Upload
karina-p-widiasih
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 akuntansi skripsi
1/16
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai
Perusahaan
Ferdawati
Jurusan Akuntansl Politeknlk
Negerl Padang
Abstract
This research is
conducted to obtain
empirical
evidence
that
I)
there is an influence of
real
earning manajement
on
the
firm s value. (ii)
Firms value
which was practiced
real
earnings
manajemen
more than firms
was
not practiced. The
sample
used in this research is
non
financial company
that listed
in Indonesia Stock
Exchange
ISE)
that
performs income
increasing pattern
Period 2004
-
2007.
Prior to test
the hypotheses,
the researcher
employed
regression
model. Then,
descriptive statistics,
one sample
t-test,
and two
independent samples
t-test are used
to
test the research. Hypothetical test results show that
real
earning manajement
is a positive correlation with the firm s
value and firms value which was
practiced
real
earnings
manajernen
more than firms
was
not practiced.
Key
words: Real Earnings Manajement,
Firms
Value, Agency
TheoryAbstract
1
Pendahuluan
1 1 Latar
Belakang
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh
manajemen dalam melakukan
manajemen laba, diantaranya adalah
melalui manipulasi akrual (manajemen
laba akrual) dan manlpulasi aktivitas
real (manajemen laba real).
Perkembangan. penelitian empiris
mengenai manajemen laba telah
menemukan bahwa manajer telah
bergeser dari manajemen laba akrual ke
manajemen laba real. Gunny (2005),
Graham
et
al. (2005), Royehowdhury
(2006), Zang (2006), Cohen
et
al.
(2008), serta Cohen dan Zarowin (2008)
menemukan bahwa manajer sudah
bergeser menjauh dari manajemen laba
akrual menuju ke manajemen laba real
setelah period a Sarbanes-Oxley Aet
(SOX).
Pergeseran dari manajemen laba akrual
ke manajemen laba real ini menurut
Royehowdhury (2006) disebabkan
karena: pertama, manipulasi akrual
kemungkinan besar akan menarik
perhatian auditor atau regul tory
scrutiny dibanding dengan keputusan
keputusan real, seperti yang
dihubungkan dengan penetapan harga
dan produksi. Kedua, mengandalkan
pada manipulasi akrual saja membawa
risiko. Hal ini disebabkan karena jika
realisasi akhir tahun yang defisit antara
laba yang tidak dimanipulasi dengan
target Iaba yang diinginkan melebihi
jumlah yang dimungkinkan untuk
memanlpulasi akrual setelah akhir
perioda fisikal maka laba
y ng
dilaporkan akan turun dari target
sehingga strategi berbasis akrual y ng
digunakan menjadi lemah. Jika target
laba
y ng
diinginkan tidak tereapai
maka manajer dianggap tidak
mempunyai kinerja yang baik sehingga
kesempatan mendapatkan kompensasi
akan hilang atau bahkan bisa berujung
pada pemecatan manajer. Oleh karena
itu, melakukan manipulasi melalui
aktivitas real.
merupakan jalan aman
untuk mencapai target laba karena bisa
dilakukan disepanjang period a operasi
perusahaan sehingga kemungkinan
laba kurang dari target bisa ditiadakan.
Royehowdhury (2006) menemukan bukti
bahwa perusahaan menggunakan
berbagai maeam cara manajemen laba
real sebagai acuan pelaporan keuangan
untuk menghindari pelaporan kerugian
tahunan, hasil penelitiannya
menemukan bahwa para manajer
menyediakan tiga cara yaitu dengan
7/23/2019 akuntansi skripsi
2/16
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai
Perusahaan
melakukan diskon-diskon harga untuk
menaikkan
penjualan sementara,
produksi secara besar-besaran untuk
menurunkan kos barang terjual dan
mengurangi pengeluaran diskresioner
untuk memperbaiki
margin yang
dilaporkan.
Manajemen
laba real yang
dilakukan
oleh
manajemen memperlihatkan
kinerja jangka pendek perusahaan yang
baik namun demikian secara potensial
akan menurunkan nilai
perusahaan. Hal
ini
disebabkan karena tindakan yang
diambil manajemen untuk meningkatkan
lab
a
tahun
sekarang akan
mempunyai
dampak negatif terhadap terhadap
aliran kas masa depan Roychowdhury
2006). Sebagai contoh, dengan
melakukan pemberian diskon-diskon
yang berani tahun ini untuk
meningkatkan volume menjualan dan
mencapai target jangka pendek
akan
membuat kustomer berharap akan
memperoleh diskon-diskon
yang
sama
dimasa yang akan datang,
hal
tersebut
mengiratkan margin
yang
rendah untuk
penjualan masa datang.
Siallangan
dan
Machfoedz (2006)
melakukan penelitian
pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di
BEl
perioda 2000-2004 menemukan bahwa
kualitas laba
yang
diukur dengan
diskresioner akrual berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Rachmawati
dan triatmoko 2007) menemukan
bahwa manajemen laba akrual tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Herawaty (2008) meneliti pada
perusahaan nonkeuangan
yang
terdaftar di BEl perioda 2004-2006 yang
menyatakan bahwa manajemen laba
akrual berpengaruh negatif terhadap
nilai perusahaan. Hal ini
mengendikasikan bahwa laba yang
berkualitaslah yang akan direspon
positif
oleh
investor sehingga
bisa
meningkatkan nilai perusahaan. Jika
laba
tersebut telah dimanipulasi maka
kepercaan investor akan berkurang
dari
pada
laba
yang tidak dimanipulasi.
Penelitian ini menarik karena berbeda
dengan penelitian-penelitian
sebelumnya
karena
menguji
dampak
langsung dari total manipulasi aktivitas
real terhadap nilai perusahaan
sedangkan penelitian-penelitian
Roychowdhury
2006), Zang 2006),
Cohen
et al. 2008), Graham hanya
baru pada
tahap pendeteksian adanya
manajemen laba real
dan
kosekuensinya terhadap arus
kas.
Penelitian
ini
memfokuskan pada
perusahaan yang melakukan
manajemen laba
real
dengan
pola
income increasing karena manajemen
laba
real yang
dilakukan manajer
dengan cara menaikkan diskon,
memotong pengeluaran diskresioner,
ataupun dengan cara mengurangi kos
produksi, semuanya mengarah pada
satu tujuan yaitu untuk menghindari
kerugian atau menghindari penurunan
laba. Sehingga kinerja manager
kelihatan bagus karena berhasil
mencapai target laba yang ditetapkan.
Tidak semua laba yang meningkat itu
karena adanya manipulasi oleh
manajemen. Peningkatan
laba
bisa
karena memang kinerja operasional
perusahaan
yang baik.
Jika
hal
ini
terjadi peningkatan laba tahun ini tidak
akan berdampak terhadap
penurunan
laba tahun
berikutnya sehingga nilai
perusahan juga tidak akan turun. Oleh
karena
itu diduga terjadi
perbedaan
nilai
pasar perusahaan
yang
melakukan
manipulasi aktivitas real dengan
perusahaan yang tidak melakukan
manajemen laba real. Hal ini
disebabkan baik investor
maupun
kreditor akan terhadap laba yang
dilaporkan
oleh
manajemen.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan secara empiris
mengenai
pengaruh manajemen
laba real
terhadap nilai perusahaan, serta
60 Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59-74
7/23/2019 akuntansi skripsi
3/16
Pengaruh
Manajemen
Laba
Real Terhadap
Nilal Perusahaan
menunjukkan bukti bahwa perusahaan
yang melakukan
manajemen
real akan
memiliki
nilai
perusahaan
yang rendah
~ i b n d i n g k n
dengan
perusahaan yang
tidak melakukan manajemen laba real
walaupun
laba
perusahaan sama-sama
menlngkat.
1.3. Kontribusl Penelltian
Penelitian
memberikan
kepada:
ini diharapkan dapat
kontribusi pemikiran
a. Para pemakai laporan keuangan
penelitian ini memberikan
masukan
untuk lebih berhati-hati
akan
adanya manajemen laba
real
yang berdampak pada
penurunan
nilai perusahaan
ke
depan,
sehingga harus lebih hati
hati dalam mengambil keputusan.
Jika tujuan Investor untuk
Investasi
jangka
panjang, adanya
manajemen
laba
real ini sangat
berbahaya dibandingkan dengan
manajemen
laba
akrual
karena
manajemen laba
real akan
berdampak pada
kinerja
dan
arus
kas
masa depan
dibandingkan
sedangkan manajemen
laba
akrual
tidak
mempunyai
dampak
dalam
jangka panjang.
b.
Bagi regulator agar dapat
sebagai
pertimbangan dalam pembuat
aturan-aturan agar pihak-pihak
yang
berkepentingan
dalam
perusa-haan kepentingannya bisa
diselaraskan, sehingga tidak
ada
pihak
yang
dirugikan.
Beberapa
peneliti telah menunjukkan
bukti
empiris
bahwa
manager beralih
menggunakan manajemen laba
real, karena
regulator
kurang
memperhatikan jenis manipulasi
aktivitas-aktivitas real,
maka
sudah
seharusnya regulator
memberikan perhatian pada isu
manajemen
laba real dengan
mengeluarkan
kebijakan
atau
peraturan-peraturan yang
mampu
membatasi
tindakan manager
dalam memanipulasi aktivitas
aktivitas
real,
seperti peninjauan
kembali standar tentang
pembebanan kos
riset
dan
pengembangan,
peninjauan
kembali
standar tentang aktivitas
sewa guna usaha,
yang dapat
dijadikan
lahan bagi
manager
untuk melakukan tindakan
oportunis.
2. Landasan Teori
2.1.
Manajemen laba real
Secara
umum manajemen laba
merupakan salah satu
faktor
yang
dapat
mengurangi kredibilitas laporan
keuangan.
Schiper 1989) mendefinisi
manage-men laba adalah
suatu
intervensi yang disengaja dilakukan
untuk memperoleh beberapa
keuntungan
pribadi pihak tertentu.
Healy dan Wahlen 1999) menyatakan
manajemen laba
terjadi ketika
para
manajer
menggunakan
pertimbangan
dalam
pelaporan
keuangan dan
penyusunan transaksi untuk merubah
laporan keuangan yang
menyesatkan
pemegang
saham tentang kinerja
ekonomik
organisasi atau
untuk
mempengaruhi
hasil
sesuai dengan
kontrak yang tergantung
pada
angka
angka akuntansi yang dilaporkan.
Perkembangan penelitian empiris
mengenai manajemen laba telah
menunjukkan
manajer
telah
bergeser
dari
manajemen
laba akrual ke
manajemen
laba real. Gunny
2005),
Graham et al. 2005), Roychowdhury.
2006),
Zang
2006), Cohen
et
al.
2008), serta Cohen
dan Zarowin
2008)
menemukan bahwa
manajer sudah
bergeser
menjauh
dari
manajemen laba
akrual
menuju
ke manajemen
laba
real
Jurnal Akuntansi Manajemen
Vol
4 No.1 Juni
20091SSN 1858-3687
hal
59-74
61
7/23/2019 akuntansi skripsi
4/16
Pengaruh Manajemen Laba
Real Terhadap Nilai Perusahaan
setelah perioda Sarbanes-Oxley Act
SOX).
Pergeseran dari manajemen laba akrual
ke
manajemen
laba
real ini menurut
Roychowdhury 2006) disebabkan
karena:
a.
Manipulasi akrual kemungkinan
besar akan menarik perhatian
auditor atau regul tory scrutiny
dibanding dengan keputusan
keputusan real, seperti yang
dihubungkan
dengan
penetapan
harga dan produksi.
b. Mengandalkan
pada
manipulasi
akrual saja membawa risiko.
Realisasi akhir tahun yang defisit
antara laba yang tidak
dimanipulasi dengan target laba
yang diinginkan dapat melebihi
jumlah
yang
dimungkinkan untuk
memanipulasi akrual setelah akhir
perioda fiskal. Jika laba yang
dilaporkan turun dari target maka
strategi berbasis akrual
yang
digunakan menjadi
lemah.
Hal ini
berarti manajemen tidak akan
bisa lagi mencapai target yang
diinginkannya, dan jika target
yang diinginkan tidak tercapai
maka manajer dianggap tidak
mempunyai kinerja
yang
baik
atau
kesempatan mendapatkan bonus.
Oleh karena
itu, melakukan
manipulasi melalui aktivitas
real
merupakan jalan aman untuk
mencapai target
laba
karena
bisa
dilakukan disepanjang perioda
operasi perusahaan sehingga
kemungkinan laba
kurang
dari
target bisa ditiadakan.
Graham et al. 2005) juga memberikan
bukti bahwa para manager menyukai
manajemen
laba
real dibandingkan
dengan manajemen laba akrual, karena
aktivitas manajemen laba real sulit
dibedakan
dari
keputusan bisnis optimal
dan lebih sulit untuk dideteksi, meskipun
biaya-biaya yang digunakan dalam
aktivitas tersebut secara ekonomik
signifikan bagi perusahaan.
Graham,
et.
al. 2005) juga menemukan bahwa
para
manajer menyukai manipulasi aktivitas
riil,
seperti mengurangi pengeluaran
diskresioner atau investasi barang
modal,
dari
pada
manipulasi
akrual
sebagai
suatu cara
untuk mengatur
laba. aktivitas manage-men laba
real
ini
secara signifikan berbeda dibanding
yang berbasis akrual, manajemen laba
real berpengaruh langsung
ke arus kas.
Penelitian mengenai
manajemen laba real juga dilakukan
oleh Chen et
al.
2008) menemukan
bahwa terjadi penurunan nilai yang
signifikan untuk
perusahaan
yang
melakukan manajemen laba real yang
menandakan
bahwa
pasar dapat
menduga terjadinya manajemen laba
real dengan melakukan pengamatan
terhadap abnormal dalam operasi
perusahaan setelah pengumuman
laba
kuartalan. Namun penelitiannya cuma
memfokuskan manajemen laba
real
dengan cara pengurangan pengeluaran
kos
riset dan pengembangan dan
produksi yang
berJebihan sehingga
tidak
menggambarkan dampak manajemen
laba real secara
menyeluruh
terhadap
nilai perusahaan.
Untuk menangkap menangkap
manajemen laba
real
peneliti mengikuti
teknik untuk manipulasi aktivitas
real
yang
dikemukakan oleh Roychowdhury,
2006)
adalah:
a.
Manipulasi penjualan
Manajer penjualan akan berusaha
menaikkan penjualan
selama
perioda akuntansi dengan tujuan
meningkatkan
laba
untuk
memcapai target laba. Hal ini
bisa
dilakukan manajer dengan
menambah penjualan atau
mempercepat penjualan dari
perioda mendatang ke perioda
sekarang dengan cara
menawarkan diskon-diskon yang
62 Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74
7/23/2019 akuntansi skripsi
5/16
Pengaruh
Manajemen
Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan
menarik
dan
berani serta
menawarkan jangka waktu kredit
yang
lebih lunak. Dengan
melakukan
pemberian diskon
diskon
yang
berani
tahun
ini
akan
meningkatkan
volume menjualan
sehingga mencapai target jangka
pendek
dan
kinerjanya kelihatan
baik serta manajer bisa
memperoleh
bonus. Tapi
pemberian
diskon In akan
membuat kus-tumer berharap
untuk memperoleh diskon-diskon
yang sama dimasa
yang
akan
datang, sehingga meningkatkan
laba
tahun
sekarang
namun
mempunyai
dampak negatif
terhadap terhadap aliran kas
masadepan.
b. Produksi secara berlebihan
Manajer perusahaan dapat
meningkatkan laba dengan
melakukan produksi besar-
besaran. Produksi dalam skala
besar menyebabkan
kos
overhead
tetap
dibagi dengan
jumlah unit barang
yang
besar
mengakibatkan rata-rata kos per
unit dan kos
barang
terjual
menu run. Penurunan kos
barang
terjual tersebut
.akan
berdampak
pada peningkatan margin operasi.
Thomas
dan Zhang 2002) dalam
Oktorina (2008) juga
memenemukan
bahwa
perusahaan
melakukan produksi
besar-besaran dengan tujuan
untuk meningkatkan
laba yang
dilaporkan. Namun produksi
secara besar-besaran tersebut
menimbulkan masalah banyaknya
sediaan, sehingga
akan
menangung kos pengimpanan
untuk sediaannya.
c.
Pengurangan
diskresioner
pengeluaran
Pengeluaran diskresioner yang
dapat dikurangi adalah beban
iklan, penelitian
dan
pengembangan, beban umum
penjualan
dan
administrasi.
Mengurangi beban
ini
tampa
pertimbangan
yang
cermat
memang bisa meningkatkan laba
perioda berjalan,
dan
dapat juga
meningkatkan aliran kas perioda
sekarang, jika perusahaan secara
umum membayar biaya seperti itu
secara
tunai
tapi dapat berakibat
buruk terhadap
laba masa
depannya.
Oleh karena
itu
pengurangan
pengeluaran
diskresioner secara ektensif dari
kondisi ekonomik normal
merupakan
tindakan manajemen
laba.
2.2.
Nilal Perusahaan
Fama
1978)
dalam
Wahyudi dan
Pawestri (2006) menyatakan nilai
perusahaan
akan
tercermin dari harga
pasar
sahamnya.
Dalam menentukan
nilai perusahaan digunakan nilai pasar
ekuitas atau equity m rket v lue
MEV) dan
Tobin's Q
MEV
adalah
merupakan
hasil perkalian antara
jumlah sa
ham yang
beredar dengan
harga
saham penutupan akhir
tahun.
Rasio
Tobin's
Q
merupakan
salah
satu
altematif yang digunakan
dalam
menentukan nilai perusahaan
yang
dikembangkan
oleh
Profesor James
Tobin. Rasio ini
merupakan konsep
yang penting karena menunjukkan
estimasi pasar keuangan saat ini
tentang nilai pengembalian dari setiap
rupiah investasi inkremental. Arti dari
rasio-q
ini
adalah:
a.
Jika
rasio-q di
atas satu,
ini
menunjukkan bahwa investasi
dalam
aset menghasilkan
laba
yang
memberikan nilai
yang
lebih
tinggi daripada pengeluaran
investasi,
hal
ini akan
meransang
investasi
baru karena
investor
menilai perusahaan tinggi dan
mempunyai
kinerja
baik dan
Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 4 No.1
Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74 63
7/23/2019 akuntansi skripsi
6/16
Pengaruh
Manajemen
Laba Real Terhadap
Nilai
Perusahaan
dinilai mampu menghasilkan
aliran kas yang lebih baik dimasa
yang
akan datang.
b.
Jika rasio-q dibawah
satu,
investasi dalam aset dinilai
rendah oleh
pasar.
Hal ini
akan
menyebabkan investor enggan
untuk melakukan investasi pada
perusahaan tersebut.
Rasio-q merupakan ukuran yang lebih
teliti tentang seberapa efektif
manajemen memanfaatkan sumber-
sumber daya ekonomik dalam
kekuasaannya. Penelitian
yang
dilakukan oleh Copeland 2002),
Lindenberg dan Ross
1981)
yang
dikutip oleh Darmawati 2004),
menunjukkan bagaimana rasio-q dapat
diterapkan
pada
masing-masing
perusahaan. Mereka
menemukan
bahwa beberapa perusahaan dapat
mempertahankan
rasio-q yang
lebih
besar dari satu. Menurut teori ekonomik
bahwa rasio-q
yang
lebih besar dari
satu akan
menarik aliran sumber daya
dan kompetisi
baru
sampai
rasio-q
mendekati satu.
3. Pengembangan Hipotesis
3.1. Manajemen Laba Real dan Nilai
Perusahaan
Manager sebagai pengelola perusahaan
lebih banyak mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan di
masa yang akan datang dibandingkan
pemilik.
Oleh karena itu,
sebagai
pengelola manager berkewajiban
memberikan sinyal mengenai kondisi
perusahaan kepada pemilik. Sinyal
yang
diberikan dapat dilakukan melalui
pengungkapan informasi akuntansi
seperti laporan
keuangan.
Akan tetapi
informasi yang disampaikan terkadang
tidak sesuai dengan kondisi perusahaan
sebenarnya. Asimetri informasi ini
terjadi karena manager lebih superior
dalam
menguasai informasi
dibanding
pihak lain (pemilik
atau
pemegang
saham). Kondisi ini memberikan
kesempatan kepada
manager untuk
bertindak oportunis untuk memperoleh
keuntungan pribadi.
Dalam
hal
pelaporan keuangan, manager dapat
melakukan manajemen laba. Manager
sangat perkepentingan terhadap
laba
karena laba merupakan salah satu
parameter kinerja perusahaan
yang
mendapat perhatian utama dari investor
dan kreditur karena mereka
menggunakan
laba
untuk mengevaluasi
k i n e ~ manajemen.
Investor dan kreditor menggunakan
informasi
laba
sebagai
salah satu
informasi untuk menentukan nilai
perusahaan. Manajemen
laba yang
dilakukan manager perusahaan
akan
mengakibatkan
laba yang
disajikan tidak
menggam-barkan keadaan ekonomik
perusahaan
yang
sebenarnya yang
dapat menyesatkan investor dalam
menilai perusahaan. Sebagai contoh,
manager melakukan manajemen laba
dan melaporkan laba
padahal
sebenarnya perusahaan rugi, laba akan
di reaksi oleh pasar sehingga harga
pasar naik dan nilai
perusahaan
meningkat, padahal sebenarnya nilai
pasar turun karena kinerja perusahaan
tidak baik.
Manajemen laba
real yang dilakukan
oleh manajemen memperlihatkan
kinerja jangka pendek perusahaan yang
baik namun demikian
secara potensial
akan menurunkan nilai perusahaan.
Hal
ini
disebabkan karena tindakan yang
diambil manajemen untuk meningkatkan
laba
tahun sekarang
akan
mempunyai
dampak negatif terhadap kinerja
Iaba)
perusahaan perioda berikutnya
(Roychowdhury
2006).
Kinerja
yang
turun perioda berikutnya
akan
mengakibat-kan turunya harga
saham
perusahaan sehingga nilai perusahaan
akan
turun.
Sebagai contoh, dengan
melakukan pemberian diskon-diskon
yang berani tahun ini untuk
64
Jurnal Akuntansi
Manajemen Vol
4 No.1
Juni 20091SSN 1858-3687 hal
59-74
7/23/2019 akuntansi skripsi
7/16
Pengaruh Manajemen
Laba
Real Terhadap Nilal Perusahaan
meningkatkan jumlah penjualan dan
mencapai target jangka pendek akan
membuat kustomer berharap akan
memperoleh diskon-diskon yang sama
di masa
yang
akan datang, hal tersebut
menyiratkan margin yang rendah untuk
penjualan masa datang. Begitu juga
untuk produksi secara besar-besaran
akan mengakibatkan kelebihan sediaan
yang akan menimbulkan penambahan
biaya penyimpanan. Hal yang sama
juga bisa t e ~ d i untuk pengurangan
biaya diskresioner berupa biaya riset
dan pengenbangan serta biaya iklan
secara ektensif, mengurangi biaya
tersebut secara agresif tanpa
memperhatikan kondisi ekonomi normal
di period a sekarang akan
memungkinkan perusahaan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh laba
yang lebih baik di masa yang akan
datang karena kemarnpuan untuk
menghadapi persaingan akan
berkurang.
Perusahaan yang melakukan
manajemen laba real akan pempunyai
abnormal aliran kas operasi yang dan
pengeluaran diskresioner abnormal
yang negatif
pada
perioda tersebut dan
mempunyai kos produksi yang abnormal
yang positif.
Manajemen laba real merupakan
tindakan yang sering dilakukan oleh
manajemen karena aktivitas ini tidak
menjadi sorotan regulator maupun
investor. Namun tindakan ini
memberikan suatu dampak negatif yang
signifikan pada k i n e ~ operasi masa
depan (Gunny, 2005).
Secara potensial manajemen laba real
dimotivasi dengan adanya tekanan
ataupun dorongan manager untuk
menghasilkan laba jangka pendek serta
rendahnya fokus manajemen terhadap
rencana jangka panjang perusahaan.
Dorongan untuk menghasilkan laba
jangka pendek akan memicu
manajemen untuk bertindak oportunis,
sehingga manajemen akan fokus secara
berlebihan pada nilai-nilai ataupun
aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi
laba.
Oleh karena itu, jika manager
melakukan manajemen laba real tahun
sekarang maka laba perusahaan akan
meningkat yang akan meningkatkan
kinerja perusahaan, jika kinerja
perusahaan meningkat harga pasar
saham akan meningkat sehingga nilai
perusahaan akan meningkat.
Berdasarkan hal di atas hipotesis
pertama dalam penelitian ini adalah:
H1:
Manajemen laba real ber-pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
3.2. Nilal Perusahaan yang diduga
melakukan manajemen laba
real dan Nllal Perusahaan yang
dlduga tldak melakukan
manaJemen laba real.
Manajemen laba real bertujuan untuk
mencapai target laba yang diinginkan
oIeh manajer agar
k i n e ~ n y
kelihatan
bagus. Namun
para investor tidak bisa
dibodohi atas informasi laba tersebut.
laba yang berkualitaslah yang akan
lebih direspon positif oleh investor
sehingga nilai perusahaannya juga akan
dinilai tinggi, sedangkan laba hasil
manipulasi diragukan kualitasnya oleh
investor yang canggih. Jika laba
tersebut telah dimanipulasi maka
kepercaan investor akan berkurang dari
pada laba yang tidak dimanipulasi.
Oleh karena
itu nilai pasar perusahaan
yang melakukan manipulasi aktivitas
real dengan perusahaan yang tidak
melakukan manajemen laba real akan
berbeda dan peneliti menduga
perusahaan
yang
melakukan
manajemen laba real nilai
perusahaannya akan lebih rendah dari
pada
perusahaan yang tidak melakukan
manajemen laba
real.
Oleh karena itu
hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah:
H2: Nilai perusahaan dari perusahaan
yang diduga melakukan manajemen
Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 4 No.1
Juni 20091SSN 1858 3687
hal 59 74
65
7/23/2019 akuntansi skripsi
8/16
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan
laba
real
lebih
rendah dari
perusahaan yang tidak diduga
melakukan manajemen laba
real.
4. Metode Penelitian
4.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di
Bursa Efek Indonesia (BEl). Sampel
penelitian adalah perusahaan
nonkeuangan
yang
terdapat dalam
populasi. Metoda pengambilan
sam
pel
adalah penyampelan bersasaran
purposive sampling) dengan kriteria
sam pel
adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan
non keuangan
yang
terdaftar di BEl selama
lima tahun terakhir,
yaitu mulai
tahun 2003 sampai
dengan
2007.
b.
Perusahaan yang menerbitkan
laporan tahunan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
selama
period
a pengamatan.
c. Laporan keuangan dinyatakan
dalam mata uang rupiah.
d.
Memiliki
semua
data
yang
digunakan untuk menghitung
variabel
yang
menjadi
fokus
dalam penelitian
ini
seperti
untuk menghitung aliran
kas
abnormal dari kegiatan
operasi,
kos produksi abnormal,
pengeluaran diskresioner
abnormal serta untuk
menentukan nilai perusahaan.
e. Memiliki
komisaris
kepemilikan
kepemilikan
auditor.
data mengenai
independen,
institusio-nal,
managerial
dan
f. Perusahaan yang diestimasi
melakukan penaikan laba.
Alasan utama penelitian ini difokuskan
pada
perusahaan
yang
melakukan
manajemen laba dengan
pola
penaikan
laba adalah
karena
manajemen laba
real yang dilakukan manager dengan
cara
manipulasi penjualan dengan
pemberian diskon-diskon,
produksi
secara besar-besaran untuk
memperkecil kos
barang
terjual per unit
serta mengurangi pengeluaran
diskresioner bertujuan untuk
menaikkan
laba tahun sekarang, menghindari
kerugian ataupun menghindari
penurunan laba.
Oleh
karena itu,
fenomena manajemen
laba
real lebih
tepat diimplementasikan pada
pola
penaikan laba.
Untuk menentukan
perusahaan
perusahan yang melakukan
penaikan
laba dilakukan dengan melakukan
regresi
yaitu
laba
tahun
ini (Nit) yang
dideflasi dengan aset total tahun
sebelumnya (TAt-1) sebagai variabel
dependen dan laba tahun yang lalu
(N
_
1 yang dideflasi dengan aset total dua
tahun
yang
lalu sebagai
variebel
independen
(TAt.2)
Jika diformulakan'
akan
tampak sebagai berikut (Ardiyati,
2005):
,\ 1.
---,-'- = .' -
T_ ;
; 1
,\.I. - 1
,'':/1 , -
- E;
TA __
Eror yang terjadi dari persamaan di atas
digunakan untuk menentukan apakah
perusahaan berada
pad
a eror positif
ataukan pada eror negatif. Jika
erornya
positif, maka perusahaan diestimasi
mengalami kenaikan laba relatif
terhadap industri (pola penaikan laba),
dan jika eror negatif, maka perusahaan
tidak
mengalami kenaikan laba (pola
penurunan
laba).
Untuk kepentingan
penelitian ini pemilihan sam
pel
secara
ringkas dapat dilihat di tabel
1.
66 Jurnal Akuntansi
&
Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59-74
7/23/2019 akuntansi skripsi
9/16
Pengaruh
Manajemen
laba
Real Terhadap
Nilal
Perusahaan
Tabel1. Pemilihan Sam pel Penelitian
Jumlah
PerusahaanITahun
Keterangan
2007
2006
2005 2004
Perusahaan
yang
terdaftar
290
290 290 290
di BEl tahun
2003 2 7
Perusahaan
(50)
(50) 50)
50)
keuangan
Perusahaan
yang
datanya
tidak lengkapl
77) 77) 77) 77)
dinyatakan
dalam dolar
Total
perusahaan
yang
163 163 163
163
dijadikan
sampel
Perusahaan
yang
melakukan
5
80 69
89
income
increasing
Total
289
observasi
Data yang digunakan dalam penelitian
ini
di peroleh dari database
BEl
berupa
Laporan Tahunan perusahaan
yang
terdaftar
di
BEl dan dari ICMD
Indonesia
Capital Market Directory .
4.2. Operasional Variabel
4.2.1. Manajemen laba real
Variabel independen dalam penelitian
ini
adalah manajemen laba
real.
Proksi
yang digunakan untuk manajemen laba
real
diambil dari penelitian
Roychowdhurry (2006)
yang
menggunakan tiga proksi yaitu: aliran
kas
operasi abnormal (AKOABN), kos
produksi abnormal (KPABN) dan
pengeluaran diskresioner abnormal
OKRABN). Namun
untuk menentukan
besarnya nilai abnormal darialiran kas
operasi,
kos
produksi dan pengeluaran
diskresioner peneliti mengunakan cara
yang berbeda dengan model
yang
digunakan
oleh
kebanyakan penelitian
sebelumnya seperti Roychowdhurry
2006), Bartove dan Cohen (2006) serta
Cohen
et
a/. 2008).
Perbadaan peneliti
dengan peneliti sebe-Iumnya adalah
dalam menentukan nilai normal dari
ke
tiga proksi tersebut, dalam
hal
ini
peneliti menentukan nilai normalnya
dengan menggunakan nilai rata-rata
masing-masing proksi untuk setiap
perusahaan selama perioda penelitian.
Nilai abnormal dari ke tiga proksi
tersebut didapatkan dengan cara
mengurangi nilai aktual dengan nilai
normalnya.
a.
AUran
kas operasi abnormal
(AKOABN)
AKOABN
merupakan selisih
antara aliran kas operasi aktual
AKOA) yang dengan aliran kas
operasi normal. Aliran kas
operasi normal merupakan rata
rata dari aliran kas operasi aktual
selama perioda pengamatan. Jika
aliran kas operasi abnormal
bernilai negatif, hal tersebut
mengindikasi perusahaan
tersebut melakukan manajemen
laba
real
melalui manipulasi
penjualan. Untuk mengestimasi
aliran kas operasi abnormal,
dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
AKOA ..
AKOABN
=
Ase 1
) AKOA;t
Aset: .: 1
Jurnal
Akuntansi
Manajemen Vol
4 No.1
Juni 20091SSN 18583687 hal 5974
67
7/23/2019 akuntansi skripsi
10/16
Pengaruh Manajemen
Laba
Real Terhadap Nilai Perusahaan
b. Kos Produksi
Abnormal
(KPABN)
Kos produksi didefinisi sebagai
jumlah kos barang terjual dan
perubahan sediaan selama tahun
berjalan. Kos produksi abnormal
(KPABN) merupakan selisih
antara kos produksi aktual (KPA)
dengan kos produksi normal. Kos
produksi normal dihitung dengan
rata-rata dari kos produksi selama
perioda penelitian. Perusahaan
diduga melakukan manajemen
laba real melalui produksi secara
berlebihan jika KPABN bernilai
positif. Untuk mengestimasi kos
produksi abnormal dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
L
KPAi:
Aset: t_l
KPABN
Aseti t_l n
c. Pengeluaran Diskresloner
Abnormal (PDABN)
Pengeluaran diskresioner
abnormal diperoleh dari
pengeluaran diskresioner aktual
(PDA) dikurang pengeluaran
diskresioner normal. Pengeluaran
diskresioner normal dihitung
dengan rata-rata dari pengeluaran
diskresioner normal selama
perioda penelitian. Jika PDABN
bernilai negatif, hal tersebut
mengindikasikan perusahaan
tersebut melakukan manajemen
laba real melalui pengurangan
pengeluran diskresioner.
Pengeluaran diskresio-ner
abnormal diestimasi dengan
persamaan berikut:
PDABN
=
Sebagai proksi keseluruhan dari
manajemen laba real maka aliran kas
operasi abnormal, kos produksi
abnormal dan pengeluaran diskresioner
abnormal dijumlahkan untuk dapat
menangkap efek keseluruhan dari
manajemen laba real. Untuk
menyamakan arahnya maka kos
produksi abnormal dikalikan dengan
minus 1 sebelum dijumlahkan. Variabel
hasil penambahan proksi manajemen
laba real tersebut ini diberimana MlR
MlR AKOABN + (KPABN x -1) +
PDABN
Untuk membedakan perusahaan yang
diduga melakukan manajemen laba real
dengan yang tidak melakukan
manajemen laba real digunakan
variabel dummy yaitu 1 untuk
perusahaan yang diduga melakukan
manajemen laba real dan 0 untuk
perusahaan yang tidak diduga
melakukan manajemen laba real.
Perusahaan yang diduga melakukan
manajemen laba real mempunyai nilai
MlRT
yang negatif.
4.2.2. Nilai Perusahaan
Varjabel dependen dalam penelitjan inj
adalah nilai perusahaan yang diukur
dengan menggunakan Tobin's
Q
yang
dihitung dengan menggunakan rumus:
Q
Keterangan
j\lVE+
DEBT
T
Q:
Nilai perusahaan
DEBT: (utang lancar - aktiva lancar) +
nilai buku sediaan + utang
jangka panjang
TA: Total aset
68 Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59 74
7/23/2019 akuntansi skripsi
11/16
Pengaruh Manajemen
Laba
Real
Terhadap
Nilai
Perusahaan
MVE:
Nilai pasar ekuitas
Equity
Market
Value ,
merupakan dari
hasil perkalian harga saham
penutupan
closing price)
akhir
tahun
dengan jumlah
saham
yang
beredar pada akhir tahun.
4.3. Model Penelitian
Berdasarkan pengembangan hipotesis
di
atas
maka
dapat diterapkan
model
regresisebagaiberikut
Model
yang
digunakan untuk menguji
hipotesis.
4.4. Pengujlan Hlpotesls
Pengujian hip6tesis pertama dilakukan
dengan menggunakan persamaan
regresi. Sebelum pengujian hip6tesis
dilakukan pengujian asumsi klasik
terlebih dahulu. Pengujian hipotesis
kedua
dilakukan dengan
membandingkan nilai rata-rata nilai
perusahaan antara perusahaan
yang
diduga melakukan manajemen laba
real
dengan perusahaan
yang
tidak diduga
melakukan manajemen laba real
melalui. Untuk meyakinkan
bahwa
nilai
rerata terse but signifikan secara statistik
maka dilakukan uji
beda
atau
independent sampat t-test.
5. Analisls Data dan Pembahasan
5.1.
Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan uji hipotesis maka
akan
dilihat terlebih dahulu statistik
deskriptif setiap variabel
yang
diuji
dalam penelitian ini. Statistik deskriptif
variabel
yang
menjadi fokus penelitian
ini digambarkan pada tabel 2.
Tabel2. Statistik deskriptif
Variabel
Q MLR
N
289
289
Minimum
-0,2978 -1,6008
Makslmum
10.9741 2.0814
Mean
1,0922
-0,0178
Devlasi
1,1402
0,3374
Sandar
Tabel 2 di atas memperlihatkan nilai
mean dari nilai perusahaan
0)
sampel
yang diobservasi adalah 1,0922. Nilai
tertinggi
Q
adalah
10,9741
sedangka
nilai terendah adalah -0,2978 dengan
deviasi standar sebesar 1.1402. Dari
data terse
but
terlihat bahwa nilai
terendah perusahaan negatif yang
menandakan adanya perusahaan yang
asetnya dinilai sangat rendah oleh
pasar.
Nilai mean manajemen
laba
real
MLR) dari sampel yang diobservasi
adalah -0,0178. Nilai tertinggi MLR
adalah 2,0814 sedangkan nilai terendah
adalah -1.6008
dengan
deviasi standar
sebesar
0,3374.
Nilai
mean
MLR
yang
bertanda negatif menunjukkan bahwa
secara rata-rata sampel yang
diobservasi melakukan manajemen laba
real dalam bentuk manipulasi penjualan,
produksi secara berlebihan dan
pengurangan pengeluaran diskresioner
dengan
tujuan untuk
meningkatkan
laba perusahaan. Hasil ini konsisten
dengan
temuan
Oktarina
dan
Hutagaoul
2008) yang memberikan bukti empiris
bahwa perusahaan
cenderung
Jurnal
Akuntansi
Manajemen Vol
4 No.1
Juni 20091SSN
1858-3687 hal 59-74
69
7/23/2019 akuntansi skripsi
12/16
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan
melakukan manipulasi aktivitas real
melalui aliran kas kegiatan operasi.
5.2.
PenguJian Asumsl Klasik
Pengujian
atas
hipotesis
yang
diajukan dalam penelitian
m
menggunakan teknik analisis regresi.
Teknik estimasi variabel dependen
yang
melandasi analisis regresi disebut
ordinary least squares (OlS). Menurut
Gujarati (2003), terdapat sepuluh
asumsi utama
yang
mendasari
model
regresi linier klasik
dengan
menggunakan
model
OlS Dari sepuluh
asumsi tersebut, terdapat 3 asumsi
yang penting untuk diperhatikan, yaitu
heteroskedastisitas, autokorelasi, dan
multikolinearitas. Dalam penelitian ini
ketiga asumsi tersebut terpenuhi.
5.3. Pembahasan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan analisis. Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat
signifikansi statistis masing-masing
variabel independen. Apabila
signifikansi statistis p-value)
yang
diperoleh lebih kecil dari
0,05
maka
HO
dapat ditolak
atau
dengan a =
5
variabel independen tersebut
berhubungan dengan varia bel
dependennya. Ringkasan hasil
pengujian regresi dapat dilihat
pada
Tabel
3.
Hipotesis 1 menguji pengaruh
manajemen laba real (MLR) terhadap
nilai perusahaan secara
langsung.
Hipotesis
yang
diajukan
adalah
sebagai
berikut:
H1: Manajemen laba real berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
Tabel 3 untuk
model
1 digunakan untuk
menguji hipotesis
pertama,
menunjukkan nilai
uji
F sebesar 5,455
dengan nilai p sebesar
0,020. Dengan
tingkat signifikansi sebesar a =
5 ,
maka hal
tersebut menunjukkan
adanya
hubu-ngan regresional variabel
independen dengan varia bel dependen,
sehingga dapat dinyatakan
bahwa
terdapat hubungan regresional antara
manajemen
laba real dengan
nilai
perusahaan. Nilai R2
sesuaian
Adjusted
R2)
sebesar 1,5 .
Hal ini
menunjukkan
bahwa variansi variabel
nilai
perusahaan mampu dijelaskan oleh
variansi variabel manajemen laba real
sebesar 1,5 .
Tabel
3.
Hasil pengujian hipotesis
Variabel
Model
Variabel
dependen:
Tobin's
Q
Koefisien
Variabel
(t
stat)
Independen
C
0,424
(19,299)***
MLR
0,169
(2,336)**
*** signitikan 1 , ** signifikan 5 ,
Pengaruh manajemen laba real
terhadap nilai perusahaan secara
statistis signifikan
pada a.
(alfa)=
5 .
Hal ini
ditunjukkan melalui nilai t
(19,299) dan
signifikansi
(0,020).
Koefisien hubungan manajemen laba
real dengan
nilai
perusahaan bernilai
positif
(0,169). Hal ini
menunjukkan
bahwa semakin tinggi manajemen laba
real maka
semakin
tinggi nilai
perusahaan.
Berdasarkan pengujian hipotesis di atas
menunjukkan
bahwa
hipotesis pertama
terdukung secara statistis.
Hasil
pengujian hipotesis
pertama
menunjukkan
semakin
besar
manajemen melakukan manajemen
laba real maka semakin tinggi nilai
perusahaan.
Hasil
penelitian
ini
70
Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 4
No 1
Juni 20091SSN 1858-3687 l1a159-74
7/23/2019 akuntansi skripsi
13/16
Pengaruh
Manajemen Laba Real Terhadap
Nilai
Perusahaan
konsisten dengan Oktarina dan
Hutagaoul (2008). Disamping itu hasil ini
juga menunjukkan bahwa investor
bereaksi terhadap laba akuntansi.
Namun hasil penelitian ini bertentangan
dengan Herawaty (2008)
yang
menyatakan bahwa manajemen laba
akrual berpengaruh negatif terhadap
nilai perusahaan untuk kasus di
Indonesia. Perbedaan hasil tersebut
dapat dijelaskan karena investor masih
fokus terhadap manajemen laba akrual
yang dilakukan oleh manajemen,
sehingga manajemen akrual lebih
mudah dideteksi sehingga kualitas laba
dari manajemen laba akrual
dipertanyakan oleh investor sehingga
nilai perusahaan turun karena investor
tidak percaya pada kinerja manajemen.
Sedangkan manajemen laba real belum
menjadi fokus pengamatan
oteh
investor
sehingga manajemen laba real yang
dilakukan sulit untuk dideteksi karena
sullt dibedakan dari aktivitas normal
perusahaan (Graham et
aI.
2005 dan
Roychowd-hury, 2006) dan jika
manajemen mengumumkan laba maka
investor akan bereak-si yang bisa
meningkatkan harga saham dan nilai
perusahaan, namun demikian nilai
perusahaan yang meningkat hanya
dalam jangka pendek.
Pengujian hipotesis 2 bertujuan untuk
menjawab apakah nilai perusahaan dari
perusahaan yang diduga melakukan
manajemen laba real lebih rendah dari
perusahaan
yang tidak diduga
melakukan manajemen laba real.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut:
H2: Nilai perusahaan dari perusahaan
yang
diduga melakukan manajemen
laba real lebih rendah dari perusahaan
yang tidak diduga melakukan
manajemen laba real.
Tabel4. Hasil Pengujian Hipotesis
kedua
Keterangan Nilai
Mean
nilai
perusahaan
yang
0,0491361
melakukan
MLR
Mean nilai
perusahaan yang
0,1193328
tidak
melakukan
MLR
Nilai
F
hitung 12,994
evene test
Nilai
evene
test
0,000
Nilai Uji
beda
.
-1,783
Nilai
p
uji beda
0,006
(pengujian 2 sisi)
Nilai
p
uji beda
0,003
(pengujian 1 sisi)
Pengujian hipotesis kedua yang
terangkum pada tabel 4 menunjukkan
mean nilai perusahaan berbeda antara
perusahaan
yang
melalukan
Manajemen Laba Real (MLR) dengan
yang tidak melalulan MLR yaitu sebesar
0,0491361 untuk perusahaan yang
melakukan MLR
dan
sebesar
0,1193328 untuk perusahaan yang tidak
melakukan
MLR. Olel1
karena
itu
berdasarkan nilai
mean
niali
perusahaan terlihat bahwa perusahaan
yang diduga melakukan MLR memiliki
nilai mean nilai perusaha
7/23/2019 akuntansi skripsi
14/16
Pengaruh
Manajemen Laba
Real Terhadap
Nilai
Perusahaan
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai
perusahaan antara perusahaan yang
melakukan MLR berbeda secara
statistis dengan perusahaan
yang
tidak
melakukan MLR. Oleh karena
itu
hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa Nilai perusahaan dari
perusahaan yang diduga melakukan
manajemen laba real lebih rendah dari
perusahaan yang tidak diduga
melakukan manajemen laba real
terdukung secara statistis pada tingkat
a=5 .
Terdukungnya hipotesis kedua
menandakan bahwa laba yang
berkualitas atau laba yang diduga tidak
merupakan hasil malagemen laba akan
dinilai tinggi oleh investor dan akan
meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini
mengindikasikan jika investor tidak
dapat dibodohi dengan mudah dengan
angka laba yang disajikan.
6. Keslmpulan, Keterbatasan dan
Saran
6.1. Keslmpulan
a.
Terdapat bukti yang mendukung
bahwa manajemen laba real
mempunyai pengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
b. Terdapat bukti bahwa nilai
perusahaan yang melakukan
manajemen laba real lebih rendah
dari nilai perusahaan yang tidak
melakukan manajemen laba
real.
6.2.
Keterbatasan penelitian
1.
Periode pengamatan yang
relatif pendek yaitu cuma 4
tahun, sehingga belum dapat
menggambarkan pengaruh
managemen laba real
terhadap nilai perusahaan
lintuk jangka panjang.
Padahal efek dari
managemen real In
berpengaruh terhadap kinerja
jangka panjang perusahaan.
Berbeda dengan managemen
laba akrual yang tidak
mempunyai pengaruh
terhaqap
k i n e ~ a
jangka
panjang perusahan.
2.
Sam pel yang
digunakan
adalah perusahaan
nonkeuangan, dan tidak dikla
sifikasikan lagi dari
perusahaan
non
keuangan
terse but
ke
dalam perusa
hewn manufaktur dan
nonmanufaktur, padahal
karakteristik perusahaan
tersebut berbeda.
6.3.
S ran
P e n e l i ~ i a n
selanjutnya disarankan
untuk menggunakan perioda
pengamatan
yang
lebih panjang
serta menguji nilai perusahaan
untuk tahun-tahun berikutnya
tidak hanya pada tahun
perusJl,aan diduga melakukan
man:-:(:"men l:lba real. Disamping
itu pt r
,diti " ::hnjutnya diharapkan
mem
,C.Uk-Y:lIl varia
bel
tata kelola
p e r u : : ; ~ :
1 J;l11
karena dengan tata
kelol, perusahaan yang baik
kemunqkin:1n
manajemen laba
akan
;bill
sulit dilakukan oleh
man;' ,-;mo l, sehingga tata kelola
peru- ; laEll1 mungkin sebagai
v a r i 8 ' ' ' ~ 1
[)emoderasi antara
m a n ~ j , men I;: ba
real dengan nilai
peru.;:rlla
c
'l.
DaftarRe' i l ~ n s i
Ardiati,
/ \Y. 2005.
M
7/23/2019 akuntansi skripsi
15/16
Pengaruh
Manajemen
Laba Real Terhadap Nilai
Perusahaan
Return Saham pada
Perusahaan yang Diaudit oleh
KAP
Big
5 dan
KAP Non Big 5.
umal Riset Akuntansi
Indonesia,
Vol.8, No.3,
September, hal 235-249.
Cohen,
Daniel
A,
dan P. Zarowin. 2008.
Accrual-Real Earnings
Manajement Around Seasoned
Equity Offerings.
httD://ssm.com
14-08-2008
Cohen,
Daniel
A,
Aiyesha
Dey,
dan
Thomas
Z.
Lys. 2008. Real and
Accrual-based Earnings
Manajement in the Pre- and
Post- Sarbanes Oxley Periods.
The Accounting Review Vol.83,
No.3,
pp. 757-787.
Cornett
M. M., J.
Marcuss Saunders,
and
Tehranian
H.
2006.
Earnings Manajement,
Corporate Governance, and
True Financial Performance.
http://papers.ssm.com.
Dechow, P. 1995. Accounting Earnings
and
Cash Flows as Measures
of
Firm Performance: The Role
of
Accounting Accruals.
oumal of
Accounting
and
Economics 18:
pp.3-42.
Graham,
J.
R.
C.
R.
Harvey, dan
S.
Rajgopal 2005. The Economic
Implications
of
Corporate
Financial Reporting.
oumal of
Accounting and Economics 40:
pp.3-73.
Gunny, K
2005. What are The
Consequences of Real Earnings
Manajement? Working Paper.
University of Colorado.
Healay, Paul M. dan
Wahlen.
1999.
A
Reviw of The Earnings
Manajemen Literature and Its
Implication for Standard Setting.
Accounting Horizon.
Vol
13 No.
4, pp. 365-383.
Herawaty, Vinola .2008. Peran Praktek
Corporate Governance sebagai
Modera-ting
Variable dari
Pengaruh Earnings Manajement
terhadap Nilai Perusahaan.
Makalah
SNA XI.
Jensen, Michael
C.
dan W.H. Meckling.
1976.
Theory
of
The Firm:
Manajerial Behavior, Agency
Cost and Ownership Structure.
oumal
of Financial Economics
3:
pp.
305-360.
.Oktorina, Megawati, dan Hutagaoul.
2008. Analisis Arlls
Kas
Kegiatan Operasi dalam
Mendeteksi Manipulasi Aktivitas
RiiI
dan Dampaknya lerhadap
Kinerja Pasar. Makalah
Simposium Nasional Akuntansi
XI.
Rachamawati,
A,
dan Hanung
Triatmoko
2007.
Analisis F3klor
Faktor
yang
Mp.mpcncpruhi
Kualitas Laba dan Nilai
Perusahaan. Makalah
Simposium Nasional Akuntansi
X.
Roychowdhury, S. 20( 1). [ ; 1 ~ ; n g s
Manajement
thr i i l h
j eal
Activities Manipu-Iation.
Jou.nal
of Accounting and Economics,
42: pp.
335-370.
Siallagan, H., dan Mas'ud Machfoedz.
2006.
Mekanisll18
COr:;H:-)te
Governance, Kuo i':lS
Lab j
('an
Nilai Perusahaail. fdah
Simposium Nasional A wntn17si
IX.
Sloan, Richard
G.
1996
Do Stock Fully
Reflect Information in f > . ~ r : : r t l a l
and Cash Flow /\hOI:l it:lre
Earning. The \cco
). ng
Review pp.289-315.
Jurnal Akuntansi & Manajemen
Vol
4 No.1 Juni
20091SSN 1858-3687 hal 59-74
73
7/23/2019 akuntansi skripsi
16/16
Pengaruh
Manajemen Laba
Real
Terhadap Nilai
Perusahaan
Watts, R.
dan J
Zimmerman. 1986.
Positive ccounting
Theory.
Prentice-Hall, Englewood Cliffs,
NJ.
Zang
A.
Z. 2006. Evidence
on
The
Tradeoff between
Real
Manipulation
and
Accrual
manipulation. Working Paper
Duke University
74 Jurnal Akuntansi Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74