10
DIARE PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN (TODDLER) KONSEP MEDIS Pengertian Beberapa pengertian diare: Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999). Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997). Anak usia TODDLER adalah anak usia antara 1 sampai 3 tahun (Donna L. Wong) Penyebab Faktor infeksi Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).

53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Poin diagnostik diare untuk anak

Citation preview

Page 1: 53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

DIARE PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN (TODDLER)

KONSEP MEDIS

Pengertian

Beberapa pengertian diare:

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan,

dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni

100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).

Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali

sehari.

Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3

kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat

bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997).

Anak usia TODDLER adalah anak usia antara 1 sampai 3 tahun (Donna L. Wong)

Penyebab

Faktor infeksi

Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada

anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,

Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus,

Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C.

albicans).

Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat

menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,

ensefalitis dan sebagainya.

Faktor Malabsorbsi

Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),

monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa

merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu

dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

Faktor Makanan:

Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap

Page 2: 53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

jenis makanan tertentu.

Faktor Psikologis

Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi tetapi

dapat ditemukan pada anak yang lebih besar.

Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:

Gangguan osmotik

Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik

dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam

lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk

mengeluarkannya sehingga timbul diare.

Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi

peningklatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul

diare kerena peningkatan isi lumen usus.

Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap

makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan

mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.

Manifestasi Klinis

Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, napsu makan berkurang

kemudian timbul diare. Tinja mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama

berubah kehijauan karena bercampur dengan empedu. Daerah anus dan sekitarnya timbul luka

lecet karena sering defekasi dan tinja yang asam akibat laktosa yang tidak diabsorbsi usus selama

diare.

Gejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare dan dapat disebabkan karena

lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila

kehilangan cairan terus berlangsung tanpa penggantian yang memadai, gejala dehidrasi mulai

tampak yaitu: berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung

(pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit kering.

Page 3: 53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

Bila dehidrasi terus berlanjut dapat terjadi renjatan hipovolemik dengan gejala denyut

jantung menjadi cepat, denyut nadi cepat dan lemah bahkan tidak teraba, tekanan darah menurun,

klien tampak lemah dengan kesadaran menurun. Karena kekurangan cairan, diuresis berkurang

(oliguria sampai anuria). Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat, pernapasan

cepat dan dalam (pernapasan Kussmaul).

Prinsip Penatalaksanaan

Penatalaksanaan diare akut pada anak:

Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.

Dietetik

Obat-obatan

Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.

Ada 4 hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan

akurat, yaitu:

Jenis cairan yang hendak digunakan.

Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan karena tersedia cukup

banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah bila dibandingkan dengan kadar kalium

tinja. Bila RL tidak tersedia dapat diberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya ditambahkan

dengan 1 ampul Nabik 7,5% 50 ml pada setiap satu liter NaCl isotonik. Pada keadaan diare akut

awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit untuk mencegah dehidrasi dengan segala

akibatnya.

Jumlah cairan yang hendak diberikan.

Pada prinsipnya jumlah cairan pengganti yang hendak diberikan harus sesuai dengan

jumlah cairan yang keluar dari badan. Jumlah kehilangan cairan dari badan dapat dihitung

dengan cara/rumus:

Mengukur BJ Plasma

Kebutuhan cairan dihitung dengan rumus:

BJ Plasma – 1,025---------------------- x BB x 4 ml0,001

Metode Pierce

Berdasarkan keadaan klinis, yakni:

* diare ringan, kebutuhan cairan = 5% x kg BB

Page 4: 53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

* diare sedang, kebutuhan cairan = 8% x kg BB

* diare ringan, kebutuhan cairan = 10% x kg BB

Metode Perbandingan BB dan Umur

BB (kg) Umur PWL NWL CWL

Total

Kehilangan

Cairan

<3

3-10

10-15

15-25

<1bln

1 bln-2 thn

2-5 thn

5-10 thn

150

125

100

080

125

100

080

025

25

25

25

25

300

250

205

130

Sumber: Ngastiyah (1997)Keterangan:PWL : Previus Water Lose (ml/kgBB) = cairan muntahNWL : Normal Water Lose (ml/kgBB) = cairan diuresis, penguapan, pernapasanCWL : Concomitant Water Lose (ml/KgBB) = cairan diare dan muntah yang terus menerus

Untuk mencegah kekurangan nutrisi, diet pada anak diare harus tetap dipertahankan yang

meliputi:

Susu (ASI atau PASI rendah laktosa)

Makanan setengah padat atau makanan padat (nasi tim)

Obat-obatan yang diberikan pada anak diare adalah:

Obat anti sekresi (asetosal, klorpromazin)

Obat spasmolitik (papaverin, ekstrakbelladone)

Antibiotik (diberikan bila penyebab infeksi telah diidentifikasi)

1. Apakah penyebab muntaber?

Penyebab utama muntaber yaitu :

peradangan usus oleh bakteri, virus, dan parasit lain (jamur, cacing, dan protozoa).

keracunan makanan atau minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia

kekurangan gizi, seperti pada kelaparan atau kekurangan protein.

Tanda-tanda muntaber yaitu terjadi perubahan bentuk tinja, melembek sampai mencair,

kadang ada darah atau lendir. Lazim pada anak-anak berumur 2-8 tahun karena daya tahan

tubuh masih lemah.

2. Apa saja yang termasuk cairan dan elektrolit dalam tubuh dan apa fungsinya?

Page 5: 53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

Elektrolit yaitu zat yang ada dalam cairan tubuh yang terurai dan bermuatan listrik.

Elektrolit terbagi 2, yaitu :

1) Elektrolit kuat: elektrolit yang mudah terurai di dalam larutan, muatan listriknya kuat.

Contoh: Na+, Cl-.

2) Elektrolit lemah: elektrolit yang sedikit terurai di dalam air. Contoh: H2CO3.

Non elektrolit yaitu zat yang terlarut, tidak terurai dalam larutan, dan tidak bermuatan

listrik.

Elektrolit lainnya yang terdapat dalam tubuh beserta fungsinya:

Natrium: penghantar impuls dalam serabut saraf dan tekanan osmotik.

Klor: membentuk HCl pada lambung.

Iodium: membentuk kecerdasan pada anak dan mencegah penyakit gondok.

Kalsium dan fosfor: membentuk tulang dan gigi.

Magnesium: membentuk sel darah merah sebagai pengikat oksigen dan hemoglobin.

3. Bagaimana pengaturan keseimbangan cairan dalam tubuh?

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 parameter penting, yaitu:

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel

Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan

menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel dapat

menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma.

Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka

panjang.

Pengaturan volume cairan ekstrasel dapat dilakukan dengan cara sbb.:

a. Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake & output) air.

Untuk mempertahankan volume cairan tubuh agar tetap, maka harus ada keseimbangan

antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh.

b. Memperhatikan keseimbangan garam.

Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urin untuk

mempertahankan keseimbangan garam.

2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan. Air

akan berpindah dengan cara osmosis dari area yang konsentrasi air lebih tinggi ke area

Page 6: 53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

yang konsentrasi air lebih rendah. Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi

solut yang tidak dapat menembus membran plasma di intrasel dan ekstrasel.

Ion natrium merupakan solut yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel, dan ion

utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel.

Sedangkan di dalam cairan intrasel, ion kalium bertanggung jawab dalam menentukan

aktivitas osmotik cairan intrasel. Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium

ini menyebabkan perubahan kadar kedua ion dalam menentukan aktivitas osmotik di kedua

kompartemen ini.

Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan melalui:

a. Perubahan osmolaritas di nefron

b. Mekanisme haus dan peranan vasopresin (anti diuretic hormone/ ADH)

1. Muntaber :

Keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali

(lebih dari tiga kali sehari). Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi tinja, dari melembek

sampai mencair, kadang juga mengandung darah atau lendir.

Pernapasan Kussmaul adalah nafas dalam yang abnormal bisa cepat, normal atau lambat, dan

sering ditemukan pada penderita asidosis. Pernapasan ini merupakan salah satu bentuk

hiperventilasi.  Gas-gas darah pada pasien dengan pernapasanKussmaul

memperlihatkan tekanan parsial karbon   dioksida yan g  menu run karena adanya tekanan yang

meningkat pada pernapasan. Pernapasan inimembuang banyak karbon dioksida. Pasien akan

merasa ingin cepat untukmenarik napas secara mendalam, dan tampaknya terjadi secara tak

sadar.Ke l ak ,   as idos i s  me tabo l i k   aka n  men yebabkan  h ip e r ven t i l as i ,  

namun sebelumnya pernapasan akan cednerung cepat dan dangkal. Pernapasan Kussmaul

akan muncul ketika asidosis semakin parah.

Anuria arti sesungguhnya adalah suatu keadaan dimana tidak ada produksi urine dari seorang

penderita. Dalam pemakaian klinis diartikan keadaan dimana produksi urine dalam 24 jam

kurang dari 100 ml. Keadaan ini menggambarkan gangguan fungsi ginjal yang cukup berat dan

hal ini dapat terjadi secara pelan-pelan atau yang datang secara mendadak.

Yang datang pelan-pelan umumnya menyertai gangguan ginjal kronik dan biasanya

menunjukkan gangguan yang sudah lanjut. Yang timbul mendadak sebagian besar disebabkan

gagal ginjal akut, yang secara klinis dipakai bersama-sama dengan keadaan yang disebut

oliguria, yaitu keadaan dimana produksi urine dalam 24 jam antara 100 — 400 ml. Sebab-sebab

anuria/

Page 7: 53056665 Diare Pada Anak Usia Toddler

4. Apa hubungan antara turgor dengan tekanan osmosis?

Apabila cairan banyak keluar dari tubuh, osmolaritas cairan ekstrasel akan meningkat dan

akan menyebabkan cairan intrasel berosmosis keluar. Hal ini menyebabkan cairan di

intrasel berkurang dan sel akan mengerut (turgor sel berkurang).

5. Bagaimana pengaturan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh?

Sistem buffer bikarbonat merupakan senyawa asam karbonat dan sodium bikarbonat.

- Asam kuat bereaksi dengan ion bikarbonat agar berubah menjadi asam lemah.

- Basa kuat dipisahkan asam karbonat menjadi basa lemah dan air.

- Asam lemah dan basa lemah terhidrolisis sempurna pH=7.

6. Bagaimana hubungan asidosis dengan muntaber?

Muntaber, diare akut, diabetes mellitus, olahraga yang terlalu berat, dan asidosis uremia

akibat gagal ginjal akan menyebabkan penurunan kadar ion bikarbonat, sehingga kadar ion

hidrogen bebas meningkat dalam tubuh dan terjadi asidosis metabolik.

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan keseimbangan elektrolit dan non elektrolit

2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan keseimbangan cairan

3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaturan keseimbangan asam dan basa

4. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem buffer

5. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan keseimbangan asam dan basa

6. Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit