2 Uu Pengelolaan Kualitas Air

Embed Size (px)

Citation preview

PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGANDr. Katharina Oginawati Dr. Asep Sofyan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

PENDAHULUAN

Pengelolaan Kualitas Lingkungan Pengelolaan Kualitas Lingkungan

1 2 3

HUKUM HUKUM INSTITUSI INSTITUSI TEKNIS TEKNIS

PENDAHULUAN

1

HUKUM HUKUM

U U D 45 U U D 45 Undang-Undang Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Surat Keputusan Menteri Surat Keputusan Menteri SK Gubernur (Kepala Daerah) SK Gubernur (Kepala Daerah)

PENDAHULUANPeraturan Perundang-undangan Pengelolaan Lingkungan di IndonesiaUU RI No.4 UU RI No.4

Pokok-Pokok Pengelolaan AMDAL

PP No.29/86 Revisi PP No.51/93 PP No.29/86 Revisi PP No.51/93 PP No.20/90 PP No.20/90

Pengendalian Pencemaran Air & Pengelolaan Limbah B3 Pedoman Baku Mutu Lingkungan Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan yg sudah Beroperasi

Kep.MENLH No.02/MENLH/I/1988 Kep.MENLH No.02/MENLH/I/1988

Kep.MENLH No.03/MENLH/II/1991 Kep.MENLH No.03/MENLH/II/1991

PENDAHULUANPeraturan Perundang-undangan Pengelolaan Lingkungan di IndonesiaPenggunaan B3 di Perusahaan Industri

Kep.Men.Perindustrian No.148/M/SK/4/1985 Kep.Men.Perindustrian No.148/M/SK/4/1985

Gubernur Kepala Daerah tingkat IIJawa Barat No. 38/1991 Gubernur Kepala Daerah tingkat Jawa Barat No. 38/1991

Peruntukkan Air pada Sumber Air di Jawa BaratGubernur Kepala Daerah tingkat IIJawa Barat No. 660.31/SK/649-BKPMD/82 Gubernur Kepala Daerah tingkat Jawa Barat No. 660.31/SK/649-BKPMD/82

Tata Cara Pengendalian dan Kriteria Pencemaran Lingkungan akibat Industri

PENDAHULUAN

2

INSTITUSI INSTITUSIMPR / DPR MPR / DPR Presiden Presiden Departemen Lingkungan Hidup Departemen Lingkungan Hidup Departemen Kehutanan Departemen Kehutanan Departemen Perindustrian Departemen Perindustrian

PENDAHULUAN

3

TEKNIS TEKNIS

Lingkungan HidupKesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan Kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya

Pengelolaaan Lingkungan HidupUpaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup

PENDAHULUAN

EkosistemTatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi

Pembangunan Berwawasan LingkunganUsaha dasar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan hidup

PENDAHULUAN

SanksiBarang siapa yang merusak lingkungan hidup tanpa sepengetahuannya dihukum sebanyak-banyaknya kurungan 1 tahun atau denda sebanyak-banyaknya 1 juta rupiah. dan bila mencemari lingkungan dengan sengaja dihukum sebanyak-banyaknya kurungan 10 tahun dan atau denda sebanyak-banyaknya 100 juta rupiah

PENDAHULUAN *)

Di Indonesia Di IndonesiaIndustri Industri Midnight discharge Midnight discharge

Kelemahan dalam pengawasan terhadap industri

1 2

Laboratorium yang kurang memenuhi syarat, Laboratorium yang kurang memenuhi syarat, Sehingga tiap laboratorium bisa menghasilkan data yang berbeda Sehingga tiap laboratorium bisa menghasilkan data yang berbeda Hakim/aparat yang menindak kurang/tidak mengetahui lingkungan Hakim/aparat yang menindak kurang/tidak mengetahui lingkungan secara benar sehingga diambil bukti yang meringankan terdakwa secara benar sehingga diambil bukti yang meringankan terdakwa

PENDAHULUAN

UU Lingkungan Hidup No. 4/1982, Pasal 16 Bab IVSetiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak Penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi AMDAL yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP)

RealisasiPP No. 29/86 tentang AMDAL (dibatalkan oleh PP 51/93 hapus SEMDAL karena semua kegiatan sudah menjalani pemeriksaan / tidak ada istilah kegiatan yang sudah berjalan (SK. Men LH No. /94 daftar kegiatan wajib AMDAL)

PENDAHULUAN

TAMBAHAN TAMBAHAN

PP 51/93 PP 51/93

1 2

AMDAL per proyek AMDAL per proyek AMDAL per kawasan AMDAL per kawasan AMDAL terpadu AMDAL terpadu

3

4 AMDAL regional AMDAL regional

PENDAHULUAN

Rencana Kegiatan AMDAL

1 2 3

PIL (Penyajian Informasi Lingkungan) PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)

ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

RKL/RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan/ RKL/RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan/ Rencana Pemantauan Lingkungan) Rencana Pemantauan Lingkungan)

PENDAHULUANDampak penting Pembangunan yg sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan

Dampak penting pada Lingkungan Hidup ditentukan oleh :Jumlah manusia yang terkena dampak Jumlah manusia yang terkena dampak Luas wilayah persebaran dampak Luas wilayah persebaran dampak Lamanya dampak berlangsung Lamanya dampak berlangsung Intensitas dampak Intensitas dampak Banyaknya komponen lingkungan lain yg terkena dampak Banyaknya komponen lingkungan lain yg terkena dampak Sifat kumulatif dampak tersebut Sifat kumulatif dampak tersebut Berbalik atau tidaknya dampak Berbalik atau tidaknya dampak

PENGELOLAAN KUALITAS PERAIRAN

UU Lingkungan Hidup No. 4/1982, Pasal 15 PP No. 20/90Tentang pengendalian pencemaran air : Perlindungan Lingkungan Hidup dilakukan berdasarkan baku mutu lingkungan yang diatur dengan Peraturan perundang-undangan

Pencemaran AirMasuknya/dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air menurun sampai titik tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya

PENGELOLAAN KUALITAS PERAIRAN

Baku Mutu Air (Stream Standart)Batas/kadar mahluk hidup, zat, energi atau komponen lainnya yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan peruntukkannya

Baku Mutu Limbah Cair (Effluent Standart)Batas/kadar dan jumlah unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam limbah cair untuk dibuang dari suatu jenis kegiatan tertentu

PENGELOLAAN KUALITAS PERAIRANKep.MENLH No.03/MENLH/II/1991 baku mutu limbah cair bagi

kegiatan yang sudah beroperasi

Jika limbah cair Jika limbah cair

Jika Hg max 0,002 mg/lt

Sedangkan limbah cair harus diturunkan dari 0,15 0,002

BMA lebih ekonomis dari BMLC BMA lebih ekonomis dari BMLC

Pemantauan lebih sulit

Kelemahan : industri cenderung ke hulu (hilir akumulasi pengotoran)

Sudah tercemar Sudah tercemar Belum tercemar Belum tercemar

BMLC BMA

PENGELOLAAN KUALITAS PERAIRAN

Baku Mutu Limbah CairIndustri pelapisan logam Industri pelapisan logam Industri penyamakan kulit Industri penyamakan kulit Industri pengilangan minyak Industri pengilangan minyak Industri minyak sawit Industri minyak sawit Industri pulp & paper Industri pulp & paper Industri karet Industri karet Industri gula Industri gula Industri tapioka Industri tapioka Industri tekstil Industri tekstil Industri urea Industri urea Industri etanol Industri etanol Industri MSG Industri MSG Industri kayu lapis Industri kayu lapis

PENGELOLAAN KUALITAS PERAIRAN

Baku Mutu AirGolongan II Golongan Golongan II Golongan II

Air yang dapat dipergunakan sebagai air minum Secara langsung tanpa diolah lebih dahulu Air yang dapat dipergunakan sebagai air baku air minum Air yang dapat dipergunakan sebagai air untuk Perikanan dan peternakan Air yang dapat dipergunakan sebagai air Perikanan, usaha perkotaan, industri, listrik tenaga air

Golongan III Golongan III Golongan IV Golongan IV