12
7 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI 2.1 Restoran 2.1.1 Pengertian Restoran Suarthana (2006) mendefinisikan restoran merupakan tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays (2009) mengemukakan bahwa restoran adalah suatu operasi layanan makanan yang mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya termasuk di dalamnya adalah penjualan makanan atau minuman kepada individu-individu dan tamu- tamu dalam kelompok kecil. 2.1.2 Jenis Restoran Menurut Marsum (2005) mengklasifikasikan restoran atau rumah makan menjadi beberapa tipe, antara lain: 1. A’la CarteRestaurant adalah restoran yang mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran ini memiliki harga masing-masing. 2. Table D‘hoteRestaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula. 3. Coffee Shop atau Brasserei adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasanya berhubungan makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan atau paket. Pada umumnya sistem pelayanannya adalah dengan American service dimana yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan sudah diatur dan disiapkan di atas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan carabuffet atau prasmanan, dimana makanan sudah disusun rapih di meja panjang sehingga tamu dapat mengambil makanannya sendiri sesuai dengan keinginannya.

2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

7Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI

2.1 Restoran

2.1.1 Pengertian Restoran

Suarthana (2006) mendefinisikan restoran merupakan tempat usaha yang

komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan

minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

(2009) mengemukakan bahwa restoran adalah suatu operasi layanan makanan

yang mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya termasuk di dalamnya

adalah penjualan makanan atau minuman kepada individu-individu dan tamu-

tamu dalam kelompok kecil.

2.1.2 Jenis Restoran

Menurut Marsum (2005) mengklasifikasikan restoran atau rumah makan

menjadi beberapa tipe, antara lain:

1. A’la CarteRestaurantadalah restoran yang mendapatkan izin penuh untuk

menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih

sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran

ini memiliki harga masing-masing.

2. Table D‘hoteRestaurantadalah suatu restoran yang khusus menjual menu

table d’hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka

sampai penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.

3. Coffee Shopatau Brasserei adalah suatu restoran yang pada umumnya

berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasanya berhubungan

makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan atau

paket. Pada umumnya sistem pelayanannya adalah denganAmerican service

dimana yang diutamakan adalah kecepatannya.Ready on plate service, artinya

makanan sudah diatur dan disiapkan di atas piring. Kadang-kadang

penyajiannya dilakukan dengan carabuffet atau prasmanan, dimana makanan

sudah disusun rapih di meja panjang sehingga tamu dapat mengambil

makanannya sendiri sesuai dengan keinginannya.

Page 2: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

8Universitas Kristen Petra

4. CafetariaatauCafeadalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan

cake(kue-kue),sandwich(roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas

dan tidak menjual minuman beralkohol.

5. Canteenadalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, dan sekolah,

tempat dimana para pekerja atau pelajar biasa mendapatkan makan siang atau

coffee break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil atau selingan jam

kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan seminar.

6. Continental Restaurantadalah suatu restoran yang menitik beratkan hidangan

continentalpilihan dengan pelayanan megah. Suasananya santai, susunannya

agak rumit, disediakan bagi tamuyang ingin makan secara santai.

7. Carvery adalah suatu restoran yang berhubungan dengan hotel dimana para

tamu dapat mengisi sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka

inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.

8. Dining Roomterdapat dihotel kecil, motel atau inn merupakan tempat yang

tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa.Dining room pada

dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun yang

terbuka bagi para tamu dari luar.

9. Discothequeialah suatu restoran yang pada prinsipnya berarti tempat dansa

sambil menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkanlive band.

Bar adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuahdiscotheque. Hidangan

yang tersedia umumnya berupa makanan ringan.

10.Fish and Chip Shopialah suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris,

dimana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng,

biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. Jadi

makanannya tidak dinikmati di tempat itu.

11.Grill Room adalah suatu restoran yang menyedikan bermacam-macam daging

panggang. Pada umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi dcngan sekat

dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang

dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya.Grill room kadang-

kadang disebut juga sebagaisteak house.

Page 3: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

9Universitas Kristen Petra

12. Inn Tavern ialah suatu restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh

perorangan di tepi kota. Suasananya dibuat dekat dan ramah, dengan tamu-

tamu. Sedangkan hidangannya lezat-lezat.

13.Night Club/Super Clubadalah suatu restoran yang pada umumnya mulai

dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu

yang ingin santai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band

merupakan kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi

dan rapi sehingga manaikkan gengsi.

14.Pizzeriaadalah suatu restoran yang kusus menjual pizza. Kadang-kadang juga

adaspaghettiatau makanan khas Italia lainnya.

15.Pan Cake House/Creperieadalah restoran yang khusus menjualpan cakedan

crepesyang diisi dengan berbagai macam manisan di dalamnya.

16.Pub pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendapat izin

menjual minuman bir serta minuman beralkohol lainnya. Para tamu

mendapatkan minumannya daricounter (meja panjang yang membatasi dua

ruangan). Pengunjung dapat menikmati suasana dengan duduk bersantai atau

berdiri. Hidangan yang tersedia berupa makanan ringan seperti roti isi dan pie.

Sekarang kita bisa mendapatkan banyak hidangan pengganti di pub.

17.Snack Bar/Cafe/Milk Baradalah semacam restoran cukupan yang sifatnya

tidak resmi dengan pelayanan cepat dimana para tamu mengumpulkan

makanan mereka di atas baki yang diambil dari atas counter dan kemudian

membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang

disukainya. Makanan yang disediakan biasanya adalahhamburger, sausages

dansandwhich.

18.Speciality Restaurantadalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya

disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran

semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, Italia dan sebagainya.

Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tatacara negara tempat asal

makanan spesial itu.

19.Terrace Restaurantadalah suatu restoran yang terletak di luar bangunan,

namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun restoran

Page 4: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

10Universitas Kristen Petra

induk. Di negara-negara barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka

pada waktu musim panas saja.

20.Gourmet Restaurantialah suatu restoran yang menyelenggarakan pelayanan

makan dan minum untuk orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang

rasa makanan dan minuman. Keistimewaan restoran iniialah makanan dan

minumannya yang lezat-lezat, pelayanannya megah danharganya cukup mahal.

21.Family Type Restaurantialah suatu restoran sederhana yang menghidangkan

makanan dan minuman dengan harga tidak mahal, terutama disediakan untuk

tamu-tamu keluarga maupun rombongan.

22.Main Dining Roomialah suatu restoran atau ruang makan utama yang pada

umumnya terdapat di hotel-hotel besar. Dimana penyaji makanannya secara

resmi, pelan tapi masih terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Pelayanannya

biasa menggunakan ala Perancis atau Rusia. Tamu-tamu yang hadir pun pada

umumnya berpakaian resmi atau formal.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa restoran ataupuncafe

merupakan salah satu bisnis usaha yang menyediakan makanan dan minuman.

Perbedaannya yaitu bahwa restoran biasanya menawarkan menu yang lebih

banyak dan sifatnya lebih formal, sedangkancafe menawarkan jenis menu yang

terbatas dan sifatnya tidak resmi dengan kapasitas ruangan lebih kecil. Dari jenis

restoran yang dijabarkan di atasDomicile Kitchen and Loungetermasuk tipeA’la

Carte Restaurantyang memilki variasi makanan dengan harga yang sudah di

sediakan.

2.2 Store Atmosphere

2.2.1 Pengertian Store Atmosphere

Mowen (2014) menjelaskan bahwastore atmosphereberhubungan dengan

para manajer melalui rancangan desain bangunan, ruang interior, tata ruang,

lorong-lorong, tekstur karpet dan dinding, bau, warna, bentuk dan suara yang

dapat mempengaruhi persepsi pelanggan.Store Atmospheremerupakan salah satu

elemen penting dari retailing mix yang mampu mempengaruhi proses

kenyamanan pelanggan, karena jika pelanggan merasa nyaman maka tidak hanya

memberi respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi

Page 5: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

11Universitas Kristen Petra

juga memberikan respon terhadap lingkungan pembelian yang diciptakan oleh

pengecer, seperti yang dikemukakan oleh Levy dan Weitz (2001) yaitu dari

definisi dapat diartikan bahwastore atmosphereadalah mendesain suatu

lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik dan

penciuman untuk merangsang presepsi dan emosi dari pelanggan yang pada

akhirnya dapat mempengaruhi perilaku pembelanjaan. Berman dan Evan (2012)

bahwa, “Store Atmosphereadalah desain lingkungan melalui komunikasi visual,

pecahayaan, warna, musik, dan aroma untuk merancang respon emosional dan

persepsi pelanggan sehingga dapat mempengaruhi pelanggan dalam membeli

barang.”

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwaStore Atmosphereadalah

suatu karakteristik fisik yang penting bagi setiap bisnis, hal ini berperan sebagai

penciptan suasana yang nyaman untuk pelanggan dan membuat pelanggan ingin

kembali lagi ke restoran serta secara tidak langsung merangsang pelanggan untuk

melakukan pembelian.

2.2.2 Komponen Dalam Store Atmosphere

Menurut Levy dan Weitz (2001),store atmospherememiliki beberapa

komponen, antara lain:

1. Lighting

Menurut IESNA (2000), cahaya adalah pancaran energi dari sebuah

partikel yang dapat merangsang retina manusia dan menimbulkan sensasi

visual. Adaya menambah jumlah jendela dan membiarkan lebih banyak sinar

matahari yang masuk dapat meningkatkan keadaan suasana hati pelanggan.

Sumber cahaya terdiri dari 2 yaitu, cahaya alami dimana cahaya yang di

dapat melalui sinar matahari dari luar ruangan dan cahaya buatan dimana

untuk mendapatkan cahaya digunakan bantuan dari dalam seperti lampu.

Pencahayaan memberikan kesan ruang dan bentuk. Di dalam sebuah restoran

pencahayaan jangan terlalu terang, namun juga jangan terlalu gelap. Penataan

pencahayaan yang baik akan memberi kesan ruang yang baik pula. Untuk

memperoleh sistem pencahayaan yang baik perlu diperhatikan mengenai

kuantitas cahaya sesuai dengan kebutuhan manusia.

Page 6: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

12Universitas Kristen Petra

Menurut Lawson (2002), pencahayaan di restoran sebaiknya memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

a. Pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu gelap akan berakibat mata

sakit.

b. Pencahayaan seragam menyebabkan atmosfer terasa membosankan.

c. Cahaya yang terlalu tajam menyebabkan makanan tidak membuat

berselera.

d. Pencahayaan yang baik menggabungkandirect lightning, indirect

lightning,dandown lightning.

e. Tingkat aktivitas yang tinggi seperti kasir harus memiliki pencahayaan

yang tinggi.

2. Music Background

Mempengaruhi lama tidaknya pelanggan berada dalam suatu restoran

karena musik bisa membuat kenyamanan suasana pelanggan saat menikmati

makanan di bawah kesadarannya. Selain itu adanya layanan musik akan

memberikan suasana yang lebih santai pada pelanggan, khususnya pelanggan

yang ingin menikmati suasana yang santai dengan menghilangkan kejenuhan,

kebosanan, maupun stress sambal menikmati makanan. Musik yang terlalu

keras dapat mengganggu kenyamanan pelanggan disaat berbicara sehingga

volume yang diberikan harus benar-benar sesuai dengan standart pendengaran

tidak terlalu keras maupun tidak terlalu kecil (Mowen, 2014).

3. Temperature

Meliputi suhu ruangan yang nyaman bagi pelanggan. Suhu tidak terlalu

panas atau terlalu dingin. Menurut Suptandar (2004) suhu yang cukup dingin

akan membuat pelanggan merasa kedinginan sehingga dapat merasang

pelanggan untuk membeli minuman yang hangat sedangkan untuk suhu ruang

yang terlalu panas akan meransang pelanggan untuk melakukan pembelian

terhadap jenis minuman yang dingin. Suhu ruang yang terlalu dingin dan yang

terlalu panas akan membuat pelanggan tidak akan betah untuk lebih lama

berada di restoran. Ada 2 sistem untuk mengatur kesejukan udara, yaitu sistem

alami (udara di luar ruangan) dan mekanis (Air Conditioner).

Page 7: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

13Universitas Kristen Petra

4. Aroma

Meliputi aroma yang dapat menjaditrademark dari restoran tersebut.

Aroma juga menimbulkan reaksi dari makanan yang akan mempengaruhi

indera pencium yang dapat menimbulkan hasrat bagi para pelanggan untuk

melakukan pembelian dan membuat kembali lagi. Sebaliknya aroma yang

kurang sedap akan mengganggu pelanggan dan membuat menjadi tidak betah

berada di ruangan bahkan tidak akan kembali lagi. Mowen (2014) melakukan

studi kasus dan mendapatkan para pelanggan lebih sering kembali ke restoran-

restoran yang diberi aroma wangi dan menganggap sajian yang dijual di

restoran tersebut mempunyai kualitas lebih baik daripada sajian yang di jualdi

restoran yang tidak menggunakan aroma wangi. Intensitas dan sifat aroma

wangi yang rupanya berpengaruh selama tidak melanggar atau berlebihan.

5. Tata Ruang/Sitting Layout

Menurut Mowen (2014) berguna untuk memudahkan pergerakan

pelanggan serta untuk mendukung suasana atmosfer yang diinginkan. Secara

potensial, keadaan yang berdesakan akan menambah kecemasan atau tidak

nyaman pelanggan saat menyatap makanan, menurunkan kepuasan makan,

dan secara negatif dapat mempengaruhi citra restoran. Keadaan tempat duduk

yang nyaman dapat membuat pelanggan akan lebih lama lagi untuk berada di

dalam restoran bahkan akan membuat suatu pemikiran untuk datang kembali.

Pengaturan tempat duduk secara dramatis dapat mempengaruhi pola

komusikasi antar pelanggan. Jarak 1 meja dengan meja lain tidak saling

berdekatan sehingga pelanggan tidak terganggu dengan kebisingan pelanggan

lain.

6. Building Design

Bangunan restoran juga menjadi salah satu alasan pertama untuk para

pelanggan akan berkunjung dan memutuskan tindakan pembelian atau tidak.

Sehingga dengan bangunan tampak luar dari restoran yang unik dan sesuai

akan menarik pelanggan untuk mencoba (Mowen, 2014). Menurut Levi and

Weitz (2001)outstore atmosphere(building design)adalah penataan ruangan-

ruangan luar restoran meliputi desain papan nama luar ruangan, penempatan

pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar

Page 8: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

14Universitas Kristen Petra

ruangan. Desain memiliki peran yang sangat penting untuk menimbulkan

kesan nyaman, baik untuk penyewa atau pengunjung dalam beraktivitas

(Mowen, 2015). Selain itu,building design juga memiliki pengaruh yang

sangat kuat dalam membentuk citra toko tersebut maka dalam hal ini bagian

luar toko harus direncanakan dengan sangat baik (Berman dan Evan, 2010).

2.3 Customer Satisfaction

Customer satisfactiondapat diartikan sebagai respon evaluasi dari persepsi,

seperti dinyatakan oleh Tjiptono (2001) bahwacustomer satisfactionmerupakan

evaluasi purnabeli dimana alternative dipilih sekurang-kurangnya memberi hasil

yang sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan

pelanggan timbul ketika hasil (outcome)yang tidak sesuai dengan harapan. Selain

itu, customer satisfactionmerupakan suatu perasaan senang atau kecewa

pelanggan yang muncul setelah membandingkan antara persepsinya terhadap

kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapan-harapanya. Disini tingkat

customer satisfactionmenjadi fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan

dengan harapan. Jika kinerja dibawah harapan maka pelanggan akan merasa

kecewa dan bila kinerja sesuai bahkan melebihi harapan maka pelanggan akan

puas dan sangat puas. Harapan pelanggan bisa dibentuk dari pengalaman masa

lampau, komentar dari orang disekitar lingkungannya bergaul serta janji dan

informasi dari pemasar dan saingannya.

Adapun pengertian lain menurut Kotler dan Keller (2009) kepuasan pelanggan

adalah perasaan pelanggan yang puas atau kecewa yang dihasilkan dari

membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) dengan ekspektasi

pelanggan. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, maka pelanggan tidak akan

puas. Hal sebaliknya akan terjadi, jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, maka

pelanggan akan puas.

Ada 3 metode yang bisa dipakai untuk mengukur tinggi tidaknya kepuasan

pelanggan terhadap suatu perusahaan menurut Kotler dan Keller (2009), yaitu:

1. Periodic surveys(survei berkala)

Survei berkala mampu melacak kepuasan pelanggan secara langsung dan

juga mengajukan pertanyaan tambahan untuk mengukur niat pembelian kembali

Page 9: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

15Universitas Kristen Petra

dan kemungkinan atau kesediaan responden untuk merekomendasikan suatu

perusahaan dan merek kepada orang lain.

2. Customer loss rate(tingkat kehilangan pelanggan)

Pengukuran tingkat kehilangan pelanggan dapat dilakukan dengan

mengamati secara langsung kepada pelanggan yang merupakan pelanggan tetap.

Pencegahan yang dapat dilakukan kepada pelanggan yang tidak datang lagi ke

perusahaan kita adalah dengan menghubungi pelanggan tersebut.

3. Mystery shoppers(pelanggan misterius)

Pelanggan misterius merupakan seseorang yang berperan sebagai pembeli

potensial dan melaporkan titik kuat dan titik lemah yang dialaminya dalam

berbelanja produk di perusahaan tersebut ataupun saat berbelanja di perusahaan

kompetitor.

“Satisfaction is a person’s feelings of pleasure or disappointment that

result from comparing a product’s perceived performance (or outcome) to their

expectations”, yang berarti perasaaan pelanggan yang puas atau kecewa yang

dihasilkan dari membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil)

dengan ekspetasi pelanggan. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi , maka

pelanggan tidak akan puas. Hal sebaliknya akan terjadi, jika kinerja melebihi

ekspektasi, maka pelanggan akan puas. Sedangkan jika kinerja melebihi ekspetasi,

maka pelanggan akan sangat puas atau senang. Pelanggan yang puas cenderung

akan lebih setia dengan produk yang ditawarkan, adanya kenyamanan pelanggan

terhadap tempat dan fasilitas yang disediakan, kesediaan pelanggan untuk

menceritakan ke pelanggan lain tentang suasana (atmosfer) dan produk yang

memuaskannya, harapan pelanggan melebihi yang diinginkan.

2.4 Hubungan Antar Konsep

Penulis mencoba memberikan gambaran hubunganstore atmosphere

terhadapcustomer satisfaction. Levy and Weitz (2001) mengemukakan bahwa

“customer purchasing behavior is also influenced by the store atmosphere”yang

artinya perilaku pembelian pelanggan juga dipengaruhi oleh suasana lingkungan.

Dengan adanya suasana yang menarik dan unik akan memancing keinginan

berkunjung dari seorang pelanggan untuk melakukan pembelian. Situasi yang

Page 10: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

16Universitas Kristen Petra

dimaksud adalah keadaan lokasi atau kondisi ruangan (atmosfer) dimana

pelanggan dapat menikmati suasana yang nyaman saat mengkonsumsi suatu

produk. Pembahasan faktor situasi disini menekankan pada atmosfer yang

disediakan oleh perusahaan dalam menarik minat pelanggan untuk datang. “Store

Atmosphere is a critical element in service. It can be the customer’s reason in

choosing to do business with an establishment”(Kotler, 2012). Kalimat tersebut

memiliki arti bahwastore atmospheremerupakan elemen layanan yang kritis.

Dari hasil penelitian terdahulu, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

atau pengaruh variabel restaurant atmosphere (X1) terhadap kepuasan konsumen

(Y) di Dream Cars Resto and Café Surabaya. Besar pengaruh dapat dilihat dari

nilai Adjusted R Square sebesar 3,099 didukung pula dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,002 < 0,05 atau 5% (Netty and Saino, 2015).Store atmospheredapat

menjadi salah satu alasan pelanggan melakukan transaksi kepada suatu restoran.

Setiap pelanggan sangat dipengaruhi oleh hasil suatu produk serta bentuk-bentuk

layanan lainnya yang tidak nyata. Mulai dari pelanggan masuk dalam restoran,

mengkonsumsi makanan dan minuman, sampai dengan pelanggan pulang, para

pelanggan akan memperhatikan semua yang ada. Sehingga hal tersebut perlu

diperhatikan untuk memberikan suatu layanan yang berkualitas dan untuk

menemukan manakah yang membutuhkan peningkatan lebih lanjut (Mowen,

2014).

Variabel pencahyaan sangat mengacu pada seberapa nyaman mata

pelanggan dapat melihat buku menu. Cahaya yang terlau terang maupun terlalu

redup cenderung membuat mata menjadi sakit. Variabel aroma membantu

pencitraan terhadap suasana yang rileks dan membuat hasrat ingin membeli suatu

produk. Sedangkan variabelmusic backgroundlebih mengarah terhadap suasana

santai dan menghilankan kejenuhan dengan volumemusicyang tidak terlalu keras

maupun tidak terlalu kecil. Variabel temperatur mengarah kepada pelanggan dapat

bertahan lama di suatu tempat. Dengan suhu ruangan yang panas maupun ruangan

yang dingin membuat pelanggan tidak nyaman dan tidak ingin berkunjung

kembali. Variabel tata ruang/sitting layout akan membuat pelanggan dapat

bergerak dengan leluasa di dalam ruangan. Dengan adanya jarak yang cukup antar

meja dengan meja lain dapat membuat pelanggan berkomunikasi dengan baik.

Page 11: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

17Universitas Kristen Petra

Variabelbuilding designyang luas dan cukup menarik dapat membuat pelanggan

berani mencoba. Desain yang unik akan menarik perhatian pelanggan.

2.5 Kerangka Berpikir

Penelitian mengenai pengaruhstore atmosphereterhadap customer

satisfaction di Domicile Kitchen and LoungeSurabaya dapat diilustrasikan

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

2.6 Hipotesis Penelitian

H1: Lighting (X1) diduga berpengaruh positif signifikan terhadapCustomer

Satisfaction (Y).

Page 12: 2.1 Restoran - dewey.petra.ac.id · komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan, Ninemeier dan Hays

18Universitas Kristen Petra

H2: Music background (X2) diduga berpengaruh positif signifikan terhadap

Customer Satisfaction (Y).

H3: Aroma (X3) diduga berpengaruh positif signifikan terhadapCustomer

Satisfaction (Y).

H4: Temperature (X4) diduga berpengaruh positif signifikan terhadapCustomer

Satisfaction (Y).

H5: Sitting Layout (X5) diduga berpengaruh positif signifikan terhadapCustomer

Satisfaction (Y).

H6: Building Design (X6) diduga berpengaruh positif signifikan terhadap

Customer Satisfaction (Y)

H7: Store Layout/Sitting Layoutdiduga berpengaruh positif signifikan dominan

terhadapCustomer Satisfaction (Y).

Berdasarkan hasil penelitian Muhammad Faud dalam jurnal berjudul “Store

Atmospheredan Perilaku Pembelian Konsumen di Toko Buku Gramedia

Malang”, hasil penelitian menunjukkan bahwastore layout memiliki

dampak paling dominan dalam variabelstore atmosphere.