4
Nama : Chairanisa Natasha Miraza NPM : 1301103010021 MK : Akuntansi Keprilakuan Chapter VI : Pengendalian Keuangan Pendahuluan : pada bab ini dimulai dengan bagaimana mengendalikan dilema yang mana mengilustrasikan sejauh mana konsekuensi yang akan diraih terhadap pengendalian akuntansi keuangan. Bab ini akan berfokus pada isu-isu yang terkait dengan topik kontrol atau pengendalian keuangan sepanjang isu- isu ini dibentu dan bagaimana desain dan implementasi mempengaruhi pengendalian akuntansi keuangan. Definisi Pengendalian Keuangan : Umpan balik mekanikal VS Respon Prilaku Fokus utama dalam subsistem kontrol keuangan adalah perilaku dari orang orang yang ada di organisasi , bukan pada mesinnya. Kontrol atau pengendalian keuangan paling baik dipahami dengan menekankan pentingnya asumsi perilaku. Karena yang menjalakan mesin itu sendiri adalah manusia tetapi tidak semua design kontrol atau desain pengendalian terlibat atau berhubungan dengan prilaku manusia. Contohnya a plikasi mekanikal seperti termometer yang mengendalikan temperature tubuh, lebih menekankan pada sifat mekanikal dari pada sifat perilaku manusia inilah yang disebut dengan lebih menekankan pada umpan balik mekanik daripada respon prilaku. Perluasan Konsep-konsep Tradisional : Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntasi sering kali mengartikan bahwa hasil dari informasi akuntasi contohnya adalah laporan keuangan merupakan langkah akhir dari peran akuntan karena dalam

Akpri Chapter 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas summary

Citation preview

Page 1: Akpri Chapter 6

Nama : Chairanisa Natasha Miraza

NPM : 1301103010021

MK : Akuntansi Keprilakuan

Chapter VI : Pengendalian Keuangan

Pendahuluan : pada bab ini dimulai dengan bagaimana mengendalikan dilema yang mana mengilustrasikan sejauh mana konsekuensi yang akan diraih terhadap pengendalian akuntansi keuangan. Bab ini akan berfokus pada isu-isu yang terkait dengan topik kontrol atau pengendalian keuangan sepanjang isu-isu ini dibentu dan bagaimana desain dan implementasi mempengaruhi pengendalian akuntansi keuangan.

Definisi Pengendalian Keuangan : Umpan balik mekanikal VS Respon Prilaku

Fokus utama dalam subsistem kontrol keuangan adalah perilaku dari orang orang yang ada di organisasi , bukan pada mesinnya. Kontrol atau pengendalian keuangan paling baik dipahami dengan menekankan pentingnya asumsi perilaku. Karena yang menjalakan mesin itu sendiri adalah manusia tetapi tidak semua design kontrol atau desain pengendalian terlibat atau berhubungan dengan prilaku manusia. Contohnya aplikasi mekanikal seperti termometer yang mengendalikan temperature tubuh, lebih menekankan pada sifat mekanikal dari pada sifat perilaku manusia inilah yang disebut dengan lebih menekankan pada umpan balik mekanik daripada respon prilaku.

Perluasan Konsep-konsep Tradisional : Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntasi sering kali mengartikan bahwa hasil dari informasi akuntasi contohnya adalah laporan keuangan merupakan langkah akhir dari peran akuntan karena dalam pendekatan prilaku menghasilkan suatu informasi dapat dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir, padahal dalam hal ini ketika akuntan menghasilkan suatu informasi itu merupakan langkah awal bagaimana menyikapi atau bereaksi terhadap informasi tersebut atau dengan kata lain merupakan langkah awal untuk pengambilan keputusan dengan demikian informasi akuntansi dapat dijadikan suatu pertanda bukan suatu akhir.

7 faktor yang menjadi fokus pengambilan pengambilan secara traditional ketika sistem pengendalian dirancang secara tepat untuk menghasilkan informasi yang akurat dan handal.

1. karyawan yang akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan kompeten dan penuh integritas.

Page 2: Akpri Chapter 6

2. Menghindari fungsi-fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan tugas dan tanggung jawab.

3. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan suatu posisi sehingga kesesuaian dari suatu transaksidilksanakan dan dapat dievaluasi.

4. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah dicata dengan akurat.

5. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.6. Menjaga aset dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap aset

tersebut.7. Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.

Pengendalian Terpadu : Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu konfigurasi yang saling melengkapi, yaitu subsistem formal yang mendukung proses administratif. Untuk dapat diformalkan, suatu subsistem pengendalian seharusnya terstruktur dan berkelanjutan. Agar suatu sistem bisa menjadi pengendalian yang terpadu atau pengendalian komprehensif hendaknya sistem pengendalian tersebut mencakup beberapa aktifitas, yaitu perencanaan, operasi, umpan balik,dan interaksi pengendalian.

Faktor-Faktor Kontekstual : Konteks dapat menjadi penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan. Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan. Jadi ukuran, stabilitas lingkungan, motif keuntungan dan faktor-faktor proses merupakan subjek atau faktor-faktor kontekstual yang paling kritis atau penting untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan guna untuk meningkatkan keberhasilan dalam mendesain, mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan.

Pertimbangan-Pertimbangan Rancangan : Pengendalian telah didefinisikan sebagai suatu inisiatif karena diyakini bahwa dengan adanya pengendalian maka kemungkinan pencapaian hasil yang diharapkan tinggi. Karena lebih berfokus pada prilaku daripada mesin atau mekanik maka desainer harus memikirkan ekspektasi dan kemungkinan atau kesempatan daripada menjelaskan kenyataan outcomenya. Untuk meningkatkan keberhasilan, desainer akan berusaha untuk menentukan hubungan sebab-akibat yang diyakini sebab akibat itu hadir di lingkungan, sehingga memungkinkan desainer untuk mengantisipasi konsekuensi yang akan terjadi.

Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis : Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain pengendalian. Kondisi seperti ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer keuangan karena seorang manajer keuangan terbiasa mengambil keputusan apakah yang berdasarkan pada baik atau benar tidaknya yang akan dihasilkan.

Page 3: Akpri Chapter 6

Relevansi dengan Teori Agensi : Teori keagenan memfasilitasi antisipasi terhadap konsekuensi logis dengan menyediakan kerangka kerja untuk memahami dan memprediksi perilaku selanjutnya.

Pengelolaan Perubahan : Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis. Pengendalian yang ada dalam perusahaan mungkin tidak berfungsi sebaik yang mereka pernah lakukan, tetapi yang seorang manajer mungkin takutkan dalam perubahan pengelolaam bahwa biayanya akan lebih banyak mengakibatkan atau memberikan gangguan dari nilai manfaat potensial.