29
Pre Eklamsi dan Eklampsi

5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pre eklampsi dan eklampsi bonels

Citation preview

Page 1: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

Pre Eklamsi dan Eklampsi

Page 2: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PREEKLAMPSIA-EKLAMPSIATUJUAN UMUM• Mampu melakukan penilaian klinik, klasifikasi & melakukan pertolongan

pertama gawatdarurat eklampsia atau komplikasi hipertensi dalam kehamilan

TUJUAN KHUSUS• Mengenali gejala & tanada hipertensi karena kehamilan & menentukan

diagnosis yang paling mungkin dalam hubungannya dg hipertensi yang dipicu oleh kehamilan (pregnancy induced hypertension) & hipertensi kronik pada ibu hamil

• Melakukan pemberian obat anti kejang (MgSO4 dan Diasepam) serta obat anti hipertensi dalam penatalaksanaan PE & E

Page 3: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

MASALAH

• Wanita hamil atau baru melahirkan dg hipertensi dan mengeluh nyeri kepala hebat atau penglihatana kabur

• Wanita hamil atau baru melahirkan menderita kejang/ hilang kesadaran atau koma

Page 4: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

DIAGNOSIS TEKANAN DARAH TANDA LAIN

HIPERTENSI GESTASIONAL

Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg

Proteinuria (-)

PREEKLAMPSIA RINGAN

Idem Proteinuria 1+

PREEKLAMPSIA BERAT

Tekanan diastolik > 110 mmHg

Proteinuria 2+Oliguria, Hiperrefleksia, Gangguan penglihatan, Nyeri epigastrium

EKLAMPSIA Hipertensi Kejang

HIPERTENSI KRONIK Hipertensi Kehamilan < 20 minggu

SUPERIMPOSSED PREEKLAMPSIA

Hipertensi kronik Proteinuria dan tanda lain dari preeklampsia

Page 5: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENANGANAN UMUM• Segera identifikasi kondisi gawatdarurat PE/E• Jika pasien tidak bernafas:

– Bebaskan jalan nafas– O2 sungkup– Intubasi bila perlu

• Jika pasien kehilangan kesadaran/ koma:– Baringkan pada satu sisi dan pastikan jalan nafas tidak tersumbat– Ukur suhu– Periksa adakah kaku kuduk

• Jika syok penanganan syok• Jika terdapat perdarahan penanganan perdarahan• Jika pasien kejang (Eklampsia):• Baringkan satu sisi, kepala lebih tinggi cegah aspirasi• Bebaskan jalan nafas• Pasang spatula lidah

Page 6: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

TEKANAN DARAHTEKANAN DARAHMENINGKAT

(TD≥ 140/90 mmHg)MENINGKAT

(TD≥ 140/90 mmHg)NORMALNORMAL

Gejala/ tanda lainGejala/ tanda lain Gejala/ tanda lainGejala/ tanda lain

Nyeri kepala dan/ atau Gangguan penglihatandan/ atauHiperrefleksiadan/ atauProteinuriaDan/ atau Koma

Nyeri kepala dan/ atau Gangguan penglihatandan/ atauHiperrefleksiadan/ atauProteinuriaDan/ atau Koma

KejangRiwayat kejang (+)Demam (-)Kakau kuduk (-)

KejangRiwayat kejang (+)Demam (-)Kakau kuduk (-)

DemamNyeri kepalaKakau kuduk (+)Disorientasi

DemamNyeri kepalaKakau kuduk (+)Disorientasi

TrismusSpasme otot mukaTrismusSpasme otot muka

Nyeri kepalaGangguan penglihatanMuntahRiwayat gejala serupa

Nyeri kepalaGangguan penglihatanMuntahRiwayat gejala serupa

EPILEPSIEPILEPSI TETANUSTETANUSMIGRAINMIGRAIN

MALARIA SEREBRALMENINGITISENSEFALITIS

MALARIA SEREBRALMENINGITISENSEFALITIS

Hamil < 20 mingguHamil < 20 minggu Hamil > 20 mingguHamil > 20 minggu

Hipertensi kronikHipertensi kronikSuperimpossed preeclampsiaSuperimpossed preeclampsia

Kejang (-)Kejang (-) Kejang (+)Kejang (+)

EklampsiaEklampsiaHipertensi

kronikHipertensi

kronik

Preeklampsia berat

Preeklampsia berat

Preeklampsia ringan

Preeklampsia ringan

PENILAIAN KLINIK PREEKLAMPSIA EKLAMPSIA

Page 7: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

• Lebih sering pada primigravida• Sejak implantasi: iskemia plasenta diikuti sindroma inflamasi• Risiko meningkat pada:

– Massa plasenta besar (gmelli, penyakit trofoblas)– Hidramnion– Diabetes Mellitus– Isoimunisasi rhesus– Faktor herediter– Autoimun: Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

HIPERTENSI KARENA KEHAMILAN• Hipertensi gestasional (tanpa proteinuria atau edema)• PER• PEB/E

Page 8: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

• HIPERTENSI OLEH KEHAMILAN/ PER sering tanpa gejala khusus, kecuali hanya ada hipertensi. Prognosis memburuk bila disertai proteinuria

• Edema bukan tanda khusus Preeklampsia

Page 9: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

• PREEKLAMPSIA BERAT didiagnosis bila ada salah satu tanda gejala sbb:– TD diastolik ≥ 110 mmHg– Proteinuria ≥ 2+– Oliguria < 400 ml per 24 jam– Edema paru: nafas pendek, sianosis dan ronkhi– Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas perut– Gangguan penglihatan: skotoma atau berkabut– Nyeri kepala hebat tidak berkurang dg analgetika biasa– Hiperrefleksia– Mata: spasme arteriolar, edema, ablasio retina– DIC, sindroma HELLP– PJT– Edema serebri– Gagal jantung

Page 10: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

• EKLAMPSIA didahului oleh gejala PEB dan kejang

– Kejang tidak tergantung dari berat-ringannya hipertensi– Kejang bersifat tonik klonik, mirip epilepsi grand mal– Setelah kejang diikuti koma dan dpt berlangsung

beberapa lama (jam)

Page 11: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

• HIPERTENSI KRONIK– Dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu– Superimpossed preeklampsia: Hipertensi kronik disertai Preeklampsia

Page 12: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

DIAGNOSIS BANDING

HIPERTENSI KRONIK

Jika tidak ada data TD sebelum kehamilan 20 mgg, sulit dibedakan dengan PEB. Kesepakatan tatalaksana: dikelola sebagai hipertensi karena kehamilan

PROTEINURIA Protein sekret vagina, darah urine, caiaran amnionInfeksi kandung kemih, anemia berat, payah jantung & partus lama

KEJANG/ KOMA Epilepsi, malaria seerebral, trauma kepala, penyakit serebrovaskuler, intoksikasi (alkohol, obat, racun), kelainan metabolisme (asidosis), meningitis, ensefalopati, intoksikasi air, histeria, dll

Page 13: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

KOMPLIKASI

Iskhemia uteroplasenter

•PJT•Kematian janin

•Persalinan prematur•Solusio plasenta

Spasme pembuluh darah arteri

•Perdarahan serebral•Gagal jantung, ginjal & hati•Ablasio retina

•Tromboemboli•Ggn pembekuan•Kebutaan

Kejang dan koma •Trauma karena kejang•Aspirasi cairan, darah, muntahan

Penanganan tidak tepat

•Edema paru•ISK

•Kelebihan cairan•Komplikasi anestesi/ tindakan obstetrik

Page 14: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENCEGAHAN

• Pembatasan kalori ,caiaran & diet rendah garam tidak dapat mencegah hipertensi karena kehamilan, bahkan dapat membahayakan janin

• Manfaat aspirin, kalsium dll dlm mencegah hipertensi karena kehamilan belum sepenuhnya terbukti

• Yang perlu: deteksi dini dan penanganan cepat tepat• Pemasukan cairan terlalu banyak udem paru

Page 15: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENGELOLAANHIPERTENSI GESTASIONAL

• Jika kehamilan < 35 minggu pengelolaann rawat jalan• Jika TD meningkat kelola sbg. Preeklampsia• Jika kondisi janin memburuk atau terjadi PJT rawat,

pertimbangkan terminasi

Page 16: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENGELOLAANPREEKLAMPSIA RINGAN

• Jika kehamilan < 35 minggu dan tidak ada perbaikan lakukan penilaian 2 x seminggu secara rawat jalan:– Pantau TD, proteinuria, refleks & kondisi janin– Banyak istirahat, diet biasa, tidak perlu obat– Jika tidak mungkin rawat jalan rawat RS:

• Pemantauan TD 2 kali sehari, proteinuria 1 kali sehari• Diet biasa, tidak perlu obat• Tidak perlu diuretik, kecuali ada udem paru, dekomp jantung atau gagal ginjal akut• Jika tekanan diastolik turun sampai normal, pasien dipulangkan:

– Nasehat istirahat & perhatikan tanda2 PEB– Periksa ulang 2 kali seminggu– Jika TD diastolik naik lagi rawat kembali

• Jika tdk ada tanda perbaikan tetap dirawat• Jika ada tanda PJT pertimbangkan terminasi kehamilan• Jika proteinuria meningkat, kelola sebagai PEB

Page 17: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENGELOLAANPREEKLAMPSIA RINGAN

• Jika kehamilan > 35 minggu pertimbangkan terminasi kehamilan– Jika serviks matang induksi dg Oksitosin 5 IU dlm 500 ml RL/Dextrose

5% 10 tetes/ menit atau dg prostaglandin– Jika serviks belum matang, berikan prostaglandin, misoprostol atau

kateter Foley, atau lakukan terminasi dg bedah sesar

Page 18: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENGELOLAANPREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA

• Penanganan PE & E sama, kecuali persalinan harus berlangsung 6 jam setelah timbulnya kejang pada eklampsia

• Pengelolaan kejang:– Obat anti kejang– Peralatan penanganan kejang (Goedel, penghisap lendir, masker

oksigen, oksigen)– Lindungi dari trauma– Aspirasi mulut & tenggorokan– Baringkan pad sisi kiri, kepala sedikit tinggi (posisi Fowler)

mengurangi risiko aspirasi– O2 4-6 liter/menit

Page 19: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENGELOLAANPREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA

• Penanganan PE & E sama, kecuali persalinan harus berlangsung 6 jam setelah timbulnya kejang pada eklampsia

• Pengelolaan umum:– Jika TD diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sasmpai TD

diastolik antara 90-100 mmHg– Pasang infus RL (jarum 16 atau lebih), perhatikan keseimbangan cairan

Udem pulmo berikan Furosemide 40 mg IV– Katetrisasi urin: ukur volume + px. proteinuria– Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat

berakibat kematian ibu dan janin– Observasi tanda vital, refleks & DJJ setiap 1 jam– RUJUK setelah antihipertensi & antu konvulsan diberikan

Page 20: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

ANTIKONVULSIMAGNESIUM SULFAT UNTUK TERAPI PREEKLAMPSIA &

EKLAMPSIA

Alternatif I Dosis awal Mg SO4 4 g iv sbg. larutan 40% selama 5 menitSegera lanjutkan dengan 15 ml Mg SO4 (40%) 6 g dalam larutan Ringer Asetat/ Ringer Laktat selama 6 jamJika kejang berulang setelah 15 menit, berikan Mg SO4 (40%) 2 g iv selama 5 menit

Dosis Pemeliharaan Mg SO4 1 g/ jam melalui infus Ringer Asetat/ Ringer Laktat yang diberikan sampai 24 jam post partum

Alternatif II Dosis awal Mg SO4 4 g sebagai larutan 40% selama 5 menit

Dosis Pemeliharaan Diikuti dengan MgSO4 (40%) 5 g im dengan 1 ml Lignokain (dalam semprit yang sama)Pasien akan merasa agak panas pada saat pemberian MgSO4Frekuensi pernafasan minimal 16 kali/ menit

Page 21: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

MAGNESIUM SULFAT UNTUK TERAPI PREEKLAMPSIA & EKLAMPSIA

Sebelum pemberian Mg SO4 ulangan, lakukan pemeriksaan:

Refleks patela (+)Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhirFrekuensi pernapasan ≥ 16 kali per menit

Stop MgSO4, jika: Refleks patella (-), bradipnea (<16x/ menit)

Siapkan antidotum Jika henti nafas:Bantu pernafasan dengan ventilatorBerikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi

Page 22: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

DIASEPAM UNTUK PREEKLAMPSIA & EKLAMPSIA

Dosis awal Diasepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2 menitJika kejang berulang, ulangi pemberian sesuai dosis awal

Dosis pemeliharaan Diasepam 40 mg dalam 500 ml larutan Ringer laktat melalui infusDepresi pernafasan ibu baru mungkin akan terjadi bila dosis > 30 mg/ jamJangan berikan melebih 100 mg/ jam

Diasepam berisiko terjadinya depresi neonatal

Page 23: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

ANTI HIPERTENSI

• Nifedipine (pilihan utama) 5 – 10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/ 24 jam. Jika setelah 10 menit belum membaik, tambahkan 5 mg sub lingual

• Labetolol (pilihan kedua) 10 mg oral. Jika setelah 10 menit belum membaik, berikan tambahan 20 mg oral

Page 24: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PERSALINAN

• Pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam, sedang pada eklampsia dalam 6 jam sejak gejala eklampsia timbul

• Jika pada eklampsia terjadi gawat janin atau persalinan tidak terjadi dalam 12 jam maka persalinan harus diterminasi melalui Seksio Sesaria

Page 25: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PERAWATAN PASCA PERSALINAN

• Antikonvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum atau kejang yang terakhir

• Teruskan terapi hipertensi sampai TD diastolik masih > 90 mmHg

• Lakukan pemantauan jumlah urin

Page 26: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

RUJUKAN

• Untuk petugas kesehatan di lini depan, setelah dilakukan restorasi cairan, pemberian anti hipertensi dan anti konvulsi maka segera lakukan rujukan terutama apabila bila ada:– Oliguria (< 400 ml/24 jam)– Sindroma HELLP– Koma berlanjut lebih dari 24 jam setelah kejang

Page 27: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

HIPERTENSI KRONIK

• Lanjutkan pengobatan anti hipertensi apabila sebelum hamil sudah mendapat obat anti hipertensi dan tekanan darah terkontrol baik

• Jika diastolik > 110 mmHg atu sistolik ≥ 160 mmHg, berikan anti hipertensi

• Jika terdapat proteinuria, pikirkan superimpossed preeclampsia

Page 28: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS

PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA-EKLAMPSIA

PERPER PEBPEB EKLAMPSIAEKLAMPSIA

TD diastolik ≥ 90 mmHgProteinuria 1+

TD diastolik ≥ 90 mmHgProteinuria 1+

TD diastolik ≥ 110 mmHgProteinuria 2+

Oliguria, hiperrefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium

TD diastolik ≥ 110 mmHgProteinuria 2+

Oliguria, hiperrefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium

Persalinan harus terjadi dalam 24 jam

Persalinan harus terjadi dalam 24 jam

Persalinan harus terjadi dalam 6 jam

Persalinan harus terjadi dalam 6 jam

Penagnanan:Jika kehamilan < 35 minggu:

• Lakukan pemantauan TD, proteinuria, refleks dan kondisi janin

• Lebih banyak beristirahat• Tidak perlu pemberian obat• Jika tidak memungkinkan rawat

jalan, rawat di rumah sakit

Jika kehamilan > 35 minggu pertimbangkan terminasi kehamilan

Penagnanan:Jika kehamilan < 35 minggu:

• Lakukan pemantauan TD, proteinuria, refleks dan kondisi janin

• Lebih banyak beristirahat• Tidak perlu pemberian obat• Jika tidak memungkinkan rawat

jalan, rawat di rumah sakit

Jika kehamilan > 35 minggu pertimbangkan terminasi kehamilan

RUJUK

Page 29: 5.Pre Eklamsi Dan Eklampsi BONELS