47
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang minuman. Dalam melakukan aktivitas usahanya yang sebagai industri minuman yakni tahun 2006 s/d tahun 2010 mengalami peningkatan. Oleh karena itulah perlu adanya analisis rasio keuangan, sehingga dalam penelitian ini lebih ditekankan pada periode tahun pengamatan tahun 2006 s/d tahun 2010. Adapun rasio keuangan pada PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk dapat dilihat melalui perhitungan dibawah ini : 5.1 Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah suatu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga dalam pembahasan ini maka jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah net

Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab ini berisi analisis pengaruh keuangan pt ultramilk dimana bab ini berisi lampiran dan analis keuangan

Citation preview

Page 1: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang

minuman. Dalam melakukan aktivitas usahanya yang sebagai industri minuman yakni

tahun 2006 s/d tahun 2010 mengalami peningkatan. Oleh karena itulah perlu adanya

analisis rasio keuangan, sehingga dalam penelitian ini lebih ditekankan pada periode

tahun pengamatan tahun 2006 s/d tahun 2010.

Adapun rasio keuangan pada PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk dapat dilihat

melalui perhitungan dibawah ini :

5.1 Rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah suatu rasio yang bertujuan untuk mengukur

kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Sehingga dalam pembahasan ini maka jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah

net working capital, rasio lancar (current rasio) dan rasio cepat (quick rasio). Adapun

rasio likuiditas untuk tahun 2006 s/d tahun 2010 adalah sebagai berikut :

a) Net Working Capital

Net Working Capital adalah bertujuan untuk menghitung berapa kelebihan aktiva

lancer di atas utang lancar. Sehingga rasio net working capital untuk tahun 2006

s/d tahun 2010 dapat dihitung sebagai berikut :

Net Working Capital = Aktiva Lancar – Utang Lancar

Page 2: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Dari hasil persamaan tersebut di atas, maka dapat dilakukan perhitungan net

working capital dari tahun 2006 s/d tahun 2010 melalui perhitungan berikut ini :

Net Working Capital 2006 = 421.543.148.031 – 355.875.724.706

= 65.667.423.325

Net Working Capital 2007 = 651.946.694.997 – 232.730.774.018

= 418.215.920.979

Net Working Capital 2008 = 804.960.763.556 – 424.216.545.112

= 380.740.218.444

Net Working Capital 2009 = 813.389.917.761 – 384.341.997.966

= 429.047.919.795

Net Working Capital 2010 = 955.441.890.578 – 477.577.754.724

= 478.384.135.854

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan hasil perhitungan mengenai rasio net

working capital untuk tahun 2006 – 2010 yang dapat dilihat pada tabel 5.1 yaitu

sebagai berikut :

48

Page 3: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.1

Hasil Perhitungan Net Working Capital

Tahun 2006 - 2010

TahunHasil Perhitungan Net Working Capital

(Rp)

2006 65.667.423.325

2007 418.215.920.979

2008 380.740.218.444

2009 429.097.919.795

2010 478.384.135.854

Sumber : Hasil olahan data

Dari tabel 5.1 yakni hasil perhitungan net working capital untuk 5 tahun

terakhir, tampak bahwa untuk tahun 2007, 2009 dan tahun 2010 ternyata nilai net

working capital mengalami kenaikan adanya kenaikan aktiva lancar yang terjadi

dalam 3 tahun terakhir sedangkan tahun 2008 mengalami penurunan karena adanya

kenaikan utang yang terjadi dalam tahun 2008.

b) Rasio Lancar (Current ratio)

Rasio lancar (Current ratio) adalah dimaksudkan untuk membayar utang yang

segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Sehingga ratio lancar untuk tahun

2006 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut :

Aktiva lancar Rasio Lancar = Utang Lancar

49

Page 4: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

421.543.148.031Rasio Lancar 2006 = x 100 %

355.875.724.706

= 1,1845 atau 118,45 %

551.946.694.997Rasio Lancar 2007 = x 100 %

232.730.774.008

= 2,3716 atau 237,16 %

804.960.763.556Rasio Lancar 2008 = x 100 %

424.216.545.112

= 1,8975 atau 189,75 %

813.389.917.761Rasio Lancar 2009 = x 100 %

384.341.997.966

= 2,1163 atau 211,63 %

955.441.890.578Rasio Lancar 2010 = x 100 %

477.557.754.724

= 2,00 atau 200 %

Berdasarkan hasil perhitungan mengenai rasio lancar untuk tahun 2006 s/d

tahun 2010 yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2006 setiap Rp. 1,- utang lancar

dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar 1,1845 atau 118,45 %, tahun 2007 sebesar

2,3716 atau 237,16 %, tahun 2008 sebesar 1,8975 atau 189,75 %, tahun 2009 sebesar

2,1163 atau 211,63 % dan tahun 2010 sebesar 2,00 atau 200 %.

Dari hasil perhitungan tersebut di atas maka besarnya peningkatan rasio lancar

untuk tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat dilihat melalui tabel 5.2 berikut ini :

50

Page 5: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.2

Perkembangan Current Ratio (Rasio Lancar)

Tahun 2006 s/d Tahun 2010

TahunCurrent Ratio Peningkatan Current

(%) Ratio (%)2006 118,45 -2007 237,16 118,712008 189,75 -47,412009 211,63 21,882010 200 -11,63

Rata-rata 191,40 20,39Sumber : Hasil olahan data

Tabel 5.2 yakni perkembangan rasio lancar (current ratio) dalam tahun

2006 – 2010 maka rata-rata rasio lancar pertahun meningkat sebesar 191,40%. Hal ini

dapat dilihat bahwa untuk tahun 2007 rasio lancar meningkat yang cukup tajam

karena adanya kenaikan jumlah aktiva lancar, sedangkan tahun 2008 menurun sebab

adanya kenaikan utang lancar, sedangkan tahun 2009 rasio lancar meningkat yang

disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah aktiva lancar dan tahun 2010 menurun

sebab jumlah aktiva lancar meningkat.

c) Acid Test Ratio (Quick Ratio)

Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-

kewajiban atau utang lancar dengan aktiva yang lebih likuid. Sehingga rasio cepat

untuk tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut :

Aktiva Lancar - PersediaanQuick Ratio = x 100 %

Utang Lancar

51

Page 6: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

421.543.148.031 – 147.844.571.046 Quick Ratio 2006 = x 100 %

355.875.724.706

= 0,7690 atau 76,90%

551.846.694.997 – 291.483.008.089 Quick Ratio 2007 = x 100 %

232.730.774.018

= 1,1187 atau 111,87%

804.960.763.556 – 284.292.916.789 Quick Ratio 2008 = x 100 %

424.216.545.112

= 1,2227 atau 122,27%

813.389.917.761 – 383.588.600.255 Quick Ratio 2009 = x 100 %

384.341.997.966

= 1,1182 atau 111,82%

955.441.890.578 – 357.743.682.574 Quick Ratio 2010 = x 100 %

477.577.754.724

= 1,2515 atau 125,15%

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan melalui tabel dibawah ini :

52

Page 7: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.3

Besarnya Pertumbuhan Quick Ratio

Tahun 2006 – 2010

TahunRasio Cepat (Quick Ratio) Pertumbuhan

(%) (%)

2006 76,90 -

2007 111,87 34,97

2008 122,27 140,40

2009 111,82 -10,45

2010 125,15 13,33

Rata-rata Peningkatan (%) 12,06

Sumber : Hasil olahan data

Tabel 5.3 yaitu pertumbuhan rasio cepat (tahun 2006 s/d tahun 2010) maka

rata-rata rasio cepat pertahun nampak sebesar 12,06%. Hal ini dapat dilihat untuk

tahun 2007 rasio cepat nampak sebesar 34,97%, hal ini disebabkan karena adanya

kenaikan dalam jumlah aktiva yang likuid, sedangkan dalam tahun 2008 rasio cepat

(quick ratio) meningkat, karena jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan

meningkat cukup tinggi, selanjutnya untuk tahun 2009 rasio cepat menurun karena

jumlah hutang lancar menurun. Sedangkan untuk tahun 2010 rasio cepat meningkat

karena adanya kenaikan aktiva yang likuid dalam perusahaan.

5.2 Ratio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah suatu rasio untuk mengukur seberapa efektivitas

perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya, sehingga rasio aktivitas

untuk tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut :

53

Page 8: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

1. Rasio perputaran piutang (Receivable Turnover)

Rasio perputaran piutang adalah menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang.

Adapun rasio perputaran piutang dapat ditentukan sebagai berikut :

Penjualan Rasio perputaran piutang =

Piutang rata-rata

835.229.966.049Rasio perputaran piutang 2006 =

116.880.980.697

= 7,15 x

1.126.799.918.436Rasio perputaran piutang 2007 =

136.538.097.684

= 8,25 x

116.880.980.697 + 156.195.214.670 Piutang rata-rata = = 136.538.097.684 2

1.362.606.580.492 Rasio perputaran piutang 2008 =

152.657.575.882

= 8,92 x

156.195.214.670 + 149.119.937.094Piutang rata-rata = = 152.657.575.882 2

1.613.927.991.404Rasio perputaran piutang 2009 =

162.356.884.584

= 9,94 x

54

Page 9: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

149.119.937.094 + 175.593.832.074Piutang rata-rata = = 162.356.884.584 2

1.404.945.733.980 Rasio perputaran piutang 2010 = 183.254.288.117

= 7,67 x

175.593.832.074 + 190.914.744.160Piutang rata-rata = = 183.254.288.117 2

Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil perkembangan perputaran aktiva

yaitu sebagai berikut :

Tabel 5.4

Hasil Perkembangan Perputaran Piutang

Tahun 2006 s/d Tahun 2010

TahunPerputaran Piutang

(dalam kali)

Perkembangan

(dalam kali)

2006 7,15 x -

2007 0,25 x 1,10 x

2008 8,92 x 0,67 x

2009 9,94 x 1,02 x

2010 7,67 x -2,27 x

Rata-rata peningkatan (penurunan) 0,13 x

Sumber : Hasil olahan data

Berdasarkan tabel 5.4 yakni perkembangan perputaran piutang yang terjadi

selama 5 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa perputaran piutang untuk tahun

2007 – 2009 mengalami kenaikan, faktor yang menyebabkan adanya kenaikan dalam

55

Page 10: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

perputaran piutang karena adanya kenaikan penjualan untuk 3 tahun terakhir

sedangkan tahun 2010 mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena adanya

penurunan penjualan yang terjadi selama tahun 2010.

2. Rasio perputaran persediaan (Inventory Turnover)

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus

produksi normal., yang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Harga Pokok PenjualanRasio perputaran persediaan =

Rata-rata persediaan

583.343.412.477 Rasio perputaran persediaan 2006 =

147.844.571.046

= 3,95 x

804.228.233.740Rasio perputaran persediaan 2007 =

219.663.789.568 *)

= 3,66 x

147.844.571.046 + 291.483.008.089 Persediaan rata-rata = = 219.663.789.568 2

1.101.875.796.134 Rasio perputaran persediaan 2008 = 287.887.962.439

= 3,82 x

291.483.008.089 + 284.292.916.789Persediaan rata-rata = = 287.887.962.439 2

56

Page 11: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

1.192.033.121.119Rasio perputaran persediaan 2009 = 333.940.768.522

= 3,57 x

284.292.916.789 + 383.588.600.255Persediaan rata-rata = = 333.940.768.522 2

987.349.46.901Rasio perputaran persediaan 2010 = 370.666.151.415

= 2,66 x

383.588.620.255 + 357.743.682.574Persediaan rata-rata = = 370.666.151.415 2

Berdasarkan hasil perhitungan rasio perputaran persediaan, akan dapat

disajikan melalui tabel 5.5 yaitu sebagai berikut :

Tabel 5.5

Hasil Perhitungan Perputaran Persediaan

Untuk Tahun 2007 s/d Tahun 2010

TahunPerputaran Persediaan

(dalam kali)

Perkembangan Perputaran

Persediaan (dalam kali)

2006 3,95 -

2007 3,66 -0,29

2008 3,82 0,16

2009 3,57 -0,25

2010 2,66 -0,91

Rata-rata Peningkatan -0,32

Sumber : Hasil olahan data

57

Page 12: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.5 yakni hasil perhitungan perputaran persediaan yang sebagaimana

telah diuraikan, nampak bahwa untuk tahun 2007, 2009 – 2010 terjadi penurunan

selama 3 tahun terakhir, faktor yang menyebabkan terjadi penurunan sebab adanya

kenaikan HPP. Sedangkan untuk tahun 2008 mengalami kenaikan sebab adanya

kenaikan rata-rata persediaan terjadi selama tahun 2010.

3. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)

Rasio ini mengukur perputaran dari semua asset yang dimiliki perusahaan,

dengan rumu :

Penjualan BersihPerputaran Total Aktiva = ------------------------ Total Aktiva

835.229.966.049Perputaran total aktiva 2006 = --------------------------- 1.249.080.371.256

= 0,67 x

1.126.799.918.436Perputaran total aktiva 2007 = --------------------------- 1.362.829.538.011

= 0,83 x

1.362.606.580.492 Perputaran total aktiva 2008 = -------------------------- 1.718.997.392.028

= 0,79 x

1.613.927.991.404 Perputaran total aktiva 2009 = -------------------------- 1.732.701.994.634

= 0,93 x

58

Page 13: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

1.404.945.733.980 Perputaran total aktiva 2010 = -------------------------- 2.006.595.762.260

= 0,70 x

Untuk lebih jelasnya akan dapat disajikan melalui tabel berikut ini, yaitu

sebagai berikut :

Tabel 5.6

Hasil Perhitungan Perputaran Total Aktiva

Tahun 2006 – 2010

TahunPerputaran Aktiva

(dalam kali)

Perkembangan

(kali)

2006 0,67 -

2007 0,83 0,16

2008 0,74 -0,09

2009 0,93 0,19

2010 0,70 -0,23

Rata-rata Peningkatan 0,008

Sumber : Hasil olahan data

Dari tabel 5.6 yakni hasil perhitungan perputaran aktiva untuk 5 tahun

terakhir (tahun 2006 – 2010) terlihat bahwa rata-rata perputaran aktiva pertahun

meningkat sebesar 0,008 x. Hal ini dapat dilihat bahwa untuk tahun 2007 dan 2010

mengalami kenaikan dimana disebabkan karena adanya peningkatan total aktiva

selama 3 tahun terakhir, sedangkan untuk tahun 2008 dan 2010 perputaran aktiva

menurun, hal ini disebabkan karena adanya penurunan penjualan.

59

Page 14: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

5.3 Rasio Leverage

Rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai

seberapa jauh aktiva perusahaan dapat dibiayai dengan utang. Adapun yang termasuk

dalam rasio leverage dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Rasio total utang terhadap total aktiva

Ratio total utang terhadap total aktiva dimaksudkan untuk mengukur berapa besar

bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan hutang. Sehingga rasio total

hutang dan total aktiva dapat dihitung sebagai berikut :

Total hutangRasio total utang =

Total harta

433.176.977.307 Rasio total utang 2006 = -------------------------- x 100% 1.249.080.371.258

= 0,3467 atau 34,67%

530.491.711.953 Rasio total utang 2007 = -------------------------- x 100% 1.362.829.538.011

= 0,3891 atau 38,91%

582.346.892.443 Rasio total utang 2008 = -------------------------- x 100% 1.718.997.392.078

= 0,3387 atau 33,87%

538.164.224.542Rasio total utang 2009 = -------------------------- x 100% 1.732.701.994.634

= 0,3105 atau 31,05%

60

Page 15: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

705.472.336.001 Rasio total utang 2010 = -------------------------- x 100% 2.006.595.762.260

= 0,3515 atau 35,15%

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan hasil perhitungan rasio total utang

untuk tahun 2007 – 2010 yaitu sebagai berikut :

Tabel 5.7

Hasil Perhitungan Rasio Utang

Tahun 2006 - 2010

TahunRasio Utang

(%)

Perkembangan

(%)

2006 34,67 -

2007 38,91 4,24

2008 33,87 -5,04

2009 31,05 -2,82

2010 35,15 4,10

Rata-rata Peningkatan (%) 0,12

Sumber : Hasil olahan data

Dari tabel 5.7 yakni rasio utang khususnya pada PT Ultrajaya Milk Industry,

Tbk. maka perkembangan rasio utang untuk tahun 2007 dan 2010 meningkat

karena adanya kenaikan total aktiva untuk tahun 2007 dan 2010. Kemudian untuk

tahun 2008 dan 2009 mengalami kenaikan rasio utang, faktor yang menyebabkan

adanya kenaikan rasio utang karena adanya kenaikan jumlah utang yang terjadi dalam

tahun 2008 dan 2009.

61

Page 16: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

2. Ratio Debt to Equity

Rasio ini menghitung perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal

sendiri, sehingga rasio debt equity dapat dihitung sebagai berikut :

Utang Jangka PanjangDebt to equity =

Modal Sendiri

70.712.428.813 Debt to equity 2006 = ----------------------- x 100%

814.798.910.791

= 0,0867 atau 8,67%

274.092.900.000Debt to equity 2007 = ------------------------- x 100%

831.156.954.996

= 0,3297 atau 32,97%

143.179.109.760 Debt to equity 2008 = ------------------------- x 100%

1.135.323.298.598

= 0,1261 atau 12,61%

137.838.188.702 Debt to equity 2009 = -------------------------- x 100%

1.191.583.178.276

= 0,1156 atau 11,56%

116.754.519.638Debt to equity 2010 = -------------------------- x 100%

1.409.023.787.864

= 0,0828 atau 8,28%

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan melalui tabel 5.8 yaitu sebagai berikut :

62

Page 17: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.8

Hasil Perhitungan Rasio Debt to Equity

Tahun 2006 – 2010

TahunRasio Debt to Equity

(%)

Perkembangan

(%)

2006 8,67 -

2007 32,97 24,30

2008 12,61 -20,36

2009 11,56 -1,05

2010 8,28 -3,28

Sumber : Hasil olahan data

Dari tabel 5.8 yakni hasil perhitungan rasio debt to equity, nampak bahwa

dalam tahun 2007 mengalami kenaikan karena adanya kenaikan modal (ekuitas),

sedangkan tahun 2008 s/d 2010 menurun, faktor yang menyebabkan terjadinya

penurunan khususnya dalam 3 tahun terakhir sebab utang jangka panjang mengalami

kenaikan dari tahun ketahun.

3. The debt to Total Capitalization

Rasio ini mengukur berapa bagian utang jangka panjang yang terdapat di dalam

modal jangka panjang perusahaan, sehingga rasio utang jangka panjang terhadap

ekuitas untuk tahun 2006 s/d tahun 2010 dapat ditentukan melalui perhitungan

dibawah ini :

Hutang jangka panjang The debt to Total Capitalization =

Utang jangka panjang + modal

63

Page 18: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

70.712.428.813 The debt to Total Capitalization 2006 = ------------------------ 100 % 885.511.339.604

= 0,079 atau 7,9 %

274.092.900.000 The debt to Total Capitalization 2007 = ------------------------- x 100 % 1.105.249.854.996

= 0,2479 atau 24,79 %

143.179.109.760The debt to Total Capitalization 2008 = -------------------------- x 100 % 1.278.502.708.358

= 0,11198 atau 11,98 %

137.838.188.702 The debt to Total Capitalization 2009 = ------------------------- 1.329.421.366.978

= 0,1036 atau 10,36 %

116.754.519.638The debt to Total Capitalization 2010 = ------------------------- x 100 % 1.525.778.307.002

= 0,0765 atau 7,65 %

Untuk lebih jelasnya akan dapat disajikan melalui tabel berikut ini :

64

Page 19: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.9

Hasil Perhitungan The Debt to Total Capitalization

Tahun 2006 - 2010

TahunRasio The Debt to Total Capitalization

(%)

Pertumbuhan

(%)

2006 7,9 -

2007 24,79 16,89

2008 11,98 -12,01

2009 10,36 -1,62

2010 7,65 -2,71

Rata-rata Peningkatan 0,1375

Sumber : Hasil olahan data

Berdasarkan tabel 5.9 yakni hasil perhitungan rasio, yang menunjukkan

bahwa untuk tahun dalam 3 tahun terakhir yakni tahun 2008 – 2010 mengalami

penurunan. Faktor yang menyebabkan adanya penurunan karena adanya penurunan

utang jangka panjang yakni untuk tahun 2008 s/d tahun 2010.

5.4 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan

keputusan mengenai laba operasional. Sehingga perhitungan rasio profitabilitas dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin yaitu mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan

volume penjualan.

65

Page 20: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Laba KotorGross Profit Margin =

Penjualan

251.886.553.572Gross Profit Margin 2006 = x 100 %

835.229.966.049

= 0,3015 atau 30,15 %

322.571.684.696Gross Profit Margin 2007 = x 100 %

1.126.799.918.436

= 0,2862 atau 28,62 %

260.730.784.358Gross Profit Margin 2008 = x 100 %

1.362.606.580.492

= 0,1913 atau 19,13 %

421.894.870.285Gross Profit Margin 2009 = x 100 %

1.613.927.991.404

= 0,2614 atau 26,14%

417.596.327.079Gross Profit Margin 2010 = x 100 %

1.404.945.733.980

= 0,2972 atau 29,72 %

Berdasarkan hasil perhitungan margin laba bersih selama 5 tahun terakhir

yang menunjukkan bahwa margin laba bersih untuk tahun 2006 sebesar 30,15 %,

tahun 2007 sebesar 28,62 %, tahun 2008 sebesar 19,13 %, tahun 2009 sebesar

26,14 % dan tahun 2010 sebesar 29,72 %. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan

melalui tabel 5.10 berikut ini :

66

Page 21: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.10

Hasil Perkembangan Rasio Gross Profit Margin

Tahun 2006 s/d Tahun 2010

TahunGross Profit Margin

(%)

Peningkatan

(%)

2006 30,15 -

2007 28,62 -1,53

2008 19,13 -9,15

2009 16,14 7,01

2010 29,72 3,58

Sumber : Hasil olahan data

Berdasarkan tabel 5.10 yakni hasil peningkatan rasio gross profit margin,

yang menunjukkan bahwa dalam 2 tahun terakhir (tahun 2007 dan tahun 2008) terjadi

penurunan yang disebabkan karena naiknya harga pokok penjualan sedangkan tahun

2009 – 2010 meningkat karena adanya kenaikan pendapatan usaha.

2. Net Profit Margin

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

sesudah pajak. Rumus yang digunakan yaitu :

Laba Bersih sesudah PajakNet Profit Margin = ------------------------------------- x 100% Penjualan

14.731.717.256 NPM 2006 = -------------------------- x 100%

835.229.966.049

= 0,0176 atau 1,76 %

67

Page 22: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

30.316.644.576 NPM 2007 = ------------------------- x 100%

1.126.799.918.436

= 0,0269 atau 2,69%

303.711.501.204 NPM 2008 = -------------------------- x 100%

1.362.606.580.492

= 0,2228 atau 22,28 %

61.152.852.190 NPM 2009 = --------------------------- x 100%

1.613.927.991.404

= 0,0378 atau 3,78 %

95.713.080.420 NPM 2010 = -------------------------- x 100%

1.404.945.733.980

= 0,0681 atau 6,81 %

Dalam hubungan dengan uraian tersebut diatas, akan dapat disajikan melalui

tabel berikut ini yaitu sebagai berikut :

68

Page 23: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.11

Hasil Perhitungan Net Profit Margin

Tahun 2006 – 2010

TahunNet Profit Margin

(%)

Peningkatan

(%)

2006 1,76 -

2007 2,69 0,93

2008 22,28 19,59

2009 3,78 -1,85

2010 6,81 3,03

Rata-rata Peningkatan (%) 5,43

Sumber : Hasil olahan data

Tabel 5.11 yakni hasil perhitungan net profit margin untuk tahun 2006 – 2010

yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2007, 2008 dan 2010 meningkat yang

disebabkan karena adanya pendapatan usaha perusahaan. Sedangkan dalam tahun

2009 menurun sebab adanya penurunan pendapatan usaha.

3. Return on Investment (ROI)

Rasio ini mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva

perusahaan, dengan rumus :

Laba Bersih Sesudah PajakReturn on Investment (ROI) = ------------------------------------ x 100% Total Aktiva

14.731.717.216

ROI 2006 = -------------------------- x 100% 1.249.080.371.256

69

Page 24: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

= 0,0117 atau 1,17 %

30.316.644.576ROI 2007 = ------------------------- x 100%

1.362.829.538.011

= 0,0222 atau 2,22 %

303.711.501.204 ROI 2008 = -------------------------- x 100%

1.718.997.392.028

= 0,1766 atau 17,66 %

61.152.852.190 ROI 2009 = -------------------------- x 100%

1.732.701.994.634

= 0,0352 atau 3,52 %

95.713.080.440ROI 2010 = ------------------------- x 100%

2.006.595.762.260

= 0,0476 atau 4,76 %

Untuk lebih jelasnya akan dapat disajikan hasil perhitungan return on

investment untuk tahun 2006 – 2010 yang dapat dilihat pada tabel 5.12 yaitu sebagai

berikut :

70

Page 25: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.12

Hasil Perhitungan ROI

Tahun 2006 – 2010

TahunROI

(%)

Peningkatan

(%)

2006 1,17 -

2007 2,22 1,05

2008 17,66 15,44

2009 3,52 -14,14

2010 4,76 0,91

Rata-rata Peningkatan (%) 0,90

Sumber : Hasil olahan data

Dalam hubugannya dengan tabel 5.12 maka untuk 2 tahun terakhir

mengalami penurunan sebab adanya penurunan EAT, sedangkan dalam tahun

2009 – 2010 meningkat karena adanya kenaikan EAT yang terjadi selama 2 tahun

terakhir.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut diatas, dapat disajikan

perkembangan kinerja keuangan untuk tahun 2006 - 2010 pada PT. Ultrajaya Milk

Industry, Tbk yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

71

Page 26: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Tabel 5.13

Hasil Penilaian Kinerja Keuangan pada PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk

Tahun 2006 s/d tahun 2010

No Jenis Rasio

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Rasio Likuiditas

- Net working

capital

- Current ratio

- Quick Ratio

65.667.423.325

118,45%

76,90%

418.215.920.979

237,16%

111,87%

380.740.218.444

189,75%

122,27%

429.097.919.795

211,63%

111,82%

478.384.135.854

200%125,15%

2 Rasio Aktivitas

- Receivable

turnover

- Inventory turnover

- Total asset

turnover

7,15x

3,95x

0,67x

0,25x

3,66x

0,83x

8,92x

3,82x

0,74x

9,94x

3,57x

0,93x

7,67x

2,66x

0,70x

3 Rasio Leverage

- Rasio total utang

- rasio debt to Equity

- The debt to total Capitalization

34,67%

8,67%

7,9%

38,91%

32,97%

24,79%

33,87%

12,61%

11,98

31,05%

11,56%

10,36

33,15%

8,28%

7,65%

4 Rasio Profitabilitas

- Gross profit Margin

- Net profit margin

- ROI

30,15%

1,76%

1,17%

28,62%

2,69%

2,22%

19,13%

22,28

17,66%

16,14%

3,78

3,52%

29,72

6,81

4,76%

Sumber : Hasil olahan data

72

Page 27: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Berdasarkan tabel 5.13 hasil penilaian kinerja keuangan khususnya pada PT.

Ultrajaya Milk Industry, Tbk yang menunjukkan bahwa dilihat dari rasio likuiditras

nampak bahwa untuk curent ratio dalam tahun 2010 mengalami penurunan sedangkan

untuk quick ratio mengalami kenaikan. Faktor yang menyebabkan perubahan

naik/turunnya rasio likuiditas adalah karena naik/turunnya utang lancar dalam 5 tahun

terakhir. Kemudian dilihat dari rasio aktivitas (perputaran persediaan, perputaran

piutang, perputaran aktiva) yang terjadi dalam 5 tahun terakhir karena adanya tingkat

persediaan piutang terjadi kenaikan (penurunan) hal ini mengakibatkan tingkat aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan fluktuasi.

Kemudian dilihat dari rasio leverage (rasio utang) dalam 5 tahun terakhir

(tahun 2006 – 2010) yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2010 mengalami

peningkatan dan tahun 2006, 2007, 2008 dan tahun 2009 mengalami kenaikan

sedangkan tahun 2009 mengalami penurunan. Selanjutnya dilihat dari rasio

profitabilitas perusahaan nampak bahwa dalam tahun 2010 mengalami kenaikan yang

disebabkan karena adanya peningkatan laba khususnya pada PT. Ultrajaya Milk

Industry, Tbk.

Oleh karenanya, penulis mencoba merumuskan hasil penelitian PT. Ultrajaya

Milk Industry, Tbk dari sudut pandang manajemen keuangan dalam hal ini rasio-rasio

keuangan maka perusahaan tersebut dapat dikategorikan sangat sehat. Hal tersebut

dapat di lihat dari indikator utama baik pada rasio likuiditas (net working capital,

current ratio, dan quick ratio) menunjukkan angka yang signifikan positif (lihat tabel

5.13).

73

Page 28: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

Begitu pula dengan rasio aktivitas, rasio leverage (rasio totang utang, rasio

debt to equity) yang mengidentifikasi bahwa perusahaan ini sangat likuid melihat

BDR dan DER yang menggambarkan bahwa perusahaan tersebut berdasarkan konsep

kinerja keuangan memiliki nilai asset yang jauh lebih besar dibanding total utangnya.

Sedangkan pada rasio profitabilitas yang menjadi gambaran umum dalam

manajemen investasi portofolio menjelaskan tentang seberapa besar perusahaan dapat

memberikan margin terhadap investasi asset relatif kecil namun dalam kurun waktu

lima tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan sebagaimana yang ditunjukkan

dalam ROI, NPM maupun gross profit margin.

Dari berbagai indikator rasio-rasio keuangan pada tabel 5.13 khususnya pada

tahun 2008 terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya secara agregat. Hal ini

dikarenakan pada tahun tersebut merupakan puncak krisis keuangan global

disebabkan karena nilai kurs global yang seringkali terjadi fluktuasi yang menyentuh

hampir di semua lini ekonomi dunia tidak terkecuali PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk

dimana karena dampak krisis tersebut menyebabkan terjadi penurunan daya beli

konsumen.

74

Page 29: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

BAB VI

P E N U T U P

6.1 Simpulan

Dari hasil analisis mengenai pengukuran rasio keuangan yang dilakukan

pada PT Ultrajaya Milk Industry, Tbk, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu

sebagai berikut :

1) Hasil analisis kinerja keuangan dilihat dari rasio likuiditas, dimana net working

capital tahun 2007, 2009, dan 2010 mengalami peningkatan sedangkan dalam

tahun 2008 menurun, faktor yang menyebabkan adanya penurunan untuk tahun

2008 karena adanya kenaikan utang lancar yang terjadi selama tahun 2008.

2) Dari hasil analisis kinerja keuangan untuk rasio aktivitas dan leverage nampak

mengalami fluktuasi khususnya dalam 5 tahun terakhir, faktor yang

menyebabkan adanya fluktuasi rasio aktivitas dan levarage karena tingginya

jumlah utang, persediaan dan piutang dalam perusahaan.

3) Hasil analisis rasio profitabilitas nampak bahwa untuk rasio profitabilitas terjadi

dalam perusahaan selama 5 tahun terakhir terjadi fluktuasi.

6.2 Saran-saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka adapun

saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1) Disarankan agar perlunya perusahaan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan

biaya operasional

75

Page 30: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

2) Disarankan pula agar perlunya perusahaan meningkatkan rasio perusahaan yakni

dengan melakukan efektivitas dalam pengelolaan operasional perusahaan.

76

Page 31: Analisis Bab v Pengaruh Perputaran Keuangan Pt Ultramilk

77