7
SONDIR TUJUAN Untuk mengetahui besarnya: - Perlawanan penetrasi konus (qc) - Hambatan lekat tanah (lf) - Jumlah hambatan lekat (JHL) - Friction Ratio (FR) RUANG LINGKUP Melakukan pengetesan dan menggambarkan grafik : qc, JHL, lf dan FR dari hasil tes di lapangan. DASAR TEORI Yang dimaksud dengan qc adalah perlawanan penetrasi konus atau perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (kg/cm 2 ). JHL adalah jumlah hambatan lekat perlawanan geser tanah terhadap selubung biconus yang dinyatakan dalam gaya per satuan panjang (kg/cm). qt Ft = qc Fc + Fm lf Fm lf = qt Ft - qc Fc FtFc lf = (qt-qc) Fc Fm (tiap 1 cm) LF = 20 lf = 20 (qt - qc) Fc Fm (tiap 20 cm) JHL = LF n i di mana: Ft = Luas penampang torak/piston hidrolik = 10 cm 2 . Fc = Luas conus 10 cm 2 . Disetujui:

3 Sondir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3 Sondir

SONDIR

TUJUAN

Untuk mengetahui besarnya:

- Perlawanan penetrasi konus (qc)

- Hambatan lekat tanah (lf)

- Jumlah hambatan lekat (JHL)

- Friction Ratio (FR)

RUANG LINGKUP

Melakukan pengetesan dan menggambarkan grafik : qc, JHL, lf dan FR dari hasil tes di lapangan.

DASAR TEORI

Yang dimaksud dengan qc adalah perlawanan penetrasi konus atau perlawanan tanah

terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (kg/cm2).

JHL adalah jumlah hambatan lekat perlawanan geser tanah terhadap selubung biconus yang

dinyatakan dalam gaya per satuan panjang (kg/cm).

qt Ft = qc Fc + Fm lf

Fm lf = qt Ft - qc Fc FtFc

lf = (qt-qc) Fc

Fm (tiap 1 cm)

LF = 20 lf = 20 (qt-qc) Fc

Fm (tiap 20 cm)

JHL = LFn

i

di mana:

Ft = Luas penampang torak/piston hidrolik = 10 cm2.

Fc = Luas conus 10 cm2.

Fm = Luas dari mantle/selimut biconus.

qt = Perlawanan penetrasi conus beserta geseran (tahanan total).

qc = Perlawanan penetrasi conus (tahanan conus).

Disetujui:

Page 2: 3 Sondir

lf = Hambatan lekat setempat tiap 1 cm.

LF = Hambatan lekat setempat tiap 20 cm.

JHL = Jumlah kumulatif hambatan lekat.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1. Mesin sondir ringan (2.5 ton).

2. Pipa sondir lengkap dengan batang dalam.

3. Manometer masing-masing 2 buah dengan kapasitas sesuai dengan sondir ringan yaitu:

0 - 60 kg/cm2 dan 0 - 250 kg/cm2.

4. Conus dan biconus.

5. 4 buah angker dengan perlengkapannya.

6. Kunci-kunci pipa, kunci-kunci Inggris, dan kunci-kunci lainnya.

7. Alat-alat pembersih, olie, minyak hidrolik (Castrol olie).

TATA CARA PRAKTIKUM

1. Tentukan titik sondir yang letaknya berdekatan dengan titik hand boring dan SPT

(denah lokasi digambar), usahakan letaknya bebas dari gangguan seperti: pohon, tiang

listrik, kabel tanam, bangunan bawah, dll.

2. Bersihkan lokasi sekitar titik sondir dari rumput-rumputan dan batu-batuan sehingga

didapat permukaan yang rata.

3. Pasanglah angker pada sudut-sudut segi empat 85120 cm dengan pusat segi empat

sebagai titik sondir.

4. Aturlah kedudukan mesin sondir sesuai dengan angker terpasang, pasang besi kanal

pemegang dan mur angker. Kencangkan mur serta atur mesin supaya vertikal dengan

alat water pas.

5. Pasanglah manometer dan isilah mesin sondir dengan minyak hidrolik, usahakan

supaya sistem hidrolik bebas dari gelembung udara.

6. Buka kran kedua manometer dan periksalah kerja manometer, keduanya harus

menunjukkan tekanan yang sama apabila piston hidrolik diberikan tekanan. Tutup

kembali kran-kran manometer.

7. Pasang conus pada pipa sondir kemudian hubungkan pada mesin sondir dan lakukan

penekanan pipa sondir hingga conus masuk tanah 10 cm. Cabut dan gantilah conus

dengan biconus.

Page 3: 3 Sondir

8. Atur pipa sondir dengan biconusnya pada kedudukan seperti butir 7, pasang alat tekan

(ring tekan, kait tekan) dan tekanlah pipa sedalam 20 cm.

9. Siapkan tabel pembacaan, buka kran manometer 0 - 60 kg/cm2 dan atur inner rod

supaya bersentuhan dengan tombol piston hidrolik, lakukan penekanan secara

konstan, disertai pembacaan manometer. Bacaan pertama adalah pembacaan conus

(qc) untuk penekanan 4 cm berikutnya didapat bacaan tahanan total (qt).

10. Pasang kait tekan dan lakukan penekanan pipa untuk kedalaman 20 cm berikutnya,

ulangi pembacaan manometer seperti butir 9.

11. Harus diperhatikan bila bacaan pertama maupun kedua mendekati kapasitas

manometer 60 kg/cm2, tutup kran manometer tersebut dan ganti dengan manometer 0

- 250 kg/cm2.

12. Pembacaan qc dan qt dilakukan tiap beda kedalamannya 20 cm, pembacaan

dihentikan bila:

a. Pembacaan qc tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/cm2.

b. Penekanan pipa sondir menghasilkan tekanan melebihi 250 kg/cm2.

c. Kedalaman maksimum 30 m.

13. Lakukan perhitungan lf, JHL, dan FR = lf/qc 100% dari qc & qt yang direkam.

14. Gambarkan grafik: qc, JHL, lf, & FR pada kertas grafik.

15. Dari grafik yang ada dan bantuan chart qc vs. FR, tentukan profil tanah lokasi titik

sondir.

TATA CARA PEMBUATAN LAPORAN

Materi yang harus dilaporkan sehubungan dengan praktikum ini adalah sebagai

berikut :

a. Menggambar grafik : qc, JHL, lf, & FR pada kertas grafik.

b. Menentukan profil tanah lokasi titik sondir.

c. Mengambil kesimpulan dari data yang didapat.

Page 4: 3 Sondir

CONTOH PERHITUNGAN SONDIR

Project : Praktikum Mekanika Tanah

Location Of Project : Laboratorium Mekanika Tanah

Tested By : Kevin Tanady ( 325120101 )

Felix Hartanto ( 325110077 )

Dedi ( 325120042 )

Ervina ( 325120063 )

Description Of Soil :

Date Of Testing : 13 Januari 2014

DATA

Kedalaman 6.00 m : qc = 65 kg / cm2

qt = 69 kg / cm2

Fc = 10 cm2

Fm = 100 cm2

PERHITUNGAN

lf =

(qt-qc) FcFm

= ( 69 – 65 ) x 10 / 100

= 0.4 kg / cm2

HL = lf 20

= 0.4 20

= 8 kg / cm2

JHL = HL= 202 kg / cm2

FR =

lfqc

100%

= 0.4 / 65 x 100%

Page 5: 3 Sondir

= 0.6154 %KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan penggambaran grafik diperoleh kesimpulan:

Kedalaman qc FR Description0.40 – 1.00 6 3.1 Clayed silty sand, loose1.00 – 1.70 6 7.2 Silty clay, soft1.70 – 3.00 18 1.4 Fine, medium, coarse sand, loose3.00 – 3.50 28 1.4 Fine, medium, coarse sand, loose3.50 – 4.20 50 1.4 Fine, medium, coarse sand, medium dense4.20 – 6.40 50 0.7 Sandy gravel, loose6.40 – 7.60 84 0.6 Gravel, loose7.60 – 8.40 106 0.9 Gravelly sand, medium dense8.40 – 9.20 104 1.3 Fine, medium, coarse sand, medium dense9.20 – 10.0 107 1.1 Gravelly sand, medium dense10.0 – 10.8 107 1.9 Silty sand, medium dense10.8 – 15.0 131 1 Gravelly sand, medium dense15.0 – 15.4 123 1.7 Silty sand, medium dense15.4 – 16.0 99 1.7 Silty sand, medium dense16.0 – 17.2 72.5 1.7 Silty sand, medium dense17.2 – 18.4 80 2 Silty sand, medium dense18.4 – 19.0 75 1.8 Silty sand, medium dense19.0 – 20.0 95 1.4 Silty sand, medium dense

FAKTOR KESALAHAN

1. Perletakan Sondir tidak tegak lurus terhadap tanah yang diratakan/miring.

2. Batang sondir tidak tegak lurus terhadap tanah yang diratakan ketika

ditancapkan/miring.

3. Operator sondir memutarkan tuas terlalu cepat atau terlalu lambat sehingga angka yang

ditunjukkan tidak akurat.

4. Operator kurang teliti melihat perputaran jarum manometer, sehingga angka yang

tercatat tidak akurat.

5. Terdapatnya benda-benda asing di dalam tanah yang mengganggu batang sondir,

sehingga angka yang tercatat tidak akurat.

Page 6: 3 Sondir

6. Baut pengunci sondir ke tanah tidak terpasang kuat, sehingga pada kedalaman tertentu

batang sondir miring.