Upload
ika-puspita
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
1/27
ALTERNATIF PEMILIHAN BAHAN PADA PERAWATAN DISKOLORISASIGIGI TETAP ANAKALTERNATIVE CHOICE OF MATERIAL IN THE TREATMENT OF A CHILDSPERMANENT TOOTH DISCOLORATION
Eriska RiyantiBagian Kedokteran Gigi Anak FKG UNPAD
Jl. Sekeloa Selatan Bandung
AbstrakPewarnaan gigi dapat mengurangi keindahan penampilan dan mempengaruhirasa percayadiri seseorang. Hal ini terjadi pada anak-anak dan remaja yang sangatmemperhatikanpenampilannya dimana proses pertumbuhan, perkembangan, dan sosialisasiterhadap lingkunganmerupakan sesuatu yang amat penting.
Penanggulangan diskolorisasi secara kimiawi maupun restoratif pada umumnyahanyabersifat sementara. Biasanya hanya dapat bertahan dalam beberapa tahun,tergantung darimotivasi pasien untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulutnya.Beberapa teknik yang dapat dijadikan pilihan dalam perawatan diskolorisasi gigitetapanak adalah penambalan dengan resin komposit, vinir laminasi, bleaching,mahkota jaket, danmikroabrasi. Pemilihan bahan dan cara perawatannya disesuaikan dengankeadaan anatomi gigitetap anak yang belum sempurna.Perawatan gigi tetap anak hendaknya dilakukan pada tahap dini, hal inidimaksudkan agardapat secepat mungkin mengembalikan fungsi estetik dan menimbulkan rasapercaya diri padaanak. Penguasaan pengetahuan mengenai bahan yang akan digunakan sertateknik perawatanyang akan dilakukan perlu dilakukan oleh dokter gigi agar hasil yang diperolehdapat sesuaidengan yang diinginkan.
Kata kunci : diskolorisasi, gigi tetap anak
AbstractTooth discoloration may reduce aesthetics and affect a person's feeling of self-confidence. This occurs to children and teenagers who are very conscious of theirappearance,for whom the process of growth, development, and socialization in theenvironment is a veryimportant matter.Overcoming discoloration chemically as well as restoratively is generally oftemporarynature. This kind of treatment may only last for several years, depending on thepatients
motivation to maintain oral hygiene and cleanliness.Some of the techniques available in the treatment of a childs fixed tooth
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
2/27
discoloration arefilling with composite resin, veneer lamination, bleaching, jacket crown, andmicroabration.Choice of material and treatment method are adapted to the childs permanentdeciduous toothanatomy.
Treatment of a child permanent teeth should be implemented at an early stage,to restoreas quickly as possible the aesthetic function and create self-confidence in thechild. The dentistneed to have mastery of the knowledge of material to be used, as well as thetreatment to beapplied, to obtain desirable results.
Keywords : discoloration, permanent teeth.
1
I. PENDAHULUAN
Pewarnaan gigi dapat mengurangi keindahan penampilan dan mempengaruhinilai diri
seseorang. Hal ini terjadi pada anak-anak dan remaja yang masih berada dalamproses pencarian
jati diri dimana masa tersebut merupakan masa tersulit pada perkembangan danpertumbuhan
serta proses sosialisasi. Proses itu mengakibatkan remaja dan anak-anakcenderung
memperhatikan banyak hal terutama yang dapat memberi penilaian negatifpada penampilan
mereka, seperti senyum yang terganggu keindahannya akibat adanyapewarnaan gigi 1.
Faktor-faktor yang menyebabkan diskolorisasi gigi antara lain adalah faktorgenetik,
kongenital, metabolik, kimia, infeksi, obat-obatan, dan lingkungan. Bahan kimiadan obat-obatan
yang digunakan oleh ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan gigi anak
baik warna maupun kekerasan email. Diskolorisasi pada gigi anak dimulai dariusia 4 bulan intra
uterin sampai 10 bulan setelah lahir sedangkan pada gigi permanen dapatterjadi sampai usia 16
tahun 2. Hal tersebut bila dibiarkan tanpa adanya pencegahan ataupun
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
3/27
perawatan maka dapat
mempengaruhi perkembangan jiwa anak di masa depan karena pewarnaan yangterjadi dapat
mengenai permukaan email dan mencapai dentin.
Proses pemutihan gigi dengan menggunakan obat-obatan kimia memilikibeberapa
keuntungan dibanding cara restoratif, namun memiliki indikasi yang terbatas.Kelebihannya
antara lain metode yang digunakan lebih maju sehingga pengambilan jaringangigi sedikit,
pelaksanaan sederhana serta harga yang lebih terjangkau 3.
Penanggulangan diskolorisasi secara kimiawi maupun restoratif pada umumnyahanya
bersifat sementara. Biasanya hanya dapat bertahan dalam beberapa tahun,tergantung dari
motivasi pasien untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulutnya. Motivasiyang dapat
ditumbuhkan dengan cara memberikan pengarahan kepada pasien.
2
Perubahan temperatur pada makanan dan minuman merupakan salah satupenyebab
perubahan kembali warna gigi setelah perawatan. Hal tersebut diakibatkanekspansi dan kontraksi
gigi akibat perubahan suhu, sehingga memudahkan penetrasi warna (stain) kedalam gigi.
Masalah utama yang dihadapi pada perawatan gigi di Indonesia adalahkurangnya informasi
mengenai kemajuan perkembangan teknologi bahan sewarna gigi di bidangkedokteran gigi 4. Hal
lain yang turut menjadi penyebab kurang berkembangnya cosmetic dentistry diIndonesia adalah
biaya yang tinggi dan rendahnya kemampuan pasien untuk membiayaiperawatan.
Beberapa teknik yang dapat dijadikan pilihan dalam perawatan diskolorisasi gigitetap
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
4/27
anak adalah penambalan dengan resin komposit, vinir laminasi, bleaching,mahkota jaket, dan
mikroabrasi. Pemilihan bahan dan cara perawatannya disesuaikan dengankeadaan anatomi gigi
tetap anak yang belum sempurna.
II. TELAAH PUSTAKA
Pengetahuan etiologi dari pewarnaan gigi akan sangat membantu merencanakan
perawatan yang tepat, karena faktor etiologi dan usia merupakan hal yangpenting dalam
menentukan tingkat keberhasilan perawatan. Faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik merupakan
penyebab utama terjadinya diskolorisasi pada gigi tetap.
Teknik-teknik yang dapat dilakukan pada perawatan diskolorisasi gigi tetap anakadalah :
1. Resin komposit
Komposit merupakan gabungan berbagai bahan yang sifatnya kaku,biokompatibilitasnya
baik, tahan korosi, daya regangnya cukup baik dan warnanya sesuai denganwarna gigi alami
walaupun kurang stabil. Bahannya merupakan matriks polimer resin denganpartikel pengisi,
biasa disebut resin bis-GMA yang dikembangkan oleh Bowen sejak tahun 1972.Partikel pengisi
umumnya barium glass atau silikon dioksida. Perkembangan dari restorasikomposit sangat maju
3
dalam beberapa tahun terakhir namun beberapa hal perlu diperhatikan, sepertipenyusutan
volume pada saat polimerisasi yang mencapai 7% dan menyebabkan tekanan 4-7 Mpa yang dapat
menyebabkan celah antara gigi dan restorasi sehingga dapat menyebabkanmicroleakage, karies
yang rekuren dan gigi sensiitif. Koefisien thermal ekspansinya 2-6 kali lebihbesar dari gigi. Hal
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
5/27
ini dapat terlihat pada saat mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlaludingin atau panas
sehingga meneyebabkan timbulnya microleakage dan hilangnya ikatan adhesifdiantara gigi dan
restorasi 5.
Kebaikan bahan restorasi ini yaitu sifatnya yang sangat estetik dan mudahdigunakan
menjadikannya sebagai salah satu bahan restorasi yang paling sering digunakanuntuk mengatasi
pewarnaan gigi tetap pada anak. Bahan restorasi ini memerlukan suatu prosedurpenanganan
sebagai berikut 6 :
(1). Persiapan atau pemilihan warna
Gigi dibersihkan dengan pumis atau pasta profilaksis yang tidak mengandungminyak
kemudian setelah gigi selesai dibersihkan, basahi shade guide dengan ludahpasien untuk
dicocokkan dengan warna gigi.
(2). Preparasi kavitas
Membuang jaringan karies gigi dengan mempertahankan sebanyak mungkinjaringan
yang sehat dan membuat bevel pada cavo surface line angle, untuk gigi vitalperlu diperhatikan
dinding-dinding yang menutupi pulpa agar tidak terjadi retensi.
(3). Lining
Tidak mutlak diberikan namun pada kavitas dalam sebaiknya diberi semen basedengan
glass ionomer. Lining senyawa kalsium hidroksida harus dipakai jika jarak antaradasar kavitas
dengan pulpa telah dekat atau hampir tembus.
4
(4). Etching
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
6/27
Aplikasi etsa pada daerah email selama 20-30 detik dan dentin maksimal 12detik.
Kemudian kavitas dibilas sampai bersih dengan semprotan air dan dikeringkandengan semprotan
udara atau diserap dengan microbrush. Permukaan dentin harus cukup lembabdan permukaan
email terlihat putih buram akibat etching.
(5). Bonding
Keberhasilan ikatan antara dinding kavitas dengan bahan restorasi sangatditentukan oleh
jenis bonding agent yang digunakan dan prosedur aplikasinya. Sistem bonding
terdiri dari dua
komponen, pertama diaplikasikan bahan primer, biarkan meresap selama 20detik dibantu dengan
semprotan udara, kemudian aplikasikan bahan adhesif selama 20 detik, ratakandengan semprotan
udara. Bila menggunakan komponen tunggal atau one step primer atau adhesifpada kavitas maka
cairan diaplikasikan pada kavitas, biarkan selama 20 detik agar meresap
kedalam porositas.
Kavitas dikeringkan dengan semprotan udara ringan selama 1 sampai dengan 2detik. Tiupan
angin berlebihan akan mengakibatkan kontaminasi bahan adhesif denganoksigen yang akan
menghambat reaksi polimerisasi. Permukaan dentin harus terlihat mengkilapsesudah pemberian
bonding agent, kemudian dilakukan penyinaran selama 10 detik.
(6). Penambalan
Aplikasikan bahan tambal resin komposit selapis demi lapis (maksimal 2 mmperlapisan
sesuai efektifitas penetrasi sinar) dan dilakukan penyinaran selama 20-40 detikdengan halogen.
Posisi ujung light probe harus sedekat mungkin dengan permukaan bahantambal yang
dipolimerisasi. Oklusi diperiksa dengan menggunakan kertas artikulasi.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
7/27
(7). Penyelesaian
Sisa tambalan dibersihkan serta dipoles segera setelah proses pengerasanselesai dengan
menggunakan bor diamond fine dan extra fine atau cakram pemoles disertaisemprotan air dingin.
5
2. Vinir laminasi
Vinir laminasi adalah selapis tipis dari porselen atau resin atau bahan restorasilain yang
dilekatkan ke permukaan fasial dari gigi yang telah dipreparasi. Teknik vinir
laminasi bertujuan
untuk memperbaiki morfologi gigi dan estetik dengan meletakkan selapis tipisvinir yang
sewarna gigi pada permukaan labial, namun tidak baik untuk restorasi estetikdalam waktu lama
karena dapat menyebabkan gigi patah, pewarnaan marginal dan sensitivitaspost-operative 5.
Preparasi gigi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan estetik dan fonetik dari
penggunaan vinir. Preparasi tidak akan menimbulkan efek pada pulpa karenahanya dilakukan
dalam batas email dan pengurangan harus minimal meskipun ketebalan dariemail dikurangi
untuk memberikan tempat untuk restorasi. Di samping itu penutupan yangmenyeluruh pada
permukaan labial dengan akhiran berbentuk chamfer akan menghasilkan
keadaan yang lebih
estetis. Garis akhir preparasi ditempatkan pada puncak gusi atau supra gingiva,sehingga
kesehatan jaringan periodontal mudah dipelihara.
Beberapa keuntungan teknik vinir laminasi adalah prosedur klinis sederhana,waktu
perawatan singkat dan tanggapan penderita terhadap prosedur ini sangat baik,karena
ketidaknyamanan secara fisik, stres mental dan pengeluaran biaya dapat
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
8/27
dikurangi. Keuntungan-
keuntungan ini menyebabkan teknik vinir laminasi dianggap sebagai metoderestorasi estetik
permukaan fasial yang paling tepat. Adapun indikasi vinir laminasi adalah 7 :
(1). Restorasi fasial esteik pada gigi-geligi yang mengalami perubahan warna.
Perubahan warna yang meluas sampai dentin dan tidak dapat dilakukan prosesbleaching
karena kondisi anatomi gigi, misalnya pada kasus gigi permanen muda.
(2). Restorasi gigi dengan karies yang luas
Hal ini dilakukan karena pembuangan jaringan keras yang terlalu luas akan
mengakibatkan jaringan gigi yang tidak cukup untuk retensi pada penambalan.
6
(3). Restorasi gigi akibat fraktur
Gigi dengan fraktur ringan akibat trauma dapat menggunakan vinir untukmelindungi
pulpa, mempertahankan estetika dan fungsi.
(4). Restorasi gigi karena malformasi susunan gigi
Malformasi gigi dapat diperbaiki dengan membuat vinir yang tersusun lebihteratur.
(5). Splinting
Mencegah immobilisasi gigi sulung sampai gigi permanen erupsi.
Vinir laminasi tidak dapat dilakukan pada kasus-kasus sebagai berikut 7 :
(1). Celah interdental yang besar.
Penggunaan vinir laminasi pada kasus ini tidak akan membantu gigi menjadilebih estetis,
karena pembuatan gigi dengan bentuk yang lebih besar untuk menutup celahinterdental yang
besar akan mengakibatkan bentuknya menjadi tidak proporsional sehingga tidakestetis.
(2) .Kebersihan mulut yang buruk.
Penggunaan vinir memungkinkan terjadinya microleakage nantinya sehingga
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
9/27
bila
kebersihan mulut tidak terjaga akan mengakibatkan timbulnya plak dankalkulus.
(3). Bruxism
Kebiasaan bruxism menyebabkan gigi mengalami abrasi, sementara vinirmerupakan
lapisan restorasi yang tipis sehingga vinir tidak dapat berfungsi maksimal.
(4). Deviasi garis interdental yang ekstrim
Kasus ini membutuhkan bantuan penanganan dokter gigi spesialis lain karenamerupakan
kasus yang kompleks, perlu diperhatikan kondisi yang mengakibatkan terjadinyadeviasi.
Setelah diketahui indikasi dan kontra indikasi dari teknik ini, maka dapatdilakukan
preparasi terhadap gigi pasien. Pengurangan permukaan gigi secara keseluruhanpada teknik ini
dilakukan secara seragam dan menyeluruh dan hanya terbatas pada lapisanemail. Ketebalan
7
optimal vinir laminasi permukaan labial adalah 0,5-0,8 mm. Berikut langkah-langkah preparasi
gigi yang diperlukan pada teknik vinir laminasi 8 :
(1). Pengurangan arah mesial dan distal
Preparasi permukaan gigi dalam arah mesial dan distal harus diperluas hingga diatas
sudut marginal gigi.
(2). Pengurangan permukaan labial
Permukaan labial harus dikurangi tanpa mengambil titik kontak daerah proksimaldi
belakang garis sudut dan garis akhir servikal harus ditempatkan pada puncakgusi bebas atau
diletakkan subgingival. Garis akhir preparasi berbentuk bahu atau chamfer
seluas 0,5 mm.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
10/27
(3). Pembulatan sudut-sudut yang tajam
Permukaan yang telah dipreparasi harus dihaluskan dan batas antarapermukaan gigi dan
vinir laminasi sebaiknya berupa sudut tumpul. Preparasi gigi dapat diselesaikantanpa adanya rasa
sakit dan tanpa menggunakan anestesi lokal.
Pasien dicetak gigi-geliginya setelah preparasi selesai dilakukan dan selamamenunggu
pembuatan vinir maka pasien dapat menggunakan mahkota sementara.Mahkota sementara akan
sangat diperlukan oleh pasien yang memerlukan penampilan estetik tinggi
seperti artis, penyanyi,
guru dan lain-lain sehingga bila diperlukan dapat dibuat mahkota sementarasecara langsung
dengan cara mengalirkan resin komposit light curing di atas permukaan yangsudah dipreparasi
tanpa etsa. Resin dapat dibuang dengan kuretase pada kunjungan berikutnya 7.
Adapun kelebihan-kelebihan teknik vinir laminasi adalah prosedur klinis yangsederhana,
disamping itu waktu perawatan singkat dan tanggapan pasien terhadap prosedurini sangat baik
karena ketidaknyamanan secara fisik dan mental serta pengeluaran biaya dapatdikurangi 7.
Macam-macam jenis vinir laminasi yang biasa digunakan adalah vinir laminasiresin, vinir
laminasi porselen dan vinir laminasi hidroksil apatit.
8
2.1 Vinir laminasi resin
Teknik ini merupakan teknik vinir laminasi yang pertama dan sudah jarangdigunakan.
Caranya dengan merekatkan vinir resin pada permukaan email yang telahdietsa. Resin PMMA
(Poly Metil Meta Akrilat) yang mengeras tanpa pemanasan dan resin komposit
Bis-GMA
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
11/27
digunakan sebagai bahan vinir pada metode ini. Kerugian metode vinir laminasiresin ini adalah
bahan vinir rapuh, perubahan warna sering timbul setelah pemakaian beberapalama karena
terjadi penumpukan sisa makanan dan akumulasi bakteri, bahan yang digunakantidak kompatibel
terhadap jarigan gingiva. Oleh sebab itu, vinir laminasi resin hanya digunakansebagai restorasi
sementara 7.
Kelebihan teknik vinir laminasi resin antara lain memiliki waktu kerja yang tidakterbatas
karena membutuhkan penyinaran halogen untuk polimerisasi kemudian warna-warna dapat
dicampur pada permukaan gigi sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.Langkah-langkah
preparasi gigi yang diperlukan pada teknik vinir laminasi resin 8 :
(1). Mengurangi ketebalan email bagian labial kira-kira 0,5 mm menggunakanbor diamond
silindris atau tapered, bila bagian servikal gigi mengalami pewarnaan maka
preparasi dilanjutkan
sampai subgingiva.
(2). Preparasi dilakukan sampai tepi bagian labial dari titik kontak proksimalpada bagian mesial
dan distal.
(3). Gigi dibersihkan dengan pumis dan air atau dengan pasta profilaksis bebasminyak. Pasta
dicuci dengan semprotan air dan gigi dikeringkan.
(4). Gigi diisolasi dan dipasang matriks yang sesuai dengan gigi. Matriks yangdigunakan dapat
berupa matriks lurus yang konvensional atau strip khusus.
(5). Email bagian labial dietsa, dicuci, dan dikeringkan.
9
(6). Selapis tipis unfilled resin (bonding agent) diaplikasikan pada email yangtelah dietsa dan
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
12/27
dikeringkan dengan sikat halus atau aplikator lain yang sesuai.
(7). Sejumlah kecil filled resin komposit diberikan pada bagian tengahpermukaan labial.
(8). Bila resin komposit yang digunakan merupakan tipe yang peka terhadapsinar, maka
kelebihan resin pada bagian tepi dibuang sebelum sinar dihidupkan.
(9). Bila resin komposit yang digunakan merupakan tipe yang peka terhadapsinar, maka
kelebihan resin pada bagian tepi dibuang sebelum sinar dihidupkan.
(9). Matriks dilepas setelah resin terpolimerisasi kemudian tepi restorasi
diperiksa dan dihaluskan
dengan bor finishing atau poleshing disc.
2.2 Vinir laminasi porselen
Porselen merupakan bahan terbaik untuk membuat vinir laminasi meskipunbiasanya
digunakan pada usia sekitar 18 tahun dimana gingival margin pada level matangdan standar oral
hygiene telah sesuai namun ada teknik yang dapat digunakan pada pasien yanglebih muda yaitu
restorasi dari peg lateral dengan tiga perempat putaran di sekeliling vinir yangberakhir pada
gingival margin.
Bahan ini secara garis gesar dibagi menjadi tiga macam berdasarkan carapembuatannya
yaitu : porselen yang diaplikasikan langsung pada gigi dan kemudian dibakar,castable ceramic
yaitu vinir yang dibuat dari model lilin di atas model gigi kemudian dilakukanproses lost wax
dan casting ceramic 9.
Keunggulan dari teknik vinir porselen adalah tahan lama dan memberikan warnayang
menyerupai gigi asli, kemudian tidak mengabsorpsi air sehingga warnanya tidak
berubah.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
13/27
Permukaan vinir yang mengkilap tidak mengiritasi gingiva meskipun rapuh danvinir porselen
dapat dikuatkan dengan resin komposit yang digunakan sebagai perekat (luttingcement) 10.
10
Pengetahuan tentang indikasi dan kontra indikasi sangat diperlukan untukmencegah
terjadinya kesalahan pemilihan teknik. Indikasi dari vinir laminasi porselenadalah sebagai
berikut karies yang luas, gigi yang malformasi, perubahan warna gigi karenadevitalisasi,
perubahan warna gigi karena obat-obatan (tetrasiklin, fluor dan sebagainya),perubahan warna
gigi karena penambalan, gigi jarang, diastema, dan rotasi, gigi dengan abrasiatau atrisi,
perawatan prostetik untuk gigi tetap pada pasien usia muda
gigi anterior dimana tekanan oklusalnya tidak terlalu besar sehinggapenggunaannya lebih
dikarenakan oleh faktor estetik.
Kontra indikasi dari teknik ini adalah bila pasien tidak mengijinkan giginyadipreparasi,
pasien tidak bersedia melakukan perawatan pendahuluan yang diperlukanterutama apabila
terdapat kasus maloklusi berat dan pasien tidak mau merawat vinir yangdigunakannya 9. Vinir
porselen menghasilkan ketebalan yang lebih rata dibandingkan dengan vinir dari
bahan restoratif
lainnya apabila ditempatkan pada permukaan gigi.
Langkah-langkah preparasi gigi yang diperlukan pada teknik vinir laminasiporselen
untuk menghasilkan permukaan gigi yang lebih estetis adalah 8 :
(1). Preparasi email gigi yang akan direstorasi.
(2). Ambil cetakan dengan bahan cetak rubber base. Apabila edge insisal telah
dipreprasi maka
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
14/27
dibuat cetakan gigitan dan lengkung rahang bawah.
(3). Vinir harus dimanipulasi cermat karena kecil, rapuh, dan permukaannyatelah dietsa dalam
laboratorium. Aplikasikan selapis tipis bahan perekat silane di atas permukaanvinir, biarkan
mengering selama 5 menit.
(4). Permukaan gigi dibersihkan dengan pumis dan air atau dengan pastaprofilaksis bebas
minyak. Cuci, keringkan dan vinir ditempatkan pada posisinya untuk melihatadaptasi dengan
jaringan mulut.
10
. Indikasi ini diperuntukkan bagi
11
(5). Vinir dapat dicoba posisinya dengan menggunakan selapis pasta.
(6). Pasta dibersihkan kemudian gigi diisolasi dan kemudian dipasang matriks.
(7). Dilakukan etsa dan pencucian dengan air mengalir, setelah itu email bagian
labial
dikeringkan.
(8). Selapis tipis bonding agent diaplikasikan pada permukaan labial gigi yangtelah dietsa dan
pada permukaan vinir, kemudian dipolimerisasikan.
(9). Aplikasikan selapis tipis pasta komposit pada vinir. Posisi vinir pada gigidiatur sesuai
dengan posisi dalam lengkung gigi.
(10). Sisa komposit dibersihkan, kemudian dipolimerisasikan lagi dengan sinar.
(11). Matriks dilepaskan, bagian tepi diperiksa dengan cermat. Poles dengan bordiamond atau
tungsten carbide finishing dengan abrasive disc.
2.3 Vinir laminasi hidroksil apatit
Hidroksil apatit merupakan bahan utama email sehingga teknik vinir laminasi ini
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
15/27
mempunyai sifat biokompatibilitas yang lebih baik terhadap jaringan mulutdibandingkan dengan
vinir resin atau porselen. Bahan ini mudah dituang sehingga memungkinkanpembuatan
morfologi gigi seperti yang diinginkan dengan mudah. Etsa asam padapermukaan vinir laminasi
juga memungkinkan dilakukan untuk menambah perekatan karena adanyakesamaan antara
bahan-bahan dasarnya dengan email alami, jika direkatkan dengan bantuanresin komposit maka
ikatan antara vinir dan permukaan email gigi sangat kuat. Warna vinir laminasidibuat secara
internal dengan resin komposit yang digunakan sebagai pengikat sehinggadiperoleh restorasi
yang memiliki penampilan alami. Keramik apatit memiliki transmisi sinar danindeks bias yang
sama dengan email, sehingga memberikan transparansi yang sama dengan gigiasli. Koefisien
muai panas bahan ini menyerupai email sehingga kebocoran mikro(microleakage) pada bagian
12
tepi tidak terlihat. Kekuatan perekatan terhadap email sangat baik dan segalabentuk yang
diinginkan dapat dibuat, sehingga teknik vinir laminasi ini diindikasikan tidakhanya untuk
permukaan bukal saja tetapi juga untuk permukaan lingual gigi depan danoklusal gigi belakang.
Teknik baru dengan menggunakan hidroksil apatit tuangan dapat menggantikanmahkota metal
keramik atau mahkota jaket dan memperkenalkan era baru dalam kedokterangigi restorasi 7.
3. Bleaching
Bleaching merupakan proses pemutihan gigi dengan menggunakan bahan-bahankimia.
Bahan-bahan kimia yang biasa digunakan antara lain hidrogen peroksida danasam hidroklorik 11.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
16/27
Metode ini dapat digunakan pada gigi anak-anak yang mengalami pewarnaangigi. Beberapa
hambatan dapat timbul pada saat menerapkan metode ini pada anak-anak,diantaranya adalah
kondisi ruang pulpa yang besar dengan sedikit resesi atau dentin sekunder dapatmenyebabkan
sensitivitas pada stimulasi suhu dalam proses bleaching sehingga harusdilakukan dengan hati-
hati dan tidak menggunakan panas supaya tidak terjadi iritasi pada pulpa. Perludiingatkan
kepada orang tua bahwa bleaching akan diulang setelah gigi tetap selesai
bererupsi. Perlu
ditekankan kepada anak-anak bahwa perawatan di rumah yang kurang baikdapat mengakibatkan
penumpukan plak sehingga mengurangi efek bleaching yang dihasilkan. Agardiperoleh hasil
yang terbaik disarankan agar gigi dibersihkan terlebih dahulu. Larutan disclosingmerupakan
salah satu bahan yang efektif untuk membantu pembersihan gigi-geligi karena
larutan tersebut
membantu mengetahui tingkat kebersihan dalam rongga mulut berdasarkanwarna yang melekat
pada permukaan gigi, karena larutan ini melekat erat pada materia alba dankalkulus 11,12.
Metode perawatan bleaching ada dua macam yaitu bleaching secaraekstrakoronal untuk
gigi yang masih vital dan bleaching intrakoronal untuk gigi yang non vital. Teknikbleaching
intrakoronal ada tiga macam yaitu termokatalitik dan walking-bleach dankombinasi dari teknik
13
termokatalitik dan walking-bleach
pada Gambar di bawah ini :
12
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
17/27
. Pembagian bleaching pada gigi tetap anak dapat dilihat
Gambar 1Bagan Jenis Bleaching pada Gigi Tetap Anak 11,14
Tahap persiapan yang dilakukan sebelum proses bleaching, yaitu 11 :
(1). Pengamatan visual
Mengetahui indikasi dan penyebab serta kedalaman penetrasi warna padapewarnaan gigi
tersebut. Pengamatan ini dilakukan dengan melihat kondisi rongga mulut secaramenyeluruh.
(2). Riwayat tingkah laku
Hal ini penting diketahui untuk mengetahui kebiasaan yang dapat menjadi salahsatu
penyebab terjadinya pewarnaan.
(3). Riwayat medis
Melihat adanya penyakit sistemik atau pengobatan yang dapat menyebabkanpewarnaan.
Hal ini disebabkan banyak pewarnaan yang terjadi pada masa pertumbuhan danperkembangan
gigi sebelum maupun sesudah lahir.
14
(4). Rekaman data
Berisi gambar-gambar pewarnaan yang terjadi sebelum perawatan dilakukan.Biasa
dilakukan di luar negeri dengan menggunakan kamera video dalam mulut untuk
merekam kondisi
sebelum dan sesudah perawatan.
(5). Pemeriksaan mulut secara menyeluruh dan menentukan kondisi gigi-geligi
Mengetahui kondisi kebersihan mulut dan kesehatan gigi pasien. Menggunakanteknik
transluminasi sehingga dapat mendeteksi karies, daerah dekalsifikasi atauhipokalsifikasi, sifat
tak tembus cahaya (opacity), kedalaman dan lapisan dari pewarnaan.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
18/27
(6). Tes vitalitas gigi
Tahap yang sangat penting untuk proses bleaching karena akan menentukanteknik
bleaching yang akan digunakan.
(7). Profilaksis secara menyeluruh
Lebih mudah untuk mengetahui luas pewarnaan pada gigi dan persiapan yanglebih baik
untuk perawatan. Tindakan profilaksis menyeluruh dapat berupa upaya untukmenghilangkan
kalkulus dan plak yang merupakan salah satu penyebab pewarnaan ekstrinsiksehingga pasien
merasa puas tanpa harus melalui proses bleaching lebih lanjut 11.
3.1 Bleaching non vital
Pemutihan intrakoronal dilakukan pada gigi non vital yang mengalami perubahanwarna
dan telah dirawat saluran akarnya. Pemutihan gigi secara intrakoronalmerupakan teknik yang
memasukkan larutan pemutih ke dalam saluran akar (non vital).
Gigi non vital dengan karies yang luas dan pada pengisian saluran akar yangtidak baik
merupakan kontra indikasi pemutihan intra koronal. Metode ini dianjurkan padagigi dengan
15
anatomi baik, dan mempunyai posisi yang harmonis dengan gigi-geligi lainnyadalam lengkung
rahang 13,15.
Bahan yang digunakan pada pemutihan intrakoronal adalah reduktor atauoksidator.
Bahan oksidator yang sering digunakan adalah sodium perborate. Prinsip ketigateknik perawatan
intra koronal adalah sama, yaitu mengubah warna gigi melalui proses reduksi-oksidasi pada
struktur organik gigi menggunakan oksidator, sehingga lapisan yang mengalamipewarnaan
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
19/27
menjadi lebih terang dan estetis 15.
Reaksi reduksi dan oksidasi pada teknik bleaching dicapai melalui teknik-teknikyang
berbeda. Teknik termokatalitik merupakan teknik pemutihan yang paling lamadigunakan dengan
menempatkan kapas yang dibasahi H2O2 35% (Superoxol), diletakkan dalamkamar pulpa
kemudian dipanaskan, namun superoxol merupakan bahan yang tidakdianjurkan lagi oleh ADA
(American Dental Association) karena menyebabkan gigi sensitif sehinggadiganti dengan
sodium perborat. Panas yang diperoleh berasal dari photo-flood lamp dengansinar halogen yang
dihasilkannya yang kemudian bertindak sebagai katalisator untuk mempercepatreduksi-oksidasi.
Reaksi tersebut dapat dipengaruhi oleh penambahan energi yang dalam hal iniadalah panas atau
gelombang cahaya
pada prosedur klinis berikut 5 :
(1). Pembuatan foto periapikal, untuk memastikan perawatan saluran akaradekuat.
(2). Gigi dibersihkan dengan pumis.
(3). Gigi diisolasi dengan rubber dam.
(4). Bahan pengisi saluran akar dibuang dengan bor mini-head sampaidentinogingival junction.
(5). Aplikasikan 1 mm semen seng fosfat atau GIC (Glass Ionomer Cement) diatas guttaperca.
(6). Dentin dipreparasi menggunakan bor bundar.
15
. Untuk lebih mengetahui aplikasi dari teknik termokatalitik, dapat dilihat
16
(7). Kamar pulpa dietsa dengan asam fosfor 37% selama 30 sampai dengan 60detik kemudian
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
20/27
dicuci dan dikeringkan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penetrasicampuran asam
perborat.
(8). Campur air suling dengan sodium perborat menjadi pasta.
(9). Dilakukan penambalan sementara dengan GIC.
(10). Proses diulang dalam waktu satu minggu sampai mendapatkan warna yangdiinginkan.
(11). Aplikasikan kalsium hidroksida ke dalam kamar pulpa selama 2 minggu.Tutup kembali
dengan GIC.
(12). Gigi direstorasi dengan resin komposit.
Pada tahun 1960, Nutting dan Poe menempatkan butiran kapas dibasahisuperoxol ke
dalam kamar pulpa dan menutupnya tanpa pemanasan. Tiga minggu kemudianwarna gigi
menjadi lebih terang daripada gigi di dekatnya, teknik ini disebut sebagaiwalking bleach. Teknik
ini kemudian berkembang sehingga H2O2 ditingkatkan aktifitasnya denganmenggunakan
campuran sodium perborat dan air suling atau campuran sodium perborat dansuperoxol yang
ditinggalkan di dalam kamar pulpa selama seminggu 13,15.
Berikut langkah-langkah teknik walking bleach 14 :
(1). Isolasi daerah kerja dengan rubber dam/cotton roll.
(2). Daerah gingiva sekitar gigi diberi vaselin.
(3). Akses kavitas dibersihkan dari sisa makanan dan jaringan karies.
(4). Tanduk pulpa dibuang dan dibersihkan.
(5). Bahan pengisi diaplikasikan sampai 2 mm di bawah orifis (CEJ).
(6). Beri barrier tebal 2 mm. Bahan barrier dapat berupa polycarboxylatecement, zinc phosphate
cement, GIC, IRM, dan cavit.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
21/27
17
(7). Buat pasta campuran sodium perobarate dengan 1 tetes air/saline dengankonsistensi pasir
basah (tidak mengalir).
(8). Masukkan pasta ke dalam kamar pulpa.
(9). Bersihkan pasta bleaching pada undercut.
(10). Beri tambalan sementara ( 2 mm).
(11). Kunjungan berikut 1-2 minggu, untuk pemberian tambalan tetap danmengevaluasi hasil
bleaching.
Gambar 2A. Perubahan Warna Intrinsik Dentin karena Sisa-Sisa Bahan Pengisi di Dalamkamar PulpaB. Restorasi Diangkat SeluruhnyaC. Basis semen untuk pelindungD. Akses Ditutup dengan Tambalan SementaraE. Tambalan Permanen 14
Teknik kombinasi adalah teknik yang menggabungkan termokatalitik danwalking bleach
secara bergantian sehingga hasilnya lebih cepat dan memuaskan. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
(1). Preparasi barrier.
(2). Pembersihan akses kavitas dilakukan secara hati-hati, bila dinding labialtebal sedangkan
perubahan warna gelap, boleh sedikit diambil dari bagian dalam kemudian
dilakukan bleaching.
18
(3). Penentuan warna.
(4). Instruksi untuk home bleaching.
(5). Penilaian kembali warna dan hasil bleaching.
(6). Sealing (penutupan) akses kavitas.
(7). Dilakukan penilaian ulang warna secara keseluruhan setelah kavitas ditutup.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
22/27
Gambar 3Pewarnaan Gigi tunggal Akibat Trauma Sebelum Dilakukan PerawatanDengan Bleaching Non Vital 16
Gambar 4Gigi telah Dirawat dengan Bleaching Intrakoronal setelahPerawatan Saluran Akar Terlebih Dahulu Dilakukan 16
19
3.2 Bleaching vital
Bleaching ekstra koronal biasa dilakukan terhadap gigi vital yang mengalamiperubahan
warna. Teknik ini menggunakan aplikasi hidrogen peroksida 35% di permukaanyang diikuti
dengan pemanasan. Pemutihan pada gigi vital dapat dilakukan pada keadaantersebut di bawah
ini pewarnaan tetrasiklin yang ringan pada gigi yang saluran akarnya telahmenutup sempurna,
fluorosis ringan, gigi dengan saluran akar yang telah menutup sempurna dengantujuan fungsi
estetis 5.
Gigi vital yang tidak dapat dilakukan pemutihan adalah gigi vital dengan kondisiruang
pulpa besar dimana mengakibatkan gigi sensitif, saluran akar yang masihterbuka, adanya
pengikisan email, restorasi yang luas dan alergi peroksida sehingga gigi tetapanak merupakan
kontra indiaksi bleaching vital 12.
Etiologi dari pewarnaan gigi menyebabkan perbedaan teknik untuk bleachingpada gigi
vital tetapi prosedur persiapan dan perlindungan terhadap rongga mulut untuksemua teknik
bleaching adalah sama. Bleaching gigi-geliei vital lebih sulit dibandingkandengan gigi-geligi
non vital. Hal tersebut dikarenakan karena kondisi gigi yang masih vital sehinggamemungkinkan
pasien merasakan perubahan suhu yang terjadi. Oleh karena itu harusdikerjakan dengan
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
23/27
ketrampilan tinggi dan sikap yang hati-hati. Langkah-langkah yang perludilakukan pada teknik
bleaching vital adalah 5 :
(1). Pembuatan foto periapikal dan tes vitalitas gigi.
(2). Gigi dibersihkan dengan pumis dan air, untuk menghilangkan pewarnaanekstrinsik.
(3). Gingiva bagian bukal dan palatal dilapisi dengan gel sebagai perlindunganpada teknik
bleaching.
(4). Gigi diisolasi dengan rubber dam
20
Gambar 5Pembersihan Gigi Meneggunakan Pumis 17
Gambar 6Gigi Diisolasi Menggunakan Rubber Dam 17
(5). Clamp rubber dam dilapisi dengan kasa untuk mencegah akibat pemanasan.
(6). Permukaan labial dan palatal dilapisi dengan asam fosfor selama 60 detik,
cuci dan
keringkan. Kasa direndam dalam 35% H2O2 kemudian diaplikasikan ke gigi yangakan dilakukan
proses bleaching
(7). Photo-flood lamp diberi jarak 33-38 cm dari gigi pasien
(8). Kasa dibiarkan dan aplikasi H2O2 diulang setiap 3-5 menit menggunakancotton bud atau alat
bantu lainnya
Gambar 7Aplikasi Kasa yang Mengandung H2O2 ke Permukaan Labial Gigi 17
21
Gambar 8Pemanasan dengan Menggunakan Lampu untuk MembantuProses Reduksi dan Oksidasi 17
Gambar 9Pengulangan Aplikasi H2O2 pada Gigi 18
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
24/27
(9). Setelah 30 menit, rubber dam dibuka, gel dibersihkan dan gigi dipolesdengan batu shofu.
Aplikasikan tetesan fluor 2-3 menit.
(10). Pembuatan foto berwarna setelah proses bleaching selesai
Gambar 10Gigi yang Telah Melalui Proses Bleaching
22
4. Mikroabrasi
Metode mikroabrasi adalah metode pengurangan email secara mekanis padapermukaan
gigi dengan tujuan untuk menghilangkan pewarnaan yang terbatas padapermukaan email. Hal ini
diperoleh dengan kombinasi dari abrasi dan erosi. Email yang dibuang tidak lebihdari 100 m
dan prosedur tidak dapat diulang karena pengurangan email yang terlalu banyakakan
mengganggu pulpa sehingga gigi menjadi sensitif serta warna gigi menjadi agakkecoklatan 19.
Langkah-langkah yang dikerjakan pada teknik mikroabrasi adalah 5,19 :
(1). Tes vitalitas gigi, rontgen, dan foto.
(2). Isolasi gigi dengan rubber dam dan oleskan vaselin di sekeliling leher gigidan rubber dam.
(3). Campurkan 18% asam hidroklorid dengan pumis sehingga berbentuk pasta,kemudian
aplikasikan sebagian kecil ke permukaan labial gigi dengan menggunakan cottonbuds. Saat ini
penggunaan pumis sudah sangat jarang karena dapat menyebabkan permukaangigi kasar
sehingga partikel silikon karbide lebih disarankan untuk mengganti fungsi pumis.
(4). Gigi dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
(5). Aplikasi diulang 6 sampai dengan 8 kali selama 10 sampai dengan 12 detik.
(6). Aplikasikan tetesan fluoride pada gigi selama 3 menit.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
25/27
(7). Rubber dam dibuka.
(8). Gigi dipoles dengan Soflex discs diteruskan dengan 4% pasta fluoride selama1 menit.
(9). Vitalitas gigi dan rontgen diulang kembali dalam waktu 1 bulan.
(10). Gigi dicek vitalitasnya 2x dalam setahun.
III. KESIMPULAN
Perawatan gigi tetap anak hendaknya dilakukan pada tahap dini, hal inidimaksudkan agar
dapat secepat mungkin mengembalikan fungsi estetik dan menimbulkan rasapercaya diri pada
23
anak. Penguasaan pengetahuan mengenai bahan yang akan digunakan sertateknik perawatan
yang akan dilakukan perlu dilakukan oleh dokter gigi agar hasil yang diperolehdapat sesuai
dengan yang diinginkan.
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. Croll, T. P. and Segura, A. Tooth Color Improvement for Children and Teens:Enamel
Microabrasion and Dental Bleaching. Journal of Dentistry for Children January
February. 1996. 17-22.
2. McLaughin, G. and Freedman, G. A. Discolored Teeth. Spain : IshiyakuEuroAmerica, Inc.
1991. 15-97.
3. Grossman, L. L., S. Oliet, and C. E. Del Rio. Ilmu Endodontik dalam Praktek.Edisi 11.
Diterjemahkan oleh R. Abyono. 1995. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
4. Suwelo, I. S. Penggunaan Bahan Sewarna Gigi untuk Pencegahan Karies danRestorasi Gigi
Anak (Studi Pustaka). Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 1995. No. 2Vol
3. 33-39.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
26/27
5. Heasman, P. 2003. Master Dentistry Volume 2. Restorative Dentistry,Paediatric Dentistry
and Orthodontics. 2003. Churchill Livingstone. 179-183.
6. Fadil, M. R. Teknik Restorasi Estetik dengan Bahan Resin Komposit. SeminarDentistry
Bandung. 2004.
7. Leswari, M. I. dan Handoyo, S. E. Teknik Vinir Laminasi Baru denganMenggunakan Bahan
Keramik Apatit Tuangan. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Universitas TrisaktiTahun
8. No. 23. Mei Agustus. 1993. 94-107.
8. Andlaw, R. J., dan W. P. Rock. A Manual of Paedodontics. 3rd edition. 1993.New York :
Churchill Livingstone.
24
9. Dharma, R. H. Veneer Go For It. 2000. PT. Dental Lintas Mediatama. Jakarta. 5-56.
10. Haga, M. dan Nakazawa, A.Vinir Porselen Laminasi. 1998.1-43.
11. Garber, D. A. dan Goldstein, R. E. Complete Dental Bleaching. 1995.Hongkong :
Quintessence Publishing Co. Inc. 25-68.
12. Goldstein, R. E. Esthetics in Dentistry. 2nd edition. 1998. London : B. C.Decker Inc. 245-
268.
13. Farida. Perawatan Bleaching Teknik Walking Bleach dan Obturasi Satu KaliKunjungan pada
Gigi Insisivus Sentral Kanan Maksila Non Vital yang Mengalami Diskolorisasi
(Lporan Kasus). Ceril IX Majalah Ilmiah Dies Natalis Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Gadjah Mada ke-40. 2001. 170-171.
14. Walton, R. E. dan Torabinejad, M. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsi. Edisi 2.1994.
Diterjemahkan oleh Narlan Sumawinata, drg. Jakarta : EGC. 505-526.
8/6/2019 Alter Nat If Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi
27/27
15. Meidyawati, R. E. H. dan Sundoro, E. H. Pemutihan Kembali Gigi yangBerubah Warna
Akibat Kematian Pulpa karena Trauma. Majalah Ilmiah Kedokteran GigiUniversitas
Trisakti Edisi Khusus Foril V Vol. 2. 1996. 713-718.
16. Khouri, Z. dan Miller, A. 2002. Vital Bleaching dan Non Vital Bleaching. Pada
http://www.dentalexcellence.co.nz. Diakses 2 Januari 2006.
17. Laurell, K. A. In-Office Bleaching dan Porcelain Laminate Veneers to CorrectWear. Pada
http://www.prosthinfo.com. Diakses 2 Januari 2006.
18. Haselhorst, J. A. Veneers and Bonding. Padahttp://www.napervilledentist.com. Diakses 2
Januari 2006.
19. Jordan, R. E. Esthetic Composite Bonding, Techniques and Materials. 2ndedition. 1993.
Canada : Mosby Year Book. 98-157.
25
26