Adopsi Penuh Dan Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SOAL

Citation preview

ADOPSI PENUH DAN HARMONISASI STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL1. Ada berapa variable pada judul artikel yang saudara bawaVariable yang kami temukan pada judul artikel kami adalah tiga variable2. Sebutkan variable bebas nya dan variable terikat nyaVariable Bebas nya : Adopsi Penuh Standar Akuntansi InternasionalHarmonisasi Standar Akuntansi InternasionalVariabel Terikat nya :Standar Akuntansi Internasional3. Uraikan dengan singkat Latar Belakang Masalah dalam artikel saudara. Banyaknya perusahaan yang melakukan operasi bisnis di luar batas negaranya, menunjukkan arah perkembangan operasi bisnis yang bersifat global. Hal ini dibuktikan dengan hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Internasional pada tahun 1992, terhadap 400 perusahaan skala menengah di dua puluh negara maju yang melakukan bisnis di pasar internasionalStandar akuntansi memberikan gambaran yang jelas dan konsisten kepada pemegang saham, membuat laporan perusahaan lebih dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan. Standar akuntansi yang dapat diperbandingkan sangat diperlukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional, juga oleh para pengguna laporan keuangan yang ingin mengevaluasi kinerja perusahaan skala global dan untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan sekuritas.

4. Apa pokok masalah dalam artikel tersebut ?Pokok masalah dalam artikel adalah1.Bagaimana cara adopsi penuh standar akuntansi internasional2.Bagaimana cara harmonisasi standar akuntansi internasional.3.Bagaimana cara adopsi penuh dan harmonisasi standar akuntansi internasional.5. Apakah memakai hipotesa,apabila ada sebutkan hipotesanya.Artikel kami tidak ada hipotesa6. Ungkapkan dengan singkat tentang isi artikel yang saudara bawa.Adopsi IFRS telah dilakukan di beberapa negara, di antaranya di Uni Eropa yang mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar di bursa harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi sesuai IFRS (SG-007), sedang di Inggris standar yang menyerupai IFRS diperlukan untuk menghindari masalah tentang perusahaan yang terdaftar dan yang tidak terdaftar di bursa dan IFRS dianggap sebagai suatu tantangan, yang pada akhirnya menyambut baik IFRS untuk mengurangi perbedaan antara standar akuntansi di Inggris dan IFRS (Fearnley dan Hines, 2003).Beberapa Negara yng menggunakan IFRS antara lain : Australia menggunakan IFRS 1 Januari 2007, Malasya mengunakan IFRS 1 Januari 2005, Jepang menggunakan IFRS 1 Januari 200.Sedangkan Adopsi IFRS di Indonesia Pada 8 Januari 2004 membentukbadan penyusun standar akuntansi di Indonesia yaitu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) memutuskan membentuk dua tim untuk mengantisipasi penerapan secara penuh IFRS. Dua tim tersebut adalah Satuan Tugas untuk Full Adoption dan Satuan Tugas untuk Reformat PSAK. Satuan Tugas untuk Full Adoption melakukan penelitian atas seluruh Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) guna tercapainya konvergensi, melakukan penelitian apakah seluruh paragraf aturan standard dalam IFRS harus diadopsi secara penuh mengingat adanya perbedaan lingkungan bisnis, sehingga belum tentu standar tersebut harmonis dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia, dan mencari masukan dari negara-negara anggota IFAC lainnya tentang sejauh mana pengadopsiannya terhadap IFRS.7. Apa kesimpulan dan saran dalam artikel saudara ?Simpulan :Operasi bisnis dan pasar modal yang bersifat global menuntut adanya standar yang bersifat global pula. Oleh karenanya beberapa organisasi di dunia sepakat membentuk Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/AIS) yang kini menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS) untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan keuangan yang bersifat internasional. Adanya IFRS banyak mendapat penolakan yang disebabkan karena latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis tiap negara, dan perbedaan kebutuhan dari pemakai laporan keuangan. Meskipun banyak penolakan tetapi banyak pula tekanan untuk mengadopsi IFRS, dengan demikian perlu ada yang menjembatani agar Standar Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu dengan melakukan harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS.Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi. Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara negara dan untuk pengambilan keputusan.Saran :Mencari facor lain untuk mengukur konvergensi IFRS yang di perusaaan agar nilainya dapat bervariasi untuk setiap perusahaan di satu Negara, selain itu dapat menggambarkan secara spesifik sejauh mana IFRS telah diadopsi oleh suatu perusahaan 8. Apa kaitan antara artikel yang saudara bahas dengan materi yang ada di buku literature akuntansi internasional yang ada ?Kaitan artikel yang kami bahas dengan materi yang ada di buku literature akuntansi internasional yang ada adalah standar akuntansi.Standar Akuntansi merupakan peraturan untuk menyajikan laporan keuangan, yaitu generally accepected accounting principles (GAAP) atau prinsip akuntansi yang diterima umum ,yang menentukan tipe informasi yang termuat dalam laporan keuangan dan bagaimana menyajikan informasi tersebut. Standar akuntansi mendefiniskan praktik akuntansi keuangan yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima.

9. Bagaimana kaitan antara materi artikel saudara dengan perkembangan Akuntansi di Indonesia?Peneraparan IFRS atau adopsi penuh standar akuntansi internasional merupakan suatu tuntunan yang menisyaratkan standar yang dapat dipraktekkan secara global. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS.

Pengkonvergensian standar akuntansi Indonesia dengan IFRS memiliki manfaat bagi iklim investasi di Indonesia dengan tingkat komparabilitas yang lebih tinggi dan pengungapan informasi keuangan yang lebih besar. Dalam pengadopsian standar akuntansi internasional di Indonesia memiliki kendala seperti (1) aspek lingkungan social, (2) aspek lingkungan organisasi, (3) aspek lingkungan profesi, (4) aspek liingkungan individu.