Upload
evelyn-barnes
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
1/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A NNomor : 98/PDT.G/2008/PN.SMG
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata gugatan dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
ARIF SUNARKO; umur 76 tahun, pekerjaan Konsultan Pajak,
bertempat tinggal di Jl. Brumbungan No. 70 Kota
Semarang, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya
bernama “Muharsuko Wirono, SH., Susilowati, SH. dan
Ace Wahyudin, SH.” Advokat yang berkantor di Law
Office Fortuna Association di Jl. S. Parman No. 1A
Semarang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24
Maret 2008, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.
L A W A N
1. KETUA YAYASAN KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG,
beralamat di Jl. Ahmad Dahlan Semarang, dalam hal ini
diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama “Rohadi
Hartawidjaja, SH. dan Sukirno, SH.” Advokat yang
berkantor di Jl. Letjen Suprapto 1 Semarang, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tertanggal 29 Mei 2008, selanjutnya
disebut sebagai TERGUGAT I.
3. DIREKTUR RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG,
beralamat di Jl. Ahmad Dahlan Semarang, dalam hal ini
diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama “Rohadi
Hartawidjaja, SH. dan Sukirno, SH.” Advokat yang
berkantor di Jl. Letjen Suprapto 1 Semarang, berdasarkan
1
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
2/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Surat Kuasa Khusus tertanggal 29 Mei 2008, selanjutnya
disebut sebagai TERGUGAT II.
3. Dr. LESTARININGSIH, Sp.PD., KGH., KN., pekerjaan dokter,
beralamat di Rumah Sakit Telogorejo, Jl. Ahmad Dahlan
Semarang, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya
bernama “Rohadi Hartawidjaja, SH. dan Sukirno, SH.”
Advokat yang berkantor di Jl. Letjen Suprapto 1 Semarang,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Mei 2008,
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT III.
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara ;
Setelah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan ke persidangan ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Surat Gugatan yang
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 5 Mei 2008
dengan Nomor Perkara : 98/PDT.G/2008/PN.SMG, yang isinya sebagai
berikut :
1) Bahwa PENGGUGAT adalah suami sah dari Almarhum SUWITA
LAKSMI yang telah melangsungkan pernikahan sebagaimana Akta
No. 342 / 1955 Tjatatan Sipil untuk Tionghoa Semarang pada tanggal
24 November 1955 dahulu atas nama KOO ING HOK (ARIF
SOENARKO) dengan SUWITA LAKSMI dahulu atas nama KHO SOEI
NIO.
2) Bahwa istri PENGGUGAT (i.c. SUWITA LAKSMI) yang dalam perkara
ini disebut pasien pada tanggal 19 Maret 2007, sakit dan dibawa ke
Rumah Sakit Telogorejo dan telah dilakukan perawatan di Rumah Sakit
Telogorejo Semarang sampai dengan meninggalnya pada tanggal 23
April 2007 dan penanganan terhadap pasien a quo telah ditunjuk
Dokter Utama selaku penanggungjawab dalam penanganan pasien
yaitu TERGUGAT III i.c dr. LESTARININGSIH, Sp. PD, KGH.KN.
2
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
3/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3) Bahwa diagnosa dari TERGUGAT III terhadap Pasien a quo
dinyatakan mengalami gangguan pencernaan dan gangguan pada
ginjal, kemudian pada tanggal 25 Maret 2007 terhadap pasien a quo
telah dilakukan operasi pada perut yang dilakukan oleh dr. Andy
Maleachi dengan diagnosa Illesius Obstruction atau penyumbatan di
usus halus dan telah dilakukan operasi pada usus buntunya
(Appendix) dengan hasil baik.
4) Bahwa TERGUGAT III memberitahukan kepada Penggugat mengenai
kondisi ginjal si pasien a quo ternyata tidak ada masalah dan belum
mengarah untuk cuci darah (HD) karena fungsi ginjal si Pasien a quo
hanya mengalami penurunan sehingga karena faktor usia
membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama.
5) Bahwa selanjutnya terhadap diagnosa atas hasil pemeriksaan CT
Scan tertanggal 8 April 2008 Tergugat III menyatakan bahwa Pasien a
quo pada otaknya tidak tampak adanya kelainan maupun pendarahan
otak.
6) Bahwa demikian halnya terhadap hasil diagnosa yang dilakukan oleh
Tergugat III tertanggal 14 April 2007 diperoleh hasil diagnosa yang
menunjukkan bahwa kondisi jantung pasien a quo adalah normal, tak
tampak adanya kelainan aliran darah dalam jantung.
7) Bahwa setelah satu bulan dirawat, tepatnya pada tanggal 19 April 2007
atas perintah TERGUGAT III pasien aquo dipindah dari ruang ICU ke
ruang HND (High Nursing Dependence) ruang Cempaka Klas IB / No.
109 karena pasien a quo sudah dalam tahap "Recovery" atau
Pemulihan Kesehatan serta alasan lain dari Tergugat III bahwa di
Ruang ICU banyak Virus atau Bakteri yang beterbangan sehingga
beresiko terkena infeksi.
8) Bahwa setelah dipindah dari ICU ke HND pada tanggal 19 April 2007
pasien a quo merasa menjadi gelisah dan tidak bisa tidur karena alat
monitor yang digunakan sering mengeluarkan bunyi "alarm" yang
sangat-sangat mengganggu ketenangan pasien a quo yang mana
keluhan tersebut telah disampaikan PENGGUGAT kepada perawat
jaga, akan tetapi perawat jaga memberi jawaban bahwa volume suara
3
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
4/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
yang demikian sengaja dibuat agar terdengar di "Nurse Station",
namun apakah demikian yang seharusnya ?
9) Bahwa pada tanggal 19 April 2007 itu pula karena kondisi pasien a quosangat membutuhkan penanganan secara khusus sehingga
PENGGUGAT memutuskan untuk konsultasi dengan TERGUGAT III
mengenai keadaan pasien a quo yang sangat memprihatinkan
kondisinya dimana selanjutnya PENGGUGAT mencoba beberapa kali
meminta keterangan di Bagian Administrasi Bangsal Ruang Cempaka
dan diperoleh informasi bahwa TERGUGAT III tidak berada di tempat.
Bahwa selanjutnya salah satu anak PENGGUGAT berusaha
menghubungi TERGUGAT III melalui Ponselnya menanyakan
mengenai perkembangan kondisi kesehatan ibunya (i.c pasien
SUWITA LAKSMI), diperoleh jawaban dari TERGUGAT III bahwa
pasien a quo "SEHAT" dan tinggal pemulihan (Recovery) saja, karena
sudah usia lanjut sehingga perlu waktu untuk penyembuhan. Namun
sejak konsultasi lewat ponsel, terakhir tanggal 19 April 2007 tersebut
PENGGUGAT maupun anak Penggugat tidak dapat menemui
TERGUGAT III lagi bahkan sampai dengan meninggalnya pasien a
quo TERGUGAT III tidak berada di Rumah Sakit tempat pasien
dirawat.
10)Bahwa namun ternyata TERGUGAT III sebagai Dokter Utama
sekaligus sebagai Penanggungjawab pasien pada saat berhalangan
praktek maupun pada saat tidak berada di Rumah Sakit Telogorejo
Semarang, TERGUGAT III tidak memberitahukan terlebih dulu kepada
Pasien a quo maupun keluarga pasien a quo , TIDAK MENUNJUK
DOKTER PENGGANTI, yang mana atas perbuatan TERGUGAT III
dengan tidak menunjuk Dokter Pengganti a quo menyebabkan
kerugian baik materiil maupun immaterial bagi pasien a quo maupun
Penggugat dan perbuatan TERGUGAT III a quo nyata-nyatabertentangan dengan UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran Pasal 40 Ayat 1.
11)Bahwa kemudian pada tanggal 22 April 2007 sekitar jam 23.00
Penggugat merasa pasien a quo terlihat mengalami banyak
kemunduran terutama mengenai pernafasannya semakin pendek dan
4
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
5/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kurang teratur, sulit untuk diajak bicara, sering batuk, dan
PENGGUGAT telah berusaha dan minta berkali-kali kepada Perawat
Jaga untuk dibantu Oxygen Mask namun oleh Perawat jaga hanya
dibantu dengan nafas bantuan padahal pasien saat tersebut sangat-
sangat membutuhkan ALAT BANTUAN WAS dan ternyata DOKTER
JAGAPUN TIDAK ADA.
12)Bahwa keesokan harinya pada tanggal 23 April 2007 sekira jam 10
pagi PENGGUGAT dan keluarganya mendapati pasien a quo dalam
keadaan sangat kritis dan sulit bernafas namun hal ini tidak segera
dilakukan TINDAKAN DARURAT, tetapi perawat jaga hanya
melakukan tindakan dengan dibantu peralatan seadanya padahal
PENGGUGAT tahu bahwa di Rumah Sakit Telogorejo mempunyai
peralatan yang sangat canggih dan mutakhir, namun pada
kenyataannya pasien a quo membutuhkan OXYGEN saja tidak
dipenuhi, yang pada akhirnya pasien a quo SEPERTINYA SUDAH
BERHENTI BERNAFAS. Setelah itu pasien a quo terburu - buru
dibawa ke Ruang ICU dalam keadaan mungkin sudah tidak bernafas
(meninggal dunia). Dengan demikian para TERGUGAT telah sembrono
dan lalai dalam menjalankan profesinya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1365 KUH Perdata, dan KETENTUAN PIDANA Pasal 79 (C) UU
No. 29 tahun 2004.
13)Bahwa dari menjelang sampai dengan meninggalnya pasien a quo
TERGUGAT III TIDAK BERADA di tempat ruangan pasien dirawat
maupun berada di Rumah Sakit Telogorejo.
14)Satu minggu setelah pasien meninggal dunia, dilakukan meeting
antara Pihak Keluarga PENGGUGAT (Keluarga Pasien a quo), Dokter
Penanggungjawab (TERGUGAT III) dan Rumah Sakit, padaa saat
meeting tersebut, TERGUGAT III menyampaikan tanpa merasa
bursalah " bahwa pada saat anak PENGGUGAT menelepon
TERGUGAT III menanyakan kondisi pasien a quo dikatakan bahwa
"saat itu TERGUGAT III mau BOARDING (hendak pergi ke luar kota /
ke luar negeri menggunakan pesawat)". Namun kepergiannya itu
TERGUGAT III "tidak menunjuk Dokter Pengganti" dimana Pasien a
quo masih sangat membutuhkan penanganan dokter yang walaupun
5
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
6/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dalam masa recovery, dan ternyata benar bahwa akibat dari
keteledoran TERGUGAT III tidak menunjuk Dokter Pengganti
menyebabkan pasien a quo FATAL & MENINGGAL DUNIA.
15)Bahwa dari uraian sebagaimana tersebut di atas bahwa pihak Rumah
Sakit Telogorejo Semarang dalam menjalankan kewajibannya telah
bertolak belakang dengan visi dan misi dari Rumah Sakit Telogorejo
yang mengutamakan "Melayani Pasien dengan Profesional dan Tulus,
menyediakan pelayanan medik dan keperawatan berstandart
internasional, meningkatkan kompetensi karyawan, mengembangkan
kemampuan teknologi medik mutakhir", tetapi pada kenyataannya
dalam penanganan terhadap pasien Alm. SUWITA LAKSMI tidak
sesuai dengan visi dan misi dari rumah sakit serta sangat TIDAK
MENGHARGAI DAN MENGHORMATI HARKAT DAN MARTABAT
MANUSIA UNTUK HIDUP SERTA PENGINGKARAN TERHADAP "
DEMI KEMANUSIAAN ".
16)Bahwa, oleh karena TERGUGAT III adalah Dokter pada Rumah Sakit
Telogorejo Semarang, sehingga apa yang telah dilakukan TERGUGAT
III merupakan tanggungjawab juga dari TERGUGAT I dan TERGUGAT
II, karena PARA TERGUGAT tidak tutus dan sungguh-sungguh dalam
melayani Pasien, bahkan cenderung menelantarkan pasien sehingga
merugikan PENGGUGAT sebagaimana Pasal 1365 KUH Perdata.
17)Bahwa karena semua cara telah ditempuh PENGGUGAT untuk
menyelesaikan permasalahan Pengaduan ini, sebagaimana Pasal 66
Ayat (1) dan ayat (3) UU No. 29 Tahun 2004 yang tidak memperoleh
tanggapan dan hasil yang memuaskan, maka dengan terpaksa
PENGGUGAT menempuh jalur hukum dengan mengajukan Gugatan
ini pada dan melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Semarang untuk
memeriksa dan memutus perkara ini seadil-adilnya.
18)Bahwa akibat tindakan PARA TERGUGAT yang mengakibatkan
meninggalnya istri PENGGUGAT sehingga PENGGUGAT sangat
menderita tekanan batin seumur hidup. Walau nyawa tidak bisa dinilai
dengan uang, wajarlah apabila PENGGUGAT sangat dirugikan atas
perbuatan PARA TERGUGAT baik secara materiil maupun secara
Immateriil yang telah benar-benar melakukan perbuatan melawan
hukum yang dapat dinominalkan dengan perincian sebagai berikut :
6
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
7/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Kerugian Materiil
Biaya Rumah Sakit : Rp 139.000.000,-
Biaya Rumah Duka Dengan Kremasi : Rp 27.322.350,-
Biaya Dekorasi dan Bunga : Rp 7.500.000,-
Biaya Transportasi, Konsumsi, dll : Rp, 100.177.650,
Rp
364.000.000,-
Kerugian Immateriil
Secara psikologis sampai saat ini PENGGUGAT sangat menderita
tekanan batin karena telah kehilangan istri tercintanya yang ditaksir
senilai Rp 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah).
19)Bahwa karena pokok Gugatan ini diutamakan mengenai tuntutan atas
perbuatan melawan hukum dari tanggungjawab Pihak Rumah Sakit
Telogorejo, maka agar PARA TERGUGAT tidak mengulur-ngulur waktu
dalam mematuhi isi putusan perkara ini, maka kiranya cukup beralasan
agar PARA TERGUGAT dibebani membayar uang paksa (Dwangsom)
sebesar Rp 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk setiap hari
keterlambatan dalam penyerahan ganti rugi kepada PENGGUGAT.
20)Bahwa untuk menghindari segala kemungkinan yang lebih merugikan
PENGGUGAT, PENGGUGAT berkeyakinan bahwa PARA TERGUGAT
memiliki aset berupa sebidang tanah beserta bangunan Rumah Sakit
yang berada diatasnya di Jl. KH. Achmad Dahlan Semarang 50136
yang sewaktu –waktu tanah tersebut dijual atau dipindahtangankan
oleh PARA TERGUGAT kepada Pihak lain, maka cukup beralasan
apabila PARA TERGUGAT mohon supaya sebelum perkara ini
disidangkan sudilah kiranya yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri
Semarang berkenan untuk segera memerintahkan dilakukan Sita
Jaminan (CB) atas tanah dan bangunan Rumah Sakit Telogorejo
Semarang tersebut serta barang-barang lain milik PARA TERGUGAT.
21)Bahwa Gugatan PENGGUGAT ini berdasarkan bukti-bukti yang nyata,
sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 180 Ayat 1 HIR, putusan
perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada upaya Verzet,
Banding, Kasasi ataupun Upaya Hukum lainnya.
7
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
8/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PENGGUGAT mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Semarang agar sudi kiranya memeriksa Gugatan
PENGGUGAT ini dengan mohon Putusan sebagai berikut :
P r i m a i r
1) Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT seluruhnya.
2) Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan yang
dimohonkan oleh PENGGUGAT.
3. Menyatakan menurut hukum bahwa PARA TERGUGAT telah melakukan
kesalahan dan kelalaian sehingga mengakibatkan meninggalnya istri
PENGGUGAT.,
4. Menyatakan menurut hukum bahwa perbuatan TERGUGAT III sebagai
Dokter Utama dan penanggungjawab pasien telah meninggalkan pasien
dirawat tanpa pemberitahuan dan atau tanpa menunjuk Dokter
Pengganti, serta perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang juga
tidak menunjuk atau memberitahukan adanya Dokter Pengganti kepada
Pasien sejak kepergian TERGUGAT III sampai dengan meninggalnya istri
PENGGUGAT adalah merupakan perbuatan melawan hukum.
) Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar ganti kerugian kepada
PARA PENGGUGAT baik secara material maupun secara immaterial yang
besarnya
Kerugian Material : Rp 364.000.000,-
Kerugian Immaterial : Rp 10.000.000.000,-
Jumlah : Rp 10.364.000.000-
Secara tanggung renteng setelah putusan ini telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
6) Menghukum kepada PARA TERGUGAT secara
tanggung renteng untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp 500.000,kepada
PENGGUGAT untuk setiap hari keterlambatannya
dalam pembayaran ganti rugi kepada PENGGUGAT.
8
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
9/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
7) Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan
lebih dahulu walaupun ada upaya Verzet, Banding,
Kasasi ataupun upaya hukum lainnya.
8) Menghukum kepada PARA TERGUGAT secara
tanggung renteng untuk membayar biaya yang timbul
dalam perkara ini.
Atau
Apabila Ketua Pengadilan Negeri Semarang berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono ) ;
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan telah hadir
di persidangan Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat I, II dan
III ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Perma No. 1 Tahun 2008, Majelis
telah mengupayakan para pihak untuk melakukan perdamaian melalui
Mediator yang ditunjuk oleh Majelis Hakim, namun demikian perdamaian
tersebut tidak tercapai, sehingga Mediator yang bersangkutan
mengembalikan perkara kepada Majelis Hakim pemeriksa untuk dilanjutkan
pemeriksaannya, dengan pembacaan Surat Gugatan di persidangan ;
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Tergugat I, II dan Tergugat
III telah mengajukan Jawaban tertanggal 14 Juli 2008, yang isinya sebagai
berikut :
1. DALAM EKSEPSI:
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh maksud dan dalil-dalil gugatan
Penggugat tanpa kecuali.
2. Bahwa Para Tergugat Mohon perhatian Majelis Hakim bahwa Ketua
Yayasan, dan Direktur Rumah Sakit BUKANLAH SUBYEK
HUKUM yang dapat diquqat di depan Pengadilan (Persona
Standi in Judicio). Yang dapat diquqat di depan Penqadilan
adalah Badan Hukumnya, bukan Organnva (Ketua atau
Direktur)
9
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
10/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Dalam perkara ini Penggugat telah melakukan kesalahan fatal yaitu
menggugat Ketua Yayasan Kesehatan Telogorejo sebagai Tergugat
I dan Direktur Rumah Sakit Telogorejo sebagai Tergugat II.
Seharusnya Penggugat mengajukan gugatan terhadap Yayasan
Kesehatan Telogorejo dan Rumah Sakit Telogrejo. Dengan demikian
ternyata quqatan Penggugat ini error in persona oleh karena itu
quqatan ini harus dinyatakan tidak dapat diterima.
3. Bahwa gugatan Penggugat bermaksud minta ganti rugi,
berdasarkan "perbuatan melawan hukum" sehubungan dengan
meninggalnya isteri Penggugat yang bernama SUWITA LAKSMI
dahulu KHO SOEI NIO.
Bahwa perlu diajukan pertanyaan-pertanyaan
• Siapa yang berhak mengajukan gugatan?
• Siapa yang berhak menerima uang ganti rugi, seandainya
gugatan dapat dikabulkan?
• Apakah Penggugat adalah satu-satunya ahli waris dari
Almarhumah Suwita Laksmi?
4. Bahwa mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan di atas, maka
sudah dapat dipastikan bahwa Penggugat tidak berhak, setidak-
tidaknya Penggugat pribadi sendiri tidak dapat tampil sebagai
Penggugat ; untuk mengajukan gugatan ini.
5. Bahwa dalil di atas berdasarkan kenyataan bahwa Penggugat
bukan satu-satunya ahli waris dari Almarhumah Suwita Laksmi
dahulu Kho Soei Nio, sehingga tidak dapat mengajukan gugatan
sendiri dan tidak berhak menerima sesuatu hak sehubungan
meninggalnya Suwita Laksmi dahulu Kho Soei Nio.
6. Bahwa untuk mengajukan gugatan ini maka seluruh ahli waris
Suwita Laksmi harus tampil sebagai Penggugat. Oleh karena
gugatan ini diajukan hanya oleh Arif Soenarko maka pihakberperkara dalam perkara ini menjadi tidak lengkap. Berdasarkan
hukum dan yurisprudensi quqatan yang pihak-pihaknva tidak
lengkap harus dinyatakan tidak dapat diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA :
A. DALAM KONVENSI :
10
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
11/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1. Bahwa Para Tergugat menyatakan menolak seluruh maksud dan
dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali yang secara tega-tegas
dibenarkan dalam surat jawaban ini.
2. Bahwa Para Tergugat mohon agar apa yang telah dikemukakan
dalam Bab Eksepsi diatas, secara mutatis mutandis dapat dianggap
tertulis dan terbaca kembali dalam Bab Konvensi ini demikian pula
sebaliknya.
3. Bahwa perlu diketahui pasien Suwita Laksmi yang telah berusia 72 tahun
pada saat datang di Rumah Sakit Telogorejo kondisi kesehatannya
sudah dalam keadaan sangat lemah atau boleh dibilang sudah kritis,
karena sakit yang diderita oleh pasien tersebut adalah komplikasi dan
pula pasien mengalami dehidrasi yang cukup berat.
4. Bahwa Penggugat sendiri yang meminta dan menunjuk Tergugat III
untuk merawat pasien. Sebagai dokter yang dipilih maka Tergugat III
berusaha maksimal mengupayakan kesehatan pasien dengan
memberikan diagnosa yang kemudian dilanjutkan dengan operasi yang
dilakukan oleh dr. Andy Maleachi pada tanggal 25 Maret 2007.
Dalam posita gugatan angka 3 Pengquqat mengakui dengan tegas
diagnose yanq diberikan oleh Tergugat III dan tindakan operasi
yanq dilakukan oleh dr. Andy Maleachi telah berhasil baik. Dengan
demikian sebenarnya Penggugat mengakui segala tindakan yang
dilakukan oleh Para Tergugat untuk mengupayakan kesehatan pasien
Suwita Laksmi telah dilakukan dengan baik, tidak ada kesalahan atau
kelalaian.
Dengan demikian tuduhan Penggugat yang mengatakan Para Tergugat
telah melakukan kesalahan dan kelalaian, bertentangan dengan
pengakuannya sendiri.
5. Bahwa pada awalnya Penggugat berusaha mendapatkan pembebasan
atau keringanan atas biaya perawatan pasien Suwita Laksmi kepada
para Tergugat. Sekalipun Para Tergugat dan Tergugat III telah
memberikan keringanan dan membebaskan jasa dokter (dokter
Lestariningsih dan dokter Andy Maleachi) sejumlah +/- Rp.25.000.000,-
(dua puluh lima juta rupiah) namun Penggugat masih tidak dapat
menerima dan menuntut agar semua biaya obat-obatan dihapuskan.
11
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
12/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tentu saja Para Tergugat tidak dapat memenuhi permintaan Penggugat
oleh karena Para Tergugat tidak melakukan kesalahan dan Penggugat
adalah orang yang mampu.
6. Bahwa seandainya saja Para Tergugat menghapus semua biaya obat-
obatan tentu Penggugat tidak akan mengajukan gugatan ini. Dengan
demikian jelas alasan sebenarnya Penggugat mengajukan gugatan ini
adalah agar terbebas dari tagihan biaya perawatan pasien Suwita
Laksmi di Rumah Sakit Telogorejo Semarang.
Oleh karena Penggugat mengajukan gugatan ini maka Para Tergugat
menyatakan tidak terikat lagi dengan kesanggupannya membebaskan
jasa dokter dan keringanan lainnya. Sebaliknya Para Tergugat
menggunakan haknya menagih sisa biaya perawatan yang belum
dibayar oleh Penggugat ditambah kerugian lain yang timbul karena
gugatan ini yang akan Para Tergugat ajukan dalam Bab Rekonvensi.
7. Bahwa dalam posita gugatan angka 14 Penggugat antara lain
mengatakan: Tergugat III tidak menunjuk dokter pengganti dan akibat
keteledoran Tergugat III tidak menunjuk dokter pengganti tersebut pasien
fatal dan meninggal dunia. (Vide: Posita Gugatan angka 14).
Para Tergugat secara tegas menyangkal dalil gugatan tersebut dan oleh
karena itu Penggugat harus membuktikan bahwa:• Para Tergugat telah melakukan kesalahan dan kelalaian yaitu
tidak menunjuk dokter pengganti;
• Kesalahan dan kelalaian itulah yang menyebabkan Suwita
Laksmi meninggal dunia.
8. Bahwa pada kenyataannya Para Tergugat tidak melakukan kesalahan
dan kelalaian yang didalilkan oleh Penggugat semua telah dilakukan
sesuai dengan procedure dan standard yang berlaku. Kelak pada
waktunya Para Tergugat akan membuktikan sangkalannya dengan bukti-
bukti yang sah.
9. Bahwa perlu diketahui Tergugat I sebagai pengurus dan Tergugat II
sebagai pengelola rumah sakit hanyalah sebagai penyedia fasilitas saja,
sehingga jika sekiranya dalil gugatan Penggugat yang mengatakan:
Tergugat III tidak mencarii dokter pengganti tersebut benar –quod non,
12
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
13/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
maka kesalahan Tergugat III tersebut tidak dapat dibebankan begitu saja
kepada Para Tergugat. Hal ini disebabkan status Tergugat III adalah
sebagai dokter paruh waktu (part time) bukan sebagai karyawan (dokter
full time) dari Tergugat I dan Tergugat II.
10. Bahwa Para Tergugat telah melakukan kewajibannya menyediakan
fasilitas-fasilitas dan peralatan-peralatan di rumah sakit dengan baik
sesuai dengan standard medis yang berlaku, guna kepentingan semua
pasien termasuk pula terhadap pasien Suwita Laksmi. Dengan demikian
tidak ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh Para Tergugat.
Tindakan dan pelayanan medis juga telah diupayakan secara maksimal
sesuaii dengan standar profesi dan standard operasional (standard of
care), oleh karena itu tindakan tersebut tidak dapat dikatakan sebagaiperbuatan melawan hukum.
11. Bahwa alasan Penggugat mengajukan gugatan ini semata-mata
hanyalah karena upaya medis yang ditempuhnya tidak mendatangkan
hasil seperti yang diharapkannya, kemudian Penggugat menganggap
bahwa rumah sakit telah melakukan perbuatan melawan hukum.
Tampaknya Penggugat tidak memahami bahwa perikatan medik
bukanlah perikatan berdasarkan hasil (resultaats verbintenis)
melainkan merupakan perikatan berdasarkan usaha maksimal
(inspanning verbintenis). Sehingga ketika upaya kesembuhan yang
sudah diupayakan secara maksimal tidak mendatangkan hasil seperti
yang diharapkan, tidak berarti di situ ada perbuatan melawan hukum.
12. Bahwa Para dokter telah berusaha secara maksimal menyembuhkan
sakit yang diderita oleh pasien ; namun apabila ada hal-hal yang diluar
batas kemampuan dokter sebagai manusia, maka tidak berarti dokter
dan rumah sakit telah melakukan kesalahan atau perbuatan melawan
hukum, karena dokter dan rumah sakit tidak menentukan mati hidupnya
seseorang.
13. Bahwa Penggugat menganggap bahwa bunyi alarm yang terpasang di
rumah sakit sangat mengganggu ketenangan pasien; bahwa anggapan
demikian sangat keliru dan tendensius seolah-olah rumah sakit sengaja
memasang alarm tidak pada tempatnya.
13
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
14/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Alarm yang diaktifkan tersebut merupakan standard pelayanan medis
yang berfungsi memberi tanda apabila kondisi pasien tidak normal.
Apabila alarm dimatikan akan timbul resiko tidak terdeteksinya keadaan
pasien yang memburuk. Dalam keadaan demikian dokter dan rumah
sakit dapat dianggap telah melakukan kesalahan karena melanggar
prosedur dan standard pelayanan kesehatan. Dengan demikian alarm
tersebut difungsikan justeru demi kepentingan pasien.
14. Bahwa anggapan Penggugat yang mengatakan bahwa rumah sakit
Telogorejo tidak sesuai dengan visi dan misinya; bahwa anggapan
demikian adalah sangatsangat tendensius dan berkesan hanya untuk
mencemarkan nama baik saja.
15. Bahwa Penggugat juga telah mengatakan bahwa pada saat pasienmengalami masa kritis dan sesak nafas serta membutuhkan oxygen
tidak bisa dipenuhi. Anggapan tersebut jelas tidak benar dan tidak
masuk akal, oleh karena pemasangan oxygen mask tersebut ada
stadard operasionalnya, tidak asalasalan saja.
16. Bahwa permohonan sita jaminan terhadap tanah dan bangunan Rumah
Sakit Telogorejo yang diajukan oleh Penggugat tidak mempunyai dasar
hukum bahkan diluar batas oleh karena itu harus ditolak.
Di samping itu suatu hal yang tidak masuk akal jika demi menjamingugatan Penggugat yang tidak mempunyai dasar hukum ini Pengadilan
menjatuhkan sita jaminan terhadap tanah dan bangunan Rumah Sakit
Telogorejo yang mempunyai fungsi sosial dan merupakan sarana
pelayanan kesehatan bagi warga Kota Semarang khususnya dan Jawa
Tengah pada umumnya.
17. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Tergugat mohon agar
Pengadilan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
B. DALAM REKONVENSI :
1. Bahwa Para Tergugat Konvensi selanjutnya mohon disebut sebagai
Para Penggugat Rekonvensi, dengan ini mengajukan gugatan
Rekonvensi kepada Penggugat dalam Konvensi yang selanjutnya
mohon disebut sebagai Tergugat Rekonvensi.
14
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
15/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2. Bahwa Para Penggugat Rekonvensi mohon agar semua hal-hal yang
telah dikemukakan dalam Bab Eksepsi dan Bab Konvensi tersebut
diatas, secara mutatis mutandis dapat dianggap tertulis dan terbaca
kembali dalam Bab Rekonvensi ini demikian pula sebaliknya.
3. Bahwa seperti telah Para Penggugat Rekonvensi kemukakan dalam
Bab Konvensi angka 5 dan 6 di atas, oleh karena Tergugat Rekonvensi
mengajukan gugatan ini maka Para Penggugat Rekonvensi mencabut
kesanggupannya membebaskan jasa dokter yang pernah ditawarkan
kepada Tergugat Rekonvensi dan bersama ini mengajukan rekonvensi
biaya perawatan pasien Suwita Laksmi disertai biaya-biaya lain dan
ganti rugi .
4. Bahwa jumlah biaya perawatan pasien Suwita Laksmi yang belumdibayar oleh Tergugat Rekonvensi adalah sebesar Rp.28.374.950,-
(dua puluh delapan juta, tiga ratus tujuh puluh empat ribu, sembilan
ratus lima puluh rupiah). Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi
tampaknya sengaja ingin melupakan kewajiban yang masih harus
dipenuhinya kepada Para Tergugat Konvensi Para Penggugat
Rekonvensi dengan cara mengajukan gugatan perbuatan melawan
hukum ini.
5. Bahwa oleh karena gugatan perbuatan melawan hukum yang
diajukan Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi kepada Para
Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi tidak beralasan
dan tidak berdasar hukum, tendensius, maka nama baik Para
Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi menjadi
tercemar.
6. Bahwa akibat dari diajukannya gugatan tersebut diatas, maka Para
Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi telah menderita
kerugian, baik materiil maupun immaterial, sehingga patut dan
layak apabila Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi dihukumuntuk membayar sejumlah uang tunai dan sekaligus sebesar
Rp.10. 099.374.950,- (sepuluh milyar, sembilan puluh sembilan
juta, tiqa ratus tujuh puluh empat ribu, sembilan ratus lima
puluh ,rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
15
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
16/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
a. Kerugian materiil yang nilainya sebesar Rp. 99.374.950,-
(sembilan puluh sembilan juta, tiqa ratus tujuh puluh empat
ribu, sembilan ratus ,lima puluh rupiah) dengan perincian:
• Biaya perawatan pasien
Suwita Laksmi
yang belum dibayar
Rp. 28.374.950,-
• Biaya administrasi (kertas, meterai,
d1l.)
Rp. 1.000.000,-
• Biaya perjalanan (transportasi) Rp. 15.000.000,-
• Biaya rapat-rapat............ Rp. .000.000,-
• Biaya advokat................................... Rp. 50.000.000,-
(+)
TOTAL Rp. 99.374.950,-
b. Kerugian immaterial oleh karena kredibilitas dan kapabilitas
Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi menjadi
tercemar yang jikalau dinilai dengan uang sebesar
Rp.10.000.000.000,- (Sepuluh Milian Rupiah).
7. Bahwa agar supaya gugatan ini tidak sia-sia (illusoir), maka Para
Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi mohon
Pengadilan Negeri Semarang, kiranya berkenan terlebih dahulu
menjatuhkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap sebidang
tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya beserta semua
perabotannya yang terletak di Jalan Brumbungan No.70 RT.05/
RW.02, Kelurahan Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah,
Kota Semarang, milik Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi.
8. Bahwa gugatan rekonvensi Para Tergugat Konvensi / Para
Penggugat Rekonvensi ini didasarkan kepada bukti-bukti yang
otentik, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 180 H.I.R., putusan
ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uit Voerbaar bij Voorraad),
meskipun Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi melakukan
upaya hukum banding, kasasi, atau upaya hukum lainnya.
16
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
17/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Berdasarkan dalil-dalil dan alasan-alasan seperti diuraikan di atas,
maka Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi mohon kepada
Pengadilan Negeri Semarang, sudi kiranya memeriksa perkara ini dan
berkenan memberikan keputusan sebagai berikut :
I. Dalam Eksepsi :
• Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya.
• Menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
II. Dalam Pokok Perkara
A. Dalam Konvensi:
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini.
B. Dalam Rekonvensi
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk
seluruhnya.
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag)
yang telah diletakkan oleh juru sita Pengadilan Negeri Semarang
atas sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri di atasnya
beserta semua perabotannya yang terletak di Jalan Brumbungan
No.70 RT.05 / RW.02, Kelurahan Brumbungan, Kecamatan
Semarang Tengah, Kota Semarang milik Tergugat Rekonvensi.
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Para
Penggugat Rekonvensi uang secara tunai dan sekaligus sebesar
Rp.10.099.374.950,(sepuluh milyar, sembilan puluh sembilan
juta, tiqa ratus tujuh puluh empat ribu, sembilan ratus lima
puluh rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
a. Kerugian material yang nilainya sebesar Rp. 99.374.950,-
(sembilan puluh sembilan juta, tiqa ratus tujuh puluh empat
ribu, sembilan ratus lima puluh rupiah) dengan perincian:- -
Biaya perawatan pasien Suwita Laksmi
yang belum dibayar Rp. 28.374.950,-
17
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
18/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Biaya administrasi (kertas, meterai, dll.) Rp. 1.000.000,-
Biaya perjalanan (transportasi) Rp. 15.000.000,-
Biaya rapat-rapat Rp. 5.000.000,-
Biaya advokat Rp. 50.000.000,-
(+)
TOTAL Rp. 99.374.950,-
b. Kerugian immaterial oleh karena kredibilitas dan kapabilitas
Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi menjadi
tercemar yang jikalau dinilai dengan uang sebesar
Rp.10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar Rupiah).
4. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar bunga sebesar 10%
tiap tahun dari jumlah Rp.10. 099.374.950,- (sepuluh milyar,
sembilan puluh sembilan juta, tiga ratus tujuh puluh empat ribu,
sembilan ratus lima puluh rupiah) terhitung sejak gugatan ini
diajukan sampai jumlah tersebut dibayar lunas oleh Tergugat
Rekonvensi.
5. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu sekalipun
ada verzet/ banding/ kasasi atau upaya hukum lainnya (Ovoerbaar
bij voorraad).
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar seluruh biaya
perkara ini ;
A t a u :
Menjatuhkan putusan lain berdasarkan hukum dan keadilan ( ex aequo
et bono ) ;
Menimbang, bahwa kemudian Penggugat mengajukan Replik
tertanggal 28 Juli 2008 dan Tergugat I, II dan III mengajukan Duplik tertanggal
20 Agustus 2008 ;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya,
Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa :
SURAT BUKTI PENGGUGAT :
1. Foto copy Akta perkawinan antara KOO ING HOK ( Arif Sunarko )
dengan KHO, SOEI NIO ( Suwita Laxmi ) yang dikeluarkan oleh
18
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
19/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Catatan Sipil ( Tionghua) No/Angka : 342/1955 tertanggal 24
Nopember 1955 ( bukti P-1 ada aslinya )
2. Foto copy surat pernyataan ganti nama KOO ING HOK dengan KHO,
SOEI NIO/KHO SWIE NIO NO.127U/KEP/12/1966 tanggal 25 Maret
1968 yang dikeluarkan oleh Walikota Kepala Daerah Kota Madia
Semarang dan disahkan oleh Menteri Kehakiman ( bukti P-2 ada
aslinya )
3. Foto copy surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh RS
TELOGOREJO an. RS TELOGOREJO an. NY SUWITA LAXMI S dan
di tanda tangani oleh dr dan di tanda tangani oleh dr
LESTARININGSIH tertanggal 23 April 2007 ( bukti P-3 ada aslinya)
4. Foto copy kutipan Akta kematian yang dikeluarkan oleh Dinas
Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil Kota Semarang No.
AM.684.0001197 tertanggal 8 Juni 2007. ( bukti P-4 ada aslinya
5. Foto copy hasil Laboratorium Patologi RS TELOGOREJO yang
ditujukan kepada dr ANDY MALEACHI dengan Pasien yang bernama
NY SUWITA LAXMI S dan di tanda tangani oleh dr ADJEG TARIUS,
Sp.PA . ( bukti P-5 ada aslinya)
6. Foto copy hasil pemeriksaan CT SCAN dari RS TELOGOREJO yang
di tangani oleh dr DJOKO UNTUNG atas nama Pasien yang bernama
NY SUWITA LAXMI S tertanggal 8 April 2007 ( bukti P-6 ada aslinya)
7. Foto copy permintaan permeriksaan Foto Rongen dari RS
TELOGOREJO yang di tangani oleh dr WIBOWO tertanggal 11 April
2007 ( bukti P-7 ada aslinya)
8. Foto copy hasil pemeriksaan Laboratorium CRF dari RS
TELOGOREJO atas kiriman dari dr S RIFQI untuk pasien NY SUWITA
LAXMI S tertanggal 14 April 2007 ( bukti P-8 ada aslinya)
9. Foto copy surat keterangan Diagnosa atas nama pasien NY SUWITA
LAXMI S dari RS TELOGOREJO yang ditujukan kepada Penggugat
( Arief Sunarko ) tanggal 14 Juni 2007 ( bukti P-9 ada aslinya)
10.Foto copy kuitansi rincian biaya perawatan atas nama pasien NY
SUWITA LAXMI S dari tanggal 19 Maret 2007 sampai dengan 20 April
2007 ( bukti P-10 ada aslinya) ;
11.Foto copy Nota Jasa Yayasan Kematian Arimatea atas nama Alm NY
SUWITA LAXMI S sebesar Rp. 27.322.350,00 ( bukti P-11 ada
aslinya) ;
19
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
20/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
12.Foto copy kuitansi atas pembelian bunga dan lain-lain ( bukti P-12 ada
aslinya) ;
13.Foto copy Kuitansi biaya persemayaman Almarhumah NYSUWITA
LAXMI S dari rumah duka Tionghua Ien Wan beserta perinciannya
sebesar Rp. 3.094.850,00 tertanggal 27 April 2008 ( bukti P-13 ada
aslinya ) ;
14.Foto copy buku keterangan sidarta dengan judul HUKUM
PERLINDUNGAN KONSUMEN penerbit PT GRAMEDIA WIDYARANA
INDONESIA Tahun 2006 Halaman 74-75 ( bukti P-14 ada aslinya) ;
15.Foto copy laporan rincian biaya perawatan atas nama pasien SUWITA
LAXMI S yang di keluarga oleh bagioan Admnistrasi Rumah Sakit
Telogorejo Semarang dari tanggal 19 Maret 2007 sampai dengan 23
April 2007 ( bukti P-15 ada aslinya) ;
16.Foto copy buku pemahaman etik medikolegal pedoman bagi profesi
dokter dalam rangka periangatan se-abad kiprah dokter di Indonesia
edisi cetakan Tahun 2008 ( bukti P-16 ada Aslinya );
17.Buku Asli/Penerbit UNDIP Semarang Tahun 2008 Tetang Pemahaman
etik Medikolegal pedoman bagi profesi dokter-IDI Wilayah Jawa
Tengah ( bukti P-17 ) ;
18.Asli surat dari Penggugat yang di tujukan kepada Tergugat ( Rumah
Sakit Telogorejo ) tanggal 7 Oktober 2008 ( bukti P-18 )
19.Surat Asli dari Rumah Sakit Telogorejo ditujukan kepada Penggugat
tanggal 27 Oktober 2008 ( bukti P-19 )
20.Foto copy surat keterangan dari dr MELEACHI, Sp,PD tanggal 01
Desember 2008 ( bukti P-20)
Foto copi tersebut diatas, telah dicocokkan dengan aslinya dan telah diberi
materi dengan cukup ;
Menimbang, bahwa Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi
untuk didengar keterangannya di persidangan tidak dengan disumpah, saksi-
saksi tersebut pada pokoknya masing-masing menerangkan sebagai berikut :
1. Saksi : MARKUS ANDY PRIBADI :
• Bahwa saksi adalah menantu dari Penggugat ;
• Bahwa saksi kenal Suwita Laksmi karena itu ibu
mertua saksi;
20
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
21/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa pada tanggal 19 Maret 2007 Suwita
Laksmi masuk RS Telogorejo, pada waktu itu saksi
masih berada di Jakarta,
• Bahwa kemudian pada tanggal 20 Maret 2007
saksi sampai di RS Tlogoejo untuk menemui
Suwita Laksmi diruangan perawatan yang sedang
ditangani para Suster, tidak ada dokter, pasien di
infus saat itu dalam keadaan koma lalu saksi
mohon dibawa ke ruang ICU jam 5 pagi tanggal
20 Maret 2007.
• Bahwa oleh dokter jaga saksi disarankan untuk
mencari dokter spesialis, kemudian saksi
menunjuk Dr. Lestariningsih ;selaku dokter
kepala ;
• Bahwa kemudian saksi menerangkan bahwa
Suwita Laksmi menderita sakit berak-berak ;
• Bahwa terhadap bukti P.6 dan P.8 ( bukti scan )
adalah benar dan semuanya benar dan normal
termasuk jantung ;
• Bahwa saksi menerangkan kalau Suwita Laksmi
tidak pernah ada kelainan penyakit ;
• Bahwa Suwita Laksmi berada di ICU sampai
dengan akhir bulan, kemudian dipindah ke ruang
Anyelir ( bukan ruang ICU ) ;
• Bahwa saksi menerangkan jika dr. Andy Maleachi
mendianogsa Suwita Laksmi sakit perut ( usus
halus ), jadi harus dioperasi, namun setelah
melakukan operasi ternyata usus buntunya
bermasalah ( ada salah dianogsis ), pada saat itu
Suwita Laksmi dibawah penanganan
dr.Lestariningsih dan saksi menyatakan sudah
menandatangani surat persetujuan operasi ;
21
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
22/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa setiap tindakan medis selalu ada tanda
tangan keluarga ;
• Bahwa selama 3 hari di ruang Anyelir , Suwita
Laksmi mengalami sesak nafas, akhirnya saksi
minta suster agar dipindah ke ICU, karena
menurut saksi di ICU banyak ventilator, tetapi
suster minta tunggu dulu karena harus konfermasi
dengan dokter, kemudian saksi marah karena
pelayanan lambat ;
• Bahwa setelah Suwita Laksmi masuk ICU
keadaanya membaik lagi ;
• Bahwa alasan di ruang ICU banyak virus,
kemudian tanggal 19 April 2007 Suwita Laksmi
dipindah ke ruang HND atas perintah dr.
Lestariningsih karena ada perbedaan alat-alat
medisnya dan susternya ;
• Bahwa di HND pasien hanya diberi masker
oksigen dan nebulizer ;
• Bahwa saksi juga menerangkan setelah tanggal
19 April 2007 dr.Lestariningsih tidak pernah tengok
Suwita Laksmi lagi ;
• Bahwa saksi pernah berusaha untuk menghubungi
dr.Lestariningsih tetapi tidak bisa , dan saksi juga
menanyakan kepada suster tetapi informasinya
simpang siur, ada yang mengatakan dokter cuti
ada lagi yang mengatakan pergi ;
• Bahwa pada tanggal 19 April 2007 sampai dengan
23 April 2007 dr.Lestariningsih tidak pernah
menengok dan tidak ada dokter pengganti ;
• Bahwa pada saat Suwita Laksmi meninggal dunia
Dr. Lestariningsih tidak terlihat ;
22
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
23/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa setelah Suwita Laksmi meningal dunia, RS
Tlogorejo pernah menghubungi pihak keluarga ;
• Bahwa dr.Lestariningsih adalah spesialis ginjal ;
• Bahwa saksi pernah komplain tentang dianogsa
usus dan dr. Andy Maleachi sudah pernah
menyatakan minta maaf ;
• Bahwa saksi pernah komplain ke suster soal alat
nebulizer, karena monitornya berisik yang
menyebabkan Suwita Laksmi tidak bisa tidur
nyenyak, namun suster memberi alas an supaya
bisa didengar oleh suster di suster station dan
suster menyatakan yang baik yang suaranya
keras ;
• Bahwa saksi bekerja wiraswasta sebagai
pedagang dan tidak pernah ada pendidikan
dokter ;
• Bahwa usia Suwita Laksmi 72 tahun dan menurut
saksi usia itu sudah tua ;
• Bahwa saksi diberitahu kalau Suwita Laksmi diare
baru sehari ;
• Bahwa ketika Suwita Laksmi masuk rumah sakit
masih dalam keadaan sadar dan dijemput naik
ambulance RS Tlogorejo masih dalam ruang
perawatan dan pagi harinya masuk ICU;
• Bahwa saksi menerangkan pelayanan RS
Tlogorejo tergolong terlambat ;
• Bahwa ada dokter lain yang merawat Suwita
Laksmi tapi saksi tidak tahu apakah dr.Budi
Riyanto, dr.Himawan, dan dr.Arwedi ikut merawat;
• Bahwa saksi selalu menanyakan kepada dr.
Lestariningsih tentang keadaan Suwita Laksmi ;
23
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
24/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa yang melakukan operasi dr. Andy Maleachi
sedang dr.Lestariningsih tidak ikut operasi ;
• Bahwa saksi tidak mengetahui perbedaan usus
halus dengan usus buntu ;
• Bahwa saksi tidak setiap hari menunggu Suwita
Laksmi tetapi ada saudara lain yang
menunggunya dan selama saksi menunggu
Suwita Laksmi dapat berkomunikasi lancar;
• Bahwa sejak tanggal 20 April 2007 sampai dengan
Suwita Laksmi meninggal dunia saksi tidak selalu
berada di semarang karena pernah pulang ke
Jakarta selama 2 -3 hari;
• Bahwa Suwita Laksmi sering cuci darah untuk
kebaikan Suwita Laksmi sendiri ;
• Bahwa menurut saksi ruang HND tingkatannya
dibawah ICU ;
• Bahwa bukti P-10 menurut saksi benar ;
• Bahwa saksi tidak mengetahui adanya diskon ;
• Bahwa sebelum operasi usus halus, saksi sudah
tanda tangan surat persetujuan dan pada waktu
itu tertulis biaya operasi usus halus, namun
kenyataannya operasi usus buntu ;
• Bahwa setiap ada tindakan medis selalu
dijelaskan dan keluarga selalu tanda tangan
persetujuan tindakan medis ;
•
Bahwa menurut saksi setiap ada keluhan harusditanyakan kepada dr.Lestariningsih ;
2. Saksi : HYANG TRESNAWATI :
• Bahwa hubungan saksi dengan almarhum adalah
ibu kandung ;
24
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
25/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi menunggu almarhum sejak masuk
rumah sakit sampai dengan meninggal..
• Bahwa yang menangani Dr Utama yaitu
dr.Lesatriningsih ;
• Bahwa saksi sering komunikasi dengan Dr
LESTARI dan tanggal 14 April 2007 saksi hubungi
lewat telpun, tapi telpunnya mati.
• Bahwa dulunya Dr Lestari sering mendatangi
pasiennya . tapi akhir-akhirnya dokter yang lain
katanya Dr.Lestari pergi dan lain-lain. Dan sampai
dengan Ibu meninggal HP Dr.Lestari tidak bisa
dihubungi.
• Bahwa setelah Ibu meninggal tidak ada
pertemuan pihak keluarga dengan pihak rumah
sakit .
• Bahwa Ibu meninggal pada tanggal 23 April 2007 ;
• Bahwa tidak ada informasi dan selama pergantian
suster-suster ;
• Bahwa pernah diadakan pertemuan antara RS
Tlogorejo dengan pihak keluarga setelah 10 hari
meninggal dan saksi diundang lewat SMS saja
dan yang datang Dokter-Dokter semua yang
ditunjuk Dr Andy karena dokter Senior saksi dan
kakak ipar , hasilnya untuk perubahan, untuk
pembenahan.
- Bahwa pertemuan itu kemauan dari Rumah Sakit ;
• Bahwa saksi di Rumah Sakit sering Komplain dan
marah-marah ;
• Bahwa Suwita Laksmi tidak pernah dirawat di
rumah sakit lain ;
25
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
26/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa yang jaga I rumah sakit , saksi , kakak
ipar , ayah , suami saksi itu saling bergantian
selalu ada yang nunggu.
• Bahwa kondisi ibu saat itu badannya dingin
semua.
• Bahwa saksi lupa berada hari dirawat Dan pasien
lebih banyak di ICU dari pada di ruangan.
• Bahwa saksi diperbolehkan masuk setelah jam
besuk ;
• Bahwa bila ada tindakan medis selalu komunikasi
dengan keluarga dan pernah. Menolak.
• Bahwa usia ibu Laxmi sudah 72 tahun
• Bahwa saat dirawat ibu sakit buang air, berak-
berak saat itu saksi ada di Jakarta saksi diberitahu
oleh Ayah dan saksi diberitahu berak 1 hari 2 kali
dan dokter tidak memberitahu sakitnya apa ;
• Bahwa ibu Laxmi dibawa ke rumah sakit malam
hari dengan Ambulan , naik Ambulan dari pihak
rumah sakit.
• Bahwa pada waktu ibu Laxmi dirawat ada dokter
yang jaga.
• Bahwa di rumah saksit saksi sering kali komplain.
• Bahwa yang merawat Ibu Laxmi adalah Dr Lestari
dan Dr Andy.
• Bahwa pada waktu akan dilakukan Diagnosa itu
harus sepengetahuan Dr Lestari karena dia
sebagai Dr Utama dan saksi tidak tahu ada
penunjukkan tertulis.
• Bahwa yang diharapkan keluarga adalah
pelayanan yang baik karena tidak professional dan
cara menagih tidak sesuai dengan aturan.
26
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
27/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa yang dicari karena Dr Lestari karena
sebagai dokter Utama.
• Bahwa saksi tidak tahu apa dianogsa dari dokter ;
• Bahwa pasien pernah cuci darah hampir setiap
hari.
• Bahwa pasien pernah operasi dibilang sakit Usus
halus ternyata yang dioperasi Usus Buntu dan
yang melakukan operasi Dr Andy
• Bahwa biaya rumah sakit masih ada kekurangan.
• Bahwa pada waktu pasien cuci darah yang
merawat Dr Lestari.
• Bahwa sebelum dan sesudah operasi masih
dilakukan cuci darah.
• Bahwa sebelum masuk rumah sakit belum pernah
sama sekali.
• Bahwa di ruang HND yang jaga hanya Suster-
suster tidak ada dokternya .
• Bahwa tidak ada gagal ginjal .
• Bahwa setelah operasi sering cuci darah.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya Tergugat
I, II dan III telah mengajukan surat berupa :
SURAT BUKTI TERGUGAT I,II,III
1. Foto copy surat keputusan Majelis Kehormatan etik kedokteran
(MKEK), Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) wilayah Jawa Tengah Nomor:
06/SK/MKEK/ekst/IDI JATENG/IV/2008 tanggal 01 April 2008 dalam
perkara dugaan pelanggaran etik yang dilakukan dr
LESTARININGSIH, SP.PD.KGH pada saat menangani pasien SUWITA
LAXMI ( 72 Tahun) di Rumas Sakit Telogorejo Semarang ( Bukti
T.I,II,III-1 ada aslinya)
27
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
28/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2. Foto copy surat pernyataan pemilihan dokter yang di tanda tangani
oleh Arif Sunarko tertanggal 19 Maret 2007 ( bukti T.I,II,III-2A ada
aslinya)
3. Foto copy surat pernyataan pemilihan kelas dan kesanggupan
menanggung biaya yang di tanda tangani oleh Arif Sunarko tertanggal
19 Maret 2007 ( bukti T.I,II,III-2B ada aslinya)
4. Foto copy surat permohonan ijin yang diajukan oleh dr
LESTARININGSIH, SP.PD.KGH pada Rumah Sakit Telogorejo
Semarang ( bukti T.I,II,III-3 ada aslinya)
5. Foto copy surat permohonan ijin yang diajukan oleh dr ARWEDI
ARWANTO, Sp.PD kepada Rumah Sakit Telogorejo Semarang ( bukti
T.I,II,III-4 ada aslinya)
6. Foto copy surat pemberitahuan No.3222/PD.730/ADM-HR/IN/07
tanggal 19 April 2007 yang di tanda tangani oleh Herman Yosep Suryo
N, S.Psi selaku Human Resourse O.I.C Rumah Sakit Telogorejo
Semarang( bukti T.I,II,III-5 foto copy dari foto copy/tidak ada aslinya)
7. Foto copy surat bidang Rekam Medik Rumah Sakit Telogorejo
Semarang tercacat atas nama pasien NY SUWITA LAXMI ( 72 Tahun)
tentang diagnosa penyakit dan sebab-sebab kematian yang di tanda
tangani oleh dr LESTARININGSIH, Sp.PD-KN. ( bukti T.I,II,III-6 ada
aslinya)
8. Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 21 Maret 2007
atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani
oleh Arif Soenarko ( Bukti T,I,II,III –A ada aslinya ) ;
9. Foto copy Surat persetujuan Tindakan Medik tanggal 24 Maret 2007
atas nama pasien Ny. Suwito Laksmi berupa HD yang ditanada
tanganim oleh Ratna ( Bukti T,I.II.III –B ada aslinya ) ;
10.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 24 Maret 2007
atas nama pasien Ny.Suwita Laksmi berupa operasi laparatomy yang
ditanda tangani oleh Hyang ( Bukti T,I,II,III –C ada aslinya ) ;
11.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 25 Maret 2007
atas nama Pasien Ny. Suwito Laksmi berupa HD yang ditanda atangni
oleh Ratna Dewi ( Bukti T,I.II,III –D ada aslinya ) ‘
12.Foto copy Surat persetujuan Tindakan Medik tanggal 26 Maret 2007
atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani
oleh Markus Andi Pribadi ( Bukti T.I.II.III –E ada aslinya ) ;
28
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
29/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
13.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 26 Maret 2007
atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani
oleh Ratna Dewi ( Bukti T,I.II.III –F ada aslinya ) ;
14.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 28 Maret 2007
atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani
oleh Ratna ( Bukti T,I.II.III-7G ada aslinya ) ;
15.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 31 Maret 2007
atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanda tangani
oleh Arif Soenarko ( Bukti T,I,II.III-7H ada aslinya )
16.Foto copy Surat Persetujuan Tindakan Medik tanggal 03 April,2007
atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupa HD yang ditanada
tangani oleh Markus Andi Pribadi ( Bukti T,I
8/18/2019 98_PDT.G_2008_PN.SMG
30/39
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
25.Foto copy Surat Pernyataan Pindah Kelas/ICU tanggal 20 Maret 2007
atas nama pasien Nt. Suwita Laksmi berupa persetujuan pem,indahan
ke kelas VIP dari ruang/kelas IB yang ditanada tangani oleh Markus
Andi Pribadi ( Bukti T.I.II.III-8A ada aslinya ) ;
26.Foto copy Surat Pernyataan Pindah kelas/ICU tanggal 30 Maret 2007
atas nama pasien Ny. Suwita Laksmi berupampersetujuan
pemindahan ke kelas I/A3 dari ruang/kelas ICU/VIP yang ditanda
tangani oleh Arif Soenarko ( Bukti T.I.II.III-8B ada aslinya ) ;
27.Foto copy Surat Pernyataan Pindah kelas/ICU tanggal 04 April 2007
atas nama pasien Ny.Suwita Laksmi berupa persetujuan pemindahan
ke ICU dari ruang kelas I yang ditanada tangani oleh Markus Andi
Pribadi ( Bukti T.I.II.III- 8C ada aslinya ) ;
28.Foto copy Surat Pernyataan pindah kelas/ICU tanggal 19 April 2007
atas nama pasien Ny. Suwit