86
64 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangannya PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry textile. Perusahaan ini berlokasi di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada mulanya usaha ini berdiri karena joint venture dan dikelola oleh anggota keluarga yaitu kerabat dari kedua saudara kakak adik ini. Seiring berjalannya waktu, banyak anggota keluarga yang melepaskan diri dari join venture ini, sehingga sejak itu perusahaan ini secara utuh diambil alih oleh pemilik owner dan perusahaan ini secara aktif dikelola oleh beliau hingga saat ini. Salah satu alasan mengapa owner mengambil alih usaha ini adalah karena pada saat itu beliau melihat adanya peluang yang besar dalam industri tekstil batik, terutama didaerah Solo yang penduduknya pada saat itu masih sedikit dan industri tekstil masih juga belum berkembang. Dimulai awal usaha ini dari Home Industry yang mulai beroperasi sejak 1980, proses produksi yang dilakukan adalah dari wiving kain sampai produk jadi yang berupa printing batik dengan proses produksi yang masih tradisional dan sederhana. Namun semakin tahun adanya perkembangan omzet yang pesat terhadap usaha ini. Karena omzet yang semakin tahun semakin besar, dan perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo (menkopolkam) dan Bapak Hartanto (menteri perindustrian), menjadi PT. X. Setelah adanya peresmian usaha ini dari Home Industry menjadi Perseroan Terbatas, usaha ini berkembang begitu cepat dan sangat maju. PT. X tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nya namun juga fasilitas pelayanan pelanggan sehingga perusahaan ini memiliki kepercayaan dari customer karena produk yang dihasilkan berkualitas tinggi, berinovatif dan sangat sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga karena mendapat kepercayaan dari customer tersebut, perusahaan dapat memiliki koneksi untuk menjual produk yang dihasilkan tidak hanya di

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

64 Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangannya

PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry

textile. Perusahaan ini berlokasi di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada mulanya

usaha ini berdiri karena joint venture dan dikelola oleh anggota keluarga yaitu

kerabat dari kedua saudara kakak adik ini. Seiring berjalannya waktu, banyak

anggota keluarga yang melepaskan diri dari join venture ini, sehingga sejak itu

perusahaan ini secara utuh diambil alih oleh pemilik owner dan perusahaan ini

secara aktif dikelola oleh beliau hingga saat ini. Salah satu alasan mengapa owner

mengambil alih usaha ini adalah karena pada saat itu beliau melihat adanya

peluang yang besar dalam industri tekstil batik, terutama didaerah Solo yang

penduduknya pada saat itu masih sedikit dan industri tekstil masih juga belum

berkembang.

Dimulai awal usaha ini dari Home Industry yang mulai beroperasi sejak

1980, proses produksi yang dilakukan adalah dari wiving kain sampai produk jadi

yang berupa printing batik dengan proses produksi yang masih tradisional dan

sederhana. Namun semakin tahun adanya perkembangan omzet yang pesat

terhadap usaha ini. Karena omzet yang semakin tahun semakin besar, dan

perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990

perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo (menkopolkam) dan Bapak

Hartanto (menteri perindustrian), menjadi PT. X.

Setelah adanya peresmian usaha ini dari Home Industry menjadi Perseroan

Terbatas, usaha ini berkembang begitu cepat dan sangat maju. PT. X tidak hanya

meningkatkan kapasitas produksi nya namun juga fasilitas pelayanan pelanggan

sehingga perusahaan ini memiliki kepercayaan dari customer karena produk yang

dihasilkan berkualitas tinggi, berinovatif dan sangat sesuai dengan permintaan

pasar. Sehingga karena mendapat kepercayaan dari customer tersebut, perusahaan

dapat memiliki koneksi untuk menjual produk yang dihasilkan tidak hanya di

Page 2: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

65 Universitas Kristen Petra

daerah sekitar Solo dan Jawa Tengah namun produk tersebut juga didistribusikan

ke beberapa daerah seperti Bali, Lombok, Jawa, NTT.

Sejak PT. X mendistribusikan barangnya ke daerah Indonesia Timur,

perusahaan ini mencapai titik kejayaan dengan omzet penjualan yang meningkat

sebesar 60-70% dari omzet sebelumnya. Pada saat itu PT. X menjadi market

leader pertama di daerah Bali dengan inovatif motif yang dihasilkan perpaduan

yang khas antara Jawa dan Bali. Produk yang dihasilkan PT. X tersebut

merupakan inovatif motif yang baru pertama kalinya masuk didaerah Bali dan

sekitarnya,sehingga banyak turis dari berbagai mancanegara yang menyukai

produk tersebut dan persentase penjualan meningkat tajam.

Pada era globalisasi ini,perkembangan dunia bisnis semakin pesat dan

setiap perusahaan berlomba lomba untuk menjadi yang terbaik. PT. X berusaha

untuk berkompetisi dengan menciptakan kondisi persaingan yang sehat yang

sejalan dengan visi PT. X yaitu “Bringing Global Company With A Vision”

Mengembangkan produk batik lokal Indonesia tidak hanya di Kepulauan

Nusantara namun juga membawa kepada Perusahaan Global di seluruh dunia

yang beralaskan budaya lokal batik Indonesia. Dengan bersandar pada Keuletan,

Keahlian, Pengalaman, dan Sentuhan Citarasa Seni warisan budaya, melalui

pencapaian dalam kualitas dan keahlian. Di dukung filosofi perusahaan yang

mengakar kuat pada seni tradisional yang diusungnya, fasilitas, pengalaman, dan

keahlian dalam manajemen usahanya. Serta berpijak pada idealisme mendasar

untuk menyumbangkan sesuatu yang bernilai terhadap seni tradisioanl batik, dan

pengembangan produk Batik Sandang Anggun Moratexyang bersifat

multidimensional dengan taat pada asas.

Misi yang ingin dicapai oleh perusahaan PT. X adalah

a. Memproduksi berbagai jenis batik kebudayaan daerah Indonesia yang mampu

memberikan kepada masyarakat dengan mutu, harga dan pasokan yang

berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang profesional demi kepuasan

pelanggan.

b. Memberikan penghargaan kepada para pegawai melalui pemberian

kesejahteraan yang memadai, penyediaan lingkungan kerja yang aman, sehat

Page 3: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

66 Universitas Kristen Petra

dan nyaman, memberikan kesempatan untuk pengembangan karier serta

melakukan inovasi.

c. Menjalin kemitraan kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling

menguntungkan.

d. Memberikan perhatian yang tulus kepada masyarakat melalui penciptaan

lapangan kerja, dukungan pembinaan sosial dan lingkungan.

4.1.2 Struktur Organisasi PT. X

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. X

Sumber : Hasil Wawancara dengan Direktur / Owner PT. X

Struktur organisasi menggambarkan suatu posisi atau divisi yang ada di

dalam sebuah perusahaan. Dilihat dari bagan diatas, perusahaan PT. X memiliki

General Manager sebagai tangan kanan owner yang memiliki tanggung jawab dan

wewenang nya kepada seluruh bagian komponen penting dalam operasional

perusahaan. Masing masing divisi dalam perusahaan memiliki tugas dan tanggung

jawabnya masing masing

Job Description atau deskripsi tugas dari perusahaan PT. X sebagai berikut

1. Direktur / Owner

Di dalam perusahaan direktur perusahaan memiliki peran penting yaitu

sebagai pengambilan keputusan (decision maker) dari seluruh posisi atau

divisi perusahaan yang diterima berdasarkan laporan dari General Manager

2. Internal Auditor

Page 4: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

67 Universitas Kristen Petra

Adanya internal auditor dalam mengadakan pengawasan atas pembukuan,

melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas

sistem organisasi, sistem internal control dan kualitas kertas kerja manajemen

dalam melaksanakan tanggung jawabnya

3. General Manager

General manager bertugas untuk melakukan pengawasan secara rutin jalannya

operasional perusahaan, merancang kegiatan operasional perusahaan dengan

mempersiapkan agenda rapat dan laporan serta membawahi manajer pada

divisi nya masing masing

4. Supervisor

Melakukan dukungan terhadap aktifitas pengawasan dan pengendalian di

bagian unit/tools/fasilitas/sistem kerja pada bagian produksi di perusahaan

5. PPC (Production, Planning, Control)

PPC memiliki tanggung jawab penuh dalam mengontrol kualitas dari setiap

pesanan barang ke bagian produksi, dan menindaklanjuti perkembangan

setiap minggu ke bagian produksi melalui pengawas kualitas produk (QC).

6. Manajer Produksi dan Operasional

Manajer operasional dan personalia bertugas untuk melakukan perencanaan

dan pengorganisasian jadwal produksi seperti perencanaan biaya bahan baku

produksi, mengawasi proses produksi, mengelola pemesanan dan pembelian

bahan baku produksi, memperkirakan serta melakukan negosiasi rentang

waktu dengan klien dan manajer dalam hal yang berkaitan dengan proses

produksi

7. Bagian Logistik

Bagian logistik bertugas untuk melakukan order barang supplier bahan baku,

penerimaan barang dan memastikan barang yang diterima dalam keadaan

baik dan jumlah yang dikirim sesuai dengan yang di order, selalu

berkoordinasi dengan manajer produksi dan operasional dalam pengadaan,

penyimpanan, persediaan, pengangkutan, pergudangan, pengemasan,

keamanan, dan penanganan barang produksi baik dalam bentuk bahan baku,

barang antara, dan barang jadi.

Page 5: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

68 Universitas Kristen Petra

8. Manajer Keuangan dan Administrasi

Bertugas untuk mengelola anggaran, perencanaan biaya intern perusahaan

(biaya pembelian peralatan pabrik, kantor, penyusunan gaji, biaya fasilitas

lainnya) dan biaya ekstern perusahaan yaitu pembuatan, perencanaan,

pembayaran hutang piutang baik kepada agen / distributor maupun supplier

dan memposting pengeluaran dan pemasukan kas

9. Manajer Sales and Marketing

Manajer Sales and Marketing bertugas untuk mencari peluang terhadap rekan

kerja yaitu pada agen / distributor baik itu pelanggan yang lama atau

pelanggan yang baru dan melakukan negosiasi harga , serta mempromosikan

inovasi dari motif motif baru yang diproduksi setiap bulannya, melakukan

pemantauan serta menganalisis tren pasar

10. Manajer Human Resource Development

Manajer Human Resource bertugas untuk mengelola seluruh sumber daya

manusia di perusahaan menjadi SDM berkualitas yang mampu memenuhi

sasaran strategis perusahaan

11. Bagian Personalia

Mengkoordinasikan semua kegiatan manajemen SDM unutk memaksimalkan

penggunaan SDM secara strategies seperti kompensasi karyawan, rekrutmen,

kebijakan personalia, dan kepatuhan terhadap peraturan perusahaan, dan

mengurus hal hal umum yang terkait dengan humas (hubungan masyarakat)

12. Staff Grafis

Staff Grafis bertugas dalam mendesain dan merancangkan ide kreativitas

motif, corak, dan warna dalam memunculkan inovasi-inovasi motif produk

tekstil batik, melalui tahap pembuatan prototype dari penggambaran ide draft

manual hingga menginput draft kedalam komputer

4.2 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Menurut Hitt, Ireland, and Hoskisson (2011) sumber daya berwujud dibagi

kedalam keempat jenis sumber daya adalah keuangan, organisasi, fisik, dan

teknologi dan sumber daya tidak berwujud dibagi kedalam ketiga jenis sumber

adalah sumber daya manusia, inovasi, dan reputasi. Berikut analisis lingkungan

internal perusahaan PT Sandnag Anggun Moratex, berdasarkan hasil wawancara

Page 6: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

69 Universitas Kristen Petra

dengan narasumber pertama, narasumber kedua, dan narasumber ketiga yang

merujuk pada Hitt, Ireland, and Hoskisson

1. Sumber Daya Keuangan (Financial Resources)

Sumber daya keuangan menjadi hal yang terpenting bagi perusahaan dalam

melakukan pendanaan bagi keberlangsungan seluruh rangkaian aktivitas

operasional perusahaan. Sumber daya keuangan terdiri atas kepasitas perusahaan

untuk meminjam dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dana-dana

internal.

a. Kapasitas perusahaan untuk meminjam

Dalam hal peminjaman dana atau modal, perusahaan PT. X sebenarnya

memiliki kapasitas untuk melakukan peminjaman. Terlihat dari kepemilikan

aset perusahaan, dalam aktiva tetap seperti tanah dan bangunan pabrik yang

memiliki luas lebih dari satu hektar, jumlah dari teknologi mesin peralatan

perusahaan yang dimiliki, maupun hal hal lain yang mencapai nilai ratuasan

miliar rupiah, sedangkan aktiva lancar perusahaan yang menunjukan

kemampuan dari entitas usaha untuk melakukan peminjaman. Namun hal itu

tidak dilakukan oleh perusahaan baik peminjaman yang dilakukan terhadap

bank atau rentenir, maupun hal yang lain karena saat ini perusahaan ingin

memaksimalkan alokasi sumber daya yang dimiliki dan mengalokasikan

keuntungan perusahaan untuk hal –hal yang terkait dengan produktivitas

perusahaan yang perlu ditingkatkan.

b. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dana – dana internal

Dana internal yang dihasilkan oleh PT. X berasal dari pendapatan

operasional perusahaan. Posisi dana perusahaan jika ditinjau dari analisis

keuanganperusahaan terlihat jelas pada Gross Profit yang diperoleh

perusahaan dari data lima tahun terakhir PT. X.

TAHUN

GROSS PROFIT

PERUSAHAAN

2010 Rp 10.501.200.000

Page 7: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

70 Universitas Kristen Petra

2011 Rp 10.355.234.000

2012 Rp 10.606.866.000

2013 Rp 10.654.596.000

2014 Rp 10.759.011.000

Tabel 4.1 Laba PT. X periode tahun 2010 s.d. 2014

Sumber : Data PT. X (telah diolah penulis)

Grafik 4.1 Perkembangan Laba PT. X periode tahun 2010 s.d. 2014

Sumber : Data PT. X (telah diolah penulis)

Modal yang dimiliki perusahaan berasal dari perputaran profit

perusahaan, Perputaran profit perusahaan dapat dilihat melalui perhitungan

Net Income yang diperoleh perusahaan adalah sebagai berikut :

.... kodi x Harga Jual x (10% - 12%)

10.300.000.000

10.350.000.000

10.400.000.000

10.450.000.000

10.500.000.000

10.550.000.000

10.600.000.000

10.650.000.000

10.700.000.000

10.750.000.000

10.800.000.000

2010 2011 2012 2013 2014

GROSS PROFIT PT SANDANG ANGGUN MORATEX

GROSS PROFIT PERUSAHAAN

Page 8: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

71 Universitas Kristen Petra

Yang artinya perusahaan memperoleh laba bersih dari hasil penjualan

sebesar 10 % – 12 % per kodinya. Hasil perolehan Net Income yang diterima

oleh perusahaan, disimpan dan diinvestasikan untuk dijadikan modal kembali

dalam perencanaan pembelian mesin atau pembiayaan lainnya yang

diperlukan. Sehingga, dana – dana internal yang dihasilkan oleh perusahaan

melalui perputaran cash flow dan piutang perusahaan yang berupa order –

order yang diterima perusahaan dari pelanggan setiap bulannya, pembayaran

kepada supplier harus dilampirkan PO (purchasing order), receiving, dan

faktur. Yang mana pembayaran tersebut diajukan 2 minggu sampai satu bulan

sebelumnya.

Pengelolaan keuangan perusahaan juga sudah terintegrasi dengan

sistem mulai dari front office sampai ke back office. Sistem hanya merekam /

mencatat penjualan, semua keuangan sudah terposting ke sistem tersebut dan

bagian accounting hanya membukukan serta menvalidasi kebenaran daripada

dokumen yang ada di sistem

Pengevaluasian bagian keuangan dalam perusahaan adalah dengan

melakukan cek pada arus kas, melihat laporan keuangan perusahaan, melihat

data penerimaan dan pengeluaran , mengecek laporan laba rugi, dan mengecek

aliran arus kas perusahaan dan setiap tahunnya selalu ada Internal Auditor

yang memantau dalam pengendalian dan pengawasan di bagian keuangan

perusahaan

Dalam hal ini keuangan PT. X dapat dikategorikan kuat serta apabila

dilihat dari analisa rasio liquiditas perusahaan termasuk liquid, ini dilihat dari

kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang hutang jangka pendeknya,

sedangkan untuk cashflow PT. X masih sehat dan lancar karena memiliki

pencatatan yang baik mengenai penghasilan dan pengeluarannya.

2. Sumber Daya Organisasi (Organizational Resources)

Dalam pengorganisasiannya, PT. X menerapkan struktur pelaporan formal

perusahaan yang terdiri dari

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan terdiri atas semua aktivitas menajerial yang berkaitan

dengan persiapan di masa depan. Dalam perencanaan nya, PT. X telah

Page 9: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

72 Universitas Kristen Petra

menggunakan konsep manajemen strategis untuk mencapai tujuannya.

Penyusuan rencana perusahaan PT. X melibatkan seluruh departemen yang

dikepalai oleh seroang General Manager sebagai pimpinan tertinggi yang

mengepalai setiap manager manager di masing masing departemen yang ada

di perusahaan. Adapun perencanaan dalam jangka pendek yang telah dibuat

adalah

- Dalam sisi keuangan, masing masing departemen menyusun budget

budget nya tersendiri untuk diposting secara tepat, dengan penyusunan

perencanaan harus sesuai SOP yang menekankan pada efisiensi biaya.

Kemudian pada akhir minggu selalu ada pembahasan yang berupa rapat

terbuka yang dihadiri masing masing departemen

- Dalam sisi SDM, adanya jam training yang dilakukan setiap bulannya,

dimana 1 orang minimal 4 jam training dalam satu bulan yang mana

selama ini 1 orang hanya 2 jam training dalam 1 bulan. Hal ini dilakukan

untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan

berkualitas tinggi dam peningkatan produktivitas kerja

- Selain itu dalam sisi pemasaran, selalu dilakukan adanya budgeting plan

apa yang ingin dicapai bisa diukur dan terealisasikan sesuai peramalan

tersebut dalam hal ini PT. X dapat melihat para kompetitor untuk

menentukan rencana kedepannya.

Dalam jangka panjangnya, PT. X memiliki tujuan untuk dapat mencapai target

sesuai dengan pencapaian visi misi yang telah ditetapkan perusahaan dengan

pelaksanaan fungsi perencanaan yang telah dituangkan secara lisan. Adapun

pelaksanaan fungsi perencanaan PT. X terdapat pada bagian lampiran.Selain

itu, PT. X juga telah memiliki alur perencaaan adalah sebagai berikut

Page 10: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

73 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2 Alur Perencaaan PT. X

Sumber : Hasil Wawancara dengan Direktur / Owner PT. X

Dengan adanya alur perencaaan yang telah dibuat, perusahaan

memiliki arahan untuk selalu berfokus pada pencapaian visi dan misi

perusahaan. Sehingga dalam hal ini perencaaan perusahaan dalam pencapaian

tujuan di masa depan sudah tersusun dengan jelas secara mendetail dan

perusahaan juga telah melibatkan manajer dan karyawan sehingga dalam

prosesnya untuk pencapaian tujuan perusahaan dapat memfasilitasi dari

munculnya kesalahpamahan dan komitmen dalam karyawan.

b. Pengontrolan (Controlling)

Pengendalian / pengontrolan mengacu pada semua aktivitas

manajerial yang diarahkan untuk memastikan bahwa hasil aktualnya sejalan

dengan yang direncanakan. Sehingga dalam hal ini, owner PT. X telah

menempatkan tangan kanan kepercayaannya yang telah diberi kewenangan

dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk melakukan

pengontrolan aktivitas operasional perusahaan secara keseluruhan. Adapun

tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tangan kanan

kepercayaan owner yang terdapat dalam PT. X telah terlampir pada bagian

lampiran.

Dalam menjalankan seluruh aktivitas / kegiatan, perusahaan

menerapkan pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan Standar

Operasional Prosedur (SOP) untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai

dengan fungsi departemen yang ada. Standar Operasional Prosedur ini dapat

mengarahkan para karyawan untuk bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.

Dalam usahanya tersebut, PT. X menetapkan peraturan dimana setiap

karyawan harus mematuhi semua peraturan yang telah dibuat. Seandainya ada

Page 11: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

74 Universitas Kristen Petra

karyawan yang melanggar aturan tersebut akan dikenakan Surat Peringatan

(SP). Apabila ada karyawan yang tidak dapat bekerja sesuai dengan peraturan

dapat mengajukan surat pengunduran diri. Sehingga, dengan adanya Standar

Operasional Prosedur ini, penyelenggaraan tugas dapat berjalan dengan pasti.

Berbagai penyimpangan dapat dihindari atau sekalipun terjadi penyimpangan,

hal tersebut dapat ditemukan penyebabnya dan bisa diselesaikan dengan cara

yang tepat. Dalam hal ini proses pengendalian yang dilakukan sudah baik

untuk mencapai tujuan perusahaan karena masing masing tugas dan tanggung

jawab yang telah diberi kewenangan dapat menyampaikan tiap permasalahan

dalam sistem kerja melalui Standar Operasional Prosedur yang telah

dibakukan oleh perusahaan

c. Pengkoordinasian (Coordinating)

Pengkoordinasian mencakup semua aktivitas manajerial yang

menghasilkan struktur tugas, dan hubungan otoritas dalam perusahaan.

Pengkoordinasian dalam PT. X adalah dengan melimpahkan tanggung jawab

dan wewenang kepada sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan sesuai

dengan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki oleh masing masing

bagian yang telah ditempatkan pada departemen yang terdapat didalam

perusahaan. Pelimpahan wewenang dalam instruksi kerja yang diberikan telah

terlampir pada bagian lampiran.

Struktur organisasi yang terdapat pada PT. X pertama diawali oleh

direktur utama dan bersifat linear artinya semua departemen / manager tiap

ada perencanaan / permasalahan diputuskan oleh seorang direktur utama

sebagai decision maker. Instruksi kerja dalam hal ini adalah pemberian job

description yang telah disesuaikan pada struktur organisasi yang ada dalam

perusahaan yaitu sesuai dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawab yang

diberikan. Deskripsi kerja yang ada dalam perusahaan masing masing bagian

dilakukan tiap –tiap manager dengan membuat suatu deskripsi dan polanya

disusun kemudian diajukan kepada pimpinan dengan klausal yang jelas dan

transparansi sehingga sifatnya dapat dipertanggungjawabkan.

Pendelegasian otoritas dari atasan kepada bawahan dalam hal ini

sudah dilakukan dengan baik. Yang mana apabila General Manager yang ada

Page 12: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

75 Universitas Kristen Petra

sedang tidak berada ditempat atau cuti dan lain sebagainya, maka tugas akan

didelegasikan kepada bawahannya, baik itu manajer, atau supervisor yang

ada. Dalam hal ini General Manager selalu mendelegasikan otoritas kepada

bawahannya yang tahu lapangan atau mengerti serta menguasai denga baik

setiap tugas dan tanggung jawab yang didelegasikan. Selain itu, baik General

Manager, supervisor maupun setiap masing masing kepala divisi, dalam

sistem koordinasinya tidak hanya duduk dibelakang meja saja namun sewaktu

waktu masing maisng mereka secara rutin turun kelapangan untuk melakukan

pendekatan kepada para staff dan karyawan, dengan melihat langsung

kecakapan mereka dalam bekerja dan memperhatikan keluhan masing

masing- staff / karyawan serta melakukan pemantauanapakah mereka sudah

bekerja dengan baik sesuai dengan aturan – aturan perusahaan atau belum.

Dalam hal ini, koordinasi yang dilakukan oleh perusahaan sudah

sangat baik, masing masing pihak yang telah ditempatkan sesuai dengan

pengalaman dan pada bidang yang tepat (the right man on the right place).

Serta komunikasi yang dilakukan perusahaan telah dilaksanakan dengan baik

oleh masing masing pihak dan mendapatkan dukungan dari setiap karyawan

yang ada beserta pemimpin perusahaan.

3. Sumber Daya Fisik (Physical Resources)

Sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan merupakan sumber daya

utamadalammelakukan proses produksi sehingga dalam proses nya dapat

memiliki nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan. Sumber daya tersebut

dapat dilihat melalui :

a. Kecanggihan peralatan perusahaan

Saat ini teknologi memiliki peranan penting dalam mendukung

perkembangan keunggulan kompetitif perusahaan. Teknologi yang digunakan

oleh PT. X dapat meningkatkan efektivitasi dan efisiensi dalam pengolohan

bahan baku tekstil batik dimana denganproses produksi yang dilakukan

adalah dari weaving kain sampai produk jadi yang berupa tekstil printing

batik. Peralatan dari perusahaan sangat beragam terutama mesin mesin yang

digunakan sebagian besar menggunakan automatic sesuai dengan

Page 13: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

76 Universitas Kristen Petra

perkembangan jaman hanya sekitar 10 % mesin yang dimiliki perusahaan

secara keseluruhan yang bersifat manual.

Dalam melakukan proses produksi nya,mesin mesinyang digunakan

PT. X, antara lain :

Mesin Automatic

- Mesin Printing memiliki fungsi menjadikan kain putih menjadi kain yang

bermotif melalui proses handprint atau menggunakan mesin printing

- Mesin Dryer memiliki fungsi pengeringan agar obat yang dicampurkan

tidak bereaksi atau luntur. Dengan menggunakan sistem padder

- Mesin Steamer memiliki fungsi dalam proses untuk mematikan warna (fix)

dengan penguapan pada suhu tinggi. Menggunakan mesin Steamer Aroli

(Italy)

- Mesin Washing memiliki fungsi dalam proses pencucian dengan

menggunakan deterjen / dispersing

- Mesin Dryer memiliki fungsi dalam proses pengeringan kain setelah

dicuci

- Mesin Stenter memiliki fungsi stenter pencelup dengan finishing

- Mesin Calender memiliki fungsi untuk menidurkan bulu atau

memperhalus permukaan kain

Mesin Manual

- Dalam proses produksi yang dilakukan secara manual yaitu Handprint dari

bahan baku kain putih menjadi motif yang sesuai dengan permintaan

konsumen

Dalam hal ini, hasil produksi tekstil batik menggunakan lebih banyak mesin

daripada tenaga manusia. Presentase perkembangan teknologi yang

digunakan oleh PT. X lebih maju dan upgrading dibandingkan dengan mesin

yang digunakan 10 tahun yang lalu. Adapun data data meisn yang digunakan

dalam proses produksi telah terlampir pada bagian lampiran.

Dalam kecanggihan mesin produksi yang dimiliki oleh perusahaan

sangat tidak terbatas, karena selama mesin itu berjalan, produksi dapat terus

dilakukan tanpa berhenti jadi tergantung daripada perusahaan yang ingin

melakukan produksi nya seberapa besar dan seberapa banyak jumlahnya

Page 14: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

77 Universitas Kristen Petra

semisal setiap hari mau 12 jam atau 24 jam produksi, mesin tersebut sudah

siap semua dan kecanggihan tersebut sangat terlihat dari kualitas produk yang

dihasilkan baik itu dari corak, warna ataupun motif dari tekstil batik jelas

lebih bagus dan proses pewarnaanya lebih dapat beragam dan

bervariasisemisal mesin yang jalan kalau mau cetak 8 warna atau 12 warna

tidak terbatas karena dilakuakn dengan pemanfaatan tenaga mesin namun

berbeda apabila dengan pemanfaatan tenaga manusia yang hanya dapat di

jalankan terbatas semisal 8 warna atau 12 warna maka tenaga kerja tersebut

akan merasa mengeluh, capek dan kualitas pewarnaanya akan menjadidrop

sehingga harus dilakukan pengulangan kembali untuk mencetak satu demi

satu warna nya jadi semisal 12 warna dia harus mencetak 12 kali warna dari

kain tersebut dan hal ini tidak diefektif karena adanya keterbatasan tenaga

yang dimiliki

b. Lokasi Pabrik

Pengalokasian pada lokasi pabrik sangat penting dalam sebuah

perusahaan, karena lokasi bangunan disetiap struktur pabrik menentukan

keberlanjutan dalam proses proses produksi perusahaan. Dalam hal ini PT. X

sudah berdiri lebih dari 20 tahun, secara struktural lokasi pabrik telah

dialokasikan dengan baik, masing masing setiap bagian baik dari sisi pabrik

maupun kantor sudah di atur sesuai dengan kebutuhan, bahkan hingga sampai

pembuangan limbah pun sudah diset dengan baik karena perusahaan memiliki

pertimbangan-pertimbangan senidir dalam pembuatan design bangunan, yaitu

1. Fleksibilitas

2. Kemungkinan perluasan / ekspansi

3. Fasilitas bagi para karyawan / pegawai

4. Fasilitas bagi kendaraan maupun tempat-tempat lain seperti istirahat

pekerja, kamar kecil (WC), cafetaria dan sebagainya.

5. Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan keamanan pekerja.

6. Hal-hal yang dapat merusak kesehatan

7. Kekuatan dan kapasitas lantai

8. Hal-hal lain

Page 15: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

78 Universitas Kristen Petra

Adapun struktur bangunan dan lokasi pabrik PT. X terdapat pada

bagian lampiran. Tidak hanya dalam struktur bangunan perusahaan,

perusahaan juga telah memperhatikan penerangan yang terdapat di dalam

pabrik dengan tujuan apabila terdapat penerangan yang cukup akan

memberikan pertambahan produksi. Hal ini sangat mempengaruhi perolehan

pertambahan out put perusahaan sebesar 9% dan mengurangi biaya perbaikan

sebesar 33%. Selain memberi keuntungan dalam menaikkan produksi dan

penekanan biaya, dengan penerangan yang baik dapat meningkatkan

pemeliharaan gedung dan kebersihan pabrik, mengurangi tingkat kecelakaan

yang terjadi, serta memudahlkan pengamatan / pengawasan. Selain itu

perusahaan juga memiliki pengaturan udara didalam pabrik, seperti AC

(AirConditioning) yang memiliki fungsi untuk mengontrol temperatur,

kelembaban udara dan kebersihan didalam pabrik serta adanya pemanasan

(heating) dengan menggunakan unit pemanasan dari langit-langit (ceiling)

pabrik yang terdiri dari sirkulasi (lingkaran pemanas) dengan gas, elektrik, air

atau uap dengan suatu blower untuk mempengaruhi sirkulasi udara

c. Akses kepada bahan baku

Penting bagi perusahaan untuk mempunyai stok cadangan yang

disimpan untuk menjamin keberlangsungan proses produksi. Dalam

perencanaan bahan baku yang digunakan oleh PT. X memiliki devisi

pergudangan / inventory yang berfungsi untuk menyediakan bahan – bahan

baku yang diperlukan untuk menjaga kelancaran pada bagian produksi, baik

untuk penyediaan bahan baku atau penyediaan sparepart. Sehingga, cadangan

bahan baku selalu disesuaikan dengan kebutuhan produksi yakni kain, obat –

obatan sehingga dalam proses produksi tidak pernah terhambat atau sampai

kehabisan bahan baku karena perusahaan selalu melebihkan cadangan lebih

sekitar 25%.

Perusahaan harus mempunyai stok cadangan, karena pesanan bahan

baku dari pemasok akan memakan waktu dalam pemesanannya, dihitung

melalui penggunaan bahan baku sehari hari misalnya penggunaan bahan baku

kain mori mencapai 1 roll, berarti perusahaanharus mempunyai stok sebesar

25 rol, karena perusahaan harus mempunyai cadangan lebih sekitar 25% yang

Page 16: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

79 Universitas Kristen Petra

berfungsi agar proses produksi tidak terhambat karena proses pemesanan

barang dari pemasok ke perusahaan.

Dalam mengatur tersedianya suatu tingkat persediaan yang dapat

memenuhi kebutuhan bahan baku dalam jumlah, mutu, pada waktu yang

tepat, serta biaya yang rendah, PT. X memiliki divisi pergudangan / inventory

yang menerapkan sistem sebagai berikut :

a. Pengaturan tempat bahan baku yang tetap dan identifikasi bahan baku

tertentu

b. Pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan bahan baku

c. Pengawasan mutlak atas pengeluaran bahan baku

d. Pemeriksaan fisik bahan baku secara langsung

Selain itu, baik atau buruknya kualitas kain hasil pemrosesan pada mesin

printing, sedikit banyak dipengaruhi oleh mutu kain itu sendiri, atau bahan

bakunya. Untuk mendapatkan kualitas kain yang baik, perlu adanya

pengendalian bahan baku. Pemeriksaan mutu bahan baku kain, meliputi :

a. Kotor

Biasanya untuk produk yang cacat, dan terjadi ketika pembungkusan atau

penggulungan kain yang disebabkan karena tangan karyawan / operator

yang kotor

b. Jeratan

Produk cacat jenis ini terjadi pada proses pembuatan kain yakni pada saat

finishing, biasanya disebabkan karena kesalahan pada proses dryer

c. Kualitas kain

Kualitaskain yang dimaksud adalah kualitas kain yang baik, yang

biasanya dipakai untuk printing / standard

PT. X telah melakukan penyediaan bahan mentah dapat digunakan

oleh perusahaan dalam aktivitas pembentukan nilai. Dalam memenuhi

persediaan bahan baku, PT. X membeli melalui supplier yang berupa kain dan

obat obatan pencampuran warna yang merupakan bahan import sehingga

harus selalu menyediakan stok untuk tidak hanya 1-2 bulan kedepan bahkan

untuk enam bulan selanjutnya tentu selalu dengan kualitas yang terbaik yaitu

konsentrat warna yang masih liquid, karena proses pembelian barang import

Page 17: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

80 Universitas Kristen Petra

tidaklah mudah dan memakan waktu cukup lama untuk pengirimannya

hingga tiba di Indonesia. Tidak hanya bahan baku yang berupa obat

pencampuran warna saja, namun perusahaan juga membeli bahan baku kain

yang berupa kain gelondongan dari mitra kerja / supplier dari PT. X.

Perusahaan melakukan pembelian bahan baku kain ini dengan cara

pemesanan melalui telepon dan perusahaan sudah memiliki perjanjian apabila

produk yang dipesan cacat, ada nya retur barang yang dilakukan. Selain itu,

juga terdapat jenis jenis kain tertentu yang jarang sekali dipesan oleh

pelanggan yaitu seperti kain sutra. Sistem pembelian bahan baku kain sutra

yang dilakukan oleh PT. X berdasarkan pemesanan produk yang dibutuhkan

atau dengan cara Hand to mouth buying, ini adalah pembelian yang

dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pemesanan pelanggan

4. Sumber Daya Teknologi (Technological Resources)

Sumber daya teknologi sangat berkaitan erat dengan hak paten, hak cipta,

merek dagang, dan rahasia dagang yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini

dilakukan untuk melindungi barang yang diperdagangkan oleh perusahaan dan

membedakan dengan barang-barang pesaing yang sejenis lainnya.

PT. X dulu pernah memiliki hak paten terhadap produk yang

dihasilkan namun saat ini sudah tidak mendaftarkan hak paten sebagai hak

cipta yang dimiliki oleh perusahaan, yang dikarenakan karena beberapa faktor

seperti biaya yang dikeluarkan untuk hak paten cukup besar, waktu yang

dibutuhkan lama untuk mendaftarkan hak paten juga melalui proses yang

cukup panjang, sedangkan pelanggan memiliki batas tertentu untuk pesanan

produksi, selain itu juga permintaan dari pelanggan mengenai motif sangat

bervariatif, sehingga tidak bisa hanya satu atau dua produk saja yang dihak

patenkan, dalam pendaftaran hak paten ini juga memiliki jangka waktu 10-15

tahun, terkadang hal ini dapat menjadi peluang besar bagi pesaing karena

apabila pemilik perusahaan lupa untuk memperpanjang pendaftaran hak paten

yang dimiliki maka pesaing dengan mudah mengambil nama dari hak paten

dari perusahaan dan perusahaan tidak memiliki hak untuk mengklaim hal ini.

Sehingga saat ini perusahaan menggunakan label merek merek dari pada

nama perusahaan PT. X, dengan perusahaan melayani permintaan pesanan

Page 18: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

81 Universitas Kristen Petra

label merek merek yang bervariatif dari pelanggan, namun dibalik produk

tersebut perusahan tetap mencantumkan kode motif yang mencerminkan hasil

produksi dari PT. X

5. Sumber Daya Manusia (Human Resources)

Manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan agar perusahaan dapat

mengelola serta mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga

menghasilkan output sumber daya manusia yang maksimal untuk tujuan

perusahaan. PT. X memiliki kriteria sendiri dalam mengelola serta

mengembangkan sumber daya manusia yang dibutuhkan

a. Ilmu pengetahuan

Perusahaan dalam menempatkan sumber daya manusia, mempunyai

caranya tersendiri untuk dapat menempatkannya pada posisi yang tepat. Cara

yang dilakukan oleh PT. X dalam menempatkan sumber daya manusia nya

pada posisi yang tepat dengan melihat hasil kinerja karyawannya. Jika pihak

perusahaan tidak melihat kefektifan dalam bekerja, maka karyawan tersebut

akan dipindah tugaskan kebagian lain. Perusahaan melakukan perekrutan atau

penerimaan kepada karyawan baru yang memiliki standart skill maupun latar

belakang dan pengalaman kerjayang sesuai bidang bidang yang dibutuhkan.

Hal ini menjadi penting bagi perusahaan karyawan yang memiliki

pengalaaman ataukeahlian seperti mendesain motif, operator mesin sangat

diprioritaskan karena dari keahlian yang dimiliki akan menjamin kualitas

dalam produktivitasnya. Kecuali buruh / karyawan serabutan yang tidak

dibatasi dengan standart standart yang ada namun hanya melihat keseriusan

kerja, kejujuran dan ketekunan. Untuk itu, karyawan yang baru akan

menerima pelatihan sesuai bidangnya agar dapat bekerja sama dengan

karyawan lainnya. Sistem yang dilakukan oleh PT. X ini sudah tepat sehingga

karyawan dapat melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang

diberikan dengan baik sesuai dengan maisng masing bidang yang telah

ditempatkan.

b. Kepercayaan

Kepercayaan yang diberikan oleh karyawan, sewajarnya menjadi hak

yang diberikan karyawannya untuk memiliki otoritas kepada perusahaan. PT.

Page 19: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

82 Universitas Kristen Petra

X dalam memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada mereka sesuai dengan

masing masing bidang yang telah ditempatkan, melalui job description yang

telah diberikan. Perusahaan memiliki Standar Operation Procedure (SOP)

dan Procedure and Policy (P&P) kepada setiap karyawan dalam menjalankan

tugasnya dan adanya seseorang pula yang bertanggung jawab terhadap kinerja

masing masing karyawan. Sehingga mereka yang telah ditempatkan dimasing

masing bidangnya tidak melompat diluar kewenangan yang diberikan dan

mereka memiliki kebebasan dalam lingkungan mereka masing masing namun

yang masih dalam suatu koridor tertentu

c. Kapabilitas Manajerial

Penilaian yang dilakukan dalam mengukur kapabilitas manajerial

yang dimiliki masing masing karyawannya adalah dengan melihat

kemampuan dalam proses kinerja mereka apakah memenuhi standar

perusahaan atau belum. Penilaian yang dilakukan oleh PT. X dengan

menetapkan standar dan prosedur dalam penyeleksian karyawan yang dilihat

berdasarkan standar penilaian appraisal perusahaan dari top level manajemen

hingga ke low level manajemen. Bilamana terdapat kontrak baru karyawan,

maka Head Department-nya akan menilai karyawan tersebut akan diproses

kepadabagian HRD lalu diberikan kepada General Manager untuk disetujui

atau tidaknya. Selain itu, perusahaan juga mengadakan training untuk internal

perusahaan seperti pelatihan untuk operator mesin dan lainnya yang

dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mengembangkan

kemampuan / skill karyawannya dalam segi kualitas maupun kuantitas.

Training yang dilakukan dengan berdasarkan evaluasi dan rujukan dari

departemen departemen lainnya untuk perusahaan dapat menghasilkan tenaga

kerja profesional yang sesuai dengan standar perusahaan PT. X.

d. Pengorganisasian secara rutin

Pengorganisasian yang dilakukan oleh PT. X adalah melalui acara

refreshing bersama tahunan karyawan dan sekaligus juga merupakan evaluasi

kinerja yang penting dilakukan untuk melihat hasil produktivitas kinerja

perusahaan tahunan. Secara berkala perusahaan melakukan acara refreshing

tahunan, yang boleh dipilih sewaktu hari libur atau hari lebaran, maupun hari

Page 20: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

83 Universitas Kristen Petra

cuti bersama. Hampir 99% setiap karyawan mengikuti acara yang tersebut

hingga selesai dan perusahaan banyak menerima komentar positif dari masing

masing karaywan yang ikut serta dalam acara tersebut. Selain penggelaran

acara yang dilakukan oleh karyawan dalam hal refreshing, perusahaan juga

mengadakan evaluasi tahunan kinerja karyawan untuk secara efektif evaluasi

tersebut dilakukan menghindari kesalahan dari kinerja karyawan yang telah

dilakukan pada tahun sebelumnya, dan adanya perbaikan yang dilakukan

beserta target yang diberikan untuk pencapaian tujuan perusahaan ditahun

berikutnya. Perusahaan juga memberikan penghargaan melalui penilaian

kinerja karyawan dan memilih The Best Employee dalam setiap 3 bulan sekali

dan karyawan mendapat penghargaan tersebut dengan diberi piagam,

sertifikat, dan gaji 1 bulan perusahaan yang diberikan pada saat adanya acara

refreshing tahunan perusahaan

6. Sumber Daya Inovasi (Inovation Resources)

Inovasi produk akan membawa pengenalan produk baru perusahaan menuju

kesuksesan ekonomi bagi perusahaan dan kesuksesan sosial bagi konsumen atau

pengguna serta komunitas dan lingkungan yang lebih luas. PT. X melakukan

inovasi produk dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen yang

semakin meningkat. Dengan adanya inovasi produk, PT. X dapat menjadi

perusahaan yang unggul dibanding dengan pesaing karena suatu pengembangan

produk yang berasal dari adanya ide hingga barang jadi, dan menciptakan barang

yang unggul dari segi kualitas maupun desain motif yang dapat meningkatkan

nilai tambah dari suatu produk yang ditawarkan konsumen.

a. Gagasan / Ide

Perusahaan PT. X dalam melakukan inovasi produk melalui beberapa

tahap yaitu yang pertama diawali dengan new idea yaitu melalui tahap

pemunculan dan penyaringan ide. PT. X selalu mengikuti permintaan

konsumen dan perkembangan pasar, memantau segala inofrmasi yang sedang

dibutuhkan dan mengikuti apa yang menjadi market tren sekarang. Setelah

itu, tahap menganalisa bisnis untuk memprediksi dampak finansial.

Kemudian dari tahap pengembangan produk yaitu tahap perubahan ide yang

menjadi konsep produk dan penetapan standar mutu kualitas kain maupun

Page 21: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

84 Universitas Kristen Petra

desain motif. Konsep produk dilakukan melalui perencanaan dan pembuatan

produk yang selanjutya akan diuji terlebih dahulu melalui tahap pengujian.

Prototype tersebut merupakan new product yang merupakan suatu gambaran

gambaran yang akan dinyatakan sehingga akan diperlihatkan konsumen

berupa satu per satu sampel dalam skala kecil untuk melihat bagaimana hasil

prototype tersebut. Setelah itu, prototype tersebut akan diperlihatkan kepada

konsumen, untuk melihat feedback dari konsumen apakah motif seperti ini

dapat diterima oleh pasar atau tidak. Jika motif tersebut sudah sesuai dengan

permintaan pasar maka perusahaan akan memproduksi produk sesuai dengan

jumlah pesanan dari agen / distributor perusahaan. Tetapi jika prototype

tersebut masih belum sesuai dengan permintaan konsumen, maka prototype

tersebut akan melalui tahap perbaikan prototype terlebih dahulu, dan

diperlihatkan kembali ke konsumen. Jika sudah sesuai maka perusahaan akan

membuat produk jadi yang kemudian sesuai dengan jumlah pesanan

konsumen. Tahap-tahap pengembangan tersebut seperti yang diungkapkan

oleh direktur / owner dari PT. X sebagai berikut :

Diawali dari new idea, karena kita selalu mengikuti apa yang

dibutuhkan dan apa yang menjadi tren market sekarang, jadi setelah

new idea kita terapkan dalam new product. Itu merupakan suatu

gambaran gambaran yang kita nyatakan sehingga kita bisa membuat

satu per satu sampel sampel dalam skala kecil untuk melihat hasil

bagaimana dan kita mulai kirimkan ke pelanggan kita dalam arti

masih contoh dankita melihat feedback mereka bagaimana apakah

diterima dengan baik atau tidak, kita juga mendengar masukan

masukan dari mereka apakah motif seperti ini bisa diterima didalam

pasar

Dari uraian tahap-tahap inovasi produk, peneliti menuangkannya

kedalam bentuk bagan yang kemudian di konfirmasi kepada direktur / owner

PT. X mengenai ketepatan struktur bagan dari tahap - tahap pengembangan

produk. Berikut adalah bagian tahapan pengembangan produk yang dilakukan

oleh perusahaan PT. X :

Page 22: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

85 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.3 Tahap – Tahap Pengembangan Produk PT. X

Sumber : Data Primer Diolah

b. Kapasitas untuk melakukan inovasi

Dalam melakukan inovasi produk, kapasitas produksi yang ada

disesuaikan dengan penggunaan kapasitas mesin dalam perancangan motif

maupun kapasitas produksi yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. PT. X

memiliki kapasitas produksi maksimal perharinya 8.700 kodi dari kapasitas

maksimal produksi yang digunakan 10-15 % kapasitas tersebut setiap harinya

digunakan untuk menghasilkan prototype atau sampel sampel motif baru.

Seketika waktu dan pengerjaan pesanan produksi selesai, barang barang order

pemesanan dikirimkan sekaligus dengan sampel motif yang baru untuk

ditawarkan dengan agen / distributor. Sehingga perusahaan dapat melakukan

pergantian motif setiap bulannya. Tidak hanya hal inovasi produk baru yang

Page 23: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

86 Universitas Kristen Petra

dilakukan oleh perusahaan namun, perusahaan memperhatikan repeat order

yang selalu disesuaikan dengan kualitas kontrol perusahaan, sehingga dari

segi kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan oleh perushanaan dapat selalu

terjaga dan terkontrol dengan baik. Sebagaimana yang telah diungkapkan

oleh direktur / owner PT. X

Kapasitas harus disesuaikan dengan motif motif yang sudah lama jadi

ada suatu batas batas sendiri, semisal produksi itu harus sekian ribu

yard.Dan Dalam melakukan pengaturan suatu kapasitas produksi

harus ada quality control jadi tidak hanya motif motif baru yang

kreatif namun repeat order harus diperhatikan, karena itu kualitas

yang sudah beredar dipasar bisa langgeng.

Dalam hal ini, PT. X sangat memperhatikan kualitas produk yang

dihasilkan terlihat dari tahapan tahapan inovasi produk dari new idea menjadi

new product yang telah diimplementasikan oleh perusahan. Sehingga dengan

demikian brand awareness PT. X dapat selalu dikenal oleh masyarakat dari

masa ke masa

7. Sumber Daya Reputasi (Reputational Resources)

Reputasi dipandang sebagai aset tidak berwujud yang membantu menciptakan

nilai finansial perusahaan. Reputasi dalam tanggung jawab sosial memberikan

keuntungan finansial yang nyata. Berikut adalah sumber daya reputasi yang

terdapat pada perusahaan PT. X

a. Reputasi dengan pelanggan

PT. X selalu menjaga relasi yang baik terhadap setiap agen /

distributornya. Sehingga dalam relasi nya dengan pelanggannya, PT. X

memiliki sambutan yang baik sekitar 75 % hasil inovatif yang dihasilkan oleh

PT. X dapat diterima oleh setiap agen / distributornya. Hal ini dapat terlihat

dari pembelian berulang yang selalu dilakukan oleh mereka, dengan

presentase 50% ataupun terkadang juga dapat lebih tergantung dari situasi

dan kondisi pasar yang ada. Selain itu, PT. X dalam menjaga relasinya

dengan agen / distributornya, perusahaan juga sering mendapat sarana

promosi yang baik dari mereka melalui promosi word of mouth tentang

perusahaan PT. X kepada konsumen langsung perusahaan. Loyalitas yang

Page 24: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

87 Universitas Kristen Petra

baik terhadap pelanggan dalam hal ini agen / distributor sangat

mempengaruhi kekuatan posisi perusahaan dalam pasar. Eratnya hubungan

loyalitas antara perusahaan dengan pelanggan dapat menggeser posisi pesaing

perusahaan. Semakin perusahaan mendapatkan persepsi yang baik dari

pelanggan, semakin mudah pula perusahaan untuk menjadi market leader

dalam pasar

b. Merek Dagang

Merek dagang merupakan merek yang digunakan pada barang yang

diperdagangkan oleh perusahaan untuk membedakan dengan barang-barang

pesaing yang sejenis lainnya. PT. X menggunakan label merek merek pada

setiap barang produksi nya dengan merek dagang yaitu “Sandang Anggun

Moratex”, adapun contoh / gambar merek perusahaan telah terlampir pada

lampiran. Perusahaan juga dapat menyesuaikan label merek merek tersebut

yang sesuaikan dengan pesanan pelanggan. Semisal ada agen / distributor

yang menginginkan suatu merek tertentu, perusahaan dapat mengganti label

merek PT. X tersebut berdasarkan pesanan yang diinginkan pelanggan.

Namun apabila terkait dengan motif batik tidak dapat dipatenkan. Tidak ada

hukum yang terkait dengan peraturan pemerintah yang mengatur mengenai

rahasia dagang motif batik. Dalam hal ini, dapat menjadi ancaman bagi

perusahaan karena sering terjadi banyak hal penembakan motif motif batik

dari pesaing, namun perusahaan tidak dapat menggugatnya dan hal ini sangat

mempengaruhi posisi penjualan perusahaan dalam pasar.

c. Persepsi terhadap kualitas, daya tahan, dan reabilitas produk

Persepsi konsumen terhadap kualitas suatu produk berkaitan dengan

apa yang diharapkan oleh konsumen sehingga persepsi konsumen akan

melibatkan apa yang penting bagi konsumen dan akan membawa minat

membeli yang berbeda pula. Persepsi konsumen terhadap produk yang

dihasilkan oleh PT. X selama ini dapat dinilai melalui tingkat kepuasan

pelanggan yang jarang sekali perusahaan menemukan adanya komplain

terhadap produk yang dihasilkan, baik itu secara kualitas kain maupun warna.

Pelanggan sudah mempercayai produk yang dihasilkan oleh PT. X dan

selama hampir 20 tahun ini, dalam hal kualitas, produk yang dihasilkan tidak

Page 25: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

88 Universitas Kristen Petra

diragukan. Perusahaan selalu menjaga brand image nya, hal ini dapat dilihat

melalui persepsi agen / distributor yang dimana perusahaan jarang sekali

menerima komplain dari pada mereka, justru sebaliknya perusahaan sering

mendapat repeat order yang bisa terjadi 2-3x dalam sebulan. dari mereka. Hal

ini dapat dilihat relasi perusahaan dengan para agen / distributornya selalu

terjalin dengan baik, perusahaan selalu mendapat reputasi yang baik di mata

agen / distributornya karena perusahaan tidak pernah mengecewakan kualitas

dari produksi yang dihasilkan.

d. Reputasi dengan supplier

PT. X selama ini menjalin relasi yang baik dengan para suppliernya.

Seperti hal nya dengan pelanggan, supplier juga merupakan faktor yang

penting bagi perusahaan yang berkaitan dengan bahan baku yang akan

dipasok kepada perusahaan. Selama ini, PT. X jarang sekali berganti – ganti

supplier / pemasok, dalam relasi nya yang sudah terjalin dengan baik kepada

supplier, perusahaan sangat mempercayai kualitas dari bahan baku baik kain

maupun obat pencampuran warna yang dikirmkan kepada PT. X. Hubungan

relasi yang terjalin baik antara perusahaan dengan supplier membuahkan

informasi atau masukan penting mengenai motif motif baru dari pesaing yang

beredar di pasar. Bahkan dalam inovatif motif baru yang dikeluarkan oleh

perusahaan, supplier juga sering memberikan masukan masukan bagaimana

kekurangan yang sebaiknya dapat disesuaikan dengan permintaan pasar dan

selalu adanya komunikasi yang terjalin dengan baik. Dalam hal ini, reputasi

perusahaan terhadap supplier yang sudah terjalin baik dengan baik akan

memudahkan perusahaan untuk dapat memiliki koneksi sebagai sarana

promosi word of mouth dari supplier mengenai perusahaan kepada khalayak

masyarakat yang lebih luas

4.3 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Menurut Fleisher and Bensoussan (2015) kondisi lingkungan makro dan

kondisi industri dapat dilakukan melalui teknik analisis penggabungan industri

(Model Analisis Industri Fusion) melalui analisis PEST, yaitu Politik, Ekonomi,

Sosial, Teknologi, dan lima kekuatan persaingan dasar, yaitu Ancaman pendatang

baru, Ancaman produk atau jasa pengganti, Kekuatan tawar menawar pemasok,

Page 26: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

89 Universitas Kristen Petra

Kekuatan tawar menawar pembeli, dan Persaingan di antara perusahaan yang ada.

Berikut analisis lingkungan eksternal perusahaan PT Sandnag Anggun Moratex,

berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber pertama, narasumber kedua, dan

narasumber ketiga yang merujuk pada Fleisher and Bensoussan

1. Ancaman Pendatang Baru (Barriers of Entry)

Pendatang baru merupakan pesaing yang selalu berinovasi ataupun datang

dengan membawa kapasitas besar, modal besar, maupun teknologi yang lebih baik

/ canggih. Tentunya intensitas persaingan antar perusahaan terkhusus nya tekstil

batik akan terusa meningkat jika pesaing baru dapat dengan mudah masuk ke

dalam industri ini. Pada umumnya ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor

penghambat bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam industri. Adapun beberapa

faktor penghambat masuknya pesaing baru dalam industri ini adalah sebagai

berikut

a. Skala Ekonomi

Skala ekonomi merupakan persyaratan modal yang bisa menjadi salah

satu penghambat bagi pesaing baru untuk masuk dalam industri tekstil batik

yang ada di daerah Surakarta, terutama bagi pesaing langsung yang ingin

masuk ke dalam industri tekstil seperti PT. X. Bagi pesaing yang ingin masuk

ke dalam industri tekstil batik harus memiliki hasil produksi dengan kualitas

yang tinggi untuk dapat bersaing dengan produk yang telah dihasilkan oleh

PT. X, selain itu juga untuk mendirikan sebuah pabrik yang berskala besar

seperti PT. X, memerlukan biaya yang tidak sedikit baik dalam hal perijinan,

pembangunan, maupun segala peralatan ataupun aset yang dimiliki

perusahaaan. Sehingga bagi pesaing baru yang ingin masuk dalam industri

tektil batik ini harus memiliki modal yang sebesar modal yang telah

diinvestkan oleh PT. X selama ini. Kecuali bagi pesaing baru yang ingin

mendirikan pabrik dengan skala kecil mungkin modal tidak terlalu

berpengaruh dan menjadi kendala namun hasil kualitas produk yang

dihasilkan tidak akan mungkin dapat bersaing dengan PT. X.

b. Differensiasi produk

PT. X selalu melakukan differensiasi produk melalui perkembangan

inovasi motif yang dilakukan setiap bulannya dan seberapa sering

Page 27: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

90 Universitas Kristen Petra

differensiasi produk itu dilakukan tergantung seberapa besar PT. X terganggu

oleh pesaing baru atau pun pesaing lama yang mencoba untuk menggeser

posisi di pasar. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh direktur / owner

PT. X

Jadi apabila kita disaingi oleh suatu produk dengan kualitas yang bisa

memiripi kita otomatis saingan dipasar sangat besar sekali dan sangat

ketat sehingga omset daripada kita terganggu mungkin ada suatu

penurunan. Nah itu kita harus melakukan differensiasi secara cermat

dan secara cepat supaya kita bisa mengatasi persaingan itu.

Dalam hal ini terlihat sekali bahwa PT. X sangat cermat dan aktif

memperhatikan posisi nya dalam pasar, agar tidak sampai tergeser dengan

pesaing nya dan differensiasi produk merupakan salah satu startegi yang

dilakukan perusahaan untuk dapat selalu mempertahankan posisi nya menjadi

market leader

c. Kebutuhan Modal

Modal menjadi kendala bagi sebagian orang yang ingin memasuki

suatu industri tekstil batik seperti PT. X. Sebagaimana dalam menghasilkan

kualitas dan kuantitas produk yang sama yang telah dihasilkan oleh PT. X

tentunya pesaing juga harus memiliki investasi modal yang besar, seperti

banyaknya jumlah peralatan mesin harus identik dengan yang telah digunakan

oleh PT. X, kecanggihan peralatan yang digunakan, aset yang dimiliki

perusahaan untuk menunjang seluruh rangkaian kegiatan operasional

perusahaan, semuanya itu membutuhkan dana yang tidak sedikit bahkan bisa

mencapai miliaran rupiah. Sehingga dalam hal ini, bagi pesaing yang ingin

mendirikan perusahaan seperti PT. X harus mampu bermain dalam skala yang

besar , memiliki modal yang cukup kuat untuk melakukan investasi baik

dalam mendirikan skala pabrik, kecanggihan peralatan mesin, dan maupun

aset aset lain yang dimiliki untuk dapat menunjang kegiatan operasional

perusahaan.

d. Biaya beralih pemaosk

Selain itu hambatan masuknya pendatang baru juga karena adanya

biaya beralih. Jika biaya peralihan perusahaan tinggi, maka pendatang baru

Page 28: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

91 Universitas Kristen Petra

harus menawarkan penyempurnaan yang besar dalam hal biaya atau prestasi

agar pembeli mau beralih dari pemasok lama. Adanya biaya tidak

menguntungkan juga merupakan kondisi yang dihadapi oleh pendatang baru.

Hal ini terjadi karena kemampuan perusahaan yang telah ada yang memiliki

banyak keunggulan, seperti dalam hal kecanggihan teknologi mesin, lokasi

pabrik yang strategis, penguasaan bahan baku dan hal yang lainnya. PT. X

bukan lah perusahaan yang mudah beralih atau berganti pemasok, tidak

dikarenakan seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

apabila beralih pada pemasok lain. Namun dalam hal ini, perusahaan mencari

pemasok yang terpercaya dan jujur tidaklah mudah terutama terkait dengan

kualitas bahan baku seperti obat pewarna kain yang tidak dapat di lihat

kualitas nya dengan kasat mata namun baru terlihat hasilnya bagus atau

tidaknya setelah produk tersebut selesai diproduksi, apabila bahan baku obat

tersebut memiliki kualitas yang rendah maka hasil printing motif batik pun

pasti tidak sesuai pewarnaanya dengan yang diharapkan.

e. Akses saluran distribusi

Saluran distribusi merupakan faktor yang sangat penting dimana

perusahaan perlu untuk mencari channel yang sesuai dengan target

perusahaan. Selain itu diperlukan adanya saluran distribusi yang lancar supaya

tidak terjadi keterlambatan supply bahan baku. Selama ini PT. X tidak

mengalami kesulitan yang dihadapi pada akses saluran distribusi. PT. X

mendapatkan akses saluran distribusi dengan mudah yaitu melalui word of

mouth. Perusahaan ini juga sudah lama menjalin relasi yang dekat dengan para

distributornya, dan para distibutor perusahaan menerima dengan sambutan

yang hangat, karena perusahaan ini selalu menjaga hubungan baik dan tidak

pernah mengecewakan baik dalam relasi sebagai teman, maupun bisnis yang

berkaitan dengan kualitas dan kuantitas produk yang dijual.

f. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah memegang peranan dalam mempengaruhi

sebagian orang untuk masuk ke dalam industri tekstil batik. Kebijakan

pemerintah terhadap pengusaha tekstil batik, dalam hal ini pemerintah

mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor

Page 29: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

92 Universitas Kristen Petra

86/M-DAG/PER-10/2015 yang mengatur ketentuan tentang Impro Tekstil dan

Produk Tekstil Batik dan Motif Batik

(inatrade.kemendag.go.id/index.php/perijinan/get_download/192.pdf). Namun

dalam hal ini PT. X tidak mengadakan adanya impor ataupun ekspor produk

tekstil batik, dan perusahaan menilai kebijakan pemerintah selama ini cukup

baik, tidak ada kebijakan yang menghalangi kemajuan produktivitas

perusahaan, justru sebaliknya belakangan ini pemerintah mengelurakan

peraturan baru yaitu setiap hasil produk yang akan dijual harus diberi label

merek SNI (Standar Nasional Indonesia) sehingga dalam hal ini persaingan

antar pesaing langsung yang ada dapat saling menjaga reputasi dengan

menentukan standar produk batik masing masing yang mereka produksi,

selain itu kualitas produk akan lebih terjaga. Namun kebijakan pemerintah

yang berkenaan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagian

penguasaha juga menganggap memberatkan industri batik, khususnya dari sisi

biayakarena kebanyakan pelaku industri batik bukan golongan industri

berskala besar.

2. Ancaman produk pengganti (Threat of Subtitutes Product)

Ancaman produk pengganti merupakan ancaman dari kehadiran para produsen

produk pengganti dari industri yang lain. Pada banyak industri, perusahaan

perusahaan berkompetisi secara ketat dengan para produsen produk pengganti dari

industri yang lain. Kehadiran produk pengganti tersebut merupakan peringatan

bagi perusahaan sebelum beralih ke produk pengganti tersebut. Adapun faktor

ancaman produk substitusi sebagai penghambat masuknya pesaing baru dalam

industri ini adalah sebagai berikut

a. Harga dari produk pengganti

Keberadaan produk pengganti dapat menjadi ancaman berarti apabila

harga produk pengganti terlalu murah dibanding harga produk industri itu

sendiri. Dalam hal ini PT. X tidak memiliki produk pengganti karena

berhubungan dengan kain dan kain yang berhubungan dengan corak batik.

Motif atau corak batik merupakan suatu budaya Indonesia yang tidak bisa

digantikan dengan budaya yang lain dan kain yang paling baik digunakan

dengan busana jadi setiap daerah memiliki budaya masing masing dan kalau

Page 30: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

93 Universitas Kristen Petra

pun ada harus dibuat motif seperti produk yang sudah dihasilkan oleh PT. X

selama ini. Sehingga dalam hal ini perusahaan bukan bersaing pada ancaman

dari produk pengganti, namun bersaing pada motif dan kualitas yang dalam

segi harga sangat kompetitif sekali. PT. X menetapkan perselisihan harga

yang wajar antara 5-10% dan hal itu tidak dipermasalahkan oleh konsumen

karena PT. X tidak memberikan harga yang terlalu mahal atau terlalu murah

hingga memonopoli pasar

Namun PT. X sudah menjadi market leader yang dalam segi harga

pasti sedikit lebih mahal dibandingkan pesaing karena sudah banyak yang

mengenal brand PT. X yang selalu inovatif dan menjadi market leader. Jadi

bagi konsumen lama memang sudah mengetahuidan mengikuti harga yang

seharusnya memang lebih sedikit murah karena tidak sebanding dengan hasil

dari kualitas produk yang dihasilkan.

b. Biaya Produk Pengganti

Biaya dari produk pengganti pula pasti selalu terjadi apabila ada harga

yang ditawarkan. Namun tidak hal nya demikian dengan yang dialami oleh

PT. X, perusahaan selama ini dalam hal inovasi motif untuk menghindarkan

ancaman dari pesaing tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya yang

signifikan. Biaya yang dikeluarkan standar, hanya perusahaan harus berjuang

dan bersaing se-efisien mungkin dalam hal motif, warna, corak, yang di

lakukan untuk melakukan suatu efisiensi biaya. Sehingga harga yang

ditawarkan pun juga dapat lebih murah dengan kualitas yang tinggi

dibandingkan dengan pesaing. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga tidak

terlalu besar atau mahal.

c. KualitasProduk Pengganti

Kualitas produk yang ditawarkan oleh PT Sandang AnggunMoratex

apabila dibandingkan dengan pesaing sangat berbeda dan perusahaan selalu

memberikan kualitas yang terbaik baik dalam hal bahan baku, pemrosesan

produk, hingga produk yang telah jadi. Selain itu juga dari segi kualitas yang

dihasilkan oleh PT. X tidak akan pernah sama dengan hasil kualitas yang

dihasilkan oleh pesaing. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh direktur /

owner PT. X

Page 31: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

94 Universitas Kristen Petra

Segi kualitas seperti yang saya sudah katakan dua koki yang sama

masak nasi goreng sama tidak akan sama rasanya, jadi

bagaimanapun sebagus bagusnya tetap ada suatu perbedaan

perbedaan tapi andai kata mirip identik tapi mereka akan melihat

siapa yang menjadi market leader seperti label mereklabel merek

yang sudah kita tempelkan , seperti hal nya yang sudah terkenal

Danar Hadi atau Batik Keris tetapi mereka selalu melihat brandnya

Dapat dilihat dalam hal ini, kualitas produk yang dihasilkan oleh

perusahaan sangat unggul dan terjamin kualitas mutu nya. Hingga setiap

konsumen dengan mudah mengenali produk yang dihasilkan oleh PT

Sandangg Anggun Moratex baik itu dalam hal corak, warna ataupun motif,

PT. X selalu menonjolkan identitas sendiri dari perusahaan.

3. Kekuatan tawar menawar pemasok (The Bargaining Power of Suppliers)

Daya tawar pemasok mempengaruhi tingkat persaingan dalam sebuah

industri. Hubungan dengan pemasok yang terjalin dengan baik dapat menjadi

sebuah hal yang menguntungkan untuk saling membantu dengan harga yang

wajar, kualitas yang baik, pengembangan layanan, pengiriman tepat waktu, dan

biaya yang lebih rendah, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas jangka

panjang bagi kedua belah pihak. Adapun faktor ancaman kekuatan tawar menawar

pemasok sebagai penghambat masuknya pesaing baru dalam industri ini adalah

sebagai berikut

a. Hubungan dengan pemasok

Dengan tetap menjalin dan meningkatkan komunikasi dengan para

pemasok, tingkat kepercayaan dan kejujuran antara perusahaan dengan para

pemasok dalam hal harga dan kualitas bahan baku juga tidak perlu diragukan

lagi. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh direktur / owner PT. X

Kami selalu kita menjalin hubungan yang baik tidak hanya dengan

satu pemasok namun juga beberapa kita mengadakan hubungan

komunikasi dengan mereka tentang kualitas, harga, barang mereka

jadi kita selalu mempunyai informasi yang cukup untuk mengatasi

semuanya itu

Page 32: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

95 Universitas Kristen Petra

Selain menjalin relasi hubungan yang baik dengan para supplier nya

PT. X, juga sangat selektif dalam memilih suppliernya dari segi kualitas

misalnya sebelum supplier memasok kepada perusahaan, para supplier harus

selalu dapat memberikan sampel pada perusahaan dan pihak perusahaan

melakukan test produk terlebih dahulu apakah bisa memenuhi standar mutu

dan kualitas yang diminta oleh perusahaan atau tidak. Selain itu juga masalah

harga, apakah perusahaan juga cocok dengan harga yang ditawarkan, apabila

sesuai dengan kesepakatan harga yang diminta perusahaan, barulah

perusahaan dapat mengadakan transaksi kepada pihak supplier.

Tidak hanya dari pihak perusahaan saja yang menjalin hubungan

dekat dengan para suppliernya, namun selama ini juga perusahaan menilai,

para supplier selalu memberikan nilai lebih kepada perusahaan karena para

supplier juga selalu mengunjungi perusahaan dan memberitahukan hal hal

yang penting dan mengadakan suatu hubungan yang baik, baik itu informasi

atau jalinan secara teman

b. Pemasok memiliki harga bahan baku yang murah

Pemasok dalam hal hal ini juga sangat berpengaruh terhadap

sesitivitas harga. Apabila ketersediaan bahan baku sedikit dan perusahaan

tidak memiliki pilihan maka perusahaan akan mengikuti harga yang diminta

oleh pemasok sehingga kekuatan pemasok cukup besar dalam mempengaruhi

harga untuk perusahaan PT. X. Namun, selama ini perusahaan juga selalu

memntau harga standar bahan baku di pasar, sehinga perusahaan juga

memiliki suatu standard harga bahan baku kepada pemasok. Sebagaimana

yang telah diungkapkan oleh direktur / owner PT. X

Kami selalu ada suatu standard harga sekian tapi tidak menutup

kemungkinan kalau ada supplier atau pemasok lain yang harga nya

lebih murah jadi kita selalu pantau dengan kompetitor mereka sendiri

dan setiap sebulan sekali kita pantau terus untuk menjalin hubungan

dengan pemasok yang lain membandingkan jumlah, kualitas dan

kuantitas maupun harga

Sehingga dalam hal ini, perusahaan juga sangat selektif dalam

memilih supplier, yang menawarkan harga standard yang sesuai diminta oleh

Page 33: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

96 Universitas Kristen Petra

perusahaan. Apabila harga yang ditawarkan tidak sesuai maka PT. X dengan

bebas dapat memilih supplier yang memasok bahan baku yang sesuai dengan

harga standar perusahaan namun kualitas mutu nya tetap terjamin

c. Perusahaan bukan satu-satunya pembeli bahan baku pada pemasok

Pemasok memegang peranan penting dalam keberlangsungan

produksi, untuk itu perusahaan penting untuk memiliki pemasok yang

memiliki harga sesuai standar dengan kualitas mutu yang terjamin. PT. X

memiliki banyak pemasok dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Surabaya,

ataupun daerah disekitar Jawa Tengah. Dalam hal ini pemasok dari

perusahaan tidak tunggal namun juga banyak perusahaan lain yang memasok

kepada perusahaan juga. Dalam kondisi market yang tidak menentu seberapa

besar pemasok yang ada ditentukan dari seberapa besar juga permintaan

konsumen terhadap produk tekstil batik. Sebagaimana yang telah

diungkapkan oleh direktur / owner PT. X

Pemasok saat ini kalau dinilai tinggi, sedang atau rendah itu melihat

daripada kondisi market ya kalau memang sedang bagus, pemasaran

kita banyak otomatis produksi kita meningkat dan otomatis pemasok

juga meningkat karena kita selalu menjaga balance / keseimbangan.

Sehingga sangat terlihat dalam hal ini, bukan pemasok yang menjadi

prioritas terhadap perusahaan, namun perusahaan menjadi hal yang terpenting

bagi pemasok. Karena profitabilitas yang dimiliki oleh pemasok sangat

bergantung dan ditentukan pada kebutuhan produksi perusahaan

4. Kekuatan tawar menawar pembeli (The Bargaining Power of Customers)

Kekuatan tawar menawar pembeli sangat tinggi karena persaingan antar

industri tekstil juga cukup banyak dan konsumen bebas membeli produk tekstil

batik yang diproduksi dari perusahaan manapun yang sesuai dengan selera dan

harga. Selain selera dan harga, konsumen juga selalu memperhatikan kualitas

barang yang diproduksi, karena mutu kualitas suatu produk yang menjamin

hubungan jangka panjang antara pihak perusahaan dengan konsumen. Adapun

faktor ancaman kekuatan tawar menawar pembeli sebagai penghambat masuknya

pesaing baru dalam industri ini adalah sebagai berikut

a. Konsumen

Page 34: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

97 Universitas Kristen Petra

Konsumen merupakan salah satu faktor penting yang dapat

mempengaruhi tingkat persaingan dan juga profitabilitas perusahaan terutama

konsumen memegang posisi yang paling penting bagi perusahaan. Dalam hal

ini, perusahaan tidak memiliki konsumen secara langsung, konsumendari

perusahaan adalah distributor atau agen agen tertentu yang sudah di tentukan,

sehingga produk jadi yang dimiliki perusahaan di salurkan kepada konsumen

melalui agen – agen atau distributor perusahaan yang terdapat pada didaerah

Solo, dan sekitar Jawa Tengah, daerah Bali, Lombok, dan NTT. PT. X adalah

perusahaan yang selalu berinovatif dan selalu memberikan kepuasan pada

langganan dengan cara perusahaan selalu memantau dan melakukan survey

satu bulan sekali bagaimana keadaan pasar, apa yang diinginkan pasar selalu

melakukan kerja sama dengan agen agen / distributor perusahaan untuk

mendapatkan informasi dari kebutuhan konsumen. Konsumen merupakan

prioritas bagi perusahaan, karena konsumen merupakan market penjualan

perusahaan yang dapat membuat perusahaan lebih maju dalam mendapatkan

profit

b. Biaya peralihan konsumen

Dalam hal biaya peralihan konsumen, perusahaan PT. Xmemiliki

suatu standard harga yang sudah diberitahukan kepada para konsumen

melalui agen atau distributor perusahaan. Selain harga standar,perusahaan

juga memiliki kualitas mutu produk yang baik untuk dijual kepada konsumen.

Sehingga dalam hal ini, pembeli PT. X memiliki informasi yang lengkap,

tahu tentang harga dan kualitas produk pada umumnya. Apabila pembeli

beralih produk dari PT. X kepada perusahaan lain bukan kerugian dari biaya

peralihan yang akan dialami konsumen, namun konsumen mungkin akan

mengalami kerugian dalam hal kualitas produk yang ditawarkan ataupun

harga dengan mutu produk yang sama bisa lebih murah dengan kualitas yang

lebih rendah atau lebih mahal, karena tidak semua perusahaan dapat

memberikan informasi yang lengkap kepada konsumennya mengenai harga

atau kualitas mutu produk yang ditawarkan.

c. Distributor dan agen

Page 35: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

98 Universitas Kristen Petra

Distributor / agen perusahaan PT. X dalam hal ini adalah penyalur

produk barang dari perusahaan kepada konsumen pemakai langsung. Sejak

awal mulainya beroperasi perusahaan ini, perusahaan ini sudah menentukan

masing masing agen / distributor nya di berbagai daerah, seperti didaerah

Jawa, Bali, Lombok, NTT. Melalui agen / distributor, perusahaan dapat

memantau keadaan harga dipasar dan melakukan kerja sama dengan agen

agen / distributor untuk mengawasi kompetitor perusahaan selama ini

mengenai bagaimana mutu, kualitas, atau harga dan barang barang yang

dijual sejauh mana bisa bersaing dengan perusahaan. Selain itu PT. X juga

memiliki cara dalam menumbuhkan loyalitas kepada agen / distributornya

adalah dengan melayani para agen / distributornya dengan baik dan mau

mendengarkan keluhan mereka, dan juga menjalin hubungan secara

relationship dengan mereka yang selalu diadakan minimal satu bulan sekali

kunjungan ke toko pada setiap masing-masing agen / distributornya atau

perusahaan mengadakan gathering dengan seluruh para agen / distributornya

d. Biaya berpindah distributor dan agen

Dalam peralihan mitra kerja sama yang dilakukan baik dari sisi

perusahaan ataupun agen / distributor, PT. X maupun agen / distributor tidak

dapat dengan mudah berganti mitra kerja sama, karena antara pihak

perusahaan maupun agen/ distributor sudah memiliki agreement atau MOU

yang sudah disepakati bersama diawal secara lisan maupun tertulis sejak

perjanjian kerja sama dimulai. Selain itu, PT. X juga memiliki suatu brand

yang sudah dikenal oleh masyarakat jadi kita jadi kalau agen / distirbutor

berganti dari brand perusahaan pasti akan sangat mempengaruhi penjualan

mereka karena mereka menjual tidak memakai brand perusahaan PT. X.

Selama PT. X berdiri dan beroperasi hingga saat ini, pihak perusahaan belum

pernah mengalami masalah yang terkait dengan peralihan agen /

distributornya kepada perusahaan lain, karena perusahaan selalu

menumbuhkan loyalitas nya kepada para agen / distributornya, dan menjalin

erat hubungan relasi yang tidak hanya sebatas pada mitra kerja saja namun

juga jalinan secara teman.

Page 36: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

99 Universitas Kristen Petra

5. Persaingan di antara para pesaing yang ada (Rivalry Among Existing

Firms)

Persaingan diantara pesaing–pesaing yang telah ada biasanya

merupakan persaingan yang paling penting. Persaingan antar perusahaan

saingan membahas mengenai persaingan yang terjadi antara satu perusahaan

dengan perusahaan pesaing yang biasanya bergerak di industri yang sama.

Dalam menghadapi persaingan, tentu masing-masing perusahaan

mengembangkan strategi sendiri

a. Pertumbuhan Industri

Menurut Kepala seksi industri logam dan tekstil, Disperindag Jateng

(dinperindag.jatengprov.go.id), Dari data 2013 pertumbuhan jumlah industri

tekstil batik di Jawa Tengah mencapai 1.611 dan setiap tahunnya industri

batik terus tumbuh sekitar 10 persen. Hal ini menunjukan adanya

pertumbuhan kenaikan industri tekstil batik yang selalu meningkat dari tahun

ke tahun, dan merupakan peluang yang besar bagi wirausaha yang bergerak

didalam industri tekstil batik untuk terus dapat mengembangkan usaha nya,

karena permintaan pasar juga terus bertumbuh setiap tahunnya. Sebagaimana

yang telah diungkapkan oleh direktur / owner PT. X

pertumbuhan pesaingnya sangat besar sekali terutama untuk industri

yang sangat banyak sekali dan juga untuk para pemodal besar juga

banyak mendirikan perusahaan karena komunitas manusia semakin

banyak jadi makin banyak juga pengusaha disegala sektor jadi

banyak sekali persaingan

Dalam hal ini PT. X yang sudah berdiri selama 20 tahun juga turut

merasakan perkembangan didalam industri tekstil yang selalu meningkat

setiap tahunnya. Tidak hanya dari kalangan industri yang berskala besar saja

namun juga industri yang berskala kecil juga turut ikut dalam permainan

pasar, sehingga dengan pertumbuhan pasar yang semakin meningkat juga

disertai dengan banyaknya pesaing langsung dari industri tekstil batik yang

semakin meningkat setiap tahunnya menyebabkan persaingan antar usaha

juga semakin ketat

b. Jumlah pesaing

Page 37: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

100 Universitas Kristen Petra

Salah satu tantangan dalam membuka usaha adalah persaingan antar

pelaku usaha pada industri yang sama. Peluang permintaan pasar tekstil batik

yang selalu meningkat menyebabkan banyak pesaing langsung yang

memasuki industri ini sehingga tingkat persaingan antar industri tekstil batik

juga semakin ketat. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh direktur /

owner PT. X

Tingkat persaingan industri tekstil batik cukup besar sekitar antara

25-40% dan kami Banyak berkompetisi dengan perusahaan lain yang

terkadang kadang kita tidak jelas perusahaan yang mana karena

begitu banyak perusahaan perusahaan yang tumbuh dan menjamur,

sekitar daerah Solo / Jawa Tengah karena daerah sini adalah pusat

dari industri tekstil batik

Terlihat jelas bahwa pertumbuhan industri tekstil batik yang

meningkat juga mempengaruhi peningkatan jumlah pesaing terkhususnya

bagi perusahaan PT. X yang berlokasi di Surakarta Jawa Tengah, dimana

didaerah sekitar Surakarta dan Jawa Tengah merupakan daerah sentra industri

batik dan tidak hanya pesaing lama dari industri tekstil batik yang

berkompetisi dengan PT. X namun juga banyak bermuculan pesaing baru

yang juga turut berkompetisi dan menciptakan inovatifyang baru untuk

bertahan dalam persaingan.

c. Kekuatan pesaing

Sebagai perusahaan yang berkompetisi dalam suatu industri yang

menghadirkan peluang besar seperti industri tekstil batik, perusahaan perlu

mengenali kekuatan yang terdapat dalam pesaing nya, karena dari kekuatan

tersebut akan terlihat kelemahan pula yang terdapat dalam pesaing tersebut.

PT. X dalam menyikapi pesaing yang ada, perusahaan menyusun strategi nya

dengan baik, dengan menyambut hadirnya pesaing sebagai sesama rekan

bisnis, mengenali dari karakteristik setiap pesaing nya, dan menyusun strategi

yang tepat untuk bertahan dalam persaingan. Sebagaimana saat ini yang

terjadi persaingan antar perusahaan semakin sulit dan sempit, dan dalam

dalam industri batik ini sangat beragam sehingga sulit diprediksi terutama

pada perusahaan perusahaan yang tidak memiliki suatu brand tertentu atau

Page 38: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

101 Universitas Kristen Petra

perusahaan yang bermunculan dalam skala kecil. Sebagian dari mereka

melakukan pemasarannya secara bergerilya sehingga sulit dipantau. Namun

berbeda dengan industri yang berskala menengah dan besar seperti pada PT.

X yang masih dapat dikategorikan untuk perusahaan yang masih terdaftar

atau sudah memiliki brand tertentu, perusahaan masih dapat mengatasi hal

tersebut. Kekuatan yang terjadi diantara pesaing yang ada terutama pada

masalah harga dengan pesaing menghadirkan berbagai macam motif,

kemudian dari inovasi motif yang laku dipasaran itulah menjadi market leader

dan masih dapat bertahan pada persaingan harga. Namun bagi perusahaan

yang dalam menciptakan inovasi motif baru kurang diterima oleh pasar, maka

perusahaan itu harus menurunkan harga di bawah rata rata agar barang dapat

laku terjual, dan hal tersebut sangat mempengaruhi biaya dan profit

perusahaan. Apabila dalam keadaan dan kondisi yang normal persaingan

dalam perselisihan harga yang masih berkisar antara 5-10% tidak terlalu

dipermasalahkan oleh konsumen.

d. Diferensiasi produk

Diferensiasi produk yang dilakukan perusahaan untuk menahan

kehadiran ancaman dari pesaing baik secara langsung maupun tidak langsung.

Biasanya diferensiasi produk dilakukan ketika perusahaan sudah mencapai

tahap maturity atau mungkin decline karena sempitnya persaingan yang terjai

dalam pasar. Namun berbeda hal nya yang dilakukan oleh PT. X, yang

bergerak dalam industri tekstil batik dimana bukan diferensiasi produk yang

dilakukan namun kreativitas dari inovasi motif yang diutamakan karena batik

sangat berkaitan dengan desain dari warisan budaya. Dalam hal ini, ada atau

tidaknya anacaman dari pesiang perusahaan selalu melakukan inovatif motif

baru satu bulan sekali, karena berkaitan dengan corak batik yang setiap saat

dapat berganti secara fleksibel mengikuti dari selera permintaan konsumen.

Tidak hanya inovatif dari corak motif yang diutamakan namun kualitas dari

produk juga dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan loyalitas

konsumen yang sudah lama mengenali kualitas mutu dari produk perusahaan

PT. X.

6. Faktor Politik (Political / Legal and Regulatory Dynamics)

Page 39: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

102 Universitas Kristen Petra

Dalam hal ini faktor politik didedikasikan untuk mengatur segala

kegiatan dalam operasional perusahaan, baik didalam perusahaan itu sendiri

maupun yang diluar perusahaan. Berdasarkan dengan kebijakan yang telah

diatur dan ditetapkan oleh pemerintah. Adapun faktor politik yang terjadi

sebagai penghambat masuknya pesaing baru dalam industri ini adalah

sebagai berikut

a. Upah Minimum

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sudah menetapkan besaran

Upah Minimum Kota atau UMK Propinsi Jawa Tengah 2015 yang

besarannya berbeda beda di tiap kota di Jawa Tengah.

(www.jatengprov.go.id). Hal itu terlihat dari penetapan Upah Minimum Kota

2015 terkhususnya di daerah Surakarta sebesar Rp 1.222.400 sedangkan

didaerah Kabupaten Sukoharjo sebesar Rp 1.223.000 dimana dalam hal ini

PT. X telah menetapkan pemerataan Upah Minimum dengan besaran nominal

tersebut bagi seluruh karyawannya. Upah Minimum Kota yang terdapat

didaerah Surakarta, maupun pada Kabupaten Sukoharjo dimana perusahaan

PT. X berdiri masih tergolong sangat murah bagi upah tenaga kerja apabila

dibandingkan dengan Upah Minimum yang terdapat di kota besar seperti

Surabaya dan Jakarta yang memiliki selisih upah 2x lipat lebih besar dari

Upah Minimum di daerah Surakarta dan upah tersebut belum termasuk upah

insentif bonus atau penghargaan bagi karyawan. Hal ini sangat memberikan

peluang besar bagi perusahaan karena biaya yang dikeluarkan bagi upah

tenaga kerja tidak terlalu tinggi sehingga perusahaan dapat memaksimalkan

opportunity cost yang dimiliki untuk pembiayaaan lain bagi operasional

perusahaan

b. Sikap pemerintah

1. Pergantian kepemimpinan Presiden RI dalam kabinet kerja

Mata uang rupiah menguat secara signifikan terhadap US$ pada hari-

hari setelah pergantian Presiden RI akhir bulan lalu. Hal ini saja merupakan

indikasi, bahkan hampir bisa dijadikan bukti, bahwa fluktuasi mata uang saat

ini lebih digerakkan oleh faktor politik ketimbang ekonomi. Menurut

pengamat ekonomi, salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian

Page 40: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

103 Universitas Kristen Petra

Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin

fiskal yang tinggi dan pengurangan utang negara. Namun setelah delapan

bulan kabinet terbentuk, nampak ada hambatan terutama masih belum

selesainya penyusunan ulang organisasi kementerian.

Presiden menegaskan bahwa belum juga selesainya perpres tersebut

bisa berakibat dan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi melemahnya

ekonomi. Hal ini seperti disebutkan oleh BI, pertumbuhan ekonomi nasional

akan dipengaruhi oleh penyerapan anggaran oleh kementerian dan lembaga

harus optimal. Itu akan menggerakan permintaan barang dan jasa dalam

negeri. Menurut beberapa informasi penyerapan anggaran dalam dua Triwulan

pada 2015 masih dibawah 10 persen.

(www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/LTKK2010.pdf)

Dalam hal ini adanya ketidaksesuaian penempatan beberapa figur

menteri di Kabinet Kerja. Apabila dibandingkan, Presiden SBY melakukan

reshuffle pertama setelah 14 bulan memerintah. Persoalannya seberapa besar

keberanian Jokowi melakukan reshuffle dan siapa saja yang akan diganti.

Kalaupun akan dilakukan reshuffle akan berada pada menteri terkait pada

komponen ekonomi, karena disitu kini presiden fokus menanganinya. Serta

kemungkinan juga menteri yang tidak disukai publik, karena sering

berpolemik.

Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut akan berdampak

berdampak langsung terhadap pembelanjaan bahan baku impor perusahaan.

Sehingga biaya perusahaan meningkat dan sangat berdampak pada nilai

penjualan produk perusahaan. Pertumbuhan ekonomi yang baik akan

berdampak pada daya beli masyarakat yang meningkat. Namun, bagi

perusahaan merupakan kondisi ancaman karena nilai penjualan produk akan

meningkat dan mempengaruhi permintaan dan daya kemampuan masyarakat

dalam membayar maupun membeli produk tekstil batik

2. Rencana Kenaikan Tarif Dasar Listrik

Salah satu isu yang sering dibicarakan saat ini adalah mengenai

rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) bagi pelanggan 1.300

Page 41: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

104 Universitas Kristen Petra

Kilo Volt Ampere (KVA) ke atas. Rencana tersebut telah diungkapkan oleh

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan akan dimulai 1

Desember 2015. (www.djk.esdm.go.id/index.php/berita-esdm/berita-

ketenagalistrikan)

Kenaikan tersebut tentu memberi dampak psikologis pada masyrakat.

Listrik adalah faktor utama penggerak ekonomi terutama sektor industri.

Kenaikan TDL bagi industri akan berdampak pada kenaikan ongkos produksi

dan kenaikan harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan inflasi

dan daya beli masyarakat semakin menurun.

Kenaikan TDL, sebelas persen yang berlaku 1 Desember. Dari sisi

pembayaran belum terasa ada peningkatan. Namun, dampak kebijakan itu

pada barang kebutuhan pokok mulai terasa. Ironisnya, kenaikan TDL tersebut

dilakukan ditengah daya saing lokal melemah dan menjelang tahun 2016,

ajang AEC (ASEAN Economic Community) bergulir. Dengan tarif TDL saat

ini pun produsen Indonesia sudah cukup kesulitan untuk bersaing. Terlebih

dengan kenaikan TDL, sebelas persen yang berlaku 1 Desember. Dari sisi

pembayaran belum terasa ada peningkatan. Namun, dampak kebijakan itu

pada kenaikan harga barang kebutuhan pokok mulai terasa dan makin

menjadi kesulitan bagi suatu industri dalam menjalankan produksinya karena

biaya yang terlalu tinggi. Hal ini tentu merupakan suatu ancaman bagi

industri terutama industri yang membutuhkan skala investasi ekonomi yang

besar, selain dampaknya adalah pengurangan produksi, pengurangan tenaga

kerja, dan penganggguran, pengaruh juga terhadap daya beli masyarakat

akan menurun

3. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak

Selain rencana kenaikan TDL yang efektif per 1 Desember 2015,

pemerintah juga berencana untuk menaikan kenaikan harga bahan bakar

minyak sebesar sepuluh persen. Tarif BBM yang naik merupakan topik yang

sedang hangat untuk diperbincangkan sangat banyak dampak yang terjadi

akibat kenaikan BBM, karena kenaikan BBM akan sangat berpengaruh bagi

semua aspek perekonomian.

Page 42: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

105 Universitas Kristen Petra

Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian

Perindustrian Dedi Mulyadi menyampaikan hasil kajian tentang dampak

kenaikan harga BBM bagi industri. kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500

atau sebesar 33 persen, akan menurunkan keluaran (output) sektor industri

pengolahan nonmigas relatif kecil, yaitu 0,12. Sedangkan apabila kenaikan

harga BBM sebesar Rp 2.000 atau 44 persen, akan menurunkan keluaran

(output) sektor industri pengolahan nonmigas relatif kecil, yakni 0,14 persen.

(http://www.kemenperin.go.id/artikel/2892/Harga-Naik-10-Persen)

Bagi para pebisnis yang masih dalam tahap menengah akan sangat

berat untuk menghadapi kenaikan BBM ini karena biaya yang akan semakin

besar akan membuat harga jual lebih mahal dan akan mengurangi penjualan

yang ditargetkan Sehingga dampak kenaikan BBM akan mempengaruhi

seluruh kegiatan operasi.

d. Pengendalian Harga

Pengendalian harga dalam hal ini merupakan perbandingan harga yang

telah ditetapkan perusahaan dengan harga yang diberikan oleh pesaing dalam

berkompetisi di pasar. Selama ini PT. X telah menetapkan perselisihan harga

yang wajar antara 5-10% dan hal itu tidak dipermasalahkan oleh konsumen

karena PT. X tidak memberikan harga yang terlalu mahal atau terlalu murah

hingga memonopoli pasar dan dalam pengendalian harga jual yang diberikan

oleh PT Sandang Anggun Moratex tetap terkendali dengan kebijakan yang

telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah, seperti hal nya pada Upah

Minimum dan hal lainnya sehingga harga jual yang diberikan oleh

perusahaan telah disesuaikan dengan biaya pengeluaran operasional dalam

kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT. X

e. Keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan sistem

program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya

pencegahan (preventive) timbulnya kecelakaan dan penyakit kerja akibat

hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang

berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan

kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. PT. X telah

Page 43: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

106 Universitas Kristen Petra

memberikan jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja kepada

karyawannya. Jaminan tersebut berupa jaminan kesehatan yaitu adanya

poliklinik gratis dari perusahaan yang buka selama 24 jam disekitar

lingkungan pabrik. Selain itu, perusahaan juga memberikan Jamsostek

(Jaminan Sosial Tenaga Kerja) untuk seluruh karyawannya. Dan jaminan k3

yang diberikan perusahaan tersebut telah sesuai dengan yang apa di harapkan

oleh para karyawannya. PT. X telah memberikan pelatihan keselamatan dan

kesehatan kerja kepada para karyawannya, sebelum karyawan tersebut

pertama kali masuk kerja. Dalam kelengkapan dan pemakaian Alat Pelindung

Diri (APD) PT. X juga telah menyediakan APD tersebut berupa sarung

tangan, masker, topi, penutup telinga (earplug) dan sepatu karyawan untuk

laki laki, sedangkan untuk wanita alat pelindung diri ditambah dengan

celemek. Selain itu, topi untuk karyawan laki-laki dan wanita pun juga

mempunyai bentuk yang berbeda. APD dari perusahaan tersebut dapat

membuat sebagian karyawan menjadi merasa lebih aman dan nyaman dalam

bekerja. Namun perusahaan belum adanya tindakan yang tegas bagi para

karyawannya yang kedapatan tidak mengenakan Alat Pelindung diri di tempat

– tempat tertentu, seperti di ruang produksi.

f. Peraturan dan Perlindungan Lingkungan

Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak

disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak

penyebab tercemarnya suatu tatanan lingkungan hidup adalah limbah. Pada

limbah pabrik tekstil belum terdapat pemanfaatan secara langsung berkenaan

dengan limbah cair. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh direktur /

owner PT. X

Sektor sandang seperti halnya pada pencucian batik, batik printing

dapat mengakibatkan pencemaran karena proses pencucuian

memerlukan air sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses

ini menimbulkan air buangan yang besar pula, dimana kadar air

buangan mengandung sisa sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak

yang tinggi, dan bercun karena limbah B3 yang tinggi

Page 44: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

107 Universitas Kristen Petra

Dari ungkapan owner PT. X, terlihat bahwa limbah tekstil memiliki

kadar warna dan COD yang cukup tinggi karena sebagian besar limbah yang

dihasilkan berupa campuran dari bahan bahan organik sebagai produk

sampaing dari proses produksi. Pewarnaan dan pembilasan menghasilkan air

limbah yang berwarna dengan COD (Chemical Oxygen Demand) tinggi dan

bahan-bahan lain dari zat warna yang dipakai. Sehingga dalam hal ini adaya

Peraturan Tentang Baku Mutu Lingkungan dalam Peraturan Menteri No. 3

Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Kawasan Industri dimana

dalam pasal 11 Peraturan Menteri ini yang mengisyaratkan untuk melakukan

pengolahan lebih dahulu terhadap limbah sebelum dibuang ke sumber mata

air. Adapun PT. X dalam mengolah limbah nya melalui Instalasi Pengolahan

Air Limbah (IPAL) Terpusat yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang

memiliki fungsi untuk mengolah air limbah yang berasal dari seluruh industri

dan aktivitas pendukungnya yang ada dalam kawasan industri itu sendiri.

Selain PT. X melakukan pengelolaan limbah tekstil melalui IPAL, perusahaan

juga memanfaatkan jerami padi untuk menyerap zat warna tekstil dalam

mengolah limbah air, zat warna tekstil, dan bahan lainnya yang dipakai dalam

proses produksi dan sisa pengolahan yang dibuang sebagai limbah tekstil dari

proses pencelupan

g. Perpajakan (Perusahaan ; konsumen)

Seluruh perusahaan di Indonesia, seperti Perseroan Terbatas (PT),

Perusahaan Firma (Fa), Perusahaan Perseroan Komoditer (CV),dll yang

memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) berkewajiban untuk membayar

pajak karena pajak merupakan hak penting dan menjadi salah satu

penghasilan negara demi kesejahteraan masyarakat. PT. X telah mematuhi

keseluruhan dari peraturan kewajiban membayar pajak, dengan Pajak

Penghasilan yang telah ditetapkan pada Pasal 21 yang biasanya dilakukan

oleh perusahaan dengan melakukan pemotongan langsung penghasilan dari

para karyawannya dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan pada

setiap transaksi harga pokok barang yang di perjualbelikan kepada agen /

distributormya yaitu sebesar 10% namun jumlah pajak yang terutang sudah

termasuk didalam harga penjualan dan dibebankan kepada konsumen yang

Page 45: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

108 Universitas Kristen Petra

memakai produk tekstil batik PT. X. Dalam hal ini PT. X tidak pernah

menerima sanksi administrasi wajib pajak badan yang terkait dengan Surat

Pemberitahuan (SPT) karena PT. X selalu membayar wajib pajak badan

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

h. Hukum Ketenagakerjaan

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan (“UU

Ketenagakerjaan”) pada Bab 10 mengatur tentang Pengupahan. Menurut

pasal 88 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, setiap pekerja/buruh berhak

memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan, dan adanya kebijakan pemerintah yang mengatur mengenai

pengupahan yang melindungi pekerja./buruh. Hal demikian telah di susun

oleh PT. X dalam skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa

kerja, dan pendidikan. Peninjauan upah secara berkala tersebut dengan

memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas. Ketentuan

mengenai struktur dan skala upah yang telah diatur oleh perusahaan

berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor: KEP.49/MEN/2004 tentang Ketentuan Struktur dan Skala

Upah. Upah tidak dibayar oleh perusahaan apabila pekerja/buruh tidak

melakukan pekerjaan, namun ada hal lain dari kewajiban perusahaan untuk

membayar upah karyawannya karena adanya hal terentu. Adapun ketentuan

kewajiban pembayaran upah tersebut telah terlampir pada bagian lampiran.

Selain itu dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan

tetap dengan besarnya upah pokok adalah kurang lebih 75% dari jumlah upah

pokok dan tunjangan tetap. Adanya juga sanksi yang telah di tetapkan oleh

PT. X terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena

kesengajaan atau kelalaiannya dapat dikenakan denda sesuai dengan

persentase tertentu dari upah pekerja/buruh

i. Peraturan Kompetisi

Peraturan kompetisi dalam hal ini bukan mengenai kompetisi antar

harga jual yang diberikan oleh pesaing. Namun kompetisi tersebut berkaitan

dengan inovatif pada corak batik. PT. X dalam berkompetisi menghadapi

pesaingnya selalu menyikapi dengan memberikan inovatif yang baru didalam

Page 46: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

109 Universitas Kristen Petra

pasar, dan melihat ceruk pasar dari pesaing yaitu dengan berkreativitas pada

corak motif dan warna pada tekstil batik. Semisal halnya PT. X melakukan

inovatif pada penambahan pencampuran warna yang unik atau pada motif

gambar yang kreatif seperti perpaduan antara motif batik ditiap tiap daerah.

Dalam hal ini, semakin banyak inovatif baru yang diciptakan oleh PT. X,

maka konsumen baru dengan mudah mengenal produk yang dihasilkan oleh

PT. X, dan perusahaan mudah untuk menjadi market leader dalam pasar.

7. Faktor Ekonomi (International Economics Pressures and Disruption)

Kekuatan ekonomi memberikan pengaruh yang besar terhadap

perencanaan anggaran biaya suatu perusahaan. Pengaruh ekonomi dapat

memberikan dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Hal ini

diakibatkan oleh beberapa faktor salah satu nya adalah faktor tarikan

permintaan (Demand Pull Inflation) dan desakan biaya (Cost Push Inflation)

supaya dalam hal ini adanya Price Stability. Adapun faktor ekonomi yang

terjadi sebagai penghambat masuknya pesaing baru dalam industri ini adalah

sebagai berikut

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi membawa pengaruh yang besar bagi

perusahaan, karena dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi perusahaan

dapat melakukan pemantauan dan menyusun strategi yang tepat bagi

keberlangsungan masa depan perusahaan. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

terkhususnya dalam sektor ekonomi kretaif yaitu batik memberikan kotribusi

yang besar bagi pertumbuhan ekonomi negara. Terlihat dari ungkapan

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dalam acara Konferensi Pers The

Batik Essays A Collection of Love Stories “Sekarang batik sudah bisa

dijadikan fashion, sedangkan fashion sendiri memberi kontribusinya

mencapai 20-30 persen dari industri kreatif." (www.kemenperin.go.id).

Sehingga produk batik memberikan kontribusi terbesar kedua sebesar 20-30

persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam subsektor ekonomi kreatif.

Terbukti, produk produk batik yang dihasilkan memiliki peluang yang sangat

besar terhadap minat asing. Dalam hal ini PT. X sebagai produsen yang

menghasilkan tekstil batik juga turut dalam memberikan kontribusi dalam

Page 47: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

110 Universitas Kristen Petra

pertumbuhan ekonomi, sehingga peluang dalam industri batik tidak hanya

memberikan kontribusi yang positif bagi negara namun juga bagi perusahaan.

PT. X sebagai perusahaan yang telah berdiri selama 20 tahun dan telah sukses

dalam menggeluti usaha kreatif tekstil batik memiliki peluang yang besar

dalam pertumbuhan ekonomi positif untuk dapat mengembangkan usahanya

tidak hanya didalam negeri namun juga ke berbagai manca negara,

b. Tahapan Siklus Bisnis Ekonomi yang dapat diklasifikasikan seperti dalam

keadaan depresi, resesi, kebangkitan (recovery) atau kemakmuran

Siklus bisnis dalam hal ini dapat diartikan sebagai keadaan siklus

perekonomian yang terjadi dan memberi pengaruh terhadap bisnis suatu

perusahaan dari masa ke masa. Siklus bisnis suatu perusahaan dari tahun ke

tahun tidak akan pernah sama karena keadaan pereknomian juga dapat

berubah dalam suatu waktu yang tidak pernah terduga. Begitu pula yang

terjadi pada siklus bisnis perusahaan PT. X yang apabila dibandingkan

dengan sepuluh tahun yang lalu dengan sekarang itu sangat jauh berbeda. Hal

ini sangat dirasakan oleh perusahaan dan sangat terlihat dari segi keuntungan

profit margin perusahaan yang apabila sepuluh tahun yang lalu profit margin

daripada perusahaan dapat mencapai hingga 50% namun apabila

dibandingkan dengan profit margin sekarang yang terjadi tinggal 10%. Dalam

hal ini tidak hanya dirasakan oleh owner daripada perusahaan PT. Xsaja

namun juga dirasakan oleh sebagian pengusaha yang memiliki usaha yang

bergerak dalam bidang yang sama dan memiliki ukuran skala perusahaan

seperti pada perusahaan PT. X. Didukung karena adanya beberapa faktor

yang terkhususnya terjadi di Indonesia dalam operasional kegiatan industri

yang semakin mahal seperti telpon, listrik, bahan bakar, tenaga kerja seperti

Upah Minimum Regional yang semakin hari kebutuhannya semakin

meningkat namun biaya yang dikeluarkan juga semakin mahal. Selain itu,

faktor lain yang berpengaruh terhadap perusahaan adalah persaingan yang

semakin ketat dengan pendapatan profit margin keuntungan perusahan juga

semakin menurun karena disebabkan harga jual yang tidak dapat mencapai

keuntungan yang besar seperti hal nya pada sepuluh tahun yang lalu. Jadi

dalam hal ini siklus bisnis yang terjadi pada saat ini dimana didalam lakunya

Page 48: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

111 Universitas Kristen Petra

barang masih dalam tahap normal namun keuntungan yang diperoleh semakin

menipis

c. Gejala inflasi, deflasi dalam harga barang – barang dan jasa.

Gejala inflasi yang terjadi dapat berubah ubah seiring dengan

berjalannya waktu, namun apabila dalam kondisi inflasi perekonomian yang

sangat tajam, perusahaan dapat melakukan pengendalian dalam upah tenaga

kerja maupun dalam harga produk yang dijual. Dalam hal ini PT. X ketika

menghadapi inflasi yang terjadi, perusahaan tidak melakukan banyak hal

dalam melakukan pengendalian hanya saja perusahaan dapat

mengefisiensikan kondisi pabrik sehingga perusahaan dapat menekan biaya

produksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan perusahaan menggantungkan

bahan baku yang digunakan mencapai 30% sampai 40% adalah bahan baku

impor terutama bahan obat obat pewarna tekstil batik yang digunakan 100%

menggantungkan bahan impor. Jadi dalam hal ini perusahaan yang sangat

mengantungkan bahan baku import sangat terpengaruh dengan harga kurs

US$ dan itu sangat peka dengan kondisi inflasi yang terjadi di Indonesia.

Demikian juga untuk biaya biaya yang lain seperti terkhususnya pada hal

bahan bakar dan juga untuk listrik, telepon dan semua yang diperlukan

perusahaan pasti juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, selain itu juga

dalam hal nya upah daripada tenaga kerja yaitu UMR dimana dalam 10-15

tahun yang lalu kenaikan nya tidak signifikan namun seperti yang terjadi pada

akhir akhir ini kenaikannya meningkat sangat tajam sekali dan hal tersebut

sangat berpengaruh besar terhadap biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan

d. Kebijakan keuangan, tingkat bunga, devaluasi atau revaluasi uang dalam

hubungannya dengan uang asing

PT. X melakukan kerja sama dengan supplier importir dalam

memenuhi kebutuhan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi,

terutama bahan baku obat obatan impor untuk pewarnaan teksil batik. Dalam

melakukan proses impor, perusahaan selalu mengalami suatu keadaan

perekonomian seperti devaluasi, inflasi dan hal lainnya karena perusahaan

selalu mengikuti harga pasar yag berlaku. Sebagai contoh dollar dalam

Page 49: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

112 Universitas Kristen Petra

pertukaran uang asing, semisal yang terjadi hari ini harga kurs dollar apabila

didalam rupiah adalah 13.500, kemudian perusahaan membeli suatu barang

ketika dalam harga kurs dollar 13.500 kemudian besok perusahaanmembeli

barang lagi dengan barang yang memiliki tipe dan jenis yang sama dan harga

yang sama namunharga kurs dollar naik hingga 14.000 tidak ada pilihan bagi

perusahaan untuk membeli barang tersebut dengan harga 14.000 namun

apabila dua atau tiga hari kemudian harga kurs dollar turun maka barang

tersebut juga ikut turun. Sehingga dalam hal ini harga barang impor sangat

sensitif sekali terhadap devaluasi maupun inflasi. Karena harga kurs dollar

yang dapat berubah sewaktu waktu dan selalu mengikuti harga pasar secara

global.

PT. X dalam hal ini juga pernah mengalami krisis ekonomi yang

terjadi di Indonesia tahun 1998, dan sangat membawa dampak yang sangat

terpuruk bagi perekonomian di Indonesia dan industri yang berdiri pada masa

masa itu termasuk hal nya yang saat itu juga dialami oleh perusahaan PT. X

sehingga nilai uang menjadi tidak berharga dan secara keseluruhanharga

barang barang pun juga ikut naik, sehingga pada saat itu PT. X harus

mengeluarkan modal ekstra untuk menanggulangi dampak perekonomian

yang terjadi. Semisal harga kain pada tahun 1998 sebelumnya ada inflasi atau

devaluasi masih bisa mencapai 2.100-2.200 per yard namun yang terjadi

setelah adanya peristiwa 1998 itu sampai hari ini harga kain hampir 7.000 per

yard, ini artinya perusahaan harus mengeluarkan modal 3x lipat nya karena

kebutuhan produksi kain perusahaan tetap setiap bulanya dan perusahaan

tetap melakukan pembelanjaan seperti itu, namun hasil pendapatan yang

diterima oleh perusahaan nilai uang nya sudah menjadi lebih kecil

e. Kebijakan fiskal : tingkat pajak perusahaan atau perorangan

PT. X tidak menanggung kebijakan pajak perusahaan terkait dengan

bahan baku yang diimpor, karena perusahaan membeli bahan baku impor

melalui supplier importir sehingga biaya pajak impor yang seharusnya

dikeluarkan oleh perusahaan sudah diakumulasikan ke dalam biaya

pembelian bahan baku impor tersebut.

8. Faktor Sosial (Changing Social Customer Attitudes)

Page 50: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

113 Universitas Kristen Petra

Faktor – faktor sosial yang berpengaruh terhadap perusahaan adalah

faktor kepercayaan, nilai, sikap, opini, gaya hidup orang-orang di lingkungan,

pengaruh kultur, agama, pendidikan demografi dan etnik. Dampak yang

ditimbulkan bagi perusahaan adalah memberikan dampak positif terhadap

nilai nilai keharmonisan yang terlebih pada manajemen perusahaan

Sensus penduduk terakhir menunjukan jumlah penduduk Indonesia

pada tahun 2010 berjumlah sekitar 234,2 juta. Berdasar asumsi laju

pertumbuhan per tahun sekitar 1,96 persen, Badan Pusat Statistik

memproyeksikan total penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 255

juta jiwa atau meningkat 8.8%

Kota Surakarta dengan luas wilayah 44,04 km2 didiami penduduk

sebanyak 552.650 jiwa,terdiri dari 273.038 laki-laki dan 279.612 jiwa

perempuan. Penduduk ini tersebar di 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan

Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres,

dan Kecamatan Banjasari. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah penduduk

terbesar terdapat di Kecamatan Banjarsari yaitu 175.379 jiwa (31,73 persen),

sedangkan Kecamatan Serengan memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu

53.135 jiwa (9,61 persen).

Tabel 4.3 Jumlah dan Persebaran Penduduk Surakarta

Tabel 4.3 menunjukan jumlah penduduk untuk area pemasaran di kota

Surakarta sekitar 550 ribu penduduk

Page 51: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

114 Universitas Kristen Petra

Jika diasumsikan satu keluarga berjumlah 5 orang, maka berarti terdapat

110 ribu kepala keluarga

Jika kembali diasumsikan bahawa 80% dari kepala keluarga di wilayah

Surakarta sebagai konsumen produk tekstil batik, maka artinya konsumen

masyarakat di wilayah kota Surakarta adalah 88 ribu orang

Dari kedua asumsi diatas dapat dilihat bahwa pasar untuk konsumen yang

produk tekstil batik di wilayah kota Surakarta adalah 88 ribu orang

Dari indikator kunci kependudukan Indonesia berdasarkan data BPS

diketahui bahwa persentasi usia 15-64 tahun 2015 adalah 44,98 %. Dengan

menggunakan data jumlah penduduk di wilayah kota Surakarta pada tabel

sebanyak 550 ribu penduduk, maka dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

wilayah kota Surakarta usia 15-64 tahun (usia produktif) adalah sekitar 250

ribu jumlah penduduk

Gambar 4.4 Garis kemiskinan dan persentase penduduk miskin

kota Surakarta

Pada tahun 2013 masih ada 11.74 % penduduk Surakarta yang

tergolong miskin. Akan tetapi jumlah tersebut semakin berkurang selama tiga

tahun terakhir. Pada tahun 2012 tercatat penduduk miskin di kota Surakarta

mencapai 12.00 %. Penduduk yang dikategorikan miskin adalah mereka yang

memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Garis kemiskinan kota Surakarta tiap tahun meningkat seiring dengan

Page 52: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

115 Universitas Kristen Petra

meningkatnya konsumsi masyarakat. Garis kemiskinan kota Surakarta pada

tahun 2013 sebesar Rp.403.121,- perkapita per bulan, di mana tahun

sebelumnya tercatat hanya sebesar Rp.361.517,- perkapita per bulan (BPS

kota Surakarta).

Sementara dari sisi status pekerjaan (tabel 4.4) menunjukkan

penduduk yang bekerja berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan. Dari

tabel tersebut terlihat bahwa 56,981 persen angkatan kerja Kota Surakarta

bekerja sebagai karyawan swasta, 15,688 persen sebagai wiraswasta dan

7,199 persen sebagai buruh harian lepas. Jika dikaitkan dengan jenis kelamin,

persentase angkatan kerja perempuan yang menjadi karyawan swasta sedikit

lebih rendah (56,675 persen) dibandingkan laki-laki (57,192

persen). Pada jenis pekerjaan buruh harian lepas dan wiraswasta, persentase

angkatan kerja laki-laki lebih tinggi (24,376

persen) dibandingkan perempuan (20,720 persen). Dari tabel di atas juga

terlihat bahwa sektor swasta banyak memberikan peluang kerja dan sektor

informal (wiraswasta) merupakan pilihan utama bagi penduduk untuk terlibat

dalam kegiatan ekonomi.

Tabel 4.4 Penduduk kota Surakarta berdasarkan status pekerjaan

Page 53: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

116 Universitas Kristen Petra

Page 54: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

117 Universitas Kristen Petra

Sektor industri TPT yang bertumbuh menunjukan bahwa penyumbang

terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu sektor konsumsi.

Kosumerisme menjadi salah satu karakteristik masyarakat Indonesia. Selain

kosumerisme, masyarakat Indonesia adalh tipe masyarakat yang setia

memegang tradisi. Terkhususnya tradisi yang sangat terlihat pada waktu

perayaan hari raya muslim yaitu hari raya idul fitri. Bagi masyarakat umum

yang turut merayakan hari raya idul fitri, pada setiap masing masing

anggotanya keluarganya diwajibkan untuk memiliki pakaian muslim yang

baru.

a. Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan merupakan suatu yang mencerminkan

pemerataan kepemilikan pendapatan yang diterima oleh masing masing

individu dalam masyarakat. Dalam hal ini distribusi pendapatan secara faktor

sosial mempengaruhi konsumerisme masyarakat yang menjadikan permintaan

akan produk tekstil batik meningkat. Terlihat pada momen tertentu yaitu

tradisi hari raya muslim atau lebih dikenal hari raya idul fitri dimana

kebutuhan busana seperti batik mengalami peningkatan. Masyarakat pada

umumnya yang turut merayakan hari raya tersebut memiliki persepsi dalam

mengenakan busana yang baru dan hal ini merupakan peluang bagi

perusahaan untuk menawarkan produk kepada konsumen sehingga penjualan

pada momen hari raya ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

b. Demografi

Faktor faktor demografis seperti gender, jenis pekerjaan, terhadap

konsumen tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Jenis produk tekstil batik

yang dijual oleh perusahaan dapat digunakan disetiap tingkatan kalangan

konsumen karena motif yang diciptakan secara umum dapat digunakan untuk

laki laki maupun perempuan. Begitupula dengan jenis pekerjaan ataupun usia,

produk tekstil batik ini dapat dikenakan baik untuk orang dewasa maupun

anak-anak dan dapat disesuaikan dengan permintaan dan selera model busana

yang akan dijahit.

Page 55: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

118 Universitas Kristen Petra

c. Perubahan gaya hidup

Seiring berjalannya waktu perubahan gaya hidup pasti terjadi, terlebih

pada perusahaan PT. X yang memiliki inovasi dalam penciptaan motif yang

beragam. Perubahan inovasi motif sangat dirasakan seiring dengan

berjalannya waktu. Dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu, model

inovasi motif batik yang diciptakan saat itu terlihat sangat formal. Sehingga

batik saat itu dikenakan sebagai busana untuk menghadiri acara yang formal

seperti pernikahan, pertemuan rapat, dan biasanya batik hanya dikenakan oleh

usia dewasa yang berproduktif. Namun berbeda dengan perubahan gaya

hidup yang terjadi di masa saat ini. Batik dapat dikenakan disegala kalangan

usia dari anak –anak maupun dewasa, dan bauran inovasi motif yang

diciptakan-pun beragam tidak hanya untuk motif batik yang formal saja

namun motif batik yang informal pun juga dapat dikenakan. Hal ini dapat

menjadi peluang bagi perusahaan, karena dengan adanya perubahan gaya

hidup yang terjadi, keragaman inovasi motif dapat diciptakan seiring dengan

perubahan pada dinamika masyarakat dari masa ke masa

9. Faktor Teknologi (Technology Shift and Trends)

Pemanfaatan teknologi yang modern dilakukan untuk mendukung

keseluruhan dari proses aktivitas perusahaan karena dengan adanya teknologi

modern, perusahaan sangat terbantukan dan dapat mendorong keusangan

serta perusahaan dapat bangkit dengan inovasi yang baru. Dalam hal ini

tekonologi mungkin menjadi suatu penghambat bagi masuknya pesaing

kedalam industri ini.

a. Perkembangan teknologi mesin yang digunakan untuk mendukung aktivitas

produksi perusahaan

Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan perlu melakukan

pembaharuan teknologi mesin yang digunakan karena selain kemajuan

teknologi tersebut dapat memberikan nilai efisiensi dan efektivitas bagi

poduktivitas perusahaan juga memiliki nilai tambah terhadap produk yang

dihasilkan karena diproses dengan teknologi yang lebih modern.

Sebagaimana perkembangan teknologi mesin dari tahun 1990 hingga

Page 56: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

119 Universitas Kristen Petra

perkembangan kemjuan teknologi mesin saat ini yang digunakan oleh PT. X,

telah diungkapkan sendiri oleh direktur / owner PT. X

Yang digunakan untuk mesin produksi banyak jenisnya terutama

untuk mesin cuci, mesin mesin steamer, mesin printing, dan lain

sebagainya dan masalah perkembangannya memang sekarang sudah

jauh lebi maju dengan segala peralatan teknologi itu otomatis

produksi juga akan meningkat berlipat bahkan bisa triple omzetnya.

Saya merasa dengan adanya perkembangan teknologi mesin yang

sekarang jadi semuanya itu dilakukan dengan kontinius jadi masuk

terus tanpa diputus terus kita mau jalan berapa jam dia mampu untuk

produksi sekian jam juga.

Seperti yang telah diungkapkan dan dijelaskan oleh owner mengenai

perkembangan mesin teknologi yang digunakan, sebagaimana efektivitas dan

efisiensi yang dihasilkan. Dalam hal ini terlihat jelas perusahaan PT Sandnag

Angggun Moratex sangat mengikuti perkembangan dari kemajuan teknologi

mesin yang digunakan,dan pengaruh dari teknologi dalam kemajuan

perusahaan cukup signifikan tekhususnya dalam pemasukan omzet

perusahaan yang bisa berlipat atau triple sebab dalam kegiatan operasional

proses produksi dapat selalu dipantau 24 jam dan mesin produksi dapat

berjalan sendiri nya tanpa perlu secara keseluruhan proses produki dengan

pemanfaatan teknologi manusia namun hanya operator mesin saja yang

dibutuhkan. Sehingga hasil dari pemanfaatan perkembangan teknologi

tersebut akan lebih sempurna secara kualitas dan kuantitas daripada sebelum

dengan perkembanagn teknologi yang baru

b. Biaya dari penggunaan teknologi

Pada umumnya biaya akan selalu timbul terutama dalam hal penggunaan

kemajuan teknologi dibandingkan dengan sebelum menggunakan

perkembangan teknologi yang ada. Hal itu sangat dirasakan bagi perusahaan

PT. X, yang dalam keseluruhan proses produksi nya menggunakan kemajuan

teknologi mesin. Seperti dalam hal penggunaan mesin tersebut biaya yang

dikeluarkan sangat jauh lebih mahal dibandingkan dengan tekonologi mesin

Page 57: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

120 Universitas Kristen Petra

jaman dahulu yang masih sebagian besar masih menggunakan tenaga

manusia. Dampak dari biaya dengan penggunaan teknologi yang semakin

maju biaya investasi modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan bisa

meningkat 50% hingga 100% kali lipatnya nya dibandingkan dengan

penggunaan mesin mesin yang manual. Namun apabila hanya dengan mesin

manual saja biaya yang banyak dikeluarkan untuk pemanfaatan tenaga kerja

manusia namun hasil yang diperoleh adalah standar dan kuantitas nya

terbatas, berbeda dengan pemanfaatan dengan mesin yang jauh tingkat

efisiensi dan efektivitasnya lebih tinggi baik secara kualitas yang jauh lebih

baik dan dalam segi kuantitas yang memiliki kapasitas produksi yang tidak

terbatas dan hal ini sangat mempengaruhi peningkatan profitabilitas dari

perusahaan

c. Dampak dari perubahan teknologi

Dari perkembangan kemajuan teknologi yang digunakan oleh PT. X

dampak yang dirasakan sangat signifikan baik dalam kualitas maupun

kuantitas produk yang dihasilkan. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh

direktur / owner PT. X

Ya dengan perubahan seperti ini makin bagus didalam quality dan

quantity nya tapi dengan kemajuan teknologi ini membuat kita

keuntungannya jadi lebih berkurang karena yang memiliki modal

dapat menggunakan mesin yang sama jadi bersaing nya dipangsa

pasar kan lebih banyak kain yang dijual

Namun ada hal lain yang diungkapkan oleh owner mengenai dampak

yang dirasakan dalam penggunaan kemajuan teknologi adalah dimana dengan

perkembangan teknologi ini semakin mudah bagi pesaing langsung untuk ikut

berproduksi dengan menggunakan mesin teknologi yang sejenis digunakan

oleh PT. X terutama bagi perusahaan yang berskala besar dan memiliki modal

yang kuat, sangat mudah sekali bagi mereka untuk membeli mesin dengan

berbagai jumlah dan jenis mesin yang banyak untuk dapat menghasilkan

produktivitas yang lebih besar dan lebih baik lagi. Namun tidak halnya

demikian bagi perusahaan yang skala kecil atau yang terbatas dalam hal

modal yang juga dalam pembelian mesinnya pun terbatas dan tenaga ahli

Page 58: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

121 Universitas Kristen Petra

yang digunakan juga terbatas, dalam hal ini perusahaanyang berskala kecil

bukan merupakan pesiang langsung bagi perusahaan PT. X.

4.4 Analisis SWOT

Menurut Ikhsani dan Budiningharto (2011), analisis SWOT adalah untuk

mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

industri/perusahaan dalam menilai kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)

internal sebuah perusahaan serta dan peluang (opportunitiy) dan ancaman

(threats) eksternalnya. Analisis SWOT digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh PT.

X. Sehingga nantinya dapat ditentukan strategi apa yang seharusnya diterapkan

oleh PT. X dalam memanfaatkan peluang pasar melalui analisis terhadap faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha PT. X. Analisis SWOT

melibatkan faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal,

yaitu peluang dan ancaman.

Berdasarkan deskripsi lingkungan internal dan eskternal perusahaan

didapatkan strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang),

dan threats (ancaman) usaha PT. X sebagai berikut

1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya yang dikendalikan oleh atau

tersedia bagi PT. X yang membuat perusahaan relatif lebih unggul

dibandingkan dengan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan

yang dilayaninya. Kekuatan yang dimiliki PT. X terdiri dari :

a. Perusahaan memiliki sumber daya keuangan dengan kekuatan modal

perusahaan sendiri seperti pada kepemilikan aset perusahaan sebagai

aktiva tetap dan aktiva lancar dari sumber daya entitas perusahaan, serta

perusahaan tidak memiliki peminjaman modal usaha

b. Fungsi pengorganisasian didalam perusahaan telah berjalan dengan baik.

Seperti halnya dalam alur perencanaan pengorganisasiannya melibatkan

seluruh departemen, manajer dan karyawan dengan memiliki arahan yang

berfokus pada visi dan misi perusahaan, pengendalian dalam

pengorganisasiannya yang menggunakan SOP (Standar Operasional

Prosedur) untuk mengarahkan para karyawannya bekerja sesuai dengan

tujuan perusahaan, serta sistem pengkoordinasian yang jelas dan terarah

Page 59: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

122 Universitas Kristen Petra

dengan melalui pelimpahan wewenang dan tanggung nya kepada masing

masing pihak yang telah ditempatkan sesuai dengan pengalaman dan

pada bidang yang tepat (the right man on the right place)

c. Sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan berupa peralatan mesin

perusahaan yang sudah menggunakan teknologi modern. Sebagian besar

invetasi dari peralatan mesin yang digunakan oleh PT. X adalah mesin

automatic dan dari keseluruhan mesin automatic yang digunakan hanya

10% mesin manual yang masih dimiliki oleh perusahaan

d. Perusahaan didukung SDM yang memiliki kemampuan skill sesuai

bidangnya dan berpengalaman. Perusahaan dalam perekrutan dan

penerimaan karyawan baru sangat selektif dalam menepatkan

sumberdaya nya sesuai dengan standart skill maupun latar belakang dan

pengalaman kerja pada masing masing bidang yang dibutuhkan oleh

perusahaan. Serta pembekalan pelatihan khusus yang diadakan untuk

mengembangkan kemampuan dan skill karyawannya dan menghasilkan

tenaga kerja profesional sesuai dengan standar perusahaan PT. X

e. Inovasi produk yang dihasilkan perusahaan bervariatif dan beragam

f. Production, Planning, Control didalam perusahaan dilakukan secara

detail dan terstruktur melalui pengembangan gagasan/ide dari inovasi

motif yang diciptakan hingga menghasilkan suatu new product

g. Wilayah pemasaran pada perusahaan yang luas karena dukungan reputasi

dalam kualitas produk yang terjamin serta reputasi yang baik dalam

pelayanan kepada mitra kerja perusahaan. Terlihat dari inovasi motif

yang dilakukan oleh PT. X sekitar kurang lebih 75% mendapat sambutan

yang baik dipasar yang terlihat dari pembelian berulang yang dilakukan

konsumennya dengan persentase 50% dari keseluruhan barang yang

diproduksi. Serta reputasi yang baik dalam pelayanan kepada mitra kerja

perusahaan, seperti hubungan relasi yang baik antar PT. X terhadap

suppliernya membuahkan informasi atau masukan penting mengenai

motif motif baru dari pesaing yang beredar dipasar melalui sarana

promosi word of mouth yang dilakukan oleh pelanggan agen /

disributornya terhadap loyalitas nya kepada perusahaan

Page 60: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

123 Universitas Kristen Petra

2. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu

atau lebih sumber daya yang dimiliki PT. X dan dapat menjadi hambatan

dalam melayani kebutuhan pelanggan. Kelemahan-kelemahan tersebut terdiri

dari :

a. Pengkoordinasian pengambilan keputusan didalam perusahaan tidak

efektif karena bersifat linier atau sentralisasi. Struktur Organisasi yang

terdapat di perusahaan PT. X bersifat linier sehingga segala adanya

perencanaan maupun permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan

diputuskan oleh seorang direktur / owner sebagai decision maker

b. Perusahaan sudah tidak memiliki hak paten label merek merek maupun

hak cipta pada motif pada masing masing produk. PT. X saat ini sudah

tidak memiliki hak paten padalabel merek dari masing masing produk

yang dihasilkan, yang disebabkan karena adanya beberapa faktor yang

menjadi pertimbangan bagi perusahaan serta tidak ada UU Hukum yang

terkait dengan peraturan pemerintah yang mengatur mengenai rahasia

dagang motif batik

c. Perusahaan kurang menonjolkan brand label produk yang dimiliki. PT. X

dapat memberikan fasilitas pemberian label merek tertentu kepada setiap

pesanan barang dari pelanggan, namun akan menjadi kesulitan tersendiri

bagi pelanggan baru yang kurang aware atau teliti dalam memilih

maupun mengenal produk yang dihasilkan oleh perusahaan

3. Opportunity (peluang) merupakan situasi menguntungkan yang dihadapi PT.

X dalam menjalankan kegiatan usahanya. Peluang-peluang tersebut terdiri

dari :

a. Ancaman bagi pendatang baru yang masuk dan bersaing didalam industri

tekstil batik membutuhkan modal dengan skala investasi ekonomi yang

besar. Bagi pesaing baru yang ingin masuk dalam skala ekonomi industri

tekstil batik seperti pada PT. X, harus mampu bersaing dalam skala yang

besardan persyaratan modal yang dibutuhkan cukup besar untuk

menghasilkan inovasi dan kualitas produk yang dapat bersaing di pasar

karena kebutuhan modal yang dibutuhkan cukup kuat untuk bermain

dalam skala industri yang besar. Pesaing baru harus memiliki investasi

Page 61: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

124 Universitas Kristen Petra

aset dalam mendirikan skala pabrik, kecanggihan peralatan mesin yang

dibutuhkan dan aset perusahaan yang lain untuk menunjang kegiatan

operasional perusahaan. Serta adanya penciptaan kreativitas inovasi pada

differensiasi produk tekstil batik yang unik dan tidak terbatas. PT. X

memiliki keunikan tersendiri dalam menghasilkan kualitas produk yang

diproduksi, dan kualitas yang dihasilkan oleh PT. X tidak akan pernah

sama dengan kualitas yang dihasilkan oleh pesaing

b. Tidak ada ancaman bagi produk pengganti karena daya minat beli

masyarakat terhadap produk batik cukup tinggi.Dengan adanya inovasi

produk batik yang tidak terbatas menarik daya minat beli masyarakat

yang semakin meningkat setiap saat

c. Hubungan loyalitas kerja perusahaan dengan mitra kerja supplier terjalin

dengan baik. PT. X tidak mudah dalam beralih pemasok karena untuk

menemukan pemasok yang memiliki integritas yang baik, jujur dan

terpecaya dalam menjual kualitas bahan baku yang dijual tidaklah

mudah. Sehingga relasi yang sangat baik dengan supplier, membuahkan

perusahaan mendapatkan banyak masukan dan informasi dari supplier

mengenai harga dan kualitas produk yang dijual pesaing. Selain itu

supplier bahan baku dengan standar harga yang ditawarkan sudah sesuai

dengan harga standard yang diminta oleh perusahaan

d. Hubungan perusahaan dengan mitra kerja agen / distributor terjalin

dengan baik. Perusahaan melakukan survey untuk memantau keadaan

pasar dan melakukan kerjasama dengan agen / distributor untuk

mendapatkan informasi dari kebutuhan konsumen. PT. X bersifat

transparansi mengenai kelengkapan informasi produk yang dijual seperti

harga dan kualitas produk, sehingga adanya loyalitas konsumen terhadap

perusahaan

e. Dukungan faktor politik dengan upah minimum kota yang masih rendah.

Besaran nominal upah minimum didaerah Surakarta masing tergolong

sangat rendah memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat

memaksimalkan opportunity cost yang dimiliki untuk pembiayaaan lain

bagi operasional perusahaan

Page 62: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

125 Universitas Kristen Petra

f. Potensi sektor pertumbuhan ekonomi tekstil batik memiliki peluang yang

positif bagi minat asing. Sektor pertumbuhan ekonomi tekstil batik

memiliki peluang yang sangat positif terhadap minat asing dan

memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan

usahanya tidak hanya didalam negeri namun juga ke berbagai manca

negara

g. Konsumerisme masyarakat dalam merayakan tradisi hari raya muslim.

Masyarakat pada umumnya yang turut merayakan hari raya tersebut

memiliki persepsi dalam mengenakan busana yang baru dan hal ini

merupakan peluang bagi perusahaan untuk menawarkan produk kepada

konsumen

h. Perubahan gaya hidup masyarakat yang selalu berubah secara dinamis

dari masa ke masa

i. Perkembangan kemajuan mesin teknologi memberikan nilai efesiensi

bagi produktivitas perusahaan. Kemajuan teknologi yang digunakan oleh

perusahaan sangat membawa dampak positif dalam memberikan nilai

efesiensi dan efektivitas bagi produktivitas perusahaan

4. Threat (ancaman) merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan bagi

PT. X dalam menjalankan kegiatan usahanya. Ancaman-ancaman tersebut

terdiri dari :

a. Pergantian kepemimpinan Presiden RI dalam kabinet kerja berpengaruh

terhadap mata uang rupiah menguat secara signifikan terhadap US$.

Mata uang rupiah menguat secara signifikan terhadap US$ pada hari-hari

setelah pergantian Presiden RI akhir bulan lalu sehingga berdampak

langsung terhadap pembelanjaan bahan baku impor perusahaan

b. Kenaikan Tarif Dasar Listrik bagi industri akan berdampak pada

kenaikan ongkos produksi dan kenaikan harga barang. Kenaikan harga

barang akan menyebabkan inflasi dan daya beli masyarakat semakin

menurun.

c. Pengaruh kenaikan BBM terhadap biaya yang semakin besar akan

membuat harga jual lebih mahal dan akan mengurangi penjualan yang

Page 63: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

126 Universitas Kristen Petra

ditargetkan Sehingga dampak kenaikan BBM akan mempengaruhi

seluruh kegiatan operasi.

d. Persaingan inovasi produk tekstil batik yang bervariasi dan beragam

semakin kompetitif dengan tingkat persaingan berkisar 25-40%.

Persaingan dipasar dalam kompetitif produk sangat ketat dan masing

masing pesaing menciptakan differensiasi produk yang berbeda beda

baik dalam perubahan inovatif motif maupun kualitas produk. Pengaruh

dari kehadiran produk baru dari pesaing berdampak pada omset

perusahaan. Serta pertumbuhan industri tekstil batik semakin meningkat

dan banyak bermunculan pesaing baru dengan kekuatan persaingan yang

berujuk pada perselisihan kompetitif harga, karena secara umum

kompetitif harga yang menghadirkan berbagai macam motif, dan

perselisihan harga yang terjadi dipasar hanya sekitar 5-10%

e. Siklus bisnis ekonomi berpengaruh pada profit margin perusahaan yang

mengalami penurunan yang signifikan apabila sepuluh tahun yang lalu

profit margin dapat mencapai 50% namun saat ini hanya sekitar 10% dan

perusahaan sangat rentan dalam menghadapi inflasi perekonomian karena

100% bahan baku obat pewarnaan tekstil tergantung dari bahan impor

yang dalam pembelanjaannya menggunakan kurs dollar dan perusahaan

mengikuti pada harga pasar yang berlaku

f. Dampak biaya perubahan teknologi yang digunakan menggerus investasi

modal perusahaan yang mengalami peningkatan 50% hingga 100% kali

lipat apabila dbandingkan dengan pengginaan mesin manual. Serta

dengan perubahan dari perkembangan teknologi tidak hanya memberikan

dampak positif namun juga dapat memberikan peluang bagi pesaing baru

yang memiliki modal dapat dengan mudah membeli dan menggunakan

mesin yang sama dan menghasilkan produk yang serupa dengan PT. X

Strength(kekuatan)

1. Perusahaan memiliki sumber daya

keuangan dengan kekuatan modal

perusahaan sendiri

Weakness(kelemahan)

1. Pengkoordinasian pengambilan

keputusan didalam perusahaan

tidak efektif karena bersifat linier

Page 64: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

127 Universitas Kristen Petra

2. Fungsi pengorganisasian didalam

perusahaan telah berjalan dengan

baik

3. Sumber daya fisik yang dimiliki

perusahaan berupa peralatan mesin

perusahaan yang sudah

menggunakan teknologi modern

4. Perusahaan didukung SDM yang

memiliki kemampuan skill sesuai

bidangnya dan berpengalaman

serta pelatihan khusus yang

diadakan untuk mengembangkan

kemampuan skill dalam

menghasilkan tenaga kerja

profesional

5. Inovasi produk yang dihasilkan

perusahaan bervariatif dan

beragam

6. Production, Planning, Control

didalam perusahaan dilakukan

secara detail dan terstruktur

melalui pengembangan

gagasan/ide dari inovasi motif

yang diciptakan hingga

menghasilkan suatu new product

7. Wilayah pemasaran pada

perusahaan yang luas karena

dukungan reputasi dalam kualitas

produk yang terjamin serta reputasi

yang baik dalam pelayanan kepada

mitra kerja perusahaan

atau sentralisasi

2. Perusahaan sudah tidak memiliki

hak paten label merek merek

maupun hak cipta pada motif pada

masing masing produk

3. Perusahaan kurang menonjolkan

brand awareness yang dimiliki

Page 65: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

128 Universitas Kristen Petra

Opportunity (peluang)

1. Ancaman bagi pendatang baru

yang masuk dan bersaing didalam

industri tekstil batik membutuhkan

modal dengan skala investasi

ekonomi yang besardan kreativitas

inovasi pada differensiasi produk

tekstil batik yang unik dan tidak

terbatas

2. Tidak ada ancaman bagi produk

pengganti karena daya minat beli

masyarakat terhadap produk batik

cukup tinggi

3. Hubungan loyalitas kerja

perusahaan dengan mitra kerja

supplier terjalin dengan baik,

dengan harga bahan baku yang

didapat sesuai standar perusahaan

4. Hubungan perusahaan dengan

mitra kerja agen / distributor

terjalin dengan baik., serta adanya

loyalitas konsumen terhadap

perusahaan

5. Dukungan faktor politik dengan

upah minimum kota yang masih

rendah

6. Potensi sektor pertumbuhan

ekonomi tekstil batik memiliki

peluang yang positif bagi minat

asing

7. Konsumerisme masyarakat dalam

Threats (ancaman)

1. Pergantian kepemimpinan

Presiden RI dalam kabinet kerja

berpengaruh terhadap mata uang

rupiah menguat secara

signifikan terhadap US$

sehingga berdampak langsung

terhadap pembelanjaan bahan

baku impor perusahaan

2. Kenaikan Tarif Dasar Listrik

bagi industri akan berdampak

pada kenaikan ongkos produksi

dan kenaikan harga barang.

3. Pengaruh kenaikan BBM

terhadap biaya yang semakin

besar akan membuat harga jual

lebih mahal

4. Persaingan inovasi produk

tekstil batik yang bervariasi dan

beragam semakin kompetitif

dengan tingkat persaingan

berkisar 25-40%, serta

pertumbuhan industri tekstil

batik semakin meningkat dan

banyak bermunculan pesaing

baru dengan kekuatan

persaingan yang berujuk pada

perselisihan kompetitif harga

5. Siklus bisnis ekonomi

berpengaruh pada profit margin

perusahaan yang mengalami

Page 66: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

129 Universitas Kristen Petra

merayakan tradisi hari raya muslim

8. Perubahan gaya hidup masyarakat

9. Perkembangan kemajuan mesin

teknologi memberikan nilai

efesiensi bagi produktivitas

perusahaan

penurunan yang signifikan dan

perusahaan sangat rentan dalam

menghadapi inflasi

perekonomian karena 100%

bergantung pada bahan baku

impor

6. Dampak biaya perubahan

teknologi yang digunakan

menggerus investasi modal

perusahaan serta dengan

perubahan dari perkembangan

teknologi memberikan peluang

bagi pesaing untuk dengan

mudah membeli dan

menggunakan mesin yang

serupa

Tabel 4.5 Analisis SWOT PT. X

Sumber : Hasil wawancara dan olahan penulis

Setelah diketahui strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity

(peluang), threat (ancaman) yang dihadapi oleh PT. X maka dikembangkan empat

jenis strategi utama, yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO

(kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman), dan strategi WT

(kelemahan-ancaman). Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan

untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Strategi WO bertujuan untuk

memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari

peluang eksternal. Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk

menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi WT

merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal

serta menghindari ancaman eksternal

Page 67: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

130 Universitas Kristen Petra

Keunggulan dari penggunaan model ini adalah mudah menformulasikan

strategi berdasarkan gabungan faktor eksternal dan internal. Strategi-strategi

tersebut akan diformulasikan dalam matriks SWOT yang merupakan langkah-

langkah konkrit yang sebaiknya dilakukan oleh PT. X dalam menghadapi strength

(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), threat (ancaman). Hasil

matriks SWOT PT. X digambarkan pada tabel 4.5 sebagai berikut

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)

1. Perusahaan memiliki

sumber daya

keuangan dengan

kekuatan modal

perusahaan sendiri

2. Fungsi

pengorganisasian

didalam perusahaan

telah berjalan dengan

baik

3. Sumber daya fisik

yang dimiliki

perusahaan berupa

peralatan mesin

perusahaan yang

sudah menggunakan

teknologi modern

4. Perusahaan didukung

SDM yang memiliki

kemampuan skill

sesuai bidangnya dan

berpengalaman serta

adanya pembekalan

1. Pengkoordinasian

pengambilan

keputusan didalam

perusahaan tidak

efektif karena

bersifat linier atau

sentralisasi

2. Perusahaan sudah

tidak memiliki hak

paten pada label

merek maupun hak

cipta pada motif

pada masing masing

produk

3. Perusahaan kurang

menonjolkan brand

awareness yang

dimiliki

Page 68: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

131 Universitas Kristen Petra

pelatihan khusus yang

diadakan untuk

mengembangkan

kemampuan skill

dalam menghasilkan

tenaga kerja

profesional

5. Inovasi produk yang

dihasilkan perusahaan

bervariatif dan

beragam

6. Production, Planning,

Control didalam

perusahaan dilakukan

secara detail dan

terstruktur melalui

pengembangan

gagasan/ide dari

inovasi motif yang

diciptakan hingga

menghasilkan suatu

new product

7. Wilayah pemasaran

pada perusahaan yang

luas karena dukungan

reputasi dalam

kualitas produk yang

terjamin serta reputasi

yang baik dalam

pelayanan kepada

mitra kerja

perusahaan karena

Page 69: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

132 Universitas Kristen Petra

dukungan reputasi

dalam kualitas produk

yang terjamin serta

reputasi yang baik

dalam pelayanan

kepada mitra kerja

perusahaan

Opportunity (peluang) Strategi S-O Strategi W-O

1. Ancaman bagi pendatang

baru yang masuk dan

bersaing didalam industri

tekstil batik

membutuhkan modal

dengan skala investasi

ekonomi yang besar dan

penciptaan kreativitas

inovasi pada

differensiasi produk

tekstil batik yang unik

dan tidak terbatas

2. Tidak ada ancaman bagi

produk pengganti karena

daya minat beli

masyarakat terhadap

produk batik cukup

tinggi

3. Hubungan perusahaan

dengan mitra kerja

supplier terjalin dengan

baik, dengan harga

bahan baku yang didapat

1. Memanfaatkan peluang

segmen pasar pada

turis mancanegara yang

selama ini banyak

berkunjung ke daerah

pemasaran produk

seperti Bali, Lombok,

NTT (S1,S2,S3,O1,O6)

2. Meningkatkan kualitas

dan kuantitas produk

dengan meningkatkan

keahlian SDM yang

ada melalui pembinaan

pelatihan khusus dalam

pengelolaan produksi

kreativitas inovasi

motif batik.

(S3,S4,S5,S6,O1,O2,O

5)

3. Pengembangan pangsa

pasar dengan

meningkatkan relasi

hubungan dengan mitra

1. Meningkatkan

efektivitas

manajemen internal

perusahaan dalam

pelayanan pada

mitrakerja perusahaan

(W1,O3,O4)

2. Pemberian label

merek sebagai

identitas perusahaan

untuk meningkatkan

brandawareness pada

konsumen terhadap

produk PT. X

(W2,W3,O1,O2)

3. Menghasilkan bauran

inovasi motif produk

yang unik sejalan

dengan style pada

masyrakat modern

(W3,O2,O4,O7,O8,O

9)

Page 70: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

133 Universitas Kristen Petra

sesuai standar

perusahaan

4. Hubungan perusahaan

dengan mitra kerja agen /

distributor terjalin

dengan baik, serta

adanya loyalitas

konsumen terhadap

perusahaan

5. Dukungan faktor politik

dengan upah minimum

kota yang masih rendah

6. Potensi sektor

pertumbuhan ekonomi

tekstil batik memiliki

peluang yang positif bagi

minat asing

7. Konsumerisme

masyarakat dalam

merayakan tradisi hari

raya muslim

8. Perubahan gaya hidup

masyarakat

9. Perkembangan kemajuan

mesin teknologi

memberikan nilai

efesiensi bagi

produktivitas perusahaan

kerja perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan

pasar

(S5,S6,S7,O3,O4)

Threats (ancaman) Strategi S-T Strategi W-T

1. Pergantian

kepemimpinan

1. Meningkatkan

kapasitas produksi

1. Memantau

perkembangan pasar

Page 71: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

134 Universitas Kristen Petra

Presiden RI dalam

kabinet kerja

berpengaruh terhadap

mata uang rupiah

menguat secara

signifikan terhadap

US$ sehingga

berdampak langsung

terhadap

pembelanjaan bahan

baku impor

perusahaan

2. Kenaikan Tarif Dasar

Listrik bagi industri

akan berdampak pada

kenaikan ongkos

produksi dan

kenaikan harga

barang.

3. Pengaruh kenaikan

BBM terhadap biaya

yang semakin besar

akan membuat harga

jual lebih mahal

4. Persaingan inovasi

produk tekstil batik

yang bervariasi dan

beragam semakin

kompetitif dengan

tingkat persaingan

berkisar 25-40%,

serta pertumbuhan

dengan

mengoptimalkan

kualitas dan inovasi

produk

(S1,S3,S5,S6,S7,T1,T2

,T3,T4)

2. Menjadi market leader

yang menciptakan

inovasi motif produk

dengan penawaran

harga yang terjangkau

(S4,S5,S6,S7,T1,T2,T3

,T4,T6)

3. Mengefisiensikan

produktivitas dengan

meminimalkan biaya

yang dikeluarkan untuk

pengalokasian dana

pada pembiayaan

modal namun masih

memperhatikan

kualitas produk

(S2,S3,S5,S6,T1,T2,T3

T5, T6)

4. Memonitor pesaing

dengan menjalin

hubungan kerja sama

dengan mitrakerja

perusahaan (S1,S7,T4)

dengan memonitor

pesaing untuk

mengantisipasi posisi

produk perusahaan

dalam pasar

(W2,W3,T4,T6)

2. Membangun

hubungan yang baik

dengan pesaing dan

menciptakan

persaingan pasar yang

sehat (W2, W3, T6)

3. Mengatur permodalan

pada efektivitas

internal manajemen

yang digunakan

dalam pengelolaan

usaha (W1,T1,T6)

Page 72: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

135 Universitas Kristen Petra

industri tekstil batik

semakin meningkat

dan banyak

bermunculan pesaing

baru dengan kekuatan

persaingan yang

berujuk pada

perselisihan

kompetitif harga

5. Siklus bisnis ekonomi

berpengaruh pada

profit margin

perusahaan yang

mengalami penurunan

yang signifikan dan

perusahaan sangat

rentan dalam

menghadapi inflasi

perekonomian karena

100% bergantung

pada bahan baku

impor

6. Dampak biaya

perubahan teknologi

yang digunakan

menggerus investasi

modal perusahaan

serta dengan

perubahan dari

perkembangan

teknologi

memberikan peluang

Page 73: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

136 Universitas Kristen Petra

bagi pesaing untuk

dengan mudah

membeli dan

menggunakan mesin

yang serupa

Tabel 4.5 Analisis SWOT PT. X

Sumber : Hasil wawancara dan olahan penulis

Dari penyusunan strategi pada matriks SWOT pada tabel 4.5 dihasilkan

beberapa alternatif strategi antara lain :

1. Strategi S-O (Kekuatan-Peluang)

Strategi S-O dibuat dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Ada beberapa strategi yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kekuatan bersaing pada perusahaan PT. X

dalam menanggapi peluang-peluang yang ada dalam industri tekstil batik

a. Memanfaatkan peluang segmen pasar pada turis mancanegara yang selama

ini banyak berkunjung ke daerah pemasaran produk seperti Bali, Lombok,

NTT

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dengan meningkatkan

keahlian SDM yang ada melalui pembinaan pelatihan khusus dalam

pengelolaan produksi kreativitas inovasi motif batik.

c. Pengembangan pangsa pasar dengan meningkatkan relasi hubungan

dengan mitra kerja perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar

2. Strategi W-O (Kelemahan-Peluang)

Strategi W-O dibuat dengan tujuan untuk memperbaiki kelemahan internal

dengan memanfaatkan peluang eksternal. Ada beberapa strategi yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kekuatan bersaing pada PT. X

a. Meningkatkan efektivitas manajemen internal perusahaan dalam pelayanan

pada mitrakerja perusahaan

b. Pemberian label merek produk sebagai identitas perusahaan untuk

meningkatkan brand awareness pada konsumen terhadap produk PT. X

Page 74: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

137 Universitas Kristen Petra

c. Menghasilkan bauran inovasi motif produk yang unik sejalan dengan style

pada masyrakat modern

3. Strategi S-T (Kekuatan-Ancaman)

Strategi S-T dibuat dengan tujuan untuk menggunakan kekuatan internal

untuk mengatasi ancaman eksternal. Ada beberapa strategi yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kekuatan bersaing pada PT. X

a. Meningkatkan kapasitas produksi dengan mengoptimalkan kualitas dan

inovasi produk

b. Menjadi market leader yang menciptakan inovasi motif produk dengan

penawaran harga yang terjangkau

c. Mengefisiensikan produktivitas dengan meminimalkan biaya yang

dikeluarkan untuk pengalokasian dana pada pembiayaan modal namun

masih memperhatikan kualitas produk

d. Memonitor pesaing dengan menjalin hubungan kerjasama dengan

mitrakerja perusahaan

4. Strategi W-T (Kelemahan-Ancaman)

Strategi W-T dibuat dengan tujuan untuk memperbaiki kelemahan internal

perusahaan dan menghindari ancaman eksternal. Ada beberapa strategi yang

dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan kekuatan bersaing pada PT.

X

a. Memantau perkembangan pasar dengan memonitor pesaing untuk

mengantisipasi posisi produk perusahaan dalam pasar

b. Membangun hubungan yang baik dengan pesaing dan menciptakan

persaingan pasar yang sehat

c. Mengatur permodalan pada efektivitas internal manajemen yang

digunakan dalam pengelolaan usaha

4.5 Formulasi Strategi Bisnis

4.5.1 Strategi Alternatif

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal pada

perusahaan PT. X, Dari strategi yang dipilih, strategi yang sesuai untuk diterapkan

Page 75: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

138 Universitas Kristen Petra

dalam perusahaan yaitu strategi intensif. Dalam hal ini startegi intensif merupakan

tahap dalam strategi pertumbuhan perusahaan, perusahaan memiliki posisi pangsa

pasar yang relatif rendah namun perusahaan bersaing dalam industri yang

bertumbuh pesat dan perusahaan membutuhkan kas pendapatan yang tinggi.

Perusahaan harus dapat memilih strategi yang tepat dalam menggunakan

startegi intensif yang terbagi kedalam tiga strategi utama yaitu penetrasi pasar

(Market Penetration), Pengembangan pasar (Market Development),

Pengembangan Produk (Product Development). Dari ketiga strategi tersebut,

strategi intensif yang sesuai untuk diterapkan dalam perusahaan adalah strategi

penetrasi pasar (Market Penetration), dan strategi pengembangan produk (Product

Development), sedangkan untuk pengembangan pasar (Market Development)

perusahaan memiliki keterbatasan dalam memasarkan produk ke wilayah

geografis yang baru

Sehingga dari penyusunan alternatif strategi pada matriks SWOT, yaitu

strategi S-O, W-O, S-T, W-T peneliti akan mengkategorikan susunan strategi

matriks SWOT, masing masing kedalam formulasi strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk

Strategi Penetrasi Pasar

Strategi Pengembangan

Produk

Strategi S-O

1. Memanfaatkan

peluang segmen

pasar pada turis

mancanegara yang

selama ini banyak

berkunjung ke daerah

pemasaran produk

seperti Bali, Lombok,

NTT

2. Pengembangan

pangsa pasar dengan

1. Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas produk

dengan

meningkatkan

keahlian SDM yang

ada melalui

pembinaan

pelatihan khusus

dalam pengelolaan

produksi kreativitas

Page 76: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

139 Universitas Kristen Petra

meningkatkan relasi

hubungan dengan

mitra kerja

perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan

pasar.

inovasi motif batik.

Strategi W-O

1. Meningkatkan

efektivitas

manajemen internal

perusahaan dalam

pelayanan pada

mitrakerja

perusahaan

2. Pemberian label

merekmerek sebagai

identitas perusahaan

untuk meningkatkan

brand awareness

pada konsumen

terhadap produk PT.

X

3. Menghasilkan

bauran inovasi

motif produk yang

unik sejalan dengan

style pada

masyrakat modern.

Strategi S-T

1. Menjadi market

leader yang

menciptakan inovasi

motif produk dengan

1. meningkatkan

kapasitas produksi

dengan

mengoptimalkan

Page 77: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

140 Universitas Kristen Petra

penawaran harga

yang terjangkau

2. Memonitor pesaing

dengan menjalin

hubungan kerjasama

dengan mitrakerja

perusahaan.

kualitas dan inovasi

produk dan

mengefisiensikan

produktivitas

dengan

meminimalkan

biaya yang

dikeluarkan untuk

pengalokasian dana

pada pembiayaan

modal namun masih

memperhatikan

kualitas produk.

Strategi W-T

1. Memantau

perkembangan pasar

dengan memonitor

pesaing untuk

mengantisipasi posisi

produk perusahaan

dalam pasar

2. Membangun

hubungan yang baik

dengan pesaing dan

menciptakan

persaingan pasar

yang sehat.

1. Mengatur

permodalan pada

efektivitas internal

manajemen yang

digunakan dalam

pengelolaan usaha.

Tabel 4.6 Formulasi Strategi Bisnis

Sumber : diolah penulis

Page 78: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

141 Universitas Kristen Petra

1. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration)

Strategi bisnis memberikan solusi bagi perusahaan untuk memperkuat

kompetitifnya dipasar. Kondisi industri tekstil batik saat ini terus mengalami

peningkatan pertumbuhan rata – rata sebesar 10 persen setiap tahunnya dan

menjadi peluang bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkannya. Perusahaan saat

ini memiliki jalur distribusi tersebar di beberapa daerah seperti di daerah Jawa

Tengah yaitu Surakarta dan sekitarnya, dan kawasan Indonesia bagian timur

seperti di Jawa Timur, Bali, Lombok, NTT serta perusahaan memiliki surplus kas

dan perputaran kas yang lancar, sehat dan liquid.

Dengan kondisi tersebut, peneliti melihat adanya potensi perusahaan untuk

bertumbuh, sehingga alternatif strategi yang sesuai untuk menumbuhkan

perusahaan ini adalah strategi S-O (Kekuatan-Peluang), S-T (Kekuatan-

Ancaman), dan W-T (Kelemahan-Ancaman). Strategi S-O (Kekuatan-Peluang),

yaitu Memanfaatkan peluang segmen pasar pada turis mancanegara yang selama

ini banyak berkunjung ke daerah pemasaran produk seperti Bali, Lombok, NTT

dan pengembangan pangsa pasar dengan meningkatkan relasi hubungan dengan

mitra kerja perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dengan adanya sektor

pertumbuhan ekonomi tekstil batik yang memiliki peluang sangat positif terhadap

minat asing akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat

mengembangkan segmen pasar yang tidak hanya segmen pasar domestik namun

juga ke segmen pasar pada turis mancanegarayang selama ini banyak berkunjung

ke daerah pemasaran produk seperti Bali, Lombok, NTT karena selama ini

pemasaran didaerah tersebut terbatas, dan produk yang dipasarkan melalui

agen/distributor yang terdapat didaerah teresebut tidak sepenuhnya dapat

menjangkau turis mancanegara. Sehingga perusahaan dengan dukungan investasi

modal yang besar, sistem fungsi pengorganisasian perusahaan yang telah berjaan

dengan baik dan peralatan mesin yang dimiliki sudah menggunakan teknologi

modern akan lebih mudah bagi perusahaan untuk dapat memperluas segmen pasar

kedaerah pendistribusian perusahaan selama inibelum sepenuhnya dijangkau.

Selain itu, perusahaan dapat melakukan pengembangan pangsa pasar dengan

meningkatkan relasi hubungan dengan mitra kerja perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan pasarkarena perusahaan juga telah memiliki pemasaran produk tekstil

Page 79: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

142 Universitas Kristen Petra

batik yang cukup kuat dan besar dengan inovasi produk yang dihasilkan

bervariatif dan beragam, serta kualitas produk yang terjamin. Sehingga

menumbuhkan peluang loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan,dan

perusahaan dengan mudah melakukan pengembangan pangsa pasar bagi

konsumen yang baru dan belum dijangkau oleh perusahaan. Melalui sarama

promosi word of mouth yang dilakukan oleh mitra kerja perusahaan serta berbagai

informasi dan masukan yang diberikan mengenai apa yang menjadi tren dan

kebutuhan pasar.

Strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), yaitu menjadi market leader yang

menciptakan inovasi motif produk dengan penawaran harga yang terjangkau dan

memonitor pesaing dengan menjalin hubungan kerjasama dengan mitrakerja

perusahaan. Perusahaan memiliki pemasaran produk tekstil batik yang cukup kuat

dan besar didukung dengan SDM yang memiliki kemampuan skill sesuai

bidangnya dan berpengalaman. Sehingga dalam menghadapi kompetitif harga

antar pesaing di pasar, dan kompetitif produk yang serupa perusahaan dapat

mengadakan pelatihan khusus kepada SDM dengan mengembangkan skill dan

kemampuan yang dimiliki. Dengan dukungan SDM yang handal dalam

pencipataan inovasi produk, perusahaan dapat menciptakan differensiasi inovasi

motif produk baru yang unik, bervariatif dan beragam dibandingkan dengan

produk pesaing yang sejenis. Selain itu, melalui hubungan relasi perusahaan

dengan mitrakerja yang terjalin dengan baik, perusahaan juga dapat memonitor

pesaing melalui mitrakerja perusahaan. Dengan dukungan pemasaran perusahaan

yang cukup kuat dan besar serta reputasi perusahaan yang baik dalam kualitas

produk yang terjamin perusahaan akan lebih mudah memperoleh informasi

mengenai harga dan kualitas produk yang dijual oleh pesaing.

Strategi W-T (Kelemahan-Ancaman), yaitu memantau perkembangan pasar

dengan memonitor pesaing untuk mengantisipasi posisi produk perusahaan dalam

pasar dan membangun hubungan yang baik dengan pesaing dan menciptakan

persaingan pasar yang sehat. Dengan kelemahan dan ancaman yang sedang

dihadapi perusahaan, perusahaan harus siaga dalam memantau perkembangan

pasar dan persaingan inovasi produk yang semakin kompetitif serta banyaknya

bermunculan pesaing baru yang sulit dikenali oleh perusahaan. Dengan

Page 80: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

143 Universitas Kristen Petra

memonitor pesaing yang ada, perusahaan dapat mengantisipasi posisi produk

perusahaan dalam pasar karena perusahaan sudah tidak memiliki hak paten pada

label merek produk sehingga brand awareness perusahaan kurang dikenal oleh

pelanggan yang baru dan akan sangat mudah bagi pesaing baru untuk menggeser

posisi perusahaan dipasar. Strategi yang sebaiknya dapat dilakukan perusahaan

dalam menghadapi kelemahan dan ancaman yang dimiliki adalah dengan

membangun hubungan yang baik dengan pesaing dan menciptakan persaingan

pasar yang sehat. Dengan demikian apabila antar pengusaha tekstil batik memiliki

relasi hubungan yang baik, perusahaan tidak terus berfokus pada persaingan pasar

yang sempit namun perusahaan akan dengan mudah untuk melihat ceruk pasar

dan mengambil peluang yang ada untuk melakukan penetrasi pasar

2. Strategi Pengembangan Produk (Product Development).

Perusahaan dapat mengupayakan peningkatan penjualan dengan

memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau dengan melakukan

pengembangan produk yang baru. Saat ini banyak nya kompetitif dari pesaing

yang menawarkan berbagai macam produk yang baru, dengan hadirnya ancaman

produk pesaing yang baru, akan sangat mempengaruhi penjualan dan laba

perusahaan. Sehingga upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghadapi

ancaman produk dari pesaing adalah menentukan alternatif strategi yang sesuai

untuk dapat mengembangkan produk dari perusahaan ini. Strategi tersebut adalah

Strategi S-O (Kekuatan-Peluang), Strategi W-O (Kelemahan-Peluang), Strategi S-

T (Kekuatan-Ancaman), Strategi W-T (Kelemahan-Ancaman). Strategi S-O

(Kekuatan-Peluang), yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dengan

meningkatkan keahlian SDM yang ada melalui pembinaan pelatihan khusus

dalam pengelolaan produksi kreativitas inovasi motif batik. Dengan adanya

peluang daya minat beli masyarakat terhadap produk batik yang cukup tinggi, dan

kreativitas inovasi differensiasi produk tekstil batik yang tidak terbatas.

Perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan dukungan

perkembangan dari teknologi peralatan mesin perusahaan yang modern, untuk

menghasilkan kapasitas produk dengan kuantitas yang maksimal. Didukung

dengan adanya SDM perusahaan yang handal memiliki kemampuan skill dan

pengalaman, maupun melalui dukungan dari faktor politik dengan upah tenaga

Page 81: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

144 Universitas Kristen Petra

kerja yang masih rendah, perusahaan juga dapat mencari tenaga kerja baru yang

ahli dalam menciptakan kreativitas inovatif yang baru dalam peningkatan

kuantitas perusahaan. Namun dalam hal ini, perusahaan juga memperhatikan

production, planning, dan control untuk tetap menjaga kualitas produk yang

dihasilkan

Strategi W-O (Kelemahan-Peluang), yaitu meningkatkan efektivitas

manajemen internal perusahaan dalam pelayanan pada mitrakerja perusahaan,

pemberian label merek sebagai identitas perusahaan untuk meningkatkan brand

awareness pada konsumen terhadap produk PT. X, menghasilkan bauran inovasi

motif produk yang unik sejalan dengan style pada masyrakat modern. Perusahaan

menerapkan sistem pengkoordinasian yang tidak efektif, karena dalam

pengambilan keputusan didalam perusahaan bersifat linier atau sentralisasi,

sehingga segala adanya perencanaan maupun permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan diputuskan oleh seorang direktur / owner sebagai decision makerdan

keputusan menjadi tidak efektif karena harus menunggu dan memakan waktu

yang cukup lama. Dengan permasalahan yang sering dihadapi adalah pelayanan

maupun kebutuhan perusahaan kepada mitrakerja perusahaan baik supplier

maupun agen atau dsitributor menjadi terhambat. Untuk itu, perusahaan dapat

meningkatkan efektivitas manajemen internal perusahaan sehingga dalam

pelayanan pada mitrakerja perusahaan menjadi efektif dan kegiatan operasional

perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan juga perlu adanya

pemberian label merek merek terhadap produk yang dihasilkan karena saat ini

perusahaan sudah tidak lagi memiliki hak paten yang melindungi produk label

merek merek dari pada perusahaan, selain itu juga melihat daya minat beli

masyarakat terhadap produk batik, setiap pesaing berlomba lomba untuk

menciptakan brand awareness produknya di pasar. Sehingga agar produk

perusahaan tidak tergeser oleh pesaing dipasar, perusahaan sebaiknya dapat

memberikan label merek merek sebagai identitas perusahaan untuk meningkatkan

brandawareness pada konsumen terhadap produk PT. X. Dalam melihat

perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin terlihat berbeda dari masa ke

masa, selain itu perusahaan juga didukung dengan perkembangan kemajuan

teknologi mesin serta daya minat beli masyarakat yang tinggiakan menjadi

Page 82: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

145 Universitas Kristen Petra

peluang bagi perusahaan dalam menciptakan produk dengan bauran inovasi motif

yang unik sehingga brand awareness produk perusahaan dapat dikenal di

kalangan konsumen dengan memiliki inovasi produk yang dihasilkan tidak

monoton yang berdasarkan pada produk yang telah dihasilkan sebelumnya namun

dapat sejalan dengan style pada masyrakat modern dengan kreativitas inovasi

batik yang tidak terbatas

Strategi S-T (Kekuatan-Ancaman), yaitu meningkatkan kapasitas produksi

dengan mengoptimalkan kualitas dan inovasi produk dan mengefisiensikan

produktivitas dengan meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk pengalokasian

dana pada pembiayaan modal namun masih memperhatikan kualitas produk.

Persaingan inovasi produk tekstil batik yang bervariasi dan beragam, ditambah

juga banyaknya pesaing baru yang bermunculan sehingga persaingan antar

industri tekstil batik semakin kompetitif yang berkisar 25-40%. Namun dengan

kekuatan yang dimiliki perusahaan, dengan dukungan modal perusahaan yang

cukup kuat dan besar dengan peralatan mesin perusahaan yang sudah

menggunakan teknologi modern, perusahaan dapat dengan mudah meningkatkan

kapasitas yang dimiliki dengan kualitas dan inovasi produk yang dihasilkan

berbeda dari pesaing. Siklus bisnis ekonomi yang terjadi pada sepuluh tahun

terakhir sangat berpengaruh pada profit margin perusahaan yang mengalami

penurunan yang signifikan dari profit margin sebesar 50 % menjadi berkisar 10%.

Selain itu perusahaan juga sangat rentan dalam menghadapi inflasi perekonomian

karena 100% bahan baku pewarnaan tekstil bergantung pada bahan baku impor,

sehingga perusahaan mengikuti harga kurs dollar dipasar yang tidak stabil.

Namun melihat ancaman yang dihadapi perusahaan, perusahaan dapat

memanfakatkan kekuatan yang dimiliki dengan mengefisiensikan pada

produktivitas melalui production, planning, control yang telah diterapkan didalam

perusahaan sehingga mutu kualitas produk dapat tetap terjaga dengan selain itu

juga dengan dukungan fungsi organisasi dalam perusahaan yang saling dapat

berkoordinasi untuk meminimalkan budget biaya dari perusahaan dan

memanfaatkan opportunity cost yang dimiliki untuk pengalokasian dana pada

pembiayaan operasional maupun kebutuhan modal yang lain dalam perusahaan.

Page 83: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

146 Universitas Kristen Petra

Strategi W-T (Kelemahan-Ancaman), yaitu mengatur permodalan pada

efektivitas internal manajemen yang digunakan dalam pengelolaan usaha.

Dampak dari biaya perubahan teknologi yang digunakan menggerus investasi

modal perusahaan. Perusahaan dalam pembelian peralatan mesin yang modern

yang memiliki kualitas dan kuantitas dengan hasil produksi yang maksimal

membutuhkan kebutuhan biaya modal yang cukup besar yang dapatterlihat dari

harga pembelian mesin, perawatan mesin, bahan bakar maupun listrik yang

digunakan, serta membutuhkan tenaga ahli dalam pengoperasian mesin. Serta

ancaman lain yang dihadapi perusahaan dari perubahan perkembangan teknologi

akan memberikan peluang bagi pesaing untuk dengan mudah membeli dan

menggunakan mesin yang serupa. Sehingga dalam menghadapi ancaman yang

sulit bagi perusahaan, perusahaan dapat mengkomunikasikan kembali kepada

pemilik sebagai pihak yang berwenang dalam pengambilan keputusan untuk

mensosialisasikan kepada seluruh internal manajemen melakukan efektivitas

dalam mengatur permodalan untuk pengelolaan operasional perusahaan yang

lebih efisien sehingga dengan perkembangan kemajuan mesin teknologi dapat

memberikan nilai efisiensi bagi produktivitas perusahaan

4.5.2 Implikasi Manajerial

Dari kedua alternatif strategi yaitu strategi penetrasi pasar (Market

Penetration), dan strategi Pengembangan Produk (Product Development). Berikut

adalah implikasi manajerial yang merupakan kegiatan yang perlu untuk dilakukan

oleh setiap divisi dalam mendukung kegitan manajerial dalam melakukan strategi

intensif yang merupakan perpaduan dari strategi penetrasi pasar (Market

Penetration), dan strategi Pengembangan Produk (Product Development). Strategi

intensif yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mencari dan

menjangkau pangsa pasar baru kepada konsumen yang belum mengenal produk

tekstil batik serta memperbaiki inovasi maupun kualitas produk yang telah ada

atau mengembangkan produk yang baru dengan bauran inovasi motif yang

bervariasi dan beragam. Untuk mendukung kedua strategi dari strategi intensif

tersebut, maka dibutuhkan dukungan dari divisi-divisi perusahaan, antara lain :

a. Divisi Sales and Marketing

Page 84: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

147 Universitas Kristen Petra

Dalam mendukung strategi intensif yang dilakukan, divisi Sales and

Marketing perlu mencari pangsa pasar yang baru. Seperti pada halnya

segmen pasar pada turis mancanegara yang selama ini banyak berkunjung

ke daerah pemasaran produk namun belum sepenuhnya dapat dijangkau.

Perusahaan dapat mengirimkan tenaga ahli pemasar atau sales ke daerah

tersebut untuk melakukan survey dan penjangkauan pasar, seperti hal nya

survey pada daerah daerah tertentu, dimana wisatawan dengan mudah

menemukan produk yang dijual perusahaan. Perusahaan juga dapat mencari

koneksi kepada mitrakerja perusahaan yang baru seperti agen/distributor

yang dapat menjangkau kedaerah tersebut. Perusahaan dapat membangun

building relation untuk memiliki relasi dalam promosi pemasaran produk

dengan memberikan informasi pada contoh sampel produk, serta

memberikan promosi penawaran harga seperti diskon produk kepada mitra

kerja perusahaan yang baru maupun pemberian gift maupun bonus apabila

mengambil dalam jumlah yang besar, memberikan fasilitas terms of

payment dalam kemudahan pembayaran, serta perusahaan selalu availability

dalam persediaan barang pemesanan. Dalam melakukan pengembangan

segmen pasar yang baru, perusahaan perlu memonitor pesaing yang selama

ini telah berhasil menjangkau segmen pasar tersebut, mengenal inovasi

produk yang diminati oleh pasar seperti inovasi corak, motif, dan warna

sehingga perusahaan dapat menciptakan inovasi produk tekstil batik pada

varian yang berbeda. Serta divisi pemasaran juga harus tetap memantau

segmen pasar yang selama ini telah dijangkau baik dalam perubahan minat

pasar maupun inovasi produk baru yang dihasilkan pesaing agar posisi

perusahaan tidak tergeser dan tetap menjadi market leader dalam pasar.

b. Divisi Human Resources Development

Dalam mendukung strategi intensif, divisi operasional dan personalia, perlu

mempersiapkan seluruh karyawan untuk perubahan yang akan akan

dilakukan. Divisi Human Resource bertanggung jawab dalam mengelola

dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini termasuk

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan

pengembangan kualitas sumber daya manusia. Seperti halnya pada

Page 85: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

148 Universitas Kristen Petra

kebutuhan divisi pemasaran dalam tenaga ahli pemasar, divisi Human

Resource memiliki bagian personalia yang membantu dalam melakukan

seleksi dan mempersiapkan personil ahli pemasar yang berkompetensi untuk

ditempatkan dilokasi dilapangan. Bagian personalia akan menyediakan

sarana dan bahan pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan

operasional, serta pembinaan yang diberikan dalam pengawasan kerja

dilapangan seperti sasaran mutu atau target yang telah ditentukan melalui

pemberian motivasi kerja, briefing, apel lapangan dan pembinaan

keterampilan yang diperlukan dilapangan. Dalam hal ini bagian personalia

jugaharus dapat memiliki komunikasi internal yang secara efektif dengan

personil untuk merespon setiap keluhan maupun kebutuhan yang diperlukan

dilapangan apabila adanya ketidaksesuain prosedur dalam kegiatan

operasional dilapangan. Sehingga apabila kegiatan operasional dapat

berjalan dengan baik adanya laporan yang diberikan terkait dengan kegiatan

operasional dilapangan kepada mitrakerja perusahaan yang berupa laporan

kunjungan, laporan mingguan dan bulanan.

c. Divisi Produksi dan Operasional

Dalam mendukung strategi intensif, divisi produksi dan operasional

merupakan bagian yang mengatur dan mengkordinasikan sistem operasional

secara efektif dan efisien serta memeriksa semua produk yang dihasilkan.

Melalui divisi Sales and Marketing, perusahaan akan memperoleh informasi

inovasi produk yang diminati oleh pasar seperti inovasi corak, motif, dan

warna sehingga perusahaan dapat menciptakan inovasi produk tekstil batik

pada varian yang berbeda. Sehingga melalui dukungan dari staff grafis akan

merancangkan ide kreatifnya dalam memunculkan inovasi-inovasi motif

produk tekstil batik yang modern dan dinamis melalui tahap pembuatan

prototype yang berupa sampel produk. Apabila sampel produk yang

dikirimkan sesuai maka dibuat job order. Dalam hal ini divisi produksi dan

operasional yang membuat keputusan-keputusan dalam kegiatan operasional

dan produksi mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan

kapan pemesanan dilakukan. Selain itu, dalam hal kelancarkan pekerjaan

dari penerimaan pesanan sampai selesainya produk, divisi produksi dan

Page 86: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek ... · perusahaan ini masih tidak memiliki badan hukum yang jelas, pada tahun 1990 perusahaan ini baru diresmikan oleh Bapak Soedomo

149 Universitas Kristen Petra

operasional berkoordinasi oleh bagian PPC (Production, Planning, Control)

yang akan mengontrol kualitas dari setiap pesanan barang ke bagian

produksi, dan menindaklanjuti perkembangan setiap minggu ke bagian

produksi melalui pengawas kualitas produk (QC). Sehingga secara efektif

divisi produksi dan operasional harus memiliki komunikasi internal yang

secara efektif dalam pengambilan keputusan antar bagian divisi sehingga

dalam manajemen waktu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman

pendistribusian barang yang telah ditentukan, dapat mengatur dan

menentukan besarnya jumlah kapasitas dengan tepat dalam penyedian bahan

produksiserta mengatur posisi pengawas kualitas di masing-masing titik

pekerjaan.

d. Divisi Keuangan dan Adminitrasi

Dalam mendukung strategi penetrasi pasar, divisi keuangan merupakan

bagian penyediaan modal dalam pelaksanaan strategi intensif. Melalui

laporan kegiatan divisi yang telah diterima, divisi keuangan perlu

melakukan rapat koordinasi antar divisi dalam melaksanakan perencanaan

dan pengendalian anggaran bulanan, triwulan dan tahunan bidang keuangan

sesuai dengan target yang ditentukan, mengevaluasi rencana kebutuhan

biaya operasional dan modal serta memberikan pertimbangan mengenai

kebutuhan dana yang tidak tersedia alokasi anggaran dan kebutuhan dana

lain di luar anggaran. Sehingga divisi keuangan dapat memproyeksikan

laporan keuangan perusahaan pada divisi masing masing dan

memperkirakan biaya yang efisien untuk penyediaan modal dalam

mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP). Dengan demikian akan lebih mudah bagi divisi keuangan untuk

mengatur pengajuan perencanaan kebutuhan pada masing masing divisi dan

mengevaluasi serta menyampaikan laporan keuangan mengenai perincian

kegiatan pada masing masing divisi (neraca, laporan laba / rugi, laporan arus

kas) yang auditable secara berkala pada anggaran perusahaan