39
Laporan Tahunan 2010 – Yayasan AirPutih Yayasan AirPutih [email protected] | www.airputih.or.id

Airputih Laporan Tahun 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan keuangan

Citation preview

  • Laporan Tahunan 2010 Yayasan AirPutih

    Yayasan [email protected] | www.airputih.or.id

  • Kata Pengantar

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin-Nya sehingga penyusunan Laporan Tahunan Organisasi 2010 dapat terwujud. Laporan ini dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban ke publik khususnya yang selama ini berinteraksi dan banyak membantu kegiatan Yayasan AirPutih. Disamping itu laporan ini juga sebagai bahan dokumentasi yang harapannya dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran ke depan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan berbagai kegiatan organisasi berupa ide, masukan, pendampingan, berbagi informasi dan dukungan finansial. Kepada komunitas AirPutih yang selalu siap memberikan dukungan kepada semua aktivitas Yayasan AirPutih, kami sampaikan terimakasih. IndosatM2 yang selalu terlibat aktif dalam ICT Emergency Respon dan memberikan dukungan untuk mendorong organisasi masyarakat sipil dan komunitas agar bisa berbagi informasi melalui web. Hivos yang dua tahun ini bekerjasama dalam penguatan organisasi Yayasan AirPutih dan implementasi kegiatan migrasi penggunaan perangkat lunak open source di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Kepada kawan kawan organisasi masyarakat sipil dan komunitas open source tak lupa pula kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini. Kepada pemerintah dan masyarakat di NAD dan DIY, kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini dalam mengawal pengenalan dan penggunaan perangkat lunak legal yang mandiri berbasis open source.

    Kami menyadari bahwa Yayasan AirPutih masih jauh dari tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, segala ide, kritik dan saran untuk perbaikannya sangat diharapkan dan sebelumnya kami tak lupa mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, untuk mendukung terciptanya prinsip transparansi dan akuntabilitas.

    YayasanAirPutihLaporanTahun2009ii

  • Daftar Isi

    Kata Pengantar iiDaftar Isi iiiTentang Yayasan AirPutih 11. Kondisi Tekhnologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia 12. Lahirnya AirPutih 2ICT for Disaster 3a. Diseminasi Info Gempa dan Peringatan Tsunami 4b. Kampanye dan Pengelolaan Informasi Kebencanaan 6c. Lokakarya Jurnalis Tanggap Bencana 7d. ICT Emergency Response Tim 7Open Source Resource Center (OSRC) 9Hosting bagi Organisasi Masyarakat Sipil dan Komunitas 13Helpdesk OSS Di Propinsi NAD dan DIY 15Penguatan Organisasi 19a. Pelaksanaan Manajemen Organisasi 20b. Penataan Administrasi dan Kesekretariatan 24c. Pemenuhan Hak Normatif Staf 25d. Penataan Sistem Keuangan dan Sumber Pendanaan 25Regional Aceh 28a. Pendahuluan 28b. Kegiatan Delegasi AP Jakarta 29c. Kegiatan Mandiri AP Regional Banda Aceh 29Laporan Keuangan 34

    YayasanAirPutihLaporanTahun2009iii

  • Tentang Yayasan AirPutih

    1. Kondisi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia

    Realitas: Tantangan Internet Indonesia

    Jumlah pengguna internet di Indonesia sampai akhir 2005 diperkirakan mencapai 16 juta orang. Namun, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat, jumlah pelanggan internet hanya 20%-25%. Pelanggan Internet tersebut terdiri atas kategori perorangan, korporasi, serta komunitas pendidikan. Keseluruhan rakyat Indonesia dilayani sekitar 100 penyedia jasa internet, yang hanya ada di kota-kota besar saja.

    Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, penetrasi internet di Indonesia termasuk rendah. Singapura, misalnya, memiliki pelanggan sebanyak 47,4 persen dari jumlah rumah tangga. Sedangkan Taiwan dan Hongkong masing-masing memiliki 40 persen dan 26,7 persen pelanggan dari jumlah rumah tangga (Newsbyte, 2001).

    Di sisi lain, penggunaan internet di Indonesia justru populer untuk tujuan kejahatan atau cyberfraud. Buktinya, warning yang disampaikan pada pertengahan 2002 lalu oleh sebuah perusahaan e-sekuriti ClearCommerce (ClearCommerce.com) yang berbasis di Texas bahwa Indonesia berada di urutan kedua negara asal pelaku cyberfraud (kejahatan kartu kredit melalui Internet, juga sering disebut dengan istilah "carding") setelah Ukraina.

    Berdasarkan laporan riset 4-bulanan "Internet Security Intelligence Brefing" yang dilansir oleh VeriSign (VeriSign.com) pada awal Februari 2004, posisi Indonesia ternyata menduduki peringkat pertama sebagai negara asal pelaku cyberfraud, dalam kategori "presentase", yaitu berdasarkan jumlah kasus cyberfraud per total keseluruhan transaksi yang berasal dari negara yang bersangkutan. Nigeria, Pakistan, Ghana dan Israel mengikuti posisi Indonesia setelahnya. Sedangkan dalam kategori "jumlah total", posisi pertama adalah Amerika Serikat, diikuti dengan Canada, Indonesia, Israel dan Inggris. Kategori "jumlah total" ini sifatnya lebih kuantitatif, karena sekedar menyebutkan jumlah kasus cyberfraud yang berasal dari negara tertentu. Tentunya melihat besar-kecilnya "jumlah total" ini masih harus diperbandingkan dengan total jumlah pemilik atau pengguna kartu kredit di negara yang bersangkutan (Donny B. Utomo, 2004).

    Jadi, ada 2 tantangan besar penggunaan internet di Indonesia. Yakni rendahnya pengguna dan penetrasi pasar, serta maraknya penggunaan internet untuk aktiftas negatif.

    Peluang Pengembangan Internet Indonesia

    Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, dalam pembangunan nasional suatu negara, telah diakui secara luas di berbagai negara.

    YayasanAirPutihLaporanTahun20091

  • Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat, dapat mendorong terciptanya akses informasi ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan kualitas hidup serta untuk mengurangi kemiskinan.

    Sebagai suatu sarana, teknologi informasi dan komunikasi dapat menciptakan transparasi proses pembangunan nasional dan pengelolaan sumber daya publik. Transparasi merupakan keterbukaan yang sungguh-sungguh, menyeluruh dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya publik disemua bidang.

    Sementara teknologi komunikasi dan informasi secara nasional masih terjadi kesenjangan penguasaan teknologi dan akses memperoleh informasi serta ilmu pengetahuan didalam masyarakat. Kesenjangan penguasaan dan memperoleh akses informasi ini telah menimbulkan dampak negatif yang sangat luas dan merugikan masyarakat sendiri. Kesulitan dalam pengembangan potensi lokal di berbagai wilayah, timbulnya distorsi dalam alokasi sumber daya, menumbuhkan ketidakadilan, dan membuat ketidakberdayaan hukum dan perundang-undangan. Penyalahgunaan wewenang dan praktek korupsi serta kekuasaan sektor publik maupun kehidupan masyarakat yang lebih luas.

    2. Lahirnya AirPutih AirPutih, awalnya adalah sebuah komunitas praktisi teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis kerelawanan. Lahir pada masa emergency pasca tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Tepatnya dua hari sesudah gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gempa bumi mengakibatkan tsunami (gelombang pasang) yang menelan lebih dari 126.000 jiwa tewas di Aceh.

    Awalnya, misi tim AirPutih sangat sederhana. Yaitu mendukung akselerasi distribusi informasi dan memediasikan pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan musibah di Aceh agar dapat melakukan penanganan dengan lebih cepat. AirPutih memandang bahwa salah satu kunci penting dalam penanganan masalah Aceh adalah informasi. Dengan informasi yang cepat, tepat dan akurat, pengambilan keputusan dan penanganan Aceh dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan efisien.

    Dalam perkembangannya, ternyata aktifitas ini mendapat reaksi yang luar biasa dari berbagai pihak. Untuk itu, AirPutih mulai melakukan penggalangan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk dan melakukan perencanaan dan pengelolaan secara intensif dan profesional.

    Berangkat dari pemahaman tersebut, bersama dengan komponen masyarakat yang lain, Yayasan AirPutih ikut berperan serta dan mendorong terwujudnya gerakan masyarakat yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

    YayasanAirPutihLaporanTahun20102

  • Visi: Mewujudkan masyarakat sipil yang kuat, mampu berperan dalam proses pertukaran informasi dan pengetahuan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

    Misi: 1. Melakukan usaha peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam menggunakan

    teknologi informasi dan komunikasi. 2. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pelayanan informasi publik melalui

    teknologi informasi dan komunikasi. 3. Melakukan berbagai penelitian dan pengembangan di bidang teknologi informasi dan

    komunikasi. 4. Meningkatkan kemampuan para pihak yang terlibat dalam kawasan disaster dalam

    menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk program tanggap darurat. 5. Membangun akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk bisa menggunakan

    teknologi informasi dan komunikas melalui fasilitas open source.

    Untuk mencapai visi dan misi organisasi, Yayasan AirPutih melakukan usaha-usaha melalui beberapa program seperti dibawah ini.

    1. ICT for DisasterIndonesia adalah sebuah negara yang rawan bencana alam. Letak geografis dan faktor cuaca menyebabkan negara yang luas ini mengalamai berbagai jenis bencana. Seperti gempa, letusan gunung berapi, banjir, longsor, kekeringan dan sejenisnya. Tiap tahun selalu terjadi bencana di Indonesia. Tahun 2008 menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 379 bencana terjadi.

    Akan tetapi bencana yang seringkali terjadi itu tidak disikapi dengan tepat. Masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam proses yang terkait dengan kebencanaaan. Baik pra bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa saat kondisi tanggap darurat adalah masa kritis, sebab seringkali infrastruktur dan sarana pendukung rusak. Padahal kebutuhan bantuan dan penangan korban harus segera ditangani. Komunikasi menjadi kunci untuk koordinasi antar elemen-elemen di wilayah bencana dan ke luar wilayah bencana. Kendala yang terjadi adalah saat bencana akses komunikasi terputus, bisa karena rusaknya infrastruktur telekomunikasi, tidak adanya aliran listrik atau penyebab yang lain.

    AirPutih, lembaga yang mengambil peran bantuan informasi, teknologi dan komunikasi (Information, communication and technology, ICT) untuk semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana dengan menggunakan media internet, mempunyai harapan bisa salah satu pihak yang bergerak cepat saat terjadi bencana. AirPutih ICT Response Team anggotanya bukan hanya staf Yayasan AirPutih melainkan juga anggota komunitas AirPutih. Konsep relawan ini yang bisa membuat program ini bisa dikembangkan lebih jauh dan profesional.

    Dalam jangka panjang tujuan dari program ini adalah membangun kesadaran masyarakat Indonesia tentang kebencanaan. Termasuk pentingnya ICT saat pra bencana, bencana dan pasca bencana, bukan sekedar sharing informasi melainkan juga untuk transparansi, kecepatan

    YayasanAirPutihLaporanTahun20103

  • informasi dan validitas informasi. Sedangkan tujuan jangka pendeknya adalah menciptakan sebuah ICT response team professional berbasis kesukarelawanan (volunteering) yang siap bergerak di semua wilayah Indonesia.

    a. Diseminasi Info Gempa dan Peringatan Dini Tsunami

    Salah satu hak masyarakat adalah memperoleh infomasi dengan cepat dari sumber yang benar. Program ini sebagai upaya diseminasi info gempa dan potensi tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada masyarakat secara luas melalui lembaga penyiaran. Stasiun TV sebagai lembaga penyiaran dengan cakupan penyiaran secara nasional menjadi salah satu strategi tepat untuk menyebarkan info gempa dan potensi tsunami dari kepada masyarakat.

    Harapannya masyarakat dapat melakukan tindakan yang penting seperti evakuasi, melindungi diri dengan tenang, aman dan cepat.

    Sejak Agustus 2006, melalui surat dari Departemen Komunikasi, Informasi dan Telematika. Yayasan AirPutih menyiapkan rencana dan membangun sistem transmisi data dari BMKG kepada masyarakat melalui 11 Stasiun Televisi dan 6 jaringan siaran radio. 11 stasiun TV skala nasional antara lain TVRI, ANTV, TPI, RCTI, MetroTV, SCTV, GlobalTV, Trans7, TransTV, Indosiar dan TVOne.

    Pada tahun 2007, sebuah aplikasi perangkat lunak untuk membantu penyebaran informasi gempa dan potensi tsunami melalui media internet berhasil dibangun. Aplikasi ini sebagai salah satu cara memperluas diseminasi info gempa kepada masyarakat. Bisa berjalan selama terkoneksi dengan internet, sehingga masyarakat yang terhubung dengan internet bisa menerima info gempa dan potensi tsunami dari BMKG dengan cepat. File bisa diunduh di http://mediacenter.or.id/download. Sejak Januari sampai Desember 2009 sudah 478 kali diunduh untuk file versi windows dan 114 kali diunduh untuk file versi linux.

    Tahun 2008, ada 3 stasiun TV yang mengalami perpindahan kantor yaitu Trans7, TransTV dan SCTV. Sehingga ada perubahan tempat peralatan diseminasi info gempa. Sampai sekarang belum ada tanggapan positif tentang pembangunan kembali peralatan di kantor yang baru. Tahun 2009, di stasiun SCTV sudah dilakukan reinstall kembali, sehingga stasiun ini kembali menerima info gempa. Sementara TransTV dan Trans7 masih belum ada kabar.

    Sepanjang tahun 2008 dari data info gempa dengan skala diatas 5 richter yang masuk tercatat 417 info gempa. Dan 6 dari 417 info gempa mempunyai potensi tsunami. 6 info gempa potensi tsunami ini telah disiarkan oleh stasiun televisi.

    Sepanjang tahun 2009 data yang masuk ke server terjadi 589 kali gempa dengan skala diatas 5 Richter, 3 diantaranya oleh BMKG dinyatakan mempunyai potensi terjadi tsunami. Dari 3 gempa tersebut telah didiseminasikan infonya kepada masyarakat luas melalui lembaga penyiaran televisi.

    Sepanjang tahun 2010 sekitar 360 info gempa di atas 5 Skala Richter dan 5 gempa berpotensi tsunami dari BMKG telah tersebarluaskan kepada 2.100 pengikut akun twitter @infobencana ; 147.254 pengikut akun twitter @infogempabmg ; 15 pengguna aplikasi EWS

    YayasanAirPutihLaporanTahun20104

  • (Jaringan Radio Antar Penduduk Indonesia); 59 penerima sms info gempa yang tersebar di daerah rawan gempa (Jogja, Mentawai, Jakarta, Padang, Talaud, Manokwari); 900 rekan akun Facebook AirPutih ; 5 info gempa yang berpotensi tsunami telah ditayangkan oleh 11 stasiun TV (stoppress).

    Asistensi diberikan kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Desiminasi Peringatan Dini Tsunami dan Info Gempa melalui Stasiun TV dan Radio. 13 Stasiun TV dan 4 stasiun siaran radio memiliki perangkat baru yang tersambung dengan BMKG untuk menerima dan menyebarluaskan peringatan dini tsunami dari BMKG ke masyarakat luas . Asistensi dilakukan kepada 2 staff dari BMKG bagian National Earthquake and Tsunami Warning Center. Mereka telah mampu membuat disain alur data, menyusun spesifikasi perangkat, pemasangan dan pemeliharaan. 13 stasiun TV dan 4 stasiun mendapatkan peringatan dini tsunami dan info gempa lebih realtime dan lebih baik performa koneksinya karena memliki dua jalur (internet dan CSM). Desiminasi Info Gempa dan Peringatan Dini Tsunami lebih terjamin keberlanjutannya karena BMKG memiliki sumber daya yang lebih baik.

    Persoalan yang muncul adalah sedikitnya waktu siaran info gempa berpotensi tsunami. Dampaknya pemirsa Televisi tidak bisa membaca informasi secara utuh, karena waktu siaran yang terlalu singkat. Sehingga bisa menciptakan kepanikan pada masyarakat.

    Masih minimnya keterlibatan Departemen Komunikasi dan Informatika. Khususnya dalam implementasi peraturan yang mereka terbitkan yaitu Peraturan Menteri Kominfo No. 20/P/M.Kominfo/8/2006. Perlu sosialisasi dan koordinasi secara berkelanjutan yang melibatkan media penyiaran, Departemen Komunikasi dan Informatika serta pemangku kepentingan lainnya dalam upaya diseminasi info gempa dan peringatan dini bahaya tsunami.

    Status info gempa melalui aplikasi EWS dan akun twitter @infogempabmg sejak 24 Desember 2010 terputus. Karena server AirPutih di IDC (rak Melsa) tidak terhubung dengan jaringan CSM.

    Kegiatan ini tidak mempunyai dampak langsung bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang belum ada media televisi, telekomunikasi (gsm/cdma), internet, radio. Padahal daerah yang memiliki tingkat resiko terjadinya gempabumi/tsunami sebagian besar belum terakses tekhnologi informasi, seperti Mentawai, Sangihe/Talaud, Sorong, Manokwari, dll.

    Sumberdaya yang digunakanData tentang Informasi Gempa dan Peringatan Dini Tsunami diterima dari BMKG ; Jaringan lokal didukung oleh Citra Satelit Mandiri (CSM) ; Mengoptimalkan jejaring sosial dari Facebook dan jejaring informasi dari Twitter ; 3 personal Badan Pelaksana Harian (BPH) AirPutih yang terlibat aktif.; 10 staf BPH sebagai pendukung; 2 relawan AirPutih sebagai narasumber yang terlibat aktif; fasilitas kantor (1 sepeda motor dan 1 mobil AirPutih untuk rapat, pemeliharaan server/komputer di 11 stasiun TV dan di IDC, Internet di kantor untuk memonitor jaringan ); 11 komputer (bantuan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia tahun 2007) yang tersebar di 11 stasiun TV .

    Manfaat yang dirasakan1. Masyarakat yang terdampak merasa tenang saat menerima informasi gempa dan

    YayasanAirPutihLaporanTahun20105

  • peringatan dini tsunami. Mereka bisa menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. 2. Masyarakat yang menerima informasi bisa ikut menyebarluaskan lagi informasi

    tersebut ke relasinya (keluarga, teman) dan masyarakat lain dengan media yang bisa diakses oleh mereka (toa masjid, radio komunitas, sms, dll).

    3. Adanya respon pertolongan yang cepat setelah mengetahui info kekuatan gempa.

    b. Kampanye dan Pengelolaan Informasi Kebencanaan

    Indonesia adalah negara dengan beragam kekayaan aneka hayati, etnis, budaya. Namun Indonesia juga mempunyai 17 ribu lebih pulau yang tersebar. Selain itu Indonesia berada di garis khatulistiwa yang mempunyai iklim tropis basah. Dilalui oleh jalur cincin api, lintasan gunung berapi di dunia. Wilayah ini lebih unik lagi karena berada di persimpangan patahan lempeng bumi (pasifik, euroasia dan australia).

    Kondisi yang demikian mempunyai potensi terjadinya letusan gunung berapi, kekeringan, banjir dan tanah longsor, gempabumi dan tsunami. Dampak dari bencana ini adalah adanya korban jiwa, trauma pengungsi dan kerusakan infrastruktur. Namun belum banyak masyarakat yang mempunyai kesadaran terhadap kondisi seperti ini.

    Pada tahun 2010 pengurangan resiko bencana dilakukan melalui kampanye dan pengelolaan informasi kebencanaan. Sejak Agustus 2010 adanya media dalam jaringan (online) web 2.0 dengan platform baru (Ushahidi) untuk pengelolaan informasi www.mediacenter.or.id. Selama 4 bulan terdapat 264 informasi/laporan yang dikoleksi dari masyarakat. 88 persen laporan/informasi tersebut memiliki status terverifikasi. Data statistik November Desember 2010: 2.519 unique visitors, 2.833 visits, 5.397 pageviews. Sejak Agustus 2010 sampai Feburari 2011 terdapat 3.128 pesan yang disampaikan kepada 2.215 pengikut akun twitter @infobencana . 1 server AirPutih sebagai tempat data yang terkelola dengan baik.

    Jika dibandingkan dengan jumlah pengakses internet dan pengguna perangkat mobile, maka masih sedikit masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan layanan ini. Perlu strategi komunikasi agar pengurangan resiko bencana bisa menjadi arus utama. Layanan ini belum dijadikan rujukan untuk menyusun aksi pengurangan resiko bencana (rencana tata kelola wilayah). 12 persen informasi/laporan dari masyarakat belum menjadi info yang akurat (melalui verifikasi).

    Sumberdaya yang digunakan3 staf BPH yang terlibat aktif pada kegiatan ini dan dibantu oleh 10 staf yang lain; 6 relawan AirPutih yang aktif memberikan informasi terbaru dari daerah bencana.; Peralatan pendukung di kantor AirPutih (komputer, koneksi internet) ; 1 server hosting AirPutih di Pusat Operasional Jaringan (Network Operastional Center) IndosatM2.

    Manfaat yang dirasakan1. Masyarakat lebih mudah menyampaikan informasi/laporan. Karena

    www.mediacenter.or.id aksesibel bagi tekhnologi layanan pesan singkat (Short Message Service/SMS), twitter, surat elektronik atau langsung lewat web.

    2. Pemerintah/organisasi/relawan kemanusiaan mendapatkan informasi yang lengkap, khususnya mengenai info lokasi. Sehingga Respon pertolongan/bantuan lebih tepat sasaran/lokasi. Karena ada fasilitas peta interaktif pada www.mediacenter.or.id

    YayasanAirPutihLaporanTahun20106

  • c. Lokakarya Jurnalis Tanggap Bencana

    Lokakarya ini penting karena Indonesia sebagai daerah yang rawan terjadi bencana menuntut masyarakat peka terhadap daerahnya. Masyarakat harus memiliki informasi dini tentang potensi bencana yang mengancam. Informasi tersebut didapatkan dari berbagaii sumber untuk memperoleh informasi secara cerdas dalam penanggulangan bencana.

    Masih banyak jurnalis yang belum mengetahui tentang pengelolaan informasi di daerah rawan bencana. Sehingga berpengaruh terhadap informasi yang disampaikan kepada publik.

    Lokakarya Jurnalis Tanggap Bencana diselenggarakan bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta selama 1 hari pada 21 Agustus 2010 diikuti oleh 33 peserta dari 21 media cetak, televisi dan online. 33 peserta mendapatkan pemahaman mengenai peran jurnalis untuk terlibat dalam penanggulangan bencana. Adanya tim Jurnalis Tanggap Bencana dari AJI Jakarta yang siap turun ke daerah bencana untuk mewartakan kondisi yang terjadi di daerah bencana.

    Sumberdaya yang digunakan10 staf BPH terlibat aktif dalam kegiatan ini. Serta ikut menjadi peserta dalam lokakarya tersebut; Ruang pelatihan AirPutih (20 komputer, koneksi internet) ; Narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Ahmad Arif (wartawan kompas), 3 narasumber dari AirPutih ; Fasilitas kantor (koneksi internet, telepon untuk koordinasi)

    Manfaat yang dirasakan1. AJI Jakarta memandang penting lokakarya ini sehingga mereka mengusulkan untuk

    mengadakan lokakarya lagi bagi editor media dan untuk menjaring relawan jurnalistik yang baru yang belum ikut lokakarya. Mereka mengusulkan membuat MOU antara AJI Jakarta dengan AirPutih.

    2. AJI Jakarta bisa mengirimkan tim selama 1 minggu pada penanganan bencana gempabumi dan tsunami Mentawai Oktober 2010 untuk mewartakan kondisi pasca bencana dan penanganan pada masa tanggap darurat.

    3. Masyarakat, khususnya pengunjung www.mediacenter.or.id memperoleh informasi tentang kondisi di daerah bencana.

    d. ICT Emergency Response Team

    Dalam situasi bencana diperlukan suatu sistem koordinasi yang baik di setiap lini agar proses pertolongan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Guna mempercepat proses koordinasi dan pendataan serta sistem pelaporan maka dalam hal ini sangat dibutuhkan sebuah sarana telekomunikasi yang tepat.

    Selain itu, kebutuhan masyarakat luas akan informasi juga penting. Misalnya dari kalangan masyarakat yang hendak memberikan kontribusi bantuan, mereka butuh informasi mengenai kebutuhan korban bencana, agar bantuan yang dikirimkan tidak sia-sia. Melihat dampak bencana dengan areal yang sangat luas dibutuhkan Teknologi komunikasi dan informasi sebagai alat bantu. Sepanjang tahun 2010, Yayasan AirPutih mengirimkan ICT Emergency/Disaster Response Tim ke 4 lokasi bencana.

    Banjir bandang yang merusak hampir 90% kota Wasior dan membuat warga Wasior

    YayasanAirPutihLaporanTahun20107

  • mengungsi ke daerah lain. Tim Respon AirPutih berangat ke Manokwari untuk penanggulangan bencana banjir bandang di Wasior Oktober November 2010.

    Tim mendirikan 1 posko media center di pengungsian Lapangan KODIM Manokwari yang dihuni sementara oleh 4.943 jiwa pengungsi. Posko mediacenter selama 35 hari didukung oleh peralatan telekomunikasi berbasis satelit menyediakan layanan internet dan telepon/VOIP. Rata-rata setiap hari digunakan 45 pengguna internet. (BNPB, BPBD, PMI, TAGANA, SANTANA, RAPI, wartawan, pengungsi, Depsos, PU, Dompet Duafa, dll) . Tim juga melakukan peningkatan kapasitas dibidang Tekhnologi Informasi dan Komunikasi untuk 2 orang relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Manokwari. Tantangan yang dihadapi adalah sulitnya transportasi menuju Wasior dan Manokwari

    Erupsi Gunung Merapi memberikan dampak yang luas di daerah Kota Jogja, Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolali. Para petugas mitigasi bencana geologi dan vulkanologi 24 jam memantau kegiatan Gunung Merapi. Awan panas dan banjir lahar dingin adalah ancaman yang setiap saat bisa terjadi. Oleh karena itu Tim Respon AirPutih datang ke daerah terdampak untuk membantu penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi selama November 2010 Januari 2011. Tim mendirikan 3 titik layanan komunikasi data di Boyolali, Magelang dan Klaten untuk memperkuat kapasitas komunikasi kerja kemanusiaan relawan Jalin-Merapi.

    Gempa dan Tsunami di Mentawai pada November 2010 mengakibatkan tingkat kerusakan yang tinggi dan korban yang banyak. Minimnya daya dukung transportasi dan telekomunikasi di Mentawai, menjadi hambatan bagi para pekerja kemanusiaan yang memberikan pertolongan. AirPutih memberangkatkan tim respon untuk penanggulangan bencana Gempabumi dan Tsunami di Mentawai selama November 2010 Februari 2011.

    Tim mendirikan 2 posko media center yang tersebar di Sikakap dan KM 37 Pagai Selatan Mentawai . Posko mediacenter selama 4 bulan didukung oleh peralatan telekomunikasi berbasis satelit menyediakan layanan internet digunakan oleh BNPB, BPBD Mentawai, PMI, TAGANA, SANTANA, RAPI, GMF, IOM, IBU, UNOCHA, Humanity Forum, ArcheNova, Plan Indonesia, Alazhar Peduli, ShelterBox, TSF, wartawan dari berbagai media, dll . Tim juga mengadakan peningkatan kapasitas dibidang Tekhnologi Informasi dan Komunikasi untuk guru Tsanawiyah di Sikakap Mentawai . Selain itu tim mengadakan pemutaran film (layar tancap) untuk pengungsi.

    Tanah longsor di Ciwidey pada Februari 2010 menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Daerah yang jauh dari akses telekomunikasi ini membutuhkan penanganan bencana yang cepat. AirPutih mengirimkan tim dengan mendirikan 1 posko media center selama 2 minggu didukung oleh peralatan telekomunikasi berbasis satelit menyediakan layanan internet. Posko Media Center digunakan oleh BNPB, PMI, TAGANA, IBU, Wartawan dari berbagai media, dll.

    Sumberdaya yang digunakanWasior: 1 staff BPH dan 1 relawan AirPutih ke Wasior dan Manokwari untuk mengelola posko Media Center; 1 staf BPH mengelola www.mediacenter.or.id; PinjamanVsat dan bantuan bandwith dari PT. Pasifik Satelit Nusantara; Pinjaman Mikrotik dari Citraweb Peralatan pendukung AirPutih; Server hosting AirPutih di NOC IndosatM2; Fasilitas kantor.

    YayasanAirPutihLaporanTahun20108

  • Merapi: 1 BPH dan 5 relawan AirPutih ke daerah terdampak erupsi Gunung Merapi; 1 staf BPH mengelola www.mediacenter.or.id; Pinjaman 3 Vsat dan bantuan bandwith dari IndosatM2; 1 mobil dan peralatan pendukung AirPutih; Server hosting AirPutih di NOC IndosatM2; tim Jalin Merapi.

    Mentawai: 4 staff BPH dan 3 relawan AirPutih ke Mentawai untuk mengelola posko Media Center; 1 staf BPH mengelola www.mediacenter.or.id; Pinjaman 2 Vsat dan bantuan bandwith dari IndosatM2; Peralatan pendukung AirPutih; Server hosting AirPutih di NOC IndosatM2.

    Ciweday: 2 staff BPH AirPutih Ciwidey untuk mengelola posko Media Center; Pinjaman 2 Vsat dan bantuan bandwith dari IndosatM2; Peralatan pendukung AirPutih.

    Manfaat yang dirasakan1. Para relawan/organisasi kemanusiaan dan pemerintah dapat mengirimkan laporan

    hasil rapid assessment (wasior, merapi, mentawai, ciweday) ke relasi kerja mereka dengan cepat dan mudah.

    2. Para jurnalis dapat mengirimkan hasil liputan mereka tentang penanganan korban (Manokwari, Merapi, Mentawai, Ciweday) dengan mudah dan cepat .

    3. Para pengungsi dapat menghubungi keluarga mereka untuk memberikan kabar. 4. Para relawan/organisasi kemanusiaan memberikan penanganan kesehatan, air bersih,

    tenda, MCK, logistik bagi 4.943 pengungsi Wasior di Lapangan KODIM Manokwari5. Relawan Jalin Merapi bisa koordinasi dengan Jalin Merapi posko induk, Memberikan

    informasi kondisi perkembangan masing-masing lokasi. Terutama jika terjadi semburan / erupsi dan hujan, Memberikan informasi kebutuhan korban/pengungsi.

    6. Sehingga bisa diantisipasi terjadinya korban jiwa (pengurangan resiko) akibat erupsi dan banjir lahar dingin.

    7. Para relawan/organisasi kemanusiaan memberikan penanganan kesehatan, air bersih, tenda, MCK, logistik bagi korban dan pengungsi di Mentawai. Dengan penanganan yang cepat dan baik, maka bertambahnya korban jiwa bisa dicegah.

    8. Pengungsi merasa terhibur dan mendapatkan semangat baru untuk membangun kembali.

    Evaluasi dan Rekomendasi1. Belum memiliki standart yang baku untuk menentukan keberangkatan ICT

    Emergency/Disaster Response Tim. Jika tidak ditentukan standart ini, keberadaan tim menjadi kurang optimal dilapangan.

    2. Kurangnya sosialisasi layanan telekomunikasi darurat, sehingga para pemangku kepentingan kurang memanfaatkan layanan yang ada.

    3. Minimnya daya dukung transportasi menuju lokasi bencana. Sehingga upaya untuk memberikan dukungan telekomunikasi di lokasi bencana menjadi terhambat. Perlu adanya kerjasama dengan berbagai pihak agar proses keberangkatan Tim bisa lancar.

    2. Open Source Resource Center (OSRC)Belum ada resource centre yang bertujuan non profit di Indonesia. Sementara Yayasan AirPutih mempunyai pengalaman dan kemampuan pada open source. Problem di Indonesia terutama penggunaan perangkat lunak bajakan dan kebutuhan civil society untuk menggunakan OS yang legal juga masih tinggi. Yayasan AirPutih mempunyai ide sebuah

    YayasanAirPutihLaporanTahun20109

  • media yang bisa digunakan untuk berlatih dan mengembangkan perangkat lunak open source agar mudah digunakan oleh masyarakat secara luas.

    Kurikulum dan modul yang bisa digunakan untuk media dan panduan belajar menggunakan perangkat lunak open source yang seharusnya selesai dilakukan pada tahun 2009. Maka pada tahun 2010 ini kurikulum dan 7 modul telah diselesaikan. Modul yang disusun adalah Panduan Penggunaan Aplikasi FOSS Openoffice.org , Panduan Penggunaan Aplikasi FOSS Linux Dasar , Panduan Penggunaan Aplikasi FOSS The Gimp , Panduan Penggunaan Aplikasi FOSS Tuxpaint , Panduan Penggunaan Aplikasi FOSS Management Project Planner , Panduan Penggunaan Aplikasi FOSS Inkscape. Modul-modul tersebut bisa diakses dengan mudah melalui http://pustaka.airputih.or.id/

    Tantangan yang dihadapi selama menyusun modul adalah sulitnya dalam memetakan kebutuhan user dan penyusun modul belum sepenuhnya menguasai materi modul yang dibuat sehingga memakan waktu agak lama, akan tetapi dengan adanya kendala tersebut menjadikan si pembuat modul jadi lebih paham tentang modul yang dibuat .

    Modul-modul ini telah digunakan sebagai alat bantu dan panduan dalam kegiatan migrasi di 12 SKPD pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Sebagai salah satu bahan ajar pada 18 sekolah di Tangerang dan Banten dan panduan belajar bagi 339 peserta pelatihan OSRC.

    Selama tahun 2009, OSRC mengadakan 8 kali pelatihan. 197 (141 Pria dan 56 perempuan) peserta. Sedangkan pada tahun 2010 ini OSRC mengadakan 21 kali pelatihan yang diikuti oleh 339 (242 Pria dan 97 perempuan) peserta. Pelatihan di luar Jakarta sebanyak 7 kali.

    Tantangan yang dihadapi adalah peserta yang tidak konsisten sehingga waktu pelatihan tidak sesuai dengan yang sudah dijadwalkan; Waktu kadang bersamaan dengan kegiatan mereka yang lain ; Jarak dari tempat peserta jauh dan kurang dalam perencanaan penyusunan silabus dan kegiatan pelatihan seperti jadwal, materi, pemateri.

    Dibuat alat bantu (aplikasi) sehingga semua pemateri bisa tetap memonitor kegiatan pelatihan untuk materi yang disampaikan sehingga jika pemateri berhalangan yang diserahi tanggunjawab untuk menggantikan bisa mengetahui materi yang harus disampaikan berikutnya.

    No Nama Kegiatan Manfaat1 Ubuntu Release Party Peserta memperoleh informasi ubuntu 10.04 dan

    BlankOn 4.1; Peserta memperoleh informasi penggunaan aplikasi planner; Peserta bisa memasang Ubuntu

    2 Pelatihan pengembangan BlankOn bersama KOSLA

    Peserta mendapat informasi tentang pengembangan BlankOn; Peserta ikut terlibat dalam proyek pengembangan BlankOn

    3 Pelatihan Pengembangan BlankOn bersama KPLI Bogor

    Peserta memperoleh informasi pengembangan software secara mandiri (bisa membuat distro sendiri) dan terlibat dalam pengembangan BlankOn

    4 Pelatihan Dasar Ubuntu Memperoleh pengetahuan tentang komputer; Dekstop Linux BlankOn dan Pengetahuan FOSS

    YayasanAirPutihLaporanTahun201010

  • 5 Pelatihan rutin hari Minggu Memperoleh pengetahuan tentang komputer ; Dekstop Linux BlankOn dan Pengetahuan FOSS

    6 Sosialisasi OSS untuk SPMAA Lamongan Peserta mengenal penggunaan sabili (software islami); Peserta dapat memasang sabili, Ubuntu, BlankOn Peserta dapat mengenal OpenOffice, Inkscape, Gimp; Peserta dapat memasang Repo, memasang Driver Wifi

    7 Pelatihan IT dan OSS di Teluk Naga Peserta dapat memberikan pelatihan kepada guru-guru SD di teluk naga; Peserta tahu perangkat komputer; Peserta dapat memasang dan mengoperasikan linux; Peserta dapat mengatasi masalah di printer; Peserta tahu konsep jaringan dan bisa membuat kabel jaringan

    8 Pelatihan FOSS Radio Komuntas Padang Peserta mengetahui nama-nama komponen komputer; Peserta dapat merakit komputer; Peserta dapat menginstal Ubuntu

    9 Pelatihan Open Source BSI Peserta memahami perangkat open source; Peserta dapat menginstal BlankOn; Peserta dapat memasang Repository; Peserta dapat mengetahui memasang modul

    10 Sekolah Rakyat untuk MI Al-Istiqomah Pulogadung

    Peserta mengenal perangkat keras dan lunak; Peserta bisa menggunakan komputer; Peserta bisa mengetik di Tuxtype, OpenOffice Writer; Komputer hibah digunakan untuk belajar siswa dan guru di MI Al-Istiqomah Pulogadung

    11 Sosialisasi Open Source Serikat Perempuan Tanpa Batas Boyolali

    Peserta mengenal konsep FOSS dan mampu memasang Linux, menggunakan OpenOffice; Penghematan biaya pembelian perangkat lunak sebesar 60 juta

    12 Loka Karya IT Rumah Tanpa Jendela Jakarta Peserta mengenal teknologi komputer dan mampu mengoperasikan dekstop linux BlankOn; Peserta mampu menggunakan OpenOffice, Inkscape, Gimp

    13 Pelatihan IT untuk Tuna Netra Persatuan Tuna Netra Indonesia Jakarta

    Peserta mengenal perangkat lunak open source dan bisa menggunakan ORCA; mengoperasikan Open Office dan multimedia audio; bisa mengoperasikan perambahan web; Peserta dapat membaca e-book; Menghemat 21 juta

    14 Pelatihan Open Source BSI & UNINDRA Peserta mampu melakukan instalasi linux; Peserta bisa mengoperasikan dekstop linux; Peserta mengkonfigurasi linux (repo, printer, driver); Menghemat 6 juta

    15 Pelatihan Open source Bina Madani Mampang Peserta bisa menggunakan dekstop linux; menginstalasi linux; Peserta mengenal perangkat lunak open source; bisa mengoperasikan OpenOffice; Hemat 6 juta

    16 Pelatihan Open Source STT PLN Peserta bisa mengkonfigurasi repository, driver VGA dan printer

    17 Pelatihan Open Source Grub 3 Cijantung Peserta mengetahui tentang keamanan internet; Peserta mengetahui dasar-dasar jaringan; Peserta mengetahui dasar-dasar HTML dan CSS; Peserta mengetahui mailing list; Peserta mengetahui

    YayasanAirPutihLaporanTahun201011

  • membuat Blog; Peserta mengetahui forum; Peserta mengetahui dekstop linux; Peserta mengetahui social hacking

    18 Seminar Open Source untuk guru-guru di Tangerang

    Peserta mengenal perangkat lunak open source; Peserta bisa menginstal linux; Peserta bisa menggunakan dekstop linux; Peserta mengenal OpenOffice, Gimp, Inkscape; Para guru saling mengenal dan membuka peluang untuk bersama-sama mengembangkan kurikulum TIK berbasis open source

    19 Workshop Open Source untuk guru-guru di Tangerang

    Peserta mengenal perangkat lunak open source; Peserta bisa menginstal linux; Peserta bisa menggunakan dekstop linux; Peserta mengenal OpenOffice, Gimp, Inkscape; Para guru saling mengenal dan membuka peluang untuk bersama-sama mengembangkan kurikulum TIK berbasis open source

    20 Pelatihan IT untuk Tuna Netra bersama Blogger Solo

    Peserta mengenal FOSS bisa menggunakan ORCA; Peserta bisa mengoperasikan dekstop linux BlankOn, OpenOffice, Pemutar audio dengan bantuan ORCA; Peserta merasa lebih mudah dan nyaman menggunakan perangkat lunak open source karena menggunakan bahasa indonesia; Peserta mengenal internet bisa menggunakan Browser; Peserta memperoleh tambahan pengetahuan dari e-book yang dibagikan; Menghemat biaya pembelian aplikasi perangkat lunak untuk 6 komputer yang dimigrasi sebesar 120 juta sistem operasi, office, pembaca layar, AV); Komunitas blogger yang ikut pelatihan dapat menularkan/memberikan pelatihan lagi

    21 Pelatihan OSS di Kementrian Agama Peserta mengenal FOSS; mengetahui kebijakan FOSS di Indonesia; Peserta dapat mengoperasikan linux dekstop, OpenOffice, Gimp, inkscape; 18 Komputer dipasang BlankOn Linux; 1 Orang pengelola lab dapat menginstal linux BlankOn

    Kegiatan OSRC 2010

    Portal www.makeitfossible.web.id dibangun untuk memudahkan masyarakat dalam mencari informasi dan tutorial penggunaan perangkat lunak open source. Selama tahun 2010 sudah ada 26 kontributor yang aktif mengunggah 63 artikel dan tutorial. Antara Mei-Desember 2010 telah dikunjungi 5.260 pengunjung.

    Testimoni atau komentar dari pengguna melalui portal menyampaikan bahwa portal ini membantu memecahkan masalah dalam penggunaan perangkat lunak dan dipergunakan masyarakat untuk dapat diaplikasikan dalam ruang lingkupnya sendiri. Memfasilitasi pengiat FOSS di indonesia untuk dapat mengunggah tulisantulisannya. Sebagai rujukan untuk masyarakat yang mencari informasi mengenai Open Source atau FOSS. Memudahkan masyarakat untuk bertanya mengenai masalah yang dihadapinya untuk mendapatkan sebuah bantuan.

    YayasanAirPutihLaporanTahun201012

  • Sumberdaya yang digunakan4 staf BPH yang terlibat aktif dan 6 staf lainnya memberikan dukungan; Fasilitas kantor; Ruang Pelatihan; 1 Paket hosting (Server, aplikasi, domain, bandwidth); 4 Buku referensi; 1 motor dan 1 mobil untuk transportasi pelatihan; 6 modul OSRC; komunitas KPLI Bogor; komunitas KOSLA; pengurus SPMAA Lamongan; SPTB Boyolali; pengurus Pertuni Jakarta; Rumah Blogger Bengawan Solo.

    Evaluasi dan Rekomendasi1. Selama tahun 2010 aktivitas pengembangan perangkat lunak open source baru masuk

    proses penelusuran perangkat lunak Open Source yang bermanfaat untuk dikembangkan. Karena jenis aplikasi yang harus dikembangkan tidak dicantumkan/dijelaskan sehingga kurang paham jenis aplikasi apa yang harus dikembangkan .

    2. Tahun 2011 proses yang harus dilakukan adalah riset jenis aplikasi apa yang benar-benar dibutuhkan untuk AirPutih dan masyarakat; menentukan SDM yang ada dan anggaran biaya yang ada, memenuhi apa tidak. Alternatif pilihan yang akan dikembangkan (Open BTS dan Open ERP), tetapi tidak menuntut kemungkinan jika ada aplikasi baru yang mau dikembangkan.

    3. Kegiatan penelitian belum terlaksana. Saat ini sudah dibuat milis untuk berdiskusi untuk rencana Penelitian di dunia pendidikan. Draft proposal penelitian dikerjakan bersamasama melalui layanan kolaborasi dokumen di googledocs.

    4. Kapasitas SDM masalah penelitian belum mumpuni. Minim pengetahuan dalam dunia pendidikan. Minim pengetahuan tentang kebijakan pengaturan pemerintah dalam pendidikan TIK. Kurang pengetahuan tentang aplikasi untuk pendidikan TIK sekolah-sekolah di Jakarta.

    5. Aktivitas yang harus dilakukan pada 2011 adalah Situs untuk mengetahui jumlah sekolah di Indonesia (http://dapodik.or.id); Lokakarya (peningkatan kapasitas riset (metode penelitian)) membuat TOR untuk dibahas bersama; Mengembangkan jaringan kerja didunia pendidikan TIK (MGMP TIK, Rumah ilmu).

    3. Hosting: Transparansi dan Akuntabilitas bagi Organisasi Masyarakat Sipil dan KomunitasSebagai media alternatif, web mampu menyampaikan informasi secara luas. Teknologi bisa berupa teks, audio maupun video. Dengan kelebihannya yaitu kemudahan didistribusi, kecepatan penyampaian informasi dan yang paling penting adalah adanya interaksi dengan pembaca atau pengunjung web.

    Selain itu portal atau web sebagai sarana menciptakan transparasi pengelolaan organisasi dan pengelolaan sumber daya publik, transfer pengalaman dan ilmu pengetahuan, publikasi informasi dan data. Organisasi Masyarakat Sipil dan komunitas belum banyak yang memanfaatkan web sebagai media kampanye, berbagi pengalaman, publikasi maupun untuk akuntabilitas serta transparasi pengelolaan organisasi. Sejak tahun 2007, Yayasan AirPutih mengoptimalkan server untuk dimanfaatkan oleh organisasi masyarakat sipil dan komunitas.

    Aplikasi untuk hosting menggunakan free software ISP Control Panel, aplikasi ini bisa memanage layanan hosting dengan baik. Informasi mengenai layanan hosting bisa diakses di

    YayasanAirPutihLaporanTahun201013

  • http://hosting.airputih.or.id. Layanan hosting ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara Yayasan AirPutih dengan IndosatM2 salah satu perusahaan pemberi jasa layanan internet di Indonesia.

    Tahun 2010 dilakukan perbaikan dan peningkatan performa pada aplikasi pengelola hosting IspCP menggunakan versi yang terbaru. Dampak yang dihasilkan adalah aplikasi lebih baik tingkat keamanannya dan peningkatan performa layanan. Penambahan fungsi atau fitur baru pada ISPCP: E-Ticket, Statistik, DNS Konfigurasi . Dan penghematan Rp. 4.000.000,- setiap tahun untuk biaya daftar ulang lisensi setiap tahun.

    Panduan menggunakan IspCP disusun untuk memudahkan 48 lembaga yang memanfaatkan layanan hosting. Sehingga mereka bisa mengelola hosting dengan mudah.

    No Web No Web1 acehjourney.net 24 ardhanaryinstitute.or.id

    2 arusmalaka.or.id 25 aruspelangi.or.id

    3 beritabarito.org 26 bestari.or.id

    4 blog.korbanlumpur.info 27 britzone.or.id

    5 buruhmigran.or.id 28 en.korbanlumpur.info

    6 forum.blankonlinux.or.id 29 forum.korbanlumpur.info

    7 forumwarga.net 30 fprm.or.id

    8 himakom.info 31 hm10pamulang.co.cc

    9 ivaa-aksara.org 32 jarkomsu.or.id

    10 jgm.or.id 33 jpl.or.id

    11 klinikbuku.co.cc 34 konf.blankonlinux.or.id

    12 korbanlumpur.info 35 kp4d.org

    13 kypa-development.org 36 lekpim.or.id

    14 lingkar.or.id 37 majapahit.linux.or.id

    15 malang.linux.or.id 38 mitrafm.or.id

    16 odc-foundation.org 39 oke.or.id

    17 pedulimedia.or.id 40 phinisi2009.com

    18 pnpm-kalteng.org 41 pplhbali.or.id

    19 psanugerah.com 42 psm.or.id

    20 pusakaindonesia.org 43 qbar.or.id

    21 sekolah2000.or.id 44 smarihasta.or.id

    22 sokola.org 45 spmaa.or.id

    23 suaraislam.net 46 zamrud-khatulistiwa.or.id

    47 bmp.or.id 48 Kiridepan.or.id

    Daftar Pengguna Layanan Hosting 2010

    YayasanAirPutihLaporanTahun201014

  • Pada tahun 2010 jumlahnya meningkat menjadi 48 organisasi dan komunitas memiliki web menggunakan hosting yang bisa dijadikan media advokasi, publikasi, edukasi dan interaksi. Mereka secara mandiri mampu melakukan pertukaran informasi melalui web.

    No Komunitas/Lembaga Web1 Jakarta Green Monster www.jgm.or.id

    2 Solidaritas Korban Lumpur Lapindo www.korbanlumpurinfo

    3 Portal Aceh www.acehjurney.net

    4 Bina Masyarakat Peduli www.bmp.or.id

    5 Buruh Migran www.buruhmigran.or.id

    6 SPMAA Lamongan www.spmaa.or.id

    7 KiriDepan www.kiridepan.or.id

    Daftar Asistensi Web dan Lembaga atau Komunitas 2010

    Pelatihan pengelolaan web dan asistensi dilakukan untuk membantu lembaga atau komunitas membangun web bagi organisasinya.

    Mereka memperoleh pelatihan dan asistensi dari Yayasan AirPutih. Materi yang disampaikan adalah pembangunan website, pengelolaan dan pengembangan website. Dengan menggunakan mesin Content Management System (CMS) open source seperti wordpress, joomla, phpbb, plone, drupal dan lain-lain. Secara umum mereka bisa membangun dan mengelola website setelah mendapatkan pelatihan dan asistensi dari Yayasan AirPutih.

    Evaluasi dan Rekomendasi1. Kehati-hatian dalam mengelola hosting perlu dilakukan. Untuk mengantisipasi

    kesalahan dalam menghapus data yang ada.2. Beragamnya konten dari berbagai komunitas dan organisasi masyarakat sipil,

    sebaiknya bisa diagregasi dalam sebuah portal. Sehingga memudahkan pengunjung dalam menerima informasi dalam sebuah portal.

    4. Help Desk OSS Di Propinsi NAD dan DIY Hak atas Kekayaan Intelektual diprakarsai oleh rejim perdagangan bebas. World Intellectual Property Organization (WIPO) menyatakan bahwa perangkat lunak komputer dan sumber kodenya dilindungi oleh hukum yang mengatur tentang hakcipta maupun paten. Sehingga perusahaan perangkat lunak berpemilik (proprietary) merilis produk perangkat lunaknya sedangkan sumber kodenya sebagai rahasia perusahaan.

    Sejak sumber kode menjadi rahasia perusahaan, maka akses publik terhadap sumber kode tersebut dibatasi. Tanpa seizin dari pemilik sumber kode, orang lain tidak boleh menggunakan, mempelajari, mendistribusikan bahkan memperbaiki. Business Software Alliance (BSA), perusahaan yang melakukan advokasi terhadap perangkat lunak proprietary melakukan merilis hasil studi mereka Fifth Annual BSA and IDC Global Software, Piracy Study, 2007. Bahwa Negara Indonesia termasuk negara dengan tingkat pembajakan perangkat lunak yang tinggi.

    YayasanAirPutihLaporanTahun201015

  • Pelanggaran terhadap penggunaan lisensi perangkat lunak berpemilik bisa berakibat hukum. Di Indonesia, salah satu hukum yang mengatur ketentuan pidana penyalahgunaan perangkat lunak berpemilik pada Bab XIII pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Sanksi terberat yang dikenakan terhadap pelanggaran tersebut adalah pidana kurungan penjara maksimal selama 7 tahun atau denda paling banyak Rp5 miliar.

    Sifat masyarakat Indonesia pada dasarnya gotong-royong saling membantu, seperti meminjamkan peralatan (termasuk perangkat lunak) jika orang lain membutuhkan. Kondisi ini semakin terbatasi ketika menggunakan perangkat lunak berpemilik tanpa mengikuti perjanjian pengguna dengan pemilik (end user agreement) atau lisensi yang ditetapkan oleh perusahaan pemilik perangkat lunak.

    Hal ini didukung oleh terbatasnya pengetahuan masyarakat terhadap perkembangan perangkat lunak dewasa ini. Satu-satunya solusi adalah menggunakan perangkat lunak sebagaimana lisensi yang diberikan oleh pembuat atau pemilik perangkat lunak tersebut. Salah satu bentuk lisensi yang sesuai dengan sifat masyarakat kita adalah General Public License (GPL) yang diusung oleh Free Software Foundation (FSF).

    Meskipun sudah ada hukum yang mengatur, namun tingkat pembajakan perangkat lunak di Indonesia tetap tinggi. Karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang Hak Kekayaan Intelektual; Kurangnya kesadaran masyarakat tentang IGOS. Pengenalan IGOS sebagai perangkat lunak open source kepada masyarakat masih belum berjalan maksimal; Kurangnya persiapan dalam petunjuk migrasi kepada pengguna yang akan migrasi ke perangkat lunak open source; Kurangnya persiapan dalam petunjuk pengembangan perangkat lunak open source; Dukungan bantuan secara teknis masih belum tersedia.

    Guna mendorong penggunaan perangkat lunak legal berbasis open source pemerintah Indonesia meluncurukan gerakan Indonesia, Goes Open Source (IGOS) pada tahun 2004 yang dideklarasi oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan Nasional, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, serta Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Gerakan tersebut berlanjut agar gaung lebih luas di sektor pemerintahan, maka pada Mei 2008 gerakan IGOS kembali didengungkan untuk kali kedua oleh 18 instansi pemerintah. Pemerintah sebagai pelayanan publik Surat edaran dari Kementerian Riset dan Tekhnologi dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara kepada seluruh pimpinan pemerintah daerah di Indonesia pada April 2009 membantu percepatan penggunaan perangkat lunak open source di lingkungan pemerintah.

    Pemerintah Kota Yogyakarta, Dinas Sosial Propinsi DIY, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah memberikan respon positif terhadap surat edaran dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara. Yayasan AirPutih bekerjasama dengan Kementerian Negara Riset dan Tekhnologi, Combine Resource Institution, Pusat Pendayagunaan Open Source Software (POSS) Network UGM, Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Jogja, Pengguna Linux Aceh Tengah (Pelita) membantu proses penggunaan perangkat lunak legal berbasis open source di Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan Dinas Sosial Propinsi DIY.

    Mulai Januari - Juni 2009 proses penggunaan perangkat lunak legal berbasis open source dilakukan di Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan Dinas

    YayasanAirPutihLaporanTahun201016

  • Sosial Propinsi DIY. Di kantor pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah 82 komputer telah menggunakan perangkat lunak legal berbasis open source, sedangkan di Yogyakarta 110 komputer. Dengan menggunakan perangkat lunak open source Pemerintah Kota Yogyakarta mampu melakukan penghematan devisa negara sampai Rp. 406.931.250,-. Sedangkan Pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah mampu menghemat devisa negara sampai Rp 303.348.750,- (sistem operasi, aplikasi perkantoran dan anti virus). Dapat menghemat uang negara sebesar Rp 5 Miliar untuk denda penggunaan perangkat lunak bajakan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Secara kualitas 192 komputer tersebut telah menggunakan perangkat lunak yang legal.

    Hasil di atas baru 5% dengan total komputer pendataan awal. Proses penggunaan perangkat lunak open source harus terus dilanjutkan setidaknya sampai dengan tahun 2011 seperti surat dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara. Tantangan yang harus dihadapi adalah sistem birokrasi pemerintahan yang berbelit; Minimnya awearness dan pengetahuan tentang HaKI dari pimpinan kantor dan staf; minimnya pengetahuan tentang tekhnologi komputer para pimpinan kantor dan staf. Perlu adanya helpdesk yang profesional di NAD dan Yogyakarta. Dua helpdesk ini sebagai proyek percontohan yang bisa dijadikan rujukan di tempat lain. Perlu peningkatan kapasitas pada tim helpdesk dari ahli komunikasi agar bisa membangun awearness kepada masyarakat, mampu malayani masalah teknis dengan pendekatan yang baik.

    Dalam jangka panjang, proyek bertujuan untuk menghindarkan Indonesia dari ketergantungan pada perangkat lunak yang mahal dan tertutup. Selain itu, juga memudahkan dan menggairahkan penggunaan perangkat lunak open source di Indonesia. Tujuan jangka pendek, mengimplementasikan perangkat lunak open source di Aceh dan Yogyakarta, dua provinsi yang dirancang sebagai pilot area untuk mengimplementasikan IGOS.

    Aktivitas Masukan (Sumber Daya yang digunakan)

    Keluaran yang dihasilkan

    Manfaat Catatan

    Helpdesk dan Migrasi Aceh TengahKonsolidasi 3 BPH

    14 Anggota tim migrasi (Pelita)

    12 SKPD Aceh Tengah 1 Dekan Fakultas Teknik

    UGP 3 staf Dishubkomintel

    Aceh Tengah

    2 kali rapat koordinasi (tim migrasi)

    (Apn Pelita UGP Pemda Aceh Tengah)

    MOU migrasi Aceh Tengah antara AP Fak. Teknik UGP Pemda Aceh Tengah

    Jadwal pelaksanaan migrasi

    Anggaran biaya migrasi

    Susunan tim pelaksana

    Komunikasi lokal Aceh tengah bisa menjalankan/mengorganisasikan kegiatan migrasi

    Para pihak tahu dan mengerti peran masing-masing

    Proses migrasi dapat diketahui besarnya sumberdaya (waktu, biaya, SDM) yang dibutuhkan

    Mempermudah dalam merekap laporan

    Milis belum berfungsi sebagaimana mestinya

    Waktu pelaksanaan migrasi tidak berjalan sesuai jadwal karena tim harus mengikuti ujian

    YayasanAirPutihLaporanTahun201017

  • migrasi 1 milis internal Form laporan

    migrasi

    Sosialisasi 3 BPH 14 Anggota tim migrasi

    (Pelita) 12 SKPD Aceh Tengah 1 Dekan Fakultas Teknik

    UGP 3 staf Dishubkomintel

    Aceh Tengah

    2 kali rapat organisasi/sosialisasi dengan kepala dinas SKPD di Aceh Tengah yang melibatkan 54 orang (UGP/Pelita, Pemda)

    28 staff Aceh Tengah menerima SK untuk menjadi helpdesk lokal di masing-masing kantor

    Kepala SKPD tahu dan mengerti maksud dan tujuan migrasi

    Memudahkan tim migrasi saat datang ke SKPD karena jelas kontaknya sesuai SK yang dikeluarkan

    Staf kantor tahu tempat bertanya jika mengalami permasalahan pada komputer

    Penerima SK mudah/nyaman dalam menjalankan tugas sebagai helpdesk

    Jumlah komputer pada setiap SKPD belum diketahui

    Migrasi 4 BPH 14 Anggota tim migrasi

    (Pelita) 12 SKPD Aceh Tengah Modul Migrasi

    Linux dasarOOoInkscapeGimp

    60 komputer di 12 SKPD Pemda Aceh Tengah di assesment, 38 komputer dimigrasikan

    14 anggota pelita, 28 staff SKPD Aceh Tengah terlibat proses migrasi

    12 modul cetak disebarkan ke 12 SKPD yang dimigrasikanLinuxOOoInskcapeGimp

    Pendampingan untuk Helpdeks Lokal dalam pengoperasian komputer

    Menghemat 228 juta

    Peningkatan kapasitas bagi 14 pelaksana migrasi dan 28 helpdesk SKPD

    Setiap SKPD mempunyai buku panduan/modul

    Peserta pendampingan mengerti tentang komputer dan cara penggunaannya

    Memberikan pelatihan untuk sekolah atau lembaga lain diluar dari SKPD yang dilakukan diluar jadwal migrasi untuk SKPD

    Informasi lama tersampaikan

    Minim akses internet di lokasi

    Kurang kesadaran mengenai pencatatan/rekap aktivitas

    Perangkapan fungsi kepanitiaan, khususnya sekretaris panitia menjabat sebagai tim pelaksana migrasi.

    Helpdesk dan Migrasi DIY

    YayasanAirPutihLaporanTahun201018

  • Konsolidasi Menentukan target Mengumpulkan pihak-

    pihak yang akan terlibat Membuat dokumen

    kesepakatan

    Combine: akan dikoordinasikan dan belum ada kabar

    POSS UGM (Ubuntu & KPLI)Menyusun TOR (50%)Bersedia terlibat

    ---- Ketergantungan terhadap Combine

    Terdampak erupsi Gunung Merapi/Pemerintah masih fokus di penanganan Gunung Merapi

    Yang harus dilakukan : Menyelesaikan

    TOR Menyusun

    Timeline Menyusun tim Menyusun

    anggaran Ttd MOU

    Tahapan diatas diprepare dulu kemudian diimplementasikan

    5. Penguatan Organisasi; agar organisasi mampu menjalankan program kerja untuk mencapai Visi dan MisiPada Musyawarah Yayasan 2008 ide, gagasan, impian telah dirumuskan dalam suatu tujuan jangka panjang, misi dan roadmap. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai impian jangka panjang tersebut. Karena pada dasarnya ide, gagasan, impian tidak terbatasi oleh waktu, ia akan terus hidup selama ada orang yang melanjutkan untuk mencapainya. Dalam roadmap, Yayasan AirPutih harus melakukan persiapan regenerasi sumber daya manusia sampai dengan 5 tahun kedepan. Maksimal pada tahun 2013 siklus generasi baru mulai berjalan. Sehingga perlu dirumuskan tahapan dan mekanisme regenerasi dalam tubuh organisasi Yayasan AirPutih.

    Dengan wilayah kerja program yang luas, target kerja yang banyak, kontak langsung dengan penerima manfaat yang mempunyai berbagai macam karakter dan berbagai tantangan berat dalam menjalankan program. Sehingga mempunyai potensi disorientasi terhadap tujuan organisasi, konflik antar personal yang dapat menimbulkan menurunnya proses pencapaian visi organisasi. Maka perlu penguatan tim dalam organisasi.

    Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan lembaga perlu dilakukan oleh Yayasan AirPutih, seiring perkembangan tuntutan profesionalitas. Fokus utama peningkatan kapasitas ini adalah pelatihan manajemen organisasi, kemampuan bahasa inggris, kemampuan komunikasi.

    YayasanAirPutihLaporanTahun201019

  • a. Pelaksanaan Manajemen Organisasi

    Untuk melihat pelaksanaan manajemen organisasi selama tahun 2010, ada tiga parameter yang dijadikan rujukan, yakni : (1) Produk Kebijakan; (2) Rekruitmen Staf; (3) Perencanaan dan Monev.

    1. Produk KebijakanProduk kebijakan berupa Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan selama 2009 adalah 4 SK. Produk kebijakan yang lain adalah 22 surat tugas (ST) untuk penugasan kegiatan. Produk kebijakan ini berpengaruh pada sistem kontrol biaya kegiatan (standarisasi biaya kegiatan).

    2. Rekruitmen Staf Rekruitmen Staff karena faktor kebutuhan untuk menjalankan organisasi dan habisnya masa kerja staff. Pada 2010 ada pergantian staf, sehingga total ada 10 staff Yayasan AirPutih dengan perincian 8 di Jakarta dan 2 di Banda Aceh.

    2008 2009 2010Staf AirPutih

    L P L P L P

    7 3 8 4 7 3

    Jumlah Staf BPH tahun 2008 dan 2009 dan 2010

    Yayasan AirPutih terus mendorong untuk melibatkan perempuan dalam kegiatan-kegiatan kami, minimal 30% yang terlibat adalah perempuan.

    Relawan / konsultan / surveyor / asistensi yang terlibat di kegiatan-kegiatan Yayasan AirPutih sebanyak 100 orang. Mereka membantu aktivitas-aktivitas Yayasan AirPutih seperti pelatihan, assessment, sosialisasi, asistensi, pengelolaan server, dan monitoring aktivitas Yayasan AirPutih.

    3. Perencanaan dan Monev Rencana Program Tahunan disusun dalam Rapat Kerja Tahunan dan disahkan dalam forum Musyawarah Yayasan yang diselenggarakan setiap tahun. Merencanakan agenda kerja juga menentukan langkah strategis untuk pencapaian kegiatan. Untuk monitoring dan evaluasi dilakukan setiap 4 bulan sekali dalam rapat kepengurusan serta tim yang terlibat dalam program atau kegiatan. Rapat yang sifatnya teknis dilakukan untuk menentukan langkah program dan kegiatan agar agenda kerja setiap program dapat tercapai secara maksimal. Cakupan dari rapat teknis antara lain persoalan perencanaan dan perkembangan kegiatan, model dan strategi pelatihan serta sosialisasi, agenda pendampingan, pembentukan tim di NAD dan DIY, koordinasi perkembangan program.

    a. Musyawarah Yayasan 2010

    Musyawarah Yayasan merupakan forum tertinggi yang mempunyai wewenang menerima atau menolak pertanggungjawaban pengurus, memilih struktur organisasi dan mengesahkan

    YayasanAirPutihLaporanTahun201020

  • rencana kerja tahunan.

    Keluaran yang dihasilkan Pada Musyawarah Yayasan 2010 yang diselenggarakan pada Maret 2010 selama 2 hari menghasilkan keputusan sebagai berikut

    1. Perubahan Struktur Organisasi Yayasan Dewan Pembina

    M. Salahuddien M. (Ketua) Onno W. Purbo (Anggota) Ahmad Suwandi (Anggota)

    Dewan Pengawas Dudi Gurnadi (Ketua) Henkie Prabancono (Anggota) Ilarius Wibisono (Anggota)

    Dewan Pengurus Nurlina Noertam (Ketua) Indah Yunita Puri (Sekretaris) Naily Mardiana (Bendahara)

    Badan Pelaksana Harian Imron Fauzi Agus Triwanto Nanang Syaifudin Akhmat Safrudin Lisdah Alni Okta Setiawan Ahmad Haris Elita Roni Lubis Mitro

    2. Mengenai kelanjutan program sms 9371 belum ada tindak lanjut kesepakatan antara yayasan AirPutih dengan operator, namun sms masih diterima.

    3. Mengenai hak normative staf untuk standar kesejahteraan pengurus belum ada standarisasinya.

    4. Pola koordinasi antara AirPutih Jakarta dan NAD dalam pencarian dana sudah terpisah, dalam pelaksanaan nya NAD telah melakukan otonomi sendiri dalam pencarian dana.

    5. Penghapusan piutang Ade Firmansyah dan Ahmad Faisal, karena hal tersebut kesalahan yayasan memberikan pinjaman tanpa surat perjanjian.

    6. Laporan keuangan dijadikan acuan untuk membuat kebijakan dalam pengambilan keputusan.

    7. laporan pertanggungjawaban pengurus diterima tanpa syarat.8. Reorganisasi Yayasan ke Perkumpulan: Yayasan divakumkan (tidak dibubarkan).

    Yayasan diberi waktu transisi sampai 3 tahun, dengan perlahan over handle ke perkumpulan. Selanjutnya yayasan tetap ada tetapi vakum.

    9. Dibentuk tim perumus untuk merumuskan ART (Anggaran Rumah Tangga) dan akan mendaftarkan perkumpulan sampai sah menjadi perkumpulan.

    10. Rencana Kerja Organisasi 2010-2011.

    YayasanAirPutihLaporanTahun201021

  • Sumberdaya yang digunakanUntuk menyelenggarakan Musyawarah Yayasan 2010, sumberdaya yang digunakan adalah: 9 staf Badan Pelaksana Harian; 30 anggota komunitas AirPutih; fasilitas kantor (telpon, internet, komputer, layar infocus, peralatan ATK)

    Manfaat yang dirasakan1. Dengan adanya perubahan struktur organisasi Yayasan AirPutih. Personal yang duduk

    dalam struktur organisasi lebih mudah dihubungi dan lebih aktif menjalankan fungsinya dibandingkan dengan struktur yang sebelumnya (bukan sekedar pasang nama). Proses konsultatif, pengawasan dan koordinasi mudah dilakukan untuk memperkuat dan memperlancar program kerja yang dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Harian.

    2. Dengan pertimbangan 9731 membutuhkan effort sehingga Badan Pelaksana Harian bisa memutuskan menggunakan nomor biasa untuk mengembangkan tekhnologi pesan layanan singkat (Short Message Service).

    3. Pengurus membuat renumerasi gaji yang mempunyai dasar penilaian. Sehingga memudahkan dalam menentukan standart gaji yang diberikan sesuai tugas dan jabatan.

    4. Penyelenggaraan Musyawarah Yayasan membiasakan anggota untuk mengeluarkan pendapat, tanggapan atau saran. Proses ini penting agar setiap orang bisa terlibat dan berpartisipasi sehingga program berjalan dan target tercapai serta memberikan dampak dan manfaat seperti yang direncanakan.

    5. Sebagai organisasi yang dinamis dan dibentuk oleh komunitas. Forum Musyawarah ini memberikan dampak tali persaudaraan dan silaturahmi antar anggota tetap terjalin. Karena anggota adalah sumber daya yang paling besar pada setiap kegiatan organisasi.

    b. Rapat Badan Pelaksana Harian

    Rapat Badan Pelaksana Harian adalah rapat yang dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Harian. Rapat-rapat ini dilakukan untuk koordinasi, pengawasan dan evaluasi kegiatan-kegiatan AirPutih.

    Keluaran yang dihasilkan 1. Tanggal 12 Februari 2010 Persiapan Audit (memakai auditor Amir Hadyi) dan Muyas

    (menyusun laporan tahunan). 2. Tanggal 4 Maret 2010 Membuat susunan acara dan susunan panitia Muyas 2010 dan

    peralatan yang dibutuhkan untuk Muyas. 3. Tanggal 6 April 2010 Membahas kegiatan OSRC (FOSS, Helpdesk Aceh dan Jogja,

    Sosialisasi/kampanye, Pelatihan, workshop dan seminar).4. Tanggal 13 April 2010 Persiapan lomba desain poster dan rilis ubuntu party 10.04. 5. Tanggal 19 April 2010 Review kesiapan lomba desain poster, anggaran lomba, alur

    penilaian juri, penentuan slogan di brosur. 6. Tanggal 7 Mei 2010 Pengisian konten di OSRC dihentikan dulu, artikel yang ada

    sudah cukup dan Launcing portal makeitfossible. 7. Tanggal 20 Mei 2010 Diskusi migrasi di Aceh Tengah: 8. Tanggal 21 Mei 2010 Persiapan final lomba. 9. Tanggal 28 Agustus 2010 Hibah komputer chevron 10. Tanggal 24 September 2010 evaluasi kegiatan pelatihan SPTB Boyolali,

    Pengembangan Jaringan informasi komunikasi untuk pengurangan resiko bencana, diskusi persiapan seminar di Adzakia Islamic School, Jadwal pelatihan OSRC (RTJ,

    YayasanAirPutihLaporanTahun201022

  • Pertuni, MI Pulogadung, BSI dan Bina Madani) 11. Tanggal 13 Oktober 2010 Membahas rencana pindahan kantor, distribusi PC ke 10

    Lembaga penerima donasi di Tangerang. 12. Tanggal 11 November 2010 Evaluasi seminar dan workshop FOSS di Adzakia Islamic

    School.

    Kendala yang dihadapi oleh BPH dalam menjalankan rapat adalah: Kesulitan merangkai kalimat yang jelas, padat dan terstruktur; Suasana rapat masih tegang sehingga kurang nyaman; Kurang terbiasa mengikuti rapat (offline); Sungkan /malu berbicara di forum; Tidak fokus / banyak pikkran; Agenda / data / bahan kurang lengkap; rapat tidak terjadwal dengan baik (belum ada waktu yang disepakati).

    Disarankan untuk diadakan rapat evaluasi setiap bulan dengan kriteria : - Agenda jelas (ada batasan) - Bahan rapat sudah ada/siap. - Konkrit/Solusi (pengambilan keputusan) - Peserta rapat aktif/kontributif.

    Sumberdaya yang digunakanRapat Badan Pelaksana Harian, sumberdaya yang digunakan adalah: 8 staf Badan Pelaksana Harian; Ruang Rapat; fasilitas kantor (telpon, internet, komputer, layar infocus, peralatan ATK)

    Manfaat yang dirasakan1. Semua staf Badan Pelaksana Harian bisa mengikuti perkembangan kegiatan atau

    program.2. Rencana kegiatan lebih kuat konsepnya, karena dibantu oleh peserta rapat berupa

    masukan dan kritik yang membangun.3. Kendala dan hambatan bisa terpetakan dan dirumuskan strategi teknis untuk

    mengatasinya

    c. Rapat Pengurus, Pengawas dan Pembina

    Rapat ini merupakan rapat untuk membahas permasalahan organisasi secara umum dan strategis yang dihadiri oleh Badan Pelaksana Harian, Pengurus, Pengawas dan Pembina. Rapat-rapat ini dilakukan untuk koordinasi, pengawasan dan evaluasi kegiatan-kegiatan AirPutih.

    Keluaran yang dihasilkan Hasil-hasil keputusan rapat :

    1. Tanggal 19 Maret 2010 Mekanisme koordinasi dan pelaporan antara pembina, pengawas dan pengurus.

    2. Tanggal 23 Maret 2010 Membahas tentang perkumpulan, pengurusan legalitas perkumpulan dan penyelenggaraan Munas pertama.

    3. Tanggal 7 April 2010 Membahas renumerasi penggajian, kontrak kerja staf, pajak, asuransi dan program.

    4. Tanggal 25 Juni 2010 Membahas Renumerasi penggajian dan kontrak kerja. Perkembangan kerjasama dengan Ford Foundation, Update kegiatan (Lomba desain poster, camp sambel, program KPP, kerjasama strategis)

    YayasanAirPutihLaporanTahun201023

  • 5. Tanggal 5 Juli 2010 Membahas mengenai riset AirPutih (ford foundation) 6. Tanggal 13 Juli 2010 membahas renumerasi dan sistem penggajian staf AP dan

    proposal AP dengan Ford Foundation.7. Tanggal 24 Desember 2010 Regenerasi kepengurusan (koordinator BPH), Transisi dari

    yayasan ke perkumpulan, perubahan rencana bisnis Hivos.

    Dikarenakan kesibukan tidak semua dewan Pembina, Pengawas dan Pengurus bisa hadir dalam setiap rapat. Adanya perbedaan pendapat dalam dewan Pembina secara esensial yang mengakibatkan pelaksana harian bingung dalam menjalankan teknisnya.

    Sumberdaya yang digunakanSumberdaya yang digunakan adalah: 10 staf Badan Pelaksana Harian; 3 Pengurus; 3 Pengawas; 3 Pembina; Ruang Rapat; fasilitas kantor (telpon, internet, komputer, layar infocus, peralatan ATK)

    Manfaat yang dirasakan1. Pembina, Pengawas memperoleh informasi perkembangan program organisasi secara

    utuh dan kendala-kendala yang dihadapi.2. Renumerasi gaji yang jelas dan mempunyai dasar penilaian memudahkan dalam

    menentukan standar gaji yang diberikan sesuai tugas dan jabatan.3. Terjalinnya kerjasama antara AirPutih dengan Ford Foundation untuk memberikan

    asistensi kepada para mitra Ford Foundation dan penguatan organisasi.4. Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan AirPutih selesai sebagai pedoman organisasi

    yang selanjutnya perlu disahkan pada forum Musyawarah Nasional.

    Rapat lebih banyak dilakukan secara online, karena wilayah kerja cakupannya jauh. Sehingga untuk menghemat waktu dan biaya, maka rapat dilakukan secara online melalui media internet seperti email, messenger dan milis. Rapat rapat teknis ini menyangkut beberapa hal, antara lain: (1) Rapat kepengurusan; (2) Audit Keuangan; (3) Rapat pemberangkatan dan perkembangan tim tanggap darurat; (4) Persiapan pelatihan; (5) Koordinasi open source di NAD dan DIY; (6) Penyusunan program kegiatan tahunan.

    b. Penataan Administrasi dan Kesekretariatan

    Pedoman administrasi organisasi yang sudah dibuat dan diputuskan pada 2008, telah menjadi pegangan dalam penataan administrasi dan kesekretariatan.

    1. Surat Masuk dan Surat KeluarUntuk surat masuk terdiri atas 3 kategori yakni yang berasal dari Organisasi Non Pemerintah, Pemerintah dan lainnya. Total surat masuk via kurir, faximile dan email selama tahun 2009 sebanyak 65 surat. Untuk organisasi non pemerintah sebanyak 19 surat, sifat suratnya berupa undangan diskusi, kongres, rapat, seminar, seruan aksi dan informasi aktifitas lainnya. Surat dari Instansi Pemerintah sebanyak 21 surat berupa koordinasi, undangan seminar, diskusi, dan ucapan terimakasih. Sumber lainnya adalah dari perusahaan, konsultan dan pribadi. Total surat dari lainnya sebanyak 23. Sifat surat seperti penawaran akuntan publik, penawaran produk hardware untuk pengadaan barang, pelatihan, workshop, undangan pernikahan dan lain-lain.

    Untuk surat keluar tercatat sebanyak 69 baik internal (undangan rapat, surat keterangan,

    YayasanAirPutihLaporanTahun201024

  • udangan diskusi) maupun eksternal (undangan seminar, workshop, ucapan terimakasih).

    2. Inventaris Logistik dan PemeliharaanDengan adanya program Open Source Resource Center (OSRC) pada tahun 2008, Yayasan AirPutih melakukan penambahan peralatan untuk menunjang kegiatan pelatihan OSRC. Peralatan tersebut adalah 22 unit komputer, 1 unit server, meja, kursi, whiteboard, UPS, Projector, Screen Projector.

    Ada empat cakupan bentuk pemeliharaan yakni pemeliharaan peralatan kesekretariatan, kendaraan, OSRC, ICT Disaster.

    Banyak peralatan yang rusak dan habis masa penyusutannya, sehingga menghambat daya dukung operasional kegiatan. Untuk program ICT for Emergency/Disaster peralatan yang perlu diperbaharui adalah laptop, GPS, printer, alat keamanan/safety, peralatan komunikasi seperti HT.

    c. Pemenuhan Hak Normatif Staf

    Untuk meningkatkan kesejahteraan, kinerja dan memberikan perlindungan kesehatan bagi staf, pada tahun 2010 berdasarkan rekomendasi hasil Musyawarah Yayasan 2010, Pengurus membuat Sistem dan Peraturan Penggajian bagi Personil Badan Pelaksana Harian. Adapun rincian pemenuhan hak normatif ini, sebagai berikut :

    1. Gaji Sejak bulan Juli 2010 penentuan gaji didasarkan atas komponen sebagai berikut : Gaji Pokok; Jabatan Struktural ; Tingkat Pendidikan Formal; Pengalaman di LSM / Ornop; Pengalaman di Bidangnya ; Tunjangan Masa Kerja; Status Marital

    Ada 10 orang staf tetap yang mendapatkan gaji selama tahun 2010. Dan 15 orang memperoleh salary/gaji sesuai dengan ruang lingkup kegiatan dan program.

    Renumerasi dan Sistem penggajian ini memudahkan BPH dalam menentukan standart gaji yang diberikan sesuai tugas dan jabatan.

    2. Asuransi / Tunjangan KesehatanTahun 2010 dalam rapat diputuskan menggunakan jasa asuransi untuk rawat inap, sedangkan rawat jalan menggunakan metode reimburst relatif lebih cepat dan dikelola langsung oleh staf.

    d. Penataan Sistem Keuangan dan Sumber Pendanaan

    1. Audit KeuanganAudit keuangan periode 1 Januari 31 Desember 2010, dilakukan pada bulan Februari 2011. Pihak auditor berasal dari Kantor Akuntan Publik Amir Hadyi. Hasil audit adalah laporan keuangan Yayasan AirPutih disajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Surat Manajemen dari KAP Amir mengenai penataan sistem keuangan di AirPutih adalah sebagai berikut:

    YayasanAirPutihLaporanTahun201025

  • Kondisi 1. Laporan Laba Rugi pada software akuntansi yang digunakan oleh Yayasan AirPutih

    tidak dapat menampilkan secara langsung laporan per proyek, melainkan secara umum per kelompok biaya. Sehingga antar format satu dengan yang lain dapat berbeda nilai biayanya.

    2. Pengarsipan supporting dokumen kurang lengkap dan rapi. 3. Uang muka tidak dicatat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) AirPutih

    dan tidak ada konsistensi pengelolaan pos uang muka.

    Kriteria 1. Setiap format laporan pada software akuntansi Yayasan AirPutih, terutama laporan

    laba rugi dengan laporan proyek, biayanya harus saling berhubungan dan memiliki nilai biaya yang sama antara format satu dengan yang lainnya.

    2. Pengarsipan bukti-bukti dan dokumen-dokumen keuangan lainnya dilakukan untuk dapat pihak lain membacanya dengan jelas, yaitu dengan cara memberi kode induk dan kode turunannya pada setiap dokumen.

    3. Pertanggungjawaban uang muka sebaiknya segera dilakukan setelah kegiatan berakhir dan sisa uang muka dikembalikan sesuai dengan sumber dana saat uang muka diberikan.

    Penyebab 1. Perbedaan nilai biaya pada laporan laba rugi dan laporan proyek pada software

    akuntansi Yayasan AirPutih disebabkan karena tidak adanya security/warning alert pada softwarenya yang dapat mencegah salah masuknya biaya di laporan proyek yang tidak sesuai dengan laporan laba rugi.

    2. Staf yang menempati posisi keuangan masih memerlukan peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan sesuai dengan karakteristik organisasi nirlaba, misalnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia terutama PSAK 45.

    3. Kurang disiplinnya pengelolaan pos uang muka karena cepatnya aktivitas yang ada pada Yayasan AirPutih dan kegiatan yang lebih banyak dilakukan diluar kota.

    Akibat 1. Kurangnya sistem proteksi yang ada pada software akuntansi Yayasan AirPutih

    menyebabkan user dapat salah mengelompokkan biaya dan berbeda kelompok biaya pada format laporan laba rugi ataupun laporan proyek.

    2. Laporan keuangan organisasi disusun belum sesuai dengan prinsip dan standar yang berlaku umum di Indonesia.

    3. Pengelolaan pos uang muka tidak teratur dan tidak sesuai dengan SOP Yayasan AirPutih

    Rekomendasi/saran 1. Kami merekomendasikan Yayasan AirPutih untuk memberikan pelatihan keuangan

    tambahan untuk staf keuangan. 2. Kami merekomendasikan Yayasan AirPutih untuk mengganti software akuntansi

    dengan yang lebih baik. 3. Kami menyarankan untuk lebih teratur dalam mengelola pos uang muka dengan

    melihat sumber dana penarikan uang muka.

    YayasanAirPutihLaporanTahun201026

  • Respon Badan Pelaksana Harian1. Pelatihan keuangan tambahan akan diberikan kepada staf keuangan. 2. Mengenai digantinya software akuntansi akan dipertimbangkan lebih lanjut. 3. Pengelolaan pos uang muka akan lebih baik dikemudian hari.

    2. Penggalangan Sumber PendanaanTahun 2010, penggalangan sumber pendanaan organisasi berasal dari donatur dalam bentuk hibah dan kerjasama program.

    Hivos ID130I01

    Kerjasama dengan HIVOS didasarkan pada kesepakatan nomor ID 130101 tanggal 1 Juli 2007 bagi kegiatan Strengthening Citizens through the Use of Information Technology and Open Source Software, dengan periode program mulai dari 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2009 dengan total donasi sebesar EUR 80,600. Berdasarkan adendum 1255/1.8.2/BW/sl tanggal 16 Oktober 2008, dinyatakan adanya penambahan anggaran sebesar EUR 30,000. Ruang lingkup kegiatannya adalah pengembangan organisasi Yayasan AirPutih, Open Source Resource Center dan Proyek Percontohan Implementasi OSS di propinsi NAD dan DIY.

    Berkaitan dengan hibah, untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Yayasan AirPutih telah menerima dana dari HIVOS 64.600 dan 40.000 atau setara dengan Rp 859.303.400 dan Rp 498.880.000. Pengeluaran untuk tahun proyek yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 sebesar Rp 487.775.806 dan Rp 228.230.794.

    Untuk periode 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Yayasan Air Putih telah menerima dana dari HIVOS jumlah 6.000 atau setara dengan Rp 96.462.000 pada tanggal 20 Maret 2009. Pengeluaran atas proyek untuk periode dari tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp 558.423.857.

    Sisa saldo pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp 180.214.943 telah dibawa ke program berikutnya HIVOS The Strategic Use of Free and Open Source Software for Government and Disaster Responses in Indonesia berdasarkan ID130I02 Nomor persetujuan tanggal 26 November 2009 untuk periode dari 1 Juli 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

    Hivos ID130I02

    Pada tanggal 26 Nopember 2009 telah ditandatangani kesepakatan baru dengan nomor ID130102 untuk kegiatan The Strategic Use of Free and Open Source Software for Government and Disaster Responses in Indonesia, dengan periode program mulai dari 01 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan total donasi sebesar EUR 126,500. Ruang lingkup kegiatannya adalah pengembangan organisasi Yayasan AirPutih, Open Source Resource Center, Proyek Percontohan Implementasi OSS di propinsi NAD dan DIY serta kegiatan ICT Disaster/Emergency Response.

    Berkaitan dengan hibah, untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009, Yayasan Air

    YayasanAirPutihLaporanTahun201027

  • Putih telah menerima dana dari jumlah HIVOS 56.500 atau setara dengan Rp 778.457.000 pada tanggal 14 Desember 2009.

    Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, Yayasan Air Putih telah menerima dana dari HIVOS 25.000 atau setara dengan Rp 274.575.000 pada tanggal 23 Juni 2010 dan 20.000 atau setara dengan Rp 236.960.000 pada tanggal 26 November 2010. Pengeluaran atas proyek untuk periode dari tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 sebesar Rp 598.647.839.

    The Indonesian International Education Foundation (IIEF)

    International Indonesia Education Foundation, yang selanjutnya disebut IIEF, melalui Ford Foundation berdasarkan perjanjian 1100-0121 tanggal 26 Juli 2010 Yayasan AirPutih telah diberikan dana sebesar USD 662,22 atau setara dengan Rp 5.960.000 untuk memberikan dukungan kegiatan Penugasan periode 27 Juli 2010 - 30 Juli 2010. Proyek ini adalah untuk berpartisipasi pada Pertemuan Mitra Ford Foundation Sumber Daya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan di Kaliandara, Pandaan.

    Berkaitan dengan hibah untuk periode 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, Yayasan Air Putih menerima dana dari IIEF Rp 5.960.000 pada tanggal 19 Agustus 2010. Pengeluaran atas proyek untuk periode dari tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.560.000.

    Ford Foundation

    Ford Foundation bekerjasama dengan Yayasan AirPutih dengan nomor proyek 1105-0501 tentang Research on the Telecommunications Regulatory Environment in Indonesia and to Develop Strategies and Applications that Help Civil Society Groups Maximize Mobile Devices as a Communications Platform. Ford Foundation memberikan dukungan dana sebesar USD 150.000 atau setara dengan Rp 1.350.000.000 untuk periode 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2012 berdasarkan perjanjian hibah tanggal 5 Agustus 2010.

    Berkaitan dengan hibah untuk periode 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, Yayasan Air Putih telah menerima dana dari Ford Foundation sebesar US $ 75,068.68 atau setara dengan Rp 672.615.450 pada tanggal 30 Agustus 2010. Pengeluaran atas proyek untuk periode dari tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 sebesar Rp 75.491.105.

    Resume Kegiatan Tahun 2010 Yayasan AirPutih Regional Aceh

    A. PendahuluanYayasan AirPutih Regional Aceh, dalam menyelenggarakan kegiatannya terbagi atas kegiatan-kegiatan yang merupakan pendelegasian dari Yayasan AirPutih Pusat dan kegiatan-kegiatan yang secara mandiri dilakukan oleh Yayasan AirPutih Regional Aceh. Pendelegasian kegiatan ini dilakukan baik berdasarkan segi pendanaan, teritorial ataupun tujuan kegiatannya. Kegiatan-kegiatan yang mandiri, baik sumber pendanaan maupun pelaksanaannya menjadi hak dan kewajiban dari Yayasan AirPutih Regional Aceh.Dalam hal pelaporan, tidak dibedakan antara kegiatan-kegiatan yang sifatnya pendelegasian maupun mandiri, artinya semua kegiatan Yayasan AirPutih Regional Aceh

    YayasanAirPutihLaporanTahun201028

  • tetap dilaporkan kepada Yayasan AirPutih Pusat, seperti sebagaimana seharusnya.

    B. Kegiatan Delegasi AP Jakarta. I. Migrasi OSS Kabupaten Aceh Tengah

    Secara administratif, kegiatan ini berada di bawah kewenangan Koordinator OSRC. Peran dan keberadaan Regional Aceh hanyalah sebagai kepanjangan tangan dari Koordinator OSRC, termasuk dalam hal kebijakan implementasi program.

    II. Misi ERT Tsunami Mentawai

    C. Kegiatan Mandiri AP Regional Aceh I. Continuous Implementation of The Lhokseumawe SIMPUS Program

    a. Latar Belakang ProgramProgram ini merupakan keberlanjutan dari program SIMPUS sebelumnya, yang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi terkini oleh GTZ terhadap Kota/Kabupaten yang masuk dalam kategori SIMPUS terbaik. Kota Lhokseumawe dalam hal ini dianggap memenuhi kriteria tersebut, sehingga dinilai layak untuk mendapatkan apresiasi dengan program pendampingan lanjutan.

    b. Waktu pelaksanaanProgram ini berjalan mulai 1430 April 2010, berlokasi di Kota Lhokseumawe.

    c. Fokus dari program lanjutan ini adalah sebagai berikut: i. memberikan bimbingan teknis mengenai permasalahan yang terjadi atau

    ditemukan dalam aplikasi SIMPUS ii. memberikan bimbingan teknis mengenai tingkat validitas data SIMPUS iii. melakukan pelatihan penanganan perawatan perangkat SIMPUS iv. memberikan asistensi kepada staf Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe

    mengenai mekanisme pengumpulan data, strategi pengolahan data dll terkait dengan program SIMPUS.

    d. PatnerDalam pelaksanaan Program Implementasi Berkelanjutan Untuk SIMPUS Kota Lhokseumawe ini, Yayasan AirPutih Regional Aceh berpatner dengan: i. GTZ Health Management System sebagai penyandang dana. ii. Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe sebagai penerima manfaat iii. Puskesmas di Kota Lhokseumawe sebagai penerima manfaat, yaitu:

    Puskesmas Mon Geudong Puskesmas Banda Sakti Puskesmas Muara Dua Puskesmas Blang Mangat Puskesmas Blang Cut

    e. Pencapaian i. tersusunnya RAB Perawatan Perangkat SIMPUS per-tahun untuk seluruh

    puskesmas di Kota Lhokseumawe.

    YayasanAirPutihLaporanTahun201029

  • ii. Terselenggaranya pelatihan bagi 32 staf SIMPUS dan SP2TP dari puskesmas-puskesmas di Kota Lhokseumawe mengenai materi perawatan dan troubleshooting perangkat SIMPUS.

    iii. Terselenggaranya pelatihan pengolahan data SIMPUS menggunakan EPI Info kepada seluruh staf SIMPUS dan SP2TP.

    iv. Tercapainya kesepakatan penyeragaman waktu tutup data base tahunan antara Puskesmas dan Dinkes Kota Lhokseumawe, yaitu per-30 April.

    v. Tercapainya solusi atas eror aplikasi SDTK pada saat proses convert data base SIMPUS, sehingga staf puskesmas dapat tetap bekerja dengan menggunakan aplikasi SDTK tanpa harus menunggu perbaikan aplikasi SDTK dari Dinkes Provinsi.

    vi. Rekomendasi untuk melakukan harmonisasi proses dan materi pendataan antar tiap bagian di Dinas Kesehatan Kota, agar tidak terjadi data ganda dan lebih efisien.

    II. Seminar FOSS Dalam Kurikulum TIK Sekolah a. Latar Belakang Program

    Dalam dunia pendidikan, manfaat terbesar dari FOSS adalah bahwa dengan menggunakan FOSS, maka siswa akan terlatih untuk menghargai Hak Kekayaan Intelektual, terdidik sejak dini untuk memerangi penggunaan aplikasi ilegal/bajakan, serta mendapatkan kesempatan yang lebih besar dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi komputer. Fakta bahwa sebagian besar sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan komputernya, menggunakan aplikasi ilegal/bajakan, sungguh menyedihkan. Ketidakmampuan sekolah untuk membeli aplikasi legal, menjadi alasan utama mereka memilih menggunakan aplikasi ilegal, sehingga secara tidak sadar budaya ini menular kepada para siswa. Namun saat ini, FOSS telah memberikan alternatif lain bagi dunia pendidikan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi komputer bagi para siswa. Ketersediaan berbagai macam aplikasi pendidikan yang berbasis FOSS, tidak perlu diragukan lagi. Oleh karenaitu, sudah saatnya bagi dunia pendidikan di Indonesia untuk mulai beralih kepada penggunaan FOSS sebagai salah satu alternatif yang dapat menunjang program pendidikan murah bagi rakyat.

    b. Waktu PelaksanaanPelaksanaan Seminar FOSS dalam Kurikulum TIK dilakukan pada tanggal 4 Mei 2010, bertempat di Aula Fakultas MIPA Unsyiah.

    c. Fokus kegiatan seminar FOSS dalam Kurikulum TIK Sekolah ini adalah sebagai berikut: i. melakukan sosialisasi terhadap implementasi FOSS dalam Kurikulum

    TIK di sekolah. ii. Peserta (pelaku pendidikan) paham tentang pentingnya menggunakan

    perangkat lunak legal yang berbasis FOSS . iii. Peserta seminar memahami tentang alternatif penyelenggaraan

    pendidikan teknologi dan informasi secara murah dengan mengunakan aplikasi berbasis FOSS.

    iv. Sebagai sarana berbagi pengalaman dalam penerapan FOSS pada

    YayasanAirPutihLaporanTahun201030

  • kurikulum TIK di sekolah. v. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para guru dan siswa di

    Banda Aceh dalam hal penerapan FOSS pada kurikulum TIK di sekolah.

    d. PatnerPara patner yang terlibat dalam kegiatan Seminar TIK ini adalah sebagai berikut: i. Yayasan AirPutih sebagai penyandang dana ii. POSS Unsyiah sebagai penyandang dana iii. KPLI Aceh sebagai pelaksana kegiatan iv. Pelajar dan Guru dari SMA/sederajat se-Banda Aceh sebagai penerima

    manfaat v. komunitas IT sebagai penerima manfaat vi. Lembaga Bimbel sebagai penerima manfaat vii. Dekan Fakultas Tehnik UGP sebagai nara sumber viii. Kepala Sekolah MtsN 2 Takengon sebagai nara sumber ix. Rusmanto (Pimred Info Linux) sebagai nara sumber

    e. PencapaianBeberapa hal yang dapat dicapai dari seminar ini adalah: i. terselenggaranya seminar FOSS dalam Kurikulum TIK Sekolah ii. peserta memahami bahwa dengan kurikulum berbasis kompetensi, FOSS

    mampu dijadikan alternatif penyelenggaraan pendidikan secara murah dan legal. Hal ini sudah dipraktekkan oleh MtsN 2 Takengon dan Universitas Gajah Putih Takengon.

    iii. Peserta memahami fakta bahwa FOSS juga sudah merambah ke dunia kerja, sehingga kekhawatiran akan anak didiknya yang tidak mampu bersaing apabila belajar FOSS terbantahkan

    iv. terdokumentasikannya sejauh mana pemahaman para guru dan siswa di Banda Aceh mengenai FOSS melalui hasil kuisioner.

    III. E Mate Summer Camp 2010 a. Latar Belakang Program

    Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini AirPutih Regional Aceh juga terlibat dalam pelaksanaan E Mate Summer Camp 2010. Pada pelaksanaan kali ini, yang berbeda adalah bertambahnya delegasi dari Taiwan yang turut serta dalam rangkaian kegiatan Summer Camp. Kalau pada tahun-tahun sebelumnya Summer Camp hanya melibatkan para mahas