71
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAERAH LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS OLEH : NAMA : FELICIA NOVITA, A.Md,Farm INSTANSI : RSUD ZAINAL UMAR SIDIKI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN II

aktualisaasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gorontalo utara

Citation preview

Page 1: aktualisaasi

PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAERAH

LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS

OLEH :

NAMA : FELICIA NOVITA, A.Md,Farm

INSTANSI : RSUD ZAINAL UMAR SIDIKI

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN II

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI GORONTALO

2015

Page 2: aktualisaasi

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

DI RSUD ZAINAL UMAR SIDIKI

OLEH :

FELLICIA NOVITA, A.Md,Farm

NIP. 19911112 201403 2 002

Peserta Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan I

Laporan Hasil Aktualisasi Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Kegiatan

telah diseminarkan pada tanggal 12 Mei 2015

Di ????????????????

COACH MENTOR

Dra.SARCE Y. KANDOU, M.Pd SALMIA, S.Kep. Ns

NIP. NIP. 19850624 201101 2 001

Page 3: aktualisaasi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

hanya dengan anugerah-NYAlah penulis dapat menyelesaikan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di

RSUD Zainal Umar Sidiki.Laporan pertanggungjawaban ini merupakan tugas

akhir dalam kegiatan Diklat Prajabatan Golongan II tahun 2015.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan,

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada

yang terhormat :

1. Selaku Kepala Badan DIKLAT Provinsi Gorontalo.

2. Ramli Polapa, S.Pd selaku Kepala BKD DILAT Kabupaten Gorontalo Utara.

3. Dra. Sarce Y. Kandou, M.Pd selaku Coach yang senantiasa memberikan

bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan kegiatan

ini dapat terselesaikan dengan baik dan sistematis.

4. Salmia, S.Kep, Ns selaku Mentor yang selalu memberikan bimbingan selama

pelaksanaan aktualisasi.

5. Seluruh panitia penyelenggara DIKLAT Prajabatan Golongan II dan III

Kabupaten Gorontalo Utara.

6. Keluarga, teman dan sahabat penulis yang selama ini selalu memberikan

bantuan moral, materi dan selalu mendoakan serta senantiasa mengharapkan

keberhasilan penulis.

Page 4: aktualisaasi

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, namun

tidak dapat penulis sebutan satu per satu.

Dengan menyadari sebagai manusia biasa yang mempunyai kelemahan

dan keterbatasan, maka laporan akualisasi nilai dasar rofesi PNS ini tidak luput

dari segala kekurangan dan kekhilfan.Untuk itu, dengan segala kerendahan hati

penulis mengharapkan kiranya para pembaca dapat memberikan masukan berupa

kritikan dan saran demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

peningkatan profesionalisme PNS.

Kwandang, Mei 2015

penulis

Page 5: aktualisaasi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ……………………………………………………….. i

Kata Pengantar …………………………………………………………….. ii

Daftar isi …………………………………………………………………....

iv

Daftar Lampiran ………………………………………………………….... v

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………....... 1

B. Tujuan ……………………………………………………………... 1

C. Ruang Lingkup …………………………………………………...... 1

BAB II GAMBARAN UNIT KERJA …………………………………….. 2

A. Deskripsi RSUD Zainal Umar Sidiki ……………………………… 2

B. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………... 2

a. Tugas Direktur Rumah Sakit................................................... 2

b. Tugas Kepala Bidang Keperawatan ....................................... 3

c. Tugas perawat pelaksana ....................................................... 4

BAB III URAIAN AKTUALISASI ………………………………………. 5

A. Rancangan Aktualisasi ……………………………………… 5

B. Jadwal Kegiatan …………………………………………………… 6

Page 6: aktualisaasi

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ……………………………... 7

A.

Laporan Aktualisasi ………………………………………………...

7

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 8

A. Kesimpulan …………………………………………………………... 8

B. Saran ………………………………………………………………. 8

Page 7: aktualisaasi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Konsultasi dengan mentor

Lampiran 2. Jadwal konsultasi dengan coach

Lampiran 3. Foto kegiatan menyiapkan kelengkapan permintaan resep

Lampiran 4. Foto kegiatan pelayanan terapi obat

Lampiran 5. Foto meracik sediaan obat

Lampiran 6. Foto kegiatan mengecek dan memeriksa obat expired

Lampiran 7.Foto penyimpanan data resep dan kartu kontrol pasien

Lampiran 8.Foto menerima dan menseleksi administrasi kelengkapan resep

Lampiran 9. Foto kegiatan pemberian dosis obat

Lampiran 10. Foto kegiatan penyimpanan perbekalan farmasi

Lampiran 11. Foto menyiapkan kebutuhan obat untuk pemakaian 24 jam

Lampiran 12. Foto pendistribusian perbekalan farmasi ke unit pengguna

Lampiran 13. Foto menghitung harga obat

Page 8: aktualisaasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN

melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta

mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Pertaturan baru tentang ASN tertuang dalam UU no 5 tahun 2014 sudah

secara terbuka menghendaki bahwa ASN bukan sekedar merujuk kepada jenis

pekerjaan tapi merujuk pada sebuah profesi pelayanan publik. Maka dari itu

sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan

bidang kefarmasian yang dilaksanakan di RSUD ZUS.

Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek

termasuk pada mutu pelayanan yang berkualitas. Untuk mewujudkan semua

ini dibutuhkan peran serta seluruh tenaga medis, khususnya asisten apoteker

yang setiap hari bertatapan langsung dengan pasien. Tanggung jawab AA

lebih menekan pada tugas merencanakan dan menyiapkan segala kegiatan

kefarmasian.

Berdasarkan permasalahan yang uraikan diatas, maka untuk

mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, asisten apoteker

Page 9: aktualisaasi

sebagai ASN perlu menanamkan nilai-nilai dasar profesi PNS agar

terbentuknya pelayan yang profesional serta berkualitas. Nilai-nilai dasar

tersebut mencakup “ANEKA” (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,

Komitmen mutu, Anti korupsi).

B. Tujuan

1. Memahami lebih dalam mengenai nilai - nilai dasar proses pegawai negeri

sipil (PNS) yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) .

2. Mampu menerapkan nilai - nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dalam kegiatan pekerjaan di tempat kerja nantinya

3. Mewujudkan birokrasi pemerintah yang lebih baik lagi untuk mencapai

kepemerintahan yang lebih baik.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam laporan ini yaitu bagaimana mengaktualisasikan

nilai-nilai dasar profesi PNS yang mencakup Akuntabilitas, Nsionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi melalui kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan di Instalasi Farmasi RSUD Zainal Umar Sidiki.

Page 10: aktualisaasi

BAB II

GAMBARAN UNIT KERJA

1. Deskripsi Rsud Zainal Umar Sidiki

Rumah sakit umum daerah zainal umur sidiki merupakan follow up demi

keberadaan RS bergerak yang merupakan pemerintah pusat melalui

kementrian kesehatan RI pada tahun 2011 yang telah dimanfaatkan pada

ulang tahun kabupaten gorontalo utara yang ke - 4 sebagai bentuk keseriusan

pemerintah daerah demi terlaksanaanya pelayanan kesehatan rujukan di

kabupaten gorontalo utara.

Untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan nyata, maka diselenggarakan berbagai upaya kesehatan yang

didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.Dimana sarana dan

prasarana mempunyai konstribusi yang besar dalam peningkatan mutu

pelayanan. Terkait dengan hal ini Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Gorontalo Utara melakukan upaya peningkatan sarana dan prasarana secara

bertahap dalam setiap tahun. Pembangunan gedung Administrasi, Instalasi

Rawat Inap, Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium dilaksanakan pada

tahun 2011; IGD, Intalasi Rawat Inap kelas II dibangun Tahun 2012 dengan

sumber dana Tugas Pembantuan dari Kementrian Kesehatan R.I. Namun ada

beberapa sarana pendukung penting lainnya dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan rujukan yang belum teralokasikan hingga saat ini.

Visi – Misi RSUD Zainal Umar Sidiki

Page 11: aktualisaasi

Untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan akses pelayanan kesehatan

rujukan, maka pihak Rumah Sakit dr. Zainal Umar Sidiki memiliki komitmen

untuk mewujudkan pelayanan maksimal dengan memformulasikan dalam

visi, misi dan filosofi dengan program unggulannya sebagai berikut:

a. Visi

“Memberikan pelayanan kesehatan rujukan yang aman dan

memuaskan masyarakat khususnya masyarakat kabupaten gorontalo utara

pada tahun 2017”.

b. Misi

1. Mewujudkan layanan kesehatan yang aman dan menjadi pilihan

seluruh lapisan masyarakat kabupaten Gorontalo Utara dengan

didasari oleh profesionalisme, etika, performa, serta nilai - nilai

dasar yang baik.

2. Mewujudkan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan

pelanggan dengan manajemen akomodatif yang menunjang

peningkatan kesejahteraan karyawan .

3. Mewujudkan layanan kesehatan yang profesional dalam rangka

penyelenggaraan rumah sakit .

Page 12: aktualisaasi

DIREKTUR

SEKRETARIS

Sub Bagian KeuanganSub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan

Sub Bagian Informasi, Perencanaan dan Rekam Medis

Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis

Bidang Keperawatan

Seksi Pelayanan Medis Seksi Penunjang Medis Seksi Pelayanan Keperawatan

Seksi Pengembangan Mutu Keperawatan & Hotel Service

STRUKTUR ORGANISASI RSUD ZAINAL UMAR SIDIKI

Page 13: aktualisaasi

2. Tugas pokok dan fungsi

a. Direktur

Tugas Pokok :

Melaksanakan Tugas berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

Memberikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pekerjaan yang diberikan kepada unsur-unsur :

Sekretaris

Kepala Bidang Pelayanan dan

Kepala Bidang Keperawatan

Fungsi :

Mengadakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan kolaborasi baik dalam lingkungan RSUD dr. Zainal Umar Sidiki

maupun denga instansi-instansi lainnya di luar RSUD dr. Zainal Umar Sidiki sesuai denga tugas bagian dan bidang

masing-masing.

Mengevaluasi seluruh program dan kegiatan bagian dan bidang-bidang di lingkungan RSUD dr. Zainal Umar Sidiki.

Page 14: aktualisaasi

Memberikan laporan kegiatan program secara berkala kepada Bupati Gorontalo Utara.

Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor/Instansi terkait di lingkungan kerja

Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara.

Melaksanakan konsultasi dengan Bupati, Wakil Bupati dan Sekertaris Daerah atas pelaksanaan kegiatan di lingkungan

kerja RSUD dr. Zainal Umar Sidiki.

b. Kepala Instalasi Farmasi

Adapun yang menjadi tugas seorang kepala instalasi farmasi rumah sakit adalah:

Melangsungkan pelayanan farmasi optimal

Pelayanan farmasi profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi

Melaksanakan KIE

Melakukan pengawasan berdasar peraturan yang berlaku

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang farmasi

Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya pengobatan dan formularium rumah sakit

c. Asisten Apoteker pelaksana

Page 15: aktualisaasi

Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka pemyiapan rencana kegiatan

kefarmasian

Mengumpulkan data-data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi

Menimbang dan atau megukur bahan baku dalam rangka produksi sediaan farmasi non steril

Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka produksi sediaan farmasi steril

Mengemas alat-alat dalam rangka sterilisasi sentral

Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan perbekalan farmasi

Menyiapkan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi

Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya dalam rangka dispensing resep

individual.

Page 16: aktualisaasi
Page 17: aktualisaasi

BAB III

URAIAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi

No.Informasi Yang Relevan Dengan Nilai Dasar

Daftar KegiatanIndikator Nilai Dasar Kebutuhan Stakeholder Tugas Organisasi Tugas Unit Tugas Pegawai

1. Akuntabilitas

tanggung jawab

Stakeholder (Masyarakat) membutuhkan pelayanan yang profesional, cepat, tepat dan akurat

Mewujudkan layanan kesehatan yang profesional dalam rangka pelenggaraan rumah sakit

Pelayanan prima dalam bidang kefarmasian pada semua lapisan masyarakat

Menyiapkan rencana kegiatan kefarmasian

1. Menyiapkan kelengkapan permintaan obat

2. Memberikan pelayanan terapi obat pada pasien

3. Meracik sediaan obat

4. Mengecek dan memeriksa obat yang sudah mendekati expired

2. Nasionalisme

Mengutamakan privasi pasien

Stakeholder (ASN) diharapkan memperhatikan hak-hak dan privasi pasien

mewujudkan layanan kesehatan yang aman dan menjadi pilihan seluruh lapisan masyarakat dengan

Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian yang aman bagi semua masyarakat

Layanan kefarmasian dengan mengutamakan privasi pasien

5. Menyimpan semua data resep dan kartu kontrol pasien

Page 18: aktualisaasi

didasar oleh profesionalisme,etika, performa serta nilai - nilai dasar yang baik

3. Etika Publik

Mengedepankan pelayanan berdasarkan norma dan etika serta kode etik

Stake holder (Masyarakat) menginginkan ASN yang bermoral dan beretika baik

mewujudkan layanan kesehatan yang aman dan menjadi pilihan seluruh lapisan masyarakat dengan didasar oleh profesionalisme,etika, performa serta nilai - nilai dasar yang baik

melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan diRS

Memberikan pelayanan kefarmasian berdasarkan aturan yang berlaku

6. Menerima dan menseleksi administrasi kelengkapan resep

7. Memberikan dosis obat secara tepat

4. Komitmen Mutu

Pelayanan yang mengedepankan prinsip keahlian

Stakeholder (Masyarakat) menginginkan pelayanan yang berkualitas

mewujudkan layanan kesehatan yang aman dan menjadi pilihan seluruh lapisan masyarakat dengan didasar oleh profesionalisme,etika, performa serta nilai - nilai dasar yang baik

mengutamakan pelayanan yang berkualitas

Mengedepankan ketelitian dalam setiap kegiatan kefarmasian 8. Penyimpanan

perbekalan farmasi berdasarkan kelas terapi

9. Menyiapkan kebutuhan obat tiap kali pemakaian selama 24 jam

Page 19: aktualisaasi

5. Anti Korupsi

Jujur dalam setiap pekerjaan

Stakeholder (masyarakat) membutuhkan ASN yang jujur

mewujudkan layanan kesehatan yang aman dan menjadi pilihan

Pelayanan prima dalam bidang kefarmasian

Pengelolaan kegiatan kefarmasian

10. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke tiap unit pengguna

11. Menghitung harga obat

Page 20: aktualisaasi

B. Jadwal Aktualisas

NO DAFTAR KEGIATANTANGGAL

PELAKSANAAN

1 Menyiapkan kelengkapan permintaan

resep

28 april 2015

2 Memberikan pelayanan terapi obat 28 april 2015

3 Meracik sediaan obat 29 april 2015

4 Mengecek dan memeriksa obat yang sudah

mendekati expired

28 april 2015

5 Menyimpan data resep dan kartu kontrol

pasien

30 April 2015

6. Menerima dan menseleksi administrasi

kelengkapan resep

24 april 2015

7. Memberikan dosis obat 28 april 2015

8. Penyimpanan perbekalan farmasi

berdasarkan kelas terapi

24 april s/d 10 mei 2015

9. Menyiapkan kebutuhan obat tiap kali

pemakaian selama 24 jam

30 april 2015

10. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke

tiap unit pengguna

8 Mei 2015

11. Menghitung harga obat 24 april s/d 10 mei 2015

Page 21: aktualisaasi

C. Rencana Aksi

FORMAT RENCANA AKSI

N

O

KEGIATAN

RENCANA NILAI

DASAR/ BEBERAPA

NILAI DASAR YANG

MENDASARI

KEGIATAN

GAMBARAN KUALITAS

KEGIATAN YANG

DILANDASI NILAI DASAR

(Proses dan Output)

1 Menyiapkan seluruh

kelengkapan

permintaan resep

Akuntabilitas Proses:

Melakukan persiapan kelengkapan

resep yang diminta, seperti

permintaan cairan, obat oral, injeksi

dan alkes.

Setelah disiapkan kemudian ada obat

atau alkes yang tidak tersedia di IFRS

maka dibuatkan copy resep.

Output:

Tersedianya seluruh kelengkapan

permintaan resep yang akan

digunakan dalam terapi obat pasien

Keterkaitan :

Dengan melaksanakan proses

penyediaan permintaan resep secara

lengkap tanpa ada yang terlewati,

maka kegiatan kefarmasian yang

merupakan tanggungjawab farmasis

dapat terlaksanakan dengan baik

2 Pelayanan terapi

obat pada pasien

Akuntabilitas Proses:

Mendatangi dengan senyum,

salam dan sapa

Menanyakan keluhan penyakit

Page 22: aktualisaasi

pasien

Memberikan obat berdasarkan

resep

Memberikan etiket pada setiap

obat

Menjelaskan kegunaan obat,

waktu minum dan hal-hal yang

harus diperhatikan selama

mengkonsumsi obat tersebut

Menanyakan kembali respon

pasien tentang penjelasan obat

Output:

Pasien dapat mengerti bagaimana cara

menggunakan obat tersebut

berdasarkan diagnosis penyakit dan

dapat memperhatikan waktu minum

obat

Keterkaitan :

Pasien mengerti cara penggunaan obat

yang baik dan benar karena adanya

pemberian informasi yang jelas dari

farmasis. Tanggungjawab farmasis

lebih besar dalam kegiatan ini, agar

supaya pasien mendapatkan hasil

pengobatan yang baik.

3 Meracik sediaan

obat

Akuntabilitas Proses:

Membaca resep racikan

Mempersiapkan alat dan bahan

yang akan digunakan

Membersihkan alat sebelum

digunakan

Meracik sediaan

Mengemas dalam kertas puyer

Page 23: aktualisaasi

atau kapsul

Output:

Dapat meracik permintaan resep

dengan baik tanpa ada obat yang

terlewatkan karena sudah

dipersiapkan terlebih dahulu sebelum

meracik.

Keterkaitan :

Obat dapat diracik dengan tepat,

karena pada proses sebelumnya

semua prosedur peracikan telah

disiapkan terlebih dahulu. Farmasis

dapat mengerjakan peracikan tanpa

tergesa-gesa dan tidak terjadi

kesalahan peracikan seperti ada bahan

obat yang salah dimasukan pada

proses peracikan.

4 Mengecek dan

memeriksa obat

yang sudah

mendekati expired

Akuntabilitas Proses:

Mengecek satu per satu obat yang

ada di lemari yang digunakan

selama 24 jam

Melihat tanggal expired

Mencatat obat-obat yang sudah

dekat expired

Menarik obat yang sudah expired

Output:

Pasien tidak mendapat obat yang

dekat atau sudah expired

Keterkaitan :

Pasien sangat teliti dalam proses

penerimaan obat dari apotek.

Maka dari itu tanggungjawab kita

adalah memebrikan obat yang

Page 24: aktualisaasi

kualitasnya masih baik. Yaitu

dengan selalu mengecek obat-

obatan yang ada dalam lemari

stock agar terhindar dari

pemberian obat yang sudah

expired

5 Menyimpan semua

data berupa resep

dan kartu kontrol

Nasionalisme Proses:

Membuat kartu kontrol pemberian

obat pasien

Mengisinya selama pasien

tersebut dirawat

Menyimpannya dalam arsip kartu

kontrol

Membuat arsip pasien pulang

Menyimpannya secara berurut per

hari

Output:

Data pasien tersimpan dengan baik

Keterkaitan:

Data pasien dapat tersimpan

dengan baik karena adanya

pengarsipan resep. Pengarsipan ini

bertujuan agar semua data pasien

tentang pengobatannya tidak

diketahui oleh orang lain yang.

Karena kita harus menjaga

privasipasien tersebut.

6 Menerima dan

menseleksi

administrasi

kelengkapan resep

Etika public Proses:

Menerima resep dari rawat jalan,

rawat inap dan UGD

Menanyakan dan menjelaskan

status pasien

Pasien umum tidak dimintakan

Page 25: aktualisaasi

administrasi resep

Pasien BPJS diwajibkan

membawa fotocopy kartu BPJS

Output:

Pelayanan berdasarkan aturan

Keterkaitan :

Dengan adanya pelayanan yang

berdasarkan aturan maka semua

proses kegiatan kefarmasian dapat

berjalan dengan baik.

7 Menghitung dosis

obat secara tepat

Etika public Proses:

Menerima resep

Membaca dan mengkaji resep

Mengambil obat yang akan diracik

Menimbang atau mengukur bahan

baku

Meracik sediaan obat

Mengemas obat dan memberi

etiket

Output:

Dosis obat tertera dalam etiket

berdasarkan ketentuan

Keterkaitan:

Kode etik kefarmasian sudah

mengatur bahwa dosis obat pada

pasien harus diberikan secara tepat

guna mencapai efek terapi yang tepat.

Kita tidak bisa melebihkan atau

mengurangkan dosis obat. Setelah

kita mengetahui dosis suatu obat yang

dituliskan pada resep sudah sesuai

maka kita wajib menuliskannya pada

Page 26: aktualisaasi

etiket yang diberikan bersamaan

dengan obat yang akan dikonsumsi

pasien.

8 Penyimpanan

sediaan farmasi

berdasarkan kelas

terapi

Komitmen Mutu Proses:

Yang pertama dilakukan yaitu

mengecek semua obat-obatan yang

dipesan IFRS kemudian

mengaturnya oada kotak-kotak dan

selanjutnya diatur berdasarkan

kelas terapi.

Output:

Mempermudah pekerjaan dan

mengetahui indikasi obat

Keterkaitan :

Pengerjaan kefarmasian akan lebih

mudah dan cepat dalam pelayanan

karena adanya inovasi dari

farmasis. Pengambilan obat yang

sesuai dengan kelas terapi dan

alfabetis akan membuat kita cepat

mengambil obat berdasarkan

indikasi obat yang diberikan

dokter sehingga kita dapat dengan

mudah menjelaskan pada pasien

9 Menyiapkan

kebutuhan obat tiap

kali pemakaian

selama 24 jam

Komitmen Mutu Proses:

Mengecek obat di kotak obat dan

lemari stock

Mencatat obat dan alkes yang

sudah habis atau sedikit

jumlahnya

Melakukan amfrahan barang ke

Page 27: aktualisaasi

gudang IFRS

Menerima barang

Mengatur kembali obat dalam

kotak dan lemari stok

Output :

Tersedianya stock obat

Keterkaitan :

Tersedianya stock obat karena adanya

prinsip keahlian seorang farmasis

yang selalu teliti dalam setiap

kegiatan kefarmasian. Mutu

pelayanan akan berkualitas karena

obat yang selalu tersedia di apotek

yang tanpa dengan susah payah

pasien harus mencari di apotek lain

selain apotek rumah sakit.

10 Mendistribusikan

perbekalan farmasi

ke tiap unit

pengguna

Anti Korupsi Proses:

Menerima catatan permintaan

barang

Mengecek stock perbekalan di

gudang

Mengambil permintaan alkes atau

obat

Mencatat permintaan perbekalan

Memberikan perbekalan farmasi

ke unit pengguna

Output:

Adanya pemberian obat dan alkes

yang tepat ke tiap unit pengguna

Keterkaitan :

IFRS akan melayani permintaan alkes

atau obat yang urgent dari tiap unit

pengguna. Pendistribusian ini akan

diberikan sesuai dengan jumlah

permintaan tiap unit. Kita harus

Page 28: aktualisaasi

memberikannya dengan jenis dan

jumlah yang tepat. Sehingga

mengurangi obat atau alkes yang

keluar tanpa adanya pengamfrahan

barang yang sesuai.

11 Menghitung harga

obat

Anti Korupsi Proses:

Melihat resep dan status pasien

(umum/BPJS)

Melihat obat yang diresepkan

(obat DiKes/pengadaan RS)

Membuat kuitansi pembayaran

Menyiapkan resep

Memberikan resep dan informasi

obat

Memberikan kuitansi bukti

pembayaran

Output:

Kesesuaian pembayaran resep

berdasarkan harga yang ditentukan

dan kuitansi yang diberikan pada

pasien.

Keterkaitan:

Dengan adanya kesesuaian

pembayaran resep dan pemberian

kuitansi maka pasien bisa mengetahui

harga yang sesuai yang dikenakan

pada saat pengambilan resep. Dan

pasien bisa memegang bukti

pembayaran resep tersebut. Hal ini

untuk mencegah terjadinya

pemberian harga yang tidak sesuai

dengan aturan.

Page 29: aktualisaasi

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Laporan Aktualisasi

Kegiatan 1

KEGIATAN Menyiapkan seluruh kelengkapan permintaan resep

TANGGAL 28 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Sebelum resep diserahkan kepada pasien, terlebih dahulu kita harus mempersiapkan semua

kelengkapan apa yang dituliskan pada resep, berupa cairan infus, injeksi ataupun obat minum

atau oral serta alat-alat kesehatan yang diminta. Tanggung jawab kita adalah memberikan

semua yang tertera pada permintaan resep tanpa ada yang terlewatkan. Dan jika memang obat

atau resep tersebut tidak tersedia di instalasi farmasi maka sebagai Asisten Apoteker saya wajib

memberikan copyan resep.

Dengan melaksanakan proses penyediaan permintaan resep secara lengkap tanpa ada yang

terlewati, maka kegiatan kefarmasian yang merupakan tanggungjawab farmasis dapat

terlaksanakan dengan baik

Proses yang dilakukan dalam kegiatan ini harus benar-benar dilakukan dengan penuh

tanggungjawab. Karena berdasarkan kebutuhan stake holder yaitu masyarakat membutuhkan

pelayanan yang profesional. Ketercapaian kegiatan ini yaitu 100% bisa terlaksanakan.

Page 30: aktualisaasi

Kegiatan 2

KEGIATAN Pelayanan terapi obat pada pasien

TANGGAL 28 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto, video

Pelayanan terapi obat merupakan suatu kegiatan dimana seorang apoteker atau asisten

apoteker memberikan pelayanan tentang kefarmasian yang mencakup memberikan informasi

penggunaan obat, waktu minum obat dan efek yang perlu diperhatikan selama minum obat.

Melakukan pelayanan kefarmasian merupakan tugas pokok seorang apoteker dan asisten

apoteker. Nilai dasar yang terkandung dalam kegiatan ini adalah Akuntabilitas dengan

indikator yaitu memberikan pelayanan yang mengedepankan profesionalisme sebagai

seorang asisten apoteker. Proses dalam melakukan pelayanan terapi obat ini yaitu setelah kita

menyiapkan seluruh kelengkapan permintaan resep maka kita harus memberikan informasi

yang jelas tentang bagaimana cara menggunakan obat, misalnya untuk suppositoria yang

harus dimasukan lewat dubur. Atau obat antibiotik yang harus diminum sampai habis.

Kemudian kapan obat tersebut diminum, sebelum, sementara makan atau sesudah makan.

Dan yang paling penting yaitu bagaimana kita bisa membangun komunikasi yang baik

dengan pasien dan dapat memberikan pelayanan yang profesional sebagai seorang asisten

apoteker.

Pasien mengerti cara penggunaan obat yang baik dan benar karena adanya pemberian

informasi yang jelas dari farmasis. Tanggungjawab farmasis lebih besar dalam kegiatan ini,

agar supaya pasien mendapatkan hasil pengobatan yang baik.

Page 31: aktualisaasi

Kegiatan 3

KEGIATAN Meracik sediaan obat yang baik dan benar

TANGGAL 29 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Proses peracikan obat adalah kegiatan yang dilakukan seorang farmasis untuk mengubah

bentuk suatu sediaan, seperti kapsul, puyer dan sirup. Proses peracikan ini bertujuan agar kita

dapat mengetahui dosis yang tepat yang diberikan pada pasien.

Proses peracikan ini harus memperhatikan banyak aspek, salahsatunya kita harus cepat,

tepat dalam melakukan kegiatan peracikan. Obat yang akan kita racik harus sesuai dengan

resep yang diminta, jumlahnya harus tepat serta harus benar-benar memberikan efek yang

baik bagi yang mengkonsumsinya.

Hal ini berkaitan erat dengan nilai dasar Akuntabilitas yaitu sebagai seorang asisten

apoteker kita harus memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat. Karena dilihat dari

kebutuhan stakeholder yang benar-benar membutuhkan seorang ASN yang pelayanannya

cepat, tepat serta dapat dipertanggungjawabkan.

Output yang bisa kita dapatkan dari kegiatan kefarmasian ini yaitu kita dapat

menghasilkan obat yang baik sehingga dapat memberikan efek yang baik juga bagi pasien.

Obat dapat diracik dengan tepat, karena pada proses sebelumnya semua prosedur

peracikan telah disiapkan terlebih dahulu. Farmasis dapat mengerjakan peracikan tanpa

tergesa-gesa dan tidak terjadi kesalahan peracikan seperti ada bahan obat yang salah

dimasukan pada proses peracikan.

Page 32: aktualisaasi

Kegiatan 4

KEGIATAN Mengecek dan memeriksa obat yang sudah mendekati expired

TANGGAL 28 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Dalam proses kefarmasian kita dituntut harus tepat dalam pemberian obat pada pasien.

Obat yang kita berikan harus benar-benar terjamin kualitasnya. Berdasarkan SOP seorang

asisten apoteker harus melakukan kegiatan mengecek dan memeriksa obat yang sudah

mendekati expired. Kegiatan ini berkaitan dengan nilai dasar Akuntabilitas. Dimana seorang

asisten apoteker harus tepat dalam setiap kegiatan kefarmasian.

Pengecekan dan pemeriksaan obat ini dilakukan untuk menghindari kita memberikan

obat yang sudah expired pada pasien. Karena apabila hal ini terjadi maka kualitas pelayanan

kita dianggap buruk dan tidak berkualitas. Selain itu adalah kita dapat memberikan efek

terapi yang fatal bagi kondisi kesehatan pasien.

Pasien sangat teliti dalam proses penerimaan obat dari apotek. Maka dari itu

tanggungjawab kita adalah memebrikan obat yang kualitasnya masih baik. Yaitu dengan

selalu mengecek obat-obatan yang ada dalam lemari stock agar terhindar dari pemberian obat

yang sudah expired

Page 33: aktualisaasi

Kegiatan 5

KEGIATAN Menyimpan semua data resep dan kartu kontrol pasien

TANGGAL 30 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Setiap hari apotek menreima semua data yang berhubungan dengan status pasien. Entah

itu resep, kartu bukti keikutsertaan dalam jaminan kesehatan ataupun kartu kontrol

pengobatan pasien rawat inap di rumah sakit.

Seluruh data ini tidak bisa kita publikasikan kepada orang-orang yang tidak berhubungan

langsung dengan pasien. Sebagai seorang farmasis kita dituntut untuk harus bisa menghargai,

menghormati serta menjaga apa yang menjadi privasi dan hak pasien. Kita wajib meyimpan

semua data dengan baik dan benar. Membuat arsip resep per hari dan arsip kartu kontrol

pasien rawat inap. Hal ini berkaitan dengan nilai dasar Nasionalisme dimana kita harus

menjaga dan mengutamakan privasi pasien.

Data pasien dapat tersimpan dengan baik karena adanya pengarsipan resep. Pengarsipan

ini bertujuan agar semua data pasien tentang pengobatannya tidak diketahui oleh orang lain.

Dengan diterapkannya hal ini maka masyarakat dapat melihat bahwa pelayanan yang kita

berikan dapat menciptakan suasana yang aman bagi seluruh lapisan masyarakat

Page 34: aktualisaasi

Kegiatan 6

KEGIATAN Menerima dan menseleksi administrasi kelengkapan resep

TANGGAL 24 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Dalam pelayanan kefarmasian semua pasien akan dilayani dengan baik oleh petugas

kefarmasian. Dalam kegiatan sehari-hari kita akan mendapatkan pasien dengan status sebagai

pasien umum dan pasien yang sudah terdaftar dalam BPJS. Berdasarkan aturan yang berlaku

di RSUD ZUS, kelengkapan administrasi adalah hal yang paling ditekankan. Kita harus bisa

melayani berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan.

Untuk pasien umum, kita tidak akan meminta bukti keikutsertaan dalam program layanan

kesehatan, tetapi diwajibkan untuk membayar sejumlah obat yang tidak termasuk dalam

pengadaan dinas. Tetapi untuk pasien yang ikut serta dalam BPJS maka setiap melakukan

penebusan resep diwajibkan membawa 1 lembar fotocopy kartu BPJS. Pelayanan ini harus

seusai dengan nilai dasar Etika Publik dimana seorang farmasis harus mengedepankan

pelayanan berdasarkan norma dan etika. Dalam menyampaikan informasi tentang aturan

yang berlaku di Instalasi farmasi kita harus menjelaskannya dengan etika yang baik. Karena

berdasarkan kebutuhan stakeholder yaitu masyarakat membutuhkan ASN yang bermoral dan

berertika baik. Sehingga output yang dihasilkan yaitu masyarakat dapat terlayani sesuai

dengan aturan yang berlaku.

Dengan adanya pelayanan yang berdasarkan aturan maka semua proses kegiatan

kefarmasian dapat berjalan dengan baik.

Page 35: aktualisaasi

Kegiatan 7

KEGIATAN Memberikan dosis obat secara tepat

TANGGAL 28 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Seorang asisten apoteker harus berpegang pada kode etik kefarmasian dan sumpah

jabatan yang diembannya selama melaksanakan tugas.

Seorang asisten apoteker harus dapat memberikan dosis obat yang tepat pada pasien. Ada

beberapa resep yang memang harus dihitung berdasarkan rumus. Tetapi sekarang seorang

dokter akan langsung menuliskan dosis obat yang akan diberikan pada pasien. Tapi peranan

seorang farmasis sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kita tidak bisa memberikan dosis yang

tidak sesuai pada pasien. Jika memang kita melihat dosis yang diberikan oleh dokter tidak

bisa diterapkan pada pasien, maka kita bisa mengkonsultasikannya dengan dokter yang

menulis atau membuat resep tersebut. Tetapi kita juga harus berdasar pada nilai dasar Etika

Publik dimana setiap kegiatan yang kita lakukan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Karena kita harus memberikan kualitas pelayanan yang aman dan baik. Output yang

dihasilkan yaitu tercapainya efek terapeutik bagi pasien sehingga dapat mempercepat proses

pemulihan.

Kode etik kefarmasian sudah mengatur bahwa dosis obat pada pasien harus diberikan

secara tepat guna mencapai efek terapi yang tepat. Kita tidak bisa melebihkan atau

mengurangkan dosis obat. Setelah kita mengetahui dosis suatu obat yang dituliskan pada

resep sudah sesuai maka kita wajib menuliskannya pada etiket yang diberikan bersamaan

dengan obat yang akan dikonsumsi pasien.

Page 36: aktualisaasi

Kegiatan 8

KEGIATAN Penyimpanan perbekalan farmasi berdasarkan kelas terapi

TANGGAL 24 April 2015 – 10 mei 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Setiap kegiatan kefarmasian harus ditunjang dengan pelayanan yang memadai. Pelayan

yang baik akan menjamin kualitas mutu ketersediaan perbekalan farmasi. Seorang farmasis

harus dapat mengadakan motivasi atau ide-ide yang bisa menunjang proses pelayanan. Salah

satu kegiatan yang dapat menunjang proses pelayanan yaitu dengan mengatur perbekalan

farmasi berdasarkan kelas terapi. Obat-obat untuk diabetes, analgetik, antipiretik, hipertensi,

dan terapeutik lainnya disusun berurutan dan berdasarkan alfabetis. Hal ini untuk

memudahkan petugas dalam mengambil permintaan resep serta langsung dapat mengetahui

indikasi atau kegunaan dari obat tersebut. Kegiatan kefarmasian ini berkaitan dengan nilai

dasar Komitmen Mutu dimana sebagai ASN kita dituntut harus memberikan pelayanan yang

berkualitas pada masyarakat.

Pengerjaan kefarmasian akan lebih mudah dan cepat dalam pelayanan karena adanya inovasi

dari farmasis. Pengambilan obat yang sesuai dengan kelas terapi dan alfabetis akan membuat

kita cepat mengambil obat berdasarkan indikasi obat yang diberikan dokter sehingga kita

dapat dengan mudah menjelaskn pada pasien.

Page 37: aktualisaasi

Kegiatan 9

KEGIATAN Menyiapkan kebutuhan obat tiap kali pemakaian selama 24 jam

TANGGAL 30 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Pelayanan pada masyarakat merupakan hal yang harus diutamakan. Jika kualitas

pelayanan tidak diperhatikan maka kita tidak bisa menerapkan prinsip keahlian yang kita

miliki. Di instalasi farmasi, selain mengutamakan informasi pelayanan kita juga harus

menyiapkan semua kebutuhan obat yang akan kita gunakan selama 1 hari pemakaian. Obat-

obat yang dibutuhkan harus dicek ketersediaannya. Obat atau alkes yang sudah mendekati

habis maka dilakukan pengamfrahan barang ke bagian gudang instalasi farmasi. Selanjutnya

akan disimpan dalam lemari stock. Kegiatan ini untuk meningkatkan Komitmen mutu

sebagai Asisten apoteker yang dalam pengerjaannya harus menghasilkan kualitas pelayanan

yang berkualitas.

Tersedianya stock obat karena adanya prinsip keahlian seorang farmasis yang selalu teliti

dalam setiap kegiatan kefarmasian. Mutu pelayanan akan berkualitas karena obat yang selalu

tersedia di apotek yang tanpa dengan susah payah pasien harus mencari di apotek lain selain

apotek rumah sakit .

Kegiatan 10

KEGIATAN Mendistribusikan perbekalan farmasi ke tiap unit pengguna

TANGGAL 8 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Page 38: aktualisaasi

Instalasi farmasi RSUD Zainal Umar Sidiki menerapkan pelayanan 1 pintu. Dimana

semua perbekalan farmasi baik obat atau alkes yang dibutuhkan harus diambil di gudang

instalasi farmasi. Unit-unit yang membutuhkan obata dan alkes akan menulis permintaan di

gudang dan kemudian petugas akan memberikan barang yang diminta. Unit pengguna disini

adalah poli, rawat inap, UGD serta kebidanan. Barang yang diminta adalah barang yang

memang digunakan untuk pelayanan yang bersifat urgent. Seperti dispo, abbocath, masker,

handscoen, obat penenang dll. Dalam pemberian barang kepada unit pengguna kita harus

memberikannya pada waktu yang tepat, jumlahnya harus sesuai dan jenis permintaan yang

jelas. Kegiataan ini harus berlandaskan pada nilai dasar Anti Korupsi. Dimana seorang

farmasi dalam kegiatan pendistribusian barang harus jujur dan adil. Kita tidak bisa

memberikan obat dan alkes jika barang yang diminta tidak sesuai. Hal ini bertujuan agar

terciptanya kegiatan kefarmasian yang baik dan jujur.

Page 39: aktualisaasi

Kegiatan 11

KEGIATAN Menghitung harga obat dengan benar

TANGGAL 24 April 2015 – 10 April 2015

DAFTAR LAMPIRAN Foto

Dalam proses pelayanan kefarmasian, pasien dibagi menjadi 2 yaitu pasien umum dan

pasien BPJS. Pasien BPJS jika dalam kelengkapan administrasi akan dimintakan fotocopy

kartu, namun untuk pasien umum semua obat yang tidak termasuk dalam pengadaan Dinas

Kesehatan akan dikenakan biaya. Untuk biaya itu sendiri, rumah sakit sudah menetapkan

sejumlah harga yang dikenakan pada pasien. Namun bisa saja dalam penulisan kuitansi,

petugas akan melebihkan harga obat tersebut. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai dasar

Anti Korupsi. Dimana kita sendiri sebagai ASN harus bersikap jujur kepada masyarakat.

Kita harus menuliskan harga berdasarkan harga yang sudah ditetapkan tanpa melebih-

lebihkan atau mengurangi jumlah obat tersebut. Output yang dihasilkan dalam penerapan ini

yaitu kita dapat memperlihatkan kuitansi pembayaran yang sesuai pada pasien. Sehingga

pasien tersebut bisa memiliki bukti pembayaran obat berdasarkan resep yang diberikan. Hal

ini untuk mencegah terjadinya pemberian harga yang tidak sesuai dengan aturan.

Page 40: aktualisaasi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang profesional yang mampu

melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat, diperlukan adanya

pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil

yang meliputi ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, Anti

korupsi). Nilai-nilai dasar ini kemudian diaktualisasikan di RSUD Zainal Umar Sidiki

khususnya di Instalasi Farmasi RSUD Zus.

B. Saran

Aparatur Sipil Negara bertugas untuk melayani masyarakat.Didalam menjalankan

tugas sebaiknya seorang ASN harus mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS

dalam setiap tugas dan kegiatannya baik dilingkungan kerja maupun dilingkungan

masyarakat.Dan yang paling terpenting adalah mengaktualisasikannya dalam pekerjaan

kefarmasian sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang efisien dan efekytif bagi

masyarakat.

Page 41: aktualisaasi

Lampiran 1. Menyiapkan kelengkapan permintaan resep

Menerima resep dari UGD, Ranap, Rajal

Menyiapkan obat dan alkes yang dibutuhkan

Tersedianya kelengkapan permintaan resep

Page 42: aktualisaasi

Lampiran 2. Memberikan pelayanan terapi obat pada pasien

Menjelaskan terapi obat pada pasien

Page 43: aktualisaasi

Lampiran 3. Meracik sediaan obat

Menyiapkan alat dan bahanmeracik dan membagi sediaan dalam bentuk puyer

Hasil racikan obat

Page 44: aktualisaasi

Lampiran 4. Mengecek dan memeriksa obat yang mendekati expired

Mengecek obat yang ada dalam lemari stock

Page 45: aktualisaasi

Lampiran 5. Menyimpan data resep dan kartu kontrol pasien

Resep dan kartu kontrol pasien

Tempat pengarsipan resep dan kartu kontrol per hari

Page 46: aktualisaasi

Resep yang sudah diarsip untuk 1 bulan

Lampiran 6. Menerima dan menseleksi administrasi resep

Lampiran Kartu BPJS untuk pasien rawat inap

Page 47: aktualisaasi

Lampiran 7. Memberikan dosis obat

Menuliskan dosis obat pada etiket

Pengemasan sediaan dan etiket penggunaan obat

Page 48: aktualisaasi

Lampiran 8. Penyimpanan perbekalan farmasi berdasarkan kelas terapi

Obat diatur berdasarkan kelas terapi

Page 49: aktualisaasi

Lampiran 9. Menyiapkan kebutuhan obat tiap kali pemakaian selama 24 jam

penyiapan stock obat dalam lemari stock yang akan digunakan untuk pelayanan selama 24 jam

Page 50: aktualisaasi

Lampiran 10. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke tiap unit pengguna

stock Alkes yang akan didistribusikan

Alkes yang akan diserahkan kepada unit pengguna

Catatan pengambilan barang

Page 51: aktualisaasi

Lampiran 11. Menghitung harga obat

Daftar harga obat yang berlaku di RSUD ZUS

Penulisan kuitansi harga obat