65
BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar belakang Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi serius dan komplek yang dihadapi manusia. Penyakit ini terutama disebabkan empat spesies parasite protozoa (Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale) yang menginfeksi sel darah merah manusia. (Trigg dan Kondrachine,1989) Penyakit malaria telah diketahui sejak zamanYunani. Klinis penyakit malaria adalah khas, mudah dikenal karena suhu tubuh yang naik turun dan teratur disertai menggigil, maka pada waktu itu sudah dikenal febris tersiana dan febris kuartana. Disamping itu terdapat kelainan pada limpa, yaitu splenomegali: limpa membesar dan menjadi keras, sehingga dahulu penyakit malaria disebut demam kura. (Pribadi,1998) 1

Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

  • Upload
    vantram

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi serius dan komplek yang

dihadapi manusia. Penyakit ini terutama disebabkan empat spesies parasite protozoa

(Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium

ovale) yang menginfeksi sel darah merah manusia. (Trigg dan Kondrachine,1989)

Penyakit malaria telah diketahui sejak zamanYunani. Klinis penyakit malaria

adalah khas, mudah dikenal karena suhu tubuh yang naik turun dan teratur disertai

menggigil, maka pada waktu itu sudah dikenal febris tersiana dan febris kuartana.

Disamping itu terdapat kelainan pada limpa, yaitu splenomegali: limpa membesar

dan menjadi keras, sehingga dahulu penyakit malaria disebut demam kura.

(Pribadi,1998)

Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah

kesehatan masyarakat. Angka penderita penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di

daerah Indonesia bagian timur. Plasmodium family Plasmodiidae dan ordo

coccidaidae, sampai saat ini dikenal empat macam yaitu Plasmodium falciparum,

Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale dan jenis ini jarang

sekali dijumpai di Indonesia. ( Hiswani, 2004).

Di daerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari

daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih

sering terjadi letusan Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria. Oleh karena kejadian luar

biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut.

1

Page 2: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui,

pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan

dengan melakukan pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria atau

pengobatan juga sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang terbukti positif

secara laboratorium. ( Hiswani, 2004 )

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita,

ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat

menurunkan produktivitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis disebagian besar

wilayah Indonesia. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 terdapat

15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian setiap tahunnya, diperkirakan 35%

penduduk Indonesia tinggal didaerah yang beresiko tertular malaria, dari 438

Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia 338 Kabupaten/Kota merupakan endemis

malaria.

Dalam rangka pengendalian penyakit malaria banyak hal yang sudah

maupun sedang dilakukan baik dalam skala global maupun nasional. Malaria

merupakan salah satu indicator dari target Pembangunan Milenium (MDGs), dimana

ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian insiden

malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indicator menurunnya angka kesakitan dan

angka kematian akibat malaria. Global Malaria Programme (GMP)

menyatakanbahwa malaria merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan

pengamatan, monitoring dan evaluasi, serta diperlukan formulasi kebijakan dan

strategi yang tepat. ( Buletin malaria Kemenkes: 2011)

2

Page 3: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Bukittinggi yang bersuhu rendah dan berada didaerah pegunungan tidak

memungkinkan untuk nyamuak malaria berkembang biak, di Rumah Sakit Islam

Ibnu Bukittinggi masih dijumpai kasus terjakitnya penyakit malaria pada pasien,

Berdasarkan permasalahan ini, penulis ingin mengetahui apakah penyakit malaria

berkembang di Bukittinggi dengan memeriksa perjalanan penyakit berdasarkan

pemeriksaan ke Laboratorium Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi baik pasien

rawat inap anatau pun kunjungan ke Poliklinik selama tahun 2012. Untuk itu,

dilakukan penelitian dengan judul “Frekuwensi Infeksi Malaria di Rumah Sakit

Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2012”.

1.2 Perumusan masalah

Dari permasalahan diatas penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran

intensitas jumlah kasus malaria di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi selama

tahun 2012.

1.3 Pembatasan masalah

Pada penelitian ini penulis mengumpulkan hasil pemeriksaan yang diperiksa di

Laboratorium, baik menggunakan sedian darah maupun menggunakan strip test yang

berasal dari pasien rawat inap.maupun datang melaui poliklinik yang ada di

RumahSakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi. Untuk mengetahui frekuensi dan intensitas

infeksi malaria selama tahun 2012.

1.4 Tujuan penelitian

Untuk mengetahui frekuwensi dan intensitas kasus malaria di Rumah Sakit

Islam Ibnu Sina Bukittinggi khususnya dan Bukittinggi selama tahun 2012.

3

Page 4: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

1.5 Manfaat penelitian

1. Dapat melihat gambaran presentase kasus malaria yang merupakan

program pemerintah supaya angka kesakitan malaria dapat dikurangi serta

melakukukan pemeriksaan lebih awal apabila ditemukannya gejala atau

berada dalam daerah endemis malaria dengan memeriksaakan penyakitnya

kerumah sakit.

2. Untuk dapat melakukan tindakan preventif terhadap kasus malaria.

.

4

Page 5: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Malaria

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa, genus plasmodium

dan hidup intra sel yang dapat bersipat akut dan kronik. Transmisi berlangsung di

lebih dari 100 negara dibenua Afrika, Asia, Oceania, Amerika Latin, Kepulauan

Karibia dan Turki. Kira – kira 1,6 milyar penduduk daerah ini berada selalu dalam

resiko terkena malaria. Tiap tahun ada 100 juta kasus dan meninggal 1 juta didaerah

Sahara Afrika. Sebagian besar yang meninggal adalah bayi dan anak – anak, P.

malariae dan P. falciparum terbanyak diderah ini. (Zulkarnain dan Setiawa,2006)

Parasit malaria pada manusia terdapat empat spesies: Plasmodium vivax,

Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale. Pada kera

ditemukan spesies – spesies parasit malaria yang hampir sama dengan parasit

manusia antara lain: Plasmodium cynomolgi menyerupai Plasmodium vivax,

Plasmodium knowlesi menyerupai Plasmodium falciparum dan Plasmodium

malariae, Plasmodium rodhaini pada chimpanzee di Afrika dan Plasmodium

brasilianum pada kera di Amerika Selatan sama dengan Plasmodium malariae pada

manusia. Manusia dapat diinfeksi oleh parasit malaria kera secara alami dan secara

eksperimental, begitupun sebaliknya dapat terjadi. ( Pribadi,1998)

Cara infeksi

Waktu antara nyamuk menghisap darah yang mengandung gametosit sampai

mengandung sporozoid dalam kelenjer liurnya disebut masa tunas ekstrinsik.

5

Page 6: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Sporozoid adalah bentuk infektif, infeksi dapat terjadi dengan dua cara: 1) secara

alami melalui vector, bila sporozoid dimasukkan kedalam badan manusia dengan

gigitan nyamuk dan 2) secara induksi, bila stadium aseksual dalam eritrosit secara

tidak sengaja masuk kedalam badan manusia melalui darah, misalnya dengan

transfusi, suntikan atau secara congenital (bayi baru lahir mendapat infeksi dari ibu

yang menderita malaria melalui darah plasenta), atau secara sengaja untuk

pengobatan berbagai penyakit (sebelum perang dunia II). (Pribadi,1998)

2.1.1 Daur hidup parasit malaria

Infeksi parasit malaria pada manusia mulai bila nyamuk anopheles betina menggigit

manusia dan nyamuk akan melepaskan sporozoit kedalam pembuluh darah dimana

sebagian besar dalam waktu 45 menit akan menuju ke hati dan sebagian kecil sisanya

akan mati di darah. Di dalam sel parenkim hati mulailah perkembangan aseksual

(intrahepatik schizogony atau pre-erythrocyte schizigony). Perkembangan ini

memerlukan waktu 5,5 hari untuk Plasmodium falciparum dan 15 hari untuk

Plasmodium malariae. Setelah sel parenkim hati terinfeksi, terbentuk sizont hati

yang apabila pecah akan mengeluarkan banyak merozoit ke sirkulasi darah. Pada P.

vivax dan P. ovale, sebagian parasit di dalam sel hati membentuk hipnozoit yang

dapat bertahan sampai bertahun – tahun, dan bentuk ini yang akan menyebabkan

terjadinya relaps pada malaria.

6

Page 7: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 1. Siklus hidup parasit malariaSumber : Depkes 2008

Setelah berada dalam sirkulasi darah merozoit akan menyerang eritrosit dan masuk

melalui reseptor permukaan eritrosit. Pada P. vivax reseptor ini berhubungan dengan

factor antigen Duffy Fya atau Fyb. Hal ini menyebabkan individu dengan golongan

darah Duffy negatif tidak terinfeksi malaria P. vivax. Reseptor untuk P. falciparum

diduga suatu glycophorins, sedangkan pada P. malariae dan P. ovale belum

diketahui.

2.1.2 Patogenesis

Patogenesis malaria falciparum dipengaruhi oleh paktor parasit dan factor penjamu

(host). Yang termasuk dalam factor parasit adalah intensitas trasmisi, densitas,

parasit, dan virulensi parasit. Sedangkan yang masuk dalam factor penjamu adalah

tingkat endemisitas daerah tempat tinggal, genetic, usia, status nutrisi dan status

imonologi. Parasit dalam eritrosit (EP) secara garis besar mengalami 2 stadium, yaitu

stadium cincin pada 24 jam I dan stadium matur pada 24 jam ke II. Permukaan EP

7

Page 8: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

stadium cincin akan menampilkan antigen RESA (Ring-Erithrosyte Surgase Antigen)

yang akan menghilang setelah parasit masuk stadium matur. Permukaan membran

EP stadium matur akan mengalami penonjolan dan membentuk knob dengan Histidin

Rich-Protein 1 (HRP1) sebagai komponen utamanya. Selanjutnya bila EP tersebut

mengalami merogoni, akan dilepaskan toksin malaria berupa GPI yaitu glikosil fosfat

idinositol yang merangsang pelepasan TNF-α dan interleukin-1 (IL-1) dari magrofag

2.1.3 Manifestasi umum malaria

Malaria mempunyai gambaran karakteristik demam periodic, anemia,

splenomegali. Masa inkubasi bervariasi pada masing- masing Plasmodium. Keluhan

prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam berupa kelesuan, malaise, sakit

kepala merasa nyeri di punggung, nyeri sendi dan tulang, demam ringan, anoreksia,

perut tak enak, diare ringan dan kadang – kadang dingin. Keluhan prodromal sering

terjadi pada vivax dan ovale, sedang pada P. falciparum dan P. malariae keluhan

prodromal tidak jelas bahkan gejala dapat mendadak.

Gejala yang klasik terjadi ‘’trias malaria’’ secara berurutan: periode dingin

(15-60 menit): mulai menggigil, penderita sering membungkus diri dengan selimut

atau sarung dan saat menggigil sering seluruh badan bergetar, diikuti dengan

meningkatnya temperatur diikuti dengan periode panas: muka penderita merah, nadi

cepat, dan panas badan tetap tinggi beberapa jam diikuti dengan keadaan berkeringat,

kemudian periode berkeringat: penderita berkeringat banyak dan temperatur turun

dan penderita merasa sehat. Trias malaria lebih sering terjadi pada infeksi P. vivax,

pada P. falciparum menggigil dapat berlansung berat ataupun tidak ada. Periode

8

Page 9: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

tidak panas berlangsung 12 jam pada P. falciparum, 36 jam pada P. vivax dan P

ovale, 60 jam pada P. malariae.

Anemia merupakan gejala yang sering dijumpai pada infeksi malaria.

Beberapa mekanisme terjadinya anemia ialah: pengrusakan eritrosit oleh parasit,

hambatan eritropoiesis sementara, hemolisis oleh karena proses complement

mediated immune complex, eritrofagositosis penghabatan pengeluaran retikulosit,

dan pengaruh sitokin. Pembesaran limpa ( splenomegali ) sering terjadi penderita

malaria. Beberapa keadaan klinik dalam perjalanan infeksi malaria ialah:

a. Serangan primer

Keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan mulai terjadi serangan

paroksismal yang terdiri dari dingin/menggigil, panas, berkeringat.

Serangan paroksismal ini dapat pendek atau panjang tergantung dari

perbanyakan parasit dan keadaan immunitas penderita.

b. Periode latent

Periode tanpa gejala dan tanpa parasitemia selama terjadinya infeksi

malaria. Biasanya terjadi diantara dua keadaan paroksismal.

c. Recrusdescense

Berulangnya gejala klinik dan parasitemia dalam masa 8 minggu

sesudah berakhir serangan primer. Recrusdescense dapat terjadi

berupa berulangnya gejala klinik sesudah periode latent dari serangan

primer.

d. Recurrence

Berulangnya gejala klinik atau parasitemia setelah 24 minggu

berakhirnya serangan primer.

9

Page 10: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

e. Relapse atau Rechute

Berulangnya gejala klinik atau parasitemia yang lebih lama dari

waktu serangan periodic dari infeksi primer yaitu setelah periode

yang lama dari masa latent (sampai 5 tahun), biasanya terjadi karena

infeksi yang tidak sembuh atau oleh bentuk diluar eritrosit (hati) pada

malaria vivax atau ovale.( Harijanto, 2006)

Malaria berat

World Health Organization (2006) mendefinisikan malaria berat jika terdapat

parasitemia P. falciparum fase aseksual dengan disertai satu atau lebih gambaran

klinis atau laboratoris berikut ini:

a. Manifestasi klinis antara lain:

Kelemahan, gangguan kesadaran, respiratory distress (pernafasan asidosis),

kejang berulang, syok, edema paru, perdarahan abnormal, ikterik dan

hemoglobinuria.

b. Pemeriksaan laboratorium antara lain:

Anemia berat, hipoglikemia, asidosis, gangguan pungsi ginjal,

hiperlaktatemia, hiperparasitemia. (Zulkarnain dan Setiawan, 2006)

2.1.4 Pemeriksaan darah untuk malaria

a. Tetesan preparat darah tebal

Merupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria karena tetesan

darah cukup banyak dibanding tetes darah tipis. Sedian mudah dibuat

khususnya untuk studi di lapangan. Ketebalan dalam membuat sedian perlu

10

Page 11: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

untuk memudahkan identifikasi parasit. Pemeriksaan parasit dilakukan 5

menit ( diperkirakan 100 lapang pandangan dengan pembesaran kuat).

Preparat dinyatakan negatip bila setelah diperiksa 200 lapang pandangan

dengan perbesaran kuat 700 – 1000 kali tidak ditemukan parasit. Hitung

parasit dapat dilakukan pada tetes tebal dengan menghitung jumlah parasit

per 200 leukosit. Bila leukositnya 10.000/ul maka hitung parasitnya ialah

jumlah parasit dikalikan 50 merupakan jumlah parasit per mikro-liter darah.

b. Tetesan darah tipis

Digunakan untuk identifikasi jenis plasmodium, bila dengan preparat darah

tebal sulit ditentukan. Kepadatan parasit dinyatakan sebagai hitung parasit

(parasite count), dapat dilakukan berdasar jumlah eritrosit yang mengandung

parasit per 1000 sel darah merah. Bila jumlah parasit > 100.000/ul darah

menandakan infeksi yang berat. Hitung parasit penting untuk menentukan

prognosa penderita malaria, walaupun komplikasi dapat timbul dengan

jumlah parasit yang minimal. Pengecatan dilakukan dengan Giemsa, atau

Leishman’s, atau Field dan juga Romanowsky. Pengecatan Giemsa yang

umum dipakai pada beberapa laboratorium dan merupakan pengecatan yang

mudah dengan hasil yang cukup baik.

c. Tes Antigen: P-F test

Yaitu mendeteksi antigen dari P. falciparum (Histidine Rich Protein II).

Deteksinya sangat cepat hanya 3 – 5 menit, tidak memerlukan latihan khusus,

sensitivitasnya baik, tidak memerlukan alat khusus. Deteksi untuk antigen

vivaxs sudah beredar dipasaran dengan metode ICT. Tes sejenis dengan

11

Page 12: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

mendeteksi laktat dehidrogenase dari plasmodium (pLDH) dengan cara

immunochromatographik telah dipasarkan dengan nama tes OPTIMAL.

Optimal dapat mendeteksi dari 0 – 200 parasit/ul darah dan dapat

membedakan apakah infeksi P. falciparum atau P. vivax. Tes ini sekarang

dikenal sebagai tes cepat (Rapid test).

d. Tes serologi

Tes serologi mulai diperkenalkan sejak tahun 1962 dengan memakai teknik

indireck fluorescent antibody test. Tes ini berguna mendeteksi adanya

antibodi spesipik terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat

minimal. Manfaat tes serologi terutama untuk penelitian epidemiologi atau

alat uji saring donor darah. Titer > 1:200 dianggap sebagai infeksi baru dan

titer > 1: 20 dinyatakan positip. Metode – metode tes serologi antara lain:

indirect haemagglutination test, immune-precipitation techniques, ELISA test,

radio-immunoassay.

e. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)

Pemeriksaan ini dianggap sangat peka dengan teknologi amplifikasi DNA,

waktu dipakai cukup cepat dan sensitivitas maupun spesifitasnya tinggi.

Keunggulan tes ini walaupun jumlah parasit sangat kecil dapat memberikan

hasil positip. (Harijanto, 2006)

Di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat,

terutama didaerah Indonesia bagian timur. Penyakit malaria umumnya adalah genus

Plasmodium family plasmodiadae dan ordococcidiidae, sampai saat ini dikenal

empat macam parasite malaria yaitu:

Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika

12

Page 13: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana

Plasmodium malariae penyebab malaria quartana

Plasmodium ovalle jenis ini jarang sekali dijumpai di Indonesia, karena

umumnya banyak kasus terjadi di Africa dan Pasifik barat. (Hiswani:2004)

2.1.5 Vector malaria di Indonesia

Konfirmasi fektor telah dilakukan sejak tahun 1919 sampai tahun 2009, dan

selama periode tersebut terdapat 25 spesies ditemukan positif membawa parasit

malaria. Menurut tempat berkembang biak vector malaria dapat dikelompokkan

dalam tiga tipe yaitu berkembang biak dipersawahan, pebukitan/hutan dan

pantai/aliran sungai. Vector malaria yang berkembang biak di daerah persawahan

adalah An. Aconitus, An. Annullaris, An. Barbirostris, An. Kochi, An. Karwari, An.

Nigerrismus, An. Sinensis, An. Tasellatus, An. Vagus, An. Latifer. Vector malaria

yang berkembang biak di perbukitan/hutan adalah An. Balabacensis, An. Brancrofti,

An. Punculatus, An. Umbrosus. Sedangkan untuk daerah pantai/aliran sungai jenis

vector malaria adalah An. Flavirostris, An. Koliensis, An. Ludlowi, An. Minismus,

An. Punctulatus, An. Paragensis, An. Sundaicus, An. Subpictus. Waktu aktivitas

menggigit vector malaria yang sudah diketahui yaitu jam 17.00 – 18.00, sebelum jam

24 (20.00 – 23.00), setelah jam 24 (00.00 – 04.00). vector malaria yang aktivitas

menggigitnya jam 17.00 – 18.00 adalah An. Tesselatus, sebelum jam 24 adalah An.

Aconitus, An. Annullaris, An. Barbirostris, An. Kochi, An. Sinensis, An. Vagus,

sedangkan yang menggigit setelah jam 24 adalah An. Farauti, An. Koliensis, An.

Leucosphyrosis, An. Unctullatus. Perilaku vector malaria seperti tempat berkembang

biak dan waktu aktivitas menggigit ini sangat penting diketahui oleh pengambil

13

Page 14: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

keputusan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan intervensi dalam

pengendalian vector yang lebih efektif.

2.1.6 Upaya pengendalian malaria

Tingkat penularan malaria dapat berbeda tergantung factor

setempatsepertipolacurah air hujan (nyamuk berkembang biak pada lokasi basah).

Kedekatan antara lokasi perkembang biakkan nyamuk dengan manusia serta jenis

nyamuk diwilayah tersebut. Beberapa daerah angka – kasus yang cendrung tetap

sepanjang tahun Negara tersebut digolongkan sebagai endemis malaria, didaerah lain

ada musim malaria yang biasanya berhubungan dengan musim hujan. (WHO

report,2010)

Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui

program pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi diagnosis

dini, pengobatan cepat dan tepat, surveilans, dan pengendalian vector yang

kesemuanya ditunjukan untuk memutus mata rantai penularan malaria. Indicator

keberhasilan Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2010 – 2014 adalah

menurunkan angka kesakitan malaria dan kematian penyakit malaria, pada tahun

2015 menjadi 1 per 1000 penduduk dari baseline tahun 1990 sebesar 4,7 per 1000

peduduk. Indicator lain yang perlu diperhatikan adalah target MDGs yaitu angka

kematian malaria. Upaya pengendalian malaria dan pencegahan malaria dapat

dilakukan yaitu:

a. Pemakaian kelambu

Pemakaian kelambu adalah salah satu dari upaya pencegahan

penularan penyakit malaria. Melalui bantuan Global Fund (GF) komponen

14

Page 15: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

malaria ronde 1 dan 6 telah dibagikan kelambu berinsektisida ke 16 provinsi.

Kelambu dibagikan terbanyak di Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT),

sedangkan di Sumatra Barat tidak ada laporan, cakupan kelambu

berinsektisida yang dibagikan kepada penduduk yang berisiko malaria

terbanyak pada tahun 2007 adalah Timor Leste (25,54%), tahun 2008 dan

2009 adalah Srilangka (23,21% dan 40,39%)

b. Pengendalian vector

Untuk meminimalkan penularan malaria maka dilakukan upaya

pengendalian terhadap Anopheles sp sebagai nyamuk penular malaria.

Beberapa upaya pengendalian vector yang dilakukan misalnya terhadap

jentik dilakukan larviciding ( tindakan pengendalian larva Anopheles sp

secara kimiawi, menggunakan insektisida), biological control (menggunakan

ikan pemakan jentik), manajemen lingkungan dan lain – lain.

c. Diagnosis dan pengobatan

Selain pencegahan, diagnosis dan pengobatan malaria juga merupakan

upaya pengendalian malaria yang penting. Pemeriksaan Sedian Darah (SD)

untuk diagnosis malaria, untuk pemeriksaan sedian darah dari tahun 2008

sampai tahun 2010 terjadi peningkatan penderita malaria klinis yang

diperiksa sedian darahnya. (Buletin Malaria Depkes, 2011 )

15

Page 16: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian retrospektif

3.2 Waktu dan tempat

Penelitian ini telah dimulai sejak 01 Januari 2012 sampai 31 Desember 2012

di Laboratorium Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Semua pasien yang diduga terinfeksi malaria dari ruangan perawatan dan

yang datang ke Poliklinik di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi sejak

01 Januari sampai 31 Desember 2012.

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah pasien yang diduga malaria sebanyak 244

orang.

3.4 Metode penelitian

Pemeriksaan malaria di Laboratorium Rumah Sakit Islam Ibnu Sina

Bukittinggi menggunakan metode slade sedian darah tipis dan rapid test.

Sampel berasal dari rujukan dokter untuk pemeriksaan malaria, metode

sedian darah tipis secara mikroskopis mengunakan pewarnaan untuk melihat

malaria stadium cincin dan gamet, sedangkan rapid test mendeteksi secara

imuno-enzimatik suatu protein kaya histidin II yang spesifik parasite

(immune-enzymatic detection of the parasite-specific histidine rich protein II)

16

Page 17: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

3.5 Persiapan alat dan bahan

3.5.1 Persiapan alat

Dalam penelitian ini dipergunakan peralatan objek glass, mikroskop, gelas

ukur, rak sediaan, pipet tetes, spuit 3cc, tourniquet.

3.5.2 Persiapan bahan

Dalam penelitian ini dipergunakan bahan giemsa, imersi oil, darah vena,

malaria card, buffer malaria, aqua, methanol, kapas injeksi.

3.6 Prosedur kerja

3.6.1 Pembuatan Giemsa

Diambil giemsa pa 1 ml masukkan kedalam tabung.

Diambil 20 ml aqua dengan gelas ukur masukkan kedalam tabung

yang sudah ada larutan giemsa.

Dihomogenkan campuran tersebut dan dipergunakan sebagai

larutan kerja.

3.6.2 Pengambilan darah vena

Dipasang ternequet pada lengan pasien.

Dibersihkan lengan tempat pengambilan darah (dalam fossa

cubiti) dengan kapas injeksi alkohol 70%

Ditusuk pembuluh darah pada lengan dengan spuit 3 cc,setelah itu

lepaskan ternequet.

Dihisap darah sebanyak yang dibutuhkan.

Setelah selesai ditutup dengan kapas injeksi.

3.6.3 Pemeriksaan menggunakan rapid test

17

Page 18: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Diambil kit rapid test

Dikeluarkan advantage malaria card dari bungkusnya.

Diambil 5 ul sampel (serum) mengunakan pipet yang terdapat

dalam kit atau menggunakan mikro pipete 5 ul, teteskan ke sampel

well ‘A’ pada malaria card.

Diambil 5 tetes buffer dan teteskan pada well ‘B’

Hasil dibaca setelah 20 menit.

3.6.4 Pemeriksaan sedian darah tipis

Dibuat slade sedian darah tipis.

Slade sedian dibiarkan kering,

Setelah kering letakkan slade sedian diatas rak dengan tetesi

beberapa tetes methanol selama 5 – 7 menit.

Setelah methanol kering bubuhi sediaan dengan larutan giemsa

1:20 selama 20 menit.

Dibuang zat warna dengan membilas sediaan dengan air, dibiarkan

kering.

Setelah kering periksa sediaan dibawah mikroskop pada lapang

pandang imersi.

Diamati jika ditemukan parasite Plasmodium

BAB IV

18

Page 19: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

HASIL PENELITIAN

Dari hasil pemeriksaan malaria yang telah dilakukan di laboratorium yang

berasal pasien Rawat Inap maupun Rawat Jalan melalui Poliklinik yang ada di

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi periode 01January sampai 31 December

2012 didapatkan:

Tabel 1. Frekuensi infeksi malaria di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2012

Bulan Malaria Positif Malaria Negatif Jumlah Pasien

January 2 19 21

February 0 23 23

Maret 0 16 16

April 1 16 17

May 1 14 15

Juni 3 17 20

Juli 3 21 24

Agustus 2 26 28

September 0 20 20

October 0 19 19

November 0 25 25

December 0 16 16

Jumlah 12 232 244

Pemeriksaan malaria selama tahun 2012 didapatkan malaria positif 12 sampel

dari 244 sampel yang diperiksa.

Tabel 2. Pemeriksaan malaria bulan Januari

19

Page 20: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Zulkarnaini L 71 - - - -2 Bt Sirait L 55 - - - -3 Muslim L 51 - - - -4 Arnaldo L 51 - - - -5 Ahmad Haris L 26 - - - -6 Juspardi L 40 + - - -7 Aufa P 6 - - - -8 Yon L 43 - - - -9 Nina E P 27 - - - -10 Widia P 14 - - - -11 Risnawita P 29 - - - -12 Yusma P 55 - - - -13 Yosua K L 21 - + - -14 Laysa P 8 - - - -15 Nofrizal P 34 - - - -16 Sri Nuraini P 20 - - - -17 Susi S P 20 - - - -18 Handayani P 27 - - - -19 Ali Umar P 49 - - - -20 Aljun L 46 - - - -21 M Arif L 24 - - - -Jumlah = 21 pasien 1 1

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Januari dilakukan pemeriksaan sebanyak 21 sampel didapatkan

1 sampel positif Plasmodium falciparum dan 1 sampel positif Plasmodium vivax.

Tabel 3. Pemeiksaan malaria pada bulan Februari

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Fikri L 9 - - - -2 Jundi L 86 - - - -

20

Page 21: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

3 Afdal L 30 - - - -4 Hilda P 27 - - - -5 Melwati P 50 - - - -6 Yumardi L 26 - - - -7 M Ihsan L 42 - - - -8 Nanda Y L 17 - - - -9 Wahyuni Maiza P 30 - - - -10 Dian H P 19 - - - -11 Fenky P 21 - - - -12 Regina P 25 - - - -13 Edo L 26 - - - -14 Uriati P 34 - - - -15 Irfan Z L 30 - - - -16 Tesi P 27 - - - -17 Doni K L 29 - - - -18 Miko Y P 25 - - - -19 Nurmila S P 15 - - - -20 Nurmila S P 15 - - - -21 Wismar P 62 - - - -22 Afdil L 16 - - - -23 Doni L 13 - - - -Jumlah sampel = 23

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Februari dilakukan pemeriksaan terhadap 23 sampel dan tidak

ditemukan malaria positif.

Tabel 4. Pemeriksaan malaria pada bulan Maret

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Nesa P 21 - - - -2 Vivi R P 25 - - - -

21

Page 22: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

3 Lili W P 45 - - - -4 Abraham L 46 - - - -5 Putri W P 17 - - - -6 M Fakri L 5 - - - -7 Hendri L 35 - - - -8 Jasni P 60 - - - -9 Buyung P 68 - - - -10 Muhamdi P 28 - - - -11 Beta Ferdinal L 29 - - - -12 Maysi P 14 - - - -13 Nessa P 21 - - - -14 Wildan L 18 - - - -15 Massi P 14 - - - -16 Lidia P 25 - - - -Jumlah sampel = 16

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Maret dilakukan pemeriksaan sebanyak 16 sampel dan tidak

ditemukan malaria positif.

Tabel 5. Pemeriksaan malaria pada bulan April

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Yafika P 21 - - - -2 Djuniar P 72 - - - -

22

Page 23: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

3 Hendri L 24 - - - -4 Sasmaneta P 57 - - - -5 Riski L 1.4 - - - -6 Rehan L 6 - - - -7 Nurintan P 15 + - - -8 Irfan L 3 - - - -9 Lidia S P 25 - - - -10 Yoka P 33 - - - -11 Yulia P 29 - - - -12 Rosini P 55 - - - -13 Dasuni P 68 - - - -14 M Nasril L 51 - - - -15 Esi Mursidah P 42 - - - -16 Zulasri P 46 - - - -17 Vivi P 23 - - - -Jumlah sampel = 17 1

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan April dilakukan pemeriksaan sebanyak 17 sampel didapatkan 1

sampel positif Plasmodium falciparum.

Tabel 6. Pemeriksaan malaria pada bulan Mei

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Gina P 21 - - - -2 Anandito L 2 - - - -

23

Page 24: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

3 Mira F P 22 - - - -4 Eri L 38 - - - -5 Ansri S P 42 - - - -6 Irma Y P 32 - - - -7 Deki L 18 - - - -8 Alfandi L 39 + - - -9 Leni P 24 - - - -10 Nelia E P 55 - - - -11 Sanarwan L 32 - - - -12 Nasrul L 46 - - - -13 Fatimah D P 38 - - - -14 Yanto S L 30 - - - -15 M Rabianto L 11 - - - -Jumlah sampel = 15 1

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Mei dilakukan pemeriksaan sebanyak 15 sampel didapatkan 1

sampel positif Plasmodium falciparum

Tabel 7. Pemeriksaan malaria pada bulan Juni

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Alhamid L 29 - - - -2 Fauzan L 1.4 - + - -

24

Page 25: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

3 Latifa P 5.5 - - - -4 Yurnita P 58 - - - -5 Oriza P 45 - - - -6 Yasma P 75 - - - -7 Athar L 9 bln - - - -8 Fatimah P 36 - - - -9 Fatimah P 36 - - - -10 Marfi L 51 - - - -11 Asmaul H P 29 - - - -12 Mutiarman L 69 - - - -13 Andrinaldi L 34 - - - -14 Latifa P 8 - - - -15 Erianto L 40 - - - -16 Elmiza P 26 + - - -17 Muchlis L 38 - - - -18 Jusar L 57 - - - -19 Rahmadeni P 26 - - - -20 Yasma P 45 - + - -Jumlah sampel = 20 1 2

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Juni dilakukan pemeriksaan sebanyak 20 sampel didapatkan 1

sampel positif Plasmodium falciparum, 2 sampel positif Plasmodium vivax.

Tabel 8. Pemeriksaan malaria pada bulan Juli

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Audi P 25 - - - -2 Deri L 25 - - - -

25

Page 26: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

3 Sultan L 36 - - - -4 Rahma Yani P 30 - - - -5 Efniwati P 45 - - - -6 Rudianto L 40 - - - -7 Ezi P 30 - - - -8 Emilia P 19 - - - -9 Rinaldo L 37 - - - -10 Firman L 43 - - - -11 Rudi P L 32 + + - -12 Elisma P 38 - - - -13 Subroto L 37 - - - -14 Elisma P 38 - - - -15 M Riko L 18 - - - -16 Fitri Handayani P 25 - + - -17 Deri L 25 - - - -18 Deri L 25 - + - -19 Annisa P 25 - - - -20 Intan Utami P 19 - - - -21 Senatur U L 31 - - - -22 Amrizon L 40 - - - -23 Hasri W P 39 - - - -24 Arifman P 44 - - - -Jumlah sampel = 24 3

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Juni dilakukan pemeriksaan sebanyak 24 sampel didapatkan 1

sampel positif mix Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, 2 sampel positif

Plasmodium vivax.

Tabel 9. Pemeriksaan malaria pada bulan Agustus

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

26

Page 27: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

1 Yesi N P 27 - - - -2 Afrida T P 40 - - - -3 Sunri P P 15 - - - -4 Nasrun L 78 - - - -5 Prima P L 29 - - - -6 Nion E P 41 - - - -7 Edianto L 30 - - - -8 Joni L 31 + - - -9 Suratmi P 29 - - - -10 Raysa P 22 - - - -11 Ulisia P 27 - - - -12 Lika P 30 - - - -13 Azizah P 15 - - - -14 Adiwatri P 40 - - - -15 Manjes L 88 - - - -16 Zulkifli L 47 - - - -17 Irwandi L 41 - - - -18 Alfi P 25 - - - -19 Nidia P 30 - - - -20 Andrean L 22 - - - -21 Fenti P 15 - - - -22 Zulhadiman L 18 - - - -23 Ermiati P 54 - - - -24 Een E P 23 - - - -25 Yesma T P 75 - + - -26 Alifa Elsa P 5 - - - -27 Eko Rahmat L 30 - - - -28 Neli L P 40 - - - -Jumlah sampel = 28 1 1

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Juni dilakukan pemeriksaan sebanyak 28 sampel didapatkan 1

sampel positif Plasmodium falciparum, 1 sampel positif Plasmodium vivax.

Tabel 10. Pemeriksaan malaria pada bulan September

No Sampel Sex Usia Jenis Pemeriksaan

27

Page 28: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

P f P v P o P m1 Feni M P 24 - - - -2 Steiner L 26 - - - -3 Zurtiani P 50 - - - -4 Zahara P 45 - - - -5 M Fadil L 41 - - - -6 Dewi P 52 - - - -7 Reni A P 37 - - - -8 Amelia A P 19 - - - -9 Melia N P 31 - - - -10 Juni P 33 - - - -11 Basridin L 57 - - - -12 Manjas L 88 - - - -13 Lili Marlina P 23 - - - -14 Zulisner P 41 - - - -15 Wiwid P 16 - - - -16 Mila P 16 - - - -17 Burhanudin L 57 - - - -18 Melli B P 25 - - - -19 M Nur Ilham L 30 - - - -20 Andre R L 14 - - - -Jumlah sampel = 20

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan September dilakukan pemeriksaan sebanyak 20 sampel dan

tidak ditemukan adanya positif malaria.

Tabel 11. Pemeriksaan malaria pada bulan Oktober

28

Page 29: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 dr Anne P 39 - - - -2 Dinald L 31 - - - -3 Yogi L 24 - - - -4 Elsa P 17 - - - -5 Sirda P 35 - - - -6 Raynaldo L 16 - - - -7 Syafrida P 43 - - - -8 Paurike P 30 - - - -9 Desfri L 46 - - - -10 Husniwati P 40 - - - -11 Delyati P 35 - - - -12 Zaskia P 16 - - - -13 Rosma Wati P 45 - - - -14 Yudi A L 30 - - - -15 Zulhamdi L 39 - - - -16 Romi S L 29 - - - -17 Nurman L 53 - - - -18 Rina Hermana P 29 - - - -19 Sri Rahayu P 29 - - - -Jumlah sampel = 19

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Oktober dilakukan pemeriksaan sebanyak 19 sampel dan tidak

ditemukan adanya positif malaria.

Tabel 12. Pemeriksaan malaria pada bulan November

29

Page 30: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Sherli P 7 - - - -2 Fares L 22 bln - - - -3 Riki L 8 - - - -4 Kasmar L 50 - - - -5 Anggur P 14 - - - -6 Rika P 25 - - - -7 Bazarudin L 60 - - - -8 Firdaus L 53 - - - -9 Debi Purwanto L 31 - - - -10 Yosi P 32 - - - -11 Hanum P 40 - - - -12 Eri P L 34 - - - -13 Yusni P 62 - - - -14 Yudi F L 33 - - - -15 Susilawati P 33 - - - -16 Mainirwan L 42 - - - -17 Nelson L 48 - - - -18 Umar L 50 - - - -19 Romi L 27 - - - -20 Devit L 17 - - - -21 Refni P 25 - - - -22 M Yamin L 46 - - - -23 Riyendi R L 39 - - - -24 Budi S L 35 - - - -25 Firdaus L 53 - - - -Jumlah sampel = 25

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan November dilakukan pemeriksaan sebanyak 25 sampel dan

tidak ditemukan adanya positif malaria.

Tabel 13. Pemeriksaan malaria pada bulan Desember.

30

Page 31: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

No Sampel Sex Usia Jenis PemeriksaanP f P v P o P m

1 Yose L 37 - - - -2 Nurbaiti P 35 - - - -3 Ramani P 67 - - - -4 Tri Emiati P 42 - - - -5 Lisa S P 80 - - - -6 Riski L 13 - - - -7 Arrahman L 85 - - - -8 Sudirman L 46 - - - -9 Pebrita P 19 - - - -10 Gentino L 14 - - - -11 Win H L 50 - - - -12 Agus L 27 - - - -13 Agus L 27 - - - -14 Rina P 34 - - - -15 Ami P 55 - - - -Jumlah sampel = 15

Keterangan:P f = Plasmdium falciparumP v = Plasmodium vivaxP o = Plasmodium ovaleP m = Plasmodium malariaeUmur dalam tahunP = PerempuanL = Laki laki

Selama bulan Desember dilakukan pemeriksaan sebanyak 15 sampel dan

tidak ditemukan adanya positif malaria.

BAB V

31

Page 32: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

PEMBAHASAN

Dari hasil data pemeriksaan Laboratorium pasien Rumah Sakit Islam Ibnu

Sina Bukittinggi yang telah dilakukan pemeriksaan 244 sampel selama tahun 2012 di

jumpai kasus infeksi malaria positif lebih kurang 5 % ( 12 sampel ) dan berdasarkan

usia malaria juga ditemukan pada bayi dan umumnya dijumpai pada orang dewasa.

Dari 12 sampel positif malaria didapatkan 2,4% ( 6 sampel ) disebabkan oleh

Plasmodium vivax, 2% ( 5 sampel ) disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan

0.6% ( 1 sampel ) mix Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.

Berdasarkan jenis kelamin ditemukan kasus positif malaria yang didapatkan

pria lebih tinggi terinfeksi malaria sekitar 3% ( 7 sampel ) dan wanita 2% (5 sampel)

January

February

Maret

AprilMay Juni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

October

November

December

02468

10121416182022242628

Malaria PositifMalaria Negatif

Gambar 2. Grafik frekuensi infeksi malaria di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi tahun 2012.

Dari grafik frekuensi infeksi malaria di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina

Bukittinggi tahun 2012 diatas ditemukan terjadi peningkatan kasus infeksi malaria

32

Page 33: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

pada bulan juni dan juli 2012 karena disebabkan oleh faktor lingkungan, peningkatan

curah hujan, dan pasien rujukan dari Rumah Sakit dan pusat kesehatan lainnya di

luar Bukitinggi.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

33

Page 34: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

A. Kesimpulan

Dari pemeriksaan laboratorium terhadap pasien yang diduga terinfeksi

malaria yang berasal dari ruangan rawat inap dan poliklinik Rumah Sakit

Islam Ibnu Sina Bukittinggi selama tahun 2012 didapatkan

a. Dari pemeriksaan 244 sampel selama tahun 2012 ditemukan pasien yang

terinfeksi parasite malaria sekitar 5 % (12 sampel ).

b. Dari 12 sampel positif malaria tersebut didapatkan 2,4% (6 sampel)

disebabkan oleh Plasmodium vivax, 2% (5 sampel) disebabkan oleh

Plasmodium falciparum dan 0.6% (1 sampel), mix Plasmodium

falciparum dan Plasmodium vivax.

B. Saran

a. Menghindari perjalanan ke daerah endemis malaria untuk

menghindari infeksi malaria.

b. Untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan melakukan

tindakan preventif terhadap vector malaria.

c. Melakukan promosi kesehatan untuk menghindari terinfeksi malaria.

d. Kepada para medis untuk memberikan obat malaria yang sesuai untuk

mencegah resistant terhadap obat malaria dan malaria yang berulang.

e. Melakukan pemeriksaan segera jika terkena infeksi parasit malaria.

DAFTAR PUSTAKA

34

Page 35: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Direkrur Jendral Pengendalian penyakit dan Kesehatan Lingkunngan Departemen Kesehatan”Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia”.2008

Hiswani “Gambaran Penyakit dan VektorMalaria di Indonesia”Fakultas Kesehatan Masyarakat. USU.2004

J. Mitra & Co. Pvt. Ltd. Advantage Malaria Card

KemenKes RI, Epidemiologi malaria di Indonesia, Pusat data dan imformasi Kemenkes. 2011

Kosasih E.N. tes Laboratorium Klinik Sederhana. USU. 1992

Pribadi, Wita. Parasitologi Kedokteran edisi 3. FK UI. 2000

Soebrata,R.Ganda. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. 2007

35

Page 36: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 4. API per 100.000 Penduduk per provinsi Tahun 2009Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

36

Page 37: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 5. Peta Stratifikasi Malaria 2008Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Gambar 6 . Peta Stratifikasi Malaria 2009Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

37

Page 38: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 7. Plasmodium Penyebab Malaria Tahun 2009 Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Gambar 8. Kejadian Luar Biasa (KLB) Tahun 2006 – 2009Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

38

Page 39: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 9. Gambar Pasien Rawat Inap Penyakit Malaria tahun 2004 – 2009Sumber : Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI, 2009

Gambar 10. Gambar Pasien Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin Penyakit Malaria Tahun 2004 – 2009Sumber : Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI, 2009

39

Page 40: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 11. Gambar Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin Penyakit Malaria Tahun 2004 – 2008Sumber :Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI,2009

Gambar 12. Gambar Admission rate dari tahun 2004 – 2008Sumber : Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI, 2009

40

Page 41: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 13.Prevalensi malaria berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010Sumber : Riskesdas 2010

Gambar 14. Point Prevalence Malaria Menurut Karakteristik RespondenSumber : Riskesdas 2010

41

Page 42: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 15. Jumlah sediaan darah yang diambil dan kasus positif malaria Tahun 2008Sumber : Mass Blood Survey

Gambar 16. Jumlah Kasus Ibu Hamil dan Persentase Ibu Hamil Positif yang Terinfeksi Malaria Tahun 2008Sumber : Mass Blood Survey

42

Page 43: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 17. Jumlah Kelambu Berinsektisida 2009Sumber: GF Round 1 dan 6

Gambar 18. Cakupan Kelambu Berinsektisida tahun 2007-2009Sumber: Sheet validation WMR (WHO)

43

Page 44: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 19. Malaria Klinis, Sediaan Diperiksa dan Positif Malaria Di Indonesia Tahun 2008-2010Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Gambar 20. Persentase Pemeriksaan SD di Indonesia Tahun 2009Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

44

Page 45: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 21. Persentase Pemeriksaan SD di Indonesia Tahun 2010Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Gambar 22. Malaria Klinis, SD Darah dan Positif Malaria, ACT di Indonesia Tahun 2010Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

45

Page 46: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 23. Persentase Pengobatan ACT di Indonesia Tahun 2010Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Gambar 24. Persentase Penderita Malaria Yang Mendapat Pengobatan Efektif Artemisinin-basedSumber : Riskesdas 2010

46

Page 47: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 25. Persentase Penderita Malaria Positif Satu Bulan Terakhir Dengan Pengobatan Efektif Malaria Menurut KarakteristikSumber: Riskesdas 2010

Gambar 26. Persentase Pemakaian Kelambu Berinsektisida dan Tidak Menurut ProvinsiSumber : Riskesdas 2010

47

Page 48: Web viewMalaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu

Gambar 27. Persentase Pemakaian Kelambu Berinsektisida Menurut ProvinsiSumber : Riskesdas 2010

Gambar 28. Pencegahan Malaria Umur ≥ 15 Tahun Menurut Cara PencegahanSumber :Riskesdas 2010

48