8
153 HUBUNGAN ANTARA PUPUK PHONSKA PADA PADI DAN KADAR Cl TEMBAKAU DI JOMBANG, JAWA TIMUR Correlation Between Phonska Fertilizer on Rice Field and Cl Content of Tobacco in Jombang, East Java MOCHAMMAD SHOLEH dan DJAJADI Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Jl. Raya Karangploso Kotak Pos 199, Malang 65152 email : [email protected] Diterima: 19-3-2015; Direvisi: 20-11-2015; Disetujui: 27-11-2015 ABSTRAK Tingginya kadar Cl dalam daun tembakau adalah salah satu penyebab rendahnya mutu tembakau. Cl tembakau bisa berasal dari pemupukan seperti Phonska (10,8% Cl) atau dari tanah. Penelitian observasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk Phonska (10,8% Cl) pada padi terhadap mutu dan kadar Cl tembakau yang ditanam setelah padi. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada areal penghasil tembakau di lima kecamatan Kabupaten Jombang mulai bulan Mei sampai Nopember 2012. Survei pendahuluan untuk penentuan 100 satuan titik lokasi dilakukan secara proporsional yaitu berdasarkan prosentase terhadap luas areal tanaman tembakau dan mewakili bekas lahan padi yang tidak dipupuk dan yang dipupuk Phonska dari lima kecamatan berdasarkan peta penggunaan lahan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu wawancara petani tembakau tentang penggunaan pupuk phonska pada padi dan tembakau, pengambilan sampel tanah dan daun tembakau. Penilaian mutu/harga tembakau oleh grader pabrik rokok. Sampel tanah dan daun tembakau dianalisis kadar Cl di Laboratorium Mutu Hasil Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif yaitu klasifikasi berdasarkan persentase kejadian. Untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel dilakukan analisis regresi menggunakan program SPSS. Dari hasil survei diketahui bahwa sebagian besar petani (67%) menggunakan pupuk Phonska untuk tanaman padi sebelum tembakau dan akumulasi Cl tanah tergolong tinggi >2% (90%). Dari hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa kadar Cl daun tembakau sangat dipengaruhi oleh pemupukan Phonska pada padi sebelum tanaman tembakau (PPP) dan kadar Cl tanah, tetapi tidak dipengaruhi oleh pemupukan Phonska pada Tembakau (PPT) sebagai starter. Hubungan pemupukan Phonska, Cl tanah, dan Cl daun tembakau tersebut diekspresikan dengan model persamaan : Cl daun = 0,4266 x exponensial ((0,367 PPP*) – (0,314 PPT) + (0,388 Cl tanah*))*. Kata kunci : Nicotiana tabacum L., mutu, pupuk Phonska, Cl ABSTRACT High Cl content of tobacco might have negative effect on quality. The study tried to find out correlation between added Phonska fertilizer to rice planted before tobacco on tobacco Cl content. The objective was to determine the effect of added Phonska (10.8% Cl) to rice planted before tobacco on tobacco Cl content and quality. The study was carried out in the area of tobacco in five districts of Jombang, East Java Province from May to November 2012. Collecting data was done using survey method to the tobacco farmers and soil and tobacco samples were collecting from 100 points which were distributed in five districts based on land use map. The results showed that the most tobacco farmers (67%) added Phonska to the rice planted before tobacco. Addition of Phonska each year had caused accumulation of Cl in soil with high level >2% (90%). Based on analysis of variance it was known that tobacco Cl content was strongly influenced by Phonska addition to rice planted before tobacco plants (PPP) and soil Cl content, but not influenced by Phonska as starter to tobacco plants (PPT). The corelation was expressed by equation: leaf Cl = 0.4266 x exponential ((0.367 PPP*) - (0.314 PPT) + (0.388 soil Cl*))*. Keywords: Nicotiana tabacum L., quality, Phonska fertilizers, Cl PENDAHULUAN Kandungan Cl daun tembakau yang tinggi merupakan salah satu penyebab yang diduga menurunkan mutu/harga tembakau. Batas ambang kadar Cl daun tembakau adalah 1% dan bila kandungan Cl lebih dari batas ambang akan berakibat terhadap penurunan daya bakar (LEFFINGWELL, 1999; TSO, 1972). Namun demikian masih banyak dijumpai tembakau yang berkadar Cl tinggi 4-5% (SUYANTO dan TIRTOSASTRO, 2006). Kandungan Cl daun tembakau tinggi bisa berasal dari tanah dan air serta dari pemupukan yang mengandung Cl. Kadar Cl tanah tinggi diperkirakan dari lahan dekat pantai. Hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang menentukan batas toleransi kadar Cl tanah untuk tanaman tembakau. Sumber Cl air dapat berasal dari air hujan atau air irigasi (CADERSA dan ATAWOO , 2001), sedang batas toleransi kadar Cl air irigasi untuk tanaman tembakau yaitu kurang 40 mg/l air (KARAIVAZOGLOU et al., 2005). Apabila kadar Cl daun tembakau tinggi yang berasal dari lahan jauh dari pantai, diperkirakan dari penggunaan pupuk yang mengandung Cl; seperti pupuk KCl, Phonska, garam dapur dan vetsin atau air irigasi. Tanaman tembakau membutuhkan unsur Cl dalam jumlah sedikit. Pemupukan 20-25 kg Cl/ha pada lahan-lahan yang berkadar Cl sangat rendah terbukti dapat meningkatkan hasil dan mutu tembakau. Unsur Cl tersebut berperan dalam proses fotosintetis (CHOUTEAU dan FAUCONNIER, 1988). Jumlah Cl yang diserap tanaman tembakau tergantung jumlah Cl yang tersedia di tanah, dan penyerapan ini dapat terus berlangsung sehingga kadar Cl daun mencapai 10%. Kelebihan Cl menunjukkan gejala daun menjadi hijau tua, Jurnal Littri 21(4), Desember 2015. Hlm. 153 - 160 ISSN 0853-8212

A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

  • Upload
    hacong

  • View
    217

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

153

HUBUNGAN ANTARA PUPUK PHONSKA PADA PADI DAN KADAR Cl TEMBAKAU DI JOMBANG, JAWA TIMUR

Correlation Between Phonska Fertilizer on Rice Field and Cl Content of Tobacco

in Jombang, East Java

MOCHAMMAD SHOLEH

dan DJAJADI

Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Jl. Raya Karangploso Kotak Pos 199, Malang 65152

email : [email protected]

Diterima:

19-3-2015;

Direvisi:

20-11-2015;

Disetujui:

27-11-2015

ABSTRAK

Tingginya kadar Cl

dalam daun tembakau

adalah salah satu penyebab rendahnya

mutu

tembakau.

Cl tembakau bisa berasal dari pemupukan seperti Phonska (10,8% Cl) atau dari tanah. Penelitian observasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk Phonska (10,8% Cl)

pada padi terhadap mutu dan kadar

Cl tembakau yang ditanam setelah padi. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada areal penghasil tembakau di lima

kecamatan Kabupaten Jombang

mulai bulan Mei sampai Nopember 2012. Survei pendahuluan untuk penentuan 100 satuan titik lokasi dilakukan secara proporsional yaitu berdasarkan prosentase terhadap luas areal tanaman tembakau dan mewakili bekas lahan padi yang tidak dipupuk dan yang dipupuk Phonska dari lima kecamatan

berdasarkan peta penggunaan lahan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei, yaitu wawancara petani

tembakau

tentang penggunaan pupuk phonska pada padi dan tembakau, pengambilan sampel tanah dan daun tembakau.

Penilaian mutu/harga tembakau oleh grader

pabrik rokok. Sampel tanah dan daun tembakau dianalisis kadar Cl di Laboratorium Mutu Hasil Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. Data hasil pengamatan dianalisis

secara deskriptif yaitu klasifikasi berdasarkan persentase kejadian. Untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel dilakukan analisis

regresi menggunakan program SPSS. Dari hasil survei diketahui

bahwa sebagian besar petani (67%) menggunakan pupuk Phonska

untuk tanaman padi sebelum

tembakau

dan akumulasi Cl tanah tergolong tinggi >2% (90%). Dari hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa kadar

Cl daun tembakau sangat dipengaruhi oleh pemupukan

Phonska pada padi sebelum tanaman tembakau (PPP)

dan

kadar

Cl tanah, tetapi tidak dipengaruhi oleh pemupukan Phonska pada Tembakau (PPT) sebagai starter. Hubungan pemupukan Phonska, Cl tanah,

dan Cl daun tembakau tersebut diekspresikan dengan model persamaan : Cl daun = 0,4266 x exponensial ((0,367 PPP*) –

(0,314 PPT) + (0,388 Cl tanah*))*.

Kata kunci : Nicotiana tabacum

L., mutu, pupuk Phonska, Cl

ABSTRACT

High Cl content of tobacco might have negative effect on quality. The study tried to find out correlation between added Phonska

fertilizer to rice planted before tobacco on

tobacco Cl content. The objective was to

determine

the effect of

added Phonska

(10.8% Cl)

to rice planted before tobacco on tobacco Cl content and quality. The study was

carried out

in the area of

tobacco

in

five districts

of Jombang, East Java Province

from May

to

November

2012.

Collecting data was done using survey method to the tobacco farmers and soil and tobacco samples were collecting from 100 points which were distributed in five districts based on land use map. The results showed that the most tobacco farmers (67%) added Phonska to the rice planted before tobacco. Addition of Phonska each year had caused accumulation of Cl in soil with high level >2% (90%). Based on analysis

of variance

it was known that tobacco Cl

content was strongly influencedby

Phonska addition to rice

planted

before

tobacco plants

(PPP) and soil Clcontent, but not influenced by Phonska as starter to tobacco plants (PPT).The corelation was expressed by equation: leaf

Cl

=

0.4266

x

exponential ((0.367 PPP*) -

(0.314 PPT) +

(0.388 soil Cl*))*.

Keywords: Nicotiana tabacum

L., quality, Phonska fertilizers, Cl

PENDAHULUAN

Kandungan Cl daun tembakau yang tinggi

merupakan salah satu penyebab yang diduga menurunkan

mutu/harga tembakau.

Batas ambang

kadar Cl daun tembakau adalah 1%

dan bila kandungan Cl

lebih dari batas

ambang akan berakibat terhadap

penurunan daya bakar (LEFFINGWELL, 1999; TSO, 1972). Namun demikian

masih banyak

dijumpai tembakau yang berkadar Cl tinggi 4-5% (SUYANTO dan TIRTOSASTRO, 2006).

Kandungan Cl daun tembakau tinggi bisa berasal daritanah dan air serta dari pemupukan yang mengandung Cl. Kadar Cl tanah tinggi diperkirakan

dari lahan dekat pantai.Hingga saat ini belum ada

hasil penelitian

yang menentukan batas toleransi kadar Cl tanah untuk tanaman tembakau. Sumber Cl air dapat berasal dari air hujan atau air irigasi (CADERSA

dan ATAWOO , 2001),

sedang batas toleransi kadar Cl air irigasi untuk tanaman tembakau yaitu kurang 40 mg/l air (KARAIVAZOGLOU

et al., 2005).

Apabila

kadar Cl dauntembakau tinggi yang berasal dari

lahan

jauh dari pantai, diperkirakan dari penggunaan pupuk yang mengandung Cl;seperti pupuk KCl, Phonska, garam dapur dan vetsin

atau air irigasi.

Tanaman tembakau membutuhkan unsur Cl dalam jumlah sedikit. Pemupukan 20-25 kg

Cl/ha

pada lahan-lahan yang berkadar Cl sangat rendah

terbukti dapat meningkatkan hasil dan mutu tembakau. Unsur Cl tersebut berperan

dalam proses fotosintetis (CHOUTEAU

dan FAUCONNIER, 1988).Jumlah Cl yang diserap tanaman tembakau tergantung jumlah Cl yang tersedia di tanah, dan penyerapan ini dapat terus berlangsung sehingga kadar Cl daun mencapai 10%. Kelebihan Cl menunjukkan gejala daun menjadi hijau tua,

Jurnal Littri 21(4), Desember 2015. Hlm. 153 - 160 ISSN 0853-8212

Page 2: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

JURNAL LITTRI VOL. 21 NO. 4, DESEMBER 2015 : 153 - 160

154

sangat tebal, tepi daun melekuk ke atas, permukaan daun licin (TSO, 1972). Pada krosok menunjukkan gejala warna tidak rata dan kotor, sangat higroskopis; dalam pemeraman warna krosok akan menjadi semakin gelap dan muncul bau tidak enak. Semakin tinggi kadar Cl daun akan semakin menurunkan mutu, aroma dan rasa

kurang baik; dan semakin

menurunkan daya bakar

(SUYANTO

dan TIRTOSASTRO, 2006; SONG

et al., 2007).

Kadar Cl daun dikehendaki kurang dari 1% (AKEHURST, 1981; CHOUTEAU

dan FAUCONNIER, 1988).

Hasil penelitian WEDIN dan STRUCKMEYER

(1958)

menunjukkan bahwa perlakuan level kadar Cl dari 1 hingga 140 ppm dapat menurunkan daya bakar dari 3 menjadi 1,2 detik. Perlakuan kadar Cl 280 ppm meningkatkan Cl daun menjadi 2,94% dan menyebabkan tembakau tidak terbakar.

Dari hasil penelitian RACHMAN

et al. (1993)

di

Bojonegoro, menunjukkan bahwa pemberian

pupuk KCl yang mengandung 47% Cl pada padi,

diketahui bahwa semakin tinggi dosis pupuk KCl

akan berakibat meningkatnya

kadar

Cl daun tembakau Virginia yang ditanam setelah padi terutama pada tanah-tanah berat. Pemberian pupuk 200 kg KCl/ha selama 3 musim tanam padi (1988-1990) berturut-turut dapat meningkatkan kadar Cl daun tembakau sebesar 1,77 kali lipat dari 0,82% menjadi 1,45%.

Hasil penelitian IRDIYANA

(2014) pada tiga tahun terakhir, bahwa kadar Cl tembakau di Bojonegoro meningkat menjadi 3-4%.

Peningkatan kadar Cl tembakau mungkin juga bisa

terjadi pada tembakau

di Kabupaten Jombang, mengingat

program

Suprainsus padi menggunakan pupuk Phonska

yang mengandung 10,8% Cl. Walaupun kandungan Cl pupuk Phonska lebih rendah dibanding KCl (47% Cl), dalam jangka panjang akumulasi kandungan Cl dalam tanah diperkirakan akan meningkat.

Oleh karena itu hubungan antara pemupukan Phonska

pada padi yang ditanam sebelum tembakau dengan kadar Cl tembakau di Jombang perlu diketahui. Tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemupukan Phonska

pada padi terhadap kadar Cl daun tembakau di Kabupaten Jombang.

BAHAN DAN METODE

Kegiatan penelitian dilaksanakan pada areal penghasil tembakau di lima kecamatan Kabupaten Jombang mulai bulan Mei sampai Nopember 2012. Areal tembakau di Kabupaten Jombang (4.125 ha) tersebar di lima kecamatan secara berurutan dari areal terluas yaitu kecamatan Kabuh (1.790 ha), Ploso (1.059 ha), Kudu (636 ha), Plandaan (493 ha), dan Ngusikan (147 ha). Pendekatan yang dilakukan dengan metode survei yaitu wawancara petani, pengambilan contoh tanah, pengambilan contoh daun dan penilaian mutu tembakau di lapang, serta analisis

kadar Cl tanah dan daun

tembakau di Laboratorium.

Penentuan 100 satuan titik lokasi dan petani dilakukan survei pendahuluan yang diambil secara proporsional yaitu persentase terhadap luas areal tanaman tembakau dan mewakili bekas lahan padi yang tidak dipupuk dan yang dipupuk Phonska masing-masing kecamatan

berdasarkan peta penggunaan lahan (Tabel 1).

Data yang dikumpulkan dalam survei adalah informasi tentang penggunaan pupuk Phonska pada padi sebelum tanaman tembakau dan pada tanaman tembakau, analisis kadar Cl tanah, kadar Cl daun tembakau, dan mutu/harga tembakau.

Data penggunaan pupuk Phonska pada padi sebelum tanaman tembakau dan pada tanaman tembakau diperoleh dengan cara wawancara langsung dari petani contoh. Kemudian diikuti pengambilan contoh tanah dan contoh tembakau masing-masing satu contoh setiap titik lokasi.

Contoh tanah diambil secara komposit pada kedalaman 15-25 cm sebanyak 500 g/contoh/lokasi. Contoh tembakau rajangan kering/krosok diambil secara komposit dari panenan daun tengah-atas sebanyak 400 g, masing-masing 300 g untuk penilaian mutu tembakau dan 100 g untuk analisis

kadar Cl. Penilaian mutu/harga

tembakau dilakukan oleh seorang grader dari gudang pabrik rokok. Contoh tanah dan daun tembakau dianalisis

kadar Cl dengan metode titrasi dengan larutan AgNO3

0,05 N

di Laboratorium Mutu Hasil Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif yaitu klasifikasi berdasarkan persentase kejadian. Untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel dilakukan analisis regresi menggunakan program SPSS. Nilai respon diuji kenormalannya terlebih dahulu sebelum diuji analisis

regresi.

Tabel

1. Penentuan titik lokasi dan petani contoh serta sebarannya

per kecamatan.

Table 1. Determination of location points and samples of farmers and its distribution per district.

No

Nu

Kecamatan

District

Luas Areal Tembakau

Tobacco area

(ha)

Jumlah Titik Contoh

(Sum of sample)

Padi memakai Phonska

(Rice used Phonska)

Padi tidak memakai Phonska

(Rice not used Phonska)

Jumlah

(Sum)

1

2

3

45

Ploso

Kabuh

Kudu

PlandaanNgusikan

1.059

1.790

0.636

0.4930.147

08

38

06

0708

08

12

06

0502

016

050

012

012010

Jumlah(Sum)

4.125 67 33 100

Page 3: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

MOCHAMMAD SHOLEH dan DJAJADI: Hubungan antara Pupuk Phonska pada Padi dan Kadar C1 Tembakau di Jombang, Jawa Timur

155

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil survei dari 100 contoh titik lahan petani menunjukkan bahwa sebanyak 67% petani memupuk Phonska pada padi (PPP). Dosis pupuk Phonska pada padi yang digunakan bervariasi dari 50-500

kg/ha

atau rata-rata

sekitar 114 kg/ha. Sedangkan petani memupuk Phonska pada tembakau (PPT) sebanyak 25%. Dosis pupuk Phonska pada tanaman tembakau yang diberikan bervariasi antara 4 sampai 400 kg/ha atau rata-rata sekitar 23 kg/ha dan hanya digunakan sebagai starter. Dosis tersebut dalam kategori jumlah relatif kecil, kecuali seorang petani memupuk tembakau dengan dosis 400 kg/ha dengan alasan pupuk yang tersedia dan murah adalah Phonska (Lampiran 1).

Penggunaan pupuk Phonska tidak hanya digunakan pada tanaman padi,

juga

sebagian

digunakan untuk

memupuk tembakau. Hasil survei

menunjukkan bahwa

petani tidak memupuk Phonska pada padi dan tembakau (tPPPT)

sebanyak 30%. Petani memupuk Phonska pada padi (PPP) sebanyak 67%. Petani memupuk Phonska pada padi dan tidak pada tembakau (PPPtT) sebanyak 45%. Petani memupuk Phonska tidak pada padi dan ya pada tembakau (PPtPT) sebanyak 3%. Petani memupuk Phonska pada padi dan tembakau (PPPT) sebanyak 22%. Petani memupuk Phonska pada tembakau (PPT) sebanyak 25% (Tabel 2).

Hasil analisis kadar Cl tanah pada lahan tembakau di 5

kecamatan kabupaten Jombang adalah berkisar antara 1,97-3,83%. Kriteria batas ambang Cl tanah untuk tanaman tembakau belum diketahui. Dalam penelitian ini klasifikasi batas ambang Cl tanah disamakan dengan batas ambang Cl daun tembakau 1% (LEFFINGWELL, 1999; TSO, 1972)

dengan asumsi bahwa apabila unsur Cl tanah yang tersedia diserap seluruhnya oleh daun. Kriteria klasifikasi Cl tanah adalah kategori rendah <1%, kategori sedang 1-2% dan kategori tinggi >2%. Klasifikasi kadar Cl tanah pada lahan tembakau di Jombang dalam kategori rendah, sedang dan tinggi berturut-turut sebanyak 0, 10, dan 90%. Rincian hasil analisis contoh Cl tanah disajikan pada Lampiran 1.

Unsur Cl di dalam tanah sebagian besar dalam bentuk anion Cl-

(WHITE

dan BROADLEY, 2001). Bentuk senyawa Cl dalam mineral anorganik tidak kompleks. Sebaliknya dalam bahan organik membentuk senyawa Cl yang kompleks (PEREZ-SANCHEZ

et al.,

2009; VIERS

et al., 2001). Unsur Cl dalam tanah bersifat mudah bergerak tergantung pH dan kandungan bahan organik (SCHULTE, 1999). Jumlah Cl

organik jauh lebih banyak dibanding Cl dalam bentuk anorganik (SÖDERLUND et al., 2011). Apabila bahan organik tanah rendah, maka sumber Cl tanah berasal dari pemupukan.

Kriteria batas ambang Cl daun tembakau adalah 1% (LEFFINGWELL, 1999; TSO, 1972). Kadar Cl daun tembakau flue cured, burley, Maryland dan Oriental masing-masing 0,84, 0,71, 0,26 dan 0,69 (LEFFINGWELL, 1999). Kriteria klasifikasi Cl daun tembakau adalah kategori rendah <1%, kategori sedang 1-2% dan kategori tinggi >2%. Hasil analisiskadar Cl daun tembakau di Jombang menunjukkan bahwa kategori rendah sebanyak 38%,

kategori sedang sebanyak

31% dan kategori tinggi sebanyak 31%.

Peta sebaran chlor daun per kecamatan disajikan

pada Gambar 1.

Hasil penilaian mutu tembakau diperoleh dari mutu terendah hingga mutu tertinggi, yaitu mutu A (Rp 10.000/kg) sebanyak 8%, mutu AA5/B-

(Rp 13.000/kg) sebanyak 14%, mutu AA/B (Rp 14.000-17.000/kg) 63%, dan mutu C(Rp 18.000-22.000) sebanyak 15%

(Tabel Lampiran 1).Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, bahwa korelasi

antara kadar Cl daun (y1) dan harga/mutu tembakau (y2) sebesar 0,094

dengan

P-Value sebesar 0 ,353.

Hubungan kadar Cl daun dengan harga tembakau tidak nyata karena nilai P

>0,05. Artinya yang terjadi di tingkat petani, kadar Cl daun tembakau tidak mempengaruhi mutu/harga tembakau. Padahal menurut TSO

(1972) kadar Cl pada daun tembakau disyaratkan kurang dari 1%. Penilaian mutu tembakau oleh grader pabrik rokok masih secara kualitatif dan sangat subyektif serta mempunyai toleransi kadar Cl daun >1%. Jika kadar Cl daun di atas 2,5%, tembakau yang dihasilkan hampir tahan api

atau daya bakar sangat rendah (AKEHURST, 1981).

Untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan pupuk Phonska pada padi (PPP) dan tembakau (PPT), serta Cl tanah terhadap kadar Cl daun tembakau dilakukan analisis regresi. Data asli numerik dikelompokkan sebagai berikut : 1). Penggunaan pupuk Phonska pada padi (PPP) = 0 (tidak) dan 1 (ya), 2). Penggunaan pupuk Phonska pada tembakau(PPT) = 0 (tidak) dan 1 (ya), 3). Kadar Cl tanah, data diklasifikasi rendah, sedang, dan tinggi berupa interval <1, 1-2, dan >2%, dan 4).

Variabel responnya yaitu kadar Cl daun (Y), data diklasifikasi rendah, sedang, dan tinggi berupa interval <1, 1-2, dan >2%. Hasil sidik ragam output analisis regresi dari program SPSS disajikan pada Lampiran 2.

Tabel 2. Frekuensi kejadian penggunaan pupuk Phonska

pada padi dan tembakau

Table 2.

Frequency of Phonska fertilizer use in rice and tobacco

No

Kode

Pemupukan Phonska pada

Used Phonska on

Frekuensi

Frequency

Padi

(Rice)

Tembakau

(Tobacco)

(%)

1

tPPPT

Tidak (not)

Tidak (not)

30

2

PPP

Ya

(yes)

Ya

(yes)/

Tidak

(not)

67

3

PPPtT

Ya (yes)

Tidak (not)

45

4

PPtPT

Tidak (not)

Ya (yes)

03

5

PPPT

Ya (yes)

Ya (yes)

22

6

PPT

Ya (yes)/ Tidak (not)

Ya (yes)

25

Page 4: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

JURNAL LITTRI VOL. 21 NO. 4, DESEMBER 2015 : 153 - 160

156

Gambar 1. Peta

sebaran kadar chlor

daun tembakau

Figure 1.

The distribution maps of

Cl content of tobacco

leaf

Secara umum

model tersebut adalah

baik

dengan nilai significant <0,05 dan dapat digunakan.

Jika dilihat per peubah

independennya,

maka pemupukan Phonska pada padi (PPP) dan Cl tanah

berpengaruh nyata terhadap kadar

Cl

daun karena nilai signicant

<0,05. Namun dalam kasus ini penggunaan pupuk Phonska langsung pada tanaman tembakau

(PPT)

tidak berpengaruh nyata terhadap Cl daun

karena nilai P

>0,05

(Lampiran 2).

Model persamaan yang diperoleh sebagai berikut

:

Ln Cl daun= -0,852

+

0,367 PPP*

-

0,314 PPTtn

+ 0,388 Cl tanah*

atau

Cl daun

= exponensial (-0,852 + 0,367 PPP*

-

0,314 PPTtn

+ 0,388 Cl tanah*)*.

Jika disederhanakan model

persamaannya, menjadi : Cl daun =

0,4266

x exponensial ((0,367

PPP*) –

(0,314

PPTtn) + (0,388

Cl tanah*))*.

Dari persamaan

tersebut diketahui bahwa setiap kenaikan penggunaan jumlah pupuk Phonska pada padi (PPP) dan kenaikan Cl

tanah akan meningkatkan jumlah kadar Cl daun. Apabila petani

tidak memupuk

Phonska

pada padi (PPP) = 0, maka nilai exp (0,367 x 0) = 1. Sebaliknya apabila petani

memupuk Phonska

pada padi (PPP) = 1, maka nilai exp (0,367 x 1) = 1,4433. Dapat diketahui bahwa nilai kadar

Cl daun akan lebih besar jika diberikan pupuk phonska pada padi (1,4433)

dibanding

jika tidak dilakukan pemupukan Phonska pada padi

(1). Semakin banyak jumlah pupuk

phonska yang diberikan pada padi akan meningkatkan kadar

Cl daun

tembakau.

Sebagian besar petani meng-gunakan pupuk Phonska

sebagai sumber pupuk utama padi bahkan seluruhnya, karena bersubsidi dan murah dibanding pupuk yang lain.

Variabel Cl tanah mempengaruhi kadar Cl daun bahwa semakin tinggi kadar

Cl tanah,

semakin

tinggi kadar

Cl daun

tembakau. Contoh apabila kadar Cl tanah meningkat dari 1,5menjadi 3,5%, maka nilai exp (0,388 Cl tanah) dalam

persamaan tersebut meningkat dari 1,79

menjadi 3,89. Hal yang sama dilaporkan oleh HOYOS

et al. (2015), bahwa kadar Cl tanah yang tinggi di Garzon Colombia menyebabkan kadar Cl daun menjadi tinggi.

Pemupukan Phonska pada tembakau (PPT) tidak

berpengaruh nyata pada kadar

Cl daun tembakau. Selain tidak nyata, juga koefisien pupuk phonska pada tembakau bernilai negatif artinya

penggunaan pupuk Phonska pada tembakau malah menurunkan kadar Cl pada daun

tembakau. Padahal hipotesis awal adalah peningkatan penggunaan pupuk Phonska pada tembakau akan meningkatkan kadar Cl pada daun, sebagaimana hasil penelitian MARCHAND (2010) pemupukan KCl pada tanaman tembakau. Hal ini terjadi karena pupuk Phonska yang diberikan ke tanaman tembakau relatif

sedikit rata-rata sekitar 23

kg/ha atau 5,29 kg Cl/ha dan hanya digunakan sebagai starter. CHOUTEAU dan FAUCONNIER

(1988) menyatakan bahwa pemupukan 20-25 kg

Cl/ha pada lahan-lahan yang berkadar Cl sangat rendahterbukti dapat meningkatkan hasil dan mutu tembakau.

Dalam praktek di lapang bahwa

pembelian tembakau di petani

masih tetap dilakukan oleh pedagang pabrik rokok, artinya masih ada toleransi dengan kadar Cl daun tembakau di atas 1%

bahkan

di atas

2%. Kadar Cl daun tinggi dapat menyebabkan daya bakar rokok turun (TSO, 1972). Pembelian

bahan tembakau berkadar Cl relatif tinggi oleh pedagang pabrik rokok menjadi

satu permasalahan tersendiri. Walaupun demikian, menurut SIFOLA

(2005) bahwa masalah terkait daya bakar rokok

dalam proses pabrikasi dapat diatasi dengan campuran

yang tepat dalam blending rokok.

Tembakau yang ditanam pada berbeda ekologi di Provinsi Guizhou, Cina dihasilkan empat jenis aromatik yang berbeda, antara lain aroma murni ringan, aroma murni,

Page 5: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

MOCHAMMAD SHOLEH dan DJAJADI: Hubungan antara Pupuk Phonska pada Padi dan Kadar C1 Tembakau di Jombang, Jawa Timur

157

aroma murni kaya, dan aroma murni kuat. Hasil karakterisasi sifat kimia dan organoleptik menunjukkan bahwa kadar Cl daun tembakau dari berbagai jenis tembakau tersebut sekitar 0,17-0,23%. Kadar K2O daun tembakau sekitar 1,80-2,47%. Aroma murni ringan diperoleh pada kadar Cl daun tembakau tertinggi dan kadar K2O terendah. Aroma murni kuat diperoleh pada kadar K2O daun tertinggi dan kadar Cl terendah. Semakin tinggi nisbah K2O/Cl daun semakin besar (13,67 sampai 34,79), aroma murni semakin kuat (SONG

et

al., 2007). Kadar Cl daun tembakau yang ada di Jombang

diketahui lebih dari ambang batas (>1%) dan untuk mendeteksinya dengan melakukan analisis di laboratorium. Alat khusus untuk mendeteksi mutu tembakau berdasarkan kadar Cl daun belum ada. Sementara yang sudah ada dan sudah diterapkan di China adalah sebuah sistem penilaian mutu tembakau berdasarkan teknik pengolahan citra secara otomatis untuk inspeksi dan penilaian mutu daun

tembakau berdasarkan analisis warna, ukuran, bentuk, tekstur permukaan dan vena daun (ZHANG

et al., 1997).

Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pemupukan Phonska pada tanaman padi (PPP) sebelum tembakau dan kadar

Cl tanah sangat berpengaruh terhadap kadar

Cl daun tembakau. Semakin meningkat pemberian pupuk Phonska pada padi dan semakin menam-bah akumulasi residu Cl tanah dan akan menyebabkan meningkatnya kadar

Cl daun tembakau. Akumulasi Cl

dalam tanah sekitar 1,97-3,83%

tergolong sedang

sampai tinggi

(Lampiran 1). Cl dalam tanah berpeluang diserap semua oleh tanaman tembakau, sehingga kadar Cl daun tembakau menjadi tinggi.

Sifat unsur hara Cl ini bergerak

dalam tanah dan terus terakumulasi dalam tanah dan tidak hilang

(CHOUTEOU

dan FACONNIER, 1988). Mengingat bahwa

jenis tanah lahan tembakau di Jombang tergolong tanah berat

dan bertekstur liat sangat tinggi, dan dekat dengan sungai brantas dan drainase kurang baik. Akibatnya dapat diperkirakan bahwa setiap saat akan diserap oleh tanaman tembakau

terutama pada saat terjadi hujan yaitu

hara Cl akan terangkut oleh air dan ikut diserap akar tanaman dan ditranslokasi ke daun tembakau. Cl daun banyak ter-konsentrasi pada lamina daun (METOCHIS

dan ORPHANOS, 1990).

Dalam waktu jangka panjang

apabila peningkatan akumulasi Cl tanah terjadi terus menerus dan tidak ada tindakan antisipasinya, maka dampak yang akan terjadi yaitu akan menurunkan mutu tembakau dan menghancurkan tembakau yang ada di Jombang. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut disarankan:

1). Tidak menggunakan pupuk Phonska pada tanaman padi sebelum tanaman tembakau.

2). Perlu dicari pupuk selain Phonska untuk tanaman padi sebelum tembakau.

3) Khusus untuk kasus lahan tembakau

dengan akumulasi Cl tanah sedang atau tinggi, perlu ada perbaikan teknik budidaya

untuk menjauhkan akar tanaman tembakau dari air tanah dengan cara mendalamkan got drainase

dan meninggikan guludan

terutama pada saat terjadi musim kemarau basah. LEFFINGWELL (1999) menambahkan penambahan pupuk yang mengandung Mg, Ca dan NO3

-

dapat mempercepat daya bakar dan meningkatkan abu

rokok. NO3-

sendiri merupakan bahan yang mudah terbakar. Oleh karena itu terkait dengan pemupukan Phonska pada padi sebelum tembakau serta tingginya Cl tanah dan Cl daun tembakau perlu perhatian dari semua pihak agar tembakau Jombang dapat eksis dan tidak ditinggalkan oleh konsumen pabrik rokok.

KESIMPULAN

Sebagian besar petani (67%) di Jombang, Jawa Timur

memupuk tanaman padi sebelum tembakau dengan pupuk Phonska

(PPP). Kadar Cl

dalam tanah sekitar 1,97-3,83%

tergolong sedang (10%) dan

tinggi

(90%). Kadar Cl daun tembakau dalam kategori rendah (<1%),

sedang (1-2%), dan

tinggi (>2%)

berturut-turut

sebanyak 38, 31

dan

31%. Hasil

analisis ragam menunjukkan bahwa kadar Cl daun

tembakausangat dipengaruhi oleh pemupukan

Phonska pada padi sebelum tanaman tembakau (PPP) dan kadar

Cl tanah, tetapi tidak dipengaruhi oleh pemupukan Phonska sebagai starterpada tanaman Tembakau (PPT). Hubungan pemupukan Phonska, Cl tanah

dan kadar Cl daun tembakau tersebut diekspresikan dengan model persamaan: Cl daun = 0,4266 x exponensial ((0,367 PPP*) –

(0,314 PPT) + (0,388 Cl tanah*))*.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang yang telah membiayai penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

AKEHURST, B.C.

1981. Tobacco. 2nd

ed. Longmans Group, Ltd. London.

CADERSA, Y.

and

A. ATAWOO .

2001.

Assessment Of The Chloride Status In The Tobacco

Leaf And Some Potential Sources For

The High Chloride LevelAMAS. Food and Agricultural Research Council, Réduit, Mauritius. pp.

65-71.

CHOUTEAU, J.

and D. FAUCONNIER.

1988. Tobacco. Fertilizing for high quality and yield. IPI Bul. No. 11.

HOYOS, V.C., S.

MAGNITSKIY,

and

G.T. PLAZA.

2015. Effect of fertilization on the contents of

macronutrients and chlorine in tobacco leaves

cv. Flue-cured (Nicotiana tabacum L.) in two

municipalities in Huila, ColombiaAgronomia Colombiana.

August

2015. doi: 10.15446/agron.colomb.v33n2.46839.

IRDIYANA, R.

2014. Tiga Tahun Terakhir, Lahan Tembakau Berkurang.

Blokbojonegoro.com.

Senin, 17 Maret 2014 09:00:47.

KARAIVAZOGLOU, N.A., D.K. PAPAKOSTA, and S. DIVANIDIS.

2005. Effect of chloride in irrigation water and form of

Page 6: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

JURNAL LITTRI VOL. 21 NO. 4, DESEMBER 2015 : 153 - 160

158

nitrogen fertilizer on Virginia (flue -cured) tobacco. Field Crops Res. 92 (2005): 61-74.

LEFFINGWELL, J.C. 1999. In Tobacco: Production, Chemistry, and Technology (Eds Layten Davis, D. and M.T. Nielson). Blackwell Science (Pub.): 265-283.

MARCHAND, M. 2010. Effect of Potassium on the Production

and Quality of Tobacco Leaves. International Potash Institute. E-ifc No. 24, September 2010. 14pp.

METOCHIS, C.

and P. I. ORPHANOS.

1990. Course of chloride

concentration in tobacco leaves through the harvesting season. Pages Journal of Plant Nutrition. Vol.13 (5):

485-493. PEREZ-SANCHEZ, D., C. TRUEBA,

and A. AGUERO.

2009.

Charasteristics and behaviour of

14C and 36Cl in the biosphere in the context of radioactive waste management.

Radioprotection 44:

571-575.

RACHMAN, A., A.S. MURDIYATI,

and DJAJADI.

1993. Effect of KCl rate of rice on Cl content, yield, and quality of tobacco in a rice–tobacco rotation on Vertisol soil in Bojonegoro. Indonesian J. Of Crop Sci. 8(1):

1-10.

SCHULTE, E.E.

1999. Soil and applied chlorine. Under-standing Plant Nutrient A3556. RP-08 (I 09/92). 2pp.

SIFOLA, M.I.

2005. Quality characteristics of Burley tobacco irrigated with saline water. Field Crops Res. 92:

75-84.

SONG

Q.,

WANG ZHENG-YIN and

SHI JUN-XIONG.

2007.

Quality Characteristics of tobacco leaves with different aromatic styles from Guizhou Province, China. Agricultural Sciences in China. 6(2): 220-226.

SÖDERLUND, M., M. LUSA, J. LEHTO, M. HAKANEN, and K.

VAARAMAA. 2011. Sorption of Iodine, Chlorine,

Technetium and Cesium in Soil. POSIVA OY Helsinki Finland. Working Report 2011-04. January, 2011. 130pp.

SUYANTO,

A. dan TIRTOSASTRO, S. 2006. Permasalahan tembakau rakyat dan dampaknya terhadap industri rokok. Prosiding Diskusi Panel “Revitalisasi Sistem Agribisnis Tembakau Bahan Rokok” Puslitbang Perkebunan, Bogor. pp.1-8.

TSO, T.C.

1972. Physiology and Biochemistry of Tobacco

Plant. Dowden, Hutchinson, and Ross, Inc. Stroudburg, Pa.

VIERS, J., B. DUPRE, J.J. BRAUN, R. FREYDIER, S. GREENBERG, J.N.

NGOUPAYOU,

and L.S. NKAMDJOU.

2001.

Evidence for

non-conservative behaviour of chlorine in humidtropical environments. Aquatic Geochemistry 7: 127-154.

WEDIN, W.F.

and

B.E.

STRUCKMEYER.

1958. Effects of Chloride and Sulfate Ions on The Growth,Leaf Burn, Composition and Anatomical Structure

of Tobacco (Nicotiana Tabacum

L.). Plant Physiol. March 1958. 33: 133-139. doi: 10.1104/pp.33/2.133.

WHITE, P.J.

and M.R. BROADLEY.

2001. Chloride in Soils and its Uptake and Movement within the Plant: A Review. Annals of Botany

88: 967-988. doi: 10.1006/anbo.2001.1540.

ZHANG J.,S.

SOKHANSANJ, S.

WU,

R.

FANG,

and

W.

YANG. 1997. A trainable grading system for tobacco leaves. Computers

and

Electronics

in

Agriculture. Vol . 16(3):231-244. doi:10.1016/S0168-1699(96)00040-3.

Page 7: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

MOCHAMMAD SHOLEH dan DJAJADI: Hubungan antara Pupuk Phonska pada Padi dan Kadar C1 Tembakau di Jombang, Jawa Timur

159

Lampiran 1. Hasil survei penggunaan pupuk Phonska pada padi dan tembakau, kadar Cl tanah, Cl daun tembakau danmutu/harga tembakau

Appendix 1. The results of the survey Phonska fertilizer use in rice and tobacco, levels of soil Cl, Cl tobacco leaves and the quality/price of tobacco

Contoh Sample

Dosis Phonska*) Dose of Phonska (kg/ha)

Kadar

Cl tanah Soil Cl content

Kadar

Cl daun Leaf Cl content

Tembakau Tobacco

Padi Rice

Tembakau Tobacco

(%)

Kelas Class

(%)

Kelas Class

Mutu Grade

HargaPriceRp/kg

1

2

3

4

5

6

7

8

901

167

83

2,70

Tinggi

1,03

Sedang

A

10.000

02

-

-

2,23

Tinggi

1,01

Sedang

B+

16.00003

-

-

2,23

Tinggi

0,82

Rendah

B-

13.000

04

63

-

2,23

Tinggi

0,52

Rendah

B

15.00005

-

-

2,23

Tinggi

0,39

Rendah

A

10.00006

-

4

2,23

Tinggi

0,99

Rendah

A

16.00007

200

20

3,83

Tinggi

3,20

Tinggi

AA

17.00008

-

-

3,83

Tinggi

0,47

Rendah

B

15.00009

133

133

3,83

Tinggi

3,13

Tinggi

C

20.00010

300

20

3,83

Tinggi

1,93

Sedang

C+

22.00011

-

-

3,83

Tinggi

1,88

Sedang

C+

22.00012

250

-

3,08

Tinggi

2,80

Tinggi

AA

17.00013

167

-

3,08

Tinggi

2,08

Tinggi

AA

18.00014

300

50

2,18

Tinggi

1,15

Sedang

AA

17.00015

83

-

2,18

Tinggi

2,21

Tinggi

B

16.00016

125

125

2,18

Tinggi

1,34

Sedang

AA

17.50017

80

100

2,18

Tinggi

0,27

Rendah

AA

17.00018

143

-

2,18

Tinggi

0,48

Rendah

C

20.00019

-

-

2,25

Tinggi

2,27

Tinggi

AA

16.00020

59

-

2,25

Tinggi

4,54

Tinggi

AA5

13.00021

200

-

2,25

Tinggi

1,64

Sedang

A-

10.00022

100

-

2,25

Tinggi

1,04

Sedang

A-

10.00023

133

-

2,35

Tinggi

1,34

Sedang

A

10.00024

-

-

2,35

Tinggi

0,35

Rendah

C

20.00025

100

-

2,58

Tinggi

1,40

Sedang

C

20.00026

100

-

2,58

Tinggi

0,55

Rendah

B+

17.00027

143

143

2,66

Tinggi

0,60

Rendah

C+

22.00028

400

400

3,31

Tinggi

0,60

Rendah

C

20.00029

167

167

2,17

Tinggi

0,40

Rendah

B

15.00030

200

40

2,17

Tinggi

1,07

Sedang

B-

13.00031

200

-

2,17

Tinggi

0,86

Rendah

C

20.00032

67

67

2,17

Tinggi

0,61

Rendah

C

20.00033

200

40

1,97

Sedang

0,76

Rendah

B

15.00034

286

-

1,97

Sedang

0,47

Rendah

C-

18.00035

200

-

2,29

Tinggi

1,04

Sedang

B

15.00036

300

-

2,29

Tinggi

1,00

Rendah

C

20.00037

-

-

2,29

Tinggi

1,23

Sedang

B

15.00038

-

-

2,29

Tinggi

0,33

Rendah

B

15.00039

133

-

1,83

Sedang

1,29

Sedang

B

14.00040

200

-

1,83

Sedang

1,30

Sedang

B+

16.00041

67

67

1,83

Sedang

1,75

Sedang

B-

13.00042

100

-

1,83

Sedang

2,36

Tinggi

AA

15.00043

-

-

2,58

Tinggi

1,85

Sedang

B

15.00044

-

-

2,03

Tinggi

0,61

Rendah

AA5

16.00045

500

-

2,84

Tinggi

0,91

Rendah

B

15.00046

125

-

2,84

Tinggi

2,51

Tinggi

AA

16.00047

100

-

2,84

Tinggi

5,80

Tinggi

AA

17.00048

375

13

2,84

Tinggi

5,08

Tinggi

AA

17.00049

167

-

2,84

Tinggi

0,75

Rendah

AA

17.00050

125

-

2,84

Tinggi

2,63

Tinggi

AA

16.00051

-

-

2,50

Tinggi

1,00

Rendah

B-

13.00052

100

-

2,50

Tinggi

0,66

Rendah

C

20.00053

-

250

2,33

Tinggi

0,79

Rendah

AA

16.00054

167

133

2,33

Tinggi

0,38

Rendah

B

15.00055

-

-

2,58

Tinggi

0,63

Rendah

A

10.00056

-

33

2,58

Tinggi

1,44

Sedang

B-

13.00057

-

-

2,60

Tinggi

1,24

Sedang

B

15.00058

-

-

2,60

Tinggi

0,42

Rendah

B-

13.00059

80

-

1,92

Sedang

1,00

Rendah

AA

17.00060

80

-

1,92

Sedang

0,49

Rendah

A

10.00061

200

-

2,95

Tinggi

4,57

Tinggi

AA

17.00062 200 40 2,95 Tinggi 3,60 Tinggi AA 17.00063 200 - 2,29 Tinggi 4,73 Tinggi AA 17.00064 200 - 2,29 Tinggi 5,04 Tinggi AA5 13.00065 188 - 2,31 Tinggi 3,03 Tinggi AA5 13.00066 - - 2,31 Tinggi 0,79 Rendah AA5 13.000

Page 8: A PUPUK PHONSKA PADI DAN KADAR ClTEMBAKAU ...perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/07/05... · 19-3-2015; Direvisi: 20-112015; ... Penilaian mutu/harga tembakau

JURNAL LITTRI VOL. 21 NO. 4, DESEMBER 2015 : 153 - 160

160

67 167 33 2,53 Tinggi 0,84 Rendah A 10.00068 267 - 2,53 Tinggi 2,32 Tinggi AA5 13.00069 300 - 2,71 Tinggi 1,98 Sedang AA 18.00070 313 - 2,71 Tinggi 3,81 Tinggi AA 17.00071 50 - 2,62 Tinggi 0,63 Rendah C- 18.00072

-

-

2,62

Tinggi

1,14

Sedang

B

15.000

73

-

-

2,33

Tinggi

1,72

Sedang

AA

17.00074

-

-

2,33

Tinggi

0,40

Rendah

AA

17.000

75

200

-

2,72

Tinggi

3,93

Tinggi

AA5

16.00076

200

-

2,72

Tinggi

0,36

Rendah

AA

16.000

77

-

-

2,34

Tinggi

3,15

Tinggi

AA

17.00078

100

-

2,34

Tinggi

2,92

Sedang

AA

17.000

79

200

-

2,52

Tinggi

3,60

Tinggi

AA

17.00080

-

-

2,38

Tinggi

1,83

Sedang

AA

17.000

81

200

40

2,38

Tinggi

3,96

Tinggi

AA

17.00082

-

-

2,38

Tinggi

2,15

Tinggi

AA

17.000

83

100

-

2,19

Tinggi

1,06

Sedang

AA5

13.000

84

100

100

2,19

Tinggi

1,33

Sedang

AA

17.00085

-

-

2,91

Tinggi

1,04

Sedang

C

20.00086

63

-

2,91

Tinggi

2,21

Tinggi

B

15.00087

50

-

1,9

Sedang

2,14

Tinggi

AA

17.00088

50

-

1,99

Sedang

2,69

Tinggi

AA

17.00089

-

-

2,68

Tinggi

2,67

Tinggi

AA

17.00090

150

50

2,68

Tinggi

3,43

Tinggi

AA

17.00091

-

-

3,12

Tinggi

1,97

Sedang

A

10.00092

-

-

3,12

Tinggi

3,62

Tinggi

AA

17.00093

133

-

2,79

Tinggi

3,18

Tinggi

AA

17.00094

133

-

2,79

Tinggi

0,67

Rendah

AA5

13.00095

50

50

2,27

Tinggi

1,78

Sedang

AA

17.00096

-

-

2,27

Tinggi

1,39

Sedang

AA

17.00097

-

-

2,27

Tinggi

0,85

Rendah

B-

13.00098

-

-

2,27

Tinggi

1,44

Sedang

AA

17.00099

-

-

2,70

Tinggi

0,48

Rendah

AA

17.000100

278

-

2,70

Tinggi

0,70

Rendah

AA

17.000Rata-rata

Average

114

23

2,51

1,72

15.885

Frekuensi

Frequency

67

25

*)

Kadar hara pupuk Phonska : N-P-K-Cl (15-15-15-10,8)

**)

Klasifikasi Cl tanah dan Cl daun tembakau: Rendah <1%, Sedang 1-2%, dan Tinggi >2%

Lampiran 2. Hasil sidik ragam analisis

regresi

Appendix 2. Analysis

of variance of regression analysis

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.317a

.101

.073

.7296459

a. Predictors: (Constant), Cl_tanah, padi, tembakau

ANOVAa

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

5.725

3

1.908

3.584

.017b

Residual

51.109

96

.532

Total

56.833

99

a. Dependent Variable: ln_Cl_daun

b. Predictors: (Constant), Cl_tanah, padi, tembakau

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

-.852

.441

-1.935

.056Padi (PPP) .367

.160

.232

2.297

.024*Tembakau (PPT) -.314 .177 -.180 -1.778 .079tn

Cl_tanah .388 .167 .227 2.327 .022*

Dependent Variable: ln_Cl_daun* = nyata, tn = tidak nyata

Contoh Sample

Dosis Phonska*) Dose of Phonska (kg/ha)

Kadar

Cl tanah Soil Cl content

Kadar

Cl daun Leaf Cl content

Tembakau Tobacco

Padi Rice

Tembakau Tobacco

(%)

Kelas Class

(%)

Kelas Class

Mutu Grade

HargaPriceRp/kg

1 2 3 4 5 6 7 8 9