Upload
vuonganh
View
221
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
“KARIER”
NAMA KELOMPOK
1. Reza Yuanita.K. 2012.08.0.00622. Dita Aditya Putri 2012.08.0.0090
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2014
KATA PENGANTAR
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen Psikologi industri dan Organisasi yang
memberikan kami ilmu tentang mata kuliah ini. Rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak-
pihak yang telah membantu hingga makalah ini selesai.
Makalah ini yang bertema “perencanaan karir” yang berhubungan dengan mata kuliah
Psikologi industri dan organisasi. Kebanyakan sumber ini kami peroleh dari internet karena faktor
kemudahan dan efektifitas wakt yang kami inginkan. Makalah yang tersusun kurang sempurna ini
kami harapkan memiliki bahan yang memang diharapkan untuk icari dengan kata lain kami
mengharapkan makalah ini berisi onformasi yang bermanfaat untuk semua pembaca.
Sekali lagi kami ucapkan trimakasih untuk segala macam bantuan yang diberikan oleh pihak-
pihak yang berjasa dalam makalah ini. Semoga makalah dari kami bermanfaat dan menjadi acuan
dalam perkuliahan
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................................................. i
Daftar isi .......................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ......................................................................................................................... 1
I.I Latar belakang ............................................................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ......................................................................................................................................... 6
1.4 Manfaat penelitian ...................................................................................................................... 6
BAB II landasan teoritik .................................................................................................................... 7
2.1.Komitem
2.2 metode training manajemen komitmen
2.3 pengaruh antara metode TAKON terhadap peningkatan komitmen.
2.4 hipotesis
BAB III metode penelitian
3.1 subyek penelitian
3.2 identifikasi variabel
3.3 definisi operasional
3.4 desain eksperimen
3.5 analisa data
BAB IV hasil penelitian dan pembahasan
4.1 hasil penelitian
4.2 prosese pelaksanaan pengukuran
4.3 hasil analisis data
4.4 pembahasan
BAB V kesimpulan dan saran
5.1 kesimpulan
5.2 saran
Daftar pustaka
Lampiran-lapmpiran
ii
BAB I
A. Latar Belakang
Suatu karier adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (atau
dipegang) selama kehidupan kerja seseorang. Bagi banyak orang, pekerjaan-pekerjaan
tersebut merupakan suatu bagian dari rencana yang disusunnya secara hati-hati. Bagi orang-
orang lain, karier mereka mungkin sekedar “nasib”. Memang perencanaan karier tidak
menajmin keberhasilan karier. Sikap atasan, pengalaman, pendidikan dan juga “nasib”
memainkan peranan penting dalam permasalahan ini. Tetapi, bagaimana juga, perencanaan
karier diperlukan bagi para karyawan untuk selalu siap menggunakan kesempatan karie yang
ada. Orang-orang sukses biasanya menegmbangkan berbagai rencana karier dan kemudian
berupaya untuk mencapai rencana-rencana mereka. Pendek kata, karier haru dikelola
maelalui suatu perencanaan yang cermat. Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap
memanfaatkan berbagai kesempatan karier, dan departemen personalia akan mengahadapi
keslutian untuk memenuhi kebutuhan penyusunan personalia (stafffing). Internal organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami tulis, dapat ditemukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari perencanaan karir menurut para ahli?
2. Tahap apa saja yang dipenuhi untuk merencanakan karir?
3. Apa saja manfaat yang didapatkan dari perencanaan karir?
4. Bagaimana merencanakan karir yang baik?
1
BAB II
A. Pengertian karir
Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat
dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang Whyudi, 162).
Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap
dan perilaku yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang
kehidupan seseorang )individualli perceived sequence of attitudes and behaviors
associated with work-related activities and experiences over the dpan of a person’s
life, Bernardin, 194). Senada dengan itu Mathlis menyatakan bahwa kariri adalah
rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang
hidupnya. Konsep baru tentang kariri adalah protean career yaitu kari yang senantiasa
berubah seiring berubahnya minat, kemampuan, nilai dan lingkungan kerja seseorang
(Noe,378).
Menurut Gibson dkk (1995:305) kariri adalah rangkaian sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu
kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan
demikian karir seoang individu melibatkan rangkaain pilihan dari berbagai macam
kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, kariri melibatkan proses
dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang
merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan
seorang individu.
Menurtu Greebhaus (1987:5) yang dikutip oleh Irianto (2001:93) terdapat dua
pendekatan untuk memahami makna karir, yaitu : pendekatan pertama memandang
karir sebagai pemilikan (a property) dan dari occupation atau organisasi. Penedekatan
ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal
seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales representative,
manajer produk, manajer marketing distrik, manajer marketing regional, dan wakil
presiden divisional marekting dengan bergabai macam tugas dan fungsi pada setiap
jabatan.
2
Berdasarkan kedua pendekatan tersebut definisi karir adalah sebagai pola
pengalaman berdasarkan pekerjaan (work-related experiences) yang merentang
sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara
luas dapat dirinci ke dalam obyective events. Salah satu contoh untuk menjelaskan
melalui sekarangkaian posisi jabatan/pekerjaan, tugas atau kegiatan pekerjaan, dan
keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan (workrelared events) baik pada masa lalu,
kini dan mendatang seperti aspirasi pekerjaan, harapan, nilai, kebutuhan dan peraan
tentang pengalaman kerja tertentu.
Menurut Irianti (2001:94), pengertian kariri meliputi elemen-elemen obyektif
dan subyektif. Elemen obyektif berkenaan dengan kebijakan-kebijakan pekerjaan atau
posisi jabatan yang ditentukan organisasi, sedangkan elemen subyektif menunjuk
pada kemampuan seseorang dalam mengelola karir dengan mengubah lingkungan
obyektif (misalnya dengan mengubah pekerjaan?jabatan) atau memodifikasi persepsi
subyektif tentang suatu situasi (misalnya dengan mengubah harapan).
Simamora (2001:54) berpendapat bahwa kata karir dapat dipandang dari
beberapa perspektif yang berbeda, antara lain dari perspektif yang obyektif dan
subyektif. Dipandang dari perspektid yang subyektif, karir merupakan urut-urutan
posisi yang diduduki oleh seseorang selama hidupnya, sedangkan dari perspektif yang
obyektif, karir merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi
karena seseorang menjadi semakin tua. Kdua perspektif tersbut terfokus pada individu
dan menganggap bahwa setiap individu memiliki beberapa tingkat pengendalian
terhadap nasibnya sehingga individu tersbut dapat memanipulasi peluang untuk
memaksimalkan keberhasilan dan kepuasaan yang berasal dari karirnya. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka pengertian kariri adalah urutan aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi-aspirasi
seseorang selama rentang hidupnya.
3
B. Perencanaan Karir
Cuningham mengatakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan
menggabungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diteriam
dan digunakan dalam penyelesaian.
Jadi perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola pengalaman berdasarkan
pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu/pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events yang dapat
dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan
memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku
dalam batas-batas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam
arti yang lebih ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana seseorang
menyeleksi tujuan karir dan arus kairi untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu:
1. Perencanaan karir individual (individual Career Planning)
Perencanaan karir individual terfokus pada indidvidu yang meliputi latihan
diagnostic, dan prosedur untuk membantu individu tersbut menentukan “siapa
saya” dari segi potensi dan kemampuannya.
Perencanaan karir individual meliputi:
a. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, atau pun jangka karirnya (career anchor)
b. Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia
baik di dalam maupun di luar organisasi
c. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri
d. Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengemabngan
strategi karir
e. Perencanaan transisi karir.
4
2. Perencanaan Karir Organisasional (Organnizational Career Planning)
Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah
aktivitas karir dengan lebih menitik beratkan pada jenjang atau jalur karir (career
path).
Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah:
a. pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.
b. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karir
tradisional atau jalur karir yang baru.
c. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara
divisi dan lokasi geografis.
d. Kepuasaan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan.
e. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan
oleh perpindahan karir vertical dan horizontal
f. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan
berkurangnya perputaran karyawan
g. Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
Sebuah pendapat bijak mengatakan bahwa rah hidup kita sangat ditentukan oleh tiga
keputusan penting yang pernah kita buat. Pertama keputusan untuk memiliki bidang
pendidikan yang akan kita tempuh. Kedua keputusan untuk memilih pasangan hidup kita dan
ketiga keputusan untuk memilij karir (dalam arti sempit sering diartikan memilih bidang
pekerjaan).
Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan perlu direncanakan sebelumnya untuk
memilih apa yang terbaik dan apa yang harus dilakukan. Khusunya dalam pembahasan ini
akan diulas masalah perencanaan karir. Merencanakan karir secara baik akan menentukan
kita dalam meraih tujuan karir yang sesuai dengan harapan dan memberikan kosbtribusi
dalam kesuksesan hidup.
Karir sesungguhnya bukan sesuatu yang kita daptkan, namun karir adalah sesuatu
yang harus diciptkan dan sebelumnya harus dirancang. Dalam pengertian ini karir itu sangat
perlu dirancang, dengan perkataan lain sangat perlu direncanakan.
5
Sarah Berry seorang konsultan karir mengatakan bahwa merencanakan kariri itu
bagaikan kita melihat telescope, melihat sesuatu yang jauh kemudian berusaha
meneropongnya dan mengendalikannya untuk terlihat lebih dekta. Jadi perencanaan karir
dapat dikatakan sebagai suatu kemampuan untuk melihat masa depan, memvisualisasikanya
sedemikian rupa untuk menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai dimasa depan.
Jadi karir lebih dari sekedar rangkaian suatu pekerjaan atau jabatan. Karir sesuatu
yang menyangkut masa depan dalam perspektif jangka panjang yang harus direncanakan
sejak jauh-jauh hari, merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa yang ingim kita
capai. Lloyd L. Bryars dan Leslie W. Rue menyebutkan bahwa perencanaa karir adalah
“process by which an individual formulated career goals and develops a plan for reachin
those goals.” Mereka membedekannya dengan apa yang disebut pengembangan karir yaitu
“an ongoing formalized effort by an organization that focoses on developong and enriching
the organixation”s human resources in light of both the employees” and the organization’s
need.”
Hal penting yang perlu kita kutip dari pemahaman tersebut adalah perencanaan karir
merupakan otoritas individu sedangkan pengembangan karir merupakan ototriats organisasi
dengan mempertimbangkan secara bersama-sama kebutuhan karyawan dan kebutuhan
organisasi.
Jadi sesungguhnya perencanaan karir berdimensi lebih luas dibamdingkan dengan
pengembangan karir. Perencanaan karir sangat berkaitan dengan perencanaan jangka panjang
karyawan itu sendiri yang tidak dibatasi dalam suatu organisasi tertentu. Pengembangan karir
dibatasi oleh kebutuhan dan kepentin gan organisasi. Sangat mungkin perencanaan karir
sesroang melampaui pengemabngan karir yang mampu dilakukan oleh organisasi. Idealnya
perencanaa karir sejalan dengan pengemabngan karir. Namun, tidak dapat dipungkiri kadang
kala kedua hal tersebut saling bertolak belakang. Dalam kondisi ini manakala pengmabngan
karir tidak sejalan denga perencana karir, individu berhak mengambil keputusan apak tetap
“stay” dalam organisasi atau “exit”.
6
Beberapa pakar SDM mengemukakan pentingnya perencanaan karir, sebagai berikut :
Menurut Mondy, melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya
sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan
aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai
antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual
(individual career planning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career planning).
Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang
rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan
tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu menciptakan
perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan karyawanpun
terpenuhi pengembangan karirnya.
Dan untuk merencanakan karir secara baik ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1) Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang realistis namun
sekaligus menantang akan menimbulkan motivasi untuk meraihnya. Tujuan yang sangat
muluk-muluk tanpa memperhatikan kewajarannya dapat melemahkan motivasi bahkan
menimbulkan putus asa mengingat kesulitan untuk mencapainya dan terasa musykil.
Jadi untuk membangun motivasi dalam perencanaan karir buatlah tujuan karir yang
menantang sekaligus realistis.
2) Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
dimiliki. Jika ingin meniti karir dalam bidang tertentu, katakanlah dalam bidang pemasaran,
anda harus meningkatkan pengetahuan anda tentang pemasaran, meningkatkan
keterampilan pemasaran dan bersikap bagaikan seorang marketer.
3) Keberhasilan pencapaian perencanaan karir ditentukan pula oleh jejaring yang kita miliki.
Sejauh mana orang lain mengenal diri kita, sejauh mana orang lain mengenal kemampuan
kita. Jejaring juga akan membuka akses, memberikan peluang bagi kita untuk lebih
meningkatkan pencapaian karir. Tentu hal ini tetap harus berlandaskan motivasi dan
kompetensi.
7
4) Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita dituntut
jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali, begitu diperoleh kita harus
jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut selaras dengan perencanaan
karir yang telah dibuat.
5) Berikutnya adalah konsistensi dan feksibilitas. Sengaja kedua hal ini penulis satukan,
mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun disisi lain kita pun
harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel. Menurut penulis kita harus
tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam merencanakan karir, nilai adalah
prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten. Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka
panjang kita pun harus konsisten. Namun, kita bisa fleksibel apabila hal itu lebih bersifat
teknis, operasional dan bersifat ”temporary” atau berjangka pendek. Jika menyangkut
kompetensi anda harus konsisten dengan ”core competency” yang dimiliki, namun dapat
lebih fleksibel untuk ”functional competency” atau ”specific competency.”
C. Manfaat Perencanaan Karir
Berikut adalah manfaat dari perencanaan karir :
1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap
karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat
meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan
memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.
2. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat
mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan
demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa
yang akan datang.
4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai
jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
5. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu
membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk
mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti
bekerja dan pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global
menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan
mempersiapkan penempatan di luar negeri.
8
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan
bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar
tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan
pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan
keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka
karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan
pekerja untuk lowongan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan
departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan,
mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui,
perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-
jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana
kegiatan yang telah disetujui.
99
BAB III
A. Kesimpulan
Perencanaan karir berhubungan erat dengan masa depan perusahaan atau individu sendiri,
karena perencanaan karir yang berarti proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir
untuk mencapai tujuan yang direncanakan merupakan suatu gambaran masa depan perusahaan atau
individu tersebut. Semakin bagus rencananya maka semakin bagus pula hasil dari rencana tersebut,
dan sebaliknya semakin jelek suatu rencana individu atau perusahaan maka hasil yang didapatkan
juga buruk.
Perencanaan karir memiliki banyak manfaat, selain untuk menata masa depan perencanaan
karir juga berfungsi untuk kedisiplinan dalam bekerja, karena perencanaan karir dapat menjadi
patokan dan cambuk motivasi agar rencana tersebut dapat dicapai.
B. Saran
Sebaiknya rencanakanlah terlebih dahulu karir anda agar masa depan anda lebih terfokus dan
lebih terencana untuk dicapai. Jika berkarir tanpa rencana maka hasilnya tidak akan terarah dan bisa
jadi karir anda akan menjadi hancur.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://anapriyangga.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html
http://indosdm.com/perencanaan-karir-menyelaraskan-alur-karir-dan-tujuan-karir-dengan-
pengembangan-karir-dan-kebutuhan-karyawan
http://www.jawaban.com/index.php/money/detail/id/82/news/070626153900/limit/0/
http://habahate.blogspot.com/2009/03/perencanaan-karir.html
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/07/06/definisi-karier/
http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/02/perencanaan-karir.html
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/defi
11