21
LAPORAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI 16 IC COUNTER NAMA PRAKTIKAN : MEILLYNA DEWI UTARY (3312130026) NAMA REKAN KERJA : 1. KALAM NABABAN (3312130023) 2. SAKINAH (3312130044) KELAS / KELOMPOK : TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2C / ENAM TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 30/04/2013 dan 2/05/13 TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 06/05/2013 1 | IC Counter

16 Kel06 Tt2c Meillyna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfs

Citation preview

Page 1: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

16

IC COUNTER

NAMA PRAKTIKAN : MEILLYNA DEWI UTARY (3312130026)

NAMA REKAN KERJA : 1. KALAM NABABAN (3312130023)

2. SAKINAH (3312130044)

KELAS / KELOMPOK : TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2C / ENAM

TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 30/04/2013 dan 2/05/13

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 06/05/2013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

06 MEI 2013

1 | I C C o u n t e r

Page 2: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2

TUJUAN..........................................................................................................................3

DASAR TEORI..................................................................................................................3

Pencacah Biner 4-bit.........................................................................................3

Presetable Ripple Counter...................................................................................3

ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN.................................................................................5

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN..................................................................................5

DATA HASIL PERCOBAAN................................................................................................8

PERTANYAAN DAN TUGAS………………………………………………………………………………………..8

ANALISA DAN PEMBAHASAN........................................................................................12

KESIMPULAN................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

2 | I C C o u n t e r

Page 3: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

PERCOBAAN 16

IC COUNTER

1. TUJUAN: Mengaplikasikan IC Counter untuk berbagai macam modulus dengan

menggunakan input clear. Mengaplikasikan rangkaian Programable Counter sesuai rancangan yang

telah ditentukan. Membuktikan tabel kebenaran masing-masing Counter.

2. DASAR TEORIa. Pencacah Biner 4-bit

IC pencacah 4-bit dapat melakukan hitungan maksimum pada modulus 16, untuk merubah modulus sesuai dengan kebutuhan rancangan pada IC dilengakapi input clear, apabila diaktifkan akan memaksa output kembali ke nol. Dengan sifat inilah IC dapat dirancang untuk melakukan hitungan sesuai dengan modulus yang diinginkan. Gambar 2.1 menunjukkan Counter modulus 10 dengan menggunakan IC 7493.

Gambar 2.1 menunjukkan Counter modulus 10 dengan menggunakan IC 7493

3 | I C C o u n t e r

7493

QA 12

QB 9

QD 11QC 8

INB1

R012

R023

INA14

CLOCK

Page 4: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

CLOCK

74193

A15

B1

C10

D9

UP5

QA3

QB2

QC6

QD7

DOWN4

~LOAD11

~BO13

~CO12

CLR14

“1”

“0”

“1”

b. Presetable Ripple CounterPada counter jenis ini, proses perhitungannya dapat dimulai sembarang bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter tidak harus dari 1111). Operasi presetting-nya dinamakan paralel load, dimana input-input asinkronnya diaktifkan. Biasanya counter ini menggunakan IC 74193. IC ini memiliki dua input (Up dan down Counter). Input pertama untuk perhitungan ke atas (Up), sementara yang kdua untuk penghitungan kebawah (Down), operasinya meliputi pengaturan kembali (reset), pemuatan paralel load , penghitungan keatas (Up Counter) dan perhitungan kebawah (Down Counter).

Gambar 2.2 Rangkaian Presetable Counter IC 74193

Contoh Presetable Ripple Counter :Desain Down Counter yang dapat menghitung dalam urutan 6-5-4-3-2-6-5-4-3-2-6-5-dst.

4 | I C C o u n t e r

Page 5: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

3. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN

No. Alat-alat dan komponen Jumlah1 IC 7400

IC 7408IC7493IC 74193

1111

2 Power Supply 13 Function Generator 14 Logic Probe 15 Protoboard 16 Resistor 220 Ohm 67 LED 68 Kabel Banana to Banana 49 Kabel-kabel penghubung Secukupnya

4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAANLangkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut.

1) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.1, berikan tegangan 5V dan clock, kemudian lengkapi tabel 6.1.

Gambar 4.1 Rangkaian Counter modulus 16 menggunakan IC 7493

5 | I C C o u n t e r

7493

QA 12

QB 9

QD 11QC 8

INB1

R012

R023

INA14

CLOCK

Page 6: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

2) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.2, berikan tegangan 5V dan clock, kemudian lengkapi tabel 6.2.

Gambar 4.2 Rangkaian Counter modulus 10 menggunakan IC 7493

3) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.3, berikan tegangan 5V dan clock, kemudian lengkapi tabel 6.3.

Gambar 4.3 Rangkaian Counter modulus 6 menggunakan IC 7493

6 | I C C o u n t e r

7493

QA 12

QB 9

QD 11QC 8

INB1

R012

R023

INA14

CLOCK

7493

QA 12

QB 9

QD 11QC 8

INB1

R012

R023

INA14

CLOCK

Page 7: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

4) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.4, berikan tegangan 5V dan clock, kemudian lengkapi tabel 6.4.

Gambar 4.4 Rangkaian Counter modulus 16 (Up Counter) menggunakan IC 74193

5) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.5, berikan tegangan 5V dan clock, kemudian lengkapi tabel 6.5.

Gambar 4.5 Rangkaian Counter modulus 16 (Down Counter) menggunakan IC 74193

7 | I C C o u n t e r

CLOCK

74193

A15

B1

C10

D9

UP5

QA3

QB2

QC6

QD7

DOWN4

~LOAD11

~BO13

~CO12

CLR14

“1”

“0”“1”

CLOCK

74193

A15

B1

C10

D9

UP5

QA3

QB2

QC6

QD7

DOWN4

~LOAD11

~BO13

~CO12

CLR14

“1”

“0”“1”

Page 8: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

6) Rangkaialah rangkaian seperti gambar 4.6, berikan tegangan 5V dan clock, kemudian lengkapi tabel 6.6.

Gambar 4.6 Rangkaian Counter hitungan 3-12 menggunakan IC 74193

5. PERTANYAAN DAN TUGASa) Jelaskanlah fungsi input reset pada rangkaian 4.1b) Jelaskan perbedaan modulus 6 dan modulus 10 dalam hal recycle-nya.c) Amati perubahan kondisi BO dan CO pada table 6.4 dan table 6.5,

kemudian jelaskan indikasi apakah yang ditunjukan oleh kedua output tersebut!

d) Jelaskan kejadian pada BO dan CO, kenapa hal tersebut terjadi!e) Apakah yang menyebabkan bilangan muncul seperti pada tabel6.6!f) Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!

JAWABAN: Untuk jawaban sudah dibahas bagian analisa dan pembahasan beserta kesimpulan

8 | I C C o u n t e r

74193A15

B1

C10

D9

UP5

QA 3

QB 2

QC 6

QD7

DOWN4

~LOAD11

~BO13

~CO12

CLR14

“1”

“0”

“1”“1”“0”“0”

Page 9: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

6. DATA HASIL PERCOBAANTabel 6.1. Counter Modulus 16 (IC 7493)

Count OUTPUTQ3 Q2 Q1 Q0

0 0 0 0 01 0 0 0 12 0 0 1 03 0 0 1 14 0 1 0 05 0 1 0 16 0 1 1 07 0 1 1 18 1 0 0 09 1 0 0 1

10 1 0 1 011 1 0 1 112 1 1 0 013 1 1 0 114 1 1 1 015 1 1 1 116 0 0 0 0

Tabel 6.2. Counter Modulus 10 (IC 7493)

Count OUTPUTQ3 Q2 Q1 Q0

0 0 0 0 01 0 0 0 12 0 0 1 03 0 0 1 14 0 1 0 05 0 1 0 16 0 1 1 07 0 1 1 18 1 0 0 09 1 0 0 1

10 0 0 0 0

Tabel 6.3. Counter Modulus 6 (IC 7493)

Count OUTPUT

9 | I C C o u n t e r

Page 10: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

Q3 Q2 Q1 Q0

0 0 0 0 01 0 0 0 12 0 0 1 03 0 0 1 14 0 1 0 05 0 1 0 16 0 1 1 07 0 0 0 08 0 0 0 1

Tabel 6.4. Up-Counter Modulus 16 (IC 74193)

Input OUTPUTUP DOWN Q3 Q2 Q1 Q0 C0 B0

1 0 0 0 0 1 11 0 0 0 1 1 11 0 0 1 0 1 11 0 0 1 1 1 11 0 1 0 0 1 11 0 1 0 1 1 11 0 1 1 0 1 11 0 1 1 1 1 11 1 0 0 0 1 11 1 0 0 1 1 11 1 0 1 0 1 11 1 0 1 1 1 11 1 1 0 0 1 11 1 1 0 1 1 11 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 11 0 0 0 0 0 1

Tabel 6.5. Down-Counter Modulus 16 (IC 74193)

10 | I C C o u n t e r

Page 11: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

Input OUTPUTUP DOWN Q3 Q2 Q1 Q0 C0 B0

1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 0 1 11 1 1 0 1 1 11 1 1 0 0 1 11 1 0 1 1 1 11 1 0 1 0 1 11 1 0 0 1 1 11 1 0 0 0 1 11 0 1 1 1 1 11 0 1 1 0 1 11 0 1 0 1 1 11 0 1 0 0 1 11 0 0 1 1 1 11 0 0 1 0 1 11 0 0 0 1 1 11 0 0 0 0 1 11 0 0 0 0 1 0

Tabel 6.6. Counter hitungan 3-12 (IC 74193)

Input OUTPUTDCB

AUP DOWN Q3 Q2 Q1 Q0 C0 B0

0011 1 0 0 1 1 1 10011 1 0 1 0 0 1 10011 1 0 1 0 1 1 10011 1 0 1 1 0 1 10011 1 0 1 1 1 1 10011 1 0 0 0 0 1 10011 1 0 0 0 1 1 10011 1 0 0 1 0 1 10011 1 1 0 1 1 1 10011 1 1 1 0 0 1 10011 1 1 0 1 1 1 10011 1 1 1 0 0 1 10011 1 1 1 0 1 0 10011 1 1 1 1 0 1 10011 1 1 1 1 1 1 10011 1 1 0 0 0 1 10011 1 0 0 0 1 1 1

11 | I C C o u n t e r

Page 12: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

7. ANALISA DAN PEMBAHASANUntuk praktikum kali ini pembahas tentang IC Counter yang dibagi menjadi 2 yaitu IC Counter 4-bit dan Presetable Ripple Counter. IC Counter 4-bit adalah digunakan untuk hitungan maksimum pada modulus 16 yang dapat mengubah modulus sesuai dengan kebutuhan rancangan pada IC dilengkapi input clear, apabila diaktifkan akan memaksa output kembali ke nol. Sedangkan Presetable Ripple Counter dapat memproses perhitungannya dapat dimulai dari sembarang bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter tidak harus dari 1111).

IC 7493 adalah IC TTL yang dapat digunakan sebagai pembagi 16. secara sederhana, IC 7493dapat digambarkan ssebagai berikut :.

RO1 dan RO2 : Master reset Berfungsi untuk mereset keluaran CLK A : Clock pertama Dihubungkan pada pulsa atau output pulsa IC sebelumnya CLK B : Clock kedua Dihubungkan dengan QAQ (A,B,C,D) : Keluaran

Pada percobaan pertama Tabel 6.1, digunakan IC 7493 dengan input A dihubungkan ke Clock dan input B dihubungkan ke QA dengan RO1 dan RO2 dihubungkan ke Clock setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Counter Modulus 16, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q3 (0),

12 | I C C o u n t e r

Page 13: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Sedangkan pada Count 15 menghasilkan output Q3 (1), Q2

(1), Q1 (1) dan Q0 (1). Dan pada Count 16 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang bermodulus 16 sehingga menghasilkan biner 15 pada Count 15 karena dimulai dari nol, pada Count 16 output akan kembali ke nol. Dimana, Q3 sebagai MSB dan Q0 sebagai LSB.

Pada percobaan kedua Tabel 6.2, digunakan IC 7493 dengan input A dihubungkan ke Clock dan input B dihubungkan ke QA dengan RO1 dihubungkan ke QC dan RO2 dihubungkan ke QB setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Counter Modulus 10, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Sedangkan pada Count 9 menghasilkan output Q3 (1), Q2 (0), Q1 (0) dan Q0 (1). Dan pada Count 10 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang bermodulus 10 sehingga menghasilkan biner 9 pada Count 9 karena dimulai dari nol, pada Count 10 output akan kembali ke nol. Dimana, Q3 sebagai MSB dan Q0 sebagai LSB. Pada percobaan ketiga Tabel 6.3, digunakan IC 7493 dengan input A dihubungkan ke Clock dan input B dihubungkan ke QA dengan RO1 dihubungkan ke QB dan RO2 dihubungkan ke QC setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Counter Modulus 6, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Sedangkan pada Count 6 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (1), Q1 (1) dan Q0 (0). Dan pada Count 7 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang bermodulus 6 sehingga menghasilkan biner 6 pada Count 6 karena dimulai dari nol, pada Count 6 output akan kembali ke nol. Dimana, Q3 sebagai MSB dan Q0 sebagai LSB.

Pada percobaan keempat Tabel 6.4, digunakan IC 74193 dengan Clock dipasang pada untuk UP, Down berinput 1, LOAD berinput 1 (aktif) karena operasi presetting-nya dengan Clear. Setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Up-Counter modulus 16, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Sedangkan pada Count 15 menghasilkan output Q3

(1), Q2 (1), Q1 (1) dan Q0 (1). Dan pada Count 16 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang bermodulus 16 sehingga menghasilkan biner 15 pada Count 15 karena dimulai dari nol, pada Count 16 output akan kembali ke nol. Dimana, Q3 sebagai MSB dan Q0 sebagai LSB. Penjelasan untuk C0 dan B0 dimana terjadi Presetable Ripple Counter dimana proses perhitungannya dapat dimulai dari sembarang

13 | I C C o u n t e r

Page 14: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter tidak harus dari 1111).

Pada percobaan keempat Tabel 6.5, digunakan IC 74193 dengan Clock dipasang pada untuk DOWN, UP berinput 1, LOAD berinput 1 (aktif) karena operasi presetting-nya dengan Clear (0). Setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Down-Counter modulus 16, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q3 (1), Q2 (1), Q1 (1), dan Q0 (1). Sedangkan pada Count 15 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0) dan Q0 (0). Dan pada Count 16 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (0). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter yang bermodulus 16 sehingga menghasilkan biner 15 pada Count 0 karena dimulai dari 1, pada Count 16 output akan kembali ke nol. Dimana, Q3 sebagai MSB dan Q0 sebagai LSB. Penjelasan untuk C0 dan B0 dimana terjadi Presetable Ripple Counter dimana proses perhitungannya dapat dimulai dari sembarang bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter tidak harus dari 1111).

Pada percobaan keempat Tabel 6.6, digunakan IC 74193 dengan Clock dipasang pada untuk UP, DOWN berinput 1, LOAD dihubungkan ke NAND dengan Clear (0) dan QC dan QD dihubungkan ke AND dengan output yang dihubungkan ke gerbang NAND sebagaimana input ABCD (0011) dengan biner 3. Setelah melakukan percobaan didapat hasil dari Counter hitungan 3-12, output yang dihasilkan dengan Count 0 menghasilkan output Q3 (0), Q2 (0), Q1 (1), dan Q0 (1). Sedangkan pada Count 9 menghasilkan output Q3 (1), Q2 (1), Q1 (0) dan Q0 (0). Dan pada Count 16 menghasilkan output Q3 (1), Q2 (0), Q1 (0), dan Q0 (1). Hal ini terjadi karena pada praktikum menggunakan Counter hitungan 3-12 sehingga menghasilkan biner 3 pada Count 0 karena dimulai dari 3, pada Count 16 output akan kembali ke 9. Dimana, Q3 sebagai MSB dan Q0 sebagai LSB. Penjelasan untuk C0 dan B0 dimana terjadi Presetable Ripple Counter dimana proses perhitungannya dapat dimulai dari sembarang bilangan (untuk up counter tidak harus mulai dari 0000 dan untuk down counter tidak harus dari 1111).

8. KESIMPULAN

Counter adalah perangkat yang menyimpan (dan kadang-kadang menampilkan) jumlah waktu tertentu peristiwa atau proses telah terjadi, seringkali dalam hubungan ke sinyal clock . Dalam elektronik , counter dapat diimplementasikan dengan mudah menggunakan tipe sirkuit mendaftar seperti flip-flop , dan berbagai macam klasifikasi. Jadi counter adalah serangkaia Flip-flop yang dipasang seri dengan cara output Flip-Flop yang pertama enjadi input Flip-Flop berikutnya. Pulsa dari clock menjadi input untuk Flip-Flop yang pertama dan akan menyebabkan

14 | I C C o u n t e r

Page 15: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

perubahan pada kondisi output untuk saat yang dikehendaki (correct edge) kemudian output Flip-Flop ini akan mentriger input clock dari Flip-Flop yang berikutnya.

15 | I C C o u n t e r

Page 16: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

LAMPIRAN

16 | I C C o u n t e r

Page 17: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

17 | I C C o u n t e r

Page 18: 16 Kel06 Tt2c Meillyna

DAFTAR PUSTAKA

Tokheim, Roger L.1995.Elektronika Digital,edisi kedua.Penerbit Erlangga. Jakarta.Widjanarka, Ir. Wijaya.2006.Teknik Digital.Penerbit Erlangga.Jakarta. http://herbamsbams.blogspot.com/2012/03/laporan-digital-counter.html#!/2012/03/digital-counter.htmlDiakses tanggal 5/13/2013 pukul 10:30 PM

18 | I C C o u n t e r