Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
PENGURUSAN E-KTP MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE
di KANTOR CAMAT MEDAN SELAYANG
SKRIPSI
YENI KHOIRIAH SIREGAR
160823018
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
PENGURUSAN E-KTP MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE
di KANTOR CAMAT MEDAN SELAYANG
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Sarjana Sains
YENI KHOIRIAH SIREGAR
160823018
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
PERNYATAAN
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
PENGURUSAN E-KTP MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE
di KANTOR CAMAT MEDAN SELAYANG
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2018
Yeni Khoiriah Siregar
160823018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
PENGHARGAAN
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT karema berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun judul
skripsi “Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pengurusan E-KTP
menggunakan metode Chi-Square di Kantor Camat Medan Selayang”. Sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana sains.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda H.
Partaonan Siregar dan ibunda Alm. Hj. Siti Aisyah serta abang dan adik-adik tercinta
dan sahabat-sahabat (Andrean, Desi, Yuni, Rizky, Herpitak, Stephani, Masyita, dan
Laila) yang selalu memberikan dukungan baik moril dan materil, do’a yang tiada henti
serta limpahan kasih sayang yang tiada terhingga sampai detik ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku ketua
dan sekretariat Departemen Matematika FMIPA USU.
2. Bapak Drs. Gim Tarigan M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
menyediakan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si dan Bapak Dr. Pasukat Sembiring, M.Si
selaku dosen pembanding skripsi.
4. Para responden atas bantuannya dalam mengizinkan penulis untuk mengambil
data dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Matematika
Ekstensi Stambuk 2016 yang telah banyak membantu dengan kebaikan yang
berlipat ganda.
Medan, Mei 2018
Yeni Khoiriah Siregar
160823018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
ABSTRAK
Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang terhadap suatu
pelayanan, Pelayanan publik sangat erat kaitannya dengan pemerintahan. Salah
satu tanggung jawab pemerintah ialah memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Kualitas pelayanan publik yang diterima masyarakat secara
langsung dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai kualitas pemerintah. kualitas
pelayanan publik sangat berpengaruh pada masyarakat di karena pelayanan yang
baik merupakan suatu kehargaan pada masyarakat baik kalangan bawah ataupun
kalangan atas, tidak membedakan seseorang dari setiap profilnya dan masyarakat
merasa adil dalam mendapatkan pelayanan pada setiap urusan yang dilakukan
pada kantor camat medan selayang. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut
penulis tertarik untuk menganalisis kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
pengurusan e-KTP menggunakan metode chi-square di kantor camat medan
selayang. Metode yang digunakan uji chi square dimana penulis memberikan
kuisioner yang isinya berupa pertanyaan yang harus di jawab oleh responden.
Dari hasil penelitian ini 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 > 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 maka 𝐻𝑜 ditolak dan Ha diterima atau
nilai 𝜒2 tabel 0,05 ; 16 =26,296 lebih kecil dari nilai 𝜒2 hitung = 32,68517, dapat
disimpulkan bahwa masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh kantor camat medan selayang.
Kata kunci: Kepuasan, Pelayanan, Kantor Camat Medan Selayang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
ABSTRACT
Satisfaction is a feeling of pleasure or disappointment of a person to a service,
Public service is closely related to government. One of the responsibilities of
the government is to provide services to the community. The quality of public
services received by the community directly can be used as a benchmark in
assessing the quality of government. the quality of public services is very
influential on the community because good service is an appreciation on the
community either lower or upper class, does not distinguish a person from each
profile and the community feel fair in getting service on every affair that is
done at the office of district head field. Therefore, based on this the authors are
interested to analyze the satisfaction of the community towards the service of e-
ID card using chi-square method in the district head office. The method used
chi square test where the authors provide a questionnaire whose contents in the
form of questions that must be answered by the respondent. From the results of
this study 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 > 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 then 𝐻𝑜 rejected and 𝐻𝑎 accepted or value 𝜒2 table
0,05;16 = 26,296 value smaller than the value of 𝜒2 count = 32,68517, it can
be concluded that the community is satisfied with the services provided by the
office sub-district office medan selayang.
Keywords: Satisfaction, Service, Medan Sub-district Office
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Tinjauan Pustaka 4
1.6.1 Pengambilan Sampel 4
1.6.2 Uji Validitas 4
1.6.3 Uji Reliabilitas 4
1.6.4 Uji Chi-Square 5
1.6.5 Uji Skala Likert 6
1.7 Metodologi Penelitian 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pelayanan Publik 8
2.2 Unsur indeks Kepuasan Masyarakat 9
2.3 Proses Pelayanan e-KTP 10
2.4 Pengambilan Sampel 11
2.5 Uji Validitas 12
2.6 Uji Reliabilitas 13
2.7 Uji Chi-Square 14
2.8 Uji Chi Square mengenai perbedaan
frekuensi yang diobservasi dengan
frekuensi yang diharapkan
15
2.9 Perhitungan Chi-Square 17
2.9.1 Chi-Square untuk variabel tunggal 17
2.9.2 Chi Square untuk tabel 2x2 17
2.9.3 Chi Square untuk tabel yang baris
dan kolomnya lebih dari Dua
Kategori
18
2.10 Uji Skala Likert 18
BAB III Pembahasan dan Hasil
3.1 Karakteristik Responden 22
3.1.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
22
3.1.2 Karakteristik Responden
Berdasakan Usia
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
3.1.3 Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
23
3.1.4 Karakteristik Responden
Berdasarkan Pekerjaan
24
3.2 Uji Validitas dan Reliabitas Data 24
3.2.1 Uji Validitas Data 24
3.2.2 Uji Reliabilitas Data 28
3.3 Uji Chi-Square 30
BAB IV Kesimpulan Saran
4.1 Kesimpulan 35
4.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Judul Halaman
2.1 Tabel 2.1 15
2.2 Tabel 2.2 18
3.1 Jenis Kelamin Responden 22
3.2 Umur Responden 23
3.3 Pendidikan Terakhir 23
3.4 Pekerjaan 24
3.5 Butir Pertanyaan 1 (X1) 25
3.6 Hasil Uji Validitas 28
3.7 Hasil Uji Reliabilitas 30
3.8 Tingkat Kepuasan Masyarakat 31
3.9 Chi square Hitung 33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem
keamanan atau pengendalian baik dari administrasi ataupun teknologi informasi
dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya
diperbolehkan memiliki satu KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan
(NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur
hidup. Nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam
penerbitan paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen
identitas lainnya.
Pembuatan e-KTP tidak dipungut biaya dan terbuka lebar bagi penduduk.
Namun pada kenyataannya penyelenggaraan pelayanan e-KTP di beberapa daerah
di Indonesia masih mengalami kendala. Kendala tersebut antara lain masih ada
masyarakat yang belum mendapatkan e-KTP karena prosesnya lama,
berbelit/susah, adanya struktur birokrasi pada prosedur dalam penerbitan e-KTP,
sistem server yang bermasalah, sarana dan prasarana yang kurang memadai,
kurangnya perhatian dan tanggapan yang baik bagi pegawai, dan lain – lain.
Pelayanan Publik adalah mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang
baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintahan itu sendiri. kepuasan
masyarakat merupakan faktor utama harus di perhatikan oleh penyedia pelayanan
publik, karena kepuasan masyarakat akan menetukan keberhasilan pemerintah
dalam menyelenggarakan pelayanan publik.
Berdasarkan Prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan
Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, mengenai Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan sebagai tolok ukur kepuasan masyarakat pada suatu unit pemerintahan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
meliputi; (1) Kedisiplinan Petugas Pelayanan; (2) Tanggungjawab Petugas
Pelayanan; (3) Kecepatan Pelayanan; (4) Keadilan Mendapatkan Pelayanan; (5)
Kesopanan dan Keramahan Petugas.
Dalam mengkaji pelayanan e-KTP ini dapat dilihat dari banyaknya permintaan
pengurusan e-KTP dari masyarakat. Karena pembuatan e-KTP mudah, cepat,
tanpa dipungut biaya dan seumur hidup. Dalam pengurusan e-KTP atau KTP
elektronik tinggi permintaan masyarakat mengurusnya, hal ini menjadi faktor
untuk permintaan dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam
pengurusan e-KTP.
Pengurusan pengurusan e-KTP di Kantor Camat Medan Selayang masih
mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan dalam hal pelayanannya. Hal ini
dibuktikan dari hasil survey yang dirasakan kurang puasnya masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan, diantaranya yaitu kecepatan pelayanan yang sangat
lambat sehingga masyarakat menunggu terlalu lama, persyaratan yang tidak sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan, prosedur pelayanan yang kurang mudah. Selain
itu juga banyaknya masyarakat yang mengeluhkan tentang keadilan mendapatkan
pelayanan di Kantor Camat Medan Selayang ini menunjukkan adanya
ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-KTP.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “ Anlisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pengurusan E-
KTP Selayang Menggunakan Metode Chi-Square di kantor camat medan
selayang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
kurangnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-KTP di
Kantor Camat Medan Selayang. Untuk itu ingin dikaji apa saja yang dirasa kurang
puas dari 5 variabel yang tercantum dalam keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai
berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Medan Selayang
2. Data yang digunakan adalah data primer dengan memberikan kuisioner
kepada responden.
3. Yang menjadi responden adalah orang yang mengurus e-KTP tanpa
menggunakan jasa orang lain di Kantor Camat Medan Selayang.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pengurusan e-KTP di
Kantor Camat Medan Selayang
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pelayanan berdasarkan
profil masyarakat terhadap pengurusan e-KTP.
3. Mendapatkan informasi faktor-faktor yang perlu diperbiki dari
kekurangpuasan masyarakat terhadap pelayanan pengurusan e-KTP di
Kantor Camat Medan Selayang.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menjadi tolok ukur bagi Kantor Camat Medan Selayang terhadap tingkat
kepuasan pelayanan pengurusan e-KTP
2. Memberikan saran pemikiran bagi Kantor Camat Medan Selayang sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
pelayanan pengurusan e-KTP
3. Bahan informasi mengenai kualitas pelayanan yang ada di Kantor Camat
Medan Selayang, serta dapat dijadikan bahan perbandingan dengan
kualitas pelayanan Kantor Camat lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
1.6 Tinjauan Pustaka
1.6.1 Pengambilan Sampel
Pada penelitian menggunakan nonprobability sampling atau pengambilan sampel
secara tak acak, yang digunakan yaitu quota sampling. Teknik sampling ini
digunakan pada data dari populasi yang berkaitan dengan kependudukan seperti
usia, jenis kelamin, pendidikan dan lain sebagainya. Quota sampling adanya
batasan pada sampel yang akan diambil. Sampelnya adalah masyarakat yang
secara kebetulan sedang mengurus e-KTP di Kantor Camat Medan Selayang.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 50 responden.
1.6.2 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Saifuddin
Azwar,1997:5). Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus
korelasi Product MomentPearson, yaitu:
𝑟𝑋𝑌 =𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌
𝑛 𝑋2 − 𝑋 2 𝑛 𝑌2 − 𝑌 2
dimana:
𝑟𝑋𝑌 : Koefisien Korelasi antar variabel X dan variabel Y
n : Jumlah Responden
𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌 : Skor masing-masing Variabel
1.6.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata rely dan ability. Ide pokok yang
terkandung dalam reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat di
percaya diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝛼 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
dimana:
𝛼 : Nilai koefisien Cronbach Alpha
𝑘 : Banyaknya variabel penelitian
𝑠𝑖2 : Jumlah varians masing-masing penelitian
𝑠𝑡2 : varians total
1.6.4 Uji Chi-Square
Behavioral sciences (1988) Chi-square adalah Uji non-parametrik yaitu uji dengan
jumlah populasi yang tidak diketahui. Uji ini umumnya dilakukan dengan
menggunakan dua variabel dengan tujuan untuk melihat adakah perbedaan yang
nyata antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan.
Frekuensi observasi adalah nilai-niai yang didapat dari hasil observasi atau
penelitian, sedangkan frekuensi harapan adalah frekuensi yang diharapkan muncul
bila dua variabel yang telah saling bebas. Bila frekuensi observasi sama dengan
frekuensi harapan, berarti kedua variabe saling bebas. Sebaliknya bila frekuensi
observasi berbeda jauh dari frekuensi harapan, maka kedua variabel tidak saling
bebas. Kesamaan kedua frekuensi inilah yang akan diuji.
a. Untuk pengujian kebebasan dua variabel, ditentukan nilai hipotesis yaitu:
𝐻𝑜 = Masyarakat merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh
Kantor Camat medan selayang
𝐻1 ≠ Masyarakat merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh kantor
camat medan selayang
b. Kriteria untuk uji chi square yaitu:
𝜒𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 =
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘
𝑖=1
𝜒2 = nilai chi-kuadrat
𝑓𝑜= frekuensi observasi
𝑓𝑒 = frekuensi harapan dihitung dengan rumus:
𝑓𝑒 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
c. Nilai kritis 𝜒2
α = 5%
menentukan db = (baris – 1) ( kolom-1)
d. Jika 𝜒𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 > 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 maka 𝐻𝑜 ditolak
Jika 𝜒𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 maka 𝐻𝑜 diterima
e. Kesimpulan
1.6.5 Uji Skala Likert
Pengujian yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam
berbagai tingkatan pada setiap butir pertanyaan, yang berisi uraian jasa/produk
untuk dapat menguji tiap pertanyaan tersebut digunakan tingkat rumus kesesuaian.
Untuk memudahkan dalam melakukan penilaian.
Bobot yang diberikan adalah:
Bobot 5 = sangat puas
Bobot 4 = puas
Bobot 3 = cukup puas
Bobot 2 = kurang puas
Bobot 1 = sangat tidak puas
1.7 Metodologi Penelitian
Adapun metodologi penelitian dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan bahan
Mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan tingkat kepuasan dan chi-
square. Bahan yang digunakan yaitu bersumber dari penelitian terdahulu
seperti jurnal, buku dan artikel.
2. Menentukan variabel penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Kedisiplinan Petugas Pelayanan
2. Tanggung jawab petugas pelayanan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
3. Kecepatan pelayanan
4. Keadilan Mendapatkan Pelayanan
5. Kesopanan dan Keramahan Pelayanan
3. Mengumpulkan data
Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari hasil
kuesioner dan siapa saja yang secara kebetulan bertemu sedang mengurus
e-KTP sendiri, maka bisa dijadikan sampel.
4. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan
metode Chi-Square.
5. Membuat kesimpulan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1 Pengertian Pelayanan Publik
Penggunaan istilah pelayanan publik (public service) di Indonesia dianggap
memiliki kesamaan arti dengan istilah pelayanan umum atau pelayanan
masyarakat. Pelayanan berfungsi sebagai sebuah sistem yang menyediakan apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Berdasarkan definisi pelayanan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang ditujukan untuk
kepentingan masyarakat yang dapat berbentuk uang, barang, ide, atau gagasan
ataupun surat-surat atas dasar keikhlasan, rasa senang, jujur, mengutamakan rasa
puas bagi yang menerima layananan.
Pelayanan publik sangat erat kaitannya dengan pemerintahan, karena salah
satu tanggung jawab pemerintah ialah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kualitas pelayanan publik yang diterima masyarakat secara langsung dapat
dijadikan tolak ukur dalam menilai kualitas pemerintah. Pelayanan publik dalam
perkembangannya timbul dari adanya kewajiban sebagai suatu proses
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan baik yang bersifat individual maupun
kelompok.
Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi
itu sesuai dengan aturan pokok dan tatacara yang telah ditetapkan. Sedangkan di
dalam Undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik,
mendefinisakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah ini masih banyak dijumpai
kelemahan sehingga belum dapat memenbuhi kualitas yang diharapkan
masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat
yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang
kurang baik terhadapt aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah
adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan.
2. 2 Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan
Men.PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7?2003, yang kemudian dikembangkan
menjadi 5 unsur yang “relevan, valid” dan “reliabel”, sebagai unsur minimal yang
harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai
berikut:
1. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap kosistensi waktu kerja sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian
pelayanan
3. Kecepatan Pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.
4. Keadilan Mendapatkan Pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan
tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani
5. Kesopanan dan Keramahan Petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah
serta saling menghargai dan menghormati
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
2. 3 Proses Pelayanan e-KTP
E-KTP berasaldari kata electronic-KTP, atau KartuTandaPenduduk Elektronik
atau sering disingkat e-KTP. Lebih rincinya, menurut situs resmi e-KTP, KTP
elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem
keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi
dengan berbasis pada basis data kependudukan nasional.
Penulis menyimpulkan bahwa Kartu Tanda Penduduk elektronik atau
electronic–KTP (e-KTP) adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem
keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi
dengan berbasis pada database kependudukan nasional, e-KTP dilengkapi dengan
rekaman elektronik yang dilengkapi data, pas photo, sidik jari, iris mata, dan tanda
tangan rekaman elektronik tersebut. Program e-KTP diluncurkan oleh
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada bulan Februari 2011.
Pelayanan e-KTP mempunyai syarat dan proses pembuatan yaitu
1. Syarat pengurusan :
a. Berusia 17 tahun atau lebih atau telah kawin.
b. Menunjukan surat pengantar dari Kepala Desa.
c. Mengisi formulir F.1
d. Fotokopi KK.
e. Asli KTP lama
2. Proses Pembuatan e-KTP:
a. Penduduk datang ke tempat pelayanan dengan membawa surat panggilan
dan persyaratan di atas.
b. Pemohon mengambil nomor antrian.
c. Pemohon menunggu pemanggilan nomor antrian.
d. Pemohon menuju ke loket yang telah ditentukan.
e. Petugas melakukan verifikasi data penduduk dan database.
f. Petugas mengambil foto pemohon secara langsung.
g. Pemohon membubuhkan tandatangan pada alat perekam tandatangan.
h. Petugas merekam sidik jari dan scan retina mata.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
i. Petugas membubuhkan tandatangan dan stempel pada surat panggilan
yang sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telah melakukan perekaman
foto, tanda tangan dan sidik jari.
j. Pemohon dipersilahkan pulang untuk menunggu hasil
2. 4 Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan bagian populasi penelitian yang
digunakan untuk memperkirakan hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik
sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara
pengambilan smpel. Pengertian sampling atau metode pengambilan sampel
menurut penafsiran beberapa ahli. Beberapa diantaranya adalah sebagai beikut.
(Sugiyono, 2001) Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Tujuan pengambilan sampel:
Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak
memungkinkan dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili
oleh sampel.
Tahapan pengambilan sampel:
Mendefinisikan populasi yang akan diamati.
Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang
mungkin.
Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat.
Melakukan pengambilan smpel (pengumpulan data)
Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling.
Cara pengambilan sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian yang
akan dilakukan. Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari 2
kelas besar yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
Probability sampling ( Random Sample )
Non-probability Sampling ( Non-random Sample )
Pada penelitian menggunakan Non-probability sampling yaitu jenis
pengambilan sampel secara tak acak. Nonprobability sampling yang dipakai
adalah Quota Sampling yaitu digunakan data dari populasi yang berkaitan dengan
demografi (kependudukan) seperti: usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan,
lokasi geografis. Pada quota sampling ini terletak pada adanya suatu batasan
bahwa sampel yangh diambil harus sejumlah tertentu yang dijatah.
2. 5 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar
1986). Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel
yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti
(Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006).
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan
apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau
tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi
koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid
jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Rumus statistik tersebut sebagai berikut:
𝑟𝑋𝑌 =𝑛 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌
𝑛 𝑋2− 𝑋 2 𝑛 𝑌2− 𝑌 2 2.1
dimana:
𝑟𝑋𝑌 : Koefisien Korelasi antar variabel X dan variabel Y
n : Jumlah Responden
𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌 : Skor masing-masing Variabel
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan
menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana diketahui hipotesis penelitian
sebagai berikut:
𝐻𝑜= Variabel valid
𝐻1= Variabel tidak valid
Validitas dapat diukur dengan membandingkan 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Kriteria
penilaian uji validitas adalah:
a. 𝐻𝑜 diterima apabila 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (pada taraf signifikan 5% atau 1%)
artinya butir pertanyaan tersebut valid
b. 𝐻1 diterima apabila 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (pada taraf signifikan 5% atau 1%)
artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid
2. 6 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability (rliabilitas)
adalah keajegan pengukuran (Walizer, 1987). Ghozali (2009) menyatakan bahwa
reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.
Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya
prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah
pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Pengujian reliabilitas
instrumen dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha karena instrumen
penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat.
Sebelum memasuki rumus Cronbach Alpha, dihitung nilai Varians dengan rumus:
𝑆𝑡2 =
𝑋𝑡2−
( 𝑋𝑡 )2
𝑁
𝑁 2.2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
Keterangan:
𝑆𝑡2 : Varians skor tiap-tiap item
𝑋𝑡2 : Jumlah kuadrat item 𝑋𝑡
( 𝑋𝑡)2 : Jumlah item 𝑋𝑡 dikuadratkan
N : Jumlah responden
Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
𝑆𝑡2 = 𝑆1
2 + 𝑆22 + 𝑆3
2 + ... + 𝑆𝑛2 2.3
Rumus Cronbach Alpha sebagai berikut :
𝛼 = 𝑘
𝑘−1 1 −
𝑠𝑖2
𝑠𝑡2 2.4
Keterangan :
𝛼 : Nilai koefisien Cronbach Alpha
𝑘 : Banyaknya variabel penelitian
𝑠𝑖2 : Jumlah varians masing-masing penelitian
𝑠𝑡2 : varians total
Nilai koefisien Cronbach Alpha (α) mempunyai range nilai 0 hingga 1,
nilai α sebesar 0,60 Suatu variabel dikatakan reliabel apabila setelah dilakukan uji
reliabel diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,60.
2.7 Uji chi-square
Uji Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat dengan simbol χ². Chi-square
adalah Uji non-parametrik yaitu uji dengan jumlah populasi yang tidak diketahui.
Uji ini umumnya dilakukan dengan menggunakan dua variabel dengan tujuan
untuk melihat adakah perbedaan yang nyata antara frekuensi observasi dengan
frekuensi yang diharapkan. Frekuensi observasi adalah nilai-niai yang didapat dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
hasil observasi atau penelitian, sedangkan frekuensi harapan adalah frekuensi
yang diharapkan muncul bila dua variabel yang telah saling bebas.
Bila frekuensi observasi sama dengan frekuensi harapan, berarti kedua
variabe saling bebas. Sebaliknya bila frekuensi observasi berbeda jauh dari
frekuensi harapan, maka kedua variabel tidak saling bebas. Kesamaan kedua
frekuensi inilah yang akan diuji. Chi-square atau Chi-kuadrat (χ²) hanya
digunakan untuk data diskrit, di mana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak
ada hubungan dengan variabel lain.
Chi square bukan merupakan ukuran derajat hubungan. Uji ini hanya
digunakan untuk menduga barangkali bahwa beberapa faktor, disamping faktor
chance (sampling error), dipandang mempengaruhi adanya hubungan. Selama
hipotesis nihil menyatakan bahwa tidak ada hubungan (variabel-variabelnya
independen), uji hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa hubungan dari nilai
pengamatan disebabkan oleh faktor chance (sampling error). Behavioral sciences
(1988).
Nilai ² adalah nilai kuadrat karena itu nilai ² selalu positif.
Bentuk ² tergantung dari derajat bebas (db)/degree of freedom.
Contoh : Berapa nilai ² untuk db = 5 dengan = 0.010? (15.0863)
Berapa nilai ² untuk db = 17 dengan = 0.005? (35.7185)
Pengertian pada Uji ² sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas
daerah penolakan H0 atau taraf nyata pengujian
2.8 Uji Chi Square mengenai perbedaan frekuensi yang diobservasi dengan
frekuensi yang diharapkan.
Pada sampel tertentu dinyatakan sebagai suatu peristiwa 𝐴1, 𝐴2, 𝐴3, ... 𝐴𝑘 ,
sedangkan hasil dari pengamatan (observasi) dinyatakan yang dengan frekuensi
𝑜1, 𝑜2, 𝑜3, ... 𝑜𝑘 , dan berdasarkan kejadian-kejadian yang diharapkan adalah
dengan frekuensi 𝑒1, 𝑒2, 𝑒3,… 𝑒𝑘 , disebut frekuensi yang diharapkan dinyatakan
pada tabel 2.1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
Tabel 2.1
Peristiwa 𝐴1 𝐴2 𝐴3 ... 𝐴𝑘
Frekuensi yang diamati 𝑜1 𝑜2 𝑜3 ... 𝑜𝑘
Frekuensi yang diharapkan 𝑒1 𝑒2 𝑒3 ... 𝑒𝑘
Pada suatu besaran atau ukuran mengenai perbedaan antara frekuensi yang
diobservasi dengan frekuensi yang diharapkan yang ditentukan oleh statistik:
𝜒2 = (𝑓𝑜1−𝑓𝑒1)²
𝑓𝑒1+
(𝑓𝑜2−𝑓𝑒2)²
𝑓𝑒2+
(𝑓𝑜3−𝑓𝑒3)²
𝑓𝑒3+ ⋯+
(𝑓𝑜𝑘−𝑓𝑒𝑘)²
𝑓𝑒𝑘 2.5
χ² = (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖)
2
𝑓𝑒𝑖 2.6
𝑘
𝑖=1
Langkah- langkah yang diperlukan untuk uji chi square sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis yang akan diuji, meliputi hipotesis nol ( 𝐻0 ) dan
hipotesis alternatif ( 𝐻1 )
2. Menentukan taraf siginifikan ( α ) dan derajat kebebasan untuk
memperoleh nilai kritis 𝜒𝛼2, di mana:
(1) db = k-1, jika frekuensi yang diharapkan dapat dihitung tanpa
harus menduga parameter populasi dengan statistika sampel
(2) db = k-1-m, jika frekuensi yang diharapkan dapat dihitung hanya
dengan menduga (menaksir) parameter populasi sebanyak m
dengan (taksiran) statistik sampel.
3. Menentukan statistika uji (statistika hitung):
𝜒2 = (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖)
2
𝑓𝑒𝑖
𝑘
𝑖=1
di mana: 𝑓𝑜 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑒 = frekuensi yang diharapkan
Dan frekuensi yang diharapkan di cari dengan rumus:
𝑓𝑒𝑖 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 2.7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
4. Penarikan kesimpulkan untuk menyatakan ada beda atau tidak dinyatakan
sebagai berikut: jika nilai 𝜒𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 > 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 , maka dapat diartikan ada
perbedaan yang nyata dan jika nilai 𝜒𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 , maka dapat diartikan
tidak ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dan yang diharapkan.
perhatikan daerah penolakan dan penerimaan 𝐻0 berikut:
: luas daerah penolakan H0 = taraf nyata pengujian
0 +
Berdasarkan nilai kritis yang menunjukkan luas kurva berdasarkan tingkat
kepercayaan dan derajat kebebasannya, nilai kritis tersebut ditetapkan dari tabel
chi-square.
2.9 Perhitungan Chi-Square
2.9.1 Chi-Square untuk variabel tunggal
tes chi-square atau chi kuadrat untuk variabel tunggal adalah variabel yang akan
di teliti dengan tes chi square yang sampelnya hanya terdiri dari satu kategori saja.
Menghitung harga chi square dengan cara menyiapkan tabel perhitungan chi
square tersebut. Selanjutnya subsitusikan ke dalam rumus yaitu:
𝜒2 = (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖)
2
𝑓𝑒𝑖
𝑘
𝑖=1
2.9.2 Chi Square untuk tabel 2x2
tes chi square untuk tabel 2x2 adalah variabel yang akan di teliti dengan tes chi
square sampelnya terdiri dari dua kategori dan frekuensi observasinya terdiri dari
dua kategori juga.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
Rumus yang mudah digunakan untuk menghitung chi square pada tabel
2x2 adalah
Tabel 2.2
Frekuensi yang
diamati
Frekuensi yang
diharapkan Total
I A B A+B
II C D C+D
Total A+C B+D N
𝜒2 = N(AD−BC )²
A+B + C+D + A+C +(B+D) 2.8
Koefisien 𝜒2 dihitung dengan tidak menggunakan frekuensi harapan (𝑓𝑒),
tapi dihitung dengan nilai aslinya. Namun koefisien 𝜒2 di atas dapat juga dihitung
dengan menggunakan frekuensi harapan (𝑓𝑒).
2.9.3 Chi Square untuk tabel yang baris dan kolomnya lebih dari Dua
Kategori
Chi square untuk tabel yang baris dan kolomnya lebih dua kategori pada
prinsipnya sama dengan chi kuadrat untuk tabel 2x2 dan variabel tunggal. Tabel
yang baris dan kolomnya lebih dari dua kategori misalnya 2x3, tabel 3x3, tabel
3x4, tabel 4x4 dan lainnya.
𝜒2 = (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖)
2
𝑓𝑒𝑖
𝑘
𝑖=1
2.10 Uji Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P),
Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting
Prosedur dalam membuat skala Likert adalah sebagai berikut:
1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevant dengan
masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai
dan tidak disukai.
2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup
representatif dari populasi yang ingin diteliti.
3. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia
menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut
dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi
skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang
tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting
adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga
apakah jawaban “setuju” atau “tidak setuju” disebut yang disenangi,
tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.
4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor
masing-masing item dari individu tersebut.
5. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata
batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya,
responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai
berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak
menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau
rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari
pertanyaan.
Skala Likert dianggap lebih baik dari skala Thurstone, karena:
1. Dalam menyusun skala, item-item yang tidak jelas menunjukkan
hubungan dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan ke
dalam skala. Dalam menyusun skala Thurstone, yang dimasukkan hanya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
item-item yang telah disetujui bersama dan jelas berhubungan dengan
sikap yang ingin diteliti saja yang dapat dimasukkan.
2. Skala Likert lebih mudah membuatnya dibanding skala Thurstone.
3. Skala Likert mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi dibandingkan
dengan skala Thurstone untuk jumlah item yang sama. Makin banyak
jumlah item, maka makin kurang reliabilitasnya. Skala Likert dapat
memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respons alternatif
(SS=sangat setuju, S=setuju,R=ragu-ragu, TS=tidak setuju, STS=sangat
tidak setuju). Sedangkan skala Thurstone hanya membuka dua alternatif
saja.
4. Karena jangka responsi yang lebih besar membuat skala Likert dapat
memberikan keterangan yang lebih jelas dan nyata tentang pendapatan
atau sikap responden tentang isu yang dipertanyakan.
Kelemahan skala Likert
1. Karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal, skala Likert hanya
dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat
membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang
lain.
2. Kadangkala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas,
karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor
yang sama. Adanya kelemahan di atas sebenarnya dapat dipikirkan sebagai
error dari respons yang terjadi.
Pengujian yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam
berbagai tingkatan pada setiap butir pertanyaan, yang berisi uraian jasa/produk
untuk dapat menguji tiap pertanyaan tersebut digunakan tingkat rumus kesesuaian.
Untuk memudahkan dalam melakukan penilaian.
Bobot yang diberikan adalah:
Bobot 5 = sangat puas
Bobot 4 = puas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
Bobot 3 = cukup puas
Bobot 2 = kurang puas
Bobot 1 = sangat tidak puas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL
3.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini penulis mengambil 50 responden yang digunakan sebagai
sampel untuk menganalisis kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
pengurusan e-ktp di kantor camat medan selayang.
3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 3.1 jenis kelamin
Kategori Jumlah Persentase(%)
Pria 23 46%
Wanita 27 54%
Total 50 100%
Dari table diatas terlihat bahwa responden pria adalah 23 orang atau
sebesar 46% dan responden wanita sebesar 27 orang atau sebesar 54%. Setelah
mendapat data tersebut maka dapat dilihat pengurusan pada e-ktp lebih banyak
wanita dibandingkan pria.
3.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Hasil karakteristik berdasarkan umur sebagai berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
Tabel 3.2 berdasarkan Usia
Kategori Jumlah Persentase(%)
17 – 21 tahun 19 38%
21 – 26 tahun 10 26%
27 – 31 tahun 13 20%
≥ 32 tahun 8 16%
Total 50 100%
Dari table diatas dapat dilihat bahwa responden yang berusia 17-21 tahun
sebanyak 19 orang atau 38%, 21-26 tahun sebanyak 13 orang atau 26%, 27-31
tahun sebanyak 10 orang atau 20%, dan ≥31 sebanyak 8 orang atau 16%.
3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penddikan Terakhir
Hasil karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase(%)
SD- kebawah 1 2%
SLTP 3 6%
SLTA 26 52%
D1-D2-D3 8 16%
S1 10 20%
S2-keatas 2 4%
Total 50 100%
Dari tabel berdasarkan pendidikan terakhir dari 50 orang responden
terdapat 1 orang responden berpendidikan SD kebawah, sebanyak 3 orang
responden berpendidikan SLTP, sebanyak 26 orang berpendidikan SLTA,
sebanyak 8 orang berpendidikan D1-D2-D3, sebanyak 10 orang responden
berpendidikan S1,dan 2 orang berpendidikan S2 keatas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
3.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Hasil karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pekerjaan
Pekerjaan Utama Jumlah Persentase(%)
PNS/TNI/Polri 5 10%
Pegawai swasta 8 16%
Wiraswasta/wirausahawan 11 22%
Pelajar/mahasiswa 19 38%
Lainnya 7 14%
Total 50 100%
Dari tabel berdasarkan pekerjaannya dari 50 orang responden terdapat 5
orang responden bekerja sebagai PNS/TNI/Polri, 8 orang responden bekerja
sebagai pegawai swasta, sebanyak 11 orang responden bekerja sebagai
wiraswasta/wirausahawan, sebanyak 19 orang responden berstatus
pelajar/mahasiswa dan sebanyak 7 orang responden bekerja diluar profesi yang
telah disebutkan.
3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
3.2.1 Uji Validitas Data
Uji validitas data dilakukan pada setiap atribut kuesioner dengan menggunakan
program SPSS 22. Kriteria pengujiannya adalah:
a. 𝐻𝑜 diterima apabila 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (pada taraf signifikan 5% atau
1%) artinya butir pertanyaan tersebut valid
b. 𝐻1 diterima apabila 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (pada taraf signifikan 5% atau
1%) artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid
Dengan df (degree of freedom) = n-k= n-2, taraf signifikansi 5% dan n = 50.
Maka diperoleh nilai 𝑟(0,05 ,50−2) pada tabel product moment = 0,284.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
Perhitungan Validitas Butir Pertanyaan 1 (X1)
Tabel 3.5 Butir Pertanyaan 1 (X1)
Responden
(n)
Skor Butir
(X)
Skor Total
(Y)
XY
X2
Y2
1 5 24 120 25 576
2 4 20 80 16 400
3 4 20 80 16 400
4 5 23 115 25 529
5 4 20 80 16 400
6 3 20 60 9 400
7 5 23 115 25 529
8 3 19 57 9 361
9 4 19 76 16 361
10 3 22 66 9 484
11 5 24 120 25 576
12 3 16 48 9 256
13 4 20 80 16 400
14 3 19 57 9 361
15 4 19 76 16 361
16 3 18 54 9 324
17 4 18 72 16 324
18 3 20 60 9 400
19 4 16 64 16 256
20 3 17 51 9 289
21 5 22 110 25 484
22 5 20 100 25 400
23 2 20 40 4 400
24 4 19 76 16 361
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
25 5 21 105 25 441
26 2 18 36 4 324
27 4 20 80 16 400
28 5 21 105 25 441
29 3 20 60 9 400
30 4 20 80 16 400
31 5 22 110 25 484
32 4 21 84 16 441
33 4 20 80 16 400
34 5 23 115 25 529
35 4 18 72 16 324
36 4 21 84 16 441
37 5 22 110 25 484
38 4 19 76 16 361
39 4 21 84 16 441
40 4 16 64 16 256
41 5 25 125 25 625
42 4 18 72 16 324
43 4 19 76 16 361
44 5 24 120 25 576
45 4 17 68 16 289
46 4 23 92 16 529
47 4 19 76 16 361
48 4 22 88 16 484
49 5 25 125 25 625
50 4 17 68 16 289
Total 201 1010 203010 40401 102010
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑛( 𝑋𝑌) − 𝑋 𝑌
{𝑛 𝑋2 − ( 𝑋)2}{𝑛 𝑌2 − ( 𝑌)2
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 50(203010) − 201 (1010)
50(40401) − (201)2 50(102010) − (1010)2
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1015050 − 203010
(1979649)(4998490)
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =812040
1409529
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,576
Jadi butir pertanyaan 1 dinyatakan valid, karena 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,576 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0, 284
Berdasarkan hasil perhitungan rekapitulasi butir pertanyaan setiap
variabel, maka didapat hasil uji validitas dengan tabel sebagai berikut.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel kedisiplinan petugas pelayanan (𝑿𝟏),
tanggungjawab petugas pelayanan (𝑿𝟐), kecepatan pelayanan (𝑿𝟑),
keadilan mendapatkan pelayanan (𝑿𝟒), kesopanan dan keramahan petugas
(𝑿𝟓) dan Total Skor (𝒀).
Item
Pertanyaan
Pearson
correlation
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
r table Keterangan
Pertanyaan 1 0,576 0,284 Valid
Pertanyaan 2 0.608 0,284 Valid
Pertanyaan 3 0.648 0,284 Valid
Pertanyaan 4 0.483 0,284 Valid
Pertanyaan 5 0.419 0,284 Valid
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai 𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 masing-masing item
pertanyaan lebih besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,284). Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa masing-masing item pertanyaan pada setiap variabel
kedisiplinan petugas pelayanan (𝑋1), tanggungjawab petugas pelayanan (𝑋2),
kecepatan pelayanan (𝑋3), keadilan mendapatkan pelayanan (𝑋4), kesopanan dan
keramahan petugas pelayanan (𝑋5) dan total skor (𝑌) valid artinya kuesioner sah
untuk digunakan dalam penelitian.
3.2.2 Uji Reliabilitas Data
Suatu kuesioner dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Untuk menentukan keandalan suatu pertanyaan digunakan
program computer SPSS 22 for windows, hingga diperoleh nilai Cronbach Alpha
untuk tiap variabel penelitian. Hasil dari uji dapat dikatakan reliabel apabila
Cronbach Alpha > 0,60.
𝑋1 = 4,02 𝑋12 = 16,1604 𝑌 = 20,2
𝑋2 = 3,98 𝑋22 = 15,8404 𝑌2 = 408,04
𝑋3 = 3,98 𝑋32 = 15,8404
𝑋4 = 3,96 𝑋42 = 15,6816
𝑋5 = 4,26 𝑋52 = 18,1476
Menghitung nilai varian setiap butir pertanyaan
a) Pertanyaan butir A
𝑆𝐴2 =
𝑋12 −
𝑋1 2
𝑛
𝑛=
16,1604 − 4,02 2
50
50= 0,3167
b) Pertanyaan butir B
𝑆𝐵2 =
𝑋22 −
𝑋2 2
𝑛
𝑛=
15,8404 − 3,98 2
50
50= 0,3104
c) Pertanyaan butir C
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
𝑆𝐶2 =
𝑋32 −
𝑋3 2
𝑛
𝑛=
15,8404 − 3,98 2
50
50= 0,3104
d) Pertanyaan butir D
𝑆𝐷2 =
𝑋42 −
𝑋4 2
𝑛
𝑛=
15,6816 − 3,96 2
50
50= 0,3073
e) Pertanyaan butir E
𝑆𝐷2 =
𝑋52 −
𝑋5 2
𝑛
𝑛=
18,1476 − 4,26 2
50
50 = 0,3556
Total nilai varian:
𝑆𝑡2 = 0,3167 + 0,3104 + 0,3104 + 0,3073 + 0,3556 = 1,6004
Nilai varian total:
𝑆𝑡2 =
𝑋2 − 𝑋 2
𝑛
𝑛=
408,04 − 20,2 2
50
50= 7,9975
Nilai reliabilitas instrument:
𝛼 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
𝛼 = 5
5 − 1 1 −
1,6004
7,9975
𝛼 = 1,25 (0,546)
= 0,682
Jadi instrument penelitian untuk gaji dinyatakan reliabel, karena nilai
𝑟11 = 0,682 > 0,60
Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,682 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari
variabel kedisiplinan petugas pelayanan (𝑋1), tanggungjawab petugas pelayanan
(𝑋2), kecepatan pelayanan (𝑋3), keadilan mendapatkan pelayanan (𝑋4),
kesopanan dan keramahan petugas (𝑋5) dan Total Skor (𝑌) lebih besar dari 0,6.
Sehingga dapat disimpulkan telah reliabel yang berarti bahwa kuesioner sudah
dapat digunakan dalam penelitian.
3.3 Uji Chi-square
Pengujian data dengan menggunakan uji chi-square atau chi kuadrat dengan
menentukan formulasi hipotesis.
3.8 Tabel tingkat kepuasan masyarakat
Penilaian Sangat
Puas Puas
Cukup
Puas
Kurang
puas
Tidak
puas
Total
baris
Kedisiplinan 13 19 11 4 0 47
Tanggungjawab 16 20 12 4 0 52
Kecepatan 12 17 19 6 2 56
Keadilan 14 18 10 5 0 47
Kesopanan 13 21 11 3 0 48
Total kolom 68 95 63 22 2 250
Langkah-langkah hipotesis:
1. Untuk pengujian kebebasan dua variabel, ditentukan nilai hipotesis
yaitu:
𝐻𝑜 = Masyarakat merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan oleh
Kantor Camat medan selayang
𝐻1 ≠ Masyarakat merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh
kantor camat medan selayang
2. Taraf nyata ( α ) = 5% atau 0,05
3. Derajat Bebas (db) = (k-1) (b-1)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
= (5-1) (5-1)
= 4 x 4 = 16
4. Wilayah kritis
𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 = 𝜒² (𝛼, 𝑑𝑏)
= 𝜒2 (0,05 ; 16) = 26,296 nilai chi square dari tabel untuk taraf
signifikan 5% dan derajat kebebasan 16 adalah 26,296
5. Nilai hitung
𝜒2 = (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖 )2
𝑓𝑒𝑖
𝑘
𝑖=1
Sebelum memasuki ke nilai hitung untuk itu dilakukan pencarian nilai
frekuensi harapan (𝑓𝑒𝑖):
𝑓𝑒𝑖 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai 𝑓𝑒𝑖 untuk sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas dan sangat tidak
puas pada kedisiplinan, tanggung jawab, kecepatan, keadilan dan kesopanan
yaitu:
𝑓𝑒1 = 68 (47)
250= 9,48 𝑓𝑒4 =
22 (47)
250= 3,136
𝑓𝑒2 = 95 (52)
250= 13,76 𝑓𝑒5 =
2 (48)
250= 0,384
𝑓𝑒3 = 63 56
250= 11,112
Untuk selanjutnya nilai chi square dicari dengan rumusan yang nilai hitung.
Tabel 3. 9 Chi Square Test (𝝌𝟐)
Kategori 𝑓𝑜𝑖 𝑓𝑒𝑖 𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖 (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖)² (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖)²/ 𝑓𝑒𝑖
Sangat puas, kedisiplinan 13 9,48 3,52 12,3904 1,30798
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
Sangat puas, t.jawab 16 9,48 6,52 42,5104 4,48426
Sangat puas, kecepatan 12 9,48 2,52 6,3504 0,67456
Sangat puas, keadilan 14 9,48 4,52 20,4309 2,16748
Sangat puas, kesopanan 13 9,48 3,52 12,3904 1,30798
Puas, kedisiplinan 19 13,76 5,24 27,4576 1,99546
Puas, t.jawab 20 13,76 6,24 38,9376 2,82976
Puas, kecepatan 17 13,76 3,24 10,4976 0,76298
Puas, keadilan 18 13,76 4,24 17,9776 1,30656
Puas, kesopanan 21 13,76 7,24 52,4176 3,80948
Cukup puas, kedisiplinan 11 11,112 -0,112 0,01254 0,00113
Cukup puas, t.jawab 12 11,112 0,888 0,78854 0,07096
Cukup puas, kecepatan 19 11,112 7,888 62,2205 4,59940
Cukup puas, keadilan 10 11,112 -1,112 1,23654 0,11128
Cukup puas, kesopanan 11 11,112 -0,112 0,01254 0,0013
Kurang puas, kedisiplinan 4 3,136 0,864 0,74649 0,9241
Kurang puas, t.jawab 4 3,136 0,864 0,74649 0,4871
Kurang puas, kecepatan 6 3,136 2,864 8,20249 0,0166
Kurang puas, keadilan 5 3,136 1,864 3,47449 3,2859
Kurang puas, kesopanan 3 3,136 -0,136 0,01849 0,01086
Tidak puas, keadilanan 0 0,384 -0,384 0,14745 0,38398
Tidak puas, t.jawab 0 0,384 -0,384 0,14745 0,38398
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
Tidak puas, kecepatan 2 0,384 1,616 2,61145 5,80066
Tidak puas, keadilan 0 0,384 -0,384 0,14745 0,38398
Tidak puas, kesopanan 0 0,384 -0,384 0,14745 0,38398
Total nilai 𝝌𝟐 35,68517
𝜒2 = (𝑓𝑜𝑖 − 𝑓𝑒𝑖 )2
𝑓𝑒𝑖
𝑘
𝑖=1
𝜒2 = 14−9,84 2
9,84+
(14−9,84 )2
9,84+
(14−9,84)2
9,84+
(16−9,84)2
9,84+
(16−9,84)2
9,84+
(21−13,76)2
13,76+
(22−13,76)2
13,76+
(19−13,76)2
13,76+
(21−13,76)2
13,76+
(22−13,76)2
13,76+
(10−11,112)2
11,112+
9−11,112 2
11,112+
13,11,1112 2
11,112+
8−11,112 2
11,112+
10−11,112 2
11,112+
(4−3,136)2
3,136+
(3−3,136)2
3,136+
(6−3,136)2
3,136+
(3−3,136)2
3,136+
(3−3,136)2
3,136+
(0−0,384)2
0,384+
(0−0,384)2
0,384+
(2−0,384)2
0,384+
(0−0,384)2
0,384+
(0−0,384)2
0,384
= 35,68517
maka dapat dilihat nilai dari perhitungan χ² adalah 32,68517
6. Keputusan
Ho 𝐻1
26,296 35,68517
Keterangan:
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜒𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2 > 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻𝑜𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜒𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻1 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
Karena 𝜒35,685172 > 𝜒0,05,16
2 maka 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻1 diterima atau nilai 𝜒2 tabel
0,05 ; 16 = 26,296 lebih kecil dari nilai 𝜒2 hitung = 35,68517 berarti hipotesis
𝐻1 dapat diterima yang menyatakan bahwa Masyarakat merasa puas atas
pelayanan yang diberikan oleh kantor camat medan selayang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
BAB IV
KESIMPULAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data sehingga diambil kesimpulan dari hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Bahwa dari 50 responden, beberapa responden menyatakan puas terhadap
pelayanan pengurusan e-KTP di kantor camat medan selayang. Hal ini
diperoleh dari perhitungan dengan analisis chi-square, dimana 𝐻1 ditolak dan
𝐻𝑜 diterima yang berarti masyarakat merasa puas terhadap pelayanan
pengurusan e-KTP di kantor camat medan selayang.
2. Pada pelayanan dengan 5 variabel kualitas pelayanan yang menentukan mutu
kualitas pelayanan di kantor camat medan selayang, dari semua variabel
tersebut diperoleh kesimpulan masyarakat merasa cukup puas bahkan puas
dengan pelayanan yang diberikan di kantor camat medan selayang hanya saja
pada kecepatan selesainya e-KTP menunggu waktu yang cukup lama.
3. Karakteristik responden menunjukkan bahwa masyarakat yang berusia 17-21
tahun yang paling banyak melakukan pengurusan e-KTP. Menurut jenis
kelaminnya, wanita lebih banyak melakukan pengurusan e-KTP dibandingkan
laki-laki. Masyarakat yang lebih banyak melakukan pengurusan e-KTP yang
paling banyak yaitu SLTA.
4. Setiap pengurusan e-KTP tidak ada perbedaan terhadap profil masyarakat pada
saat pengurusan e-KTP di Kantor Camat Medan Selayang.
4.2 Saran
1. Pihak Kantor Camat Medan Selayang di harapkan lebih memfokuskan pada
kecepatan pelayanan dan keadilan pelayanan agar pelayanan dalam pengurusan
di kantor camat medan selayang dapat mempercepat pengurusan e-KTP.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
2. Masih perlu untuk mempermudah prosedur pelayanan pengurusan e-KTP oleh
Kantor Camat Medan Selayang karena semakin mudah prosedur pelayanan,
masyarakat akan meningkatkan kepuasan pada pengurusan e-KTP. Hal lain
yang juga penting untuk diperhatikan yaitu memberikan kepastian jadwal
selesainya e-KTP sehingga masyarakat tidak perlu datang berulang-ulang
untuk menanyakannya.
3. Pihak Kantor Camat seharusnya membuat sistem atrian cabut nomor pada
setiap pengurusan yang ingin dilakukan masyarakat di kantor camat. Agar adil
mendapatkan giliran pada pelayanan yang diberikan oleh kantor camat.
4. Pelayanan yang diberikan pada masyarakat agar tetap dipertahankan dan
ditingkatkan lagi, agar masyarakat selalu merasa puas terhadap setiap
pelayanan yang diberikan,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Astria, Lisna. 2013 Analisa Tingkat kepuasan Masyarakat Terhadap Proses
Pelayanan Pembuatan SIM di Satlantas Polres Tapanuli Selatan, Jurnal
Statistika Matematika
Candra Ganda M, Lawrence Analisis Kepuasan Konsumen terhadap pelayanan
pada kios “tawin tailor”, Universitas gunadarma : Jakarta 2003
Dr. Boediono, Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. Teori dan Aplikasi Statistika dan
Probabilitas : Bandung 2004
Drs. Abdul Syani. Pengantar Metode Statistika Nonparametrik : Bandar Lampung,
Maret 1995
Drs. Djarwanto, Ps. Statistika Nonparametrik edisi 2003/2004, Universitas
Sebelas Maret Surakarta : Juli 2003
Drs. Hartono, M.Pd. Statistika Untuk Penelitian : Pekanbaru, Februari 2004
Keputusan Menteri pendayagunaan Aparatur negara No. 63 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Umum.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penerbitan Kartu Tanda Pendudukan Berbasis Nomor Induk
Kependudukan Secara Nasiobal.
Prof. Dr. Abuzar Asra | Dr. Slamet Sutomo : Jakarta, Juni 2014
Samsubar Saleh. Statistika Non Parametrik : Yogyakarta, November 1985
Sudjana. 1996 Metode Statistika. Bandung : Penerbit Tarsino
Sugiyono.2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung Alfabeta
Supranto, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineke Cipta : Jakarta
2001.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Standar
Pelayanan Publik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELEYANAN
PENGURUSAN E-KTP MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE
di KANTOR CAMAT MEDAN SELAYANG
I. IDENTITAS RESPONDEN
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
Pendidikan Terakhir : 1. SD-Kebawah 4. D1-D3-D4
2. SLTP 5. S-1
3. SLTA 6. S-2 ke-atas
Pekerjaan Utama : 1. PNS/TNI/Polri 4. Pelajar/Mahasiswa
2. Pegawai Swasta 5. Lainnya
3. Wiraswasta/Usahawan
II. PETUNJUK PENGISIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X),
checklist (√), atau lingkarang ( O ) pada jawaban yang dianggap paling sesuai.
1. Apakah anda merasa puas terhadap kedisiplinan petugas pelayanan pada
pengurusan e-ktp
a. Sangat puas
b. Puas
c. Cukup puas
d. Kurang puas
e. Sangat tidak puas
2. Apakah anda merasa puas terhadap tanggungjawab petugas pelayanan pada
pengurusan e-ktp
a. Sangat puas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Puas
c. Cukup puas
d. Kurang puas
e. Sangat tidak puas
3. Apakah anda merasa puas terhadap kecepatan petugas pelayanan pada
pengurusan e-ktp
a. Sangat puas
b. Puas
c. Cukup puas
d. Kurang puas
e. Sangat tidak puas
4. Apakah anda merasa puas terhadap keadilan untuk mendapatkan pelayanan
pada pengurusan e-ktp
a. Sangat puas
b. Puas
c. Kurang puas
d. Cukup puas
e. Sangat tidak puas
5. Apakah anda merasa puas terhadap kesopanan dan keramahan petugas
pelayanan
a. Sangat puas
b. Puas
c. Cukup puas
d. Kurang puas
e. Sangat tidak puas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TABULASI DATA KUISIONER
Responden Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas
1 5 5 4 5 5
2 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4
4 5 5 5 3 5
5 4 4 4 4 4
6 3 4 4 4 5
7 5 5 5 3 5
8 3 4 4 4 4
9 4 4 3 3 5
10 3 5 5 5 4
11 5 5 5 5 4
12 3 3 3 3 4
13 4 3 4 4 5
14 3 3 4 4 5
15 4 4 4 3 4
16 3 5 3 2 5
17 4 4 3 4 3
18 3 5 4 3 5
19 4 3 3 3 3
20 3 3 2 4 5
21 5 5 5 3 4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22 5 4 4 3 4
23 2 4 5 5 4
24 4 3 4 4 4
25 5 5 5 2 4
26 2 3 5 5 3
27 4 4 4 4 4
28 5 5 3 4 4
29 3 2 5 5 5
30 4 4 4 4 4
31 5 4 5 5 3
32 4 4 4 5 4
33 4 4 4 4 4
34 5 4 4 5 5
35 4 4 4 2 4
36 4 4 4 5 4
37 5 5 4 4 4
38 4 2 5 3 5
39 4 5 3 4 5
40 4 4 2 2 4
41 5 5 5 5 5
42 4 3 3 4 4
43 4 4 2 5 4
44 5 4 5 5 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45 4 2 4 4 3
46 4 5 4 5 5
47 4 2 4 4 5
48 4 4 5 5 4
49 5 5 5 5 5
50 4 4 2 4 3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA