71
ABCDE ABCDE MANAJEMEN MANAJEMEN oleh oleh IWAN IWAN

Abcde Manajemen and Oksigenasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Citation preview

  • ABCDEMANAJEMEN

    olehIWAN

  • A. ANATOMI DAN FISIOLOGI Lubang hidungBronkusFaringLaringRongga hidungTrakea ORGAN2 SISTEM PERNAFASAN (sumber training ventilator servo/ PT Berca)

  • ANATOMI PLEURA DAN PARUPLEURA VISERALKAVITAS PLEURA + CAIRAN PLEURADIAFRAGMAPLEURA PARIETALPARUPARU( Sumber: Training vent Servo. PT. Berca)

  • VENTILASI PARUINSPIRASIKONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA IGA TERANGKATKONTRAKSI DIAFRAGMA DIAFRAGMA BERGERAK INFERIOR EKSPIRASIRELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA IGA KE POSISI SEMULARELAKSASI DIAFRAGMA DIAFRAGMA BERGERAK KE POSISI SEMULAINTRATORAKVOLUMEPRESSUREVOLUMEPRESSUREINSERTSumber: Training Vent Servo/ PT Berca

  • AIRWAY & BREATHING PENDAHULUAN Pembunuh tercepat pada trauma adalah gangguan oksigenasi otak dan jaringan vital lainnya

  • Standar precautions petugas IRD CapGlovesMaskShoe CoversGoggles / face shield

  • Biomekanik trauma penting, karena akan membantu dalam :Mengerti akibat yang ditimbulkan trauma.Waspada terhadap jenis perlukaan.Organ mana yang cedera

  • PRIMARY SURVEY DAN RESUSITASI A. AIRWAYS & SPINE CONTROLB. BREATHING & OKSIGENASIC. CIRCULATION & STOP BLEEDINGD. DISABILITYE. EXPOSURE

  • AIR WAYS & SPINE CONTROLPenilaianMENGENAL PATENSI AIRWAY MENGENAL TANDA OBSTRUKSI DENGAN CEPAT

  • AIR WAYAIRWAY PROBLEM

  • AIR WAYS & SPINE CONTROLSadar , bicara jelas : airway patentTanda Obstruksi Nafas : Gargling (Cairan) suction Snooring(mengorok) Jaw Thrust Chin lift Stridor Umumnya perlu jalan nafas definitif Tanda2 pemakaian otot bantuan nafas

  • MEMBEBASKAN JALAN NAPAS TANPA ALATjaw thrust

  • AIR WAYS & SPINE CONTROL2. Penanganan airwaya. Melakukan chin lift atau jaw thrustb. Membersihkan airway dari benda asingc. Memasang pipa naso faringeal atau oro faringeald. Memasang airway definitif:

  • Intubasi oro atau naso trakealKrikotiroidotomi dengan pembedahan

    Melakukan jet insufflation dari airway, Menjaga leher dalam posisi netral, bila melakukan tindakan membebaskan airway.Fiksasi leher setelah memasang airway.

  • AIR WAYS & SPINE CONTROLGoal Penanganan kita :JALAN NAFAS LapangJALAN NAFAS BersihOKSIGENASI Peralatan dan tindakan yang dibutuhkan ?

  • AIR WAYS & SPINE CONTROLSoft tip Rigid tip (UGD)Suction : Lama 15 detik (dewasa) Suction waktu tarik

  • Lidah jatuh ke belakang mengorok

  • Oro pharyngeal tube

  • *kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI*1. Diameter / size

    2. Ukur panjang

    3. Usahakan lubang hidung kanan duluAIRWAY : ObstruksiNaso-pharingeal :

    kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI

  • *kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI*AIRWAY : Obstruksi ParsialUkur panjangMasukkan terbalikPutarAnaksebaiknyacara lainOro-faringeal

    kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI

  • Cara pemasangan pipa oro-pharing

  • Membersihkan jalan napas

  • Pipa oropharing

  • Naso-pharyngeal tubeTidak merangsang muntahHati-hati pasien dengan fraktura basis cranii Ukuran u/ dewasa 7 mm atau jari kelingking kanan

  • 1. Diameter / size

    2. Ukur panjang

    AIRWAY : Obstruksi ParsialNaso-pharingeal :

  • Nafas (-)

    Gambar : tersedak

    - Sadar : benda asing ----> Heimlich/abd.thrust /back blowAIRWAY :Obstruksi total ok benda asing

  • Obstruksi total

  • Obstruksi total

  • Obstruksi total

  • *kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI* Backblow pada bayiAIRWAY :Choking

    kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI

  • Surgical AirwayIndikasi :gagal intubasi Maxillofacial trauma Trauma leher Metode : Needle cricothyroidotomy dengan jet insufflation Surgical cricothyroidotomy

  • Definitive Airway

  • AIR WAYS & SPINE CONTROL

  • Kematian karena airway :Kegagalan mengenal airway yang tersumbatTerlambatnya menjaga jalan nafasKeterlambatan membantu ventilasiKesulitan tehnis dalam menjaga airwayAspirasi gaster

  • AIRWAY NO PROBLEM

  • BREATHING & OKSIGENASI

    PEMERIKSAAN FISIKInspeksiAuskultasiPerkusi

  • Breathing: Ventilasi dan oksigenasi

    1. PenilaianBuka leher dan dada sambil menjaga imobilisasi leher dan kepalaTentukan laju dan dalamnya pernafasanInspeksi dan palpasi leher dan toraks untuk adanya deviasi trakea, ekspansi toraks simetris atau tidak simetris, pemakaian otot tambahan, dan tanda tanda cedera lainnya.Perkusi toraks untuk menentukan redup atau hipersonorAuskultasi toraks bilateral

  • BREATHING & OKSIGENASIHemothorax

  • BREATHING & OKSIGENASITension Pnemothorax

  • BREATHING & OKSIGENASIThoracostomi

  • Pengelolaan

    Pemberian oksigen konsentrasi tinggiVentilasi dengan alat Bag Valve MaskMenghilangkan tension pneumo thoraxMenutup open pneumo thoraxMemasang pulse oximeter

  • BREATHINGFace MaskNon Rebreathing MaskKanul HidungKatup 1Katup 2

  • *kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI* Konsentrasi Oksigen

    - Udara bebas 21 % - Kanul hidung dengan O2 2 LPM 24 %- Kanul hidung dengan O2 6 LPM 44 %- Face mask ( rebreathing, 6-10 LPM ) 35 - 60 %- Non rebreathing mask ( 8-12 LPM ) 80 - 90 %BREATHING

    kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI

  • Artificial ventilation (pernafasan buatan)

    - Mouth to mouth ventilation- Mouth to mask ventilation- Bag-valve-mask ( ambu-bag )BREATHING

  • BREATHINGMulut - mulut Mulut - Masker

  • BREATHINGKonsentrasi oksigen pada mouth mouth/mask :

    = udara ekspirasi (16-17%)

  • O2=50%O2>90%BREATHINGBagValveMaskO2O2

  • *kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI*"Bagging" : lebih baik berduaBREATHING

    kuning atmadjaya , MD. FINACS, KOMITE TRAUMA IKABI

  • Pemberian oksigen

  • Ada sumbatan ?

  • Ada sumbatan jalan napas ?

  • C. CIRCULATION & STOP BLEEDING

  • Circulation dengan Kontrol PerdarahanPenilaian

    Dapat mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatalMengetahui sumber perdarahan internal Nadi: Kecepatan, kualitas, keteraturanWarna kulitTekanan darah

  • Pengelolaan

    Tekanan langsung di tempat perdarahan eksternalMengenal adanya perdarahan internal, yg butuhan intervensi bedahMemasang 2 kateter IV ukuran besarMengambil sampul darah untuk pemeriksaan darah rutin, analisis kimia, tes kehamilan, golongan darah dan cross match, dan Analisis Gas DarahMemberikan cairan dengan cairan RL yang dihangatkan dan pemberian darahMemasang Pneumatic Anti Shock garment atau bidai pneumatik untuk kontrol perdarahanCegah hipotermia

  • C. CIRCULATION & STOP BLEEDINGSUMBER PERDARAHAN EKSTERNAL/INTERNALNADI CEPATAKRAL DINGINWARNA PUCAT DAN KEBIRUANKESADARAN MENURUN

    PERFUSI MONITOR PRODUKSI URINE / JAMRESUSITASI : IVFD RL 1000 2000 cc 1 2 KALI

  • Disability: Pemeriksaan Neurologis Singkat

    Tentukan tingkat kesadaran memakai metode AVPU atau skor GCSNilai pupil untuk besarnya, isokori dan reaksi

  • E. EXPOSURE

  • E. EXPOSUREPEMERIKSAAN DARI UJUNG RAMBUT SAMPAI UJUNG KAKIHINDARI HYPOTERMIA

  • Tambahan pada Primary Survey dan Resusitasi

    Tentukan analisis gas darah dan laju pernafasanMonitor saturasi Oxygen Pasang monitor EKGPasang kateter & NGT kecuali ada kontra indikasi dan monitor urine Foto Rontgen: (1) Toraks AP, (2) Pelvis AP, dan (3) Servikal lateralKebutuhan DPL atau USG abdomen

  • Perineum/Rektum/VaginaPenilaian PerineumKontusio dan hematomaLaserasiPerdarahan UretraPenilaian RektumPerdarahan RektumTonus Sfinkter aniUtuhnya dinding rektumFragmen tulangPosisi Prostat

    Penilaian VaginaAdanya darah daerah vaginaLaserasi Vagina

  • ****************KUNING ATMADJAYA, md, finacs*KUNING ATMADJAYA, md, finacs*************KUNING ATMADJAYA, md, finacs**********KUNING ATMADJAYA, md, finacs*********KUNING ATMADJAYA, md, finacs***********