Upload
doancong
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SHARE KOMPETENSI DASAR HIDROSFER KELAS X
MA DARUL HIKAM KABUPATEN KUDUS
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Taufikur Rohman
3201411140
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 1 Desember 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Eva Banowati, M.Si Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si
NIP. 196109291989012003 NIP. 196208111988032001
Mengetahui:
Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si
NIP 19620904 1989011 001
iii
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi dengan judul Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran
Think Pair Share Kompetensi Dasar Hidrosfer Kelas X MA Darul Hikam
Kabupaten Kudus, telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian
skripsiFakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 1 Desember 2011
Penguji I
Drs. Sriyono, M.Si
NIP. 106312171988031002
Penguji II
Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si
NIP. 196208111988032001
Penguji III
Dr. Eva Banowati, M.Si
NIP. 96109291989012003
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Sosial,
Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA.
NIP. 19638021988031001
iv
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Desember 2015
Taufikur Rohman
NIM. 3201411140
v
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena
di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan
untuk berhasil” (Mario Teguh).
“Kita boleh menangis, kita boleh galau, kita boleh bingung, kita boleh sedih tapi
kita tak boleh menyerah karena kalau kita menyerah”
“Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama
untuk menyelasaikannya.”
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak Saronji dan Ibu Sarti serta adik-adikku tercinta, terima kasih untuk kasih sayang, motivasi dan doanya, kalian adalah segalanya bagiku.
2. Almamaterku.
vi
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya serta kamudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ” Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Think
Pair Share Kompetensi Dasar Hidrosfer Kelas X MA Darul Hikam Kabupaten
Kudus”.
Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat kerjasama, bantuan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Drs. Moh.
Solehatul Mustofa, MA., yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti
untuk menyelesaikan skripsi
3. Ketua Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang Drs. Apik Budi
Santoso, M.Si., yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu
kelancaran penelitian.
4. Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis
selama menempuh studi di Jurusan Geografi.
vii
vii
5. Dr. Eva Banowati, M.Si., dosen pembimbing I dan Prof. Dr. Dewi Liesnoor
S., M.Si., dosen pembimbing II yang dengan sabar dan penuh tanggung jawab
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi
ini.
6. Guru Geografi MA Darul Hikam Kabupaten Kudus atas bantuan, dukungan,
dan kerjasamanya dalam penelitian.
7. Siswa kelas X MA Darul Hikam Kabupaten Kudus yang telah menjadi objek
dalam penelitian ini.
8. Muhammad Yahya Mauliddin, Ahmad Asnawi, Nur Hidayat, dan Zakaria Al
Anshori, yang telah membantu peneliti;
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Terima kasih untuk semuanya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian khususnya Geografi.
Semarang, Desember 2015
Penyusun
viii
viii
SARI
Rohman, Taufikur. 2015. Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran
Think Pair Share Kompetensi Dasar Hidrosfer Kelas X MA Darul Hikam
Kabupaten Kudus. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,
UNNES. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Dr. Eva
Banowati, M.Si dan Prof. Dr. Dewi Liesnoor S., M.Si. 79 halaman.
Kata kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Think-Pair-Share
Belajar merupakan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat.
Berbuat untuk melakukan tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada
belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, Proses belajar siswa dikatakan baik apabila
mendapat hasil yang optimal. Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan
model pembelajaran yang menuntut siswa agar lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas
belajar siswa model pembelajaran Think Pair Share dalam mata pelajaran
geografi kompetensi dasar hidrosfer.
Penelitian populasi adalah di siswa kelas X MA Darul Hikam Kabupaten
Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 94 siswa. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 maka seluruh anggota populasi dijadikan objek
penelitian. Metode pengumpul data dengan dokumentasi dan observasi,
sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum aktivitas belajar
siswa dengan model Think Pair Share kompetensi dasar hidrosfer kelas X MA
Darul Hikam Kabupaten Kudus termasuk dalam kriteria aktif. Aktivitas belajar
siswa dalam berpikir menunjukkan bahwa 75,53% termasuk dalam kategori aktif,
hal itu terlihat dari kemampuan siswa dalam mengidentifikasi gambar daerah
aliran sungai. Aktivitas belajar siswa dalam berpasangan menunjukkan bahwa
82,57% termasuk dalam kategori aktif, hal itu terlihat dari keaktifan siswa
berdiskusi dengan pasangannya untuk memecahkan masalah. Aktivitas belajar
siswa dalam berbagi menunjukkan bahwa 51,06% termasuk dalam kategori aktif,
hal tersebut terlihat dari siswa saling saling berbagi dengan teman sekelasnya atas
hal yang telah didapatkan dari diskusi dengan pasangannya.
Saran yang dapat diberikan yaitu: guru untuk selalu menerapkan model
pembelajaran belajar yang menuntut siswa agar aktif dalam pembelajaran. Siswa
dalam mata pelajaran geografi untuk meningkatkan aktivitas belajarnya karena
dengan aktivitas belajar yang tingi akan diperoleh hasil belajar yang tinggi pula.
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
SARI ............................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................... 4
D. Manfaat ......................................................................................... 5
E. Penegasan Istilah ........................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 7
A. Belajar ............................................................................................ 7
B. Pembelajaran .................................................................................. 11
C. Aktivitas Siswa ............................................................................... 19
x
x
D. Model pembelajaran Think Pair Share .......................................... 21
E. Hidrosfer ........................................................................................ 25
F. Kerangka Berpikir .......................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 32
A. Penentuan Obyek Penelitian ......................................................... 32
B. Variabel Penelitian ......................................................................... 32
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 23
D. Analisis Instrumen ........................................................................ 34
E. Metode Analisis Data ..................................................................... 36
F. Alur Penelitian ............................................................................... 38
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 39
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 39
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................................ 39
2. Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaraan
Think Pair Share ..................................................................... 42
B. Pembahasan ................................................................................... 57
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 61
A. Simpulan ........................................................................................ 61
B. Saran .............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN .................................................................................................... 65
xi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Aktivitas Belajar Siswa pada Materi DAS ........................................... 43
4.2 Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Arus Laut................................... 45
4.3 Aktivitas Belajar Siswa dalam Berpikir ............................................... 48
4.4 Aktivitas Belajar Siswa dalam Berpasangan ....................................... 50
4.5 Aktivitas Belajar Siswa dalam Berbagi ............................................... 53
xii
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 31
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ............................................................... 38
Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian MA Darul Hikam..................................... 40
xiii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Kisi-Kisi Instrumen ..................................................................................... 66
2 Lembar Observasi ........................................................................................ 67
3 Rubrik Lembar Penilaian Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ................... 68
4 Daftar Nama Responden .............................................................................. 72
5 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Ujicoba Instrumen Penelitian ........ 73
6 Perhitungan Validitas Ujicoba Instrumen Penelitian ................................... 74
7 Perhitungan Reliabilitas Ujicoba Instrumen Penelitian ............................... 75
8 Skor Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Daerah Aliran Sungai ............... 76
9 Skor Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Arus Laut ................................... 78
10 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Materi Daerah Aliran Sungai .......... 80
11 Rekapitulasi aktivitas Belajar Siswa Materi Arus Laut .............................. 82
12 Rata-rata Skor Aktivitas Belajar Siswa ...................................................... 84
13 Rencana Pelaksaan Pembelajaran Materi Daerah Aliran Sungai ................ 86
14 Rencana Pelaksaan Pembelajaran Materi Materi Arus Laut ....................... 88
15 Gambar yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran .................................. 90
16 Surat Ijin Penelitian ..................................................................................... 91
17 Surat Keterangan Penelitian ........................................................................ 92
18 Dokumentasi Aktivitas Belajar Siswa ........................................................ 93
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menjadi penerus dan
pelaksana pengembangan di segala bidang. Dalam meningkatkan pendidikan
di Indonesia proses pembelajaran yang merupakan kegiatan inti harus
ditingkatkan sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya
perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri siswa.
Dengan demikian, guru memegang peranan penting untuk dapat
mengkondisikan hal tersebut dengan baik, sehingga guru mampu menciptakan
lingkungan belajar yang diharapkan dapat terwujud dengan optimal.
Belajar merupakan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah
berbuat. Berbuat untuk melakukan tingkah laku, jadi melakukan kegiatan
(Sardiman, 2011:96). Aktivitas merupakan salah satu fakor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, untuk itu guru harus menciptakan iklim
pembelajaran yang menuntut siswa lebih aktif dalm proses pembelajaran.
Pembelajaran geografi membutuhkan pemahaman konsep, penalaran,
dan menuntut siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Berpikir kritis diperlukan untuk menghubungkan materi pembelajaran yang
diperoleh dengan kasus fenomena di sekitar. Mata pelajaran geografi
1
2
membangun dan mengembangkan pemahaman tentang geosfera. Peserta didik
didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka
bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di permukaan bumi. Selain
itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa
kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat
dan wilayah.
Kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat tercipta kondisi atau suatu
proses yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Peranan
guru sangat penting dalam melakukan usaha-usah untuk menumbuhkan dan
memberi motivasi agar anak didiknya melakukan usaha-usaha untuk
menumbuhkan dan memberikan motivasi agar anak didiknya melakukan
aktivitas dengan baik. Proses itu merupakan tindakan konkrit untuk mencapai
tujuan dan juga untuk menilai sejauh mana tujuan itu dicapai.
Pemilihan model pembelajaran yang menarik merupakan salah satu
cara guru untuk meningkatkan aktivitas siswa guna siswa tidak hanya
menerima pelajaran secara pasif. Selama ini kebanyakan guru hanya
menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga siswa mengalami
kejenuhan dan kemalasan dalam aktivitas belajar.
Model pembelajaran membahas tentang bagaimana cara
membelajarkan siswa dengan berbagai variasi agar siswa tidak merasa bosan
dan jenuh sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan. Model
pembelajaran yang menyenagkan akan meningkatkan aktivitas belajar siswa,
salah satunya adalah model pembelajaran Think Pair Share.
3
Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan model
pembelajaran yang menuntut siswa agar lebih aktif dalam proses
pembelajaran, model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa dapat belajar dari siswa
lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum
disampaikan di depan kelas. Meski siswa lebih aktif, guru harus tetap
mengontrol serta membimbing siswa baik perorangan maupun kelompok
(Hamdayama, 2014:201).
Suatu pengetahuan terkadang hanya dilihat dari hasil belajar pada nilai
raport dalam bentuk angka. Tetapi dalam proses pembelajaran terdapat
beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa untuk dapat dikatakan
menguasai suatu pengetahuan. Aktivitas tersebut meliputi aktivitas berbicara,
aktivitas mendengarkan, aktivitas mental, aktivitas emosional dan lain-lainl.
Aktivitas-aktivitas tersebut penting dilakukan untuk dapat menguasai suatu
ilmu pengetahuan dan pada akhirnya akan menentukan hasil belajar siswa. Hal
ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Thomas M, Risk (dalam Rohani,
2004: 6) sebagai berikut: Mengajar adalah proses membimbing pengalaman
belajar dimana pengalaman itu sendiri hanya mungkin diperoleh jika peserta
didik dengan keaktifannya sendiri bereaksi terhadap lingkungannya.
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan di MA Darul Hikam Undaan
Kudus diperoleh: Aktivitas siswa selama pembelajaran masih rendah dan
siswa cenderung individual. Hal tersebut tampak dari partisipasi siswa dalam
pembelajaran cenderung pasif dan siswa kurang termotivasi untuk
4
memberikan pendapat ketika guru mengajukan pertanyaan serta bekerjasama
saling bertukar pendapat dengan siswa lain; siswa yang bersifat tertutup dan
malu bertanya kepada guru mengenai pelajaran yang yang belum dimengerti.
Hal itu menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Situasi tersebut akan membuat suasana kelas kurang
interaktif untuk belajar.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengkaji secara ilmiah
dalam bentuk skripsi yang berjudul ”Aktivitas Belajar Siswa dengan Model
Pembelajaran Think Pair Share Kompetensi Dasar Hidrosfer Kelas X MA
Darul Hikam Kabupaten Kudus”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar siswa model
pembelajaran Think Pair Share dalam mata pelajaran geografi kompetensi
dasar hidrosfer?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah mengetahui aktivitas belajar siswa dengan model
pembelajaran Think Pair Share mata pelajaran geografi kompetensi dasar
hidrosfer.
5
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini memiliki manfaat untuk
pengembangan di bidang pendidikan berkaitan dengan aktivitas belajar
siswa khususnya dalam kompetensi dasar hidrosfer.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan menumbuhkan aktivitas
belajar iswa dalam proses pembelajaran khususnya dalam kompetensi
dasar hidrosfer.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam penelitian ini,
maka istilah yang terdapat pada judul tersebut perlu dijelaskan. Adapun istilah
yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar siswa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai,
sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan
secara sengaja (Sardiman, 2005:94).
Aktivitas belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:
1) Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, 2)
Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi/memecahkan masalah secara
6
individu, 3) Keaktifan siswa ketika berdiskusi dengan pasangannya, 4)
Kemampuan siswa menyajikan hasil diskusi kelompok secara tertulis, 5)
Kemampuan memaparkan hasil diskusi kelompok, 6) Kemampuan
berpendapat siswa dalam diskusi kelas, 7) Kemampuan siswa bertanya
dalam diskusi dalam kelas, 8) Kemampuan siswa menjawab pernyataan
dalam diskusi kelas, 9) Kemampuan siswa dalam menghargai pendapat
orang lain, 10) Menyimpulkan hasil diskusi kelas secara tertulis.
2. Kompetensi Dasar Hidrosfer
Kompetensi dasar hidrosfer yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah materi dalam mata pelajaran geografi kelas X tingkatan SMA atau
sederajat tahun ajaran 2014/2015. Selain itu, kompetensi dasar hidrosfer
yang diamati dalam penelitian ini adalah pada pokok bahasan DAS, dan
Arus laut.
7
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Pengertian balajar sangat beragam, dan antara ahli yang satu dengan
lainnya mendefinisikan tentang belajar berbeda-beda. Pengertian dari belajar
dapat didefinisikan secara umum maupun khusus.
1. Pengertian Belajar Secara Umum
Pengertian belajar secara umum ialah pengertian belajar yang
disepakati oleh semua ahli-ahli yang menyelidiki tentang belajar. Pada
umumnya ahli-ahli tersebut mempunyai pendapat yang sama bahwa hasil
dari suatu aktivitas belajar adalah perubahan.
2. Pengertian Belajar Secara Khusus
Pengertian belajar secara khusus adalah pengertian belajar yang
dikemukakan oleh ahli-ahli yang menganut aliran psikologi tertentu. Para
penganut aliran psikologi tersebut setuju bahwa hakikat belajar adalah
perubahan, namun bagaimana bagaimana proses perubahan tersebut
terjadi berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan itu
disebabkan aliran psikologi yang dipakai sebagai landasan untuk
menjelaskan perilaku manusia, termasuk perubahannya, tidak sama
(Darsono, 2001: 2). Ada empat aliran psikologis yang mendasari
pengertian balajar secara khusus yaitu Behavioristik, Kognitif, Gestalt,
dan Humanistik.
7
8
3. Unsur-Unsur Belajar
Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat
berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan
perilaku, Gagne dalam (Anni, 2007:4). Beberapa unsur yang dimaksud
adalah sebagai berukut:
a. Pembelajar
Pembelajar dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga
belajar, dan peserta pelatihan. Pembelajar memiliki organ
penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan, otak
yang digunakan untuk mentransformasikan hasil penginderaannya ke
dalam memori yang komplek dan syaraf atau otot yang digunakan
untuk menampilkan kinerja yang menunjukan apa yang telah
dipelajari.
b. Rangsangan (Stimulus)
Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajaran
disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak
stimulus yang berada di lingkungannya. Suara, sinar, warna, panas,
dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selalu
berada di lingkungan seseorang.
c. Memori
Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas
belajar sebelumnya.
9
d. Respon
Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut
respon. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori
yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap
stimulus tersebut. Respon pada pembelajaran diamati pada akhir
proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan
kinerja (performance).
Keempat unsur belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut. Aktivitas belajar akan terjadi pada diri pembelajar apabila
terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga
perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi
stimulus tersebut. Perubahan perilaku pada diri pembelajar itu
menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara
umum menurut Slameto (2003: 54) pada garis besarnya meliputi faktor
intern dan faktor ekstern yaitu:
a. Faktor intern
Dalam faktor ini dibahas 2 faktor yaitu:
1) Faktor jasmaniah mencakup: (1) Faktor kesehatan (2) Cacat
tubuh
10
2) Faktor psikologis mencakup: (1) Intelegensi (2) Perhatian (3)
Minat (4) Bakat (5) Motivasi (6) Kematangan (7) Kesiapan
3) Faktor kelelahan
b. Faktor ekstern Faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu:
1) Faktor keluarga mencakup: (1) cara orang tua mendidik (2) relasi
antar anggota keluarga (3) suasana rumah (4) keadaan ekonomi
keluarga (5) pengertian orang tua (6) latar belakang kebudayaan
2) Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass
media, teman bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat,
B. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar belajar
dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia
serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai
11
pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi
yang berbeda.
Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi
kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang
yang membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2011:62) pembelajaran
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar.
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru.
Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui
kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya,
motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan
lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam
pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan
menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena
adanya usaha.
a) Komponen pembelajaran
12
Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik
antara yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman-
temannya, tutor, media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang
lain. Ciri lain dari pembelajaran adalah yang berhubungan dengan
komponen-komponen pembelajaran. Sumiati dan Asra (2009:3)
mengelompokkan komponen-komponen pembelajaran dalam tiga
kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa.
Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga
tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan terciptanya tujuan
yang telah direncanakan sebelumnya. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, secara indikator yang telah
ditentukan. Tujuan embelajaran juga harus dirumuskan secara lengkap
agar tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam.
b) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran pada dasarnya merupakan isi dari
kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan
topik/sub topik dan rinciannya. Isi dari proses pembelajaran tercermin
dalam materi pembelajaran yang dipelajari oleh siswa. Djamarah
(2006:43) menerangkan materi pembelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa materi pembelajaran
proses belajar mengajar tidak akan berjalan.
13
Materi pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum.
Karena itu, pemilihan materi pembelajaran tentu saja harus sejalan
dengan ukuran-ukuran yang digunakan untuk memilih isi kurikulum
bidang studi yang bersangkutan. Harjanto (2005:222) menjelaskan
beberapa kriteria pemilihan materi pembelajaran yang akan
dikembangka dalam sistem pembelajaran dan yang mendasari penentuan
strategi pembelajaran, yaitu:
1) Kriteria tujuan pembelajaran.
Suatu materi pembelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran khusus atau tujuan-tujuan tingkah
laku. Karena itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan
yang telah dirumuskan.
2) Materi pembelajaran supaya terjabar.
Perincian materi pembelajaran berdasarkan pada tuntutan
dimana setiap tujuan pembelajaran khusus yang dijabarkan telah
dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti
terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan
spesifikasi materi pembelajaran.
3) Relevan dengan kebutuhan siswa.
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin
berkembang berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap
materi pembelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan
usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh.
14
Beberapa aspek di antaranya adalah pengetahuan sikap, nilai, dan
keterampilan.
4) Kesesuaian dengan kondisi masyarakat.
Siswa dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang
berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi
pembelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka
memberikan pengalaman edukatif yang bermakna bagi perkembanga
mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
5) Materi pembelajaran mengandung segi-segi etik.
Materi pembelajaran yang dipilih hendaknya
mempertimbangkan segi perkembangan moral siswa kelak.
Pengetahuan dan keterampilan yang bakal mereka peroleh dari
materi pelajaran yang telah mereka terima di arahkan untuk
mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan
sistem nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
6) Materi pembelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang
sistematik dan logis.
Setiap materi pembelajaran disusun secara bulat dan
menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik
masalah tertentu. Materi disusun secara berurutan dengan
mempertimbangkan faktor perkembangan psikologi siswa. Dengan
cara ini diharapkan sisi materi tersebut akan lebih mudah diserap
siswa dan dapat segera dilihat keberhasilannya.
15
7) Materi pembelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi
guru yang ahli, dan masyarakat.
Ketiga faktor tersebut perlu diperhatikan dalam memilih
materi pembelajaran. Buku sumber yang baku umumnya disusun
oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP
yang berlaku, Kendatipun belum tentu lengkap sebagaimana yang
diharapkan.
Berdasarkan berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
materi pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang sangat
penting. Tanpa materi pembelajaran proses pembelajaran tidak dapat
dilaksanakan. Oleh karena itu, materi pembelajaran yang dipilih harus
sistematis, sejalan dengan tujuan yang telah dirumuskan, terjabar, relevan
dengan kebutuhan siswa, sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar,
mengandung segi-segi etik, tersusun dalam ruang lingkup yang logis, dan
bersumber dari buku.
c) Media pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dan
guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam situasi
kelas maupun di luar kelas. Dalam arti media yang digunakan untuk
pembelajaran tidak terlalu identik dengan situasi kelas dalam pola
pengajaran konvensional namunproses belajar tanpa kehadiran guru dan
lebih mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran.
Susilana dan Riyana (2009:179) mengklasifikasikan penggunaan media
16
berdasarkan tempat penggunaannya, yaitu:
1) Penggunaan media di kelas
Teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya
tujuan tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar
mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan
media tersebut guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi
pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta
strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
2) Penggunaan media di luar kelas
Media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru, namun
digunakan oleh siswa sendiri tanpa instruksi guru atau melalui
pengontrolan oleh orang tua siswa. Penggunaan media di luar kelas
dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu penggunaan
media tidak terprogram dan penggunaan media secara terprogram.
Dari beberapa pengertian diatasdapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa pesan-
pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jenis-jenis media
pembelajaran sangat beragam dan mempunyai kelebihan dan
kelemahan masing-masing, maka diharapkan guru dapat memilih
media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Selain dalam memilih
media pembelajaran, guru juga harus dapat memperlihatkan
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang
17
tidak digunakan secara maksimal juga akan mempengaruhi
hasil belajar siswa.
d) Pendidik/guru
Menurut Djamarah dalam (Yamin dan Maisah, 2009:100) secara
keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang, entah
dalam keluarga, dalam masyarakat maupun di sekolah. Guru dilihat
sebagai sosok yang kharismatik, karena jasanya yang banyak mendidik
umat manusia dari dulu hingga sekarang. Mulyasa (Yamin dan Maisah,
2009: 101) juga menegaskan jika semua orang yakin bahwa guru
memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di
sekolah. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki
oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan
seorang guru.
Guru sebagai pengelola pembelajaran, guru bertugas untuk
menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Sedangkan sebagai
pengelola kelas, guru bertugas untuk menciptakan situasi kelas yang
memungkinkan terjadinya pembelajaran yang efektif. Kedua tugas itu
saling berkaitan satu dengan yang lain.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru
merupakan komponen utama yang sangat penting dalam prose
pembelajaran karena tugas guru bukan hanya sebagai fasilitator namun
ada dua tugas yang harus dikerjakan oleh guru dalam kegiatan
18
pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut sebagai pengelola
pembelajaran dan sebagai pengelola kelas.
e) Lingkungan tempat belajar
Lingkungan merupakan segala situasi yang ada disekitar kita.
Suciati (2007:5) menjelaskan bahwa lingkungan belajar adalah situasi
yang ada di sekitar siswa pada saat belajar. Situasi ini dapat
mempengaruhi proses belajar siswa. Jika lingkungan ditata dengan baik,
lingkungan dapat menjadi sarana yang bernilai positif dalam membangun
dan mempertahankan sifat positif. Lingkungan terdiri dari lingkungan
luar dan lingkungan dalam. Lingkungan luar diartikan sebagai gabungan
faktor-faktor geografi dan sosial ekonomi yang mempengaruhi hubungan
sekolah dengan masyarakatnya. Sedangkan lingkungan dalam adalah
bahan pokok bangunan dan ketersediaan peralatan untuk menunaikan
tugas pengajaran dan belajar. Dalyono (2007:129) juga menegaskan
bahwa lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulus
di dalam dan di luar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis
maupun sosio-kultural.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
tempat belajar adalah segala situasi yang ada di sekitar siswa saat proses
pembelajaran. Jadi lingkungan fisik tempat belajar adalah segala sesuatu
dalam bentuk fisik yang ada di sekitar siswa saat proses pembelajaran.
Lingkungan yang ditata dengan baik akan menciptakan kesan positif
dalam diri siswa, sehingga siswa menjadi lebih senang untuk belajar dan
19
lebih nyaman dalam belajar.
f) Pengelolaan Proses Pembelajaran
Mengajar merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan
anak sehingga terjadi proses belajar mengajar. Tugas dan tanggung jawab
seorang guru adalah mengelola proses belajar mengajar yang selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas belajar.
Menurut Sumiati dan Asra (2009:4) peran guru dalam
pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas siswa setidak-tidaknya
menjalankan tugas utama, berikut ini: 1). Merencanaan pembelajaran,
yang terinci dalam empat sub kemampuan yaitu perumusan tujuan
pembelajaran, penetapan materi pembelajaran, penetapan kegiatan belajar
mengajar, penetapan metode dan media pembelajaran, penetapan alat
evaluasi: 2). Pelaksanaan pengajaran yang termasuk di dalamnya
adalah penilaian pencapaian tujuan pembelajaran: 3). Mengevaluasi
pembelajaran dimana evaluasi ini merupakan salah satu komponen
pengukur derajat keberhasilan pencapaian tujuan, dan keefektifan proses
pembelajaran yang dilaksanakan: 4). Memberikan umpan balik
menurut Stone dan Nielson (Sumiati dan Asra, 2009:7) umpan balik
mempunyai fungsi untuk membantu siswa memelihara minat dan
antusias siswa dalam melaksanakan tugas belajar. Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
20
pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta pemberian sikap
dan kepercayaan kepada peserta didik. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah proses untuk membanttu peserta didik dapat
berjalan dengan baik.
C. Aktivitas Belajar
Risk dalam (Rohani, 2004: 6) mengemukakan tentang belajar-mengajar
sebagai berikut: Teaching is the guidance of learning experiences (mengajar
adalah proses membimbing pengalaman belajar). Pengalaman itu sendiri
hanya mungkin diperoleh jika peserta didik itu dengan keaktifannya sendiri
bereaksi terhadap lingkungannya.
Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, aktivitas
fisik maupun psikis. Aktivitas fisik yaitu peserta didik giat-aktif dengan
anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja. Sedangkan aktivitas
psikis (kejiwaan) yaitu jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau
banyak berfungsi dalam pembelajaran yang dialaminya. Seluruh peranan dan
kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk
mendapatkan hasil pengajaran yang optimal sekaligus mengikuti proses
pengajaran secara aktif. Pada saat peserta didik aktif jasmaninya dengan
sendirinya ia juga aktif jiwanya, begitu juga sebaliknya.
21
Diedrich dalam (Rohani, 2004:9) menyebutkan terdapat delapan
macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan rohani,
antara lain sebagai berikut:
1. Aktivitas melihat (visual activities) meliputi membaca, memperhatikan
gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2. Aktivitas berbicara (oral activities) meliputi menyatakan, merumuskan,
bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan
interview, diskusi, interupsi, san sebagainya.
3. Aktivitas mendengarkan (listening activities) meliputi mendengarkan:
uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
4. Aktivitas menulis (writing activities) meliputi menulis: cerita, karangan,
laporan, tes angket, menyalin, dan sebagainya.
5. Aktivitas menggambar (drawing activities) meliputi menggambar,
membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya.
6. Aktivitas motorik (motor activities) meliputi melakukan percobaan,
membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara
binatang, dan sebagainya.
7. Aktivitas mental (mental activities) meliputi menganggap, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan, dan sebagainya.
8. Aktivitas emosional (emotional activities) meliputi menaruh minat,
merasa bosan, tenang, gugup, dan sebagainya.
22
Aktivitas-aktivitas tersebut tidaklah terpisah satu sama lain. Dalam
setiap aktivitas motoris terkandung aktivitas mental disertai oleh perasaan-
perasaan tertentu, dan seterusnya. Pada setiap pelajaran terdapat berbagai
aktivitas yang dapat diupayakan.
D. Model pembelajaran Think Pair Share
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan perangkat rencana atau pola
yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran
serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat lain
yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran. Model
pembelajaran juga dapat diartikan sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para guru untuk merancang dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran.
Menurut Suprijono (2009:46) model pembelajaran merupakan
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Joyce & Weil dalam (Rusman, 2011:133) berpendapat bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
23
pembelajaran di kelas atau yang lain.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar, Soekamto dalam
(Hamruni, 2012:5).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang pengertian
model pembelajaran dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana proses belajar yang tersusun sistematis yang
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
guru dalam merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Think Pair Share
Think-Pair-Share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola
interaksi siswa. Think-Pair-Share dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa dapat belajar dari
siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum
disampaikan di depan kelas. Selain itu, model ini dapat juga memperbaiki
rasa percaya diri dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas.
Sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari atas
tiga tahapan, yaitu Think, Pair, Sharing. Guru tidak satu-satunya lagi
sumber pembelajaran, tetapi justru siswa dituntut untuk dapat
24
menemukan dan memahami konsep-konsep baru (Hamdayama,
2014:201).
3. Tahap-tahap model pembelajaran Think Pair Share
Metode Pembelajaran ini memiliki langkah-langkah yang
ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak
untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Menurut
Suprijono (2012:91) tahap-tahap model pembelajaran Think Pair Share
terdiri dari tiga langkah, Penjelasan dari setiap langkah-langkah adalah
sebagai berikut:
a. Tahap Think
Seperti namanya Think, pembelajaran diawali dengan guru
mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pembelajaran untuk
dipikirkan peserta didik. Guru memberi kesempatan pada siswa
memikirkan jawabannya.
b. Tahap Pair
Pada tahap ini, guru meminta peserta didik berpasang-
pasangan. Memberi kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk
berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari
jawaban yang telah dipikirkannya melalui diskusi dengan
pasangannya.
c. Tahap Share
Hasil diskusi intersubjektif pada tiap-tiap pasangan hasilnya
dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dengan
25
Sharing. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya-jawab yang
mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif.
Peserta didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang
dipelajarinya.
4. Kelebihan Model Think Pair Share
Menurut Hamdayama (2014:203) model pembelajaran Think pair
Share mempunyai kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran
lain, yaitu:
Penggunaan metode pembelajaran ini menuntut siswa
menggunakan waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau
permasalahan yang diberikan oleh guru diawal pertemuan sehingga
diharapkan siswa mampu memahami materi dengan baik sebelum guru
menyampaikan pada pertemuan selanjutnya, dan model pembelajaran ini
tidak monoton yang membuat siswa lebih aktif sehingga siswa benar-
benar memahami materi yang disampaikan oleh guru yang membuat hasil
belajar siswa lebih aktif
Selain itu, hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam proses
belajar mengajar adalah hasil belajar yang diraih oleh siswa. Dengan
pembelajaran Think pair Share, perkembangan hasil belajar siswa dapat
diidentifikasi secara bertahap, sehingga pada akhir prmbelajaran, hasil
belajar yang diperoleh siswa dapat lebih optimal, serta meningkatkan
kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan
dalam model pembelajaran menuntut siswa untuk dapat bekerjasama
26
dengan tim, sehingga siswa dituntut untuk dapat belajar berempati,
menerima pendapat orang lain atau mengakui secara sportif jika
pendapatnya tidak diterima.
E. Hidrosfer
Hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam
bumi kita. Ilmu khusus yang mempelajari air di wilayah daratan dinamakan
hidrologi (Waluyo, 2009:221).
1. Siklus hidrologi
Siklus hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang
dimulai dengan adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar
matahari, lalu terjadi penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air,
yaitu proses perubahan uap air menjadi titik air. Kumpulan titik air di
atmosfer dinamakan awan. Bila uap air telah menjadi titik-titik air, maka
hujan akan turun. Kemudian air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan
tersebar, ada yang meresap ke dalam tanah, singgah di dedaunan, mengalir
menuju laut melalui sungai atau mengumpul di danau, atau menguap lagi
ke atmosfer.
Adapun unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses
siklus hidrologi adalah evaporasi, presipitasi, infiltrasi surface run off.
Perairan bumi digolongkan menjadi dua macam:
2. Perairan darat
a. Sungai
27
Menurut Iskandar (2009:212) sungai adalah massa air yang
mengalir secara alami pada suatu lembah dan bermuara di laut, danau,
atau di sungai lain.
Jenis sungai berdasarkan geologinya:
1) sungai anteseden, yaitu sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya
mampu mengimbangi pengangkatan daerah;
2) sungai superimposed, yaitu sungai yang mengalir pada lapisan
sedimen yang datar dan menutupi lapisan di bawahnya.
b. Danau
Menurut Endarto, dkk. (2009:169) danau adalah cekungan yang
merupakan genangan air yang sangat luas di daratan. Danau dapat
dipandang sebagai tempat penampungan (reservoir) air tawar di darat
pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut yang bersumber dari
mata air, air hujan, sungai, dan gletser.
c. Rawa
Menurut Hartono (2009:123) Rawa (swamp/marsh) adalah
tanah basah yang selalu digenangi air secara alami karena sistem
drainase (pelepasan air) yang jelek atau letaknya lebih rendah dari
daerah sekelilingnya.
3. Perairan laut
Perairan laut adalah seluruh badan air yang terdapat di lautan
(Iskandar, 2009:214). Dari seluruh luas permukaan bumi kita, 70% terdiri
28
dari air yang disebut lautan. Semua badan air yang terdapat di daratan
(perairan darat), airnya berasal dari air laut atau lautan.
a. Laut Berdasarkan kedalamannya
1) Zona litoral atau jalur-pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang
terletak di antara daerah pasang dan surut.
2) Zona neritik, yaitu daerah laut yang kedalamannya < 200 m (laut
dangkal).
3) Zona batial, yaitu yang kedalamannya antara 200 – 2.000 m.
4) Zona abisal, yaitu daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2.000
m.
b. Relief Dasar Laut
Bentuk permukaan dasar laut bervariasi karena adanya peristiwa
pengangkatan dan penurunan kulit bumi. Relief dasar laut dibedakan
sebagai berikut:
1) Paparan Benua adalah dasar laut yang landau terhampar di tepi
benua dengan kedalaman rata-rata 200 m.
2) The Deep adalah dasar laut yang menjorok ke bawah sehingga
letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya.
3) Berdasarkan bentuknya, the deep dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
a) Basin (lubuk laut atau ledok laut) adalah dasar laut yang
berbentuk cekungan.
29
b) Palung laut adalah dasar laut yang terdalam, tepinya terjal dan
sempit, memiliki kedalaman lebih dari 5.000 m.
c) Gunung laut adalah gunung yang muncul dari dasar laut; misal
Gunung Krakatau
d) Punggung laut adalah deretan pegunungan dasar laut yang
puncaknya tidak mencapai permukaan laut, disebut juga dengan
ambang laut
e) Atol adalah terumbu karang yang sebagian terendam air laut
yang membentuk lingkaran, dengan pulau-pulau rendah di
sekeliling laguna besar yang berbentuk gelang.
c. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan air laut. Pada umumnya arus laut
disebabkan oleh pengaruh angin, perbedaan kadar garam air laut,
perbedaan suhu, pasang naik, dan pasang surut air laut (Hartono,
2009:128).
Menurut temperaturnya, arus laut dibedakan menjadi dua
macam, yaitu sebagai berikut:
1. Arus panas adalah arus yang temperaturnya lebih tinggi daripada
daerah yang didatanginya. Contohnya, Arus Teluk, Arus Kuro
Siwo, dan Arus Brasilia.
2. Arus dingin adalah arus yang temperaturnya lebih rendah daripada
daerah yang didatanginya. Contohnya, Arus Labrador, Arus
30
Benguela, dan Arus Oya Syiwo. Manfaat arus laut bagi kehidupan,
antara lain sebagai berikut.
3. Arus musim dipergunakan untuk para nelayan bepergian dan pulang
kembali, terutama untuk para nelayan yang masih memper gunakan
perahu layar.
4. Arus konveksi menyebabkan peredaran (sirkulasi) air, hal ini me
mengaruhi pengangkutan bahan makanan yang berpengaruh pula
terhadap pengumpulan ikan.
F. Kerangka Berpikir
Kompetensi dasar hidrosfer membutuhkan pemahaman konsep,
penalaran, dan menuntut siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis untuk menghubungkan materi pembelajaran yang diperoleh dengan
kasus fenomena di sekitar. Dari hal tersebut, siswa dituntut agar banyak
melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran.
Suatu pengetahuan terkadang hanya dilihat dari hasil belajar pada
nilai raport dalam bentuk angka. Tetapi dalam proses pembelajaran terdapat
beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa untuk dapat dikatakan
menguasai suatu pengetahuan. Belajar merupakan aktivitas, sebab pada
prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk melakukan tingkah laku,
tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Pemilihan model pembelajaran
yang menarik adalah salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas siswa
guna siswa tidak hanya menerima pelajaran secara pasif.
31
Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan model
pembelajaran yang menuntut siswa agar lebih aktif dalam proses
pembelajaran, model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa dapat belajar dari
siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum
disampaikan di depan kelas. Dengan model pembelajaran ini diharapkan
mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Adapun kerangka berpikir yang dikembangkan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 2.1:
32
BAB III
Aktivitas belajar siswa pada kompetensi dasar hidrosfer
akan lebih baik bila menggunkan model pembelajaran
Think Pair Share
Perairan Darat
Hasil observasi di MA Darul Hikam:
Aktivitas belajar siswa tergolong rendah dan cenderung
individual, rendahnya kerjasama antarsiswa dan malu
bertanya kepada guru.
Perairan Darat
Materi Hidrosfer
Membutuhkan pemahaman konsep, penalaran, dan menuntut siswa
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk
menghubungkan materi pembelajaran yang diperoleh dengan kasus
fenomena di sekitar.
Model
Pembelajaran
Think Pair Share
Aktivitas Belajar Siswa:
1. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
2. Kemampuan siswa memecahkan masalah secara individu.
3. Keaktifan siswa ketika berdiskusi dengan pasangannya
4. Kemampuan siswa menyajikan hasil diskusi kelompok
secara tertulis.
5. Kemampuan memaparkan hasil diskusi.
6. Kemampuan berpendapat siswa dalam diskusi kelas.
7. Kemampuan siswa bertanya dalam diskusi dalam kelas.
8. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan ketika
berdiskusi dalam kelas.
9. Kemampuan menghargai pendapat orang lain.
10. Menyimpulkan hasil diskusi kelas secara tertulis.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
33
METODE PENELITIAN
A. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Darul Hikam
Kabupaten Kudus tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 94 siswa dengan
karakteristik siswa mendapat materi pelajaran dari kurikulum yang sama,
jumlah jam pelajaran yang sama dan proses pembelajaran menggunakan
model yang sama serta diajar oleh guru yang sama. Karena jumlah populasi
penelitian kurang dari 100, maka semua anggota populasi dijadikan objek
penlitian.
B. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa dengan
model pembelajaran Think Pair Share kompetensi dasar hidrosfer yang
terdiri dari sub-sub variabel sebagai berikut:
1. Think
a. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
b. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi/memecahkan masalah
secara individu.
2. Pair
a. Keaktifan siswa ketika berdiskusi dengan pasangannya
b. Kemampuan siswa menyajikan hasil diskusi kelompok secara tertulis.
32
34
3. Share
a. Kemampuan memaparkan hasil diskusi,
b. Kemampuan berpendapat siswa dalam diskusi kelas,
c. Kemampuan siswa bertanya dalam diskusi dalam kelas,
d. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan ketika berdiskusi dalam
kelas,
e. Kemampuan menghargai pendapat orang lain,
f. Menyimpulkan hasil diskusi kelas secara tertulis.
C. Metode Pengumpulan data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode pengumpulan
data, yaitu dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode observasi
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan data berupa data jumlah siswa kelas X MA Darul Hikam,
hasil belajar siswa kelas X dari tes formatif seteah pembelajaran.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu peneliti hanya
mengadakan pengamatan saja tanpa menjadi anggota kelompok yang
diamati. Observasi dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh
data aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran Think Pair
35
Share pada materi hidrosfer. Alat yang digunakan adalah lembar
observasi.
D. Analisis Instrumen
Sebelum lembar observasi digunakan untuk mengukur aktivitas
belajar maka tiap-tiap aspek aktivitas terlebih dahulu harus diujicobakan. Uji
coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas lembar
observasi. Setelah lembar observasi valid dan reliabel, barulah kemudian
lembar observasi dapat digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas belajar
siswa kompetensi dasar hidrosfer.
1. Analisis Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas butir lembar observasi
maka digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar
yaitu:
r xy
yyxx nn
yxxyn
2222
Keterangan:
r xy : Koefisien korelasi antara x dan y.
x : Skor observasi indikator ke-i
y : Skor yang diujicobakan
n : Jumlah responden
36
Hasil perhitungan r xy dibandingkan dengan tabel kritis r product
moment dengan N= 94 dan taraf signifikan 5%. Jika r xy> r tabel kritis,
maka instrumen tiap-tiap aspek aktivitas tersebut dinyatakan valid
(Arikunto, 2006: 170). Hasil uji coba instrumen penelitian diketahui r xy>
r tabel, maka instrumen tiap-tiap aspek aktivitas tersebut valid.
2. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baikUntuk mengukur reliabilitas
digunakan rumus alpha.
2
2
111
1t
b
k
kr
Keterangan:
r11 : reliabilitas yang dicari
k : banyaknya butir indikator
2
b : jumlah varians skor tiap-tiap indikator
2
t : varians total
Rumus varians:
37
n
n
xx
2
2
2
Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan tabel kritis r product
moment pada N=94 dan α=5%. Jika rr tabelhitung maka item yang
diujicobakan reliabel. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas
(r11) yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin
tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi
reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0
berarti semakin rendah reliabilitasnya.
Jika r11≤ 0,20 = sangat rendah
Jika 0,21 ≤ r11 ≤ 0,40 = rendah
Jika 0,41≤ r11 ≤ 0,60 = sedang
Jika 0,61≤ r11 ≤ 0,80 = tinggi
Jika 0,81≤ r11 ≤ 1,00 = sangat tinggi
(Arikunto, 2006: 196)
Hasil uji reliabilitas dengan N=94 dan taraf signifikansi 5%
diperoleh rr tabelhitung , maka item yang diujicobakan tersebut reliabel.
Hasil perhitungan tersebut termasuk kategori sangat tinggi karena berada
pada rentang 0,81 – 1,00.
38
E. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
untuk menggambarkan aktivitas belajar siswa dan regresi linier sederhana
untuk menguji hipotesis atau mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas
belajar terhadap hasil belajar kompetensi dasar hidrosfer.
Adapun analisis data yang dilakukan sebagai berikut:
1. Deskriptif
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskripsi yaitu untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan model
pembelajaran Think Pair Share. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala
sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel
mandiri, baik sau variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan antara variabel yang diteliti, Darmadi dalam (Iskandar,
2014:185).
39
F. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Observasi
Data Tentang Aktivitas Belajar
Siswa
Tabulasi Data
(Tabel Frekuensi)
Deskriptif
Tingkat Aktivitas Belajar
Siswa
Aktivitas Belajar Siswa
dengan Model
Pembelajaran Think Pair
Share
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini memaparkan tentang gambaran umum penelitian,
aktivitas belajar siswa, dan pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar
kompetensi dasar hidrosfer.
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah MA Darul
Hikam Kabupaten Kudus. Secara admisnistratif MA Darul Hikam
terletak di Jl. Kudus-Purwodadi km 16 Desa Kalirejo Kecamatan
Undaan Kabupaten Kudus, yang terletak pada lintang 60 55’ 57” LS–
1100 47’ 26” BT.
Secara geografis letak Desa Kalirejo adalah sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Jati (Kudus), sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Sukolilo (Pati), sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Klambu (Grobogan), dan sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Gajah (Demak).
39
41
42
b. Kondisi Sekolah
1) Jumlah Kelas
Jumlah kelas yang ada di MA Darul Hikam terdiri atas 9
kelas, dengan rincian sebagai berikut: kelas X terdiri atas 3 kelas,
kelas XI terdiri atas 3 kelas, dan kelas XII terdiri atas 3 kelas.
2) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di MA Darul Hikam
adalah ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, ruang
UKS, kamar mandi, dan lapangan. Adapun media
pembelajarannya yaitu peta yang terdiri atas peta Indonesia,
peta Eropa, peta Asia tenggara, peta Amerika, peta Dunia,
Globe, serta buku-buku pembelajaran geografi.
3) Kurikulum
Proses pembelajaran di MA Darul Hikam mengacu
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
4) Guru Geografi
Guru Geografi di MA Darul Hikam berjumlah 1 orang
yaitu Ibu Atminah, S.Pd. Beliau adalah satu-satunya guru yang
mengampu mata pelajaran Geografi dari kelas X sampai kelas
XII.
43
2. Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Think Pair
Share
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif
untuk mencari jawaban dari penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana
aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share
kompetensi dasar hidrosfer kelas X MA Darul Hikam Kabupaten Kudus.
Dalam aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Think Pair Share yang diamati ada beberapa tahap dalam proses
pembelajaran, tahap tersebut adalah aktivitas siswa dalam berpikir,
aktivitas siswa dalam berpasangan, dan aktivitas siswa dalam berbagi.
Berdasarkan tahap-tahap tersebut, terdapat beberapa kegiatan
didalamnya. Aktivitas yang termasuk dalam aktivitas siswa dalam
berpikir adalah: siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh
guru, kemampuan dalam memecahkan. Aktivitas yang termasuk dalam
aktivitas siswa dalam berpasangan adalah: aktivitas siswa dalam diskusi
dengan pasangannya, kemampuan menyajikan hasil diskusi kelompok
secara tertulis. Aktivitas yang termasuk dalam aktivitas siswa dalam
berbagi adalah: kemampuan memaparkan hasil diskusi kelompok,
kemampuan berpendapat, kemampuan siswa bertanya dalam diskusi
dalam kelas, kemampuan menjawab pernyataan dalam diskusi kelas,
menghargai pendapat orang lain, menyimpulkan hasil diskusi kelas secara
tertulis.
44
Berikut adalah tabel hasil aktivitas belajar dengan model
pembelajaran Think Pair Share pada materi Daerah Aliran Sungan
(DAS).
Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa pada Materi DAS
Tahap Aktivitas Uraian
Think
(Berpikir)
Memperhatikan
materi yang
disampaikan oleh
guru
Siswa kondusif, tenang, merespons
terhadap hal yang diberikan oleh
guru. Selain itu, mereka mencatat
hal-hal penting dari penjelasan guru.
Memecahkan
masalah secara
individu
Siswa mengidentifikasi dan
menjelaskan secara jelas perbedaan
gambar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pair
(Berpasangan)
Aktivitas berdiskusi
dengan pasangannya
Siswa saling bertukar pendapat
dengan pasangannya untuk
memecahkan masalah yang telah
diberikan oleh guru.
Menyajikan hasil
diskusi secara tertulis
Hasil diskusi kelompok sudah
disajikan dengan baik melalui
ketepatan penjelasan dan kejelasan
tulisan.
Share
(Berbagi)
Memaparkan hasil
diskusi kelompok
Siswa memaparkan hasil diskusi
kelompok dengan aktif, percaya diri
dan kejelasan bahasa yang
digunakan.
Kemampuan
berpendapat dalam
diskusi kelas
Pendapat yang dikemukakan
berkaitan dengan materi dan terdapat
17 siswa yang mengungkapkan
pendapatnya.
Kemampuan bertanya
dalam diskusi kelas
Kualitas pertanyaan yang
disampaikan sangat baik, berkaitan
dengan materi, dan mudah dipahami,
dan terdapat 21 siswa yang bertanya.
Kemampuan
menjawab pertanyaan
Siswa menjawab pertanyaan dengan
tepat, jelas, dan disertai dengan
contoh.
45
Menghargai Pendapat
Orang lain Siswa kondusif. Namun, masih
terdapat siswa berbicara ataupun
bermain dengan temannya. Menyimpulkan hasil
diskusi
Setiap kelompok menyimpulkan hasil
diskusi secara tepat sesuai dengan
diskusi.
Sumber: Data Penelitian, 2015
Berdasarkan Tabel 4.1 aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share yang termasuk
aspek kognitif adalah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
secara individu, berpendapat dalam diskusi kelas, kemampuan bertanya
dalam diskusi dalam kelas, menjawab pernyataan dalam diskusi kelas.
Dari aktivitas tersebut aktivitas siswa yang paling aktif adalah aktivitas
memecahkan masalah secara individu, karena setiap siswa mengerjakan
secara individu dan setiap siswa menjelaskan dengan bahasa yang mudah
dipahami dan logis. Sedangkan aktivitas berpendapat, bertanya, dan
menjawab pernyataan menunjukkan bahwa siswa aktivitas siswa kurang
aktif karena dari aspek tersebut hanya sebagian kecil yang menunjukkan
sikap aktif.
Aktivitas belajar siswa yang termasuk aspek afektif adalah
aktivitas siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru,
keaktifan siswa ketika berdiskusi dengan pasangannya, menghargai
pendapat orang lain. Ketiga aktivitas tersebut menunjukkan sikap yang
aktif, hal itu dapat diketahui dari frekuensi ketiga aktivitas tersebut
termasuk dalam kriteria aktif.
46
Aktivitas belajar siswa yang termasuk aspek psikomotorik adalah
memaparkan hasil diskusi, menyajikan hasil diskusi kelompok secara
tertulis, menyimpulkan hasil diskusi kelas secara tertulis. Ketiga aktivitas
tersebut menunjukkan sikap yang aktif, hal itu dapat diketahui dari
frekuensi ketiga aktivitas tersebut termasuk dalam kriteria aktif.
Berikut adalah tabel aktivitas belajar dengan model pembelajaran
Think Pair Share pada materi arus laut.
Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Arus Laut
Tahap Aktivitas Uraian
Think
(Berpikir)
Memperhatikan
materi yang
disampaikan oleh
guru
Siswa merespons ketika guru bertanya,
meskipun terdapat siswa yang tidak
memperhatikan guru dan gaduh.
Memecahkan
masalah secara
individu
Siswa menjelaskan secara runtut,
namun siswa hanya mampu
mendeskripsikan proses terjadinya arus
laut tidak menyebutkan faktor-faktor
yang menyebab arus laut.
Pair
(Berpasangan)
Aktivitas
berdiskusi dengan
pasangannya
Siswa saling mengemukakan ide ketika
berdiskusi. Proses diskusi pada setiap
kelompok berjalan aktif.
Menyajikan hasil
diskusi secara
tertulis
Setiap kelompok mendeskripsikan
proses terjadinya arus laut dengan
bahasa yang mudah dipahami.
Share
(Berbagi)
Memaparkan hasil
diskusi kelompok
Siswa memaparkan hasil diskusi
disampikan dengan jelas. Namun
masih ada beberapa siswa ketika
menyampaikan hasil diskusi dengan
tidak bersungguh-sungguh.
Kemampuan
berpendapat dalam
diskusi kelas
Siswa mengemukakan pendapatnya
dengan bahasa yang dipahami.
Terdapat 14 siswa yang
mengungkapkan pendapatnya.
Kemampuan
bertanya dalam
diskusi kelas
Siswa bertanya dengan dengan bahasa
yang jelas, bertanya terkait materi.
Terdapat 18 siswa yang bertanya.
47
Kemampuan
menjawab
pertanyaan
Siswa menjawab dengan dengan
bahasa yang jelas dan disertai contoh.
Terdapat 11 siswa yang menjawab
pertanyaan.
Menghargai
Pendapat Orang
lain
Siswa kondusif dan mendengarkan
pendapat teman dengan sungguh-
sungguh.
Menyimpulkan
hasil diskusi
Setiap kelompok menyimpulkan
diskusi kelas sesuai dengan jalannya
diskusi.
Berdasarkan Tabel 4.2 aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Think Pair Share yang termasuk
dalam aspek kognitif adalah kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah secara individu, berpendapat dalam diskusi kelas, kemampuan
bertanya dalam diskusi dalam kelas, menjawab pernyataan dalam diskusi
kelas. Dari keempat aktivitas tersebut aktivitas siswa yang paling aktif
adalah aktivitas memecahkan masalah secara individu, sedangkan
aktivitas berpendapat, bertanya, dan menjawab pernyataan menunjukkan
bahwa siswa aktivitas siswa kurang aktif karena dari aspek tersebut hanya
ditunjukkan oleh beberapa siswa saja yang menunjukkan sikap aktif.
Aktivitas belajar siswa yang termasuk aspek afektif adalah
aktivitas siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru,
keaktifan siswa ketika berdiskusi dengan pasangannya, menghargai
pendapat orang lain. Ketiga aktivitas tersebut menunjukkan sikap yang
aktif, hal itu dapat diketahui dari frekuensi ketiga aktivitas tersebut
termasuk dalam kriteria aktif.
Aktivitas belajar siswa yang termasuk aspek psikomotorik adalah
memaparkan hasil diskusi, menyajikan hasil diskusi kelompok secara
48
tertulis, menyimpulkan hasil diskusi kelas secara tertulis. Aktivitas
tersebut menunjukkan sikap yang aktif, hal itu dapat diketahui dari
frekuensi ketiga aktivitas tersebut termasuk dalam kriteria aktif.
Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Think Pair Share pada kompetensi dasar hidrosfer
menunjukkan bahwa dari 94 siswa diperoleh keterangan tentang aktivitas
belajar 3 siswa (3,19%) memiliki aktivitas belajar termasuk dalam
kategori sangat aktif, 48 siswa (51,15%) memiliki aktivitas belajar yang
termasuk dalam kategori aktif, 40 siswa (42,47%) memiliki aktivitas
belajar siswa yang termasuk dalam kategori cukup aktif, dan 3 siswa
(3,19%) memiliki aktivitas belajar yang termasuk dalam kategori kurang
aktif, (terdapat dalam Lampiran 12).
Berdasarkan uraian tersebut secara umum aktivitas belajar siswa
termasuk dalam kategori aktif. Hal ini dapat dilihat sebanyak 48 siswa
(51,15%) menunjukkan sikap aktif dalam proses pembelajaran. artinya
siswa sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran Think Pair
Share terdiri atas tahap Think, Pair, dan Share. Hasil deskripsi dari
masing-masing indikator dijabarkan sebagai berikut.
a. Aktivitas Belajar Siswa dalam Berpikir (Think)
49
Pengamatan aktivitas belajar dalam berpikir pada materi
Daerah Aliran Sungai (DAS) di awal pembelajaran guru memberikan
apersepsi tentang materi yang disampaikan supaya siswa tertarik dalam
mengikuti proses pembelajaran. Setelah itu guru memberi sedikit
penjelasan materi dan memberi arahan kepada siswa tentang model
pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru. Pada materi Daerah
Aliran Sungai guru menyajikan dua gambar DAS yang berbeda
(gambar terdapat Lampiran 15), kemudian guru meminta siswa untuk
mengidentifikasi keadaan dari masing-masing gambar DAS. Berikut
adalah tabel aktivitas belajar siswa dalam berpikir pada materi DAS.
Tabel 4.3 Aktivitas Belajar Siswa dalam Berpikir
No. Aktivitas Belajar Siswa
Materi DAS Materi Arus Laut
Aktif
(%)
Tidak Aktif
(%)
Aktif
(%)
Tidak Aktif
(%)
1 Memperhatikan materi yang
disampaikan oleh guru 63,82 36,18 61,72 38,28
2 Memecahkan masalah
secara individu 95,74 4,26 79,8 20,2
Sumber: Data Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa aktivitas belajar
siswa dalam berpikir pada materi daerah aliran sungai dapat
dikategorikan aktif karena sebagian besar siswa menunjukkan sikap
aktif. Aktivitas memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru
menunjukkan bahwa 63,82% (60) siswa termasuk dalam kriteria aktif
dan 36,18% (34 siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif. Sedangkan
50
aktivitas memecahkan masalah secara individu 95,74% (90 siswa)
termasuk dalam kriteria aktif dan 4,26% (4 siswa) termasuk dalam
kriteria tidak aktif.
Aktivitas siswa dalam berpikir pada materi Daerah Aliran Sungai
(DAS) menunjukkan bahwa terlihat kondusif dan siswa tenang ketika
proses pembelajaran. Mereka merespons dengan aktif terhadap materi
tersebut dan mereka mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru.
Selain itu, sebagian besar siswa memiliki kemampuan yang baik dalam
memecahkan atau mengidentifikasi masalah secara individu. Hal itu
terlihat dari kesungguhan siswa ketika mengerjakan tugas serta hasil
pekerjaan mereka dalam mengidentifikasi dan menjelaskan gambar
DAS. Gambar DAS telah diidentifikasi dengan baik. Selain itu,
penjelasannya juga tepat.
Pengamatan aktivitas belajar dalam berpikir pada materi arus laut
guru menyajikan gambar proses terjadinya proses arus laut (gambar
terdapat pada Lampiran 11), kemudian guru meminta siswa untuk
menjelaskan proses terjadinya arus laut beserta faktor-faktor yang
menyebabkan arus laut. Berikut adalah tabel aktivitas belajar siswa
dalam berpikir pada materi arus laut.
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa aktivitas belajar
siswadalam berpikir pada materi arus laut dapat dikategorikan aktif
karena sebagian besar siswa menunjukkan sikap aktif. Aktivitas
memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru menunjukkan bahwa
51
61,72% (58 siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 38,28% (36 siswa)
termasuk dalam kriteria tidak aktif. Sedangkan aktivitas memecahkan
masalah secara individu 79,8% (75 siswa) termasuk dalam kriteria aktif
dan 20,2% (19 siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif.
Pengamatan aktivitas belajar dalam berpikir pada materi Arus
Laut menunjukkan bahwa siswa merespons ketika guru bertanya,
terdapat siswa yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh
guru dan terkadang gaduh. Selain itu siswa mampu memecahkan dan
menjelaskan proses terjadinya arus laut secara runtut dan dikerjakan
secara individu. Namun sebagian besar siswa hanya mampu
mendeskripsikan proses terjadinya arus laut dan tidak menyebutkan
faktor-faktor yang menyebab arus laut.
b. Aktivitas belajar Siswa dalam Berpasangan (Pair)
Aktivitas siswa pada tahap selanjutnya adalah aktivitas siswa
dalam berpasangan. Setelah siswa memecahkan masalah secara individu
yang ditulis pada kertas, kemudian guru meminta peserta didik untuk
berpasangan dengan teman sebangku dan memberikan kesempatan
mereka untuk berdiskusi. Diskusi ini diharapkan mampu memperdalam
makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui diskusi dengan
pasangannya dan hasil diskusi dengan pasangnnya ditulis dikertas.
Berikut adalah tabel aktivitas belajar siswa dalam berpasangan.
52
Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa dalam Berpasangan
No. Aktivitas Belajar Siswa
Materi DAS Materi Arus Laut
Aktif
(%)
Tidak aktif
(%)
Aktif
(%)
Tidak aktif
(%)
1 Aktivitas siswa berdiskusi
dengan pasangannya 76,7 23,3 67 33
2
Kemampuan siswa
menyajikan hasil diskusi
kelompok secara tertulis
93,7 6,3 95,74 4,26
Sumber: Data Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa aktivitas belajar
siswa dalam berpasangan pada materi daerah aliran sungai dapat
dikategorikan aktif karena sebagian besar siswa menunjukkan sikap aktif.
Aktivitas siswa berdiskusi dengan pasangannya menunjukkan bahwa
76,7% (72 siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 23,3 (22 siswa)
termasuk dalam kriteria tidak aktif. Kemampuan siswa menyajikan hasil
diskusi kelompok secara tertulis menunjukkan 93,7% (88 siswa) termasuk
dalam kriteria aktif dan 6,3% (6 siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif.
Aktivitas belajar siswa dalam berpasangan pada materi DAS
menunjukkan bahwa siswa saling bertukar pendapat, ide, dan gagasan
dengan pasangannya untuk memecahkan masalah yang telah diberikan
oleh guru. Mereka juga terlihat bersungguh-sungguh dalam berdiskusi
dengan pasangannya. Meskipun terdapat sebagian kecil dari siswa yang
hanya digunakan untuk berbicara dan bermain dengan pasangannya. Selain
itu, siswa menyajikan hasil diskusi kelompok secara tertulis dengan baik.
53
Hal itu terlihat dari hasil pekerjaan masing-masing kelompok. Hasil
diskusi kelompok sudah disajikan dengan baik melalui ketepatan
penjelasan dan kejelasan tulisan.
Pengamatan aktivitas belajar dalam berpikir pada materi arus laut.
Setelah siswa memecahkan masalah secara individu tahapa selanjutnya
adalah siswa berpasangan dengan teman sebangku untuk berdiskusi.
Berikut adalah tabel aktivitas belajar siswa dalam berpikir pada materi
arus laut.
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa aktivitas belajar
siswa dalam berpasangan pada materi arus laut dapat dikategorikan aktif
karena sebagian besar siswa menunjukkan sikap aktif. Aktivitas siswa
berdiskusi dengan pasangannya menunjukkan bahwa 67% (63 siswa)
termasuk dalam kriteria aktif dan 33% (31 siswa) termasuk dalam kriteria
tidak aktif. Sedangkan kemampuan siswa menyajikan hasil diskusi
kelompok secara tertulis menunjukkan 93,7% (88 siswa) termasuk dalam
kriteria aktif dan 6,3% (6 siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif.
Pengamatan aktivitas belajar dalam berpasangan pada materi arus
laut menunjukkan bahwa siswa aktif mengemukakan ide, pendapat, dan
pertanyaan. Proses diskusi pada setiap kelompok sudah ditunjukkan oleh
semua anggota dan tidak didominasi oleh satu orang sehingga ada
keterlibatan diantara mereka. Selain itu siswa menyajikan hasil diskusi
kelompok secara tertulis menunjukkan bahwa masing-masing kelompok
yang telah mendeskripsikan proses terjadinya arus laut dengan mudah
54
dipahami yang disajikan dalam bentuk tulisan. Namun sebagian besar hasil
diskusi kelompok yang disajikan merupakan hasil dari kerja siswa pada
tahap memecahkan masalah secara individu yang ditulis ulang tanpa ada
tambahan yang berarti.
c. Aktivitas Belajar Siswa dalam Berbagi (Share)
Pengamatan aktivitas belajar siswa dalam berbagi. Setelah siswa
berdiskusi dengan teman sebangku dan menuliskan hasilnya pada kertas,
tahap selanjutnya adalah berbagai, yaitu setiap kelompok saling berdiskusi
dalam skala besar atau diskusi kelas, Hasil diskusi intersubjektif pada tiap-
tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Dalam
kegiatan ini diharapkan terjadi tanya-jawab yang mendorong pada
pengonstruksian pengetahuan secara integratif. Pada tahap ini semua
kelompok saling berbagi atas hal yang telah siswa dapatkan dari hasil
kerjasama dengan pasangannya kepada teman sekelasnya yang dimpimpin
oleh salah satu dari kelompok. Berikut adalah tabel aktivitas belajar siswa
dalam berbagi materi daerah aliran sungai.
Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa dalam Berbagi
No. Aktivitas Belajar Siswa Materi DAS Materi Arus Laut
Aktif Tidak aktif Aktif Tidak aktif
1 Memaparkan hasil diskusi
kelompok 95,74 4,26 64 36
2 Kemampuan berpendapat
dalam diskusi kelas 14 86 20,17 79,83
3 Kemampuan siswa bertanya 19,18 80,82 24,47 75,53
55
dalam diskusi dalam kelas
4 Kemampuan siswa
menjawab pertanyaan ketika
berdiskusi dalam kelas,
15,08 84,92 10,64 89,36
5 Kemampuan menghargai
pendapat orang lain, 88,9 11,71 70,3 29,7
6 Menyimpulkan hasil diskusi
kelas secara tertulis. 89,36 10,64 86,18 13,82
Sumber: Data Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa aktivitas belajar
siswa dalam berbagi pada materi daerah aliran sungai dapat dikategorikan
aktif karena sebagian besar siswa menunjukkan sikap aktif. Aktivitas
memaparkan hasil diskusi kelompok menunjukkan bahwa 95,74% (90
siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 4,26% (4 siswa) termasuk dalam
kriteria tidak aktif, Kemampuan berpendapat dalam diskusi kelas 14%
(13 siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 86% (81 siswa) termasuk
dalam kriteria tidak aktif, kemampuan siswa bertanya dalam diskusi dalam
kelas 19,18% (18 siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 80,82% (76
siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif, kemampuan siswa menjawab
pertanyaan dalam diskusi kelas 15,08% (14 siswa) termasuk dalam kriteria
aktif dan 84,92% (80 siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif,
kemampuan menghargai pendapat orang lain 88,9% (83 siswa) termasuk
dalam kriteria aktif dan 11,71% (11 siswa) termasuk dalam kriteria tidak
aktif, kemampuan menyimpulkan hasil diskusi kelas secara tertulis
56
89,36% (84 siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 10,64% (10 siswa)
termasuk dalam kriteria tidak aktif.
Aktivitas belajar dalam berpasangan materi DAS menunjukkan
bahwa siswa berani mengungkapkan pendapat. Pendapat yang
dikemukakan juga berkaitan dengan materi dan pendapat tersebut
disampaikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Selain itu,
ketika siswa berdiskusi kualitas pertanyaan yang disampaikan juga sangat
baik, berkaitan dengan materi, dan mudah dipahami. Pertanyaan yang
diajukan siswa seperti “Apakah manfaat sungai bagi kehidupan manusia?
Sebutkan upaya yang perlu dilakukan untuk melestarikan DAS!” dan
sebagainya. Saat siswa menjawab pertanyaan yang menjawab tidak hanya
penyaji materi yang menjawab pertanyaan tetapi banyak juga peserta
diskusi selain penyaji karena penyaji tidak mampu menjawab pertanyaan
dan pertanyaan dilempar kepada audiens. Selain itu, kualitas jawabannya
juga sangat baik, tepat, jelas, dan disertai dengan contoh. Ketika siswa
saling tukar pendapat dan terdapat perbedaan pendapat antar mereka,
mereka saling menghargai pendapat dan siswa tetap kondusif. Namun,
masih terdapat siswa yang mendengarkan pendapat teman dengan tidak
sungguh-sungguh. Hal itu terlihat dari aktivitas siswa yang berbicara
ataupun bermain dengan temannya. Pada akhir pembelajaran setiap
kelompok menyimpulkan hasil diskusi yang ditulis pada selembar kertas.
Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan tepat sesuai dengan diskusi, dan
57
logis. Selain itu, mereka juga bersungguh-sungguh dalam menulis
simpulan tersebut.
Pengamatan aktivitas belajar dalam berpikir pada materi arus laut.
Setelah siswa berdiskusi dengan pasangannya tahap selanjutnya adalah
siswa berbagi atas hal yang telah diperoleh dari diskusi dengan
pasangannya. Berikut adalah tabel aktivitas belajar siswa dalam berpikir
pada materi arus laut.
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa aktivitas belajar
siswa dalam berbagi pada materi daerah aliran sungai dapat dikategorikan
aktif karena sebagian besar siswa menunjukkan sikap aktif. Aktivitas
memaparkan hasil diskusi kelompok menunjukkan bahwa 64% (60 siswa)
termasuk dalam kriteria aktif dan 36% (34 siswa) termasuk dalam kriteria
tidak aktif, Kemampuan berpendapat dalam diskusi kelas 20,17% (19
siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 79,83% (75 siswa) termasuk
dalam kriteria tidak aktif, kemampuan siswa bertanya dalam diskusi dalam
kelas 24,47% (23 siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 75,53% (71
siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif, kemampuan siswa menjawab
pertanyaan dalam diskusi kelas 10,64% (10 siswa) termasuk dalam kriteria
aktif dan 89,36% (84 siswa) termasuk dalam kriteria tidak aktif,
kemampuan menghargai pendapat orang lain 70,3% (66 siswa) termasuk
dalam kriteria aktif dan 29,7% (28 siswa) termasuk dalam kriteria tidak
aktif, kemampuan menyimpulkan hasil diskusi kelas secara tertulis
58
86,18% (81 siswa) termasuk dalam kriteria aktif dan 13,82% (13 siswa)
termasuk dalam kriteria tidak aktif.
Aktivitas belajar dalam berpasangan pada materi arus laut
menunjukkan bahwa siswa mengemukakan pendapatnya dengan bahasa
yang dipahami. Selain itu, saat siswa bertanya dalam bertanya dalam
diskusi kelas disampaikan dengan bahasa yang jelas. Adapun pertanyaan
yang diajukan siswa seperti “Kenapa di pertemuan arus terdapat banyak
ikan? Apa yang dimaksud dengan up welling?” dan sebagainya. Ketika
siswa menjawab pertanyaan siswa menjawab dengan benar sesuai dengan
logis dengan penyampian yang bagus dan mudah dipahami. Selain itu,
siswa menghargai pendapat orang lain dengan kondusif dan mendengarkan
pendapat teman dengan sungguh-sungguh. Hanya sebagian kecil dari
siswa yang kurang menghargai pendapat temannya. Saat menyimpulkan
hasil diskusi kelas setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi secara
tepat dan logis sesuai dengan diskusi.
B. Pembahasan
Model pembelajaran Think Pair Share merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. Think-
Pair-Share dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu
informasi dan seorang siswa dapat belajar dari siswa lain serta saling
menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan
kelas.
59
Aktivitas belajar siswa dalam berpikir pada materi DAS menunjukkan
bahwa 79,74% termasuk dalam kriteria aktif dan 20,26 % menunjukkan sikap
tidak aktif. Sedangkan pada materi arus laut 71.81% menunjukkan sikap aktif
dan 28,19% siswa menunjukkan sikap yang tidak aktif. Aktivitas belajar siswa
dalam bepasangan pada materi DAS siswa 85,16% menunjukkan sikap aktif
dan 14,84% menunjukkan sikap tidak aktif. Sedangkan pada materi arus laut
81,93% menunjukkan sikap aktif dan 18,07% siswa menunjukkan sikap yang
tidak aktif. Aktivitas belajar siswa dalam berbagi pada materi DAS siswa
79,74% menunjukkan sikap aktif dan 20,26 % menunjukkan sikap tidak aktif.
Sedangkan pada materi arus laut 71.81% menunjukkan sikap aktif dan 28,19%
siswa menunjukkan sikap yang tidak aktif.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti berasumsi bahwa perbedaan
terjadi karena materi DAS mudah dipahami oleh siswa, lingkungan tempat
tinggal siswa yang berdekatan dengan sungai memberi mereka pengetahuan
yang berkaitan dengan daerah aliran sungai. Selain itu, media yang digunakan
oleh guru sudah mempresentasikan keadaan yang sesungguhnya yang bisa
direspons positif oleh siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Sedangkan materi arus laut susah dipahami oleh siswa karena, tempat tinggal
siswa yang jauh dari kawasan laut membuat pengetahuan siswa yang berkaitan
dengan laut kurang begitu luas. Selain itu, media yang digunakan oleh guru
kurang tepat sehingga minat belajar untuk belajar menjadi rendah, guru hanya
menyajikan gambar proses terjadinya arus laut, seharusnya guru menggunakan
media yang menarik untuk menarik perhatian siswa, semisal video.
60
Aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share
kompetensi dasar hidrosfer kelas X MA Darul Hikam Kabupaten Kudus
secara keseluruhan termasuk dalam kategori aktif. Dikatakan aktif karena
sebanyak 3 siswa (3,19%) memiliki aktivitas belajar termasuk dalam kategori
sangat aktif, artinya dalam proses pembelajaran siswa belajar dengan
sungguh-sungguh memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru,
mengerjakan tugas sesuai instruksi yang diberikan oleh guru, dan ikut
berdiskusi aktif dalam berdiskusi kelas, 48 siswa (51,15%) memiliki aktivitas
belajar yang termasuk dalam kategori aktif, artinya siswa tetap mengikuti
proses belajar mengajar dan tetap menunjukkan sikap aktif dalam proses
belajar mengajar, 40 siswa (42,47%) memiliki aktivitas belajar siswa yang
termasuk dalam kategori cukup aktif, artinya siswa tersebut menunjukkan
aktivitas belajar yang tetap mengikuti proses pembelajaran tetapi siswa yang
termasuk kriteria cukup aktif ini terkadang berbuat sesukanya dan terkadang
membuat kegaduhan dikelas. dan 3 siswa (3,19%) memiliki aktivitas belajar
yang termasuk dalam kategori kurang aktif, artinya siswa tersebut tidak
mengikuti proses pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru, tidak
mengerjakan tugas dengan baik, bermain sendiri dan sering keluar masuk
kelas.
Belajar ilmu sosial terdapat beberapa faktor yang mendukung hasil
belajar yang optimal, salah satunya adalah aktivitas belajar siswa. Dalam
proses belajar mengajar, aktivitas merupakan hal yang penting. Pengalaman
belajar akan diperoleh siswa jika siswa tersebut melakukan aktivitas sendiri
61
untuk memproses dan mengolah perolehan belajar secara efektif. Siswa
dituntut agar aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Dengan demikian,
proses belajar mengajar akan melalui berbagai akivitas, baik aktivitas secara
fisik maupun secara psikis.
Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh (1) Monotessori
dalam (Sardiman, 2007:96) sangat jelas bahwa aktivitas diperlukan dalam
proses belajar mengajar karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk
dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar merupakan prinsip yang penting di
dalam proses mengajar. Peserta didik memiliki tenaga-tenaga untuk
berkembang sendiri, membentuk sendidri. Pendidik akan berperan sebagai
pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan peserta didiknya.
Pernyataan Montessori ini memberikan gambaran bahwa yang lebih banyak
melakukan aktivitas didalam pembentukan diri adalah anak didik itu sendiri,
sedang pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan
yang akan diperbuat oleh anak didiknya. Dari pandangan tersebut, jelas bahwa
kegiatan belajar siswa harus aktif. Kadar tinggi rendahnya keaktifan belajar
dapat dilihat dari aktifnya siswa dalam memngikuti proses belajar mengajar
dan aktivitas yang tinggi akan memberikan dampak yang baik terhadap
berlangsungnya proses belajar mengajar bagi peserta didik. Dengan kata lain
behwa dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya aktivitas.
(2) Thomas M, Risk dalam (Rohani, 2004: 6) sebagai berikut:
Mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar dimana pengalaman
62
itu sendiri hanya mungkin diperoleh jika peserta didik dengan keaktifannya
sendiri bereaksi terhadap lingkungannya.
63
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan aktivitas belajar siswa dengan
model pembelajaran Think Pair Share kompetensi dasar hidrosfer kelas X
MA Darul Hikam Kabupaten Kudus termasuk dalam kriteria Aktif.
Aktivitas belajar siswa dalam berpikir (Think) menunjukkan bahwa
75,53% termasuk dalam kategori aktif, itu terlihat dari kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi masalah yang diberikan oleh guru yang dilakukan
dengan baik dan bersungguh-sungguh serta memperhatikan materi yang
disampaikan oleh guru dengan kondusif. Aktivitas belajar siswa dalam
berpasangan (Pair) menunjukkan bahwa 82,57% termasuk dalam kategori
aktif, hal itu terlihat dari keaktifan siswa saling bertukar pendapat atau
gagasan dengan pasangannya untuk memecahkan masalah. Aktivitas
belajar siswa dalam berbagi (Share) menunjukkan bahwa 51,06%
termasuk dalam kategori aktif, hal itu terlihat dari siswa saling tanya-
jawab, berbagi dengan teman sekelasnya atas hal yang telah didapatkan
dari diskusi dengan pasangannya.
B. SARAN
Berdasarkan simpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat
disampaikan adalah:
61
64
1. Guru agar selalu menerapkan model pembelajaran belajar yang
menuntut siswa agar aktif dalam pembelajaran.
2. Siswa dalam mata pelajaran geografi untuk meningkatkan aktivitas
belajarnya karena dengan aktivitas belajar yang tingi akan diperoleh
hasil belajar yang tinggi pula.
65
DAFTAR PUSTAKA
Anjayani, Eni dan Tri Haryanto. 2009. Geografi untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Bahri, Syaiful dan Aswan Zain.. 2006. Strategi BelajarMengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Darmadi, Hamid. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Endarto, dkk. 2009. Geografi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta Pusat
perbuakuan, Departemen pendidikan
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Jakarta: Ghalia Indonesia
Hartono. 2009. Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta: untuk Kelas Sekolah
Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Iskandar. 2009. Geografi 1: Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Rifa’i, Ahmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Unnes Press
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
________. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
66
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Surabaya: Pustaka Belajar
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 1 SMA/MA: Untuk Kelas X, Semester
1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
67
68
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM
MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
No Variabel Sub
Variabel Indikator
No. Item
Lembar
pengamatan
1 Aktivitas
belajar siswa
dalam model
pembelajaran
Think Pair
Share
Think
Pair
Share
Siswa memperhatikan materi yang
disampaikan oleh guru.
Kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi/memecahkan
masalah secara individu.
Keaktifan siswa ketika berdiskusi
dengan pasangannya
Kemampuan siswa menyajikan hasil
diskusi kelompok secara tertulis.
Kemampuan memaparkan hasil
diskusi kelompok
Kemampuan berpendapat siswa dalam
diskusi kelas.
Kemampuan siswa bertanya dalam
diskusi dalam kelas.
Kemampuan siswa menjawab
pernyataan dalam diskusi kelas.
Aktivitas siswa menghargai pendapat
orang lain dalam diskusi kelas
Menyimpulkan hasil diskusi kelas
secara tertulis.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
69
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SHARE MA NU DARUL HIKAM KABUPATEN KUDUS
Nama :
No.abs :
Kelas :
Aspek Yang
Diteliti
Uraian Skor
Think
Pair
Share
70
Lampiran 3
RUBRIK LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
No Indikator Pengamatan Kriteria Pengamatan Kriteria Skor
1. Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru.
Siswa memperhatikan dengan
sungguh-sungguh, dan
merespon yang disampaikan
oleh guru
SA 4
Siswa memperhatikan dengan
sungguh-sungguh. A 3
Siswa memperhatikan dengan
tidak sungguh-sungguh dan
terkadang berbicara dengan
temannya.
CA 2
Siswa tidak memperhatikan
materi yang disampikan oleh
guru.
KA 1
2. Kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi/memecahk
an masalah secara individu.
Siswa memecahkan masalah
terkait dengan materi secara
tepat disertai dengan contoh.
SA 4
Siswa memecahkan masalah
secara singkat dan terkait
dengan materi.
A 3
Siswa memecahkan masalah
secara kurang tepat dan tidak
terkait dengan materi
CA 2
Siswa tidak mampu
memecahkan masalah. KA 1
3. Aktivitas siswa ketika
berdiskusi dengan
pasangannya
Siswa aktif bekerjasama
dengan pasangannya, selalu
berinteraksi dan
berkomunikasi.
SA 4
Siswa berkomunikasi dengan
temannya tetapi tidak terkait
dengan materi.
A 3
Siswa tidak bekerjasama
dengan pasangannya CA 2
71
Tidak mempunyai aktivitas. KA 1
4. Kemampuan siswa
menyajikan hasil diskusi
kelompok secara tertulis.
Menyajikan hasil diskusi
secara lengkap dengan mudah
dipahami, terkait dengan materi
dan disertai contoh.
SA 4
Menyajikan hasil diskusi
terkait dengan materi namun
secara singkat.
A 3
Menyajikan hasil diskusi tidak
terkait dengan materi dan sulit
dipahami.
CA 2
Siswa tidak menyajikan hasil
diskusi kelompok. KA 1
5. Kemampuan menyampaikan
hasil diskusi kelompok.
Penyampaian materi dengan
baik, mudah dipahami, dengan
suara yang lantang dan tidak
terbata-bata.
SA 4
Penyampaian materi dengan
baik, mudah dipahami, dengan
suara yang lantang.
A 3
Penyampian kurang baik dan
sulit dipahami, suara urang
keras, terbata-bata.
CA 2
Tidak menyampaikan hasil
diskusi kelompok. KA 1
6. Kemampuan berpendapat
siswa dalam diskusi kelas.
Berpendapat terkait materi,
mudah dipahami dan disertai
dengan contoh.
SA 4
Berpendapat terkait dengan
materi A 3
Siswa berpendapat tidak terkait
dengan materi. CA 2
Siswa tidak berpendapat. KA 1
7. Kemampuan siswa bertanya
dalam diskusi dalam kelas.
Siswa bertanya dengan bahasa
yang mudah dipahami dan
terkait dengan materi
SA 4
Siswa bertanya terkait dengan
materi. A 3
72
Siswa bertanya tidak jelas dan
tidak terkait dengan materi. CA 2
Siswa tidak bertanya dalam
diskusi kelas. KA 1
8. Kemampuan siswa dalam
memberi tanggapan dalam
diskusi kelas.
Siswa menanggapi sesuai
dengan pertanyaan, terkait
dengan materi, mudah
dipahami dan disertai contoh.
SA 4
Siswa menanggapi sesuai
pertanyaan.disertai contoh
tetapi tidak relevan dan sulit
dipahami
A 3
Siswa menanggapi pertanyaan
namun tidak terkait dengan
materi.
CA 2
Siswa tidak memberi
tanggapan dalam diskusi. KA 1
9. Aktivitas siswa menghargai
pendapat orang lain dalam
diskusi kelas.
Siswa mendengarkan pendapat
dengan sungguhsungguh,
kondusif, tidak berbicara
dengan temannya.
SA 4
Siswa mendengarkan pendapat
dengan sungguh-sungguh,
terkadang berbicara dengan
temannya.
A 3
Siswa mendengarkan pendapat
orang lain tetapi terkadang
berbuat gaduh dan berbicara
dengan temannya.
CA 2
Siswa tidak mendengarkan
pendapat orang lain, tidak
kondusif.
KA 1
10. Kemampuan menyimpulkan
hasil diskusi di depan kelas.
Kesimpulan benar, logis dan
sesuai diskusi. SA 4
Kesimpulan tidak lengkap
dengan diskusi. A 3
Kesimpulan tidak sesuai
dengan diskusi CA 2
Tidak membuat kesimpulan
diskusi KA 1
73
Keterangan kriteria :
SA = Sangat Aktif CA = Cukup Aktif
A = Aktif KA = Kurang Aktif
74
Lampiran 4
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No. NAMA
1 ABU NAIM
2 AHMAD SYARIFUDIN
3 AMALIA KHUSNA
4 AMININ
5 ANDRE YAHYA
6 ANIS MUFLIKHATUL INDAH
7 ASHFA NURONIYAH
8 AZZITA HIDAYATUL ILMI
9 CINDY AULIA ZAINI
10 DENI HEMAWAN
11 DIMAS BAYU AJI
12 ELYAWATI
13 ENI SETIANI
14 EVA MUGIYATI
15 FELLA LUTFIYATUL INAYAH
16 FITRI RAMADHANTI
17 IMAM FADLI
18 KUNTUM AMALIA KHUSNA
19 MAHARANI SHAFFINA
20 MASDUKI
21 MUCHTAR YAHYA
22 NGAINUN NAFISAH
23 RIIN FANDHILA
24 RIYA NUR SAFITRI
25 ROHMATUL ULIA
26 SITI FIRDA RODLOTUL S.
27 SITI INDATUS SHOLIHAH
28 SUHONO
29 SUSANTI
30 SYAROFUL UMAM
31 ULIYANA
32 WAHYAU PANCOROWATI
33 ZEVA MAULANA
34 ACIK PUTRIYANI
35 AFRUKATUS NIA
36 AH. IKHSAN SURURI MUNA
37 ALFINA DAMAYANTI
38 AMALIATUS SARIROH
39 AMIR SYAHID
40 ANITA RAHMAWATI
41 DEWI HARYANI
42 DEWI MAIMUNAH
43 IDAM KHOLID
44 IIS QORIAH
45 ISWATUN HASANAH
46 JIHAN EKA NUR SAFITRI
47 KARSIDI
No. NAMA
48 LAILATUL MAKHMUDAH
49 LATIFATUL CHOLIFAH
50 MIFTAKUL ASROR
51 MOIH. NOOR ALIM
52 MUH. KHUSNUL MUBAROK
53 MUH. SHOFI AZWAR
54 NAVATIKA BERLIYANTI
55 NOOR SAIDAH
56 NORMA INDAH
57 NUR IZZAH SAADAH
58 RIF'ATUS SHOLIHAH
59 ROFUL SHOKHIB
60 SITI KHODARIYAH
61 ZAENAL ABIDIN
62 AMIR SAEFUDIN
63 AHMAD SOFIYAN
64 ANISATUL IZZAH
65 ARI WIDIANTORO SAPUTRA
66 ARUM DWI WAHYUNI
67 ARWANI
68 AULIA INKASARI
69 AYU CAHYANINGSIH
70 AZKIYATUZ ZAHRO
71 BAHRUL MIDAD
72 BUDI UTOMO
73 DIAN YULIANINGSEH
74 EVA LIANA SARI
75 FITA ADIA ROHMAH
76 IRFAN JUNIANTO
77 KUNTIKHASANUL MUNIROH
78 MAYA SOVIANA
79 MOH. IRVAN ASYHARI
80 MOH.ISMANTO SAIFIN NUHA
81 MUH. ALI MUKHTAR
82 MUH. ARIF SUGIHARTO
83 MUH. KHOLUL MUJTAHIDIN
84 MUH.ABDULLAH
85 MUH.ASHFA LUBBI
86 NADIA AVIA NINGRUM
87 NAILUL MAGHFIROH
88 NUR KAFIDOH
89 ROMI LISETIYAWAN
90 RUFI'ATUN
91 SAIDAH
92 TRI RENI LESTARI
93 YUNDAWATI
94 ZUMROTUL NA'IMAH
75
Lampiran 5
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN
PENELITIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y Y2
1 2 3 2 3 3 1 4 1 2 3 24 576
2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 25 625
3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 19 361
4 2 3 2 3 3 1 1 1 3 3 22 484
5 2 3 3 3 3 1 1 1 2 3 22 484
6 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38 1444
7 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 24 576
8 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 24 576
9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 1521
10 3 3 3 4 3 1 1 1 2 4 25 625
11 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 20 400
12 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 22 484
13 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 19 361
14 3 2 2 4 3 1 1 1 3 3 23 529
15 3 4 3 4 3 1 1 1 3 4 27 729
SX 40 45 39 48 43 26 24 23 38 47 373 9775
SX2 114 141 107 160 127 64 60 49 108 153
SXY 1045 1161 1005 1233 1100 713 676 635 998 1209
rxy 0.831 0.767 0.665 0.697 0.712 0.683 0.762 0.761 0.693 0.752 k = 10
rtabel 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 1.514 Sb2 = 7.20
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid t2 = 35.70
b2
0.52 0.43 0.40 0.46 0.27 1.35 1.54 0.98 0.84 0.41 r11 = 0.840
NoBUTIR SOAL
76
Lampiran 6
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMENT PENELITIAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Rumus :
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
berikut ini perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
S
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
x x
=
x -2
x -2
=
Pada a = 5% dengan N= 15 diperoleh rtabel = 0,514
karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid.
15
rxy 0.831449
rxy
11415 40
44
9775
72
152
373
1045
15
37340
38
66
40
75
156
72
484
81
9775 1045
69
625
114
361
529
7299
484
1444
576
576
1521
XY
625
361
484
576 48
50
38
44
Y X2
Y2
9
9
4
9
4
16
9
373
23
27
9
16
4
4
4
4
4
24
24
39
25
20
22
40
24
25
19
22
22
2
3
3
38
3
3
4
3
2
19
400
X
2
2
2
2
2
4
3
{ } { }2222xyr
SUNSUSCNSC
SUSCNSCU
77
Lampiran 7
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Rumus :
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel
Perhitungan
1. Varians total.
=
2. Varians Butir
= =
=
=
3. Koefisien reliabilitas
10 - 1
r11 =
Pada a = 5% dengan N = 15 diperoleh r tabel = 0.514
Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
Sb2
7.20
0.840
r11 =10
45
b102 =
15=
15
15347
Sb2
1 -7.20
35.695
#REF!
0.42915
15
141
15
35.695
11440
15
373
159775
=15
t2
=
b22
= 0.524b12
2
2
2
2
S
2
2
11 11k
k
t
br
N
N
SUSU
2
2
2
t
.
.
.
78
Lampiran 8
SKOR AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI DAERAH ALIRAN
SUNGAI (DAS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R-1 4 3 3 3 4 1 4 1 3 3 29
R-2 3 3 1 3 3 3 1 3 2 2 24
R-3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-4 3 3 2 3 4 1 2 1 3 4 26
R-5 2 3 2 3 3 1 1 1 2 4 22
R-6 4 4 3 4 3 1 1 1 3 3 27
R-7 3 3 3 4 3 1 1 1 3 4 26
R-8 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 24
R-9 4 3 3 4 4 3 4 1 4 4 34
R-10 4 3 2 3 3 1 1 1 3 4 25
R-11 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 30
R-12 1 3 3 4 3 1 1 1 2 3 22
R-13 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21
R-14 4 2 3 4 4 1 1 1 4 3 27
R-15 4 3 3 3 3 1 1 1 3 4 26
R-16 4 3 3 3 3 1 1 1 4 4 27
R-17 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 34
R-18 3 4 4 4 3 1 1 1 3 4 28
R-19 4 3 3 3 3 1 1 1 3 4 26
R-20 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 16
R-21 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-22 4 3 3 4 3 1 1 1 3 4 27
R-23 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-24 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-25 3 3 4 4 3 1 1 1 3 4 27
R-26 4 4 3 3 4 1 1 1 3 4 28
R-27 3 3 3 3 4 1 1 1 4 4 27
R-28 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 18
R-29 3 3 3 4 3 1 1 1 2 4 25
R-30 2 3 3 3 4 1 4 1 2 3 26
R-31 4 3 3 3 3 1 1 1 3 4 26
R-32 3 3 3 3 3 1 1 1 2 4 24
R-33 4 3 3 3 4 1 1 1 4 3 27
R-34 4 3 4 3 3 1 1 1 3 3 26
R-35 4 3 4 4 3 3 3 1 4 3 32
R-36 3 3 3 3 3 1 1 1 3 4 25
R-37 4 3 4 3 4 4 1 1 4 4 32
R-38 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 35
R-39 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-40 4 3 4 3 4 4 3 1 3 4 33
R-41 4 3 4 3 4 1 1 1 4 2 27
R-42 4 3 4 3 3 1 1 1 3 3 26
R-43 4 3 3 3 3 1 1 1 3 4 26
R-44 3 3 4 3 3 4 1 1 3 4 29
R-45 4 3 4 3 4 1 4 1 4 2 30
R-46 4 4 4 3 4 1 1 1 3 3 28
R-47 4 3 2 3 3 1 1 1 3 2 23
RespondenKriteria
Jumlah
79
Sumber : Analisi Data Penelitian
No. Kriteria Frekuensi
1 SA 9
2 A 46
3 CA 36
R-48 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 36
R-49 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 34
R-50 4 3 3 3 2 1 1 1 2 3 23
R-51 4 3 2 2 3 1 1 1 3 4 24
R-52 4 3 3 3 3 1 1 1 3 3 25
R-53 4 3 3 3 3 1 1 1 2 3 24
R-54 4 3 4 3 4 4 4 1 3 3 33
R-55 4 3 3 3 4 1 1 1 3 4 27
R-56 4 3 3 3 3 1 1 1 2 2 23
R-57 4 3 4 3 4 1 4 1 3 4 31
R-58 3 3 4 3 3 1 1 1 4 4 27
R-59 4 3 3 3 3 1 1 1 3 4 26
R-60 4 3 4 3 4 1 1 1 3 2 26
R-61 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 21
R-62 4 3 3 3 2 1 1 1 2 3 23
R-63 1 3 2 2 2 1 1 1 1 3 17
R-64 4 3 4 3 3 4 1 1 4 4 31
R-65 4 3 2 3 4 1 1 1 3 3 25
R-66 3 3 3 3 4 1 1 1 3 4 26
R-67 1 3 2 2 2 1 1 1 1 3 17
R-68 4 3 3 3 3 1 1 1 3 3 25
R-69 4 2 2 3 3 4 1 1 2 4 26
R-70 4 3 3 3 2 1 4 1 3 3 27
R-71 2 3 1 3 1 3 3 3 1 2 22
R-72 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-73 4 3 2 3 4 1 1 1 3 4 26
R-74 4 3 3 3 4 1 1 1 3 3 26
R-75 4 4 3 3 3 1 4 1 3 4 30
R-76 3 3 2 4 3 4 1 1 3 3 27
R-77 4 4 3 3 4 1 4 1 4 4 32
R-78 4 3 2 3 3 1 4 1 3 3 27
R-79 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-80 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 24
R-81 3 3 2 3 3 1 1 1 2 3 22
R-82 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 24
R-83 4 3 2 3 3 1 1 1 3 3 24
R-84 3 3 2 3 2 1 1 1 2 3 21
R-85 4 3 3 3 3 1 1 1 2 4 25
R-86 4 3 4 3 3 1 3 1 3 3 28
R-87 4 4 4 3 2 1 1 4 4 3 30
R-88 3 3 2 3 3 1 1 1 3 3 23
R-89 4 3 3 3 2 1 1 1 3 4 25
R-90 4 4 4 3 2 3 3 1 3 3 30
R-91 3 3 3 3 3 1 1 1 2 4 24
R-92 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 36
R-93 4 3 3 3 3 1 1 1 3 4 26
R-94 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 36
Jumlah 321 286 282 291 290 147 155 120 263 312 2467
80
4 KA 3
Lampiran 9
SKOR AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI ARUS LAUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R-1 2 4 2 3 2 1 4 1 4 4 27
R-2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 16
R-3 3 3 2 3 3 1 1 1 3 3 23
R-4 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-5 3 2 3 3 2 1 4 1 2 2 23
R-6 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 24
R-7 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 33
R-8 3 3 2 3 3 1 1 1 2 3 22
R-9 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 33
R-10 2 3 3 3 2 1 1 1 1 1 18
R-11 3 2 3 3 2 1 1 1 3 2 21
R-12 3 4 2 3 3 1 1 1 3 3 24
R-13 2 2 1 3 2 1 1 1 2 2 17
R-14 3 3 3 3 3 1 1 3 4 3 27
R-15 3 4 3 3 3 1 1 1 4 2 25
R-16 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 24
R-17 3 4 4 3 2 4 3 1 4 2 30
R-18 4 4 4 3 3 1 1 1 3 4 28
R-19 2 3 3 3 3 1 1 1 3 3 23
R-20 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 15
R-21 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 23
R-22 3 4 3 3 3 1 1 1 2 3 24
R-23 2 2 2 3 3 1 1 1 2 2 19
R-24 3 3 2 3 3 1 1 1 3 3 23
R-25 4 3 4 3 3 1 1 1 2 3 25
R-26 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 23
R-27 3 3 3 3 3 3 1 3 4 2 28
R-28 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 15
R-29 3 3 2 3 3 1 1 1 4 3 24
R-30 3 2 4 3 2 1 4 1 3 2 25
R-31 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 21
R-32 3 3 2 3 3 1 1 1 2 2 21
R-33 3 3 3 3 3 1 1 3 4 3 27
R-34 4 3 4 3 3 1 1 1 3 3 26
R-35 3 4 2 3 3 1 3 1 2 4 26
R-36 3 2 4 3 3 1 1 1 2 2 22
R-37 3 3 4 3 4 3 1 1 3 3 28
R-38 3 4 3 3 4 3 1 1 2 4 28
R-39 4 3 3 3 2 1 1 3 3 3 26
R-40 4 4 4 3 3 1 3 1 4 4 31
R-41 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 34
R-42 4 4 2 3 3 1 1 1 3 4 26
R-43 4 3 4 3 3 1 1 1 2 3 25
R-44 3 3 2 3 2 1 1 1 2 2 20
R-45 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 33
R-46 3 3 3 3 2 1 1 1 4 2 23
R-47 4 3 3 3 3 1 1 1 4 2 25
RespondenKriteria
Jumlah
81
Sumber: Analisi Data Penelitian
No. Kriteria Frekuensi
1 SA 3
2 A 31
3 CA 54
4 KA 6
R-48 1 4 4 3 3 1 1 3 3 3 26
R-49 4 4 4 3 3 1 4 1 4 3 31
R-50 4 3 3 3 2 1 1 1 4 2 24
R-51 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 19
R-52 3 3 2 3 3 1 1 1 3 2 22
R-53 3 3 3 3 2 1 1 1 4 3 24
R-54 4 4 4 3 4 1 3 1 3 3 30
R-55 4 3 2 3 3 1 1 1 3 3 24
R-56 3 3 4 3 2 1 1 1 3 3 24
R-57 3 3 4 3 4 3 1 3 3 4 31
R-58 4 3 3 3 3 1 1 1 4 3 26
R-59 4 3 3 3 2 1 1 1 2 2 22
R-60 3 4 4 3 4 1 1 1 4 3 28
R-61 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 18
R-62 4 3 3 3 2 1 1 1 2 2 22
R-63 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 16
R-64 4 3 3 3 3 1 1 1 4 3 26
R-65 4 3 3 3 2 1 1 1 3 2 23
R-66 4 3 4 3 4 1 1 1 2 3 26
R-67 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 19
R-68 4 3 3 4 3 3 1 4 2 3 30
R-69 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 33
R-70 4 2 2 3 3 1 4 1 4 3 27
R-71 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 16
R-72 3 3 3 3 2 1 1 1 2 2 21
R-73 3 3 2 3 2 1 1 1 2 3 21
R-74 4 3 4 3 2 1 1 1 3 3 25
R-75 4 2 3 3 4 1 1 3 3 3 27
R-76 4 4 3 3 3 1 1 1 3 3 26
R-77 4 3 4 4 3 1 4 1 4 4 32
R-78 4 2 3 3 3 1 1 1 4 3 25
R-79 4 2 2 3 2 1 1 1 3 2 21
R-80 3 3 2 2 3 1 1 1 2 3 21
R-81 4 2 2 3 3 1 1 1 3 3 23
R-82 4 3 2 3 2 1 1 1 3 2 22
R-83 3 3 4 3 3 1 1 1 3 3 25
R-84 4 3 3 3 2 1 1 1 2 2 22
R-85 4 3 4 3 3 3 1 1 3 3 28
R-86 4 2 2 3 2 1 1 1 3 2 21
R-87 4 4 3 3 4 1 4 1 4 4 32
R-88 3 3 2 3 3 1 1 1 3 3 23
R-89 4 4 4 3 2 1 1 1 3 2 25
R-90 4 4 4 3 3 1 1 1 4 4 29
R-91 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 32
R-92 4 4 4 3 4 1 1 1 4 4 30
R-93 4 3 3 3 3 1 1 1 4 3 26
R-94 4 4 4 3 2 1 3 1 4 4 30
Jumlah 308 285 277 278 255 126 140 129 270 253 2321
82
Lampiran 10
REKAPITULASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI
DAERAH ALIRAN SUNGAI
No Indikator Pengamatan Kriteria Pengamatan Frekuensi %
1. Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru.
Sangat Aktif 12 12.76
Aktif 48 51.06
Cukup Aktif 28 29.8
Kurang Aktif 6 6.38
2. Kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi/memecahkan
masalah secara individu.
Sangat Aktif 8 8,51
Aktif 82 87,23
Cukup Aktif 4 4,26
Kurang Aktif 0 0
3. Aktivitas siswa ketika
berdiskusi dengan
pasangannya
Sangat Aktif 24 25.6
Aktif 48 51.1
Cukup Aktif 20 21.2
Kurang Aktif 2 2.1
4. Kemampuan siswa menyajikan
hasil diskusi kelompok secara
tertulis.
Sangat Aktif 15 16
Aktif 73 77.7
Cukup Aktif 6 6.3
Kurang Aktif 0 0
5. Kemampuan menyampaikan
hasil diskusi kelompok.
Sangat Aktif 25 26,6
Aktif 65 69,14
Cukup Aktif 2 2,13
83
Kurang Aktif 2 2,13
6. Kemampuan berpendapat
siswa dalam diskusi kelas.
Sangat Aktif 6 6.48
Aktif 7 7.52
Cukup Aktif 0 0
Kurang Aktif 81 86
7. Kemampuan siswa bertanya
dalam diskusi dalam kelas.
Sangat Aktif 8 8.6
Aktif 10 10.58
Cukup Aktif 2 2.12
Kurang Aktif 74 78.7
8. Kemampuan siswa dalam
memberi tanggapan dalam
diskusi kelas.
Sangat Aktif 5 5.41
Aktif 9 9.67
Cukup Aktif 2 2.12
Kurang Aktif 78 82.8
9. Aktivitas siswa menghargai
pendapat orang lain dalam
diskusi kelas.
Sangat Aktif 53 56,38
Aktif 30 31,91
Cukup Aktif 7 7,45
Kurang Aktif 4 4,26
10. Kemampuan menyimpulkan
hasil diskusi di depan kelas.
Sangat Aktif 31 32,98
Aktif 53 56,38
Cukup Aktif 10 10,64
Kurang Aktif 0 0
84
Lampiran 11
REKAPITULASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI
ARUS LAUT
No Indikator Pengamatan Kriteria Pengamatan Frekuensi %
1. Siswa memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru.
Sangat Aktif 16 17
Aktif 42 44.72
Cukup Aktif 32 34.04
Kurang Aktif 4 4.24
2. Kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi/memecahkan
masalah secara individu.
Sangat Aktif 22 23,5
Aktif 53 56,3
Cukup Aktif 19 20,2
Kurang Aktif 0 0
3. Aktivitas siswa ketika
berdiskusi dengan
pasangannya
Sangat Aktif 28 29.9
Aktif 35 37.23
Cukup Aktif 28 29.77
Kurang Aktif 3 3.1
4. Kemampuan siswa menyajikan
hasil diskusi kelompok secara
tertulis.
Sangat Aktif 2 2.12
Aktif 88 93.62
Cukup Aktif 3 3.2
Kurang Aktif 1 1.06
5. Kemampuan menyampaikan
hasil diskusi kelompok.
Sangat Aktif 8 8,6
Aktif 52 55,4
Cukup Aktif 34 36
85
Kurang Aktif 0 0
6. Kemampuan berpendapat
siswa dalam diskusi kelas.
Sangat Aktif 13 13.79
Aktif 6 6.38
Cukup Aktif 2 2.13
Kurang Aktif 73 77.7
7. Kemampuan siswa bertanya
dalam diskusi dalam kelas.
Sangat Aktif 12 12.77
Aktif 11 11.7
Cukup Aktif 3 3.19
Kurang Aktif 68 72.34
8. Kemampuan siswa dalam
memberi tanggapan dalam
diskusi kelas.
Sangat Aktif 5 5.32
Aktif 5 5.32
Cukup Aktif 1 1.06
Kurang Aktif 83 88.3
9. Aktivitas siswa menghargai
pendapat orang lain dalam
diskusi kelas.
Sangat Aktif 26 26,6
Aktif 41 43,7
Cukup Aktif 23 24,4
Kurang Aktif 5 5,3
10. Kemampuan menyimpulkan
hasil diskusi di depan kelas.
Sangat Aktif 41 43,61
Aktif 40 42,57
Cukup Aktif 13 13,82
Kurang Aktif 0 0
86
Lampiran 12
RATA-RATA SKOR AKTIVITAS BELAJAR
pertemuan 1 pertemuan 2
1 28 28 28
2 25 15 20
3 22 24 23
4 27 22 24.5
5 23 22 22.5
6 26 25 25.5
7 26 33 29.5
8 23 23 23
9 34 33 33.5
10 26 17 21.5
11 29 22 25.5
12 20 26 23
13 21 17 19
14 26 28 27
15 26 25 25.5
16 27 24 25.5
17 34 30 32
18 27 29 28
19 26 23 24.5
20 16 15 15.5
21 23 23 23
22 26 25 25.5
23 22 20 21
24 22 24 23
25 26 26 26
26 28 23 25.5
27 27 28 27.5
28 17 15 16
29 23 26 24.5
30 27 24 25.5
31 26 21 23.5
32 23 22 22.5
33 27 27 27
34 26 26 26
35 29 29 29
36 26 21 23.5
37 32 28 30
38 34 29 31.5
39 23 26 24.5
40 33 31 32
41 27 34 30.5
42 24 28 26
43 27 24 25.5
44 27 22 24.5
45 30 33 31.5
46 27 24 25.5
47 24 24 24
48 36 26 31
Observasirata-rataNo.
87
49 34 31 32.5
50 23 24 23.5
51 26 17 21.5
52 24 23 23.5
53 24 24 24
54 33 30 31.5
55 26 25 25.5
56 24 23 23.5
57 31 31 31
58 26 27 26.5
59 26 22 24
60 26 28 27
61 20 19 19.5
62 23 22 22.5
63 17 16 16.5
64 30 27 28.5
65 26 22 24
66 27 25 26
67 17 19 18
68 26 29 27.5
69 27 32 29.5
70 26 28 27
71 22 16 19
72 23 21 22
73 26 21 23.5
74 27 24 25.5
75 30 27 28.5
76 27 26 26.5
77 34 30 32
78 28 24 26
79 22 22 22
80 22 23 22.5
81 22 23 22.5
82 23 23 23
83 26 23 24.5
84 22 21 21.5
85 26 27 26.5
86 26 23 24.5
87 29 33 31
88 23 23 23
89 26 24 25
90 30 29 29.5
91 23 33 28
92 35 31 33
93 26 26 26
94 35 31 33
Kriteria frekuensi
Sangat Aktif 3
Aktif 48
Cukup Aktif 40
Kurang aktif 3
32,8 – 40
25,2 - 32,7
17,6 - 25,1
10 – 17,5
Interval Skor
88
Lampiran 13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : MA NU DARUL HIKAM
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/ Program : X
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2014/2015
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka
bumi
C. INDIKATOR:
1. Menganalisis faktor penyebab kerusakan, serta upaya pelestarian
Daerah Aliran Sungai
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis faktor penyebab kerusakan serta upaya pelestarian
Daerah Aliran Sungai
E. MATERI POKOK PEMBELAJARAN
1. Sungai
2. Daerah Aliran Sungai
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Think Pair Share (TPS)
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegaiatan Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
2. Kegiatan Inti
a. Guru menunjukkan 2 gambar yang berbeda mengenai DAS
b. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah tersebut
secara individu dan menuliskan jawaban di atas kertas dari
fenomena tersebut.
c. Guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dengan
sebangkunya untuk saling tukar pendapat mengenai fenomena
yang ditayangkan oleh guru.
d. Guru meminta siswa agar berpresentasi di depan kelas atas
jawaban yang telah ditulis siswa.
89
3. Kegiatan penutup
a. Guru memberika penjelajasan dan kesimpulan.
b. Guru memberi kesempatan untuk bertanya.
H. ALAT / SUMBER BELAJAR
Sumber : Buku paket Geografi SMA kelas X Tiga serangkai
Bahan dan alat:
Worksheet
Presentasi powerpoint
Gambar/ foto DAS
LCD, Laptop
I. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tes / Assessment ,Tugas Individu, pengamatan
kerja, pengamatan perilaku
Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan
Psikomotorik
Instrumen Penilaian : Terlampir
Kudus, Juli 2014
Mengetahui,
Kepala MA NU Darul Hikam Guru Mapel Geografi
Drs. RUBAI Atminah, S. Pd
90
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : MA NU DARUL HIKAM
Mata Pelajaran :Geografi
Kelas/ Program :X
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2014/2015
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menganalisis unsur-unsur geosfer
B. KOMPETENSI DASAR
1. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka
bumi
C. INDIKATOR:
1. Mengidentifikasi perairan laut dan wilayah laut Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi perairan laut dan wilayah laut Indonesia
E. MATERI POKOK PEMBELAJARAN
1. Perairan laut
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Think Pair Share (TPS)
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegaiatan Pendahuluan
a. Apersepsi
b. Motivasi
2. Kegiatan inti
a. Guru menunjukkan gambar/video mengenai arus laut.
b. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah tersebut
secara individu dan menuliskan jawaban di atas kertas dari
fenomena tersebut.
c. Guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dengan
sebangkunya untuk saling tukar pendapat mengenai fenomena
yang ditayangkan oleh guru.
d. Guru meminta siswa agar berpresentasi di depan kelas atas
jawaban yang telah ditulis siswa.
4. Kegiatan penutup
91
a. Guru memberikan penjelajasan dan kesimpulan.
b. Guru memberi kesempatan untuk bertanya.
H. ALAT / SUMBER BELAJAR
Sumber : Buku paket Geografi SMA kelas X Tiga serangkai
Bahan :
Worksheet
Gambar
I. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tes / Assessment ,Tugas Individu, pengamatan
kerja, pengamatan perilaku
Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan
Psikomotorik
Instrumen Penilaian : Terlampir
Kudus, Juli 2014
Mengetahui,
Kepala MA NU Darul Hikam Guru Mapel Geografi
Drs. RUBAI Atminah, S. Pd
92
Lampiran 15
GAMBAR YANG DIGUNAKAN OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN
a. Materi Daerah Aliran Sungai
b. Materi Arus Laut
93
Lampiran 16
94
Lampiran 17
95
Lampiran 18
Gambar Aktivitas Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran
Think Pair Share
a. Memperhatikan materi yang disampaikan b. Memecahkan masalah secara individu
oleh guru
c. Aktivitas berdiskusi dengan pasangannya d. Aktivitas menyajikan hasil diskusi
96
e. Kemampuan memaparkan hasil diskusi f. berpendapat siswa dalam diskusi kelas
kelompok
g. Siswa bertanya dalam diskusi dalam kelas h. Siswa menjawab pernyataan diskusi kelas
i. Siswa dalam menghargai pendapat orang lain j. Menyimpulkan hasil diskusi kelas