22
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas 2.1.1. Definisi Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang di tujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di butuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Soekidjo Notoadmojo, 2003). Menurut Ruth B Freeman (1981) dalam buku (Soekidjo Notoadmojo, 2003). mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat, pelayanan ini tercakup dalam spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan dasar yang melibatkan 8

4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

STASE KOMUNITAS

Citation preview

Page 1: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

2.1.1. Definisi

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan

profesional yang di tujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada

kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang

optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Dengan

menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di butuhkan dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pelayanan keperawatan (Soekidjo Notoadmojo, 2003).

Menurut Ruth B Freeman (1981) dalam buku (Soekidjo Notoadmojo,

2003). mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas adalah kesatuan

yang unik dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat yang

ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan

baik sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,

kelompok khusus atau masyarakat, pelayanan ini tercakup dalam spektrum

pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan

kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan

keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi dasar keperawatan komunitas

menurut American Nurses Assicoation (ANA, 1980) dalam Buku

(Mubarak, 2005) didasarkan pada asumsi:

1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks

2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen

pelayanan kesehatan

3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil

pendidikan dan penelitian melandasi praktek.

4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan

komunitas perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama.

8

Page 2: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-asumsi

dasar mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan

2. Merupakan bidang khusus keperawatan

3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu

sosial (interaksi sosial dan peran serta masyarakat)

4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.

5. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif,

rehabilitatif dan resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif

dan promotif.

6. Melibatkan partisipasi masyarakat

7. Bekerja secara team (bekerjasama)

8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku

9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah

10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat

kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

2.1.2. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas

2.1.2.1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi

kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.

2.1.2.2. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok

khusus dan msyarakat dalam hal:

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi

2. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah

3. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan

/keperawatan

4. Menanggulangi masalah kesehatan/ keperawatan yang mereka hadapi

9

Page 3: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

5. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah

kesehatan/keperawatan

6. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan/keperawatan

7. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara

mandiri (self care).

8. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan

9. Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam

menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya

norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera

10. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap

masalah kesehatan.

2.1.3. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas

Menurut (Riyadi, 2007), Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun

yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.

1. Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan

merawat diri sendiri oleh suatu hal, maka akan dapat mempengaruhi

anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala

keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam

suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau

adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila

salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah

kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota

keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.

3. Kelompok Khusus

10

Page 4: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang

terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk

diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan petumbuhannya, seperti:

1. Ibu hamil

2. Bayi baru lahir

3. Balita

4. Anal usia sekolah

5. Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan

dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1. Penderita penyakit menular, seperti : TBC, dan lain sebagainya.

2. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes

mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain

sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranyaa

1. Wanita tuna susila

2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu

4. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama

cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan

menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-

batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan

kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan

bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama

anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik

permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun

kesehatan khususnya. (Mubarak, 2005).

11

Page 5: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

2.1.4. Strategi Keperawatan Kesehatan Komunitas

Menurut (Ferry Efendi, 2009) Keperawatan komunitas menerapkan suatu

strategi pelaksanaan yang berfokus pada peningkatan peranserta

masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Tahapan

penerapan asuhan keperawatan komunitas adalah segabai berikut :

1. Tahap persiapan

a. Pengaktifan sumber daya yang dimiliki.

b. Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

c. Interaksi dengan masyarakat yang bertujuan untuk terbinanya rasa

saling percaya

2. Tahap pengorganisasian

a. Pembinaan terhadap organisasi pelayanan kesehatan yang ada seperti

pokjakes, kader, melalui masyarakat RT, tokoh masyarakat, dan

puskesmas

b. Penyusunan rencana kerja kelompok dengan baik dan terperinci

3. Tahap edukasi dan latihan

Mengadakan pertemuan secara teratur dalam kelompok-kelompok inti

dengan menetapkan masalah, rencana tindakan, dan evaluasi.

2.1.5. Ruang Lingkup Keperawatan Kesehatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan

kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif)

dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya

(resosialisasi). (Nasrul Effendi, 2001).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, menurut (Nasrul

Effendi, 2001) kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan

promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan

resosialitatif.

12

Page 6: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

1. Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat

b. Pemeliharaan kesehatan perseorangan

c. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

d. Olahraga secara teratur

e. Rekreasi

f. Pendidikan seks

2. Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan

gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat melalui kegiatan:

a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas

maupun kunjungan rumah

c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas

ataupun di rumah

d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui

3. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota

keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau

masalah kesehatan, melalui kegiatan:

a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari

Puskesmas dan rumah sakit.

c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin

dan nifas.

d. Perawatan payudara

e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

13

Page 7: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

4. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi

penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap

kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,

dilakukan melalui kegiatan Latihan fisik baik yang mengalami

gangguan fisik ataupun yang tidak mengalami gangguan fisik.

5. Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga

dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya

adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena

menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-

kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna

wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi meyakinkan

masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai

masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah

kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan

penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jeals dan dapat

dimengerti.

2.1.6. Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut,

menurut (Depkes RI, 2007) maka dapat di kembangkan falsafah

keperawatan kesehatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan

komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan

komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap

pengaruh lingkungan (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual) terhadap

kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi

keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang

terdiri dari 4 hal penting yaitu : manusia, kesehatan, lingkungan dan

keperawatan sehingga dapat di rumuskan sebagai berikut:

14

Page 8: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

1. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan pekerjaan yang luhur

dan manusiawi yang di tujukan kepada individu, keluarga dan

kelompok

2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan

kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang

sehat pada umumnya.

3. Pelayanan keperawatan kesehatan harus terjangkau dan dapat diterima

oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan

4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan

berlangsung secara berkesinambungan

6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai

consumer pelayanan keperawatan kesehatan, menjamin suatu hubungan

yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam

kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status

kesehatan masyarakat

7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat di

rencanakan secara berkesinambungan dan terus menerus

8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas

kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan

berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan sendiri.

Paradigma Kesehatan Komunitas menurut (Ferry Efendi, 2009) di jabarkan

masing-masing unsur sebagai berikut:

a. Manusia

Manusia sebagai klien berarti sekumpulan individu atau klien yang memilki

nilai, keyakinan, minat, dan interaksi satu sama lainnya untuk mencapai

tujuan.

15

Page 9: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

b. Kesehatan

Adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar

klien atau komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai

dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.

c. Lingkungan

Semua factor  internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang

bersifat biologis, psikologis, sosial, cultural, dan spiritual.

d. Keperawatan

Intervensi bertujuan untuk menekan stressor atau meningkat kemampuan klien

melalui upaya pencegahan primer, sekunder, dan tertier.

2.2. Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

2.2.1. Pengertian Proses Keperawatan Komunitas

Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk

menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan

dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara

kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut

dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis.

Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses

pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf,

Weitzel dan Fuerst, 2001).

Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang

bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam

rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau

masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :

pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis

keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi

tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas

mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan

pelayanan asuhan keperawatan.

Dalam perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan, tokoh –

tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap

16

Page 10: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat

benar – benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan

dan keperawatan yang diberikan (Nursalam, 2008).

2.2.2. Tujuan Dan Fungsi Proses Keperawatan Komunitas

2.2.2.1. Tujuan

Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah menurut

(Mubarak, 2005) adalah:

a. Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu,

efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada

masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis,

dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.

c. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas

harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi,

penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan

interpersonal yang baik.

2.2.2.2. Fungsi

a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi

tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan

masalah klien melalui asuhan keperawatan.

b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan

kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.

c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahabn

masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta

masyarakat.

d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan

permasalahannya  atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan

dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses

penyembuhannya.

17

Page 11: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

2.2.3. Langkah-Langkah Proses Keperawatan Komunitas

Menurut buku (Fallen. R & R. Budi Dwi K, 2010) Banyak ahli yang

mendefinisikan tentang langkah – langkah proses keperawatan diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI

Membagi dalam empat tahap yaitu : (a) Identifikasi, (b) Pengumpulan data (c)

Rencana dan kegiatan (d) serta Penilaian.

2. Freeman

Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu : (a) Membina

hubungan saling percaya dengan klien, (b) Pengkajian, (c) Penentuan tujuan

bersama keluarga dan orang terdekat klien, (d) Merencanakan tindakan

bersama klien, (e) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, dan (f) Hasil

evaluasi.

3. S.G Bailon

Membagi menjadi empat tahap yaitu : (a) Pengkajian, (b) Perencanaan, (c)

Implementasi, dan (d) Evaluasi. Dari pendapat – pendapat dari para ahli

tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah –

langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :

(1)   Pengkajian

(2)   Diagnosis Keperawatan

(3)   Perencanaan

(4)   Pelaksanaan

(5)   Evaluasi atau penilaian

2.2.3. Langkah – Langkah Proses Asuhan Keperawatan Komunitas

2.2.3.1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatu kumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat

untuk mengukur keadaan masyarakat dengan memakai sistem norma-norma

18

Page 12: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

kesehatan masyarakat yang merupakan sistem terintegretasi dan kesanggupan

masyarakat untuk mengatasinya (Erwin, 2002).

Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian adalah :

Pengumpulan data :

1. Data umum

a. Lokasi daerah binaan

b. Keadaan geografi

1) Luas wilayah

2) Pola demografi

2. Data khusus

a. Data cultural

1) Tingkat pendidikan

2) Pekerjaan

3) Tingkat sosial ekonomi

4) Kebudayaan dan kebiasaan

b. Data kesehatan (cakupan pelayanan kesehatan)

1) Kesehatan ibu dan anak

2) Keadaan gizi ibu dan anak

3) Keluarga berencana

4) Imunisasi

5) Penyakit-penyakit yang diderita

c. Keadaan Kesehatan Lingkungan

1) Perumahaan

2) Sumber air

3) Tempat pembuangan sampah

4) Pembuangan Air Kotor

5) Jamban

3. Pengelolahan Data

Setengah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

19

Page 13: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

a. Klasifikasi/kategori

b. Perhitungan persentase cakupan (Telly)

c. Tabulasi data

d. Interprestasi data

e. Analisa data

4. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan dan menghubungkan data

dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui

kesenjangan/ masalah yang dihadapi oleh masyrakat, baik itu masalah

keperawatan/masalah kesehatan yang dihadapi masyrakat (Erwin, 2002).

Tujuan analisa data antara lain:

a. Menetapkan kebutuhan komunitas

b. Menetapkan kekuatan

c. Mengidentifikasi pola respon komunitas

d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

2.2.3.2. Diagnosa Keperawatan Komunitas

Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan,

diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status

kesehatan masyrakat baik yang nyata (actual) dan yang memungkinkan tejadi

(potensial) (Erwin, 2002).

Menurut muecke 1984 diagnosa mengandung komponen utama yaitu:

a. Resiko

Merupakan kesehatan spesifik yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi

oleh masyrakat

b. Diantara Warga

Berisikan tentang masyrakat binaan

c. Sehubungan Dengan

Mengandung karakteristik masyarakat dan lingkungan yang teridentifikasi.

20

Page 14: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

2.2.3.3. Perencanaan

Menurut (Erwin, 2002), Perencanaan asuhan keperawatan masyrakat

disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan, rencana

keperawatan yang disusun harus mencakup :

a. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai

b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakssanakan

c. Kriteria hasil untuk menilai pencapain tujuan.

Kriteria perumusan masalah:

1) Berfokus pada masyrakat

2) Jelas dan singkat

3) Dapat diukur dan diobservasi

4) Realistis

5) Waktu relative dibatasi (jangka pendek, menegah, panjang)

Format formulasi dibatasi (jangka pendek, menegah, panjang)

1) Satuan objek (masyrakat)

2) Prilaku masyrakat yang diamati

3) Susunan predikat ( kondisi yang mencakup perilaku masyrakat)

4) Criteria untuk menentukan pencapain tujuan.

2.2.3.4. Rencana Tindakan Keperawatan

Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan masyarakat:

a. Identifikasi alternative tindakan keperawatan

b. Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

c. Libatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan (musyawarah

masyrakat desa, lokakarya mini)

d. Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang

sangat dirasakan masyarakat.

f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai

g. Tindakan harus bersifat realiatis dan disusun secara berurutan.

21

Page 15: 4. BAB II LAPORAN KOMUNITAS

2.2.3.5. Pelaksanaan

Menurut (Erwin, 2002), Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari

rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Prinsip-prinsip dalam

pelaksanaan keperawatan:

a. Berdasarkan respon masyarakat

b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.

c. Meningkatkan kemampuan masyrakat dalam pemeliharaaan diri serta

lingkungannya

d. Bekerja dengan profesi lain

e. Menetapkan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

f. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.

g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam melaksanakan

keperawatan.

2.2.3.6. Evaluasi

Tujuan dari evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah

diharapkan.

b. Menilai efektivitas proses keperawatan mulai pengkajian sampai dengan

pelaksanaan

c. Hasil evaluasi keperawatan digunakan sebagai perencanaan selanjutnya

apabila masalah belum teratasi.

22