27
ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN IKAN DEMERSAL: KAKAP (Lutjanus sp.) DAN KERAPU (Epinephelus sp.) DI PANTAI ANCOL, PALABUHANRATU, DAN LABUAN DIAN NUR HAPITASARI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR

DAN IKAN DEMERSAL: KAKAP (Lutjanus sp.) DAN

KERAPU (Epinephelus sp.) DI PANTAI ANCOL,

PALABUHANRATU, DAN LABUAN

DIAN NUR HAPITASARI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar
Page 3: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK

CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis

Kandungan Mikroplastik pada Pasir dan Ikan Demersal: Kakap (Lutjanus

sp.) dan Kerapu (Epinephelus sp.) di Pantai Ancol, Palabuhanratu, dan

Labuan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2016

Dian Nur Hapitasari

NIM G34120078

Page 4: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

ABSTRAK

DIAN NUR HAPITASARI. Analisis Kandungan Mikroplastik pada Pasir

dan Ikan Demersal: Kakap (Lutjanus sp.) dan Kerapu (Epinephelus sp.) di

Pantai Ancol, Palabuhanratu, dan Labuan. Dibimbing oleh ACHMAD

FARAJALLAH dan ALI MASHAR.

Mikroplastik adalah plastik berukuran kecil (≤ 5 mm) yang sulit

terurai, sehingga membuat material ini akan tetap ada dalam jangka waktu

yang lama. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis komposisi

mikroplastik di pasir pantai dan ikan demersal: ikan kerapu dan ikan kakap

pada pantai Ancol, Palabuhanratu, dan Labuan. Mikroplastik diperoleh

dengan dua cara, pertama dengan merendam pasir pantai dengan larutan

NaCl jenuh, sebanyak 1 ml larutan diamati di bawah mikroskop cahaya

dengan Sedgewick Rafter Counting Cell. Kedua dengan merendam usus

ikan kakap dan ikan kerapu dengan campuran larutan asam nitrat dan asam

perklorat, disaring, kemudian pelet diamati dengan mikroskop stereo.

Berdasarkan hasil pengamatan visual, terdapat empat jenis komponen

mikroplastik, yaitu fiber, film, fragmen, dan pelet. Rata-rata jumlah

mikroplastik terbanyak terdapat pada pasir di pantai Palabuhanratu dengan

rataan sebesar 525 partikel/mL. Kandungan mikroplastik pada usus ikan

terbanyak dijumpai pada ikan kakap dengan rata-rata jumlah mikroplastik

sebesar 10 partikel/ikan.

Kata kunci: fiber, film, fragmen, mikroplastik, Sedgewick Rafter Counting

Cell

ABSTRACT

DIAN NUR HAPITASARI. Analysis of Microplastic Content in Sand and

Demersal Fish: Snapper (Lutjanus sp.) and Grouper Fish (Epinephelus sp.)

at Ancol, Palabuhanratu, and Labuan Beaches. Supervised by ACHMAD

FARAJALLAH and ALI MASHAR.

Microplastic is a small size plastic material (≤ 5 mm) which is hard

to degrade, thus make these materials will remain for a long time. The aim

of this study is to analyze composition of microplastics in the sand beach

and demersal fish: grouper and snapper fish at Ancol, Palabuhanratu, and

Labuan beaches. Microplastic was obtained in two ways, first by soaking

the sand beach with saturated NaCl solution, 1 ml solution observed under

the light microscope with SRC. Second, by soaking black snapper and

grouper fish in nitric and perchloric acid, filtered, and then the pellet

observed with stereo microscope. Based on visual observations, there are

four types of microplastic component: fibre, film, fragment, and pellet. The

highest of average number of microplastics found in sand beach which

located on Pelabuhanratu beach with number of 525 particles/mL. The

highest of average number microplastic number on fish gut found in grouper

fish with number 10 particles/fish.

Keywords: fiber, film, fragmen, microplastic, Sedgewick Rafter Counting

Cell

Page 5: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Biologi

ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR

DAN IKAN DEMERSAL: KAKAP (Lutjanus sp.) DAN

KERAPU (Epinephelus sp.) DI PANTAI ANCOL,

PALABUHANRATU, DAN LABUAN

DIAN NUR HAPITASARI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 6: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar
Page 7: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar
Page 8: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa

ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil

diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak

bulan Februari 2016 ini ialah mikroplastik, dengan judul Analisis

Kandungan Mikroplastik pada Pasir dan Ikan Demersal: Ikan Kakap

(Lutjanus sp.) dan Ikan Kerapu (Epinephelus sp.) di Pantai Ancol,

Palabuhanratu, dan Labuan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr

Ir Achmad Farajallah, MSi dan Bapak Ali Mashar, SPi, MSi selaku

pembimbing, serta Ibu Tini yang telah banyak memberi saran. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Mafrikhul Muttaqin,

Msi selaku penguji yang telah menguji karya ilmiah penulis.

Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Mei

sebagai staf Laboratorium Zoology, Ibu Siti beserta staf Laboratorium

Biologi Mikro Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, kak Rurin, bang Reza

serta bang Gentha, yang telah membantu selama pengumpulan data.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak E.Ibrahim, Ibu

Rully rubiaty, teteh serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih

sayangnya. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Firi Agil Mahardika

yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rosy Saputri selaku teman dan

partner dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Selain itu, penulis sampaikan

terimakasih kepada Ghazali Salim, Fima Meiza, Riri Fitria, Herlin

Nurmasita, Lia Yulianti, Rahmi Ainun, Restuti Rahayu dan teman-teman

Biologi 49. Serta seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat

disebut satu-persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2016

Dian Nur Hapitasari

Page 9: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

METODE 2

Bahan dan alat 2

Prosedur Analisis Data 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 4

SIMPULAN DAN SARAN 8

Simpulan 8

Saran 8

DAFTAR PUSTAKA 9

LAMPIRAN 13

RIWAYAT HIDUP 15

Page 10: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

DAFTAR TABEL

1 Jumlah mikroplastik pada pasir berdasarkan jenisnya di setiap

lokasi penelitian

2 Jumlah mikroplastik pada pasir di setiap lokasi penelitian

3 Jumlah mikroplastik pada pasir berdasarkan zona pengamatan di

setiap lokasi penelitian

4 Jumlah mikroplastik berdasarkan jenis ikan di setiap lokasi

penelitian

DAFTAR GAMBAR

1 Peta lokasi pengambilan sampel pasir pantai dan ikan di pantai

Ancol, Palabuhanratu, dan Labuan

2 Skema posisi substasiun pengambilan sampel zona basah,

terpapar ombak, dan kering

DAFTAR LAMPIRAN

1 Analisis data menggunakan perangkat lunak Minitab versi 16

2 Mikroplastik berdasarkan jenisnya

3 Gambar ikan berdasarkan jenisnya

Page 11: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Plastik adalah bahan sintesis dari hasil polimerisasi (polycondensation)

berbagai macam monomer (stirena, vinil klorida butadiene dan akrilonitril)

(Mujiarto 2005). Polimer plastik merupakan material yang sangat stabil sehingga

akan tetap berada dalam kondisi utuh sebagai polimer dalam jangka waktu yang

lama (Honhenblum et al. 2015). Dengan kata lain, material plastik yang masuk ke

lingkungan sebagai limbah plastik tidak akan terurai dalam waktu dekat. Jika

limbah tersebut masuk ke sungai, maka ia akan terbawa arus sampai ke laut.

Sungai dipandang sebagai kontributor utama plastik dan mikroplastik ke laut

(Moore et al. 2004).

Hampir semua jenis plastik akan melayang ataupun mengapung dalam

badan air. Hal ini akan menyebabkan plastik terkoyak-koyak dan terdegradasi

oleh sinar matahari (fotodegradasi), oksidasi, dan abrasi mekanik membentuk

partikel-partikel plastik (Thompson et al. 2009). Partikel plastik yang berukuran

kecil ≤ 5 mm disebut mikroplastik (Thompson et al. 2004). Mikroplastik yang

tersebar di lautan akan mengendap dan terbawa oleh arus ombak sehingga

bercampur dengan pasir pantai. Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun

dasar laut (Lusher et al. 2013). Hal ini menyebabkan mikroplastik juga ditemukan

pada sedimen di seluruh dunia (Classens et al. 2013).

Ukurannya yang kecil memungkinkan mikroplastik tidak sengaja tercerna

oleh berbagai organisme laut. Lusher et al. (2013) melaporkan dari 504 ikan

demersal dan ikan pelagis, sekitar 36.5% diantaranya ditemukan mikroplastik

dalam saluran pencernaanya. Ikan demersal adalah jenis ikan yang sebagian besar

masa kehidupannya berada di dasar atau dekat dasar perairan (Ernawati 2007).

Ikan kakap dan ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan demersal dan juga

karnivora. Ikan kakap merupakan ikan yang memiliki habitat luas (Melianawati

dan Aryati 2012). Menurut Indonesian Coral Reef Foundation (2004), kerapu

termasuk jenis crepuscular, yang merupakan ikan yang aktif diantara waktu siang

dan malam hari (twilight) dan umumnya adalah predator (Potts 1990).

Kebiasaan makan (feeding habit) ikan karnivora yang hidup di dasar

perairan cenderung akan memakan mangsanya secara utuh. Mikroplastik dapat

masuk ke dalam tubuh ikan demersal yang bersifat karnivora diduga karena

beberapa kemungkinan yaitu, mangsa ikan karnivor telah memakan mikroplastik

sebelumnya dan yang kedua pada saat memangsa, dasar pasir yang mengandung

mikroplastik ikut teraduk, sehingga mikroplastik turut termakan. Apabila partikel

plastik terakumulasi dalam jumlah yang besar dalam tubuh ikan, maka

mikroplastik itu bisa menyumbat saluran pencernaan ikan (Browne et al. 2013),

menganggu proses-proses pencernaan ataupun menghalangi proses penyerapan

(Wright et al. 2013). Selain itu, kandungan mikroplastik dalam saluran

pencernaan dapat menimbulkan rasa kenyang yang palsu, sehingga ikan

mengalami penurunan nafsu makan (Ryan 1988). Ada juga kekhawatiran bahwa

Page 12: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

2

mikroplastik dapat memfasilitasi transportasi kontaminan kimia (Hirai et al. 2011).

Birk et al. (2016) juga melaporkan bahwa benda asing non makanan yang masuk

ke saluran pencernaan bisa melukai dinding saluran pencernaan.

Oleh karena itu, seberapa besar kandungan mikroplastik yang dapat masuk

ke tubuh ikan-ikan demersal penting untuk diteliti. Selain itu, seberapa besar

kandungan mikroplastik yang terdapat pada sedimen atau pasir habitat ikan-ikan

demersal tersebut juga penting untuk diketahui. Karya tulis ini melaporkan hasil

penelitian mengenai mikroplastik yang terdapat pada pasir dan ikan kakap serta

ikan kerapu di Indonesia, khususnya di pantai Ancol, Palabuhanratu dan Labuan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menganalisis kandungan mikroplastik pada pasir

pantai dan saluran pencernaan ikan demersal yaitu ikan kerapu dan ikan kakap di

pantai Ancol, Palabuhanratu, dan Labuan.

METODE

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2016 dengan lokasi

pengambilan sampel pasir dan ikan di pantai Ancol Jakarta, pantai Palabuhanratu

Jawa Barat, dan pantai Labuan Banten (Gambar 1).

Gambar 1 Peta lokasi pengambilan sampel (www.d-maps.com 2016)

Page 13: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

3

Prosedur Penelitian

Penentuan lokasi pengambilan sampel

Lokasi pengambilan sampel pasir di setiap lokasi penelitian ditentukan

berdasarkan 3 zona secara vertikal terhadap garis pantai, yaitu zona terendam air

atau zona basah, zona terpapar ombak, dan zona tidak terendam air atau zona

kering. Setiap zona berukuran 1 x 1 m yang terdiri atas 3 substasiun. Masing-

masing titik terdiri dari tiga ulangan (Gambar 2). Sementara itu sampel ikan kakap

dan ikan kerapu diambil di tempat pelelangan ikan (TPI) yang berada di lokasi

penelitian.

Gambar 2 Skema posisi substasiun pengambilan sampel zona basah (1,2,3),

terpapar ombak (4,5,6), dan kering (7,8,9)

Pengambilan sampel

Sampel pasir diambil di dua arah, pertama secara horizontal ke arah tidal

dan yang kedua secara vertikal ke arah kedalaman, dengan menggunakan hand

corer (Gippel et al. 1994). Alat tersebut berupa pipa paralon sebagai bor dengan

diameter 20 cm dan panjang 1 m. Pasir yang diperoleh kemudian dimasukkan ke

dalam plastik tahan panas. Sementara sampel ikan kakap dan ikan kerapu diambil

dari TPI di setiap lokasi penelitian. Kemudian sampel ikan dimasukkan ke dalam

termos es ikan yang telah berisi es batu. Selain itu, juga dilakukan wawancara

dengan nelayan lokal untuk mengetahui lokasi penangkapan.

Identifikasi mikroplastik pada pasir pantai Sampel pasir dari setiap stasiun pengamatan kemudian ditimbang

sebanyak masing-masing 100 gram. Selanjutnya sampel pasir dikeringkan dalam

Page 14: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

4

oven pada suhu 80ºC sampai kadar airnya hilang (berat pasir tetap). Untuk itu,

penimbangan dilakukan setiap 24 jam. Pasir kering selanjutnya ditimbang

sebanyak 50 gram, disuspensikan dengan NaCl pekat sampai 150 ml, diaduk dan

didiamkan hingga pasir mengendap dan suspensi berwarna jernih (Claessens et al.

2011). Sebanyak 1 ml di lapisan atas suspense diteteskan ke dalam ruang hitung

Sedgewick Rafter Counting Cell. Mikroplastik kemudian dibedakan berdasarkan

jenisnya, yaitu fiber, film, fragmen, dan pellet (Lusher 2013). (Hastuti 2014

dengan modifikasi).

Identifikasi mikroplastik pada usus ikan Seluruh peralatan disterilkan dengan aseton dan air akuades. Sampel ikan

diidentifikasi menggunakan fishbase (www.fishbase.org). Selanjutnya ikan

diambil saluran pencernaannya dari pangkal esophagus hingga anus kemudian

saluran pencernaan direndam dalam alkohol 20%. Saluran pencernaan ikan

dihancurkan dengan campuran larutan asam nitrat (65%) dan asam perklorat

(68%) dengan perbandingan 4:1, sehingga perbandingan saluran pencernaan dan

campuran larutan asam nitrat dan asam perklorat adalah 1:5. Perendaman

dilakukan selama 24 jam di ruang asam. Selanjutnya suspensi dididihkan selama

10 menit dan didiamkan selama 30 menit. Suspensi kemudian diencerkan dengan

akuades sebanyak 4 kali pengenceran dan disaring dengan saringan berukuran 0.5

mm. Pellet yang berada pada saringan kemudian dipindahkan ke cawan petri,

ditusuk dengan jarum panas untuk memastikan bahwa pellet tersebut adalah

mikroplastik, dan diamati berdasarkan jenis (fiber, film, fragmen, pellet) dan

warnanya dengan menggunakan mikroskop stereo. Selanjutnya mikroplastik yang

diperoleh dihitung jumlah masing-masing jenisnya, difoto dengan optilab, dan

kemudian diukur dengan software image raster. Proses dilakukan sebanyak dua

kali perlakuan (duplo) pada sampel saluran pencernaan ikan dan kontrol.

Perlakuan pada kontrol dilakukan dengan mengikuti seluruh prosedur pada ikan

namun hanya menggunakan akuades (Witte et al. 2014 dengan modifikasi).

Pengolahan Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan t-test untuk

memeriksa adanya beda nyata parametrik, meliputi jumlah mikroplastik antar

wilayah dan jumlah mikroplastik antar zona. Analisis data yang dilakukan

menggunakan software Ms. Excel dan minitab 16.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mikroplastik pada Pasir

Fiber adalah jenis mikroplastik terbanyak yang ditemukan pada pasir di

seluruh lokasi penelitian (Tabel 1). Presentase rata-rata pada pasir pantai untuk

setiap jenis mikroplastik fiber, fragmen, dan film yang terdapat pada ketiga lokasi

penelitian masing-masing sebesar 97.10%, 1.75%, dan 1.14%. Presentase tersebut

memiliki kesamaan dengan Claessens et al. (2011) yang membuktikan bahwa

Page 15: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

5

peringkat jenis mikroplastik di sedimen dasar laut tertinggi adalah fiber (59%),

dan terendah adalah film (4%).

Tabel 1 Deskripsi statistik jumlah mikroplastik pada pasir berdasarkan jenisnya di

setiap lokasi penelitian

Fiber merupakan salah satu jenis mikroplastik yang dapat berasal dari

fragmentasi monofilamen jaring ikan, tali dan kain sintetis sehingga menyumbang

debris ke dalam laut (Katsanevakis & Katsarou 2004). Fiber berbentuk seperti

benang dan merupakan tipe mikroplastik yang paling berlimpah di sedimen

(Browne et al. 2013). Film merupakan polimer plastik sekunder yang berasal dari

fragmentasi kantong plastik atau plastik kemasan dan memiliki densitas rendah.

Film dan fragmen memiliki bentuk tiga dimensi, namun fragmen berukuran lebih

kecil dari film. Fragmen merupakan hasil potongan produk plastik dengan polimer

sintesis yang sangat kuat. Pellet merupakan mikroplastik primer yang langsung

diproduksi oleh pabrik sebagai bahan baku pembuatan plastik (Hastuti 2014).

Jumlah mikroplastik antar lokasi disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Deskripsi statistik jumlah mikroplastik pada pasir di setiap lokasi

penelitian

Lokasi Penelitian Jumlah Mikroplastik (partikel/mL)

Rata-rata Maksimum Minimum

Pantai Ancol 406 668 201

Pantai Palabuhanratu 525 892 255

Pantai Labuan 207 742 35

Jumlah rata-rata mikroplastik yang tertinggi terdapat pada pasir pantai

Palabuhanratu sebesar 525 partikel/mL dengan panjang rata-rata 495.92 μm, pasir

pantai Ancol sebesar 406 partikel/mL dengan panjang rata-rata mikroplastik

506.87 μm, dan pasir pantai Labuan Banten memiliki jumlah rata-rata

mikroplastik sebesar 207 partikel/mL dengan panjang rata-rata 369.94 μm.

Claessens et al. (2011) melaporkan bahwa konsentrasi maksimum mikroplastik

terdapat di lokasi pelabuhan dibandingkan dengan lokasi pantai, dermaga ikan,

dan subtidal.

Hasil uji t-test menunjukkan bahwa pantai Palabuhanratu tidak berbeda

nyata dengan pantai Ancol (p = 0.221). Hal ini berarti lokasi pantai Palabuhanratu

dan Ancol memiliki karakteristik yang relatif sama, sehingga mikroplastik yang

terdapat di pantai Palabuhanratu dan Pantai Ancol cenderung sama. Aktivitas

Lokasi Penelitian

Jumlah rata-rata Mikroplastik per Jenis

(partikel/mL)

Film Fragmen Fiber

Pantai Ancol 3 3 403

Pantai Palabuhanratu 8 15 502

Pantai Labuan 2 2 202

Total 13 20 1107

Persentase (%) 1.14 1.75 97.10

Page 16: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

6

pasang surut pantai dan pariwisata yang sering meninggalkan sampah diduga

menyebabkan banyaknya sampah dan mikroplastik yang ditemukan di lokasi

tersebut. Pantai Palabuhanratu mengandung mikroplastik yang lebih banyak

dibandingkan pantai Ancol diduga karena pantai Palabuhanratu merupakan pantai

yang menjadi penampungan sampah mikroplastik dari wilayah lain. Arus pantai

Ancol dan Labuan yang melewati pantai Palabuhanratu diduga ikut membawa

mikroplastik yang membuat pantai Palabuhanratu mengandung mikroplastik lebih

banyak dibandingkan dengan dua pantai yang diamati. Sementara pantai Ancol

mengandung sampah yang banyak tetapi belum terdegradasi secara sempurna.

Hasil t-test menunjukkan bahwa jumlah mikroplastik pada pantai Labuan

Banten berbeda nyata dibandingkan dengan pantai Palabuhanratu (p = 0.007). Hal

ini diduga pantai Labuan Banten berada di wilayah Selat Sunda, namun pantai

Palabuhanratu berada di akhir Selat Sunda yang berhubungan langsung dengan

Samudera Hindia (Nugraha & Heron 2009). Aktivitas manusia di pantai Labuan

terutama sektor wisata diduga tidak lebih banyak dibandingkan dengan pantai

Palabuhanratu dan Ancol. Data pengunjung kawasan pantai Palabuhanratu

sebanyak 1.556.947 (www.disparbudporakabsukabumi.co.id) dan pantai Ancol

sebanyak 15.848.956 (www.data.jakarta.go.id). Adapun pengunjung kawasan

Pantai Labuan Banten belum diketahui secara pasti karena pantai Labuan Banten

tidak termasuk ke dalam daftar pantai pariwisata dalam situs resmi Dinas

Pariwisata Provinsi Banten.

Jumlah mikroplastik yang terdapat di wilayah pantai Ancol,

Palabuhanratu, dan Labuan jika dibandingkan dengan Kupang relatif berbeda.

Pantai Kupang memiliki tekstur pasir yang relatif kasar dengan warna pasir lebih

cerah dan bersih apabila dibandingkan dengan pasir yang diambil dari pantai

Ancol, Palabuhanratu, dan Labuan. Namun, jumlah rata-rata mikroplastik yang

diperoleh di pantai Kupang relatif tinggi, yaitu 345 partikel/mL. Hal ini

menunjukkan bahwa lokasi yang secara visual terlihat bersih belum tentu memliki

jumlah mikroplastik yang sedikit.

Berdasarkan zona, zona terpapar ombak mengandung mikroplastik paling

banyak, dengan rata-rata jumlah mikroplastik pada ketiga lokasi penelitian sebesar

495 partikel/mL. Secara lengkap, jumlah rata-rata mikroplastik per zona

pengamatan disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Deskripsi statistik jumlah rata-rata mikroplastik pada pasir berdasarkan

zona pengamatan di setiap lokasi penelitian

Zona

Pengamatan

Jumlah Mikroplastik per Lokasi

per Zona (partikel/mL)

Jumlah Mikroplastik per Zona

(partikel/mL)

Ancol Palabuhanratu Labuan Rata-

rata

Maksimum Minimum

Basah 445 298 153 299 445 153

Terpapar

Ombak 443 719 332 495 719 332

Kering 402 556 127 362 556 127

Hasil uji t-test yang menguji beda nyata antar zona di pantai Ancol,

Palabuhanratu, dan Labuan menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Artinya,

Page 17: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

7

pengambilan sampel yang dilakukan antar zona, yaitu zona basah, terpapar

ombak, dan zona kering, tidak mempengaruhi jumlah mikroplastik (p = 0.493).

Hal ini berbeda dengan Thompson et al. (2004) yang melaporkan bahwa

mikroplastik pada zona basah lebih banyak dibandingkan dengan zona terpapar

ombak dan kering. Perbedaan hasil ini terjadi diduga karena jarak antar zona pada

penelitian ini terlalu berdekatan sehingga jumlah mikroplastik pada antar zona

pada penelitian ini tidak berbeda nyata.

Mikroplastik pada Saluran Pencernaan Ikan

Kandungan mikroplastik yang terdapat di saluran pencernaan ikan kakap

(Lutjanus sp.) dan kerapu (Epinephelus sp.) paling banyak terdapat di lokasi

penelitian pantai Palabuhanratu. Mikroplastik yang ditemukan berjumlah rata-rata

16 partikel/ikan. Selanjutnya pantai Labuan Banten dengan rata-rata mikroplastik

yang diperoleh sebesar 15.5 partikel/ikan. Lokasi yang mengandung mikroplastik

paling sedikit pada saluran pencernaan ikan kakap (Lutjanus sp.) dan kerapu

(Epinephelus sp.) paling rendah terdapat pada pantai Ancol dengan rata-rata

mikroplastik yang diperoleh yaitu sebesar 8 partikel/ikan (Tabel 4).

Tabel 4 Deskripsi statistik jumlah mikroplastik berdasarkan jenis ikan di setiap

lokasi penelitian

Lokasi

Penelitian

Data Ikan Jumlah Mikroplastik pada Ikan (partikel/ikan)

Jenis Panjang

(cm) Rata-rata Maksimum Minimum

Ancol Kakap 23.75 10 10 6 Kerapu 25.50 6 6 1

Palabuhanratu Kakap 27.65 18 8 18 Kerapu 24.60 14 14 12

Labuan Kakap 29.82 18 18 4 Kerapu 27.00 13 13 2

Informasi lain yang diperoleh dari tabel 4 yaitu saluran pencernaan ikan

kakap (Lutjanus sp.) mengandung mikroplastik lebih banyak dengan rata-rata

mikroplastik sebesar 10 partikel/ikan, sedangkan kandungan mikroplastik yang

ditemukan di saluran pencernaan ikan kerapu (Epinephelus sp.) sebesar 8

partikel/ikan. Hal ini diduga karena ikan kakap memiliki beberapa karakteristik

lebih menonjol dari ikan kerapu, diantaranya memiliki pertumbuhan yang relatif

lebih cepat dan cenderung mempunyai tingkah laku makan yang lebih rakus.

Selain itu, ikan kakap sangat toleran terhadap kekeruhan dan salinitas. Walau

demikian, ikan kakap juga relatif lebih tahan terhadap penyakit dan juga memiliki

respon baik terhadap pakan buatan (Meilianawati & Aryati 2012). Ikan kakap di

alam lebih aktif bergerak dibanding ikan kerapu, sehingga habitat ikan kakap

cenderung lebih luas dibanding ikan kerapu (Scott 2007). Berdasarkan

karakteristik tersebut, maka potensi atau peluang mikroplastik masuk ke dalam

tubuh ikan kakap melalui aktivitas makan lebih tinggi dibanding ikan kerapu.

Page 18: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

8

Panjang rata-rata mikroplastik yang ditemukan pada kedua ikan adalah

792.16 μm. Ukuran mikroplastik yang kecil (≤ 5 mm) memungkinkan

mikroplastik berpotensi tinggi untuk dicerna oleh berbagai organisme laut.

Mikroplastik jenis serat (fiber), filamen, dan film juga ditemukan pada ikan

mesopelagik dengan panjang rata-rata 2.2 mm. Sebuah studi baru pada

mikroplastik membuktikan bahwa pada setiap tahapan ontogenik ikan lele di

perairan muara di bagian barat-selatan Atlantis, semuanya mengandung

mikroplastik (Possato et al. 2011). Mikroplastik yang tertelan oleh ikan atau

organisme laut akan berdampak pada organisme laut tersebut, baik secara fisika

maupun kimia. Apabila tertelan, mikroplastik dapat melewati usus atau dapat

dipertahankan dalam saluran pencernaan (Browne et al. 2008).

Fiber merupakan jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan pada

saluran pencernaan ikan kakap maupun kerapu. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilaksanakan oleh Lusher et al. (2013) yang melaporkan bahwa jenis

mikroplastik tertinggi yang berada di saluran pencernaan ikan adalah fiber

(68.3%). Mikroplastik berupa fiber dapat membentuk simpul atau menggumpal

dan dapat berbahaya karena serat dapat memblokir saluran pencernaan dan

menghalangi jalan masuk makanan. Apabila partikel plastik terakumulasi dalam

jumlah yang besar pada usus hewan kecil, plastik mungkin memiliki efek yang

sama dengan sampah plastik besar dan menyumbat sistem pencernaan (Hoss &

Settle 1990). Akumulasi sampah pada saluran pencernaan dapat menimbulkan

rasa kenyang yang palsu. Hal ini mengakibatkan ikan mengalami penurunan nafsu

makan (Ryan 1988). Ada juga kekhawatiran bahwa jika tertelan oleh organisme,

benda-benda kecil dari sampah plastik mungkin memfasilitasi transportasi

kontaminan kimia (Hirai et al. 2011).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Mikroplastik dapat ditemukan di pasir pantai Ancol, Palabuhanratu, dan

Labuan. Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan pada pasir pantai dan

saluran pencernaan ikan adalah fiber. Pantai Palabuhanratu merupakan pantai

yang paling banyak mengandung mikroplastik, baik pada pasir maupun pada ikan.

Jumlah mikroplastik antar zona pengamatan (zona basah, terpapar ombak, dan

zona kering) tidak berbeda nyata. Ikan kakap mengandung mikroplastik yang

lebih banyak dibandingkan dengan ikan kerapu.

Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan pada wilayah yang

mewakili Laut Jawa, Selat Sunda, dan Samudera Indonesia, sehingga diperlukan

penelitian selanjutnya pada berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, dibutuhkan

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan mikroplastik pada organisme

laut pada berbagai ukuran dan pengaruh kandungan mikroplastik dalam

organisme akuatik terdahap fisiologi dan metabolismenya.

Page 19: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

9

DAFTAR PUSTAKA

Birk M, Peter B, Pierre HD, Michel H, Dirk H, Cesare H, Tomas H, Gilles L, Lars

A, Alexander M. 2016. Removal of foreign bodies in the upper

gastrointestinal tract in adults: European Society of Gastrointestinal

Endoscopy (ESGE) Clinical Guideline. 48:1-8.

Browne MA, Niven SJ, Galloway TS, Rowland SJ, Thomson RC. 2013.

Microplastic moves pollutants and additives to worm, reducing functions

linked to healt and biodiversity. J Cub. 23(2013): 2388-2392. doi:

org/10.1016/j.cub.2013.10.012.

Claessens M, De Meester S, Van Landuyt L, De Clerck K, Janssen CR. 2011.

Occurrence and distribution of microplastic in marine sediments along the

Belgian coast. Marine Pollution Bulletin. 61:2199-2204.

Claessens M, Cauwenberghe LV, Vandegehucthe MB, Janssen CR. 2013. New

techniques for the detection of microplastics in sediments and field collected

organisms.J Marpobul. 70(2013): 227-233.doi:org/10.1016/j.marpolbul.

2013.03.009.

Ernawati T. 2007. Distribusi dan komposisi jenis ikan demersal yang tertangkap

trawl pada musim barat di perairan utara jawa tengah. Jurnal Iktiologi, 7(1):

Fitri ADP. 2007. Tingkah laku makan ikan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus) terhadap perbedaan umpan (skala laboratorium). Jurnal Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi. 21(1): 1-12.

Gippel CJ, Grayson RB, Pot A, Finlayson BL. 1994. A hand-held core sampler

for plastic benthic sediments catena. ScienceDirect. 22(1): 79-84.

Hastuti AR. 2014. Distribusi spasial sampah laut di ekosistem mangrove Pantai

Indah Kapuk Jakarta [Skripsi]. Bogor (ID): IPB

Hirai et al. 2011. Organic micropollutants in marine plastics debris from the open

ocean and remote and urban beaches. Marine Pollution Bulletin 62 (8):

1683-1682.

Honhenblum P, Bettina L, Marcel L. 2015. Plastic and Microplastic in the

Environment. Vienna (AT): Umweltbundesamt.

Hoss DE, Settle LR. 1990. Ingestion of plastic by teleost fishes. In: Shomura RS,

Godrey ML. (Eds.). Proccedings of the Second International Conference on

Marine Debris 2-7 April 1989, Honolulu, Hawaii, US Department of

Commerce, NOAA Tech. Memo. NMFS, NOAA-TM-NMFS-SWFC-154:

693-709.

Katsanevakis S, Katsarou A. 2004. Influences on the distribution of marine debris

on the seafloor of shallow coastal areas in Greece (Eastern Mediterranean).

Water, Air, and Soil Pollution. 159:325-337.

Lusher AL, McHugh M, Thomson RC. 2013. Occurrence of microplastic in the

gastrointestal tract of pelagic and demersal fish from the English Channel.

Marine Pollution Bulletin. 67: 94-99.

Melianawati R, Aryati W. 2012. Budidaya ikan kakap merah (Lutjanus sebae).

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 4(1):80-88.

Page 20: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

10

Moore CJ. Lattin GL, Zeller AF. 2004. Density of Plastic Particles Found in

Zooplankton trawls from Coastal Waters of California to the North Pasific

Central Gyre. Marina Drive, Long Beach CA 90803 (US): Algalita Marine

Research Foundation

Mujiarto I. 2005. Sifat dan karakteristik material plastik dan bahan aditif. Traksi.

3(2):1-9.

Muslim AB, Slamet S. 2003. Manajemen pengelolaan induk kerapu. Makalah

Seminar Pelatihan Teknis Pembenigan Multi Species bagi Pengelola BBIP

di BBAP. Situbondo (ID).

Nugraha RBA, Heron S. 2009. Simulasi pola arus dua dimensi di perairan teluk

Palabuhanratu pada bulan September 2004. Jurnal Kelautan Nasional. 4(1):

48-55.

Possatto PE, Barletta M, Costa MF, Ivar do Sul JA, Dantas DV. 2011. Plastic

debris ingestion by marine catfish: an unexpected fisheries impact. Marine

Pollution Bulletin. 62(5): 1098-1102.

Potts GW. 1990. Crescupular Behaviour of Marine Fishes. Di dalam Herring PJ,

Maddock L, editor. Light and Life in The Sea. London (UK): Cambridge

University Press.

Ryan PG. 1998. Effect of ingested plastic on seabird feeding: evidence from

chickens. Marine Pollution Bulletin. 19(3): 125-128.

Ryan PG, Moore CJ, Van Franeker JA, Moloney CL. 2009. Monitoring the

abundance of plastic debris in the marine environtment. Philosophical

Transactions of the Royal Society B. Biological Science. 364(1526): 1999-

2012.

Scott BM. 2007. Keeping the Emperor Snapper Lutjanus sebae.

www.tfhmagazine.com. Diakses pada tanggal 28 Mei 2016.

Thompson RC, Olsen Y, Mitchell RP, Davis A, Rowland SJ, John AWG,

McGonigle D, Russel AE. 2004. Lost at sea: where is all the plastic?

Science. 304(5627): 838.

Thompson RC, Swan SH. Moore CJ, Vom Saal FS. 2009a. Our plastic age.

Philosophical Transactions of the Royal Society B. Biological Science.364

(1526): 2153-2166.

Witte BD, Devriese L, Bekaert K, Hoffman S, Vandermeersch G, Cooreman K,

Robbens J. 2014. Quality assessment of the blue mussel (Mytilus edulis):

comparison between commercial and wild types. Marine Pollution Bulletin.

85: 146-155.

Wright LC, Thompson RC, Galloway TS. 2013. The Physical impacts of

microplastics on marine organism: Environ Pollut. 178: 483-492.

Page 21: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

Lampiran 1 Analisis data menggunakan software minitab 16

A. Data analisis statistik deskriptif mikroplastik pada pasir

1. Berdasarkan Wilayah

Lokasi N Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Maximum

Labuan 9 206.7 70.1 210.2 35.0 107.0 143.0 222.0 742.0

Ancol 9 406.3 53.8 161.3 201.0 263.5 411.0 548.0 668.0

Palabuhanratu 9 524.6 75.0 225.1 255.0 320.0 498.0 724.5 892.0

2. Berdasarkan zona

Zona N Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Maximum

Basah 3 298.7 84.3 146.0 153.0 153.0 298.0 4445.0 445.0

Terpapar ombak 3 495 116 201 332 332 433 719 719

Kering 3 362 125 217 127 127 402 556 556

B. Analisis data pasir antar wilayah menggunakan uji t-test menggunakan minitab 16

Hipotesis

H0: Jumlah rata-rata mikroplastik antar wilayah tidak berbeda nyata

H1: Sedikitnya terdapat satu stasiun dengan jumlah rata-rata mikroplastik yang berbeda nyata

1. Two-sample T for Ancol vs Labuan

Lokasi N Mean StDev SE Mean

Ancol 9 406 161 54

Labuan 9 207 210 70

Page 22: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

2

Difference = mu (Ancol) - mu (Labuan)

Estimate for difference: 199.7

95% CI for difference: (10.2, 389.1)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 2.26 P-Value = 0.040 DF =14

2. Two-sample T for ancol vs Palabuhanratu

Lokasi N Mean StDev SE Mean

Ancol 9 406 161 54

Palabuhanratu 9 525 225 75

Difference = mu (Ancol) - mu (Palabuhanratu)

Estimate for difference: -118.2

95% CI for difference: (-316.2, 79.8)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.28 P-Value = 0.221 DF=14

3. Two-sample T for Palabuhanratu vs Labuan

Lokasi N Mean StDev SE Mean

Palabuhanratu 9 525 225 75

Labuan 9 207 210 70

Difference = mu (pelabuan ratu) - mu (labuan)

Estimate for difference: 318

95% CI for difference: (99, 537)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 3.10 P-Value = 0.007 DF=15

Simpulan : p < α( 0.05) yang artinya tolak H0

Keputusan: Terdapat sedikitnya satu stasiun dengan jumlah rata-rata mikroplastik yang berbeda nyata.

Page 23: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

3

C. Analisis data pasir antar stasiun menggunakan uji t-test menggunakan minitab 16

1. Two-sample T for Basah vs Terpapar ombak

Lokasi N Mean StDev SE Mean

Basah 3 299 146 84

Terpapar ombak 3 495 201 116

Difference = mu (Basah) - mu (Terpapar ombak)

Estimate for difference: -196

95% CI for difference: (-652, 260)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -1.37 P-Value = 0.265 DF = 3

2. Two-sample T for Basah vs Kering

Lokasi N Mean StDev SE Mean

Basah 3 299 146 84

Kering 3 362 217 125

Difference = mu (Basah) - mu (Kering)

Estimate for difference: -63

95% CI for difference: (-544, 418)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -0.42 P-Value = 0.705 DF = 3

Page 24: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

4

3. Two-sample T for Terpapar ombak vs Kering

Lokasi N Mean StDev SE Mean

Kering 3 362 217 125

Terpapar ombak 3 495 201 116

Difference = mu (Terpapar ombak) - mu (Kering)

Estimate for difference: 133

95% CI for difference: (-411, 677)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.78 P-Value = 0.493 DF = 3

D. Analisis data menggunakan statistik deskriptif mikroplastik pada ikan

Jenis ikan N Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Maximum

Kakap Palabuhanratu 21 883 165 754 104 143 632 1655 2044

Kerapu Palabuhanratu 24 269.8 96.5 472.6 19.4 48.1 80.3 256.3 1778.7

Kakap Labuan 21 749 169 775 19 78 505 1174 2839

Kerapu Labuan 17 803 128 527 37 407 719 1256 1766

Kakap Ancol 22 1060 375 1760 19 95 419 1354 7978

Kerapu Ancol 3 2116 572 991 973 973 2650 2725 2725

Page 25: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

5

Lampiran 2 Gambar mikroplastik berdasarkan jenisnya

Fiber Film Fragmen Pellet

Lampiran 3 Gambar ikan berdasarkan jenisnya

Kelas: Actinopterygii Kelas: Actinopterygii

Ordo: Perciformes Ordo: Perciformis

Famili: Lutjanidae Famili: Serranidae

Genus: Lutjanus Genus: Epinephelus

Spesies: Lutjanus sp. Spesies: Epinephelus sp.

Nama Lokal : Ikan Kakap Nama Lokal : Ikan Kerapu

(Sumber: Fishbase 2016) (Sumber: Fishbase 2016)

Page 26: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar
Page 27: ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA PASIR DAN … · Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun dasar

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Dian Nur Hapitasari, lahir di Bogor, 23

April 1994. Penulis merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara dari pasangan E.

Ibrahim dan Rully Rubiaty. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN

Polisi I Bogor dan melanjutkan jenjang sekolah menengah pertama di SMPN 9

Bogor. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan ke jenjang sekolah menengah atas di

SMAN 5 Bogor dan lulus pada tahun 2012, kemudian melanjutkan S1 di Institut

Pertanian Bogor. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif menjadi panitia

berbagai event di kampus, seperti menjadi ketua konsumsi Festival Ilmuwan

Muslim Nasional pada tahun 2013, dan menjadi anggota divisi Publikasi dan

Dokumentasi Pada event IPB Art Contest pada tahun 2014, menjadi anggota The

7th

Journalist Fair yang bekerja sama dengan Metro TV pada tahun 2014. Penulis

juga pernah menjadi anggota divisi Penugasan dalam acara Masa Perkenalan

Departemen Biologi “MORFOLOGI” pada tahun 2013-2014. Pada Tahun 2015

penulis menjadi ketua konsumsi acara Biannual Returnee. Selama mengikuti

perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum Biologi Dasar, Ilmu

Lingkungan, dan Fisiologi Tumbuhan pada tahun 2016. Penulis juga berhasil

meraih prestasi yaitu pada Pekan Kreatifitas Mahasiswa tahun 2013 Penulis

berhasil lolos sebagai ketua PKM-Kewirausahaan didanai Dikti.