30
1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta Siddhayatri Widhi Dosen Pembimbing: Drs. P. Basuki Hadi Prajitno, M.B.A., M.S.Acc., Akt. ABSTRACT This research is aimed to analyze the ability of financial ratios (current ratio, quick ratio, the sum of receivable means, inventory turnover, fixed assets turnover, total assets turnover, total debt to total assets ratio, times interest earned, fixed charge coverage, profit margin, return on asset, return on equity, price earning ratio, dividend yield, and dividend payout) to predict the changes of future earning. The earning prediction is important for investor to take investment decision. The samples which are use in this research are manufacture firms listed on BEI from 2007 until 2009 and in gain condition. Based on that criterias, samples which are use in this research are 64 firms. The instrument that use is multiple regression. The result of this research shows that the sum of receivable means, total assets turnover, and total debt to total assets ratio have positive influence toward predict the changes of future earning for future 1 year and fixed assets turnover has negative influence toward predict the changes of future earning for future 1 year. Financial ratios 2007 and 2008 have no significant influence to predict the changes of 2009 earning. Financial ratios 2007 have no significant influence to predict the changes of 2009 earning. Password : predict the changes of future earning, financial ratios, manufacture firms, multiple regression, future 1 year

ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

  • Upload
    hadieu

  • View
    239

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

1

ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO

KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI

PERUBAHAN LABA

Metta Siddhayatri Widhi

Dosen Pembimbing: Drs. P. Basuki Hadi Prajitno, M.B.A., M.S.Acc., Akt.

ABSTRACT

This research is aimed to analyze the ability of financial ratios (current ratio,

quick ratio, the sum of receivable means, inventory turnover, fixed assets turnover,

total assets turnover, total debt to total assets ratio, times interest earned, fixed

charge coverage, profit margin, return on asset, return on equity, price earning

ratio, dividend yield, and dividend payout) to predict the changes of future earning.

The earning prediction is important for investor to take investment decision.

The samples which are use in this research are manufacture firms listed on

BEI from 2007 until 2009 and in gain condition. Based on that criterias, samples

which are use in this research are 64 firms. The instrument that use is multiple

regression.

The result of this research shows that the sum of receivable means, total

assets turnover, and total debt to total assets ratio have positive influence toward

predict the changes of future earning for future 1 year and fixed assets turnover has

negative influence toward predict the changes of future earning for future 1 year.

Financial ratios 2007 and 2008 have no significant influence to predict the changes

of 2009 earning. Financial ratios 2007 have no significant influence to predict the

changes of 2009 earning.

Password : predict the changes of future earning, financial ratios, manufacture

firms, multiple regression, future 1 year

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

2

I. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan informasi yang menunjukkan posisi

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang telah

lalu dan prospeknya di masa mendatang, laporan keuangan disusun bagi pemakai

laporan keuangan agar dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan

ekonomi. Salah satu hal yang penting dalam penilaian prestasi perusahaan adalah

kondisi keuangannya.

Tujuan umum pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

keuangan yang bermanfaat untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi

(Ghozali dan Chariri, 2007). Pemakai laporan keuangan dibagi menjadi 2, yaitu

pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal yaitu karyawan dan manajemen

perusahaan, sedangkan pihak eksternal yaitu investor, kreditor, pemasok, pelanggan

dan lembaga pemerintah. Bagi investor, laporan keuangan dapat memberi informasi

yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi, yaitu menanamkan modal

(bagi investor baru), dan menahan investasi atau melepas investasi (bagi investor

lama). Investor membutuhkan informasi yang berguna untuk memprediksi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan membayar dividen.

Keuntungan yang diterima oleh investor dari investasinya akan sebanding dengan

resiko yang terkandung di dalamnya. Masa mendatang penuh dengan

ketidakpastian, hal ini menyebabkan dibutuhkan kemampuan untuk memprediksi

keadaan mendatang sehingga dapat memperkecil resiko investasi.

Laba pada umumnya dipakai sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai

dalam suatu perusahaan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan investasi, dan

prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang yang akan

berpengaruh terhadap keputusan investasi para investor dan calon investor yang

akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Laba bisa menjelaskan kinerja

perusahaan selama satu periode di masa lalu. Informasi ini tidak saja ingin

diketahui oleh manajer tetapi juga investor dan pihak-pihak lain yang

berkepentingan seperti pemerintah dan kreditur. Laba yang diperoleh perusahaan

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

3

untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya suatu

prediksi perubahan laba. Perubahan laba akan berpengaruh terhadap keputusan

investasi para investor dan calon investor yang akan menanamkan modalnya

kedalam perusahaan, dimana laba merupakan indikator untuk mengetahui kinerja

keuangan perusahaan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Perubahan

kenaikan atau penurunan itu akan mempengaruhi kebijakan keuangan untuk

kegiatan selanjutnya, seperti kebijakan mengenai deviden, pembayaran utang,

penyisihan, investasi, dan menjaga kelangsungan kegiatan perusahaan.

Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis dan

menilai kondisi keuangan perusahaan serta prospek perubahan labanya. Salah satu

alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan dapat

bermanfaat untuk memprediksi perubahan laba, termasuk kondisi keuangan di masa

depan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan

berguna untuk mengindikasikan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu

perusahaan. Hanafi dan Halim (2005) mengelompokkan analisis rasio keuangan ke

dalam lima macam kategori yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas,

rasio profitabilitas, dan rasio pasar.

Suwarno (2004) melakukan penelitian mengenai manfaat informasi rasio

keuangan untuk memprediksi perubahan laba. Penelitian ini menggunakan 35 rasio

keuangan. Hasil penelitian menunjukkan ketidakkonsistenan kemampuan rasio

keuangan dalam memprediksi laba untuk periode yang berbeda. Long term

liabilities to shareholders equity (LTLSE), operating profit to profit before taxes

(OPPBT) dan net income to sales (NIS) tahun 1999 dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba tahun 2000. Operating profit to profit before taxes

(OPPBT), inventory to working capital (IWC) dan net income to net worth (NINW)

tahun 2000 dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba tahun 2001.

Namun rasio keuangan tahun 2001 tidak dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba tahun 2002.

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

4

Warsidi dan Pramuka (2000) meneliti tentang kegunaan rasio keuangan

dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang. Penelitian ini

menggunakan 49 rasio keuangan. Hasilnya, hanya ada 7 rasio keuangan yang

mampu menjadi prediktor untuk perubahan laba satu tahun ke depan.

Indarti (2002) meneliti tentang kemapuan rasio keuangan dalam

memprediksi perubahan laba emiten. Penelitian ini menggunakan 7 rasio keuangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan, pada tahun 1997 hanya return on investment

yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Pada tahun 1998 hanya

return on investment dan rentabilitas ekonomi yang berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan laba. Pada tahun 1999 tidak satupun variabel yang berpengaruh

secara signifikan.

Berdasarkan adanya kebutuhan prediksi laba dan adanya ketidakkonsistenan

hasil penelitian terdahulu, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk meneliti

kembali pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2007 sampai

dengan 2009.

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

5

II. TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Signaling Theory

Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal (signaling theory) menjelaskan

mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan

keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi

karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar dimana perusahaan

mengetahui informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan

datang daripada pihak luar (investor, kreditor). Kurangnya informasi pihak luar

mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan

memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan

nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Sari dan Zuhrotun (2006)

berpendapat bahwa:

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan

memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi

mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan

pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa

perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain.

Peramalan Laba

Salah satu tujuan umum akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang

dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian masa mendatang. Adapun

kriteria nilai prediksi secara umum adalah suatu probabilitas hubungan antara

kejadian ekonomi yang penting bagi pengambil keputusan dan variabel prediktor

yang relevan dalam informasi akuntansi. Kecenderungan untuk meramalkan atau

menduga suatu peristiwa secara lebih tepat khususnya dalam bidang ekonomi akan

memberi dasar yang lebih baik untuk perencanaan.

Prediksi atau peramalan dapat digunakan untuk mengetahui keadaan

perusahaan di masa mendatang. Peramalan dilakukan atas dasar data yang didapat

dari periode sebelumnya. Ramalan laba menjadi penting berhubungan dengan

fungsi efisiensi pasar modal, sehingga ramalan ini dianggap menjadi berguna bagi

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

6

pemakai informasi akuntansi. Peramalan laba yang relevan melibatkan analisis

komponen laba dan penilaian akan masa depan perusahaan tersebut. Informasi laba

dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan untuk mengukur

tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber dana yang ada.

Ukuran yang sering kali dipakai untuk menilai sukses tidaknya manajemen suatu

perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan.

Laba

Laba merupakan selisih positif antara pendapatan dalam suatu periode dan

biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan laba. Ghozali dan Chariri (2007)

mengungkapkan pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini

adalah laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya.

Menurut Riahi dan Belkaoui (2001) beberapa sifat dari laba akuntansi

adalah sebagai berikut:

a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang diadakan oleh perusahaan.

b. Laba akuntansi didasarkan pada periode postulat dan merujuk pada kinerja

keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue dan memerlukan definisi,

pengukuran, dan pengakuan revenue.

d. Laba akuntansi meminta pengukuran biaya (expenses) dalam hal kos historis

bagi perusahaan, merupakan ketaatan yang kuat pada prinsip kos.

e. Laba akuntansi meminta bahwa revenue realisasian pada suatu periode dikaitkan

dengan kos relevan yang layak atau sesuai. Oleh karena itu, laba akuntansi

didasarkan pada prinsip penandingan.

Analisis Rasio

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya

dilakukan untuk melihat prospek dan resiko perusahaan. Prospek untuk mengetahui

tingkat keuntungan (profitabilitas) sedangkan resiko untuk mengetahui perusahaan

tersebut sedang mengalami kesulitan keuangan atau tidak. Analisis laporan

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

7

keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Hanafi dan Halim

(2005) mengelompokkan analisis rasio keuangan ke dalam lima macam kategori,

yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan

dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. Dua

rasio likuiditas jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio

quick (acid test ratio).

a. Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

b. Komponen aktiva lancar berupa kas, piutang, dan persediaan. Persediaan

biasanya dianggap merupakan aset yang paling tidak likuid. Hal ini berkaitan

dengan semakin panjangnya tahap yang dilalui untuk menjadi kas, berarti waktu

yang diperlukan untuk menjadi kas semakin lama. Dengan alasan tersebut,

persediaan dikeluarkan dari aktiva lancar untuk perhitungan rasio quick.

2. Rasio Aktivitas

Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat

aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Empat rasio aktivitas

yang akan dibahas adalah rata-rata umur piutang, perputaran persediaan, perputaran

aktiva tetap, dan perputaran total aktiva.

a. Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi

piutang. Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang

tertanam pada piutang.

b. Rasio perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya

persediaan berputar dalam satu tahun, ini menandakan efektifitas manajemen

persediaan. Sebaliknya, perputaran persediaan yang rendah menandakan

kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

8

c. Perputaran aktiva tetap mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektifitas perusahaan menggunakan

aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan

aktiva tetap tersebut.

d. Rasio perputaran total aktiva menghitung efektifitas penggunaan total aktiva.

Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya

rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi,

pemasarannya, dan pengeluaran modalnya.

3. Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-

kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan

yang total hutangnya lebih besar dibandingkan tingkat asetnya. Rasio ini mengukur

likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi

kanan neraca. Rasio solvabilitas terdiri dari rasio total hutang terhadap total aset,

rasio times interest earned, dan rasio fixed charges coverage.

a. Rasio total hutang terhadap aset menghitung seberapa jauh dana disediakan

oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage

keuangan (financial laverage) yang tinggi. Penggunaan financial laverage

yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham (return on equity atau

ROE) dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun, rentabilitas

modal saham (ROE) akan menurun cepat pula. Risiko perusahaan dengan

financial leverage yang tinggi akan semakin besar pula.

b. Rasio times interest earned menghitung seberapa besar laba sebelum bunga

dan pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio yang tinggi

menunjukkan situasi yang aman, meskipun barangkali juga menunjukkan

terlalu rendahnya penggunaan hutang (penggunaan financial laverage)

perusahaan. sebaliknya, rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak

manajemen.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

9

c. Rasio fixed charge coverage menghitung kemampuan perusahaan membayar

beban tetap total, termasuk biaya sewa. Memperhitungkan sewa karena

meskipun sewa bukan hutang tetapi sewa merupakan beban tetap dan

mengurangi kemampuan hutang perusahaan. beban tetap tersebut mempunyai

efek yang sama dengan beban bunga.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu.

Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu: profit margin, return on asset (ROA),

dan return on equity (ROE).

a. Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga

sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya di perusahaan pada

periode tertentu.

b. Rasio return on asset (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki.

c. Return on equity mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas

dari sudut pandang pemegang saham.

5. Rasio Pasar

Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut

pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut pandang investor (atau calon

investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini.

ada beberapa rasio yang bisa dihitung: PER (price earning ratio), dividend yield,

dan pembayaran dividen (dividend payout).

a. Perusahaan yang mempunyai prospek baik mempunyai PER yang tinggi,

sebaliknya perusahaan dengan pertumbuhan rendah akan memiliki PER yang

rendah.

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

10

b. Dividend yield merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh

investor. Biasanya perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang

tinggi akan mempunyai dividend yield yang rendah, karena dividen sebagian

besar akan diinvestasikan kembali, dan juga karena harga dividen yang tinggi

(PER yang tinggi) yang mengakibatkan dividend yield akan menjadi kecil.

c. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) melihat bagian earning

(pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Bagian lain

yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan.

Hipotesis

1. Rasio likuiditas

a. Rasio lancar menggambarkan kemampuan perusahaan membayar hutang

lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki. Kemampuan perusahaan dalam

pembayaran hutang lancar dengan aktiva lancar akan mempengaruhi

pertimbangan calon kreditur dalam pemberian kredit jangka pendek kepada

perusahaan. Dengan mengetahui rasio lancar perusahaan, semakin mudah

mengetahui kemungkinan pemberian kredit oleh kreditur. Kredit yang

diberikan oleh kreditur dapat memudahkan aktivitas perusahaan, sehingga

perusahaan lebih mudah menghasilkan laba. Dengan demikian, dengan

mengetahui rasio lancar perusahaan, semakin mudah mengetahui kemungkinan

pemberian kredit oleh kreditur, semakin mudah pula memperkirakan

kelancaran aktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga rasio lancar

dapat membantu memprediksi laba perusahaan. Berdasarkan landasan teori

tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H1: rasio lancar secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang.

b. Rasio quick menggambarkan kemampuan perusahaan membayar hutang lancar

dengan aktiva lancar dikurangi persediaan. Rasio quick menggambarkan

kemampuan perusahaan membayar hutang lancar dengan aktiva lancar yang

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

11

tersedia tanpa mengandalkan terjualnya persediaan perusahaan. Kemampuan

perusahaan dalam pembayaran hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa

persediaan akan mempengaruhi pertimbangan calon kreditur dalam pemberian

kredit jangka pendek kepada perusahaan. Dengan mengetahui rasio quick

perusahaan, semakin mudah mengetahui kemungkinan pemberian kredit oleh

kreditur. Kredit yang diberikan oleh kreditur dapat memudahkan aktivitas

perusahaan, sehingga perusahaan lebih mudah menghasilkan laba. Dengan

demikian, dengan mengetahui rasio quick perusahaan, semakin mudah

mengetahui kemungkinan pemberian kredit oleh kreditur, semakin mudah pula

memperkirakan kelancaran aktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba

sehingga rasio quick dapat membantu memprediksi laba perusahaan.

Berdasarkan landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai

berikut:

H2: rasio quick secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang.

2. Rasio aktivitas

a. Rata-rata umur piutang menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan

untuk melunasi piutang. Semakin panjang umur piutang, semakin besar

kemungkinan gagal bayar oleh pelanggan, hal ini mengakibatkan semakin kecil

pembayaran yang diterima perusahaan sehingga mengurangi laba yang

seharusnya diterima perusahaan. Dengan mengetahui rata-rata umur piutang

perusahaan, dapat pula diperkirakan tingkat pembayaran dan gagal bayar oleh

pelanggan dan pada akhirnya dapat digunakan untuk memperkirakan laba

perusahaan. Berdasarkan landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan

sebagai berikut :

H3: rata-rata umur piutang secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

b. Perputaran persediaan menunjukkan berapa banyak persediaan berputar dalam

setahun. Dari perputaran persediaan, dapat dinilai seberapa tingkat penjualan

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

12

perusahaan, sehingga dapat diperkirakan pula laba yang dihasilkan perusahaan.

Berdasarkan landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai

berikut:

H4: perputaran persediaan secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

c. Perputaran aktiva tetap menunjukkan tingkat penjualan berdasarkan aktiva

tetap yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui tingkat penjualan

perusahaan, laba perusahaan dapat diperkirakan. Berdasarkan landasan teori

tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H5: perputaran aktiva tetap secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

d. Perputaran total aktiva menunjukkan tingkat penjualan berdasarkan total aktiva

yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui tingkat penjualan perusahaan,

laba perusahaan dapat diperkirakan. Berdasarkan landasan teori tersebut,

hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H6: perputaran total aktiva secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

3. Rasio solvabilitas

a. Rasio total hutang terhadap total aset menggambarkan seberapa jauh dana

disediakan oleh kreditur. Besarnya kepercayaan kreditur kepada perusahaan

melalui dana yang dipinjamkan dapat memperlancar aktivitas perusahaan.

Kelancaran aktivitas perusahaan sangat berpengaruh terhadap kegiatan

produksi dan penjualan untuk menghasilkan laba. Dengan demikian, rasio ini

dapat digunakan untuk memprediksi laba perusahaan. Berdasarkan landasan

teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H7: rasio total hutang terhadap total aset secara signifikan dapat digunakan

untuk memprediksi perubahan laba mendatang.

b. Rasio times interest earned menggambarkan besarnya laba sebelum bunga dan

pajak yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Kemampuan perusahaan

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

13

menutup beban tetap bunga (termasuk didalamnya bunga pinjaman) menjadi

pertimbangan bagi calon kreditur dalam memberikan pinjaman. Dengan

mengetahui rasio times interest earned perusahaan, semakin mudah

mengetahui kemungkinan pemberian kredit oleh kreditur. Kredit yang

diberikan oleh kreditur dapat memudahkan aktivitas perusahaan, sehingga

perusahaan lebih mudah menghasilkan laba. Dengan demikian, dengan

mengetahui rasio times interest eraned perusahaan, semakin mudah

mengetahui kemungkinan pemberian kredit oleh kreditur, semakin mudah pula

memperkirakan kelancaran aktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba

sehingga rasio times interest earned dapat membantu memprediksi laba

perusahaan. Berdasarkan landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan

sebagai berikut:

H8: rasio times interest earned secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

c. Rasio fixed charged coverage menggambarkan kemampuan perusahaan

membayar beban tetap total, yaitu beban bunga dan beban sewa. Beban bunga

berkaitan dengan pembayaran kepada kreditur, sedangkan beban sewa

berkaitan dengan pihak yang menyewakan alat-alat produksi seperti mesin-

mesin produksi. Kemampuan membayar beban bunga akan meningkatkan

kepercayaan kreditur dalam meminjamkan dananya, sedangkan kemampuan

membayar sewa meningkatkan kepercayaan pemilik alat-alat produksi

menyewakan alat-alat tersebut, sehingga memudahkan perusahaan dalam

kegiatan produksi. Dana yang didapat dari kreditur dan kemudahaan menyewa

alat-alat produksi dapat memperlancar aktivitas perusahaan sehingga

perusahaan lebih mudah menghasilkan laba. Berdasarkan landasan teori

tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H9: rasio fixed charged coverage secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

4. Rasio profitabilitas

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

14

a. Profit margin menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba

pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan penjualan sehingga memiliki

nilai prediktif dalam menghasilkan laba. Berdasarkan landasan teori tersebut,

hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H10: profit margin secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang.

b. Return on asset menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dengan menggunakan total aset yang dimiliki. Return on asset menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan pemanfaatan

aset-aset yang dimiliki sehingga memiliki nilai prediktif dalam menghasilkan

laba. Berdasarkan landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai

berikut:

H11: return on asset secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang.

c. Return on equity menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham. Return on equity menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan modal saham yang diperoleh

sehingga memiliki nilai prediktif dalam menghasilkan laba. Berdasarkan

landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H12: return on equity secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang.

5. Rasio pasar

a. Price earning ratio menggambarkan earning yang terkandung disetiap harga

per lembar sahamnya. Rasio ini menggambarkan prospek perusahaan. Dengan

mengetahui prospek perusahaan, investor mendapatkan pertimbangan dalam

keputusan investasi yang selanjutnya investasi modal tersebut digunakan untuk

aktivitas perusahaan dalam proses produksi dan penjualan untuk menghasilkan

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

15

laba. Berdasarkan landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai

berikut:

H13: price earning ratio lancar secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

b. Dividend yield menggambarkan return yang diperoleh investor dari dividen.

Rasio ini menggambarkan keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang

diinvestasikan. Dengan mengetahui tingkat kembalian yang diperoleh, investor

mendapatkan pertimbangan dalam keputusan investasi yang selanjutnya

investasi modal tersebut digunakan untuk aktivitas perusahaan dalam proses

produksi dan penjualan untuk menghasilkan laba. Berdasarkan landasan teori

tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H14: dividend yield secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang.

c. Rasio pembayaran dividen menggambarkan bagian earning yang dibayarkan

sebagai dividen kepada investor. Dengan mengetahui tingkat kembalian yang

diperoleh, investor mendapatkan pertimbangan dalam keputusan investasi yang

selanjutnya investasi modal tersebut digunakan untuk aktivitas perusahaan

dalam proses produksi dan penjualan untuk menghasilkan laba. Berdasarkan

landasan teori tersebut, hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:

H15: rasio pembayaran dividen secara signifikan dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang.

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

16

III. METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan-

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai

2009. Sampel diambil dari 134 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dan dipilih dengan metode purposive sampling. Kriteria yang digunakan dalam

penentuan sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode tahun 2007-2009

2. Perusahaaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara

berturut-turut selama 3 tahun (2007-2009)

3. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki laba negatif untuk periode 2007-

2009.

Definisi Operasional

Perubahan laba (ΔEit) =

ΔEit = perubahan laba untuk periode t

Eit = laba pada pada periode yang dihitung angka perubahannya

Eit-1 = laba pada pada periode satu tahun sebelumnya

i = data observasi ke-i

Eit - Eit-1

Eit-1

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

17

Kerangka Pemikiran

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rasio Keuangan untuk Memprediksi Perubahan Laba 1 Tahun Kedepan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.723 15 .515 1.881 .035a

Residual 24.630 90 .274

Total 32.352 105

a. Predictors: (Constant), Rasio Pembayaran Dividen, Rasio Quick, Perputaran Aktiva Tetap, ROA, Profit Margin, Rasio Lancar, Rata rata Umur Piutang, PER, Perputaran Persediaan, TIE, FCC, ROE, Rasio Total Hutang terhadap Total Aset, Perputaran Total Aktiva, Dividend Yield

Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F = 1,881 dengan probabilitas

sebesar 0,035 < 0,05. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan

bahwa pertumbuhan laba dapat dijelaskan oleh ke-15 prediktor rasio-rasio

keuangan. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -.657 .299 -2.198 .031

Rasio Lancar .006 .015 .046 .435 .665 .765 1.308

Rasio Quick .000 .008 -.006 -.065 .949 .933 1.071

Rata rata Umur Piutang .007 .002 .359 3.189 .002 .666 1.502

Perputaran Persediaan -.008 .006 -.163 -1.480 .142 .700 1.429

Perputaran Aktiva Tetap -.032 .010 -.390 -3.369 .001 .631 1.584

Perputaran Total Aktiva .358 .141 .368 2.540 .013 .403 2.480

Rasio Total Hutang terhadap Total Aset

.739 .318 .254 2.320 .023 .704 1.421

TIE .000 .001 -.053 -.482 .631 .701 1.426

FCC -.011 .008 -.144 -1.346 .182 .739 1.353

Profit Margin -.164 .094 -.167 -1.737 .086 .914 1.094

ROA -.014 .039 -.035 -.352 .725 .856 1.168

ROE .002 .004 .058 .515 .608 .676 1.479

PER -.001 .001 -.094 -.957 .341 .879 1.138

Dividend Yield -.002 .029 -.016 -.081 .935 .212 4.715

Rasio Pembayaran Dividen .002 .005 .084 .408 .684 .201 4.971

Perubahan Laba = -0.657 + 0,006 rasio lancar + 0,007 rata-rata umur piutang -

0,008 perputaran persediaan - 0,032 perputaran aktiva tetap +

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

19

0,358 perputaran total aktiva + 0,739 rasio total hutang terhadap

total aset - 0,011 fix charge coverage - 0,164 profit margin -

0,014 return on asset + 0,002 return on equity - 0,001 price

earning ratio - 0,002 dividend yield + 0,002 rasio pembayaran

dividen

Berdasarkan hasil penelitian ini model perubahan laba 1 tahun ke depan dapat

diprediksi dengan rasio-rasio keuangan yang diwakili oleh 15 rasio keuangan yang

terdiri dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabitas dan rasio pasar.

Namun demikian kemampuan prediksi model tersebut masih relatif rendah yaitu

secara simultan hanya sebesar 11,2%. Sedangkan secara parsial, hanya ada 4 rasio

yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahn laba 1 tahun kedepan, yaitu

rata-rata umur piutang dengan koefisien sebesar 0,007 dan nilai probabilitas 0,002,

perputaran aktiva tetap dengan koefisien sebesar -0,032 dan nilai probabilitas

0,001, perputaran total aktiva dengan koefisien sebesar 0,358 dan nilai probabilitas

0,013, dan rasio total hutang terhadap total aset dengan koefisien sebesar 0,739 dan

nilai probabilitas 0,023.

Rasio Keuangan Tahun 2007 dan 2008 untuk Memprediksi Perubahan Laba

Tahun 2009

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.216 15 .148 .467 .941a

Residual 10.749 34 .316

Total 12.965 49

a. Predictors: (Constant), rasio pembayaran dividen, profit margin, rata rata umur piutang, PER, rasio lancar, rasio quick, rasio total hutang terhadap total aset, perputaran persediaan, FCC, ROA, TIE, perputaran aktiva tetap, ROE, perputaran total aktiva, dividend yield

b. Dependent Variable: perubahan laba

Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F = 0,467 dengan probabilitas sebesar

0,941 < 0,05. Nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

20

pertumbuhan laba tidak dapat dijelaskan oleh ke-15 prediktor rasio-rasio keuangan.

Dengan demikian hipotesis penelitian ditolak.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .105 .434 .241 .811

rasio lancar -.005 .026 -.034 -.199 .844 .829 1.206

rasio quick -.002 .016 -.016 -.095 .925 .863 1.158

rata rata umur piutang .003 .004 .166 .797 .431 .565 1.769

perputaran persediaan .000 .009 .010 .054 .957 .651 1.535

perputaran aktiva tetap -.039 .038 -.281 -1.004 .323 .311 3.212

perputaran total aktiva -.030 .295 -.033 -.102 .919 .240 4.161

rasio total hutang terhadap total aset

.052 .082 .111 .641 .526 .812 1.232

TIE .001 .001 .179 .985 .332 .741 1.349

FCC .006 .014 .085 .469 .642 .747 1.339

profit margin .271 1.087 .052 .249 .805 .566 1.766

ROA -.130 1.151 -.028 -.113 .911 .403 2.480

ROE .005 .011 .136 .489 .628 .314 3.181

PER .004 .003 .210 1.248 .220 .861 1.161

dividend yield -.011 .049 -.070 -.217 .830 .235 4.253

rasio pembayaran dividen -.003 .009 -.110 -.319 .752 .206 4.858

a. Dependent Variable: perubahan laba

Perubahan laba = 0,105 - 0,005 rasio lancar - 0,002 rasio quick + 0,003 rata-rata

umur piutang - 0,039 perputaran aktiva tetap - 0,030 perputaran

total aktiva + 0,052 rasio total hutang terhadap total aset + 0,001

times interest earned + 0,006 fix charge coverage + 0,271 profit

margin - 0,130 return on asset + 0,005 return on equity + 0,004

price earning ratio - 0,011 dividend yield - 0,003 rasio

pembayaran dividen

Berdasarkan hasil penelitian ini model perubahan laba tidak dapat diprediksi

dengan rasio-rasio keuangan yang diwakili oleh 15 rasio keuangan yang terdiri dari

rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabitas, dan rasio pasar. Secara parsial,

tidak ada rasio yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba kedepan.

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

21

Rasio Keuangan tahun 2007 untuk Memprediksi Perubahan Laba Tahun 2009

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.340 15 .156 .532 .903a

Residual 9.677 33 .293

Total 12.017 48

a. Predictors: (Constant), rasio pembayaran dividen, profit margin, rasio lancar, rata rata umur piutang, PER, ROA, rasio total hutang terhadap total aset, FCC, TIE, perputaran persediaan, ROE, perputaran total aktiva, dividend yield, perputaran aktiva tetap, rasio quick

b. Dependent Variable: perubahan laba

Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F = 0,532 dengan probabilitas

sebesar 0,903 > 0,05. Nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan

bahwa pertumbuhan laba tidak dapat dijelaskan oleh ke-15 prediktor rasio-rasio

keuangan. Dengan demikian hipotesis penelitian ditolak.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .409 .407 1.004 .323

rasio lancar -.009 .138 -.046 -.062 .951 .045 22.248

rasio quick -.027 .221 -.098 -.123 .902 .038 26.027

rata rata umur piutang .001 .004 .054 .255 .800 .540 1.854

perputaran persediaan .007 .012 .145 .580 .566 .391 2.559

perputaran aktiva tetap -.046 .048 -.309 -.948 .350 .229 4.365

perputaran total aktiva -.222 .299 -.227 -.743 .463 .260 3.839

rasio total hutang terhadap total aset

.062 .082 .133 .758 .454 .790 1.266

TIE .002 .002 .292 1.451 .156 .601 1.663

FCC .004 .014 .062 .303 .764 .577 1.734

profit margin .502 .956 .134 .526 .603 .378 2.643

ROA .124 .608 .044 .204 .840 .513 1.950

ROE .011 .010 .278 1.086 .286 .372 2.685

PER .003 .002 .187 1.089 .284 .830 1.205

dividend yield -.016 .039 -.117 -.420 .677 .317 3.157

rasio pembayaran dividen -.005 .007 -.201 -.713 .481 .306 3.268

a. Dependent Variable: perubahan laba

Perubahan Laba = 0,409 - 0,009 rasio lancar - 0,027 rasio quick + 0,001 rata-rata

umur piutang + 0,007 perputaran persediaan - 0,046 perputaran

aktiva tetap - 0,222 perputaran total aktiva + 0,062 rasio total

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

22

hutang terhadap total aset + 0,002 times interest earned + 0,004

fix charge coverage + 0,502 profit margin + 0,124 return on

asset + 0,011 return on equity + 0,003 price earning ratio -

0,016 dividend yield - 0,005 rasio pembayaran dividen

Berdasarkan hasil penelitian ini model perubahan laba 2 tahun ke depan tidak

dapat diprediksi dengan rasio-rasio keuangan yang diwakili oleh 15 rasio keuangan

yang terdiri dari rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabitas dan rasio pasar.

Kemampuan prediksi model tersebut tidak dapat dilakukan secara simultan. Secara

parsial, tidak ada rasio yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba 2

tahun kedepan.

Interpretasi Hasil

1. Rasio Likuiditas

a. Hubungan rasio lancar dengan perubahan laba

Hipotesis pertama menyatakan bahwa rasio lancar secara signifikan dapat

digunakan memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga penelitian

menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa rasio lancar

tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Ini berarti

kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar menggunakan aset lancar

tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Indarti

(2002), Suwarno (2004), dan Warsidi dan Pramuka (2000) juga menunjukkan hasil

yang sama, dimana rasio lancar tidak dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang. Hal ini disebabkan karena fungsi rasio lancar adalah

untuk mengukur kemampuan pembayaran hutang perusahaan.

b. Hubungan rasio quick dengan perubahan laba

Hipotesis kedua menyatakan bahwa rasio quick secara signifikan dapat digunakan

memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga penelitian menunjukkan

bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa rasio quick tidak dapat

digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Ini berarti kemampuan

perusahaan dalam membayar hutang lancar menggunakan aset lancar tanpa

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

23

persediaan tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Penelitian yang dilakukan

oleh Indarti (2002), Suwarno (2004), dan Warsidi dan Pramuka (2000) juga

menunjukkan hasil yang sama, dimana rasio lancar tidak dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba mendatang. Hal ini disebabkan karena fungsi rasio

quick adalah untuk mengukur kemampuan pembayaran hutang perusahaan.

2. Rasio Aktivitas

a. Hubungan rata-rata perputaran piutang dengan perubahan laba

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa rata-rata umur piutang secara signifikan dapat

digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari penelitian

pertama menerima hipotesis tersebut. Hal ini membuktikan bahwa kebijakan kredit

yang diberikan perusahaan kepada pelanggan dapat mempengaruhi penjualan dalam

menghasilkan laba, sehingga rata-rata umur piutang dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba 1 tahun kedepan. Sedangkan hasil dari penelitian

kedua dan ketiga menolak hipotesis. Hal ini disebabkan karena jarak waktu antara

rata-rata perputaran piutang dengan perubahan laba terlalu jauh (2 tahun).

b. Hubungan perputaran persediaan dengan perubahan laba

Hipotesis keempat menyatakan bahwa perputaran persediaan secara signifikan

dapat digunakan memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga

penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa

perputaran persediaan tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba

mendatang. Penelitian yang dilakukan oleh Suwarno (2004), dan Warsidi dan

Pramuka (2000) juga menunjukkan hasil yang sama, dimana perputaran persediaan

tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hal ini

mengindikasikan bahwa manajemen persediaan kurang efisien. Hasil uji deskriptif

menunjukkan bahwa rata-rata persediaan berputar 6 kali dalam setahun, artinya

tidak setiap bulan persediaan berputar, ini salah satu hal yang menunjukkan

manajemen persediaan kurang efisien.

c. Hubungan perputaran aktiva tetap dengan perubahan laba

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

24

Hipotesis kelima menyatakan bahwa perputaran aktiva tetap secara signifikan dapat

digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari penelitian

pertama menerima hipotesis tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan

aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan baik berupa bangunan maupun mesin-

mesin produksi dapat mempengaruhi proses produksi dan penjualan dalam

menghasilkan laba, sehingga perputaran aktiva tetap dapat digunakan untuk

memprediksi perubahan laba 1 tahun kedepan. Sedangkan hasil dari penelitian

kedua dan ketiga menolak hipotesis. Hal ini disebabkan karena jarak waktu antara

perputaran aktiva tetap dengan perubahan laba terlalu jauh (2 tahun).

d. Hubungan perputaran total aktiva dengan perubahan laba

Hipotesis keenam menyatakan bahwa perputaran total aktiva secara signifikan

dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari

penelitian pertama menerima hipotesis tersebut. Hal ini membuktikan bahwa

pemanfaatan keseluruhan aktiva yang digunakan oleh perusahaan baik berupa

aktiva lancar maupun aktiva tetap dapat mempengaruhi proses produksi dan

penjualan dalam menghasilkan laba, sehingga perputaran total aktiva dapat

digunakan untuk memprediksi perubahan laba 1 tahun kedepan. Sedangkan hasil

dari penelitian kedua dan ketiga menolak hipotesis. Hal ini disebabkan karena jarak

waktu antara perputaran total aktiva dengan perubahan laba terlalu jauh (2 tahun).

3. Rasio Solvabilitas

a. Hubungan rasio total hutang terhadap total aset dengan perubahan laba

Hipotesis ketujuh menyatakan bahwa rasio total hutang terhadap total aset secara

signifikan dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil

dari penelitian pertama menerima hipotesis tersebut. Hal ini membuktikan bahwa

pemanfaatan hutang oleh perusahaan dapat mempengaruhi proses produksi dan

penjualan dalam menghasilkan laba, sehingga rasio total hutang terhadap total aset

dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba 1 tahun kedepan. Sedangkan

hasil dari penelitian kedua dan ketiga menolak hipotesis. Hal ini disebabkan karena

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

25

jarak waktu antara rasio total hutang terhadap total aktiva dengan perubahan laba

terlalu jauh (2 tahun).

b. Hubungan times interest earned dengan perubahan laba

Hipotesis kedelapan menyatakan bahwa times interest earned secara signifikan

dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga

penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa times

interest earned tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba

mendatang. Ini berarti kemampuan laba sebelum bunga dan pajak dalam membayar

beban tetap perusahaan yaitu berupa beban bunga tidak berpengaruh terhadap

perubahan laba. Hal ini disebabkan karena tidak lengkapnya data mengenai

pembayaran beban bunga oleh perusahan pada perusahaan sampel.

c. Hubungan fixed charged coverage dengan perubahan laba

Hipotesis kesembilan menyatakan bahwa fixed charged coverage secara signifikan

dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga

penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa fixed

charged coverage tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba

mendatang. Ini berarti kemampuan laba sebelum bunga dan pajak dalam membayar

beban tetap perusahaan yaitu berupa beban bunga dan beban sewa tidak

berpengaruh terhadap perubahan laba. Hal ini disebabkan karena tidak lengkapnya

data mengenai pembayaran beban bunga dan beban sewa oleh perusahan pada

perusahaan sampel.

4. Rasio Profitabilitas

a. Hubungan profit margin dengan perubahan laba

Hipotesis kesepuluh menyatakan bahwa profit margin secara signifikan dapat

digunakan memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga penelitian

menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa profit margin

tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Ini berarti

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan penjualan tidak

berpengaruh terhadap perubahan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Warsidi dan

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

26

Pramuka (2000) juga menunjukkan hasil yang sama, dimana profit margin tidak

dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hal ini

mengindikasikan penjualan perusahaan kurang baik, hal ini sesuai dengan

perputaran persediaan yang juga tidak signifikan dalam memprediksi perubahan

laba mendatang.

b. Hubungan return on asset dengan perubahan laba

Hipotesis kesebelas menyatakan bahwa return on asset secara signifikan dapat

digunakan memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga penelitian

menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa return on asset

tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Ini berarti

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva

(dalam hal penjualan) tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Hal ini

mengindikasikan penjualan perusahaan kurang baik, hal ini sesuai dengan profit

margin dan perputaran persediaan yang juga tidak signifikan dalam memprediksi

perubahan laba mendatang sedangkan dalam sisi produksi, aktiva bermanfaat dalam

menghasilkan laba, terbukti dengan hasil penelitian yang menunukkan bahwa

perputaran total aktiva secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang.

c. Hubungan return on equity dengan perubahan laba

Hipotesis keduabelas menyatakan bahwa return on equity secara signifikan dapat

digunakan memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga penelitian

menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa return on

equity tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Ini

berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan

modal saham tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Penelitian yang

dilakukan oleh Indarti (2002) juga menunjukkan hasil yang sama, dimana return on

equity tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hal

ini mengindikasikan kurangnya pemanfaatan modal saham oleh perusahaan dalam

menghasilkan laba.

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

27

5. Rasio Pasar

a. Hubungan price earning ratio dengan perubahan laba

Hipotesis ketigabelas menyatakan bahwa price earning ratio secara signifikan

dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga

penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa price

earning ratio tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang.

Ini berarti earning disetiap harga per lembar saham tidak berpengaruh terhadap

perubahan laba, hal ini sesuai dengan return on equity yang juga tidak signifikan

dalam memprediksi perubahan laba mendatang. Hal ini disebabkan karena fungsi

price earning ratio adalah untuk mengukur sudut pandang investor terhadap

perusahaan dan karena kurangnya pemanfaatan modal saham dalam menghasilkan

laba.

b. Hubungan dividend yield dengan perubahan laba

Hipotesis keempatbelas menyatakan bahwa dividend yield secara signifikan dapat

digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil dari ketiga

penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan bahwa

dividend yield tidak dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba

mendatang. Hal ini disebabkan karena tidak lengkapnya data mengenai pembayaran

dividen oleh perusahan pada perusahaan sampel (perusahaan tidak rutin membayar

dividen antara tahun 2007 sampai 2009).

c. Hubungan rasio pembayaran dividen dengan perubahan laba

Hipotesis kelimabelas menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen secara

signifikan dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba mendatang. Hasil

dari ketiga penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini membuktikan

bahwa rasio pembayaran dividen tidak dapat digunakan untuk memprediksi

perubahan laba mendatang. Hal ini disebabkan karena tidak lengkapnya data

mengenai pembayaran dividen oleh perusahan pada perusahaan sampel (perusahaan

tidak rutin membayar dividen antara tahun 2007 sampai 2009).

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

28

V. SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rasio-

rasio keuangan paling baik digunakan untuk memprediksi perubahan 1 tahun

kedepan.

Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya adalah:

1. Periode penelitian hanya 2 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2009

sehingga mempengaruhi hasil yang diperoleh.

2. Pada periode tahun penelitian, beberapa perusahaan sampel tidak membagi

dividen, hal ini dapat mempengaruhi kevalidan rasio-rasio keuangan yang

menggunakan dividen sebagai komponen perhitungannya, seperti dividend

yield dan pembayaran dividen.

Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan rentang waktu

penelitian yang lebih panjang agar memperoleh hasil yang lebih relevan.

2. Ketertiban perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangannya

sebaiknya ditingkatkan demi mempermudah para pengguna laporan.

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

29

Daftar Pustaka

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS :

Cetakan IV, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMPYKPN.

Indarti, Iin. 2002. Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba

Emiten di BEJ Tahun 1997-1999. ASSETS. Vol. 4, no. 2, Juni 2002.

Marpaung, Elyzabet Indrawati, 2001. Kemampuan Laba, Piutang, Persediaan,

Biaya Administrasi dan Penjualan, dan Rasio Laba Kotor terhadap

Penjualan dalam Memprediksi Laba Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi,

Vol. 5, no. 2, November 2006.

Riahi, Ahmed dan Belkaoui. 2001. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Santosa, Purbayu Budi dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel

dan SPSS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sari, Ratna Candra dan Zuhrohtun. 2006. Keinformatifan Laba di Pasar Obligasi

dan Saham : Uji Liquidation Option Hypothesis. Simposium Nasional

Akuntansi 9 Padang.

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/.../JURNAL_-_METTA_SIDDHAYATRI_WIDHI.pdf1 ANALISIS KEMAMPUAN RASIO-RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA Metta

30

Singgih, Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Suwarno, Agus Endro. 2004. Manfaat Informasi Rasio Keuangan dalam

Memprediksi Perubahan Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 3, no. 2,

September 2004.

Syafriadi, Hepi. 2000. Kemampuan Eranings dan Arus Kas dalam Memprediksi

Earnings dan Arus Kas Masa Depan: Studi di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi. Vol. 2, no. 1, April 2000.

Warsidi dan Bambang Agus Pramuka. 2000. Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan

dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang. Jurnal

Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Vol. 2, no. 1, 2000.

www.idx.co.id