54
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI KNO 3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG (Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH SUPINIATI 11C10407046 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH - ACEH BARAT 2015

3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASIKNO3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG

(Dimocarpus longan Lour)

SKRIPSI

OLEH

S U P I N I A T I11C10407046

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

2015

Page 2: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASIKNO3 TERHADAP VIABILITAS BENIH LENGKENG

(Dimocarpus longan Lour)

SKRIPSI

OLEH

S U P I N I A T I11C10407046

Skripsi sebagai salah satu syarat untukmemperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH - ACEH BARAT

2015

Page 3: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 terhadapViabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)

Nama Mahasiswa : Supiniati

NIM : 11C10407046

Jurusan : Agroteknologi

Menyetujui,Komisi pembimbing

Pembimbing Utama,

Muhammad Jalil, SP, MPNIDN 0115068302

Pembimbing Anggota,

Ir. T. Sarwanidas, M. SiNIP. 1960 0125 198803 1 004

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Ir. Rusdi Faizin, M. SiNIP. 19630811 199203 1 001

Ketua Program Studi Agroteknologi

Jasmi, SP, M.ScNIDN 0127088002

Tanggal Lulus : 21 September 2015

Page 4: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul :

Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 terhadap

Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)

Yang disusun oleh :

Nama : SUPINIATI

N I M : 11C10407046

Fakultas : Pertanian

Program Studi : Agroteknologi

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 21September 2015 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

1. Muhammad Jalil, SP., MP

Pembimbing I / Ketua TIM Penguji .........................................

2. Ir. T. Sarwanidas, M.Si

Pembimbing II .........................................

3. Irvan Subandar, SP., MP

Penguji Utama .........................................

4. Jasmi, SP., M.Sc

Penguji Anggota .........................................

Meulaboh, 21 September 2015

Ketua Prodi Agroteknologi,

Jasmi, SP., M.Sc

NIDN 0127088002

Page 5: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

Persembahan

Ya Allah…..Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguhhabislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kamidatangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

(Al-Kahfi : 109)

“Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”..Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku.Sekelilingku, dan untuk negaraku…..Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuaidengan firman - Firman-MU…..Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa iniyang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku,membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malamIbunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dancercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dandorongan demi buah hatimu.

Teruntuk Ayahanda......... yang sangat kucintaiTutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmuPegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelahHanya Allah yang dapat membalas semua jasamu...... Demi sayang Ibu dandemi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih merekamelimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini danengkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibundatersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M.Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar QodriRomadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup daninspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yangsaya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, FaisalAzis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, SaidJuni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y,Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul,Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol,Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu…

Ya Allah........Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan JiwakuAgar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ........

Supiniati, SP

Persembahan

Ya Allah…..Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguhhabislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kamidatangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

(Al-Kahfi : 109)

“Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”..Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku.Sekelilingku, dan untuk negaraku…..Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuaidengan firman - Firman-MU…..Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa iniyang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku,membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malamIbunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dancercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dandorongan demi buah hatimu.

Teruntuk Ayahanda......... yang sangat kucintaiTutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmuPegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelahHanya Allah yang dapat membalas semua jasamu...... Demi sayang Ibu dandemi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih merekamelimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini danengkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibundatersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M.Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar QodriRomadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup daninspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yangsaya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, FaisalAzis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, SaidJuni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y,Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul,Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol,Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu…

Ya Allah........Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan JiwakuAgar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ........

Supiniati, SP

Persembahan

Ya Allah…..Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguhhabislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kamidatangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

(Al-Kahfi : 109)

“Orang Alim itu bersama Ilmunya ditempatkan di Surga”..Ya Allah… Jadikanlah ilmuku ini bermanfaat untuk diriku dan keluargaku.Sekelilingku, dan untuk negaraku…..Jadikanlah aku pemuda yang berperilaku dalam berkata dan berbuat sesuaidengan firman - Firman-MU…..Ya Allah jadikan ilmuku ini harum seperti parfum.. Mengharumkan jiwa iniyang penuh dengan dosa….

Teruntuk Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku,membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malamIbunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dancercahan Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi, dandorongan demi buah hatimu.

Teruntuk Ayahanda......... yang sangat kucintaiTutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmuPegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelahHanya Allah yang dapat membalas semua jasamu...... Demi sayang Ibu dandemi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih merekamelimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini danengkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan...

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Suratman dan Ibundatersayang Riani, kakek Kasirin dan Alhm nenekku tersayang Tukijem, adik-adik M.Ses Zainullah, Siti Khatija Harnum, Cut Habibah Intan Nurani, dan Akbar QodriRomadhan Hamit yang saya banggakan, mereka semua penyemangat hidup daninspirasi saya selama ini.

Terimakasih ku ucapkan kepada Abang, Kakak dan Adik Fakultas Pertanian yangsaya banggakan. Ade Iruwanto SP, Maulidil Fajri SP, Dedi Darmansyah SP, FaisalAzis SP, Said Arismansyah SP, Robby, Fadil, Darwis, Mustafa, Debi, Jasman J, SaidJuni, Ekar Juwita SP, Riska Aprilia SP, Eka, Halimatun, Cut Melinda, Heri Y,Yahya, Ilham, Heriyanto, Iqbal, Kausar, Nurlita, Risa, Ona, Abduh, Riski D, Fadhul,Sri. Sahabat Seperjuangan Ida, Shinta, Rahmi M, Suparman, Rajulis, Syahrol,Samsul, Arvanda, serta lainya yang tidak bisa disebut satu persatu…

Ya Allah........Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan JiwakuAgar Selalu Melangkah di Jalan-Mu Amin ........

Supiniati, SP

Page 6: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

iii

RINGKASAN

Supiniati. “Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 terhadapViabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)”. Di bawah bimbinganMuhammad Jalil sebagai pembimbing utama dan T. Sarwanidas, sebagaipembimbing anggota.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendamandan konsentrasi KNO3 terhadap viabilitas benih lengkeng serta nyata tidaknyainteraksi kedua faktor tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium benih Fakultas PertanianUniversitas Teuku Umar mulai tanggal 15 Mei sampai dengan tanggal 11 Juni2015. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa benih lengkeng, mediaperkecambahan, baskom perkecambahan, air, senyawa prakecambah KNO3.Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskomperkecambahan, gelas ukur, alat tulis, jam, kertas label dan kamera.

Rancangan percobaaan yang digunakan dalam penelitian ini adalahRancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor yang diteliti meliputilama perendaman terdiri dari tiga taraf yaitu : 3 jam, 6 jam dan 9 jam.Konsentrasi KNO3 terdiri dari empat taraf yaitu : 0,5, 1,0, 1,5, 2,0.

Peubah yang diamati meliputi : potensi tumbuh, daya berkecambah,kecepatan tumbuh, keserampakan tumbuh dan vigor kecambah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman berpengaruh nyataterhadap vigor kecambah, dan berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh,daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh benihlengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkeng terbaik dijumpai pada lamaperendaman 9 jam. Konsentrasi KNO3 berpengaruh sangat nyata terhadap vigorkecambah, dan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh dan dayaberkecambah, namun berpengaruh tidak nyata terhadap kecepatan tumbuh dankeserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih lengkengterbaik dijumpai pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1. Terdapat interaksi yangsangat nyata antara lama perendaman dan konsentrasi KNO3 terhadap vigorkecambah dan berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, dayaberkecambah, kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh benih lengkeng.Viabilitas dan vigor terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam dengankonsentrasi KNO3 1,0 g l air-1.

Page 7: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji beserta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya sehimgga penulis dapat menyelesaikan skripsi yangberjudul “Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 terhadapViabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour)”. Selawat beriringsalam penulis juga sanjungkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad Sawyang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kealam berilmupengetahuan.

Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun skripsi ini adalah untukmemenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pertanian diFakultas Pertanian Unversitas Teuku Umar. Mengiringi rasa syukurAlhamdulillah atas selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada.1. Muhammad Jalil, SP., MP selaku pembimbing utama yang senantiasa

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan kerja keras maupun fikiran beliaudalam menuntun, membimbing serta mendidik dengan penuh kesabaran dankeuletan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

2. Ir. T. Sarwanidas, M.Si selaku pembimbing kedua yang telah bersediameluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam menuntun, membimbing,mengarahkan serta saran dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

3. Ir. Rusdi Faizin, M.Si Sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas TeukuUmar.

4. Jasmi, SP., M.Sc Sebagai ketua prodi Agroteknologi Fakultas PertanianUniversitas Teuku Umar .

5. Ayahanda Suratman beserta Ibunda Riani dan Adik yang telah banyakmemberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan moril dan materilsehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Para sahabat dan teman seperjuangan Fakultas Pertanian Universitas TeukuUmar atas kebersamaan dan dukungannya kepada penulis

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.Semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak yangmemerlukannya. Amin ya rabbal alamin.

Meulaboh, 21 September 2015

Penulis

Page 8: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

v

DAFTAR ISI

HalamanRINGKASAN ................................................................................................ iKATA PENGANTAR ................................................................................... iiDAFTAR ISI .................................................................................................. iiiDAFTAR TABEL ......................................................................................... ivDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 11.1. Latar Belakang .............................................................................. 11.2. Tujuan Penelitian .......................................................................... 41.3. Hipotesis ...................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 52.1. Botani Tanaman Kelengkeng ....................................................... 52.2. Perendaman Benih ........................................................................ 72.3. KNO3 ............................................................................................ 92.4. Viabilitas dan Vigor Benih ........................................................... 11

III. METODE PENELITIAN .................................................................... 133.1. Tempat dan Waktu ....................................................................... 133.2. Bahan dan Alat ............................................................................. 133.3. Perancangan Percobaan ................................................................ 143.4. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 163.5. Pengamatan .................................................................................. 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 204.1. Pengaruh Lama Perendaman ........................................................ 204.2. Pengaruh Konsentrasi KNO3 ........................................................ 224.3. Pengaruh Imteraksi ....................................................................... 26

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 295.1 Saran ............................................................................................. 295.2 Kesimpulan ................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 30

Page 9: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Lama Perendaman dan KonsentrasiKNO3 Terhadap Viabilitas Benih Lengkeng................................................ 15

2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh,Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng padaberbagai Lama Perendaman ......................................................................... 20

3. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh,Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng padaberbagai Konsentrasi KNO3......................................................................... 23

4. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3 ............................................................ 27

Page 10: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman ..... 21

2. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3 ...... 24

3. Daya Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3 ...... 24

4. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3 ..... 25

5. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendamandan Konsentrasi KNO3.............................................................................. 28

Page 11: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

5. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendaman danKonsentrasi KNO3 .................................................................................... 34

6. Analisis Ragam Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3 ......................................................... 34

7. Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendamandan Konsentrasi KNO3.............................................................................. 35

8. Analisis Ragam Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 ............................................... 35

9. Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendamandan Konsentrasi KNO3.............................................................................. 36

10. Analisis Ragam Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 ............................................... 36

11. Keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3 ......................................................... 37

12. Analisis Ragam keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3 ............................................... 37

13. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendamandan Konsentrasi KNO3.............................................................................. 38

14. Analisis Ragam Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3 ......................................................... 38

15. Bagan percobaan ....................................................................................... 39

16. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 40

17. Riwayat hidup ........................................................................................... 43

Page 12: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) berasal dari utara India,

Timur, Burma atau Cina (Tindall, 1994). Lengkeng yang dibudidayakan di

Indonesia ada dua macam yaitu lengkeng lokal dan lengkeng introduksi.

Lengkeng lokal ada beberapa kultivar diantaranya adalah lengkeng batu dan

lengkeng kopyor (Prawitasari, 2002). Sedangkan lengkeng introduksi ada yang

berasal dari Thailand misalnya lengkeng ‘Diamond river’, dan yang berasal dari

Vietmam adalah ‘Pimpong’ (Kuntarsih et al., 2005).

Tanaman lengkeng di Indonesia umumnya masih diusahakan dalam skala

kecil sebagai sistem usaha tani perkarangan, sehingga kuantitas dan kualitas

hasilnya masih rendah. Ini karena bahan tanam yang digunakan belum

menggunakan bibit unggul, dan pemeliharaannya belum intensif. Tanaman

lengkeng merupakan tanaman pohon berkayu keras, tinggi tanaman biasanya

mencapai 12 m dan diameter tajuk sekitar 10 m. Perakaran dalam, sehingga

tanaman lengkeng termasuk tanaman yang masih dapat tumbuh di tempat

dengan permukaan air tanah dalam, atau tanaman yang tahan kekurangan air

(Prosea, 1992).

Benih merupakan suatu miniatur tanaman yang berperan untuk

melanjutkan kehidupan generasi berikutnya (Khurana dan Singh, 2001). Menurut

Sutopo (1985), benih yang memiliki kulit keras biasanya mengalami dormansi

dengan tipe dormansi fisik, dengan adanya pembatasan struktural pada

perkecambahannya. Dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan

diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, tetapi berakibat

lambatnya proses perkecambahan (Agromedia, 2007).

Page 13: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

2

Dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat

(viable) gagal berkecambah meskipun berada pada kondisi yang cocok untuk

perkecambahan (Schmidt, 2002). Dormansi benih adalah ketidakmampuan benih

hidup untuk berkecambah pada lingkungan yang optimum. Dormansi dapat

disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih, keadaan fisiologis dari embrio atau

kombinasi dari kedua keadaan tersebut. Namun demikian dormansi bukan berarti

benih tersebut mati atau tidak dapat tumbuh kembali.

Akhirudin (2007), menyatakan perendaman dengan menggunakan bahan

kimia sering pula dilakukan untuk memecahkan dormansi benih, bertujuan untuk

menjadikan agar kulit biji lebih mudah masuk air pada saat imbibisi. Perendaman

menggunakan air bersuhu tinggi teruji efektif menghilangkan bahan-bahan

penghambat perkecambahan dan memicu pembentukan hormon pertumbuhan

sehingga biji dapat berkecambah (Raharjo, 2002).

Ada beberapa teknik untuk mematahkan dormansi yaitu dengan skarifikasi

secara mekanis, fisik maupun kimia. Salah satu cara efektif pematahan dormansi

adalah dengan menggunakan larutan kimia. Tujuan utama yang diharapkan adalah

memudahkan proses imbibisi, dengan menjadikan kulit biji menjadi permeabel

sehingga mudah dimasuki oleh air saat proses imbibisi. Berbagai larutan yang

biasa dipakai untuk pemecahan dormansi diantaranya adalah larutan KNO3 dan

larutan lainnya (Sutopo, 2002).

Perendaman yang lama berpengaruh pada kecepatan perkecambahan.

Hasil penelitian Sihotang (1995), menunjukan hasil indeks perkecambahan

tertinggi pada benih Acacia mangium adalah perendaman benih dengan air selama

24 jam dengan hasil 2,21% dibandingkan dengan waktu 16 jam dengan nilai

kecepatan berkecambah 0,48%. Pada penelitian selanjutnya, menunjukan bahwa

Page 14: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

3

perendaman air selama 6 jam pada benih tanjung (Mimusop elingi L.) merupakan

perlakuan yang terbaik dengan meningkatkan persentase perkecambahan sebesar

83,33% dibandingkan perendaman benih tanjung dengan air selama 4 jam atau

selama 2 jam.

Larutan kalium nitrat (KNO3) merupakan salah satu senyawa kimia yang

berpotensi untuk mematahkan dormansi suatu benih (Kartasapoetra, 2003).

Karakteristik larutan KNO3 yang relatif ekonomis, aman dan mudah digunakan,

menjadi alasan banyak penelitian ilmiah mengenai pematahan dormansi

menggunakan larutan tersebut. KNO3 digunakan sebagai promotor

perkecambahan dalam sebagian besar pengujian perkecambahan benih. Penelitian

pada benih tanjung memperlihatkan hasil bahwa rerata kombinasi perlakuan

(skarifikasi dan perendaman KNO3) memberikan nilai kecepatan berkecambah

42,6 hari lebih awal dibandingkan dengan kontrol dengan presentase

perkecambahan 75,3%. Viarini (2007) dalam penelitiannya menyatakan,

Kalium nitrat (KNO3) pada konsentrasi 0,2% dapat meningkatkan

perkecambahan benih Acacia nilotica menjadi 79% sedangkan pada konsentrasi

KNO3 1% hanya memberikan 37% daya kecambah. Konsentrasi yang digunakan

untuk berbagai jenis biji tentunya tidak sama, tergantung kepada karakteristik biji

yang bersangkutan.

Viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang ditunjukkan oleh

fenomena pertumbuhan benih atau gejala metabolisme (Sadjad, 1994). Pengujian

viabilitas benih bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup benih yang

mencakup pengujian daya berkecambah dan vigor. Pengujian daya berkecambah

memberikan informasi tentang kemungkinan tanaman dapat tumbuh normal dan

berproduksi normal pada kondisi yang optimum.

Page 15: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

4

Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan konsentrasi KNO3

yang tepat agar diperoleh viabilitas dan vigor benih lengkeng yang optimum.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dan

konsentrasi KNO3 terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng serta nyata

tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

1. Lama Perendaman berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng

2. Konsentrasi KNO3 berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih lengkeng.

3. Terdapat interaksi antara konsentrasi KNO3dan lama perendaman terhadap

viabilitas dan vigor benih lengkeng.

Page 16: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. BotaniTanaman Lengkeng

2.1.1. Sistematika

Taksonomi lengkeng sebagai berikut:

Divisi : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Dimocarpus

Species : Dimocarpus longan Lour. [Germplasm Resoursces

InformationNetwork (GRIN) dan Integrated Taxonomic

Information System (ITIS), 2011.]

2.1.2. Morfologi

a. Akar

Lengkeng adalah tanaman keras yang tumbuh tegak dengan ketinggian

hingga mencapai 20 - 25 m dengan sistem perakaran tunggang yang kuat.

Diameter batang lengkeng dapat mencapai 100 cm pada ketinggian 130 cm di atas

permukaan tanah, warna batang coklat, permukaan batang kasar, batang

lengkeng mempunyai percabangan yang banyak dan menyebar membentuk

tajuk pohon yang membulat dan daun yang rimbun (Mursal, 2004).

b. Batang

Lengkeng memiliki habitus yang sangat menarik, bentuk kanopi seperti

payung. Berdaun rimbun, mirip daun rambutan kapulasan yaitu berukuran kecil,

Page 17: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

6

panjang (dengan daun meruncing), dan berwarna hijau gelap. Batangnya

bercabang banyak, arah cabang mendatar dan rapat (Sunarjono, 2007).

c. Daun

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya

tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya tipis melebar

terdapat zat warna hijau yaitu klorofil. Daun mempunyai fungsi sebagai alat untuk

pengambilan zat-zat makanan, pengolahan zat-zat makanan (asimilasi),

penguapan air (transpirasi), dan respirasi (Tjitrosoepomo, 1990). Bentuk dan

ukuran daun sangat bervariasi tetapi daun mempunyai komposisi jaringan yang

sama yaitu : epidermis dan derivatnya, mesofil, dan sistem pembuluh (Mauseth,

1988). Daun lengkeng merupakan daun majemuk dengan 3 - 6 pasang helai daun.

Bentuk daun bulat memanjang, ujungnya agak runcing, tepi daun rata, daun tidak

berbulu, permukaan daun lengkeng mengandung lapis-lapis lilin. Kuncup daunnya

berwarna kuning kehijauan, ada pula yang berwarna merah (Sunanto, 1990).

d. Bunga

Bunga lengkeng terdapat pada bagian ujung atau terminal. Bunga

berbentuk malai dengan bentuk percabangan monopodial, mahkota bunga

berjumlah 5 petal (Mursal, 2004). Warna bunga kuning muda atau putih

kekuningan.

e. Buah

Bentuk buah umumnya bulat hingga lonjong dan berwarna hijau. Setelah

matang (tua), buah berwarna kecokelatan. Bijinya satu, bulat, dan berwarna

kehitaman. Biji tidak dapat disimpan lama karena cepat berkecambah

Page 18: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

7

setelah dilepas dari dagingnya. Daging buah terasa manis sekali dan harum

(Sunarjono, 2007).

Buah lengkeng sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang dalam

pemulihan stamina setelah sakit karena dapat memperkuat limpah, meningkatkan

produksi darah merah, menambah nafsu makan dan menambah tenaga

(Tampubolon, 1999).Buah lengkeng berguna pula menyehatkan usus dan

memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air

kecil, mengatasi cacingan, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia

(Muhlisah, 1999).

Buah lengkeng ‘Diamond river’ berbentuk bulat yang terdiri atas kulit

buah,daging buah, dan biji. Kulit buah tipis dan berwarna hijau kecoklatan sampai

coklat.Pericarpium pada kulit dapat bervariasi dalam warna dari kekuningan

sampai coklat muda, dan kulit halus (Haryadi, 2007). Daging buah lebih tebal

dibandingkan lengkeng lokal, berwarna putih bening, memiliki kadar air yang

tinggi, beraroma harum khas lengkeng dan manis. Biji berbentuk bulat kecil dan

berwarna cokelat (Usman, 2004).

2.2. Perendaman Benih

Perendaman bertujuan agar cadangan makanan dalam endosperm dapat

dicerna setelah benih menyerap air, air juga sebagai alat transportasi larutan

makanan dari endosperm atau kotiledon ketitik tumbuh pada poros embrio, di

daerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru. (Akhirudin, 2007)

perendaman dengan penggunaan kimia sering pula dilakukan untuk memecahkan

dormansi benih, bertujuan untuk menjadikan agar kulit biji lebih mudah masuk

air pada saat imbibisi. Perendaman menggunakan air bersuhu tinggi teruji

Page 19: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

8

efektif menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan dan

memicu pembentukan hormon pertumbuhan sehingga biji dapat berkecambah

(Raharjo, 2002).

Air dalam proses perkecambahan berfungsi untuk mencairkan zat-zat

makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di dalam lembaga.

Dalam lembaga telah tersedia bahan baku auxin dalam bentuk asam amino, yang

dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah menjadi auxin.

Penyebarluasan auxin kedalam tubuh kecambah akan berlangsung hingga ke

pucuk akar. Untuk kelangsungan penyerapan ini secara mutlak dibutuhkan cukup

air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total (Rismunandar, 1999).

Selama proses perkecambahan, air dibutuhkan untuk perkembangan

embrio dan endosperm sedangkan gas-gas seperti oksigen dibutuhkan untuk

respirasi embrio (Kamil, 1979). Air dalam proses perkecambahan berfungsi untuk

mencairkan zat-zat makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di

dalam lembaga. Untuk kelangsungan penyerapan ini secara mutlak

dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total

(Rismunandar, 1999).

Menurut Nuraeni dan Maemunah (2003), perendaman dengan air

mendorong proses pemasakan embrio dan meningkatkan permeabilitas kulit

benih sehingga memungkinkan penyerapan ataupun imbibisi dan gas-gas yang

diperlukan dalam proses perkecambahan. Imbibisi berlangsung jika potensial

osmotik larutan di sekitar benih lebih rendah dari pada osmotik di dalam sel-sel

benih. Benih dapat mengalami kekeringan fisiologis, bahkan jika konsentrasi

larutan luar sel benih lebih tinggi, maka dapat terjadi pergerakan air dalam benih

mengalami plasmolisis (Mugnisjah, 1994).

Page 20: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

9

Imbibisi terjadi pada waktu biji kering yang tidak mempunyai kulit

biji yang kedap diletakkan dalam kontak dengan air sebagaimana biji dalam tanah.

Sementara air masuk, bahan-bahan koloid, terutama protein cenderung untuk

menggembungkan dan penggembungan ini sering kali bertanggung jawab dalam

pemecahan kulit biji. Derajat kontak antara tanah dan biji adalah penting

untuk laju imbibisi karena air dalam tanah yang tak jenuh terdapat selaput tipis

disekitar partikel-partikel tanah dan hanya untuk pengambilan air (Goldsworthy

dan Fisher, 1996). Selama proses perkecambahan, air dibutuhkan untuk

perkembangan embrio dan endosperm sedangkan gas-gas seperti oksigen

dibutuhkan untuk respirasi embrio (Kamil, 1979).

2.3. KNO3

Potassium Nitrat (KNO3) merupakan salah satu perangsang

perkecambahan yang sering digunakan. KNO3 digunakan baik dalam

hubungannya dengan pengujian (ISTA 1996 dalam Schmidth 2002) dan dalam

operasional perbanyakan tanaman. Menurut Hartmann et al. (1997) dalam

Schmidth (2002), peran fisiologis dari KNO3 tidak jelas. KNO3 mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap persentase perkecambahan dan vigor pada perlakuan

pendahuluan asam benih Acacia nilotica (Palani et al. 1995 dalam Schmidth,

2002).

Kombinasi perlakuan terbaik adalah pada perlakuan tanpa skarifikasi

dengan konsetrasi KNO3 0,5% dan 0,4% yang masing-masing dapat

mempercepat perkecambahan benih tanjung 63,75 dan 47,75 hari lebih awal dari

kontrol (Widhityarini, Suryadi, dan Purwantoro, 2011).

Page 21: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

10

Nisa et al. (1984), bahwa KNO3 diduga dapat mengaktifkanefektifitas

giberelin,dimana giberelin dapatmengaktifkankerja enzim alfa amylase yang dapat

meningkatkan perombakan pati sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bibit.

Selanjutnya Wilkins (1989) menyatakan bahwa giberelin juga dapat

meningkatkan efektifitas enzim proteiase menjadi asam amino dan peptide

sedangkan enzim lipase merombak lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Sehingga dapat diangkut kesumbu embrio untuk meningkatkan aktifitas sumbu

embrio dalam pertumbuhan.

Kalium Nitrat (KNO3) merupakan bahan kimia yang paling banyak

digunakan untuk mempromosikan perkecambahan benih. Perendaman pada

7.500 ppm dan 10.000 ppm larutan KNO3 memberikan hasil perkecambahan yang

signifikan, yaitu 64.54% untuk benih yang masih tertutup kulit benih dan 74.24%

untuk benih tanpa kulit benih (Cetinba dan Koyuncu, 2006). Viarini (2007)

dalam penelitiannya menyatakan, Kalium nitrat (KNO3) pada konsentrasi

0,2% dapat meningkatkan perkecambahan benih Acacia nilotica menjadi 79%

sedangkan pada konsentrasi KNO3 1% hanya memberikan 37% daya kecambah.

Konsentrasi yang digunakan untuk berbagai jenis biji tentunya tidak sama,

tergantung kepada karakteristik biji yang bersangkutan

Hasil penelitian Saleh et al. (2008), menyatakan bahwa benih aren

berkecambah terbanyak diperoleh pada perlakuan skarifikasi ditambah KNO3 0,5

% yang direndam selama 36 jam ditambah suhu 400C yang dikecambahkan

pada media tumbuh asal hutan aren + pupuk organik (1 : 1) + pupuk NPK 1 g/kg

media yaitu daya berkecambah 83,33 – 86,67 %. Yucel dan Yilmaz (2009)

menambahkan bahwa konsentrasi rendah dari KNO3 (0.5%, 1%) dapat

meningkatkan persentase perkecambahan benih Salvia cyanescans, tetapi

konsentrasi yang lebih tinggi dapat menghambat perkecambahan.

Page 22: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

11

2.4. Viabilitas dan Vigor Benih

Viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang ditunjukkan oleh

fenomena pertumbuhan benih atau gejala metabolisme (Sadjad, 1994). Pengujian

viabilitas benih bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidup benih yang

mencakup pengujian daya berkecambah dan vigor. Pengujian daya berkecambah

memberikan informasi tentang kemungkinan tanaman dapat tumbuh normal

berproduksi normal pada kondisi yang optimum. Viabilitas benih diartikan

sebagai daya hidup benih yang ditunjukkan melalui gejala metabolisme dan

fenomena pertumbuhan (Sadjad, 1972 dalam IPB, 2010).

Pengujian viabilitas benih merangkum metode langsung dan tidak

langsung. Uji langsung dilakukan melalui potensi tumbuh benih maksimum, daya

kecambah benih, kekuatan tumbuh benih dan kecepatan tumbuh benih. Uji

secara tidak langsung berkaitan dengan mutu benih hidup yang dapat ditunjukkan

melalui gejala metabolisme benih, yaitu pernapasan, aktivitas enzim dan

permeabilitas kulit (Sadjad, 1980 dalam IPB, 2010).Sedangkan vigor bertujuan

menduga tanaman dapat tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi

suboptimum (Sadjad, 1993). Nilai kecepatan tumbuh benih menunjukkan vigor

suatu benih. Benih dengan vigor tinggi lebih cepat tumbuh dibandingkan

benih dengan vigor rendah (Sadjad, 1994). Kecepatan tumbuh benih

mencerminkan vigor individu benih dikaitkan dengan waktu (Widajati et al.,

2013).

Vigor benih pada umumnya dapat didefenisikan sebagai suatu ukuran

kemampuan potensial benih untuk berkecambah normal dengan variasi keadaan

yang tidak menguntungkan. Vigor benih dalam hitungan viabilitas absolute

Page 23: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

12

merupakan indikasi viabilitas benih yang menunjukkan benih tumbuh kuat di

lapangan dalam kondisi yang tidak ideal (Byrd, 1983).

Benih bervigor tinggi dicirikan oleh berbagai karakteristik, yaitu

berkecambah cepat dan merata, bebas dari penyakit, tahan simpan, kuat dalam

keadaan lapangan yang kurang menguntungkan dan efesien dalam memanfaatkan

cadangan makanan, laju tumbuh atau pertumbuhan berat kering tinggi tidak

menunjukkan perbedaan di lapangan dan dilaboratorium (Heydecker, 1977).

Menurut Soetopo (2002) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

viabilitas dan vigor benih adalah jenis dan sifat benih (faktor genetik), viabilitas

awal dari benih, kandungan air benih, temperatur, kelembaban, gas disekitar

benih, mikroorganisme, kondisi lingkungan tubuh dan ruang simpan, kematangan

benih, proses pengolahan benih, dan jenis kemasan. Selanjutnya Mc Donald dan

Copeland (1985), memberi batasan vigor benih sebagai keseluruhan sifat yang

menggambarkan potensi dari aktifitas dan performasi benih selama

perkecambahan.

Page 24: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

13

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Mei sampai

dengan 11 Juni 2015.

3.2. Bahan dan Alat

a. Bahan

Bahan yang digunakanyaitu :

1. Benih lengkeng

Benih yang digunakan adalah benih baru yang belum mengalami

kemunduran yang diambil langsung dari pedagang lengkeng yang berada di

Meulaboh. Jumlah benih yang digunakan 648 benih, untuk masing-masing unit

percobaan 18 benih per unit perlakuan dengan kualitas benih yang belum

mengalami kemunduran.

2. Media perkecambahan

Media perkecambahan benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tanah lapisan atas (top soil) yang di masukan kedalam baskom perkecambahan

dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm. Tanah yang digunakan sebagai media

kecambah dalam penelitian ini adalah tanah lapisan atas ( top soil) berpasir dari

ordo Entisol yang di peroleh di desa Meurebo dan dicampur dengan pupuk

kandang dengan perbandingan 3 : 1. Dan kemudian media kecambah dimasukan

kedalam baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm.

Page 25: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

14

3. Air

Air aquades yang digunakan untuk perendaman benih lengkeng adalah air

mineraldan membasahi media tanam hingga kapasitas lapang.

4. KNO3

Larutan senyawa pra perkecambahan yang digunakan adalah kalium nitrat

(KNO3) dengan konsentrasi yang berbeda yaitu :K1= 0,5 g l air-1K2= 1,0g l air-1,

K3= 1,5g l air-1 dan K4 = 2,0g l air-1.

b. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom perkecambahan

dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm sebanyak 36 buah, gelas ukur, kertas

label, dan alat tulis menulis.

3.3. Rancanga Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelian ini adalah Rancangan

Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Terdapat dua faktor

yang di teliti yaitu lama perendaman (L) dan konsentrasi KNO3 (K).

Faktor lama perendaman (L), terdiri atas tigataraf yaitu :

L1 = 3jam

L2 = 6 jam

L3 = 9 jam

Faktor konsentrasi KNO3 (K), terdiri atas empattaraf yaitu :

K1 = 0,5g l air-1

K2 = 1,0 g l air-1

K3 = 1,5 g l air-1

K4 = 2,0 g l air-1

Page 26: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

15

Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan,

secara keseluruhan terdapat 36 unit perlakuan. Susunan kombinasi perlakuan

antara lama perendaman dan konsentrasi KNO3dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Susunan KombinasiPerlakuan Lama Perendaman dan KonsentrasiKNO3Terhadap Viabilitas Kelengkeng.

No Kombinasi PerlakuanLama Perendaman

(jam)

Konsentrasi KNO3

(g l air-1)

1

2

3

4

L1 K1

L1 K2

L1 K3

L1 K4

3

3

3

3

0,5

1,0

1,5

2,0

5

6

7

8

L2 K1

L2 K2

L2 K3

L2 K4

6

6

6

6

0,5

1,0

1,5

2,0

9

10

11

12

L3K1

L3 K2

L3 K3

L3 K4

9

9

9

9

0,5

1,0

1,5

2,0

Model matematis dari rancangan yangdigunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Yij = μ + Li + Kj + (LK)ij + εij

Yij = Hasil pengamatan dari faktor lama perendaman (L) taraf ke- i,

faktor konsentrasi KNO3 (K) taraf ke- j.

μ = Rata-rata umum

Li = Pengaruh faktorlama perendaman (L) taraf ke- i (i = 1,2,3)

Kj = Pengaruh faktor konsentrasi KNO3(K) taraf ke-j (j = 1,2,3,4)

(LK)ij = Pengaruh interaksi antaralama perendaman (L) taraf ke- i

dengan faktor faktor konsentrasi KNO3 (K) taraf ke- j

εij = Galat percobaan dari faktor L taraf ke- i dan faktor K taraf ke-j

ulangan ke- k.

Page 27: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

16

Apabila hasil uji F ternyata berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjutan

dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil), pada tingkat peluang 0,05 yaitu:

BNT 0,05 = t0,05 ; dB galat

Dimana:

KTg = Kuadrat Tengah Galat

t = Diperoleh dari Tabel t0.05

dBgalat = Derajat Bebas Acak

r = Ulangan

3.4. Pelaksanaan Penelitian

a. Persiapan Benih

Benih lengkeng yang digunakan terlebih dahulu harus diseleksi agar benih

yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, seleksi benih dapat dilakukan

dengan cara seleksi benih yang hampir sama ukurannya dipilih untuk dilakukan

perendaman dengan memakai larutan KNO3 dengan konsentrasi yang telah

ditentukan.

b. Persiapan Media

Media yangdigunakan untuk perkecambahan benih ialah tanah lapisan atas

(top soil) kemudian tanah dibersikan dari segala kotoran dengan menggunakaan

ayakan sebanyak satu kali ayakan, lalu tanah dan pupuk kandang dicampur

dengan perbandingan 3 : 1. Dan kemudian media kecambah dimasukan kedalam

baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12 cm.

c. Perendaman Benih

Setelah benih diseleksi dan dipilih benih yang hampir sama besarnya

selanjutnya di lakukan perendaman benih yang terdapat tiga taraf yaitu : 3 jam, 6

Page 28: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

17

jam, dan 9 jam untuk masing-masing perlakuan. Perendaman dilakukan dengan

cara benih lengkeng dimasukukan kedalam baskom yang berisikan larutan KNO3

dengan konsentrasi yang telah ditentukan yaitu : K1= 0,5 g l air-1K2= 1,0g l air-1,

K3= 1,5g l air-1 dan K4 = 2,0g l air-1.

d. Pengecambahan Benih

Benih yang telah direndamdengan air yang telah bercamburkan konsentrasi

KNO3 direndam seperti perlakuan selama 3 jam, 6 jam, dan 9 jam kemudian

diletakkan kedalam baskom perkecambahan dengan diameter 20 cm dan tinggi 12

cm yang telah berisikan tanah dengan campuran pupuk kandang 3 : 1, dan

kemudian dilakukan pengamatan mulai dari perkecambahan awal hingga berumur

27 hari untuk mengetahui indeks vigor dan viabilitasnya.

3.5. Pengamatan

a. Potensi Tumbuh (PT)

Nilai Potensi tumbuh di peroleh dengan mengamati jumlah benih yang

menunjukkan gejala tumbuh yaitu munculnya akar dan plumula yang menembus

kulit benih. Pengamatan dilakukan setiap hari, dinyatakan dalam persen sesuai

rumus berikut ini :

PT = ∑benih yang menunjukkan gejala tumbuh∑ benih yang di tanam x100%b. Daya Berkecambah (DB)

Daya kecambah adalah kemampuan benih untuk berkecambah norma

dalam keadaan yang menguntungkan setelah waktu yang ditentukan. Benih

dianggap normal apabila akar primer cukup kuat bila di tumbuhkan dalam tanah,

Page 29: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

18

hipokotil dalam kondisi baik dan epikotil lebih kurang mempunyai satu daun

primer dan satu tunas ujung yang sempurna. Pengamatan dilakukan pada hari ke-

23, dan ke-27, yang dinyatakan dalam persen sesuai rumus berikut ini:

DB = ∑KN Pengamatan I + ∑KN Pengamatan II∑ benih yang di tanam x100%Keterangan: DB = Daya Berkecambah

KN = Kecambah Normal

c. Kecepatan Tumbuh (KcT)

Nilai kecepatan tumbuh dapat dihitung berdasarkan pengamatan jumlah

benih yang berkecambah normal setiap harinya dari hari ke-13 sampai hari

pengamatan terakhir hari ke-27 yang dinyatakan dalam persen perlakuan dan di

hitung dengan rumus :

KcT = N1D1 + N2D1 + ⋯NnDnKeterangan : KcT = Kecepatan Tumbuh

N1...Nn= Jumlah kecambah normal 1,2…n setelah perkecambahan

D1...Dn = Jumlah hari pengamatan setelah perkecambahan (27 hari)

d. Keserempakan Tumbuh (KsT)

Perhitungan keserempakan tumbuh dilakukan terhadap kecambah normal

kuat pada hari ke-25 yaitu antara pengamanan I (hari ke-23) dan pengamatan II

(hari ke-27) setelah tanam dan dinyatakan dalam persen. Keserempakan tumbuh

dihitung dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut :

KsT = ∑Kecambah normal kuat∑Benih yang ditanam x100%

Page 30: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

19

e. Vigor Kecambah (VK)

Vigor kecambah digunakan untuk mengetahui kemampuan benih untuk

tumbuh dengan baik. Pengamatan dilakukan pada hari ke-27 dinyatakan dalam

persen, sesuai dengan rumus berikut :

VK = ∑kecambah vigor yang normal (kuat)∑ benih yang di tanam x100%

Page 31: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Lama Perendaman

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2 sampai 10) menunjukkan

bahwa lama perendaman berpengaruh nyata terhadap vigor kecambah, dan

berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan

tumbuh, keserempakan tumbuh benih lengkeng.

Rata-rata potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh,

keserempakan tumbuh dan vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama

perendaman setelah diuji lanjut dengan BNT0,05 disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh,Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah benih lengkeng padaberbagai lama perendaman

ParameterLama Perendaman (Jam)

BNT0.053 (L1) 6 (L2) 9 (L3)

Potensi Tumbuh(%) (35,65) (35,19) (40,74)

-Arcsin √x 36,45 36,17 39,56

Daya Berkecambah(%) (35,33) (33,23) (40,84)

-Arcsin √x 36,23 34,90 39,59

Kecepatan Tumbuh(%/etmal) (1,62) (1,56) (1,85)

-Arcsin√x 7,17 7,05 7,72

KeserempakanTumbuh

(%) (22,69) (21,30) (24,54)-

Arcsin √x 28,05 27,21 29,49

Vigor Kecambah(%) (33,33) (31,48) (38,43)

3,49Arcsin √x 35,01 ab 33,78 a 38,14 b

Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang samaberbeda tidak nyata pada uji lanjut BNT0,05

- ( ) = Data sebelum transpormasi

Tabel 2 menunjukkan bahwa vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada

lama perendaman 9 jam (L3), yang berbeda nyata dengan lama perendaman 6 jam

(L2), namun berbeda tidak nyata dengan lama perendaman (L1). Sedangkan

Page 32: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

21

potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh

terbaik cenderung ditunjukkan pada lama perendaman 9 jam (L3), meskipun

secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan lama

perendaman 3 jam (L3) dan 6 jam (L2).

Rata-rata vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman 9 jam (L3)

menghasilkan vigor kecambah yang terbaik di bandingkan dengan perlakuan

lainnya. Hal ini diduga ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya

persediaan makanan dalam biji dan pengaruh dari perendaman yang sangat

singkat atau pun perendaman yang terlalu lama. Hal ini sesuai pendapat Delouche

dalam Silomba (2006) menyatakan bahwa perlakuan perendaman dalam air

berfungsi untuk mencuci zat-zat yang menghambat perkecambahan dan dapat

melunakkan kulit benih. Perendaman dapat merangsang penyerapan lebih cepat.

33.33

31.48

38.43

20.0

22.5

25.0

27.5

30.0

32.5

35.0

37.5

40.0

3 6 9

Vig

or K

ecam

bah

(%)

Lama Perendaman (jam)

Page 33: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

22

Menurut Schmidt (2000), Perendaman adalah prosedur untuk mengatasi

dormansi fisik, selain itu ada resiko bahwa benih akan mati jika dibiarkan dalam

air sampai seluruh benih menjadi permeabel. Oleh karena itu, perlu diperoleh

waktu perendaman yang tidak merusak benih dan dapat membantu pematahan

dormansi jika dikombinasikan dengan perlakuan lain. Menurut Sutopo (2002),

setiap biji tanaman mempunyai kisaran waktu yang tertentu untuk bisa

berkecambah. Pada proses perkecambahan lama perendaman diketahui cukup

membantu perkecambahan biji.

Menurut Copeland (1976) dalam Abidin (1993), mengemukakan bahwa

ketika proses imbibisi berlangsung maka air akan masuk kedalam biji melalui

kulit biji, kemampuan mengalami difusi dan masuk kedalam jaringan. Dengan

masuknya air kedalam biji maka sel akan menjadi bengkak dan menyebabkan

pecahnya dormansi.

Benih yang telah menunjukkan gejala tumbuh seperti tumbuhnya akar atau

plumula dikatakan sudah ada potensi untuk tumbuh. Potensi tumbuh adalah

persentase benih yang menunjukkan gejala tumbuh dalam pengujian langsung,

dinyatakan hidup apabila akar dan plumula tumbuh dan menembus kulit, potensi

tumbuh sangat dipengaruhi oleh faktor fisiologis, lingkungan dan umur simpan

benih (Sadjad, 1980).

4.2. Pengaruh Konsentrasi KNO3

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2 sampai 10) menunjukkan

bahwa konsentrasi KNO3 berpengaruh sangat nyata terhadap vigor kecambah, dan

berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh dan daya berkecambah, namun

berpengaruh tidak nyata dengan kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh.

Page 34: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

23

Rata-rata potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh,

keserempakan tumbuh dan vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai

konsentrasi KNO3 setelah diuji dengan BNT0,05 disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata Potensi Tumbuh, Daya Berkecambah, Kecepatan Tumbuh,Keserempakan Tumbuh dan Vigor Kecambah Benih Lengkeng padaberbagai Konsentrasi KNO3.

ParameterKonsentrasi KNO3 (g l air-1) BNT

0.050,5 (K1) 1,0 (K2) 1,5 (K3) 2,0 (K4)PotensiTumbuh

(%) (31,48) (45,68) (37,04) (34,57)5,71

Arcsin √x 33,99 a 42,49 b 37,28 ab 35,81 a

DayaBerkecambah

(%) (31,12) (45,32) (37,80) (31,63)6,53

Arcsin √x 33,76 a 42,26 b 37,74 ab 33,88 aKecepatanTumbuh

(%/etmal) (1,46) (2,01) (1,76) (1,47)-

Arcsin √x 6,83 8,07 7,49 6,86KeserempakanTumbuh

(%) (19,75) (27,16) (23,46) (20,99)-

Arcsin √x 26,13 31,16 28,59 27,11VigorKecambah

(%) (29,01) (43,21) (35,80) (29,63)4,03

Arcsin √x 32,44 a 41,01 c 36,54 b 32,58 abKeterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama

berbeda tidak nyata pada uji lanjut BNT0,05

- ( ) = Data sebelum transpormasi

Tabel 3 menunjukkan bahwa potensi tumbuh dan daya berkecambah benih

lengkeng tertinggi dijumpai pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2), yang

berbeda nyata dengan konsentrasi KNO3 0,5 g l air-1 (K1) dan 2,0 g l air-1 (K4).

Vigor kecambah tertinggi dijumpai pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2) yang

berbeda nyata dengan konsentrasi KNO3 0,5 g l air-1 (K1), 1,5 g l air-1 (K3), 2,0 g l

air-1 (K4) dan Keserempakan tumbuh tertinggi ditunjukkan pada konsentrasi

KNO3 1,0 g l air-1 (K2) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang

tidak nyata dengan perlakuan lainnya.

Hubungan antara potensi tumbuh, daya berkecambah dan vigor kecambah

benih lengkeng pada berbagai konsentrasi KNO3 dapat dilihat pada Gambar 2, 3

dan 4.

Page 35: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

24

Gambar 2. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Gambar 3. Daya Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi tumbuh, daya berkecambah

dan vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1

(K2), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh dan

keserempakan tumbuh. Hal ini menunjukkan pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1

24

Gambar 2. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Gambar 3. Daya Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi tumbuh, daya berkecambah

dan vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1

(K2), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh dan

keserempakan tumbuh. Hal ini menunjukkan pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1

24

Gambar 2. Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Gambar 3. Daya Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi tumbuh, daya berkecambah

dan vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1

(K2), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan tumbuh dan

keserempakan tumbuh. Hal ini menunjukkan pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1

Page 36: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

25

(K2) mampu meningkatkan potensi tumbuh, daya berkecambah dan vigor

kecambah yang diamati dibandingkan perlakuan lainnya. Dikarenakan benih

lengkeng yang direndam pada konsentrasi tersebut telah mampu mengatasi

dormansi embrio dan meningkatkan vigor benih sebelum penyimpanan. Hal ini

sejalan pendapat Sutopo (2004) menyatakan bahwa perlakuan dengan

menggunakan bahan kimia sering digunakan untuk memecah dormansi pada

benih. Tujuannya adalah menjadikan kulit benih atau biji menjadi lebih mudah

untuk dimasuki air pada proses imbibisi.

Gambar 4. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Rismunandar, (1999) yang menyatakan bahwa bahan baku auxin dalam

bentuk asam amino, yang dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah

menjadi auxin. Penyebarluasan auxin kedalam tubuh kecambah akan berlangsung

hingga ke pucuk akar. Untuk kelangsungan penyebaran ini secara mutlak

dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total.

25

(K2) mampu meningkatkan potensi tumbuh, daya berkecambah dan vigor

kecambah yang diamati dibandingkan perlakuan lainnya. Dikarenakan benih

lengkeng yang direndam pada konsentrasi tersebut telah mampu mengatasi

dormansi embrio dan meningkatkan vigor benih sebelum penyimpanan. Hal ini

sejalan pendapat Sutopo (2004) menyatakan bahwa perlakuan dengan

menggunakan bahan kimia sering digunakan untuk memecah dormansi pada

benih. Tujuannya adalah menjadikan kulit benih atau biji menjadi lebih mudah

untuk dimasuki air pada proses imbibisi.

Gambar 4. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Rismunandar, (1999) yang menyatakan bahwa bahan baku auxin dalam

bentuk asam amino, yang dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah

menjadi auxin. Penyebarluasan auxin kedalam tubuh kecambah akan berlangsung

hingga ke pucuk akar. Untuk kelangsungan penyebaran ini secara mutlak

dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total.

25

(K2) mampu meningkatkan potensi tumbuh, daya berkecambah dan vigor

kecambah yang diamati dibandingkan perlakuan lainnya. Dikarenakan benih

lengkeng yang direndam pada konsentrasi tersebut telah mampu mengatasi

dormansi embrio dan meningkatkan vigor benih sebelum penyimpanan. Hal ini

sejalan pendapat Sutopo (2004) menyatakan bahwa perlakuan dengan

menggunakan bahan kimia sering digunakan untuk memecah dormansi pada

benih. Tujuannya adalah menjadikan kulit benih atau biji menjadi lebih mudah

untuk dimasuki air pada proses imbibisi.

Gambar 4. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Konsentrasi KNO3

Rismunandar, (1999) yang menyatakan bahwa bahan baku auxin dalam

bentuk asam amino, yang dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah

menjadi auxin. Penyebarluasan auxin kedalam tubuh kecambah akan berlangsung

hingga ke pucuk akar. Untuk kelangsungan penyebaran ini secara mutlak

dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah akan gagal total.

Page 37: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

26

Menurut Danoesastro, (1993). Kalium nitrat (KNO3) merupakan garam

anorganik yang secara khusus disebut sebagai bahan kimia yang berpengaruh

besar terhadap perlakuan pematahan dormansi. Kalium nitrat (KNO3) merupakan

senyawa kimia yang sering digunakan untuk memacu perkecambahan

(Rinzani, 1998).

Menurut Sadjad et al, (1980), rangsangan yang diberikan KNO3 tergantung

pada konsentrasinya. Besar kecilnya persentase perkecambahan suatu benih

bergantung pada tingi rendahnya konsentrasi KNO3 yang diberikan pada benih.

Bustamam (1989) dalam Anwar et al, (2008) menyatakan, dengan diberikanya

KNO3 pada benih, terjadi perubahan konsentrasi antara zat penghambat dan zat

perangsang perkecambahan di dalam benih. Dalam hal ini, jumlah zat perangsang

meningkat dan jumlah zat penghambat tetap, sehinga terjadi perkecambahan.

Wanafiah (2001), reaksi KNO3 sebagai zat perangsang dimulai dari proses

terurainya KNO3 menjadi nitrat (NO3-) dan tereduksi menjadi nitrit (NO2).

Firmansyah et al, (2007), kalium (K+) pada pertumbuhan berfungsi sebagai

kofaktor fungsional dalam sintesis protein, osmosis, dan keseimbangan ion

dalam sel.

4.3. Pengaruh Interaksi

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2 sampai 10) menunjukkan

bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata antara lama perendaman dan

konsentrasi KNO3 terhadap vigor kecambah dan berpengaruh tidak nyata

terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan

keserempakan tumbuh benih lengkeng.

Page 38: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

27

Rata-rata vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman

dan konsentrasi KNO3 setelah diuji lanjut dengan BNT0,05 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3

Lama Perendaman(Jam)

Konsentrasi KNO3 (g l air-1)BNT0,050,5 (K1) 1,0 (K2) 1,5 (K3) 2,0 (K4)

L1Arcsin √x 30,58 ab 39,57 d 33,72 bc 36,17 c

6,98

(%) (25,93) (40,74) (31,48) (35,19)

L2

Arcsin √x 29,35 ab 40,60 cd 37,36 cd 27,82 a

(%) (24,07) (42,59) (37,04) (22,22)

L3

Arcsin √x 37,40 cd 42,86 d 38,55 cd 33,75 b

(%) (37,04) (46,30) (38,89) (31,48)Keterangan : - Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom yang

sama berbeda tidak nyata pada uji lanjut BNT0,05

- ( ) = Data sebelum transpormasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada

lama perendaman 9 jam (L3) dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2) serta lama

perendaman 3 jam (L1) denga konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2) dan pada lama

perendaman 6 jam (L2) dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2). Hubungan

antara vigor kecambah benih lengkeng pada berbagai lama perendaman dan

konsentrasi KNO3 dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 menunjukkan bahwa vigor kecambah tertinggi ditunjukkan pada

lama perendaman 9 jam (L3) dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2) serta lama

perendaman 3 jam (L1) dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2) dan pada lama

perendaman 6 jam (L2) dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2). Pada

perlakuan lama perendaman dengan konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1 (K2), dapat

meningkatkan vigor kecambah lebih baik dengan lama perendaman 3 jam (L1),

lama perendaman 6 jam (L2) dan lama perendaman 9 jam (L3).

Page 39: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

28

Gambar 5. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendamandan Konsentrasi KNO3

Hasil penelitian Sari et al. (2005) juga menyatakan bahwa benih yang

direndam dalam larutan KNO3 mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih.

Secara umum perlakuan pra perkecambahan dengan larutan KNO3 yang dilakukan

pada benih lengkeng mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih. Yucel dan

Yilmaz (2009) menambahkan bahwa konsentrasi rendah (0.5%, 1%) larutan

KNO3 dapat meningkatkan persentase perkecambahan benih Salvia cyanescans.

Akan tetapi konsentrasi yang lebih tinggi dapat menghambat perkecambahan.

Konsentrasi KNO3 yang lebih dari 2,0 dan terendah 0,5 pada perendaman

yang sangat singkat memperlihatkan perkecambahan yang sangat rendah

(Maideen et al. 1990 dalam Schmidth 2002).

28

Gambar 5. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendamandan Konsentrasi KNO3

Hasil penelitian Sari et al. (2005) juga menyatakan bahwa benih yang

direndam dalam larutan KNO3 mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih.

Secara umum perlakuan pra perkecambahan dengan larutan KNO3 yang dilakukan

pada benih lengkeng mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih. Yucel dan

Yilmaz (2009) menambahkan bahwa konsentrasi rendah (0.5%, 1%) larutan

KNO3 dapat meningkatkan persentase perkecambahan benih Salvia cyanescans.

Akan tetapi konsentrasi yang lebih tinggi dapat menghambat perkecambahan.

Konsentrasi KNO3 yang lebih dari 2,0 dan terendah 0,5 pada perendaman

yang sangat singkat memperlihatkan perkecambahan yang sangat rendah

(Maideen et al. 1990 dalam Schmidth 2002).

28

Gambar 5. Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai Lama Perendamandan Konsentrasi KNO3

Hasil penelitian Sari et al. (2005) juga menyatakan bahwa benih yang

direndam dalam larutan KNO3 mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih.

Secara umum perlakuan pra perkecambahan dengan larutan KNO3 yang dilakukan

pada benih lengkeng mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih. Yucel dan

Yilmaz (2009) menambahkan bahwa konsentrasi rendah (0.5%, 1%) larutan

KNO3 dapat meningkatkan persentase perkecambahan benih Salvia cyanescans.

Akan tetapi konsentrasi yang lebih tinggi dapat menghambat perkecambahan.

Konsentrasi KNO3 yang lebih dari 2,0 dan terendah 0,5 pada perendaman

yang sangat singkat memperlihatkan perkecambahan yang sangat rendah

(Maideen et al. 1990 dalam Schmidth 2002).

Page 40: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

29

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Lama perendaman berpengaruh nyata terhadap vigor kecambah, dan

berpengaruh tidak nyata terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah,

kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas

dan vigor benih lengkeng terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam.

2. Konsentrasi KNO3 berpengaruh sangat nyata terhadap vigor kecambah,

dan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh dan daya berkecambah,

namun berpengaruh tidak nyata terhadap kecepatan tumbuh dan

keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor benih

lengkeng terbaik dijumpai pada konsentrasi KNO3 1,0 g l air-1.

3. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara lama perendaman dan

konsentrasi KNO3 terhadap vigor kecambah dan berpengaruh tidak nyata

terhadap potensi tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh

dan keserempakan tumbuh benih lengkeng. Viabilitas dan vigor

terbaik dijumpai pada lama perendaman 9 jam dengan konsentrasi

KNO3 1,0 g l air-1.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan konsentrasi

KNO3 yang lebih tepat dan efektif untuk meningkatkan perkecambahan benih

lengkeng agar dapat dibudidayakan untuk perbanyakan vegetatif jangka panjang.

Page 41: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

30

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1993. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh.Angkasa Bandung, Jakarta.

Akhiruddin. 2007. Pengaruh Lamanya Perendaman Dan Letak Benih PadaBahagian Tongkol Terhadap Viabilitas Benih Jagung (Zea mays L).Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih, Takengon. 44 Hal.

Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka,Jakarta. 84 hal.

Anwar, A., Renfiyeni, dan Jamsari. 2008. Metode perkecambahan benih tanamanandalas (Morus macroura Miq.) Jurnal Jerami. 1(1):1-5.

Byrd, H. W. 1983. Pedoman Teknologi Benih (terjemahan). Pembimbing Nusa,Jakarta. 79 hlm.

Copeland, L.O. and M. B. McDonald. 1995. Principles of Seed Science andTechnology. Thirth Edition. Kluwer Academic Publisher, London. 467p.

Cetinba., M. and Koyuncu. 2006. Improfing germination of Prunus avium L. seedby gibberellic acid, potassium nitrate and thio urea. Hort. Sci. 33 (3):119-123.

Danoesastro, H. 1993. Zat Pengatur Tumbuh Dalam Pertanian. YayasanPembina Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta. 115 hal

Goldworthy, P. R – Fisher, N. M. 1996. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik.Gadjah Mada University Press, Yokyakarta.

Germplasm Resoursces Infomation Network (GRIN) dan Integrated TaxonomicInformation System (ITIS). 2011. [on line]http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?Source=profile&Symbol=Dilot&display=31[5 Mei 2012].

Heydecker. W and P. C. Bear. 1977. Seed streatmeants for improved performancesurvey attemted progmesis–Seed Sci and Technol: no. Vol (5) 353-425 p.

Haryadi, S. 2007. Pengantar Agronomi. Rajawali Pers, Jakarta.

Firmansyah, R., A. Mawardi H., dan M. Umar Riandi. 2007. Mudah dan AktifBelajar Biologi. Buku. Setia Purna Inves, Bandung. 218 p.

IPB. 2010. Tinjauan Pustaka Fisiologi Benih Padi Dan Viabilitas Benih. HakCipta Milik Institut Pertanian Bogor , Bogor.

Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih–Pengolahan Benih dan TuntunanPraktikum. Rineka Cipta, Jakarta.

Page 42: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

31

Kamil, J. 1979. Teknologi Benih. Angkasa Raya, Padang.

Khurana, E. And J. S. Singh. 2001. Ecology of Tree Seed and Seedlings:Implication for Tropical Forest Conservation and Restoration. CurentScience. 8(6):748-757.

Kuntarsih, S., Wibawa., Samsuardi., dan Sutari. 2005. Budidaya Buah-BuahanLengkeng. Departemen Pertanian, Jakarta.

Mursal. 2004. Studi Pemacuan Pembungaan Dan Pembuahan Pada TanamanLengkeng (Euphoria longana Lam.) Untuk Produksi Buah Di LuarMusim. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mugnisjah, W. Q, Asep, S, Suwarto, Cecep, S. 1994. Panduan Praktikum danPenelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Nuraeni dan Maemunah. 2003. Peran air dan KNO3 dalam Pemecahan DormansiBenih dan Pertumbuhan Bibit Kemiri (Aleurites moluccana W). JurnalIlmu-ilmu Pertanian Agroland Vol.10 No.3 september 2003.

Nisa, T.C., Jenimar dan S. Ginting. 1984 Pengujian pengaruh ethopon danKNO3 dalam mempercepat perkecambahan biji kopi Arabika pada duatingkat pemasakan buah. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbudbekerja sama dengan USU Medan.

Prosea. 1992. Edibles Fruits and Nuts. Bogor Indonesia. Institut TeknologiBandung, Bandung.

Prawitasari, T. 2002. Perkembangan Struktur Meristem Reproduktif padaProsesPembungaan Tanaman Lengkeng. Jurnal Hayati, 9(4): 119-124.

Rismunandar. 1999. Hormon Tanaman dan Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rahardjo, 2002, Beberapa Cara yang Perlu Dalam Perkecambahan Kopi, SubPenelitian Budidaya Perkebunan Kopi, Bogor.

Sunanto, H. 1990. Budidaya Lengkeng dan Aspek Ekonominya. Jogyakarta:Kanisius, Yokyakarta.

Sunarjono, Hendro. 2007. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya,Jakarta.

Sari, M., E. Murniati dan R. Suhartanto. 2005. Pengaruh sarcotesta danpengeringan benih serta perlakuan pendahuluan terhadap benih papaya(Carica papaya L.). Buletin Agronomi 33 (2): 23 . 30.

Saleh, M.S. Adelina, E. Murniati, E dan Budiarti, T. 2008. Pengaruh Skarifikasidan Media Tumbuh Terhadap Viabilitas Benih dan Vigor KecambahAren. Jurnal Agroland 15 (3) : 182-190.

Page 43: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

32

Sadjad, S. 1993. Dasar-Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Institut Pertanian Bogor,Bogor.

________. 1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Jakarta GramediaWidiasarana, Jakarta.

Sadjad, S., H. Suseno, S. S. Harjadi, Sugiharso, dan Sudarsono. 1980. Dasar-Dasar Teknologi. Buku. Instiut Pertanian Bogor. 216 p.

Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan SubTropis. Terjemahan. Kerjasama Direktorat Jenderal Rehabiltasi Lahandan Perhutanan Sosial dengan Indonesia Forest Seed Project, Jakarta.

_______. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan SubTropis. Direktorat RLPS dan Danida Forest Seed Centre. Jakarta.

Sihotang, A. R. 1995. Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Kalium Nitrat(KNO3) terhadap Perkecambahan Benih Kemiri. Skripsi FakultasPertanian USU. Medan.

Silomba, D. Arruan. 2006. Pengaruh Lama Perendaman dan Pemanasan TerhadapViabilitas Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jaqc.). InstitutPertanian Bogor. Bogor. 7 hlm

Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaMalang. Rajawali, Jakarta. 247 hal.

_______. 2002. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

_______. 2004. Teknologi Benih. Fakultas pertanian Universitas Brawijaya.Malang.

Tindall, H.D. 1994. Sapindaceous fruits. Botany and holticulture. Hort. Rev.,16:143-196

Tjitrosoepomo, G. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.

Usman, B. 2004. Sukses Membuahkan Lengkeng dalam Pot. AgromediaPustaka, Jakarta selatan.

Viarini, S, A. 2007. Perlakuan KNO3 dan Suhu Inkubasi Pengaruhnya TerhadapPematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacqvar Tenera). Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Thesis.

Wanafiah, K. 2001. Inhibitor benih. Scribd. Diakses 10 Juni 2014.htp:/www.scribd.com/doc/102314924/Inhibitor-Benih.

Wilkins, M.B. 1989. Fisiologi tanaman. Terjemahan Mulayadi dan A. G.Kartasaputra. Gramedia, Jakarta.

Page 44: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

33

Widajati, E., Murniati, E., Palupi, E.R., Kartika T, Suhartanto M.R., Qadir A.2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih, Bogor (ID): IPB Pr.

Widhityarini, D. Suryadi Mw, Purwantoro, A. 2011. Pematahan Dormansi BenihTanjung Dengan Skarifikasi Dan Perendaman Kalium Nitrat.

Yucel, E. and G. Yilmaz. 2009. Effect of different alkaline metal salts (NaCl,KNO3), acid concentrations (H2SO4) and growth regulator (GA3) on thegermination of salvia cyanescans Boiss. and Bal. seeds. Journal ofScience 22(3): 123-127.

Page 45: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

34

Lampiran 1. Rata-rata Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3

PerlakuanUlangan Ulangan

Total Rerata% Arc sin√ xI II III I II III

L1 K1 27.78 22.22 38.89 31.81 28.13 38.58 98.51 32.84

L1 K2 33.33 38.89 55.56 35.27 38.58 48.19 122.04 40.68

L1 K3 33.33 44.44 16.67 35.27 41.81 24.10 101.17 33.72

L1 K4 38.89 44.44 33.33 38.58 41.81 35.27 115.66 38.55

L2 K1 33.33 27.78 22.22 35.27 31.81 28.13 95.20 31.73

L2 K2 50.00 38.89 50.00 45.00 38.58 45.00 128.58 42.86

L2 K3 38.89 50.00 27.78 38.58 45.00 31.81 115.39 38.46

L2 K4 38.89 22.22 22.22 38.58 28.13 28.13 94.83 31.61

L3 K1 38.89 44.44 27.78 38.58 41.81 31.81 112.20 37.40

L3 K2 38.89 55.56 50.00 38.58 48.19 45.00 131.77 43.92

L3 K3 44.44 38.89 38.89 41.81 38.58 38.58 118.97 39.66

L3 K4 55.56 27.78 27.78 48.19 31.81 31.81 111.80 37.27

TOTAL 465.51 454.23 426.39 1346.13

Ȳ = 37.39

Lampiran 2. Analisis Ragam Potensi Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.HitungF.Tabel

0.05 0.01

L 2 85.23 42.61 1.24 tn 3.40 5.61

K 3 360.50 120.17 3.49 * 3.01 4.72

L.K 6 126.27 21.05 0.61 tn 2.51 3.67Galat 24 827.16 34.47Total 35 1399.17

KK = 15.70%

Keterangan : tn = Tidak Nyata

* = Nyata

Page 46: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

35

Lampiran 3. Rata-rata Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3

Perlakuan

Ulangan Ulangan

Total Rerata% Arc sin√ x

I II III I II III

L1 K1 30.78 24.22 27.78 33.70 29.48 31.81 94.99 31.66

L1 K2 35.33 34.33 62.56 36.47 35.87 52.27 124.62 41.54

L1 K3 34.33 47.44 17.67 35.87 43.54 24.86 104.26 34.75

L1 K4 41.89 44.44 23.22 40.33 41.81 28.81 110.95 36.98

L2 K1 29.78 23.22 23.22 33.07 28.81 28.81 90.69 30.23

L2 K2 51.00 29.78 50.00 45.57 33.07 45.00 123.65 41.22

L2 K3 34.33 54.00 29.78 35.87 47.30 33.07 116.24 38.75

L2 K4 36.33 18.67 18.67 37.07 25.60 25.60 88.27 29.42

L3 K1 38.89 50.44 31.78 38.58 45.26 34.31 118.15 39.38

L3 K2 40.89 52.00 52.00 39.75 46.15 46.15 132.05 44.02

L3 K3 46.44 35.33 40.89 42.96 36.47 39.75 119.19 39.73

L3 K4 53.00 23.22 25.22 46.72 28.81 30.15 105.68 35.23

TOTAL 465.97 442.16 420.59 1328.72

Ȳ = 36.91

Lampiran 4. Analisis Ragam Daya Berkecambah Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.HitungF.Tabel

0.05 0.01

L 2 139.86 69.93 1.55 tn 3.40 5.61

K 3 435.64 145.21 3.22* 3.01 4.72

L.K 6 155.29 25.88 0.57 tn 2.51 3.67Galat 24 1080.89 45.04Total 35 1811.67

KK = 18.18%

Keterangan : tn = Tidak Nyata

* = Nyata

Page 47: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

36

Lampiran 5. Rata-rata Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3

PerlakuanUlangan Ulangan

Total Rerata% Arc sin √ xI II III I II III

L1 K1 1.43 1.30 1.11 6.84 6.54 6.04 19.42 6.47

L1 K2 1.56 1.42 3.11 7.16 6.82 10.10 24.09 8.03

L1 K3 1.49 2.26 0.76 6.98 8.61 5.01 20.61 6.87

L1 K4 2.04 1.88 1.05 8.18 7.85 5.89 21.92 7.31

L2 K1 1.22 1.09 1.09 6.32 5.97 5.98 18.28 6.09

L2 K2 2.25 1.56 1.96 8.59 7.16 8.03 23.78 7.93

L2 K3 1.45 2.82 1.52 6.90 9.63 7.07 23.60 7.87

L2 K4 1.85 0.87 1.04 7.79 5.33 5.83 18.96 6.32

L3 K1 1.53 2.82 1.51 7.10 9.62 7.04 23.76 7.92

L3 K2 1.87 2.13 2.24 7.84 8.36 8.58 24.78 8.26

L3 K3 2.08 1.58 1.84 8.27 7.21 7.76 23.25 7.75

L3 K4 2.26 0.99 1.29 8.61 5.71 6.51 20.84 6.95

TOTAL 90.60 88.82 83.84 263.26Ȳ = 7.31

Lampiran 6. Analisis Ragam Kecepatan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.HitungF.Tabel

0.05 0.01

L 2 3.05 1.52 1.04 tn 3.40 5.61

K 3 9.46 3.15 2.15 tn 3.01 4.72

L.K 6 5.97 1.00 0.68 tn 2.51 3.67Galat 24 35.29 1.47Total 35 53.78

KK = 16.58%

Keterangan : tn = Tidak Nyata

Page 48: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

37

Lampiran 7. Rata-rata Keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

Perlakuan

Ulangan Ulangan

Total Rerata% Arc sin√ x

I II III I II III

L1 K1 27.78 16.67 16.67 31.81 24.10 24.10 80.00 26.67

L1 K2 22.22 16.67 50.00 28.13 24.10 45.00 97.22 32.41

L1 K3 16.67 27.78 11.11 24.10 31.81 19.47 75.37 25.12

L1 K4 22.22 27.78 16.67 28.13 31.81 24.10 84.03 28.01

L2 K1 16.67 11.11 16.67 24.10 19.47 24.10 67.66 22.55

L2 K2 27.78 22.22 22.22 31.81 28.13 28.13 88.06 29.35

L2 K3 16.67 38.89 22.22 24.10 38.58 28.13 90.80 30.27

L2 K4 27.78 16.67 16.67 31.81 24.10 24.10 80.00 26.67

L3 K1 16.67 33.33 22.22 24.10 35.27 28.13 87.49 29.16

L3 K2 27.78 22.22 33.33 31.81 28.13 35.27 95.20 31.73

L3 K3 27.78 16.67 33.33 31.81 24.10 35.27 91.17 30.39

L3 K4 27.78 16.67 16.67 31.81 24.10 24.10 80.00 26.67

TOTAL 343.47 333.66 339.86 1016.99

Ȳ = 28.25

Lampiran 8. Analisis Ragam keserempakan Tumbuh Benih Lengkeng padaberbagai Lama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.HitungF.Tabel

0.05 0.01

L 2 31.82 15.91 0.48 tn 3.40 5.61

K 3 129.68 43.23 1.31 tn 3.01 4.72

L.K 6 108.22 18.04 0.55 tn 2.51 3.67Galat 24 794.15 33.09Total 35 1032.05

KK = 20.36%

Keterangan : tn = Tidak Nyata

Page 49: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

38

Lampiran 9. Rata-rata Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagai LamaPerendaman dan Konsentrasi KNO3

PerlakuanUlangan Ulangan

Total Rerata% Arc sin√ xI II III I II III

L1 K1 27.78 22.22 27.78 31.81 28.13 31.81 91.74 30.58

L1 K2 33.33 33.33 55.56 35.27 35.27 48.19 118.72 39.57

L1 K3 33.33 44.44 16.67 35.27 41.81 24.10 101.17 33.72

L1 K4 38.89 44.44 22.22 38.58 41.81 28.13 108.52 36.17

L2 K1 27.78 22.22 22.22 31.81 28.13 28.13 88.06 29.35

L2 K2 50.00 27.78 50.00 45.00 31.81 45.00 121.81 40.60

L2 K3 33.33 50.00 27.78 35.27 45.00 31.81 112.07 37.36

L2 K4 33.33 16.67 16.67 35.27 24.10 24.10 83.46 27.82

L3 K1 38.89 44.44 27.78 38.58 41.81 31.81 112.20 37.40

L3 K2 38.89 50.00 50.00 38.58 45.00 45.00 128.58 42.86

L3 K3 44.44 33.33 38.89 41.81 35.27 38.58 115.66 38.55

L3 K4 50.00 22.22 22.22 45.00 28.13 28.13 101.25 33.75

TOTAL 452.23 426.25 404.76 1283.24

Ȳ = 35.65

Lampiran 10. Analisis Ragam Vigor Kecambah Benih Lengkeng pada berbagaiLama Perendaman dan Konsentrasi KNO3

SK DB JK KT F.HitungF.Tabel

0.05 0.01

L 2 121.17 60.58 3.53* 3.40 5.61

K 3 443.29 147.76 8.62** 3.01 4.72

L.K 6 721.81 120.30 7.02** 2.51 3.67Galat 24 411.55 17.15Total 35 1697.81

KK = 11.62%

Keterangan : * = Nyata

** = Sangat Nyata

Page 50: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

39

L3 K2 (I) L1 K2 (II) L3 K1 (I)

L2 K3 (III) L3 K4 (II) L1 K1 (III)

L1 K2 (III) L2 K2 (II) L2 K4 (I)

L1 K4 (I) L1 K4 (II) L1 K4 (III)

L3 K2 (III) L2 K1 (II) L2 K3 (I)

L2 K1 (III) L2 K4 (III) L3 K1 (III)

L2 K3 (II) L1 K3 (I) L2 K4 (II)

L1 K3 (III) L1 K2 (I) L2 K2 (III)

L3 K1 (II) L1 K1 (II) L3 K3 (II)

L1 K1 (I) L3 K2 (II) L2 K2 (I)

L3 K3 (I) L3 K4 (III) L3 K3 (III)

L1 K3 (II) L3 K4 (I) L2 K1 (I)

BAGAN PERCOBAAN

Page 51: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

40

Gambar1. Olahan tanah dicampur pupukkandang

Gambar 3. Persiapan media tanam kewadahperkecambahan

Gambar 5. Peletakan Benih pada MediaKercambah.

Gambar 2. PersipanBenihlengkeng

Gambar4. Benih Yang Sudah DilakukanPerendaman.

Gambar 6. Peletakan Benih pada MediaKercambah.

Page 52: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

41

Gambar 7. Sesudah Peletakan Benih. Danakan dilakukan penutupan benihdengan tanah

Gambar 9. Pengamatan benih pada pertama xdi hari 13 HSTpenghitunganbenihnormal dan abnormal berkecambah

Gambar 11. Pengamatan benihhari ke 19HST

Gambar 8. Sesudah dilakukan penutupanbenih lalu disiram.

Gambar 10.Pengamatan hari ke 15 HSTPenghitungan benih abnormaldan normal

Gambar 12. Pengamatan benih hari ke 22HST.

Page 53: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

42

Gambar 13. Benih yang BerkecambahAbormal23HST

Gambar 15. Benih yang MenunjukkanKecambah Vigor 25 HST.

Gambar 17. Perbandingan antara BenihMati, Abnormal, Normal danVigor

Gambar 14. Benih yang BerkecambahNormal 24 HST

Gambar 16. Pengamatan benih 26 HST

Page 54: 3 Dimocarpus longan Lour) SKRIPSI OLEH S U P I N I A T Irepository.utu.ac.id/1209/1/BAB I-V.pdf · Ir. T. Sarwanidas, M. Si NIP. 1960 0125 198803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pulo Tengah, Kecamatan Darul Makmur,

Kabupaten Nagan Raya pada tanggal 10 Mei 1993. Anak

pertama dari lima bersaudara dari Ayahanda Suratman dan

Ibunda Riani. Pada tahun 2005 penulis lulus di Sekolah Dasar

Negeri 1 Sukaramai Kecamatan Darul Makmur Kabupaten

Nagan Raya. Pada tahun 2008 penulis menyelesaikan Sekolah

Menegah Pertama Negeri 2 Sukamulia. Pada tahun 2011 penulis lulus di

Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh-1 dan pada tahun yang sama penulis

mendaftarkan diri menjadi mahasiswa di Universitas Teuku Umar dengan

memilih Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi.