15
BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. WHO mengestimasi bahwa 5 juta anak berusia dibawah 1 bulan meninggal setiap tahunnya. Hal ini sering terjadi di negara berkembang. Penyebab neonatal ini sangat sulit dijelaskan, karena di negara berkembang para ibu enggan untuk memerikasakan kesehatan anaknya ke balai kesehatan masyarakat. Sebagian besar bayi yang lahir mati atau meninggal pada bulan pertama kehidupannya terjadi di Negara berkembang. Kematian bayi baru lahir disebabkan oleh faktor medis, sosial, dan kegagalan berbagai sistem yang banyak dipengaruhi oleh budaya. B. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH Pada malakah ini hanya membahas seputar faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya angka kematian bayi dan melampirkan beberapa riset penelitian dari berbagai sumber. Selain itu, penyebab kematian bayi dan sistem pelayanan kesehatan yang berkaitan di Indonesia. C. TUJUAN PENULSAN Secara khusus, pembuatan malakah ini dengan tujuan untuk mengidentifikafi faktor-faktor penyebab kematian bayi. Selain 1 I

80257738 ISI Makalah Angka Kematian Bayi

  • Upload
    n4nt5u

  • View
    399

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSalah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. WHO mengestimasi bahwa 5 juta anak berusia dibawah 1 bulan meninggal setiap tahunnya. Hal ini sering terjadi di negara berkembang. Penyebab neonatal ini sangat sulit dijelaskan, karena di negara berkembang para ibu enggan untuk memerikasakan kesehatan anaknya ke balai kesehatan masyarakat.Sebagian besar bayi yang lahir mati atau meninggal pada bulan pertama kehidupannya terjadi di Negara berkembang. Kematian bayi baru lahir disebabkan oleh faktor medis, sosial, dan kegagalan berbagai sistem yang banyak dipengaruhi oleh budaya.

B. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAHPada malakah ini hanya membahas seputar faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya angka kematian bayi dan melampirkan beberapa riset penelitian dari berbagai sumber. Selain itu, penyebab kematian bayi dan sistem pelayanan kesehatan yang berkaitan di Indonesia.

C. TUJUAN PENULSANSecara khusus, pembuatan malakah ini dengan tujuan untuk mengidentifikafi faktor-faktor penyebab kematian bayi. Selain itu, makalah ini juga disusun dengan tujuan memberikan wawasan dan sumber bahan bagi para pembaca dan para masyarakat Indonesia dalam pengetahuan akan Angka Kematian Bayi yang berkaitan di Indonesia maupun di dunia.

D. METODE PENULISANPada makalah ini, penulisan dilakukan dengan mengutip dari berbagai sumber acuan yang berhubungan dengan Angka Kematian Bayi. Selain itu, penulis melakukan diskusi tentang Angka Kematian Bayi kemudian menyusunnya dalam bentuk sebuah makalah yang berjudul Angka Kematian Bayi.

BABII

PEMBAHASANANGKA KEMATIAN ANAK

IMR (Infant Mortality Rate) atau Angka Kematian Bayi (AKB) di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, sosial dan ekonomi di wilayah tersebut. Dan kebijakan pemerintah untuk menekan tingkat kematian bayi di Indonesia sangat berperan untuk meningkatkan angka harapan hidup bayi.

Secara matematis Angka Kematian Bayi dirumuskan :

Diantara semua anak yang dilahirkan di India dalam 12 tahun terakhir ini, 88 dari 1000 anak meninggal sebelum merayakan umur tahun pertamanya. Walaupun masih tergolong tinggi, tingkat kematian bayi di India sudah menurun 24% selama 9 tahun, yakni tahun 1981-1990. Beberapa faktor penyebab kematian bayi adalah: Faktor ibu (umur, paritas, dan interval kelahiran) Lingkungan (kondisi udara, air, makanan, serangga yang menyebabkan penyakit) Adanya faktor politik (perang, bom) Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Penelitian tingkat mortalitas di beberapa wilayah sangat penting dilakukan untuk mengetahui beberapa tempat yang dirasa sangat perlu akan fasilitas kesehatan.Manfaat penelitian tingkat mortalitas suatu daerah: Mengetahui penyebab neonatal, pos neonatal, bayi dan anak Mengevaluasi berbagai program yang dijalankan untuk mengurangi tingkat mortalitas Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dan merumuskan suatu program untuk menurunkan tingkat fertilitas yang tinggi.Variasi dalam sosial ekonomi (seperti pendapatan dan pendidikan), demografi dan fasilitas kesehatan juga berpengaruh pada perbedaan tingkat mortalitas di berbagai kota di India. Lebih jauh lagi di dalam setiap daerah, tingkat mortalitas ini bervariasi antara pedesaan dan perkotaan. Beberapa usaha pemerintah India dalam menekan tingkat kematian bayi: Memberikan imunisasi pada bayi Menyediakan lebih banyak fasilitas kesehatan (RS bersalin, puskesmas, dll) Menyediakan asupan gizi yang cukup pada bayi.

Table 1Type Of Village By Neonatal and Infant Mortality RatesNeonatal MortalityInfant Mortality

[1][2][3]

Stratum

Accessible27.143.9

Difficult to acces59.9105.7

Total38.766.3

Type of village

BPHC/PHC14.727.5

BPHC014.1

PHC29.234.7

Sub centre/other38.477.0

Village

Sub centre25.075.6

Other village42.560.1

Sumber: The Journal of Family Welfare

Table 2Sociodemographic Characteristics of Parents and Neonatal and Infant MortalityNeonatal mortalityInfant mortality

[1][2][3]

Age (mother)

15-1945.475.6

20-2441.365.8

35-39069.5

Regional

Hindu37.965.5

Muclim44.569.7

Per capita income (Rs)

60036.238.5

Occupation (father)

Professional26.829.3

Cultivation33.862.9

Business82.085.0

Daily labour27.973.0

Mothers education

Below Class VIII39.470.9

Class VIII and above28.330.2

Fathers education

Below Class VIII33.966.0

Class VIII and above47.559.4

Sumber: The Journal of Family Welfare

PENYEBAB KEMATIAN BAYI BARU LAHIR (NEONATAL) DANSISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG BERKAITAN DI INDONESIASURVEI KESEHATAN RUMAH TANGGA (SKRT) 2001

Pada dasarnya penyebab utama kematian ibu dan neonatal adalah sama, yaitu akses perawatan yang krang baik serta status sosial ibu yang rendah. Rancangan penelitian adalah cross-sectional dari data mortalitas SKRT 2001 yang berintegrasi dengan Susenas 2001. Rancangan sampel dari Susenas 2001 dipakai sebagai rancangan sampel studi mortalitas SKRT 2001. Sampling Susenas 2001 berdasarkan prosedur PPS (Probability Proportional to Size) selection dari blok sensus terpilih. Untuk setiap blok sensus terpilih diambil secara systematic random sampling sebesar 16 rumah tangga. Jumlah rumah tangga terpilih adalah sebesar 211.168 rumah tangga dengan 3677 kasus kematian.Variabel-variabel yang dilakukan untuk penelitian adalah penyebab kematian bayi baru lahir, kesehatan ibu ketika hamil, akses perawatan ibu selama hamil, persalinan, dan bayi baru lahir. Pembatasan penelitian ini adalah terbatas hanya pada kasus bayi yang meninggal (survey mortalitas) dan tidak memiliki kasus bayi yang hidup (survive).Grafik 1Kematian Neonatal Menurut Wilayah Di Indonesia, 2001

Sumber: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan LitbangkesGrafik 2Kematian Neonatal Menurut Wilayah Perkotaan/Pedesaan, 2001

Sumber: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

Grafik 3Kematian Neonatal Menurut Umur Kematian, 2001

Sumber: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

Grafik 4Kematian Neonatal Menurut Jenis Kelamin, 2001

Sumber: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

Grafik 5Kematian Neonatal Menurut Penolong Persalinan Pertama, 2001

Sumber: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

Grafik 6Kematian Neonatal Menurut Tempat Bersalin, 2001

Sumber: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

Grafik 7Kematian Neonatal Menurut Jenis Kelamin, 2001

Sumber: Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

Bayi meninggal pada bulan pertama kehidupannya dapat di sebabkan karena ibunya meninggal. Kematian maternal mempunyai implikasi yang luas kepada seluruh keluarga dan dampaknya melambung melampui generasi. Yang paling terasa dan cepat dari komplikasi yang menyebabakn kematian dan disabilitas pada ibu adalah bayi yang mereka lahirkan. Dari kerangka kopnsep menurut Lawn, penyebab yang mendasari kematian (underlying cause) neonatal yang berhubungan dengan masyarakat dan system pemeliharan kesehatan adalah kesehatan ibu selama kehamilan dan perawatan ketika hamil, besalin, dan postpartum yang tidak adekuat.Selain peran kesehatan ibuketika hamil, perawatan yang tidak adekuat dan tidak tepat selama hamil, bersalin, dan beberapa jam setelah melahirkan juga mempunyai konsekuensi terhadap terjadinya kematian bayi barun lahir. Untuk menurunkan angka kematian neonatal, kunci utama terletak pada kualitas perawatan neonatal emergensi.Masih ada factor lain yang berkontribusi terhadap kematian neonatal, seperti status social-ekonomi ibu yang rendah, status gizi ibu dan fertilitas yang tinggi. Data menunjukan bahwa ada korelasi antara tingkat tingkat pendidikan ibu dan angka kematian bayi. Agama, budaya, pengalaman yang lalu dan pendidikan mempengaruhi persepsi ibu. Factor tersebut mewarnai dengan kuat kepercayaan masyarakat, pengertian dan penerimaan terhadap pengobatan tradisional dan modern.Kontribusi factor keterlambatan untuk mendapatkan perawatan yang berkualitas bagi bayi yang sakit merupakan salah satu dari penyebab kematian neonatal. keterlambatan tersebut adalah ssb;1. Keterlambatan dalam mengenal masalah ketika di rumah.2. Keterlambatan dalam memutuskan untuk mencari pengobatan.3. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan akibat hambatan transportasi dan sumber daya.4. Keterlambatan dalam menerima perawatan yang berkualitas pada fasilitas kesehatan.

Kecenderungan Penyakit Penyebab Kematian Bayi danAnak Balita di IndonesiaMenurut WHO, setiap tahun lebih dari sebelas juta anak meninggal karena menderita sakit dan kurang gizi. Tujuh dari sepuluh penyebab kematian anak di negara berkembang dapat disebabkan oleh lima penyebab utama atau kombinasinya: pnemonia, diare, campak, malaria, dan kurang gizi. Dari 10 penyakit tersebut dipilih lima penyakit terbesar untuk kematian bayi.Terdapat keberagaman penyakit penyebab kematian pada bayi, dimana gngguan perinatal (47%) merupakan penyakit kematian bayi yang banyak terjadi di perkotaan. Sedangkan sistem pernapasan merupakan penyakit penyebab kematian pada bayi yang banyak terjadi di pedesaan (32%).Tingkat kematian berhubungan erat dengan tingkat kesakitan. Kejadian kematian merupakan terminasi akhir dari berbagai penyebab terjadi kematian. Dengan melihat penyakit penyebab kematian dari waktu ke waktu dapat dijadikan bahan evaluasi pelakasnaan pembangunan kesehatan.Secara umum gangguan perinatal merupakan masalah utama pada bayi. Gangguan ini terjadi pada usia 0-7 hari termasuk lahir mati. Kasus kematian perinatal pada studi mortalitas ini dibedakan dalam dua sebab utama pada janin dan sebab utama pada ibu. Menurut sebab utama kematian utama pada janin, aspixia lahir (39%), prematur dan bayi baru lahir (33,2%), serta kelainan bawaan (4,2%). Sedangkan sebab si ibu yang mempengaruhi janin sebesar 5,1%. Di dunia 3,9 juta bayi meninggal pada usia minggu pertama.

BABVI

PENUTUP

KESIMPULAN

Proposi kematian neonatal lebih besar pada laki-laki dari pada perempuan yaitu 6:4. Rasio kematian pada postneonatal dan neonatal sebesar 1.58,status quo dengan tahun 1995,hal ini harus di atasi melalui manajemen penangulan bayi sakit. Bayi meninggal yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebesar 57% dan di lahirkan melalui cara operasi Caesar mencapai 8%. Penyakit penyebab kematian bayi berusia 0-7 hari (early neonatal death) terbanyak adalah prematuredi sertai berat badan lahir rendah, dan asfikasia lahirDengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari waktu ke waktu penyebab kematian pada bayi masih seputar gangguan perinatal, sistem pernapasan dan diare sebagai penyebab kematian bayi.

13