98_PDT.G_2008_PN.SMG

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    1/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    P U T U S A NNomor : 98/PDT.G/2008/PN.SMG

    DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

    Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa dan mengadili perkara

    perdata gugatan dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai

    berikut dalam perkara antara :

    ARIF SUNARKO; umur 76 tahun, pekerjaan Konsultan Pajak,

    bertempat tinggal di Jl. Brumbungan No. 70 Kota

    Semarang, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya

    bernama “Muharsuko Wirono, SH., Susilowati, SH. dan

    Ace Wahyudin, SH.” Advokat yang berkantor di Law

    Office Fortuna Association di Jl. S. Parman No. 1A

    Semarang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24

    Maret 2008, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

    L A W A N

    1. KETUA YAYASAN KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG,

    beralamat di Jl. Ahmad Dahlan Semarang, dalam hal ini

    diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama “Rohadi

    Hartawidjaja, SH. dan  Sukirno, SH.” Advokat yang

    berkantor di Jl. Letjen Suprapto 1 Semarang, berdasarkan

    Surat Kuasa Khusus tertanggal 29 Mei 2008, selanjutnya

    disebut sebagai TERGUGAT I.

    3. DIREKTUR RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG,

    beralamat di Jl. Ahmad Dahlan Semarang, dalam hal ini

    diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama “Rohadi

    Hartawidjaja, SH. dan  Sukirno, SH.” Advokat yang

    berkantor di Jl. Letjen Suprapto 1 Semarang, berdasarkan

    1

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    2/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Surat Kuasa Khusus tertanggal 29 Mei 2008, selanjutnya

    disebut sebagai TERGUGAT II.

    3. Dr. LESTARININGSIH, Sp.PD., KGH., KN., pekerjaan dokter,

    beralamat di Rumah Sakit Telogorejo, Jl. Ahmad Dahlan

    Semarang, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya

    bernama “Rohadi Hartawidjaja, SH. dan  Sukirno, SH.”

    Advokat yang berkantor di Jl. Letjen Suprapto 1 Semarang,

    berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Mei 2008,

    selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT III.

    Pengadilan Negeri tersebut ;

    Setelah membaca berkas perkara ;

    Setelah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan ke persidangan ;

    TENTANG DUDUKNYA PERKARA

    Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Surat Gugatan yang

    terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 5 Mei 2008

    dengan Nomor Perkara : 98/PDT.G/2008/PN.SMG, yang isinya sebagai

    berikut :

    1) Bahwa PENGGUGAT adalah suami sah dari Almarhum SUWITA

    LAKSMI yang telah melangsungkan pernikahan sebagaimana Akta

    No. 342 / 1955 Tjatatan Sipil untuk Tionghoa Semarang pada tanggal

    24 November 1955 dahulu atas nama KOO ING HOK (ARIF

    SOENARKO) dengan SUWITA LAKSMI dahulu atas nama KHO SOEI

    NIO.

    2) Bahwa istri PENGGUGAT (i.c. SUWITA LAKSMI) yang dalam perkara

    ini disebut pasien pada tanggal 19 Maret 2007, sakit dan dibawa ke

    Rumah Sakit Telogorejo dan telah dilakukan perawatan di Rumah Sakit

    Telogorejo Semarang sampai dengan meninggalnya pada tanggal 23

    April 2007 dan penanganan terhadap pasien a quo telah ditunjuk

    Dokter Utama selaku penanggungjawab dalam penanganan pasien

    yaitu TERGUGAT III i.c dr. LESTARININGSIH, Sp. PD, KGH.KN.

     2

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    3/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    3) Bahwa diagnosa dari TERGUGAT III terhadap Pasien a quo

    dinyatakan mengalami gangguan pencernaan dan gangguan pada

    ginjal, kemudian pada tanggal 25 Maret 2007 terhadap pasien a quo

    telah dilakukan operasi pada perut yang dilakukan oleh dr. Andy

    Maleachi dengan diagnosa Illesius Obstruction atau penyumbatan di

    usus halus dan telah dilakukan operasi pada usus buntunya

    (Appendix) dengan hasil baik.

    4) Bahwa TERGUGAT III memberitahukan kepada Penggugat mengenai

    kondisi ginjal si pasien a quo ternyata tidak ada masalah dan belum

    mengarah untuk cuci darah (HD) karena fungsi ginjal si Pasien a quo

    hanya mengalami penurunan sehingga karena faktor usia

    membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama.

    5) Bahwa selanjutnya terhadap diagnosa atas hasil pemeriksaan CT

    Scan tertanggal 8 April 2008 Tergugat III menyatakan bahwa Pasien a

    quo pada otaknya tidak tampak adanya kelainan maupun pendarahan

    otak.

    6) Bahwa demikian halnya terhadap hasil diagnosa yang dilakukan oleh

    Tergugat III tertanggal 14 April 2007 diperoleh hasil diagnosa yang

    menunjukkan bahwa kondisi jantung pasien a quo adalah normal, tak

    tampak adanya kelainan aliran darah dalam jantung.

    7) Bahwa setelah satu bulan dirawat, tepatnya pada tanggal 19 April 2007

    atas perintah TERGUGAT III pasien aquo dipindah dari ruang ICU ke

    ruang HND (High Nursing Dependence) ruang Cempaka Klas IB / No.

    109 karena pasien a quo sudah dalam tahap "Recovery" atau

    Pemulihan Kesehatan serta alasan lain dari Tergugat III bahwa di

    Ruang ICU banyak Virus atau Bakteri yang beterbangan sehingga

    beresiko terkena infeksi.

    8) Bahwa setelah dipindah dari ICU ke HND pada tanggal 19 April 2007

    pasien a quo merasa menjadi gelisah dan tidak bisa tidur karena alat

    monitor yang digunakan sering mengeluarkan bunyi "alarm" yang

    sangat-sangat mengganggu ketenangan pasien a quo yang mana

    keluhan tersebut telah disampaikan PENGGUGAT kepada perawat

     jaga, akan tetapi perawat jaga memberi jawaban bahwa volume suara

    3

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    4/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    yang demikian sengaja dibuat agar terdengar di "Nurse Station",

    namun apakah demikian yang seharusnya ?

    9) Bahwa pada tanggal 19 April 2007 itu pula karena kondisi pasien a quosangat membutuhkan penanganan secara khusus sehingga

    PENGGUGAT memutuskan untuk konsultasi dengan TERGUGAT III

    mengenai keadaan pasien a quo yang sangat memprihatinkan

    kondisinya dimana selanjutnya PENGGUGAT mencoba beberapa kali

    meminta keterangan di Bagian Administrasi Bangsal Ruang Cempaka

    dan diperoleh informasi bahwa TERGUGAT III tidak berada di tempat.

    Bahwa selanjutnya salah satu anak PENGGUGAT berusaha

    menghubungi TERGUGAT III melalui Ponselnya menanyakan

    mengenai perkembangan kondisi kesehatan ibunya (i.c pasien

    SUWITA LAKSMI), diperoleh jawaban dari TERGUGAT III bahwa

    pasien a quo "SEHAT" dan tinggal pemulihan (Recovery) saja, karena

    sudah usia lanjut sehingga perlu waktu untuk penyembuhan. Namun

    sejak konsultasi lewat ponsel, terakhir tanggal 19 April 2007 tersebut

    PENGGUGAT maupun anak Penggugat tidak dapat menemui

    TERGUGAT III lagi bahkan sampai dengan meninggalnya pasien a

    quo TERGUGAT III tidak berada di Rumah Sakit tempat pasien

    dirawat.

    10)Bahwa namun ternyata TERGUGAT III sebagai Dokter Utama

    sekaligus sebagai Penanggungjawab pasien pada saat berhalangan

    praktek maupun pada saat tidak berada di Rumah Sakit Telogorejo

    Semarang, TERGUGAT III tidak memberitahukan terlebih dulu kepada

    Pasien a quo maupun keluarga pasien a quo , TIDAK MENUNJUK

    DOKTER PENGGANTI, yang mana atas perbuatan TERGUGAT III

    dengan tidak menunjuk Dokter Pengganti a quo menyebabkan

    kerugian baik materiil maupun immaterial bagi pasien a quo maupun

    Penggugat dan perbuatan TERGUGAT III a quo nyata-nyatabertentangan dengan UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek

    Kedokteran Pasal 40 Ayat 1.

    11)Bahwa kemudian pada tanggal 22 April 2007 sekitar jam 23.00

    Penggugat merasa pasien a quo terlihat mengalami banyak

    kemunduran terutama mengenai pernafasannya semakin pendek dan

    4

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    5/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    kurang teratur, sulit untuk diajak bicara, sering batuk, dan

    PENGGUGAT telah berusaha dan minta berkali-kali kepada Perawat

    Jaga untuk dibantu Oxygen Mask namun oleh Perawat jaga hanya

    dibantu dengan nafas bantuan padahal pasien saat tersebut sangat-

    sangat membutuhkan ALAT BANTUAN WAS dan ternyata DOKTER

    JAGAPUN TIDAK ADA.

    12)Bahwa keesokan harinya pada tanggal 23 April 2007 sekira jam 10

    pagi PENGGUGAT dan keluarganya mendapati pasien a quo dalam

    keadaan sangat kritis dan sulit bernafas namun hal ini tidak segera

    dilakukan TINDAKAN DARURAT, tetapi perawat jaga hanya

    melakukan tindakan dengan dibantu peralatan seadanya padahal

    PENGGUGAT tahu bahwa di Rumah Sakit Telogorejo mempunyai

    peralatan yang sangat canggih dan mutakhir, namun pada

    kenyataannya pasien a quo membutuhkan OXYGEN saja tidak

    dipenuhi, yang pada akhirnya pasien a quo SEPERTINYA SUDAH

    BERHENTI BERNAFAS. Setelah itu pasien a quo terburu - buru

    dibawa ke Ruang ICU dalam keadaan mungkin sudah tidak bernafas

    (meninggal dunia). Dengan demikian para TERGUGAT telah sembrono

    dan lalai dalam menjalankan profesinya sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 1365 KUH Perdata, dan KETENTUAN PIDANA Pasal 79 (C) UU

    No. 29 tahun 2004.

    13)Bahwa dari menjelang sampai dengan meninggalnya pasien a quo

    TERGUGAT III TIDAK BERADA di tempat ruangan pasien dirawat

    maupun berada di Rumah Sakit Telogorejo.

    14)Satu minggu setelah pasien meninggal dunia, dilakukan meeting

    antara Pihak Keluarga PENGGUGAT (Keluarga Pasien a quo), Dokter

    Penanggungjawab (TERGUGAT III) dan Rumah Sakit, padaa saat

    meeting tersebut, TERGUGAT III menyampaikan tanpa merasa

    bursalah " bahwa pada saat anak PENGGUGAT menelepon

    TERGUGAT III menanyakan kondisi pasien a quo dikatakan bahwa

    "saat itu TERGUGAT III mau BOARDING (hendak pergi ke luar kota /

    ke luar negeri menggunakan pesawat)". Namun kepergiannya itu

    TERGUGAT III "tidak menunjuk Dokter Pengganti" dimana Pasien a

    quo masih sangat membutuhkan penanganan dokter yang walaupun

    5

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    6/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    dalam masa recovery, dan ternyata benar bahwa akibat dari

    keteledoran TERGUGAT III tidak menunjuk Dokter Pengganti

    menyebabkan pasien a quo FATAL & MENINGGAL DUNIA.

    15)Bahwa dari uraian sebagaimana tersebut di atas bahwa pihak Rumah

    Sakit Telogorejo Semarang dalam menjalankan kewajibannya telah

    bertolak belakang dengan visi dan misi dari Rumah Sakit Telogorejo

    yang mengutamakan "Melayani Pasien dengan Profesional dan Tulus,

    menyediakan pelayanan medik dan keperawatan berstandart

    internasional, meningkatkan kompetensi karyawan, mengembangkan

    kemampuan teknologi medik mutakhir", tetapi pada kenyataannya

    dalam penanganan terhadap pasien Alm. SUWITA LAKSMI tidak

    sesuai dengan visi dan misi dari rumah sakit serta sangat TIDAK

    MENGHARGAI DAN MENGHORMATI HARKAT DAN MARTABAT

    MANUSIA UNTUK HIDUP SERTA PENGINGKARAN TERHADAP "

    DEMI KEMANUSIAAN ".

    16)Bahwa, oleh karena TERGUGAT III adalah Dokter pada Rumah Sakit

    Telogorejo Semarang, sehingga apa yang telah dilakukan TERGUGAT

    III merupakan tanggungjawab juga dari TERGUGAT I dan TERGUGAT

    II, karena PARA TERGUGAT tidak tutus dan sungguh-sungguh dalam

    melayani Pasien, bahkan cenderung menelantarkan pasien sehingga

    merugikan PENGGUGAT sebagaimana Pasal 1365 KUH Perdata.

    17)Bahwa karena semua cara telah ditempuh PENGGUGAT untuk

    menyelesaikan permasalahan Pengaduan ini, sebagaimana Pasal 66

    Ayat (1) dan ayat (3) UU No. 29 Tahun 2004 yang tidak memperoleh

    tanggapan dan hasil yang memuaskan, maka dengan terpaksa

    PENGGUGAT menempuh jalur hukum dengan mengajukan Gugatan

    ini pada dan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang untuk

    memeriksa dan memutus perkara ini seadil-adilnya.

    18)Bahwa akibat tindakan PARA TERGUGAT yang mengakibatkan

    meninggalnya istri PENGGUGAT sehingga PENGGUGAT sangat

    menderita tekanan batin seumur hidup. Walau nyawa tidak bisa dinilai

    dengan uang, wajarlah apabila PENGGUGAT sangat dirugikan atas

    perbuatan PARA TERGUGAT baik secara materiil maupun secara

    Immateriil yang telah benar-benar melakukan perbuatan melawan

    hukum yang dapat dinominalkan dengan perincian sebagai berikut :

     6

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    7/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Kerugian Materiil

    Biaya Rumah Sakit : Rp 139.000.000,-

    Biaya Rumah Duka Dengan Kremasi : Rp 27.322.350,-

    Biaya Dekorasi dan Bunga : Rp 7.500.000,-

    Biaya Transportasi, Konsumsi, dll : Rp, 100.177.650,

      Rp

    364.000.000,-

    Kerugian Immateriil

    Secara psikologis sampai saat ini PENGGUGAT sangat menderita

    tekanan batin karena telah kehilangan istri tercintanya yang ditaksir

    senilai Rp 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah).

    19)Bahwa karena pokok Gugatan ini diutamakan mengenai tuntutan atas

    perbuatan melawan hukum dari tanggungjawab Pihak Rumah Sakit

    Telogorejo, maka agar PARA TERGUGAT tidak mengulur-ngulur waktu

    dalam mematuhi isi putusan perkara ini, maka kiranya cukup beralasan

    agar PARA TERGUGAT dibebani membayar uang paksa (Dwangsom)

    sebesar Rp 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk setiap hari

    keterlambatan dalam penyerahan ganti rugi kepada PENGGUGAT.

    20)Bahwa untuk menghindari segala kemungkinan yang lebih merugikan

    PENGGUGAT, PENGGUGAT berkeyakinan bahwa PARA TERGUGAT

    memiliki aset berupa sebidang tanah beserta bangunan Rumah Sakit

    yang berada diatasnya di Jl. KH. Achmad Dahlan Semarang 50136

    yang sewaktu –waktu tanah tersebut dijual atau dipindahtangankan

    oleh PARA TERGUGAT kepada Pihak lain, maka cukup beralasan

    apabila PARA TERGUGAT mohon supaya sebelum perkara ini

    disidangkan sudilah kiranya yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri

    Semarang berkenan untuk segera memerintahkan dilakukan Sita

    Jaminan (CB) atas tanah dan bangunan Rumah Sakit Telogorejo

    Semarang tersebut serta barang-barang lain milik PARA TERGUGAT.

    21)Bahwa Gugatan PENGGUGAT ini berdasarkan bukti-bukti yang nyata,

    sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 180 Ayat 1 HIR, putusan

    perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada upaya Verzet,

    Banding, Kasasi ataupun Upaya Hukum lainnya.

     7

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    8/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PENGGUGAT mohon kepada

    Ketua Pengadilan Negeri Semarang agar sudi kiranya memeriksa Gugatan

    PENGGUGAT ini dengan mohon Putusan sebagai berikut :

    P r i m a i r

    1) Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT seluruhnya.

    2) Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan yang

    dimohonkan oleh PENGGUGAT.

    3. Menyatakan menurut hukum bahwa PARA TERGUGAT telah melakukan

    kesalahan dan kelalaian sehingga mengakibatkan meninggalnya istri

    PENGGUGAT.,

    4. Menyatakan menurut hukum bahwa perbuatan TERGUGAT III sebagai

    Dokter Utama dan penanggungjawab pasien telah meninggalkan pasien

    dirawat tanpa pemberitahuan dan atau tanpa menunjuk Dokter

    Pengganti, serta perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang juga

    tidak menunjuk atau memberitahukan adanya Dokter Pengganti kepada

    Pasien sejak kepergian TERGUGAT III sampai dengan meninggalnya istri

    PENGGUGAT adalah merupakan perbuatan melawan hukum.

    ) Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar ganti kerugian kepada

    PARA PENGGUGAT baik secara material maupun secara immaterial yang

    besarnya

    Kerugian Material : Rp 364.000.000,-

    Kerugian Immaterial : Rp 10.000.000.000,-

    Jumlah : Rp 10.364.000.000-

      Secara tanggung renteng setelah putusan ini telah memperoleh kekuatan

    hukum tetap.

    6) Menghukum kepada PARA TERGUGAT secara

    tanggung renteng untuk membayar uang paksa

    (dwangsom) sebesar Rp 500.000,kepada

    PENGGUGAT untuk setiap hari keterlambatannya

    dalam pembayaran ganti rugi kepada PENGGUGAT.

     8

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    9/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    7) Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan

    lebih dahulu walaupun ada upaya Verzet, Banding,

    Kasasi ataupun upaya hukum lainnya.

    8) Menghukum kepada PARA TERGUGAT secara

    tanggung renteng untuk membayar biaya yang timbul

    dalam perkara ini.

    Atau

    Apabila Ketua Pengadilan Negeri Semarang berpendapat lain mohon putusan

    yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono ) ; 

    Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan telah hadir

    di persidangan Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat I, II dan

    III ;

    Menimbang, bahwa berdasarkan Perma No. 1 Tahun 2008, Majelis

    telah mengupayakan para pihak untuk melakukan perdamaian melalui

    Mediator yang ditunjuk oleh Majelis Hakim, namun demikian perdamaian

    tersebut tidak tercapai, sehingga Mediator yang bersangkutan

    mengembalikan perkara kepada Majelis Hakim pemeriksa untuk dilanjutkan

    pemeriksaannya, dengan pembacaan Surat Gugatan di persidangan ;

    Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Tergugat I, II dan Tergugat

    III telah mengajukan Jawaban tertanggal 14 Juli 2008, yang isinya sebagai

    berikut :

    1. DALAM EKSEPSI:

    1. Bahwa Tergugat menolak seluruh maksud dan dalil-dalil gugatan

    Penggugat tanpa kecuali.

    2. Bahwa Para Tergugat Mohon perhatian Majelis Hakim bahwa Ketua

    Yayasan, dan Direktur Rumah Sakit BUKANLAH SUBYEK

    HUKUM yang dapat diquqat di depan Pengadilan (Persona

    Standi in Judicio). Yang dapat diquqat di depan Penqadilan

    adalah Badan Hukumnya, bukan Organnva (Ketua atau

    Direktur)

     9

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    10/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Dalam perkara ini Penggugat telah melakukan kesalahan fatal yaitu

    menggugat Ketua Yayasan Kesehatan Telogorejo sebagai Tergugat

    I dan Direktur Rumah Sakit Telogorejo sebagai Tergugat II.

    Seharusnya Penggugat mengajukan gugatan terhadap Yayasan

    Kesehatan Telogorejo dan Rumah Sakit Telogrejo. Dengan demikian

    ternyata quqatan Penggugat ini error in persona oleh karena itu

    quqatan ini harus dinyatakan tidak dapat diterima.

    3. Bahwa gugatan Penggugat bermaksud minta ganti rugi, 

    berdasarkan "perbuatan melawan hukum" sehubungan dengan

    meninggalnya isteri Penggugat yang bernama SUWITA LAKSMI

    dahulu KHO SOEI NIO.

    Bahwa perlu diajukan pertanyaan-pertanyaan

    • Siapa yang berhak mengajukan gugatan?

    • Siapa yang berhak menerima uang ganti rugi, seandainya

    gugatan dapat dikabulkan?

    • Apakah Penggugat adalah satu-satunya ahli waris dari

    Almarhumah Suwita Laksmi?

    4. Bahwa mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan di atas, maka

    sudah dapat dipastikan bahwa Penggugat tidak berhak, setidak-

    tidaknya Penggugat pribadi sendiri tidak dapat tampil sebagai

    Penggugat ; untuk mengajukan gugatan ini.

    5. Bahwa dalil di atas berdasarkan kenyataan bahwa Penggugat

    bukan satu-satunya ahli waris dari Almarhumah Suwita Laksmi

    dahulu Kho Soei Nio, sehingga tidak dapat mengajukan gugatan

    sendiri dan tidak berhak menerima sesuatu hak sehubungan

    meninggalnya Suwita Laksmi dahulu Kho Soei Nio.

    6. Bahwa untuk mengajukan gugatan ini maka seluruh ahli waris

    Suwita Laksmi harus tampil sebagai Penggugat. Oleh karena

    gugatan ini diajukan hanya oleh Arif Soenarko maka pihakberperkara dalam perkara ini menjadi tidak lengkap. Berdasarkan

    hukum dan yurisprudensi quqatan yang pihak-pihaknva tidak

    lengkap harus dinyatakan tidak dapat diterima.

    II. DALAM POKOK PERKARA :

    A. DALAM KONVENSI :

     10

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    11/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    1. Bahwa Para Tergugat menyatakan menolak seluruh maksud dan

    dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali yang secara tega-tegas

    dibenarkan dalam surat jawaban ini.

    2. Bahwa Para Tergugat mohon agar apa yang telah dikemukakan

    dalam Bab Eksepsi diatas, secara mutatis mutandis dapat dianggap

    tertulis dan terbaca kembali dalam Bab Konvensi ini demikian pula

    sebaliknya.

    3. Bahwa perlu diketahui pasien Suwita Laksmi yang telah berusia 72 tahun

    pada saat datang di Rumah Sakit Telogorejo kondisi kesehatannya

    sudah dalam keadaan sangat lemah atau boleh dibilang sudah kritis,

    karena sakit yang diderita oleh pasien tersebut adalah komplikasi dan

    pula pasien mengalami dehidrasi yang cukup berat.

    4. Bahwa Penggugat sendiri yang meminta dan menunjuk Tergugat III

    untuk merawat pasien. Sebagai dokter yang dipilih maka Tergugat III

    berusaha maksimal mengupayakan kesehatan pasien dengan

    memberikan diagnosa yang kemudian dilanjutkan dengan operasi yang

    dilakukan oleh dr. Andy Maleachi pada tanggal 25 Maret 2007.

    Dalam posita gugatan angka 3 Pengquqat mengakui dengan tegas

    diagnose yanq diberikan oleh Tergugat III dan tindakan operasi

    yanq dilakukan oleh dr. Andy Maleachi telah berhasil baik. Dengan

    demikian sebenarnya Penggugat mengakui segala tindakan yang

    dilakukan oleh Para Tergugat untuk mengupayakan kesehatan pasien

    Suwita Laksmi telah dilakukan dengan baik, tidak ada kesalahan atau

    kelalaian.

    Dengan demikian tuduhan Penggugat yang mengatakan Para Tergugat

    telah melakukan kesalahan dan kelalaian, bertentangan dengan

    pengakuannya sendiri.

    5. Bahwa pada awalnya Penggugat berusaha mendapatkan pembebasan

    atau keringanan atas biaya perawatan pasien Suwita Laksmi kepada

    para Tergugat. Sekalipun Para Tergugat dan Tergugat III telah

    memberikan keringanan dan membebaskan jasa dokter (dokter

    Lestariningsih dan dokter Andy Maleachi) sejumlah +/- Rp.25.000.000,-

    (dua puluh lima juta rupiah) namun Penggugat masih tidak dapat

    menerima dan menuntut agar semua biaya obat-obatan dihapuskan.

    11

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    12/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Tentu saja Para Tergugat tidak dapat memenuhi permintaan Penggugat

    oleh karena Para Tergugat tidak melakukan kesalahan dan Penggugat

    adalah orang yang mampu.

    6. Bahwa seandainya saja Para Tergugat menghapus semua biaya obat-

    obatan tentu Penggugat tidak akan mengajukan gugatan ini. Dengan

    demikian jelas alasan sebenarnya Penggugat mengajukan gugatan ini

    adalah agar terbebas dari tagihan biaya perawatan pasien Suwita

    Laksmi di Rumah Sakit Telogorejo Semarang.

    Oleh karena Penggugat mengajukan gugatan ini maka Para Tergugat

    menyatakan tidak terikat lagi dengan kesanggupannya membebaskan

     jasa dokter dan keringanan lainnya. Sebaliknya Para Tergugat

    menggunakan haknya menagih sisa biaya perawatan yang belum

    dibayar oleh Penggugat ditambah kerugian lain yang timbul karena

    gugatan ini yang akan Para Tergugat ajukan dalam Bab Rekonvensi.

    7. Bahwa dalam posita gugatan angka 14 Penggugat antara lain

    mengatakan: Tergugat III tidak menunjuk dokter pengganti dan akibat

    keteledoran Tergugat III tidak menunjuk dokter pengganti tersebut pasien

    fatal dan meninggal dunia. (Vide: Posita Gugatan angka 14).

    Para Tergugat secara tegas menyangkal dalil gugatan tersebut dan oleh

    karena itu Penggugat harus membuktikan bahwa:• Para Tergugat telah melakukan kesalahan dan kelalaian yaitu

    tidak menunjuk dokter pengganti;

    • Kesalahan dan kelalaian itulah yang menyebabkan Suwita

    Laksmi meninggal dunia.

    8. Bahwa pada kenyataannya Para Tergugat tidak melakukan kesalahan

    dan kelalaian yang didalilkan oleh Penggugat semua telah dilakukan

    sesuai dengan  procedure dan standard yang berlaku. Kelak pada

     waktunya Para Tergugat akan membuktikan sangkalannya dengan bukti-

    bukti yang sah.

    9. Bahwa perlu diketahui Tergugat I sebagai pengurus dan Tergugat II

    sebagai pengelola rumah sakit hanyalah sebagai penyedia fasilitas saja,

    sehingga jika sekiranya dalil gugatan Penggugat yang mengatakan:

    Tergugat III tidak mencarii dokter pengganti tersebut benar –quod non, 

    12

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    13/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    maka kesalahan Tergugat III tersebut tidak dapat dibebankan begitu saja

    kepada Para Tergugat. Hal ini disebabkan status Tergugat III adalah

    sebagai dokter paruh waktu (part time) bukan sebagai karyawan (dokter

    full time) dari Tergugat I dan Tergugat II.

    10. Bahwa Para Tergugat telah melakukan kewajibannya menyediakan

    fasilitas-fasilitas dan peralatan-peralatan di rumah sakit dengan baik

    sesuai dengan standard medis yang berlaku, guna kepentingan semua

    pasien termasuk pula terhadap pasien Suwita Laksmi. Dengan demikian

    tidak ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh Para Tergugat.

    Tindakan dan pelayanan medis juga telah diupayakan secara maksimal

    sesuaii dengan standar profesi dan standard operasional (standard of

    care), oleh karena itu tindakan tersebut tidak dapat dikatakan sebagaiperbuatan melawan hukum.

    11. Bahwa alasan Penggugat mengajukan gugatan ini semata-mata

    hanyalah karena upaya medis yang ditempuhnya tidak mendatangkan

    hasil seperti yang diharapkannya, kemudian Penggugat menganggap

    bahwa rumah sakit telah melakukan perbuatan melawan hukum.

    Tampaknya Penggugat tidak memahami bahwa perikatan medik

    bukanlah perikatan berdasarkan hasil (resultaats verbintenis)

    melainkan merupakan perikatan berdasarkan usaha maksimal

    (inspanning verbintenis). Sehingga ketika upaya kesembuhan yang

    sudah diupayakan secara maksimal tidak mendatangkan hasil seperti

    yang diharapkan, tidak berarti di situ ada perbuatan melawan hukum.

    12. Bahwa Para dokter telah berusaha secara maksimal menyembuhkan

    sakit yang diderita oleh pasien ; namun apabila ada hal-hal yang diluar

    batas kemampuan dokter sebagai manusia, maka tidak berarti dokter

    dan rumah sakit telah melakukan kesalahan atau perbuatan melawan

    hukum, karena dokter dan rumah sakit tidak menentukan mati hidupnya

    seseorang.

    13. Bahwa Penggugat menganggap bahwa bunyi alarm yang terpasang di

    rumah sakit sangat mengganggu ketenangan pasien; bahwa anggapan

    demikian sangat keliru dan tendensius seolah-olah rumah sakit sengaja

    memasang alarm tidak pada tempatnya.

     13

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    14/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Alarm yang diaktifkan tersebut merupakan standard pelayanan medis

    yang berfungsi memberi tanda apabila kondisi pasien tidak normal.

    Apabila alarm dimatikan akan timbul resiko tidak terdeteksinya keadaan

    pasien yang memburuk. Dalam keadaan demikian dokter dan rumah

    sakit dapat dianggap telah melakukan kesalahan karena melanggar

    prosedur dan standard pelayanan kesehatan. Dengan demikian alarm

    tersebut difungsikan justeru demi kepentingan pasien.

    14. Bahwa anggapan Penggugat yang mengatakan bahwa rumah sakit

    Telogorejo tidak sesuai dengan visi dan misinya; bahwa anggapan

    demikian adalah sangatsangat tendensius dan berkesan hanya untuk

    mencemarkan nama baik saja.

    15. Bahwa Penggugat juga telah mengatakan bahwa pada saat pasienmengalami masa kritis dan sesak nafas serta membutuhkan oxygen

    tidak bisa dipenuhi. Anggapan tersebut jelas tidak benar dan tidak

    masuk akal, oleh karena pemasangan oxygen mask tersebut ada

    stadard operasionalnya, tidak asalasalan saja.

    16. Bahwa permohonan sita jaminan terhadap tanah dan bangunan Rumah

    Sakit Telogorejo yang diajukan oleh Penggugat tidak mempunyai dasar

    hukum bahkan diluar batas oleh karena itu harus ditolak.

    Di samping itu suatu hal yang tidak masuk akal jika demi menjamingugatan Penggugat yang tidak mempunyai dasar hukum ini Pengadilan

    menjatuhkan sita jaminan terhadap tanah dan bangunan Rumah Sakit

    Telogorejo yang mempunyai fungsi sosial dan merupakan sarana

    pelayanan kesehatan bagi warga Kota Semarang khususnya dan Jawa

    Tengah pada umumnya.

    17. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Tergugat mohon agar

    Pengadilan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-

    tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

    B. DALAM REKONVENSI :

    1. Bahwa Para Tergugat Konvensi selanjutnya mohon disebut sebagai

    Para Penggugat Rekonvensi, dengan ini mengajukan gugatan

    Rekonvensi kepada Penggugat dalam Konvensi yang selanjutnya

    mohon disebut sebagai Tergugat Rekonvensi.

     14

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    15/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    2. Bahwa Para Penggugat Rekonvensi mohon agar semua hal-hal yang

    telah dikemukakan dalam Bab Eksepsi dan Bab Konvensi tersebut

    diatas, secara mutatis mutandis dapat dianggap tertulis dan terbaca

    kembali dalam Bab Rekonvensi ini demikian pula sebaliknya.

    3. Bahwa seperti telah Para Penggugat Rekonvensi kemukakan dalam

    Bab Konvensi angka 5 dan 6 di atas, oleh karena Tergugat Rekonvensi

    mengajukan gugatan ini maka Para Penggugat Rekonvensi mencabut

    kesanggupannya membebaskan jasa dokter yang pernah ditawarkan

    kepada Tergugat Rekonvensi dan bersama ini mengajukan rekonvensi

    biaya perawatan pasien Suwita Laksmi disertai biaya-biaya lain dan

    ganti rugi .

    4. Bahwa jumlah biaya perawatan pasien Suwita Laksmi yang belumdibayar oleh Tergugat Rekonvensi adalah sebesar Rp.28.374.950,-

    (dua puluh delapan juta, tiga ratus tujuh puluh empat ribu, sembilan

    ratus lima puluh rupiah). Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi

    tampaknya sengaja ingin melupakan kewajiban yang masih harus

    dipenuhinya kepada Para Tergugat Konvensi Para Penggugat

    Rekonvensi dengan cara mengajukan gugatan perbuatan melawan

    hukum ini.

    5. Bahwa oleh karena gugatan perbuatan melawan hukum yang

    diajukan Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi kepada Para

    Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi tidak beralasan

    dan tidak berdasar hukum, tendensius, maka nama baik Para

    Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi menjadi

    tercemar.

    6. Bahwa akibat dari diajukannya gugatan tersebut diatas, maka Para

    Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi telah menderita

    kerugian, baik materiil maupun immaterial, sehingga patut dan

    layak apabila Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi dihukumuntuk membayar sejumlah uang tunai dan sekaligus sebesar

    Rp.10. 099.374.950,- (sepuluh milyar, sembilan puluh sembilan

     juta, tiqa ratus tujuh puluh empat ribu, sembilan ratus lima

    puluh ,rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

     15

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    16/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    a. Kerugian materiil yang nilainya sebesar Rp. 99.374.950,-

    (sembilan puluh sembilan juta, tiqa ratus tujuh puluh empat

    ribu, sembilan ratus ,lima puluh rupiah) dengan perincian:

    • Biaya perawatan pasien

    Suwita Laksmi

    yang belum dibayar

    Rp. 28.374.950,-

    • Biaya administrasi (kertas, meterai,

    d1l.)

    Rp. 1.000.000,-

    • Biaya perjalanan (transportasi) Rp. 15.000.000,-

    • Biaya rapat-rapat............ Rp. .000.000,-

    • Biaya advokat................................... Rp. 50.000.000,-

    (+)

    TOTAL Rp. 99.374.950,-

    b. Kerugian immaterial oleh karena kredibilitas dan kapabilitas

    Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi menjadi

    tercemar yang jikalau dinilai dengan uang sebesar

    Rp.10.000.000.000,- (Sepuluh Milian Rupiah).

    7. Bahwa agar supaya gugatan ini tidak sia-sia (illusoir), maka Para

    Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi mohon

    Pengadilan Negeri Semarang, kiranya berkenan terlebih dahulu

    menjatuhkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap sebidang

    tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya beserta semua

    perabotannya yang terletak di Jalan Brumbungan No.70 RT.05/

    RW.02, Kelurahan Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah,

    Kota Semarang, milik Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi.

    8. Bahwa gugatan rekonvensi Para Tergugat Konvensi / Para

    Penggugat Rekonvensi ini didasarkan kepada bukti-bukti yang

    otentik, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 180 H.I.R., putusan

    ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit Voerbaar bij Voorraad),

    meskipun Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi melakukan

    upaya hukum banding, kasasi, atau upaya hukum lainnya.

     16

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    17/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Berdasarkan dalil-dalil dan alasan-alasan seperti diuraikan di atas,

    maka Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi mohon kepada

    Pengadilan Negeri Semarang, sudi kiranya memeriksa perkara ini dan

    berkenan memberikan keputusan sebagai berikut :

    I. Dalam Eksepsi :

    • Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya.

    • Menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan

    gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

    II. Dalam Pokok Perkara

    A. Dalam Konvensi:

    1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-

    tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

    2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini.

    B. Dalam Rekonvensi

    1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk

    seluruhnya.

    2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag)

    yang telah diletakkan oleh juru sita Pengadilan Negeri Semarang

    atas sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya

    beserta semua perabotannya yang terletak di Jalan Brumbungan

    No.70 RT.05 / RW.02, Kelurahan Brumbungan, Kecamatan

    Semarang Tengah, Kota Semarang milik Tergugat Rekonvensi.

    3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Para

    Penggugat Rekonvensi uang secara tunai dan sekaligus sebesar

    Rp.10.099.374.950,(sepuluh milyar, sembilan puluh sembilan

     juta, tiqa ratus tujuh puluh empat ribu, sembilan ratus lima

    puluh rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

    a. Kerugian material yang nilainya sebesar Rp. 99.374.950,-

    (sembilan puluh sembilan juta, tiqa ratus tujuh puluh empat

    ribu, sembilan ratus lima puluh rupiah) dengan perincian:- -

    Biaya perawatan pasien Suwita Laksmi

    yang belum dibayar Rp. 28.374.950,-

     17

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    18/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Biaya administrasi (kertas, meterai, dll.) Rp. 1.000.000,-

    Biaya perjalanan (transportasi) Rp. 15.000.000,-

    Biaya rapat-rapat Rp. 5.000.000,-

    Biaya advokat Rp. 50.000.000,-

    (+)

     TOTAL Rp. 99.374.950,-

    b. Kerugian immaterial oleh karena kredibilitas dan kapabilitas

    Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi menjadi

    tercemar yang jikalau dinilai dengan uang sebesar

    Rp.10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar Rupiah).

    4. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar bunga sebesar 10%

    tiap tahun dari jumlah Rp.10. 099.374.950,- (sepuluh milyar,

    sembilan puluh sembilan juta, tiga ratus tujuh puluh empat ribu,

    sembilan ratus lima puluh rupiah) terhitung sejak gugatan ini

    diajukan sampai jumlah tersebut dibayar lunas oleh Tergugat

    Rekonvensi.

    5. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu sekalipun

    ada verzet/ banding/ kasasi atau upaya hukum lainnya (Ovoerbaar

    bij voorraad).

    6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar seluruh biaya

    perkara ini ;

    A t a u :

    Menjatuhkan putusan lain berdasarkan hukum dan keadilan ( ex aequo

    et bono ) ;

    Menimbang, bahwa kemudian Penggugat mengajukan Replik

    tertanggal 28 Juli 2008 dan Tergugat I, II dan III mengajukan Duplik tertanggal

    20 Agustus 2008 ;

    Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya,

    Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa :

    SURAT BUKTI PENGGUGAT :

    1. Foto copy Akta perkawinan antara KOO ING HOK ( Arif Sunarko )

    dengan KHO, SOEI NIO ( Suwita Laxmi ) yang dikeluarkan oleh

    18

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    19/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Catatan Sipil ( Tionghua) No/Angka : 342/1955 tertanggal 24

    Nopember 1955 ( bukti P-1 ada aslinya )

    2. Foto copy surat pernyataan ganti nama KOO ING HOK dengan KHO,

    SOEI NIO/KHO SWIE NIO NO.127U/KEP/12/1966 tanggal 25 Maret

    1968 yang dikeluarkan oleh Walikota Kepala Daerah Kota Madia

    Semarang dan disahkan oleh Menteri Kehakiman ( bukti P-2 ada

    aslinya )

    3. Foto copy surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh RS

    TELOGOREJO an. RS TELOGOREJO an. NY SUWITA LAXMI S dan

    di tanda tangani oleh dr dan di tanda tangani oleh dr

    LESTARININGSIH tertanggal 23 April 2007 ( bukti P-3 ada aslinya)

    4. Foto copy kutipan Akta kematian yang dikeluarkan oleh Dinas

    Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil Kota Semarang No.

    AM.684.0001197 tertanggal 8 Juni 2007. ( bukti P-4 ada aslinya

    5. Foto copy hasil Laboratorium Patologi RS TELOGOREJO yang

    ditujukan kepada dr ANDY MALEACHI dengan Pasien yang bernama

    NY SUWITA LAXMI S dan di tanda tangani oleh dr ADJEG TARIUS,

    Sp.PA . ( bukti P-5 ada aslinya)

    6. Foto copy hasil pemeriksaan CT SCAN dari RS TELOGOREJO yang

    di tangani oleh dr DJOKO UNTUNG atas nama Pasien yang bernama

    NY SUWITA LAXMI S tertanggal 8 April 2007 ( bukti P-6 ada aslinya)

    7. Foto copy permintaan permeriksaan Foto Rongen dari RS

    TELOGOREJO yang di tangani oleh dr WIBOWO tertanggal 11 April

    2007 ( bukti P-7 ada aslinya)

    8. Foto copy hasil pemeriksaan Laboratorium CRF dari RS

    TELOGOREJO atas kiriman dari dr S RIFQI untuk pasien NY SUWITA

    LAXMI S tertanggal 14 April 2007 ( bukti P-8 ada aslinya)

    9. Foto copy surat keterangan Diagnosa atas nama pasien NY SUWITA

    LAXMI S dari RS TELOGOREJO yang ditujukan kepada Penggugat

    ( Arief Sunarko ) tanggal 14 Juni 2007 ( bukti P-9 ada aslinya)

    10.Foto copy kuitansi rincian biaya perawatan atas nama pasien NY

    SUWITA LAXMI S dari tanggal 19 Maret 2007 sampai dengan 20 April

    2007 ( bukti P-10 ada aslinya) ;

    11.Foto copy Nota Jasa Yayasan Kematian Arimatea atas nama Alm NY

    SUWITA LAXMI S sebesar Rp. 27.322.350,00 ( bukti P-11 ada

    aslinya) ;

     19

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    20/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    12.Foto copy kuitansi atas pembelian bunga dan lain-lain ( bukti P-12 ada

    aslinya) ;

    13.Foto copy Kuitansi biaya persemayaman Almarhumah NYSUWITA

    LAXMI S dari rumah duka Tionghua Ien Wan beserta perinciannya

    sebesar Rp. 3.094.850,00 tertanggal 27 April 2008 ( bukti P-13 ada

    aslinya ) ;

    14.Foto copy buku keterangan sidarta dengan judul HUKUM

    PERLINDUNGAN KONSUMEN penerbit PT GRAMEDIA WIDYARANA

    INDONESIA Tahun 2006 Halaman 74-75 ( bukti P-14 ada aslinya) ;

    15.Foto copy laporan rincian biaya perawatan atas nama pasien SUWITA

    LAXMI S yang di keluarga oleh bagioan Admnistrasi Rumah Sakit

    Telogorejo Semarang dari tanggal 19 Maret 2007 sampai dengan 23

    April 2007 ( bukti P-15 ada aslinya) ;

    16.Foto copy buku pemahaman etik medikolegal pedoman bagi profesi

    dokter dalam rangka periangatan se-abad kiprah dokter di Indonesia

    edisi cetakan Tahun 2008 ( bukti P-16 ada Aslinya );

    17.Buku Asli/Penerbit UNDIP Semarang Tahun 2008 Tetang Pemahaman

    etik Medikolegal pedoman bagi profesi dokter-IDI Wilayah Jawa

    Tengah ( bukti P-17 ) ;

    18.Asli surat dari Penggugat yang di tujukan kepada Tergugat ( Rumah

    Sakit Telogorejo ) tanggal 7 Oktober 2008 ( bukti P-18 )

    19.Surat Asli dari Rumah Sakit Telogorejo ditujukan kepada Penggugat

    tanggal 27 Oktober 2008 ( bukti P-19 )

    20.Foto copy surat keterangan dari dr MELEACHI, Sp,PD tanggal 01

    Desember 2008 ( bukti P-20)

    Foto copi tersebut diatas, telah dicocokkan dengan aslinya dan telah diberi

    materi dengan cukup ;

    Menimbang, bahwa Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi

    untuk didengar keterangannya di persidangan tidak dengan disumpah, saksi-

    saksi tersebut pada pokoknya masing-masing menerangkan sebagai berikut :

    1. Saksi : MARKUS ANDY PRIBADI :

    • Bahwa saksi adalah menantu dari Penggugat ;

    • Bahwa saksi kenal Suwita Laksmi karena itu ibu

    mertua saksi;

     20

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    21/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    • Bahwa pada tanggal 19 Maret 2007 Suwita

    Laksmi masuk RS Telogorejo, pada waktu itu saksi

    masih berada di Jakarta,

    • Bahwa kemudian pada tanggal 20 Maret 2007

    saksi sampai di RS Tlogoejo untuk menemui

    Suwita Laksmi diruangan perawatan yang sedang

    ditangani para Suster, tidak ada dokter, pasien di

    infus saat itu dalam keadaan koma lalu saksi

    mohon dibawa ke ruang ICU jam 5 pagi tanggal

    20 Maret 2007.

    • Bahwa oleh dokter jaga saksi disarankan untuk

    mencari dokter spesialis, kemudian saksi

    menunjuk Dr. Lestariningsih ;selaku dokter

    kepala ;

    • Bahwa kemudian saksi menerangkan bahwa

    Suwita Laksmi menderita sakit berak-berak ;

    • Bahwa terhadap bukti P.6 dan P.8 ( bukti scan )

    adalah benar dan semuanya benar dan normal

    termasuk jantung ;

    • Bahwa saksi menerangkan kalau Suwita Laksmi

    tidak pernah ada kelainan penyakit ;

    • Bahwa Suwita Laksmi berada di ICU sampai

    dengan akhir bulan, kemudian dipindah ke ruang

    Anyelir ( bukan ruang ICU ) ;

    • Bahwa saksi menerangkan jika dr. Andy Maleachi

    mendianogsa Suwita Laksmi sakit perut ( usus

    halus ), jadi harus dioperasi, namun setelah

    melakukan operasi ternyata usus buntunya

    bermasalah ( ada salah dianogsis ), pada saat itu

    Suwita Laksmi dibawah penanganan

    dr.Lestariningsih dan saksi menyatakan sudah

    menandatangani surat persetujuan operasi ;

     21

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    22/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    • Bahwa setiap tindakan medis selalu ada tanda

    tangan keluarga ;

    • Bahwa selama 3 hari di ruang Anyelir , Suwita

    Laksmi mengalami sesak nafas, akhirnya saksi

    minta suster agar dipindah ke ICU, karena

    menurut saksi di ICU banyak ventilator, tetapi

    suster minta tunggu dulu karena harus konfermasi

    dengan dokter, kemudian saksi marah karena

    pelayanan lambat ;

    • Bahwa setelah Suwita Laksmi masuk ICU

    keadaanya membaik lagi ;

    • Bahwa alasan di ruang ICU banyak virus,

    kemudian tanggal 19 April 2007 Suwita Laksmi

    dipindah ke ruang HND atas perintah dr.

    Lestariningsih karena ada perbedaan alat-alat

    medisnya dan susternya ;

    • Bahwa di HND pasien hanya diberi masker

    oksigen dan nebulizer ;

    • Bahwa saksi juga menerangkan setelah tanggal

    19 April 2007 dr.Lestariningsih tidak pernah tengok

    Suwita Laksmi lagi ;

    • Bahwa saksi pernah berusaha untuk menghubungi

    dr.Lestariningsih tetapi tidak bisa , dan saksi juga

    menanyakan kepada suster tetapi informasinya

    simpang siur, ada yang mengatakan dokter cuti

    ada lagi yang mengatakan pergi ;

    • Bahwa pada tanggal 19 April 2007 sampai dengan

    23 April 2007 dr.Lestariningsih tidak pernah

    menengok dan tidak ada dokter pengganti ;

    • Bahwa pada saat Suwita Laksmi meninggal dunia

    Dr. Lestariningsih tidak terlihat ;

     22

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    23/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    • Bahwa setelah Suwita Laksmi meningal dunia, RS

    Tlogorejo pernah menghubungi pihak keluarga ;

    • Bahwa dr.Lestariningsih adalah spesialis ginjal ;

    • Bahwa saksi pernah komplain tentang dianogsa

    usus dan dr. Andy Maleachi sudah pernah

    menyatakan minta maaf ;

    • Bahwa saksi pernah komplain ke suster soal alat

    nebulizer, karena monitornya berisik yang

    menyebabkan Suwita Laksmi tidak bisa tidur

    nyenyak, namun suster memberi alas an supaya

    bisa didengar oleh suster di suster station dan

    suster menyatakan yang baik yang suaranya

    keras ;

    • Bahwa saksi bekerja wiraswasta sebagai

    pedagang dan tidak pernah ada pendidikan

    dokter ;

    • Bahwa usia Suwita Laksmi 72 tahun dan menurut

    saksi usia itu sudah tua ;

    • Bahwa saksi diberitahu kalau Suwita Laksmi diare

    baru sehari ;

    • Bahwa ketika Suwita Laksmi masuk rumah sakit

    masih dalam keadaan sadar dan dijemput naik

    ambulance RS Tlogorejo masih dalam ruang

    perawatan dan pagi harinya masuk ICU;

    • Bahwa saksi menerangkan pelayanan RS

    Tlogorejo tergolong terlambat ;

    • Bahwa ada dokter lain yang merawat Suwita

    Laksmi tapi saksi tidak tahu apakah dr.Budi

    Riyanto, dr.Himawan, dan dr.Arwedi ikut merawat;

    • Bahwa saksi selalu menanyakan kepada dr.

    Lestariningsih tentang keadaan Suwita Laksmi ;

     23

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    24/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    • Bahwa yang melakukan operasi dr. Andy Maleachi

    sedang dr.Lestariningsih tidak ikut operasi ;

    • Bahwa saksi tidak mengetahui perbedaan usus

    halus dengan usus buntu ;

    • Bahwa saksi tidak setiap hari menunggu Suwita

    Laksmi tetapi ada saudara lain yang

    menunggunya dan selama saksi menunggu

    Suwita Laksmi dapat berkomunikasi lancar;

    • Bahwa sejak tanggal 20 April 2007 sampai dengan

    Suwita Laksmi meninggal dunia saksi tidak selalu

    berada di semarang karena pernah pulang ke

    Jakarta selama 2 -3 hari;

    • Bahwa Suwita Laksmi sering cuci darah untuk

    kebaikan Suwita Laksmi sendiri ;

    • Bahwa menurut saksi ruang HND tingkatannya

    dibawah ICU ;

    • Bahwa bukti P-10 menurut saksi benar ;

    • Bahwa saksi tidak mengetahui adanya diskon ;

    • Bahwa sebelum operasi usus halus, saksi sudah

    tanda tangan surat persetujuan dan pada waktu

    itu tertulis biaya operasi usus halus, namun

    kenyataannya operasi usus buntu ;

    • Bahwa setiap ada tindakan medis selalu

    dijelaskan dan keluarga selalu tanda tangan

    persetujuan tindakan medis ;

    Bahwa menurut saksi setiap ada keluhan harusditanyakan kepada dr.Lestariningsih ;

    2. Saksi : HYANG TRESNAWATI :

    • Bahwa hubungan saksi dengan almarhum adalah

    ibu kandung ;

     24

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    25/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    • Bahwa saksi menunggu almarhum sejak masuk

    rumah sakit sampai dengan meninggal..

    • Bahwa yang menangani Dr Utama yaitu

    dr.Lesatriningsih ;

    • Bahwa saksi sering komunikasi dengan Dr

    LESTARI dan tanggal 14 April 2007 saksi hubungi

    lewat telpun, tapi telpunnya mati.

    • Bahwa dulunya Dr Lestari sering mendatangi

    pasiennya . tapi akhir-akhirnya dokter yang lain

    katanya Dr.Lestari pergi dan lain-lain. Dan sampai

    dengan Ibu meninggal HP Dr.Lestari tidak bisa

    dihubungi.

    • Bahwa setelah Ibu meninggal tidak ada

    pertemuan pihak keluarga dengan pihak rumah

    sakit .

    • Bahwa Ibu meninggal pada tanggal 23 April 2007 ;

    • Bahwa tidak ada informasi dan selama pergantian

    suster-suster ;

    • Bahwa pernah diadakan pertemuan antara RS

    Tlogorejo dengan pihak keluarga setelah 10 hari

    meninggal dan saksi diundang lewat SMS saja

    dan yang datang Dokter-Dokter semua yang

    ditunjuk Dr Andy karena dokter Senior saksi dan

    kakak ipar , hasilnya untuk perubahan, untuk

    pembenahan.

    - Bahwa pertemuan itu kemauan dari Rumah Sakit ;

    • Bahwa saksi di Rumah Sakit sering Komplain dan

    marah-marah ;

    • Bahwa Suwita Laksmi tidak pernah dirawat di

    rumah sakit lain ;

     25

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    26/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    • Bahwa yang jaga I rumah sakit , saksi , kakak

    ipar , ayah , suami saksi itu saling bergantian

    selalu ada yang nunggu.

    • Bahwa kondisi ibu saat itu badannya dingin

    semua.

    • Bahwa saksi lupa berada hari dirawat Dan pasien

    lebih banyak di ICU dari pada di ruangan.

    • Bahwa saksi diperbolehkan masuk setelah jam

    besuk ;

    • Bahwa bila ada tindakan medis selalu komunikasi

    dengan keluarga dan pernah. Menolak.

    • Bahwa usia ibu Laxmi sudah 72 tahun

    • Bahwa saat dirawat ibu sakit buang air, berak-

    berak saat itu saksi ada di Jakarta saksi diberitahu

    oleh Ayah dan saksi diberitahu berak 1 hari 2 kali

    dan dokter tidak memberitahu sakitnya apa ;

    • Bahwa ibu Laxmi dibawa ke rumah sakit malam

    hari dengan Ambulan , naik Ambulan dari pihak

    rumah sakit.

    • Bahwa pada waktu ibu Laxmi dirawat ada dokter

    yang jaga.

    • Bahwa di rumah saksit saksi sering kali komplain.

    • Bahwa yang merawat Ibu Laxmi adalah Dr Lestari

    dan Dr Andy.

    • Bahwa pada waktu akan dilakukan Diagnosa itu

    harus sepengetahuan Dr Lestari karena dia

    sebagai Dr Utama dan saksi tidak tahu ada

    penunjukkan tertulis.

    • Bahwa yang diharapkan keluarga adalah

    pelayanan yang baik karena tidak professional dan

    cara menagih tidak sesuai dengan aturan.

     26

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    27/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    • Bahwa yang dicari karena Dr Lestari karena

    sebagai dokter Utama.

    • Bahwa saksi tidak tahu apa dianogsa dari dokter ;

    • Bahwa pasien pernah cuci darah hampir setiap

    hari.

    • Bahwa pasien pernah operasi dibilang sakit Usus

    halus ternyata yang dioperasi Usus Buntu dan

    yang melakukan operasi Dr Andy

    • Bahwa biaya rumah sakit masih ada kekurangan.

    • Bahwa pada waktu pasien cuci darah yang

    merawat Dr Lestari.

    • Bahwa sebelum dan sesudah operasi masih

    dilakukan cuci darah.

    • Bahwa sebelum masuk rumah sakit belum pernah

    sama sekali.

    • Bahwa di ruang HND yang jaga hanya Suster-

    suster tidak ada dokternya .

    • Bahwa tidak ada gagal ginjal .

    • Bahwa setelah operasi sering cuci darah.

    Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya Tergugat

    I, II dan III telah mengajukan surat berupa :

    SURAT BUKTI TERGUGAT I,II,III

    1. Foto copy surat keputusan Majelis Kehormatan etik kedokteran

    (MKEK), Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) wilayah Jawa Tengah Nomor:

    06/SK/MKEK/ekst/IDI JATENG/IV/2008 tanggal 01 April 2008 dalam

    perkara dugaan pelanggaran etik yang dilakukan dr

    LESTARININGSIH, SP.PD.KGH pada saat menangani pasien SUWITA

    LAXMI ( 72 Tahun) di Rumas Sakit Telogorejo Semarang ( Bukti

    T.I,II,III-1 ada aslinya)

     27

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    28/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    2. Foto copy surat pernyataan pemilihan dokter yang di tanda tangani

    oleh Arif Sunarko tertanggal 19 Maret 2007 ( bukti T.I,II,III-2A ada

    aslinya)

    3. Foto copy surat pernyataan pemilihan kelas dan kesanggupan

    menanggung biaya yang di tanda tangani oleh Arif Sunarko tertanggal

    19 Maret 2007 ( bukti T.I,II,III-2B ada aslinya)

    4. Foto copy surat permohonan ijin yang diajukan oleh dr

    LESTARININGSIH, SP.PD.KGH pada Rumah Sakit Telogorejo

    Semarang ( bukti T.I,II,III-3 ada aslinya)

    5. Foto copy surat permohonan ijin yang diajukan oleh dr ARWEDI

    ARWANTO, Sp.PD kepada Rumah Sakit Telogorejo Semarang ( bukti

    T.I,II,III-4 ada aslinya)

    6. Foto copy surat pemberitahuan No.3222/PD.730/ADM-HR/IN/07

    tanggal 19 April 2007 yang di tanda tangani oleh Herman Yosep Suryo

    N, S.Psi selaku Human Resourse O.I.C Rumah Sakit Telogorejo

    Semarang( bukti T.I,II,III-5 foto copy dari foto copy/tidak ada aslinya)

    7. Foto copy surat bidang Rekam Medik Rumah Sakit Telogorejo

    Semarang tercacat atas nama pasien NY SUWITA LAXMI ( 72 Tahun)

    tentang diagnosa penyakit dan sebab-sebab kematian yang di tanda

    tangani oleh dr LESTARININGSIH, Sp.PD-KN. ( bukti T.I,II,III-6 ada

    aslinya)

    8. Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 21 Maret 2007

    atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani

    oleh Arif Soenarko ( Bukti T,I,II,III –A ada aslinya ) ;

    9. Foto copy Surat persetujuan Tindakan Medik tanggal 24 Maret 2007

    atas nama pasien Ny. Suwito Laksmi berupa HD yang ditanada

    tanganim oleh Ratna ( Bukti T,I.II.III –B ada aslinya ) ;

    10.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 24 Maret 2007

    atas nama pasien Ny.Suwita Laksmi berupa operasi laparatomy yang

    ditanda tangani oleh Hyang ( Bukti T,I,II,III –C ada aslinya ) ;

    11.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 25 Maret 2007

    atas nama Pasien Ny. Suwito Laksmi berupa HD yang ditanda atangni

    oleh Ratna Dewi ( Bukti T,I.II,III –D ada aslinya ) ‘

    12.Foto copy Surat persetujuan Tindakan Medik tanggal 26 Maret 2007

    atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani

    oleh Markus Andi Pribadi ( Bukti T.I.II.III –E ada aslinya ) ;

     28

    Disclaimer 

    Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.

    Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : 

    Email : [email protected] 

    Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28 

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    29/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    13.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 26 Maret 2007

    atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani

    oleh Ratna Dewi ( Bukti T,I.II.III –F ada aslinya ) ;

    14.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 28 Maret 2007

    atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani

    oleh Ratna ( Bukti T,I.II.III-7G ada aslinya ) ;

    15.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 31 Maret 2007

    atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani

    oleh Arif Soenarko ( Bukti T,I,II.III-7H ada aslinya )

    16.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 03 April,2007

    atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanada

    tangani oleh Markus Andi Pribadi ( Bukti T,I

  • 8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG

    30/39

     a

    k  a  m  a   h

       A  g   u  n

      g     R  e

      p  u

      k  a  m

      a   h   A  g   u  n

      g     R  e

      p  u   b   l   i   k

        I  n  d  o  n

      e  s   i

       h   A  g   u

      n  g     R  e  p  u   b

       l   i   k    I  n  d  o  n

      e  s

    i   k    I  n  d  o

      n  e

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    25.Foto copy Surat Pernyataan Pindah Kelas/ICU tanggal 20 Maret 2007

    atas nama pasien Nt. Suwita Laksmi berupa persetujuan pem,indahan

    ke kelas VIP dari ruang/kelas IB yang ditanada tangani oleh Markus

    Andi Pribadi ( Bukti T.I.II.III-8A ada aslinya ) ;

    26.Foto copy Surat Pernyataan Pindah kelas/ICU tanggal 30 Maret 2007

    atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupampersetujuan

    pemindahan ke kelas I/A3 dari ruang/kelas ICU/VIP yang ditanda

    tangani oleh Arif Soenarko ( Bukti T.I.II.III-8B ada aslinya ) ;

    27.Foto copy Surat Pernyataan Pindah kelas/ICU tanggal 04 April 2007

    atas nama pasien Ny.Suwita Laksmi berupa persetujuan pemindahan

    ke ICU dari ruang kelas I yang ditanada tangani oleh Markus Andi

    Pribadi ( Bukti T.I.II.III- 8C ada aslinya ) ;

    28.Foto copy Surat Pernyataan pindah kelas/ICU tanggal 19 April 2007

    atas nama pasien Ny. Suwit