Alfian Lp Hepatitis Adenium

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    1/20

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

    HEPATITIS

    disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners

    Stase Keperawatan Medikal Bedah

    oleh

    Alfian Fahrosi, S.Kep.

    NIM 082311101069

    PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    2/20

    2

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HEPATITIS

    Oleh: Alfian Fahrosi

    NIM. 082311101069

    1. Kasus (diagnosa medis)

    Hepatitis

    2. Proses terjadinya masalah (pengertian, penyebab, patofisiologi, tanda &

    gejala, penanganan)

    a.

    Pengertian

    Hepatitisadalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat

    disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan

    serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

    Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis

    dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

    b. Etiologi

    Virus

    Alkohol

    Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol

    sirosis.

    Type A Type B Type C Type D Type E

    Metode

    transmisi

    Fekal-oral

    melaluiorang lain

    Parenteral

    seksual,perinatal

    Parenteral

    jarang seksual,orang ke orang,perinatal

    Parenteral

    perinatal,memerlukankoinfeksi dengan

    type B

    Fekal-

    oral

    Keparahan Tak ikterikdan asimto-matik

    Parah Menyebar luas,dapatberkembangsampai kronis

    Peningkataninsiden kronisdan gagal heparakut

    SamadenganD

    Sumbervirus

    Darah,feces,

    saliva

    Darah,saliva,

    semen,sekresivagina

    Terutamamelalui darah

    Melalui darah Darah,feces,

    saliva

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    3/20

    3

    Obat-obatan

    Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis

    toksik dan hepatitis akut.

    c. Patofisiologi

    Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh

    infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-

    bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini

    unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya

    inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan

    terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan

    nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel

    hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun

    dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya,

    sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi

    hepar normal.

    Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan

    suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya

    perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini

    dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

    Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah

    billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap

    normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu

    intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut

    didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi.

    Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus

    hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan

    regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin

    indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin

    direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena

    kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    4/20

    4

    Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat

    (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat

    dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan

    kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat

    disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan

    menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

    d. Tanda & Gejala

    1. Masa tunas

    Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)

    Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)

    Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)

    2. Fase Pre Ikterik

    Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi

    virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama

    kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan

    sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan

    malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat

    sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri

    persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

    3. Fase Ikterik

    Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan

    suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera

    yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru

    berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal

    pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2

    minggu.

    4. Fase penyembuhan

    Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa

    sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    5/20

    5

    setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita

    mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.

    d. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan pada penderita Hepatitis terdiri dari istirahat, diit, dan

    pengobatan medikamentosa (Arif Mansjoer, 2001 hal.514). Berikut ini

    akan dijelaskan satu persatu.

    a. Istirahat. Pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan

    cukup istirahat karena pada kondisi-kondisi tertentu klien

    akan merasakan keletihan.

    b. Diit.Dapat diberikan diit hati IIIII (diit tinggi lemak, tinggi

    karbohidrat serta rendah lemak). Jika pasien mual, tidak

    nafsu makan atau muntah-muntah, sebaiknya diberikan infus

    RL. Jika sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang

    cukup kalori (30-35 kalori/kg BB) dengan protein cukup (1g/

    kg BB). Pemberian lemak sebenarnya tidak perlu dibatasi.

    Sedangkan menurut Sjahmien Moehji buku Ilmu Gizi 2

    bahwa dalam diit penyakit hati harus terdapat protein dalam

    jumlah yang banyak untuk mengganti sel-sel hepar yang

    rusak dan mencegah penumpukan lemak dalam sel-sel hati.

    Pemberian lemak dalam diit sebaiknya tidak terlalu banyak /

    dibatasi.

    c. Medikamentosa

    1) Kortikosteroid tidak diberikan karena menggangu

    transfer bilirubin yang mengakibatkan terjadinya retensi

    bilirubin dalam sel.

    2) Berikan obat-obat yang bersifat melindungi hati karena

    pada penderita Hepatitis, organ hati sudah tidak

    berfungsi normal. Contoh obat yang diberikan seperti

    Curcuma tablet, Methicol tablet, Methioson tablet.

    3) Jangan diberikan antiemetik, karena dapat menyebabkan

    konstipasi.

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    6/20

    6

    4) Vitamin K diberikan pada kasus dengan kecenderungan

    perdarahan.

    e. Pemeriksaan penunjang

    1. Laboratorium

    a. Pemeriksaan pigmen

    urobilirubin direk

    bilirubun serum total

    bilirubin urine

    urobilinogen urine

    urobilinogen feses

    b. Pemeriksaan protein

    protein totel serum

    albumin serum

    globulin serum

    HbsAG

    c. Waktu protombin

    respon waktu protombin terhadap vitamin K

    Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

    AST atau SGOT

    ALT atau SGPT

    LDH

    Amonia serum

    Radiologi

    foto rontgen abdomen

    pemindahan hati denagn preparat technetium,

    emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif

    kolestogram dan kalangiogram

    arteriografi pembuluh darah seliaka

    Pemeriksaan tambahan

    Laparoskopi

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    7/20

    7

    biopsi hati

    f. Komplikasi

    Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan

    oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut

    ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan

    menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada

    alkoholik.

    g. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tetanus

    Pengkajian

    Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan

    hati.

    1. Aktivitas

    Kelemahan

    Kelelahan

    Malaise

    2. Sirkulasi

    Bradikardi ( hiperbilirubin berat )

    Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

    3. Eliminasi

    Urine gelap

    Diare feses warna tanah liat

    4. Makanan dan Cairan

    Anoreksia

    Berat badan menurun

    Mual dan muntah

    Peningkatan oedema

    Asites

    5. Neurosensori

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    8/20

    8

    Peka terhadap rangsang

    Cenderung tidur Letargi

    Asteriksis

    6. Nyeri / Kenyamanan

    Kram abdomen

    Nyeri tekan pada kuadran kanan

    Mialgia

    Atralgia Sakit kepala

    Gatal ( pruritus )

    7. Keamanan

    Demam

    Urtikaria

    Lesi makulopopuler

    Eritema

    Splenomegali

    Pembesaran nodus servikal posterior

    8. Seksualitas

    Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    9/20

    9

    h. Pathway

    Pengaruh alkohol, virus hepatitis,

    toksin

    Inflamasi Hepar

    Gangguan suplai darah normal sel hepar

    Gangguan metabolisme

    karbohidrat, lemak dan

    protein

    Kerusakan sel parenkim, sel

    hati dan duktus empedu

    Hepatomegali

    Kerusakan konjugasi

    Retensi bilirubin

    Obstruksi

    Glikolisis

    menurun

    Perasaan tidak

    nyaman di kuadaran

    kanan atas

    Glukoneogenesis

    menurun

    Glikogen dalam hepar

    berkurang

    Ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan

    tubuh

    Peningkatan

    garam empedu

    dalam darah

    Nyeri Akut

    Hipertermi

    Pereegangan

    kapsula hati

    Anoreksia

    Glikolisis menurun

    Glukosa dalam darah

    berkurang

    Fatigue

    Bilirubin tidak sempurna

    dikeluarkan melalui

    duktus hepatikus

    Regurgitasi pada

    duktuli empedu

    intrahepatik Ikterus

    Bilirubin direk

    meningkat

    Pruritus Risiko tinggi

    kerusakan

    integritas kulit

    Kurang

    pengetahuan

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    10/20

    10

    i. Masalah keperawatan

    Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita

    hepatitis :

    1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

    2. Nyeri akut.

    3. Hipertermi

    4. Fatigue (kelemahan)

    5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit

    6.

    Kurang pengetahuan

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    11/20

    j. Rencana Tindakan Keperawatan

    No. Diagnosis Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

    1 Ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan

    tubuhBerhubungan dengan :

    Ketidakmampuan untukmemasukkan atau mencerna

    nutrisi oleh karena faktor

    biologis, psikologis atau

    ekonomi.

    DS:

    - Nyeri abdomen

    - Muntah

    - Kejang perut

    - Rasa penuh tiba-tiba

    setelah makan

    DO:

    - Diare

    - Rontok rambut yang

    berlebih

    - Kurang nafsu makan

    -Bising usus berlebih

    - Konjungtiva pucat

    - Denyut nadi lemah

    NOC:- Nutritional status:

    Adequacy of

    nutrient

    -

    Nutritional Status: food and Fluid

    Intake

    - Weight Control

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 1 x 24

    jam nutrisi kurang teratasi

    dengan indikator:

    -

    Albumin serum- Pre albumin serum

    - Hematokrit

    - Hemoglobin

    - Total iron binding capacity

    - Jumlah limfosit

    NIC : Ingestion-Kaji adanya alergi makanan

    -Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

    menentukan jumlah kalori dan

    nutrisi yang dibutuhkan pasien-Yakinkan diet yang dimakan

    mengandung tinggi serat untuk

    mencegah konstipasi

    -Ajarkan pasien bagaimana

    membuat catatan makanan

    harian.

    -Monitor adanya penurunan BB

    dan gula darah

    -Monitor lingkungan selama

    makan

    -Jadwalkan pengobatan dantindakan tidak selama jam makan

    -Monitor turgor kulit

    -Monitor kekeringan, rambut

    kusam, total protein, Hb dan

    kadar Ht

    -Monitor mual dan muntah

    -Monitor pucat, kemerahan, dan

    kekeringan jaringan konjungtiva

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    12/20

    12

    -Monitor intake nuntrisi

    -Informasikan pada klien dan

    keluarga tentang manfaat nutrisi

    -Kolaborasi dengan dokter tentang

    kebutuhan suplemen makanan

    seperti NGT/ TPN sehingga

    intake cairan yang adekuat dapat

    dipertahankan.

    -Atur posisi semi fowler atau

    fowler tinggi selama makan

    -Kelola pemberan anti emetik-Anjurkan banyak minum

    -Pertahankan terapi IV line

    -Catat adanya edema, hiperemik,

    hipertonik papila lidah dan

    cavitas oval

    2 Nyeri akutberhubungan

    dengan:

    Agen injuri (biologi, kimia,

    fisik, psikologis), kerusakanjaringan

    DS:

    - Laporan secara verbalDO:

    - Posisi untuk menahan nyeri

    - Tingkah laku berhati-hati

    - Gangguan tidur (mata sayu,

    NOC :

    - Pain Level,

    - pain control,

    - comfort level

    Setelah dilakukan tinfakan

    keperawatan selama 1 x 24

    jam Pasien tidak mengalami

    nyeri, dengan kriteria hasil:- Mampu mengontrol

    nyeri (tahu penyebab

    nyeri, mampu

    menggunakan tehnik

    nonfarmakologi untuk

    mengurangi nyeri,

    mencari bantuan)

    - Melaporkan bahwa nyeri

    NIC : Pain relieve/physical

    comfort-Lakukan pengkajian nyeri secara

    komprehensif termasuk lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi,

    kualitas dan faktor presipitasi

    -Observasi reaksi nonverbal dari

    ketidaknyamanan

    -Bantu pasien dan keluarga untuk

    mencari dan menemukan

    dukungan

    -Kontrol lingkungan yang dapat

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    13/20

    13

    tampak capek, sulit atau

    gerakan kacau,

    menyeringai)

    - Terfokus pada diri sendiri

    - Fokus menyempit

    (penurunan persepsi waktu,

    kerusakan proses berpikir,

    penurunan interaksi dengan

    orang dan lingkungan)

    - Tingkah laku distraksi,contoh : jalan-jalan,

    menemui orang lain

    dan/atau aktivitas, aktivitas

    berulang-ulang)

    - Respon autonom (sepertidiaphoresis, perubahan

    tekanan darah, perubahan

    nafas, nadi dan dilatasi

    pupil)

    - Perubahan autonomic

    dalam tonus otot (mungkin

    dalam rentang dari lemah

    ke kaku)

    - Tingkah laku ekspresif(contoh : gelisah, merintih,

    menangis, waspada,

    iritabel, nafas

    panjang/berkeluh kesah)

    berkurang dengan

    menggunakan

    manajemen nyeri

    - Mampu mengenali nyeri

    (skala, intensitas,

    frekuensi dan tanda

    nyeri)

    - Menyatakan rasa

    nyaman setelah nyeri

    berkurang

    - Tanda vital dalamrentang normal

    - Tidak mengalami

    gangguan tidur

    mempengaruhi nyeri seperti suhu

    ruangan, pencahayaan dan

    kebisingan

    -Kurangi faktor presipitasi nyeri

    -Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

    menentukan intervensi

    -Ajarkan tentang teknik non

    farmakologi: napas dala,

    relaksasi, distraksi, kompres

    hangat/ dingin

    -Berikan analgetik untukmengurangi nyeri

    -Tingkatkan istirahat

    -Berikan informasi tentang nyeri

    seperti penyebab nyeri, berapa

    lama nyeri akan berkurang dan

    antisipasi ketidaknyamanan dari

    prosedur

    -Monitor vital sign sebelum dan

    sesudah pemberian analgesik

    pertama kali

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    14/20

    14

    - Perubahan dalam nafsumakan dan minum

    3 HipertermiaBerhubungan dengan :

    - penyakit/ trauma

    - peningkatanmetabolisme

    - aktivitas yang berlebih

    -

    dehidrasi

    DO/DS:

    kenaikan suhu tubuh

    diatas rentang normal

    serangan atau konvulsi

    (kejang)

    kulit kemerahan

    pertambahan RR

    takikardi

    Kulit teraba panas/

    hangat

    NOC:Thermoregulasi

    Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 1x24 jam

    pasien menunjukkan :

    Suhu tubuh dalam batas

    normal dengan kreiteria hasil:

    Suhu 3637C

    Nadi dan RR dalamrentang normal

    Tidak ada perubahan warna

    kulit dan tidak ada pusing,

    merasa nyaman

    NIC : Temperature regulation Monitor suhu sesering

    mungkin

    Monitor warna dan suhu kulit Monitor tekanan darah, nadi

    dan RR

    Monitor penurunan tingkatkesadaran

    Monitor WBC, Hb, dan Hct

    Monitor intake dan output Berikan anti piretik: Kelola Antibiotik

    Selimuti pasien

    Berikan cairan intravena

    Kompres pasien pada lipat

    paha dan aksila

    Tingkatkan sirkulasi udara

    Tingkatkan intake cairan dannutrisi

    Monitor TD, nadi, suhu, danRR

    Catat adanya fluktuasi tekanan

    darah

    Monitor hidrasi seperti turgor

    kulit, kelembaban membran

    mukosa)

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    15/20

    15

    4 FatigueBatasan karakteristik :

    Peningkatan dalamkeluhan fisik

    Peningkatan keperluan

    untuk istirahat

    Penerimaan kebutuhanenergi tambahan untuk

    mengerjakan tugas rutin

    NOCEnergy Conservation

    Tindakanindividu untuk

    mengatur

    energi selama

    memulai dan

    mempertahanka

    n aktivitas

    Fatigue Level

    Mengobservasi

    ataumelaporkan

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawtan selama 2 x 24

    jam pasien tidak ada tanda-

    tanda fatigue dengan

    Kriteria Hasil :

    - Klien mampu

    menyeimbangkan antara

    aktivitas dan istirahat

    - Klien mampu

    menggunakan waktu

    istirahat untuk

    memulihkan kembali

    energi

    - Klien mampu mengenaliketerbatasan energi yang

    dimiliki

    - Klien mampu

    menggunakan teknik

    penyimpanan energi

    (Energy Conservation)

    - Klien mampu mengatur

    aktivitasnya untuk

    penyimpan energy

    Kriteria Hasil :

    - Klien melaporkan tidak

    adanya kelelahan dan

    kelesuan

    NIC : Energy Enhancement

    - Tentukan penyebab kelelahanmisalnya nyeri

    - Tentukan apa saja dan berapabanyak aktivitas yang

    dibutuhkan untuk

    membangun ketahanan

    - Batasi aktivitas yang berlebih

    -

    Dukung alternatif periodeistirahat dan aktivitas

    - Instruksikan pasien atau

    orang lain yang penting untu

    mengenalai tanda dan gejala

    dari kelelahan yang

    membutuhkan penguranganaktivitas

    - Bantu klien untukmengidentifikasi tugas-tugas

    yang dapat dilakukan

    keluarga di rumah untuk

    mencegah atau mengurangi

    kelelahan

    - Ajarkan pengaturan aktivitas

    dan teknik manajemen waktuuntuk mencegah kelelahan

    - Bantu klien dalammenentukan prioritas

    aktivitas untuk menyimpan

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    16/20

    16

    keparahan dari

    kelelahan yang

    berkepanjangan

    secara umum

    Rest

    Kuantitas dan

    pola

    pengurangan

    aktivitas untuk

    pemulihan fisik

    dan mental

    - Klien melaporkan tidakadanya nyeri otot

    - Klien memlaporkan tidak

    adakanya peningkatanstress

    - Klien mampumeningkatkan kualitas

    tidur dan istirahatnya

    -

    Klien mampumenyeimbangkan antara

    aktivitas dan istirahat

    Kriteria hasil :

    - Klien mampu

    meningkatkan jumlahistirahat

    - Klien mampumeningkatkan kualitas

    istirahat

    - Klien mampu

    meningkatkan istirahat

    fisik

    - Klien mampu

    memulihkan energysetelah istirahat

    energi yang dimiliki

    5 Risiko gangguan integritas

    kulit

    NOC:

    - Tissue Integrity : Setelah dilakukan tindakanNIC : Pressure Management

    Anjurkan pasien untuk

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    17/20

    17

    Faktor-faktor risiko:

    Eksternal :

    - Hipertermia atauhipotermia

    - Substansi kimia

    - Kelembaban udara

    - Faktor mekanik

    (misalnya : alat yangdapat menimbulkan luka,

    tekanan, restraint)

    - Immobilitas fisik

    - Radiasi

    - Usia yang ekstrim

    - Kelembaban kulit

    - Obat-obatan

    - Ekskresi dan sekresi

    Internal :

    - Perubahan status

    metabolik

    - Tulang menonjol

    - Defisit imunologi

    - Berhubungan dengandengan perkembangan

    -Perubahan sensasi

    - Perubahan status nutrisi

    (obesitas, kekurusan)

    - Perubahan pigmentasi

    Skin and Mucous

    Membranes

    - Status Nutrisi

    - TissuePerfusion:perifer

    - Dialiysis AccessIntegrity

    keperawatan selama.

    Gangguan integritas kulit

    tidak terjadi dengan kriteria

    hasil:

    Integritas kulit yang baik

    bisa dipertahankan

    Melaporkan adanya

    gangguan sensasi atau

    nyeri pada daerah kulit

    yang mengalami

    gangguan

    Menunjukkan pemahamandalam proses perbaikan

    kulit dan mencegah

    terjadinya sedera berulang

    Mampu melindungi kulit

    dan mempertahankan

    kelembaban kulit dan

    perawatan alami

    Status nutrisi adekuat

    Sensasi dan warna kulitnormal

    -

    menggunakan pakaian yang

    longgar

    Hindari kerutan padaa tempattidur

    Jaga kebersihan kulit agar tetap

    bersih dan kering

    Mobilisasi pasien (ubah posisipasien) setiap dua jam sekali

    Monitor kulit akan adanyakemerahan

    Oleskan lotion atau minyak/baby

    oil pada derah yang tertekan

    Monitor aktivitas dan mobilisasi

    pasien

    Monitor status nutrisi pasien

    Memandikan pasien dengansabun dan air hangat

    Gunakan pengkajian risiko untuk

    memonitor faktor risiko pasien

    (Braden Scale, Skala Norton)

    Inspeksi kulit terutama padatulang-tulang yang menonjol dan

    titik-titik tekanan ketika merubah

    posisi pasien.

    Jaga kebersihan alat tenun

    Kolaborasi dengan ahli gizi

    untuk pemberian tinggi protein,

    mineral dan vitamin

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    18/20

    18

    - Perubahan sirkulasi

    - Perubahan turgor

    (elastisitas kulit)

    - Psikogenik

    Monitor serum albumin dantransferin

    -

    6 Kurang PengetahuanBerhubungan dengan :

    keterbatasan kognitif,

    interpretasi terhadap

    informasi yang salah,kurangnya keinginan untuk

    mencari informasi, tidak

    mengetahui sumber-sumber

    informasi.

    DS: Menyatakan secara

    verbal adanya masalah

    DO: ketidakakuratan

    mengikuti instruksi,

    perilaku tidak sesuai

    NOC:- Knowledge :

    disease process

    - Kowledge :

    health Behavior

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 1 x 24

    jam pasien menunjukkan

    pengetahuan tentang proses

    penyakit dengan kriteriahasil:

    - Pasien dan keluarga

    menyatakan pemahaman

    tentang penyakit, kondisi,

    prognosis dan programpengobatan

    - Pasien dan keluarga

    mampu melaksanakan

    prosedur yang dijelaskan

    secara benar

    Pasien dan keluarga mampu

    menjelaskan kembali apa

    yang dijelaskan perawat/tim

    kesehatan lainnya

    NIC : Cognition-Kaji tingkat pengetahuan pasien

    dan keluarga

    -Jelaskan patofisiologi dari

    penyakit dan bagaimana hal iniberhubungan dengan anatomi dan

    fisiologi, dengan cara yang tepat.

    -Gambarkan tanda dan gejala yang

    biasa muncul pada penyakit,

    dengan cara yang tepat-Gambarkan proses penyakit,

    dengan cara yang tepat

    -Identifikasi kemungkinan

    penyebab, dengan cara yang tepat

    -Sediakan informasi pada pasien

    tentang kondisi, dengan cara yang

    tepat

    -Sediakan bagi keluarga informasi

    tentang kemajuan pasien dengan

    cara yang tepat

    -Diskusikan pilihan terapi atau

    penanganan

    -Dukung pasien untuk

    mengeksplorasi atau

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    19/20

    19

    mendapatkan second opinion

    dengan cara yang tepat atau

    diindikasikan

    -Eksplorasi kemungkinan sumber

    atau dukungan, dengan cara yang

    tepat

  • 7/21/2019 Alfian Lp Hepatitis Adenium

    20/20

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    Black & Hawks (2009). Medical Surgical Nursing : Clinical Management forPositive Outcome. 8 Edition. St Louis Missouri: Elsevier Saunders.

    Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta:

    EGC.

    Long, B C. (1996). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses

    Keperawatan) Jilid 3. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan

    Keperawatan.

    Nurarif & Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

    Medis & NANDA and NIC-NOC. Jakarta: Mediaction Publishing.Price Sylvia A dan dan Lorraine M Wilson .(1995). Patofisiologi Konsep Klinis

    Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC.

    Price & Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

    Jakarta: EGC

    Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan

    Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

    Suyono, Slamet. (2001).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta.: Balai

    Penerbit FKUI