91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : SUJATMOKO H 1307513 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

  • Upload
    buitu

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA

SEKTOR PERTANIAN

DI KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Oleh :

SUJATMOKO

H 1307513

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA

SEKTOR PERTANIAN

DI KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Jurusan/Progam Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis

Oleh

SUJATMOKO

H 1307513

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA

SEKTOR PERTANIAN

DI KABUPATEN SUKOHARJO

Yang dipersiapkan dan disusun oleh SUJATMOKO

H 1307513

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal : Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua

Dr. Ir. Sri Marwanti, MS NIP. 19590709 198303 2 001

Anggota I

Umi Barokah, SP. MP NIP. 19730129 2000604 2 001

Anggota II

Nuning Setyowati, SP. M.Sc NIP. 19820325 200501 2 001

Surakarta, April 2011 Mengetahui,

Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS NIP. 19551217 198203 1 003

Page 4: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur Penulis panjatkan kepada

Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Analisis Alokasi

Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Kabupaten Sukoharjo, sebagai salah satu

syarat dalam memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan serta dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Ir. Agustono, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Sosial

Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Ibu Ir. Sugiharti Mulya Srihandayani, MP selaku Ketua Komisi Sarjana

Jurusan Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/ Agrobisnis Fakulatas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Dr. Ir. Muh. Harisudin, M.Si. selaku pembimbing akademik yang

telah meberikan ilmu, nasehat serta bimbinganya dan memberikan motivasi

tersendiri bagi penulis.

5. Ibu Dr. Ir. Sri Marwanti, MS selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

memberikan bimbimbingan, arahan dan perhatian yangsangat membantu

kelancaran dalam penulisan skripsi ini dan selama perkuliahan.

6. Ibu Umi Barokah, SP. MP. Selaku pembimbing pendamping I yang telah

membantu, memberikan arahan serta bimbingan dan perhatian selama

penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Nuning Setyowati, SP. M.Sc. selaku Dosen Penguji Tamu yang telah

memberikan motivasi dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

Page 5: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

8. Bapak dan Ibu Dosen serta staff/karyawan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta terutama Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

/Agrobisnis atas ilmu,nasehat dan bantuanya selama masa perkuliahan

penulis di Fakultas Pertanian Universitas Sebalas Maret Surakarta.

9. Kepala dan staff BPS Propinsi Jawa Tengah yang telah membantu

sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini.

10. Kepala dan staff BPS Sukoharjo, Disnaker, Dinas Pertanian Kabupaten

Sukoharjo yang telah memberikan bantuanya.

11. Ayah dan Ibunda tercinta, terimakasih atas doa, nasehat, motivasi dan

pengorbanan yang tak terhingga yang di berikan demi keberhasilan dan

kesuksesan penulis.

12. Keluarga Besar Paidi Padmo Rujito atas segala kasih sayang, doa, nasehat

dan motivasinya.

13. Keluarga Siswo Sugiarto, terimakasih atas semua nasehat,motivasinya.

14. Mbak Heny dan Mas Didi terimakasih sepenuhnya atas semua

nasehat,arahan, motivasi bagi penulis.

15. Esti Havita terimakasih sepenuhnya atas nasehat, motivasinya dalam

penulisan skripsi ini.

16. Teman teman Sosial Ekonomi Pertanian. Agrobisnis Ek.2005,2006 dan

2007 terimakasih atas semuanya.

17. Serta semua pihak yang telah membantu penulisan ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Hati Yang Tulus Dan Jiwa Yang Merdeka, Hanya Itu Yang Aku Punya,

Semoga Kau Terima Apa Adanya. Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya, Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 6: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

Hal HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

RINGKASAN................................................................................................ xiii

SUMMARY................................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ........................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8 D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 9

II. TINJAUN PUSTAKA ............................................................................ 10 A. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 10 B. Landasan Teori ................................................................................ 12

1. Pembangunan Pertanian ............................................................ 12 2. Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan .......................... 13 3. Tenaga Kerja……… ............................................................... 16 4. Analisis Shift-Share ................................................................... 18 5. Efek Alokasi.................... ......................................................... 21

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ............................................ 22 D. Asumsi-Asumsi ............................................................................... 26 E. Pembatasan Masalah ...................................................................... 26 F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel .............. 26

III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 29 A. Metode Dasar Penelitian ................................................................. 29 B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian........................................ 29 C. Jenis dan Sumber Data.................................................................... 30 D. Metode Analisis Data...................................................................... 30

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO……………… 35 A. Keadaan Alam .................................................................................. 35 1. Keadaan Geografis .................................................................... 35 2. Iklim dan Curah Hujan .............................................................. 36 3. Penggunaan Lahan..................................................................... 36 B. Keadaan Penduduk .......................................................................... 37 1. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.......... 37

Page 7: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

2. Komposisi Penduduk menurut pendidikan .............................. 39 3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian…………... 40 4. Komposisi Penduduk Menurut Kepadatan Penduduk………….. 41 C. Keadaan Perekonomian ................................................................... 41 1. Produk Domestik Regional Bruto …………………………… 41 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi…………………………………. 42 3. Laju Pertumbuhan Sub Sektor Pertanian……………………... 43 4. Pendapatan Perkapita………………………………………… 44 D. Keadaan Sektor Pertanian ............................................................... 45 1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan ..................................... 45 2. Sub Sektor Tanaman Perkebunan ............................................. 47 3. Subsektor Peternakan……………………………………….. 48 4. Subsektor Perikanan………………………………………… 49 5. Subsektor Kehutanan……………………………………….. 50

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 51 A. Jumlah Tanaga Kerja Sektor Perekonomian Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2008 ........ 51 B. Laju Pertumbuhan Tenaga Kerja Kabupaten Sukoharjo .............. 52 C. Keunggulan Kompetitif………………………………………… 66 D. Efek Alokasi.. .................................................................................. 68 E. Pembahasan…………………………………………………….. 70

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 79 A. Kesimpulan ...................................................................................... 79 B. Saran ................................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81

Page 8: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Jumlah Tenaga Kerja Tiap Sektor di Kabupaten Sukoharjo 2004-2008 (Jiwa)........................................................ ..................................... 4

2. Data Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian ke non Pertanian Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005-2009 (Ha).................. .................... 12

3. Luas Penggunaan Lahan Sawah dan Kering di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Ha) ...................................................................................... 31

4. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008.......................................................... 32

5. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi di Kabupaten Sukoharjo .................................................................................................. 34

6. Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Jiwa) ................................................................. 35

7. Produk Domestik Regionsl Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Menurut Sektor Perekonomian di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2008 (Jutaan Rupiah).......................................................... 36

8. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007-2008 (%) ..... 37

9. Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (%) .......................... 38

10. Pendapatan Perkapita Kabupaten Sukoharjo Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2007 ............................................................. 38

11. Produksi Subsektor Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 ............................................................................. 40

12. Jenis-jenis Komoditi Perkebunan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Ton) ............................................................................................... 41

13. Banyaknya Populasi Ternak di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Ekor) ........................................................................................................ 42

14. Produksi Perikanan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 ........................ 43

15. Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008 (Jiwa). .................................................................................... 46

16. Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2008 (Jiwa) ..................................................................................... 46

17. Hasil Analisis Shift-Share Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2006 ... 48

Page 9: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

18. Hasil Analisis Shift-Share Kabupaten Sukoharjoa Tahun 2007-2008.. 48

19. Keunggulan Kompetitif kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2008 ........ 60

20. Efek Alokasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2006 ......................... 62

21. Efek Alokasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007-2008 ......................... 62

Page 10: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Jumlah Penduduk usia 10 Tahun Keatas yang Bekerja di Provinsi Jateng Tahun 2004-2006........................................................ ............... 70

2. Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Keatas yang Bekerja di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2006.................. ................................................ 70

3. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja di Kabupaten Sukoharjo 2007-2008 ............................................................................... 70

4. Jumlah Penduduk Usia 15 tahun Keatas Yang Bekerja di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2008 .............................................................. 70

5. Alokasi Tenaga Kerja Tiap Sektor Kabupaten dan Propinsi rij, rin, serta rn Tahun 2004-2005 ....................................................................... 71

6. Alokasi Tenaga Kerja Tiap Sektor Kabupaten dan Propinsi rij, rin serta rn Tahun 2005-2006 ........................................................................ 71

7. Komponen Perubahan Alokasi Tenaga Kerja Tahun 2004-2005.......... 71

8. Komponen Perubahan Alokasi Tenaga Kerja Tahun 2005-2006.......... 71

9. Komponen Perubahan Alokasi Tenaga Kerja Tahun 2004-2006.......... 71

10. Efek Alokasi Tahun 2004-2005 .............................................................. 72

11. Efek Alokasi Tahun 2005-2006 .............................................................. 72

12. Efek Alokasi Tahun 2004-2006 ............................................................. 72

13. Jumlah Tenaga Kerja Tiap Sektor Kabupaten dan Propinsi rij, rin serta rn Tahun 2007-2008 ........................................................................ 73

14. Komponen Perubahan Alokasi Tenaga Kerja Tahun 2007-2008.......... 73

15. Efek Alokasi Tenaga Kerja 2007-2008. ................................................. 73

Page 11: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

Sujatmoko H 1307513

Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan alokasi tenaga kerja

sektor pertanian, mengetahui apa sektor pertanian mempunyai keunggulan kompetitif dalam menyerap tenaga kerja dan efek alokasi tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo.

Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitis. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo. Pengambilan daerah penelitian dilakukan dengan cara purposive (sengaja). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisis yang digunakan adalah Shift-share.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan alokasi tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan nasional (Nij) tahun 2004-2006 mempunyai pengaruh positif sebesar 1.209 jiwa. Sedangkan komponen proposional (Mij) mempunyai pengaruh negatif sebesar 5.976 jiwa dan komponen keunggulan kompetitif mempunyai pengaruh negatif sebesar 5.709 jiwa. Dan perubahan alokasi tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006 mempunyai pengaruh negatif sebesar 10.477 jiwa. Komponen pertumbuhan nasional (Nij) sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-2008 mempunyai pengaruh negatif sebesar 4.890 jiwa, komponen proporsional mempunyai pengaruh negatif sebesar 2.067 jiwa, komponen keunggulan kompetitif mempunyai pengaruh negatif sebesar 2.330 jiwa dan komponen perubahan alokasi tenaga kerja mempunyai pengaruh negatif sebesar 9.286 jiwa.

Sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo selama tahun 2004-2008 tidak mempunyai keunggulan, dalam arti tidak kompeten atau tidak memiliki daya saing yang baik terhadap alokasi tenaga kerja. Efek alokasi tenaga kerja sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006 dan tahun 2007-2008 mempunyai nilai negatif.

Page 12: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ANALISIS IS AGRICULTURAL SECTOR LABOUR ALLOCATION AT SUKOHARJO REGENCY

Sujatmoko H1307513

Summary

This research intent to know labouring allocation change agricultural sector,

know what agricultural sector has competitive top in absorb labour and labouring allocation effect agricultural sector at Regency Sukoharjo.

Observational basic method is analytical descriptive method. This research is executed at Sukoharjos Regency. Observational region take did by purposive (deliberate). Data type that is utilized in this research is secondary data. Analisis who is utilized is share's shift .

Result observationaling to point out that labouring allocation change agricultural sector at Regency Sukoharjo regarded by national growth component (Nij) year 2004 2006 have positive influence as big as 1.209 souls. Meanwhile proposional's component (Mij) having negative influence as big as 5.976 soul and competitive top components have negative influence as big as 5.709 souls. And labouring allocation change agricultural sector at Regency Sukoharjo year 2004 2006 have negative influence as big as 10.477 souls. National growth component (Nij) Sukoharjo's Regency agricultural sector year 2007 2008 have negative influence as big as 4.890 souls, component proportional have negative influence as big as 2.067 souls, competitive top component have negative influence as big as 2.330 soul and labouring allocation change components have negative influence as big as 9.286 souls.

Agricultural sector at Regency Sukoharjo up to year 2004 2008 not has top, in mean is not competence or have no good competitiveness to labouring allocation. Labouring allocation effect Sukoharjo Regency agricultural sector year 2004 2006 and years 2007 2008 have negative points.

Page 13: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Nasional di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan

masing-masing daerah di Indonesia karena pembangunan daerah merupakan

bagian integral dalam upaya mencapai sasaran nasional di daerah sesuai

dengan potensi, aspirasi dan prioritas masyarakat daerah. Terlebih dengan

diberlakukannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi

Daerah yang memberikan wewenang yang lebih luas bagi tiap daerah untuk

mengatur rumah tangganya sendiri yang nantinya akan mendorong daerah

tersebut dalam menyiapkan diri untuk lebih mandiri. Sasaran pembangunan

akan terwujud apabila pemerintah daerah mengetahui potensi daerah dan

merumuskan strategi kebijakan pengembangan sektor perekonomian.

Pembangunan yang dilaksanakan di daerah meliputi berbagai bidang,

salah satunya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi daerah adalah

suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber

daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah

daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.

Pembangunan ekonomi yang akan dilaksanakan oleh daerah harus

didasarkan pada kegiatan yang berguna untuk menciptakan lapangan kerja

dan menyerap tenaga kerja, sehingga masyarakat merasa diikutsertakan

dalam perkembangan daerahnya. Karena tujuan pembangunan ekonomi

daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk

masyarakat daerah, yang nantinya tenaga kerja dapat terserap di setiap sektor

ekonomi. (Fachrurrazy, 2009).

Pembangunan Nasional maupun pembagunan daerah berdampak pada

peningkatan sektor-sektor perekonomian, hal ini tidak lepas dari sumber

daya manusia dan penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja

merupakan masalah penting dalam pembangunan Nasional maupun daerah.

1

Page 14: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Saran yang hendak dicapai dalam pembangunan nasional ialah suatu

pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan

kerja. Hal ini berarti bahwa pembangunan ekonomi diarahkan diarahkan pada

pendayagunaan sumber daya alam dan tenaga kerja kerja sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan masyrakat. (Priadi,2005).

Sejalan dengan pembanguan ekonomi di daerah, salah satu daerah

yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi adalah kabupaten

Sukoharjo. Pembangunan ekonomi di Kabupaten Sukoharjo mencakup 9

sektor, yaitu sektor pertanian,sektor pertambangan dan galian, sektor industri,

sektor listrik,gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor

komunikasi, sektor keuangan dan sektor jasa. Dari kesembilan sektor tersebut

terdapat perbedaan jumlah tenaga yang terserap di setiap sektornya.

Berhubungan dengan alokasi tenaga kerja pada tiap sektor

perekonomian di Kabupaten Sukoharjo dapat dipengaruhi oleh beberapa

komponen antara lain komponen pertumbuhan nasional (Nij), komponen

pertumbuhan proporsional (Mij), komponen keunggulan kompetitif (Cij).

dari ketiga komponen yang menjadi dasar untuk mengetahui alokasi tenaga

kerja.

Komponen pertumbuhan nasional (Nij) merupakan perubahan

kesempatan kerja yang disebabkan oleh perubahan kesempatan kerja secara

umum, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal

yang mempengaruhi perekonomian semua sektor di suatu wilayah misalnya

devaluasi, inflasi, pengangguran dan kebijakan perpajakan. Bila diasumsikan

bahwa tidak terdapat perbedaan karakteristik ekonomi antar sektor dan antar

wilayah, maka akibat dari perubahan ini pada berbagai sektor dan wilayah

kurang lebih sama dan setiap sektor dan wilayah akan berubah dan

bertumbuh dengan laju yang hampir sama dengan laju pertumbuhan nasional.

Dengan demikian pertumbuhan wilayah diperlakukan sama dengan

pertumbuhan nasional.

Komponen pertumbuhan proprosional (Mij) menjelaskan

perbandingan relatif antara sektor perekonomian daerah dengan sektor

Page 15: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pertekonomian nasional. Pergeseran proposional mengukur perubahan relatif,

pertumbuhan atau penurunan, pada daerah dibandingkan dengan

perekonomian yang lebih besar dijadikan acuan. Nilai komponen

pertumbuhan proporsional menunjukkan pertumbuhan suatu sektor termasuk

cepat atau lambat. Nilai positif menunjukkan sektor perekonomian daerah

berkembang lebih cepat dibandingkan dengan nasional. Jika bernilai negatif

berarti sektor perekonomian daerah tersebut berjalan lebih lambat

dibandingkn dengan nasional. Tapi jika bernilai sama dengan nol berarti

pertumbuhan antara sektor daerah dan nasional tidak berbeda.

Komponen pertumbuhan keunggulan kompetitif (Cij) timbul karena

peningkatan kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan wilayah

lainnya. Komponen pertumbuhan pangsa wilayah mengidentifikasi sektor-

sektor yang berpotensi untuk dikembangkan dimasa yang akan datang

(Budiharsono, 2001)

Pembangunan di setiap daerah memerlukan tenaga kerja sebagai salah

satu modal utamanya. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka

jumlah angkatan kerjapun juga semakin meningkat. Namun permasalahan

yang terjadi di Indonesia adalah kurang tersedianya lapangan pekerjaan.

Permintaan lapangan kerja yang tidak terpenuhi ini menandakan bahwa

pembangunan ekonomi di daerah tersebut tidak berjalan secara efektif. Hal

ini sesuai dengan pendapat Simanjuntak (1985), bahwa jumlah penduduk dan

angkatan kerja yang besar serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi

sebenarnya tidak perlu menjadi masalah bila daya dukung ekonomi yang

efektif di daerah itu cukup kuat memenuhi berbagai macam kebutuhan

masyarakat termasuk penyediaan kesempatan kerja. Pendapat tersebut

diperkuat oleh Arsyad (1992) yang menyatakan bahwa pembangunan

ekonomi adalah satu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya

mengelola sumber-sumber daya yang ada, dan membentuk pola kemitraan

antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu

lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam

wilayah tersebut.

Page 16: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Adanya jumlah penduduk dan angkatan kerja yang cukup besar di satu

pihak menggambarkan potensi yang dikerahkan untuk usaha produktif yaitu

yang dapat menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Disisi lain, hal tersebut memberikan gambaran betapa besarnya

tantangan yang dihadapi terutama dalam hal penyediaan bahan makanan,

papan, sandang fasilitas pendidikan, kesehatan dan penyediaan kesempatan

kerja bagi masyarakat tersebut. Keadaan ini menunjukan adanya

permasalahan dalam ketanaga kerjaan dan masalah ini tidak berdiri sendiri

akan tetapi akan mempunyai kaitan yang lebih komplek karena terkait pada

sektor yang lain.

Kelangkaan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo

dapat disebabkan oleh adanya daya serap yang rendah atau kurang minatnya

angkatan kerja bekerja di sektor pertanian. Keadaan ini akan berdampak pada

kontribusi sektor pertanian dalam mengalokasikan tenaga kerja. Akibat

selanjutnya adalah akan terjadi ketimpangan pendapatan masyarakat yang

berada di berbagai sektor perekonomian.

Sektor pertanian mempunyai peran yang sangat besar dalam

pembangunan Indonesia. Usaha dalam bidang pertanian akan terus berjalan

selama manusia masih memerlukan makanan untuk mempertahankan hidup

dan masih memerlukan hasil pertanian sebagai bahan baku dalam

industrinya. Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor dan pendapatan petani,

memperluas kesempatan kerja, serta mendorong pemerataan pembangunan.

Potensi tiap sector perekonomian yang ada di Kabupaten Sukoharjo

adalah penunjang dalam peningkatan pembangunan. Salah satu indikator

keberhasilan dalam pembangunan daerah adalah terjadinya peningkatan nilai

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan nilai PDRB dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan maupun penurunan kondisi

perekonomian di Kabupaten Sukoharjo. Adapun nilai Distribusi Persentase

Page 17: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2008 menurut lapangan usaha atas

dasar harga konstan 2000 Th.2004-2008. Dapat dilihat pada tabel 1. berikut:

Tabel 1.1 PDRB Kabupaten Sukoharjo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2004-2008 (Juataan Rupiah)

Lapangan usaha Tahun

2004 2005 2006 2007 2008*

1. Pertanian 2. Pertambangan dan Galian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik Gas dan air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan Hotel dan

Restoran 7. Pengangkutan dan

Komunikasi 8. Keuangan sewa dan Jasa

9. Jasa-jasa

968.626.61 (20.02)

43 640.67 (0.88)

1 431 733.80 (30.69)

80 179.14 (0.96)

203 970.45 (3.88)

1 264 581.03 (27.94)

245 202.41 (4.27)

160 191.89 (3.36)

408 322.19 (8.00)

1.082.508.15 (20.37)

50 854.47 (0.86)

1 713 911.86 (30.50)

90 018.06 (0.94)

255 152.97 (4.00)

1 427 177.29 (27.92)

298 987.16 (4.31)

179 676.12 (3.33)

447 200.76 (7.78)

1.236.238.65 (20.20)

54 445.91 (0.83)

1 912 300.98 (30.29)

101 115.30 (0.95)

300 238.50 (4.16)

1 591 758.26 (27.86)

352 688.90 (4.34)

204 704.39 (3.33)

524 132.93 (8.03)

1 419 987,16 (20.24)

60 028.17 (0.81)

2 084 434.00 (30.09)

123 311.76 (1.03)

351 054.88 (4.19)

1 781 530.37 (27.86)

399 457.34 (4.37)

238 565.55 (3.37)

595 812.53 (8.05)

1 571 001,22 (20.26)

64 866.44 (0.78)

2 373 783.75 (29.94)

138 731.96 (1.03)

403 303.76 (4.20)

2 072 979.21 (27.83)

465 071.21 (4.38)

279 174.26 (3.46)

672 364.56 (8.13)

Jumlah PDRB 4 806 448.19 (100.00)

5 545 486.85 (100.00)

6 277 623.81 (100.00)

7 054 172.76 (100.00)

8 041 276.35 (100.00)

Sumber : PDRB Kabupaten Sukoharjo 2008 Ket : * Angka Sementara : (Jutaan Rupiah) (Persen)

Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa kontribusi PDRB terbesar

yaitu sektor industri pengolahan kemudian sektor perdagangan, hotel dan

restoran menempati urutan kedua. Kontribusi PDRB sektor pertanian

menempati urutan ketiga. Kontribusi PDRB sektor pertanian pada tahun

2004-2008 mengalami fluktuatif. Tahun 2008 kontribusi PDRB sektor

pertanian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar

20,26%. Kontribusi sektor pertanian berturut-turut tahun 2004-2008 terhadap

PDRB Kabupaten Sukoharjo relatif besar, yaitu 968.626.61 (20,02%),

1.082.508.15 (20.37%), 1.236.238,65 (20.20%), 1.419.978,16 (20.24%), dan

1.571.001,22 (20.26%), sektor pertanian menempati urutan ketiga setelah

sektor industri pengolahan dan perdagangan.

Page 18: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Kontribusi sektor pertanian cenderung mengalami fluktuasi dari tahun

2004 hingga 2008, akan tetapi sektor ini tetap menjadi salah satu sektor

yang mempunyai peranan penting bagi Kabupaten Sukoharjo. Adapun

besarnya kontribusi sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo didukung

dengan luas lahan pertanian yang relatif luas yaitu 21.02 Ha dari luas

penggunaan lahan di Kabupaten Sukoharjo

(BPS Kabupaten Sukoharjo, 2008).

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan dapat dilihat dari laju

pertumbuhannya. Laju pertumbuhan sektor pertanian sebesar 4,98%. Laju

pertumbuhan yang paling besar peningkatanya dialami oleh sektor keuangan,

sewa bangunan dan jasa perusahaan yaitu sebesar 7,35% menyusul kemudian

sektor jasa-jasa sebesar 5,81% dan sektor bangunan sebesar 5,25 %.

Sedangkan laju pertumbuhan yang paling kecil dialami oleh sektor

pertambangan dan galian yang tumbuh sebesar 1,09%. Pertumbuhan yang

signifikan di sektor keuangan, sewa bagunan dan jasa perusahaan, hal ini di

akibatkan adanya pembangunan perumahan di beberapa lokasi perumahan

beberapa tahun terakhir guna memenuhi banyaknya permintaan konsumen

akan kebutuhan perumahan sehingga sewa bangunan mengalami peningkatan

yang signifikan (BPS. Kabupaten Sukoharjo 2008)

Keberhasilan pembangunan di suatu wilayah dapat dilihat dari

banyaknya tenaga kerja yang terserap di wilayah tersebut. Besarnya

penyerapan tenaga kerja dapat meningkatkan pendapatan perkapita

penduduk, yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Adapun Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut

lapangan usaha di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2008 adalah 411.496

orang, di mana sebanyak 85.560 orang terserap di sektor pertanian.

(Jawa Tengah dalam angaka, 2008).

Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian menunjukkan bahwa

sektor tersebut mampu menyumbang peningkatan alokasi tenaga kerja.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diteliti tentang peranan dan komponen-

komponen yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor pertanian di

Page 19: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Kabupaten Sukoharjo dibandingkan sektor yang sama di Propinsi Jawa

Tengah. Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis

mengambil judul “ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR

PERTANIAN DI KABUPATEN SUKOHARJO”

B. Perumusan Masalah

Pembangunan daerah sangat dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kerja

yang terserap pada sektor-sektor perekonomian, jumlah tenaga kerja yang

mengisi sektor-sektor perekonomian tersebut mengindikasikan potensi

masing-masing sektor perekonomian. Semakin banyak jumlah tenaga kerja

yang terserap maka bisa dikatakan bahwa sektor tersebut mempunyai

kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah

(Priadi, 2005). Tabel 1.1 memberi gambaran tentang alokasi tenaga kerja di

setiap sektor di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2008.

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Tiap Sektor di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2008 (Jiwa)

No Lapangan Usaha Tahun 2004 2005 2006 2007 2008

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan & Galian Industri Pengolahan Listrik, Gas &Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa

93.546 762

99.559 0

25.632 115.918

16.623

4.525

45.168

75.842 326

116.731 652

24.364 115.786

15.849

2.852

53.739

72.592 0

111.696 624

21.710 116.753

14.963

9.724

63.947

94.846 303

103.644 0

27.531 104.703

16.181

7.454

71.961

85.560 1.327

103.946 0

26.741 105.776

18.533

5.950

63.663

Sumber : Jawa Tengah dalam Angka Tahun 2009

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja

sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2004-2006 mengalami

penurunan, sedangkan pada tahun 2006-2007 mengalami kenaikan dan antara

tahun 2007-2008 penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten

Sukoharjo kembali mengalami penurunan. Perubahan penyerapan tenaga

kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo berimbas pada laju

Page 20: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

pertumbuhan tenaga kerja sektor pertanian. hal ini dapat dilihat dari jumlah

tenaga kerja yang terserap di setiap tahun mengalami perubahan. Naik

turunya penyerapan tenaga kerja ini disebabkan karena keadaan alam yang

tidak mendukung, adanya teknologi inovasi yang lebih efisien atau

beralihnya tenaga kerja sektor pertanian ke sektor lain yang dirasa lebih

menjanjikan.

Oleh karena itu dalam perencanaan kesempatan kerja di sektor

pertanian perlu diketahui besarnya alokasi tenaga kerja sektor pertanian

selama ini di Kabupaten Sukoharjo. Sehingga diperlukan perencanaan yang

tepat dengan kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan

uraian diatas, maka dapat diketahui permasalahan yang akan dikaji dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana perubahan alokasi tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2004-2008 berdasarkan analisis shift-share?

2. Apakah sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo mempunyai keunggulan

kompetitif dalam meningkatkan alokasi tenaga kerja?

3. Bagaimana efek alokasi tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten

Sukoharjo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui besarnya perubahan alokasi tenaga kerja sektor pertanian di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2008 berdasarkan analisis shift-share.

2. Mengetahui apakah sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo mempunyai

keunggulan kompetitif dalam meningkatkan alokasi tenaga kerja.

3. Mengetahui efek alokasi tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten

Sukoharjo.

Page 21: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penulisan penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, guna menambah wawasan berkaitan dengan topik penelitian

serta merupakan salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjo, sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan pertimbangan pengambilan kebijakan dalam

perencanaan tenaga kerja, khususnya di sektor pertanian.

3. Bagi pembaca, sebagai bahan informasi dan referensi dalam penelitian

selanjutnya dengan refrensi yang sama.

Page 22: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Eva Helmi (2004) yang

berjudul” Analisis Alokasi Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Kabupaten

Karanganyar”. Mengunakan analisis Shift Share (SSA) untuk mengetahuai

penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Karanganyar, diperoleh

nilai dominan 14,41 %. Hal ini dibuktikan dengan nilai pertumbuhan

proporsional sektor pertanian yang positif yang berarti sektor pertanian

memiliki pertumbuhan yang cepat dalam menyerap tenaga kerja namun sektor

pertanian di kabupaten Karanganyar tidak terspesialisasi dan tidak memiliki

keunggulan yang kompetitif yang baik di bandingkan dengan daerah lain

Penelitian yang dilakukan Epiphania (2010) yang berjudul ” Peranan

Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten

Karanganyar”. Besarnya peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga

kerja dihitung dengan angka pengganda tenaga kerja. Untuk progresifitas

pertumbuhan kesempatan kerja selama tahun 2003-2007 diamati dengan

analisis Shift Share melalui komponen Pertumbuhan Nasional, Pertumbuhan

Proporsional, dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah. Sedangkan proyeksi

kesempatan kerja sektor pertanian dilakukan dengan analisis pure forecast

dengan asumsi elastisitas kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Karanganyar tetap.

Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten

Karanganyar selama tahun 2003-2007 yang diamati dengan menggunakan

angka pengganda tenaga kerja menunjukkan kecenderungan yang semakin

menurun. Hasil perhitungan angka pengganda rata-rata adalah 1,58 yang

artinya bahwa selama tahun 2003-2007 setiap peningkatan kesempatan kerja di

sektor pertanian sebesar 1 orang dapat meningkatkan kesempatan kerja

keseluruhan sebanyak 1 sampai 2 orang di wilayah Kabupaten Karanganyar.

10

Page 23: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Progresifitas pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten

Karanganyar pada tahun 2003-2007 termasuk kelompok lamban dengan nilai

pergeseran bersih -67.593,16. Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian

Kabupaten Karanganyar pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 3.784 orang

atau selama tahun 2008 sampai tahun 2017 terjadi penurunan kesempatan kerja

di sektor pertanian sejumlah 124.650 orang dengan rata-rata penurunan

kesempatan kerja yang terjadi adalah 12.465 orang tiap tahunnya.

Berdasarkan penelitian Amin (2006) yang berjudul ”Peranan Sektor

Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Semarang” dengan

menggunakan angka pengganda tenaga kerja diketahui nilai angka pengganda

tenaga kerja sektor pertanian pada tahun 2000 sebesar 1,70 dan pada tahun

2001 dan 2002 mengalami kenaikan menjadi 1,81 dan 1,85. Kemudian turun

pada tahun 2003 sampai 2005 menjadi 1,62 pada tahun akhir analisis. Dari nilai

rata-rata diperoleh nilai 1,76 yang artinya bahwa selama tahun 2001-2005

setiap peningkatan kesempatan kerja di sektor pertanian sebesar 1 orang dapat

meningkatkan kesempatan kerja keseluruhan sebanyak 1 sampai 2 orang di

wilayah Kabupaten Semarang.

Pada tahun 2002 peranan sektor pertanian adalah yang terbesar dalam

menyerap tenaga kerja. Kenaikan kesempatan kerja sektor pertanian di

Kabupaten Semarang ini mengakibatkan meningkatnya penyerapan tenaga

kerja secara keseluruhan sebesar 11.459 orang. Peningkatan penyerapan tenaga

kerja sektor pertanian pada tahun 2002 dikarenakan ada beberapa subsektor

pertanian yang mengalami peningkatan produksi seperti subsektor tanaman

bahan makanan, peternakan dan kehutanan. Peningkatan yang paling tinggi

terjadi pada subsektor tanaman bahan makanan. Hal ini karena lahan di

Kabupaten Semarang sangat sesuai untuk kegiatan pertanian tamanan pangan

karena ketersediaan air yang cukup dan topografinya yang memiliki banyak

pegunungan. Pada tahun 2002 subsektor peternakan dan kehutanan juga

mengalami peningkatan produksi. Ketersediaan rumput yang cukup sebagai

pakan pokok ternak menyebabkan usaha dari subsektor peternakan

berkembang.

Page 24: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Ketiga hasil penelitian tersebut dijadikan referensi dalam penelitian ini

dengan alasan adanya kesamaan letak geografis, yaitu sama-sama berada di

wilayah Jawa Tengah, dengan obyek yang diteliti adalah sektor pertanian.

Selain itu adanya kesamaan metode, yaitu menggunakan Analisis Shift Share

dalam menganalisis peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja

dan laju pertumbuhan pertanian. Berpijak dari ketiga hasil penelitian tersebut

peneliti mencoba untuk menerapkan pada penelitian alokasi tenaga kerja sektor

pertanian di Kabupaten Sukoharjo.

B. Landasan Teori

1. Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian di Indonesia telah menunjukan kontribusi

yang nyata, bahwa peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui

varietas unggul, peningkatan produksi peternakan dan perikanan telah

terbukti mampu mengatasi persoalan kelaparan dalam empat dasawarsa

terakhir. Pembangunan perkebunan dan agroindustri juga telah mampu

mengantarkan pada kemajuan ekonomi bangsa, perbaikan kinerja ekspor

dan penyerapan tenaga kerja selama empat dasa warsa terakhir. Adapaun

strategi pembangunan pertanian mengikuti tiga prinsip penting yaitu :

1. Broad-besed dan terintregrasi dengan ekonomi makro.

2. Pemerataan dan pemberantasan kemiskinan.

3. Pelestarian linkungan hidup.

Dua prinsip utama telah menunjukan kinerja yang baik, seperti yangh telah

diuraikan diatas karena dukungan jaringan irigasi, jalan dan

jembatan,perubahan teknologi, kebijakan ekonomi makro dan sebagainya.

(Arifin,2008).

Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai proses yang

ditujukan untuk selalu menambah produk pertanian untuk tiap konsumen

sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha petani dengan

jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar campur tangan

manusia di dalam perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. Penambahan

Page 25: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

produksi, pendapatan maupun produktivitas ini berlangsung terus, sebab

apabila tidak, berarti pembangunan terhenti (Surahman dan Sutrisno, 1997).

2. Peranan Sektor Pertanian dalam Pembangunan

Kamaluddin (1998) menyatakan bahwa peranan utama sektor

pertanian dalam pembangunan sehubungan dengan pertimbangan-

pertimbangan berikut:

a. Sebagian besar penduduk di negara-negara berkembang

menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

b. Sektor pertanian di negara berkembang merupakan sumber utama

pemenuhan kebutuhan pokok tanaman pangan.

c. Sektor pertanian merupakan penyedia input tenaga kerja yang sangat

besar untuk menunjang pembangunan sektor lain terutama industri.

d. Sektor pertanian dapat berperan sebagai sumber dana dan daya utama

dalam menggerakkan dan memacu pertumbuhan ekonomi.

e. Sektor pertanian merupakan pasar yang potensial bagi hasil output

sektor modern di perkotaan yang ditumbuhkembangkanya.

Pertanian dapat memberikan sumbangan yang besar terhadap

pembangunan ekonomi negara sedang berkembang dengan alasan : (1)

pertanian pada umumnya merupakan sektor dominan di negara sedang

berkembang bila ditinjau menurut proporsi GDP yang dihasilkan dalam

sektor ini atau menurut sumbangan terhadap penyerapan tenaga kerja total,

(2) pertumbuhan sektor non pertanian di negara sedang berkembang sangat

tergantung pada peningkatan penyediaan pangan yang mantap karena hal

tersebut menyebabkan inflasi dan biaya upah tetap rendah. Selain itu

banyak industri manufaktur tergantung pasokan bahan mentah dari sektor

pertanian, (3) pertanian menyediakan tenaga kerja bagi pertumbuhan sektor

perekonomian non pertanian, (4) laju pemupukan modal di negara sedang

berkembang dapat meningkat dengan adanya kemajuan pertanian karena

proses pemupukan modal ditentukan elastisitas pasokan pangan, (5)

pertanian memberi sumbangan pada neraca pembayaran dengan

meningkatkan penerimaan suatu negara dari ekspor atau dengan

Page 26: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menghasilkan hasil-hasil pertanian pengganti impor, (6) pertumbuhan dan

pemekaran pertanian sangat erat berhubungan dengan pertumbuhan pasar

dalam negeri. Perekonomian agraris yang terus tumbuh dibarengi dengan

distribusi pendapatan di sektor pertanian yang adil akan memperbesar

permintaan total, mendorong permintaan akan produk-produk industri

sehingga membantu proses industrialisasi. (Norman, 1994).

Kedudukan sektor pertanian dalam tatanan perekonomian nasional,

kembali memegang peranan cukup penting pada saat sektor perekonomian

lainnya mengalami penurunan akibat krisis ekonomi dan moneter yang

terjadi selama beberapa tahun terakhir ini. Kondisi seperti ini memberikan

kenyataan bahwa sektor pertanian masih merupakan bagian dari

sumberdaya pembangunan yang potensial untuk dijadikan sebagai sektor

strategis perencanaan pembangunan nasional maupun perencanaan

pembangunan di tingkat regional atau daerah saat ini dan ke depan, melalui

program pembangunan jangka pendek, menengah maupun dalam program

pembangunan jangka panjang. (Anugrah dan Ma’mun, 2003).

Pembangunan Pertanian di Indonesia tetap dianggap terpenting dari

keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini

menjadi penyelamat perekonomian nasional karena justru pertumbuhannya

meningkat, sementara sektor lain pertumbuhannya negatif. Beberapa alasan

yang mendasari pentingnya pertanian di Indonesia:

1. Potensi sumberdayanya yang besar dan beragam,

2. Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar,

3. Besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor

pertanian

4. Sektor pertanian menjadi basis pertumbuhan ekonomi di pedesaan.

(Muawin, 2010)

3. Sektor Pertanian di Kabupaten Sukoharjo

Menurut Lukito (2010) salah satu permasalahan dalam pembangunan

pertanian di Kabupaten Sukoharjo seperti yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) tahun 2006-2010 adalah

Page 27: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

berkurangnya lahan pertanian ke non pertanian rata-rata setiap tahun

selama empat (4) tahun terakhir 57 Ha (0,21%). Data mengenai perubahan

penggunaan lahan pertanian ke non pertanian adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Data Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian Ke Non Pertanian Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005-2009 (Ha)

Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009 Weru Bulu Tawangsari Sukoharjo Nguter Bendosari Polokarto Mojolaban Grogol Baki Gatak Kartosuro

1,74 0,20 2,08 7,85 1,02 3,65 1,90 12,23 10,17 9,66 2,83 28,28

0,23 0

1,05 7,50 1,14 4,28 2,31 10,90 12,17 8,78 3,21 10,17

0,84 0,51 0,84 3,77 1,08 3,40 1,06 3,90 6,25 3,04 1,92 8,46

0,11 0,09 0,05 0,53 0,29 1,11 0,46 1,12 2,14 2,57 1,74 4,45

0,14 0,17

0 0,63 0,22 0,33 0,11

0 0,24 1,10 0,43 1,70

Jumlah 81,61 61,75 35,27 14,66 5,05

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Lokasi industri tekstil yang ada di Kabupaten Sukoharjo merupakan

peralihan dari lahan sawah beririgasi teknis yang subur menjadi lahan

industri. Lokasi industri ini masih menjadi satu dengan lahan pertanian di

sekelilingnya. Hal ini mengindikasikan adanya gejala urban sprawl (gejala

perembetan kenampakan fisik kekotaan ke arah luar). Gejala urban sprawl

yang terjadi di wilayah ini mempunyai tipe leap frog development. Tipe

leap frog development merupakan tipe gejala urban yang paling merugikan

lingkungan.

Hasil pengamatan di lapangan menunjukan bahwa selain industri

tekstil, banyak pendirian jenis industri lain di Kabupaten Sukoharjo yang

juga merupakan peralihan dari lahan sawah beririgasi teknis yang subur

menjadi lahan industri. Perubahan lahan sawah berigasi teknis yang subur

menjadi lahan industri ini tidak disertai pembuatan sawah baru sebagai

penggantinya, sehingga akan mengurangi luasan lahan sawah beririgasi

teknis yang subur. Kondisi ini sangat bertentangan dengan kepentingan

Page 28: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pembangunan bidang pertanian, yang merupakan salah satu bidang prioritas

pembangunan di Kabupaten Sukoharjo. Berkurangnya luasan lahan sawah

beririgasi teknis yang subur, dapat berpengaruh pada penurunan produksi

beras yang merupakan kebutuhan pokok banyak orang. Sehingga

dikhawatirkan akan mengancam program ketahanan pangan. Selain itu,

berkurangnya luasan lahan sawah beririgasi teknis yang subur juga dapat

berdampak pada masalah lapangan kerja, mengingat bidang pertanian masih

merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk di Kabupaten

Sukoharjo (Sutanta, 2010)

4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk yamg berumur di dalam batas usia

kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda antara negara satu dengan yang lain.

Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 15 tahun

sampai dengan 64 tahun. Tenaga kerja (manpower) dipilah pula ke dalam

dua kelompok yaitu angkatan kerja (laborforce) dan bukan angkatan kerja.

Yang termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia

yang bekerja, atau yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara

sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan. Sedangkan yang

termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam

usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak

mencari pekerjaan (Priadi,2003).

Menurut Silalahi (2009) Tenaga Kerja adalah setiap orang laki-laki

atau wanita yang sedang dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di

dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Dalam sensus penduduk, orang

dinyatakan bekerja bila selama satu minggu sebelum pencacahan

melakukan kegiatan untuk memperoleh penghasilan paling sedikit selama

satu jam. Sedangkan penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama

sekali selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh

pekerjaan.

Page 29: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Terkait dengan tenaga kerja, perencanaan tenaga kerja pertama-tama

harus diidentifikasi masalah sosial ekonomis yang ingin diatasi dan tujuan

pembangunan yang ingin dicapai, serta potensi yang ada. Sesudah itu

diidentifikasi masalah ketenagakerjaan yang berpengaruh pada masalah

pembangunan dan yang menghambat pencapaian tujuan pembangunan.

Kemudian baru ditetapkan tujuan, sasaran dan program ketenagakerjaan

serta kebijaksanaan yang perlu dilaksanakan (Suroto, 1992).

Sektor pertanian di tingkat pedesaan saat ini mulai ditinggalkan,

terutama oleh anak-anak muda. Kebanyakan mereka memilih bekerja di

jasa kemasyarakatan yang berada di daerah perkotaan. Kurangnya peminat

di sektor pertanian karena pertanian hasilnya kurang menggembirakan jika

bandingkan dengan sektor lain. Disamping itu, pengerjaannya kebanyakan

masih tradisional sehingga dinilai sudah ketinggalan.

Sektor lapangan pekerjaan yang ada selain sektor pertanian, antara

lain sektor pertambangan dan pengolahan, sektor air, listrik dan gas, sektor

industri pengolahan, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan

restoran. Selain itu, sektor transportasi dan komunikasi, serta sektor jasa

keuangan dan persewaan. Pekerjaan yang tidak masuk di sektor tersebut,

masuk kategori sektor jasa kemasyarakatan.

Sejak tahun 2006-208, sektor jasa kemasyarakatan seperti menjadi

juru parkir, jualan bakso, lesehan terus meningkat. Hal itu dikarenakan

lapangan pekerjaan non formal meningkat dan pekerjaan formal

kesempatannya sangat minim. Sehingga apapun pekerjaannya dilakukan.

Rata-rata jasa kemasyarakatan banyak lulusan SMU (Ichwan, 2010).

Upah nominal harian buruh tani Nasional pada Februari 2010 naik

sebesar 0,56 persen dibanding upah Januari 2010, yaitu dari Rp37.426

menjadi Rp37.637 per hari. Secara riil mengalami penurunan sebesar 0,33

persen. Sedangkan upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan III

2009 naik sebesar 3,33 persen dibanding upah triwulan II 2009 yaitu dari

Rp1.119.196 menjadi Rp1.156.492, secara riil naik 1,41 persen. Dibanding

upah triwulan III 2008 (year on year), upah nominal naik 5,32 persen.

Page 30: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

selain petani dan buruh industri, nominal harian buruh bangunan (tukang

bukan mandor) pada Februari 2010 naik 0,52 persen dibanding upah

Januari 2010 yaitu dari Rp56.570 menjadi Rp 56.864 (Santoso, 2010).

5. Analisis Shift Share

Analisis Shift-Share adalah suatu alat analisa yang dapat digunakan

untuk mengetahui bagaimana pergeseran struktur suatu sektor

perekonomian pada suatu daerah dalam hubungannya dengan sistem

perekonomian yang lebih tinggi. Metode itu dipakai untuk mengamati

struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan

pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama

pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional. Dengan menggunakan

analisis ini akan dapat terlihat bagaimana peran dan prospek suatu sektor di

daerah tertentu. Analisis shift-share memisahkan (mendekomposisi)

pertumbuhan suatu daerah ke dalam tiga komponen:

1. Peran pertumbuhan nasional secara keseluruhan terhadap daerah

(Regional Share)

2. Peran pertumbuhan sektoral nasional terhadap daerah

(Proportional Shift)

3. Peran pertumbuhan sektoral daerah terhadap pertumbuhan daerah

(Differential Shift)

(Masri, 2010)

Analisis Shift Share adalah salah satu teknik kuantitatif yang biasa

digunakan untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah relative

terhadap struktur ekonomi wilayah administrative yang lebih besar sebagai

membanding atau refrensi.

Analisis ini memberikan data tentang kinerja perekonomian dalam

tiga bidang yang berhubungan satu sama lain yaitu membagi pertumbuhan

sebagai perubahan (D) suatu variabel daerah, pendapatan atau output

selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh : pertumbuhan nasional (N),

bauran industri/industry mix (M) dan keunggulan kompetitif (C). Dengan

demikian pengaruh pertumbuhan nasional disebut pengaruh pangsa (share),

Page 31: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pengaruh bauran industri (industy mix) disebut proporsional shift dan

pengaruh keunggulan kompetitif disebut regional share atau differential

shift. Bentuk umum persamaan dari komponen-komponen Shift Share

Analysis adalah sebagai berikut :

D ij = N ij + M ij + C ij

Dij = E ij . r n + E ij (r in - r n) + E ij (r ij – r in)

Keterangan :

D = Perubahan

N = Pertumbuhan Nasional

M = Pergeseran Proporsional

C = Keunggulan Kompetitif

E ij = Tenaga Kerja di Sektor i di Wilayah j (Daerah)

E in = Tenaga Kerja di Sektor i di Wilayah n (Nasional)

r ij = Laju Pertumbuhan Sektor i di Wilayah j (Daerah)

r in = Laju Pertumbuhan Sektor i di Wilayah n (Nasional)

r n = Laju Pertumbuhan Tenaga Kerja di Wilayah n (Nasioanal)

(Tri Widodo, 2006)

Keunggulan analisis Shift Share antara lain:

1. Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang

terjadi, walau analisis Shift Share tergolong sederhana.

2. Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian

dengan cepat.

3. Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur

dengan cukup akurat.

Kelemahan analisis shift-share, yaitu

1. Hanya dapat digunakan sebagai contoh.

2. Ada data periode waktu tertentu di tengah tahun pengamatan yang tidak

terungkap.

3. Analisis ini sangat berbahaya sebagai alat peramalan, mengingat bahwa

regional shift tidak konstan dari suatu periode ke periode lainnya.

4. Tidak dapat dipakai untuk melihat keterkaitan antarsektor.

Page 32: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5. Tidak ada keterkaitan antar daerah.

(Masri, 2010).

Analisis Shift Share Dynamic atau Esteban-Marquillas Shift Share

Analysis. Analisis ini berbeda dengan analisis Shift Share klasik dimana

dalam analisis klasik diasumsikan ada tiga komponen yaitu komponen

pertumbuhan nasional, komponen pertumbuhan proporsional dan

komponen pertumbuhan pangsa wilayah. Bentuk umum persamaan dari

komponen-komponen Shift Share Analysis adalah sebagai berikut :

D ij = N ij + M ij + C ij

Dij = E ij . r n + E ij (r in - r n) + E ij (r ij – r in)

(Tri Widodo, 2006)

Modifikasi Estaban Marquiles (E-M) dengan tujuan untuk menutup

kekurangan dari analisis Shift Share klasik. Modifikasi ini meliputi

pendefinisian kembali keunggulan kompetitif sebagai komponen ketiga dan

teknik Shift Share klasik dan menciptakan komponen Shift Share yang ke

empat yakni pengaruh alokasi. Persamaan Shift Share yang direvisi itu

mengandung suatu unsur baru, yakni Homotethic Employment di sektor i

di wilayah j diberi notasi E´ ij dan dirumuskan sebagai berikut:

E ́ij = E ij (E in / E n)

Homotethic Employment (E ́ ij) didefinisikan sebagai perubahan

dalam tenaga kerja suatu daerah yang diharapkan dalam suatu industri jika

struktur tenaga kerja di suatu region adalah sama dengan struktur tenaga

kerja di tingkat nasional.

Komponen ketiga dari variabel wilayah adalah keunggulan

kompetitif. Keunggulan kompetitif didefinisikan adalah kemampuan suatu

daerah untuk mengelola sumber daya yang dimilki dan tersepesialisasi

sehingga mampu bersaing dengan sektor yang lain yang terdapat pada

daerah tersebut.Cij dirumuskan sebagai berikut :

Cij : Eij ( rij – rin )

Page 33: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Keterangan :

Cij : Keunggulan kompetitif

Eij : Tenaga kerja sektor i diwilayah j (Daerah)

rij : Laju pertumbuhan sektor i diwilayah j (Daerah)

rin : laju pertumbuhan sektor I diwilayah j (Propinsi)

Bagian yang belum dijelaskan dari perubahan suatu variabel

wilayah (employment) atau D-M-N-C disebut Allocation Effect. Untuk

sektor i di wilayah j, pengaruh alokasi, Aij dirumuskan sebagai berikut:

Aij = ( Eij - E´ij ) ( rij – rin )

Aij adalah bagian dari pengaruh (keunggulan) kompetitif tradisional

(klasik) yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di

wilayah j. Dengan perkataan lain Aij adalah perbedaan antara kesempatan

kerja nyata sektor i di wilayah j dan kesempatan kerja di sektor wilayah itu

bila struktur kesempatan kerja wilayah sama dengan struktur kesempatan

kerja nasional. Nilai perbedaan dikalikan dengan perbedaan antara laju

npertumbuhan sektor diwilayah tersebut (rij) dan laju pertumbuhan sektor

nasional(rin).

(Prasetyo Soepomo, 1993 dalam Choliq Sabama, 2007).

6. Efek Alokasi

Efek alokasi adalah komponen dalam Shift Share yang menunjukkan

apakah suatu daerah terspesialisasi dengan sektor perekonomian yang ada

dimana akan diperoleh keunggulan kompetitif. Semakin besar nilai efek

alokasi semakin baik pendapatan atau kesempatan kerja didistribusikan

diantara sektor perekonomian dengan keunggulan masing-masing

(Ropingi, 2004)

Aij = (Eij – E’ij) (rij – rin)

Aij adalah bagian dari pengaruh (keunggulan) kompetitif tradisional

(klasik) yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di

kabupaten - kota j. Dengan perkataan lain, Aij adalah perbedaan antara nilai

output nyata di sektor I di kabupaten - kota j dan nilai output di sektor

kabupaten - kota itu (rij) bila struktur nilai output kabupaten – kota itu sama

Page 34: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dengan struktur nilai output Jawa Tengah dan nilai perbedaan itu dikalikan

dengan perbedaan antara laju pertumbuhan sektor di kabupaten - kota itu

(rij) dan laju pertumbuhan sektor Jawa Tengah (rin).

(Eij–E’ij) menunjukkan adanya spesialisasi di sektor tersebut didapat

dari variabel nyata dengan variabel diharapkan, jika :

- Eij – E’ij < 0 maka sektor tersebut bukan spesialisasi (Not Specialize )

- Eij – E’ij > 0 maka sektor tersebut spesialisasi (Specialized).

(rij – rin) menunjukkan adanya keunggulan kompetitif di sektor tersebut

yang didapat dari laju pertumbuhan sektor kabupaten - kota dengan laju

pertumbuhan sektor Jawa Tengah, jika :

- rij – rin < 0 maka sektor tersebut tidak mempunyai keunggulan

kompetitif (Competitive Disadvantage).

- rij – rin > 0 maka sektor tersebut mempunyai keunggulan kompetitif

(Competitive Advantage).

Jika suatu kabupaten – kota mempunyai spesialisasi di sektor – sektor

tertentu, maka sektor – sektor itu juga menikmati keunggulan kompetitif

yang lebih baik. Maksudnya efek alokasi (Aij) itu dapat positif atau negatif.

Efek alokasi yang positif mempunyai 2 kemungkinan :

1. Eij – E’ij < 0 dan rij – rin < 0

2. Eij – E’ij > 0 dan rij – rin > 0

Dengan sendirinya, efek alokasi yang negatif mempunyai dua kemungkinan

yang berkebalikan dengan efek alokasi yang positif tersebut di atas.

Modifikasi Esteban - Marquillas terhadap analisis Shift Share adalah :

Dij = Eij (rn) + Eij (rij- rin) + E’ij (rij- rin) + (Eij – E’ij ) (rij- rin)

(Prasetyo Supono dalam Mulyanto Sudarmono, 2006)

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis Shift Share

Dynamic atau Esteban-Marquillas Shift Share Analysis. Analisis ini

berbeda dengan analisis Shift Share klasik dimana dalam analisis klasik

diasumsikan ada tiga komponen yaitu komponen pertumbuhan nasional,

Page 35: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

komponen pertumbuhan proporsional dan komponen pertumbuhan pangsa

wilayah. Bentuk umum persamaan dari komponen-komponen Shift Share

Analysis adalah sebagai berikut :

D ij = N ij + M ij + C ij

Dij = E ij . r n + E ij (r in - r n) + E ij (r ij – r in)

(Tri Widodo, 2006)

Dalam penelitian ini analisis Shift Share yang digunakan adalah

analisis Shift Share dengan modifikasi Estaban Marquiles (E-M) dengan

tujuan untuk menutup kekurangan dari analisis Shift Share klasik.

Modifikasi ini meliputi pendefinisian kembali keunggulan kompetitif

sebagai komponen ketiga dan teknik Shift Share klasik dan menciptakan

komponen Shift Share yang ke empat yakni pengaruh alokasi. Persamaan

Shift Share yang direvisi itu mengandung suatu unsur baru, yakni

Homotethic Employment di sektor i di wilayah j diberi notasi E ́ ij dan

dirumuskan sebagai berikut:

E ́ij = E ij (E in / E n)

Homotethic Employment (E ́ ij) didefinisikan sebagai perubahan

dalam tenaga kerja suatu daerah yang diharapkan dalam suatu industri jika

struktur tenaga kerja di suatu region adalah sama dengan struktur tenaga

kerja di tingkat nasional.

Komponen ketiga dari variabel wilayah adalah keunggulan

kompetitif. Keunggulan kompetitif didefinisikan adalah kemampuan suatu

daerah untuk mengelola sumber daya yang dimilki dan tersepesialisasi

sehingga mampu bersaing dengan sektor yang lain yang terdapat pada

daerah tersebut.Cij dirumuskan sebagai berikut :

Cij : Eij ( rij – rin )

Keterangan :

Cij : Keunggulan kompetitif

Eij : Tenaga kerja sektor i diwilayah j (Daerah)

Rij : Laju pertumbuhan sektor i diwilayah j (Daerah)

rin : laju pertumbuhan sektor I diwilayah j (Propinsi)

Page 36: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Bagian yang belum dijelaskan dari perubahan suatu variabel

wilayah (employment) atau D-M-N-C disebut Allocation Effect. Untuk

sektor i di wilayah j, pengaruh alokasi, Aij dirumuskan sebagai berikut:

Aij = ( Eij - E´ij ) ( rij – rin )

Aij adalah bagian dari pengaruh (keunggulan) kompetitif tradisional

(klasik) yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di

wilayah j. Dengan perkataan lain Aij adalah perbedaan antara kesempatan

kerja nyata sektor i di wilayah j dan kesempatan kerja di sektor wilayah itu

bila struktur kesempatan kerja wilayah sama dengan struktur kesempatan

kerja nasional. Nilai perbedaan dikalikan dengan perbedaan antara laju

npertumbuhan sektor diwilayah tersebut (rij) dan laju pertumbuhan sektor

nasional(rin).

(Prasetyo Soepomo, 1993 dalam Choliq Sabama, 2007). Kerangka

pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan berikut :

Page 37: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 1. K

Gambar 1.1 Kerangka Alur Pemikiran Alokasi Tenaga Kerja Sektor

Pertanian di Kabupaten Sukoharjo

TENAGA KERJA KABUPATEN SUKOHARJO

Sektor Pertanian

Tahun 2004-2008

Sektor non pertanian

Analisis Shift – Share Estaben Marquiles

Perubahan Alokasi Tenaga Kerja(Dij)

Efek Alokasi tenaga Kerja sektor pertanian di

Kabupaten Sukoharjo

Keunggulan Kompetitif Sektor Pertanian di Kabupaten Sukoharjo

Perubahan alokasi tenaga kerja Sektor Pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2008

Pertumbuhan Propinsi (Nij)

Homotic Employment

Efek alokasi (Aij)

Keunggulan Kompetitif (Cij)

Spesialisasi Keunggulan Kompetitif(C‘ij)

Pertumbuhan Proporsional

(Mij)

Keunggulan Kompetitif (Cij)

Page 38: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

D. Asumsi – Asumsi

1. Kebijakan pemerintah mengenai migrasi dianggap tidak berpengaruh

dalam jumlah angkatan kerja yang tersedia.

2. Jumlah tenaga kerja masing-masing sektor di Kabupaten atau Daerah

Tingkat II merupakan penjabaran akumulasi jumlah tenaga kerja

Kabupaten atau Daerah Tingkat II.

3. Tenaga kerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja yang potensial

dalam memproduksi barang dan jasa.

4. Variabel pengangguran, pendapatan RT dan jenis kelamin yang tidak

diamati dalam penelitian ini dianggap tidak berpengaruh.

E. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini menggunakan data jumlah tenaga kerja di Kabupaten

Sukoharjo dengan kurun waktu tahun 2004-2008. Data 2004 sampai

dengan 2006 dianalisis terpisah dengan data 2007 sampai dengan 2008

dengan pertimbangan adanya perbedaan sumber data yang di teliti atau di

analisis.

2. Alokasi tenaga kerja menganalisis besarnya jumlah tenaga kerja yang

terserap pada Sembilan sektor perekonomian di Kabupaten Sukoharjo

selama kurun waktu 2004-2008.

3. Tenaga kerja sektor non pertanian dianalisis sebagai bahan perbandingan

penunjang pembahasan dalam penelitian ini.

4. Tenaga kerja sektor pertanian dianalisis sebagai kajian utama

F. Konsep dan Definisi Operasional

1. Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja yang

potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Dalam penelitian ini data

tenaga kerja untuk tahun 2003 hingga tahun 2006, sesuai data SUSENAS

menggunakan patokan umur sepuluh tahun keatas tanpa batasan umur

Page 39: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

sebagai usia kerja. Namun pada tahun 2007 patokan umur usia kerja dalam

data SUSENAS menjadi lima belas tahun keatas tanpa batasan umur. Hal

ini untuk menyesuaikan dengan patokan umur International Labor

Organisation (ILO). Kemudian untuk jumlah tenaga kerja, didekati

dengan jumlah orang yang bekerja di Kabupaten Sukoharjo. Dinyatakan

dalam satuan jiwa.

2. Sektor pertanian adalah sektor ekonomi yang dalam proses produksinya

berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan

hewan. Meliputi sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor

perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan dan sub sektor

perikanan.(Jawa Tengah Dalam Angka, 2009)

3. Tenaga kerja di sektor pertanian adalah setiap orang laki-laki atau wanita

yang sedang dalam dan atau akan melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang dan jasa yang secara nyata memberikan kontribusi

pada sektor pertanian. Satuan yang digunakan jiwa.

4. Alokasi tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap

pada setiap sektor perekonomian di suatu wilayah. Satuan yang digunakan

jiwa. (Hendayana dan Togotorop, 2006)

5. Alokasi tenaga kerja sektor pertanian adalah jumlah tenaga kerja yang

terserap di sektor pertanian. Berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan sektor pertanian. Satuan yang digunakan jiwa.

6. Analisis Shift-Share adalah suatu alat analisa yang dapat digunakan untuk

mengetahui besarnya alokasi tenaga kerja pada suatu daerah

(Kota/Kabupaten) dalam hubungannya dengan alokasi tenaga kerja pada

wilayah yang lebih tinggi (Propinsi). Dengan menggunakan analisis ini

akan dapat terlihat bagaimana peran dan prospek suatu sektor di daerah

tertentu dalam menciptakan alokasi tenaga kerja.

7. Analisis Shift-Share Estaben Marquiles adalah pendefinisian kembali

tentang keunggulan kompetitif sebagai komponen ketiga dari Shift – Share

Klasik dan menciptakan kembali komponen shift share yang ke empat

yakni efek alokasi.(Ropingi,2004)

Page 40: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

8. Laju pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian menurut Analisis

Shift Share klasik adalah hasil penjumlahan persentase perubahan alokasi

tenaga kerja yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional,

komponen pertumbuhan proporsional dan komponen keunggulan

kompetitif. Satuan yang digunakan jiwa dan persen. (Soepono. 1993).

9. Tahun dasar analisis adalah tahun awal yang digunakan dalam analisis

penelitian.

10. Tahun akhir analisis adalah tahun akhir yang digunakan dalam analisis

penelitian.

11. Spesialisasi sektor perekonomian adalah sektor yang unggul di suatu

wilayah.

12. Keunggulan kompetitif adalah kemampuan suatu daerah untuk mengelola

sumber daya yang dimiliki dan tersepesialisasi sehingga mampu bersaing.

Sehingga berpengaruh terhadap sektor ekonomi yang akan di kembangkan

pada daerah tertentu (Ropingi, 2004).

13. Efek alokasi adalah komponen yang menunjukan tenaga kerja pada sektor

ekonomi di suatu daerah dapat dispesialisasikan dan mempunyai

keunggulan kompetitif, atau sebaliknya (Ropingi, 2004).

Page 41: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif analitis. Menurut Surakhmad (1994) metode deskriptif

yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang tidak

hanya mengumpulkan dan menyusun data namun meliputi analisis dan

interprestasi tentang arti data tersebut.

B. Metode Pemilihan Daerah Penelitian

Metode pengambilan daerah penelitian dilakukan secara purposive

(sengaja). Daerah penelitian yang diambil adalah Kabupaten Sukoharjo

dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Alokasi tenaga kerja sektor pertanian pada periode tahun 2004-2008

cenderung mengalami fluktuasi. (Tabel 1.1)

b. Potensi wilayah Kabupaten Sukoharjo yang mempunyai luas lahan

pertanian yang relatif luas yaitu 69,96% dari 77.378,64 Ha luas wilayah

Kabupaten Sukoharjo (BPS Kabupaten Sukoharjo, 2008).

c. Penyerapan Tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo

menempati urutan terbesar ke tiga pada tahun 2008, setelah sektor

perdagangan dan sektor industri dari sembilan sektor yang ada. (Tabel 5.2)

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dipilihlah Kabupaten

Sukoharjo sebagai daerah penelitian

29

Page 42: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

C. Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang merupakan angka yang telah di olah, disusun dan dicatat secara

sistematis, dengan rentang waktu lima tahun, yaitu tahun 2004 sampai tahun

2008 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Badan Pusat

Statistik (BPS) Kabupaten Sukoharjo, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan data yang diperlukan antara lain data

tentang jumlah tenaga kerja yang teralokasi disetiap sektor perekonomian

disuatu daerah dan propinsi dalam kurun waktu lima tahuan (2004-2008),

luas wilayah secara total, jumlah penduduk, dan data yang masih ada

relevansinya dengan tujuan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

1. Perubahan Alokasi Tenaga Kerja

Analisis yang digunakan untuk mengetahui alokasi tenaga kerja

sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo adalah analisis shift share

dengan rumus sebagai berikut :

D ij = N ij + M ij + C ij

Dij = E ij . r n + E ij (r in - r n) + E ij (r ij – r in)

Dimana rij, rin, dan rn masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

rij = (E* ij – E ij) / Eij

rin = (E* in – E in) / Ein

rn = (E* n – E n) / En

Dimana :

D = Perubahan sektor i di wilayah j

N = Pertumbuhan Propinsi sektor i di wilayah j

M = pertumbuhan proporsional sektor i di wilayah j

C = Keunggulan Kompetitif sektor i di wilayah j

E ij = Tenaga Kerja di Sektor i di Wilayah j (Daerah)

E in = Tenaga Kerja di Sektor i di Wilayah n (Propinsi)

E n = Tenaga Kerja Wilayah n (Propinsi)

Page 43: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

* = Tenaga Kerja pada Akhir Tahun Analisis

r ij = Laju Pertumbuhan Sektor i di Wilayah j (Daerah)

r in = Laju Pertumbuhan Sektor i di Wilayah n (Propinsi)

r n = Laju Pertumbuhan Tenaga Kerja di Wilayah n (Propinsi)

N ij = Merupakan komponen yang digunakan untuk mengetahui

pertumbuhan atau pergeseran alokasi tenaga kerja suatu daerah

(kab/kota) dengan melihat jumlah tenaga kerja suatu daerah

pengamatan pada periode awal yang dipengaruhi oleh pergeseran

pertumbuhan jumlah tenaga kerja yang lebih tinggi (Propinsi).

Hasil perhitungan ini akan menggambarkan besarnya peranan

wilayah propinsi yang mempengaruhi alokasi tenaga kerja

kabupaten. Jika pertumbuhan alokasi tenaga kerja kabupaten

sama dengan pertumbuhan propinsi maka perananya terhadap

propinsi tetap.

M ij = Merupakan pengaruh industri atau Industry Mix yang

selanjutnya disebut proporsional shift atau bauran komposisi

dimana apabila Mij mempunyai tanda (+) berarti bahwa sektor

yang dianalisis terkosentrasi didaerah dan mempunyai

pertumbuhan yang lebih cepat dalam mengalokasikan tenaga

kerja dibandingkan dengan daerah lain, demikian sebaliknya

apabila mempunyai tanda negatif (-) maupun nol.

C ij = Merupakan keunggulan kompetitif sektor i di wilayah j

dibanding dengan wilayah n (Propinsi). Apabila bertanda positif

(+) berarti bahwa sektor i mempunyai kecepatan untuk

mengalokasikan tenaga kerja dibandingkan dengan sektor yang

sama di tingkat Propinsi. Apabila bertanda negatif berarti bahwa

sektor i mempunyai kecenderungan sektor tersebut tumbuh lebih

lambat dalam mengalokasikan tenaga kerja dibanding sektor

yang sama pada tingkat propinsi.

Dij = Merupakan jumlah keseluruhan dari perubahan tenaga kerja

nasional ( Nij ), bauran komposisi ( Mij ) dan keunggulan

Page 44: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kompetitif ( Cij ) pada sektor i di wilayah j (propinsi) dalam

memberikan pertumbuhan alokasi tenaga kerja. Apabila bertanda

positif (+) berarti bahwa sektor i mempunyai kecepatan dalam

mengalokasikan tenaga kerja dibandingkan dengan sektor yang

sama di tingkat Propinsi, ataupun sebaliknya

2. Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan suatu daerah untuk

mengelola sumber daya yang dimiliki dan tersepesialisasi sehingga

mampu bersaing dan dapat dijadikan sektor unggulan dibandingkan sektor

yang lainya. Dalam penelitian ini sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo

dianalisis untuk mengetahui apakah sektor tersebut mempunyai

keunggulan kompetitif dan tersepesialisasi. Keunggulan kompetitif dalam

penelitian ini adalah salah satu dari variabel wilayah dengan notasi Cij,

yang dirumuskan sebagai berikut :

Cij : Eij ( rij – rin )

Keterangan :

Cij : Keunggulan kompetitif

Eij : Tenaga kerja sektor i diwilayah j (Daerah)

rij : Laju pertumbuhan sektor i diwilayah j (Daerah)

rin : laju pertumbuhan sektor I diwilayah j (Propinsi)

Apabila bertanda positif (+) berarti bahwa sektor i mempunyai

daya saing yang baik atau kecepatan untuk mengalokasikan tenaga kerja

dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Propinsi. Apabila

bertanda negatif berarti bahwa sektor i mempunyai kecenderungan sektor

tersebut tidak kompeten dalam mengalokasikan tenaga kerja dibanding

sektor yang sama pada tingkat propinsi.

3. Efek Alokasi

Efek Alokasi (Aij) adalah perbedaan antara kesempatan kerja nyata

sektor i di wilayah j dan kesempatan kerja di sektor wilayah itu bila

struktur kesempatan kerja wilayah sama dengan struktur kesempatan kerja

Page 45: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Propinsi. Dan nilai perbedaan itu di kalikan dengan perbedaan antara laju

pertumbuhan sektor di wilayah itu (rij) dan laju pertumbuhan sektor

Propinsi (rin), yang dirumuskan sebagai berikut:

Aij = ( Eij - E´ij ) ( rij – rin )

Keterangan :

Aij = Efek Alokasi

E ij = Tenaga Kerja sektor i di wilayah j (Daerah)

E’ij = Tenaga Kerja sektor i di wilayah j (Homothetic Employment)

r ij = Laju Pertumbuhan pada Sektor i di Wilayah j

r in = Laju Pertumbuhan pada Sektor i di Wilayah n (Propinsi)

dimana E’ ij (Homothetic Employment) dinyatakan dengan rumus sebagai

berikut:

E ́ij = E ij (E in / E n)

Keterangan :

E’ ij = Homothetic Employment

E ij = Tenaga Kerja sektor i di wilayah j (Daerah)

E in = Tenaga Kerja di Sektor i di Wilayah n (Propinsi)

E n = Tenaga Kerja Wilayah n (Propinsi)

(Eij–E’ij) menunjukkan adanya spesialisasi di sektor tersebut

didapat dari variabel nyata dengan variabel diharapkan, jika :

· Eij – E’ij < 0 maka sektor tersebut bukan spesialisasi (Not

Specialize)

· Eij – E’ij > 0 maka sektor tersebut spesialisasi (Specialized).

(rij – rin) menunjukkan adanya keunggulan kompetitif di sektor

tersebut yang didapat dari laju pertumbuhan sektor kabupaten - kota

dengan laju pertumbuhan sektor Jawa Tengah, jika :

· rij – rin < 0 maka sektor tersebut tidak mempunyai keunggulan

kompetitif (Competitive Disadvantage).

· rij – rin > 0 maka sektor tersebut mempunyai keunggulan kompetitif

(Competitive Advantage).

Efek alokasi yang positif mempunyai 2 kemungkinan :

Page 46: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1. Eij – E’ij < 0 dan rij – rin < 0

2. Eij – E’ij > 0 dan rij – rin > 0

Sedangkan, efek alokasi yang negatif adalah:

1. Eij – E’ij > 0 dan rij – rin > 0

2. Eij – E’ij < 0 dan rij – rin < 0

Tabel 1.2. Kemungkinan Efek Alokasi

Kode Definisi Efek aloksai

Komponen

Spesialisasi Keunggulan kompetitif

1 Tidak ada keunggulan kompetitif dan ada spesialisasi

Negatif Positif Negatif

2 Tidak ada keunggulan kompetitif, tidak ada spesialisasi

Positif Negatif Negatif

3 Ada keunggulan kompetitif tidak ada spesialisasi

Negatif Negatif Positif

4 Ada keungulan kompetitif, ada spesialisasi

Positif Positif positif

Sumber : Diadopsi dari Hermanto, 2000 dalam Nurul Widiastuti 2010

Page 47: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB IV

KEADAAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO

A. Kondisi Umum Kabupaten Sukoharjo

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi

Jawa Tengah yang letaknya diapit oleh enam kabupaten/kota, yaitu :

Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Wonogiri

Sebelah Barat : Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali

Letak daerah Kabupaten Sukoharjo secara astronomi adalah :

Bagian Ujung Sebelah Timur : 110 57' 33,70'' BT

Bagian Ujung Sebelah Barat : 110 42' 6,79" BT

Bagian Ujung Sebelah Utara : 7 32' 17,00" LS

Bagian Ujung Sebelah Selatan : 7 49' 32,00" LS

Wilayah Kabupaten Sukoharjo memiliki ketinggian tempat yang

bervariasi yaitu 89–125 meter di atas permukaan laut dengan ketinggian

rata-rata 108 meter di atas permukaan laut. Wilayah dengan ketinggian 0–

100 meter di atas permukaan laut sebesar 459,12 km2 (98,38 persen) dan

wilayah dengan ketinggian 101–500 sebesar 7,54 km2 (1,62 persen).

Keadaan geografis di Kabupaten Sukoharjo cocok untuk pengembangan

sektor pertanian, baik mulai dari Subsektor tabama maupun Subsektor

lainnya. Banyak komoditi pertanian yang dapat dibudidayakan di

Kabupaten Sukoharjo yaitu tanman pangan (padi, jagung, kedela dan

umbi-umbian), hortikultura (kacang panjang, cabai, tomat, terong), buah-

buahan (pisang, jambu, mangga dan lainnya) dan juga ternak (kambing,

sapi, kerbau, ayam dan lainnya) serta perikanan.

Secara administrasi Kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12

kecamatan yang terdiri dari 167 desa/kelurahan. Luas wilayah Kabupaten

35

Page 48: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Sukoharjo adalah 46.666 Ha atau sekitar 1,43% luas wilayah Propinsi

Jawa Tengah. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Polokarto yaitu

6.218 Ha (13%), sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Kartasura

yaitu 1.923 Ha (4%) dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo.

2. Iklim dan Curah Hujan

Sebagaimana umumnya wilayah lainnya di Indonesia, wilayah

Kabupaten Sukoharjo tergolong beriklim tropis dengan temperatur udara

berkisar antara 25,8° - 32°C. Rata-rata curah hujan di Kabupaten

Sukoharjo adaah 72 mm/bln dengan 124 hari hujan dan curah hujan pada

bulan basah > 150 mm. Sesuai dengan kriteria iklim Schmidt Ferguson,

Kabupaten Sukoharjo secara umum termasuk iklim tipe C atau agak basah.

dengan bulan basah antara 8-10 bulan dan bulan kering 1-2 bulan.

Kabupaten ini juga mempunyai rentang iklim yang tidak terlalu lebar

bersama-sama dengan sebaran hari hujan dan curah hujan sepanjang tahun

yang relatif merata sehingga wilayah Kabupaten Sukoharjo memiliki

potensi yang cukup baik untuk mengembangkan usaha pertanian, baik

tanaman pangan maupun perkebunan.

3. Penggunaan Lahan

Luas lahan di Kabupaten Sukoharjo dibagi menjadi dua yaitu lahan

sawah dan lahan kering. Lahan sawah terdiri dari irigasi teknis, irigasi ½

teknis, irigasi sederhana, dan tadah hujan. Sedangkan lahan kering terdiri

atas pekarangan / bangunan, tegalan / kebun, hutan negara, dan perkebu-

nan. Penggunaan lahan di Kabupaten Sukoharjo secara lengkap dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Page 49: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 4.1 Luas Penggunaan Lahan Sawah dan Kering di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Ha)

No Tata Guna Lahan Luas Lahan % 1 2

Lahan sawah a. Irigasi Teknis b. Irigasi½ teknis c. Sederhana d. Tadah hujan

Lahan kering a. Pekarangan/ Bangunan b. Tegalan/ Kebun c. Padang gembala d. Tambak/ Kolam e. Hutan f. Perkebunan g. Lain-lain

21.102 14.804

1.879 1.937 2.464

25.545 16.087

4.563 1.021

54 390 708

2.722

100 70,17 8,95 9,19

11,69 100

62,97 17,86

4 0,21 1,53 2,77

10,66

Sumber : Kabupaten Sukoharjo dalam Angka Tahun 2008-2009

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa di Kabupaten

Sukoharjo luas lahan sawah lebih kecil daripada luas lahan kering. Lahan

sawah di Kabupaten Sukoharjo adalah 21.102 hektar, sebagian besar lahan

sawah menggunakan pengairan irigasi teknis, yaitu seluas 14.804 hektar

atau 70,17% dari total lahan sawah. Luas lahan kering adalah 25.545

hektar dan sebagian besar lahan kering ini digunakan untuk

pekarangan/bangunan sebesar 16.087 hektar (62,97%).

B. Keadaan Penduduk

1. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin adalah

penggolongan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Dari

penggolongan penduduk berdasarkan umur dapat diketahui jumlah

penduduk yang produktif, non produktif, dan belum produktif. Selain itu

dari komposisi tersebut juga dapat diketahui rasio ketergantungan atau

Angka Beban Tanggungan (ABT), yaitu perbandingan antara penduduk

usia tidak produktif dengan penduduk yang produktif.

Page 50: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008

No Kelompok Umur Jumlah Penduduk Pria Wanita Σ

1 2 3

0 – 14 (a) 15 – 64 (b)

≥ 65 (c)

90.812 287.922 35.558

85.900 296.681 40.406

176.712 584.603 75.964

Jumlah 414.292 422.978 837.279

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2008-2009

Jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Sukoharjo adalah penduduk

pada tingkat umur produktif, yaitu pada umur 15– 64 tahun. Hal demikian

merupakan suatu potensi sumber daya manusia yang cukup bagus bagi

pembangunan wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Penduduk usia produktif

ini merupakan salah satu modal yang dapat menunjang keberhasilan

pembangunan wilayah yang dilakukan di suatu wilayah.

Dari tabel komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin ini

dapat diketahui Angka Beban Tanggungan (ABT) dan Sex Ratio (SR).

Angka Beban Tanggungan diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah

penduduk usia non produktif dengan jumlah penduduk usia produktif.

Sedangkan Sex Ratio merupakan hasil perbandingan antara jumlah

penduduk pria dengan jumlah penduduk wanita.

ABT Kab. Sukoharjo = %100xb

ca +

= %100584.603

964.75712.176x

+

= 43,22

Angka Beban Tanggungan di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar

43,22 %, yang berarti setiap 100 orang penduduk umur produktif di

Kabupaten Sukoharjo harus menanggung 43 orang penduduk umur non

produktif. Melihat kondisi tersebut, maka dapat mendorong setiap sektor

Perekonomian dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo.

Page 51: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

SR Kab.Sukoharjo = åå

nitaPendudukWa

iaPenduduk Prx 100%

= %100978.422292.414

x

= 97,95%

Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai SR di

Kabupaten Sukoharjo adalah 97,95 %, yang berarti setiap 100 orang

penduduk perempuan di Kabupaten Sukoharjo terdapat 98 orang penduduk

laki-laki.

2. Komposisi Menurut Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi dalam sumber

daya manusia. Pendidikan berfungsi untuk menyiapkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Komposisi penduduk menurut pendidikan dapat

digunakan untuk mengetahui kemampuan penduduk untuk menyerap dan

menerapkan teknologi yang ada maupun teknologi baru di daerah tersebut.

Tingkat pendidikan berpengaruh dalam pola pikir dan tindakan

dalam suatu proses produksi pertanian. Semakin tinggi tingkat pendidikan,

semakin cepat kemampuan penduduk dalam mengadopsi dan menerapkan

hal-hal baru. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan

dapat bekerja dengan produktif karena kualitasnya. Komposisi penduduk

menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada

tabel 4.3 dibawah ini.

Page 52: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008

No. Pendidikan Jumlah Persen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Tidak/belum Pernah Sekolah Tidak/belum Tamat SD Tamat SD/MI Tamat SLTP/MTS Tamat SLTA/MA Akademi/Diploma S1/S2/S3

110.827 100.692 210.228 132.862 121.435 14.563 15.037

15,70 14,27 29,79 18,83 17,21 2,07 2,13

Jumlah 705.644 100,00

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2008-2009

Dari tabel diatas komposisi penduduk menurut pendidikan dapat

diketahui bahwa persentase terbesar penduduk di Kabupaten Sukoharjo

berada pada tingkat pendidikan tamat SD/MI. Keadaan demikian

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi ekonomi yang kurang

untuk biaya sekolah, terlebih untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi

dari pendidikan SD. Penyebab yang lain adalah kurangnya kesadaran

masyarakat tentang pentingnya pendidikan, serta kurang memadainya

sarana prasarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo.

Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia

yang sangat dibutuhkan dalam berbagai hal pembangunan sehingga untuk

mendapatkan tenaga kerja yang terampil sangat terkait dengan

pendidikan. Pencari kerja di Kabupaten Sukoharjo terbanyak adalah

lulusan SLTA, sedangkan pekerja terbanyak di bidang industri tekstil

(BPS Kabupaten Sukoharjo, 2008).

3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian adalah

penggolongan jumlah penduduk berdasarkan jenis mata pencaharian.

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian dapat digunakan untuk

mengetahui tingkat sosial ekonomi di daerah tersebut. Besarnya

penyerapan tenaga kerja akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita

penduduk, yang akhirnya akan berimbas bagi kesejahteraan hidup

Page 53: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

penduduk suatu wilayah. Komposisi penduduk Kabupaten Sukoharjo

menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Jiwa)

No. Lapangan Usaha Jumlah Penduduk

Persentase (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan dan Galian Listrik, Gas dan Air Bersih Industri Kontruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa

85.560 1.359

634 103.946 26.741

105.776 18.533

5.950 63.663

20,75 0,33 0,15

25,22 6,49

25,66 4,50 1,44

15,43 Jumlah Total 412.162 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2009

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa banyaknya penduduk di

Kabupaten Sukoharjo yang bekerja di sektor Pertanian adalah 85.560 jiwa

atau 20,75% baik sebagai petani sendiri maupun buruh tani, sedangkan

penduduk yang bekerja di sektor industri sebesar 103.946 jiwa atau

25,22% sebagai buruh. Penduduk di Kabupaten Sukoharjo yang bekerja di

sektor industri lebih besar daripada di sektor pertanian karena semakin

meningkatnya jumlah industri di Kabupaten Sukoharjo sehingga banyak

penduduk yang beralih dari petani menjadi buruh di pabrik.

4. Komposisi Penduduk Menurut Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk per satuan unit

wilayah. Dengan luas wilayah sebesar 466,66 km² dan jumlah penduduk

tahun 2008 sebesar 837.279 jiwa sehingga kepadatan penduduk Kabupaten

Sukoharjo sebesar 1.794 jiwa per km². Artinya jumlah penduduk setiap

km2 adalah 1.794 jiwa.

C. Keadaan Perekonomian

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian di suatu daerah diperoleh dari adanya berbagai

aktivitas ekonomi dengan tolok ukurnya adalah PDRB yang berupa arus

Page 54: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

barang dan jasa. Hal ini menggambarkan adanya kemampuan suatu daerah

di dalam mengelola sumber daya yang ada yang tercermin dalam

perkembangan sektor – sektor ekonomi tersebut dalam kurun waktu

tertentu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Sektor Perekonomian Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004–2008 (Jutaan Rupiah)

Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008a)

Pertanian Tambang&galian Listrik, gas, Air Industri Kontruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa

757.823,02 33.198,58 36.532,38

1.162.044,49 147.012,09

1.057.987,10 161.747,80 127.049,88 302.817,38

802.838,94 33.839,31 37.066,23

1.202.242,45 157.679,83

1.100.398,77 169.798,34 131.413,31 306.511,30

832.383,23 34.265,13 39.245,31

1.248.116,19 171.472,99

1.148.044,10 178.961,46 137.199,26 330.749,10

876.494,85 34.974,08 44.464,42

1.303.210,93 181.345,44

1.206.521,86 189.071,35 146.162,75 348.747,28

920.118,11 35.355,30 46.449,85

1.359.291,24 190.859,79

1.263.767,82 198.992,58 156.912,96 369.003,89

Sumber : PDRB Kabupaten Sukoharjo 2008 Ket : a) Angka Sementara

Dalam tabel 4.5 dapat di lihat bahwa perekonomian Kabupaten

Sukoharjo pada tahun 2004-2008 sangat bervariatif. Semua sektor

perekonomian dari tahun 2004-2008 terus meningkat, hanya sektor listrik,

gas dan air bersih yang mengalami penurunan. Sektor industri pengolahan

mencapai hasil yang paling banyak dibanding sektor lain. Sektor pertanian

mempunyai hasil ketiga terbanyak dibanding sektor lain. Sektor pertanian

pada tahun 2008 mencapai angka tertinggi sebesar 920.118,11 juta rupiah

(Angka Sementara).

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur dari tingkat

keberhasilan pembangunan daerah. Kondisi perekonomian Kabupaten

Sukoharjo dapat dilihat dari berbagai variabel seperti PDRB, laju

perumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita penduduk (hasil bagi

antara PDRB dengan penduduk pertengahan tahun).

Page 55: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.6 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007-2008 (%)

No. Lapangan Usaha 2008 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan dan Galian Listrik, Gas dan Air Bersih Industri Kontruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa

4.98 1.09 4.47 4.30 5.25 4.74 5.25 7.35 5.81

Sumber : Sukoharjo dalam Angka Tahun 2008

Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa kegiatan

perekonomian di Kabupaten Sukoharjo ditopang oleh sembilan sektor

perekonomian, antara lain yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan

galian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air, sektor

bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan

dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa prusahaan, sektor

jasa-jasa. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2008

yang mempunyai nilai tertinggi pada lapangan usaha keuangan dengan

nilai 7,35%, sedangkan yang mengalami laju pertumbuhan terendah pada

lapangan usaha pertambangan dan galian dengan nilai 1,09%. Lapangan

usaha pertanian mempunyai nilai laju pertumbuhan tertinggi kelima

dengan nilai 4,98%.

3. Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian

Sektor pertanian terbagi menjadi lima subsektor pertanian yaitu:

tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan,

dan perikanan. Besarnya kontribusi masing-masing subsektor tersebut

terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Page 56: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 4.7 Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (%)

Subsektor Pertanian 2008 Tanaman Bahan Makanan Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan

4.65 10.88 6.18 -0.76 8.20

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2008

Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut, dapat diketahui bahwa Subsektor

pertanian perkebunan mempunyai nilai laju pertumbuhan PDRB tertinggi

sebesar 10,88%. Jenis tanaman perkebunan yang dibudidayakan di

Kabupaten Sukoharjo adalah tanaman kelapa, cengkeh, kapuk, mete, tebu,

tembakau jawa, empon-empon, wijen, lada dan kemiri. Sedangkan nilai

terendah adalah subsektor pertanian kehutanan dengan nilai -0,76%. Nilai

negatif berarti bahwa produksi kehutana kabupaten sukoharjo semakin

berkurang dalam menyumbang PDRB Kabupaten Sukoharjo.

4. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan nilai pendapatan per penduduk

pada suatu wilayah pada suatu tahun. Pendapatan perkapita merupakan

salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Pendapatan perkapita

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 dan 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.8 Pendapatan Perkapita Kabupaten Sukoharjo Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006 – 2007

Uraian 2006 2007 PDRB (Jutaan Rupiah) Penduduk Pertengahan Tahun PDRB Perkapita (Rupiah)

832.383,23 824.012

5.000.457,92

876.494,85 829266

5.222.682,42

Sumber : Kabupaten Sukoharjo dalam Angka Tahun 2008

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pendapatan perkapita

Kabupaten Sukoharjo atas dasar harga konstan 2000 dari tahun 2006 ke

tahun 2007 mengalami peningkatan. Pendapatan perkapita atas dasar harga

konstan 2000 meningkat dari Rp 5.000.457,92 pada tahun 2006 menjadi

Page 57: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Rp 5.222.682,42 pada tahun 2007. Dilihat dari pendapatan perkapita

Kabupaten Sukoharjo yang meningkat tersebut maka dapat diketahui

bahwa pembangunan wilayah yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo

telah mampu meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Kabupaten

Sukoharjo.

D. Keadaan Sektor Pertanian

1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan

Pertanian tanaman bahan makanan merupakan salah satu sektor

dimana produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan pokok hidup rakyat.

Kabupaten Sukoharjo sebagian tanahnya merupakan tanah pertanian yang

memiliki potensi cukup baik. Jenis-jenis produksi tanaman bahan makanan

di Kabupaten Sukoharjo tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah

ini.

Page 58: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.9 Produksi Subsektor Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008

No. Jenis Komoditi Produksi (Ton) 1. 2. 3.

Padi dan Palawija a. Padi Sawah dan Padi Gogo b. Jagung c. Ubi Kayu d. Ubi Jalar e. Kacang Tanah f. Kedelai g. Kacang Hijau

Buah-buahan a. Blimbing b. Rambutan c. Kedondong d. Mangga e. Jeruk Besar f. Durian g. Jambu Biji h. Sirsak i. Sukun j. Sawo k. Pisang l. Pepaya m. Nanas n. Nangka o. Mlinjo p. Semangka q. Melon

Sayur-sayuran a. Kacang Panjang b. Cabe Besar c. Tomat d. Ketimun

450.412 337.244 30.589 59.982

14 13.957

8.586 40

326.464 3789 3628 7081

185.349 11 66

3.822 241

5.206 1.712

52.449 11.950

10 12.861 14.280 16.245

7.764 12.648

5.694 3.792

376 2.786

Sumber: Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2008/2009

Selain tanaman padi dan palawija, serta sayur-sayuran, jenis-jenis

komoditi tanaman bahan makanan juga meliputi komoditi buah-buahan.

Tanaman padi terdiri dari padi sawah dan padi gogo, produksi padi sawah

dan padi gogo Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2008 adalah 337.244 ton

dan menduduki urutan terbesar dari jenis padi dan palawijo. Hal ini karena

padi merupakan bahan pangan pokok dan juga Kabupaten Sukoharjo

merupakan salah satu kabupaten penyandang pangan di Provinsi Jawa

Page 59: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tengan sehingga produksinya terus ditingkatkan. Jenis buah-buahan yang

produksinya terbesar adalah pisang, tingginya produksi pisang karena

didukung kondisi iklim dan lahan yang sesuai. Selain itu, tanaman pisang

merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan relatif mudah sehingga

banyak petani yang mengusahakannya, baik di lahan sawah, lahan kering,

maupun di pekarangan rumah. Sedangkan total produksi terkecil adalah

nanas yaitu sebesar 10 ton.

2. Subsektor Tanaman Perkebunan

Perkebunan merupakan sektor yang mengusahakan tanaman

perkebunan baik tanaman tahunan maupun tanaman semusim.

Tanaman perkebunan mempunyai peranan sebagai salah satu sumber

devisa sektor pertanian, penyedia bahan baku industri sehingga dapat

mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri serta berperan dalam

kelestarian lingkungan hidup. Jenis-jenis komoditi perkebunan di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Produksi Komoditi Perkebunan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Ton)

No. Jenis Komoditi Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kelapa Cengkeh Kapuk Mete Tebu Tembakau Jawa Empon-empon Wijen Lada Kemiri

1.141,83 13,92 531,31 502,40 975,14 171,00 87,59 20,00 1,56 9,05

Jumlah 3.453,8

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2008/2009

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pada tahun 2008

tanaman perkebunan di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki produksi

terbesar adalah kelapa yaitu sebesar 1.141,83 ton. Tanaman perkebunan di

Kabupaten Sukoharjo yang produksinya terkecil adalah lada sebesar 1,56

ton. Potensi yang dimiliki Kabupaten Sukoharjo adalah tersedianya lahan

Page 60: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

yang cukup luas untuk budidaya tanaman perkebunan. Adapun

permasalahan yang dialami oleh petani di Kabupaten Sukoharjo adalah

rendahnya pendidikan petani dan rendahnya permodalan sehingga

produksi perkebunan belum optimal juga kurangnya peran pemerintah

dalam memaksimalkan produksi tanaman perkebunan.

3. Subsektor Peternakan

Peternakan di Kabupaten Sukoharjo dibedakan menjadi tiga

kelompok utama yaitu ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak besar

terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, dan kuda. Jenis ternak kecil

yang diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah kambing, domba, dan

babi. Jenis unggas yang diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah ayam

ras, ayam buras dan itik. Jenis-jenis komoditi peternakan tahun 2008 di

Kabupaten Sukoharjo disajikan dalam Tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 Banyaknya Populasi Ternak di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 (Ekor)

No. Jenis Komoditi Jumlah (Ekor) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kuda Sapi Potong Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Babi Ayam Ras Ayam Buras Itik

134 26.567

612 1.590

37.118 34.162

6.655 2.695.700

697.258 100.858

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2008/2009

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jenis ternak besar

yang banyak diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah sapi potong dan

yang paling sedikit adalah kuda sebesar 134 ekor. Untuk jenis ternak kecil

yang paling banyak diusahakan adalah kambing yaitu 37.118 ekor dan

yang paling sedikit diusahakan adalah babi yaitu 6.655 ekor. Sapi dan

kambing banyak diusahakan karena mudah dalam perawatannya dan

banyaknya permintaan akan daging sapi dan kambing. Sedangkan untuk

Page 61: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

jenis unggas yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Sukoharjo

adalah ayam ras yaitu 2.695.700 ekor. Jenis ayam ras yang diusahakan

adalah ayam Broiler dan Layer. Hal ini karena ayam ras dapat

menghasilkan pendapatan yang tinggi. Sedangkan jenis unggas yang

paling sedikit diusahakan di Kabupaten Sukoharjo adalah itik yaitu

100.858 ekor.

Peternakan di Kabupaten Sukoharjo ini diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan akan protein hewani penduduk Kabupaten Sukoharjo baik

untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun non lokal sehingga dapat

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk di Kabupaten

Sukoharjo. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Sukoharjo diharapkan

selalu mengembangkan strategi dalam pengembangan peternakan meliputi

pengembangan benih unggul, teknologi peternakan dan sebagainya.

4. Subsektor Perikanan

Perikanan di Kabupaten Sukoharjo diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan protein hewani bagi penduduk serta dapat meningkatkan

pendapatan. Banyaknya produksi perikanan darat di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.12

Tabel 4.12 Produksi Perikanan Tahun 2008 di Kabupaten Sukoharjo

No. Produksi Perikanan Produksi (Ton) 1. 2. 3. 4. 5.

Perairan Budidaya Tambak Budidaya Kolam Budidaya Karamba Pembenihan Ikan - BBI - UPR

288.568 0

917.035 302.065

631.000

12.400.764

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2008/2009 Keterangan : BBI : Balai Benih Ikan

UPR : Unit Pembenihan Rakyat Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui Produksi perikanan di

Kabupaten Sukoharjo, yang terdiri dari budidaya ikan dikolam, budidaya

ikan di keramba, perairan umum dan pembenihan ikan melalui BBI dan

UPR. Produksi tertinggi adalah budidaya Pembenihan ikan UPR sebanyak

Page 62: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

12.400.764 ton. Sedangkan produksi terkecil perairan umum sebesar

288.568 ton. Jenis ikan yang di budidaya meliputi ikan tawes, lele, wader,

belut, katak hijau, gabus dan udang.

5. Subsektor Kehutanan

Menurut BPS Kabupaten Sukoharjo tahun 2008, hutan lindung di

Kabupaten Sukoharjo terutama terdapat di Kecamatan Bulu dan

Kecamatan Weru. Selain itu, diharapkan pemanfaatan hasil hutan bukan

hanya pada hasil pokok berupa kayu, tetapi pada hasil ikutan dari budidaya

hutan contohnya karet. Permasalahan klasik dikawasan hutan adalah masih

kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan,

misalnya menanam tanaman semusim di lahan yang erosivitasnya tinggi.

Selain itu juga adanya penebangan liar.

Arah pengembangan subsektor kehutanan di Kabupaten Sukoharjo

adalah pemanfaatan areal hutan secara efektif dan efisien dalam rangka

untuk menanggulangi erosi dan kerusakan lingkungan, serta meningkatkan

produktivitas hasil hutan dengan tanpa menimbulkan kerusakan

lingkungan. Arah pembangunan kehutanan di Kabupaten Sukoharjo adalah

memberikan manfaat bagi kemakmuran rakyat melalui usaha peningkatan

perlindungan hutan dan reboisasi guna menanggulangi tanah kritis,

meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan hutan, peningkatan

cadangan makanan melalui hutan cadangan pangan dan peningkatan

kerjasama dalam pembuatan hutan rakyat.

Page 63: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jumlah Tenaga Kerja Sektor Perekonomian Propinsi Jawa Tengah dan

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004 - 2008

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah tenaga

kerja yang bekerja di sektor perekonomian wilayah Provinsi Jawa Tengah dan

wilayah Kabupaten Sukoharjo antara tahun 2004-2008. Analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Shift-Share.

Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja

(berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan

jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk

berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990).

Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan

internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.

Karena perbedaan dasar pengambilan umur tenaga kerja antara tahun 2004-

2006 dan tahun 2007-2008, maka dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil

yang mendekati nyata analisis data juga dipisah. Untuk mengetahui data

jumlah tenaga kerja umur 10 tahun wilayah Provinsi Jawa Tengah dan

Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2 di bawah ini.

51

Page 64: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Berdasarkan Tabel 5.2 jumlah tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo dari

tahun 2004-2008 terus mengalami peningkatan. Hal itu tidak sebanding dengan

alokasi tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah yang mengalami peningkatan pada

tahun 2004-2005 dan tahun 2006-2007, sedangkan pada tahun 2005-2006 dan

tahun 2007-2008 mengalami penurunan.

Alokasi tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo pada sektor pertanian

terus mengalami penurunan dari tahun 2004-2006, mengalami peningkatan

pada tahun 2006-2007 tetapi kembali mengalami penurunan pada tahun 2007-

2008. Hal ini disebabkan karena hasil panen yang terus menurun menyebabkan

banyak tenaga kerja disektor pertanian beralih ke sektor lain yang lebih

menjanjikan seperti sektor industri, perdagangan, jasa dan keuangan.

B. Perubahan Alokasi Tenaga Kerja Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004 -

2008

Analisis Shift-Share digunakan untuk mengetahui nilai perubahan

tenaga kerja di suatu wilayah. Sumber analisis yang digunakan perubahan

jumlah tenaga kerja tiap sektor perekonomian antara tahun dasar analisis dan

tahun akhir analisis. Data-data tersebut digunakan untuk mengkaji atau

mengidentifikasi sektor atau lapangan usaha yang mendukung pertumbuhan

wilayah.

Analisis Shift-Share menggunakan asumsi bahwa perubahan tenaga

kerja pada suatu wilayah antara tahun dasar analisis dibagi dalam tiga

komponen pertumbuhan yaitu: komponen pertumbuhan nasional (Nij),

komponen pertumbuhan proporsional (Mij), dan komponen keunggulan

kompetitif (Cij). Untuk mengetahui hasil analisis shift-share Kabupaten

Sukoharjo selama periode tahun 2004-2008 sebagai berikut:

Page 65: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 5.3 Hasil Analisis Shift-Share Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2006 No. Lapangan

Usaha N ij % M ij % C ij % D ij %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

A B C D E F G H I

1.209 14 -9

782 281

1.262 182 70

344

1,03 1,03

-1,40 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03

-5.976 74

115 6.349 3.395 1..881

-377 326

2.924

-6,63 19.25 17,68

5,71 13,44

1,58 -2,42 9,97 6,13

-5.709 -469 -106

-1.063 -5.637 -3.180

-635 2.204 6.121

-6,01 -98,89 -16,28 -0,27

-22,39 -2,67 -3,73 90,99 11,83

-10.477 -381

0 6.069

-1.961 -83

-830 2.600 9.390

-11,61 -78,61

0 6,47

-7,92 -0,07 -5,12

101,99 18,99

Jumlah 4.089 7 8.710 65 -8.473 -47 4.326 24

Sumber : Lampiran 7 Ket : A ( Sektor Pertanian), B (Sektor Pertambangan dan Galian), C (Sektor Listrik,

Gas dan Air Bersih), D (Sektor Industri), E (Sektor Kontruksi), F (Sektor Perdagangan), G (Sektor Komunikasi), H (Sektor Keuangan) dan I (Sektor Jasa)

Tabel 5.4 Hasil Analisis Shift-Share Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007-2008

No. Lapangan Usaha

N ij % M ij % C ij % D ij %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

A B C D E F G H I

-4.889 -16

0 -5.342 -1.419 -5.397

-834 -384

-3.709

-5,15 -5,15

0 -5,15 -5,15 -5,15 -5,15 -5,15 -5,15

-2.067 0 0

3.011 -1.443

413 328

1.387 2.273

-2,18 -0,06

0 2,90

-5,24 0,39 2,03

18,61 3,16

-2.330 1.040

0 2.634 2.072 6.057 2.858

-2.507 -6.861

-2,46 343,16

0 2,54 7,53 5,79

17,66 -33,63 -9,53

-9.286 1,024

0 302

-790 1.073 2.352

-1.504 -8.298

-9,79 337,95

0 0,29

-2,87 1,02

14,54 -20,18 -11,53

Jumlah -21.990 -41 3.901 20 2.962 331 -15.127 309

Sumber : Lampiran 13 Ket : A ( Sektor Pertanian), B (Sektor Pertambangan dan Galian), C (Sektor Listrik,

Gas dan Air Bersih), D (Sektor Industri), E (Sektor Kontruksi), F (Sektor Perdagangan), G (Sektor Komunikasi), H (Sektor Keuangan) dan I (Sektor Jasa)

Kabupaten Sukoharjo merupakan wilayah yang terletak di Propinsi

Jawa Tengah. Perekonomian Kabupaten Sukoharjo tersusun atas Sembilan

sektor yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan galian, sektor industri,

sektor listruk, gas dan air bersih, sektor kontruksi, sektor perdagangan, sektor

keuangan dan sektor jasa. Untuk mengetahui potensi kesembilan sektor

perekonomian tersebut dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo

dapat dilihat pada Tabel 5.3 (Tahun 2004-2006) dan Tabel 5.4 (Tahun 2007-

2008).

Hasil analisis shift-share Kabupaten Sukoharjo menunjukkan

Komponen pertumbuhan nasional (Nij) memberikan pengaruh positif terhadap

peningkatan alokasi tenaga kerja sebesar 4.089 jiwa atau 7% terhadap alokasi

Page 66: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Peningkatan ini terjadi pada semua

sektor kecuali sektor listrik, gas dan air bersih. Peningkatan alokasi tenaga

kerja terbesar pada sektor perdagangan sebesar 1.217 jiwa atau 1,03% dan

alokasi tenaga kerja dalam jumlah terkecil pada sektor pertambangan dan

galian sebesar 14 jiwa atau 1,03%. Kondisi ini menunjukkan komponen

pertumbuhan alokasi tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo cukup memberikan

pengaruh positif terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah.

Sedangkan komponen pertumbuhan Propinsi Jawa Tengah tahun 2007-2008

mempunyai pengaruh negatif terhadap peningkatan alokasi tenaga kerja di

Kabupaten Sukoharjo sebesar 21.990 jiwa, yang berarti bahwa Sembilan sektor

perekonomian di Kabupaten Sukoharjo selama tahun 2007-2008 mengalami

penurunan dalam menyerap tenaga kerja jika dibandingkan penyerapan tenaga

kerja di Propinsi Jawa Tengah.

Demikian juga komponen pertumbuhan proporsional (Mij) Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 2004-2006 memberi pengaruh yang sangat berarti

terhadap peningkatan alokasi tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo. Hal ini

tercermin dari pengaruh komponen pertumbuhan proporsional (Mij) yang

berpengaruh positif sebesar 8.710 jiwa. Peningkatan komponen pertumbuhan

proporsional ini terjadi pada semua sektor kecuali sektor pertanian dan sektor

komunikasi yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja sebesar 5.976

jiwa dan 377 jiwa. Sedangkan komponen pertumbuhan proporsional

Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-208 juga memberi pengaruh positif terhadap

alokasi tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo sebesar 3.901 jiwa. pertumbuhan

alokasi tenaga kerja tertinggi pada sektor industri sebesar 3.011 jiwa. Nilai 0

pada Sektor Listrik,Gas dan Air Bersih berarti tidak terjadi perubahan alokasi

tenaga kerja baik di Kabupaten Sukoharjo maupun Propinsi Jawa Tengah.

Sebaliknya komponen pengaruh keunggulan kompetitif (Cij) Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 2004-2006 memberi pengaruh negatif terhadap alokasi

tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo, dimana pertumbuhan alokasi tenaga

kerja Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih lambat sebesar 8.473 jiwa.

Penurunan ini terjadi pada semua sektor kecuali sektor keuangan dan jasa. Hal

Page 67: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

ini mengidentifikasikan bahwa kedua sektor tersebut adalah sektor-sektor yang

memiliki keunggulan kompetitif dibanding sektor yang sama di Kabupaten

Sukoharjo dan Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan komponen keunggulan

kompetitif (Cij) Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-2008 menunjukkan

pengaruh positif terhadap alokasi tenaga kerja sebesar 2.962 jiwa. Alokasi

terbesar pada sektor perdagangan sebesar 6.057 jiwa.

Tabel 5.3 menunjukkan perubahan alokasi tenaga kerja di Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 2004-2006 menunjukkan nilai positif, yang ditandai

dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terserap disetiap sektor

perekonomian Kabupaten Sukoharjo sebesar 4.326 jiwa atau 24 %. Sektor

perekonomian yang mengalami peningkatan alokasi tenaga kerja terjadi pada

sektor industri, sektor keuangan dan sektor jasa. Dengan peningkatan alokasi

tenaga kerja yang terbesar pada sektor jasa sebesar 9.390 jiwa atau 18,99%.

Sedangkan Nilai perubahan alokasi tenaga kerja selama tahun 2007-2008 di

Kabupaten Sukoharjo menunjukkan nilai negatif yang berarti bahwa telah

terjadi penurunan alokasi tenaga kerja sebesar 15.127 jiwa. sektor yang

mengalami paling banyak penurunan alokasi tenaga kerja adalah sektor

pertanian sebesar 9.286 jiwa. Sedangkan sektor yang paling besar

meningkatkan alokasi tenaga kerja adalah sektor komunikasi yaitu sebesar

2.352 jiwa.

a. Sektor Pertanian

Sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo berdasarkan analisis Shift

Share tahun 2004-2006 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Berdasarkan

Tabel 5.3 pengaruh komponen pertumbuhan (Nij) sektor ini mempunyai

kontribusi positif dalam peningkatan alokasi tenaga kerja sebesar 1.209 jiwa

terhadap alokasi tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengaruh

komponen pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai efek negatif, hal ini

menyebabkan pertumbuhan alokasi tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo

tertinggal sebanyak 5.976 jiwa atau pertumbuhan sektor pertanian dalam sisi

tenaga kerja tumbuh relatif lebih lambat dibandingkan pertumbuhan sektor

sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

Page 68: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor pertanian

mempunyai efek negatif sebesar 5.709 jiwa, dimana sektor pertanian tidak

memiliki daya saing yang baik terhadap sektor yang sama di daerah lain.

Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor pertanian menunjukkan jumlah yang

negatif sebanyak 10.477 jiwa yang mempunyai arti bahwa pertumbuhan

sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo relatif lebih lambat dibanding

pertumbuhan tenaga kerja sektor sejenis ditingkat nasional.

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa nilai pertumbuhan

nasional (Nij) tahun 2007-2008 mempunyai pengaruh negatif, hal ini berarti

alokasi tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 4.889 tenaga kerja

terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengaruh

komponen pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai pengaruh negatif,

hal ini menyebabkan pertumbuhan alokasi tenaga kerja Kabupaten

Sukoharjo tertinggal sebanyak 2,067 jiwa atau pertumbuhan sektor

pertanian dalam sisi tenaga kerja tumbuh lebih lambat dibanding sektor

sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengaruh keunggulan

kompetitif (Cij) mempunyai pengaruh negatif, dimana pertumbuhan tenaga

kerja Kabupaten Sukoharjo lebih lambat sebanyak 2.330 jiwa dibandingkan

sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah keseluruhan (Dij),

sektor pertanian tahun 2007–2008 menunjukkan jumlah yang negatif

sebanyak 9.286 jiwa yang mempunyai arti bahwa pertumbuhan sektor

pertanian di Kabupaten Sukoharjo relatif lebih lambat dibanding

pertumbuhan tenaga kerja sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

b. Sektor Pertambangan dan Galian

Berdasarkan Tabel 5.3 Sektor pertambangan dan galian Kabupaten

Sukoharjo berdasarkan analisis Shift-Share tahun 2004-2006 dipengaruhi

oleh beberapa komponen. Pengaruh komponen pertumbuhan (Nij) sektor ini

mempunyai kontribusi positif dalam menyumbang tenaga kerja yaitu

sebesar 14 jiwa terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah.

Sedangkan pengaruh komponen pertumbuhan proporsional (Mij)

mempunyai efek positif, hal ini menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja

Page 69: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Kabupaten Sukoharjo unggul sebanyak 74 tenaga kerja atau pertumbuhan

sektor pertambangan dan galian dalam sisi tenaga kerja tumbuh relatif lebih

cepat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor tersebut

mempunyai efek negatif, dimana pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten

Sukoharjo lebih lambat sebanyak 469 jiwa dibandingkan dengan

pertumbuhan sektor sejenis di tingkat Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah

keseluruhan (Dij), sektor pertambangan dan galian menunjukkan jumlah

yang negatif sebanyak 381 jiwa yang mempunyai arti bahwa pertumbuhan

sektor pertambangan dan galian di Kabupaten Sukoharjo mempunyai

alokasi tenaga kerja relatif lebih lambat dibanding pertumbuhan tenaga kerja

sektor sejenis ditingkat Propinsi Jawa Tengah.

Sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Sukoharjo

berdasarkan analisis Shift Share tahun 2007-2008 yang mempengaruhi

adalah komponen efek pertumbuhan (Nij), sektor ini mempunyai kontribusi

yang negatif, yang berarti mengalami penurunan dalam alokasi tenaga kerja

sebanyak 16 jiwa terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah.

Sedangkan pengaruh komponen pertumbuhan proporsional (Mij) tidak

mempunyai efek apapun terhadap sektor sejenis di tingkat nasional.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor pertambangan dan

galian memperlihatkan efek positif, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan

tenaga kerja sektor ini di Kabupaten Sukoharjo berkembang lebih cepat

sebanyak 1.040 jiwa dibandingkan dengan sektor yang sejenis pada tingkat

Propinsi Jawa Tengah. Secara keseluruhan (Dij), sektor ini menunjukkan

kenaikan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 1.024 jiwa

terhadap sektor sejenis di tingkat Propinsi Jawa Tengah. Hal ini berarti

bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor ini di Kabupaten Sukoharjo tumbuh

lebih cepat daripada sektor yang sama pada tingkat Propinsi Jawa Tengah.

c. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten Sukoharjo berdasarkan

analisis Shift-Share tahun 2004-2006 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Page 70: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pengaruh komponen pertumbuhan (Nij) sektor ini mempunyai kontribusi

negatif, dimana pertumbuhan tenaga kerja lebih lambat sebesar 9 jiwa

terhadap alokasi tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengaruh

komponen pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai efek positif, hal ini

menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo unggul

sebanyak 115 jiwa atau pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih dalam

sisi tenaga kerja tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan pertumbuhan

sektor listrik, gas, dan air bersih di Propinsi Jawa Tengah. Pengaruh

komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor tersebut mempunyai efek

negatif, dimana pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo lebih

lambat sebanyak 106 jiwa dibandingkan dengan pertumbuhan sektor sejenis

di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor listrik, gas

dan air bersih menunjukkan nilai 0. Hal ini mempunyai arti bahwa

pertumbuhan tenaga kerja sektor listrik, gas dan air bersih di Kabupaten

Sukoharjo tidak mengalami perubahan dalam mengalokasikan tenaga kerja

dibanding sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan Tabel 5.4 hasil analisis shift-share Kabupaten Sukoharjo

tahun 2007-2008 nilai komponen pertumbuhan nasional (Nij), komponen

pertumbuhan proporsional (Mij), keunggulan kompetitif (Cij) dan

komponen pertumbuhan wilayah (Dij) menunjukkan nilai 0. Hal ini berarti

sektor listrik, gas dan air bersih di Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-2008

tidak mengalami perubahan dalam mengalokasikan tenaga kerja

dibandingkan sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

d. Sektor Industri

Berdasarkan analisis Shift-Share pada sektor industri Kabupaten

Sukoharjo tahun 2004-2006 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Berdasarkan pengaruh komponen efek pertumbuhan (Nij) menunjukkan

kontribusi yang positif dengan kontribusi tenaga kerja sebanyak 782 jiwa

terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Kemudian pengaruh

komponen pertumbuhan proporsional (Mij) menunjukkan kontribusi yang

positif, yang mengindikasikan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten

Page 71: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Sukoharjo meningkat sebanyak 6.349 jiwa terhadap pertumbuhan tenaga

kerja Propinsi Jawa Tengah. Untuk pengaruh komponen keunggulan

kompetitif (Cij) sektor ini memberikan kontribusi negatif, dimana

pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo lebih lambat sebanyak

1.063 jiwa terhadap sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah

keseluruhan (Dij) sektor ini memberi kontribusi positif sebanyak 6.069 jiwa

atau pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat

dibanding alokasi tenaga kerja sektor industri Propinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan analisis Shift-Share pada sektor industri Kabupaten

Sukoharjo tahun 2007-2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Berdasarkan pengaruh komponen efek pertumbuhan nasional (Nij)

menunjukkan kontribusi yang negatif sebanyak 5.342 jiwa terhadap alokasi

tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Kemudian pengaruh komponen

pertumbuhan proporsional (Mij) menunjukkan kontribusi yang positif, hal

ini menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo unggul

sebanyak 3.011 jiwa atau pertumbuhan sektor industri dalam sisi tenaga

kerja tumbuh relative lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis

di Propinsi Jawa Tengah. Untuk pengaruh komponen keunggulan kompetitif

(Cij) sektor ini memberikan kontribusi positif, dimana pertumbuhan tenaga

kerja di Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat sebanyak 2.634 jiwa

dibanding sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah

keseluruhan (Dij) sektor ini member kontribusi positif sebanyak 302 jiwa

atau perumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat

dibanding alokasi tenaga kerja sektor industri di Propinsi Jawa Tengah.

e. Sektor Kontruksi

Sektor konstruksi pada perekonomian Kabupaten Sukoharjo

berdasarkan analisis Shift-Share tahun 2004-2006 dipengaruhi oleh

beberapa komponen. Komponen efek pertumbuhan nasional (Nij)

menunjukkan kontribusi positif sebesar 281 jiwa mampu disumbangkan

kepada alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Selanjutnya

komponen pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai efek positif, yang

Page 72: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

berarti sektor ini unggul sebanyak 3.395 jiwa dibandingkan sektor sejenis di

tingkat nasional. Kemudian pengaruh komponen keunggulan kompetitif

(Cij) sektor konstruksi memperlihatkan nilai negatif mengindikasikan

alokasi tenaga kerja sektor kontruksi di Kabupaten Sukoharjo lebih lambat

sebanyak 5.637 jiwa dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama di

Propinsi Jawa Tengah. Secara keseluruhan (Dij) sektor ini menunjukkan

kontribusi negatif dalam menyerap tenaga kerja sejumlah 1.961 jiwa

terhadap sektor sejenis di tingkat nasional. Ini mengindikasikan sektor ini

memberikan kontribusi lebih lambat dalam alokasi tenaga kerja di

Kabupaten Sukoharjo disbanding alokasi tenaga kerja Propinsi Jawa

Tengah.

Berdasarkan analisis Shift-Share pada sektor kontruksi Kabupaten

Sukoharjo tahun 2007-2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Berdasarkan pengaruh komponen efek pertumbuhan nasional (Nij)

menunjukkan kontribusi yang negatif sebanyak 1.419 jiwa terhadap alokasi

tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Kemudian pengaruh komponen

pertumbuhan proporsional (Mij) menunjukkan kontribusi yang negatif, hal

ini menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo tertinggal

sebanyak 1.443 jiwa atau pertumbuhan sektor kontruksi dalam sisi tenaga

kerja tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di

Propinsi Jawa Tengah. Untuk pengaruh komponen keunggulan kompetitif

(Cij) sektor ini memberikan kontribusi positif, dimana pertumbuhan tenaga

kerja di Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat sebanyak 2.072 jiwa

dibanding sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah

keseluruhan (Dij) sektor ini memberi kontribusi negative sebanyak 790 jiwa

atau alokasi tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo lebih lambat dibanding

alokasi tenaga kerja sektor konstriksi di Propinsi Jawa Tengah.

f. Sektor Perdagangan

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa nilai pertumbuhan

nasional (Nij) tahun 2004-2006 mempunyai pengaruh positif, hal ini berarti

alokasi tenaga kerja sektor perdagangan mampu memberikan kontribusi

Page 73: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

sebesar 1.217 jiwa terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah.

Sedangkan pengaruh komponen pertumbuhan proporsional (Mij)

mempunyai pengaruh positif, hal ini menyebabkan pertumbuhan tenaga

kerja Kabupaten Sukoharjo unggul sebanyak 1.881 jiwa atau pertumbuhan

sektor perdagangan dalam sisi tenaga kerja tumbuh lebih cepat dibanding

sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengaruh keunggulan

kompetitif (Cij) mempunyai pengaruh negatif, dimana pertumbuhan tenaga

kerja Kabupaten Sukoharjo lebih lambat sebanyak 3.180 jiwa dibandingkan

sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah keseluruhan (Dij),

sektor pertanian tahun 2004–2006 menunjukkan jumlah yang negatif

sebanyak 83 jiwa yang mempunyai arti bahwa pertumbuhan sektor

perdagangan di Kabupaten Sukoharjo relatif lebih lambat dibanding

pertumbuhan tenaga kerja sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

Sektor perdagangan pada perekonomian Kabupaten Sukoharjo

berdasarkan analisis Shift-Share tahun 2004-2006 komponen pertumbuhan

nasional (Nij) menunjukkan kontribusi negatif sebesar 5.397 jiwa hal ini

berarti alokasi tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 5.397 jiwa

terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan

pengaruh komponen pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai efek

positif, hal ini menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten

Sukoharjo unggul sebanyak 413 jiwa atau pertumbuhan sektor perdagangan

dalam sisi tenaga kerja tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan

pertumbuhan sektor sejenis pada tingkat nasional. Pengaruh komponen

keunggulan kompetitif (Cij) sektor perdagangan mempunyai efek positif

dimana pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat

sebanyak 6.057 jiwa dibandingkan dengan pertumbuhan sektor sejenis di

Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor perdagangan

menunjukkan jumlah yang positif sebanyak 1.073 jiwa yang mempunyai arti

bahwa pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih

cepat dibanding pertumbuhan tenaga kerja sektor sejenis ditingkat Propinsi

Jawa Tengah.

Page 74: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

g. Sektor Komunikasi

Berdasarkan analisis Shift-Share pada sektor Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo tahun 2004-2006 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Berdasarkan pengaruh komponen efek pertumbuhan (Nij) menunjukkan

kontribusi yang positif dengan kontribusi tenaga kerja sebanyak 182 jiwa

terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Kemudian pengaruh

komponen pertumbuhan proporsional (Mij) menunjukkan kontribusi yang

negatif, yang mengindikasikan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten

Sukoharjo tumbuh relatif lebih lambat sebanyak 377 jiwa dibanding

pertumbuhan tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Untuk pengaruh

komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor ini memberikan kontribusi

negatif, dimana pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo lebih

lambat sebanyak 635 jiwa terhadap sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

Untuk jumlah keseluruhan (Dij) sektor ini memberi kontribusi negatif

sebanyak 830 jiwa atau pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo

tumbuh lebih lambat dibanding alokasi tenaga kerja sektor komunikasi

Propinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan analisis Shift-Share pada sektor Komunikasi Kabupaten

Sukoharjo tahun 2007-2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Berdasarkan pengaruh komponen efek pertumbuhan nasional (Nij)

menunjukkan kontribusi negatif sebanyak 834 jiwa terhadap alokasi tenaga

kerja Propinsi Jawa Tengah, hal ini berarti bahwa alokasi tenaga kerja sektor

komunikasi di Propinsi Jawa Tangah mengalami penurunan sebesar 834

jiwa. Kemudian pengaruh komponen pertumbuhan proporsional (Mij)

menunjukkan kontribusi yang positif, hal ini menyebabkan pertumbuhan

tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo meningkat sebanyak 328 jiwa atau

pertumbuhan sektor industri dalam sisi tenaga kerja tumbuh relatif lebih

cepat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

Untuk pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor ini

Page 75: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

memberikan kontribusi positif, dimana pertumbuhan tenaga kerja di

Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat sebanyak 2.858 jiwa dibanding

sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah keseluruhan (Dij)

sektor ini memberi kontribusi positif sebanyak 2.352 jiwa atau perumbuhan

tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat dibanding alokasi

tenaga kerja sektor komunikasi di Propinsi Jawa Tengah.

h. Sektor Keuangan

Sektor Keuangan pada perekonomian Kabupaten Sukoharjo

berdasarkan analisis Shift-Share tahun 2004-2006 dipengaruhi oleh

beberapa komponen. Komponen efek pertumbuhan nasional (Nij)

menunjukkan kontribusi positif sebesar 70 jiwa mampu disumbangkan

kepada alokasi tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Selanjutnya komponen

pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai efek positif, yang berarti sektor

ini unggul sebanyak 326 jiwa dibandingkan sektor sejenis di tingkat

nasional. Kemudian pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor

konstruksi memperlihatkan nilai positif mengindikasikan alokasi tenaga

kerja sektor keuangan di Kabupaten Sukoharjo lebih cepat sebanyak 2.204

jiwa dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah.

Secara keseluruhan (Dij) sektor ini menunjukkan kontribusi positif dalam

menyerap tenaga kerja sejumlah 2.600 jiwa terhadap sektor sejenis di

Propinsi Jawa Tengah. Ini mengindikasikan sektor ini memberikan

kontribusi lebih cepat dalam alokasi tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo

dibanding alokasi tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan analisis Shift-Share pada sektor keuangan Kabupaten

Sukoharjo tahun 2007-2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Berdasarkan pengaruh komponen efek pertumbuhan nasional (Nij)

menunjukkan kontribusi yang negatif sebanyak 384 jiwa terhadap alokasi

tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Kemudian pengaruh komponen

pertumbuhan proporsional (Mij) menunjukkan kontribusi yang positif, hal

ini mengartikan bahwa pertumbuhan tenaga kerja tertinggal sebanyak 1.387

jiwa atau pertumbuhan sektor keuangan dalam sisi tenaga kerja tumbuh

Page 76: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

relatif lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di Propinsi

Jawa Tengah. Untuk pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij)

sektor ini memberikan kontribusi negatif, dimana pertumbuhan tenaga kerja

di Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih cepat sebanyak 2.507 jiwa dibanding

sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah keseluruhan (Dij)

sektor ini member kontribusi negatif sebanyak 1.504 jiwa atau alokasi

tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo lebih lambat dibanding alokasi tenaga

kerja sektor keuangan di Propinsi Jawa Tengah.

i. Sektor Jasa

Sektor Jasa Kabupaten Sukoharjo berdasarkan analisis Shift Share

tahun 2004-2006 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Berdasarkan Tabel

5.3 pengaruh komponen pertumbuhan (Nij) sektor ini mempunyai kontribusi

positif dalam menyumbang tenaga kerja yaitu sebesar 344 jiwa terhadap

alokasi tenaga kerja Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengaruh komponen

pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai efek positif, hal ini

menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo unggul

sebanyak 2.924 jiwa atau pertumbuhan sektor jasa dalam sisi tenaga kerja

tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis

Propinsi Jawa Tengah. Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij)

sektor jasa mempunyai efek positif dimana pertumbuhan tenaga kerja

Kabupaten Sukoharjo tertinggal sebanyak 6.121 jiwa dibandingkan dengan

pertumbuhan sektor sejenis Propinsi Jawa Tengah. Untuk jumlah

keseluruhan (Dij), sektor jasa menunjukkan jumlah yang positif sebanyak

9.390 jiwa yang mempunyai arti bahwa pertumbuhan sektor jasa di

Kabupaten Sukoharjo relatif lebih cepat dibanding pertumbuhan tenaga

kerja sektor sejenis Propinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa nilai pertumbuhan

nasional sektor jasa (Nij) tahun 2007-2008 mempunyai pengaruh negatif,

hal ini berarti alokasi tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 3.709 jiwa

terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan pengaruh

komponen pertumbuhan proporsional (Mij) mempunyai pengaruh positif,

Page 77: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

hal ini menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo

unggul sebanyak 1.387 jiwa atau pertumbuhan sektor jasa dalam sisi tenaga

kerja tumbuh lebih cepat dibanding sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah.

Sedangkan pengaruh keunggulan kompetitif (Cij) mempunyai pengaruh

negatif, dimana pertumbuhan tenaga kerja Kabupaten Sukoharjo lebih

lambat sebanyak 6.861 jiwa dibandingkan sektor sejenis di Propinsi Jawa

Tengah. Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor jasa tahun 2007–2008

menunjukkan jumlah yang negatif sebanyak 8.298 jiwa yang mempunyai

arti bahwa pertumbuhan sektor jasa di Kabupaten Sukoharjo relatif lebih

lambat dibanding pertumbuhan tenaga kerja sektor sejenis di Propinsi Jawa

Tengah.

C. Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan suatu daerah untuk

mengelola sumber daya yang dimiliki dan tersepesialisasi sehingga mampu

bersaing dengan daerah lain. Sehingga berpengaruh terhadap sektor ekonomi

yang akan di kembangkan pada daerah tertentu. (Ropingi, 2004). Keunggulan

kompetitif alokasi tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2008 dapat

dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini.

Tabel 5.5 Keunggulan Kompetitif Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2008

No. Lapangan Usaha 2004-2006 % 2007-2008 % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan dan galian Listrik, gas dan air bersih Industri Konstruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa

-5.710 -469 -106

-1.063 -5.636 -3.180 -635 2.204 6.121

-6,01 -98,89 -16,28 -0,27 -22,39 -2,67 -3,73 90,99 11,83

-2.330 1.040

0 2.634 2.072 6.057 2.858 -2.507 -6.861

-2,46 343,16

0 2,54 7,53 5,79 17,66 -33,63 -9,53

Jumlah -8.473 -47 2.962 331

Sumber : Lampiran 7 dan 13

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa keunggulan kompetitif

dalam mengalokasikan tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006

Page 78: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

menunjukkan nilai negatif sebesar 8.473 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa

Kabupaten Sukoharjo tidak memiliki daya saing yang baik dalam

mengalokasikan tenaga kerja, maka diperlukan perencanaan program dalam

penyediaan lapangan kerja. Sedangkan keunggulan kompetitif alokasi tenaga

kerja Kabupaten Sukoharjo selama tahun 2007-2008 menunjukan pengaruh

positif sebesar 2.962 jiwa atau 331%. Hal ini menunjukkan bahwa di

Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2007-2008 mempunyai daya saing yang baik

dalam menciptakan kesempatan kerja di Kabupaten Sukoharjo. Alokasi tenaga

kerja tertinggi selama tahun 2007-2008 terjadi pada sektor perdagangan

sebesar 6.057 jiwa atau sebesar 5,79%. Nilai keunggulan kopetitif tahun 2007-

2008 menunjukkan kenaikan jumlah keunggulan kompetitif dibanding tahun

2004-2006. Jumlah tenaga kerja tahun 2007-2008 lebih banyak dipada jumlah

tenaga kerja tahun 2004-2006 (Tabel 5.1 dan Tabel 5.2). Kelebihan tenaga

kerja terbesar tahun 2007-2008 adalah sektor perdagangan. Sektor perdagangan

menjadi pilihan menarik masyarakat untuk mengatasi dampak krisis ekonomi

setelah produksi pertanian terus menurun akibat hasil panen yang kurang baik.

Terbukti dari sembilan lapangan usaha yang ada, ternyata cuma sektor

perdagangan yang kontribusinya terus meningkat sejak krisis ekonomi. Bisa

dilihat dari sumbangan terhadap PDRB atas dasar harga konstan (Tabel 4.5).

Sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo selama tahun 2004-2008

tidak mempunyai keunggulan, dalam arti tidak kompeten atau tidak memiliki

daya saing yang baik terhadap alokasi tenaga kerja. Hal ini dibuktikan dengan

hasil analisis shift-share yang menunjukkan nilai keunggulan kompetitif tahun

2004-2006 memberi pengaruh negatif sebesar 5.710 jiwa (-6,01%) dan pada

tahun 2007-2008 juga memberi pengaruh negatif sebesar 2.330 jiwa

(-2,46%). Hal ini disebabkan karena semakin berkurangnya lahan pertanian

dan munculnya industri-industri kecil hingga besar di Kabupaten Sukoharjo

sehingga menyebabkan tenaga kerja sektor pertanian beralih ke sektor lain

yang lebih menjanjikan. Dengan melihat hasil analisis ini, maka perlu

memusatkan pembangunan di sektor pertanian dengan cara memudahkan akses

petani dalam mencukupi kebutuhan usaha taninya sehingga tidak menggeser

Page 79: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

identitas Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu pemasok beras di

Karesidenan Surakarta.

D. Efek Alokasi

Efek Alokasi (A ij) adalah komponen yang menunjukkan tenaga kerja

pada sektor ekonomi disuatu daerah, yang dapat dispesialisasikan dan

mempunyai keunggulan kompetitif, atau sebaliknya. Semakin besar nilai efek

alokasi semakin baik kesempatan kerja yang didistribusikan pada sektor

perekonomian dengan keunggulan masing-masing.Untuk lebih jelasnya efek

alokasi Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan Tabel 5.7

Tabel 5.6 Efek Alokasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2004-2006

No Lapangan Usaha Efek Alokasi

Spesialisasi Keunggulan Kompetitif

Kode

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan dan galian Listrik, gas dan air bersih Industri Konstruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa

-3.054,80-534,89-23,13

-242,48-5.259,85-2.455,44

-577,883.326,955.219,47

50.867,82 540,89 325,55

90.464,51 23.496,65 91.872,65 15.501,59 3.656,30

44.116,07

-0,06 -0,99 -0,07

0 -0,22 -0,03 -0,04 0,91 0,12

1 1 1 - 1 1 1 4 4

Sumber : Lampiran 10 Ket : 1. Tidak Ada Keunggulan Kompetitif dan Ada Spesialisasi 2. Tidak Ada Keunggulan Kompetitif, Tidak Ada Spesialisasi 3. Ada Keunggulan Kompetitif, Tidak Ada Spesialisasi 4. Ada Keunggulan Kompetitif, Ada Spesialisasi

Tabel 5.7 Efek Alokasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007-2008

No Lapangan Usaha Efek Alokasi

Spesialisasi Keunggulan Kompetitif

Kode

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian Pertambangan dan galian Listrik, gas dan air bersih Industri Konstruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa

-1.451,641.030,93

02.186,881.929,514.787,612.728,55

-2.484,32-6.104,32

59.081,15 300,42

0 86.062,95 25.633,29 82.755,01 15.448,08 7.386,37

64.022,01

-0,13 -0,67

0 0,09

-0,29 -0,15 -0,11 -0,47 0,06

1 1 - 4 1 1 1 1 4

Sumber : Lampiran 15 Ket : 1. Tidak Ada Keunggulan Kompetitif dan Ada Spesialisasi 2. Tidak Ada Keunggulan Kompetitif, Tidak Ada Spesialisasi 3. Ada Keunggulan Kompetitif, Tidak Ada Spesialisasi 4. Ada Keunggulan Kompetitif, Ada Spesialisasi

Page 80: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Dilihat dari efek alokasi (allocation effect) tahun 2004-2006 (Tabel 5.6)

di Kabupaten Sukoharjo mempunyai sedikit sektor yang memiliki keunggulan

kompetitif yang potensial dalam meningkatkan alokasi tenaga kerja di

Kabupaten Sukoharjo. Sektor-sektor tersebut hanya terbatas sektor keuangan

dan sektor jasa. Sedangkan untuk mengidentifikasi sektor unggulan dapat

dijelaskan bahwa di Kabupaten Sukoharjo semua sektor perekonomian

merupakan sektor unggulan yang memiliki potensi yang baik dalam

mengalokasikan tenaga kerja pada tiap sektornya. Hal ini bermakna bahwa

sektor keuangan dan sektor jasa adalah sektor yang memiki keunggulan

kompetitif dan spesialisasi dalam mengalokasikan tenaga kerja.

Efek alokasi (allocation effect) tahun 2007-2008 (Tabel 5.7) di

Kabupaten Sukoharjo hanya sektor industri dan sektor jasa yang mermpunyai

keunggulan kompetitif atau daya saing yang baik dalam mengalokasikan

tenaga kerja. Sedangkan semua sektor perekonomian merupakan sektor

unggulan dalam mengalokasikan tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo.

Berdasarkan keterangan diatas dapat diketahui bahwa hanya sektor industri dan

sektor jasa yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi dalam

mengalokasikan tenaga kerja.

Efek alokasi sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006

menunjukan nilai negatif sebesar 3.054,80. Hal ini berarti bahwa sektor

pertanian merupakan sektor yang tidak berpotensi dalam menyumbang

peningkatan alokasi tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo. Walaupun sektor

pertanian tidak mempunyai efek alokasi yang baik, tetapi sektor pertanian

mempunyai nilai spesialisasi positif sebesar 50.867,82 dan nilai keunggulan

kompetitif negatif sebesar 0,06.

Sedangkan kondisi sektor pertanian tahun 2007-2008 mempunyai efek

alokasi yang menunjukkan nilai efek alokasi negatif 1.451,64, spesialisasi

positif 59.081,15 sedangkan nilai keunggulan kompetitif negatif 0,13.

Pernyataan tersebut dipertegas pada tabel 5.6 tabel 5.7 yang menunjukkan nilai

spesialisasi sektor pertanian tahun 2004-2008 menunjukkan nilai positif.

Spesialisasi sektor pertanian yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo ini

Page 81: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah daerah yang menjadikan

sektor pertanian sebagai sektor prioritas atau unggulan untuk menopang

pembangunan wilayah bersangkutan. Hal ini diperkuat dengan relatif masih

tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo

selama lima tahun terakhir dengan rata-rata Rp 837.931,83 juta (Tabel 4.5).

E. Pembahasan

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa

Tengah yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi. Pembangunan

ekonomi di Kabupaten Sukoharjo meliputi sektor pertanian, sektor

pertambangan dan galian, sektor industi, sektor listrik, gas dan air bersih,

sektor kontruksi, sektor perdagangan, sektor keuangan dan sektor jasa. Dari

kesembilan sektor tersebut terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja yang

dialokasikan pada setiap sektornya.

Pembangunan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh banyaknya tenaga

kerja yang terserap pada sektor-sektor perekonomian, jumlah tenaga kerja yang

mengisi sektor-sektor perekonomian tersebut mengindikasikan potensi masing-

masing sektor perekonomian. Semakin banyak jumlah tenaga kerja yang

terserap maka bisa dikatakan bahwa sektor tersebut mempunyai kontribusi

besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah

(Priadi, 2005).

Berhubungan alokasi tenaga kerja pada tiap sektor di Kabupaten

Sukoharjo dapat diketahui oleh beberapa komponen yaitu komponen

pertumbuhan nasional (Nij), komponen pertumbuhan proporsional (Mij),

komponen keunggulan kompetitif (Cij), dari ketiga komponen tersebut dapat

digunakan sebagai dasar untuk mengetahui alokasi tenaga kerja.

Hasil Analisis shift-share komponen pertumbuhan nasional (Nij)

Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006 membawa pengaruh positif bagi

peningkatan alokasi tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo sebesar 4.089 jiwa

terhadap alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Sektor yang mampu

mengalokasikan tenaga kerja tertinggi pada sektor perdagangan sebesar 1.262

jiwa. Sektor pertanian berada pada posisi kedua tertinggi dalam

Page 82: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mengalokasikan tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo terhadap Propinsi Jawa

Tengah sebesar 1.209 jiwa. Sedangkan nilai komponen pertumbuhan nasional

(Nij) tahun 2007-2008 menunjukkan nilai negatif sebesar 21.990 jiwa. Hal ini

berarti bahwa terjadi penurunan alokasi tenaga kerja sebesar 21.990 jiwa

terhadap pengalokasian tenaga kerja di tingkat Propinsi Jawa Tengah. Hampir

semua sektor perekonomian mengalami penurunan dalam mengalokasikan

tenaga kerja. Sektor perekonomian yang paling banyak mengalami penurunan

alokasi tenaga kerja adalah sektor perdagangan sebesar 5.397 jiwa. Kondisi

sektor pertanian menurut nilai komponen pertumbuhan nasional (Nij) tahun

2007-2008 juga mengalami penurunan alokasi tenaga kerja sebesar 4.889 jiwa.

Hal ini berarti bahwa alokasi tenaga kerja sektor pertanian mengalami

penurunan sebesar 4.889 tenaga kerja terhadap penyerapan alokasi tenaga kerja

di Propinsi Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan sektor pertanian di Propinsi Jawa

Tengah sudah bukan lagi sektor utama dalam menyerap tenaga kerja. Tenaga

kerja lebih memilih pekerjaan di sektor lain dari pada menjadi tenaga kerja

sektor pertanian. Dibuktikan dengan menurunya jumlah tenaga kerja Sektor

Petanian tahun 2004-2006 sebesar 20.954 Jiwa, Tahun 2007-2008 juga

mengalami penurunan sebesar 9.286 Jiwa. Perpindah di mungkinkan ke Sektor

Industri dan Perdaganan hal ini di buktikan dengan semakin bertambahnya

jumlah tenaga kerja di Sektor Industri sebesar 17.172 jiwa dan Sektor

Perdagangan sebesar 835 jiwa.(Tabel 5.1 dan Tabel 5.2).

Komponen pertumbuhan proporsional (Mij) Kabupaten Sukoharjo

tahun 2004-2006 menunjukkan nilai positif sebesar 8.710 jiwa. Hal ini berarti

bahwa Kabupaten Sukoharjo unggul lebih cepat sebesar 8.710 jiwa dalam

mengalokasikan tenaga kerja pada semua sektor perekonomian dibandingkan

dengan Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan nilai komponen pertumbuhan

proporsional (Mij) Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-2008 juga menunjukkan

nilai positif sebesar 3.901 jiwa. pada sektor pertanian tahun 2004-2006

menunjukkan nilai negatif sebesar 5.976 jiwa dan tahun 2007-2008 juga

menunjukkan nilai negatif sebesar 2.067 jiwa. Hal ini berarti bahwa sektor

pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2008 tidak terkosentrasi dengan

Page 83: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

baik dan mempunyai pertumbuhan yang lebih lambat dalam mengalokasikan

tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo jika dibanding sektor sejenis di Propinsi

Jawa Tengah. Sektor pertanian menjadi sektor yang lambat dalam

mengalokasikan tenaga kerja, karena dipedesaan sektor pertanian sudah mulai

ditinggalkan terutama para pemuda. Anak-anak muda memilih bekerja di jasa

kemasyarakatan (juru parkir, jualan makanan, menjadi tenaga kerja warung

lesehan, dll) atau disektor selain pertanian (bangunan, transportasi, jasa dan

industri). Sektor pertanian kurang diminati generasi muda karena sektor

pertanian hasilnya kurang menggembirkan dibanding sektor lain, selain itu

pengerjaanya dirasa masih tradisional yang membutuhkan banyak tenaga dan

fikiran.

Komponen keunggulan kompetitif (Cij) Kabupaten Sukoharjo tahun

2004-2006 bernilai negatif sebesar 8.473 jiwa. Pernyataan tersebut berarti

bahwa semua sektor perekonomian di Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih

lambat dalam mengalokasikan tenaga kerja dibanding alokasi tenaga kerja di

Propinsi Jawa Tengah. Nilai komponen keunggulan kompetitif (Cij) tahun

2007-2008 menunjukkan nilai positif, dimana sektor-sektor di Kabupaten

Sukoharjo mempunyai kecepatan untuk mengalokasikan tenaga kerja sebesar

2.962 jiwa dibanding alokasi tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah. Sektor

pertanian tahun 2004-2008 mempunyai nilai negatif. Hal ini berarti bahwa

sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2008 tumbuh lebih

lambat dalam mengalokasikan tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo. Dengan

melihat hasil analisis ini, maka dirasa perlu perencanaan yang lebih baik lagi

seperti pendekatan penyuluhan, pengaturan ulang tata ruang wilayah dan

pembatasan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian. Perencanaan

tersebut bertujuan agar mampu meningkatkan alokasi tenaga kerja disektor

pertanian sehingga tidak menggeser identitas Kabupaten Sukoharjo sebagai

salah satu pemasok beras di Karesidenan Surakarta.

Dari keseluruhan pengaruh komponen tersebut maka dijumlahkan atau

komponen perubahan (Dij) di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006

menunjukkan nilai positif sebesar 4.326 jiwa ini menunjukkan bahwa sektor

Page 84: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

perekonomian di Kabupaten Sukoharjo mampu memberikan kontribusi lebih

cepat dalam mengalokasikan tenaga kerja dibanding alokasi tenaga kerja di

Propinsi Jawa Tengah. Nilai komponen perubahan (Dij) tahun 2007-2008

menunjukkan nilai negatif sebesar 15.127 jiwa, ini bebarti bahwa sumbangan

alokasi tenaga kerja pada semua sektor perekonomian mengalami pertumbuhan

yang sangat lambat dibanding alokasi tenaga kerja ditingkat Propinsi Jawa

tengah. Komponen perubahan sektor pertanian tahun 2004-2008 menunjukkan

nilai negatif, hal ini berarti bahwa alokasi tenaga kerja pada sektor pertanian

tumbuh lebih lambat dibanding sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah.

Penurunan jumlah tenaga kerja yang teralokasi pada sektor pertanian pada

tahun 2004-2008 disebabkan karena beralihnya misi Kabupaten Sukoharjo

dari wilayah agraris menjadi wilayah industri. Hal ini dibuktikan dengan

semakin banyaknya industri-industri yang berdiri di Kabupaten Sukoharjo

mulai industri kecil sampai industri besar, sepeeti halnya PT.Sritek,

PT.Konimex. PT. Damatex.

Jumlah keseluruhan (Dij) sektor pertanian dalam mengalokasikan

tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006 tumbuh relative lebih

lambat dalam mengalokasikan tenaga kerja dibanding pertumbuhan tenaga

kerja sektor sejenis di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan jumlah keseluruhan

perubahan alokasi tenaga kerja sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo tahun

2007-2008 juga mengalami pertumbuhan yang relative lebih lambat. Keadaan

ini didukung dengan sektor pertanian yang sudah tidak diminati generasi muda,

pendapatanya yang tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga

(Rp 37.637,00/hari) dan juga lahan pertanian semakin sempit baik dijual

maupun dibagikan keturunannya.

Nilai keunggulan kompetitif Kabupaten Sukoharjo tidak mempunyai

keunggulan, dalam arti tidak kompeten atau tidak memiliki daya saing yang

baik terhadap alokasi tenaga kerja. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis

shift-share yang menunjukkan nilai keunggulan kompetitif tahun 2004-2006

memberi pengaruh negatif sebesar 5.710 jiwa (-6,01%) dan pada tahun 2007-

2008 juga memberi pengaruh negatif sebesar 2.330 jiwa (-2,46%). Hal ini

Page 85: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

disebabkan karena semakin berkurangnya lahan pertanian (Tabel 2.1) dan

munculnya industri-industri kecil hingga besar di Kabupaten Sukoharjo

sehingga menyebabkan tenaga kerja sektor pertanian beralih ke sektor lain

yang lebih menjanjikan. Selain itu generasi muda juga enggan bekerja di sektor

pertanian. Dengan melihat hasil analisis ini, maka perlu perencanaan yang

lebih baik lagi agar mampu menyerap tenaga kerja disektor pertanian sehingga

tidak menggeser identitas Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu pemasok

beras di Karesidenan Surakarta. Perencaan tersebut antara lain pendekatan

penyuluhan, pengaturan ulang tata ruang wilayah dan pembatasan penggunaan

lahan pertanian menjadi non pertanian

Efek alokasi sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo selama tahun

2004-2006 mempunyai nilai negatif sebesar 3.054,80. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang tidak berpotensi

dalam mengalokasikan tenaga kerja. Penyataan tersebut didukung dengan

adanya keadaan banyaknya petani yang sudah tidak lagi hanya mengandalkan

pendapatan sektor pertanian tapi juga harus mencari pekerjaan sampingan lain

atau beralih menjadi tenaga kerja non pertanian. Upah petani yang rata-rata

hanya Rp 37.637,00/hari, jauh lebih rendah jika dibandingkan upah buruh

industri rata-rata sebesar Rp 41.303,00/hari.(Santoso, 2010) Selain upah yang

rendah yang menyebabkan petani beralih sumber pendapatan ke sektor non

pertanian adalah keadaan cuaca yang sudah tidak dapat lagi diandalkan dan

sulit diramalkan. Alasan lain sektor pertanian tidak mempunyai keunggulan

dalam mengalokasikan tenaga kerja adalah sektor pertanian sendiri bersifat

musiman yang rata-rata dalam satu tahun hanya tiga kali panen sedangkan

tenaga kerja sudah mulai tergantikan dengan mesin pertanian yang lebih efisien

seiring dengan adanya teknologi pertanian yang masuk di Kabupaten

Sukoharjo. Dengan melihat hasil analisis ini, maka perlu perencanaan yang

lebih baik lagi agar mampu menyerap tenaga kerja disektor pertanian sehingga

tidak menggeser identitas Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu pemasok

beras di Karesidenan Surakarta. Perencanaan tersebut antara lain pendekatan

Page 86: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

penyuluhan, pengaturan ulang tata ruang wilayah, pendirian agrowisata dan

pembatasan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian.

Berdasarkan Tabel 5.6 efek alokasi Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-

2006 merupakan sektor yang mempunyai spesialisasi. Spesialisasi sektor

pertanian yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo ini disebabkan karena adanya

kebijakan pemerintah daerah yang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor

prioritas atau unggulan untuk menopang pangan wilayah bersangkutan.

Dibuktikan hingga saat ini tanaman padi Sukoharjo masing menompang

kebutuhan pangan bagi masyarakat Kabupaten Sukoharjo dan masyarakat lain

disekitar Sukoharjo. Hal ini diperkuat dengan relatif masih tingginya kontribusi

sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo selama lima tahun

terakhir dengan rata-rata Rp 837.931,83 juta (Tabel 4.5).

Walaupun sektor pertanian tahun 2004-2006 mempunyai spesialisasi,

tetapi tidak mempunyai keunggulan kompetitif atau daya saing. Hal tersebut

dibuktikan pada Tabel 5.6 yang menunjukkan nilai negatif sebesar 0,06. Hal ini

menunjukkan daya saing sektor petanian dengan daerah lain semakin tidak

kompeten. Dengan luas wilayah 46.666 Ha diusahakan untuk pertanian berupa

tanah sawah seluas 21.178 Ha, tegalan 5.353 Ha, pekarangan 15.627 Ha, kolam

30 Ha, karamba 2,8 Ha, dan perairan umum 921,22 Ha.(Sukoharjo Dalam

Angka 2008-2009). Kabupaten Sukoharjo memiliki potensi yang cukup besar

di dalam pembangunan pertanian yang meliputi tanaman pangan dan

holtikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan yang tercermin dari

keadaan geografis kabupaten Sukoharjo yang memiliki sumber air (Waduk)

yng dapat dimanfaatkan untuk irigasi pertanian dan perikanan. Namun karena

adanya perubahan kebijakan sistem pemerintahan, peningkatan kebutuhan akan

tanah dan ruang maka pembangunan pertanian di Kabupaten Sukoharjo

mengalami daya saing yang kurang bagus.

Perubahan kebijakan sistem pemerintahan di Kabupaten Sukoharjo

yang mengakibatkan kurangnya daya saing sektor pertanian di Kabupaten

Sukoharjo meliputi semakin meningkatnya harga saprodi pertanian yang

meliputi benih, pupuk, pestisida, penggunaan air dan pajak tanah. Selain itu

Page 87: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

dari sisi pendekatan penyuluhan, para penyuluh di Kabupaten Sukoharjo

kurang bekerja dengan baik sehingga menyebabkan para petani mulai kurang

bersemangat mengelola usahataninya karena masalah pertanian yang semakin

komplek tidak segera terselesaikan dan kerugian sebagian besar ditanggung

petani. Masalah lain yang menyebabkan daya saing sektor pertanian semakin

menurun adalah peningkatan kebutuhan tanah dan ruang untuk pembangunan

perumahan, perdagangan, industri, sarana umum dan tempat hiburan.

Pembangunan terbesar terjadi di Kecamatan Grogol (Perumahan, rumah sakit,

sekolah, industri, swalayan dan ruko) Kartosuro (perumahan, swalayan, ruko

dan industri) dan Mojolaban (perumahan, ruko dan industri). Pembangunan

didaerah dikarenakan daerah tersebut dengan Solo. Sehingga menyebabkan

para investor mengembangkan usaha atau mendirikan perumahan didaerah

tersebut. Selain itu juga didukung dengan letak daerah yang strategis juga

didukung keadaan tanah yang subur.

Efek alokasi sektor pertanian tahun 2007-2008 juga bernilai negatif

sebesar 1.451,64. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa sektor pertanian

merupakan salah satu sektor yang tidak berpotensi dalam mendistribusikan

tenaga kerja di sektor pertanian. Keadaan tersebut didukung dengan keadaan

pertanian yang tidak bisa lagi diandalkan pendapatanya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

Hasil analisis efek alokasi tahun 2007-2008 lebih sedikit jika dibanding

nilai efek alokasi tahun 2004-2006 yang bernilai -3.054,80. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sektor pertanian dari tahun 2004-2008 mengalami peningkatan

dalam mengalokasikan tenaga kerja. Keadaan itu didukung dengan adanya

kebijakan pemerintah dalam meningkatkan alokasi tenaga kerja sektor

pertanian dengan cara memberikan berbagai kemudahan kepada petani agar

kembali mengelola usahataninya. Kemudahan tersebut antara lain adanya

subsidi saprodi mulai dari pupuk (ZA, NPK, Urea, SP-36), pestisida dan benih.

Selain itu pemerintah juga memberikan penyuluh pertanian yang mampu

membantu petani dalam menyelesaikan masalah yang telah dihadapi petani.

Selain itu juga teleh didirikan lembaga pertanian yang digunakan sebagai

Page 88: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

acuan untuk permohonan bantuan sarana produksi dan permohonan sarana air

irigasi.

Pada tahun 2007-2008 sektor pertanian memperoleh nilai spesialisasi

positif sebesar 59.081,15. Sektor pertanian merupakan sektor unggulan karena

hasil pertanian padi Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu sebagai

penyandang pangan di Jawa Tengah, sehingga produktivitas padi khususnya

terus di pacu dan selalu dipantau perkembanganya oleh pemerintah daerah

Kabupaten Sukoharjo. Nilai ini juga lebih tinggi jika dibanding dengan nilai

spesialisasi tahun 2004-2006 sebesar 50.867,82. Sehingga dapat diartikan

bahwa sektor pertanian dari tahun 2004-2006 sampai tahun 2007-2008 terus

mengalami peningkatan dalam mengalokasikan tenaga kerja. Keadaan ini di

dukung dengan adanya kebijakan pemerintah daerah dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan petani. Kebijakan tersebut antara lain pemerintah

memberikan subsidi bibit kedelai dan jagung pada musim tanam 2007/2008,

beberapa bantuan traktor untuk petani Sukoharjo dan perbaikan sarana irigasi

di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Dan hasilnya mampu

memuaskan petani, sehingga beberapa petani yang tadinya tidak menggarap

sawah karena keterbatasan modal atau takut rugi sekarang mulai lagi

menggarap usahataninya.

Hasil analisis efek alokasi Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-2008

menunjukkan nilai negatif sebesar 0,13 pada keunggulan kompetitif. Hal ini

menunjukkan bahwa Kabupaten Sukoharjo tahun 2007-2008 tidak mempunyai

daya saing yang baik dalam mengaloksikan tenaga kerja dibanding sektor

pertanian di daerah lain. Hal ini diakibatkan tenaga kerja sektor pertanian ikut

bekerja di sektor non pertanian seperti buruh bangunan untuk mencari

tambahan pendapatan dalam mencukupi kebutuhan keluarga.

Hasil keunggulan kompetitif Kabupaten Sukoharjo tahun 2004-2006

menunjukkan nilai -0,06 dan keunggulan kompetitif Kabupaten Sukoharjo

tahun 2007-2008 menunjukkan nilai -0,13. Keadaan ini menggambarkan

keunggulan kompetitif 2004-2008 mengalami penurunan daya saing dalam

mengalokasikan tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena banyaknya lahan

Page 89: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

sawah yang dialokasikan untuk pembangunan perumahan, ruko dan industri.

Sehingga banyak tenaga kerja yang terserap dalam pembangunan untuk

menambah tambahan pendapatan.

Page 90: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian dan analisis yang

dilakukan mengenai Analisi Alokasi Tanaga Kerja Sektor Pertanian di

Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut :

1. Perubahan alokasi tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo

pada tahun 2004-2006 dan 2007-2008 menunjukan nilai negatif sebesar

10.477 jiwa dan 9.268 jiwa, yang berarti bahwa perubahan alokasi tenaga

kerja sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo relative lebih lambat

dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di tingkat Propinsi Jawa Tengah.

2. Selama periode 2004-2008 sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tidak

mempunyai daya saing atau tidak kompeten dalam meningkatkan alokasi

tenaga kerja.

3. Efek alokasi sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2004-

2008 menunjukan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tidak

ada keunggulan kompetitif tetapi ada spesialisasi.

B. Saran

1. Dari hasil peneletian yang telah dilakukan diketahui bahwa Sektor

Pertanian di Kabupaten Sukoharjo pertumbuhanya lambat, oleh karena itu

disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk lebih

mengembangkan Sektor Pertanian dengan cara perluasan pengembangan

Sektor Pertanian yaitu pendirian agrowisata dan agroindustri.

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Sektor Pertanian di

Kabupaten Sukoharjo tidak mempunyai daya saing, maka perlu adanya

penelitian lanjutan dengan cara menggunakan Analisis Tipologi Klassen

untuk mengetahui pola dan struktur sektor pertanian di suatu daerah,

Analisis Overlay untuk mengidentifikasi sektoral yang unggul baik dari

79

Page 91: ANALISIS ALOKASI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI … · 2013-07-11 · F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

sisi kontribusi maupun pertumbuhanya dan Analisis Gravitasi untuk

meliahat daya tarik dari suatu daerah.

3. Sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo menunjukan tidak adanya daya

saing akan tetapi ada spesialisasi. Disarankan kepada Kabupaten

Sukoharjo dalam pengembangan Sektor Pertanian tidak mengabaikan

sektor pendukungnya, terutama Sektor Perdagangan dan Sektor industri

yang memliki kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja.