27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lansia 1. Pengertian Lansia menurut Masdani (1990 dalam Nugroho, 2000) mengemukakan bahwa lansia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi menjadi 4 bagian pertama fase iufentus usia antara 25-40 tahun, kedua fase verilitas usia antara 40-50 tahun, ketiga fase prasenium usia antara 55-65 tahun, ke empat fase senium usia antara 65-tutup usia. Lanjut usia menurut Surini dan Utomo (2003) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Lansia menurut Reimer (1999 dalam Stanley dan Beare, 2007) berdasarkan karateristik sosial masyarakat yang menganggap bahwa orang telah tua jika menunjukkan ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit, dan hilangnya gigi. Dalam peran masyarakat tidak bisa lagi melaksanakan fungsi peran orang dewasa, seperti pria yang tidak lagi terikat dalam kegiatan ekonomi produktif, dan untuk wanita tidak dapat memenuhi tugas rumah tangga. Kriteria simbolik seseorang dianggap tua ketika cucu pertamanya lahir. Dalam masyarakat kepulauan Pasifik, seseorang dianggap tua ketika ia berfungsi sebagai kepala dari garis keluarganya. 11 Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lansia

1. Pengertian

Lansia menurut Masdani (1990 dalam Nugroho, 2000) mengemukakan bahwa

lansia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi menjadi

4 bagian pertama fase iufentus usia antara 25-40 tahun, kedua fase verilitas usia

antara 40-50 tahun, ketiga fase prasenium usia antara 55-65 tahun, ke empat fase

senium usia antara 65-tutup usia.

Lanjut usia menurut Surini dan Utomo (2003) bukan suatu penyakit, namun

merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang akan dijalani semua

individu, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan

stress lingkungan.

Lansia menurut Reimer (1999 dalam Stanley dan Beare, 2007) berdasarkan

karateristik sosial masyarakat yang menganggap bahwa orang telah tua jika

menunjukkan ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit, dan hilangnya gigi.

Dalam peran masyarakat tidak bisa lagi melaksanakan fungsi peran orang dewasa,

seperti pria yang tidak lagi terikat dalam kegiatan ekonomi produktif, dan untuk

wanita tidak dapat memenuhi tugas rumah tangga. Kriteria simbolik seseorang

dianggap tua ketika cucu pertamanya lahir. Dalam masyarakat kepulauan Pasifik,

seseorang dianggap tua ketika ia berfungsi sebagai kepala dari garis keluarganya.

11 Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 2: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

12

Usia tua menurut Hurlock (2006) adalah periode penutup dalam rentang

hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari

periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang

penuh manfaat.

Usia lanjut menurut Widiyatun (2003) adalah masa merasa sudah sangat tua,

ada rasa takut menghadapinya dan ditandai dengan kemunduran fungsi organ.

2. Batasan Lanjut Usia

Lanjut usia berdasarkan usia kronologis/biologis (WHO dalam maryam,

2008) digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan (middle age)

antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74

tahun, lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) diatas

90 tahun.

Lanjut usia menurut Setyonegoro (2002 dalam Azizah, 2011) dikelompokkan

menjadi usia dewasa muda (elderly adulhood) yaitu 18 atau 25-29 tahun, usia

dewasa penuh (middle years) atau maturitas yaitu 30-60 tahun atau 65 tahun,

lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 75 tahun yang dibagi lagi

dengan 70-75 tahun (young old), 75-80 tahun (old), lebih dari 80 (very old).

Dewasa akhir (late adulthood) atau lanjut usia biasanya merujuk pada tahap

siklus kehidupan yang dimulai pada usia 65 tahun. Ahli gerontologi membagi

lanjut usia menjadi dua kelompok: young-old, berusia 65-74 tahun; dan old-old,

berusia 75 tahun ke atas. Kadang-kadang digunakan istilah oldest old untuk

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 3: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

13

merujuk pada orang-orang yang berusia 85 tahun ke atas (Sadock dan Sadock,

2007).

Lanjut usia menurut organisaasi kesehatan dunia di bagi menjadi 4 bagian,

yaitu: Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia antara 45 sampai 59

tahun, lanjut usia ( elderly) yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua

(old) yaitu usia antara 75 sampai 90 tahun dan lanjut usia yang sangat tua (very

old) yaitu usia di atas 90 tahun (hanum, 2008).

Lanjut usia menurut Masdani (2005 dalam Azizah, 2011) merupakan

kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat di bagi menjadi empat bagian,

yaitu: Fase iuventus yaitu usia antara 25 sampai 40 tahun, fase vertilitas yaitu usia

antara 40 sampai 50 tahun, fase praesenium yaitu usia antara 55 sampai 65 tahun

dan fase senium yaitu usia 65 tahun sampai tutup usia.

Lansia menurut Departemen kesehatan RI terbagi menjadi sebagai berikut:

- Kelompok menjelang usia lanjut (45-54th) sebagai masa vibrilitas

- Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium

- Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai senium (mayam, 2008).

3. Ciri-ciri Lanjut Usia

Ciri-ciri lansia menurut Sabri (2003) adalah sebagai berikut :

a. Ada perubahan individu yang menonjol sebagai akibat dari usia lanjut,

yaitu ketuaan yang bersifat fisik mendahului ketuaan psikologis yang

merupakan kejadian yang bersifat umum.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 4: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

14

b. Ada beberapa masalah dari penyesuaian diri dan sosial yang khas bagi

usia lanjut, misalnya meningkatnya ketergantungan fisik dan ekonomi

pada orang lain, membentuk kontak sosial baru, mengembangkan

keinginan dan minat baru serta kegiatan untuk memanfaatkan waktu luang

yang jumlahnya meningkat.

c. Perubahan yang umum terjadi pada masa ini adalah perubahan yang

menyangkut kemampuan motorik, perubahan kekuatan fisik, perubahan

dalam fungsi psikologis, perubahan pada sistem saraf, perubahan

penampilan dan kemampuan seksual, serta kecenderungan sikap yang

canggung dan kikuk.

d. Keterkaitan terhadap agama bertambah dan sering dipusatkan pada

masalah tentang kematian pada usia tersebut yang bersifat pribadi tidak

abstrak seperti masa-masa sebelumnya.

e. Di antara sekian banyak bahaya fisik yang bersifat umum yang merupakan

ciri usia lanjut, ialah penyakitan, hambatan yang bersifat jasmaniah,

kurang gizi, gigi banyak yang tanggal dan hilangnya kemampuan seksual.

f. Bahaya yang bersifat psikologis meliputi kepercayaan terhadap pendapat

klise tentang lanjut usia, perasaan rendah diri, perasaan tidak berguna,

perubahan tidak enak akibat perubahan fisik, perubahan pola hidup,

perasaan bersalah karena menganggur.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 5: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

15

Ciri-ciri usia lanjut (Hurlock, 2006) adalah :

a. Periode kemunduran

Kemunduran pada usia lanjut sebagian datang dari faktor fisik yang

merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus

tapi karena proses menua. Selain itu kemunduran usia lanjut juga datang dari

faktor psikologis yaitu sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain,

pekerjaan, dan kehidupan yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

b. Perbedaan individual pada efek menua

Setiap orang yang menjadi tua pasti berbeda karena mereka mempunyai

sifat bawaan yang berbeda pula, sosioekonomi, latar pendidikan yang

berbeda, dan pola hidup yang berbeda. Perbedaan kelihatan di antara orang-

orang yang mempunyai jenis kelamin yang sama, dan semakin nyata bila pria

dibandingkan dengan wanita karena menua terjadi dengan laju yang berbeda

pada masing-masing jenis kelamin.

c. Dinilai dengan kriteria yang berbeda

Pada waktu anak-anak mencapai remaja, mereka menilai lanjut usia dalam

cara yang sama dengan penilaian orang dewasa, yaitu dalam hal penampilan

diri, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukannya. Dengan mengetahui bahwa

hal tersebut merupakan dua kriteria yang amat umum untuk menilai usia

mereka banyak orang berusia lanjut melakukan segala apa yang dapat mereka

sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik

dengan memakai pakaian yang biasa dipakai orang muda dan berpura-pura

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 6: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

16

mempunyai tenaga muda. Inilah cara mereka untuk menutupi dan membuat

ilusi bahwa mereka belum lanjut usia.

d. Stereotipe pada orang lanjut usia

Pendapat klise yang telah dikenal masyarakat tentang lanjut usia adalah

pria dan wanita yang keadaan fisik dan mentalnya loyo, usang, sering pikun,

jalannya membungkuk, dan sulit hidup bersama dengan siapa pun, karena

hari-harinya yang penuh manfaat telah lewat, sehingga perlu dijauhkan dari

orang-orang yang lebih muda.

e. Sikap sosial terhadap lanjut usia

Pendapat klise tentang usia lanjut mempunyai pengaruh yang besar

terhadap usia lanjut maupun terhadap orang berusia lanjut dan kebanyakan

pendapat klise tersebut tidak menyenangkan, maka sikap sosial tampaknya

cenderung tidak menyenangkan.

f. Menua membutuhkan perubahan peran

Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum lanjut usia,

pujian yang mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia bukan dengan

keberhasilan mereka. Perasaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi

lanjut usia menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu suatu

perasaan yang tidak menunjang proses penyesuaian sosial seseorang.

g. Penyesuaian yang buruk merupakan ciri-ciri lanjut usia

Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum lanjut usia, yang

nampak dalam cara orang memperlakukan mereka, maka tidak heran lagi

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 7: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

17

kalau banyak orang usia mengembangkan konsep diri yang tidak

menyenangkan. Hal ini cenderung diwujudkan dalam bentuk perilaku yang

buruk dengan tingkat kekerasan yang berbeda pula. Mereka yang masa

lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung untuk semakin jahat

ketimbang mereka yang pada masa lalunya mudah dalam menyesuaikan diri.

h. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat pada lanjut usia

Dewasa ini berbagai cara dilakukan untuk menjadi muda kembali seperti

obat-obatan telah mengambil alih tugas-tugas tersebut yang mencoba

menahan ketuaan, tukang sihir, ilmu gaib digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut. Kemudian muncul orang-orang yang mempunyai kekuatan magis

yang dipercayai untuk mengubah lanjut usia menjadi lebih muda lagi dan bisa

membuat orang tetap awet muda,

4. Tugas perkembangan lansia

Tugas perkembangan lansia lebih banyak berkaitan dengan kehidupan

pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain (Hurlock, 2006). Adapun

tugas perkembangan lansia adalah:

1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan

2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income

(penghasilan) keluarga

3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup

4. Membentuk hubungan dengan orang-orang seusia

5. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 8: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

18

6. Menyesuaikan dengan peran sosial secara luwes

5. Perubahan-Perubahan Pada Lansia

Perubahan yang dialami lansia (Hutapea, 2005) meliputi:

a. Perubahan Fisik

1. Perubahan pada system kekebalan atau immunologi, dimana tubuh

menjadi rentan terhadap penyakit dan alergi

2. Konsumsi energik turun secara nyata diikuti dengan menurunnya

jumlah energi yang dikeluarkan tubuh

3. Air didalam tubuh turun secara signifikan karena bertambahnya sel-sel

mati yang diganti oleh lemak maupun jaringan konektif

4. Sistem pencernaan mulai terganggu, gigi mulai tanggal, kemampuan

mencerna makanan serta penyerapan menjadi lamban dan kurang

efisien, gerakan peristaltik usus menurun sehingg sering konstipasi

5. Sistem syaraf menurun yang menyebabkan munculnya rabun dekat,

kepekaan bau dan rasa berkurang, kepekaan sentuhan berkurang,

reaksi menjadi lambat, fungsi mental menurun dan ingatan visual

berkurang

6. Perubahan pada system pernafasan ditandai dengan menurunnya

elastisitas paru-paru yang mempersulit pernafasan sehingga dapat

mengakibatkan munculnya rasa sesak dan tekanan darah meningkat

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 9: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

19

7. Perubahan system metabolik, yang menyebabkan gangguan

metabolisme glukosa karena sekresi insulin yang menurun. Sekresi

juga menurun karena timbulnya lemak

8. Kehilangan elastisitas dan fleksibilitas persendian, tulang mulai

keropos

b. Perubahan Psikososial

Perubahan psikososial menyebabkan rasa tidak aman, takut, merasa

penyakit selalu mengancam, sering bingung, panik, dan depresi. Hal itu

disebabkan antara lain karena ketergantungan fisik dan sosial ekonomi.

Ketergantungan sosial finansial pada waktu pensiun menyebabkan kehilangan

rasa bangga, hubungan sosial, kewibawaan, dan sebagainya.

c. Perubahan Emosi dan Kepribadian

Setiap ada kesempatan lansia selalu melakukan instropeksi diri. Terjadi

proses kematangan dan bahkan tidak jarang terjadi pemeranan gender yang

terbalik. Para wanita lansia bisa lebih tegar dibandingkan lansia pria, apalagi

dalam memperjuangkan hak mereka. Sebaliknya, bayak lansia pria yang tidak

segan-segan memerankan peran yang sering wanita kerjakan, seperti

mengasuh cucu, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah dan sebagainya.

Persepsi tentang kondisi kesehatan berpengaruh kepada kehidupan

psikososial, dalam hal memilih bidang kegiatan yang sesuai dan cara

menghadapi persoalan hidup.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 10: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

20

Perubahan yang terjadi akibat proses menua (Harlock, 2006) meliputi:

1. Perubahan Fisik

Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh,

diantaranya system pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler,

sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria,

endokrin dan integrumen.

2. Perubahan Kondisi Mental

Pada umumnya lanjut usia mengalami penurunan fungsi kognitif dan

psikomotor. Perubahan–perubahan mental ini erat sekali kaitannya dengan

perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan

serta situasi lingkungan. Dari segi mental emosional sering muncul perasaan

pesimis, timbulnya perasaan tidak aman dan cemas, adanya kekacauan mental

akut, merasa terancam akan timbulnya suatu penyakit atau takut di telantarkan

karena tidak berguna lagi.

3. Perubahan Psikososial

Masalah–masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat

beragam, tergantung kepada kepribadian invidu yang bersangkutan. Pada saat

ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja mendadak

diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Tetapi bagi

banyak pekerja pensiun berarti terputus dari lingkungan dan teman–teman

yang akrab dan disingkirkan untuk duduk–duduk dirumah dengan begitu

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 11: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

21

dapat menimbulkan perasaan kesepian akibat pengasingan dari lingkungan

sosial, kehilangan hubungan teman dan keluarga, perubahan mendadak dalam

kehidupan rutin yang membuat mereka merasa kurang melakukan kegiatan

yang berguna, antara lain:

a. Minat

Pada umumnya minat seseorang akan berubah kuantitas dan kualitasnya

pada masa lanjut usia. Lazimnya minat dalam aktifitas fisik cenderung

menurun dengan bertambahnya usia. Kendati perubahan minat pada usia

lanjut jelas berhubungan dengan menurunnya kemampuan fisik, tidak dapat

diragukan bahwa hal–hal tersebut dipengaruhi oleh faktor– faktor sosial.

b. Isolasi dan kesepian

Banyak faktor bergabung sehingga membuat orang lanjut usia terisolasi

dari yang lain. Secara fisik, mereka kurang mampu mengikuti aktivitas yang

melibatkan usaha.Makin menurunnya kualitas indera yang mengakibatkan

ketulian, penglihatan yang makin kabur, dan sebagainya. Selanjutnya

membuat orang lanjut usia merasa terputus dari hubungan dengan orang–

orang lain. Faktor lain yang membuat isolasi makin manjadi lebih parah

adalah perubahan sosial, terutama mengendornya ikatan kekeluargaan. Bila

orang lanjut usia tinggal bersama saudaranya, lansia bisa bersikap toleran

terhadap mereka, sayangnya mereka jarang menghormatinya sehingga lansia

tersebut terisolasi dan merasa hidup sendiri.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 12: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

22

c. Peranan iman

Menurut proses fisik dan mental pada usia lanjut memungkinkan orang

yang sudah tua tidak begitu membenci dan merasa kuatir dalam memandang

akhir dari kehidupan dibanding orang yang lebih muda. Namun demikian,

hampir tidak disangkal lagi bahwa iman yang teguh adalah senjata yang

paling ampuh melawan rasa takut terhadap kematian. Usia lanjut memang

merupakan masa dimana kesadaran religius dibangkitkan dan diperkuat.

4. Perubahan Kognitif

Perubahan pada fungsi kognitif diantaranya :

a. Kemunduran umumnya terjadi pada tugas–tugas yang membutuhkan

kecepatan dan tugas yang membutuhkan memori jangka pendek.

b. Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran.

c. Kemampuan verbal dalam bidang kosakata akan menetap bila tidak

ada penyakit.

5. Perubahan Spiritual

a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.

b. Lanjut usia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini

terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari – hari.

c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun adalah perkembangan yang

dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara

memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 13: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

23

B. Kesepian

1. Pengertian

Kesepian merupakan perasaan tersisihkan, terpencil dari orang lain, karena

merasa berbeda dengan orang lain sehingga individu cenderung mengisolasikan

diri dari kerumunan orang-orang. Kesepian merupakan hal yang bersifat pribadi

dan akan ditanggapi berbeda oleh setiap orang, bagi sebagian orang kesepian

merupakan hal yang bisa diterima secara normal namun bagi sebagian orang

kesepian bisa menjadi sebuah kesedihan yang mendalam.

Kesepian adalah suatu reaksi emosional dan kognitif terhadap dimilikinya

hubungan yang lebih sedikit dan lebih tidak memuaskan daripada yang diinginkan

oleh orang tersebut (Peplau dan Perlman 1980 dalam Baron dan Bryne, 2005).

Kesepian merupakan kondisi dimana orang merasa tersisih dari kelompoknya,

tidak diakui eksistensinya, tidak diperhatikan oleh orang-orang sekitarnya, tidak

ada tempat berbagi rasa, terisolasi dari lingkungan sehingga menimbulkan rasa

sunyi, sepi, pedih dan tertekan (Hanum, 2008).

Kesepian menurut Gierveld (1980 dalam Latifa, 2008) adalah kondisi isolasi

sosial yang subyektif(subjective social isolation), dimana situasi yang dialami

individu tersebut dirasa tidak menyenangkan dan tidak diragukan lagi terjadi

kekurangan kualitas hubungan (lack of quality ofrelationship).

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 14: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

24

Deaux, Dane dan Wrightsman (2002) menyimpulkan ada tiga elemen dari

definisi kesepian yang dikemukakan oleh Peplau dan Perlman, yaitu:

1. Merupakan pengalaman subjektif, yang mana tidak bisa diukur dengan

observasi sederhana

2. Kesepian merupakan perasaan yang tidak menyenangkan

3. Secara umum merupakan hasil dari kurangnya/terhambatnya hubungan

sosial.

2. Jenis Kesepian

Perasaan kesepian dalam dua jenis yaitu kesepian emosional dan kesepian

sosial. Dalam kesepian emosional, seseorang merasa tidak memiliki kedekatan

dan perhatian dalam berhubungan sosial, merasa tidak ada satu orang pun yang

peduli terhadapnya, sedangkan kesepian sosial muncul dari kurangnya jaringan

sosial dan ikatan komunikasi atau dapat dijelaskan sebagai suatu respon dari tidak

adanya ikatan dalam suatu jaringan sosial (Weiss dalam Sharma, 2002).

Perasaan kesepian menurut Weiss (1997 dalam Sears, 2004) dapat dibedakan

kedalam 2(dua) tipe, yaitu :

a. Kesepian Emosional (Emotional Loneliness)

Kesepian ini terjadi karena tidak adanya figur kelekatan dalam hubungan

intimnya, seperti anak yang tidak ada orang tuanya atau orang dewasa yang tidak

memiliki pasangan atau teman dekat. menurut Weiss (1997 dalam De Jong

Gierveld & Van Tilburg, 2006) kesepian emosional adalah kurangnya kedekatan

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 15: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

25

emosional dengan seseorang sehingga tidak dapat bergantung kepada siapapun,

tidak adanya hubungan intim atau keterikatan emosional yang dekat, misalnya

dengan pasangan atau sahabat. Kesepian emosional dapat terjadi karena tidak

adanya hubungan dekat dengan orang lain, kurang adanya perhatian satu

samalain. Jika individu merasakan hal ini, meskipun dia berinteraksi dengan

orang banyak dia akan tetap merasa kesepian.

Dalam kesepian emosional, seseorang merasa tidak memiliki kedekatan dan

perhatian dalam berhubungan sosial, merasa tidak ada satu orang pun yang peduli

terhadapnya, sedangkan kesepian sosial muncul dari kurangnya jaringan sosial

dan ikatan komunikasi atau dapat dijelaskan sebagai suatu respon dari tidak

adanya ikatan dalam suatu jaringan sosial (Juniarti dkk,2008).

b. Kesepian Situasional (Situational Loneliness)

Kesepian ini terjadi ketika sesorang kehilangan interaksi sosial atau

komunitas yang didalamnya terdapat hubungan sosial. Kesepian ini disebabkan

karena ketidakhadiran orang lain, sehingga tidak terjadi interaksi antara satu sama

lain dan menyebabkan kesepian/kesunyian pada orang tersebut.

Kesepian menurut Sadler (1996 dalam Latifa, 2007) terbagi menjadi lima

jenis, yaitu :

a. Interpersonal Loneliness

Manakala individu merindukan seseorang yang dahulu pernah dekat

dengannya dan melibatkan kesedihan yang mendalam sehingga individu mencari-

cari orang baru untuk dicintai. Tapi jika menemukan orang yang potensial

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 16: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

26

menjadi pasangan baru sebelum ia mampu mengatasi kesedihan terdahulu, maka

individu akan takut atau menolak.

b. Kesepian Sosial (Social Loneliness)

Perasaan ketika individu tidak ingin terpisah dari kelompok sosial yang

dianggap penting bagi kesejahteraannya dan tidak ada hal lain yang dapat ia

lakukan untuk mengatasi hal itu sekarang.

c. Culture Shock

Terjadi ketika individu pindah ke suatu lingkungan kebudayaan baru.

d. Kesepian Kosmik (Cosmic Loneliness)

Dikenal dengan kesepian eksistensial yaitu perasaan ketidakmungkinan untuk

menjalin suatu hubungan yang sempurna dengan orang lain.

e. Kesepian Psikologikal (Psychological Loneliness)

Kesepian ini datang dari kedalaman hati individu, baik itu yang berasal dari

situasi masa kini ataupun sebagai reaksi dari trauma masa lalu.

Kesepian menurut Bruno (2000) digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Kesepian Kognitif (Cognitive Loneliness)

Kesepian kognitif terjadi jika individu mempunyai sedikit teman untuk

berbagi pikiran atau gagasan yang dianggap penting.

b. Kesepian Perilaku (Behavioral Loneliness)

Kesepian perilaku terjadi bila anda kurang atau tidak mempunyai teman

sewaktu berjalan ataumelakukan kegiatan di luar rumah, misalnya anda ingin

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 17: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

27

nonton film atau ingin makan di restoran tapi anda tidak memiliki seorang teman

yang anda kenal yang bisa di ajak.

c. Kesepian Emosional (Emotional Loneliness)

Kesepian jenis ini terjadi bila individu membutuhkan kasih sayang tapi tidak

mendapatkannya.Inilah kesepian yang sangat penting dan sangat buruk

dampaknya.

3. Ciri-ciri Kesepian

Orang yang kesepian menurut Baron dan Bryne (2005) cenderung untuk

menjadi tidak bahagia dan tidak puas dengan diri sendiri, tidak mau mendengar

keterbukaan intim dari orang lain dan cenderung membuka diri mereka baik

terlalu sedikit atau terlalu banyak, merasakan kesia-siaan (hopelessness), dan

merasa putus asa.

Orang yang kesepian menurut Robinson (2004) akan merasa terasing dari

kelompoknya, tidak merasakan adanya cinta disekelilingnya, merasa tidak ada

yang peduli dengan dirinya dan merasakan kesendirian, serta merasa sulit untuk

mendapatkan teman.

Orang yang kesepian menurut Myers (1990 dalam Martin , 2001) secara

kronologis kelihatan terjebak di dalam lingkaran setan yang merupakan kegagalan

diri dalam kognisi sosial dan perilaku sosial. Orang yang kesepian memiliki

penjelasan yang negatif terhadap depresi yang dialami, menyalahkan diri sendiri

atas hubungan sosial yang buruk dan berbagai hal yang berada di luar kendali

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 18: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

28

(Anderson dan Snodgrass 1976 dalam McGhie, 2003). Lebih jauh lagi orang yang

kesepian menerima orang lain dalam cara yang negatif (McGie, 2003). Pandangan

negatif tersebut akan mempengaruhi keyakinannya dan akan menyebabkan orang

yang mengalami kesepian kehilangan kepercayaan sosial dan menjadi pesimis

terhadap orang lain, yang justru akan menghambatnya dalam mengurangi

kesepian mereka. Orang yang kesepian cenderung menjadi self-conscious dan

memiliki selfesteem yang rendah (Cheek, Melcior dan Vaux 1980 dalam Bruno,

2000). Ketika berbicara dengan orang asing, orang yang kesepian lebih banyak

membicarakan diri sendiri dan menaruh sedikit ketertarikan terhadap lawan

bicaranya. Setelah pembicaraan selesai biasanya kenalan baru tersebut memberi

kesan yang negative terhadap orang yang kesepian tersebut (Jones 1986 dalam

Sears, 2004). Tidak ada orang yang dapat kebal terhadap kesepian, tetapi

beberapa orang memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kesepian (Sears,

2004).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesepian

Faktor yang mempengaruhi kesepian (Middlebrook 1977 dalam Turnip, 2005)

adalah sebagai berikut :

a. Faktor Psikologis

1) Kesepian Eksistensial

Keterbatasan manusia yang terpisah dari orang lain sehingga seseorang

tersebuttidak mungkin berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang lain

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 19: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

29

dan seseorang tersebut harusmengambil keputusan sendiri dan menghadapai

ketidakpastian.

2) Pengalaman Traumatis

Kehilangan seseorang yang sangat dekat secara tiba-tiba bisa

menyebabkan orang merasa kesepian, tetapi akan lebih sanggup mentolerir

kesepian bila sering mengalaminya atau orang itu sendiri yang mulai menjauh

dari orang orang yang dekat padanya.

3) Kurang dukungan dari lingkungan

Seseorang bisa mengalami kesepian bila merasa tidak sesuai dengan

lingkungannya, sehingga orang tersebut menganggap dirinya diabaikan dan

ditolak oleh lingkungan.

4) Krisis dalam diri dan kegagalan

Seseorang bisa kehilangan semangat dan menghindar dari lingkungannya

bila merasa harga dirinya terganggu karena harapannya tidak terpenuhi, hal ini

dapat menyebabkan timbulnya gejala kesepian pada orang itu.

5) Kurangnya percaya diri

Kesepian dapat terjadi bila seseorang kurang dapat mengungkapkan diri

sepenuhnya dan hanya mampu berhubungan secara formil saja.Kalaupun bisa

berhubungan sosial dengan cukup baik, tetap saja merasa kurang dilibatkan.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 20: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

30

6) Kepribadian yang pemalu

sesuai dengan lingkungan Orang-orang yang temperamen tertentu seperti

pemalu dan yang tidak mampu berhubungan sosial akan menarik diri dari

lingkungan.

7) Ketakutan menanggung resiko sosial

Seseorang merasa takut untuk terlalu dekat dengan orang lain, karena

khawatir akan ditolak. Kedekatan sosial dilihat sebagai sesuatu yang

berbahaya dan penuh resiko.

b. Faktor Situasional

1) Takut dikenal orang lain

Seseorang yang takut dikenal secara mendalam oleh orang lain akan

cenderung menghilangkan kesempatan untuk berhubungan dekat dengan

orang lain, sehingga orang tersebut tidak punya teman berbagi rasa.

2) Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial

Nilai-nilai yang dianut seperti privasi dan kesuksesan dapat

menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai

tersebut.

3) Kehidupan di luar rumah

Rutinitas diluar rumah seperti kerja menyebabkan kurangnya kehangatan

hubungan seseorang dengan orang-orang tertentu.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 21: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

31

4) Kehidupan di dalam rumah

Rutinitas dirumah seperti adanya jam makan, tidur, mandi akan

menyebabkan kejenuhan pada pelakunya.

5) Perubahan pola-pola dalam keluarga

Kehadiran orang lain dalam jangka panjang pada sebuah keluarga akan

menyebabkan terganggunyahubungan antar anggota keluarga.

6) Pindah tempat

Seringnya pindah dari satu tempat ke tempat lain akan menyebabkan

seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan lingkungan

baru, sehingga akan menimbulkan kesepian.

7) Desain arsitektur bangunan

Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh terhadap interaksi

sosial.Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat menyebabkan interaksi

sosial menjadi terbatas.

5. Penyebab Kesepian

Penyebab kesepian pada lanjut usia (Hanum, 2008) ditinjau dari sudut

sosiologis antara lain karena beberapa hal sebagai berikut:

a. Teralienasi (Terasing)

Perasaan dapat disebabkan oleh adanya perasaan terasing dalam kehidupan

sosial sehingga merasa dirinya sendiri di dunia. Penderitaan akan kesepian ini

semakin menyiksa karena merasa tidak mempunyai kawan untuk berbagi rasa dan

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 22: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

32

terisolasi dari kehidupan bermasyarakat. Padahal tanpa disadari bahwa kehadiran

orang lain dapat mengalihkan perhatian terhadap diri sendiri sehingga secara tidak

langsung mengurangi kesepian (Schachter 1960 dalam Deaux dkk., 2001).

b. Anomie

Suatu situasi ketika terjadi suatu keadaan tanpa aturan, yaitu collective

consciousness (kesadaran kolektif) tidak berfungsi.Kondisi seperti itu terjadi

dalam suasana krisis, dimana kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi dan bertemu

dengan keadaan tidak berfungsinya aturan-aturan masyarakat pada akhirnya orang

merasa kehilangan arah di dalam kehidupan sosialnya.Lanjut usia yang

mengalami kesepian dan depresi dapat disebabkan ketidakmampuan dalam

menyesuaikan diri (maladjustment) dengan kondisi lingkungannya. Mereka

merasa kecewa dan frustasi dengan keadaan yang ada sehingga mendorong untuk

menarik diri dari partisipasi di masyarakat.

c. Perubahan pada pola kekerabatan

Nilai kekerabatan dalam kehidupan keluarga semakin lemah. Mengarah pada

bentuk keluarga inti, lanjut usia tidak jarang terpisah jauh dari anak cucu akibat

proses urbanisasi. Lanjut usia ditinggalkan oleh anggota keluarga dan kurang

diperhatikan, dan banyak diantara mereka hidup sendiri dan kesepian.

Keterpisahan lanjut usia dari anggota keluarga menyebabkan mereka tidak

intensif mendapat perhatian dan kesejahteraan. Oleh karena itu, perasaan sepi dan

tertekan kerap mewarnai para lanjut usia yang ditinggalkan orang-orang yang

dicintainya.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 23: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

33

Penyebab umum terjadinya kesepian menurut Martin dan Osborn (2001) ada

tiga faktor, yaitu:

1. faktor psikologis

Harga diri rendah pada lansia disertai dengan munculnya perasaan-perasaan

negatif seperti perasaan takut, mengasihani diri sendiri dan berpusat pada diri

sendiri.

2. faktor kebudayaan dan situasional

Terjadinya perubahan dalam tata cara hidup dan kultur budaya dimana

keluarga yang menjadi basis perawatan bagi lansia kini banyak yang lebih

menitipkan lansia ke panti dengan alasan kesibukan dan ketidakmampuan dalam

merawat lansia.

3. faktor spiritual

Agama seseorang dapat menghilangkan kecemasan seseorang dan kekosongan

spiritual seringkali berakibat kesepian.

Empat hal yang menyebabkan seseorang mengalami kesepian Menurut Brehm

(2002), yaitu:

a. Ketidakadekuatan dalam hubungan yang dimiliki seseorang

Menurut Brehm (2002) hubungan seseorang yang tidak adekuat akan

menyebabkan seseorang tidak puas akan hubungan yang dimiliki. Ada banyak

alasan seseorang merasa tidak puas dengan hubungan (relationship) yang tidak

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 24: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

34

adekuat. Rubenstein dan Shaver (1991 dalam Brehm 2002) menyimpulkan

beberapa alasan yang banyak dikemukakan oleh orang yang kesepian sebagai

berikut:

1. Being unattached: tidak memiliki pasangan, tidak memiliki partner seksual,

berpisah dengan pasangan atau kekasih.

2. Alienation: merasa berbeda, merasa tidak dimengerti, tidak dibutuhkan dan

tidak memiliki teman dekat.

3. Being alone: pulang ke rumah tanpa ada yang menyambut, selalu sendiri.

4. Forced isolation: dikurung di dalam rumah, dirawat inap di rumah sakit, tidak

bisa kemana-mana.

5. Dislocation: jauh dari rumah (merantau), memulai pekerjaan atau sekolah

baru, sering pindah rumah, sering melakukan perjalanan.

b. Terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu

hubungan

Menurut Brehm (2002) kesepian juga dapat muncul karena terjadi perubahan

terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan. Pada saat tertentu

hubungan sosial yang dimiliki seseorang cukup memuaskan, sehingga orang

tersebut tidak mengalami kesepian. Tetapi di saat lain hubungan tersebut tidak

lagi memuaskan karena orang itu telah merubah apa yang diinginkannya dari

hubungan tersebut. Menurut Peplau (1990 dalam Brehm, 2002), perubahan itu

dapat muncul dari beberapa sumber, yaitu:

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 25: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

35

1. Perubahan mood. Jenis hubungan yang diinginkan seseorang ketika

sedangsenang akan berbeda dengan jenis hubungan yang diinginkan

ketikasedang sedih. Bagi beberapa orang akan cenderung membutuhkan

orang tuanya ketika sedang senang dan akan cenderung membutuhkan

teman-temannya ketika sedang sedih.

2. Usia. Seiring dengan bertambahnya usia, perkembangan seseorang

membawa berbagai perubahan yang akan mempengaruhi harapan atau

keinginan (desire) orang itu terhadap suatu hubungan. Jenis persahabatan

yang cukup memuaskan ketika seseorang berusia 15 tahun mungkin tidak

akan memuaskan ketika orang tersebut berusia 25 tahun.

3. Perubahan situasi. Banyak orang tidak mau menjalin hubungan emosional

yang dekat dengan orang lain ketika mereka sedang membina

karir.Namun, ketika karir sudah mapan orang tersebut akan dihadapkan

pada kebutuhan yang besar akan suatu hubungan yang memiliki komitmen

secara emosional.

c. Self-esteem dan causal attribution

Kesepian berhubungan dengan self-esteem yang rendah. Orang yang memiliki

self-esteem yang rendah cenderung merasa tidak nyaman pada situasi yang

berisiko secara sosial (misalnya berbicara di depan umum dan berada

dikerumunan orang yang tidak dikenal). Dalam keadaan seperti ini orang tersebut

akan menghindari kontak-kontak sosial tertentu secara terus-menerus akibatnya

akan mengalami kesepian.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 26: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

36

d. Perilaku interpersonal

Perilaku interpersonal seseorang yang kesepian akan menyelidiki orang itu

untuk membangun suatu hubungan dengan orang lain. Dibandingkan dengan

orang yang tidak mengalami kesepian, orang yang mengalami kesepian akan

menilai orang lain secara negatif, mereka tidak begitu menyukai dan

mempercayai orang lain, menginterpretasikan tindakan dan intensi

(kecenderungan untuk berperilaku) orang lain secara negatif, dan cenderung

memegang sikap-sikap yang bermusuhan (hostile).

6. Dampak dari Kesepian

dampak dari kesepian menurut Robinson (2004) yaitu :

a. Mengalami rendah diri, bergantung pada teman untuk membangun harga

dirinya.

b. Menyalahkan diri sendiri.

c. Tidak ingin berusaha untuk terlibat pada kegiatan sosial.

d. Mempunyai kesulitan untuk memperlihatkan diri dalam berkelakuan dan takut

untuk berkata ya atau tidak untuk hal yang tidak sesuai.

e. Takut bertemu orang lain dan menghindari situasi baru.

f. Mempunyai persepsi negative tentang diri sendiri.

g. Merasakan keterasingan, kesendirian dan perasaan tidak bahagia terhadap

lingkungan sekitar.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 27: A. Lansiarepository.ump.ac.id/154/3/BAB II_Eza Kemal F..pdftugas perkembangan lansia adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan 2. Menyesuaikan diri

37

h. Seseorang yang kesepian cenderung menyalahkan diri sendiri atas kekurangan

mereka. Sebagai contoh, mereka menunjukkan keterbukaan diri yang tidak

tepat, perhatian untuk diri sendiri sebagai ganti perhatian terhadap pasangan

atau ketidakmampuan untuk membangun keintiman yang nyaman (Frankel

dan Prentice 1968 dalam Santrock, 2002).

Perasaan ketika kesepian (Brehm, 2002) yaitu:

a. Desperation , yaitu perasaan yang sangat menyedihkan, mampu melakukan

tindakan yang nekat, disertai dengan indikator perilaku yaitu putus asa, tidak

berdaya, takut, tidak punya harapan, merasa ditinggalkan serta mudah mendapat

kecaman dari orang lain.

b. Impatient Boredom, yaitu rasa bosan yang tidak tertahankan, jenuh, tidak suka

menunggu lama, dengan indikator perilaku seperti tidak sabar, ingin berada di

tempat lain, kesulitan menghadapi suatu keadaan, sering marah, serta tidak dapat

berkonsentrasi.

c. Self-Deprecation, yaitu perasaan dimana seseorang mengutuk serta menyalahkan

diri sendiri, tidak mampu menyelesaikan masalahnya, dengan indikator perilaku

seperti tidak atraktif, terpuruk, merasa bodoh, malu, serta merasa tidak aman.

d. Depression, merupakan tahapan emosi yang ditandai dengan kesedihan yang

mendalam, perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain, kurang tidur, dengan

indikator perilaku yaitu, sedih, tertekan, terisolasi, hampa, menyesali diri,

mengasingkan diri, serta berharap memiliki seseorang yang spesial.

Gambaran Kesepian dan Cara..., Eza Kemal Firdaus, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015