136
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN RENDAH (BBLR) PADA WANITA HIPERTIROID KEHAMILAN DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh Suhasti Nursaputri NIM. 6411411185 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

  • Upload
    doannhi

  • View
    236

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN RENDAH

(BBLR) PADA WANITA HIPERTIROID KEHAMILAN

DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh

Suhasti Nursaputri

NIM. 6411411185

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

ii

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang

April 2015

ABSTRAK

Suhasti Nursaputri

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR pada

Wanita Hipertiroid Kehamilan Di Kabupaten Magelang Tahun 2014

xvi + 123 pages + 29 tables + 7 images + 12 attachments

Hipertiroid adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid

dimana kadar TSH serum <0,3µIU/ml dan FT4 >2 nano gram/dl. Diagnosa

hipertiroid pada kehamilan ditegakkan melalui tes laboratorium karena tanda dan

gejala sama dengan kehamilan pada umumnya. Hipertiroid kehamilan menjadi

penyebab abortus pada trimester pertama kehamilan, meningkatkan risiko kelahiran

prematur, IUGR, BBLR, pre-eklamsia, gagal jantung kongesif, dan IUFD.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan

dengan kejadian BBLR pada wanita hipertiroid di Kabupaten Magelang tahun 2014.

Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan case control,

dilengkapi dengan kajian kualitatif. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang

melahirkan bayi BBLR di tahun 2014 dan pernah mengikuti tes TSHs ibu hamil di

laboratorium GAKI sebanyak 41 kasus dan 41 kontrol. Teknik pengambilan sampel

secara Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis data dilakukan secara

univariat, bivariat, multivariat, dan analisis kualitatif.

Hasil penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR

menurut analisis bivariat adalah LILA (p=0,023; OR= 0,695; 95% CI=0,263-1,833) ,

kenaikan BB (p=0,010; OR=0,078; 95%CI=0,009-0,638), dan status anemia

(p=0,000; OR=0,126; 95% CI=0,046-0,344), sedangkan menurut analisis multivariat,

adalah status hipertiroid kehamilan, kenaikan BB dan status anemia.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu hamil yang memiliki status

hipertiroid kehamilan, kenaikan BB berisiko (<6kg atau >12 kg) dan memiliki status

anemia (Hb<11gr%) akan memiliki probabilitas sebesar 89% untuk melahirkan bayi

dengan berat badan rendah..

Kata Kunci : hipertiroid kehamilan, BBLR, TSHs rendah

Kepustakaan : 44 (2001-2014)

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

iii

Public Health Department

Sport Science Faculty

Semarang State University

April 2015

ABSTRACT

Suhasti Nursaputri

The Analysis of Factors Related to Low Birth Weight (BBLR) In Women

Hyperthyroidism During Pregnancy at Magelang District 2014

xvi + 123 pages + 29 tables + 7 images + 12 attachments

Hyperthyroidism is a state of thyrotoxicosis as a result of the thyroid

productionwhen serum TSH levels <0,3μIU / ml and FT4> 2 nano grams / dl.

Diagnosis of hyperthyroidism in pregnancy enforced by laboratory tests for

signs and symptoms are the same as with pregnancy in general.

Hyperthyroidism pregnancy is the cause of abortion in the first trimester of

pregnancy, increases the risk of preterm birth, IUGR, low birth weight, pre-

eclampsia, heart failure congestif, and IUFD This study aims to determined

the risk factors of low birth weight in hyperthyroidism pregnancy at

Magelang 2014..

This type of research is analytic observational case control approach,

supplemented with a qualitative assessment. The sample were 41 pregnant

womens who had low birth weight babies and 41 normal birth weightin 2014

and never take the test in the laboratory.Sampling technique Proportionate

Stratified Random Sampling.Data analysis was performed using univariate,

bivariate, multivariate, and qualitative analysis.

Factors that are related of BBLR according to bivariate analysis are

LILA (p=0,023; OR= 0,695; 95% CI=0,263-1,833) , increase in weight

(p=0,010; OR=0,078; 95%CI=0,009-0,638), and anemia status (p=0,000;

OR=0,126; 95% CI=0,046-0,344), while according to multivariate analysis

are hipertiroidism in pregnancy, increase in weight and anemia status.

The conclusion of this research is a women pregnancy had a

hypertiroidsm status, increase in weight (<6kg atau >12 kg) and anemia

status (Hb<11gr%) have the probability of having a baby with LBW is 89%.

Keywords: hyperthyroidism in pregnancy, low birth weight, low TSHs

Bibliography: 44 (2001-2014)

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah digunakan untuk memperoleh gelar

sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang

diperoleh dari hasil penelitian manapun yang belum atau tidak diterbitkan, sumbernya

dijelaskan di dalam daftar pustaka. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, April 2015

Penyusun

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

v

PERSETUJUAN

Skrispi Suhasti Nursaputri, NIM. 6411411185, yang berjudul "Analiss Faktor-

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Pada Wanita Hipertiroid

Kehamilan Di Kabupaten Magelang Tahun 2014" disetujui untuk dipertahankan

di hadapan penguji skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Semarang, April 2015

Menyetujui ,

Pembimbing

Drh. Dyah Mah endrasari Sukendra. M.Sc

NIP. 198303092008122001 -

Mengetahui ,

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

vi

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan, dan bahwa

usahanya akan kelihatan nantinya. - Q.S. An Najm ayat 39-40

Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun bisa mengalahkanmu, Belajarlah

merendah sampai tak seorangpun bisa merendahkanmu. – Gobind Vashdev

Hanya mereka yang berani mengambil resiko untuk melangkah lebih jaulah yang

akan mengetahui sejauh mana dia dapat melangkah. – T.S. Eliot

Ibu dari semua keahlian adalah repetisi (pengulangan) dan ayahnya adalah

practice (latihan). – Felix Y. Siauw

Impian tidak akan menggerakkan seseorang untuk maju, alasan kuat dibalik

impian itulah yang menggerakannya. – Kahlil Gibran

PERSEMBAHAN

1. Orangtua dan keluargaku

2. Almamaterku, Universitas Negeri Semarang

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga skripsi yang berjudul ” Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada Wanita Hipertiroid Di

Kabupaten Magelang Tahun 2014” dapat terselesaikan dengan baik.Penyelesaian

skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan agar memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Keberhasilan penelitian sampai dengan tersusunnya skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak, dengan rendah hati disampaikan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Dr. Harry

Promono, M.Si, atas ijin penelitian yang diberikan.

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang, Drs. Tri Rustiadi, M.Kes, atas ijin penelitian yang diberikan.

3. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang, Irwan Budiono, S.KM., M.Kes. atas persetujuan

penelitian.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

ix

4. Pembimbing skripsi, drh. Dyah Mahendrasari Sukendra, M.Sc. atas

bimbingannya dan doa dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat atas bekal ilmu

pengetahuan yang telah diberikan selama ini.

6. Staf Tata Usaha (TU) Fakultas Ilmu Keolahragaan dan staf TU Jurusan Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Bapak Sungatno, yang telah membantu dalam segala

urusan administrasi dan surat perijinan penelitian.

7. Kepala Kesatuan bangsa Politik Kabupaten Magelang atas ijin penelitian yang

diberikan.

8. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang atas ijin penelitian yang diberikan.

9. Kepala UPT Puskesmas se Kabupaten Magelang atas ijin penelitian yang

diberikan.

10. Ayah (Bapak Supadiyatno), Ibu (Ibu Siti Khopsoh), serta Adik ( Dwi Irna

Budiarti) tersayang atas bimbingan, kasih sayang, dukungan dan motivasi serta

doa selama menempuh pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

11. Seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat angkatan 2011, atas

motivasi dan doa dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

x

12. Teman-temanku Luluk, Nuzi, Tri, Dina, Nia, Ryan , Mb. Jenny, Charisna, Bunga,

Linda dan seluruh teman-teman Kos Arista atas motivasi, dukungan dan doa

dalam penyusunan skripsi ini.

13. Keluarga Bapak Karjani, Bapak Rudi Dinkes, Ibu Puji , ibu Rumi, ibu bidan

Asih dan keluarga bapak-ibu responden penelitian atas segala bantuan dan dukungan

selama penelitian.

14. Semua pihak yang terlibat dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

ABSTRACT ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

PERSETUJUAN ............................................................................................. v

PENGESAHAN .............................................................................................. . vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................... 8

1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

1.5 Keaslian Penelitian ..................................................................................... 10

1.6 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 11

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13

2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 13

2.1.1 Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ........................ 13

2.1.1.1 Definisi .......................................................................................... 13

2.1.1.2 Klasifikasi...................................................................................... 13

2.1.1.3 Epidemiologi ................................................................................. 15

2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian (BBLR) ................. 17

2.1.2 Hipertiroid Kehamilan................................................................... 24

2.1.2.1 Definisi ......................................................................................... 24

2.1.2.2 Klasifikasi ..................................................................................... 25

2.1.2.3 Anatomi dan Fisiologi Tiroid ....................................................... 26

2.1.2.4 Etiologi ......................................................................................... 31

2.1.2.5 Patofisiologi ................................................................................. 33

2.1.2.6 Diagnosa Hipertiroid .................................................................... 34

2.1.2.7 Faktor Risiko Ibu Mengalami Hipertiroid Kehamilan ................. 37

2.1.2.8 Kelahiran Bayi BBLR Akibat Hipertiroid ................................... 38

2.1.2.9 Komplikasi ................................................................................... 39

2.1.2.10 Penatalaksanaan .......................................................................... 41

2.1.2.11 Penyakit Kronis Sebagai Komplikasi dan Penyulit Kehamilan ............ 42

2.2 Kerangka Teori........................................................................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47

3.1 Kerangka Konsep ....................................................................................... 47

3.2 Variabel Penelitian ..................................................................................... 48

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

xii

3.2.1 Variabel Bebas .............................................................................. 48

3.2.2 Variabel Terikat............................................................................. 48

3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 48

3.4 Definisi Operasional................................................................................... 49

3.5 Jenis Dan Rancangan Penelitian ................................................................ 51

3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................................ 52

3.6.1 Populasi ......................................................................................... 52

3.6.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 53

3.6.3 Teknik Pemilihan Sampel ............................................................ 55

3.7 Sumber Data ............................................................................................... 59

3.8 Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengambilan Data ................................ 57

3.8.1 Instrumen Penelitian ...................................................................... 60

3.8.2 Validitas Instrumen ....................................................................... 61

3.8.3 Reliabilitas Instrumen ................................................................... 62

3.8.4 Teknik Pengambilan Data ............................................................. 63

3.9 Prosedur Penelitian..................................................................................... 64

3.10 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 119

LAMPIRAN .................................................................................................... 124

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Keaslian Penelitian …………………………………... 10

Tabel 2.1 : Kadar Normal Pemeriksaan FT4, FT3, TSHs dan Masa

Kehamilan……………………………………………. 29

Tabel 2.2 : Test Fungsi Kelenjar Tiroid, Hipertiroid dan Perubahan

Hormon……………..................................................... 36

Tabel 2.3 : Diagnosa Definitif Hasil Pemeriksaan Fungsi Tiroid 36

Tabel 3.1 : Definisi Operasional Dan Skala Pengukuran ……….. 49

Tabel 3.2 : Distribusi Sampel Penelitian…………………………. 58

Tabel 3.3 : Matriks OR …………………………… …………… 68

Tabel 4.1 : Distribusi Menurut Usia Responden…………………. 76

Tabel 4.2 : Distribusi Menurut Usia Kehamilan Responden……… 76

Tabel 4.3 : Distribusi Menurut Status Pekerjaan Responden …….. 77

Tabel 4.4 : Distribusi Menurut Tingkat Pendidikan …………….. 77

Tabel 4.5 : Distribusi Menurut Pendapatan ……………….. ….. 78

Tabel 4.6 : Distribusi Menurut Pekerjaan Suami ………………. 78

Tabel 4.7 : Distribusi Menurut Status Hipertiroid……………… 79

Tabel 4.8 : Distribusi Menurut Usia……………………………. 79

Tabel 4.9 : Distribusi Paritas…………………………………… 80

Tabel 4.10 : Distribusi Jarak Kelahiran………………………….. 80

Tabel 4.11 : Distribusi LILA……………………………………. 81

Tabel 4.12 : Distribusi Kenaikan BB…………………………… 81

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

xiv

Tabel 4.13 : Distribusi Status Anemia……………………………… 82

Tabel 4.14 : Crosstab Hubungan antara Status Hipertiroid Kehamilan dengan

Riwayat BBLR…………………………………………. …………….. 82

Tabel 4.15 : Crosstab Hubungan Usia dengan BBLR……………... 83

Tabel 4.16 : Crosstab Hubungan Paritas dengan BBLR…………... 84

Tabel 4.17 : Crosstab Hubungan Jarak Kelahiran dengan BBLR…. 84

Tabel 4.18 : Crosstab Hubungan LILA dengan BBLR……………. 85

Tabel 4.19 : Crosstab Hubungan Kenaikan BB dengan BBLR……. 86

Tabel 4.20 : Crosstab Hubungan Status Anemia dengan BBLR…… 87

Tabel 4.21 : Hasil Seleksi Kandidat Analisis Multivariat……. ….. 88

Tabel 4.22 : Hasil Analisis Multivariat………………………………. 88

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Klasifikasi Neonatus (Berat Lahir dan Usia

Kehamilan)…………………………………………. 15

Gambar 2.2 : Anatomi Kelenjar Tiroid………………………….... 27

Gambar 2.3 : Patofisiologi Kelahiran BBLR Akibat Penyakit Hipertiroid 39

Gambar 2.4 : Kerangka Teori ………………………………………... 46

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep ……………………………………... 47

Gambar 3.2 : Desain Penelitian Case Control ……………………….. 52

Gambar 4.1 : Peta Administrasi Kabupaten Magelang……………….. 73

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing .......................................... . 124

Lampiran 2. Surat Ijin Observasi ..................................................................... 125

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 128

Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................ 133

Lampiran 5. Ethical Clearance ........................................................................ 135

Lampiran 6. Kuesioner Penelitian .................................................................... 136

Lampiran 7. Karakteristik Responden Penelitian............................................ 140

Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Penelitian ....................................................... . 143

Lampiran 9. Output Analisis Univariat ............................................................ . 147

Lampiran 10. Output Analisis Bivariat ............................................................ 155

Lampiran 11. Output Analisis Multivariat ....................................................... 159

Lampiran 12. Dokumentasi .............................................................................. 160

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11

bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan

dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status

gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi

lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti

status kesehatan di wilayah tersebut rendah (Riskesdas RI, 2013).

Indonesia sebagai negara berkembang, masih memiliki Angka Kematian Bayi

(AKB) yang tinggi. Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan angka sebesar 34 per 1000 kelahiran

hidup dan menurun pada tahun 2012 yaitu sebesar 32 kematian per 1000

kelahiran hidup dan mayoritas kematian bayi terjadi pada neonatus. Hal ini

menunjukkan bahwa AKB di Indonesia mengalami penurunan secara melandai

(SDKI, 2012).

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2009 terdapat 5 juta

kematian bayi setiap tahun dengan angka kematian bayi (kematian dalam 28 hari

pertama kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup dan 98% kematian

tersebut terjadi di negara berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus di

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

2

Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan bahwa

AKB di Indonesia bila dibandingkan dengan angka kematian bayi di seluruh

dunia tampak hampir sama. AKB di Indonesia bila dibandingkan dengan AKB di

negara-negara anggota Assosiation East Asian Nation (ASEAN) tampak masih

tinggi yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina

dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand (Depkes RI, 2008).

AKB di Provinsi Jawa Tengah sampai triwulan 3 tahun 2014 menurut hasil

Survey Kesehatan Daerah (SKD) di tahun 2010 menunjukkan angka sebesar

10,62 per 1000 kelahiran hidup dan menurun pada tahun 2011 yaitu sebesar 10,34

per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan berdasarkan Survey Kesehatan Daerah

(SKD) di tahun 2012, AKB kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 10,75

per 1000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2013

yaitu sebesar 10,41 per 1000 kelahiran hidup. AKB di Provinsi Jawa Tengah

memiliki angka yang sama dari angka standar nasional yaitu sebesar 32 per 1000

kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan bahwa AKB di Provinsi Jawa Tengah

cenderung stagnan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014).

Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB menurut laporan World Health

Organization (WHO) yang dikutip dari State of the world’s mother 2007 antara

lain asfiksia, BBLR, infeksi, sepsis, dan kelainan kongenital. Sebesar 27% AKB

disebabkan oleh bayi dengan berat badan lahir rendah (State Of The World’s

Mother, 2007).

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

3

Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh

angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup dimana

penyebab kematian bayi adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

yaitu sebesar 30,3% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010).

Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia,

kurang suplai gizi waktu dalam kandungan, komplikasi kehamilan, hipertiroid

kehamilan ataupun lahir prematur. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah

perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah

sekali mengalami hipotermi dan belum sempurnanya pembentukan organ-

organ tubuhnya yang biasanya akan menjadi penyebab utama kematian bayi

(Proverawati, 2010).

Berdasarkan data Riskesdas Departemen Kesehatan tahun 2013, prevalensi

BBLR di Indonesia masih terdapat 10,2% dan pada tahun 2010 yaitu sebesar

11,1%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase bayi dengan berat badan lahir

rendah (BBLR) ini menurun landai akan tetapi masih menjadi kebijakan

pemerintah sebagai program evaluasi oleh KEMENKES RI (Riskesdas RI, 2013).

Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada laporan

triwulan III tahun 2014 sebanyak 2.165 kasus, tahun 2013 sebanyak 20,912

(3,75%) memiliki nilai yang sama dengan tahun 2012. Jumlah BBLR tahun 2012

sebanyak 21,573 (3,75%), tahun 2011 yang sebanyak 21,184 (3,73%) dan

tahun 2010 sebanyak 15,631 (2,69%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

4

jumlah BBLR di Provinsi Jawa Tengah ( Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

2014).

Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut jenis kelamin, kecamatan

dan puskesmas se Kabupaten Magelang sampai triwulan III tahun 2014 sebesar

815 (4.54%). Jumlah BBLR pada tahun 2013 sebesar 911 (4,8%), tahun 2012

sebesar 862 (4,3%) dan tahun 2011 sebesar 932 (4,6 %) bayi. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah BBLR di Kabupaten Magelang cenderung stagnan.

Rata-rata jumlah BBLR di Kabupaten Magelang bila dibandingkan dengan

Jumlah BBLR di Provinsi Jawa Tengah tampak lebih tinggi yaitu sebesar 4,55% (

Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, 2014).

Menurut Dimitry Garry (2013), bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)

merupakan salah satu komplikasi kehamilan dari wanita hamil yang mengalami

hipertiroid yaitu sekitar 34%. Prevalensi hipertiroid di Indonesia dalam kehamilan

yaitu sebesar 0,1-0,4% dan 85% dalam bentuk penyakit Graves/gondok. Penyakit

gondok muncul akibat kerja kelenjar tiroid yang bekerja keras untuk mencukupi

kebutuhan hormon tiroksin di dalam tubuh sehingga lama-kelamaan kelenjar

tiroid tersebut akan membesar. Pembesaran kelenjar tiroid disebabkan oleh

kekurangan unsur iodium yang terdapat di dalam tanah maupun air yang terkikis

saat banjir, banjir lahar dingin maupun letak geografis suatu daerah yaitu didaerah

pegunungan atau lereng gunung berapi.

Hasil pemetaan GAKI di Jawa Tengah tahun 2004 menunjukkan angka

sebesar 9,68% dan di tahun 2003 yaitu sebesar 13,35% dengan indikator Total

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

5

Goiter Rate (TGR). Tingkat endemisitas di Kabupaten Magelang pada tahun 2004

sebesar 9,5% dan di tahun 2003 sebesar 19,5%. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat endemisitas di Kabupaten Magelang mengalami penurunan, tetapi apabila

dibandingkan dengan angka endemisitas di Jawa Tengah memiliki nilai yang

lebih tinggi di tahun 2003 masih dalam kategori endemis berat dan menurun

landai pada tahun 2004 menjadi endemis sedang. Berdasarkan data UPT

Puskesmas Kabupaten Magelang, tingkat endemisitas sebesar 30% dengan

indikator TGR termasuk endemik berat.

Dengan adanyanya kebijakan penanggulangan GAKI dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Kemenkes RI tentang pemberian

kapsul iodium pada kelompok rawan di daerah endemik GAKI yaitu wanita usia

subur (WUS) dan ibu hamil yang dilakukan setiap tahunnya mulai tahun 2004

maka pada tahun 2010 mengalami penurunan angka endemisitas menjadi 20%

dan tergolong endemik sedang (Untung S, 2013).

Dampak jangka panjang dari pemberian kapsul iodium secara massif dan terus

menerus di daerah endemik GAKI mengakibatkan terjadinya hipertiroid.

Hipertiroid merupakan overfungsional kelenjar tiroid. Hipertiroid adalah keadaan

tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid, yang merupakan akibat dari

fungsi produksi hormon tiroid yang berlebihan. Apabila seorang wanita usia

subur (WUS) dan ibu hamil mempunyai riwayat hipertiroid maka akan

berdampak pada perkembangan janin didalam rahim. Saat wanita usia subur

(WUS) dan ibu hamil mengalami hipertiroid maka akan terjadi peningkatan

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

6

hipermetabolisme dalam tubuhnya yang menyebabkan kekurangan nutrisi pada

janin yang dikandung sehingga mengakibatkan kelahiran BBLR dikemudian hari.

Dikatakan seseorang mengalami hipertiroid apabila kadar TSH serum <0,3µIU/ml

dan FT4 >2 nano gram/dl. Penegakan diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan

darah dan telah diukur sebelumnya melalui skala penegakan diagnosis hipertiroid

Indeks Wayne ( Yusi Dwi Nurcahyani, 2010).

Menurut hasil Riskesdas RI (2013), prevalensi hipertiroid menurut

karakteristik umur 15-45 tahun berdasarkan provinsi di Indonesia sebanyak

(0,4%). Prevalensi hipertiroid pada kehamilan di Indonesia sebesar 0,04-1,4%

dari semua kehamilan. Hipertiroid pada kehamilan menjadi penyulit selama

kehamilan dan menjadi penyebab risiko persalinan prematur (11-25%) yang

meningkatkan kejadian BBLR. Hipertiroid menjadi penyebab abortus pada

trimester pertama kehamilan (Yusi D, 2010).

Kabupaten Magelang adalah kabupaten dengan jumlah endemik struma tinggi

dimana banyak dilakukan pemberian kapsul dan garam beryodium, fenomena

hipertiroid biasanya timbul di daerah tersebut. Prevalensi hipertiroid pada

kehamilan di Kabupaten Magelang berdasarkan hasil pemeriksaan TSH serum

pada ibu hamil pada tahun 2012 sebesar 80 orang (16%) , tahun 2013 sebanyak

49 orang (11,47%) dan tahun 2014 sebesar 25 orang (5,5%) positif hipertiroid

pada kehamilan yang diperiksa di Laboratorium GAKI. Angka tersebut

menunjukkan bahwa persentase jumlah hipertiroid di Kabupaten Magelang dari

tahun ke tahun mengalami penurunan akan tetapi apabila dibandingkan dengan

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

7

angka nasional, hipertiroid pada kehamilan di Kabupaten Magelang memiliki

nilai yang lebih tinggi dari rentang nasional (0,04-1,4%) dan masih menjadi

kebijakan program evaluasi penanggulangan GAKI di Kabupaten Magelang

(Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, 2014).

Mengingat jumlah persentase kejadian BBLR dan angka hipertiroid

kehamilan yang masih tinggi di Kabupaten Magelang dan pemeriksaan TSH

serum ibu hamil sebagai indikator penegakan kejadian hipertiroid masih menjadi

program evaluasi penanggulangan GAKI di daerah endemis GAKI, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Pada Wanita

Hipertiroid Kehamilan Di Kabupaten Magelang Tahun 2014.”

1.2.Rumusan Masalah

1.2.1. Rumusan Masalah Umum

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka rumusan masalah yang diambil

dalam penelitian ini adalah: “Faktor risiko apa saja yang berhubungan dengan

kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) pada wanita hipertiroid kehamilan di

kabupaten magelang tahun 2014?”

1.2.2. Rumusan Masalah Khusus

Berdasar latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah

sebagai berikut :

1 Adakah hubungan antara status hipertiroid kehamilan dengan kejadian BBLR?

2 Adakah hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian BBLR?

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

8

3 Adakah hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR?

4 Adakah hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian BBLR?

5 Adakah hubungan antara LILA ibu hamil dengan kejadian BBLR?

6 Adakah hubungan antara kenaikan BB ibu hamil dengan kejadian BBLR?

7 Adakah hubungan antara status anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan

dengan kejadian kelahiran Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) pada wanita hipertiroid

kehamilan di Kabupaten Magelang tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan antara status hipertiroid kehamilan dengan kejadian

BBLR.

2. Mengetahui hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian BBLR.

3. Mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR.

4. Mengetahui hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian BBLR.

5. Mengetahui hubungan antara LILA ibu hamil dengan kejadian BBLR.

6. Mengetahui hubungan antara kenaikan BB ibu hamil dengan kejadian BBLR.

7. Mengetahui hubungan antara status anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

9

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Masyarakat

Menambah wawasan dan pengetahuan sehingga masyarakat dapat

berpartisipasi dalam melakukan deteksi dini tanda dan gejala hipertiroid serta

pengendalian kehamilan berisiko dengan penyakit endokrin sebagai upaya

dalam perlindungan dan pencegahan riwayat kelahiran (BBLR) .

1.4.2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan bagi Dinas

Kesehatan Kabupaten Magelang untuk memberikan intervensi preventif

dalam mengurangi atau menghindari terjadinya gangguan kesehatan

masyarakat khususnya pada ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) yang

tinggal di daerah endemik GAKI, sehingga dapat menurunkan kejadian Berat

Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Magelang.

1.4.3. Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Bagi jurusan ilmu kesehatan masyarakat khususnya program peminatan

epidemiologi dan gizi, diharapkan penelitian ini bisa menambah wawasan

ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat, masukan serta referensi di bidang

kesehatan ibu hamil dengan riwayat penyakit endokrin sebagai bahan

penelitian selanjutnya.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

10

1.4.4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan bahan pembelajaran melakukan

penelitian dan sebagai referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan maternitas (khususnya penyakit endokrin dalam kehamilan).

1.5. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 : Penelitian-penelitian yang Relevan dengan Penelitian ini

Judul

Penelitian

(1)

Peneliti, Tahun

(2)

Rancangan

Penelitian

(3)

Variabel

Penelitian

(4)

Hasil Penelitian

(5)

Hubungan

Kadar TSH

dengan

Maturitas dan

Umur

Pascanatal Pada

Masa Neonatal

Dini

(AdaptasiModel

Sistem

Neuman)

Nia Kania, dkk,

2003

Penelitian

retrospektif

Variabel Bebas :

Nilai kadar TSH

bayi kurang bulan

dan cukup bulan

Variabel Terikat :

Maturitas dan

umur pascanatal

pada masa

neonatal dini

Kadar TSH berhubungan

dengan maturitas dan umur

pasca natal. Lebih matur

bayi, kadar TSH lebih rendah

dan lebih awal uji tapis

dilaku- kan kadar TSH

lebih tinggi.

Hubungan

Antara Status

TSH Ibu Hamil

Dengan

Riwayat

Kehamilan Dan

Kelahiran Di

Daerah

Endemik GAKI

Yusi Dwi

Nurcahyani dan

Suryati

Kumorowulan,

2010

Penelitian

non

intervensi

rancangan

potong

lintang

komparatif

Variabel Bebas :

Jumlah kadar

TSH

Variabel Terikat :

Riwayat

kehamilan dan

kehamilan

Nilai TSH serum rendah

tidak berpengaruh pada

keadaan klinis ibu hamil dan

bayi yang dilahirkan.

Tidak ada perbedaan yang

nyata keluhan saat hamil

yang mengarah pada tanda-

tanda hipertiroid antara

kelompok hamil dengan TSH

rendah dengan kelompok ibu

hamil dengan TSH normal.

Tetapi riwayat kelahiran bayi

dengan tindakan medis lebih

banyak pada TSH rendah

(12,5%).

Gambaran

Konsumsi

Retno

Sulistiyani, 2013

Penelitian Variabel bebas : Kadar TSH ibu

cross sectional Konsumsi yodium hamil tidak dipeng

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

11

Garam Iodium,

Kadar TSH

(Tyroid

Stimulating

Hormon) Dan

Kadar UIE

(Urine Iodium

Excretion) Pada

Ibu Hamil

iaruhi konsumsi

garam iodium dan

UEI.

Variabel terikat :

Kadar TSH dan UIE

pada ibu hamil

Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah sebagai berikut :

1. Penelitian mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR

pada wanita hipertiroid kehamilan belum pernah dilakukan sebelumnya.

2. Variabel yang berbeda dengan penelitian terdahulu, pada penelitian ini

variabel bebas yang digunakan adalah status hipertiroid berdasarkan data

sekunder hasil pemeriksaan TSH serum ibu, karakteristik ibu hamil (usia,

paritas, jarak kelahiran, LILA, kenaikan BB, dan status anemia) berdasarkan

data kohort ibu hamil dan buku KIA .

3. Penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR

pada wanita hipertiroid kehamilan di Kabupaten Magelang tahun 2014

menggunakan desain penelitian case control study.

1.6.Ruang Lingkup Peneltian

1.6.1. Ruang Lingkup Tempat

Tempat penelitian ini dilakukan di Kabupaten Magelang.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

12

1.6.2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada bulan Februari s.d April

2014.

1.6.3. Ruang Lingkup Keilmuan

Penelitian ini merupakan penelitian bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat

kajian bidang epidemiologi penyakit tidak menular sistem endokrin

(Hipertiroid) pada ibu hamil.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

2.1.1.1.Definisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Menurut WHO, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi lahir

dengan berat kurang dari 2.500 gram. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)

yaitu neonatus atau kelahiran bayi dengan berat saat kelahiran kurang dari 2.500

gram tanpa memandang masa kehamilan (Prawirohardjo, 2008).

Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) adalah neonatus dengan berat

badan kurang dari 2.500 gram pada saat lahir. Bayi prematur (preterm) termasuk

dalam klasifikasi bayi BBLR yaitu bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang

dari 37 minggu yang disebut berat badan rendah prematur dan bayi yang lahir

dengan usia kehamilan 37 minggu yang disebut pertumbuhan janin terhambat atau

sering disebut “Intra Uterine Growth Retardation” (IUGR) (Proverawati, 2010).

2.1.1.2.Klasifikasi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Beberapa klasifikasi pengelompokkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR),

yaitu (Usman, 2008 ; Proverawati, 2010) adalah sebagai berikut :

Menurut harapan hidup :

a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1.500-2.500 gram

b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1.000-1.500 gram

13

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

14

c. Bayi dengan berat badan ekstrim rendah (BBLER), berat lahir kurang dari

1.000 gram

Menurut masa gestasi :

a. Prematuritas murni, masa gestasinya kurang dari 37 minggu akan tetapi

berat badan sesuai dengan berat badan masa gestasinya. Prematuritas

murni sering disebut dengan noenatus kurang bulan sesuai masa

kehamilannya.

b. Dismaturitas, bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan

seharusnya untuk masa gestasinya. Bayi biasanya mengalami retardasi

pertumbuhan intra uterin atau sering disebut Intra Uterine Growth

Retardation (IUGR) dan merupakan bayi yang kecil untuk masa

kehamilanya.

Klasifikasi berat badan bayi baru lahir dapat dibedakan atas (Manuaba, 2007) :

a. Bayi dengan berat badan normal, 2.500-4.000 gram

b. Bayi dengan berat badan lebih, lebih dari 4.000 gram

c. Bayi dengan berat badan rendah, kurang dari dari 2.500 gram / 1.500-

2.500 gram

d. Bayi dengan berat badan sangat rendah, kurang dari 1.500 gram

e. Bayi dengan berat badan ekstrim rendah, kurang dari 1.000 gram

Klasifikasi bayi berdasarkan masa gestasi, dihitung dari hari pertama haid terakhir

sampai saat kelahiran, yaitu (Prawirohardjo, 2006: 771) :

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

15

a. Bayi kurang bulan (preterm), adalah bayi dengan masa kehamilan kurang

dari 37 minggu (259 hari)

b. Bayi cukup bulan (aterm), adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 –

42 minggu (259-293 hari)

c. Bayi lebih bulan (post-term), adalah bayi dengan masa kehamilan lebih 42

minggu (294 hari atau lebih)

Gambar 2.1. Klasifikasi Neonatus Dengan Berat Lahir Dan Usia Kehamilan

(Sumber: Jung Ju Lee, 2007)

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

16

2.1.1.3.Epidemiologi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World Health

Organization (WHO) bahwa setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120

juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal.

Di Indonesia dari seluruh kematian bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa

bayi baru lahir (usia dibawah 1 bulan) dan setiap 6 menit terdapat 1 bayi baru

lahir yang meninggal. Penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia

adalah bayi berat lahir rendah (29%), asfiksia (27%) dan lain-lain 44% (JNPK-

KR, 2008).

Angka kematian bayi dan balita untuk periode lima tahun (2008 –2012)

bahwa semua angka kematian bayi dan balita hasil Survey Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 lebih rendah dari pada hasil SDKI

2007. Angka kematian bayi hasil SDKI 2012 adalah 32 kematian per 1000

kelahiran hidup dan kematian balita adalah 40 kematian per 1000 kelahiran

hidup dan mayoritas kematian bayi terjadi pada neonatus. Pada tahun 2012

Angka kematian bayi tertinggi di Indonesia diduduki oleh Gorontalo dan

Papua Barat dengan jumlah kematian 67 jiwa dan 74 jiwa dari 1.283 jiwa

(SDKI, 2012).

Persentase berat badan bayi baru lahir anak balita menurut karakteristik

pendidikan dan pekerjaan adalah gambaran dari kepala rumah tangga.

Menurut kelompok umur, persentase BBLR tidak menunjukkan pola

kecenderungan yang jelas. Persentase BBLR pada perempuan (11,2%) lebih

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

17

tinggi daripada laki-laki (9,2%). Presentase BBLR tahun 2013 sebesar (10,2%).

Menurut pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan terlihat adanya

kecenderungan semakin tinggi pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan,

semakin rendah prevalensi BBLR. Menurut jenis pekerjaan, persentase BBLR

tertinggi pada anak balita dengan kepala rumah tangga yang tidak bekerja

(11,6%), sedangkan persentase terendah pada kelompok pekerjaan pegawai

(8,3%). Persentase BBLR di perdesaan (11,2%) lebih tinggi daripada di

perkotaan (9,4%) (Riskesdas RI, 2013).

Menurut Rustam Mochtar (1998) frekuensi bayi dengan berat badan lahir

rendah (BBLR) di negara maju berkisar antara 3,6-10,8%, di negara berkembang

berkisar antara 10-43%. Rasio antara negara maju dan negara berkembang adalah

1:4. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan

batasan 3,3-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-

ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di

negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding bayi

dengan berat lahir lebih dari 2.500 gram (Mulyawan,2009).

2.1.1.4.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR)

Penyebab BBLR terbanyak adalah kelahiran prematur. Semakin muda usia

kehamilan semakin besar resiko jangka pendek dan jangka panjang yang dapat

terjadi (Proverawati, 2010).

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

18

Faktor-faktor yang mempengaruhi bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) secara

umum, yaitu sebagai berikut (Kliegman et al, 2007; Manuaba, 2007) :

1. Faktor Ibu

a. Umur Kehamilan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), umur kehamilan

adalah ukuran lama waktu seorang janin berada dalam rahim. Ditinjau dari

umur atau usia kehamilan dibagi dalam 3 bagian yaitu sebagai berikut:

1. Kehamilan trimester pertama ( usia kehamilan sampai 12 minggu)

Trimester pertama kehamilan merupakan trimester paling rawan bagi

seorang ibu hamil karena akan mengalami morning sickness yang

membuat seorang ibu malas makan apalagi mengkonsumsi makanan yang

sehat dan mencukupi nilai gizi akibatnya seorang ibu mengalami

kekurangan nutrisi yang akan berdampak pada janin yang dikandungnya .

Padahal trimester pertama adalah masa penentuan apakah janin yang

dikandungnya akan tumbuh dengan sehat dan sempurna atau tidak

sempurna. Organ vital janin akan terbentuk pada trimester pertama

kehamilan dan trimester berikutnya hanya bersifat menyempurnakan saja.

Artinya jika organ vital pada trimester pertama terbentuk tidak sempurna

atau mengalami kekurangan nutrisi maka akan melahirkan bayi yang tidak

sempurna, premature, BBLR (Proverawati, 2010).

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

19

2. Kehamilan trimester kedua (usia kehamilan pada minggu 13-24)

Pada trimester kedua terjadi penyempurnaan organ vital, pembentukan

wajah, ekstremitas atas dan bawah serta perkembangan gerak motorik

janin seperti menghisap ibu jari dan mengenggam tangannya. Pada

kehamilan trimester kedua biasanya dilakukan pemeriksaan yang

berhubungan dengan program pencegahan komplikasi kehamilan dan

persalinan seperti pemeriksaan TSH serum ibu hamil sebagai upaya

pencegahan hipertiroid pada kehamilan yang akan berdampak pada

abortus pada kehamilan trimester ketiga. Pada kehamilan trimester kedua

biasanya muncul penyakit kronis dan penyakit infeksi seperti TORCH,

rubella, HIV-AIDS, TBC, ginjal, jantung, Diabetes Melitus dll. Gangguan

penyakit-penyakit tersebut berpeluang menimbulkan ketidaksempurnaan

tumbuh kembang janin seperti klep paru, gangguan perkembangan otak

yang akan berakibat pada gangguan air ketuban maupun fungsi lain akibat

adanya gangguan metabolism tubuh janin (Proverawati, 2010: 55-62 ;

Yusi D, 2010).

3.Kehamilan trimester ketiga (usia kehamilan minggu 25-38)

Kehamilan trimester ukuran janin terus membesar, kedudukan bayi sudah

dipintu rahim dan kepala bayi akan turun ke pelvik dimana harus

diwaspadai kenaikan ukuran atau BB janin yang berlebih dan komplikasi

kehamilan pada trimester tiga seperti hipertensi, perdarahan antepartum,

kehamilan ganda, kelainan air ketuban dll yang ditakutkan akan menjadi

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

20

penyulit saat proses persalinan (Marmi, dkk, 2011: 64-142; Proverawati,

2010: 55-57).

b. Usia ibu Saat Hamil

Usia reproduksi yang optimal bagi ibu adalah usia 20-35 tahun, usia

dimana rahim ibu sudah siap menerima kehamilan, mental matang dan

mampu merawat bayi dan dirinya sendiri (Draper, 2001). Usia di bawah 20

tahun rahim serta panggul ibu belum siap untuk menerima kehamilan

karena belum tumbuh mencapai ukuran dewasa serta organ-organ

reproduksi belum berfungsi secara sempurna. Usia diatas 35 tahun sudah

mengalami degeneratif sel-sel reproduksi .

c. Paritas

Paritas merupakan faktor resiko penting dalam menentukan derajat

kesehatan ibu baik atau tidak selama kehamilan maupun persalinan

(Mochtar, 1998). Kehamilan dan persalinan pertama meningkatkan resiko

kesehatan yang timbul karena ibu belum pernah mengalami kehamilan

sebelumnya dan baru mulai membuka jalan lahir. Akan tetapi bila sering

melahirkan, rahim semakin lemah karena jaringan parut. Jaringan parut

menyebabkan tidak adekuatnya persediaan darah ke plasenta sehingga

menganggu distribusi nutrisi dari ibu ke janin yang berakibat terganggunya

pertumbuhan janin (Depkes RI, 2004).

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

21

d. Jarak kehamilan terlalu dekat atau pendek

Jarak kehamilan kurang dari dua tahun dapat menimbulkan pertumbuhan

janin terganggu, persalinan lama dan perdarahan saat persalinan karena

keadaan rahim belum pulih dengan baik (Kliegman et al, 2007).

e. Riwayat BBLR sebelumnya

Riwayat persalinan ibu yang tidak normal sperti perdarahan, abortus,

prematuritas, BBLR merupakan resiko tinggi untuk persalinan berikutnya.

Riwayat BBLR berulang biasanya terjadi karena kelainan anatomis uterus

seperti septum uterus. Septum akan mengurangi kapasitas endometrium

sehingga dapat menghambat pertumbuhan janin, dan menyebabkan

keguguran pada trimester serta persalinan prematur (Prawirohardjo, 2008).

f. Komplikasi kehamilan

Komplikasi dari kehamilan antara lain anemia, perdarahan,

preeklamsia/eklamsia, hipertensi, ketuban pecah dini, menderita penyakit

malaria, HIV-AIDS, TORCH, IMS serta kehamilan kembar menganggu

kesehatan ibu dan pertumbuhan janin sehingga meningkatkan resiko

kelahiran bayi dengan BBLR (Cunningham et al, 2005 ; Prawirohardjo,

2008 ; Manuaba, 2010).

g. Keadaan sosial ekonomi

Status sosial ekonomi yang rendah mempunyai kemungkinan 50% lebih

tinggi mengalami kelahiran kurang bulan yang menyebabkan BBLR,

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

22

diukur berdasarkan pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, tempat

tinggal, status sosial dan pekerjaan / jabatan (Jusuf, 2008).

h. Sebab lain

Kebiasaan atau life style ibu , misal kebiasaan perilaku merokok baik aktif

maupun pasif, kebiasaan minum alcohol, mengkonsumsi NAPZA. Zat

aktif rokok seperti nikotin, sianida, tar, CO dan hidrokarbon bersifat

fetotoksik dan efek vasokontrinsik pembuluh darah dan mengurangi kadar

oksigen dan gangguan pembuluh darah yang berakibat aliran nutrisi dari

ibu ke janin terganggu sehingga pertumbuhan terhambat (Cuningham et al,

2005).

i. Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil yang paling mempengaruhi keadaan atau kondisi

kehamilan yaitu LILA dan kenaikan berat badan (BB) selama kehamilan.

Menurut I dewa Nyoman (2000), mengemukakan bahwa ibu hamil yang

mempunyai LILA <23,5 cm akan mengalami KEK dimana kejadian KEK

akan menyebabkan gangguan pada distribusi nutrisi pada ibu ke janin yang

akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan janin

dan mengakibatkan kelahiran BBLR. Indikator yang ke dua yaitu

kenaikan BB ibu selama kehamilan, berat badan (BB) ibu selama hamil

akan menentukan berat lahir bayi yang akan dilahirkan. Menurut Irma D

(2007), mengemukakan bahwa BB ibu hamil <45 kg atau mengalami

penurunan 10 kg selama hamil berisiko BBLR. Status gizi yang kurang

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

23

pada ibu hamil memiliki risiko 2,7 kali lebih besar melahirkan bayi dengan

BBLR dibandingkan dengan ibu hamil dengan status gizi baik (Puspita S,

2013).

j. Status Anemia Ibu Hamil

Status anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan kesehatan ibu hamil

yang erat hubungannya dengan kadar Hb dalam darah dimana kurang dari

standar normal ibu hamil yaitu 11 distribusi gr%. Prevalensi anemia pada

ibu hamil di Indonesia masih tinggi yaitu 63,5%. Seorang ibu hamil yang

memiliki kadar Hb <11 gr% atau anemia akan mengakibatkan kekurangan

suplai darah pada tubuh sehingga distribusi nutrisi ibu ke janin menjadi

terganggu yang akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan

perkembangan janin dan melahirkan BBLR (Tinuk Istiarti, 2000).

2. Faktor Janin

a. Trisomi 18 atau sering disebut sindrom Edward terjadi pada 1 dari 8000

neonatus. Janin dan neonatus trisomi 18 menyebabkan kelahiran cacat

bawaan seperti cacat jantung (hamper 95%) terutama defek septum

ventrikel atau atrium, kelainan ginjal, aplasia radial dll. Disamping hal itu

janin mengalami gangguan pertumbuhan dengan rata-rata berat lahir 2340

gram.

3. Faktor Plasenta

Ukuran plasenta yaitu besar dan berat plasenta, tempat melekat plasenta

pada dinding uterus, tempat insersi tali pusat, kelainan plasenta

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

24

mempengaruhi distribusi aliran darah ke janin yang dapat mengakibatkan

pertumbuhan janin terhambat (Cunningham et al, 2005).

4. Faktor Lingkungan

Semakin tinggi tempat tinggal ibu hamil seperti dataran tinggi atau

pegunungan maka semakin rendahnya kadar oksigen yang diserap

sehingga suplai oksigen terhadap janin terganggu yang berakibat pada

kelahiran dengan BBLR. Radiasi dan paparan zat racun di lingkungan

tempat tinggal ibu hamil dapt menimbulkan kelainan kongenital janin

(Sistiarini, 2008).

2.1.2. Hipertiroid Kehamilan

2.1.2.1.Definisi Hipertiroid

Hipertiroid merupakan salah satu penyakit tidak menular endokrin yang

sering kita temukan di masyarakat. Hipertiroid merupakan salah satu penyebab

dari penyakit kelenjar tiroid. Gangguan fungsi tiroid ada dua macam yaitu

kekurangan hormon tiroid (Hipotiroid) dan kelebihan hormon tiroid (Hipertiroid).

Kelebihan hormon tiroid (Hipertiroid) dapat menyebabkan gangguan berbagai

fungsi tubuh, termasuk jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh. Menurut

Dini Sulistyani (2013:6) mendefinisikan hipertiroidisme merupakan respon

jaringan- jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang

berlebihan. Keadaan ini dapat timbul spontan atau akibat asupan hormon tiroid

yang berlebihan. Hipertiroid dijumpai 5 - 7 kali lebih sering pada wanita

dibanding pria.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

25

Diagnosis hipertiroid pada kehamilan sulit untuk dikenali dan

diditegakkan karena memiliki gejala yang sama dengan gejala kehamilan normal

terutama pada kehamilan trimester pertama. Pada saat kehamilan trimester

pertama terjadi perubahan hormonal dan meningkatnya sejumlah metabolisme

selama kehamilan yang menyebabkan beberapa perubahan yang kompleks pada

fungsi tiroid. Satu-satunya cara untuk menegakkan diagnosis hipertiroid pada

kehamilan adalah dengan pemeriksaan TSH serum, pemeriksaan T3, T4, FT4.

Dikatakan seseorang ibu hamil mengalami hipertiroid apabila kadar TSH serum

<0,3µIU/ml dan FT4 >2 nano gram/dl. Penegakan diagnosis dilakukan melalui

pemeriksaan darah dan telah diukur melalui Indeks Wayne. Jika kadar FT4

normal perlu pemeriksaan FT3 dan FT3I serum, jika tinggi dikenal dengan “T3-

toxicosis sindrom”. Hipertiroid merupakan penyakit hormon yang menempati

urutan kedua terbesar di Indonesia setelah diabetes dan jumlahnya kini terus

meningkat. Posisi ini serupa dengan kasus yang terjadi di dunia ( Dini

Sulistyani, 2010).

2.1.2.2.Klasifikasi

Thamrin (2007) dalam Dini Sulistyani (2013:6) mengklasifikasikan

hipertiroidisme menjadi empat, yaitu :

a. Goiter Toksik Difusa (Grave’s Disease)

Kondisi yang disebabkan, oleh adanya gangguan pada sistem

kekebalan tubuh dimana zat antibodi menyerang kelenjar tiroid, sehingga

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

26

menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid terus

menerus. Grave’s disease lebih banyak ditemukan pada wanita daripada pria,

gejalanya dapat timbul pada berbagai usia, terutama pada usia 20 – 40 tahun.

Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan pada sistem

kekebalan tubuh, yaitu dimana zat antibodi menyerang sel dalam tubuh itu

sendiri.

b. Penyakit Tiroid Nodular (Nodular Thyroid Disease)

Pada kondisi ini biasanya ditandai dengan kelenjar tiroid membesar dan

tidak disertai dengan rasa nyeri. Penyebabnya pasti belum diketahui. Tetapi

umumnya timbul seiring dengan bertambahnya usia.

c. Subakut Tiroiditis

Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran kelenjar tiroid dan inflamasi,

serta mengakibatkan produksi hormon tiroid dalam jumlah besar ke dalam darah.

Umumnya gejala menghilang setelah beberapa bulan, tetapi bisa timbul lagi pada

beberapa orang.

d. Postpartum Tiroiditis

Timbul pada 5 –10% wanita pada 3-6 bulan pertama setelah melahirkan

dan terjadi selama 1-2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali normal secara

perlahan-lahan.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

27

2.1.2.3.Anatomi dan Fisiologi Tiroid

2.1.2.3.1. Anatomi Tiroid

Gambar 2.2. Anatomi Kelenjar Tiroid

(Sumber: EGC Kedokteran, 1985)

Kelenjar tiroid terdiri dari lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh

istmus. Kelenjar tiroid terbentuk saat kehamilan minggu ke tiga. Kelenjar ini

terdapat pada bagian inferior trakea dan beratnya diperkirakan 15-20 gram. Lobus

kanan bisasanya lebih besar dan lebih vascular dibandingkan lobus kiri. Kelenjar

ini kaya akan pembuluh darah dengan aliran darah 4-6 ml/menit/gram. Pada

keadaaan hipertiroid, aliran darah dapat meningkat sampai 1 liter/menit/gram.

Kelenjar tiroid memelihara tingkat metabolisme dari sebagian besar sel dalam

tubuh dengan menghasilkan dua hormon tiroid di dalam sel folikelnya, yaitu

triiodothyronin (T3) dan tetraiodohyronin (T4) atau tirosin. Iodin (I2) memilki

berat atom sebesar 127 dan berat molekulnya 254. T4 memilki berat molekul

sebesar 777 Dalton yang 508 didalamya merupakan iodida.

Hormon tiroid sangat penting dalam perkembangan saraf normal,

pertumbuhan tulang, dan pematangan seksual. Sel parafolikel yang disebut sel C

berada di dekat sel folikuler yang menghasilkan suatu hormon polipeptida,

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

28

kalsitonin. Aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid mengatur fungsi kelenjar tiroid dan

pertumbuhan. Produksi dan pelepasan hormon tiroid diatur oleh thyroid-releasing

hormone (TRH) dari hipotalamus. TRH mencapai hipofisis anterior melalui

sistem portal, dimana sel tirotropik dirangsang untuk menghasilkan thyroid-

stimulating hormone (TSH) atau thyrotropin. TSH dilepaskan ke aliran darah

sistemik kemudian dibawa sampai ke kelenjar tiroid. Di sini, TSH merangsang

pengambilan iodida, dan semua proses yang mendorong pembentukan dan

pelepasan T4 dan T3. Di dalam darah, tubuh kita hanya memiliki sejumlah kecil

thyroxine-binding globulin (TBG) sekitar 10 mg/L, tetapi afinitasnya terhadap T4

sangat tinggi. T4 total sekitar 10-7 mol/L setara dengan 77,7 μg/L serum darah,

karena 777 gram T4 sama dengan 1 mol dari total. Kurang lebih 70% dari T4 dan

T3 berikatan pada TBG, dan sisanya terikat pada thyroxine-binding albumin

(TBA) dan transthyrenin. Estrogen merangsang sintesis TBG.

2.1.2.3.2. Fisiologi Tiroid Pada Kehamilan

Hormon tiroid tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) disintesis di dalam

folikel tiroid. Tiroid-stimulating hormone (TSH) merangsang sintesis dan

pelepasan T3 dan T4, yang sebelumnya didahului dengan pengambilan iodide

yang penting untuk sintesis hormon tiroid. Selama kehamilan normal kadar tiroid

binding globulin (TBG) dalam sirkulasi meningkat dan juga akhirnya T3 dan T4

ikut meningkat.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

29

Tabel 2.1. Kadar Normal Pemeriksaan FT4, FT3, TSH Dan Masa Kehamilan

Sumber : Frances K (2003)

Hormon tiroid sangat penting untuk perkembangan otak bayi dan sistem

saraf. Selama trimester pertama kehamilan, fetus bergantung pada ibu untuk

menyediakan hormon tiroid melalui plasenta karena fetus tidak dapat

menghasilkan hormon tiroid sendiri sampai trimester kedua. Pada minggu ke-10-

12, kelenjar tiroid fetus mulai berfungsi namun fetus tetap membutuhkan iodin

dari ibu untuk menghasilkan hormon tiroid. Selama kehamilan, fungsi kelenjar

tiroid maternal bergantung pada tiga faktor yaitu :

1. Peningkatan “Tyroxin Binding Globulin” (TBG) dalam serum.

2. Efek dari peningkatan kadar “Human Chorionic Gonadotropin"

(hCG) terhadap “Thyroid Stimulating Hormon” (TSH) dan kelenjar

tiroid.

3. Penurunan aviabilitas iodida terhadap tiroid ibu.

a. Human Chorionic Gonadtropin (hCG)

Human Chorionic Gonadtropin (hCG) adalah hormon peptida yang

bertanggung jawab memproduksi progesteron secara adekuat pada awal

kehamilan, sampai produksi progesteron diambil alih oleh plasenta yang

sedang berkembang. Konsentrasi hCG meningkat drastis pada kehamilan

Gestation FT4(pmol/l) FT3(pmol/l) TSH(mU/I)

Non Pregnant

1st Trimester

2nd

Trimester

3rd

Trimester

11-23

11-22

11-19

7-15

4-9

4-8

4-7

3-5

0-4

0-1.6

0.1-1.18

0.7-7.3

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

30

trimester pertama dan menurun secara perlahan pada trimester dua dan

tiga. Sedangkankadar TSH turun selama kehamilan trimester pertama, hal

ini berbanding terbalik dengan peningkatan hCG walaupun hCG hanya

sebagai stimulant kelenjar tiroid. Pada kondisi ibu hamil yang normal efek

perangsangan hCG pada kehamilan tidak signifikan dan ditemui pada

pertengahan awal kehamilan. Pada awal kehamilan ke-12 atau keadaan

patologis, seperti hiperemesis gravidarum dan tumor trofoblastik,

konsentrasi hCG mencapai kadar paling maksimal yang akan merangsang

peningkatan T3, T4 dan kadar TSH ditekan.

b. Ekskresi Iodin Selama Kehamilan

Konsentrasi iodine plasma mengalami penurunan selama

kehamilan, akibat peningkatan filtrasi glomerulus (GFR). Peningkatan

GFR menyebabkan meningkatnya pengeluaran iodine lewat ginjal yang

berlangsung pada awal kehamilan. Ini merupakan faktor penyebab

turunnya konsentrasi iodine dalam plasma selama kehamilan.

c. Thyroxine Binding Globulin (TBG)

Peningkatan TBG menyebabkan peningkatan ikatan tiroksin, TBG

adalah faktor ketiga yang mempengaruhi fungsi tiroid selama kehamilan.

Hormon tiroid dalam serum diangkut oleh tiga protein, yaitu Thyroxine

Binding Globulin (TBG), albumin, dan Thyroxine Binding Prealbumin

(TBPA) atau transtiretin. Dari ketiga protein tersebut, TBG memiliki

afinitas yang lebih tinggi terhadap tiroksin. Pada pasien tidak hamil,

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

31

sekitar 2/3 dari hormon tiroksin diikat oleh TBG. Pada kehamilan normal,

terjadi peningkatan dari konsentrasi TBG sekitar dua kali lipat dari normal

selama kehamilan sampai 6-12 bulan setelah bersalin. Hal ini

menggambarkan peningkatan kadar hormon tiroksin total (TT4) pada

semua wanita hamil, namun kadar tiroksin bebas (FT4) dan indeks tiroksin

total (FTI) normal. Peningkatan konsentrasi TBG merupakan efek

langsung dari meningkatnya kadar estrogen selama kehamilan.

2.1.2.4.Etiologi Hipertiroid Pada Kehamilan

Hipertiroid pada kehamilan dapat disebabkan oleh beberapa

keadaan berikut :

1. Penyakit Graves

2. Gestational Transient Thyrotoxicosis ( GTT )

3. Mola hidatidosa

4. Multinoduler goiter

5. Adenoma toksik

6. Tiroiditis subakut

7. Hyperthroidism iatrogenik

8. TSH - producing pituitary tumor

9. Struma ovari

Dari beberapa etiologi hipertiroid pada kehamilan, etiologi yang

terbanyak dilaporkan adalah Penyakit Graves’ dan GTT.

a. Penyakit Graves

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

32

Menurut Dimitry Garry (2013: 501), penyebab tersering penyakit

hipertiroid hampir 95% adalah penyakit Graves, suatu penyakit autoimun yang

antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormon yang berlebihan.

Prevalensi hipertiroid di Amerika Serikat diperkirakan sebesar 1%. Penyebab

tersering adalah penyakit Graves, yang 5-10 kali lebih sering dialami wanita

dengan puncaknya pada usia reproduktif. Prevalensi hipertiroid dalam kehamilan

0,1-0,4%, 85% dalam bentuk penyakit Graves. Sama halnya seperti penyakit

hiperemesis tidak memiliki gejala penyakit Graves ataupun antibodi tiroid.

Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,

atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan

disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif hormon tiroid

terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis

memberikan gambaran kadar hormon tiroid dan TSH yang tinggi. TRF akan

rendah karena umpan balik negatif dari hormon tiroid dan TSH. Hipertiroidisme

akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan hormon tiroid yang

tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan (Dini Sulistyani (2013:7).

b.Gestational Transient Thyrotoxicosis (GTT)

Terdapat 2-3% GTT pada seluruh kehamilan. Keadaan GTT yang selalu

ditandai dengan mual dan muntah berat membutuhkan perawatan intensif di

rumah sakit. Terdapat penurunan berat badan lebih dari 2,27 kg, ketonuria dan

gangguan elektrolit terutama hipoglikemi. Kadar FT4 meningkat 2-3 kali diatas

normal dengan penurunan kadar TSH. FT3 juga ikut meningkat akan tetapi tidak

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

33

terlalu bermakna dibanding FT4. Pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan tremor

ringan dan tidak didapatkan oftalmopati (Darman R, 2011).

2.1.2.5.Patofisiologi Hipertiroid

Pada hipertiroidisme, kontrol pengaturan sekresi hormon tiroid yang

normal tidak ada sehingga mengakibatkan produksi hormon tiroid meningkat

sehingga menyebabkan hipermetabolisme dengan peningkatan aktivitas saraf

simpatis. Peningkatan jumlah hormon tiroid yang berlebihan akan

merangsang system cardiac dan meningkatkan sejumlah reseptor beta

adrenergik yang mengakibatkan meningkatkan denyut nadi dan peningkatan

cardiac output, stroke volume dan aliran darah perifer sebagai usaha tubuh

untuk berkompensasi. Peningkatan metabolisme yang besar menyebabkan

nitrogen balance negatif, penurunan lipid dan defisiensi nutrisi. Pada sistem

pencernaan terjadi peningkatan peristalatik usus sehingga terjadi diare.

Peningkatan metabolisme pada sistem neurologi menyebabkan keterlambatan

kelopak mata untuk mengikuti gerakan mata sehingga otot-otot mata

diinfiltrasi oleh limfosit dan sel mast menyebabkan eksoftalmus atau

penonjolan pada mata.

Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin

termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan

laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses

metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme

mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

34

mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan

terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik,

sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang

takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid

pada sistem kardiovaskuler (Dini Sulistyani (2013:8).

2.1.2.6.Diagnosa Hipertiroid

2.1.2.6.1 Manifestasi Klinis

a. Kardiovaskuler: palpitasi, sesak napas, angina, gagal jantung, nyeri dada,

takikardi pada saat istirahat maupun aktifitas.

b. Neuromuskular: gugup, agitasi, tremor, mudah tersinggung, terus merasa

kuatir, susah tidur.

c. Gastrointestinal: berat badan menurun tetapi nafsu makan meningkat,

diare, muntah, kelelahan otot, suhu meningkat.

d. Kulit: pruritus, rambut tipis, kulit teraba hangat, lunak dan basah,

kemerahan (flushing).

e. Mata: adanya penonjolan (eksoftalmus), proptosis, kemosis (edema

konjungtiva), penglihatan kabur.

f. Nadi basal > 100 kali per menit

Tanda dan gejala hipertiroid pada kehamilan sulit dikenali karena sering

tertutupi dengan tanda dan gejala kehamilan sehingga sulit dilakukan deteksi dini.

Menurut Dimitry Garry (2013: 502), menyarankan ada beberapa manifestasi klinis

yang perlu diperhatikan pada ibu hamil dengan hipertiroid yaitu kenaikan berat

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

35

badan yang rendah selama hamil dengan nafsu makan baik, adanya tremor, dan

manuver valsava tanpa akselerasi laju jantung. Dicari tanda-tanda oftalmopati

Grave (tatapan melotot, kelopak tertinggal saat menutup mata, eksoftalmus) dan

bengkak tungkai bawah (pretibial myxedema).

2.1.2.6.2. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang penting adalah pengukuran kadar T4

bebas dan TSH dalam darah untuk menegakkan diagnosis hipertiroid. Pada pasien

hipertiroid didapati peningkatan kadar T4 bebas dan penurunan kadar TSH.

Pemeriksaan laboratorium lain mungkin diperlukan seperti antara lain

pemeriksaan kadar T3, antibodi tiroid (terutama TRAbs) dan tes ambilan yodium

radioaktif. Pemeriksaan terakhir ini dilakukan jika diagnosis penyakit Graves

belum meyakinkan (Batubara, 2010).

Menurut Dimitry Garry (2013: 502), pemeriksaan laboratorium mencakup

kadar keton urin, BUN, kreatinin, alanin aminotransferase, aspartat

aminotransferase, elektrolit, dan tirotropin (termasuk tiroksin T4 bebas jika

tirotropin rendah). Jika kadar fT4 meningkat tanpa tanda dan gejala penyakit

Graves, pemeriksaan sebaiknya diulang setelah usia kehamilan 20 minggu.

Pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan untuk mendeteksi kehamilan multipel atau

mola hidatodosa.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

36

Tabel 2.2. Test Fungsi Kelenjar Tiroid Hipertiroid dan Perubahan Hormon

Test Wanita Hamil Normal Hormon

Estrogen

Wanita Tidak

Hamil

Wanita

Hamil

dengan

Hipertiroid

T4 total Meningkat Meningkat Meningkat

Globulin pengikat

tiroksin

Meningkat Meningkat Tetap

T4 bebas Normal Normal Meningkat

T3 total Meningkat Meningkat Meningkat

T3 bebas Normal Normal Meningkat

Test pengambilan T3 Meningkat Meningkat Meningkat

Pengambilan I

epitiroid

Tidak pada wanita

hamil

Normal Meningkat

Kolesterol serum Meningkat Variabel Turun

Sumber : Frances K (2003)

Tabel 2.3. Diagnosis Definitif Hasil Pemeriksaan Fungsi Tiroid

Test Tiroid Unit Kondisi

Normal

(Non

Hamil)

Nilai Normal

(Hamil)

Hipertiroid Hipotiroid

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Thyrid

Stimulating

Hormon

(TSH)

0,8-1,3 tidak

berubah

Thyroxine

Binding

Globulin

23-25

meningkat

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

37

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Levotiroksin

(T4) Total

3,9-11,6 10,7-11,5

meningkat

Levotiroksin

(T4) Bebas

1,0-1,4 tidak

berubah

L-

triiodotironi

n (T3) Total

205-233

meningkat

L-

triiodotironi

n (T3) Bebas

250-330

tidak berubah

Sumber : Norwitz, Errol dan John Schorge (2007)

Pada wanita hamil yang mempunyai riwayat penyakit Graves aktif

maupun inaktif, perlu diperiksa Thyroid Stimulating Immunoglubulin

(TSI) untuk menilai kemungkinan terjadinya “fetal/neonatal hypertyroid”.

Antibodi TSH reseptor atau TSI ini termasuk kelas IgG yang dapat melewati

plasenta dalam jumlah yang besar sehingga merangsang kelenjar tiroid

janin. Kadar TSI yang lebih 500% ( normal < 8%) merupakan prediktor adanya

“fetal / neonatal hipertiroid”.

Lanjutan Tabel 2.3

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

38

2.1.2.7 Faktor Risiko Ibu atau Wanita Usia Subur Mengalami Hipertiroid

Kehamilan

Menurut American Thyroid Association, ibu atau wanita usia subur yang

berisiko mengalami hipertiroid saat kehamilan antara lain :

1. Ibu atau wanita dengan sejarah penyakit tiroid / gondok atau pernah

melakukan bedah tiroid ibu/wanita dengan sejarah keluarga pernah

menderita penyakit gondok.

2. Ibu/wanita yang membawa antibdi tiroid

3. Ibu/wanita dengan gejala klinis hipertiroid atau hipotiroid.

4. Ibu/wanita denagan diabetes tipe 1

5. Ibu/wanita dengan kelainan gondok.

6. Ibu/wanita dengan kelainan aotuimun.

7. Ibu/wanita yang tidak subur/infertile

8. Ibu/wanita yang pernah melakukan terapi kepala atau radiasi pada leher.

9. Ibu/atau wanita dengan sejarah keguguran atau kelahirann prematur

2.1.2.8 Kelahiran Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Akibat

Hipertiroid

Penyakit hipertiroid yang diderita oleh ibu hamil mengakibatkan

terganggunya pertumbuhan janin. Menurut Dimitry Garry (2013: 502),

Tirotoksikosis ibu yang tidak diobati secara adekuat meningkatkan risiko

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

39

kelahiran prematur, IUGR, berat badan lahir rendah, preeklamsia, gagal jantung

kongestif, dan IUFD.

Gambar 2.3 Patofisiologi Kelahiran BBLR Akibat Penyakit Hipertiroid

(Sumber : Dimitry Garry, 2013: 501)

Sebelum usia kehamilan 10-12 minggu (awal trimester I), janin sangat

bergantung pada hormon tiroid ibu karena belum memproduksi hormon tiroid

sendiri. Menurut World Health Organization (WHO) dalam Muhammad Iqbal

Hassarief Putra (2012), manyarankan asupan iodium untuk ibu hamil lebih tinggi

dibanding orang dewasa normal karena janin membutuhkan asupan iodium

banyak dari ibunya untuk mengaktifkan hormon tiroidnya sendiri. Efek jangka

panjang dari konsumsi iodium yang tinggi mengakibatkan penyakit graves pada

ibu hamil.

Menurut Dimitry Garry (2013: 501), penyebab tersering penyakit

hipertiroid hampir 95% adalah penyakit Graves, suatu penyakit autoimun yang

antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormon yang berlebihan

sehingga mengakibatkan produksi hormone tiroid meningkat dan menyebabkan

Konsumsi

Iodium

Tinggi

BBLR Ibu Hamil

Trimester I

Hipermetabolisme Ibu Hamil

Defisiensi Nutrisi Janin Hipertiro

id Penyakit

Graves

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

40

hipermetabolisme. Efek berkelanjutan dari hipermetabolisme menyebabkan

nitrogen balance negatif, penurunan lipid dan defisiensi nutrisi. Apabila seorang

ibu hamil mengalami defisiensi nutrisi maka akan mempengaruhi pertumbuhan

janin yang dia kandung sehingga berdampak pada kelahiran bayi dengan berat

badan lahir rendah (BBLR).

2.1.2.9 Komplikasi Hipertiroid

2.1.2.9.1 Komplikasi Pada Ibu

a. Pregnancy-Induced Hypertension(PIH)

Pada pasien dengan hipertiroid tidak terkontrol, resiko preeklamsia berat

menjadi lima kali lebih berat dibanding pasien yang terkontrol. Komplikasi lain

dapat berupa abruptio plasenta, kelahiran preterm dan keguguran. Gagal jantung

dapat terjadi pada pasien yang tidak diobati terutama bila terdapat PIH. Pada

pasien dengan gejala gagal jantung disfungsi ventrikel kiri dengan derajat

keparahan yang berbeda dapat dideteksi dengan echocardiografi. Walaupun

kelainan ini reversibel, namun gejalanya dapat menetap dalam beberapa minggu

setelah status eutiroid tercapai, namun penurunan resistensi vaskular dan cardiac

output yang tinggi dapat tetap terjadi pada keadaan tiroksin normal. Hal ini

penting karna dekompensasi ventrikel kiri pada wanita hamil yang hipertiroid

dapat terjadi bersamaan dengan preeklamsia, pada waktu kelahiran ataubersamaan

dengan komplikasi lain misalnya anemia atau infeksi. Kejadian tiroid krisis pada

kehamilan juga pernah dilaporkan walaupun relatif jarang. Hipertiroid juga

dilaporkan sebagai faktor resiko independen operasi Caesar.Pada suatu penelitian

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

41

oleh Kriplani dkk dengan sampel 32 kelahiran pada ibu hamil yang mengalami

hipertiroidisme ternyata didapatkan partus preterm terjadi pada 25% pasien, 3%

mengalami hipermesis, 22% mengalami hipertensi pada kehamilan dan 9%

mengalami krisis tiroid.

b. Infertilitas

c. Keguguran berulang

d. Gagal jantung (10-20%)

e. Badai tiroid (0,1%)

2.1.2.9.2 Komplikasi Pada Janin

Hipertiroidisme maternal dapat mempengaruhi janin dan neonatal melalui

dua cara yaitu hipertiroid maternal yang tidak terkontrol (tanpa kadar TSI yang

tinggi) dan TSI mengalami pasase transplasenta. Pada hipertiroidisme maternal

yang tidak terkontrol janin mengalami resiko Intrauterine Growth Retardation

(IUGR), stillbirthdan prematuritas. Resiko prematuritas meningkat dari 11%

menjadi 55% pada ibu yang tidak diobati, resikostillbirth meningkat dari 5%

menjadi 24%. Pada suatu penelitian pada 230 kehamilan, 15 neonatus (6,5%)

mengalami IUGR. Komplikasi pada janin meningkat secara signifikan pada ibu

yang tetap hipertiroid pada paruh kedua kehamilan. Faktor resiko IUGR pada

pasien ini meliputi tirotoksikosis maternal selama lebih dari 30 minggu dalam

kehamilan, riwayat penyakit Graves selama lebih dari 10 tahun, dan onset

penyakit Graves sebelum 20 tahun.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

42

2.1.2.10 Penatalaksanaan

1. Pengobatan jangka panjang (obat anti tiroid propiltiourasil/methimazol)

minimal 1 tahun untuk menghambat pembentukan hormon tiroid di

dalam sel-sel tiroid .

2. Pembedahan tiroidektomi subtotal setelah diberi terapi propiltiourasil

preoperatif, hanya bisa dilakukan pada trimester II.

3. Pengobatan yodium radioaktif (terapi ablatif).

2.1.3. Penyakit Kronis Sebagai Komplikasi Dan Penyulit Kehamilan

2.1.3.1 Diabetes Melitus

Diabetes Melitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat

ringan maupun berat yang terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan

berlangsung mencakup pasien yang sudah memiliki riwayat DM , pasien yang

baru diketahui DM saat kehamilan dan pasien yang benar-benar menderita DM

akibat kehamilan.

Saat kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan

karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin dan menyusui.

Seorang ibu hamil yang mengalami DM mengakibatkan insulin ibu tidak dapat

mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin.

Komplikasi pada janin yang dapat terjadi akibat DM pada kehamilan

yaitu abortus spontan, premature/BBLR, kematian intra uterine, kematian

neonatal, hipoglikemia dll. Deteksi dini sangat diperlukan terutama pada ibu

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

43

dengan faktor risiko berupa keguguran berkali-kali selama hamil, riwayat

pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, melahirkan bayi dengan cacat

bawaan, melahirkan bayi > 4000 gr dan polyhidramnion (Marmi, dkk, 2011:

116-117).

2.1.3.2 Penyakit Jantung

Penyakit jantung dalam kehamilan sebagian besar disebabkan oleh

demam reumatik atau memang seorang ibu sudah memiliki riwayat jantung.

Faktor predisposing jantung dalam kehamilan yaitu peningkatan usia seorang

ibu dengan penyakit jantung hipertensi dan superiomposed preeklamsia atau

eklamsi, aritmia jantung dan anemia.

Patofisiologi penyakit jantung dalam kehamilan disebabkan adanya

perubahan dalam system kardiovaskular yang diakibatkan oleh kerja pompa

jantung yang meningkat akibat kebutuhan darah pada janin untuk suplai nutrisi

dari ibu ke janin meningkat. Komplikasi yang ditimbulkan pada janin yaitu

premature, BBLR, hipoksia, pertumbuhan janin terhambat dan pada ibu akan

terjadi abortus, kematian ibu, gagal jantung kognitif dan edema paru (Marmi,

dkk, 2011: 118-121).

2.1.3.3 Hipertensi

Hipertensi dalam kehamilan di bagi dalam 4 klasifikasi yaitu sebagai

berikut:

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

44

1. Hipertensi esensial

Hipertensi esensial adalah kondisi permanen meningkatnya tekanan darah

(TD) seorang ibu hamil dimana tidak ada sebab yang nyata akan tetapi sering

dihubungkan dengan penyakit ginjal dan muncul pada awal kehamilan dengan

Td mencapai 140/90mmHg. Yang membedakan dengan preeklamsia adalah

faktor-faktor hipertensi esensial muncul pada awal kehamilan, jauh sebelum

muncul preeklamsia, tidak mengalami edema atau proteinuria.

2. Hipertensi karena kehamilan

Hipertensi yang ditimbulkan atau diperberat oleh kehamilan dengan faktor

risiko pada ibu hamil yang terpapar vili korialis untuk pertama kalinya,

terpapar vili korialis dalam jumlah yang banyak seperti pada kehamilan kembar

dan mola hidatosa, ada riwayat penyakit vaskuler dan mempunyai riwayat

keturunan hipertensi.

3. Preeklamsia

Pre-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema, dan

proteinuria (protein dalam urin melebihi 0,3 g/lt dalam 24 jam) yang timbul

karena kehamilan. Penyakit ini biasanya timbul pada triwulan tiga kehamilan

tetapi bisa jug timbul sebelum trimester tiga misalnya pada ibu hamil denga

mola hidatosa. Pemeriksaan tekanan darah (TD) dilakukan minimal 2x dengan

jarak waktu 6 jam dari pemeriksaan pertama dan dalam keadaan istirahat.

Penyebab preeklamsi antara lain primigravida, tuanya kehamilan dan

kehamilan kembar.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

45

4. Eklamsia

Eklamsia adalah serangan konvulsi pada kehamilan tetapi, tetapi tidak selalu

komplikasi dari pre-eklamsi. Konvulsi dapat terjadi sebelum, selama dan

setelah persalinan. Terjadi setelah 48-72 jam setelah persalinan. Dampak dari

eklamsiabagi ibu dapat terjadi gagal hati, cerebral haemorage, gagal ginjal dan

bagi janin akan menyebabkan retardari mental atau pertumbuhan terhambat,

BBLR, dan hipoksia.

2.1.3.4 Penyakit Graves atau Gondok

Menurut Dini, S (2013), penyakit gondok adalah penyakit kelainan

kelenjar endokrin terbesar ke 2 setelah DM di Indonesia. Penyakit gondok

muncul akibat kerja kelenjar tiroid yang bekerja keras untuk mencukupi

kebutuhan hormon tiroksin di dalam tubuh sehingga lama-kelamaan kelenjar

tiroid tersebut akan membesar. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)

merupakan salah satu komplikasi kehamilan dari wanita hamil yang mengalami

hipertiroid yaitu sekitar 34 %. Prevalensi hipertiroid di Indonesia dalam

kehamilan yaitu sebesar 0,1-0,4% dan 85% dalam bentuk penyakit

Graves/gondok (Dimitry Garry, 2013).

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

46

2.2 KERANGKA TEORI

Gambar 2.4 Kerangka Teori Hubungan Status Hipertiroid Pada Kehamilan

Dengan Riwayat Kelahiran Bayi Berat Badan Rendah (BBLR) Di Kabupaten

Magelang Tahun 2014.(Sumber : Guyton (1995), Hendy Mulyawan (2009),

Irma D.M. Sianturi (2009), Proverawati, (2010), Yusi Dwi C (2010), Marmi

(2011), Dini S (2013), Dimitry G (2013) di modifikasi).

Sosiodemografi

- Umur

- Jenis Kelamin

- Tingkat Pendidikan

- Tipe Daerah

- Status Kawin

- Kondisi Sosial Ekonomi

- Pekerjaan Suami

Status Gizi

Sosiodemografi

- Umur

- Jenis Kelamin

- Tingkat Pendidikan

- Tipe Daerah

- Status Kawin

- Kondisi Sosial Ekonomi

- Pekerjaan Suami

Status Anemia

- Kadar Hb Ibu

Bayi dengan Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR)

Karakteristik Ibu Hamil

- Umur Kehamilan

- Paritas

- Jarak Kelahiran

- Umur Ibu Saat Hamil

- Riwayat Persalinan

Komplikasi Pada Kehamilan

- Penyakit Graves

- Diabetes Melitus

- Jantung

- Hipertensi

Sosiodemografi

- Umur

- Jenis Kelamin

- Tingkat Pendidikan

- Tipe Daerah

- Status Kawin

- Kondisi Sosial Ekonomi

- Pekerjaan Suami

Pemeriksaan Fungsi Kelenjar

Tiroid

- Pemeriksaan TSH ibu

- Pemeriksaan FT4

- Pemeriksaan T3

- Pemeriksaan T4

- Pemeriksaan hCG

Status Anemia

- Kadar Hb Ibu

Pemeriksaan Fungsi Kelenjar

Tiroid

- Pemeriksaan TSH ibu

- Pemeriksaan FT4

- Pemeriksaan T3

- Pemeriksaan T4

- Pemeriksaan hCG

Status Anemia

- Kadar Hb Ibu

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

konsep satu terhadap lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo,

2010:100). Kerangka konsep penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:

61). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini mencakup:

47

Variabel Bebas Variabel Terikat

Hipertiroid Kehamilan

Karakteristik Ibu Hamil

- Usia Ibu Hamil

- Paritas

- Jarak Kelahiran

Status Anemia

- Kadar Hb Ibu Hamil

Status Gizi

- LILA Ibu Hamil

- Kenaikan BB Ibu

Hamil

Bayi dengan Berat

Badan Lahir Rendah

(BBLR)

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

48

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas atau variabel yang akan mempengaruhi dan mengakibatkan

perubahan pada variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status

hipertiroid pada kehamilan, usia, paritas, jarak kelahiran, LILA, kenaikan BB, dan

status anemia.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat penelitian ini adalah

riwayat BBLR di Kabupaten Magelang tahun 2014.

3.3. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan

penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris (Sudigdo Sastroasmoro,

2011).

3.3.1. Hipotesis Mayor

Terdapat hubungan antara status hipertiroid pada kehamilan, usia ibu

hamil, paritas, jarak kelahiran, status gizi ibu hamil (LILA dan kenaikan BB), dan

status anemia ibu hamil dengan riwayat BBLR di Kabupaten Magelang tahun

2014

3.3.2. Hipotesis Minor

1. Terdapat hubungan antara status hipertiroid kehamilan dengan kejadian

BBLR di Kabupaten Magelang tahun 2014.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

49

2. Terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian BBLR di

Kabupaten Magelang tahun 2014.

3. Terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR di

Kabupaten Magelang tahun 2014.

4. Terdapat hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian BBLR di

Kabupaten Magelang tahun 2014.

5. Terdapat hubungan antara LILA ibu hamil dengan kejadian BBLR di

Kabupaten Magelang tahun 2014.

6. Terdapat hubungan antara kenaikan BB ibu hamil dengan kejadian

BBLR di Kabupaten Magelang tahun 2014.

7. Terdapat hubungan antara status anemia ibu hamil dengan kejadian

BBLR di Kabupaten Magelang tahun 2014.

3.4. DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN VARIABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala

(1) (2) (3) (4) (5)

Variabel Terikat

Bayi dengan

Berat Lahir

Rendah

(BBLR)

Bayi dengan

berat lahir

rendah

(BBLR) yaitu

neonatus atau

kelahiran bayi

dengan berat

saat kelahiran

kurang dari

2.500 gram

tanpa

memandang

masa

Lembar

Kuisioner

Data

pelaporan

BBLR

Kabupaten

Magelang

tahun 2014

Data

pencatatan

kohort ibu

1.BBLR

(<2500 gram)

2.Normal

(≥2500 gram)

(Prawirohardjo,

2008).

Ordinal

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

50

kehamilan

(Prawirohardj

o, 2008).

hamil 2014

Hipertiroid

Kehamilan

Hipertiroidism

e merupakan

respon

kelenjar

tiroid/gondok

terhadap

pengaruh

metabolik

hormon tiroid

yang

berlebihan

(Dini

Sulistyani ,

2013).

Data TSH

Serum Ibu

Hamil Tahun

2013 dan

2014 dari

Laboratorium

GAKI

1.Hipetiroid TSH

serum

(<0,3µIU/ml)

2. Normal

TSH serum

(≥0,3µIU/ml)

(WHO, 2001)

Ordinal

Paritas Paritas

(Para)Parietas

adalah jumlah

anak yang

telah

dilahirkan oleh

seorang ibu

baik lahir

hidup maupun

lahir mati

(Prawirohardjo

, 2009).

Lembar

Kuisioner,

Kohort Ibu

Hamil, dan

Buku KIA

1. Berisiko

≥ 4 anak

2.Tidak berisiko

<4anak

(Prawirohardjo,

2009)

Ordinal

Jarak

Kelahiran

Jarak

kehamilan

adalah suatu

pertimbangan

untuk

menentukan

kehamilan

pertama

dengan

kehamilan

berikutnya

Lembar

Kuisioner,

Kohort Ibu

Hamil, dan

Buku KIA

1.Berisiko

<2 tahun.

2.Tidak berisiko

≥2tahun

(Kliegman, et, al,

2007).

Ordinal

Variabel Bebas

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

51

(DEPKES RI,

2001)

LILA Pengukuran

LILA adalah

suatu cara

untuk

mengetahui

risiko

Kekurangan

Energi Kronis

(KEK) pada

wanita usia

subur

(Supariasa,

2002: 48-49).

Lembar

Kuisioner,

Kohort Ibu

Hamil, dan

Buku KIA

1.Berisiko,

LILA<23,5cm

2.Tidak berisiko,

LILA

≥ 23,5 cm

(Supariasa, I

Dewa Nyoman

2002),

Ordinal

Kenaikan

Berat Badan

(BB)

Penambahan

berat badan

(BB) ibu pada

masa

kehamilan

(Cunningham,

dkk, 2005)

Lembar

Kuisioner,

Kohort Ibu

Hamil, dan

Buku KIA

1. Berisiko,

kenaikan BB

(< 6kg atau >12

kg).

1. Tidak

berisiko,

kenaikan BB (6-

12 g) atau 20%

dari BB sebelum

hamil (DEPKES

RI, 2001).

Ordinal

Status

Anemia

Keadaan

kesehatan ibu

hamil yang

erat kaitannya

dengan kadar

Hb (Tinuk

Istiarti, 2000).

Lembar

Kuisioner

Kohort Ibu

Hamil, dan

Buku KIA

1. Anemia, Hb<

11 gr%.

2. Normal, Hb

≥11gr% (Tinuk

Istiarti, 2000),

Ordinal

3.5. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan status hipertiroid pada kehamilan dengan

riwayat BBLR di Kabupaten Magelang merupakan penelitian analitik

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

52

observasional dengan desain kasus kontrol dilengkapi dengan kajian kualitatif

dengan metode indepth interview. Metode Kasus Kontrol (case control study) yaitu

rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan-penyakit dengan cara

menentukan sekelompok orang yang berpenyakit (kasus) dan sekelompok orang-

orang yang tidak berpenyakit (kontrol), lalu membandingkan antara kelompok

kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Subjek penelitian

dipilih berdasarkan kasus penyakit kemudian dilakukan pengamatan apakah subjek

penelitian terpapar dengan faktor penelitian atau tidak dengan membandingkan

status paparan faktor risiko tersebut pada kelompok kasus dan kelompok kontrol.

Desain ini dipilih dengan pertimbangan kekuatan hubungan sebab akibat

rancangan studi case control lebih kuat daripada rancangan studi cross sectional.

Studi kasus kontrol lebih mudah, dan jumlah sampel lebih sedikit jika

dibandingkan dengan studi kohort.

3.6. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.6.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).

Gambar 3.2 Rancangan Penelitian Case Control

Sumber : Notoatmodjo, 2010:42

Populasi

(Sampel

)

Faktor Risiko (+)

Faktor Risiko (-)

Retrospektif

(Kasus) Efek +

Faktor Risiko (+)

Faktor Risiko (-)

Retrospektif

(Kontrol) Efek -

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

53

3.6.1.1. Populasi Kasus

Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh bayi (BBLR) di

Kabupaten Magelang yang lahir pada tahun 2014 yang berjumlah 815 bayi.

3.6.1.2.Populasi Kontrol

Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir normal

di Kabupaten Magelang pada tahun 2014.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 81). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari

sampel kasus dan kontrol.

3.6.2.1 Sampel Kasus

Sampel kasus dalam penelitian ini adalah bayi BBLR yang dilahirkan pada

tahun 2014 dan memenuhi kriteria inklusi.

Kriteria inklusi penelitian ini adalah :

1. Bayi BBLR (<2.500gr) yang lahir pada tahun2014.

2. Bayi lahir hidup.

3. Ibu bayi yang melakukan pemeriksaan kadar TSH serum di Laboratorium

GAKI, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang tahun 2013.

4. Berdomisili di Kabupaten Magelang.

5. Ibu bayi bersedia menjadi responden penelitian.

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

54

Dan kriteria eksklusi penelitian ini adalah :

1. Bayi BBLR yang lahir pada tahun 2014 dan mengalami cacat bawaan

atau kelainan kongenital.

2. Bayi kembar yang lahir pada tahun 2014.

3. Bayi prematur yang lahir di tahun 2014.

4. Bayi lahir mati atau stillbirth di tahun 2014.

3.6.2.2 Sampel Kontrol

Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah ibu hamil dan memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi penelitian ini adalah :

1. Bayi yang lahir normal pada tahun 2014.

2. Ibu bayi yang melakukan pemeriksaan kadar TSH serum di

Laboratorium GAKI, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang

tahun 2013.

3. Berdomisili di Kabupaten Magelang.

4. Ibu bayi bersedia menjadi responden penelitian.

Dan kriteria eksklusi penelitian ini adalah :

1. Bayi yang lahir normal pada tahun 2014 dan mengalami cacat

bawaan atau kelainan kongenital.

2. Bayi kembar yang lahir pada tahun 2014.

3. Bayi prematur yang lahir di tahun 2014.

4. Bayi lahir mati atau stillbirth di tahun 2014.

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

55

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pengambilan sampel dengan Teknik pengambilan sampel Proportionate

Stratified Random Sampling adalah cara mengambil sampel dengan melihat

unsur populasi yang bersifat heterogenitas dan memiliki tingkatan/ strata secara

proporsional (Sugiyono, 2010: 119). Cara pengambilan sampel kasus dan

kontrol diambil dari bayi yang lahir BBLR (< 2.500gr) dan bayi normal (≥

2.500gr) di Kabupaten Magelang tahun 2014. Langkah pengambilan sampel

kasus dan sampel kontrol adalah sebagai berikut :

1. Melihat data BBLR dari UPT Puskesmas se Kabupaten Magelang tahun

2014.

2. Membuat strata/tingkatan jumlah kasus BBLR dari masing-masing UPT

Puskesmas se Kabupaten Magelang tahun 2014.

3. Setiap tingkatan/strata diambil sejumlah subjek secara acak menggunakan

rumus sebagai berikut :

n =

x N

Keterangan:

n = subjek penelitian pada masing-masing tingkatan/strata

x = jumlah populasi BBLR di masing-masing UPT Puskesmas di Kabupaten

Magelang tahun 2014.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

56

N = jumlah sampel yang telah ditentukan berdasarkan rumusan besaran

sampel yaitu 41.

4. Jumlah subjek dari setiap tingkatan/strata adalah sampel penelitian.

3.6.4 Besar Sampel

Penentuan besar sampel untuk sampel kelompok kasus dan kelompok

kontrol yang akan diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

rumus Lemeshow (1997). Penghitungan besaran sampel ditentukan melalui

perhitungan dari nilai OR (Ratio Odds) dari penelitian terdahulu yaitu Yusi, D

2010. Untuk menentukan besarnya sampel minimal yang terdapat dalam

populasi maka digunakan rumus berikut :

(Z √ √

(P1 P2)

Catatan: Q1= (1-P1), Q2= (1-P2), P= ½ (P1+P2), Q= 1-P, P1(1-P2)

P2(1-P1)

P2 = b/(b+d) ditetapkan dari kepustakaan penelitian sebelumnya

P1= OR x P2/1- P2 + OR xP2

Keterangan :

n1 = jumlah sampel minimal kelompok kasus

n2 = jumlah sampel minimal kelompok kontrol

Z = nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat

kemaknaan (untuk = 0,05 adalah 1,96)

Z β = nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa (power)

sebesar diinginkan sebesar 20% yaitu 0,84%

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

57

P1 = Pro porsi paparan pada kelompok kasus

P2 = Proporsi paparan pada kelompok kontrol

OR` = Odds Ratio (diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya)

(Satroasmoro S, 2011: 204 ; Sopiyudin D, 2005)

OR= 2 (diperoleh dari penelitian Yusi D: 2010)

P2 = 1.67(diperoleh dari hasil penelitian Yusi D :2010)

OR x P2

1 P2 OR x P2

2 x 1.67

1 1.67 2 x 1.67

3.34/ ( 0.67) 3.34

2.67

1.67

0.67

1/2 (P1 P2) = 2.17

P

2.17

(Z √ √

(P1 P2)

(1,96√ √

(2.67 1.67)

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

58

Berdasarkan perhitungan jumlah sampel dengan rumus diatas, maka besar

sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 41 responden.

Perbandingan kasus dan kontrol 1:1, sehingga jumlah sampel yang didapat adalah

41 kasus dan 41 kontrol.

Pembagian proporsi sampel berdasarkan pada jumlah sampel minimal

yaitu 41 responden yang dibagi banyaknya puskesmas se Kabupaten Magelang

yaitu 29 puskesmas, kemudian diambil 20 puskesmas sebagai sampel penelitian

karena 9 puskesmas yang lain tidak memenuhi kriteria inklusi sampel penelitian.

Distribusi sampel berdasarkan teknik proportionate stratified random sampling

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2: Distribusi Sampel Penelitian Ibu Hamil Yang Melahirkan Bayi

BBLR Di Kabupaten Magelang Tahun 2014

No Puskesmas Bayi BBLR

(x) Perhitungan

Sampel

(n)

1. Salaman I 40

2

2. Salaman II 24

1

3. Borobudur 47

2

4. Salam 49

3

5. Dukun 46

2

6. Sawangan I 35

2

7. Sawangan II 22

1

8. Muntilan II 25

1

9. Mungkid 20

2

4

4

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

59

3.7. Sumber Data

3.7.1 Data Primer

Data yang diambil dari responden atau sampel penelitian.. Pengambilan

data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara langsung

kepada responden menggunakan kuesioner berupa data identitas responden,

sosiodemografi, Berat Badan (BB) bayi saat dilahirkan, karakteristik ibu hamil,

riwayat penyakit gondok dalam keluarga, riwayat pemeriksaan kelenjar tiroid

yang pernah dikuti oleh responden dan riwayat konsumsi kapsul iodium. Data

hasil pemeriksaan TSH serum ibu hamil tahun 2013 dari laboratorium GAKI.

3.7.2 Data Sekunder

10. Mertoyudan II 10

1

11. Tempuran 31

2

12. Kajoran I 36

2

13. Kaliangkrik 31

2

14. Bandongan 50

3

15. Candimulyo 17

1

16. Pakis 27

1

17. Grabag I 63

3

18. Grabag II 17

1

19. Tegalrejo 34

2

20. Windusari 20

1

Total Sampel 41

5

4

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

60

3.7.3 Data sekunder diperoleh peneliti dari UPT Puskesmas Kabupaten

Magelang tentang data jumlah kasus BBLR pada tahun 2014 dan data

laporan kohort ibu hamil, beserta data tentang palpasi (TGR) ibu hamil.

3.8 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data

3.8.1 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan

instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013:102).

Instrumen penelitian atau alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.8.1.1 Data Kohort Ibu Hamil ( Buku KIA)

Digunakan untuk mendapatkan informasi tentang identitas responden,

status anemia (Hb) ibu hamil, status gizi ibu hamil (LILA dan kenaikan BB

selama hamil), dan umur saat hamil.

3.8.1.2 Pedoman Wawancara Kualitatif dan Kuisioner

Pedoman wawancara kualitatif merupakan instrument penelitian yang

berisi pedoman pertanyaan kualitatif yang berkaitan dengan fokus penelitian

supaya wawancara penelitian tidak menyimpang dari tujuan penelitian, dimana

tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan status hipertiroid pada kehamilan

dengan riwayat BBLR di Kabupaten Magelang tahun 2014.

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

61

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data primer dengan

menggunakan kuesioner sebagai alat. Kuesioner digunakan untuk pengambilan

data mengenai identitas responden, sosiodemografi, karakteristik ibu hamil,

riwayat penyakit gondok dalam keluarga, riwayat pemeriksaan kelenjar tiroid

yang pernah dikuti oleh responden, riwayat konsumsi makanan goitrogenik dan

riwayat konsumsi kapsul iodium.

3.8.1.3 Alat Perekam

Alat perekam (tape recorder) digunakan untuk merekam sewaktu obrolan

peneliti dengan informan atau responden berlangsung. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan handphone (HP) sebagai alat perekam dan pendukung penelitian.

Instrumen ini memiliki keuntungan dapat diamati dan didengar secara berulang-

ulang sehingga memungkinkan mengadakan analisis secara teliti, memberikan

dasar yang kuat dan mudah untuk dilakukan pengecekan ulang. Namun, terdapat

kelemahan pada alat ini yaitu memakan waktu, biaya, dan situasi latar

pengamatan terganggu (Lexy J. Moleong, 2007:180).

3.8.2 Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui instrumen yang valid dan sahih,

maka kuesioner diuji validitasnya menggunakan uji product moment. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila korelasi tiap butir memiliki nilai positif dan

nilai r hitung > r tabel (Notoatmodjo S, 2010:164). Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner diujikan pada selain responden,

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

62

yang memiliki karakteristik hampir sama dengan responden yang akan diteliti

maka dipilih Puskesmas Magelang Utara.

Untuk menguji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment:

r =

√{ }

Keterangan : r = Koefisien validitas item yang dicari

N = jumlah responden

χ = skor yang diperoleh subyek dalam setiap item

у = skor yang diperoleh subyek dalam setiap item

Σ χ = jumlah skor dalam variabel χ

Σ у = jumlah skor dalam variabel у

Item pertanyaan dinyatakan valid apabila r yang diperoleh dari hasil

pengujian setiap item lebih bedar dari r tabel (r hasil > r tabel). Pengujian validitas

instrument pada penelitian ini menggunakan program komputer, dimana hasil

akhirnya (r hitung) dibandingkan dengan nilai r tabel Product moment pearson.

Dasar pengambilan keputusan dari uji validitas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut

valid.

2. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau variabel

tersebut tidak valid.

3.8.3 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan berkali-kali.

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

63

Penentuan reliabilitas instrumen, hasil uji coba ditabulasi dalam tabel dan analisis

data dicari varian tiap item kemudian dijumlahkan menjadi varian total.

Dinyatakan reliabel jika r alpha positif > r tabel (Notoatmodjo S, 2010:168). Uji

reliabilitas instrumen untuk pertanyaan yang valid diuji dengna rumus alpha

cronbach dengan bantuan komputer SPSS Windows 17.00. Rumus yang

digunakan adalah :

R11= (

) (

)

Keterangan:

R11= Reliabilitas instrument

k= Banyaknya butir pertanyaan

∑ = Jumlah butir varians

= Varians total

Item pertanyaan dikatakan reliabel apabila r 11 yang diperoleh dari hasil pengujian

setiap item soal lebih besar dari r tabel ( r11 > r tabel).

3.8.4. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang dalam penelitian adalah sebagai berikut :

3.8.4.1 Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi

secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap

berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Jenis wawancara dalam

penelitian ini adalah wawancara terpimpin,dilengkapi dengan kajian kualitatif

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

64

menggunakan wawancara mendalam (indepth interview) . Wawancara terpimpin

yakni wawancara yang dilakukan dengan pedoman-pedoman berupa kuesioner.

Pedoman dalam kuesioner disusun dari variabel-variabel yang diteliti

(Notoatmodjo S, 2010).

Jenis wawancara mendalam (indepth interview) yang akan dilakukan

yaitu pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Jenis ini

mengharuskan peneliti membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok

pertanyaan yang diperlukan, dan tidak perlu ditanyakan secara berurutan.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status hipertiroid pada

kehamilan dengan riwayat BBLR di Kabupaten Magelang tahun 2014.

3.9 PROSEDUR PENELITIAN

3.9.1 Tahap Pra Penelitian

Tahap awal penelitian adalah kegiatan yang dilakukan sebelum

melakukan penelitian. Adapun kegiatan pada awal penelitian adalah:

1. Pengambilan data awal tentang hasil uji TSH serum di Laboratorium

GAKY tahun 2012-2014 dan pengambilan data laporan tahunan

BBLR dari tahun 2011-2014 dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Magelang guna penyusunan proposal skripsi.

2. Pengambilan data laporan tahunan BBLR di tahun 2014 dari UPT

Puskesmas Kabupaten Magelang.

3. Menyusun rancangan penelitian.

4. Menentukan sampel yang akan diteliti.

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

65

5. Mengurus perizinan.

6. Menyiapkan instrument penelitian untuk mengumpulkan data primer.

3.9.1 Tahap Penelitian

Tahap penelitian adalah kegiatan yang dilakukan saat pelaksanaan

penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian meliputi :

1. Menyeleksi bayi BBLR yang memenuhi criteria inklusi dan ekslusi

serta tercatat dalam kohort ibu hamil di masing-masing UPT

Puskesmas Kabupaten Magelang.

2. Menemui responden secara langsung.

3. Mewawancarai subjek penelitian mengenai riwayat kehamilan dan

kelahiran bayi pada masa lampau (recall) menggunakan kuisioner

yang sudah disusun di dalam instrumen penelitian.

4. Mencatat data kohort ibu hamil yang melahirkan bayinya di tahun

2014

5. Mendokumentasikan penelitian dalam bentuk foto.

3.9.2 Tahap Post Penelitian

Akhir penelitian adalah kegiatan yang dilakukan pada saat setelah selesai

penelitian adalah:

1. Pengumpulan data setelah dilakukan wawancara

2. Analisis data univariat, bivariat dan multivariat

3. Penyusunan skripsi

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

66

Setelah data primer dari masing-masing kelompok terkumpul, maka

peneliti melakukan pengolahan data kuantitatif secara terkomputerisasi dengan

menggunakan software komputer. Dalam penyusunan laporan ini, peneliti juga

melakukan konsultasi-konsultasi dengan pembimbing untuk membuat laporan

hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

3.10 TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, mulai dari

membuat editing, koding, skoring dan tabulasi. Langkah pengolahan data adalah

sebagai berikut :

3.10.1 Teknik Pengolahan Data

Setelah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara entri

data, editing, koding, dan tabulasi.

3.10.1.1 Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuesioner

apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap, jelas jawaban dari responden,

relevan jawaban dengan pertanyaan, dan konsisten.

3.10.1.2 Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Pemberian kode bertujuan untuk mempermudah

analisis data dan entry data.

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

67

3.10.1.3 Entry Data

Memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam perangkat computer untuk

selanjutnya diolah.

3.10.1.4 Tabulasi

Tabulasi dimaksudkan untuk memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan

mengatur angka-angka serta mengelompokkan data sesuai variabel dan kategori

penelitian sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori.

Langkah selanjutnya yakni analisis data. Teknik analisis data pada penelitian

ini diolah secara statistik dengan menggunakan bantuan program komputer,

melalui dua jenis analisis yaitu:

3.10.2. Teknik Analisa Data

3.10.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel. Analisis univariat bermanfaat untuk

melihat apakah data telah layak untuk dianalisis, melihat gambaran data yang

dikumpulkan dan apakah data telah optimal untuk dianalisis lebih lanjut selain itu

digunakan untuk menggambarkan variabel bebas dengan variabel terikat yang

disajikan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi (Notoatmodjo S, 2010: 182).

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

68

3.10.2.6 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan dengan skala data yang

ada. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Taraf signifikan yang

digunakan adalah 95% dengan menggunakan nilai kemaknaan atau p sebesar 5%.

Analisis bivariat dilakukan terhadap variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi.

Tabel 3.3 Matriks perhitungan Odds Ratio (OR)

Keterangan :

Sel A : kasus mengalami pajanan

Sel B : kontrol mengalami pajanan

Sel C : kasus tidak mengalami pajanan

Sel D : kontrol tidak mengalami pajanan

Untuk menentukan variabel bebas sebagai hubungan atau bukan dilakukan

uji OR dengan menghitung nilai Confident Interval (CI) 95% OR.Rumus

menghitung OR adalah sebagai berikut (Sudigdo Sastroasmoro, 2011) :

OR = Odds pada kelompok kasus : Odds pada kelompok kontrol

= (Proporsi kasus dengan faktor risiko) / (proporsi kasus tanpa faktor risiko)

(Proporsi kontrol dengan faktor risiko)/(proporsi kontrol tanpa faktor risiko)

Disabilitas

Ya (kasus) Tidak (kontrol) Jumlah

Faktor risiko Ya A B A+B

Tidak C D C+D

Jumlah A+C B+D A+B+C+D

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

69

= a/(a + c) : c/(a + c)

b/(b + d) : d/(b + d)

= a / c

b / d

= ad

bc

Interpretasi nilai Odds Ratio (OR) :

1. OR > 1, dan 95% CI tidak mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor

yang diteliti merupakan faktor resiko terjadinya BBLR.

2. OR > 1, dan 95% CI mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang

diteliti belum merupakan faktor resiko terjadinya BBLR.

3. OR = 1, dan 95% CI mencakup angka 1 atau 95% CI mencakup angka 1,

menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan merupakan faktor resiko

terjadinya BBLR.

4. OR < 1, dan 95% CI tidak mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor

yang diteliti merupakan faktor protektif yang dapat mengurangi risiko

terjadinya tekanan darah tidak terkendali.

5. OR < 1, dan 95% CI mencakup angka 1 , menunjukkan bahwa faktor yang

diteliti belum tentu merupakan faktor protektif yang dapat mengurangi risiko

terjadinya BBLR (Sudigdo Sastroasmoro, 2011).

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

70

3.10.2.7 Analisis Multivariat

Analisis bivariat hanya akan menghasilkan hubungan antara dua variabel

yang bersangkutan (variabel independen dan variabel dependen). Untuk

mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel

dependen, harus dilanjutkan lagi dengan melakukan analisis multivariat

(Notoatmodjo, 2010: 184). Analisis multivariate dalam penelitian ini dilakukan

dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara sebuah paparan dan penyakit

(yang diukur biner) dan untuk mengontrol pengaruh sejumlah faktor perancu

potensial yang bisa mempengaruhi variabel dependen/ variabel terikat. Penelitian

ini menggunakan analisis regresi logistik. Analisis regresi logistic digunakan

untuk untuk menjelaskan hubungan antara variabel respon yang berupa data

dikotomik / biner dengan variabel bebas yang berupa data numerik (skala interval)

dan atau kategorik (Hosmer dan Lemeshow, 1989). Dalam penelitian ini

hubungan antara variabel kovariat (riwayat konsumsi kapsul iodium, riwayat

konsumsi bahan makanan goitrogenik, riwayat penyakit grave’s dalam keluarga,

karakteristik ibu hamil (paritas, usia ibu saat hamil, jarak kelahiran, status anemia

ibu hamil dan status gizi ibu hamil) dianalisis dan dapat dapat diketahui bahwa

faktor independen (variabel kovariat) manakah yang erat hubungannya atau

sangat mempengaruhi variabel dependen/ variabel terikat (Riwayat Kelahiran BBLR).

Analisis ini menggunakan SPSS dengan tingkat kemaknaan 95%. Seluruh variabel

bebas dimasukan bersama-sama dengan uji Binary Logistic untuk melakukan seleksi

kandidat. Variabel bebas yang lolos seleksi yang memiliki nilai p<0,25.

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

71

Kemudian lakukan kembali uji Binary Logistic dengan memasukan seluruh

variabel bebas yang memenuhi syarat seleksi. Hasil yang dipilih menjadi variabel

bebas yang paling memiliki hubungan yang tinggi terhadap variabel terikat adalah

variabel yang memiliki nilai p (p-value) paling kecil.

Rumus analisis regresi logistic adalah sebagai berikut :

Keterangan :

F (q) atau p : probabilitas untuk mengalami “peristiwa” (penyakit, kematian)

A : konstanta yang sering disebut intersep

B1B2…………., Bk: Koefisien regresi variabel prediktor (independen, bebas,

pengaruh, penjelas, kovariat ) yang sering disebut lereng atau slope

X1, X2………., Xk : variabel prediktor yang pengaruhnya akan diteliti.

3.10.2.4 Analisis Kualitatif

3.10.2.4.1 Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu proses pemlihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari

F (q) = 1/1 +e (a+b1x1

+ b2x2

+ b3x3……………….

+ bixi

)

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

72

catatan-catatan tertulis di lapangan dan reduksi data berlangsung terus

menerus selama penulisan berlangsung kemudian catatan lapangan tersebut

dirangkum, di ikhtisarkan atau diseleksi dan bisa dimasukkan pada tema atau

permasalahan yang sama.

3.10.2.4.2 Displai Data

Displai data dapat digunakan untuk mebantu peneliti melihat gambaran

secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian. Displai data

dilakukan setelah dilakukan reduksi data untuk masing-masing pola, kategori,

focus, tema yang akan difahami dan dimengerti inti permasalahannya.

3.10.2.4.3 Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan kegiatan analisis data kualitatif terletak pada pelukisan atau

penuturan tentang apa yang dihasilkan, dapat dimengerti berkenaan dengan suatu

masalah yang diteliti. Dalam hal ini akan sangat bergantung pada

kemampuan peneliti dalam merinci fokus masalah yang benar-benar menjadi

pusat perhatian untuk ditelaah secara mendalam, melacak, mencatat,

mengorganisasikan setiap data yang relevan untuk masing-masing fokus masalah

yang telah ditelaah.

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan status

hipertiroid pada kehamilan dengan riwayat kelahiran bayi BBLR di

Kabupaten Magelang dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Faktor yang menunjukkan hubungan dengan kejadian BBLR di Kabupaten

Magelang tahun 2014 berdasarkan analisis bivariat adalah LILA, kenaikan

berat badan (BB) ibu hamil dan status anemia.

2. Hasil analisis multivariat, faktor yang menunjukkan hubungan dengan

kejadian BBLR adalah status hipertiroid (p-value=0,052; OR=2,839;

95%CI= 0,993-8,121), kenaikan BB (p-value=0,061; OR=0,119;

95%CI=0,013-1,100), dan status anemia (p-value=0,002; OR= 0,182;

95%CI=0,063-0,532

3. Ibu hamil yang memiliki status hipertiroid kehamilan, kenaikan BB

berisiko (<6kg atau >12 kg) dan memiliki status anemia (Hb<11gr%) akan

memiliki probabilitas sebesar 89% untuk melahirkan bayi dengan berat

badan rendah..

6.2 SARAN

6.2.1 Bagi Dinas Kesehatan

1. Menetapkan kebijakan berupa penyediaan anggaran kesehatan untuk

pelaksanaan program pemeriksaan lengkap kehamilan, pemeriksaan

116

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

117

fungsi kelenjar tiroid (TSHs, FT4, T3, T4 dan TSH BS) bagi ibu hamil

sebagai evaluasi maslah GAKI dan untuk mengurangi kejadian BBLR di

Kabupaten Magelang sesuai dengan Keputusan Bupati Magelang nomor:

188.45/365/KEP/21/2013.

2. Memberikan feedback hasil pemeriksaan fungsi kelenjar tiroid ( TSHs)

ibu hamil dan TSH BS kepada tiap-tiap layanan kesehatan atau

puskesmas yang mengirimkan untuk sesegera mungkin ditindak lanjuti

sesuai penanganan medis.

6.2.2 Bagi Puskesmas se Kabupaten Magelang

1. Melakukan rekap data secara lengkap setiap ada program gizi terutama

yang berhubungan dengan masalah GAKI seperti pemeriksaan TSHs,

TSH BS neonatal dan lain-lain serta menyimpan file atau berkas tersebut

karena dibeberapa puskesmas dijumpai kesulitan dalam pencarian data

karena file tidak tersimpan secara rapi dan benar.

2 Menyediakan media komunikasi, informasi, dan edukasi tentang

hipertiroid kehamilan dan risiko komplikasi pada kehamilan.

3 Memberikan informasi hasil test yang positif hipertiroid kehamilan dan

hasil test laboratorium yang mengarah pada diagnosa komplikasi

kehamilan pada pasien selanjutnya untuk bisa ditindak lanjuti dengan

penenganan medis.

4 Memberikan edukasi dan informasi bagi ibu hamil tentang tata cara

meminum tablet besi (Fe) pada malam hari menjelang tidur untuk

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

118

mengurangi efek mual dan eneg diperut serta sebaiknya diminum dengan

air putih atau air jeruk untuk membantu proses penyerapan zat besi.

6.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Meneliti hubungan kadar TSHs dengan riwayat kelahiran BBLR dan

komplikasi kehamilan yang bisa muncul dengan desain penelitian kohort

prospektif jadi perjalanan kehamilan responden diikuti untuk

mendapatkan hasil penelitian yang lebih efektif dan bisa menunjukkan

komplikasi yang terjadi selama kehamilan.

2. Meneliti faktor-faktor tentang hipertiroid pada kehamilan dengan desain

penelitian yang berbeda dan memperbanyak sampel penelitian.

3. Melakukan kajian kualitatif yang lebih mendalam tidak hanya dengan

responden penelitian dan petugas kesehatan tetapi juga dengan petugas

laboratorium GAKI bagian gizi dan analis kesehatan.

4. Dapat mengembangkan penelitian dengan metode lain dan mencari

korelasi antara riwayat kelahiran BBLR dengan variabel yang lain.

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Ruswana, 2005, Biosintesis, Sekresi dan Mekanisme Kerja Hormon,

Fakultas Kedokteran UNPAD, Bandung.

Batubara, W.R., 2010, Penegakan Diagnosis Penyakit Graves, Skripsi, Sumatera

Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Bonnie, E, et al, First-Week Protein And Energy Intake Are Associated With 18-

Month Developmental Outcomes in Extremely Low Birth Weight Infants,

Pediatric, Vol 123, No.5, May 2009.

Buku Saku Kesehatan Jawa Tengah Tribulan 3, 2014, Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah 2015.

Choirunnisa, Miftahani, 2010, Hubungan Kenaikan BB< LILA, Kadar Hb Ibu

Hamil Trimester III Dengan Kejadian BBLR Di Kota Surakarta, Skripsi,

Universitas Negeri Surakarta.

Chowdhry, Parveen, et al, 2014, Results of Controlled Double-Blind Study of

Thyroid Replacement in Very Low-Birth-Weight Premature Infants with

Hypothyroxinemia, American Journal of Pediatrics, Vol 73, No.301,

Oktober 2014,

(http://pediatrics.appublications.org/content/73/3/301.full.html).

Depkes RI, 2010, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional

Tahun 2010, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

------------, 2013, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional

Tahun 2013, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013, Laporan Hasil Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010, Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

------------,2014, Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2014, Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Dinas KesehatanKabupaten Magelang, 2013, Profil Kesehatan Kabupaten

Magelang Tahun 2031, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang,Magelang.

------------, 2014, Profil Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2014, Dinas

Kesehatan Kabupaten Magelang,Magelang.

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

120

De Groot Leslie, et al, 2012, Management Of Thyroid Dysfunction During

Pregnancy And Postpartum, Journal of Clinical Endocrinology &

Metabolism, No.97, 2012: 2543–2565.

Depkes RI, 2003, Gizi Dalam Angka Sampai Dengan 2000/2001, Depkes RI,

Jakarta.

Depkes RI, 2005, Buku Pedoman Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk

Dokter, Bidan, Perawat, Maternal Dan Neonatal Health, Depkes RI,

Jakarta.

Eunike R. Rustiana, 2005, Psikologi Kesehatan, Semarang: Universitas Negeri

Semarang Press.

Garry, Dimitry, 2013, Penyakit Tiroid Pada Kehamilan, CDK-206, Vol 2, No.7,

2013.

Gernauli P, Imelda, 2009, Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kadar Kolinesterase Pada Perempuan Usia Subur Di Daerah Pertanian,

Tesis, Universitas Diponegoro.

Guyton,1995, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, EGC Kedokteran,

Jakarta.

Handayani, S dan Umi Roziqoh, 2008, Paritas Dengan Kejadian BBLR Di RUSP

dr.Soeradji Klaten, Jurnal Maternitas, Skripsi, Stikes Klaten.

Istiarti, T, 2000, Menanti Buah Hati, Media Pressindo, Yogyakarta.

Kania, Nia, dkk, 2013, Hubungan Kadar TSH Dengan Maturitas Dan Umur

Pascanatal Pada Masa Neonatal Dini, Tesis, Universitas Padjajaran.

Kartika Sari, Noni, dkk, 2013, Hubungan Riwayat Pajanan Pestisida Pada Ibu

Hamil Dengan Kejadian BBLR Di Wilayah Kerja Puskesmas Wanasari

Kabupaten Brebes, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.2, No.2 April, 2013.

Keputusan Bupati Magelang, 2013, Keputusan Bupati Magelang Nomor

188.45/365/KEP/21/13tentangPembentukan Tim Penanggulangan

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Dan Pengawasan Garam

Beryodium Di Kabupaten Magelang.

Kliegman, et, all, 2007, Maternity and Pediatric Nursing, Library Of Congress

Cataloging In Publication Data: China.

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

121

Kooistra, Libbe, et al, 2006, Neonatal Effects of Maternal Hypothyroxinemia

During Early Pregnancy, Jurnal of Pediatric, Vol 117, No.1, January

2006, (http://pediatrics.appublications.org/content/117/1/161.full.html).

Kusrini, Ina dan Prihatin Broto, 2010, Karakteristik Klinis Penderita Hipertiroid

Di Daerah Endemik Dan Non Endemik GAKI, Vol 2, No.1, Juni 2010.

Labir, I Ketut, dkk, 2013, Anemia Ibu Hamil Trimester I dan II Meningkatkan

Risiko BBLR Di RSUD Wangaya Denpasar, Jurnal of Public Health and

Preventive Medicine Archieve, Vol 2, No.1, Juli 2013.

Lemeshow, Stainley et al, 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan,

Gajah Mada Unniversity Press, Yogyakarta.

Linda, 2014, Hubungan Kenaikan BB Dan LILA Dengan BBLR Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Karang, Volume 8, No. 1, Februari 2014.

Manuaba, Ida Bagus, (1998) ,Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, dan Keluarga

Berencana, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Marmi, dkk, 2011, Asuhan Kebidanan Patologi, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Mochtar, Rustman, 2011, Sinopsis Obstetri Jilid 2, EGC, Jakarta.

Mutianingsih, Rosa, 2012, Hubungan Antara Bayi Berat Lahir Rendah Dengan

Kejadian Ikterus, Hipoglikemi Dan Infeksi Neonatorum Di RSUP NTB

Tahun 2012, Tesis, Universitas Brawijaya Malang.

Notoatmodjo S, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi), Rineka

Cipta, Jakarta.

Nurcahyani, Yusi D dan Suryati Kumorowulan, 2010, Hubungan Antara Status

TSH Ibu Hamil Dengan Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran Di Daerah

Endemik GAKI, Jurnal MGMI, Vol 1, No.3, Desember 2010: 78-119.

Ogilvy-Stuart, et al, 2002, Neonatal Thyroid Disorders, Arch Dis Child Fetal

Neonatal Ed, No.8, May 2002: 165-171, (http:// www.archdischild.com).

Parravicini, Elvira, et al, 2014, Iodine, Thyroid Function, and Very Low Birth

Weight Infants, American Journal of Pediatric, Vol 98, No. 730, Oktober

2014, (http://pediatris.appublications.org/content/98/4/730.full.html).

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

122

Pesce L and Peter Kopp, 2014, Iodide Transport: Implications For Health And

Disease, International Journal of Pediatric Endocrinology, Vol 1, No.8,

2014, (http://www.jjpeonline.com/content/2014/1/8).

Phoojaroenchanachai, et al , 2001, Effect Of Maternal Hyperthroidism During

Late Pregnancy On The Risk Of Neonatal Low Birth Weight, Journal

Clinical Endocrinology, Vol.54, No.3: 365-370, 2001.

Prawirohardjo, 2006, Ilmu Kebidanan ( Edisi Ketiga), Yayasan Bina Pustaka,

Jakarta.

Proverawati, A.,& Ismawati, C, 2010, Berat Bayi Lahir Rendah, Yogyakarta:

Nuha Medika.

Rasyid, Puspita S, dkk, 2012, Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di

RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo

Tahun 2012, Tesis, Universitas Hassanudin.

Sastroasmoro, S, 2011, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa

Aksara, Jakarta.

Setiyobudi, B, dkk, 2012, Hubungan Paparan Pestisida pada Masa Kehamilan

dengan Kejadian Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kecamatan

Ngablak Kabupaten Magelang, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia,

Vol. 12 , No. 1 , April 2013.

Sitorus, RH, 1996, Pedoman Perawatan Kesehatan Ibu Dan Janin Selama

Kehamilan, CV. Pionir Jaya, Bandung.

Soetjiningsih, 2012, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC.

Soekidjo Notoatmodjo, 2012,Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono, 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung.

Sulistyanti, Dini, 2013, Analisis Praktik Profesi Keperawatan Kesehatan

Masyarakat Perkotaan Pada Pasien Dengan Hipertiroid Pasca

Tiroidektomi Di Ruang Rawat Bedah Gedung A RSUPN Cipto

Mangunkusumo Jakarta, Skripsi, Universitas Indonesia.

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

123

Sulistyani, Retno, 2013, Gambaran Konsumsi Garam Iodium, Kadar TSH (Tyroid

Stimulating Hormon) Dan Kadar UIE (Urine Iodium Excretion) Pada Ibu

Hamil, Skripsi, Universitas Diponegoro.

Supadmi, S, dkk, 2007, Hubungan Hipertiroid Dengan Aktivitas Kerja Pada

Wanita Usia Subur, Vol 23, No.3, September 2007.

Supariasa I. D. N., Bakri B., &Fajar I, 2002, Penilaian Gtatus Gizi, Jakarta: EGC.

Tazkiah, M, dkk, 2013, Determinan Epidemiologi Kejadian BBLR Pada Daerah

Endemis Malaria Di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan,

Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 1, No. 2, September 2013: 266-276.

Umar, Husaini, dkk, 2010, Hasil Kehamilan Pada Penderita Hipertiroidisme,

Jurnal Medicinus, Vol.23, No.2 Juni-Agustus, 2010.

Widman, France K. 2003. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

EGC Kedokteran Edisi 9, Jakarta.

Widodo, US, dkk, 2013, Status GAKI Ibu Hamil Kaitannya Dengan Pola

Konsumsi Pangan Dan Aktifitas Fisik Di Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang, Vol 2, No.1, Januari-Juni 2011 : 15-27.

William, et al, 2003, Associations Between Peak Serum Billirubin and

Neurodevelopmental Outcomes in Extremely Low Birth Weight Infants,

American Journal of Pediatric, Vol 112, No. 4, October 2003,

(http://pediatrics.appublications.org/content/112/4/773.full.html).

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

124

Lampiran 1

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

125

Lampiran 2

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

126

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

127

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

128

Lampiran 3

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

129

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

130

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

131

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

132

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

133

Lampiran 4

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

134

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

135

Lampiran 5

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

136

Lampiran 6

KUESIONER

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

RIWAYAT KELAHIRAN BAYI BERAT BADAN RENDAH (BBLR) PADA

WANITA HIPERTIROID KEHAMILAN DI KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2014

Petunjuk Pengisian Kuesioner Informan Awal

1. Pertanyaan pada kuesioner ditujukan langsung kepada responden.

2. Jawaban diisi oleh pewawancara dengan menanyakan langsung kepada

responden.

3. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-

jujurnya.

4. Apabila responden mempunyai keterbatasan komunikasi sertakan pendamping

(keluarga/orang terdekat responden)

5. Membuat tanda silang (X) atau centang (√) pada jawaban yang dipilih.

A. Identitas Responden

Nama :

Alamat :

Hari/Tanggal :

Kategori Responden : Kasus Kontrol

B. Sosiodemografi

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

137

Usia saat ini : tahun

Jenis Kelamin Bayi : Laki-laki Perempuan

Status Pekerjaan Ibu : Bekerja Tidak Bekerja

Status Perkawinan saat ini : Kawin Tidak Kawin

*Catatan : Belum kawin, janda, duda termasuk dalam tidak kawin

Berat Badan Bayi (BB) saat dilahirkan : kg

Pendidikan : Tidak Bersekolah

SD

SMP

SMA

PT

Pendapatan :

< Rp.500.000 per Bulan

Rp. 500.000 - 1.500.000 per Bulan

> Rp.1.500.000 per Bulan

Pekerjaan Suami :

a. Buruh/Karyawan

Swasta

Petani

Pedagang/Wiraswata

PNS

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

138

Karakteristik Ibu Hamil

Usia ibu saat hamil :

Berat Badan (BB) saat hamil :

Tinggi Badan (TB) :

Jumlah paritas atau anak yang dilahirkan hidup: <4 anak ≥4anak

Jarak ibu melahirkan seorang bayi : <2 tahun ≥2tahun

Kenaikan Berat Badan (BB) ibu selama hamil : < 7kg ≥ 7kg

Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu saat hamil : <23,5 cm ≥ 23,5cm

Status anemia(Hb) ibu selama hamil : <11gr% ≥ 11gr%

C. Riwayat Kesehatan Ibu sebelum Hamil

Riwayat penyakit gondok : YA TIDAK

Riwayat penyakit gondok pada keluarga : YA TIDAK

Riwayat pernah mengikuti pemeriksaan fungsi Kelenjar tiroid (diisi

peneliti) :

YA

TIDAK

Riwayat pernah mengkonsumsi kapsul iodium: YA

TIDAK

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

139

PEDOMAN KUISINOER WAWANCARA KUALITATIF

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

RIWAYAT KELAHIRAN BAYI BERAT BADAN RENDAH (BBLR) PADA

WANITA HIPERTIROID KEHAMILAN DI KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2014

1. Apakah selama ibu hamil, ibu pernah diambil darahnya oleh petugas

kesehatan setempat dan diperiksa di GAKI Borobudur ?

(jika YA/ Pernah, saat kehamilan berapa bulan ….! )

2. Apakah selama hamil, ibu mengetahui bahwa ibu mengetahui hasil dari

pemeriksaan darah di GAKI tersebut ?

( jika mengetahui, dari mana ibu mengetahui sumber informasi tersebut.

Sebutkan…!)

3. Apakah ibu merasakan keluhan saat hamil seperti : berat badan turun terus

tapi nafsu makan normal, bengkak tungkai bawah, tremor, banyak

mengeluarkan keringat, nafas terengah-engah dan denyut nadi serta detak

jantung cepat, cepat lelah saat beraktivitas, pusing, kepala berat dan sering

keluar keringat dingin di malam hari ?

4. Berapa lama ibu mengalami gejala tersebut?

5. Apakah ibu pernah mendapatkan pengobatan secara medis dan mendapat

kapsul seperti minyak ikan dari puskesmas atau layanan kesehatan setempat ?

(Jika iya, kapan dan berapa kali mendapat pengobatan. Sebutkan….!)

6. Apakah jenis makanan yang sering ibu konsumsi selama hamil ? (Tolong

sebutkan dengan jelas…!), bagaimana dengan konsumsi protein seperti telur,

ikan, bandeng, daging dll ? (Jika mengkonsumsi, berapa kali dalam

seminggu…!)

7. Apakah ibu pernah mengalami keguguran dalam kehamilan dan

perdarahan selama hamil ?

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

140

Lampiran 7

KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RIWAYAT KELAHIRAN

BAYI BERAT BADAN RENDAH (BBLR) PADA WANITA HIPERTIROID

KEHAMILAN DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

A. KELOMPOK KASUS

No. Responden Umur

(TH)

Umur

Hamil

(BLN)

Alamat Hipertiroid

Riwayat

Kelahiran Bayi

µIU/ml Kategori Gram Kategori

Responden 1 28 5 bln Borobudur 0.07 Hipertiroid 2300 BBLR

Responden 2 30 7 bln Borobudur 0.03 Hipertiroid 2350 BBLR

Responden 3 32 5.5 bln Borobudur 0.24 Hipertiroid 2400 BBLR

Responden 4 31 5 bln Sawangan 5.48 Normal 2450 BBLR

Responden 5 23 4 bln Sawangan 0.38 Normal 2450 BBLR

Responden 6 19 3 bln Sawangan 0.1 Hipertiroid 2200 BBLR

Responden 7 23 5 bln Kajoran 0.26 Hipertiroid 2400 BBLR

Responden 8 20 5.5 bln Kajoran 2.59 Normal 1200 BBLR

Responden 9 23 4 bln Kajoran 0.79 Normal 1100 BBLR

Responden 10 20 3 bln Salaman 0.01 Hipertiroid 2400 BBLR

Responden 11 27 5 bln Salaman 0.13 Hipertiroid 2450 BBLR

Responden 12 27 5 bln Grabag 0.06 Hipertiroid 2000 BBLR

Responden 13 24 8 bln Grabag 0.04 Hipertiroid 2300 BBLR

Responden 14 23 4.5 bln Grabag 1.63 Normal 2200 BBLR

Responden 15 17 4 bln Grabag 0.4 Normal 1200 BBLR

Responden 16 24 3 bln Grabag 1.41 Normal 1400 BBLR

Responden 17 34 4 bln Mungkid 0.27 Hipertiroid 2100 BBLR

Responden 18 43 6.5 bln Mungkid 1.27 Normal 2450 BBLR

Responden 19 30 2.5 bln Kaliangkrik 0.06 Hipertiroid 2400 BBLR

Responden 20 22 7 bln Kaliangkrik 0.01 Hipertiroid 2450 BBLR

Responden 21 24 2.5 bln Kaliangkrik 1.22 Normal 1150 BBLR

Responden 22 25 3 bln Windusari 0.07 Hipertiroid 2100 BBLR

Responden 23 24 6 bln Bandongan 0.07 Hipertiroid 2300 BBLR

Responden 24 23 6 bln Bandongan 3.13 Normal 1800 BBLR

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

141

Responden 25 34 4 bln Bandongan 2.42 Normal 2400 BBLR

Responden 26 37 7 bln Bandongan 2.5 Normal 2300 BBLR

Responden 27 30 4 bln Candimulyo 2.32 Normal 2450 BBLR

Responden 28 31 4.5 bln Candimulyo 4.02 Normal 2200 BBLR

Responden 29 34 2 bln Candimulyo 1.12 Normal 1400 BBLR

Responden 30 26 5.5 bln Tempuran 0.03 Hipertiroid 2100 BBLR

Responden 31 38 4 bln Tempuran 0.23 Hipertiroid 2300 BBLR

Responden 32 20 3 bln Tempuran 0.61 Normal 2100 BBLR

Responden 33 18 5 bln Secang 0.01 Hipertiroid 2300 BBLR

Responden 34 32 5.5 bln Secang 0.24 Hipertiroid 2400 BBLR

Responden 35 23 6 bln Tegalrejo 3.23 Normal 1300 BBLR

Responden 36 24 7 bln Tegalrejo 0.59 Normal 1800 BBLR

Responden 37 29 4 bln Mertoyudan 0.09 Hipertiroid 2400 BBLR

Responden 38 24 8 bln Muntilan 2.94 Normal 1900 BBLR

Responden 39 36 7 bln Muntilan 0.05 Hipertiroid 2450 BBLR

Responden 40 25 5.5 bln Muntilan 0.08 Hipertiroid 2300 BBLR

Responden 41 27 8 bln Dukun 0.01 Hipertiroid 2000 BBLR

B. KELOMPOK KONTROL

No. Responden Umur

(TH)

Umur

Hamil Alamat

Hipertiroid Riwayat

Kelahiran

µIU/ml Kategori Gram Kategori

Responden 1 28

2.5

bln Kaliangkrik 0.05 Hipertiroid 3100 BBLN

Responden 2 24 4 bln Kaliangkrik 1.73 Normal 3300 BBLN

Responden 3 22

5.5

bln Kaliangkrik 0.01 Hipertiroid 3250 BBLN

Responden 4 25 5 bln Sawangan 0.83 Normal 3000 BBLN

Responden 5 22

2.5

bln Windusari 0.67 Normal 3300 BBLN

Responden 6 30 4 bln Bandongan 3.77 Normal 3000 BBLN

Responden 7 38 7 bln Mungkid 0.05 Hipertiroid 3700 BBLN

Responden 8 26

7.5

bln Mungkid 2.6 Normal 2500 BBLN

Responden 9 19 3 bln Borobudur 0.97 Normal 3000 BBLN

Responden 10 22 3 bln Borobudur 1.34 Normal 3400 BBLN

Responden 11 25 3 bln Borobudur 0.05 Hipertiroid 2700 BBLN

Responden 12 27 3 bln Bandongan 2.3 Normal 3800 BBLN

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

142

Responden 13 20

4.5

bln Bandongan 2.46 Normal 3000 BBLN

Responden 14 23 5 bln Bandongan 0.26 Hipertiroid 4000 BBLN

Responden 15 26 4 bln Salaman 0.03 Hipertiroid 3000 BBLN

Responden 16 25 6 bln Salaman 0.03 Hipertiroid 3300 BBLN

Responden 17 23

5.5

bln Grabag 0.16 Hipertiroid 3300 BBLN

Responden 18 20

2.5

bln Grabag 2.47 Normal 3800 BBLN

Responden 19 22 6 bln Grabag 2.86 Normal 2600 BBLN

Responden 20 30 3 bln Grabag 0.81 Normal 2750 BBLN

Responden 21 26 3 bln Grabag 0.79 Normal 2550 BBLN

Responden 22 25

4.5

bln Sawangan 1.11 Normal 3000 BBLN

Responden 23 20 6 bln Sawangan 2.81 Normal 3200 BBLN

Responden 24 22 5bln Kajoran 3.73 Normal 2900 BBLN

Responden 25 18

2.5

bln Kajoran 1.86 Normal 2600 BBLN

Responden 26 30 5 bln Kajoran 0.14 Hipertiroid 3100 BBLN

Responden 27 25 2 bln Candimulyo 1.68 Normal 2700 BBLN

Responden 28 30 6 bln Candimulyo 0.09 Hipertiroid 2900 BBLN

Responden 29 34 3 bln Candimulyo 1.75 Normal 3500 BBLN

Responden 30 19 3 bln Tempuran 0.03 Hipertiroid 2700 BBLN

Responden 31 24 2 bln Tempuran 0.04 Hipertiroid 3100 BBLN

Responden 32 28

3.5

bln Tempuran 3.65 Normal 2550 BBLN

Responden 33 24 4 bln Secang 1.27 Normal 2800 BBLN

Responden 34 25 2 bln Secang 4.88 Normal 2900 BBLN

Responden 35 36 3 bln Tegalrejo 0.26 Hipertiroid 3800 BBLN

Responden 36 32 4 bln Tegalrejo 0.05 Hipertiroid 3200 BBLN

Responden 37 36

7.5

bln Mertoyudan 0.03 Hipertiroid 3500 BBLN

Responden 38 35 7 bln Muntilan 1.19 Normal 2750 BBLN

Responden 39 24 4 bln Muntilan 0.19 Hipertiroid 3000 BBLN

Responden 40 30

5.5

bln Muntilan 0.25 Hipertiroid 2600 BBLN

Responden 41 32 5 bln Dukun 0.03 Hipertiroid 3100 BBLN

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

143

Lampiran 8

REKAPITULASI HASIL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG BERHUBUNGAN DENGAN RIWAYAT KELAHIRAN BAYI

BERAT BADAN RENDAH (BBLR) PADA WANITA HIPERTIROID

KEHAMILAN DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

A. Hasil Bivariat

Nama

Responden

Status

Hipertiroid

Usia Paritas Jarak

Kelahiran

LILA Kenaikan

BB

Status

anemia

Status

BBLR

Responden

1

1 1 1 1 1 2 2 1

Responden

2

1 1 1 1 1 2 2 1

Responden

3

1 1 1 1 1 1 1 1

Responden

4

2 1 2 2 1 2 1 1

Responden

5

2 1 2 2 1 2 1 1

Responden

6

2 1 2 1 11 1 1 1

Responden

7

1 1 2 1 1 1 1 1

Responden

8

2 1 2 2 1 2 1 1

Responden

9

2 1 1 2 1 2 1 1

Responden

10

1 1 1 1 1 2 1 1

Responden

11

1 1 1 1 1 2 1 1

Responden

12

1 1 1 1 1 2 1 1

Responden

13

1 1 2 1 1 1 1 1

Responden

14

2 2 2 2 2 2 2 1

Responden

15

2 2 2 2 2 2 1 1

Responden

16

2 2 2 2 2 2 2 1

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

144

Responden

17

1 2 2 2 1 2 1 1

Responden

18

2 2 2 2 1 2 1 1

Responden

19

1 2 2 1 1 1 1 1

Responden

20

1 2 2 1 1 1 1 1

Responden

21

2 2 2 1 1 1 1 1

Responden

22

2 2 2 2 2 2 1 1

Responden

23

2 2 2 1 2 2 1 1

Responden

24

2 2 2 1 1 2 1 1

Responden

25

2 2 2 1 1 2 2 1

Responden

26

2 2 2 1 1 2 2 1

Responden

27

2 2 2 1 1 2 1 1

Responden

28

2 2 2 2 1 2 1 1

Responden

29

2 2 2 2 1 2 1 1

Responden

30

1 2 2 2 1 2 1 1

Responden

31

1 2 2 1 2 2 1 1

Responden

32

2 2 2 2 1 1 1 1

Responden

33

2 2 2 2 1 2 1 1

Responden

34

2 2 2 2 2 2 1 1

Responden

35

2 2 2 2 1 2 1 1

Responden

36

2 2 2 2 1 2 1 1

Responden

37

1 2 2 2 1 1 1 1

Responden 2 2 2 2 2 2 2 1

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

145

38

Resp1onden

39

1 2 2 2 2 2 2 1

Responden

40

1 2 2 2 1 2 1 1

Responden

41

1 2 2 2 1 1 1 1

Responden

42

1 2 2 1 1 1 1 0

Responden

43

2 2 2 1 1 2 1 0

Responde n

44

2 2 2 2 2 2 2 0

Responden

45

2 2 2 2 2 2 2 0

Responden

46

2 2 2 2 1 2 1 0

Responden

47

2 2 2 2 2 2 2 0

Responden

48

1 2 2 2 2 2 2 0

Responden

49

2 2 2 2 1 2 1 0

Responden

50

2 2 2 1 1 2 1 0

Responden

51

2 2 2 2 1 2 2 0

Responden

52

1 2 2 2 1 2 2 0

Responden

53

1 2 2 2 1 2 2 0

Responden

54

2 2 2 2 1 2 2 0

Responden

55

1 2 2 2 1 2 1 0

Responden

56

1 2 2 2 2 2 2 0

Responden

57

1 2 2 2 2 2 2 0

Responden

58

1 2 2 2 1 2 2 0

Responden

59

2 2 2 2 1 2 1 0

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

146

Resp. 60 1 2 2 1 2 2 2 0

Resp. 61 1 2 1 1 2 2 2 0

Resp. 62 1 2 2 2 2 2 2 0

Resp. 63 1 2 2 2 2 2 2 0

Resp. 64 2 2 2 2 1 2 2 0

Resp. 65 1 2 2 2 1 2 2 0

Resp. 66 2 2 2 2 1 2 2 0

Resp. 67 1 2 1 1 1 2 1 0

Resp. 68 2 2 1 1 1 2 1 0

Resp. 69 1 2 2 1 1 2 1 0

Resp. 70 2 2 2 1 2 2 2 0

Resp. 71 1 2 2 2 1 2 1 0

Resp. 72 1 2 2 2 2 2 2 0

Resp. 73 2 2 2 2 2 2 2 0

Resp. 74 1 2 2 2 1 2 2 0

Resp. 75 1 2 2 2 1 2 1 0

Resp. 76 1 2 2 2 1 2 2 0

Resp. 77 1 2 2 1 1 2 1 0

Resp. 78 1 2 2 2 1 2 1 0

Resp. 79 2 2 2 2 1 2 2 0

Resp. 80 1 2 2 2 1 2 2 0

Resp.81 1 2 2 2 2 2 2 0

Resp. 82 1 2 2 2 2 2 2 0

Keterangan : 1= Berisiko 2= Tidak Berisiko

0= BBLN 1=BBLR

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

147

Lampiran 9

UJI CHI- SQUARE

A. Hubungan Status Hipertiroid Kehamilan dengan BBLR

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

StsHiper * stsBBLR 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%

StsHiper * stsBBLR Crosstabulation

StsBBLR

Total BBLR BBLN

StsHiper hipertiroid Count 22 17 39

Expected Count 19.5 19.5 39.0

% of Total 26.8% 20.7% 47.6%

normal Count 19 24 43

Expected Count 21.5 21.5 43.0

% of Total 23.2% 29.3% 52.4%

Total Count 41 41 82

Expected Count 41.0 41.0 82.0

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.222a 1 .269

Continuity Correctionb .782 1 .376

Likelihood Ratio 1.226 1 .268

Fisher's Exact Test .377 .188

Linear-by-Linear

Association 1.208 1 .272

N of Valid Casesb 82

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.50.

b.Computed only for a 2x2 table

Page 122: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

148

B. Hubungan Usia dengan BBLR

usia_bblr * sts_bblr Crosstabulation

sts_bblr

Total

"BBLR" "BBLN"

usia_bblr "Berisiko" Count 7 6 13

Expected Count 6.3 6.7 13.0

% of Total 8.5% 7.3% 15.9%

"Tidak Berisiko" Count 33 36 69

Expected Count 33.7 35.3 69.0

% of Total 40.2% 43.9% 84.1%

Total Count 40 42 82

Expected Count 40.0 42.0 82.0

% of Total 48.8% 51.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .159a 1 .690

Continuity Correctionb .009 1 .924

Likelihood Ratio .159 1 .690

Fisher's Exact Test

.768 .461

Linear-by-Linear

Association .157 1 .692

N of Valid Casesb 82

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for StsHiper

(hipertiroid / normal) 1.635 .683 3.915

For cohort stsBBLR =

BBLR 1.277 .827 1.972

For cohort stsBBLR =

BBLN .781 .500 1.219

N of Valid Cases 82

Page 123: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

149

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.34.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for usia_bblr

("Berisiko" / "Tidak Berisiko") 1.273 .388 4.177

For cohort sts_bblr = "BBLR" 1.126 .643 1.972

For cohort sts_bblr = "BBLN" .885 .472 1.659

N of Valid Cases 82

C. Hubungan Paritas dengan BBLR

Crosstab

sts_bblr

Total

"BBLR" "BBLN"

paritas "berisiko" Count 5 3 8

Expected Count 4.0 4.0 8.0

% of Total 6.1% 3.7% 9.8%

"normal" Count 36 38 74

Expected Count 37.0 37.0 74.0

% of Total 43.9% 46.3% 90.2%

Total Count 41 41 82

Expected Count 41.0 41.0 82.0

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .554a 1 .457

Continuity Correctionb .139 1 .710

Likelihood Ratio .559 1 .455

Page 124: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

150

Fisher's Exact Test

.712 .356

Linear-by-Linear

Association .547 1 .459

N of Valid Casesb 82

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for paritas ("berisiko" /

"normal") 1.759 .392 7.902

For cohort sts_bblr = "BBLR" 1.285 .715 2.307

For cohort sts_bblr = "BBLN" .730 .291 1.836

N of Valid Cases 82

D. Hubungan Jarak Kelahiran dengan BBLR

Crosstab

sts_bblr

Total

"BBLR" "BBLN"

jarak_lhr "berisiko" Count 18 10 28

Expected Count 14.0 14.0 28.0

% of Total 22.0% 12.2% 34.1%

"normal" Count 23 31 54

Expected Count 27.0 27.0 54.0

% of Total 28.0% 37.8% 65.9%

Total Count 41 41 82

Expected Count 41.0 41.0 82.0

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Page 125: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

151

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 3.471a 1 .062

Continuity Correctionb 2.657 1 .103

Likelihood Ratio 3.507 1 .061

Fisher's Exact Test

.102 .051

Linear-by-Linear

Association 3.429 1 .064

N of Valid Casesb 82

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for jarak_lhr

("berisiko" / "normal") 2.426 .945 6.227

For cohort sts_bblr =

"BBLR" 1.509 .997 2.285

For cohort sts_bblr =

"BBLN" .622 .360 1.076

N of Valid Cases 82

E. Hubungan Kenaikan BB dengan BBLR

Crosstab

Sts_BBLR

Total BBLN BBLR

Naik_BB Berisiko Count 40 31 71

Expected Count 35.5 35.5 71.0

% of Total 48.8% 37.8% 86.6%

Tidak Berisiko Count 1 10 11

Page 126: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

152

Expected Count 5.5 5.5 11.0

% of Total 1.2% 12.2% 13.4

Total Count 41 41 82

Expected Count 41.0 41.0 82.0

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 8.504a 1 .004

Continuity Correctionb 6.720 1 .010

Likelihood Ratio 9.691 1 .002

Fisher's Exact Test .007 .004

Linear-by-Linear

Association 8.401 1 .004

N of Valid Casesb 82

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Naik_BB

(Berisiko / Tidak Berisiko) .078 .009 .638

For cohort Sts_BBLR =

BBLN .161 .025 1.057

For cohort Sts_BBLR =

BBLR 2.082 1.506 2.878

N of Valid Cases 82

F. Hubungan LILA dengan BBLR

Crosstab

Sts_BBLR

Total BBLN BBLR

Lila Berisiko Count 28 31 59

Expected Count 29.5 29.5 59.0

% of Total 34.1% 37.8% 72.0%

Tidak Berisiko Count 13 10 23

Expected Count 11.5 11.5 23.0

% of Total 15.9% 12.2% 28.0%

Total Count 41 41 82

Page 127: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

153

Expected Count 41.0 41.0 82.0

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .544a 1 .461

Continuity Correctionb .242 1 .023

Likelihood Ratio .545 1 .460

Fisher's Exact Test .624 .312

Linear-by-Linear

Association .537 1 .464

N of Valid Casesb 82

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Lila

(Berisiko / Tidak Berisiko) .695 .263 1.833

For cohort Sts_BBLR =

BBLN .840 .537 1.314

For cohort Sts_BBLR =

BBLR 1.208 .715 2.043

N of Valid Cases 82

G. Hubungan Status Anemia dengan BBLR

Crosstab

Sts_BBLR

Total BBLN BBLR

Sts_Anemia Berisiko Count 14 33 47

Expected Count 23.5 23.5 47.0

% of Total 17.1% 40.2% 57.3%

Tidak Berisiko Count 27 8 35

Expected Count 17.5 17.5 35.0

% of Total 32.9% 9.8% 42.7%

Total Count 41 41 82

Expected Count 41.0 41.0 82.0

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Page 128: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

154

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 17.995a 1 .000

Continuity Correctionb 16.151 1 .000

Likelihood Ratio 18.797 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 17.776 1 .000

N of Valid Casesb 82

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Sts_Anemia

(Berisiko / Tidak Berisiko) .126 .046 .344

For cohort Sts_BBLR =

BBLN .386 .240 .621

For cohort Sts_BBLR =

BBLR 3.072 1.625 5.805

N of Valid Cases 82

Page 129: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

155

Lampiran 10.

UJI REGRESI LOGISTIK

A. HASIL MULTIVARIAT BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 82 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 82 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 82 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number

of cases.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Sts_BBLR Percentage

Correct BBLN BBLR

Step 0 Sts_BBLR BBLN 0 41 .0

BBLR 0 41 100.0

Overall Percentage 50.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .000 .221 .000 1 1.000 1.000

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 2.287 8 .971

2 2.306 8 .970

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Sts_BBLR = BBLN Sts_BBLR = BBLR

Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 7 6.875 0 .125 7

2 7 7.960 2 1.040 9

3 8 7.722 1 1.278 9

Page 130: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

156

4 6 6.508 2 1.492 8

5 5 4.675 3 3.325 8

6 4 3.012 4 4.988 8

7 3 2.724 5 5.276 8

8 1 1.406 8 7.594 9

9 0 .118 8 7.882 8

10 0 .000 8 8.000 8

Step 2 1 7 6.873 0 .127 7

2 7 7.961 2 1.039 9

3 10 9.419 1 1.581 11

4 7 7.169 2 1.831 9

5 3 2.747 3 3.253 6

6 6 4.998 8 9.002 14

7 1 1.540 6 5.460 7

8 0 .294 8 7.706 8

9 0 .000 7 7.000 7

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for

EXP(B)

Lower Upper

Step 1a Paritas -.099 .728 .019 1 .891 .905 .217 3.769

Naik_BB -2.773 1.336 4.307 1 .038 .062 .005 .857

Lila 2.206 .903 5.969 1 .015 9.078 1.547 53.268

Sts_Anemia -2.600 .881 8.710 1 .003 .074 .013 .418

Usia -23.006 9.299E3 .000 1 .998 .000 .000 .

sts_hiper 1.947 .705 7.634 1 .006 7.007 1.761 27.881

Constant 48.800 1.860E4 .000 1 .998 1.562E21

Step 2a Naik_BB -2.832 1.265 5.009 1 .025 .059 .005 .703

Page 131: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

157

Lila 2.205 .903 5.958 1 .015 9.070 1.544 53.270

Sts_Anemia -2.625 .863 9.247 1 .002 .072 .013 .393

Usia -23.085 9.299E3 .000 1 .998 .000 .000 .

sts_hiper 1.953 .703 7.717 1 .005 7.052 1.777 27.978

Constant 48.937 1.860E4 .000 1 .998 1.791E21

a. Variable(s) entered on step 1: Paritas, Naik_BB, Lila, Sts_Anemia,

usia, sts_hiper.

Model if Term Removed

Variable

Model Log

Likelihood

Change in -2

Log Likelihood df

Sig. of the

Change

Step 1 Paritas -30.991 .019 1 .891

Naik_BB -33.747 5.531 1 .019

Lila -34.880 7.796 1 .005

Sts_Anem

ia -37.019 12.074 1 .001

usia -41.586 21.210 1 .000

sts_hiper -35.469 8.975 1 .003

Step 2 Naik_BB -34.419 6.856 1 .009

Lila -34.882 7.782 1 .005

Sts_Anem

ia -37.521 13.060 1 .000

usia -42.529 23.076 1 .000

sts_hiper -35.537 9.093 1 .003

Variabel <0,25 diuji kembali menggunakan uji statistik regresi logistik ganda

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a sts_hiper 1.124 .550 4.178 1 .041 3.077 1.047 9.042

naik_BB -2.311 1.146 4.069 1 .044 .099 .010 .936

LILA 1.035 .690 2.252 1 .133 2.816 .728 10.887

Page 132: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

158

Sts_Ane

mia -2.102 .645 10.620 1 .001 .122 .035 .433

Constant 4.340 2.212 3.850 1 .050 76.683

Step 2a sts_hiper 1.044 .536 3.788 1 .052 2.839 .993 8.121

naik_BB -2.131 1.136 3.518 1 .061 .119 .013 1.100

Sts_Ane

mia -1.701 .546 9.705 1 .002 .182 .063 .532

Constant 4.885 2.182 5.014 1 .025 132.310

a. Variable(s) entered on step 1: sts_hiper, naik_BB, LILA, Sts_Anemia.

Correlation Matrix

Constant sts_hiper naik_BB LILA Sts_Anemia

Step 1 Constant 1.000 -.193 -.829 -.152 -.047

sts_hiper -.193 1.000 -.214 .137 -.064

naik_BB -.829 -.214 1.000 -.097 -.131

LILA -.152 .137 -.097 1.000 -.507

Sts_Anemia -.047 -.064 -.131 -.507 1.000

Step 2 Constant 1.000 -.172 -.864

-.140

sts_hiper -.172 1.000 -.198

-.015

naik_BB -.864 -.198 1.000

-.204

Sts_Anemia -.140 -.015 -.204

1.000

Model if Term Removed

Variable

Model Log

Likelihood

Change in -2 Log

Likelihood df Sig. of the Change

Step 1 sts_hiper -44.710 4.361 1 .037

naik_BB -45.506 5.954 1 .015

LILA -43.752 2.445 1 .118

Sts_Anemia -49.003 12.948 1 .000

Step 2 sts_hiper -45.711 3.919 1 .048

naik_BB -46.291 5.079 1 .024

Sts_Anemia -49.042 10.580 1 .001

Page 133: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

159

Lampiran 11.

PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

Semua penjelasan tersebut telah dijelaskan kepada saya dan semua pertanyaan

saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan

penjelasan saya dapat menanyakan kepadaSuhasti Nursaputri.

Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian

ini.

Tandatangan subjek Tanggal

(Nama jelas :...........................................................)

Tandatangan saksi

(Nama jelas :...........................................................)

Page 134: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

160

Lampiran 12

DOKUMENTASI

Gambar 1. Wawancara mendalam dengan informan triangulasi

Gambar 2. Wawancara mendalam dengan petugas kesehatan di puskesmas

Page 135: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

161

Gambar 3. Wawancara mendalam dengan petugas kesehatan di puskesmas

Gambar 4. Wawancara mendalam dengan informan utama dan informan

triangulasi

Page 136: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …lib.unnes.ac.id/20276/1/6411411185-S.pdf · 1 analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat badan rendah (bblr) pada

162

Gambar 4. Wawancara dengan responden kasus Gambar 5. Responden control

Gambar 6. Buku KIA ibu hamil Gambar 7. Konsumsi sumber goitrogenik