52067867 Teori Osborn KLP 8

Embed Size (px)

Citation preview

BAB XI OSBORNE REYNOLDS 11.1 Maksud dan Tujuan 1. 2. 3. 4. Mengamati jenis-jenis aliran fluida. Menentukan bilangan Reynolds berdasarkan debit. Mencari hubungan antara bilangan Reynolds dengan jenis aliran. Mengamati profil parabolic dari aliran laminer.

11.2

Alat & bahan yang Digunakan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pesawat Osborne Reynolds Tinta Gelas ukur Hp Thermometer Air

11.3

Teori Dasar Pada tahun 1884 Osborne Reynolds melakukan percobaan untuk

menunjukkan sifat-sifat aliran laminer dan turbulen. Alat yang digunakan terdiri dari pipa kaca yang dapat melewatkan air dengan berbagai kecepatan. Aliran tersebut diatur oleh katub A. pipa kecil B yang berasal dari tabung berisi zat warna C ujungnya yang lain berada pada lubang masuk pipa kaca. Reynolds menunjukkan bahwa untuk kecepatan aliran yang kecil di dalam pipa kaca, zat warna akan mengalir dalam satu garis lurus seperti benang yang sejajar dengan sumbu pipa. Apabila katub dibuka sedikit demi sedikit, kecepatan aliran akan bertambah besar dan benang warna mulai bergelombang yang pada akhirnya pecah dan menyebar pada seluruh aliran di dalam air. Kecepatan rerata pada masa benang warna mulai pecah disebut kecepatan kritik. Penyebaran dari benang warna disebabkan oleh pencampuran dari pertikelpartikel zat cair selama pengaliran.

XI - 1

Dari percobaan yang dilakukan oleh Reynolds, dapat disimpulkan bahwa pada kecepatan kecil, pencampuran tidak terjadi dan partikel-partikel zat cair bergerak dalam lapisan-lapisan yang sejajar, dan menggelincir terhadap lapisan di sampingnya. Keadaan ini disebut aliran laminer. Pada kecepatan yang lebih besar, benang warna lebih menyebar pada seluruh penampang pipa, dan terlihat bahwa pencampuran dari partikel-partikel zat cair terjadi, keadaan ini disebut aliran turbulen. Alat ini merupakan tiruan alat yang dipakai oleh Prof. Osborne Reynolds (ahli fisika inggris 1842-1912) untuk mengamati sifat-sifat aliran fluida di dalam pipa bisa dibedakan menjadi: Aliran laminer Aliran turbulen Aliran transisi

Aliran Laminer

Aliran Transisi Gambar 11 1. Sketsa Jenis Aliran

Aliran Turbulen

Aliran laminer adalah kondisi aliran dengan garis-garis aliran mengikuti jalur yang sejajar, sehingga tidak terjadi percampuran antara bidang-bidang geser di dalam fluida. Sedangkan aliran turbulen merupakan kondisi aliran yang saling bersilangan sehingga terjadi percampuran antara bidang-bidang geser di dalam fluida. Salah satu kriteria yang menunjukan tingkat turbulensi aliran adalah

bilangan Reynolds (Re) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan aliran rata-rata (u), diameter karakteristik pipa (D), dan viskositas kinematik fluida ( )

XI - 2

Re atau Re

U .D .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... 11.1 .... 4.Q .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..........11.2 . . .D

Bila bilangan Reynolds dari aliran fluida tertentu dalam suatu pipa nilainya kurang dari 2000, maka aliran yang terjadi adalah aliran laminer, sedangkan bila lebih dari 4000 maka aliran yang terjadi adalah aliran turbulen. Apabila suatu fluida dialirkan di antara batas-batas yang tetap, maka hambatan terhadap gerakan aliran akan mempunyai nilai terbesar pada permukaan-permukaan batasnya. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya perlambatan kecepatan partikel fluida pada permukaan batas, sehingga akan membentuk suatu profil kecepatan pada aliran laminer yang berbentuk parabola bisa diamati melalui percobaan ini.

Keterangan: 1. Tabung tinta 2. Katup pengatur tinta 3. Sekrup 4. Jarum 5. Inlet 6. Tabung aliran 7. Katup pengatur 8. Pipa inlet 9. Pipa pembuang 10. Over Flow visualisasi

Gambar 11 - 2.

Pesawat Osborne Reynolds

XI - 3

11.4.

Prosedur percobaan

11.4.1. Langkah Kerja 1. Mengatur alat sehingga kedudukan mendatar, menghubungkan semua pipa pemberi dan pembuang. 2. Membuka katup pemasukan dan membiarkan air memasuki tangki penenang. Mengusahakan tercapainya muka air yang constant dengan membuang kelebihan air melalui pipa pembuang bagian atas. 3. Mendiamkan air selama 5 menit dan mengukur temperature air dengan memasukan thermometer kedalamnya. 4. Membuka katup pengontrol aliran sedikit demi sedikit dan mengatur katup jarum pengontrol zat warna sampai tercapai aliran lambat dengan zat warna terlihat jelas. 5. Menentukan besar debit yang lewat dengan menampung aliran lewat pipa pembuangan selama selang waktu tertentu ke dalam gelas ukur. 6. Mengulangi prosedur di atas untuk debit Q yang berubah-ubah dari kecil ke besar . 7. Mengerjakan kebalikan proses di atas untuk debit yang berubahubah dari besar ke kecil . 8. Mengamati profil kecepatan, dengan cara menurunkan injector zat warna ke dalam mulut inlet, dan dalam keadaan tidak ada aliran membuka katup jarum dari reservoir zat warna dan meneteskan zat warna ke dalam air. Membuka katup pengontrol aliran lalu

mengamati jenis aliran yang terjadi. 9. Mengukur kembali temperature pada akhir percobaan.

XI - 4

11.4.2.

Flow Chart Prosedur PercobaanMulaiMenyiapkan alat & bahan: Pesawat Osborne Reynolds Tinta Gelas ukur Thermometer Air

Persiapandan pembuang.

Mengatur alat sehingga kedudukan mendatar, menghubungkan semua pipa pemberi

Membuka katup pemasukan dan membiarkan air memasuki tangki penenang. Mengusahakan agar tercapainya muka air yang constant dengan membuang kelebihan air melalui pipa pembuang bagian atas. mendiamkan Air selama 5 menit dan mengukur temperature air dengan memasukan

Proses Pengujian

thermometer kedalamnya. Membuka katup pengontrol aliran sedikit demi sedikit dan mengatur katup jarum pengontrol zat warna sampai tercapai aliran lambat dengan zat warna terlihat jelas. Menentukan besar debit yang lewat dengan menampung aliran lewat pipa pembuangan selama selang waktu tertentu ke dalam gelas ukur. Mengulangi prosedur di atas untuk debit Q yang berubah-ubah dari kecil ke besar . Mengerjakan kebalikan proses di atas untuk debit yang berubah-ubah dari besar ke kecil . Menurunkan injector zat warna ke dalam mulut inlet, dan dalam keadaan tidak ada aliran membuka katup jarum dari reservoir zat warna dan meneteskan zat warna ke dalam air. Membuka katup pengontrol aliran lalu mengamati jenis aliran yang terjadi. Mengukur kembali temperature pada akhir percobaan.

Analisa Hasil

Perhitungan bilangan Reynolds : atau

Selesai

Gambar 11 3. Flow Chart Prosedur Percobaan Osborn Reynolds

XI - 5