60
1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di Wilayah Tanggulangin Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Diajukan kepada: Lasman Purba, S.T., M. Eng. Disusun Oleh: Surya Putra Taruk Allo / 03320080009 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA 2010

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Research Metodologi UPH SURABAYA 2010

Citation preview

Page 1: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di

Wilayah Tanggulangin

Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Diajukan kepada: Lasman Purba, S.T., M. Eng.

Disusun Oleh:

Surya Putra Taruk Allo / 03320080009

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA

2010

Page 2: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

2

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, hormat, dan kemuliaan patut penulis ucapkan kepada

Yesus Kristus, karena hanya oleh kasih, hikmat, kekuatan, dan kemurahanNya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan penyusunan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi

persyaratan menyelesaikan mata kuliah Metodologi Penelitian pada Jurusan

Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pelita Harapan

Surabaya.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan

kepada penulis selama menyusun penelitian ini.

Page 3: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... v

1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 2

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 2

1.4. Batasan Masalah ..... .............................................................. 3

1.5. Hipotesis ....... ........................................................................ 3

1.6. Metodologi Penelitian ........................................................................ 3

2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 5

2.1. Definisi UKM...................................................................................... 5

2.1.1. Definisi Usaha Kecil................................................................. 5

2.1.2. Definisi Usaha Menengah......................................................... 6

2.2. Peranan UKM....................................................................................... 6

2.3. Perumusan karakteristik UKM di Indonesia......................................... 7

2.3.1. Hubungan Relasi ................................................................ 7

2.3.2. Modal ..................................................................................... 8

2.3.3. Bahan Baku ..................................................................... 8

2.2.4. Tenaga Kerja .................................................................. 10

2.2.5. Pengaruh luar ................................................................. 11

3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 12

3.1. Pengumpulan Data ........................................................................ 12

3.1.1. Penyebaran Kuisioner............................................................... 13

3.2. Pengolahan Data...................................................................................13

3.2.1. Multivariate Analysis ................................................................. 13

3.2.2. Factor Analysis........................................................................... 15

3.2.3. Analisis Regresi........................................................................ 17

3.2.4. Analisis Terhadap Nilai koefisien R2..................................... . 17

4. ANALISA DATA........................................................................................ 19

Page 4: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

4

4.1. Uji Validitas dan reliabilitas data.......................................................... 19

4.2. Analisa Deskriptif................................................................................ 21

4.3. Analisa Faktor....................................................................................... 31

4.4. Factor Score........................................................................................ 36

4.5. Multiple Linear Regression...................................................................38

5. PENUTUP ................................................................................................... 43

5.1. Kesimpulan......................................................................................... 43

5.1. Saran ......................................................................................... 43

DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 44

LAMPIRAN........................................................................................................45

Page 5: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

5

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner ...................................................................................... 45

2. Hasil Kuisioner ...................................................................................... 49

3. Data Ordinal................................................................................................. 51

4. Factor Score................................................................................................. 54

Page 6: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri kecil di indonesia merupakan kegiatan ekonomi yang sangat besar

jumlahnya dan mampu menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat dengan

tingkat pendidikan dan modal yang terbatas. Disadari bahwa hingga saat ini

sumbangan industri kecil dan menengah belum cukup besar teteapi peranannya

dalam perekonomian nasional dianggap cukup penting.

Usaha Kecil Menegah (UKM) memegang peranan yang penting dalam

pertumbuhan ekonomi dan industri suatu negara (Husband and Purnendu, 1999;

Mahemba, 2003; Tambunan, 2005). UKM penting untuk dikaji karena

mempunyai peranan yang krusial dalam pertumbuhan ekonomi pada skala

nasional dan regional. Terhitung hampir 90% dari total usaha yang ada di dunia

merupakan kontribusi dari UKM ( Lin,1998). Selain itu, dapat dikatakan bahwa

UKM memiliki peranan terhadap penyerapan tenaga kerja (Tambunan, 2005).

Melalui studi empiris menunjukkan bahwa UKM merupakan barometer

dari kesehatan ekonomi suatu negara. studi ini lebih menegaskan kembali bahwa

UKM di suatu negara telah menunjukkan perannya dalam penciptaan atau

pertumbuhan kesempatan kerja dan sebagai salah satu sumber penting bagi

pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) selain itu UKM mengurangi jumlah

pengangguran karena menyediakan lapangan kerja baik di negara maju maupun di

negara berkembang, termasuk Indonesia.

Secara umum perusahaan kecil menengah di Indonesia saat ini memiliki

kelemahan - kelemahan pada hal - hal berikut sehingga menimbulkan

permasalahan dalam mengembangkan usahanya :

1) Penerapan sistem manajemen perusahaan yang kurang baik

2) Kurangnya dalam membaca peluang pasar

3) Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif

4) Kurangnya modal kerja untuk menunjang strategi perusahaan

Page 7: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

7

5) Sistem produksi yang masih belum memenuhi standar

Permasalahan timbul karena umumnya tidak semua faktor yang

mempengaruhi kinerja produksi dan daya saing produk yang dihasilkan di dalam

industri kecil dan menengah dapat diidentifikasikan dengan baik. Seperti faktor

manajerial, faktor peralatan atau teknologi, faktor desain, faktor kualitas dan

masih banyak faktor lainnya.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja dan Daya Saing Industri Kecil Menengah di Surabaya.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a) Mengungkap potensi UKM yang mampu meningkatkan dan

mengembangkan pemberdayaan UKM lokal serta kewirausahaan di sektor

industri kecil dan menengah di Surabaya.

b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah

baik daerah maupun pusat dalam menentukan kebijakan terutama

berkaitan dengan pengembangan Industri kecil dan menengah.

c) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat bagi

pengusaha Industri kecil dan menengah dalam upaya meningkatkan hasil

produksi guna peningkatan kualitas sehingga diharapkan mempunyai

prospek pasar yang lebih besar baik di dalam dan luar negeri.

1.3 Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini akan diteliti :

1) Bagaimana karaktereristik UKM di Indonesia?

2) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan daya saing produk

Industri kecil dan menengah?

3) Bagaimana Potensi UKM dalam dunia internasional?

Page 8: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

8

1.4 Batasan Masalah

Pada penelitian ini masalah akan dibatasi pada :

a) Identifikasi karakteristik dari Industri kecil menengah melalui strategi dan

sistem manajemen khususnya industri kecil menengah di Surabaya.

b) Faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi kinerja dan daya saing

dari produk Industri kecil dan menengah Indonesia khususnya di

Surabaya.

c) Mengidentifikasikan daya saing dari produk lokal dibandingkan dengan

produk lainnya di pasar baik di dalam maupun di luar negeri.

1.5 Hipotesis

Bila dibandingkan segi kreatifitas dan keunikan Industri kecil dan

menengah memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan produk lainnya.

Eksistensi industri kecil dengan karakternya yang khas di masyarakat modern

khususnya di Surabaya dewasa ini tetap mempunyai segment dan tempat

tersendiri. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor tertentu yang

sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan oleh industri kecil dan

menengah yakni hubungan relasi, modal, bahan baku, tenaga kerja, pendidikan,

kebijakan pemerintah.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

peraturan- peraturan yang terdapat dalam penelitian dan merupakan gambaran

dan prosedur pengumpulan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis. Dimana

di dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan :

1. Metode pengumpulan data, dimana data yang dikumpulkan adalah : Data

Primer diambil dengan melakukan wawancara mendalam (indepth

interview) terhadap salah satu Industri kecil menengah di Surabaya. Data

Sekunder, Data sekunder ini diambil dari beberapa instansi terkait seperti BPS,

Disperindag.

Page 9: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

9

2. Studi literatur, Melakukan studi literatur untuk teori penunjang dalam

membantu melakukan proses analisa dan evaluasi.

Page 10: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Usaha kecil dan menengah seperti yang kita ketahui telah menjadi tulang

punggung penopang perekonomian Indonesia saat ini, dimana lapangan kerja serta

perekonomian negara sangat bergantung pada sektor ini. Melihat fakta tersebut

maka perlu dirumuskan terlebih dahulu mengenai definisi dari usaha kecil

menengah itu sendiri, serta perumusan faktor-faktor yang diduga berpengaruh

terhadap kesuksesan UKM sebagai tahapan awal penelitian. Setelah itu

pengolahan data secara statistik dilakukan untuk mengambil kesimpulan

berdasarkan atas data-data yang telah diperoleh.

2.1 Usaha Kecil Menengah

2.1.1 Definisi Usaha Kecil

Definisi UKM tidak hanya rancu di Indonesia. Pada tingkat internasionalpun ada

banyak definisi yang digunakan untuk UKM. Demikian juga definisi UKM di

sebuah negara dengan yang lainnya tidaklah sama.

Berdasarkan UU no. 9/1995, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah usaha

yang memenuhi kriteria :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banayak Rp. 1 miliar

3) Milik WNI

4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun

tidak langsung dengan usaha menengah atau besar.

5) Terbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Sedangkan berdasarkan UU no. 19 tahun 1999, usaha kecil adalah suatu unit

usaha yang memiliki nilai asset netto tidak lebih dari Rp. 200.000.000,- (tidak

Page 11: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

11

termasuk tanah dan bangunan) atau penjualan per tahun tidak lebih dari Rp.

1.000.000.000.

Badan Pusat Statistik memiliki definisi sendiri mengenai usaha kecil, BPS

mendefinisikan usaha kecil sebagai suatu unit usaha yang memiliki pekerja

berkisar antara 5 hingga 19 orang termasuk pengusaha bersangkutan, ditinjau dari

jumlah pekerja dalam suatu unit usaha.

2.1.2 Definisi Usaha Menengah

Berdasarkan Instruksi Presiden RI no. 10 tahun 1999 maka kriteria dalam

menetapkan usaha yang masuk kelas menengah adalah jika pengusaha memiliki

kekayaan bersih minimal Rp. 200.000.000,- sampai Rp. 10 miliar maka masuk

golongan pengusaha kelas menengah. Kisaran ini tidak termasuk tanah dan

bangunan sebagai tempat usaha. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS)

mendefinisikan usaha menengah sebagai suatu unit usaha yang mempekerjakan

antara 20-40 orang dilihat dari sudut pandang jumlah pekerja.

Banyak definisi yang betrbeda-beda mengenai usaha kecil dan menengah.

Badan Pusat Statistik mendefinisikan hal ini dari sisi jumlah pekerja yang

dipekerjakan suatu unit usaha. Di sisi lain, Disperindag mendefinisikan UKM

melalui sudut pandang asset atau nilai investasi suatu unit usaha. Beberapa

definisi tersebut antara lain :

1. Memiliki kekayaan bersih tidak lebih dari 10 milyar (tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha)

2. Memiliki jumlah pekerja berkisar 5 sampai 99 orang

3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai , atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha menengah atatu besar.

2.2 Peranan UKM dalam Perekonomian

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia menempati kedudukan

strategis dalam peta pembangunan perekonomian Indonesia. UKM di Indonesia

merupakan fondasi dari perekonomian Indonesia. Oleh karena itu harus disadari

Page 12: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

12

bahwa UKM memiliki potensi untuk lebih ditingkatkan dengan cara perbaikan,

peningkatan maupun penguatan terhadap sektor-sektor yang masih dianggap

lemah. Data saat ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut (Noer Soetrisno, 2004) :

1. UKM tumbuh 6% sedangkan usaha besar tumbuh 5.3%

2. UKM merupakan bagian terbesar dari populasi pengusaha di Indonesia

(99.98%).

3. UKM memberi kontribusi pada pemerataan dan peningkatan pertumbuhan

perekonomian nasional (kontribusi terhadap GDP 53.3% atau sekitar Rp.

1.778,7 triliun).

4. UKM berkapasitas menyerap tenaga kerja (96.18% atau 85,4 juta orang).

5. Hasil produksi yang diekspor mencapai Rp. 122,2 triliun atau 20,1%

terhadap total ekspor nonmigas nasional.

UKM memiliki kemampuan adaptasi yang besar terhadap kondisi yang

dihadapinya (perubahan teknologi, kondisi makro ekonomi, dll.) sehingga

meskipun Indonesia mengalami krisis ekonomi, UKM bukannya berkurang,

melainkan semakin bertambah.

Dari fakta-fakta diatas maka dapat disimpulkan bahwa UKM memiliki

peran yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Selain itu UKM juga

berperan serta dalam pencapaian tujuan-tujuan nasional seperti pembangunan

ekonomi, mengurangi kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, struktur ekonomi

lokal, keseimbangan antarsektor, subsektor, dan serangkaian sasaran sosial dalam

pembangunan nasional.

2.3 Perumusan Karakteristik UKM di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap kesuksesan

UKM di Indonesia :

2.3.1 Hubungan Relasi

Hubungan relasi yang dijalin oleh suatu organisasi, dalam kasus ini adalah

usaha kecil dan menengah dapat dibagi kedalam dua kelompok besar, yaitu :

hubungan internal dan hubungan eksternal. Hubungan internal adalah hubungan

Page 13: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

13

yang berlangsung dalam suatu kelompok atau organisasi. Hubungan-hubungan

yang terjalin secara internal adalah hubungan antar pekerja dan hubungan pekerja

dengan pemilik usaha atau atasan dalam hal ini.

Sedangkan hubungan eksternal adalah hubungan yang terjalin oleh usaha

kecil dan menegah dengan pihak luar yang secara langsung maupun tidak

langsung berperan terhadap keberadaan usaha kecil dan menengah itu sendiri.

Adapun pihak luar disini contohnya : supplier, konsumen, distributor dan industri

terkait lainnya.

Dewasa ini industri-industri dan usaha-usaha yang ada ccenderung

memfokuskan diri mereka untuk menjual produk sebanyak mungkin tanpa

mempertimbangkan siapa yang membeli produk mereka. Dengan kata lain

industri-industri yang ada cenderung mengabaikan hubungan dengan konsumen

mereka. Perusahaan-perusahaan yang ada dihadapkan dengan tantangan untuk

mempertimbangkan hubungan bisnis dasar dengan konsumen (Pan & Lee, 2003).

2.3.2 Modal

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988, p. 558) modal dapat

dipahami dalam beberapa pengertian seperti :

Uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang.

Harta benda yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang

dapat menambah kekayaan.

Barang yang digunakan sebagai dasar atau bekal untuk bekerja.

Menurut Abduddin (2006) “Penerimaan modal oleh UKM memberikan dampak

positif terhadap segi produktivitas UKM sehingga berimbas terhadap peningkatan

penjualan produk UKM dan pada akhirnya terjadi peningkatan pada aspek

keuntungan UKM”.

2.3.3 Bahan Baku

UKM adalah suatu baadan usaha yang mengahsilkan suatu produk.Untuk

menghasilkan produk tersebut maka dibutuhkan input berupa bahan baku.

Pemilihan bahan baku tidak dilakukan asal-asalan saja. Ada empat kriteria dasar

Page 14: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

14

yang harus dikaji dalam faktor bahan baku, yaitu : ketersediaan, harga, kualitas

dan kuantitas. Ketersediaan bahan baku menjadi sesuatu yang penting karena jika

bahan baku tidak tersedia maka UKM tidak dapat berproduksi. Selain ketesediaan

bahan baku, hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas dari bahan bakyu itu

sendiri. Kualitas bahan baku menentukan apakah kulaitas produk akhir sesuai

dengan yang diinginkan atau tidak.

Sukanto Rekso Hadiprojo dan Indriyo Gito Sudarmo (1998:199)

mengatakan bahwa bahan baku merupakan salah satu faktor produksi yang sangat

penting. Kekurangan bahan dasar yang tersedia dapat berakibat terhentinya proses

produksi karena habisnya bahan baku untuk diproses. Tersedianya bahan dasar

yang cukup merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses

produksi. Oleh karena itu perlu diadakan perencanaan dan pengaturan terhadap

bahan dasar ini baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Dalam hal ini, cara

penyediaan bahan baku ada 2 alternatif, yaitu:

a) Dibeli sekaligus jumlah seluruh kebutuhan tersebut kemudian disimpan di

gudang, setiap kali dibutuhkan oleh proses produksi dapat diambil dari gudang..

b) Berusaha memenuhi kebutuhan bahan dasar tersebut dengan membeli

berkali-kali dalam jumlah yang kecil dalam setiap kali pembelian.

Menurut Agus Ahyari (1989:150) ada beberapa kelemahan apabila perusahaan

melakukan persediaan bahan baku yang terlalu kecil, antara lain:

Harga beli dari bahan baku tersebut menjadi lebih tinggi apabila

dibandingkan dengan pembelian normal dari perusahaan yang bersangkutan.

Apabila kehabisan bahan baku akan mengganggu kelancaran proses

produksi.

Frekuensi pembelian bahan baku semakin besar mengakibatkan ongkos

semakin besar.

Lebih lanjut Agus Ahyari mengatakan bahwa beberapa kerugian yang akan

ditanggung oleh perusahaan berkaitan dengan persediaan bahan baku yang terlalu

besar, antara lain:

Biaya penyimpanan atau pergudangan yang akan menjadi tanggungan

perusahaan yang bersangkutan akan menjadi semakin besar.

Page 15: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

15

Penyelenggaraan persediaan bahan baku yang terlalu besar akan berarti

perusahaan tersebut mempersiapkan dana yang cukup besar.

Tingginya biaya persediaan bahan baku, mengakibatkan berkurangnya dana

untuk pembiayaan dan investasi pada bidang lain.

Penyimpanan yang terlalu lama dapat menimbulkan kerusakan bahan

tersebut.

Apabila bahan dasar tersebut terjadi penurunan harga, maka perusahaan

mengalami kerugian.

2.3.4 Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor yang penting dan perlu

diperhitungkan dalam proses produksi, baik dalam kuantitas dan kualitas. Jumlah

tenaga kerja yang diperlukan harus disesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat

tertentu hingga dicapai hasil yang optimal.

Menurut Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan /atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja adalah penduduk yang

berumur 10 tahun atau lebih yang sudah atau sedang mencari pekerjaan dan

melakukan kegiatan lainnya seperti sekolah dan mengurus rumah

tangga.(Simanjuntak Payaman J, 1985: 81).

BPS (1997:52) menyatakan bahwa tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja

dan bukan angkatan kerja. Yang masuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja

(10 tahun atau lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja

dan yang mencari pekerjaan. Yang termasuk bukan angkatan kerja adalah

penduduk (10 tahun atau lebih) yang kegiatannya tidak bekerja maupun mencari

pekerjaan atau penduduk usia kerja dengan kegiatan sekolah, mengurus rumah

tangga maupun lainnya (pensiunan, cacat jasmani).

Page 16: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

16

2.3.5 Pengaruh Luar

Selain beberapa faktor internal yang telah dijabarkan sebelumnya, tidak

dapat dipungkiri bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dalam UKM itu sendiri

tidak lepas dari pengaruh luar (faktor eksternal ). Faktor eksternal mempengaruhi

kinerja UKM baik secara positif maupun secra negatif.

Pengaruh luar tersebut dapat berupa kebijakan pemerintah, selera pasar

yang berubah-berubah, keberadaaan pesaing dan gejolak ekonomi dalam suatu

negara. Namun kebanyakan negara menyadari betapa besarnya peranan UKM

dalam pembangunan suatu negara, maka kebanyakan negara termasuk Indonesia,

memfasilitasi ataupun memberi kemudahan-kemudahan bagi UKM untuk

memacu pertumbuhan sektor usaha kecil dan menegah.

Selera pasar merupakan hal yang menjadi titik vital di dalam kegiatan

pemasaran. Kemampuan suatu usaha untuk membaca keinginan pasar adalah

suatu kunci keberhasilan usaha yang ada saat ini. Hal inilah yang merupakan letak

keunggulan UKM dibandingkan usaha besar, dimana mereka lebih fleksibel

dalam menghadapi perubahan. Lain halnya dengan perusahaan besar yang sudah

begitu sistematis dan terorganisir, sehingga membuat pengambilan keputusan

akan perubahan lebih memakan waktu dan memiliki tingkat kompleksitas yang

lebih tinggi.

Keberadaan pesaing juga seringkali memaksa suatu usaha untuk

mengambil kebijakan dalam melakukan perubahan. Seringkali persaingan harga,

promosi terjadi di dalamnya yang menyebabkan fluktuasi harga yang naik turun

dan sebagainya.

Page 17: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

17

BAB III

METODE PENELITIAN

Perencanaan penelitian faktor-faktor yang berpengaruh pada kesuksesan

UKM di wilayah Tanggulangin ditunjukkan oleh flowchart penelitian pada

gambar 3.1. dimana pada tahapan pertama akan dilakukan survei awal untuk

melihat kondisi-kondisi UKM di wilayah Tanggulangin, sehingga kemudian dapat

diketahui permasalahan-permasalahan yang ada dan dapat dirumuskan

permasalahannya. Setelah masalah tersebut dirumuskan, maka dilakukan studi

literatur dan wawancara dengan pihak terkait guna memodelkan faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap kesuksesan UKM.

Setelah model terbentuk, maka ditetapkan indikator-indikator untuk masing-

masing variabel pada model. Indikator-indikator tersebut yang akan digunakan

untuk menyusun kuisioner.

Seluruh data valid yang diperoleh dari hasil pembagian kuisioner selanjutnya akan

diolah dan dianalisa, sehingga hasil analisis dari pengolahan data ini dapat

dijadikan sebagai kesimpulan akhir penelitian.

3.1. Metode Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel

Data adalah informasi atau keterangan tentang suatu obyek penelitian yang

diperoleh di lokasi penelitian. Data dibagi menjadi dua yakni : data primer dan

data sekunder. Namun di dalam penelitian ini data yang akan dipakai adalah data

primer. Data primer dalah data-data yang langsung didapat berdasarkan hasil

informasi dari obyek penelitian, yang dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian

adalah UKM-UKM di Tanggulangin. Pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner yang dibagikan

ini diisi oleh pemilik Usaha Kecil Menengah di wilayah Tanggulangin. Data yang

diperoleh kemudian diolah dan dipetakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kesuksesan UKM.

Page 18: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

18

Pembagian kuisioner akan dilakukan secara Non Random Sampling, yaitu

Purposive Sampling. Sesuai dengan namanya, pengambilan sampel dengan

metode Purposive Sampling dilakukan dengan tujuan dan maksud tertentu.

Dengan kata lain, peneliti mengambil suatu obyek penelitian sebagai sampel

karena peneliti menganggap bahwa obyek penelitian tersebut memeiliki informasi

yang diperlukan bagi penelitiannya.

3.1.1. Penyebaran Kuisioner

Kuisioner dibagikan kepada para pemiliki UKM di wilayah Tanggulangin

yang bertindak sebagai responden di dalam penelitian ini. Dimana jumlah sampel

yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 50 sampel. Jumlah ini

merupakan jumlah kuisioner dengan data yang valid. Dimana data ini kemudian

akan diolah serta dianalisis secara deskriptif terlebih dahulu dan kemudian diolah

secara analisis faktor untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil kuisioner secara

lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.

3.2. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode Factor Analysis dan Multiple Linear Regression Analysis.

Dimana terdapat dua jenis data yang diperoleh dari kuisioner dalam penelitian ini,

yakni: data ordinal dan data nominal. Namun, hanya data ordinal yang akan diolah

dengan menggunakan factor analysis karena data nominal merupakan data yang

bersifat kategori sehingga tidak dapat diolah dengan analisis faktor. Setelah

pengolahan data secara factor analysis dilakukan, maka langkah berikutnya dalah

memodelkan baik variabel independent maupun variabel dependent ke dalam

suatu persamaan. Dimana dalam penelitian ini data-data tersebut akan diolah

menggunakan program statistik SPSS.

3.2.1. Multivariate Analysis

Analisis multivariat adalah metode statistik yang ditujukan untuk

mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independent dengan satu atau lebih

Page 19: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

19

variabel dependent. Dalam hal ini analisis terhadap pengaruh antara satu variabel

dengan variabel-variabel yang lain dapat dilakukan secar bersamaan. Fakta

mencatat bahwa permasalahan yang ada tidak dapat diselesaikan hanya dengan

membandingkan satu variabel dengan variabel yang lainnya (Bivariate).

Teknik analisis multivariat pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu analisis dependensi dan analisis interdependensi. Analisis dependensi adalah

suatu bentuk analisis yang digunakan untuk menerangkan atau memprediksi

variabel dependent dengan menggunakan dua atau lebih variabel independent.

Bentuk-bentuk analisis dependensi ini adalah: analisis regresi linear berganda,

analisis diskriminan, analisis varian multivariat (MANOVA), dan analisis korelasi

kanonikal. Analisis linear berganda digunakan untuk menganalisis secara

bersamaan pengaruh beberapa variabel independent terhadap satu variabel

dependent. Analisis diskriminan bertujuan untuk memprediksi probabilitas suatu

obyek-obyek atau individu-individu yang dimiliki oleh beberapa kategori yang

berbeda didasarkan pada beberapa variabel bebas.

Korelasi kanonikal adalah analisis statstik yang digunakan untuk

menentukan tingkat hubungan linear dua perangkat beberapa variabel. Sedangkan

MANOVA adalah metode statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan

signifikan pada beberapa variabel yang terjadi secara bersamaan antara dua

tingkatan dalam satu variabel.

Sedangkan analisis interdependensi berfungsi untuk memberikan penjelasan

terhadap sekumpulan variabel atau membuat kelompok-kelompok secara

bersama-sama. Bentuk analisis yang termasuk dalam klasifikasi teknik analisis

interdependensi ini adalah : analisis faktor, analisis kluster, dan multidimensional

scaling. Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang

mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling

independen antara satu dengan lainnya, sehingga bisa dibuat satu atau lebih

kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal.

Analisis kluster digunakan untuk membuat klasifikasi-klasifikasi individu-

individu atau obyek-obyek ke dalam jumlah yang lebih kecil dengan tujuan untuk

meyakinkan bahwa terdapat kesamaan dalam kelompok-kelompok tersebut.

Page 20: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

20

Bentuk analisis yang terakhir adalah multidimensional scaling bertujuan untuk

mengukur variabel-variabel di adlam lingkup multidimensi berdasarkan atas

penilaian responden akan kemiripan obyek yang ada.

3.2.2. Factor Analysis

Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang

mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah variabel yang saling independen

antara satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan

variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Dalam pemahaman lain

analisis faktor dapat dimengerti sebagai alat analisis statistik yang dipergunakan

untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi satu variabel menjadi

beberapa kelompok indikator saja, tanpa harus menghilangkan informasi yang

berarti. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan

dalam menjelaskan suatu masalah.

Seperti yang telah diketahui bahwa analisis faktor adalah analisis statistika

yang bertujuan untuk mereduksi dimensin data dengan cara menyatakn variabel

asal sebagai kombinasi linear sejumlah faktor, sedemikian hingga sejumlah faktor

tersebut mampu menjelaskan sebesar mungkin keragaman data yang dijelaskan

oleh variabel asal. Sehingga melalui difinisi ini dimodelkan persamaan faktor

sebagai berikut :

pmpmpppp

mm

mm

mm

FcFcFcFcX

FcFcFcFcX

FcFcFcFcX

FcFcFcFcX

...

...3

...

...

332211

33333232131

223232221212

113132121111

Bentuk persamaan ini dapat dimodelkan ke dalam matriks faktor analisis sebagai

berikut :

Page 21: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

21

1) x (m m x p 1 x p

...

1

...

C ...

.... ... ...... ..... ......

C ...

C ...

C ...

...

3

2

3

2

1

pm321

3m333231

2m232221

1m131211

3

2

1

pmpppp F

F

F

F

CCC

CCC

CCC

CCC

X

X

X

X

Dimana :

X1 = Variabel asal ke-1

X2 = Variabel asal ke-2

Xp = Variabel asal ke-p

F1 = Faktor bersama ke-1

F2 = Faktor bersama ke-2

Fm = Faktor bersama ke-m

cij = bobot (loading) dari variabel asal ke-i pada faktor ke-j

p = Eror dari variabel ke-p

Terdapat 2 tujuan utama dan yang mendasari diterapkannya analisis faktor, anatar

lain :

1) Data summarization, yaitu mengidentifikasikan adanya hubungan antar

peubah dengan melakukan uji korelasi. Dimana uji korelasi dilakukan

antar peubah (variabel), analisis tersebut dinamakan R Factor Analysis.

2) Data reduction, yaitu proses membuat sebuah peubah set baru yang

dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah peubah tertentu.

Dilakukan setelah melakukan korelasi.\

Dalam menganalisis sejumlah variabel atau peubah, akan terlebih dahulu

dianalisis interkorelasi antar variabel untuk menetapkan apakah variasi yang

tampak dalam variabel berasal atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang

jumlahnya lebih sedikit dari varisai yang terdapat pada variabelnya. Jadi analisis

faktor punya karakter khusus yaitu mampu mengurai data.

Page 22: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

22

3.2.3. Analisis Regresi

3.2.3.1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan

mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih ke dalam bentuk suatu model.

(Drapper dan Smith, 1992). Dimana dalam metode ini dikenal dua variabel yakni :

Variabel dependent, yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh

variabel lainnya dan biasa dilambangkan dengan Y.

Variabel independent, yaitu variabel bebas dan tidak dipengaruhi oleh

variabel lainnya, biasa dilambangkan dengan X

3.2.3.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Multiple Linear Regression memberikan kemudahan bagi pengguna untuk

memasukkan lebih dari satu variabel independent hingga n-variabel independent.

Sehingga model regresi dapat ditunjukkan sebagai berikut :

) 2.3. ......(.................................................. .Xb ... .Xb .Xb a Y nn2211

Dimana :

Y = Variabel Dependent

X1 =Variabel independent ke-1

X2 = Variabel independent ke-2

Xn = Variabel independent ke-n

A = Konstanta

B1 = Koefisien regresi dari variabel x ke-1

B2 = Koefisien regresi dari variabel x ke-2

Bn = Koefisien revresi dari variabel x ke-n

= Error

3.2.4. Analisis Terhadap Nilai koefisien R2

R2 dapat diartikan sebagai suatu nilai yang mengukur proporsi atau variasi total di

sekitar nilai tengah Y yang adpat dijelaskan oleh model regresi. Koefisien R2

digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

Page 23: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

23

variasi variabel dependent (Drapper and Smith, 1992). Nilai R2 sendiri berkisar

antara 0 hingga 1. Nilai R2 mendekati 0 menunjukkan bahwa persamaan yang

terbentuk berdasarkan variabel-variabel independent kurang dapat menerangkan

variabel dependent. Sedangkan sebaliknya nilai R2 mendekati 1 menunjukkan

bahwa persamaan yang terbentuk berdasarkan variabel-variabel independent

sudah dapat menerangkan variabel dependent sebesar koefisien R2. Dimana nilai

R2 dapat dirumuskan sebagai berikut :

2

2

2

Yn '

Yn -YX'b' R

YY

Dimana :

R2 = Nilai variansi Model

B = Koefisien

X’ = Nilai transpose matriks variabel X

Y = Nilai matriks variabel Y

Y’ = Nilai transpose matriks variabel Y

2

Y = Nilai kuadrat dari rata-rata variabel Y

Page 24: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

24

BAB IV

ANALISIS DATA

Dalam penyebaran kuisioner yang dilakukan didapatkan dua jenis data

yaitu data nominal dan data ordinal. Data nominal tidak akan bisa diolah

menggunakan faktor analisis, tetapi data ini hanya akan dideskriptifkan saja untuk

menambah/melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam membangun UKM.

Sedangkan data yang diolah dengan menggunakan faktor analisis adalah data

ordinal. Data ordinal terdiri atas : usia pengusaha, pendidikan pengusaha, usia

karyawan, pendidikan karyawan, modal awal, total produksi, ketersediaan bahan

baku, frekuensi promosi, komplain, lokasi usaha, daerah pemasaran, harga

produk, discount, budaya kerja dan kerja sama.

Untuk data nominal terdiri dari : jenis kelamin, pengalaman kerja sumber

modal, jenis produk, harga yang ditawarkan supplier, kualitas bahan baku, lokasi

bahan baku, dasar pemilihan supplier, media promosi, inovasi produk, dan

rencana jangka panjang. Sedangkan indikator (alat ukur) kesuksesan UKM di

Tanggulangin dapat dilihat dari omset usaha pertahun, peningkatan karyawan dan

lama usaha berdiri.

4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

4.1.1. Uji Validitas Data

Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang diperoleh

benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin diukur. Pada

penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk menguji apakah

pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu

dipergunakan validitas konstruk.

Uji validitas dilakukan dengan cara mengukur korelasi antara variabel/

item dengan skor total variabel. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan

dengan skor toatal diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik.

Selanjutnya jika nilai koefisien korelasi berada diatas nilai tabel, maka pertanyaan

Page 25: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

25

tersebut signifikan atau valid. Berikut adalah hasil validitas data menggunakan

software SPSS.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Usia_p 95.94 53.282 .466 .720

Pend_Pngsh 95.88 54.149 .398 .725

PK 95.86 53.756 .435 .723

Pend_Kary 96.70 53.276 .386 .730

Usia_kary 96.38 52.812 .391 .729

Mod_Usaha 95.94 53.853 .359 .727

Sumber_Mod 96.08 55.340 .428 .733

Omzet 96.00 52.816 .447 .720

Jenis_Prod 96.12 54.108 .353 .726

Lama_Berdri 95.54 52.947 .509 .718

Tot_prod 95.46 52.417 .550 .715

Tekno 96.24 54.472 .377 .730

Jlh_supl 95.72 54.042 .372 .725

Ketrsdiaan_BB 96.14 54.204 .382 .729

Q_BB 96.48 53.193 .375 .727

Lokasi_BB 95.66 53.086 .422 .721

Dsr_plhsupl 96.40 50.980 .503 .713

Promosi 95.76 52.472 .434 .720

Frekuen_Prom 95.96 52.202 .392 .722

Quality_prod 98.10 58.133 .350 .739

Komplain 98.20 56.204 .327 .756

Daerah_Pmsrn 98.68 58.957 .419 .755

Hrga_Prod 96.58 56.861 .341 .746

Diskon 97.92 56.728 .353 .745

Budaya_kerja 96.22 54.787 .240 .732

Kerja_sama 95.96 58.243 .458 .750

LU 96.68 56.793 .524 .750

Page 26: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

26

Dengan membandingkan nilai kolom Corrected Item-Total Correlation dengan

nilai r-tabel sebesar 0.3061, karena nilai kolom Corrected Item-Total Correlation

untuk masing-masing variabel lebih besar dari nilai r-tabel, maka dapat

disimpulkan bahwa data sudah valid.

4.1.2. Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diaxndalkan. Setiap alat pengukur

seharusnya memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.

Berikut adalah hasil uji reliability menggunakan software SPSS.

Tabel 4.2. Uji Reliabititas Data

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa asumsi data reliabel

telah terpenuhi yaitu dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.734 pada

output SPSS.

4.2. Analisis Deskriptif

4.2.1. Jenis Kelamin, usia dan Pendidikan Terakhir Pengusaha

Berdasarkan survei yang telah dilakukan terhadap 50 orang responden

yang memiliki UKM di wilayah Tanggulangin, didapatkan bahwa pengusaha atau

pengrajin di Tanggulangin dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada

perempuan dalam hal ini dapat dilihat dari prosentase pengusaha laki-laki sebesar

60% atau sekitar 30 orang dari 50 responden berjenis kelamin laki-laki dan sekitar

40% berjenis kelamin wanita. Untuk usia rata-rata pengusaha UKM di

Tanggulangin berusia sekitar 35-40 tahun dengann total persentase 56%.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.734 28

Page 27: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

27

Sedangkan bila dilihat dari segi pendidikannya banyak pengusaha UKM memiliki

pendidikan terakhir paling banyak S1 ini dapat dilihat dari prosentasenya

sebanyak 58%. Kondisi demografi hasil survei dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Demografi Responden

Gambar4.1 Jenis Kelamin, usia dan pendidikan terakhir pengusaha

Page 28: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

28

4.2.2. Peningkatan, pendidikan dan usia karyawan

Berdasarkan histogram di bawah ini sebagian besar pengusaha UKM

mendrikan usaha ini paling banyak mengalami peningkatan karyawan sebesar 90-

120%. Hal ini dapat dilihat dari prosentasenya sebesar 56%. Jika dilihat dari segi

pendidikan karyawannya, pengusaha UKM rata-rata memiliki karyawan paling

banyak berpendidikan hanya setingkat SMP, hal ini dapat dilihat dari

persentasenya sebesar 44%. Sedangkan rata-rata usia karyawan yang dimiliki

pengusaha UKM di Tanggulangi adalah berkisar 35-40 tahun dengan persentase

40%.

Gambar4.2 Peningkatan, pendidikan dan usia karyawan

Page 29: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

29

4.2.3. Modal usaha, sumber modal, lama usaha dan omset usaha

Berdasarkan histogram dibawah ini sebagian besar pengusaha UKM di

wilayah Tanggulangin mendirikan usahanya dengan modal awal sebesar 21-25

juta dengan prosentase sebesar 52%. Untuk sumber modal kebanyakan pengusaha

UKM menggunakan tabungan pribadinya (54%) daripada menggunakan pinjaman

bank dan tabungan keluarga. Dilihat dari omsetnya, kebanyakan pengusaha UKM

di wilayah Tanggulangin omsetnya meningkat sekitar 10-25% pertahunnya, ini

dapat dilihat dari persentasenya sebesar 46%. Dilihat dari lama berdirinya,

kebanyakan UKM di wilayah Tanggulangin sudah berdiri sekitar lebih dari 10

tahun dengan total persentase sebesar 62%.

Gambar 4.3. Modal usaha, sumber modal, lama usaha, dan omset usaha

Page 30: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

30

4.2.4. Jenis produk, teknologi, total produksi, ketersediaan bahan baku

Berdasarkan histogram dibawah ini sebagian besar produk yang dihasilkan

UKM di wilayah Tanggulangin adalah tas dengan persentase sebesar 60% dan

teknologi yang digunakan adalah teknologi manual, hal ini dapat dilihat dari

persentasenya sebesar 42%. Total produk yang dihasilkan selama 1 bulan rata-rata

sekitar 500-1000 produk dengan jumlah persentase sebesar 72%. Dalam hal

ketersediaan bahan baku, banyak pengusaha UKM di Tanggulangin mengatakan

bahwa bahan baku yang disediakan oleh supplier selalu tersedia sesuai kebutuhan

dengan persentase sebesar 50%.

Gambar 4.4. Jenis produk, teknologi, total produksi dan ketersediaan bahan baku

Page 31: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

31

4.2.5. Jumlah supplier, kualitas bahan baku, lokasi bahan baku, dasar

pemilihan supplier

Berdasarkan histogram di bawah ini sebagian besar pengusaha UKM di

Tanggulangin memiliki 5 supplier, hal ini dapat dilihat dengan persentasenya

sebesar 48% dan lokasi suppliernya kebanyakan berada di sekitar wilayah

Tanggulangin (52%). Kualitas bahan baku yang disediakan supplier sudah cukup

bagus dengan persentase sebesar 44%. Dalam hal pemilihan suppliernya, banyak

pengusaha UKM di tanggulangin lebih mementingkan lokasi bahan baku (48%)

jika dibandingkan dengan yang lainnya.

Gambar 4.5. Jumlah supplier, kualitas bahan baku, lokasi bahan baku dan dasar

pemilihan supplier

Page 32: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

32

4.2.6. Promosi

Berdasarkan histogram dibawah ini sebagian besar pengusaha UKM kulit

di Tanggulangin menganggap promosi sangat tidak penting dengan persentase

sebesar 54%.. Untuk frekuensi melakukan promosi diperoleh data bahwa

pengusaha UKM di Tanggulangi paling banyak tidak pernah melakukan promosi

dengan persentase sebesar 42%.

Gambar 4.6. Promosi

Page 33: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

33

4.2.7. Komplain konsumen dan lokasi usaha

Berdasarkan histogram dibawah ini sebagian besar produk yang dihasilkan

UKM di wilayah Tanggulangin memiliki kualitas yang baik, hal ini ditunjukkan

dengan besarnya jumlah pengusaha yang menjawab jawaban 1 yakni sebesar

60%. Untuk lokasi usaha kebanyakan dari pengusaha UKM membangun usahanya

di lokasi yang sangat dekat dengan rumah mereka hal ini ditunjukkan dengan

persentasenya sebesar 46%.

Gambar 4.7. Komplain konsumen dan lokasi usaha

Page 34: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

34

4.2.8. Daerah pemasaran, harga produk dan diskon

Berdasarkan histogram dibawah ini sebagian besar pengusaha UKM di

Tanggulangin melakukan pemasarannya kebanyakan di daerah Surabaya dan di

luar kota Surabaya dengan persentase masing-masing sebesar 72% dan 20%.

Untuk masalah harga yang ditawarkan ke konsumen, rata-rata pengusaha UKM

memberikan harga yang hampir sama dengan kompetitornya (54%). Para

pengusaha UKM juga sering memberi diskon kepada konsumen sebesar 10% dari

harga yang ditawarkan dengan persentase 56% dari total responden.

Gambar 4.8. Daerah pemasaran, harga produk dan diskon

Page 35: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

35

4.2.9. Budaya kerja, kerja sama karyawan, dan kualitas produk

Berdasarkan histogram dibawah ini sebagian besar pengusaha UKM di

Tanggulangin mempunyai disiplin yang tinggi dan memiliki kerja sama yang

tinggi dalam bekerja hal ini ditunjukkan dengan besarnya persentase masing-

masing sebesar 40% dan 46%. Sedangkan untuk kualitas produk rata-rata para

pengusaha UKM mengatakan bahwa produk mereka telah memenuhi kualitas

yang diinginkan konsumen dengan presentase sebesar 100%.

Gambar 4.9. Kualitas, budaya kerja dan kerja sama karyawan

Page 36: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

36

4.3. Analisis Faktor

Terdapat dua jenis data yang diperoleh dari penyebaran kusioner yakni

data ordinal dan data nominal, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya baik data

ordinal dan nominal telah diolah dan dianalisa secara deskriptif. Namun untuk

pengolahan data secara faktor analisis, hanya data ordinal yang dapat diolah

secara faktor analisis. Hal ini dikarenakan data nominal bersifat kategori sehingga

tidak dapat diolah secara faktor analisis. Berikut adalah variabel dan indikator

yang digunakan pada framework (ordinal data) :

Y = Kesuksesan UKM

LB = lama Usaha berdiri ( indikator kesuksesan UKM)

O = Omset pertahun ( indikator kesuksesan UKM)

PK = Peningkatan karyawan ( indikator kesuksesan UKM)

HK = Harga Produk

PKT = Pendidikan Karyawan

KBB = Ketersediaan Bahan Baku

FP = Frekuensi Promosi

LU = Lokasi Usaha

DP = Daerah Pemasaran

PPT = Pendidikan Pengusaha

MU = Modal Usaha

K = Komplain Konsumen

BK = Budaya Kerja

KK = Kerja Sama Karyawan

UK = Usia Karyawan

TP = Total Produksi

U = Usia pengusaha

D = Diskon

Setelah model dibuat maka data yang didapatkan berdasarkan variabel

diatas akan dolah menggunakan SPSS. Data ordinal dapat dilihat pada lampiran 3.

Setelah data diolah maka akan didapatkan output berupa faktor loading variabel

Page 37: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

37

dependent (Y) dan faktor loading variabel independent dan pengelompokan

faktor.

4.3.1. Analisis Faktor Alat Ukur Kesuksesan UKM (Faktor Y)

Melalui program statistik SPSS dapat diperoleh faktor loading faktor-

faktor yang dianggap sebagai alat ukur kesuksesan UKM dimana dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.1. faktor loading Y

Indikator kesuksesan (Y) diwakili oleh komponen yang kedua pada tabel faktor

loading diatas sebagai komponen pengali factor score. Hal ini dikarenakan komponen I

menangkap nilai variansi terbesar akan indikator (Y). Sehingga dengan menetapkan

komponen I sebagai pengali untuk factor score indikator kesuksesan (Y) maka

keyakinan akan keakuratan model akan lebih besar jika dibandingkan dengan

penggunaan komponen II dan III secara berurutan.

4.3.2. Analisis Faktor untuk Faktor-Faktor X

Penentuan Banyak Faktor dan Pengelompokan Variabel Berdasarkan

Loading Faktor

Dengan menggunakan empat macam software statistika yaitu SPSS,

Minitab, SAS dan R, dapat diperoleh komponen jumlah faktor. Keputusan

pengambilan jumlah faktor sebanyak didasarkan pada nilai eigenvalue dari

matriks korelasi antar variabel dan pengelompokan variabel dilakukan dengan

Component Matrixa

Component

1 2 3

PK .722 -.453 .522

Omzet .611 .777 .152

Lama_Berdri .765 -.192 -.615

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 3 components extracted.

Page 38: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

38

membandingkan nilai loading faktor secara mutlak diantara faktor-faktor yang

terbentuk. Dimana pada penelitian ini digunakan software SPSS.

Penentuan Banyak Faktor Dengan Eigenvalue

Seperti yang dijelaskan di atas penentuan banyak faktor di dasarkan pada

nilai eigenvalue dari matriks korelasi antar variabel. Dengan software SPSS

diperoleh output nilai eigenvalue seperti yang ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Eigenvalue

Nilai eigenvalue yang diambil untuk menentukan berapa banyaknya faktor

yang terbentuk adalah nilai eigenvalue yang lebih besar dari satu (Subhash

Sharma, 1996). Jika mengacu pada tabel 4.3. maka jumlah faktor yang terbentuk

sebanyak enam faktor. Sedangkan Untuk software minitab dan R tidak terdapat

output nilai eigenvalue matriks korelasi. Mereduksi variabel ke dalam enam faktor

tentu akan mengurangi informasi dari variabel-variabel utama, namun dengan

terbentuknya enam faktor tersebut memudahkan peneliti untuk

mengklasifikasikan variabel dan dapat mengukur variabel yang tidak dapat diukur

secara langsung berdasarkan enam faktor tersebut.

Page 39: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

39

Pada tabel dapat dilihat pada prosentase kumulatif sebesar 68.508 %. Nilai

ini menunjukkan bahwa total varians atau informasi yang dapat digali dari empat

faktor yang terbentuk tersebut adalah sebesar 68.508 %.

Penentuan Banyak Faktor Dengan Scree Plot

Scree plot adalah grafik yang menggambarkan plot nilai eigenvalue dari

masing-masing variabel. Software yang menyediakan output scree plot adalah

SPSS, Minitab dan SAS. Dibawah ini adalah output scree plot dari SPSS.

Gambar 4.10. Screepolt eigenvalue

Seperti pada pembahasan sebelumnya, untuk menentukan banyak faktor

yang terbentuk dapat dilihat pada nilai eigenvalue yang lebih dari satu. Pada

gambar, dapat dilihat bahwa ada enam variabel yang mempunyai nilai eigenvalue

lebih dari satu, jadi ada enam faktor yang terbentuk.

Pengelompokan Variabel Kedalam Faktor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

Pada software SPSS metode ekstraksi yang digunakan untuk pembagian

variabel adalah principal componen faktoring analysis. Pembagian variabel-

variabel ke dalam kelompok faktor tertentu didasarkan pada perbandingan nilai

loading faktor secara mutlak mana yang lebih besar antar loading faktor. Pada

Page 40: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

40

tabel 4 di bawah ini merupakan output SPSS yang telah melalui proses rotasi

varimax dan nilai loading faktor yang dibawah atau sama dengan 0.5 tidak

ditampilkan. Apabila belum melalui proses rotasi varimax terdapat nilai loading

faktor variabel yang terletak pada faktor 1,2,3 dan 4.

Tabel 4.4. loading factor X

Hasil pada tabel diatas adalah hasil pengelompokan variabel-variabel

kedalam masing-masing faktor setelah dirotasi varimax, sehingga dengan jelas

dapat diketahui anggota variabel-variabel pada masing-masing faktor. Nilai

loading faktor pada masing-masing faktor yang bernilai dibawah 0.5 dihapuskan.

Seperti yang dapat dilihat pada tabel dapat disimpulkan bahwa pada

masing-masing faktor telah mempunyai anggota variabelnya masing-masing dan

dari ke 15 variabel terdapat 2 variabel yang nilainya berada dibawah 0.5 yakni

variabel usia karyawan dan diskon, sehingga kedua variabel tersebut dibuang.

Pada faktor 1 variabel-variabel yang ada adalah modal usaha, total produksi dan

frekuensi promosi peneliti menamakan faktor 1 sebagai faktor usaha. Faktor 2

mempunyai anggota variabel usia pengusaha, dan pendidikan pengusaha, untuk

faktor kedua ini peneliti menamakan sebagai faktor pengusaha. Faktor 3 memiliki

Page 41: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

41

anggota variabel pendidikan karyawan, budaya kerja dan kerja sama karyawan,

peneliti mendefinisikannya sebagai faktor hubungan internal usaha. Faktor 4

memiliki variabel anggota daerah pemasaran dan harga produk, peneliti

mendefiniskan sebagai faktor market. Faktor 5 beranggotakan variabel

ketersediaan bahan baku dan komplain, peneliti mendefinisikannya sebagai faktor

hubungan eksternal usaha. Sedangkan faktor 6 memiliki anggota variabel lokasi

usaha, peneliti mendefinisikan sebagai faktor lokasi. Dimana pemberian nama

faktor merupakan ketentuan dari peneliti, pemberian nama tersebut berdasarkan

variabel yang dapat diukur langsung untuk menggambarkan faktor yang

merupakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung.

4.4. Faktor Skore

Setelah dikelompokkan maka faktor yang sudah dikelompokkan maka

akan dihitung faktor skorenya yang kemudian akan digunakan untuk membuat

persamaan atau model faktor kesuksesan UKM. Persamaan matematis untuk

menghitung faktor skore adalah :

(4.7) ...................................................... ))10*()1*(( f

(4.6) .................................................))........5*()3*(( e

4.5).........(........................................ ))15*()14*(( d

....(4.4).............................. ))7*()4*()2*(( c

)3.4.(.............................. ))13*()8*()6*(( b

)2.4.(....................))........12*()11*()9*(( a

)1.4( .........................))........3*()2*()1*(( Y

x6.10x6.1i

x5.5x5.3i

x4.15x4.14i

x3.7x3.4x3.2i

x2.13x2.8x2.6i

x1.12x1.11x1.9i

y2.3y2.2y2.1i

ii

ii

ii

iii

iii

iii

iii

xx

xx

xx

xxx

xxx

xxx

yyy

Dimana :

i = Responden ke i (1,2,3........)

iY = Indeks kesuksesan UKM

ia = Indeks faktor usaha

ib = Indeks faktor pengusaha

ic = Indeks faktor hubungan internal

id = Indeks faktor market

Page 42: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

42

ie = Indeks faktor hubungan eksternal

if = Indeks faktor lokasi

3

1

3

1

.

j k

kyj = Faktor Loading Y untuk komponen ke-j dan indikator ke-k

6

1

15

1

.

j k

kxj = Faktor Loading X untuk komponen ke-j dan variabel ke-k

iy1 = Data indikator y1 responden ke-i

iy2 = Data indikator y2 responden ke-i

iy3 = Data indikator y3 responden ke-i

iy4 = Data indikator y4 responden ke-i

ix1 = Data indikator x1 responden ke-i

ix2 = Data indikator x2 responden ke-i

ix3 = Data indikator x3 responden ke-i

ix4 = Data indikator x4 responden ke-i

ix5 = Data indikator x5 responden ke-i

ix6 = Data indikator x6 responden ke-i

ix7 = Data indikator x7 responden ke-i

ix8 = Data indikator x8 responden ke-i

ix9 = Data indikator x9 responden ke-i

ix10 = Data indikator x10 responden ke-i

ix11 = Data indikator x11 responden ke-i

ix12 = Data indikator x12 responden ke-i

ix13 = Data indikator x13 responden ke-i

ix14 = Data indikator x14 responden ke-i

ix15 = Data indikator x15 responden ke-i

Dari persamaan matematis diatas kemudian dihasilkan faktor skor. Dimana hasil

faktor score yang terbentuk dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 43: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

43

4.5. Multiple Linear Regression

Multiple Linear Regression dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-

faktor yang ada terhadap kesuksesan sebuah UKM. Untuk mengolah data

digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS 16.0. dari pengolahan data

tersebut maka diperoleh hasil-hasil seperti persamaan regresi, koefisien korelasi

(R2), uji hipotesis F-test, dan uji hipotesis t-test.

4.5.1. Persamaan Regresi

Berikut ini adalah nilai estimasi koefisien regresi :

Tabel 4.5 Hasil Estimasi Koefisien regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .671 .657 1.021 .313

X1 .371 .081 .430 4.598 .000

X2 .589 .114 .498 5.156 .000

X3 .106 .088 .105 1.210 .233

X4 .098 .106 .068 .927 .359

X5 .017 .105 .012 .159 .875

X6 -.114 .140 -.064 -.816 .419

a. Dependent Variable: Y

Sehingga persamaan regresi yang terbentuk adalah :

f 0.114 - 0.017e 0.098d 0.106c 0.589b 0.371a0.671 Y

Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan bahwa B bernilai 0.671

yang artinya nilai kesuksesan sebuah UKM adalah sebesar 0.671, apabila

pengaruh dari faktor-faktor diatas dianggap tidak berubah atau konstan.

Page 44: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

44

Tanda negatif pada nilai koefisien regresi menandakan hubungan yang

berlawanan antara masing-masing faktor dengan kesuksesan UKM (Y). X1

memiliki nilai koefisien sebesar 0.371 artinya jika X1 (modal usaha, total

produksi dan frekuensi promosi) berubah satu satuan, mak Y akan berubah

sebesar 0.371 dengan anggapan variabel lainnya tetap. Tanda positif menandakan

hubungan yang searah antara X1 dengan Y, artinya adalah apabila modal usaha,

total produksi dan frekuensi promosi (X1) semakin meningkat, maka kesuksesan

UKM juga akan mengalami peningkatan sebesar 0.371.

X2 memiliki nilai koefisien sebesar 0.589 artinya jika X2 (usia pengusaha

dan pendidikan pengusaha) berubah satu satuan, maka Y akan berubah sebesar

0.589 dengan anggapan variabel lainnya tetap. Tanda positif menandakan

hubungan yang searah antara X2 dengan Y, artinya adalah apabila usia pengusaha

dan pendidikan pengusaha (X2) semakin meningkat, maka kesuksesan UKM juga

akan mengalami peningkatan sebesar 0.589.

X3 memiliki nilai koefisien sebesar 0.106 artinya jika X3 (pendidikan

karyawan, budaya kerja dan kerja sama) berubah satu satuan, maka Y akan

berubah sebesar 0.106 dengan anggapan variabel lainnya tetap. Tanda positif

menandakan hubungan yang berlawanan arah antara X3 dengan Y, artinya adalah

apabila pendidikan karyawan, budaya kerja dan kerja sama (X3) semakin

meningkat, maka kesuksesan UKM juga akan mengalami peningkatan sebesar

0.106.

X4 memiliki nilai koefisien sebesar 0.098 artinya jika X4 (daerah

pemasaran dan harga produk) berubah satu satuan, maka Y akan berubah sebesar

0.098 dengan anggapan variabel lainnya tetap. Tanda positif menandakan

hubungan yang searah antara X4 dengan Y, artinya adalah apabila daerah

pemasaran dan harga produk (X4) semakin meningkat, maka kesuksesan UKM

juga akan mengalami peningkatan sebesar 0.177.

X5 memiliki nilai koefisien sebesar 0.017 artinya jika X5 (ketersediaan

bahan baku dan komplain) berubah satu satuan, maka Y akan berubah sebesar

0.017 dengan anggapan variabel lainnya tetap. Tanda positif menandakan

hubungan yang searah antara X5 dengan Y, artinya adalah apabila ketersediaan

Page 45: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

45

bahan baku dan komplain (X5) semakin meningkat, maka kesuksesan UKM juga

akan mengalami peningkatan sebesar 0.017.

X6 memiliki nilai koefisien sebesar -0.114 artinya jika X6 (lokasi usaha)

berubah satu satuan, maka Y akan berubah sebesar 0.114 dengan anggapan

variabel lainnya tetap. Tanda negatif menandakan hubungan yang berlawanan

arah antara X6 dengan Y, artinya adalah apabila lokasi usaha (X6) semakin

meningkat, maka kesuksesan UKM juga akan mengalami penurunan sebesar

0.114.

4.5.2. Koefisien Korelasi (R2)

R-square menunjukkan prosentase seberapa besar pengaruh variabel bebas

terhadap perubahan variabel dependent. Berikut adalah nilai uji korelasi data

dengan menggunakan software SPSS dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. uji korelasi R2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .895a .801 .774 .766799

a. Predictors: (Constant), X6, X3, X4, X5, X1, X2

Koefisien korelasi R2 sebesar 0.801, memiliki arti bahwa pengaruh variabel

independent a, b, c, d, e, dan f terhadap perubahan variabel dependent Y adalah

sebesar 80.1% dan sisanya 19.9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar

variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 46: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

46

4.5.3. Uji Hipotesis F-Test

Pengujian pengaruh secara keseluruhan variabel independent terhadap

variabel dependent menggunakan uji F-test. Hipotesis yang diuji adalah :

Ho : X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 tidak berpengaruh terhadap kesuksesan

UKM.

Ho : X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 berpengaruh terhadap kesuksesan UKM.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika signifikansi Uji F > α=0.2, maka terima Ho

Jika signifikansi F < α=0.2, maka tolak Ho

Berikut adalah tabel uji F-test hasil pengolahan dengan software SPSS :

Tabel 4.7. Uji F-test

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 101.921 6 16.987 28.890 .000a

Residual 25.283 43 .588

Total 127.204 49

a. Predictors: (Constant), X6, X3, X4, X5, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.7. diperoleh nilai probabilitas (sig) uji F adalah lebih

kecil dari tingkat signifikansi 0.2. maka kesimpulan diambil tolak Ho, sehingga

dengan kata lain X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 berpengaruh terhadap kesuksesan

sebuah UKM.

4.5.4. Uji t-test

Hasil pengolahan data secara multiple linear regression yang dapat dilihat

pada tabel 4.5. juga menjadi dasar di dalam uji t-test dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara masing-masing variabel independent dengan variabel dependent.

Dikarenakan penelitian ini sifatnya penelitian sosial maka ditetapkan tingkat

Page 47: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

47

signifikansi sebesar 0.2. Adapun hasil dari t-test berdasarkan tabel xx adalah

sebagai berikut:

1. Pengujian pengaruh faktor X1 terhadap kesuksesan UKM menghasilkan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.20

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

modal, total produksi dan promosi terhadap kesuksesan suatu UKM.

2. Pengujian pengaruh faktor X2 terhadap kesuksesan UKM menghasilkan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.20

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan usia

pengusaha dan pendidikan pengusaha terhadap kesuksesan UKM.

3. Pengujian pengaruh faktor X3 terhadap kesuksesan UKM menghasilkan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.233 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.20 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan

karyawan, budaya kerja dan kerja sama terhadap kesuksesan UKM.

4. Pengujian pengaruh faktor X4 terhadap kesuksesan UKM menghasilkan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.359 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.20

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

faktor market (daerah pemasaran dan harga produk) terhadap kesuksesan

UKM.

5. Pengujian pengaruh faktor X5 terhadap kesuksesan UKM menghasilkan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.875 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.20

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

faktor hubungan eksternal usaha (ketersediaan bahan baku dan komplain )

terhadap kesuksesan UKM.

6. Pengujian pengaruh faktor X6 terhadap kesuksesan UKM menghasilkan nilai

probabilitas (sig) sebesar 0.419 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.20

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan lokasi

usaha terhadap kesuksesan UKM.

Page 48: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

48

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa, ada 6 faktor yang mempengaruhi suatu UKM

yakni, faktor usaha (modal usaha, total produksi dan frekuensi promosi).

Pengusaha (usia pengusaha, dan pendidikan pengusaha). Faktor hubungan internal

usaha (pendidikan karyawan, budaya kerja dan kerja sama karyawan). Faktor

market (daerah pemasaran dan harga produk). Faktor hubungan eksternal usaha

(ketersediaan bahan baku dan komplain) dan faktor lokasi usaha. Namun dari

keenam faktor diatas hanya faktor usaha dan faktor pengusaha yang berpengaruh

secara signifikan terhadap kesuksesan UKM berdasarkan uji T, faktor usaaha

misalnya yang terdiri dari variabel modal, total produksi dan frekuensi promosi.

Semakin besar modal yang digunakan maka semakin besar pula peluang suatu

UKM akan sukses, semakin besar jumlah produksinya maka menandakan bahwa

usaha tersebut sukses.

5.2. Saran

Peneliti menyadari bahwa model dibuat berdasarkan faktor yang

mempengaruhi kesuksesan UKM di wilayah Tanggulangin hanya bisa

menjelaskan 80.1 %, sedangkan 19.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. oleh

karena itu, ada beberapa saran jika ada peneliti lain yang ingin melanjutkan

penelitian ini yaitu mengambil jumlah sampel yang lebih banyak, data yang

digunakan berupa data kuantitatif, dan menambahkan variabel-variabel baru yang

bisa mempengaruh kesuksesan suatu UKM.

Page 49: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

49

REFERENSI :

Husband, S. and Purnendu, M. (1999), “A Conceptual Model for Quality

Inetgrated Management in Small and Medium Size Enterprise”, International

Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 16 No. 7, pp. 699-713.

Sharma, S. 1996. Applied Multivariate Techniques, New-York: John Wiley &

Sons, Inc.

Lin, C.Y. (1998), “Success Factors of Small-and-Medium-Sized Entreprises in

Taiwan : An Analysis of Cases”, Journal of Small Business Management,

Vol. 36, No,4, pp. 43-65

Tambunan, T. (2005), “Promoting Small and Medium Enterprises with a

Clustering Approach: A Policy Experience from Indonesia”, Journal of Small

Business Management, Vol 43 No. 2, pp.138-154.

Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C. 2006. Multivariate

Data Analysis, Sixth Edition, Prentice Hall International: UK.

Sadono Sukirno, 2002, Pengantar Teori Mikroekonomi, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Sukanto Rekso Hadiprojo dan Indriyo Gito Sudarmo. 1998, Manajemen

Produksi Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.

UU RI Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Pengendalian Proses Pengendalian Bahan Baku Pengendalian Tenaga Kerja,

Edisi 4, Yogyakarta : BPFE.

Page 50: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

50

Lampiran I : Kuisioner

Responden yang terhormat

Saya Surya Putra mahasiswa Fakultas Teknik Industri Universitas Pelita

Harapan Surabaya, sedang mengadakan penelitian tentang karakteristik Usaha

Kecil dan Menengah dan Analisis faktor yang mempengaruhi kesuksesan UKM di

wilayah Tanggulangin.

Survey ini saya lakukan untuk memperoleh data yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Oleh sebab itu mohon kesediaan dan kerja samanya untuk

mengisi kuisioner penelitian ini, kelengkapan serta kejujuran Anda juga sangat

saya harapkan agar hasil penelitian ini memiliki kredibilitas yang tinggi. Semua

informasi yang nantinya Saudara berikan akan bersifat rahasia. Atas partisipasi

Anda dalam pengisian kuisioner ini saya ucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya.

Beri tanda (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda dan

isilah titik-titik kosong!

Nama Pengusaha :

Gender : L/P

Faktor Pengusaha :

1. Usia :

a. 20–25 tahun d. 36-40 tahun

b. 26-30 tahun e. >40 tahun

c. 30-35 tahun

2. Pendidikan terakhir :

a. SD d. S1

b.SMP/sederajat e. > S1

c. SMA/sederajat

Faktor Karyawan :

3. Berapa Jumlah karyawan yang

Anda miliki saat awal usaha?

(....................)

4. Berapa jumlah karyawan Anda

saat ini?(.....................)

5. Apa rata-rata pendidikan

karyawan yang Anda pekerjakan?

a. > S1 d.

SMP/sederajat

b. S1 e. SD

c. SMA/sederajat

6. Berapa rata-rata usia karyawan

Anda?

a. <=20 tahun d. 31-35 tahun

Page 51: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

51

b.21-25 tahun e. >35 tahun

c. 26-30 tahun

Faktor Perusahaan/UKM:

7. Berapa modal untuk mendirikan

usaha Anda ini?

a. 5-10 juta d. 21-25 juta

b.11-15 juta e. > 25 juta

c. 16-20 juta

8. Sumber modal yang Anda

gunakan?

a. Tabungan keluarga d. Tabungan

pribadi

b. Dari teman e. Lainnya...

c. Pinjaman bank

9. Bagaimana dengan omzet Anda

pertahunnya?

a. Sangat menurun tiap tahun

(>25%)

b.Menurun tiap tahun (10-25%)

c. Cukup menurun tiap tahun (0-

10%)

d.Meningkat tiap tahun (10-25%)

e. Sangat meningkat tiap tahun

(>25%)

10. Berapa lama usaha ini telah

berdiri?

a. 2 - 4 tahun d. >10 tahun

b. 5 - 7 tahun

c. 8 – 10 tahun

11. Berapa total produksi Anda

dalam satu

bulan?....................Produk

12. Teknologi yang Anda gunakan

saat ini?

a. Tradisional d.Manual

b.Mesin e. Lainnya..........

c. Mesin Modern

Faktor Lain:

13. Bagaimana dengan ketersediaan

bahan baku yang disediakan oleh

supplier yang Anda miliki?

a. Selalu kosong tiap waktu

b.Kosong beberapa hari

c. Jarang tersedia

d.Tersedia sesuai kebutuhan

e. Selalu tersedia jumlah banyak

14. Kualitas Bahan baku yang Anda

beli?

a. Sangat buruk

b.Buruk

c. Biasa

d.Bagus

e. Sangat baik

15. Bagaimana dengan lokasi bahan

baku yang Anda beli?

a. Dalam kota

b.Luar pulau Jawa

c. Luar kota Surabaya

d.Surabaya

e. Sekitar Tanggulangin

Page 52: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

52

16. Apakah yang menjadi dasar

pemilihan supplier Anda saat ini?

a. Pelayanan yang baik

b.Harga

c. Kualitas

d.Lokasi

e. Ketersediaan bahan baku

Faktor Promosi :

17. Apakah promosi penting?

a. Sangat penting

b.Penting

c. Biasa

d.Tidak penting

e. Sangat tidak penting

18. Dalam waktu 1 tahun berapa kali

Anda melakukan

promosi?..............................

Profil Produk :

19. Apakah kualitas produk yang

dihasilkan sesuai dengan keinginan

konsumen Anda?

a. Tidak

b.Ya

20. Produk yang Anda jual ke

konsumen apakah sering mengalami

banyak komplain?

a. Tidak (lanjut ke no.23)

b.Ya

21. Berapa rata-rata komplain yang

terjadi dalam kurun waktu 1

bulan?...............

22. Dimana lokasi usaha Anda saat

ini?

a. Sangat jauh dari rumah Anda

b.Jauh dari rumah Anda

c. Di rumah Anda

d.Dekat dengan rumah Anda

e. Sangat dekat dengan rumah

Anda

23. Area pemasaran produk Anda?

a. Surabaya

b.Luar kota

c. Luar pulau Jawa

d.Luar negeri

e. Lain-lain........................

Profil Harga :

24. Bagaimana dengan harga yang

Anda tawarkan ke konsumen

dibandingkan dengan UKM yang

bergerak di bidang yang sama?

a. Lebih murah

b.Murah

c. Rata-rata sama

d.Mahal

e. Lebih mahal

25. Apakah Anda sering memberikan

discount kepada konsumen?

a. Tidak (lanjut ke no.28)

b.Ya

26. Berapa banyak discount yang

Anda berikan?

a. 5%

Page 53: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

53

b.10%

c. 15%

d.Lain-lain

Profil Budaya :

27. Bagaimana dengan budaya kerja

UKM yang Anda pimpin?

a. Memiliki disiplin yang sangat

rendah

b.Memiliki disiplin yang rendah

c. Rata-rata

d.Memiliki disiplin tinggi

e. Memiliki disiplin yang sangat

tinggi

28. Bagaimana dengan kerja sama di

UKM yang Anda pimpin?

a. Sangat rendah (tidak ada

komunikasi antar pekerja)

b.Rendah (jarang komunikasi

antar pekerja)

c. Rata-rata/stabil

d.Tinggi (komunikasi cuma antar

beberapa pekerja saja)

e. Sangat tinggi (komunikasi baik

antar seluruh pekerja)

Page 54: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

54

JK UP PPT PK PKT UK MU SM O JP LB TP Tekno JLS KBB QBB LBB DSP P FP QP K DP HP D BK KK LU

1 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 2 4 1 3 2 5 3 4

1 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 3 2 4 5 4

1 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 5 4 4

1 4 5 5 1 3 4 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 2 1 2 3 2 3 3 5

1 5 5 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 3 4 4 5 4 2 1 2 3 1 3 3 5

1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 1 3 4 2

1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 2 1 2 3 2 3 4 4

1 4 4 4 3 3 2 5 4 3 5 4 4 5 4 2 4 4 3 3 2 4 1 3 4 4 4 4

1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 3 1 3 2 4 4 4

1 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 2 3 2 5 4 4 5 3

1 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3 5 5 3 4 3 5 4 2 2 1 3 2 4 5 4

1 4 4 4 2 1 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 3 3 2 2 1 4 2 3 4 3

1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 1 3 3 3 4 2

1 5 4 5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 1 1 5 2 3 4 4

1 4 4 4 3 2 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 2 1 1 3 2 3 3 3

1 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 1 2 4 1 5 3 4 4 5

1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 3 3 3 2 3 1 3 4 3 5 3

1 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 2 4 2 3 3 2 1 2 3 1 4 4 2

1 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 4 2 3 2 3 2 4 5 4

1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 1 2 1 4 5 3

1 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 5 3 3 3 1 1 3 5 2 1 1 5 1 3 5 4

1 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 3 5 5 4 5 4 2 1 1 4 2 4 5 4

1 4 4 5 1 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 1 5 4 5 4 2 1 1 4 2 3 4 4

1 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 2 1 1 3 1 4 5 4

1 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 2 4 3 3

1 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 2 3 1 4 1 5 4 4

1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 2 1 1 5 2 4 3 2

1 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 4 2 3 4 3 2 5 4 1

1 4 5 5 2 4 5 4 4 4 5 5 3 5 4 3 5 3 5 4 2 4 1 5 4 3 4 2

1 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 2 1 1 4 2 4 4 4

2 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 5 3 5 3 3 5 4 5 5 2 1 4 2 3 5 5 3

2 5 5 5 3 1 5 3 3 3 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 2 4 1 3 2 4 4 5

2 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 2 5 4 2 1 1 3 2 5 4 4

2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 5 4 2 1 1 5 2 3 3 3

2 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 5 5 3 2 5 4 5 4 5 2 1 1 3 2 5 5 4

2 3 4 3 3 5 4 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 2 1 1 3 3 5 5 2

2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 2 1 1 5 3 3 3 4

2 5 5 5 2 4 4 3 3 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 2 1 1 5 2 3 5 4

2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 3 5 4 2 5 2 5 5 2 1 2 3 1 3 3 4

2 5 5 5 2 4 2 3 4 2 4 5 3 4 4 4 5 4 5 3 2 1 4 3 3 4 5 4

2 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 2 1 1 3 3 5 4 2

2 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 5 3 5 5 3 5 3 4 3 2 1 1 4 2 4 4 5

2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 1 1 3 4 4 4 2

2 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 2 1 1 4 2 3 5 3

2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 3 2 4 2 3 2 5 5 2

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 2 4 4 4

2 3 3 3 3 5 4 3 4 3 3 5 4 3 3 3 5 3 5 5 2 1 1 3 1 4 4 3

2 4 3 4 3 4 5 3 5 5 5 5 3 3 4 3 5 4 5 5 2 2 2 3 2 3 3 3

2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 2 3 1 4 3 5 5 4

2 5 4 5 3 4 5 3 5 4 4 5 3 4 3 3 5 3 5 5 2 1 2 3 2 5 4 2

Lampiran II : Hasil Kuisioner

Page 55: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

55

JK Jenis Kelamin

UP Usia Pengusaha

PPT Pendidikan Pengusaha

JKA Jumlah Karyawan Awal

JKS Jumlah Karyawan Saat ini

PKT Pendidikan Karyawan

UK Usia Karyawan

MU Modal Usaha

SM Sumber Modal

O Omset pertahun

JP Jenis Produk

LB Lama Berdiri (usaha)

TP Total Produksi

Tekno Teknologi

JLS Jumlah Suplier

KBB Ketersediaan Bahan baku

QBB Kualitas Bahan Baku

LBB Lokasi Bahan Baku

DPS Dasar Pemilihan Suplier

P Promosi

FP Frekuensi Promosi

QP Kualitas Produk

K Komplain

DP Daerah Pemasaran

HP Harga Produk

D Diskon

BK Budaya Kerja

KK Kerja Sama

Lampiran II : Hasil Kuisioner (sambungan)

Keterangan :

Page 56: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

56

PK O LB U PPT PKT MU TP

4 4 5 4 4 5 5 5

4 4 5 5 4 4 4 5

4 4 5 5 4 4 4 5

5 3 5 4 5 1 4 4

5 3 5 5 5 3 5 5

4 4 4 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4 5

4 4 5 4 4 3 2 4

5 5 5 5 5 4 5 5

4 5 5 4 5 3 4 5

4 4 5 4 5 4 5 5

4 4 5 4 4 2 5 5

4 4 4 4 4 3 4 4

5 5 4 5 4 4 3 5

4 4 5 4 4 3 4 5

4 3 4 4 5 3 3 3

3 3 4 4 4 3 4 4

4 3 5 4 5 3 4 5

4 3 5 5 4 4 4 4

3 3 4 3 3 3 4 4

3 3 2 3 3 4 4 2

4 5 5 3 4 5 5 4

5 4 5 4 4 1 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 3 4 3 3 4

4 5 5 4 3 4 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 5 4 4 4 4 5

5 4 5 4 5 2 5 5

4 4 5 3 4 4 5 5

5 4 4 5 5 3 4 5

5 3 5 5 5 3 5 5

5 5 5 4 4 3 4 5

4 4 5 4 4 3 4 5

4 5 5 4 4 5 4 5

3 5 5 3 4 3 4 5

4 5 4 4 4 4 5 5

5 3 5 5 5 2 4 5

4 4 5 4 4 4 4 5

5 4 4 5 5 2 2 5

5 5 5 5 5 5 3 5

5 3 4 4 4 3 4 5

4 4 4 4 4 3 3 3

4 4 5 4 4 4 5 5

4 4 4 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 3 3 4 5

4 5 5 4 3 3 5 5

5 5 4 5 5 4 5 5

5 5 4 5 4 3 5 5

Lampiran III : Data ordinal

Page 57: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

57

KBB FP K DP BK KS LU HK

5 5 4 1 5 3 4 3

4 4 3 1 4 5 4 3

4 4 4 1 5 4 4 4

4 5 1 2 3 3 5 3

4 4 1 2 3 3 5 3

4 4 1 3 3 4 2 2

4 5 1 2 3 4 4 3

4 3 4 1 4 4 4 3

5 5 3 1 4 4 4 3

5 5 3 2 4 5 3 5

5 4 2 1 4 5 4 3

5 3 2 1 3 4 3 4

3 3 3 1 3 4 2 3

4 4 1 1 3 4 4 5

4 3 1 1 3 3 3 3

3 1 4 1 4 4 5 5

4 3 3 1 3 5 3 3

3 3 1 2 4 4 2 3

4 4 3 2 4 5 4 3

4 3 4 1 4 5 3 2

3 5 1 1 3 5 4 5

3 4 1 1 4 5 4 4

4 4 1 1 3 4 4 4

5 5 1 1 4 5 4 3

4 4 1 1 4 3 3 4

5 5 3 1 5 4 4 4

4 5 1 1 4 3 2 5

3 4 3 4 5 4 1 3

4 4 4 1 3 4 2 5

4 5 1 1 4 4 4 4

3 5 1 4 5 5 3 2

5 5 4 1 4 4 5 3

4 4 1 1 5 4 4 3

3 4 1 1 3 3 3 5

2 5 1 1 5 5 4 3

4 4 1 1 5 5 2 3

4 5 1 1 3 3 4 5

5 5 1 1 3 5 4 5

4 5 1 2 3 3 4 3

4 3 1 4 4 5 4 3

5 5 1 1 5 4 2 3

5 3 1 1 4 4 5 4

3 3 1 1 4 4 2 3

5 4 1 1 3 5 3 4

4 3 4 2 5 5 2 3

4 4 1 1 4 4 4 4

3 5 1 1 4 4 3 3

4 5 2 2 3 3 3 3

3 5 3 1 5 5 4 4

3 5 1 2 5 4 2 3

Lampiran III : Data ordinal (sambungan)

Page 58: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

58

LB Lama Usaha Berdiri

O Omset pertahun

PK Peningkatan Karyawan

U Usia Pengusaha

PPT Pendidikan Pengusaha

UK Usia Karyawan

MU Modal Usaha

TP Total produksi

FP Frekuensi promosi

K Komplain Konsumen

LU Lokasi Usaha

HK Kharga Produk

D Diskon

PKT Pendidikan Karyawan

KBB Ketersediaan Bahan Baku

DP Daerah Pemasaran

BK Budaya Kerja

KK Kerja Sama Karyawan

Lampiran III : Data ordinal (sambungan)

Keterangan :

Page 59: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

59

Y X1 X2 X3 X4 X5 X6

9.157 10.93 6.68 8.929 1.894 5.819 3.296

9.157 9.447 7.484 8.698 1.894 4.49 3.296

9.157 9.447 7.484 8.833 2.748 5.316 3.296

9.268 9.45 7.546 4.687 1.226 2.838 4.12

9.268 10.224 8.35 6.075 1.226 2.838 4.12

8.392 8.744 6.68 6.673 -0.296 2.838 1.648

8.392 10.153 6.68 7.367 1.226 2.838 3.296

9.157 6.484 6.68 7.406 1.894 5.316 3.296

10.49 10.93 8.35 8.1 1.894 4.993 3.296

9.768 10.153 7.546 8.004 2.934 4.993 2.472

9.157 10.224 7.546 8.698 1.894 4.167 3.296

9.157 9.518 6.68 5.979 2.748 4.167 2.472

8.392 8.038 6.68 6.673 1.894 3.987 1.648

9.725 8.67 7.484 7.367 3.602 2.838 3.296

9.157 8.741 6.68 6.075 1.894 2.838 2.472

7.781 5.146 7.546 7.406 3.602 4.813 4.12

7.059 8.038 6.68 7.271 1.894 4.49 2.472

8.546 8.741 7.546 7.406 1.226 2.335 1.648

8.546 8.744 7.484 8.698 1.226 4.49 3.296

7.059 8.038 5.01 8.004 1.04 5.316 2.472

5.529 8.044 5.01 7.965 3.602 2.335 3.296

9.768 9.521 5.876 9.392 2.748 2.335 3.296

9.879 9.447 6.68 5.285 2.748 2.838 3.296

10.49 10.93 8.35 9.392 1.894 3.341 3.296

8.392 7.967 5.876 6.808 2.748 2.838 2.472

9.768 10.93 5.814 8.833 2.748 4.993 3.296

10.49 10.93 8.35 8.196 3.602 2.838 1.648

9.768 9.447 6.68 8.833 -0.11 3.987 0.824

9.879 10.224 7.546 5.979 3.602 5.316 1.648

9.157 10.93 5.876 8.1 2.748 2.838 3.296

9.114 10.153 8.35 8.737 -0.964 2.335 2.472

9.268 10.93 8.35 7.406 1.894 5.819 4.12

10.49 9.447 6.68 8.139 1.894 2.838 3.296

9.157 9.447 6.68 6.075 3.602 2.335 2.472

9.768 10.153 6.68 10.125 1.894 1.832 3.296

9.046 9.447 5.876 8.737 1.894 2.838 1.648

9.003 10.93 6.68 6.769 3.602 2.838 3.296

9.268 10.153 8.35 6.577 3.602 3.341 3.296

9.157 10.153 6.68 6.769 1.226 2.838 3.296

9.114 7.187 8.35 7.31 -0.11 2.838 3.296

10.49 9.376 8.35 9.527 1.894 3.341 1.648

8.503 8.741 6.68 7.406 2.748 3.341 4.12

8.392 6.558 6.68 7.406 1.894 2.335 1.648

9.157 10.224 6.68 7.965 2.748 3.341 2.472

8.392 8.038 6.68 8.737 1.226 5.316 1.648

8.392 8.744 6.68 8.1 2.748 2.838 3.296

6.905 10.153 5.01 7.406 1.894 2.335 2.472

9.768 10.93 5.814 6.075 1.226 3.664 2.472

9.725 10.93 8.35 9.431 2.748 3.987 3.296

9.725 10.93 7.484 8.139 1.226 2.335 1.648

Lampiran IV : Factor Score

Page 60: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan UKM Di JATIM

60

Y Indeks Kesuksesan UKM

X1 Faktor X1

X2 Faktor X2

X3 Faktor X3

X4 Faktor X4

X5 Faktor X5

X6 Faktor X6

Lampiran IV : Factor Score (sambungan)

Keterangan :