Click here to load reader
Upload
musfirayanti
View
85
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Angka Kematian Balita Ppt.
Citation preview
DERAJAT KESEHATAN BAYI DAN BALITA DI INDONESIANur Auliyah F, S.ST
Millenium Development Goals (MDGs) Millenium Development Goals (MDGs) →
Sasaran Pembangunan Milenium delapan tujuan yang diupayakan untuk
dicapai pada tahun 2015 yang merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia.
“Deklarasi Milenium” yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala Negara, termasuk Indonesia, pada KTT Milenium di New York September 2000.
8 Tujuan MDG:
1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
2. Pemerataan pendidikan dasar 3. Mendukung adanya persaman jender dan
pemberdayaan perempuan 4. Mengurangi tingkat kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria,
dan penyakit lainnya 7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup 8. Mengembangkan kemitraan global untuk
pembangunan
UUD 1945 PASAL 28 AYAT 2: SETIAP ANAK BERHAK ATAS KELANGSUNGAN HIDUP, TUMBUH & BERKEMBANG SERTA BERHAK ATAS PERLINDUNGAN DARI KEKERASAN & DISKRIMINASI.PASAL 28 AYAT 1:SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR & BATIN, BERTEMPAT TINGGAL & MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK, SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN
Konvensi Hak-hak Anak(Ratifikasi,berlaku dgn Kepres No.36 thn 1990)
UU Kesehatan No.36 tahun 2009UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002
MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK”“ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
MDG dan Anak
Poverty & Hunger
EDUCATION
GENDER
CHLD HEALTH
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
PARTNERSHIP
1. Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada anak balita menjadi 15%.
2. Seluruh Anak wajib belajar sembilan tahun (100%)
3. Gender dan Anak (kawin muda, kualitas Ibu menentukan Anak sehat dan cerdas)
4. Turunkan AKB menjadi 24/10005. Turunkan AKI menjadi 118/100.000 dan
Kematian Ibu menentukan kualitas Anak,
6. Memerangi HIV/AIDS, menurunkan prevalensi TBC,Malaria,DBD,dan penyakit menularblainnya
7. Mewujudkan lingkungan yang SEHAT , gelorakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, One Child,One Tree,One fish and One Biofori,
8. Kembangkan kebersamaan (jejaring,
RPJMN 2010 - 2014
6
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 4a: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup
23 34 (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Angka Kematian Balita (AKBA) per 1.000 kelahiran hidup
32 44 (SKDI , 2007)
Akan tercapai (on track)
Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup)
Menurun 19 (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Proporsi anak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak
Meningkat 67,0% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak
Meningkat 76,4% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
GOAL 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
6
68
57
91
81
58
46 44
32 3026
20 26 23
46
35 34
19
32
0
30
60
90
120
1991 1994 1997 2000 2003 2006 2009 2012 2015
Kem
atia
n pe
r 1.0
00 k
elah
iran
hidu
p
MDG 2015
Indikator Jumlah Kematian
Pertahun Perhari Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 19/1000 KH
86.000 236 10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 34/1000 KH
146.000 401 17
Kematian Balita (0-60 bulan) 44/1000 KH
193.000 531 22
TUJUAN 4: TUJUAN 4: KEMATIAN BAYI dan BALITA
?
LIL: lima imunisasi Lengkap Kenapa campak : krn pencapaiancampak distribusi
tidak merata, kalau campak selesai dianggap imunisasi sebelumnya juga sdh.
Angka kematian tertinggi balita, bayi, neonatal Neonatal : 30 hari pertama Khasnya penyakit negara berkembang : infeksi dan
gizi Kematian ibu : krn 3 (keterlambatan dlm mengambil
keputusan, mencapai tempat kesehatan, mengambil tindakan)
Masalah neonatal: asfiksia, BBLR
Angka Kematian Bayi dan Balita per Provinsi Tahun 2007
Nasional• AKB : 34• AKBA : 44
AKB :Sumatera : 25-47Jawa-Bali : 19-46Nusa Tenggara : 57-72Kalimantan : 26-58Sulawesi : 35-74Maluku : 51-59Papua : 36-41AKBA :Sumatera : 45-67Jawa-Bali : 22-58Nusa Tenggara: 80-92Kalimantan : 34-75Sulawesi : 43-96Maluku : 74-93Papua : 62-64
9
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Per Provinsi Tahun 2007
25
46 47
37 3942
4643
3943
28
39
2619
35
46
34
72
57
46
30
58
26
35
60
41 41
52
74
59
51
4136 34
0
10
20
30
40
50
60
70
80
NA
D
Sum
ate
ra U
tara
Sum
ate
ra B
ara
t
Ria
u
Jam
bi
Sum
ate
ra S
ela
tan
Bengkulu
Lam
pung
Bangka B
elit
ung
Kepula
uan R
iau
DK
I Jakart
a
Jaw
a B
ara
t
Jaw
a T
engah
D.I. Y
ogyakart
a
Jaw
a T
imur
Bante
n
Bali
Nusa T
enggara
Bara
t
Nusa T
enggara
Tim
ur
Kalim
anta
n B
ara
t
Kalim
anta
n T
engah
Kalim
anta
n S
ela
tan
Kalim
anta
n T
imur
Sula
wesi U
tara
Sula
wesi T
engah
Sula
wesi S
ela
tan
Sula
wesi T
enggara
Goro
nta
lo
Sula
wesi B
ara
t
Malu
ku
Malu
ku U
tara
Papua
Iria
n J
aya B
ara
t
IND
ON
ES
IAPer
1.0
00 K
ela
hir
an
Hid
up Angka Nasional34
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Per Provinsi Tahun 2007
25
46 47
37 3942
4643
3943
28
39
2619
35
46
34
72
57
46
30
58
26
35
60
41 41
52
74
59
51
4136 34
0
10
20
30
40
50
60
70
80
NA
D
Sum
ate
ra U
tara
Sum
ate
ra B
ara
t
Ria
u
Jam
bi
Sum
ate
ra S
ela
tan
Bengkulu
Lam
pung
Bangka B
elit
ung
Kepula
uan R
iau
DK
I Jakart
a
Jaw
a B
ara
t
Jaw
a T
engah
D.I. Y
ogyakart
a
Jaw
a T
imur
Bante
n
Bali
Nusa T
enggara
Bara
t
Nusa T
enggara
Tim
ur
Kalim
anta
n B
ara
t
Kalim
anta
n T
engah
Kalim
anta
n S
ela
tan
Kalim
anta
n T
imur
Sula
wesi U
tara
Sula
wesi T
engah
Sula
wesi S
ela
tan
Sula
wesi T
enggara
Goro
nta
lo
Sula
wesi B
ara
t
Malu
ku
Malu
ku U
tara
Papua
Iria
n J
aya B
ara
t
IND
ON
ES
IAPer
1.0
00 K
ela
hir
an
Hid
up Angka Nasional
34
ANGKA KEMATIAN BAYI
ANGKA KEMATIAN BALITA
Sumber : SDKI, 2007
PENYEBAB KEMATIAN BAYI 0-11 BULAN
Masalah Neonatal46,2 %
Kelainan Kongenital, 5.7 %
Diare, 15 %
Pneumonia, 12.7 %
Meningtis, 4.5 %
Tidak diketahui penyebabnya, 3.7 %
Tetanus, 1.7 %
Sumber : Riskesdas 2007
Masalah neonatal :
-Asfiksia
-BBLR
-Infeksi, dll
PENYEBAB KEMATIAN BALITA 0-59 BULAN
Kelainan Kongenital, 4.9 %
Pneumonia, 13.2 %
Masalah Neonatal
36 %
Meningtis, 5.1 %
Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 %
Tetanus, 1.5 %
Diare, 17.2 %
Sumber : Riskesdas 2007
Masalah neonatal :
-Asfiksia
-BBLR
-Infeksi, dll
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 5a : Mengurangi ¾ AKI dalam kurun waktu 1990 dan 2015
AKI per 100.000 kelahiran hidup
102 228 (SDKI, 2007)
Baseline : 390 (SDKI ,1991)
Terjadi penurunan AKI yang signifikan (dari 307 pada tahun 2002 menjadi 228 per 100.000 KH pada tahun 2007), tetapi masih perlu upaya keras untuk mencapai target 2015.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih (%)
Meningkat(Target
RPJMN 2014 sebesar 90%)
74,87 % (Susenas, 2008)
Baseline : 38,5%
(Susenas, 1992)
Meningkat namun memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui penyediaan tenaga kesehatan strategis
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
12
13
ANGKA KEMATIAN IBU (PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP)
390
334307
228226
102
118
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
Kem
atian
ibu
per 1
00.0
00 k
.h.
Tren AK I S D K IMD G targetR P J M 2009R P J M 2014
Sumber : SDKI 1994-2007
Sumber : Susenas, 2008
Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Provinsi Tahun 2008
14
Indikator Target Pencapaian Keterangan
Target 5b: Meningkatkan akses terhadap kesehatan reproduksi
Tingkat pemakaian kontrasepsi/ contraceptive prevalence rate (CPR) cara modern
Meningkat (Target RPJMN 2014 sebesar
65%)
57,4%(2007)
Baseline : 47,1% (SDKI, 1991)
Akan tercapai (on track)
Tingkat kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun )
Menurun (Target RPJMN 2014 sebesar
30/1000 perempuan)
35 (2007)
Baseline : 67% (SDKI, 2007)
Akan tercapai (on track)
Unmet need KB Menurun(Target RPJMN
2014 sebesar 5%)
9,1%(2007)
Baseline : 12,7% (SDKI, 1991)
Memerlukan perhatian khusus (need special attention) melalui peningkatan advokasi, KIE dan kualitas pelayanan KB serta perkuatan kelembagaan daerah
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
15
PERMASALAHAN & TANTANGAN PENCAPAIAN MDG 4
24
35
44
51
73
23
36
43
65
67
Secondary +
Somesecondary
Primary
Some primary
No education
26
29
33
47
56
17
36
44
50
61
Highest
Upper middle
Middle
Lower middle
Lowest
IMR* DIFFERENTIALS
EDUCATION WEALTH INDEX QUINTILE
* IMR refers to 0-9 yrs preceding the survey
31
45
32
52
Urban
Rural
RESIDENCE
IMR (per 1000 live births)
IDHS 2002-3
IDHS 2007
Tidak ada perubahan differential AKB
14
24
34
2823 25
17
27
20 1815
1914 15
2125
14
3431
23
13
39
16
2428
22
16
22
46
25
32
2421 19
25
46 47
37 3942
4643
3943
28
39
26
19
35
46
34
72
57
46
30
58
26
35
60
41 41
52
74
59
51
4136 34
45
6762
47 4752
65
55
46
58
36
49
32
22
45
58
38
92
80
59
34
75
3843
69
5862
69
9693
74
64 62
44
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
NA
D
Su
mu
t
Su
mb
ar
Ria
u
Jam
bi
Su
msel
Ben
gku
lu
Lam
pu
ng
Bab
el
Kep
ri
Jakart
a
Jab
ar
Jate
ng
Yo
gyakart
a
Jati
m
Ban
ten
Bali
NT
B
NT
T
Kalb
ar
Kalt
en
g
Kals
el
Kalt
im
Su
lut
Su
lten
g
Su
lsel
Su
ltra
Go
ron
talo
Su
lbar
Malu
ku
Malu
t
Pap
ua
Pap
ua B
rt
Nasio
nal
AKN AKB AKBALITA
Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
di Indonesia
Angka Kematian Neonatal, Bayi dan Balita
di Indonesia
SDKI 2007
14
24
34
2823 25
17
27
20 1815
1914 15
2125
14
3431
23
13
39
16
2428
22
16
22
46
25
32
2421 19
45
6762
47 4752
65
55
46
58
36
49
32
22
45
58
38
92
80
59
34
75
3843
69
5862
69
9693
74
64 62
44
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
NA
D
Su
mu
t
Su
mb
ar
Ria
u
Jam
bi
Su
msel
Ben
gku
lu
Lam
pu
ng
Bab
el
Kep
ri
Jakart
a
Jab
ar
Jate
ng
Yo
gyakart
a
Jati
m
Ban
ten
Bali
NT
B
NT
T
Kalb
ar
Kalt
en
g
Kals
el
Kalt
im
Su
lut
Su
lten
g
Su
lsel
Su
ltra
Go
ron
talo
Su
lbar
Malu
ku
Malu
t
Pap
ua
Pap
ua B
rt
Nasio
nal
AKN AKBALITA
Perbandingan Angka Kematian Neonatal & Balita di
Indonesia
Perbandingan Angka Kematian Neonatal & Balita di
Indonesia
SDKI 2007
Double burden :Masalah kesehatan neonatal & penyakit infeksi
MASALAH PRIORITAS:Variabel Total (%)
Anak Indonesia lahir berisiko
~ 20% lahir tidak memperoleh pelayanan yg memadai
Hanya ~ 30% ibu berperilaku baik
~ 40% tidak terlindungi dari PD3I
~ 35% - 60% tidak memperoleh pelayanan yg baik ketika sakit
~ 30% - 45% tinggal di lingkungan berisiko
BBLR 11,5
Persalinan nakes 79 *)
KN1 (0-7 hr) 70,3 *)
ASI eksklusif 32,4 *)
Campak 81,6
Belum imunisasi 8,58,6*)
Penimbangan 4-6 kali 45,4
Pengobatan ISPA/demam
65,9 *)
Oralit 34,7 *)
Air bersih 65,2 *)
Jamban 71,1
Bahan bakar padat 54 *)
*) SDKI 2007 & RISKESDAS 2007
KN1 : kunjungan neonatus 1 minggu pertama KN2 : kunjungan neonatus 2 minggu pertama KN3 : kunjungan neonatus sampai 1 bulan
pertama
60
92
6661,8
39,5
56,8
72
61
93,3
73 70,365,9
34,7
76,8
35,532,4
0
10
20
30
4050
60
70
80
90
100
KB ANC Persalinantenaga
kesehatan
2 hr pascasalin
ASI EKS ISPA &demam ke
fasilitas
oralit pddiare
ImunisasiCampak
SDKI 2002-2003 & SDKI 2007
Kesenjangan & tantangan
prepregnancy
birth
postnatalpregnancy
childhood
Pencapaian indikator continuum of care :
Sasaran Status Awal Target 2014
a. Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,7 a) 72,0
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
228 b) 118
c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
34 b) 24
d. Menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup
19 b) 15
e. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (terdiri dari gizi-kurang dan gizi-buruk) pada anak balita (persen)
18,4 c) < 15,0
f. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek/stunting (persen)
36,8 c) < 32,0
Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat yang ditandai :
Status awal: a) Proyeksi BPS, 2008; b) SDKI,2007; dan c)
Riskesdas, 2007
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN GIZIRPJMN 2010 - 2014
MENUJU PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGS 4 (KEMATIAN NEONATUS BAYI,BALITA)
Komitmen Organisasi
Profesi dalam mendukung
Pencapaian MDGs 2015
Khusus dibidang KESEHATAN
Isue Strategis Perlindungan Anak• Child Health• Child Growth and Development• Child survival• Chil Participation• Child Protection (13 area Children Need
Special Protection) (anak jalanan, anak yang dilacurkan, anak
yang didagangkan, pekerja anak, anak dalam bencana, anak ber konflik dengan hukum,
anak ditempat terpencil dan minoritas, anak tanpa akte kelahiran , anak yang memerlukan ortu alternatif, anak
narkoba ,Anak cacat, dll)
Strategi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita
pelayanan masyarakat yang berorientasi pada keluarga (Family oriented community based services)
pelayanan terjadwal yang berorientasi pada masyarakat (Population oriented schedulable services)
pelayanan klinik berorientasi pada perorangan (Individual oriented clinical services)
Pelayanan masyarakat yang berorientasi pada keluarga
bertumpu pada pemberdayaan komunitas dan individu anggota masyarakat (ibu, kader, tokoh adat, tokoh masyarakat/agama, dan lain-lain).
1.Family preventif (pencegahan oleh keluarga) → cuci tangan, pemakaian kelambu yang telah diberi insektisida, mencegah asap rokok
2.Family neonatal care (perawatan neonatus oleh keluarga) → perawatan tali pusat, inisiasi menyusui dini, termoregulasi
3.Infant and child feeding (makanan bayi dan anak) → ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI
4.Community illness management (tatalaksana penyakit oleh masyarakat) → pemberian oralit dan vitamin A
Pelayanan terjadwal yang berorientasi pada masyarakat
dilakukan oleh petugas kesehatan, bersifat terjadwal dan ditujukan pada kelompok remaja, ibu dan anak
1.Preventive care for adolescents & adults (Pelayanan pencegahan kelompok usia subur) → pelayanan KB.
2.Preventive pregnancy care (Pelayanan perawatan kehamilan) → ANC.
3.HIV/AIDS prevention and care (Pelayanan dan pencegahan HIV/AIDS) → Preventive mother to child transmission (PMTCT).
4.Preventive infant & child care (Pelayanan kesehatan bayi dan balita) → pemberian imunisasi.
Pelayanan klinik berorientasi pada perorangan
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terampil dan kompeten dalam menangani kasus akut dan darurat/emergensi.
Syarat tenaga kesehatan: terlatih secara adekuat, mempunyai peralatan yang memadai, selalu di supervisi
1.Maternal and neonatal care at primary clinical level (pelayanan kesehatan ibu dan bayi di tingkat klinik primer) → persalinan normal dan resusitasi neonatorum oleh tenaga terlatih.
2.Management of illnesses at primary clinical level (penanganan penyakit di tingkat klinik primer) → pemberian antibiotik pada pneumonia, pemberian kortikosteroid pada persalinan prematur.
3.Clinical first referral care (pelayanan rujukan tingkat pertama) → pelayanan obstreti neonatus emergensi dasar (PONED).
4.Clinical second referral care (pelayanan rujukan tingkat kedua → pelayanan obstreti neonatus emergensi komprehensif (PONEK)
Terima kasih