9
Jurnal TIPS : Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Sekayu E-ISSN 2654-5071 Volume 9, No. 2, Juli-Desember 2019, h.1-9 Page 1 VISUALISASI DEMOGRAFI WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS MULTIMEDIA Zaid Romegar Mair, S.T.,M.Cs Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Sekayu [email protected] ABSTRAK Berdasarkan observasi, diketahui bahwa banyak masyarakat belum mengetahui tentang demografi Kabupaten Musi Banyuasin. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui demografi Kabupaten Musi Banyuasin, seperti yang kita ketahui bahwa pada umumnya demografi suatu wilayah disajikan dalam bentuk tulisan atau buku, yang cendrung membuat masyarakat merasa bosan dan tidak tertarik untuk mengetahui demografi suatu wilayah. Oleh karena itu penulis membuat media ini. Dengan adanya media informasi demografi Kabupaten Musi Banyuasin ini, memungkinkan masyarakat tertarik untuk lebih mengetahui demografi Kabupaten Musi Banyuasin. Media ini menampilkan peta wilayah yang menginformasikan Kabupaten Musi Banyuasin secara umum. Meliputi luas wilayah, jumlah penduduk dan desa atau kelurahan. Penjelasan untuk setiap wilayah menggunakan audio, selain itu untuk membuat media ini lebih menarik maka ditampilkan karakter atau animasi sebagai tokoh yang akan menjelaskan peta untuk setiap Kacamatan yang disajikan dengan animasi. Kata Kunci : Visualisasi, Demografi, Multimedia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang besar dengan berbagai potensi yang ada di dalamnya baik itu potensi sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah Republik Rakya Cina, India, Amerika Serikat. Indonesia juga memiliki banyak ragam budaya, bahasa, suku, dan ras yang menjadi pelengkap kekayaannya. Berdasarakan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.137 tahun 2018 tentang kode dan data wilayah Administrasi Pemerintah Negara Indonesia memiliki lebih dari 17.000 kepulauan yang terbagi menjadi 34 Propinsi, 416 Kabupaten, 7.094 kecamatan, 8.490 Kelurahan, 74.957 Desa. Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan dengan ibukota Sekayu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah kurang lebih 14.265,96 km 2 yang terbentang pada lokasi 1,3 o -4 o LS,103 o -105 BT. Kabupaten yang bermotto “Bumi Serasan Sekate” dengan julukan kota randik (“Rapi, Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini mempunyai empat belas Kecamatan yaitu Kecamatan Sekayu, Babat Toman, Lais, Sanga Desa, Batang Hari Leko, Babat Supat, Gajah Mati, Keluang, Plakat Tinggi, Sungai Lilin, Bayung Lincir, Lawang Wetan, Lalan, Tungkal Jaya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini membawa pengaruh besar bagi kebutuhan akan informasi yang berkualitas untuk kehidupan sehari-hari misalnya untuk mengetahui demografi suatu negara, provinsi, kabupaten atau bahkan kecamatan maupun desa dapat diperoleh dengan mudah melalui teknologi infografi visualisasi. Menyampaikan informasi secara visual sudah dikenal sejak lama, penelitian mengatakan bahwa menyampaikan informasi secara visual memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan teks, karena manusia dapat lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan. Pada era dimana informasi sangat cepat berkembang saat ini, masyarakat memiliki keterbatasan waktu dan energi

Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Jurnal TIPS : Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Sekayu E-ISSN 2654-5071 Volume 9, No. 2, Juli-Desember 2019, h.1-9

Page 1

VISUALISASI DEMOGRAFI WILAYAH

KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS MULTIMEDIA Zaid Romegar Mair, S.T.,M.Cs Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Sekayu

[email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan observasi, diketahui bahwa banyak masyarakat belum mengetahui tentang demografi Kabupaten

Musi Banyuasin. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui demografi

Kabupaten Musi Banyuasin, seperti yang kita ketahui bahwa pada umumnya demografi suatu wilayah disajikan

dalam bentuk tulisan atau buku, yang cendrung membuat masyarakat merasa bosan dan tidak tertarik untuk

mengetahui demografi suatu wilayah. Oleh karena itu penulis membuat media ini. Dengan adanya media

informasi demografi Kabupaten Musi Banyuasin ini, memungkinkan masyarakat tertarik untuk lebih mengetahui

demografi Kabupaten Musi Banyuasin. Media ini menampilkan peta wilayah yang menginformasikan

Kabupaten Musi Banyuasin secara umum. Meliputi luas wilayah, jumlah penduduk dan desa atau kelurahan.

Penjelasan untuk setiap wilayah menggunakan audio, selain itu untuk membuat media ini lebih menarik maka

ditampilkan karakter atau animasi sebagai tokoh yang akan menjelaskan peta untuk setiap Kacamatan yang

disajikan dengan animasi.

Kata Kunci : Visualisasi, Demografi, Multimedia

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang besar

dengan berbagai potensi yang ada di dalamnya baik

itu potensi sumber daya alam maupun potensi

sumber daya manusia. Indonesia sebagai salah satu

negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di

dunia setelah Republik Rakya Cina, India, Amerika

Serikat. Indonesia juga memiliki banyak ragam

budaya, bahasa, suku, dan ras yang menjadi

pelengkap kekayaannya. Berdasarakan Peraturan

Menteri Dalam Negeri No.137 tahun 2018 tentang

kode dan data wilayah Administrasi Pemerintah

Negara Indonesia memiliki lebih dari 17.000

kepulauan yang terbagi menjadi 34 Propinsi, 416

Kabupaten, 7.094 kecamatan, 8.490 Kelurahan,

74.957 Desa. Kabupaten Musi Banyuasin

merupakan salah satu kabupaten di provinsi

Sumatera Selatan dengan ibukota Sekayu.

Kabupaten ini memiliki luas wilayah kurang lebih

14.265,96 km2 yang terbentang pada lokasi 1,3

o -4

o

LS,103 o

-105 BT. Kabupaten yang bermotto “Bumi

Serasan Sekate” dengan julukan kota randik (“Rapi,

Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

mempunyai empat belas Kecamatan yaitu

Kecamatan Sekayu, Babat Toman, Lais, Sanga

Desa, Batang Hari Leko, Babat Supat, Gajah Mati,

Keluang, Plakat Tinggi, Sungai Lilin, Bayung

Lincir, Lawang Wetan, Lalan, Tungkal Jaya.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi

saat ini membawa pengaruh besar bagi kebutuhan

akan informasi yang berkualitas untuk kehidupan

sehari-hari misalnya untuk mengetahui demografi

suatu negara, provinsi, kabupaten atau bahkan

kecamatan maupun desa dapat diperoleh dengan

mudah melalui teknologi infografi visualisasi.

Menyampaikan informasi secara visual sudah

dikenal sejak lama, penelitian mengatakan bahwa

menyampaikan informasi secara visual memiliki

banyak keuntungan dibandingkan dengan teks,

karena manusia dapat lebih cepat menangkap

informasi yang disampaikan. Pada era dimana

informasi sangat cepat berkembang saat ini,

masyarakat memiliki keterbatasan waktu dan energi

Page 2: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 2

untuk memahami maupun membaca informasi yang

disampaikan, terlebih informasi mengenai

demografi Kab. Musi Banyuasin ini. Masalah inilah

yang menjadi pekerjaan rumah bagi penulis untuk

dapat membantu memberikan informasi berkaitan

dengan keadaan demografi Kab. Musi Banyuasin.

Media informasi visualisasi demografi berbasis

multimedia ini menghasilkan output berupa

informasi dalam bentuk video animasi yang

dirancang untuk memberikan ketertarikan kepada

masyarakat kepada mengenai Kab. Musi

Banyuasin. Berdasarkan uraian yang disampaikan

topik yang penulis ambil adalah “Visualisasi

Demografi Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin

Berbasis Multimedia”, dengan harapan media ini

dapat berguna dalam memberikan pengetahuan dan

manfaat dengan cara yang lebih menarik bagi

masyarakat yang ada di Kab. Musi Banyuasin.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan, maka peneliti mengidentifikasi masalah-

masalah berikut:

1) Kurangnya minat masyarakat untuk

mengetahui keadaan demografi Kabupaten

Musi Banyuasin.

2) Masyarakat cendrung merasa bosan dan tidak

tertarik untuk membaca buku mengenai

demografi Kabupaten Musi Banyuasin.

3) Belum adanya media infografi untuk

Kabupaten Musi Banyuasin

1.3 Rumusan Masalah

Melihat dari indetifikasi masalah tersebut,

maka peneliti merumuskan masalah yaitu :

1) Bagaimana merancang media informasi dalam

bentuk visualisasi demografi wilayah

Kabupaten Musi Banyuasin yang menarik dan

mudah dipahami oleh masyarakat ?

2) Bagaimana meningkatkan minat masyarakat

untuk mengetahui keadaan demografi Kab.

Musi Banyuasin dengan animasi yang

ditampilkan ?

a. Tujuan Penelitian

Agar masalah lebih terarah dan tidak

menyimpang dari pokok permasalahan maka

penyusun membatasi ruang lingkup dari

permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1) Media ini hanya menyampaikan informasi

mengenai Kabupaten Musi Banyuasin.

2) Media ini hanya membahas tentang wilayah

demografi Kabupaten Musi Banyuasin.

3) Media ini dibuat dengan software Adobe After

Effect, Adobe Photoshop CS6, Audio Editor

Master dan beberapa perangkat lunak lain

yang akan menunjang pembuatan media

informasi ini.

b. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari

media ini adalah:

1) Masyarakat akan mendapatkan informasi

mengenai demografi wilayah Kabupaten Musi

Banyuasin.

2) Media ini disajikan dalam bentuk video

sehingga memberikan kemudahan kepada

masyarakat.

3) Masyarakat akan lebih mudah memahami

dengan media ini dibandingkan dengan tulisan

tanpa animasi mengenai demografi wilayah

Kabupaten Musi Banyuasin.

c. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan yaitu studi pustaka,

dilakukan penyusun dengan mengumpulkan data

dan informasi berupa buku cetak, ebook, jurnal dan

sumber bacaan lain yang dijadikan sebagai bahan

acuan dalam perancangan sistem yang dibangun.

Page 3: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Visualisasi

Pengertian visualisasi menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2005), yaitu “Pengungkapan

suatu gagasan atau pesan dengan menggunakan

bentuk, gambar, tulisan, grafik, ataupun gerakan”.

Visualisasi Menurut Mesterjon (2012:171)

“merupakan rekayasa dalam pembuatan gambar,

diagram atau animasi untuk menampilkan suatu

informasi. Berdasarkan beberapa pengertian

tersebut visualisasi adalah segala sesuatu yang

dirancang dalam bentuk rekayasa berupa gambar,

tulisan, grafik, ataupun gerakan.

2.2 Informasi

Menurut Sutabri (2012:29), informasi adalah

data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi

untuk digunakan dalam proses pengambilan

keputusan.Kualitas informasi bergantung pada tiga

hal berikut yaitu :

1) Informasi harus akurat, sebuah informasi

harus akurat karena dari sumber informasi

hingga penerima informasi kemungkinan

banyak terjadi gangguan yang dapat

mengubah atau merusak informasi tersebut.

2) Informasi harus tepat waktu, informasi yang

dihasilkan dari suatu proses pengolahan datam

datangnya tidak boleh terlambat.

3) Informasi harus relavan, informasi dikatakan

berkualitas jika relavan bagi pemakaiannya.

Menurut Sutarman (2012:14), informasi

adalah sekumpulan fakta (data) yang

diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga

mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sehingga

informasi adalah data yang sudah jadi yang siap

digunakan untuk pengguna.

2.3 Demografi

Menurut IUSSP “Multilingual Demographic

Dictionary” mengatakan Demografi adalah ilmu

yang mempelajari tentang penduduk suatu wilayah

terutama mengenai jumlah, komposisi penduduk

dan perkembangannya.

Menurut KBBI (2011) Demografi sendiri

berasal dari kata Yunani yaitu “Demos” yang

berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein” yang

berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan-

tulisan mengenai rakyat dan penduduk.

Dari semua pernyataan diatas dapat

disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang

mempelajari tentang kependudukan serta kegiatan

yang dilakukan dengan mengambil data-data

penduduk di suatu wilayah pada periode tertentu.

Kesimpulan yang dapat diambil dari

pengertian internet merupakan sebuah jaringan

komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia

tanpa batas waktu, teritorial, hukum dan budaya.

2.4 Teori Pengembangan Sistem

Menurut HR Widada (2011, p.7) Multimedia

merupakan kumpulan berbagai sarana yang dimiliki

atau dibuat oleh komputer, meliputi objek teks atau

angka, gambar, animasi, video dan audio. Dengan

multimedia kita dapat melakukan banyak hal,

seperti mendengarkan musik, memutar video,

membuat objek teks dan bangunan, mengelola

gambar atau foto, mengelola video, membuat

animasi serta pembuatan presentasi atau media

pembelajaran.

Menurut Juhaeri (2013, p.1) Multimedia

secara umum merupakan kombinasi tiga elemen

yaitu suara, gambar dan teks atau gabungan video,

audio, grafik dan teks dalam suatu produksi

bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami

secara interaktif.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa multimedia adalah gabungan dari dua atau

lebih unsur teks, grafik, suara, gambar, video dan

animasi yang disajikan kepada pengguna untuk

menerima informasi secara lebih mudah.

Page 4: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 4

2.5 Teori Perancangan Sistem

Menurut Whitten (2004) dalam jurnal

informatika mulawarman, Haviluddin Memahami

Penggunaan UML 2011, mendefinisikan UML

sebagai satu kumpulan konvensi pemodelan yang

digunakan untuk menentukan atau menggambarkan

sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

UML terdiri dari serangkaian diagram

memungkinkan bagi sistem analis untuk membuat

cetak biru sistem yang komperhensif kepada klien,

programmer dan setiap orang yang terlibat dalam

proses pengembangan tersebut.

Sedangkan menurut Bambang (2004) dalam

bukunya mendefinisikan UML sebagai bahasa

untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, dan

mendokumentasikan artifak-artifak system

perangkat lunak. UML bisa digunakan untuk :

1) Menggunakan batasan sistem dan fungsi-

fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use

case dan aktor.

2) Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis

yang dilaksanakan secara umum, dibuat

dengan interaction diagram.

3) Menggambarkan representasi struktur statik

sebuah sistem dalam bentuk class diagram.

4) Membuat model behavior yang

menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah

sistem dengan state transition diagram.

5) Menyatakan arsitektur implementasi fisik

menggunakan komponen dan development

diagram.

6) Menyampaikan atau memperluas

fungsionality dengan stereotypes.

Berikut beberapa tipe diagram UML :

a) Use Case

Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah

sistem dari perspektif pengguna.Use case bekerja

dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar

user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya

sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah

sistem dipakai.

b) Activity diagram

Activity diagram adalah teknik untuk

mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis

dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity

diagram mempunyai peran seperti halnya dengan

flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan

flowchart,activity program bisa mendukung prilaku

paralel sedangkan flowchart tidak bisa.

c) Class diagram

Class diagram merupakan menggambarkan

struktur statis class dalam sistem. Class

merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh

sistem. Class dapat berhubungan dengan yang lain

melalui berbagai cara : associated (terhubung satu

sama lain), dependent (satu class tergantung /

menggunakan class yang lain), specialed (satu class

merupakan spesialisasi dari class lainnya) atau

package (group bersama sebagai satu unit). Sebuah

sistem biasanya mempunyai beberapa class

diagram.

2.6 Teori Pengujian Perangkat Lunak

Proses tahapan pengujian membutuhkan suatu

kasus uji yang didesain dengan sasaran utama untuk

mendapatkan serangkaian pengujian yang memiliki

kemungkinan tertinggi untuk mengungkapkan

kesalahan pada suatu perangkat lunak

Ada beberapa jenis metode untuk melakukan

pengujian perangkat lunak, yaitu:

1) White Box Testing

White Box Testing secara umum merupakan

jenis testing yang lebih berkonsentrasi kepada

source code dari perangkat lunak yang

dibuat. Menurut Khan, 2011 dalam jurnal ilmiah

teknologi informasi terapan M. Sidi Mustaqbal, dkk

Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box

Testing Boundary Value Analysis, 2015,

mendefinisikan white box testing sebagai pengujuan

Page 5: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 5

yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail

perancangan, menggunakan struktur kontrol dari

desain program secara prosedural untukk membagi

pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.

Dengan menggunakan white box akan

didapatkan kasus uji yang :

1) Menguji semua keputusan logikal

2) Menguji seluruh Loop yang sesuai dengan

batasannya

3) Menguji seluruh struktur data internal yang

menjamin validitas.

Langkah-langkah white box:

a) Mendefinisikan semua alur logika

b) Membangun kasus untuk digunakan dalam

pengujian

c) Melakukan pengujian.

2) Black Box Testing

Black box testing adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui kesalahan

fungsionalitas fitur pasa sebuah aplikasi. Black box

testing terfokus pada apakah unit program

memenuhi kebutuhan (requirement) yang

disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box

testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan

menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul,

kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai

dengan proses yang diinginkan.

Gambar 2.1 Pengujian Metode Black Box Testing

Teknik yang digunakan dalam Black Box

Testing antara lain :

a) Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi

khusus dari perangkat lunak.

b) Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya

dilihat berdasarkan keluaran (output) yang

dihasilkan.

Kemampuan program dalam memenuhi

kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat

diketahui kesalahan-kesalahannya.

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam

pembangunan website ini adalah laptop dengan

spesifikasi sebagai berikut :

1) Processor Intel Pentium Dual Core P6200

2) Memory : 2,00GB RAM

3) Harddisk : 500 GB

4) Monitor : 14.00”

3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Adapun perangkat lunak yang digunakan

penulis dalam Membangun video visualisasi

demografi ini yaitu sebagai berikut :

a) Microsoft Windows 10 Profesional 64 bit,

sebagai sistem operasi

b) StarUML 5.0.2.1570, digunakan untuk

perancangan diagram UML

c) Microsoft Visio 2010, digunakan untuk

perancangan interface

d) Adobe After Effect, digunakan untuk membuat

animasi dan editor video

e) Adobe Photoshop CS5, digunakan untuk

mengedit gambar

3.3 Perancangan Usecase Diagram

Berdasarkan perancangan, maka usecase

diagram yang menggambarkan proses kerjanya

dimana pengguna hanya dapat membuka video.

Gambar 3.1 Use Case Diagram

Page 6: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 6

3.4 Perancangan Activity Diagram

Berdasarkan perancangan Visualisasi

Demografi Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin

Berbasis Multimedia. Maka Activity Diagram yang

menggambarkan proses kerjanya dimana pengguna

membuka video kemudian sistem akan

menjalankan video tersebut.

Gambar 3.2 Activity Diagram Login

3.5 Perancangan Antarmuka

3.5.1 Rancangan antarmuka halaman Intro

Gambar 3.3 Rancangan Antarmuka Intro

Pada Gambar 3.3 menunjukan antarmuka

video dimana informasi umum tentang Kabupaten

Musi Banyuasin akan ditampilkan secara

keseluruhan dalam video, seperti luas wilayah

muba, letak georgafis dan letak astronomis, dan lain

sebagainya.

3.5.2 Rancangan antarmuka Untuk Setiap

Kecamatan

3.5.2.1 Rancangan antarmuka Kec. Sekayu

Gambar 3.4 Rancangan Antarmuka Kec. Sekayu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Implementasi Perancangan Sistem

Media informasi ini terdiri dari beberapa

tampilan yaitu terdapat tampilan intro dan tampilan

isi yang berisi infomasi mengenai keadaan

demografi Kabupaten Musi Banyuasin. Ketika

video dimulai langsung ke halaman intro, di

halaman intro tersebut berisi animasi intro dan logo

Kabupaten Musi Banyuasin. Selanjutnya akan

muncul karakter yang akan memberikan penjelasan

dalam bentuk audio.

4.2 Halaman Intro

Halaman intro adalah halaman yang

menampilkan judul media informasi yang disajikan

dalam video ini dan logo Kabupaten Musi

Banyuasin yang merupakan identitas wilayah yang

menjadi objek pembahasan penulis dalam video ini.

Tugu Bintang di Sekayu yang luasnya kurang lebih

20 meter persegi, karena areanya berbentuk

lingkaran maka garis tengahnya (diameter) lebih

kurang 25 meter. Menjadi icon Musi Banyuasin.

Page 7: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 7

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Intro

Selanjutnya yang ditampilkan dalam video ini

yaitu ucapan selamat datang dengan tulisan

menggunakan animasi teks.

Gambar 4.2 Tampilan Logo

Pada bagian video ini terdapat tulisan dengan

animasi teks smoth animation yang memberikan

efek tulisan bergerak dari kanan ke kiri. Untuk

membuat garis tampak berjalan mengelilingi tulisan

dengan mengatur posisi Trim Path pada Time

Graph(disini kita akan atur durasi setiap objeck

yang akan diolah di Compotion Panel)pada posisi 0

pada saat start dan 100 pada saat end di wilayah

kerja Time Graph yang diinginkan.

Gambar 4.3 Tampilan Animasi Tulisan

4.2.1 Tampilan Isi Jumlah Penduduk dan Luas

Wilayah Setiap Kecematan

Tampilan selanjutnya pada video ini yaitu

munculnya karakter animasi yang akan

memberikan penjelasan mengenai demografi

wialyah Kabupaten Musi Banyuasin. Karakter di

rancang dengan menggunakan adobe illustrator

yang kemudian di import ke dalam adobe after

effect untuk selanjutnya diberikan efek animasi

karakter berjalan. Kemudian karakter akan

mengeluarkan suara. Cara kerja agar karakter

mengeluarkan suara yaitu dengan mengimport

sound yang telah direkam pada adobe audition.

Kemudian klik segitiga pada Time Line Panel

Tools, lalu buka waveform maka akan muncul pada

Time Graph ukuran sound yang telah di import

maka untuk memperkecil dan memperbesar dapat

mengatur pada Audio Levels dengan ukuran penuh

yaitu 12 db agar suara yang di import tidak tertutupi

oleh backsound video.

Gambar 4.4 Tampilan Karakter

Pada tampilan video ini, menjelaskan

tentang luas wilayah muba. Peta di buat dengan tiga

dimensi agar memberikan efek nyata pada peta

dengan dengan mengatur camera dengan ukuran

preset 50 mm dengan type two- node camera.

Kemudian membuat null object lalu atur position

pada transform. Untuk memberikan efek 3 dimensi,

atur pada orientation kemudian sesuaikan dengan

Time Graph, untuk memberikan efek smoth

animation maka blok Time Graph lalu berikan efek

easy ease yang terdapat pada Keyframe Assisttant.

Page 8: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 8

Gambar 4.5 Tampilan Luas Wilayah

Beberapa komponen pada bagian video ini

diberikan animasi text animation agar tulisan

tampak bergelombang dengan menambahkan scale

pada animate dalam range selector dengan posisi

scale 0 agar tulisan tampak muncul, kemudian

masukan coding pada animator 1 dengan add

selector pada expression amount.

Gambar 4.6 Tampilan Pembagian Wilayah

4.2.2 Tampilan Intro Demografi Wilayah

Pada bagian video ini merupakan intro untuk

menampilkan keadaan demografi Kabupaten Musi

Banyuasin seperti luas wilayah dan jumlah

penduduk untuk setiap Kecamatan yang ada di

Kabupaten Musi Banyuasin, pada bagian ini juga

akan dijelaskan mengenai letak georafis wilayah

Kabupaten Musi Banyuasin, laju pertumbuhan

penduduk dari tahun ke tahun dalam kurun waktu

lima thaun terakhir. Pada bagian ini juga akan

ditampilkan grafik mayoritas pencarian penduduk

Kabupaten Musi Banyuasin. Dengan adanya tulisan

dan suara yang diberikan pada karakter agar

memberikan kejelasan informasi yang disampaikan.

Gambar 4.7 Tampilan Intro Demografi Wilayah

4.2.3 Tampilan Jumlah Penduduk dan Luas

Wilayah Setiap Kecamatan

4.2.3.1 Tampilan Jumlah Penduduk dan Luas

Wilayah Kec. Sekayu

Jumlah penduduk dan luas wilayah

merupakan salah satu komponen demografi.

Kecamatan Sekayu memiliki jumlah penduduk

sebesar 78.637 jiwa yang tersebar dalam 13 Desa

atau Kelurahan dengan luas wilayah 701,60 km2.

Gambar 4.8 Tampilan Jumlah Penduduk dan Luas

Wilayah Kec.Sekayu

4.2.3.2 Tampilan Jumlah Penduduk dan Luas

Wilayah Kec.Babat Toman

Kec. Babat Toman memiliki jumlah

penduduk sebesar 52.640 jiwa yang tersebar dalam

27 Desa atau Kelurahan dengan luas wilayah

1.523.00 km2.

Gambar 4.9 Tampilan Jumlah Penduduk dan Luas

Wilayah Kec.Babat Toman

Page 9: Aman, Damai, Indah, dan Kenangan”) ini

Page 9

4.7 Pembahasan

Media informasi visualisasi demografi

Kabupaten Musi Banyuasin berbasis multimedia ini

berisikan beberapa objek multimedia diantaranya

teks, suara, gambar, video dan animasi. Objek

gambar seperti foto dokumentasi peta. Pada

bagian tertentu diberikan efek animasi agar lebih

menarik. Objek gambar yang memiliki resolusi

besar di convert ke dalam format file .(png)

kemudian objek video di convert ke dalam format

file (.flv).

Dalam pembuatan video ini setiap frame

digabung dalam satu Time Line Panel Tools, yang

selanjutnya diatur dalam satu Time Graph. Setelah

semua komponen dari program ini selesai dibuat,

maka tahap selanjutnya adalah penggabungan

komponen dengan cara render dalam format video

AVI atau MP4.

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan

yang telah dipaparkan, maka video Visualisasi

Demografi Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis

Multimedia dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut : Hasil ini yaitu berupa video sebagai

alternatif media informasi demografi wilayah

Kabupaten Musi Banyuasin dalam bentuk

visualisasi.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan diatas dalam

menyelesaikan pembuatan Media informasi berupa

video Visualisasi Demografi Wilayah Kabupaten

Musi Banyuasin Berbasis Multimedia penulis

menyadari pembuatan laporan ini masih banyak

terdapat kekurangan, maka saran yang dapat

penulis sampaikan, yaitu : membuat karakter

animasi yang lebih interaktif.

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, N.1981. Dasar-dasar Demografi. FE-

UI.Jakarta

Nurajizah, Siti. 2017.” Implementasi Multimedia

Development Life Cycle Pada Aplikasi

Pengenalan Lagu Anak-Anak Berbasis

Multimedia”. Jurnal Prosisko.Volume 3. No.

2. ISSN : 2406-7733.

Syarif, Arry Maualana dan Diginnovac. 2009.

Mengelolah Multimedia untuk Web dengan

Photoshop & Flash. Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Rahmat, Pupu Saeful. 2017. ”Penilitian Kualitatif”.

jurnal Equibilirium. Volume 5 No. 9 :1-8

Saputra, Wawan dan Bambang Eka Purnama, 2012,

‘Pengembangan Multimedai Pembelajaran

Interaktif Untuk Mata Kuliah Organisasi

Komputer’, Jurnal Speed-Sentra Penelitian

Engineering dan Edukasi, vol. 4, no. 2, hal.

60-67.

Ariani, N dan Haryanto, 2010, Pembelajaran

Multimedia di Sekolah Pedoman

Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan

Prospektif, Presentasi Pustakarya, Jakarta.

Wibowo, Eko Hadi, 2015, Flash Book: Tips dan

Trik 21 Project Flash, Andi, Yogyakarta.