Upload
hahuong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN e-HEALTH dlm peningkatan PRODUKTIVITAS & KINERJA RS
Dr.dr.Supriyantoro, SpP.MARSDewan penyantun PERSI
Ketua umum IKKESINDO ( Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia)Ketua INDOHCF ( Indonesia HealthCare Forum )
Beberapa Regulasi terkait Penyelenggaraan SIK dan Implementasi e-Kesehatan
• UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan– Pasal 7 dan Pasal 8 à hak warga negara memperoleh informasi
kesehatan.– Pasal 17 à tanggungjawab pemerintah menyediakan akses informasi.– Pasal 168 à pengaturan sistem informasi kesehatan
• UU No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran– Pasal 46 à kewajiban– membuat rekam medis
• UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit– Pasal 52 & 53 à kewajiban menyelenggarakan SIMRS
• UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
• PP No 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan– pengaturan sistem informasi kesehatan
• Perpres No 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional– termasuk pengaturan informasi kesehatan dan SIK
• Perpres No 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita Lebar Indonesia– e-kesehatan menjadi salah satu program
• Permenkes 269 Tahun 2008 Rekam Medik• Permenkes 1171 Tahun 2011 SIRS
• Brigjen TNI (Purn) Dr.dr.Supriyantoro, SpP, MARS• Lampung, 11 agustus 1954
• PENDIDIKAN :FK-UGM (1979), Spesialis Paru- UI (1989), KARS-UI (1998) , Program S3 FK UGM (2014)
• SEPAWAMIL ABRI 1979/1980 – gel III, Suslapa 1983/8
• RIWAYAT JABATAN :• - KOPASSUS ( 1980 – 1985 )
- Dep.Pulmonologi RSPAD-GS (1989 – 2000)- WaDir Pav.Kartika –RSPAD GS (1995)- Direktur Pelaksana Pav Swasta RSPAD-GS (pav.kartika &
pav.Darmawan ) ( 1996 – 2000 )- Kepala RS – M.Ridwan Meuraksa ( 2000 – 2002 )- Kepala KESDAM JAYA ( 2002 – 2004 )- KaSubDit YANKES - DITKESAD ( 2004 – 2006)- SEKRETARIS DITKESAD ( 2006 – 2007 )- WADIR KESAD ( 2007 – juni 2008 )- Kepala RSPAD-GS ( juni 2008 – 2010)- DIREKTUR KES TNI AD ( maret sd juni 2010)- DIRJEN BINA YANMED –DIRJEN BUK KEMENKES RI ( JUNI 2010 sd 2012 )- SESJEN KEMENKES RI ( 2012 SD 2014 )
• JABATAN SAAT INI : • - Dewan Penyantun PERSI
- Ketua Umum IKKESINDO ( Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia ) : 2015 sd skr- Ketua BPRS prop DKI Jakarta : 2016 sd skr- Ketua umum INDO HCF ( Indonesia HealthCare Forum ) : 2015 sd skr
- Ketua kompartemen e-health APIC ( Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas) / ISIA ( Ind Smart Initiative Association): 2016 sd skr
- Dewas RSUP Dr. SARDJITO ; 2015 sd skr - DEKOM di holding company salah satu group RS Swasta - Komisaris utama PT. GMi &PT IMU- Dirut PT.Zamasco M S & PT. Trimedsa- Dosen tamu di KARS - UI & KARS UEU
4
ARTI ‘E’ PADA E-HEALTHMenurut Gunter Eysenbach, “e” pada e-health tidak hanya mengandung arti “electronic” melainkan juga melingkupi :1. Eficiency (efisiensi).2. Enhancing quality of care (menambah kualitas pelayanan kesehatan).3. Evidence based (berdasarkan fakta).4. Empowerment of consumers and patients(kekuasaan ada ditangan konsumen dan pasien)5. Encouragement of a new relationship between the patient and health professional (pembangunan hubungan yang lebih kuatantara pasien dan profesional di bidang kesehatan).
6. Educations of physicians and consumers through online sources (pendidikan untuk dokter dan konsumen melalui sumber informasi online).7. Enabling information exchange, a communication in astandardize way between health care establishments (memungkinkan pertukaran informasi, komunikasi denganstandarisasi antara pendiri layanan kesehatan).8. Extending the scope of health care beyond its conventional boundaries (pemanjangan ruang lingkup pelayanan kesehatandi luar batasan konvensionalnya).9. Ethics (etika).10. Equity ( Persamaan).
, WHO telah mengeluarkan resolusi mengenai e-health bernomor 58.28 tahun2005. Dalam resolusi tersebut, WHO mendorong kepada setiap negara untuk:
1. Menyusun rencana strategis jangka panjang untuk mengembangkan layanan e-healthdi berbagai bidang di kesehatan baik untuk administrasi kesehatan, kerangka legal danregulasi, infrastruktur serta mekanisme kemitraan publik dan swasta.
2. Mengembangkan infrastruktur TIK untuk e-health
3. Membangun kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga profit untuk mendukunge-health
4. Mengembangkan e-healh yang menjangkau masyarakat, khususnya yang rawanterhadap permasalahan kesehatan (vulnerable) dan sesuai dengan kebutuhan mereka,
5. Memobilisasi kerjasama lintas sektor dalam mengadopsi norma dan standar e-health,evaluasi,prinsip-prinsip cost-effectiveness dalam e-health untuk menjami mutu, etikadan keamanan dengan tetap mengedepankan kerahasiaan, privasi, equity dan equality.
6. Mengembangkan center of excellence dan jejaring e-health,
7. Mengembangkan model sistem informasi kesehatan masyarakat untuk surveilans, respon dan emergency.
What are the trends that smart healthcare enthusiasts should be excited about?
Smart healthcare industry will continue its growth through 2020
The smart healthcare segment is positioned to grow by 25% annually from 2016 through 2020, according to ReportsnReports.com.
A sizable portion of the growth will be due to electronic health records as well as the use of big data solutions and analytics to make healthcare-related processes more nimble, efficient and
accurate.
What are the trends that smart healthcare enthusiasts should be excited about?
Smart healthcare industry will continue its growth through 2020
The smart healthcare segment is positioned to grow by 25% annually from 2016 through 2020, according to ReportsnReports.com.
A sizable portion of the growth will be due to electronic health records as well as the use of big data solutions and analytics to make healthcare-related processes more nimble, efficient and
accurate.
• Regulasi & kebijakan mulai dari pusat sd daerah ( skala nasional, regional, internasional)
e-HEALTH meliputi :
• Program : perencanaan, pelaksanaan, monev, laporan, KPI
• Sistem yankes : UKP dan UKM , termasuk
pemberdayaan masy & kes keluarga
• Sistem pembiayaan kes : NHA,PHA, DHA, Jaminan kes & pembiayaan kes lainnya
234
1
supriyantoro 201615
• . Manajemen SDM , termasuk link lintas asosiasi profesi
Lanjutan e-HEALTH meliputi :
• Manajemen Industri kes ( farmasi, alkes dll )
• Pendidikan ( terutama jarak jauh ) dan penelitian
•Pelbagai aspek / bid lainnya yg mendukung / terkait dg bidang kesehatan
678
5
supriyantoro 2016 16
S1
Slide 16
S1 Supriyantoro; 10/07/2016
• 3. Peningkatan kecepatan & kualitas pelayanan kesehatan
• 1. Peningkatan kemudahan rentang kendali manajemen
• 2. Optimalisasi & efisiensi dalam perencanaan,
• pelaksanaan, monev, laporan semua program kerja
Manfaat e-Health
• 4. Peningkatan akurasi dan kecepatan dalam perhitungan pembiayaan baik NHA, DHA,Jaminan Kesehatan maupun pelbagai jenis pembiayaan kes lainnya
supriyantoro 2016
17
Lanjutan......Manfaat e-Health
supriyantoro 2016
• 5. Optimalisasi & penguatan dalam pelbagai aspek manajemen SDM Kesehatan
• 6. Peningkatan & penguatan manajemen Industri kes khususnya farmasi & alkes, termasuk dalam ketersediaan / kecukupan dan pendistribusiannya
• 7. Optimalisasi & perluasan proses pendidikan khususnya yg jarak jauh & penelitian kesehatan ( koordinasi lintas institusi )
• 8. Peningkatan tumbuhnya komunikasi dan pertukaran informasi antar lembaga pelayanan kesehatan & lintas sektoral
18
Solusi yang ditawarkan e-health meliputi produk, sistem, dan layanan, sebagai contoh :
informasi kesehatan, rekam medis elektronik,layanan pembelian obat,
sistem komunikasi antar pengguna, informasi lainnya terkait pencegahan penyakit, diagnosa,
perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya hidup.
tujuan e-HEALTHtujuan e-HEALTH
1. Meningkatkan efisiensi & kecepatan akses data/ informasi kesehatan2. Meningkatkan keterjangkauan , kecepatan & mutu pelayanan kesehatan3. Sistem pelayanan kes terintegrasi secara vertikal maupun horizontal4. Penguatan program UKM khususnya promotif & preventif berbasis IT5. Meningkatkan pemberdayaan pelbagai sumber daya yg ada6. Memungkinkan setiap individu mempunyai data kesehatan perorangan yg mudah di monitor dan digunakan kepentingan kesehatannyaSemua hal tsb diatas akan berdampak efisiensi , peningkatan kualitas & kinerja pelayanan kes
1. Meningkatkan efisiensi & kecepatan akses data/ informasi kesehatan2. Meningkatkan keterjangkauan , kecepatan & mutu pelayanan kesehatan3. Sistem pelayanan kes terintegrasi secara vertikal maupun horizontal4. Penguatan program UKM khususnya promotif & preventif berbasis IT5. Meningkatkan pemberdayaan pelbagai sumber daya yg ada6. Memungkinkan setiap individu mempunyai data kesehatan perorangan yg mudah di monitor dan digunakan kepentingan kesehatannyaSemua hal tsb diatas akan berdampak efisiensi , peningkatan kualitas & kinerja pelayanan kes
Beberapa masalah di bid kesehatan yg memerlukan e-Health
• Data kesehatan dan sistem pelaporan yg belum terintegasi & dg model pelaporan yg ber beda2
• Rekam medik berbasis data pada masing2 faskes dan belum ada single ID dlm penomorannya serta belum terintegrasi datanya
• Disparitas faskes dan nakes yg masih tinggi terutama di daerah terpencil, perbatasan & kepulauan
• Proses pelayanan dan manajemen di faskes yang komplek & belum terintegrasi
24
• Masih tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas & SPGDT yg belum optimal
• Tingginya kemungkinan terjadi bencana di Indonesia• Pelbagai program Kesehatan masyarakat masih belum optimal
dan terintegrasi secara vertikal maupun horizontal dg baik.• Belum optimalnya sistem monitor kesehatan berbasis IT dan
terintegrasi baik yg individu maupun masyarakat• yankes khususnya di RS , yg pd umumnya belum terintegrasi
penuh baik pra-intra-inter RS
Beberapa masalah di bid kesehatan yg memerlukan e-Health................lanjutan
25
Additionally, the high premium healthcare costs expected to hit double-digit increases in 2017 are making customers more
concerned with:- proactive health monitoring options
- low-cost alternatives to traditional healthcare providers and services.
That is why McKinsey & Company is predicting that starting in 2017, consumers will actively look into creating health-
management ecosystems fueled by Internet of Things devices.
29
32
e-Hospital Structure• M EIF : M edi ca l Equi pm ent Int erfa ce• LIS : Labora tory Inform ation Sys tem• RIS : Ra diol ogy Inform ation Sys tem• PH R : Pers ona l H ealthc are Re cord
Tele- ImagePACS Radiology Analysis /
3D Printing
MedicalImages Data Warehouse
/ Big Data
LISEMR (II)HIS RIS EMR (I)
Pharmacy
Health Inform ation Telemedicine
CPOE Billing/Insurance Sharing HealthPHR Informati on
Management report Exc hange
IoT Interfa ce
Expansion(RF ID, MEIFetc.)
33
Computerized physician order entry (CPOE) adalah proses pemasukan instruksi secara elektronik untuk penanganan pasien oleh dokter. Instruksi ini akan dikomunikasikan melalui
Definisi Telemedicine
“pelayanan kesehatan rujukan antara fasilitas pelayanan kesehatan/tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara jarak jauh melalui media
teknologi informasi dan telekomunikasi”
Foto Penyerahan Simbolik Tele-EKG ke provinsi Jawa Barat, 2013 34
Center forPilot Project Telemedicine
Server
Reading room at Dept ofRadiology, Cipto Hospital
Server
Cont rol room of Tele-ECG at the Emergency CareUnit in Cardiac Care Centre of Harki t Hospital
❖ MoH enable to access the data report and flow ofthe activities among the sites 35
Manfaat TelemedicineMengatasi keterbatasan dokter/dokter spesialis Menurunkan angka kasus rujukan (memperkuat sistem rujukan) Meningkatkan efisiensi & menghindari patient travelingDapat mengatasi masalah waktu /kelambatan pelayanan diagnostikMeningkatkan kecepatan & ketepatan penanganan dlm SPGDTSebagai wahana pendidikan kedokteran.Mengatasi keterbatasan sarana diagnostik di fasilitas kesehatanMeningkatkan kualitas homecare khususnya bagi kelompok pasien kronis
36
Telemedicine dalam Penguatan Sistem Rujukan & Sister Hospital
RS Rujukan Nasional
RS Rujukan Propinsi
FKTP
RS Rujukan Nasional
(Kls A)
RS Rujukan Regional
(Kls B)
RS Rujukan Regional
37
• PACS (Picture Archiving and Communications System)
from Film to Filmless
• Produce digital images from medical imaging equipments,• Transfer images through networks, • Stores, views, manipulates images and produces reading results from
clients
Save Space
Save Cost
PACS
Save Time
Increase Accuracy
Before PACS
➢ Digital storage
➢ Reduce place, cost for exam storage
➢ Reduce “lost film” case
➢ Reduce the environmental pollution by film system
➢ Make convenient Medical environment
➢ Easy to manage Patient & clinical history
After PACS
42
MOBILE TELEMEDICINE
Tele-MedihomeHousehold
Tele- M edi hom e Servi ce
• Seni or • Publ ic WEB server F/W DB serve r• Chroni c
Medical Inform ationDiseases
pa tient booki ng pre scriptionINTERNETm edica l de vi ce disease diagnos is sys temmeas ure m ent code manage ment
Doctors
Notes toPatient
Graph Interviewcharts
Height/Weight Oximeter Blood Pressure Glucose Vital signmeter Monitor meter
DataCharting
management
43
Medical Tourism Patients
– 40 percent from less developed nations seek advanced, high quality care
– 32 percent from developed nations seek higher quality care from advanced hospitals in developing nations
– 15 percent from countries with socialized medicine who seek faster access and no waiting lists
– 13 percent from developed nations seek healthcare at lower costs than available at home• Primarily from the U.S.
40%
13%15%
32%
More High TechLower CostFaster AccessBetter Quality
Source: Mapping the Market for Medical Travel by Tilman Ehrbeck, Ceani Guevara and Paul Mango, May 2008, McKinsey Quarterly.
Fastest Growth Potential is in the Market Segment
Seeking Lower Costs
Recent McKinsey study identified the major reasons patients travel abroad for medical care
We classified the medical touristsaccording to the reasons of thetreatment:
Keberhasilan implementasi e-health tergantung pada :1 Kesiapan SDM2 Kesiapan organisasi , khususnya
komitmen dari Top manajemen sd staf pelaksana
3 Budaya kerja : kesiapan utk berubah dari era manual ke e- health
4 Perkembangan teknologi dan ketersediaan infrastruktur
5 Masalah birokrasi khususnya di institusi pemerintah
6 ketersediaan anggaran
Tantangan
1) Akses jaringan internet di fasyankes masih terbatas dan tidak stabil terutama DTPK
2) Belum semua RS Rujukan Regional siap menjadi pengampu pelayanan
3) Kurangnya awareness tenaga kesehatan terhadap telemedicine
4) Belum menjadi paket benefit dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
52
. KESIMPULAN
1. E-health merupakan suatu bentuk layanan kesehatan secara elektronis yang mempunyai tujuan untuk mendukung kegiatan kesehatan secara umum, meningkatkan kualitas layanan, meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis (rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis), laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen .
2. Hingga saat ini tidak semua rumah sakit hingga puskesmas memiliki infrastruktur IT memadai. Untuk bisa menerapkan sistem layanan e-Health tersebut dibutuhkan infrastruktur IT yang cukup, koneksi dan integrasi antara pihak rumah sakit hingga masalah kecepatan akses bandwidth internet.
3. Pengembangan e-Health pun perlu didasarkan pada kebutuhan pengguna akan layanan kesehatan, sehingga akan tercipta e-Health yang tepat sasaran dan mampu meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.
4. HIS, CIS, LIS, RIS , Telemedicine , EHR / EMR, PHR, IoT,dll perlu di integrasikan guna membangun e-health di RS
Terima kasihTerima kasih