87150812-IMUNISASI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    1/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 1

    IMUN & IMUNISASI

    BY: SUTARMI, MNPEDIATRIC UNIT

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    2/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 2

    PENGERTIAN IMUNISASI

    Suatu cara untuk meningkatkankekebalan seseorang secara aktifterhadap suatu antigen, sehingga bilakelak ia terpajan pada antigen yangserupa tidak terjadi penyakit

    Suatu usaha memberikan kekebalan

    pada bayi dan anak terhadappenyakit tertentu

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    3/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 3

    TUJUAN

    Untuk mencegah terjadinya penyakittertentu pada seseorang danmenghilangkan penyakit tertentu pada

    sekelompok masyarakat (populasi) ataubahkan mneghilangkan penyakit tertentudari dunia

    Apabila terjadi penyakit tidak akan terlaluparah dan dapat mencegah gejala yang

    dapat menimbulkan cacat atau kematian Melindungi seseorang terhadap penyakit

    tertentu (intermediate goal)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    4/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 4

    RESPON IMUN

    Respon imun primer ialah respon imunyang terjadi pada pajanan pertama kalinyadengan antigen

    Respon imun sekunder ialah respon imunyang diharapkan akan memberi responadekuat bila terpajan pada antigen yangserupa.

    Diberikannya vaksinasi berulang beberapa kaliadalah agar mendapat titer antibodi yang cukuptinggi dan mencapai nilai protektif.

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    5/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 5

    JENIS KEKEBALAN

    1. Dilihat dari cara timbulnya

    A. Kekebalan pasifKekebalan yang diperoleh dari luar tubuh ,

    bukan dibuat dari individu itu sendiri. Kekebalan pasif alamiah:

    kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibudan tidak berlangsung lama(difteri,morbili,tetanus)

    Kekebalan pasif buatan:kekebalan yang diperoleh setelah pemberiansuntikan zat penolak (imunoglobulin).

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    6/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 6

    CONT

    B. Kekebalan aktifKekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibatterpajan pada antigen seperti pada imunisasi atauterpajan secara alamiah.

    Kekebalan aktif biasanya prosesnya lambat tapi dapatberlangsung lama, akibat adanya memori imunologik.

    Kekebalan aktif terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Kekebalan aktif alamiah:

    kebalan yang diperoleh setelah mengalami atau sembuhdari suatu penyakit. Contoh : anak yang pernahmenderita campak maka tidak akan terserang campak

    lagi Kekebalan aktif buatan:

    kekebalan yang dibuat oleh tubuh setelah mendapatvaksin atau imunisasi. Contoh : BCG, DPT, polio dll.

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    7/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 7

    STATUS IMUN PENJAMU

    Antibodi maternal spesifik terhadap viruscampak pada fetus

    ASI (IgA sekretori) terhadap virus polio Maturitas imunologik, pada neonatus fungsi

    makrofag dan pembentukan antibodi spesifikterhadap antigen tertentu masih kurang

    Yang sedang mendapat imunosupresan Gizi buruk, dapat menurunkan fungsi sel

    sistem imun sehingga imunoglobulin yangterbentuk tidak dapat mengikat antigendengan baik dan respon terhadap vaksinberkurang

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    8/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 8

    FAKTOR GENETIK PENJAMU

    Interaksi antara sel-sel sistem imun,

    Secara genetik respon imun manusia

    dibagi atas responden baik, cukupdan rendah terhadap antigen tertentu--- sehingga ditemukan keberhasilanvaksinasi yang tidak 100%.

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    9/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 9

    KUALITAS & KUANTITAS VAKSIN

    Vaksin adalah mikroorganismeyang diubah sedemikian rupa sehinggapatogenisitasnya hilang tetapi masihtetap mengandung sifat antigenesitas

    Faktor kualitas dan kuantitas yangdapat menentukan keberhasilanvaksinasi

    Cara pemberian Dosis

    Frekuensi dan jarak pemberian

    Jenis vaksin

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    10/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 10

    JENIS VAKSIN

    Live Attenuated

    yaitu bakteri atau virus hidup yang dilemahkan

    Virus : campak, gondongan, rubella, Poliosabin, demam kuning

    Bakteri : kuman TBC (BCG) dan demamtifoid oral

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    11/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 11

    CONT

    Inactivated

    yaitu bakteri atau virus atau komponennya yangdibuat tidak aktif atau dimatikan

    Virus : influenza, Polio salk, rabies, hepatitis A Bakteri : pertusis (DPT), typoid, kolera

    Racun kuman seperti toksoid : dipteri toksoid (DPT),tetanus (TT)

    Polisakarida murni : pneumokokkus, meningokokus dan

    haemophylus influenza Vaksin yang dibuat dari protein : hepatitis B

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    12/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 12

    RANTAI VAKSIN

    Adalah suatu prosedur yangdigunakan untuk menjaga vaksinpada suhu tertentu yang telahditetapkan agar memiliki potensiyang baik mulai dari pembuatanvaksin sampai pada saat

    pemberinanya pada sasaran

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    13/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 13

    SIFAT VAKSIN

    Vaksin yang sensitif terhadap beku

    Yaitu golongan vaksin yang akan rusak bila terpapardengan suhu dingin atau suhu pembekuan. Contoh :hepatitis B, DPT-HB, DPT, DT, dan TT

    VAKSIN PADA SUHU DPT BERTAHAN SELAMA

    Hep B, DPT-HB-0 50c MAX 0,5 JAM

    DPT, DT 50c - 100c MAX 0,5 2 JAM

    DPT, DPT-HB, DT BEBERAPA 0c DIATAS SUHUUDARA LUAR (AMBIENTTEMPERATURE < 34 0c )

    14 HARI

    Hep B danTT BEBERAPA 0c DIATAS SUHUUDARA LUAR (AMBIENTTEMPERATURE < 34 0c )

    30 HARI

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    14/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 14

    VAKSIN YANG SENSITIF TERHADAPPANAS

    Yaitu golongan yang akan rusak bila terpapar dengan suhupanas yang berlebihan. Contoh : polio, BCG dan campak

    Vaksin Pada suhuDapat bertahan selamaPolioBeberapa Cdiatas suhu udara luar (ambient temperatur

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    15/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 15

    TATACARA PEMBERIANIMUNISASI

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    16/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 16

    TATACARA PEMBERIAN IMUNISASI

    Memberitahukan secara rinci tentang resiko vaksinasi dan resikoapabila tidak divaksinasi Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan bila terjadi

    reaksi ikutan yang tidak diharapkan Baca tentang teliti informasi tentang produk (vaksin) yang akan

    diberikan, jangan lupa mengenai persetujuan yang telah diberikan Melakukan tanya jawab dengan orang tua atau pengasuhnya

    sebelum melakukan imunisasi Tinjau kembali apakah ada kontra indikasi terhadap vaksin yang

    akan diberikan Periksa identitas penerima vaksin dan berikan antipiretik bila

    diperlukan Periksa jenis vaksin dan yakin bahwa vaksin tersebut telah

    disimpan dengan baik Periksa vaksin yang akan diberikan apakah tampak tanda-tanda

    perubahan, periksa tanggal kadaluarsa dan catat hal-hal istimewa,misalnya perubahan warna menunjukan adanya kerusakan

    Yakin bahwa vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal danditawarkan pula vaksin lain untuk imunisasi tertinggal biladiperlukan

    Berikan vaksin dengan teknik yang benar yaitu mengenai pemilihanjarum suntik, sudut arah jarum suntik, lokasi suntikan dan posisi

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    17/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 17

    SETELAH PEMBERIAN VAKSIN

    Berilah petunjuk kepada orang tua atau pengasuh apayang harus dikerjakan dalam kejadian reaksi yang biasaatau reaksi ikutan yang lebih berat

    Catat imunisasi dalam rekam medis pribadi dan dalamcatatan klinis

    Periksa status imunisasi anggota keluarga lainnya dantawarkan vaksinasi untuk mengejar ketinggalan biladiperlukan

    Dalam situasi yang dilaksanakan untuk kelompok besar,pengaturan secara rinci bervariasi, namun rekomendasi

    tetap seperti diatas dan berpegang pada prinsip-prinsiphigienis, surat persetujuan yang valid danpemeriksaan/penilaian

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    18/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 18

    PROSEDUR SEBELUM IMUNISASI

    Pengenceran Vaksin kering yang beku harus

    diencerkan dengan cairan pelarut khususdan digunakan dalam periode tertentu

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    19/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 19

    PEMBERIAN VAKSIN PADA BAYI

    VAKSIN TEMPAT

    SUNTIKAN

    CARA

    PENYUNTIKAN

    DOSIS UKURAN

    JARUM

    JENIS

    BCG LENGANKANAN ATAS

    IC 0,05 CC 10 MM BUBUK +PELARUT

    DPT PAHA LUAR IM/SC 0,5 CC 26/25 23MM

    SIAP PAKAI

    HEP B PAHA LUAR IM/SC 0,5 CC 26/25 23MM

    SIAP PAKAI

    CAMPAK LENGAN KIRIATAS

    SC 0,5 CC 25 UK 23 MM SIAP PAKAI

    POLIO ORAL TETES 2 TETES BOTOL DGNTETES

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    20/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 20

    TEKHNIK DASAR & PETUNJUKKEAMANAN PEMBERIAN VAKSIN

    Bagian tengah tutup botol metal dibukasehingga kelihatan karet (tutup karet didesinfeksi)

    Tiap suntikan harus digunakan semprit dan

    jarum baru sekali pakai dan steril Sebaiknya tidak digunakan botol vaksin yang

    multidosis Kulit yang akan disuntik dibersihkan Semprit dan jarum harus dibuang dalam

    tempat tertutup dan diberi label tidak mudahrobek dan bocor

    Tempat pembuangan jarum suntik bekas harusdijauhkan dari jangkauan anak-anak

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    21/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 21

    JADWAL IMUNISASI WAJIB(PPI)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    22/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 22

    JADWAL IMUNISASI WAJIB (PPI)

    VAKSIN PROGRAM PENGEMBANGANIMUNISASI (PPI)

    Vaksin BCG

    Vaksin Hepatitis B

    Vaksin Difteria, Pertusis, Tetanus (DPT)

    Vaksin Polio

    CAMPAK

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    23/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 23

    BCG (BACILLE CALMETTEGUERIN)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    24/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 24

    VAKSIN BCG (BACILLE CALMETTE GUERIN)

    BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari mycobacterium

    bovis yang dibiakkan secara berulang selama 13 tahun (basiltidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas) Indikasi:

    U/ pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit tuberculosis(TBC) dimana vaksin BCG tidak mencegah infeksi TBC tetapimengurangi resiko TBC berat seperti meningitis, TBC tulang

    Kontra Indikasi Reaksi uji tuberkulin > 5 mm Sedang menderita HIV atau resiko tinggi infeksi HIV, imunokompromais

    akibat pengobatan kortikosteroid (leukimia), mendapat pengobatanradiasi, penyakit keganasan yang mengenai sumsum tulang atau sistemlimfe

    Anak menderita gizi buruk Menderita demam tinggi Menderita infeksi kulit yang luas Pernah/masih menderita TBC

    Kehamilan

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    25/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 25

    CONT BCG

    Efek proteksi timbul 8-12 minggu setelahpenyuntikan

    Cara pemberian dan dosis vaksin Yaitu vaksin dilarutkan dulu dengan 4 cc

    pelarut,

    vaksin yang dilarutkan harus dibuang dalam3 jam, Dosis: pada bayi < 1 tahun 0,05 ml & anak >

    1 tahun 0,10 ml. Vaksin ini disuntikan secara intracutan pada

    daerah lengan kanan atas (insertio musculusdeltoideus) Penyimpanan vaksin Vaksin disimpan pada suhu 2-80C, tidak boleh

    beku dan tidak boleh terkena sinar matahari

    Vaksin yang sudah dilarutkan harusdi unakan sebelum lewat dari 3 am

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    26/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 26

    CONT BCG

    Jadwal pemberian Diberikan pada bayi 0-12 bulan tapi sebaiknya

    diberikan pada umur 2 bulan Apabila diberikan >3bulan harus terlebih dahulu

    dilakukan uji tuberkulin (mantoux) Vaksinasi ulang, yaitu 5-7 tahun dan 12-15 tahun (jika

    uji tuberkulin negatif) Khasiat BCG selama 3 tahun dan lama kekebalan

    selama 9 tahun Efek samping

    Tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum Pada tempat penyuntikan terjadi ulkus lokal yang

    timbul 2-3 minggu setelah penyuntikan danmeninggalkan luka parut dengan diameter 4-8 mm

    Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional diaxila (ketiak) atau leher. Tergantung pada umur dandosis yang dipakai, biasanya akan sembuh sendiri

    Proteksi Mulai 8-12 minggu pasca vaksinasi Daya lindung hanya 42% (WHO 50-78%)

    Mencegah TB berat 60-80%

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    27/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 27

    HEPATITIS B

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    28/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 28

    VAKSIN HEPATITIS B

    Untuk memberikan kekebalan terhadappenyakit hepatitis B

    Rekombinan DNA sel ragi tidak infeksius

    Pencegahan dapat diberikan denganimunisasi pasif ataupun imunisasi aktif

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    29/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 29

    IMUNISASI PASIF Imunisasi pasif

    Dilakukan dengan pemberian imunoglobulin IG/ISG (Immune Serum Globulin) HBIG (Hepatitis B Immune Globulin)

    Diberikan baik sebelum terjadinya paparan (preexposure)maupun setelah terjadinya paparan (postexposure)

    Indikasi utama pemberian imunisasi pasif Paparan dengan darah yang mengandung HbsAg, baik melalui

    kulit maupun mukosa Paparan seksual dengan pengidap HbsAg (+) Paparan perinatal ibu dengan HbsAg (+)

    Pemberian vaksin Pada kecelakaan jarum suntik

    Dosis : 0,06 ml/kg maks 5 ml harus diberikan dalam waktu

    24 jam, diulangi 1 bulan kemudian Paparan seksual

    Dosis tunggal 0,06 ml/kg, dosis maks 5 ml harus diberikandalam jangka waktu 2 minggu

    Paparan perinatal Dosis : 0,5 ml harus diberikan sebelum 48 jam

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    30/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 30

    IMUNISASI AKTIF

    Imunisasi aktif

    Dilakukan dengan pemberian partikel HbsAg yang tidakinfeksius

    Ada 3 jenis vaksin hepatitis B Vaksin yang berasal dari plasma Vaksin yang dibuat dengan teknik rekayasa genetika

    Vaksin polipeptida Vaksin yang beredar di Indonesia

    Hevac-B (dosis ; dewasa 5 ug, anak 2,5 ug, pada ibuHbsAg (+) dosis 2x lipat)

    Hepaccine (dosis : dewasa 2 ug, anak 1,5 ug) B-Hepavac II (dosis ; dewasa 10 ug, anak 5 ug) Hepa-B (dosis : dewasa 20 ug) Engerix-B (dosis : anak 10 ug)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    31/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 31

    CONT HEPATITIS B

    Penyuntikan dilakukan secaraintramuscular, didaerah deltoidatau paha anterior (jangan

    dilakukan didaerah bokong)

    Efek samping yang terjadi

    umumnya ringan, seperti nyeri,bengkak, panas, mual, nyerisendi maupun otot

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    32/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 32

    JADWALMPEMBERIAN

    Imunisasi Hb diberikan sedini mungkin setelah lahir Pemberian imunisasi Hb harus berdasarkan status HbsAg ibu

    pada saat melahirkan

    Bayi lahir dari ibu yang tidak diketahui status HbsAg nya Vaksin rekombinan (Hb Vax-II 5 ug at Engerix-B10ug) atau

    vaksin plasma derived 10 ug (dalam waktu 12 jam), dosiskedua pada usia 1-2 bulan, dosis ketiga pada usia 6 bulan

    Bayi lahir dari ibu yang HbsAg nya (+) Diberikan 0,5 ml HBIG dan vaksin rekombinan secara

    bersamaan di sisi tubuh yang berbeda dalam waktu 12 jam,dosis kedua pada usia 1-2 bulan, dosis ketiga pada usia 6bulan

    Bayi lahir dari ibu yang HbsAg nya (-)

    Diberikan vaksin rekombinan atau vaksin plasma derivedpada umur 2-6 bulan, dosis kedua pada 1-2 bulan kemudian,dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi kesatu

    Idealnya dilakukan Px anti HbsAg (paling cepat 1 bulan) Imunisasi ulang Hb (pada umur 10-12 tahun)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    33/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 33

    CONT

    Kejadian ikutan pasca imunisasi Reaksi lokal kemerahan, nyeri, bengkak,

    demam ringan 2 hari

    Reaksi sistemik : mual muntah, nyeri kepala,

    nyeri otot, nyeri sendi Kontra Indikasi

    Sampai saat ini belum dipastikan adanyakontra indikasi absolut terhadap pemberian

    imunisasi hb terkecuali pada ibu hamil, alergipada komponen vaksin, demam tinggi.

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    34/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 34

    DPT (DIFTERI PERTUSISTETANUS)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    35/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 35

    VAKSIN DPT

    TUJUAN: Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk

    memberikan kekebalan aktif yangbersamaan terhadap penyakit Difteri,

    Pertusis dan Tetanus Difteri dan tetanus : toksoid yang dimurnikan

    Pertusis : bakteri mati, terabsorbsi dalamalumunium fosfat

    Tiap 1 ml terdiri dari 40Lf toksoid difteria,24 OU pertusis, 15 Lf toksoid tetanus,alumunium fosfat 3 mg, thimerosal 0,1 mg

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    36/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 36

    TOXOID DIFTERIA

    Untuk imunisasi primer terhadap difteridigunakan toksoid difteri (alum precipitatedformol toxoid) yang digabung dengan tetanustoxoid dan vaksin pertusis

    Imunisasi rutin pada anak,

    Diberikan dengan 5 dosis yaitu pada usia 2, 4, 6bulan yang diberikan bersamaan dengan polio.

    Dosis ulangan pada 15-18 bulan dan saat masuk

    sekolah harus diberikan sekurang-kurangnya 6bulan setelah dosis ketiga

    Kombinasi toxoid difteri dan tetanus (DT)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    37/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 37

    VAKSIN PERTUSIS

    Untuk imunisasi yang dipakai adalahvaksin pertusis whole-cell (alumprecipitated vaccine) yaitu vaksin yang

    merupakan suspensi kuman B pertusismati

    Umumnya diberikan kombinasi bersamatoxoid difteri dan tetanus

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    38/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 38

    TOXOID TETANUS

    Vaksin tetanus dikenal 2 macam vaksinyaitu :

    A. Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktifadalah toxoid tetanus yang telah dilemahkan

    Kemasan tunggal (TT)

    Kemasan dengan vaksin difteri (DT)

    Kemasan dengan vaksin difteri dan pertusis (DPT)

    B. Kuman yang telah dimatikan yang digunakanuntuk imunisasi pasif (ATS)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    39/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 39

    JADWAL PEMBERIAN

    Upaya depkes dan kesos melaksanakan program eliminasi tetanusneonatorum (ETN)

    DPT I, DT atau TT dilaksanakan berdasarkan perkiraan lama waktuperlindungan sebagai berikut : Imunisasi DPT 3x akan memberikan imunitas 1-3 tahun.

    Dengan 3 dosis toxoid tetannus pada bayi, dihitung setara dengan 2dosis toxoid pada anak besar atau dewasa

    Ulangan DPT pada umur 18-24 bulan (DPT 4) akan memperpanjangimunitas 5 tahun yaitu sampai dengan umur 6-7 tahun.

    Dengan 4 dosis toxoid tetanus pada bayi dan anak dihitung setaradengan 3 dosis pada dewasa

    Toxoid tetanus kelima (DPT 5) diberikan pada usia sekolah, akanmemperpanjang imunitas 10 tahun lagi sampai umur 17-18 tahun. Dengan 5 toxoid tetanus pada anak dihitung setara dengan 4 dosis

    toxoid dewasa

    Tetanus toxoid tambahan yang diberikan pada tahun berikutnya di

    sekolah (DT 6 atau DT) akan memperpanjang imunitas 20 tahun lagi. Dengan 6 dosis toxoid tetanus pada anak dihitung setara dengan 5 dosistoxoid pada dewasa

    Jadi PPI merekomendasikan tetanus toxoid (DPT, DT, TT) 5x untukmemberikan perlindungan seumur hidup sehingga wanita usiasubur (WUS) mendapat perlindungan terhadap bayi yang dilahirkanterhadap tetanus neonatorum.

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    40/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 40

    JADWAL PEMBERIAN

    IMUNISASI WAKTUPEMBERIAN

    DOSIS USIA

    DPT 1 - 3 3 X 3 DOSIS TT 2, 4, 6 BLN

    DPT 4 (TT) 1 X 4 DOSIS TT PDBAYI, ANAK 3DOSIS DWS

    18 24 BLN

    DPT 5 (TT) 1 X 4 DOSIS TT USIA SKLH

    DPT 6 (DT) 1 X 6 DOSIS TT USIA SKLH

    IMUNISASI SPACING MASA

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    41/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 41

    IMUNISASI SPACING MASAPERLINDUNGAN

    IMUNISASI TUJUAN WAKTUPEMBERIAN

    SPACING MASAPERLINDUNGAN

    T1 MENEMBANGKAN KEKEBALANTUBUH PDINFEKSI

    2 BULAN 3 TAHUN

    T2 MENYEMPURNAKAN KEKEBALAN

    4 MGG STL T1 3 TAHUN

    T3 MENGUATKANKEKEBALAN

    6 BLN STL T2 5 TAHUN

    T4 MENGUATKANKEKEBALAN

    1 THN STL T3 10 TAHUN

    T5 MENDAPATKANKEKEBALAN

    PENUH

    1 THN STL T4 25 TAHUN

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    42/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 42

    CONT

    Kontra Indikasi

    Riwayat anafilaksis

    Ensefalopati pasca DPT sebelumnya

    KIPI Lokal : bengkak, kemerahan, nyeri pada

    tempat suntikan

    Demam, gelisah, menangis terus menerus

    Reaksi anafilaktik, ensefalopati 1/50.000dosis

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    43/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 43

    POLIO

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    44/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 44

    VAKSIN POLIO

    Ada 2 macam jenis vaksin polio

    Vaksin virus polio oral (OPV)

    Vaksin polio inactivated (IPV)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    45/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 45

    VAKSIN VIRUS POLIO ORAL (OPV)

    OPV berisi virus polio tipe 1, 2 dan 3 adalah strain/sukusabin yang masih hidup tapi sudah dilemahkan(attenuated), vaksin ini dibuat dalam biakan jaringanginjal kera yang distabilkan dengan sukrosa

    Vaksin ini digunakan secara rutin sejak bayi lahir dengandosis 2 tetes oral.

    Virus vaksin ini kemudian menempatkan diri di usus anakmemacu pembentukan antibodi baik dalam darah maupunpada epitelium usus, yang menghasilkan pertahanan lokalterhadap virus polio liar yang datang masuk kemudian

    Vaksin polio oral harus disimpan tertutup pada suhu 2-80C. OPV dapat disimpan beku pada temperatur 200C.

    Vaksin yang beku dapat cepat dicairkan dengan caraditempatkan antara kedua telapak tangan dan digulir-gulirkan, dijaga agar warna tidak berubah yaitu merahmuda sampai orange muda (sebagai indikator pH).

    Bila keadaan tersebut dapat terpenuhi, maka sisa vaksinyang telah terpakai dapat dibekukan lagi, kemudiandipakai lagi sampai warna berubah dengan catatan

    tanggal kadaluarsa harus selalu diperhatikan.

    VAKSIN POLIO INACTIVATED (IPV)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    46/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 46

    VAKSIN POLIO INACTIVATED (IPV)/ VAKSIN POLIO INJECTIE

    IPV berisi tipe 1, 2 dan 3 dibiakan pada sel-sel fero ginjal keradan dibuat tidak aktif dengan formaldehid IPV harus disimpan pada suhu 2-80C dan tidak boleh

    dibekukan Pemberian dengan dosis 0,5 ml, SC 3x berturut-turut dengan

    jarak masing-masing dosis 2 bulan

    Imunitas mukosa yang ditimbulkan IPV lebih rendahdibandingkan dengan yang ditimbulkan OPV

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    47/67

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    48/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 48

    IMUNISASI PENGUAT (BOOSTER)

    Imunisasi penguat (booster) Dosis penguat OPV harus diberikan sebelum masuk

    sekolah, yaitu bersamaan pada saat diberikan dosis DPTsebagai penguat

    Dosis OPV berikutnya harus diberikan pada umur 15-19tahun atau sebelum meninggalkan sekolah

    Orang dewasa yang telah mendapatkan imunisasisebelumnya, tidak diperlukan vaksinasi penguat, kecualimereka yang dalam resiko khusus,

    Imunisasi untuk orang dewasa Untuk orang dewasa sebagai imunisasi primer (dasar)

    dianjurkan diberikan 3 dosis berturut-turut OPV 2 tetes

    dengan jarak 4-8 minggu Interval minimal antara 2 dosis vaksinasi dapat

    diperpanjang dan dapat menyelesaikan vaksinasinyatanpa mengulang lagi

    Demua orang dewasa seharusnya divaksinasi terhadappoliomielinitis dan tidak boleh ada yang tertinggal

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    49/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 49

    CONT

    Setelah vakisnasi, sebagian kecil resipien dapatmengalami gejala Pusing-pusing, Diare ringandan Sakit pada otot

    Kontrai indikasi pemberian OPV Penyakit akut atau demam (suhu >38,5 C)

    Muntah atau diare Sedang dalam proses pengobatan kortikosteroid atau

    imuno supresif oral maupun suntikan, jugapengobatan radiasi umum

    Keganasan (untuk pasien dan kontak) yangberhubungan dengan sistem retikuloendotelial sepertilimfoma, leukimia, dan anak dengan mekanismeimunologik yang terganggu, misal pada hipo-gamaglobulinemia

    Menderita infeksi HIV/anggota keluarga sebagaikontak

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    50/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 50

    CAMPAK

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    51/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 51

    VAKSIN CAMPAK

    Tahun 1963 dibuat dua jenis vaksin campak

    Vaksin yang berasal dari virus campak yang hidupdan dilemahkan, jangan terkena sinar matahari

    Vaksin yang berasal dari virus campak yangdimatikan (virus campak yang berada dalamlarutan formalin yang dicampur dengan garamalumunium)

    Tiap 0,5 ml mengandung 1000 u virus strain CAM

    70, 100 mcg kanamisin, 30 mg eritromisin

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    52/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 52

    DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

    Dosis minimal untuk vaksin yangdilemahkan adalah 0,5 ml secarasubcutan atau intra muscular

    Jadwal pemberian campak pada bayiumur 9-11 bulan

    Imunisasi ulangan diberikan pada saat

    anak masuk sekolah usia 6-7 tahundalam program BIAS

    CONT

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    53/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 53

    CONT

    Reaksi KIPI Demam >39,5 C, biasanya setelah hari ke 5-

    6 dan berlangsung selama 2 hari

    Ruam, timbul pada hari ke 7-10 dan

    berlangsung selama 2-4 hari Kontra indikasi Demam tinggi

    Sedang memperoleh pengobatan

    imunosupresi Hamil

    Mempunyai riwayat alergi

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    54/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 54

    JADWAL IMUNISASIANJURAN (NON PPI)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    55/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 55

    JADWAL IMUNISASI ANJURAN(NON PPI)

    Vaksin Haemophilus Influenza B(Hib)

    Vaksin Mumps Morbili Rubela (MMR)

    Vaksin Demam Thypoid

    Vaksin Hepatitis A

    Vaksin Varicella

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    56/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 56

    VAKSIN HAEMOPHILUS INFLUENZATYPE B

    Yaitu Polisakarida H. Influenza tipe bdikonjugasikan pada toksoid tetanus,trometamol, sukrosa dan NaCl

    Suspensi berkabut keputihan

    Kombinasi dengan DTaP/DTwP

    Lokasi penyuntikan umur 2tahun di deltoid

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    57/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 57

    VAKSIN MUMPS MORBILI RUBELLA(MMR)

    VAKSIN MMR: Virus campak Schwarz hidup yang dilemahkan dalam

    embrio ayam Virus gondong Urabe dibiak dalam telur ayam Virus rubela Wistar dibiak pada sel deploid manusia

    Penyuntikan dilakukan secara subcutan atau intramuscular Direkomendasikan pada usia 12-18 bulan Serokonversi pada >95% kasus Kontraindikasi :

    imunodepresi, hamil, pasca imunoglobulin, transfusidarah (tunda 6-12 minggu).

    Tetap diberikan pada anak yang pernah campak,gondongan ataupun rubella

    Tidak ada bukti sahih berkaitan dengan autisme

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    58/67

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    59/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 59

    VAKSIN HEPATITIS A

    KOMPOSISI: Virus inaktif dalam formaldehid

    Indikasi :

    anak usia > 2 tahun, endemis, seringtransfusi (hemofilia), tinggal di panti asuhan

    Indikasi kontra : demam, infeksi akut, hipersensitif terhadap

    komponen vaksin Diberikan secara intramuscular

    Protektif pada 95-100%

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    60/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 60

    VAKSIN VARISELA

    KOMPOSISI:

    Virus hidup dilemahkan, strain Oka

    Diberikan secara subcutan

    Kontra indikasi :

    demam, sakit akut Jangan diberikan bersama vaksin hidup lain

    Jangan hamil dalam 2 bulan

    Tidak efektif bila transfusi gamma globulin

    Diberikan pada anak usia 1-13 tahun

    Rekomendasi IDAI muali usia 5 tahun Serokonversi : 94% (2 minggu setelah vaksinasi), 100%

    (6 minggu setelah vaksinasi)

    Aman, efektif dan ekonomis

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    61/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 61

    VAKSIN INFLUENSA - 1

    Vaksin Influenza-1

    Virus tidak aktif dalam prefilled syringe(PFS)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    62/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 62

    Tiap tahun starin dapat berbeda berdasarkanrekomendasi WHO : selatan dan utara Strain 2004 untuk daerah selatan H1N1 (new Caledonia/20/99)

    H3N2 (Fujian/411/2002) Hongkong/330/2001

    Penyuntikan dilakukan secara intramuscularatau subcutan

    6-35 bulan dosis 0,25 ml, >36 bulan dosis0,5 ml,

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    63/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 63

    Vaksin kombinasi (tetract-Hib danInfantrix-Hib)

    Tetract-Hib : kombinasi DPwT+Hib Infanrix-Hib : kombinasi DPaT+Hib DPwT/DpaT dalam vial, Hib dalam PFS (prefilled syringe)

    Sebelum disuntikan, dicampur denganmenyedot DPwT/DpaT ke dalam PFS Hib

    Kontra indikasi Sama dengan komponen masing-masing

    vaksin

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    64/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 64

    VAKSIN PNEUMOKOKKUS(PREVENAR)

    Terdiri dari 7 sakarida yang berbeda (serotipe 4,6B, 9V, 14, 18C, 19F, 23F)

    Konjugasi dengan 20 ug dari masing-masing 6serotipe

    Bebas pengawet dan bebas thimerosal Dosis 0,5 ml diberikan secara intramuscular Manfaat : mengurangi resiko invasive

    pneumococcal disease (IPD), radang paru(pneumonia), radang telinga tengah danpengobatannya, pembawa kuman (nashoparyngeal

    carriage), Occult becteremia, dan mungkin efektifpada anak yang tak responsif dengan vaksinpneumokokkus polisakarida (PPV)

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    65/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 65

    PENANGANAN VAKSIN SISA

    Sisa vaksin yang telah dibuka pada pelayanandi posyandu tidak boleh dipergunakan lagi

    Sedang pelayanan imunisasi statis (dipuskesmas, poliklinik), sisa vaksin dapatdipergunakan lagi dengan ketentuan sebagaiberikut : Vaksin tidak melewati tanggal kadaluarsa Tetap disimpan dalam suhu +20C - 80C Kemasan vaksin tidak pernah tercampur/terendam 0C - 80C Kemasan vaksin tidak pernah tercampur/terendam dengan air VVM tidak menunjukan indikasi paparan panas yang merusak

    Pada label agar ditulis tanggal pada saat vial pertama kalidipakai/dibuka

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    66/67

    12/1/2014 IMUN & IMUNSASI _ SUTARMI,MN 66

    Vaksin DPT, DT, TT, hepatitis B dan DPT-HBdapat digunakan kembali hingga 4 minggusejak vial vaksin dibuka

    Vaksin polio dapat digunakan kembalihingga 3 minggu sejak vial dibuka

    Vaksin campak karena tidak mengandungzat pengawet hanya boleh digunakan tidaklebih dari 8 jam sejak dilarutkan.

    Sedangkan vaksin BCG hanya boleh

    digunakan 3 jam setelah dilarutkan Bahan lain : telur, neomisin, formaldehid Penyimpanan pada suhu 2-80C , jangan

    terkena sinar matahari maupun beku

  • 8/10/2019 87150812-IMUNISASI

    67/67

    REFERENSI

    Diktat kuliah Modul 2 : EPI vaccines. 1998. Hal

    2. Geneva

    Pedoman imunisasi di Indonesia.2005. hal 88

    Vademecum biofarma. 2002WHO : expanded programme or

    immunization . immunization inpractice