11
Akhir Masa Kanak-Kanak By Listy, Siska & Vira 04 Nov 2007 7 Komentar by tafany in Psikoper BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Masalah Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara, menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku. Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku dengan berakhirnya periode ini, dan anak mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis untuk memasuki masa remaja. Perubahan fisik yang terjadi menjelang berakhirnya masa kanak-kanak menimbulkan keadaan ketidakeimbangan dimana pola kehidupan yang sudah terbiasa menjadi terganggu dan anak selama eberapa saaat merasa terganggu sampai tercapainya penyesuaian diri terhadap perubahan ini. Perubahan fisik yang menonjol tadi juga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap. I. 2. Permasalahan

Akhir masa kanak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Akhir masa kanak

Akhir Masa Kanak-Kanak By Listy, Siska & Vira

04 Nov 2007 7 Komentar

by tafany in Psikoper

BAB I

Pendahuluan

I. 1. Latar Belakang Masalah

Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba

saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir, masa akhir

kanak-kanak di tandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Bagi sebagian besar

anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, juga bagi anak

yang telah pernah mengalami situasi prasekolah selama satu tahun. Sementara,

menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru dari kelas satu, kebanyakan

anak berada dalam keadaan tidak seimbang. Anak mengalami gangguan emosional

sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerjasama. Masuk kelas satu, merupakan

peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan

perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi

perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan

dalam sikap, nilai, dan perilaku dengan berakhirnya periode ini, dan anak

mempersiapkan diri, secara fisik dan psikologis untuk memasuki masa remaja.

Perubahan fisik yang terjadi menjelang berakhirnya masa kanak-kanak menimbulkan

keadaan ketidakeimbangan dimana pola kehidupan yang sudah terbiasa menjadi

terganggu dan anak selama eberapa saaat merasa terganggu sampai tercapainya

penyesuaian diri terhadap perubahan ini. Perubahan fisik yang menonjol tadi juga

dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap.

I. 2. Permasalahan

Page 2: Akhir masa kanak

Melihat dari penjabaran di atas, maka dapat kita lihat bahwa ternyata pada akhir

masa kanak-kanak terjadi banyak perubahan yang kemudian berdampak pada

perubahan sikap. Oleh karena itu dapat ditarik beberapa akar permasalahan dari

uraian latar belakang di atas, yaitu :

1. Berapakah rentang atau batasan usia akhir masa kanak-kanak? Mengapa

kemudian terjadi perbedaan pada tahapan akhir si anak pada proses

penyesuaian dirinya?

2. Mengapa masa akhir kanak-kanak dianggap begitu significant untuk di bahas?

3. Apa saja perubahn yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak dilihat dari

perubahan secara fisik maupun pfikis?

I. 3. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah „Psikologi

Perkembangan‟, dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-

kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak. Hal ini penting untuk

kita ketahui karena nantinya kitalah yang akan berhubungan langsung dengan

pembahasan dalam makalah ini.

I. 4. Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini, kami menggnakan proses pencarian terhadap

buku-buku yang relevan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak, selain itu

kami juga mengadakan searching di website untuk mencari bahan yang sesuai dengan

makalah ini.

BAB IIPembahasan

Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai sepuluh

tahun sampai dengan anak mengalami kematangan seksual yaitu sekitar tiga belas

tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun agi anak laki-laki, oleh oang tua

Page 3: Akhir masa kanak

disebut sebagai „usia yang menyulitkan‟, „tidak rapi‟, atau „usia bertengka‟r, oleh

para pendidik disebut sebagai „usia berkelompok‟, „usia penyesuaian‟, atau „usia

kreatif‟. Pertumbuhan fisik yang lambat pada ahir masa kanak-kanak dipengaruhi

oleh kesehatan, gizi, imunisasi, sex, dan intelegensi.

Keterampilan pada akhir masa kanak-kanak secara kasar dapat digolongkan kedalam

empat kelompok besar yaitu keterampilan menolong diri, keterampilan menolong

social, keterampilan sekolah, dan keterampilan bermain. Sampai dengan tingkat

tertentu semua keterampilan ini depebngaruhi oleh perkembangan pilihan

penggunaan tangan.

Semua bidang dalam berbicara, ucapan, kosakata, dan strukutur kalimat

berkembang pesat seperti halnya pengertian, namun isi pembicaraan cendeung

merosot.

Anak yang lebih besar mengendalikan ungkapan-ugkapan emosi secra terbuka

dan menggunakan katarsis emosi untuk meredakan diri dari emosi-emosi yang

terkekang sebagai akibat dari tekanan sosial untuk mengendalikan emosinya.

Peraihan dari masa akhir kanak-kanak ke masa awal pubertas dapat dilihat

dari ciri-ciri sebagai berikut :

1. Seorang anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi.

2. Anak mulai bersikap kritis.

Faktor yang dapat mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak adalah

sebagai berikut[1] :

1. Faktor heredokonstitusionil

2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)

a. Faktor heredokonstusionil adalah Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur

yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu.

Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang

membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter.

Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism

adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak

Page 4: Akhir masa kanak

bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin

atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal

yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai

peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat

diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas

lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.Sifat-sifat

emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi

oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.

1. Jenis kelamin, Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran

besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan

ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai

adolesensi pada umur 10 tahun, pria mulai pada umur 12 tahun.

2. Ras atau bangsa, Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning

mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan

antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi

dibandingkan dengan orang Italia.

3. Keluarga, Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga

yang pendek anggota keluarga lainnya tinggi.

4. Umur, Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa

bayi dan masa adolesensi

b. Faktor lingkungan

a). Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin

tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan

kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga

sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa

kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan

kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi jelek tidak

dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh Warkany dengan mengatakan

‘The most serious congenital malformation is never to be conceived at all”.

Page 5: Akhir masa kanak

b). Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,

oligohidroamnion).Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan

oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot,

mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi

pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga

dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan

pertumbuhan.

c). Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).Telah

lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti

misalnya palatoskizis, hidrosefalus, distosis kranial.

d). Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lain-

lain).Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus sering menunjukkan

kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasi pulau

Langherhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan

anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan umur ibu yang

melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endokrin

dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan

endokrin juga ikut berperan.

e). Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar

Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.

Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi

mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom

atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardsai mental, kelainan kongenital

mata dan jantung

.f). Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan

berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).Rubela (German

measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu

pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak,

bisu-tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Kongenital

merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin hingga terjadi

gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Toksoplasmosis pranatal dapat

mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan retinitis.g). Imunitas

(eritroblastosis fetalis, kernicterus)Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan

Page 6: Akhir masa kanak

golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel

darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah

bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi

akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap

hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.

g). Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat

mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.[2]

Perkembangan sosial pada akhir masa kanak-kanak

Pada saat anak memasuki masa sekolah, maka ia melakukan hubungan yang

lebih banyak dengan anak lain, berbeda pada waktu masa prasekolah. Pada waktu

masa sekolah, anak memasuki usia „gang‟, yaitu usia yang pada saat itu kesadaran

sosial berkembang dengan pesat. Dalam hal ini anak memasuki tahap menjadi

anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap menggantikan keluarga

dalam mempengaruhi perilaku. Menurut Havighurst „kelompok teman sebaya‟

didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang kurang lebih berusia sama yang berfikir

dan bertindak bersama-sama.

Geng pada umumnya adalah kelompok bermain yang terdiri atas anak-anak

yang mempunyai minat, dan tujuan yang sama yaitu untuk bersenang-senang.

Ciri-ciri khas Geng Anak :

Geng di kenal kaena namanya, yang kebanyakan diantaranya di ambil dari

nama jalan atau blok tempat tinggal para anggota, atau dari buku komik, dan

film populer.

Anggota Geng menggunakan isyarat, kata teguran dan kode komunitas

rahasia.

Geng anak sering menggunakan tanda pengenal, dengan atribut untuk

mengenal anggotanya.

Aktifitas geng meliputi semua bentuk permainan dan hiburan kelompok,

membuat sesuatu, menganaggu oranglain, dll.[3]

Page 7: Akhir masa kanak

Pengaruh Geng

Havighurst menyatakan bahwa geng mempunyai empat cara utama dalam membantu

anak-anak menjadi pribadi yang mampu bermasyarakat

Geng membantu anak bergaul dengan teman sebaya dan berperilaku yang

dapat diterima secara social bagi mereka.

Geng dapat membantu anak mengembangkan kesadaran yang rasional dan

skala nilai untuk melengkapi atau mengganti nilai. Orang tua cenderung di

terima anak sebagai “kata hati yang otoriter”.

Melalui pengalaman geng anak mempelajari sikap sosial yang pantas,

misalnya : cara menyukai orang, serta cara menikmati kehidupan sosial dan

aktifitas kelompok.

Geng dapat membantu kemandirian pribadi anak dengan memberikan

kepuasan emosional dari persahabatan dengan teman sebaya

Perubahan-perubahan dalam hubungan keluarga pada akhir masa kanak-kanak

Kemerosotan dalam hubngan keluarga yang di mulai pada bagian akhir masa

bayi terus berlangsung pada akhir masa kanak-kanak, hal ini yang menyebabkan

perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak

dan orangtua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-

pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan

dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan

sanak keluarga yang lain.

Efek dari hubungan keluarga

Pengaruh yang mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat

daam bidang lehidupan sebagai berikut :

1. Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi

oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat

menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang

Page 8: Akhir masa kanak

tidak sehat dapat memberi efek yang buruk terhadap kemampuan

berkonsentrasi anak.

2. Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara social di

luar rumah.

3. Peran yang dimainkan di rumah menentukan peran di luar rumah.

4. Jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi peran

anak.

5. Cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat di pengaruhi oleh sikap

orang tua.

6. Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku

sangat di pengaruhi oleh pelatihan di rumah.

7. Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan

kepribadian anak-anak. Pendangan anak-anak tentang diri mereka sendiri

merupakan cerminan langusng dari apa yang di nilai dan cara mereka di

perlakukan oleh anggota-anggota keluarga.

Perubahan-perubahan kepribadian[4]

Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan ini tidak

hanya terjadi ada konsep diri, tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang di nilai dan

di kagumi dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada sifat anak itu sendiri.

Konsep diri ideal

Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-

tokoh dalam sejarah, cerita khayal, kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal

seperti tokoh yang diinginkannya.

Mencari Identitas

Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan

berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai

dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang di tetapkan kelompok

Page 9: Akhir masa kanak

tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok, mereka

berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan.

Bahaya pada akhir masa kanak-kanak

Bahaya fisik

Perubahan bentuk tubuh

Bentuk tubuh yang tidak sesuai

Kecelakaan

Ketidakmampuan fisik

Rasa canggung

Kesederhanaan

Bahaya Psikologi

Cemas

Emosinya tidak stabil

Tidak percaya diri

Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain

Kebahagiaan pada masa akhir kanak-kanak

Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode bahgaia dalam

rentang kehidupan. Meskipun periode ini bukan masa yang sepenuhnya gembira

karena anak di harapkan memikul tambahan tanggung jawab di sekolah dan tambahan

di rumah, keberhasilan dalam melaksanakan tanggung jawab ini, terlebih yang

dianggap penting oleh orang-orang akan menambah kebahagiaan.

Anak memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh

alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul

kondisi yang luar biasa.

Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa

bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan

Page 10: Akhir masa kanak

kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode

berikutnya.

Sekalipun kebahagiaan yang dialami pda periode ini tidak emnjamin

kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaann

akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga

faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.

BAB III

Penutup

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran

tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya

rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam

sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama

proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan

hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka

dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih

cepat.

Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena

didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian,

pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang

akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :

Bahaya pada akhir masa kanak-kanak

Bahaya fisik

Perubahan bentuk tubuh

Bentuk tubuh yang tidak sesuai

Kecelakaan

Ketidakmampuan fisik

Rasa canggung

Kesederhanaan

Page 11: Akhir masa kanak

Bahaya Psikologi

Cemas

Emosinya tidak stabil

Tidak percaya diri

Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain

Yang menjdikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali

perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun

psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :

1. Faktor heredokonstitusionil

2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)