5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut International Federation for Emergency Medicine (1991), Emergency Medisine didefinisikan sebagai bidang praktek berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pencegahan, diagnosis dan penanggulangan penyakit akut dan aspek penting yang mempengaruhi pasien dalam berbagai kelompok usia yang menderita penyakit dan kecacatan dengan spektrum-spektrum kelainan fisik dan perilaku. Hal ini, lebih lanjut, meliputi pemahaman tentang perkembangan pra-hospital dan sistem medis darurat di rumah sakit serta keterampilan yang diperlukan untuk keadaan ini. Sistem digestif ialah suatu sistem yang terdapat pada tubuh manusia yang berfungsi sebagai proses pencernaan. Sistem digestif manusia terdiri terutama dari saluran pencernaan, atau serangkaian struktur dan organ di mana makanan dan cairan lewat saat pemprosesannya ke bentuk yang bisa diserap ke dalam aliran darah. (Dworken et al, 2003). Gangguan digestif tertentu bisa mengancam nyawa dan memerlukan perawatan darurat berupa pembedahan pada kasus-kasus darurat tertentu. Nyeri abdomen yang sering parah, biasanya terjadi pada kasus kedaruratan digestif ini. Jika seseorang mengalami nyeri abdomen yang parah, seorang dokter harus memutuskan apakah diperlukan segera operasi untuk mengidentifikasi dan mengobati masalah atau apakah operasi dapat ditunggu sehingga hasil uji

analisis-jurnal (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ana

Citation preview

BAB 1

PENDAHULUAN1.1.Latar BelakangMenurut International Federation for Emergency Medicine (1991), Emergency Medisine didefinisikan sebagai bidang praktek berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pencegahan, diagnosis dan penanggulangan penyakit akut dan aspek penting yang mempengaruhi pasien dalam berbagai kelompok usia yang menderita penyakit dan kecacatan dengan spektrum-spektrum kelainan fisik dan perilaku. Hal ini, lebih lanjut, meliputi pemahaman tentang perkembangan pra-hospital dan sistem medis darurat di rumah sakit serta keterampilan yang diperlukan untuk keadaan ini. Sistem digestif ialah suatu sistem yang terdapat pada tubuh manusia yang berfungsi sebagai proses pencernaan. Sistem digestif manusia terdiri terutama dari saluran pencernaan, atau serangkaian struktur dan organ di mana makanan dan cairan lewat saat pemprosesannya ke bentuk yang bisa diserap ke dalam aliran darah. (Dworken et al, 2003).Gangguan digestif tertentu bisa mengancam nyawa dan memerlukan perawatan darurat berupa pembedahan pada kasus-kasus darurat tertentu. Nyeri abdomen yang sering parah, biasanya terjadi pada kasus kedaruratan digestif ini. Jika seseorang mengalami nyeri abdomen yang parah, seorang dokter harus memutuskan apakah diperlukan segera operasi untuk mengidentifikasi dan mengobati masalah atau apakah operasi dapat ditunggu sehingga hasil uji diagnostik tersedia. Pembedahan darurat pada abdomen sering dilakukan ketika nyeri abdomen yang terjadi akibat dari obstruksi usus, kerusakan pada organ seprti kandung empedu, appendiks, atau usus, atau abses. Perdarahan saluran pencernaan yang biasanya tidak terasa nyeri, juga bisa mengancam nyawa. Para dokter umumnya melakukan endoskopi untuk menemukan dan merawat lokasi perdarahan. (Ansari, 2007)1.2 Tujuan

1.2.1 Untuk mengetahui gambaran distribusi kasus-kasus emergency pembedahan bagi pasien dewasa yang menjalani pembedahan digestif di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2010-2011.1.3 Manfaat

1.3.1 Mengetahui gambaran distribusi kasus-kasus emergency pembedahan bagi pasien dewasa yang menjalani pembedahan digestif di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2010-2011.BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Judul Jurnal The Distribution of Emergency Cases in Digestive Surgery for Adults in RSUPHAM on 2010-20112.2 Penulis/PenelitiPenulis jurnal ini berjumlah dua orang, diantaranya; a. Mohd Ajib bin Jamil Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2009

b. Bambang Prayugo Staf Pengajar Departmen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran USU2.3 Nama Jurnal

2.4 Analisis Jurnal

Gangguan digestif tertentu bisa mengancam nyawa dan memerlukan perawatan darurat berupa pembedahan pada kasus-kasus darurat tertentu. Nyeri abdomen, biasanya terjadi pada kasus kedaruratan digestif ini. Penelitian berdasarkan deskriptif, dimana akan dilakukan pengumpulan data berdasarkan rekam medis. Data yang dinilai adalah gambaran distribusi kasus-kasus emergency pembedahan digestif bagi dewasa berupa usia pasien, jenis kelamin, diagnosis penyakit, dan manifestasi klinis di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2010-2011. Jumlah pasien dalam kasus gawat darurat pembedahan digestif bagi dewasa adalah sebanyak 186 orang. Distribusi terbanyak pasien kelompok usia adalah pasien dalam lingkungan kelompok usia 20-40 tahun (49,5 %). Distribusi terbanyak pasien berdasarkan jenis kelamin adalah pasien laki-laki (65,1 %). Distribusi terbanyak pasien berdasarkan manifestasi klinis adalah nyeri abdomen (75,3 %). Distribusi terbanyak pasien berdasarkan diagnosis penyakit adalah appendisitis akut (36,6 %). Distribusi terbanyak pasien gawat darurat pembedahan digestif bagi dewasa berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, manifestasi klinis, dan diagnosis penyakit adalah kelompok usia 20-40 tahun (49,5 %), pasien laki-laki (65,1 %), nyeri abdomen (75,3 %), dan appendisitis akut (36,6 %). Sejalan dengan perolehan hasil penelitian diharapkan setiap individu haruslah menjaga kesehatan diri dengan pengambilan diet yang seimbang dan juga mengamalkan cara hidup yang sehat seperti berolahraga dan juga meninggalkan tabiat-tabiat buruk seperti merokok dan meminum minuman alkohol. Selain itu, pihak rumah sakit haruslah lebih teratur dan lengkap dalam penulisan, penyimpanan, dan perawatan rekam medis agar peneliti lebih mudah untuk melakukan penelitian dalam pengumpulan data rekam medis dengan teratur.2.5 Implikasi keperawatan

Dalam ilmu keperawatan dengan adanya penelitian di jurnal ini cukup membantu perawat mengetahui adanya angka kejadian emergency digestive berdasarkan jenis kelamin, lingkungan dan lain-lain. Ditinjau dari segi ilmu keperawwatan tugas perawat untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan emergency digestive dengan cara di sesuaikan dengan angka kejadian berdasarkan rekam medis pasien tersebut.