2
ABSTRAK PENGGUNAAN STEM CELL EMBRIO SEBAGAI ANTI AGING DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM Saat ini di dalam dunia teknologi kedokteran sedang timbul perdebatan tentang etika penelitian menggunakan stem cell embrio (mudigah) manusia. Tujuan umum dari skripsi ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan stem cell embrio dalam terapi anti aging . Adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui teknik, manfaat positif, dan dampak negatif bagi manusia dari penggunaan stem cell embrio dalam terapi anti aging ditinjau dari kedokteran dan islam. Stem cell embrio adalah stem cell yang ditemukan pada manusia yang masih berada dalam rangkaian proses embriogenesis. Stem cell embrio ini sebenarnya adalah massa sel dalam ( inner cell mass ,ICM) yang terkandung dalam rongga blastokis. Anti aging adalah pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan perbaikan keadaan semua berbagai disfungsi, kelainan, dan penyakit yang berkaitan dengan penuaan, yang bertujuan untuk memperpanjang hidup dalam keadaan sehat. Permasalahan yang timbul adalah cara isolasi stem cell embrio tersebut yang bisa mengganggu perkembangan embrio itu sendiri dan dampak negatif penggunaan stem cell embrio itu sendiri untuk anti aging. Penggunaan stem cell menurut islam jika digunakan untuk pengobatan dan baik untuk kemaslahatan umat tetap tidak diperbolehkan apabila berasal dari embrio, hasil peleburan sel sperma dan ovum (sel telur) karena fertilisasi adalah proses sakral dan alasan lain adalah memakai embrio untuk keperluan pengobatan sama saja dengan membunuh embrio tersebut padahal embrio tersebut memiliki potensi hidup dan embrio tersebut dinilai sebagai jiwa yang akan berkembang sesuai yang telah digariskan Allah S.W.T. Kedokteran dan islam sependapat bahwa stem cell embrio yang sering digunakan dalam berbagai produk kosmetik untuk tujuan anti aging tidak diperbolehkan , karena embrio termasuk organ tubuh manusia. Kepada dokter muslim disarankan untuk mengikuti perkembangan ilmu kedokteran khusus tentang penggunaan stem cell embrio dalam terapi anti aging . Dokter muslim dan ulama diharapkan dapat bersama- ii

Abstrak Ika Puspaningtyashh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uu

Citation preview

Terapi Insulin pada Bayi BBLSR dan BBLER dalam Mengurangi Resiko Kematian akibat Hiperglikemi ditinjau dari Kedokteran dan Islam

ABSTRAKPENGGUNAAN STEM CELL EMBRIO SEBAGAI ANTI AGING DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAMSaat ini di dalam dunia teknologi kedokteran sedang timbul perdebatan tentang etika penelitian menggunakan stem cell embrio (mudigah) manusia. Tujuan umum dari skripsi ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan stem cell embrio dalam terapi anti aging. Adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui teknik, manfaat positif, dan dampak negatif bagi manusia dari penggunaan stem cell embrio dalam terapi anti aging ditinjau dari kedokteran dan islam. Stem cell embrio adalah stem cell yang ditemukan pada manusia yang masih berada dalam rangkaian proses embriogenesis. Stem cell embrio ini sebenarnya adalah massa sel dalam (inner cell mass,ICM) yang terkandung dalam rongga blastokis. Anti aging adalah pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan perbaikan keadaan semua berbagai disfungsi, kelainan, dan penyakit yang berkaitan dengan penuaan, yang bertujuan untuk memperpanjang hidup dalam keadaan sehat. Permasalahan yang timbul adalah cara isolasi stem cell embrio tersebut yang bisa mengganggu perkembangan embrio itu sendiri dan dampak negatif penggunaan stem cell embrio itu sendiri untuk anti aging. Penggunaan stem cell menurut islam jika digunakan untuk pengobatan dan baik untuk kemaslahatan umat tetap tidak diperbolehkan apabila berasal dari embrio, hasil peleburan sel sperma dan ovum (sel telur) karena fertilisasi adalah proses sakral dan alasan lain adalah memakai embrio untuk keperluan pengobatan sama saja dengan membunuh embrio tersebut padahal embrio tersebut memiliki potensi hidup dan embrio tersebut dinilai sebagai jiwa yang akan berkembang sesuai yang telah digariskan Allah S.W.T. Kedokteran dan islam sependapat bahwa stem cell embrio yang sering digunakan dalam berbagai produk kosmetik untuk tujuan anti aging tidak diperbolehkan , karena embrio termasuk organ tubuh manusia. Kepada dokter muslim disarankan untuk mengikuti perkembangan ilmu kedokteran khusus tentang penggunaan stem cell embrio dalam terapi anti aging. Dokter muslim dan ulama diharapkan dapat bersama-sama dalam memberikan informasi sejelas-jelasnya agar tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat.

PAGE ii