9 Fhyras Ayatullah Pneumatik New

8/16/2019 9 Fhyras Ayatullah Pneumatik New

1/11

Aktuator(keluaran)

elemen kontrolakhir

ElementPemrosesan

sinyal prosesor

ElementMasukan

sinyal masukan

Pasokan Energi

sumber

Sensor Pneumatik

Sistem pneumatik yang dalam bahasa Yunani ‘pneuma’ yang artinya udara atau angin.

Dengan kata lain pneumatik adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan

dalam bentuk udara yang dimampatkan. Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang

udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.Pneumatik menggunakan hukum-hukum aerodinamika yang menentukan keadaan keseimbangan

gas dan uap.

Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu

pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.

Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dimana terjadi proses-proses

pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi

adalah teknik udara mampat (udara bertekanan.

!emang sistem elektronik mempunyai respon yang sangat "epat terhadap sinyal "ontrol.

#etapi sistem pneumatik mempunyai daya tahan yang lebih baik. Dalam beberapa aplikasi sistem pneumatik dapat bekerja dalam atmos$er yang tidak bisa dilakukan oleh sistem elektronik dan

sistem pneumatik juga dapat digunakan dalam kondisi basah (!ulianto, %. Suanli, dan #.

Sutanto, &''&.


2/11

ara )erja Sistem Pneumatik

*dara disedot oleh

kompresor dan disimpan

pada reser+oir air (tabung

udara hingga men"apai

tekanan kira- kira sekitar

bar. /ila tekanan hanya

diba0ah bar akan

menurunkan daya mekanik

dari "ylinder kerja

pneumatik dan

sedangkan bila

bertekanan diatas bar

akan berbahaya

pada sistem perpipaan atau kompresor. )omponen pneumatik biasanya diran"ang untuk tekanan

kerja maksimum berkisar antara 1'' dan 2''' kPa (1 sampai 2' bar. 3amun, tekanan '' kPa

( bar sudah "ukup untuk kerja yang ekonomis. )arena resistansi aliran di masing-masing

komponen misalnya pada katup pengontrol aliran (flow control valve) dan dalam pipa, kerugian

2' sampai 4' kPa (',2 sampai ',4 bar adalah yang diharapkan. 5leh karena itu, sistem

kompresor harus menyediakan tekanan 4' sampai 6'' kPa (,4 sampai 6 bar untuk

memastikan tekanan kerja yang diinginkan yaitu '' kPa ( bar. Selanjutnya udara bertekanan

itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus mele0ati air dryer (pengering

udara untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan dilanjutkan menuju ke katup udara

(shut up +al+e, pengatur tekanan (regulator, solenoid +al+e dan menuju ke "ylinder kerja.

7erakan air "ylinder ini tergantung dari solenoid. /ila solenoid +al+e menyalurkan udara

bertekanan menuju ke inlet dari air "ylinder maka piston akan bergerak maju sedangkan bila

selenoid +al+e menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari air "ylinder maka piston

akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid +al+e inilah penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga

di kombinasikan dengan elektrik, seperti P8 ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya.


3/11

Solenoid 9al+e

Solenoid +al+e pneumati" adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai

kumparan sebagai penggeraknya yang ber$ungsi untuk menggerakan plunger yang dapat

digerakan oleh arus : maupun D. Solenoid +al+e pneumati" atau katup (+al+e solenoida

mempunyai lubang keluaran, lubang masukan, lubang jebakan udara (e;haust dan lubang


4/11

7ambar struktur $ungsi solenoid +al+e pneumati"

/erikut keterangan gambar Solenoid 9al+e Pneumati">

2. 9al+e /ody

&. #erminal masukan (


5/11

2&. 8ubang plunger untuk e;haust 5utlet Port

2?. 8ubang plunger untuk


6/11

:ir ylinder

Silinder kerja ganda (double a"ting "ylinder memiliki lubang untuk memasukan dan

mengeluarkan angin pada kedua ujungnya. /ila sumber angin dimasukkan melalui lubang

dibagian belakang silinder maka torak akan bergerak maju dan angin akan keluar melalui lubang

bagian depan silinder. )ondisi ini biasa dikatakan dengan kondisi e;tend.

Demikian sebaliknya jika sumber angin dimasukan melalui lubang depan silinder maka

torak akan bergerak mundur dan angin akan keluar melalui lubang bagian belakang silinder.

)ondisi ini biasa dikatakan dengan kondisi retra"t

a. )etelitian yang tinggi dari peralatan-peralatan pneumatik yang konstruksinya semakin

baik memungkinkan suatu pengerjaan yang hampir tidak memerlukan pera0atan dalam

jangka panjang

b. !erupakan media=$luida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut udara dimana

saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.


7/11

". *dara bertekanan adalah bersih. )alau ada kebo"oran pada saluran pipa, benda-benda

kerja maupun bahan-bahan disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.

d. Dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan kerja tertentu. *dara bersih ( tanpa

uap air dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu yang tinggi atau pada nilai-nilai

yang rendah, jauh di ba0ah titik beku ( masingmasing panas atau dingin .

e. :man terhadap kebakaran dan ledakan.$. !enguntungkan karena lebih murah dibandingkan dengan dengan komponen komponen

peralatan hidraulik. Selain itu, pneumatik adalah @' sampai 4' kali lebih murah daripada

tenaga otot. Aal ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.

g. Dapat dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih . Pada pembebanan lebih, alat-alat udara

bertekanan memang akan berhenti, tetapi tidak akan mengalami kerusakan. :lat-alat

listrik terbakar pada pembebanan lebih.

)erugian memakai system pneumati"

a. #idak mungkin untuk me0ujudkan ke"epatan-ke"epatan torak dan pengisian yang tetap,

tergantung dari bebannya. b. Suatu silinder pneumatik mempunyai kemampuan daya tekan yang terbatas.". Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat di0ujudkan apabila terjadi perubahan beban.

Penereapan-penerapan system pneumati"

Penerapan sistem pneumatik digunakan sebagai penggerak berbagai mesin perkakas,

peralatan dan alat mesin-mesin produksi khusus. Dalam perusahaan-perusahaa pembangunan

misalnya untuk penggetar beton, mesin getar (mesin-mesin tumbuk jalan. :lat pendobrak

pneumatik.

Dalam perusahaan pertambangan sebagai pembor batu pneumatik, penggeser batu

pneumatik (buldoBer. Dalam dunia transportasi sebagai rem-rem untuk lokomoti$, sinyal-sinyaldan pintu simpangan kereta api pneumatik. Sedangkan dalam dunia industri seperti pengemasan,

stempel barang, embossing, pemutar pendorong, dan sebagainya.Sistem pneumatik umumnya

banyak digunakan sebagai sistem automasi.

/eberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal

penangan material adalah sebagai berikut >

a. Pen"ekaman benda kerja

b. Penggeseran benda kerja

". Pengaturan posisi benda kerja

d. Pengaturan arah benda kerja

Penerapan pneumatik se"ara umum >a. Pengemasan (pa"kaging

b. Pemakanan ($eeding

". Pengukuran (metering

d. Pengaturan buka dan tutup (door or "hute "ontrol

e. Pemindahan material (trans$er o$ materials

$. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and in+erting o$ parts


8/11

g. Pemilahan bahan (sorting o$ parts

h. Penyusunan benda kerja (sta"king o$ "omponents

i. Pen"etakan benda kerja (stamping and embosing o$

"omponents

)on+ersi Sinyal :nalog ke Digital

7ambar /uka #utup Pintu 5tomatis dengan

Pneumatik


9/11

Cangkaian Pengkondisi Sinyal

Sebuah Pneumatik menghasilkan tekanan sebesar 24 psi. /erapakah bilangan digital yang

dihasilkan agar dapat diproses ke mikrokontroler :D '1'@

Ja0ab >

2. !en"ari spesi$ikasi pneumatik

?-24 psi

:rus > @-&' m:

&. !engkon+ersi arus ke teganganV min= I min × R=4mA ×1kΩ=4V

V max= I max × R=20mA ×1kΩ=20V

?. !enentukan range outputV out =0−5Volt

@. !en"ari gain output

Gain= Range Output

Range Sensor= 5−020−4

= 5

16=0,3125 kali

4. !enentukan op-amp yang sesuai gain

V out = Rf

R¿(Vb−Va)

V out = 5kΩ

16kΩ (20−4 )


10/11

V out =5Volt

. !en"ari :D yang sesuai dengan 9out:D '1'@

9 re$erensi E 4 9olt

6. !enghitung :D9re$ E 49

Step 2

V ref × bil .biner

256=5V ×

128

256=2,5V

V out >2,5V Maka dihasilkanlogic1( MS)

Step &

2,5V +V ref × bil.biner

256=2,5V +5V ×

64

256=3,75V

V out >3,75V Maka dihasilkanlogic1

Step ?


256=3,75V +5V ×

32

256=4,375V

V out >4,375V Makadihasilkanlogic 1

Step @

4,375V +V ref ×bil.biner

256=4,375V +5V ×

16

256=4,6875V

V out >4,6875V Makadihasilkan logic 1

Step 4


256=4,6875V +5V ×

8

256=4,8V

V out >4,8V Maka dihasilkan logic1

Step


256=4,8V +5V ×

4

256=4,87V

V out >4,87V Maka dihasilkan logic1

Step 6


256=4,87V +5V ×

2

256=4,9V

V out >4,9V Makadihasilkanlogic 1

Step 1


11/11


256=4,9V +5V ×

1

256=4,92V

V out >4,9V Makadihasilkanlogic 1( !S)

Jadi output ynag dihasilkan dari pengkondisi sinyal adalah 22222222

Documents

9 Fhyras Ayatullah Pneumatik New