
d. Pitriasis alba.
e. 4ermatitis di papilla mamae.
&. hite dermogrhapism dan delayed blanch response.
g. Kelilitis.
h. =ipatan in&ra orbital 4ennie!organ.
i. Kon)unctivitis berulang. ). Keratokonus.
k. Katarak subskapsular anterior. l. +rbita men)adi gelap.
m. !uka pucat atau eritem. n. 'atal bila berkeringat.
o. 9ntolerans terhadap 6ol atau pelarut lemak. p. Aksentuasi peri&olikular.
. Hipersensiti& terhadap makanan.
r. Per)alanan penyakit dipengaruhi oleh &actor lingkungan dan atau
emosi. s. (es kulit