183
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : DEDE ARDIANSYAH NIM 109016200002 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI

ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED

INQUIRY

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEDE ARDIANSYAH

NIM 109016200002

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

i

i

ABSTRAK

Dede Ardiansyah 109016200002; Penelitian berjudul Analisis Keterampilan

Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model

Pembelajaran Guided Inquiry. Skripsi, jurusan pendidikan kimia, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Pembelajaran sains saat ini kurang mengedepankan keterampilan proses sains

(KPS), padahal aspek keterampilan proses sains merupakan dasar utama

pembelajaran sains di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi kualitas keterampilan proses sains siswa dan keterampilan proses

sains yang dominan muncul pada kegiatan pembelajaran dan praktikum

menggunakan model Guided Inquiry. Subyek penelitian ini berjumlah 29 siswa.

Untuk mengukur keterampilan proses sains siswa, digunakan instrument berupa

Tes, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Lembar Observasi. Penelitian ini dilakukan

dengan metoda deskriftif. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa

keseluruhan aspek keterampilan proses sains siswa MAN 1 Bayah termasuk ke

dalam kategori Baik. Tetapi dari kesembilan aspek keterampilan proses sains

siswa, ada 2 aspek yang termasuk kedalam kategori Cukup. Aspek tersebut yaitu

merencanakan Percobaan dan Berhipotesis Berdasarkan hasil tersebut, untuk

meningkatkan aspek yang memiliki nilai rendah, seorang guru perlu menanamkan

pemahaman dasar ketika diawal pembelajaran. Upaya tersebut dilakukan agar

siswa dapat mengembangkan ide-ide kreatif pada kegiatan pembelajaran maupun

praktikum.

Kata Kunci : Keterampilan Proses Sains, Guided Inquiry

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

ii

ii

ABSTRACK

Ardiansyah Dede 109016200002; The research titled Analisis Keterampilan

Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model

Pembelajaran Guided Inquiry. These, Chemistry Education, Faculty of

Education and Teacher Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

The current science learning less of science process skill, whereas aspect of the

basic science process skill is the primary learning of science in the laboratory.

This research aims to identify the quality of students science process skill and the

skill of dominant process appears on learning activities and guided inquiry lab

using model subject of this research is 29 students, to measure the students

science process skill used instrument in the form of the test, the students

worksheet (LKS) and the observation sheet. This research is done by descriptive

methods. Based on obtained data, show the overall aspect of science process skill

students MAN 1 Bayah include in proper category. But from the nine aspect of

science process skill of student, there are two aspect which belong to the sufficient

category. The aspect that is planned trial and hypothesize based on these result to

improve the aspect is that have a low grade. A teacher needs to a basic

understanding of when in the beginning of learning. This effort aim to make that

students can develop creativitness in learning activities and practikcum.

Key word: Science Process Skill, Guided Inquiry

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

iii

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat segala

nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta

salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,

dan sahabat-sahabatnya.

Skripsi ini berjudul “Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada

Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry”. Skripsi

ini menggambarkan bagaimana kualitas keterampilan proses sains yang dimiliki

oleh siswa kelas XI IPA MAN 1 Bayah pada praktikum Asam Basa berbasis

guided inquiry di sekolah”. Selain itu skripsi ini memberikan gambaran kepada

guru kimia yang akan menggunakan model ini sebagai salah satu alternatif model

dalam pembelajaran kimia di sekolah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun

sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam

penelitian ini.

Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan

dorongan dari berbagai pihak. Penulis menyadari selama pembuatan dan

penulisan skripsi ini banyak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik

yang bersifat materil maupun moril. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam.

4. Bapak Dedi Irwandi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

dan Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

iv

iv

pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan

skripsi ini.

5. Bapak Tonih Feronika, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan

penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Salamah Agung, Ph.D yang dengan ramah dan bersemangat membantu

penulis dalam konsultasi skripsi penulis.

7. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatllah Jakarta Program Studi Pendidikan Kimia.

8. Bapak Kepala Sekolah, Guru, serta Staf MAN 1 Bayah, khususnya Bapak

Ahmad, M.Pd., selaku Guru Kimia yang telah banyak membantu penulis

selama penelitian.

9. Mamah dan Bapak tercinta yang telah mendidik, mengajar dan memberikan

kepercayaan kepada penulis untuk melangkah lebih jauh, menyelesaikan

kuliah dan skripsi, yang selalu berdoa dalam setiap hela nafas dan sujudnya,

yang selalu mendukung penulis sehingga penulis mempunyai kepercayaan

diri yang sangat tinggi serta selalu optimis dalam menjalani hidup. Terima

kasih atas nama terbaik yang diberikan.

10. Kakak dan adikku tercinta teh Euis, teh mimin, aa Kris dan Ovi terima kasih

atas segala doa, cinta, harapan, motivasi dan semangat yang diberikan, terima

kasih atas segalanya.

11. Siswa-siswi MAN 1 Bayah khususnya kelas XI IPA 1 dan XI IPA II yang

telah membantu penulis saat proses pengumpulan data. Kegembiraan,

keriangan dan kelucuan dari kalian sangat penulis rindukan.

12. Teman teristimewa Euis Karlina, S.Pd yang telah memberikan motivasi

kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman terbaik yang selalu memberi semangat di Berkah Familly dan

rekan keluarga kimia. Thanks for being my friends in the health and sick, in

the the happiness and sadness, in the love and cherish, Thank you for all.

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

v

v

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak terutama bagi para pengembang produk pendidikan dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaan kimia di sekolah.

Jakarta, 26 Mei 2014

Penulis

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

vi

vi

DAFTAR ISI

Abstrak ............................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................. iii

Daftar Isi........................................................................................................................... vi

Daftar Tabel ..................................................................................................................... ix

Daftar Grafik .................................................................................................................... ix

Daftar Bagan ..................................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .................................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Model Pembelajaran Inquiry ....................................................................................... 7

1. Pengertian Model Inquiry ..................................................................................... 7

2. Tingkatan Inquiry ................................................................................................ 10

3. Langkah-Langkah Model Pemebelajaran Inquiry ............................................... 11

4. Peranan Model Pemebelajaran Inquiry ............................................................... 13

5. Keunggulan dan Kelemahan Inquiry .................................................................. 13

B. Model Pembelajaran Guided Inquiry ........................................................................ 14

1. Pengertian Model Pembelajaran Guided Inquiry ................................................ 14

2. Karakteristik Model Pembelajaran Guided Inquiry ............................................ 15

3. Tahapan Pembelajaran Guided Inquiry ............................................................... 17

4. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Guided Inquiry .......................................... 19

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

vii

vii

C. Hakikat Keterampilan Proses Sains .......................................................................... 20

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ................................................................ 20

2. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya.............................. 23

3. Tujuan Keterampilan Proses Sains...................................................................... 28

D. Konsep Asam Basa ................................................................................................... 28

E. Hasil Kajian Pustaka Yang Relevan ......................................................................... 30

F. Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Lokasi Peneliitian .................................................................................. 34

1. Lokasi Penelitian ................................................................................................. 34

2. Waktu Penelitian ................................................................................................. 34

B. Metode Penelitian...................................................................................................... 34

C. Sampel Penelitian ...................................................................................................... 36

D. Instrument Penelitian ................................................................................................ 36

1. Tes ....................................................................................................................... 36

2. Lembar Observasi ............................................................................................... 36

3. Lembar Kerja Siswa ............................................................................................ 38

4. Lembar Wawancara ............................................................................................ 38

5. Catatan Lapangan ................................................................................................ 38

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 39

1. Tahap Persiapan .................................................................................................. 40

2. Tahap Pelaksanaan .............................................................................................. 40

F. Kalibrasi Instrumen Penelitian .................................................................................. 43

1. Validitas Isi ......................................................................................................... 43

2. Validitas Konstruksi ............................................................................................ 43

G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 44

1. Lembar Observasi ............................................................................................... 44

2. Lembar Kerja Siswa ............................................................................................ 46

3. Tes ....................................................................................................................... 46

4. Data Wawancara ................................................................................................. 46

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

viii

viii

5. Data Catatan Lapangan ....................................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................................... 48

1. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Siswa ....................................................... 48

2. Hasil Penilaian LKS Keterampilan Proses Sains Siswa ..................................... 49

3. Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa ............................................. 50

4. Hasil Wawancara Terhadap Siswa ...................................................................... 52

5. Data Catatan Lapangan ....................................................................................... 53

B. Pembahasan .............................................................................................................. 55

1. Keteampilan Proses Sains

a. Keterampilan Proses sains Siswa Berdasarkan TES ..................................... 56

b. Keterampilan Proses sains Siswa Berdasarkan LKS .................................... 57

c. Keterampilan Proses sains Siswa Berdasarkan Lembar Observasi ............... 58

2. Keterampilan Proses sains (KPS) Beradasarkan Setiap Indikator ...................... 59

a. Observasi ....................................................................................................... 59

b. Mengklasifikasi ............................................................................................. 60

c. Interpretasi..................................................................................................... 61

d. Memprediksi ................................................................................................. 61

e. Mengajukan Pertanyaan ................................................................................ 62

f. Hipotesis ........................................................................................................ 63

g. Merencanakan Percobaan.............................................................................. 64

h. Menerapkan Konsep...................................................................................... 65

i. Mengkomunikasikan ..................................................................................... 66

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 68

B. Saran .......................................................................................................................... 68

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

ix

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ................................................. 22

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 43

Tabel 3.2 Persentase KPS ............................................................................................... 46

Tabel 4.1 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Tes Berupa soal Esay ........... 49

Tabel 4.2 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan LKS ...................................... 50

Tabel 4.3 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Lembar Observasi ................ 52

Tabel 4.4 Hasil Wawancara ............................................................................................ 53

Tabel 4.5 Data Catatan Lapangan ................................................................................... 55

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

x

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 34

Bagan 3.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 36

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

xi

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan ................................................................................................. 74

Lampiran 2 Analisis SK/KD ........................................................................................... 75

Lampiran 3 RPP .............................................................................................................. 81

Lampiran 4 Tes ............................................................................................................... 95

Lampiran 6 LKS pertemuan ke 1 .................................................................................... 98

Lampiran 7 LKS pertemuan ke 2 .................................................................................. 106

Lampiran ke 8 LKS pertemuan ke 3 ............................................................................. 113

Lampiran ke 9 Parameter LKS ...................................................................................... 119

Lampiran 10 Lembar Observasi .................................................................................... 137

Lampiran 11 Parameter Lembar Observasi................................................................... 139

Lampiran 12 Parameter Tes .......................................................................................... 150

Lampiran 13 Hasil Wawancara ..................................................................................... 156

Lampiran 14 Catatan Lapangan .................................................................................... 158

Lampiran 15 Surat Permohonan Penelitian................................................................... 159

Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian .................................................................... 160

Lampiran 17 Lembar Uji Refrensi ................................................................................ 161

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arahan program pendidikan sains adalah pada pengembangan

keterampilan dan kemampuan siswa untuk pemecahan masalah kehidupan

sehari-hari, berpikir kritis, dan juga meyakinkan bahwa semua siswa

memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk latihan tanggung jawab

sosial serta mengatasi masalah kehidupan dalam masyarakat yang selalu

mengalami perubahan yang kompleks dan dinamis. Demikian pula bakat-

bakat untuk berpikir kreatif inovatif hendaknya dikembangkan dalam

pembelajaran sains karena ciri manusia bermakna adalah manusia kreatif.

Menurut UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa: Tujuan Pendidikan untuk

mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara

yang demokratis dan bertanggung jawab.1

Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tersebut, pendidikan

ditujukan untuk mengembangkan potensi-potensi peserta didik serta

keterampilan yang dapat siswa gunakan dalam menjalani hidup di masyarakat,

bangsa dan negara, dimana salah satu keterampilan yang diharapkan adalah

keterampilan proses sains. Dalam amanah tersebut, pendidikan bukan hanya

sekedar proses belajar mengajar belaka, atau hanya sebatas memberikan ilmu

saja kepada siswa. tetapi dalam UU tersebut tersirat pesan yang sangat penting

sekali. Bahwasanya pendidikan harus mencakup ke dalam semua aspek siswa.

baik dari segi pengetahuannya, keterampilannya, dan juga kepribadiannya.

1UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

2

Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang zat atau materi

dan perubahannya serta energi yang menyertai perubahan tersebut.2Fenomena

perubahan ini dapat diamati lewat penjelasan teoritis dan deskripsi secara

matematis/perhitungan.

Michael purba menjelaskan bahwa ilmu kimia adalah ilmu pemahaman

dan rekayasa materi. Rekayasa yaitu mengubah suatu materi menjadi materi

lain. Untuk dapat melakukan rakayasa tersebut, para ahli perlu memahami

ilmu kimia, yaitu mengetahui susunan, struktur, serta sifat-sifat materi. Oleh

karena itu, ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi, serta energi yang menyertai

perubahan tersebut.3

Bidang kimia seharusnya merupakan pelajaran yang menyenangkan,

karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi apa yang

diharapkan umumnya berlainan dengan kenyataan. Hal ini dapat terjadi salah

satunya adalah dengan penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat

oleh guru dalam mengajar. Guru lebih banyak menanamkan konsep-konsep

materi pelajaran melalui transfer informasi dan pemberian contoh-contoh yang

cenderung dihafal siswa, sehingga tidak membentuk konsepsi yang benar.

Pembelajaran seperti ini tentu saja akan menciptakan suasana kelas yang

statis, monoton, dan membosankan. Dengan demikian perlu adanya peran

guru dalam menentukan model pembelajaran yang tepat yang tidak hanya

berpengaruh terhadap hasil belajar saja, tetapi dapat juga berpengaruh

terhadap keterampilan prosesnya. Proses belajar merupakan hasil yang

kompleks, siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar.4 Guru

hanya berfungsi sebagai pembimbing dan pengarah, sedangkan yang

menggerakan proses tersebut harus datang dari siswa. Dengan demikian,

seorang pendidik perlu menerapkan sebuah pendekatan yang mengarahkan

2

Ucu Cahyana, dkk. Kimia Untuk SMA dan MA kelas X, (Jakarta: Piranti Darma

Kalokatama, 2007), h. 10 3Michael Purba. Kimia SMU kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 3.

4Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h.

238

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

3

siswa untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada dirinya

sendiri, sehingga siswa mampu mengembangkan keterampilan-keterampilan

tertentu seperti keterampilan dalam mengamati, menafsirkan,

mengelompokkan, meramalkan, komunikasi, membuat hipotesis,

merencanakan penelitian, menggunakan alat dan bahan, dan mengajukan

pertanyaan. Menurut Jerome J. Burner, tujuan yang ingin dicapai melalui

proses pendidikan mencakup bukan semata-mata segi kecerdasan

(kemampuan intelektual) saja, tetapi juga mencakup segi sikap, dan

keterampilan. Tujuan pendidikan yang demikian luas ini tidak bisa dicapai

hanya melalui proses pembelajaran yang semata-mata menekankan pada

penyampaian materi pembelajaran, tetapi menuntut keaktifan belajar yang

beraneka ragam, sesuai dengan tuntutan pencapaian tujuan.5

Kenyataan yang terjadi dilapangan, pembelajaran cenderung hanya

berfokus pada guru (teacher center) dan hanya mengembangkan beberapa

keterampilan saja, misalnya keterampilan berkomunikasi dan observasi.

Keterampilan komunikasi kegiatan yang dilakukan misalnya dengan diskusi

kelompok, siswa melakukan kegiatan diskusi dan tanya jawab. Sedangkan

keterampilan observasi kegiatan yang bisa dilakukan misalnya melalui

kegiatan praktikum. Dari aspek keterampilan komunikasi dan observasi

tersebut sebenarnya tidak hanya sebatas itu, tetapi masih banyak keterampilan-

keterampilan yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran,

misalnya keterampilan menyampaikan ide atau gagasan, keterampilan

mengamati, menggunakan/mengumpulkan fakta yang relevan, menganalisis

data, menyajikan pemahaman yang baru, dan masih banyak lagi keterampilan-

keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran.

Apabila kegiatan belajar-mengajar terus menerus seperti ini maka akan

menimbulkan ketidaktahuan siswa mengenai proses dari konsep kimia yang

diperoleh. Akibatnya, keterampilan proses yang dimiliki siswa menjadi

rendah. Untuk mewujudkan hasil seperti diatas, diperlukan suatu model

5 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.

65

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

4

pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam membangun pengetahuannya

melalui proses penyelidikan.

Salah satu model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa untuk

mengkonstruk sendiri pengetahuannya adalah model guided inquiry (inkuiri

terbimbing). Metoda guided inquiry merupakanaplikasi dari pembelajaran

konstruktivisme yang didasarkan pada observasi dan studi ilmiah. Dalam

pembelajaran guided inquirysiswa didorong untuk belajar sebagian besar

melalui keterlibatan aktif mereka sendiri untuk memiliki pengalaman dan

melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan “prinsip”

untuk diri mereka sendiri.6

Salah satu konsep kimia yang sesuai dengan karakteristik diatas adalah

konsep asam basa. Konsep asam basa membutuhkan pemikiran dan penjelasan

melalui penalaran, sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

Konsep asam basa juga dapat dilakukan dengan menggunakan percobaan

sederhana karena konsep ini sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui suatu percobaan sederhana, siswa akan merasa tertarik untuk

melakukan suatu pengamatan dan penyelidikan. Kegiatan penyelidikan sangat

penting karena dapat mengoptimalkan keterlibatan pengalaman langsung

siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mengembangkan

kemampuannya dalam menggunakan keterampilan proses dengan mengamati,

menafsirkan, menggunakan alat, bahan dan sumber, menerapkan konsep dan

mengkomunikasikan hasil penyelidikan kepada guru dan teman-teman. Hal ini

membuat belajar siswa lebih bermakna dan berlangsung tetap.

Oleh karena itu, pembelajaran menggunakan guided inquiry membuat

siswa mengkonstruk sendiri pengetahuannya dengan melakukan aktivitas aktif

dalam pembelajarannya. Pelajaran kimia pun menjadi lebih menarik dan

mudah dipahami, lebih menekankan pada aspek proses dan diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

6Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2011), h. 30

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

5

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis terdorong untuk

melakukan penelitian mengenai :

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI

ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED

INQUIRY

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

dapat diidentifikasi beberapa masalah diantaranya :

1. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari kimia karena konsep-

konsep kimia cenderung bersifat abstrak.

2. Siswa kurang memahami materi dalam proses belajar akibat sistem

pembelajaran yang monoton (teacher centered).

3. Model pembelajaran yang hanya menekankan pada aspek kognitif tanpa

menekankan pada aspek psikomotor.

4. Pembelajaran siswa masih bersifat menerima bukan membangun sendiri

pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya.

5. Pembelajaran yang diberikan hanya mengembangkan beberapa

keterampilan saja seperti keterampilan berkomunikasi dan observasi.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaranInquiry berupa Guided.

2. Indikator KPS yang dimaksud dalam penelitian ini menurut Nuryani Y.

Rustaman yang meliputi observasi, mengelompokan, menafsirkan

pengamatan (Interpretasi), meramalkan (Prediksi), berkomunikasi,

berhipotesis, merencanakan percobaan/penyelidikan, menerapkan

konsep/prinsip, dan mengajukan pertanyaan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini:

“Bagaimana keterampilan proses sains siswa pada materi asam basa

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

6

menggunakan model pembelajaran guided inquiry pada kelas XI IPA di MAN

1 Bayah”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapaidalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui kualitas keterampilan proses sains siswa MAN 1 Bayah dengan

menggunakan model guided inquiry.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi guru atau pendidik sebagai informasi yangdapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai

sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

2. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkanketerampilan proses sainsnya,

khususnya pada konsep asam basa.

3. Bagi peneliti diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif

modelpembelajaran kimia dalam membuat suatu kebijakan untuk

memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran kimia di sekolah.

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Model Pembelajaran Inquiry

1. Pengertian Model Inquiry

Kata Inquiry berasal dari bahasa inggris yang berarti pertanyaan,

pemeriksaan,atau penyelidikan.Menurut Trowbridge& Bybee

mengemukakan,Inquiry is prosess of defining and investigating problems,

formulating hypotheses, designing experiment, gathering data, and

drawinf conclusions about problems.7 Menurut mereka inquiry adalah

proses mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan

hipotesis, merancang eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan

kesimpulan masalah-masalah tersebut. Lebih lanjut, dikemukakan bahwa

esensi dari pengajaran inquiry adalah menata lingkungan atau suasana

belajar yang berfokus pada siswa dengan memberikan bimbingan

secukupnya dalam menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmiah.

Menurut Hamzah. B Uno dan Nurdin Mohamad, inquiry

adalah pembelajaran yang berorientasi pada pencarian,

dimana siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui

keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep dan prinsip-

prinsip, guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman

dan melaukan percobaan yang memungkinkan mereka

menemukan “prinsip” untuk diri mereka sendiri.8

Menurut Wina Sanjaya, “inquiry adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan

analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan”.9

Menurut Lukman, “pembelajaran inquiry adalah memberi

pembelajaran pada siswa untuk menangani permasalahan yang mereka

7Asri Widowati, Penerapan Pendekatan Inquiry dalam Pembelajaran Sains sebagai Upaya

Pengembangan Cara Berpikir Divergen, Majalah Ilmiah Pembelajaran, Vol. 3, No. 1, Mei 2007. 8Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad,Loc Cit, h. 30

9Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2006) Cet. 7, h. 196.

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

8

hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata dengan menggunakan

teknik yang diterapkan oleh seorang peneliti”.10

Menurut Gulo yang dikutip dari Trianto, menyatakan strategi

inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.11

Menurut Slameto,inquiry adalah cara penyampaian bahan

pengajaran dengan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dalam

jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan

sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap

permasalahan yang dihadapkan kepadanya melalui proses

pelacakan data dan informasi serta pemikiran yang logis,

kritis, dan sistematis.12

“Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah

dialami, karena inquiry menuntut para peserta didik untuk berpikir.

Metode ini menempatkan peserta didik pada situasi yang melibatkan

mereka dalam kegiatan intelektual”.13

Lebih luas, para siswa ingin

mengetahui apa yang yang sedang terjadi, melakukan sesuatu,

menggunakan simbol, menemukan jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan siswa, menghubungkan temuan-temuan dan

membandingkannya.

Adapun menurut Roestiyah, inquiry merupakan suatu

teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di

depan kelas dengan cara pelaksanaanya yaitu : guru

membagi tugas meneliti sesuatu masalah kekelas. Siswa

dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing

kelompok mendapat tugas tertentu yang harus

dikerjakan.Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau

membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja

10

Lukmanul Hakim, Op. Cit., h. 49. 11

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007) Cet. 1, h. 134 12

Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1991) Cet. 1, h. 116 13

E. Mulyasa,Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan

Implementasinya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), cet . 12, h. 235

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

9

mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat

laporan yang tersusun dengan baik.14

Tujuan utama dari pembelajaran inquiry adalah mengembangkan

keinginan dan motivasi siswa untuk mempelajari prinsip dan konsep

sains, mengembangkan keterampilan ilmiah siswa sehingga mampu

bekerja seperti layaknya seorang ilmuwan, dan membiasakan siswa

bekerja keras memperoleh pengetahuan.

Dalam kegiatan ilmiah, para saintis melakukan pengamatan,

menemukan masalah, melakukan hipotesis, bereksperimen,

mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang dibuatnya, dan membuat

kesimpulan.Tahapan-tahapan ini sering disebut metoda ilmiah. Sementara

itu proses inquirymenekankan pada pengembangan pertanyaan pada

setiap tahap dari metoda ilmiah, seperti :15

a. Pertanyaan apa yang muncul saat observasi?

b. Pertanyaan apa yang relevan dengan hipotesis?

c. Pertanyaan apa yang memformulasikan suatu prediksi?

d. Pertanyaan apa yang terjawab dari pengujian prediksi dan

pertanyaan apa saja (baru atau lama) yang tidak terjawab.

Menurut Jack Hassars and Michael Dias dalam buku The

Art Of Teaching Science :In Guided inquiry, student are

involved in working out procedur to solve a problem that is

possed by the teacher. The purpose guided inquiry is to

involve students in the use of science inquiry processes

(observing, inferring, formulating explanations, making

predictions, collecting data, analyzing data, suggesting new

question).16

Menurutnya guided inquiry berarti guru hanya membimbing dan

memberikan permasalahan, siswalah yang menyelesaikan masalah tersebut

menggunakan tahapan-tahapan guided inquiry.

14

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet.7,h. 75 15

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN, 2009),

Cet.I, h. 120-121 16

Jack Hassard and Michael Dias, The Art Of Teaching Science, ( London: Oxford

University press, inc. 2005. h. 341

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

10

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

inquirymerupakan kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terkandung

kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah tersebut adalah berupa pertanyaan ilmiah

yang dapat mengarahkan kepada kegiatan penyelidikan terhadap objek

pertanyaan sehingga dengan berkemampuan mengajukan pertanyaan

tersebut kita dapat memperoleh informasi dengan melakukan observasi

atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah

dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis, sebagaimana

yang biasa dilakukan oleh ilmuwan atau orang dewasa yang memiliki

motivasi tinggi. Pada pembelajaran ini tugas guru hanya sebagai

fasilitator dan mediator, yaitumembantu siswa untuk belajar dan

menggunakan keterampilan proses mereka untuk memperoleh lebih

banyak ilmu pengetahuan.

2. Tingkatan Inquiry

Setelah dijabarkan tentang pengertian-pengertian inquiry menurut

para ahli, dalam hal ini pun inquiry mempunyai beberapa tingkatan.

DalamStandard For Science Teacher Preparation (1998) terdapat 3

tingkatan inquiry, yaitu :17

a. Discovery/Struktur inquiry

Dalam tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengidentifikasi

permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif

hasil.

b. Guided Inquiry

Tahapan ini mengacu pada tindakan utama guru ialah

mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian

masalah.

17

Zulfiani., Loc,cit., h. 121-122.

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

11

c. Open Inquiry

Tindakan utama pada Open Inquiry ialah guru memaparkan

konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan

menyelesaikan masalah.

3. Langkah-langkah model pembelajaran Inquiry

Menurut Wina Sanjaya, terdapat enam langkah dalam pelaksaan

model inquiry, yaitu:18

a. Orientasi

Orientasi adalah satu langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif, dimana guru mengkondisikan agar siswa

siap melaksanakan proses pembelajarandan guru juga merangsang dan

mengajak siswanya untuk berpikir dan memecahkan masalah. Adapun

beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi, yaitu:

1) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang

diharapkan dapat tercapai oleh siswa

2) Mejelaskan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan oleh

siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan

langkah-langkah inquiry serta tujuan setiap langkah, mulai

dari langkah merumuskan masalah sampai merumuskan

kesimpulan.

3) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini

dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa

b. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah untuk membawa

siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan

yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir

memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan

masalah itu tentu ada jawabannya. Teka-teki yang menjadi masalah

18

Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 201-205.

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

12

dalam inquiryadalah teka-teki yang mengandung konsep yang harus

dicari dan ditentukan.

c. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan

yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu dikaji

kebenarannya.

d. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam model

inquiry, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat

penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data

bukan hanya memerlukan motivasi yag kuat dalam belajar, akan tetapi

juga membutuhkan ketekunan dan kemauan menggunakan potensi

berpikirnya. Oleh karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini

adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong

siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

e. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data.Dalam pengujian hipotesis yang paling terpenting

adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang

diberikan.Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti

mengembangkan kemampuan berpikir rasional.Artinya kebenaran

jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan

tetapi harus dibuktikan dengan data yang ditemukan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

f. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan

temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

Merumuskan kesimpulan merupakan “gongnya” dalam

pembelajaran.Oleh karena itu, banyaknya data yang diperoleh

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

13

menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap

masalah yang hendak dipecahkan.Karena itu, untuk mencapai

kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan kepada

siswa data-data yang relevan.

4. Peranan Model Pembelajaran Inquiry

Dalam perkembangannnya model inquiry mempunyai peran

penting terhadap pendidikan di sekolah. Sebagian besar guru di Indonesia

belum menggunakan model inquiry dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas. Dalam pelaksanaanya, penggunaan model inquiry mempunyai

peranan penting bagi guru maupun peserta didik. Hasil penelitian

Schlenker, dalam Joyce dan Weil mengungkapkan bahwa latihan inquiry

dapat meningkatkan pemahaman sains, Produktif dalam berpikir kreatif,

dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis

informasi.19

5. Keunggulan dan Kelemahan Inquiry

Setiap model pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai

keunggulan serta kelemahan masing-masing. Dalam hal ini menurut Wina

Sanjaya pembelajaran inquiry memiliki keunggulan dan kelemahan.

Adapun keunggulan Strategi Pembelajaran Inquiry(SPI) yang dapat

dikemukakan sebagai berikut :20

a. Strategi Pembelajaran Inquiry(SPI)merupakan strategi

pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek

kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga

pembelajaran ini dianggap lebih bermakna.

b. Strategi Pembelajaran Inquiry(SPI) dapat memberikan ruang

kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

c. Strategi Pembelajaran Inquiry(SPI) merupakan strategi yang

dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar

19

Trianto, Op Cit, h. 136 20

Wina Sanjaya, Op. Cit, h. 208.

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

14

modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan

tingkah laku berkat adanya pengalaman.

d. Keuntungan lain dari strategi pembelajaran ini adalah dapat

melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampua diatas

rata-rata. Artinya, siswa yang mempunyai kebutuhan belajar

bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam

belajar.

Selain keunggulan tadi, terdapat pula kelemahan dari pembelajaran

inquiry. Adapun kelemahan menurut Wina Sanjaya adalah:21

a. Jika Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) digunakan sebagai

strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan

keberhasilan siswa.

b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan

waktu yang panjang sehingga sering guru sulit

menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai pelajaran, maka Strategi Pembelajaran Inquiry

(SPI)akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

B. Model PembelajaranGuided Inquiry

1. Pengertian Model Pembelajaran Guided Inquiry

Menurut Zulfiani, dkk “Guided Inquiry adalah tahap guided

inquiry mengacu pada tindakan utama guru ialah mengajukan

permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalah”.22

Menurut Rustaman, “guided inquiry atau inkuiri terbimbing

adalah salah satu model pembelajaran dimana guru membimbing siswa

21

Ibid., h. 208-209. 22

Zulfiani, dkk, Op. Cit., h. 122.

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

15

melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan

pada suatu diskusi”.23

Berdasarkan pengertian yang dikutip dari jurnal Alan Colburn,

“inquiryis the teacher provides only the material and problems to in

vestigate. Students devise their own to solve the problem”.24

Guided

inquiry atau inkuiri terbimbing merupakan salah satu model

pembelajaran inquiry dimana guru memberikan suatu tema permasalahan

dan memberitahukan bahan-bahan dan alat-alat yang dibutuhkan, tetapi

tidak memberikan prosedur kerja dan siswalah yang meyelesaikan

permasalahannya. Kegiatan guided inquiry masalah dikemukakan oleh

oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja untuk

menemukan jawaban terhadap masalah tersebut dibawah bimbingan yang

intensif dari guru. Dalam hal ini, pertanyaan yang diberikan oleh guru

tersebut akan membimbing siswa untuk mencari dan terlibat sepenuhnya

dalam proses pembelajaran.25

Dari uraian diatas, guided inquiry dapat diartikan sebagai salah

satu model pembelajaran berbasis inquiry yang penyajian masalah,

pertanyaan dan materi atau bahan penunjang ditentukan oleh guru.

Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa melakukan

penyelidikan untuk menentukan jawabannya.Kegiatan siswa dalam

pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang

ditentukan guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan,

menganalisis hasil, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan hasil

penyelidikan.

23

Nuryani Y. Rustaman, et al, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UNM, 2005),

cet ke-1, h. 95 24

Alan Corburn, an Inquiry primer, 2000 (online),

http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module2/el2-60-primer.pdf 25

Ahmad Sharif Ahmad Hasan, 2012, “The Effects of Guided Inquiry Instruction on

Students’ Achievement and Understanding of the Nature of Science in Environmental Biology

Course” The British University in Dubai. h.3 Diakses 19/02/14 dari

http://bspace.buid.ac.ae/bitstream/handle/1234/395/100026.pdf?sequence=1

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

16

2. Karakteristik Model Pembelajaran Guided Inquiry

Menurut Carol C. kuhlthau dan Ross J. Todd ada enam

karakteristik model Guided Inquiry, yaitu:26

a. Siswa belajar aktif dan terefleksi pada pengalaman

Jhon Dewey menggambarkanpembelajaran sebagai proses

aktif induvidu, bukan sesuatu dilakukan untuk seseorang tetapi lebih

kepada sesuatu itu dilakukan oleh seseorang. Pembelajaran

merupakan sebuah kombinasi dari tindakan refleksi yang

berpengalaman. Dewey sangat menekankan pembelajaran hand on

(berdasarkan pengalaman) sebagai penentang metode otoriter dan

menganggap bahwa pengalam dan inquiry sangat penting dalam

pembelajaran bermakna.

b. Siswa belajar berdasarkan apa yang mereka tahu

Pengalaman masa lalu dan pengertian sebelumnya

merupakan bentuk dasar untuk membangun pengetahuan baru.

Ausubel prihatin dengan individu yang belajar materi

verbal/tekstual dengan jumlah yang besar di sekolah. Menurut

Ausubel faktor terpenting yang mempengaruhi pembelajaran adalah

melalui apa yang mereka tahu.

c. Siswa mengembangkan rangkaian berfikir dalam proses

pembelajaran melalui bimbingan.

Rangkaian berfikir kearah yang lebih tinggi memerlukan

proses yang mendalam yang membawa kepada sebuah pemahaman.

Proses yang mendalam memerlukan waktu dan motivasi yang

dikembangkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang otentik mengenai

objek yang telah digambarkan dari pengalaman dan keingintahuan

siswa.

Proses yang mendalam juga memerlukan perkembangan

kemampuan intelektual yang melebihi dari penemuan dan

26

Carol C. Kuhtau dan Ross J. Todd, 2006, “Guided Inquiry: A Framework for Learning

Throug School Libraries in 21st Century School”, diakses 20/01/13 dari

http://cissl.scils.rutgers.edu/guided inquiry/char.htm

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

17

pengumpulan fakta. Menurut Bloom, kemampuan intelektual seperti

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analitik sisntesis, dan evaluasi

membantu merangsang untuk berinquiry yang membawa kepada

pengetahuan dan pemahaman yang mendalam.

d. Perkembangan siswa terjadi secara bertahap

Siswa berkembang melalui tahap perkembangan, kognitif,

kapasitas mereka untuk berpikir abstrak ditingkatkan oleh umur.

Perkembangan ini merupakan proses komplek yang meliputi

kegiatan berpikir, tindakan refleksi, menemukan dan

menghubungkan ide, membuat hubungan, mengembangkan dan

mengubah pengetahuan sebelumnya, kemampuan, serta sikap dan

nilai.

e. Siswa mempunyai cara yang berbeda dalam pembelajaran

Siswa belajar melalui semua pengertiannya. Mereka

menggunakan seluruh kemampuan fisik, mental dan sosial untuk

membangun pemahaman yang mendalam mengenai dunia dan apa

yang hidup di dalamnya.

f. Siswa belajar melalui interkasi sosial dengan orang lain.

Siswa hidup di lingkungan sosial dimana mereka terus

menerus belajar melalui interaksi dengan orang lain di sekitar

mereka. Orang tua, teman, saudara, guru, kenalan, dan orang asing

merupakan bagian dari lingkungan sosial yang membentuk

pembelajaran lingkungan pergaulan dimana mereka membangun

pemahaman mengenai dunia dan membuat makna untuk mereka.

Vigotsky berpendapat bahwa perkembangan proses hidup

bergantung kepada interaksi sosial dan pembalajaran sosial berperan

penting untuk pengembangan kognitif.

Berdasarkan karakteristik tersebut, guided inquirymerupakan

sebuah pendekatan yang berfokus pada proses berpikir yang

membangun pemahaman oleh keterlibatan siswa secara aktif dalam

pembelajaran. Siswa belajar dengan membangun pemahaman

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

18

mereka sendiri berdasarkan pengalaman-pengalaman dan apa yang

telah mereka tahu. Selain itu, siswa juga belajar melalui interaksi

dengan orang lain yang berperan penting dalam perkembangan

kognitifnya.

3. Tahapan Pembelajaran Guided Inquiry

Selain memiliki karakteristik, guided inquiry mempunyai

beberapa tahapan. Menurut David M. Hanson dan Richard S. Moog,

kegiatan guided iquiry terdiri dari lima tahapan, yaitu :27

a. Orientasi

Orientasi menyiapkan siswa untuk belajar. Orientasi

memberikan motivasi untuk beraktivitas, menciptakan minat,

membangkitkan keingintahuan, dan membuat hubungan dengan

pengetahuan sebelumnya.

Pengenalan terhadap tujuan pembelajaran dan kriteria

keberhasilan memfokuskan siswa untuk menghadapi persoalan

penting dan menentukan tingkat penguasaan yang diharapkan.

b. Eksplorasi

Pada tahap eksplorasi, siswa mempunyai kesempatan untuk

mengadakan observasi, mendesain, eksperimen, mengumpulkan,

menguji, dan menganilisis data, menyelidiki hubungan serta

mengemukakan pertanyaan dan menguji hipotesis.

c. Pembentukan Konsep

Sebagai hasil eksplorasi, konsep ditemukan, dikenalkan, dan

dibentuk. Pemahaman konseptual dikembangkan oleh keterlibatan

siswa dalam penemuan, bukan penyampaian informasi melalui

naskah atau ceramah.

d. Aplikasi

Aplikasi melibatkan penggunaan pengetahuan baru dalam

latihan, masalah, dan situasi penelitian lain. Latihan memberikan

kesempatan bagi siswa untuk membentuk kepercayaan diri pada

situasi yang sederhana dan konteks yang akrab. Pemahaman dan

27

David M. Hanson & Richard S. Moog.”Process Oriented Guided Inquiry Learning

(POGIL) In 21st Century Pedagogies”. Vol. IV. (http://www.POGIL.org)

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

19

pembelajaran yang sebenarnya diperlihatkan pada permasalahan

yang mengharuskan siswa untuk mentransfer pengetahuan baru

kedalam konteks yang tidak akrab, memadukannya pada cara yang

baru dan berbeda untuk memecahkan masalah-masalah nyata di

dunia.

e. Penutupan

Setiap kegiatan diakhiri dengan membuat validasi terhadap

hasil yang merela dapatkan, refleksi terhadap apa yang telah mereka

pelajari dan menilai penampilan mereka.

4. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Guided Inquiry

Kegiatan pembelajaran yang memuat tindak interaksi antara

pembelajar dan pengajar berorientasi pada sasaran belajar, berakhir

dengan evaluasi. Kegiatan evaluasi terdiri dari kegiatan evaluasi hasil

belajar dan kegiatan evaluasi proses pembelajaran. Hal ini menunjukan

bahwa kegiatan evaluasi merupakan bagian dari integral dari kegiatan

pembelajaran/pendidikan.

Dalam pendidikan yang lebih tinggi, siswa belajar melalui

penilaian yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, dimana siswa

belajar memahami pendidikan dengan membangun pengetahuan dan

menggunakan hasil penilaian tersebut untuk meningkatkan ilmu

pendidikan. Karena pembelajaran itu sendiri dapat diartikansebagai

sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang

agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. 28

Evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu evaluation. Oemar

Hamalik mengatakan bahwa,“evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan

tentang pengumpuulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess)

keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem

28

Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),

edisi I. Cet. I h. 85

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

20

pengajaran”.29

Sedangkan menurut Ralph Tyler, mengatakan bahwa

evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan

sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah

tercapai.30

Evaluasi berarti sebagai proses sistematik menetapkan nilai

tentang sesuatu hal, seperti objek, unjuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan dan

hal lain berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Evaluasi belajar

adalah proses penetuan pemerolehan hasil belajar berdasarkan kriteria

tertentu.

C. Hakikat Keterampilan Proses Sains

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Menurut Syamsuar Mochtar dalam A. Samana, keterampilan

proses sains adalah cara memandang siswa serta kegiatannya sebagai

manusia seutuhnya,yang diterjemahkan dalam kegiatan belajar mengajar

yang memperhatikan perkembangan pengetahuan, nilai hidup serta sikap,

perasaan, dan keterampilan sebagai kesatuan (baik sebagai tujuan

maupun sekaligus bentuk pelatihannya), yang akhirnya semua kegiatan

belajar dan hasilnya tersebut tampak dalam bentuk kreativitas.31

Menurut Zulfiani dkk, “keterampilan proses sains merupakan

keterampilan-keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk

memperoleh pengetahuan”.32

Dalam hal ini, beberapa alasan keterampilan

proses sains diperlukan dalam pendidikan dasar dan menengah ialah:33

a. Memiliki manfaat dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam

kehidupan.

b. Memberi bekal siswa untuk membentuk konsep sendiri dan cara

bagaimana mempelajari sesuatu.

29

Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. (Jakarta:

Bumi Aksara, 2001) h. 210 30

Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h. 3 31

A Samana, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dan

Pertimbangan Metodologisnya, ( Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 111 32

Zulfiani, dkk, Op. Cit., h. 51. 33

Ibid., h. 51-52.

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

21

c. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.

d. Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf

perkembangan berpikir konkret.

e. Mengembangkan kreativitas siswa.

Menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, “jika seluruh

kegiatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar dalam gerak dan

tindakan untuk menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep serta

menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai, maka peristiwa

tersebut dinamakan keterampilan proses sains”.34

Menurut Rustaman, Keterampilan Proses Sains

melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau

intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau

intelektual terlibat karena dengan melakukan

keterampilan proses sains siswa menggunakan pikirannya,

keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan

proses karena mungkin mereka mungkin melibatkan

penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau

perakitan alat, dan keterampilan sosial dimaksudkan

bahwa dengan keterampilan proses siswa berinteraksi

dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan keterampilan proses, misalnya

mendiskusikan hasil pengamatan.35

Cara berpikir dalam sains, kimia misalnya perlu keterampilan-

keterampilan proses. Dengan mengembangkan keterampilan-

keterampilan memproseskan perolehan anak akan mampu menemukan

dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan

mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.36

Dengan demikian,

keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan

pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan

sikap dan nilai.

Keterampilan proses sains juga dapat diartikan sebagai

kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu

tindakan dalam belajar sains sehingga menghasilkan

34

Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Op. Cit., h. 38-39. 35

Nuryani Y. Rustaman, et al, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UNM, 2005),

cet ke-1, h. 78 36

Conni Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1992),,h. 18.

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

22

konsep, teori, prinsip, maupun hukum atau bukti.

Mengajarkan keterampilan proses sains pada siswa berarti

memberi kesempatan kepada mereka untuk melakukan

sesuatu bukan hanya membicarakan sesuatu tentang

sains.37

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan proses sains adalah keterampilan-ketampilan memproses

perolehan, sehingga anak akan mampu menemukan dan mengembangkan

konsep, teori, prinsip, hukum maupun fakta. Proses sains diturunkan dari

langkah-langkah yang dilakukan saintis ketika melakukan penelitian

ilmiah, yaitu seperti merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan

penelitian ilmiah, mengkomunikasikan penelitian ilmiah.

Berikut ini adalah tabel keterampilan proses sains dan

indikatornya menurut Harlen yang dikutip dari Zulfiani, dkk.38

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikator

Observasi Menggunakan sebanyak mungkin indra

Menggunakan fakta relevan

Klasifikasi Mencatat setiap pengamatan

Mencari perbedaan/persamaan

Mengontraskan ciri-ciri

Membandingkan

Mencari dasar pengelompokkan

Menghubungkan hasil pengamatan

Interpretasi Menghubungkan hasil pengamatan

Menemukan pola dalam 1 seri pengamatan

Menyimpulkan

Prediksi menggunakan pola/hasil pengamatan

mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada

keadaan yang belum diamati

37

Widayanto, pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui

Kit Optik, (Jurnal Pendidikan Fisika Ind, Volume 5, Nomor 1, Januari 2009), h. 2 38

Zulfiani, dkk, Op. Cit., h. 56.

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

23

Mengajukan

pertanyaan

bertanya apa, bagaimana, mengapa

bertanya untuk meminta penjelasan

Berhipotesis mengetahui bahwa ada lebih dari 1 kemungkinan

penjelasan dari 1 kejadian

menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan memperoleh bukti

Merencanakan

percobaan

menentukan alat dan bahan yang digunakan

menentukan variabel/faktor penentu

menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat.

Menggunakan

alat/bahan

memakai alat/bahan

mengetahui alasan mengapa menggunakan

alat/bahan

mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan

Menerapkan

konsep

menerapkan konsep pada situasi baru

menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang sedang terjadi

Berkomunikasi memberikan data empiris hasil percobaan dengan

tabel/grafik/diagram

menyampaikan laporan sistematis

menjelaskan hasil percobaan

membaca grafik

mendiskusikan hasil kegiatan

Eksperimentasi -

2. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

24

Setelah dijelaskan beberapa pengertian keterampilan proses sains,

keterampilan proses sains pun memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis

keterampilan proses sains menurut Rustaman, adalah sebagai berikut:39

a. Melakukan pengamatan (observasi)

Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara

optimal seluruh indera penglihatan, penciuman, pendengaran,

pengecapan dan peraba. Menggunakan fakta yang relevan dan

memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses

mengamati.

b. Menafsirkan Pengamatan (Interpretasi)

Mencatat setiap pengamatan, menghubungkan hasil

pengamatan dan menentukan pola keteraturan dari satu seri

pengamatan dan menyimpulkannya.

c. Mengelompokan (Klasifikasi)

Dalam proses penglompokan tercakup beberapa kegiatan

seperti mencari perbedaan, mengkontraskan ciri-ciri, mencari

kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan.

d. Meramalkan (prediksi)

keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup

keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum

terjadi berdasarkan suatu kecendrungan atau pola yang sudah ada.

e. Berkomunikasi

Membaca tabel, grafik atau diagram, menggambarkan data

empiris dengan grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil

percobaan, menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

dan jelas.

f. Berhipotesis

Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel, atau

mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan

berhipotesis diungkapkan cara melakukan pemecahan masalah,

39

Nuryani Y. Rustaman, et al, Loc. Cit. h. 80-81.

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

25

karena dalam rumusan hipotesis biasanya terkandung cara untuk

mengujinya.

g. Merencanakan percobaan atau penyelidikan

Beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk kedalam

keterampilan proses merencanakan penyelidikan. Apabila dalam

lembar kegiatan siswa tidak dituliskan alat dan bahan secara

khusus, tetapi tersirat dalam masalah yang dikemukakan, berarti

siswa diminta merencanakan dengan cara menentukan alat dan

bahan untuk penyelidikan tersebut. Menentukan variabel atau

peubah yang terlibat dalam suatu percobaan, menentukan variabel

kontrol dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati, diukur

dan ditulis, serta menentukan cara dalam penyusunan rencana

kegiatan penelitian perlu ditentukan cara mengolah data untuk

dapat disimpulkan, maka dalam merencanakan penyelidikan pun

terlibat kegiatan menetukan cara mengolah data sebagai bahan

untuk menarik kesimpulan.

h. Menerapkan konsep atau prinsip

Apabila seorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru

dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki, berarti ia

menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila

siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru.

i. Mengajukan pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan,

tentang apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar

belakang hipotesis. Dengan demikian, jelas bahwa bertanya tidak

sekedar bertanya tetapi melibatkan pikiran.

Aspek-aspek keterampilan proses menurut Semiawan adalah:40

a. Observasi atau pengamatan;

Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan

ilmiah yang mendasar. Mengobservasi atau mengamati tidak sama

40

Conni Semaiwan, Op. Cit. h. 19-32.

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

26

dengan melihat. Dalam mengobservasi atau mengamati kita

memilah-milahkan mana yang penting dari yang kurang atau tidak

penting. Kita menggunakan semua indra, untuk melihat,

mendengar, merasa, mengecap, dan mencium. Dalam observasi

tercakup berbagai kegiatan seperti menghitung, mengukur,

klasifikasi, maupun mencari hubungan antar ruang dan waktu.

b. Pembuatan hipotesis

Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu

keterampilan yang sangat mendasar dalam kinerja ilmiah.

Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk

menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu, dalam

kinerja ilmia, seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang

kemudian diuji melalui eksperimen. Penyusunan hipotesis adalah

salah satu kunci pembuka tabir penemuan berbagai hal baru.

c. Perencanaan penelitian/eksperimen

Para ilmuwan biasanya terbiasa dengan pekerjaan

eksperimentasi. Namun, kegiatan eksperimen tidak hanya

merupakan hak mutlak para ilmuwan. Terbanyak orang dalam

hidupnya melakukan eksperimen atau percobaan. Eksperimen tidak

lain adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan

praktis. Dalam mealakukan eksperimen atau penelitian sederhana,

para guru perlu melatih siswa dalam merencanakan eksperimen

atau penelitian sederhana itu, karena tanpa rencana bisa terjadi

pemborosan waktu, tenaga, dan biaya serta hasilnya tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan.

d. Pengendalian variabel

Dalam penyelidikan ilmiah para ilmuwan sering

mengendalikan variabel eksperimen atau penyelidikan. Variabel

adalah faktor yang berpengaruh. Sedangkan pengendalian variabel

adalah suatu aktivitas yang dipandang sulit, namun sebenarnya

tidak sesulit seperti yang kita bayangkan. Yang penting adalah

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

27

bagaimana guru menggunakan kesempatan yang tersedia untuk

melatih anak mengontrol dan memperlakukan variabel.

e. Interpretasi data

Kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan data adalah

salah satu keterampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para

ilmuwan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, perhitungan,

pengukuran, ekperimen, atau penelitian sederhana dapat dicatat

atau disajikan dalam bentuk, seperti tabel, grafik, histogram, atau

diagram. Data yang disajikan tersebut dapatlah diinterpretasikan

atau ditafsirkan.

f. Menyusun kesimpulan sementara (inferensi)

Membuat kesimpulan sementara atau inferensi sering

dilakukan oleh seorang ilmuwan dalam proses penelitiannya. Para

guru dapat melatih anak-anak dalam menyusun suatu kesimpulan

sementara dalam proses penelitian sederhana yang dilakukan.

pertama-tama data dikumpulkan, kadang-kadang melalui

eksperimen terlebih dahulu, lalu dibuat kesimpulan sementara

berdasarkan informasi yang dimiliki sampai suatu waktu tertentu.

Kesimpulan tersebut bukanlah merupakan kesimpulan akhir, hanya

merupakan kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada

saat itu.

g. Meramalkan (prediksi)

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membuat

peramalan berdasarkan pengalaman kita sebelumnya. Kalau cuaca

mendung, kita meramalkan bahwa hujan mungkin tururn. Para

ilmuwan sering membuat ramalan atau predikasi berdasarkan hasil

observasi, pengukuran, atau penelitian yang memperlihatkan

kecendrungan gejala tertentu. Para guru dapat melatih anak-anak

dalam membuat peramalan kejadian-kejadian yang akan datang,

berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau data yang

dikumpulkan.

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

28

h. Menerapkan (aplikasi)

Keterampilan menerapkan atau mengaplikasikan konsep

adalah kemampuan yang umumnya dimiliki oleh para ilmuwan.

Para guru dapat melatih anak-anak untuk menerapkan konsep yang

telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau

menjelaskan suatu peristiwa baru dengan menggunakan konsep

yang telah dimiliki.

i. Mengkomunikasikan.

Setiap ahli dituntut agar mampu menyampaikan hasil

penemuannya kepada orang lain. Ia mungkin menyusun laporan

penelitian, membuat paper, atau menyusun karangan. Ia mungkin

pula menyampaikan penemuannya kepada orang lain secara lisan.

Sering ia membuat gambar, model, tabel, diagram, grafik, atau

histogram yang dapat dibaca orang lain. Keterampilan

mengkomunikasikan apa yang ditemukan adalah salah satu

keterampilan mendasar yang dituntut dari para ilmuwan.

3. Tujuan Keterampilan Proses Sains

Dalam setiap konsep yang diterapkan , keseluruhan konsep

tersebut sudah pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini

pun keterampilan proses sains memiliki beberapa tujuan. Menurut

Syamsuar Mochtar dalam A. Samana tujuan dari keterampilan proses

sains adalah sebagai berikut:41

a. Membina motivasi belajar dan memberikan rangsangan belajar.

b. Mendorong timbulnya pertanyaan dari siswa dan keberanian siswa

untuk mencari jawabannya.

c. Membimbing siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya (termasuk

kegiatan penelitiannya); dan

d. Membimbing siswa dalam menafsirkan data hasil penelitiannya serta

melaporkan hasil kerjanya (baik lisan maupun tertulis).

41

A. Samana, Op. Cit, h. 119

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

29

D. Konsep Asam Basa

Seorang ilmuwan kimia dari Swedia bernama Svante August

Arrhenius telah berhasil mengemukakan konsep asam dan basa yang

memuaskan hingga teori tersebut dapat diterima sampai sekarang.

Jauh sebelum Arrhenius, berabad-abad yang lalu, para ilmuwan telah

mendefinisikan asam dan basa atas dasar sifat-sifatnya dalam air. Asam

diartikan sebagai suatu senyawa yang berasa masam, memerahkan lakmus

biru, larutannya dalam air mempunyai pH lebih kecil dari 7, dan dapat

menetralkan larutan basa. Basa didefinisikan sebagai senyawa yang

mempunyai sifat berasa pahit/kesat dan dapat membirukan lakmus merah.

Pada tahun 1777, lavoiser menyimpulkan bahwa penyebab asam

adalah oksigen. Namun, teori ini dibantah oleh Davy yang menyatakan

bahwa hydrogen sebagai penyebab asam. Beberapa Teori asam basa akan

dijelaskan di bawah ini:42

1. Asam dan basa menurut Arrhenius

Menurut Arrhenius, larutan bersifat asam jika senyawa tersebut

melepaskan ion hidronium (H3O+) saat dilarutkan dalam air.

Contoh Asam : CH3COOH (aq) + H2O(l) H3O+

(aq)+ CH3COO−

(aq)

Basa menurut Arrhenius

Sedangkan basa adalah senyawa yang dapat melepaskan ion

hidroksida (OH−) jika dilarutkan dalam air.

Contoh Basa : NaOH(aq) OH−

(aq) + Na+

(aq)

Arrhenius menyimpulkan bahwa ion OH− yang dihasilkan saat

proses ionisasi merupakan penyebab basa suatu larutan.

2. Asam dan basa menurut Bronsted-Lowry

Dalam teori asam basa menurut Arrhenius hanya terpaku pada

reaksi dalam air. Tetapi dalam kenyataannya reaksi tidak hanya dalam air.

Tetapi dalam kenyataannya ada reaksi dalam bentuk gas yang tidak

menghasilkan ion H+ dan ion OH

− tetapi tergolong kedalam reaksi asam

42

Shidiq Premono, dkk. Kimia SMA/MA Kelas XI, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2006), h. 130

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

30

basa. Karena alas an inilah maka diperlukan teori asam basa yang lebih

luas dan umum.

Berdasarkan kenyataan inilah, seorang ahli kimia Denmark

bernama Bronsted dan ahli kimia inggris bernama Lowry secara terpisah

mengusulkan bahwa yang dimaksud dengan asam adalah suatu zat yang

memberikan proton (ion hydrogen) pada zat lain, sedangkan basa adalah

suatu zat yang menerima proton dari asam.43

Berdasarkan definisi ini,

maka reaksi antara gas NH3 dan HCl dapat ditulis seperti dibawah ini.

Dari struktur tersebut terlihat bahwa HCl bersifat asam karena

donor proton, sedangkan NH3 adalah basanya karena menerima proton.

Jadi menurut Bronsted Lowry, setiap ada reaksi yang didalamnya terjadi

suatu perpindahan proton dari partikel satu ke partikel lainnya, disebut

reaksi asam basa meskipun tidak mengikutsertakan ion H+ atau OH

− dan

bereaksi tanpa ada suatu pelarut.

3. Asam dan basa menurut Lewis

Teori yang dikemukakan oleh Bronsted-Lowry lebih umum

daripada Arrhenius karena telah meniadakan pembatasan teori yang hanya

berlaku untuk larutan dalam air. Tetapi masih ada beberapa reaksi yang

tidak sesuai dengan konsep Bronsted-Lowry. Konsep dari Bronsted-Lowry

hanya melibatkan pertukaran proton saja. Jadi menurut lewis, yang

dimaksud dengan asam adalah suatu senyawa yang mampu menerima

pasangan electron atau akseptor electron. Sedangkan basa adalah suatu

senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain

atau donor proton44

. Perhatikanlah rekasi dibawah ini.

43

Keenan, dkk. Kimia untuk Universitas Jilid I, (Jakarta: Erlangga, 1984) Edisi ke-6, h. 408 44

Shidiq Premono, dkk, Op.Cit, h. 152

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

31

E. HASIL KAJIAN PUSTAKA YANG RELEVAN

Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai model inquiry di

dalam sistem pembelajaran. Diantaranya :

a. Nita Nurtafita, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model

Guided Inquiry Terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep

kalor”. Di SMP N 3 Tangsel. Dalam kesimpulannya dikatakan bahwa :

terdapat pengaruh yang signifikan dalam model guided inquiry terhadap

keterampilan proses sains siswa pada konsep kalor. Pengaruh ini terlihat

dari peningkatan persentase dari pretest ke posttest pada setiap aspek

KPS yang diukur. Pada aspek menafsirkan terjadi peningkatan

persentase tiga kali dari nilai awalnya (nilai pretest), sedangkan pada

aspek menerapkan konsep dan melakukan komunikasi terjadi

peningkatan persentase dua kali dari nilai awalnya. Pada aspek

mengobservasi melalui lembar kinerja sebesar 78,75% yang berada

pada kategori baik45

b. TH. Agustanti, dalam jurnal pendidikan IPA Indonesia yang berjudul

"Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi” di SMP N 2 Wonosobo Jawa Tengah. Dalam kesimpulannya

dikatakan bahwa: pembelajaran dengan meneliti (inquiry) di kelas VIIE

SMP N 2 Wonosobo dapat menjadikan siswa aktif, bergairah, antusias,

berpartisipasi dan peduli terhadap perkembangan teknologi. Dan

45

Nita Nurtafita, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Guided Inquiry

Terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep kalor”. Di SMP N 3 Tangsel, 2012, UIN

Jakarta, Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan IPA, Skripsi tidak diterbitkan.

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

32

Pembelajaran dengan meneliti (inquiry) di kelas VIIE SMP N 2

Wonosobo dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa serta

menjadikan proses pembelajaran lebih kondusif.46

c. Wahyudin, Sutikno , A. Isa, dalam jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6

(2010) 58-62 yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan

Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk

Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa”. Dalam kesimpulannya

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh simpulan adalah:

peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan

karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar

meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. Pemahaman siswa

meningkat dari 60% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I

menjadi 5% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus II, hasil

analisis tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh rata-rata

tanggapan siswa sebelum tindakan sebesar 72,90%. Setelah tindakan,

nilai rata-rata tanggapan siswa meningkat menjadi 76,81%. Secara

keseluruhan nilai yang diperoleh untuk setiap indikator dalam angket

mengalami peningkatan. Jadi, penerapan metode pembelajaran inkuiri

terbimbing dengan berbantuan multimedia dapatmeningkatkan minat

dan pemahaman siswa kelas X-Isemester 2SMAN14 Semarang.47

F. KERANGKA BERPIKIR

Pembelajaran inquiry merupakan pengembangan dari proses discovery.

Dalam pembelajaran inquiry siswa harus menemukan sendiri konsep materi

yang sedang dipelajari. Seorang siswa bertindak sebagai ilmuan (scientist),

ditandai dengan mengajukan pertanyaan, merumuskan masalah, berhipotesis,

melakukan eksperimen, dan memiliki sikap ilmiah.

Pembelajaran inquiry menekankan pada proses berpikir secara kritis

dan analitis untuk mencari dan menemukan masalah yang dipertanyakan.

46

TH. Agustanti, "Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi”

diakses pada 13/02/13, dari http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii 47

Wahyudin, Sutikno, A. Isa, “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia

Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa”.

Diakses pada tanggal 18/04/2013, dari journal.unnes.ac.id/index.php/usej/article/view/868/892

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

33

Inquirymerupakan salah satu kegiatan unuk menciptakan tantangan dalam

kegiatan belajar, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna dan berpusat

pada siswa (student center).

Model pembelajaran inquiry yang digunakan adalahguidedinquiry

atau inkuiri terbimbing. Pada model ini siswa diberikan kesempatan untuk

bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil, dan mengambil kesimpulan

secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan

penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator, motivator, serta membantu

dan membimbing siswa dalam menentukan konsep. Peran siswa dalam

pembelajaran sebagai subjek belajar, siswa diprogramkan agar selalu aktif

secara mental maupun secara fisik. Sehingga pembelajaran menjadi milik

mereka dan siswa menjadi lebih akrab dengan konsep-konsep mereka

temukan.

Materi yang disajikan guru bukan hanya ditransfer begitu saja kepada

siswa, namun diusahakan sedemikian rupa hingga siswa memperoleh berbagai

pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang

direncanakan oleh guru, bukan sekedar menerima konsep yang sudah jadi dan

menghafalnya. Dalam proses menemukan konsep tersebut, siswa melakukan

aktifitas-aktifitas diataranya merancang eksperimen, mengukur, memprediksi,

mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan, merumuskan hipotesis,

melakukan observasi, menganalisis data, membuat laporan penelitian dan

mengkomunikasikan hasil penelitian, menerapkan konsep dan melakukan

metode ilmiah. Dengan demikian, siswa akan memahami konsep tersebut

dengan lebih baik. Oleh karena itu, dengan model pembelajaran guided

inquiry siswa dilatih untuk melakukan proses-proses ilmiah sehingga

menumbuhkan sikap ilmiah yang lebih baik, dan pada akhirnya diharapkan

dapat meningkatkan proses sains. Untuk lebih jelasnya bagan kerangka

berpikir dapat dilihat pada bagan 2.1

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

34

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Masalah dalam pembelajaran:

1. Konsep kimia cenderung abstrak

2. Siswa kurang paham materi kimia karena pembelajaran

monoton

3. Siswa hanya menerima pelajaran saja tanpa bisa

mengkonstruk pengetahuannya sendiri

4. Pembelajaran hanya mengembangkan aspek kognitif

saja

5. Pembelajaran kimia hanya menekankan pada beberapa

aspek keterampilan proses saja

Menerapkan sebuah metode yang mengarahkan siswa

untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada

dirinya.

Menerapkan model

Pembelajaran GuidedInquiry

KPS

Pengetahuan Logis

kemampuan Berhipotesis,

Merencanakan percobaan,

menggunakan alat,

intrepetasi data, dan

menerapkan konsep

Pengetahuan Fisik

keterampilan mengamati,

mengklasifikasi, dan

memprediksi

Pengetahuan Sosial

keterampilan mengajukan

pertanyaan, dan

mengkomunikasikan

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bayah Kabupaten Lebak Banten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 Januari 2014 s/d 16 Januari

2014.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif yaitu penelitian yang dianggap sebagai suatu kajian yang

ingin menemukan fakta yang kemudian disusul oleh suatu

penafsiran.48

Tujuan utama penelitian deskriptif yaitu, mengkaji bentuk,

aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya

dengan fenomena lain.49

Dalam penelitian ini aspek yang akan diteliti

adalah analisis keterampilan proses sains siswa pada saat pembelajaran

asam basa menggunakan model guided inquiry. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada Skema 3.1.

48

Drs. S. Margono., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.

114 49

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 72

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

36

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Analisis Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Analisis Materi Pelajaran

Penyusunan Instrumen

Validasi Instrumen

Perbaikan

Ya

Analisis KPS Siswa

Pelaksanaan Pembelajaran

(menggunakan Guided

Inquiry)

Memperbanyak Instrumen

Temuan Penelitian

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

37

C. Sampel Penelitian

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut”.50

Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Bayah

Kabupaten Lebak Banten, dengan sampel penelitian siswa kelas XI IPA

semester II tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa.

Adapun teknik pengambilan subjek penelitian ini menggunakan

purposive sampling yaitu dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu.51

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data dalam penelitian

yang dilakukan. Pada penelitian ini digunakan 4 jenis, yaitu:

1. Tes berupa soal esay sebanyak 16 soal tentang materi asam basa. Tes

tersebut mengukur per kelompok dan memuat beberapa indikator

tentang keterampilan proses sains siswa yaitu observasi,

mengelompokan, menafsirkan pengamatan (Interpretasi), meramalkan

(Prediksi), berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan

percobaan/penyelidikan, menerapkan konsep/prinsip, dan mengajukan

pertanyaan.

2. Lembar Observasi

Menurut Nana Syaodih, “Observasi atau pengamatan

merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung”.52

Observasi yang dilakukan disini adalah observasi

langsung dengan satu observer pada setiap kelompok siswa. Lembar

observasi ini mengukur per kelompok dan observasi dilakukan untuk

melihat kegiatan belajar mengajar dan praktikum dimana keterampilan

50

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: , 2008), h.118 51

Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bumi

aksara, 2010), h. 183 52

Nana Syaodih Sukmadinata, Op.cit., h. 220

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

38

proses yang akan lebih diamati oleh peneliti. Observasi juga digunakan

untuk mengungkapkan aktivitas siswa dalam melakukan percobaan dan

keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa.

Instrumen yang digunakan untuk menyaring data aspek

kecakapan hidup siswa secara tertulis berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan adalah lembar observasi. Format observasi yang digunakan

adalah menggunakan empat kategori 0, 1, 2, 3 dan 4

Observasi yang dilakukan terhadap siswa dimulai dari awal

kegiatan belajar mengajar sampai pada kegiatan praktikum. Hal tersebut

meliputi observasi, mengklasifikasikan, menafsirkan, memprediksi,

keterampilan siswa dalam mengajukan pertanyaan, berhipotesis,

merencanakan percobaan, kegiatan menggunakan seluruh alat,,

bagaimana siswa merancang dan memakai alat percobaan, menerapkan

konsep, serta bagaimana mengkomunikasikan hasil temuan mereka

setelah percobaan. Hal-hal tersebut merupakan keterampilan proses

sains sains yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi

berbentuk rating scale. Sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh

mana keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa. Menurut

Gronlund secara garis besar prosedur instrumen penilaian praktikum

adalah menentukan kinerja yang dinilai, memilih fokus penilaian,

menentukan situasi kinerja, dan menentukan metode pengamatan dan

mekanisme pencatatan serta penentuan skor.53

Peneliti menentukan

kisi-kisi lembar observasi serta mengatur bagaimana penilaian

diberikan terhadap apa yang dilakukan oleh siswa agar observer

memiliki acuan/pedoman dalam mengisi lembar observasi sehingga

lembar observasi diisi dengan sebagaimana mestinya.

53

Amalia Sapriati, Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis, Jurnal

Pendidikan Volume 7, 2006, h. 3

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

39

3. Lembar Kerja Siswa

“Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak

berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan

petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus

dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar

yang harus dicapai”.54

Lembar kerja siswa merupakan instrumen yang

digunakan pada penelitian ini. Lembar kerja siswa ini mengukur aspek

KPS siswa per orangan. Lembar kerja siswa ini mengukur aspek KPS

dimulai dari kegiatan belajar mengajar siswa sampai kegiatan

praktikum dilakukan.

4. Lembar Wawancara

“Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”.55

Wawancara

ini dilakukan melalui tanya jawab secara langsung kepada siswa

dengan menggunakan alat perekam. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan wawancara terstruktur dalam mengumpulkan data

penelitian. Peneliti telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang sudah

disusun dengan rapi sebagai panduan pada saat melakukan wawancara.

Wawancara ini berisikan respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar dan praktikum mengenai keterampilan proses sains

siswa meliputi keterampilan mengamati, menerapkan konsep,

melakukan percobaan dan keterampilan mengkomunikasikan. Data

hasil wawancara ini digunakan untuk memperjelas dan memperkuat

data yang diperoleh dari lembar observasi pelaksanaan kegiatan

praktikum.

5. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang penting

yang dibuat oleh peneliti dalam melakukan pengamatan atau observasi.

54

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,

2011), h. 204 55

Dr. Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula.

(Bandung: Alfabeta, 2010) h. 74

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

40

Ada dua kategori yang membedakan dalam membuat catatan lapangan.

Kategori pertama adalah menggunakan deskriptor inferensial rendah

dan kategori kedua yaitu menggunakan deskriptor inferensial tinggi.56

Catatan lapangan kategori pertama termasuk catatan verbatim atau kata

demi kata dari setiap pembicaraan, perilaku dan kegiatan.Sedangkan

kategori kedua dibuat berdasarkan kombinasi skema analisis yang

sudah disepakati termasuk komentar-komentar yang diucapkan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan deskriptor inferensial rendah

karena berkenaan dengan perilaku dan kegiatan siswa dalam

melakukan kegiatan pembelajaran dengan model guided inquiry dan

praktikum. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan catatan

terhadap fakta-fakta yang muncul selama kegiatan praktikum

khususnya terhadap keterampilan proses sains siswa yang diteliti.

Catatan kegiatan pembelajaran di kelas memiliki bagian tersendiri

dimana dengan catatan ini diharapkan adanya sinkronisasi antara

catatan pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum dengan

kegiatan belajar mengajar di kelas. Peneliti juga melakukan pencatatan

terhadap data dokumen seperti Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang dirancang oleh guru yang bersangkutan, alat ukur/evaluasi

hasil pembelajaran (soal ulangan) dan data nilai siswa. Selain itu,

rekaman kegiatan praktikum dan pembelajaran yang disimpan dalam

bentuk foto tidak luput dari pencatatan untuk mendukung data hasil

observasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh berasal dari tes, lembar observasi, Lembar Kerja

Siswa (LKS) dan hasil wawancara. Keempat data tersebut digunakan untuk

mengetahui kualitas keterampilan proses sains siswa menggunakan model

guided inquiry. Agar semua data dapat diperoleh dengan baik dan lengkap,

56

Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja

RosdaKarya 2009), h. 125

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

41

ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Tahapan pengumpulan data

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Adapun langkah-langkah dalam tahap persiapan adalah sebagai

berikut:

a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada

standar isi mata pelajaran Kimia SMA kelas XI dengan kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipergunakan sekarang,

serta menganalisis materi pada buku teks atau paket. Pada penelitian

ini pokok bahasan yang dipilih adalah asam basa.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Membuat instrument tes berupa soal esay, lembar observasi, Lembar

Kerja Siswa (LKS) dan pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara

sebagai alat pengumpulan data.

d. Menguji validasi RPP dan instrumen penelitian oleh para ahli (dosen

dan guru kimia SMA), kemudian diperbaiki sesuai dengan saran para

ahli.

e. Memperbanyak instrumen untuk digunakan dalam penelitian.

f. Dan melakukan validasi instrumen kepada siswa yang telah

mengikuti pelajaran kimia materi asam basa sebelumnya yaitu pada

kelas XII.

2. Tahap Pelaksanaan

Pengumpulan data dilakukan pada saat kegiatan belajar

mengajar dan kegiatan praktikum.Adapun rincian pengumpulan data

penelitian adalah sebagai berikut:

a. Data observasi kegiatan belajar dilakukan pada kegiatan belajar

berlangsung dimulai pada saat apersepsi sampai penutup.

Sedangkan pada kegiatan praktikumyang diobservasi dalam

penelitian inisebanyak tiga kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum

pertama menguji sifat larutan asam/basa dengan berbagai indikator.

Yang kedua adalah praktikum tentang tetapan ionisasi asam (Ka)

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

42

dan tetapan ionisasi basa (Kb). Dan kegiatanpraktikum ketiga

adalah mengamati penetralan asam/basa. Ketiga praktikum ini

merupakan praktikum yang dilakukanpada semester genap kelas XI

IPA.Peneliti dengan bantuan observer mengobservasi aktifitas

kegiatan belajar mengajar dengan model guided inquiry dan

praktikum siswa. Keterampilan proses sains yang diamati

adalahmengobservasi, mengklasifikasi, interpretasi, memprediksi,

mengajukanpertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,

menggunakan alat/bahan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi.

b. Data wawancara

Pengumpulan data wawancara dilakukan setelah kegiatan

praktikum berakhir. Peneliti hanya mewawancarai satu orang siswa

dari masing-masing kelompok. Peneliti melakukan wawancara

dengan menggunakan pertanyaan yang ada pada lembar wawancara.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan meliputi respon dan

keterangan siswa mengenai kegiatan praktikum dan kegiatan belajar

menggunakan guided inquiryserta keterampilan proses sains selama

melakukan kegiatan praktikum. Peneliti merekam kegiatan

pengumpulan data penelitian berupa foto pada saat kegiatan belajar

menggunakan guided inquiry dan pada saat praktikum. Data

dokumentasi ini digunakan sebagai pendukung atau bukti nyata dari

proses penelitian yang telah dilakukan, dimana foto kegiatan dapat

membantu mendeskripsikan apa yang dicatat dalam catatan

lapangan dan lembar observasi. Setelah data terkumpul, dilakukan

pengolahan terhadap data-data tersebut. Kemudian dideskripsikan

berdasarkan data-data atau fakta-fakta yang muncul selama

penelitian. Setiap data pada masing-masing instrumen dihubungkan

untuk membuktikan kebenaran fakta-fakta yang muncul. Sehingga

diakhir peneliti dapat menyimpulkan sejauh mana kualitas

keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa kelas XI IPA

MAN 1 Bayah.

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

43

c. Data catatan lapangan

Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti dengan

mendokumentasikan seluruh data selama proses penelitian

berlangsung, mulai dari tahap persiapan sampai memperoleh

data. Catatan lapangan tersebut dibuat dengan cara mencatat

data-data faktual tentang hal-hal yang tidak terungkap pada saat

menggunakan model inquiry pada materi asam basa. Data yang

dikumpulkan merupakan data tambahan yang akan mendukung

data-data inti dalam penelitian ini.

Tabel 3.1

Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber

Data Instrumen Teknik

1

Informasi

mengenai

keterampilan

proses sains

RPP Guru Analisis RPP Observasi

Proses

Pembelajaran

Guru dan

siswa

Rubrik

Observasi Observasi

Keterampilan

Proses Sains Siswa

Rubrik

Observasi

Keterampilan

Proses Sains

Observasi

2 Tes Soal Siswa Butir Soal

Esay Tes

3

Informasi

Mengenai

Tanggapan

Siswa

Siswa Wawancara Wawancara

4

Informasi

Mengenai

Tanggapan

Guru

Guru Wawancara Wawancara

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

44

5

Informasi

Mengeni hal-

hal yang

terjasi selama

penelitian,kea

daan dan

kondisi

sekolah,guru

dan siswa

Sekolah,guru

dan siswa

Catatan

Lapangan Dokumentasi

F. Kalibrasi Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian harus diuji apakah instrumen tersebut

telah memiliki validitas atau daya ketepatan dalam mengukur apa yang

seharusnya diukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Dari pengertian tersebut dapat diartikan lebih luwes lagi bahwa valid

itu mengukur apa yang hendak diukur.57

1. Validitas isi

Validitas isi dari suatu instrumen penelitian adalah validitas yang

diperoleh setelah dilakukan penganalisaan, penelusuran atau pengujian

terhadap isi yang terkandung dalam instrumen tersebut. Validitas isi

ditilik dari segi isi tes itu sendiri berkenaan dengan isi dan format dari

instrumen. Apakah intstrumen tepat mengukur hal yang ingin diukur,

apakah butir-butir pertanyaan telah mewakili aspek-aspek yang akan

diukur, dan apakah pemilihan format instrumen cocok untuk mengukur

segi tersebut.58

Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah

57

Riduwan, Op Cit, h. 97 58

Nana Syaodih, Op Cit., h. 229

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

45

diajarkan.59

Seorang peneliti yang memberikan tes di luar konteks yang

telah ditetapkan, berarti instrumen tersebut tidak memiliki validitas isi.

Untuk instrumen yang akan mengukur efektifitas pelaksanaan program,

maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan.

2. Validitas konstruksi

Validitas konstruksi dari suatu instrumen dapat dilakukan

penganalisaanya dengan jalan melakukan pencocokan antara aspek-aspek

berpikir yang terkandung dalam instrumen tersebut, dengan aspek-aspek

berpikir yang dikehendaki untuk diungkap oleh tujuan instruksional

khusus. Uji validitas isi dan konstruksi akan dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen.

Dalam kisi-kisi ini terdapat variabel yang akan diteliti yaitu keterampilan

proses siswa dimana akan terfokuskan pada mengamati percobaan,

menerapkan konsep, merancang percobaan dan mengkomunikasikan hasil

percobaan. Kalibrasi instrumen penelitian dilakukan oleh seorang ahli

untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Yang menjadi

seorang ahli untuk mengkalibrasi instrumen penelitian ini adalah orang

sudah dianggap ahli dalam bidang pendidikan seperti dosen pendidikan

kimia, atau guru kimia. Instrumen dikalibrasi berdasarkan struktur

instrumen, gaya bahasa, hubungan dengan indikator materi dan tingkat

kesukaran instrumen.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan adalah deskriptif

kualitatif, dalam Suharsimi Arikunto dijelaskan bahwa “penelitian deskriptif

Merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya saat

penelitian dilakukan”.60

59

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: , 2008), h. 129 60

Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet. Ke-9, h.

234.

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

46

1. Lembar Observasi

Data yang diperoleh dari format lembar observasi kemudian

dianalisis lebih lanjut dengan cara:

a. Untuk setiap pernyataan, siswa diberikan skor yang sesuai dengan

kegiatan yang dilakukannya dan selanjutnya, skor siswa pada setiap

pernyataan dijumlahkan. Jadi, skor pada setiap pernyataan merupakan

rating dan karena rating itu dijumlahkan untuk kesemua pernyataan

maka metode ini dinamai metode rating yang dijumlahkan atau method

of sum mated ratings yang dikenal dengan metode pengembangan

skala sikap model Likert. Dalam Kusaeri dan Suprananto dijelaskan

bahwa “Metode rating yang dijumlahkan atau Metode penyekalaan

Likert merupakan metode penyekalaan pernyataan sikap yang

menggunakan distribusi jawaban sebagai dasar penentuan nilai

skalanya”.61

b. Menentukan kategori kemampuan untuk masing-masing siswa

berdasarkan skala kategori KPS. Hasil presentase yang diperoleh dan

dikategorikan dalam pedoman konversi presentase rata-rata KPS

siswa. Sebelum menentukan skor, peneliti harus menentukan dulu

kategori penilaian dengan menggunkan standar 100. Peneliti

menggunakan kategori nilai menjadi 4 (empat) kategori maka tiap-tiap

bagian jarak nilainya 25. 62

Tabel 3.2 Persentase KPS

Tingkat Penguasaan Nilai

Huruf Bobot Predikat

86 – 100 % A 4 Sangat baik

76 – 85 % B 3 Baik

60 – 75 % C 2 Cukup

55 – 59 % D 1 Kurang

≤ 54 % TL 0 Kurang sekali

61

Kusaeri., Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2012), Cet. Pertama, h. 221. 62

Ngalim Purwanto, Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 102 - 103

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

47

a. Kemudian dicari rata-rata dan presentase masing-masing

keterampilan proses sains siswa berdasarkan rumus berikut:

rata-rata = ∑

Presentase (%) =

x 100

b. Menganalisis hasil jawaban LKS.

c. Menginterpretasikan secara deskriptif data presentase tiap-tiap aspek

keterampilan proses siswa yang muncul selama berlangsungnya

kegiatan pembelajaran dan selama praktikum,

2. Lembar Kerja Siswa

Pada lembar kerja siswa, untuk penilaian setiap pernyataan, siswa

diberikan skor yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukannya dan

selanjutnya, skor siswa pada setiap pernyataan dijumlahkan. pada lembar

kerja siswa, penilaiannya hampir sama dengan penilaian lembar

observasi. Pada lembar kerja siswa, penilaiannya dilakukan per individu.

sedangkan pada lembar observasi penilaianya per kelompok. Setelah

dijumlahkan, Kemudian hasil tersebut dikonversi ke dalam persen dan

selanjutnya persentase tersebut dikonversi ke dalam bentuk kategori yang

sesuai dengan range yang telah ditentukan para ahli seperti pada tabel

persentase KPS diatas.

3. Tes

Penilaian pada tes dilakukan perorangan yaitu dengan cara

menjumlahkan per indikator keterampilan proses sains pada setiap butir

soal. Selanjutnya hasil yang didapat dibuat rata-rata. Kemudian hasil

rata-rata setiap indikator tersebut kemudian dikonversi ke dalam bentuk

persen dan selanjutnya ditentukan kategori persentase tersebut sesuai

dengan range persentase yang telah ditetapkan oleh para ahli seperti pada

tabel persentase KPS diatas.

4. Data Wawancara

Data yang didapatkan setelah melakukan wawancara

ditranskipkan secara verbatim dan diklasifikasikan berdasarkan

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

48

keterampilan proses sains yang ditanyakan. Kemudian data tersebut

dianalisa untuk melihat bentuk penekanan kualitas keterampilan proses

sains yang dimiliki oleh siswa, dan kemudian dideskriptifkan untuk

mengambil suatu kesimpulan. Seperti halnya dengan data dari catatan

lapangan, data hasil wawancara ini digunakan sebagai data pendukung

untuk mengetahui kualitas keterampilan proses sains siswa yang telah

muncul pada saat kegiatan pembelajaran dan praktikum.

5. Data Catatan Lapangan

Lembar catatan lapangan yang digunakan untuk mengumpulkan

data selama penelitian berlangsung kemudian dideskripsikan sesuai

dengan fakta-fakta yang ada. Catatan lapangan dapat menjelaskan

kondisi keterampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa pada saat

melakukan kegiatan praktikum. Secara garis besar, data-data yang ada

pada catatan lapangan ini akan menjelaskan alur atau proses penelitian

yang telah dilakukan dan mendukung data hasil penelitian yang

didapatkan melalui observasi. Catatan mengenai keterampilan proses

sains siswa pada saat melakukan kegiatan praktikum ditinjau kembali

dengan melihat rekaman kegiatan praktikum yang telah

didokumentasikan. Peninjauan ini dilakukan untuk melihat catatan

lapangan yang didapatkan sesuai dengan fakta-fakta yang ada atau tidak,

atau dapat disebut dengan validasi hasil catatan lapangan kegiatan

praktikum. Catatan rekaman berupa foto-foto kegiatan selama penelitian

digunakan sebagai bukti penjelas kegiatan penelitian dan keterampilan

proses sains yang dimiliki oleh siswa. Dengandata rekaman ini dapat

dilihat secara langsung keterampilan proses sains siswa saat melakukan

praktikum. Setelah itu catatan tersebut dibandingkan dengan data hasil

observasi untuk melihat sinkronisasi data yang didapatkan. Kemudian

data tersebut dibandingkan kembali dengan catatan selama kegiatan

pembelajaran dikelas. Hal ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan

kualitas keterampilan proses sains yang dimiliki siswa dengan proses

kegiatan pembelajaran dikelas dengan menggunakan model guided

inquiry.

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini disajikan hasil, deskripsi dan interpretasi hasil penelitian

tentang analisis keterampilan proses sains siswa Madrasah Aliyah kelas XI

semester 2 sebanyak 29 siswa, dimana aspek keterampilan proses sains yang

diamati meliputi 9 keterampilan, yaitu: observasi, mengelompokan,

menafsirkan pengamatan (Interpretasi), meramalkan (Prediksi),

berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan/penyelidikan,

menerapkan konsep/prinsip, dan mengajukan pertanyaan. Dalam hal tersebut

didapat beberapa hasil penelitian. Dimana hasil penelitian tersebut

diantaranya:

1. Hasil Tes Keterampilan Proses Sains Siswa

Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk

mengukur kemampuan keterampilan sains siswa. Tes ini mengukur per

individu. Tes yang digunakan berupa soal esay yang terdiri 16 soal dan

setiap soal mewakili setiap indikator keterampilan proses sains. Hasil tes

disajikan pada tabel 4.1 berdasarkan 9 indikator KPS

Table 4.1 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Tes berupa

Soal Esay

No. Aspek Keterampilan

Proses Sains

Persentase (%)

Rata-Rata Kategori

1. Observasi 82,75 Baik

2 Mengklasifikasikan 75,50 Baik

3 Interpretasi 75,50 Baik

4 Memprediksi 77,50 Baik

5 Mengajukan Pertanyaan 82,25 Baik

6 Hipotesis 63,00 Cukup

7 Merencanakan Percobaan 60,25 Cukup

8 Menerapkan Konsep 77,50 Baik

9 Mengkomunikasikan 73,25 Cukup

Jumlah 74,90 Cukup

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

50

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat hasil tes persentase rata-rata setiap

indikator keterampilan proses sains siswa. Dari tabel tersebut didapat

persentase keterampilan proses sains siswa per indikator yaitu observasi

sebesar 82,75% (Baik), mengklasifikasikan sebesar 75,50% (Baik),

interpretasi 75,50% (Baik), memprediksi 77,50% (Baik), mengajukan

pertanyaan 82,25% (Baik), hipotesis 63,00% (Cukup), merencanakan

percobaan 60,25% (Cukup), menerapkan konsep 77,50% (Baik), dan

indikator terakhir yaitu mengkomunikasikan sebesar 73,25% (Cukup).

Dari tabel diatas, indikator yang memperoleh persentase rendah yaitu

indikator hipotesis sebesar 63,00% (Cukup) dan merencanakan percobaan

sebesar 60,25% (Cukup). Kemudian untuk rata-rata keseluruhan indikator

diperoleh persentase sebesar 74,90% (Cukup).

2. Hasil Penilaian LKS Keterampilan Proses Sains Siswa

Lembar kerja siswa merupakan instrumen yang digunakan untuk

mengetahui keterampilan proses sains siswa. Dimana setiap masing-

masing siswa mengisi lembar kerja siswa yang dibagikan tersebut

berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan. LKS ini mengukur per

individu. Hasil dari lembar kerja siswa (LKS) ini disajikan dalam tabel 4.2

Table 4.2 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Lembar

Kerja Siswa (LKS)

No. Aspek Keterampilan

Proses Sains

Persentase (%)

Rata-Rata Kategori

1. Observasi 81,00 Baik

2 Mengklasifikasikan 75,75 Baik

3 Interpretasi 80,00 Baik

4 Memprediksi 76,75 Baik

5 Mengajukan Pertanyaan 78,25 Baik

6 Hipotesis 67,25 Cukup

7 Merencanakan Percobaan 65,50 Cukup

8 Menerapkan Konsep 80,00 Baik

9 Mengkomunikasikan 75,75 Baik

Jumlah 75,58 Baik

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

51

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat hasil persentase penilaian

lembar kerja siswa (LKS) setiap indikator keterampilan proses sains siswa.

Dari tabel tersebut didapat persentase keterampilan proses sains siswa per

indikator yaitu observasi sebesar 81,00% (Baik), mengklasifikasikan

sebesar 75,75% (Baik), interpretasi 80,00% (Baik), memprediksi 76,75%

(Baik), mengajukan pertanyaan 78,25% (Baik), hipotesis 67,25% (Cukup),

merencanakan percobaan 65,50% (Cukup), menerapkan konsep 80,00%

(Baik), dan indikator terakhir yaitu mengkomunikasikan sebesar 75,75%

(Baik). Dari tabel diatas indikator yang memperoleh persentase rendah

yaitu indikator hipotesis sebesar 67,25% (Cukup) dan merencanakan

percobaan sebesar 65,50 (Cukup). Kemudian untuk rata-rata keseluruhan

indikator diperoleh persentase sebesar 75,58% (Baik).

3. Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa

Observasi yang dilakukan di MAN 1 Bayah adalah

menganalisis aspek-aspek keterampilan proses sains siswa yang muncul

pada saat kegiatan pembelajaran menggunakan model Guided Inquiry dan

kegiatan praktikum pada asam basa. Observasi ini dilakukan per

kelompok. Dimana terlebih dahulu dibuat kelompok pada saat kegiatan

belajar mengajar dan pada saat praktikum. Hasil ini diperoleh melalui

observasi yang dilakukan oleh lima observer pada saat pembelajaran

berlangsung. Sebelum observasi dilakukan, observer diberikan pedoman

teknis pengamatan dan cara mengisi lembar observasi yang akan

digunakan. Proses pengamatan dengan sedemikian rupa sehingga tidak

mengganggu proses pembelajaran yang berlangsung. Hasil observasi

keterampilan proses sains siswa di seluruh kegiatan pembelajaran dan

praktikum disajikan dalam Tabel 4.3.

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

52

Tabel 4.3 Keterampilan Proses Sains Siswa Berdasarkan Lembar

Observasi

No. Aspek Keterampilan

Proses Sains

Persentase (%)

Rata-Rata Kategori

1. Observasi 80,00 Baik

2 Mengklasifikasikan 75,00 Cukup

3 Interpretasi 70,00 Cukup

4 Memprediksi 75,00 Cukup

5 Mengajukan Pertanyaan 70,00 Cukup

6 Hipotesis 60,00 Cukup

7 Merencanakan Percobaan 60,00 Cukup

8 Menerapkan Konsep 80,00 Baik

9 Mengkomunikasikan 75,00 Cukup

Jumlah 72,22 Cukup

Tabel 4.3 menunjukkan hasil observasi persentase rata-rata

keterampilan proses sains siswa selama melakukan kegiatan belajar

menggunkan guided inquiry dan melakukan kegiatan praktikum. Dari tabel

tersebut didapat persentase keterampilan proses sains siswa per indikator

yaitu observasi sebesar 80,00% (Baik), mengklasifikasikan sebesar

75,00% (Cukup), interpretasi 70,00% (Cukup), memprediksi 75,00%

(Cukup), mengajukan pertanyaan 70,00% (Cukup), hipotesis 60,00%

(Cukup), merencanakan percobaan 60,00% (Cukup), menerapkan konsep

80,00% (Baik), dan indikator terakhir yaitu mengkomunikasikan sebesar

75,00% (Cukup). Dari tabel diatas indikator yang memperoleh persentase

rendah yaitu indikator hipotesis sebesar 60,00% (Cukup) dan

merencanakan percobaan 60% (Cukup). Kemudian untuk rata-rata

keseluruhan indikator diperoleh persentase sebesar 72,22% (Cukup).

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

53

4. Hasil Rata-rata Keseluruhan Instrumen

Setelah masing-masing instrumen mendapatkan hasil persentase,

kemudian instrumen-instrumen tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan

hasil rata-rata keseluruhan, yang kemudian hasil persentase rata-rata

tersebut dijadikan sebagai pembahasan.

Tabel 4.4Hasil Rata-rata Keseluruhan Instrumen

No Aspek Instrumen

Rata-rata Kategori Soal Esay LKS Observasi

1 Observasi 82.00 81.00 80.00 81.00 Baik

2 Mengklasifikasikan 75.50 75.75 75.00 75.42 Baik

3 Interpretasi 75.50 80.00 70.00 75.17 Baik

4 Memprediksi 77.50 76.75 75.00 76.42 Baik

5 Mengajukan

Pertanyaan 82.25 78.25 70.00 76.83 Baik

6 Hipotesis 63.00 67.25 60.00 63.42 Cukup

7 Merencanakan

Percobaan 60.25 65.50 60.00 61.92 Cukup

8 Menerapkan Konsep 77.50 80.00 80.00 79.17 Baik

9 Mengkomunikasikan 73.25 75.75 75.00 74.67 Cukup

5. Hasil Wawancara Terhadap Siswa

Wawancara terhadap siswa dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang diberikan dengan

menggunakan model guided inquiry dan dampak dari penerapan belajar

menggunakan guided inquiry terhadap kualitas keterampilan proses sains

siswa. Wawancara ini adalah refleksi dari ketiga instrument yang tekah

dugunakan untuk mengetahui kualitas KPS siswa tersebut. Berdasarkan

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

54

wawancara yang telah dilakukan terhadap 10 siswa yang dijadikan sebagai

sampel, didapat data sebagai berikut

Tabel 4.5 Hasil wawancara

No Indikator Hasil Wawancara

1

Tanggapan siswa terahadap

pembelajaran menggunakan

inkuiri terbimbing?

Siswa merasa lebih senang dikarenakan mereka

lebih banyak mendapat kesempatan untuk

bertanya tentang hal-hal yang mereka anggap

kurang dipahami. Model guided inquiry menurut

mereka lebih membantu dalam memahami

materi asam basa dikarenakan mereka dapat

lebih memperoleh informasi mengenai materi

yang dipelajari dikarenakan mereka yang

menjadi subyek penelitinya.

2

Tanggapan siswa mengenai

pembelajaran dengan

menunjukkan benda yang

berhubungan dengan materi

pada awal pembelajaran?

(observasi)

Siswa merasa dengan menunjukkan benda yang

berhubungan dengan materi pada awal

pembelajaran dapat membantu mereka dalam

memahami konsep awal materi tersebut.

3

Tanggapan siswa tentang

mengklasifikasikan ciri-

ciri benda yang ditunjukkan

pada awal materi?

Siswa merasa dengan cara diklasifikasikan akan

lebih mempermudah mereka membedakan

setiap bahan yang termasuk asam atau basa

sehingga mereka akan lebih memahami konsep

asam dan basa

4

Tanggapan siswa tentang

interpretasi yang

dilakukan oleh guru di awal

pembelajaran?

Siswa merasa menjadi lebih paham dan tidak

miss konsep karena dengan cara tersebut,

konsep lebih sistematis karena dihubungkan

antara konsep satu dan konsep lainnya.

5

Tanggapan siswa tentang

belajar dalam

memprediksi suatu

konsep?

Siswa merasa senang dapat belajar memprediksi

suatu konsep. Hal tersebut dikarenakan dengan

belajar memprediksi, siswa tersebut berarti lebih

mempunyai pondasi awal tentang konsep

tersebut.

6

Tanggapan siswa tentang

kesempatan dalam

mengajukan pertanyaan yang diberikan oleh guru?

Siswa merasa lebih senang. Dikarenakan dengan

cara memberi kesempatan bertanya kepada

siswa, siswa akan lebih leluasa dalam

memahami setiap konsep yang mereka belum

pahami.

7

Tanggapan siswa tentang

belajar berhipotesis?

Siswa merasa senang dapat belajar berhipotesis

suatu konsep. Hal tersebut dikarenakan dengan

belajar berhipotesis, siswa tersebut berarti lebih

mempunyai pondasi awal tentang konsep

tersebut dan juga mereka merasa seolah-olah

mereka seperti seorang ilmuwan yang sedang

meneliti suatu percobaan.

8 Tanggapan siswa mengenai Siswa merasa senang dikarenakan mereka lebih

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

55

belajar merencanakan

percobaan suatu

praktikum?

mandiri. Menurut mereka dengan cara

merencanakan percobaan sendiri akan mambuat

mereka lebih paham dalam melakukan

percobaan. Dikarenakan mereka yang

merancang sendiri percobaan tersebut.

9

Tanggapan siswa tentang

menerapkan konsep yang

diajarkan guru?

Siswa merasa lebih senang dikarenakan

kemampuan mereka akan lebih terasah dalam

menghitung konsep pH.

10

Tanggapan siswa tentang

belajar

mengkomunikasikan?

Menurut mereka hal tersebut sangat bermanfaat

dikarenakan mereka dapat belajar cara membuat

tabel, membuat grafik, cara membuat laporan

yang benar.

6. Data Catatan Lapangan

Catatan lapangan yang dikumpulkan pada saat penelitian meliputi

kegiatan pembelajaran kimia di kelas XI IPA dan kegiatan praktikum di

laboratorium dengan materi asam basa. Catatan lapangan ini ditulis oleh

peneliti dan juga lima observer yang telah diberi kesempatan untuk

mengisi lembar catatan lapangan pada saat observasi. Lembar catatan

lapangan berisi data-data diluar lembar observasi maupun LKS, karena

lembar observasi dan LKS terbatas. Data catatan lapangan ini berisikan 9

indikator keterampilan proses sains. Dimana data catatan lapangan ini

dijadikan data pendukung dalam penelitian yang dilakukan.

Adapun dalam penelitian ini, lembar catatan lapangan

mengkonfirmasi dari lembar observasi dan lembar kerja siswa. Data

catatan lapangan ini tersaji pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Data Catatan Lapangan Siswa

No Temuan Keterangan

1 Model guided inquiry

Guru belum menerapkan model

tersebut. Guru masih menerapkan

model ceramah dalam pembelajaran.

2 RPP Guru MAN Bayah masih menerapkan

RPP lama.

2 Observasi

Siswa melakukan observasi dengan

baik tentang benda yang ditunjukkan

oleh guru pada awal pembelajaran

3 Mengklasifikasikan

Siswa melakukan klasifikasi dengan

baik. Hal tersebut terlihat dari catatan

siswa mengenai materi yang

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

56

disampaikan

4 Interpretasi Interprertasi yang dilakukan cukup

baik.

5 Prediksi

Siswa melakukan prediksi cukup baik.

Hal tersebut terlihat dari prediksi

mereka tentang konsep yang diberikan

hampir tepat.

6 Mengajukan pertanyaan

Siswa sangat antusias dalam bertanya.

Hal tersebut bertujuan untuk lebih

memahami konsep yang belum mereka

pahami

7 Berhipotesis

Siswa belum maksimal dalam

berhipotesis. Hal tersebut terlihat dari

siswa yang masih merasa bingung

tentang hipotesis itu sendiri

8 Merencanakan percobaan

Siswa belum maksimal dalam

merencanakan percobaan. Mereka

masih bergantung pada LKS instan

yang diberikan oleh guru.

9 Menerapkan Konsep Siswa cukup baik dalam menerapkan

konsep.

10 Mengkomunikasikan

Siswa cukup baik dalam

mengkomunikasikan. Hal ini terlihat

dari pembuatan laporan, membuat

grafik yang lumayan baik.

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa di MAN 1 Bayah guru kimia

masih menerapkan metoda ceramah dalam penyampaian materi kimia

kepada siswa. Kemudian RPP yang digunakan oleh guru kimia di MAN 1

Bayah masih menerapkan RPP biasa. Setelah dikonfirmasi kepada guru

tersebut tentang mengapa tidak menerapkan RPP kurikulum 2013, guru

kimia menjawab hal tersebut berkaitan dengan keterbatasan informasi serta

kurangnya pelatihan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan.

Dalam hal ini pun peneliti menemukan bahwa siswa masih kurang

dalam hal berhipotesis dan merencanakan percobaan. Setelah dilakukan

konfirmasi kepada siswa, hal tersebut terjadi karena siswa masih diberikan

konsep ceramah dalam pembelajaran sehingga mereka belum bisa dalam

mengkonstruk pengetahuan mereka. Kemudian mereka juga masih

bingung dalam membedakan antara prediksi dan hipotesis. Mereka bahkan

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

57

belum tahu apa hipotesis itu sendiri. Dalam hal merencanakan percobaan,

mereka mengkonfirmasi bahwa hal tersebut terjadi karena mereka jarang

dalam melakukan percobaan walaupun fasilitas laboratorium sudah

mendukung. Dan juga mereka terbiasa menggunakan LKS yang sudah

jadi. Sehingga mereka tidak bisa ketika disuruh membuat perencanaan

percobaan sendiri.

B. Pembahasan

“Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan

yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan”63

. Dimana

keterampilan proses sains tersebut meliputi berbagai aspek. Diantaranya

observasi, mengelompokan, menafsirkan pengamatan (Interpretasi),

meramalkan (Prediksi), berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan

percobaan/penyelidikan, menerapkan konsep/prinsip, dan mengajukan

pertanyaan.

Berdasarkan data keterampilan proses sains yang telah dipaparkan

pada bagian hasil penelitian akan dibahas lebih lanjut dengan membandingkan

aspek keterampilan proses sains dari masing-masing data berdasarkan setiap

indikator.

1. Keterampilan Proses Sains (KPS) Berdasarkan Setiap Indikator

Setelah dilakukan pemaparan dari ketiga instrumen yang

digunakan, terlihat indikator keterampilan proses sains yang tergolong

rendah dan tinggi. Dalam hal ini akan dijelaskan perbandingan dari

setiap indikator berdasarkan analisis data yang diperoleh. Berikut

penjelasan dari keseluruhan indikator.

a. Observasi

Keterampilan proses sains aspek observasi memiliki 2

indikator yaitu menggunakan sebanyak mungkin indra dan

menggunakan fakta relevan64

. Pada aspek tes, observasi

memperoleh persentase sebesar 82,75% (Baik), dan pada lembar

63

Zulfiani, dkk, Loc. Cit., h. 51. 64

Zulfiani, dkk, Loc. Cit., h. 56

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

58

kerja siswa (LKS), observasi memperoleh persentase sebesar

81,00% (Baik), dan pada lembar observasi memperoleh

persentase sebesar 80,00% (Baik). Kemudian untuk rata-rata

keseluruhan instrumen, persentase yang diperoleh sebesar 81,00%

dan termasuk ke dalam kategori “Baik”. Hal ini terjadi

dikarenakan siswa hanya mengobservasi benda yang ditunjukkan

oleh guru kepada siswa sebagai apersepsi. Dalam hal ini siswa

hanya mengobservasi jeruk, sabun, besi karat, bunga dan lain-

lain. Hal ini pun diperkuat data wawancara yang mengatakan

bahwa mereka merasa dengan mengobservasi dapat dapat

membantu mereka dalam memahami konsep awal materi tersebut,

dan catatan lapangan yang mengatakan bahwa siswa melakukan

observasi dengan baik.

b. Mengklasifikasi

Keterampilan proses sains aspek mengklasifikasikan

memiliki beberapa indikator yaitu mencatat setiap pengamatan,

mencari perbedaan/persamaan, mengontraskan ciri-ciri,

membandingkan, mencari dasar pengelompokkan,

menghubungkan hasil pengamatan. Pada Tes, aspek

mengklasifiksikan memperoleh persentase sebesar 75,50%

(Baik), dan pada lembar kerja siswa (LKS) memperoleh

persentase sebesar 75,75% (Baik), dan pada lembar observasi

memperoleh persentase sebesar 75,00% (Cukup). Kemudian

untuk rata-rata keseluruhan instrumen memperoleh persentase

sebesar 75,42% dan termasuk ke dalam kategori “Baik”. Hal ini

disebabkan para siswa selalu membawa peralatan yang

dibutuhkan untuk mendokumentasikan setiap data yang didapat

selama kegiatan belajar mengajar, diantaranya para siswa

membawa kamera baik dari handphone maupun kamera digital,

alat tulis dan sebagainya. Sehingga hasil akhir yang diperoleh

sangat bagus karena data yang mereka peroleh sangat sistematis.

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

59

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang mengatakan

Siswa merasa dengan cara diklasifikasikan akan lebih

mempermudah mereka membedakan setiap bahan yang termasuk

asam atau basa sehingga mereka akan lebih memahami konsep asam

dan basa, dan juga hasil catatan lapangan yang mengatakan bahwa

siswa melakukan klasifikasi dengan baik.

c. Interpretasi/Menafsirkan

Keterampilan proses sains aspek interpretasi memiliki

beberapa indikator yaitu menghubungkan hasil pengamatan,

menemukan pola dalam 1 seri pengamatan, dan menyimpulkan

pada lembar observasi. Pada lembar observasi, aspek

mengklasifikasi memperoleh persentase sebesar 70,00% (Cukup),

pada Tes memperoleh persentase sebesar 75,50% (Baik), pada

lembar kerja siswa (LKS) memperoleh persentase sebesar 80,00%

(Baik), dan pada lembar observasi memperoleh persentase

sebesar 70,00% (Cukup). Kemudian untuk rata-rata keseluruhan

instrumen, persentase yang diperoleh sebesar 75,17% dan

termasuk ke dalam kategori “Baik”. Dalam aspek menafsirkan,

kelengkapan data merupakan syarat wajib agar data dapat

dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan data

penelitian, siswa mampu menyimpulkan berdasarkan data

percobaan dan mampu menghubungkan hasil pengamatan yang di

dapat. Hal ini dikarenakan siswa merekam dan

mendokumentasikan dengan baik setiap data yang diperoleh

selama kegiatan belajar dan praktikum berlangsung, sehingga

tidak ada satu pun data yang tidak lengkap.

d. Memprediksi/Meramalkan

Keterampilan proses sains aspek memprediksi memiliki

beberapa indikator yaitu menggunakan pola/hasil pengamatan,

dan mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang

belum diamati. Pada lembar observasi, aspek mengklasifikasi

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

60

memperoleh persentase sebesar 75,00% (Cukup), pada Tes

memperoleh persentase sebesar 77,50% (Baik), pada lembar kerja

siswa (LKS) memperoleh persentase sebesar 76,75% (Baik), dan

pada lembar observasi memperoleh persentase sebesar 75,00%

(Cukup). Kemudian untuk rata-rata keseluruhan instrumen,

persentase yang diperoleh sebesar 76,42% dan termasuk ke dalam

kategori “Baik”. Hal tersebut terjadi karena siswa mampu

meramalkan ekstrak bunga dapat dijadikan sebagai indikator. Hal

ini terjadi karena siswa sebelumnya telah diberikan buku paket

kimia oleh sekolah tempat mereka belajar 1 orang 1 buah

sehingga mereka telah membaca terlebih dahulu informasi

tentang teori kegunaan ekstrak bunga dapat dijadikan sebagai

indkator asam basa. Selain itu, dengan bantuan benda yang

ditunjukkan kepada siswa pada awal kegiatan belajar mengajar

dapat membantu siswa dalam memprediksi suatu kejadian yang

berhubungan dengan materi yang sedang mereka pelajari.

e. Mengajukan Pertanyaan

Keterampilan proses sains aspek mengajukan pertanyaan

memiliki beberapa indikator yaitu pertanyaan yang diajukan dapat

meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau

menanyakan latar belakanng hipotesis.65

Pada lembar observasi,

aspek mengklasifikasi memperoleh persentase sebesar 70,00%

(Cukup), pada Tes memperoleh persentase sebesar 82,25%

(Baik), pada lembar kerja siswa (LKS) memperoleh persentase

sebesar 78,25% (Baik), dan pada lembar observasi memperoleh

persentase sebesar 70,00% (Cukup). Kemudian untuk rata-rata

keseluruhan instrumen, persentase yang diperoleh sebesar 76,83%

dan termasuk ke dalam kategori “Baik”. Hal ini terjadi karena

model pembelajaran yang digunakan yang memberikan

65

Nuryani Y. Rustaman, Keterampilan Proses Sains. (Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia, 2007), h. 8

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

61

keleluasaan kepada siswa untuk bertanya apa yang mereka tidak

pahami. Dan juga kurangnya siswa melakukan praktikum

sehingga ketika mereka melakukan praktikum, para siswa sangat

antusias untuk bertanya seputar yang akandipraktikumkan.Selain

itu sebagian besar dari siswa mempunyai rasa ingin tahu yang

besar. Hal tersebut tersirat ketika ada beberapa siswa yang

bertanya seputar kejadian yang ada di kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan yangakan dipraktikumkan, kemudian hal

tersebut memancing siswa lain untuk bertanya kepada peneliti

seputar yang akan dipraktikumkan.Tetapi dalam hal ini pun ada

beberapa siswa yang terlihat pasif.Hal ini disebabkan siswa

tersebut masih merasa canggung dan terlihat malu-malu untuk

bertanya.

f. Hipotesis

Keterampilan proses sains aspek hipotesis memiliki

beberapa indikator yaitu menyatakan hubungan antara dua

variabel, atau mengajukan perkiraan penyebab sesuatu

terjadi.66

Pada lembar observasi, aspek hipotesis memperoleh

persentase sebesar 60,00% (Cukup), pada Tes memperoleh

persentase sebesar 63,00% (Cukup), pada lembar kerja siswa

(LKS) memperoleh persentase sebesar 67,25% (Cukup), dan pada

lembar observasi memperoleh persentase sebesar 63,00%

(Cukup). Kemudian untuk rata-rata keseluruhan instrumen,

persentase yang diperoleh sebesar 63,42% dan termasuk ke dalam

kategori “Cukup”. Dalam hal ini, aspek hipotesis ini berada pada

kategori cukup dan termasuk kedalam indikator yang terendah.

Penyebab hal ini terjadi dikarenakan kurangnya kesempatan yang

diberikan oleh guru kepada siswa untuk lebih mengasah

menggunakan kemampuan logikanya. Guru lebih cenderung

menjadi pusat informasi. Sehingga konsep pembelajarannya

66

Nuryani Y. Rustaman, Op. Cit. h. 7

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

62

hanya bersifat transper pengetahuan saja tanpa melatih

kemampuan logika siswa dan tidak melatih untuk mengkonstruk

pengetahuannya.Hal ini diperkuat oleh data hasil wawancara yang

mengatakan bahwa mereka belum paham apa itu hipotesis.

Kemudian data catatan lapangan mengatakan bahwa Siswa belum

maksimal dalam berhipotesis. Hal tersebut terlihat dari siswa

yang masih merasa bingung tentang hipotesis itu sendiri.

g. Merencanakan Percobaan

Keterampilan proses sains aspek merencanakan percobaan

memiliki beberapa indikator yaitu kegiatan menggunakan pikiran,

menentukan alat dan bahan yang digunakan, menentukan

variabel/faktor penentu, menentukan apa yang akan diukur,

diamati, dicatat, menentukan cara dan langkah kerja. Pada lembar

observasi, aspek merencanakan percobaan memperoleh

persentase sebesar 60,00% (Cukup), pada Tes memperoleh

persentase sebesar 60,025% (Cukup), pada lembar kerja siswa

(LKS) memperoleh persentase sebesar 65,50% (Cukup), dan pada

lembar observasi memperoleh persentase sebesar 60,00%

(Cukup). Kemudian untuk rata-rata keseluruhan instrumen,

persentase yang diperoleh sebesar 61,92% dan termasuk ke dalam

kategori “Cukup”. Indikator merencanakan percobaan ini

termasuk aspek yang terendah bersama dengan aspek hipotesis

dibandingkan dengan aspek yang lain. Setelah dilakukan

penyelidikan kepada siswa seputar aspek keterampilan

prosessains yang rendah persentasenya, ternyata hal tersebut

secara umum dikarenakan olehsiswa yang tidak terbiasa dalam

melakukan kegiatan praktikum, kurangnya fasilitas seperti tidak

adanya internet dan juga ketidaktahuan siswa mengenai apa

keterampilan proses sains itu sendiri. Ketidakbiasaandan

ketidaktahuan ini dikarenakan oleh proses pembelajaran di

sekolah yang tidakmemperhatikan aspek psikomotorik siswa

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

63

dibidang sains. Hal ini ditunjukan oleh kegiatan pembelajaran di

kelas yang cenderung monoton dan lebih menekankanpada aspek

kognitif siswa saja.Sehingga menyebabkan siswa tidak

mampumengeluarkan keterampilan dan mengembangkan

keterampilan tersebut dengansebagaimana mestinya.Berdasarkan

pengakuan dari siswa yang menyatakan bahwa mereka

hanyamelakukan praktikum sekali pada materi larutan elektrolit

dan menggunakan LKS yang sudah jadi. Hal ini

menunjukanbahwa minimnya pengalaman siswa dalam

melakukan praktikum. Minimnyapengalaman ini menyebabkan

siswa kurang kreatif dan kurang mampu menjalankan

praktikumdengan baik dan rendahnya kualitas keterampilan

proses sains yang dimiliki olehsiswa.Penyebab lain tidak

munculnya keterampilan proses sains tersebut adalahpenggunaan

LKS yang instan. Guru tidak menekankan kepada siswa

kemandirian untuk berusaha terlebih dahulu mencari sumber-

sumber dan refrensi tentang praktikum. Siswa hanya diberikan

LKS yang sudah ada kemudian praktikum menggunakan LKS

yang ada tersebut tanpa diajarkan untuk mencari terlebih dahulu.

Hal ini didukung oleh hasil wawancara yang mengatakan bahwa

mereka masih bergantung pada LKS instan jadi masih belum

maksimal dalam menentukan percobaan sendiri. Dan juga dari

hasil catatan lapangan mengatakan bahwa Siswa belum maksimal

dalam merencanakan percobaan. Mereka masih bergantung pada

LKS instan yang diberikan oleh guru.

h. Menerapkan Konsep

Keterampilan proses sains aspek menerapkan konsep

memiliki beberapa indikator yaitu menerapkan konsep pada

situasi baru, menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang sedang terjadi. Pada Tes memperoleh

persentase sebesar 77,50% (Baik), pada lembar kerja siswa (LKS)

memperoleh persentase sebesar 80,00% (Baik), dan pada lembar

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

64

observasi memperoleh persentase sebesar 80,00% (Baik).

Kemudian untuk rata-rata keseluruhan instrumen, persentase yang

diperoleh sebesar 79,17% dan termasuk ke dalam kategori “Baik”

Dalam aspek ini sebagian besar siswa mampu menghitung pH

dengan data yang mereka dapatkan walaupun masih ada sebagian

yang masih bingung cara menghitung pH dengan data yang

didapat langsung dari praktikum. Karena para siswa biasanya

hanya menghitung pH dari soal yang diberikan secara langsung

oleh guru. Kemudian kesulitan yang ditemukan siswa adalah cara

menghitung logaritma. Hal ini dikarenakan siswa terbiasa

menggunakan kalkulator scientific.Tetapi sebagian besar mereka

mampu menghitung pH dengandata praktikum.Hal ini

dikarenakan menurut siswa, mereka hanya perlu memasukan saja

data yang ada kedalam rumus yang sudah tersedia. Hal tersebut

diperkuat oleh data wawancara yang mengatakan bahwa Siswa

merasa lebih senang dikarenakan kemampuan mereka akan lebih

terasah dalam menghitung konsep pH, dan juga data catatan

lapangan yang mengatakan bahwa Siswa cukup baik dalam

menerapkan konsep.

i. Mengkomunikasikan

Keterampilan proses sains aspek mengkomunikasikan

memiliki beberapa indikator yaitu menggambarkan data empiris

hasil percobaan dengan tabel/grafik/diagram, menyampaikan

laporan sistematis, menjelaskan hasil percobaan, membaca grafik,

mendiskusikan hasil kegiatan. Pada lembar observasi, aspek

mengkomunikasikan memperoleh persentase sebesar 75,00%

(Cukup), pada Tes memperoleh persentase sebesar 73,25%

(Cukup), dan pada lembar kerja siswa (LKS) memperoleh

persentase sebesar 75,75%(Baik). Kemudian untuk rata-rata

keseluruhan instrumen, persentase yang diperoleh sebesar 74,67%

dan termasuk ke dalam kategori “Cukup”. Walaupun termasuk ke

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

65

dalam kategori Cukup, aspek mengkomunikasikan ini hampir

mendekati ke dalam kategori baik disbanding aspek hipotesis dan

merencanakan percobaan. Hal ini berkaitan erat dengan aspek

mengelompokan.Karena pada aspek mengelompokan, siswa

dituntut agar dapat mendokumentasikan secara sistematis setiap

data yang diperoleh.Hal ini pun berpengaruh terhadap aspek

mengkomunikasikan.Dikarenakan pada aspek mengelompokan

para siswa telah melakukan dengan baik (pendokumentasian data

praktikum) sehingga hal itupun mempermudah terhadap aspek

mengkomunikasikan yang berisikan indikator membuat tabel

pengamatan, membuat grafik pengamatan dan membuat

laporan.Sebagian besar siswa mampu membuat tabel, grafik

pengamatan, dan membuat laporan dikarenakan data yang mereka

peroleh lengkap dan sistematis.Selain itu, para siswa sebagian

besar sudah berpengalaman membuat laporan walaupun mereka

jarang melakukan praktikum. Menurut beberapa siswa mereka

sudah biasa membuat laporan yang ditugaskan oleh guru mata

pelajaran yang lain selain guru kimia. Dan juga menurut sebagian

siswa, mereka dapat membuat laporan yang baik dengan

mempelajari di internet. Hasil ini pun didukung oleh data

wawancara yang mengatakan bahwa Menurut mereka hal tersebut

sangat bermanfaat dikarenakan mereka dapat belajar cara membuat

tabel, membuat grafik, cara membuat laporan yang benar, dan juga

data hasil catatan lapangan yang mengatakan bahwa Siswa cukup

baik dalam mengkomunikasikan. Hal ini terlihat dari pembuatan

laporan, membuat grafik yang lumayan baik.

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telahdikemukakan,

maka diperoleh kesimpulan mengenaiketerampilan proses sains siswa dalam

kegiatan belajar mengajar dan praktikum yaitu sebagai berikut:

Keterampilan proses sains siswa pada materi asam basa menggunakan

model pembelajaran guided inquiry pada kelas XI IPA di MAN 1 Bayah

adalah “Baik”. Ada beberapa dari 9 aspek keterampilan proses sains siswa

yang kemampuannya termasuk kedalam kategori “Cukup” diantaranya

kemampuan merencanakan percobaan, berhipotesis dan Mengkomunikasikan.

Hal ini terjadi karena :

1. Merencanakan Percobaan; Aspek merencanakan percobaan termasuk ke

dalam kategori Cukup dikarenakan siswa yang tidak terbiasa dalam

melakukan praktikum dan juga kurangnya fasilitas informasi seperti tidak

adanya internet.

2. Hipotesis; Aspek hipotesis termasuk ke dalam kategori Cukup dikarenakan

kurangnya kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk lebih

mengasah menggunakan kemampuan logikanya. Dan juga sistem

pembelajaran yang hanya bersifat transper ilmu saja tanpa mengkonstruk

sendiri pengetahuannya.

3. Mengkomunikasikan; Aspek mengkomunikasikan termasuk ke dalam

kategori Cukup dikarenakan siswa kesulitan dalam membuat tabel, grafik

dan menghubungkan antara data satu dan yang lainnya.

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

70

B. Saran

1. Hendaknya seorang pendidik menguasai berbagai macam model

pembelajaran supaya lebih bervariasi dan tidak monoton dalam mengajar.

2. Pendidik memiliki kewajiban untuk meningkatkan keterampilan proses

sains siswa, supaya siswa mempunyai bekal dan lebih siap ketika mereka

terjun ke dunia masyarakat.

3. Kegiatan praktikum sebaiknya lebih sering dilaksanakan. Supaya siswa

dapat melihat secara langsung fenomena yang terjadi pada materi kimia

dan juga kegiatan praktikum dapat menstimulisasi siswa untuk lebih

meningkatkan keterampilan proses sains yang dimilikinya.

4. Penggunaan LKS hendaknya yang dapat merangsang dan mengembangkan

keterampilan proses sains siswa. LKS yang digunakan dapat berupa

pertanyaan produktif atau dikemas lebih menarik sehingga siswa lebih

tertarik dalam melakukan praktikum dan dapat mengembangkan

keterampilan proses sains yang dimilikinya.

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

71

DAFTAR PUSTAKA

A. Isa, Wahyudin, Sutikno. “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia

Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan

Pemahaman Siswa”. Diakses pada tanggal 18/04/2013, dari

journal.unnes.ac.id/index.php/usej/article/view/868/892

Agustanti, TH. "Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi” diakses pada 13/02/13, dari

http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii

Alan Corburn, an Inquiry primer,

2000http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module2/el2-60-

primer.pdf

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2007.

------------------------. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Cahyana, Ucu, et al. Kimia Untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Piranti Darma

Kalokatama, 2007.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2006.

Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima,

2009.

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Hanson M David & Richard S. Moog.”Process Oriented Guided Inquiry

Learning(POGIL) In 21st Century Pedagogies”. Vol. IV.

(http://www.POGIL.org)

Hassard Jack and Michael Dias,The Art Of Teaching Science, London: Oxford

University press, inc. 2005

Keenan, dkk.Kimia untuk Universitas Jilid I. Jakarta; Erlangga, 1984.

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

72

Kuhtau C Carol, dan Todd J Ross. 2006, “Guided Inquiry: A Framework for

Learning Throug School Libraries in 21st Century School”, diakses

20/01/13 dari http://cissl.scils.rutgers.edu/guided inquiry/char.htm

Margono, S Drs. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan

Implementasinya.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

N.K, Roestiyah.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2008.

Nata, Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:

Kencana, 2009.

Soleh, Arif. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Kegiatan Praktikum

Termokimia Dan Laju Reaksi BerbasisInquiry, 2013, UIN Jakarta, Prodi

Pedidikan Kimia, JurusanPendidikan IPA, Skripsi tidak diterbitkan

Nurtafita, Nita. dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Guided

Inquiry Terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep kalor”.

Di SMP N 3 Tangsel, 2012, UIN Jakarta, Prodi Pendidikan Kimia,

Jurusan Pendidikan IPAPendidikan Volume 7, 2006.

Premono, Shidiq. dkk. Kimia SMA/MA Kelas XI. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani, 2006.

Purba, Michael. Kimia SMU kelas X. Jakarta: Erlangga, 2006.

Purwanto, Ngalim.Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Riduwan, Dr. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta, 2010.

Rustaman Y, Nuryani. et al, Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UNM,

2005.

__________________, Keterampilan Proses Sains. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia, 2007.

Samana A, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional

(PPSI) dan Pertimbangan Metodologisnya. Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2006.

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

73

Sapriati, Amalia. Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis,

JurnalPendidikan Volume 7, 2006.

Semiawan,Conni. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia, 1992.

Sharif Ahmad, Ahmad Hasan. 2012, “The Effects of Guided Inquiry Instruction

on Students’ Achievement and Understanding of the Nature of Science in

Environmental Biology Course” The British University in Dubai. Diakses

19/02/14darihttp://bspace.buid.ac.ae/bitstream/handle/1234/395/100026.p

df?sequence=1

Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi

Aksara, 1991.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: PT.

RemajaRosdakarya, 2009.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009.

Suprananto, Kusaeri. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2012.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme.

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

UnoB, Hamzah. & Nurdin Mohamad.Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.

UU No. 2/1989 tentang sistem pendidikan nasional

Widayanto, pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X

Melalui Kit Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Ind, Volume 5, Nomor 1,

Januari 2009.

Widowati, Asri. Penerapan Pendekatan Inquiry dalam Pembelajaran Sains

sebagai Upaya Pengembangan Cara Berpikir Divergen, Majalah Ilmiah

Pembelajaran, Vol. 3, No. 1, Mei 2007.

Wiriaatmadja, Rochiati.Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN,

2009.

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

LAMPIRAN

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

Hasil Observasi

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

74

PERHITUNGAN

1. Instrumen Lembar Kerja Siswa

Aspek Observasi

rata-rata = ∑

=

= 3,20

Presentase (%) =

x 100

=

x 100%

= 80%

2. Instrumen Tes

Aspek Observasi

rata-rata = ∑

=

= 3,06

Presentase (%) =

x 100

=

x 100%

= 76,65%

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

75

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

76

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

77

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

78

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

79

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

80

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

81

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MAN 1 Bayah

Kelas : XI (Sebelas)

Semester : Genap

Mata Pelajaran : Kimia

Jumlah Pertemuan : 3 kali pertemuan ( 3 x 2 jam pelajaran)

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode

pengukuran, dan terapannya

Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan

menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.

2. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.

3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan

menunjukkan pasangan asam basa konjugasinya.

4. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.

5. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan tetapan asam (Ka) dan tetapan

basa (Kb).

6. Memperkirakan pH berdasarkan tetapan ionisasi asam (Ka) atau tetapan ionisasi

basa (Kb).

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat

1. menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius;

2. menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry;

3. menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan

menunjukkan pasangan asam-basa konjugasinya;

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

82

4. menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.

5. Siswa dapat menentukan konsentrasi ion H+ berdasarkan tetapan ionisasi basa

(Kb).

6. Siswa dapat memahami tahapan ionisasi asam poliprotik.

7. Siswa dapat menghitung konsentrasi ion H+ berdasarkan tetapan ionisasi asam

(Ka).

8. Siswa dapat menghitung pH berdasarkan tetapan ionisasi basa (Kb).

9. Siswa dapat memahami hubungan kekuatan asam berdasarkan tetapan ionisasi

asam (Ka).

B. Materi Pembelajaran

Asam Basa

C. Metode Pembelajaran

Guided Inquiry

D. Media Pembelajaran

Papan Tulis, Spidol

Alat dan Bahan Eksperimen

E. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN PERTAMA

No Guided Inquiry Kegiatan Belajar

Kegiatan siswa Waktu

(menit)

1 Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam dan

mengkondisikan kelas

b) Guru mengabsen siswa satu per

satu

a. Siswa menjawab salam

dan mengkondisikan

diri

b. Siswa memperhatikan

guru

10

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

83

c) Guru membacakan indicator

yang harus dicapai oleh siswa

d) kemudian guru menyampaikan

masalah kepada siswa dan

memerintahkan kepada siswa

untuk Mengobservasi beberapa

benda diantaranya jeruk,

sabun, detergen, cuka, air accu

dan logam karat. setelah itu

guru meminta siswa

mengemukakan pendapat

tentang benda tersebut.

e) Guru meminta siswa

mengemukakan pendapat

tentang benda yang

ditunjukkan

f) Guru meminta siswa untuk

mengelompokan yang

dikemukakan tentang benda

yang ditunjukkan kedalam

tabel.

g) kemudian guru

Mengiterpretasikan dengan

cara menghubungkan

pengetahuan awal siswa

dengan materi yang akan

dipelajari

h) Guru menyampaikan tahapan

pembelajaran

c. Siswa memperhatikan

guru

d. Siswa memperhatikan

e. siswa mengemukakan

pendapat tentang benda

yang diberikan oleh

guru

f. siswa mencatat setiap

pendapat yang

dikemukakan

g. siswa memperhatikan

h. siswa memperhatikan

2 Tahapan Bertanya Kegiatan Inti

a) Guru membimbing peserta

didik dalam pembentukan

kelompok.

b) kemudian guru menyuruh

kepada siswa untuk membuat

Prediksi tentang asam basa

berdasarkan pengamatan di

a) siswa membentuk

kelompok

b) siswa membuat prediksi

awal

30

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

84

awal pembelajaran

c) guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan asam basa

d) guru memberikan waktu

kepada siswa untuk

menyimpulkan pertanyaan dan

selanjutnya untuk ditentukan

sebagai Hipotesis dan dapat

dibuktikan melalui percobaan

pada langkah selanjutnya.

c) siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru

d) siswa membuat

kesimpulan dan

membuat hipotesis

sementara

3 Tahap Penyelidikan a) Guru memberikan Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang berisi

tugas kepada masing-masing

kelompok

1. LKS Praktikum 1:

Menyelidiki sifat larutan

asam/basa dengan

berbagai indikator yaitu

dengan menyiapkan

larutan HCl dan NaOH

serta beberapa indikator

asam-basa (Lakmus

merah, lakmus Biru,

Fenolftalin, dan Metil

Merah).

b) Guru memerintahkan kepada

siswa untuk Merencanakan

percobaan dengan

mendiskusikan LKS dan

mencari, mengumpulkan data

mengenai masalah yang

diajukan guru tentang membuat

langkah-langkah percobaan

sebelum praktikum mengenai

asam basa dari berbagai

sumber.

c) Guru mempersilahkan kepada

siswa untuk mengajukan

pertanyaan.

d) guru membimbing siswa

a) siswa menerima LKS

yang diberikan oleh

guru

b) siswa berdiskusi

dengan teman

kelompok dan

mencari serta

mengumpulkan data

dari berbagai sumber

sebelum melakukan

praktikum.

c) siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru.

d) siswa membuat

20

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

85

menyimpulkan diskusi hasil

pembuatan langkah-langkah

percobaan.

kesimpulan dengan

bimbingan guru

4 Tahap Kumpulkan

Data

a) pada tahap ini guru

menginstruksikan kepada

siswa untuk melakukan

percobaan untuk menjawab

hipotesis mereka yang telah

didapatkan (Menggunakan

Alat dan Bahan) b) guru mengawasi jalannya

praktikum sekaligus

membantu kelompok yang

mengalami kesulitan.

c) Guru mempersilahkan kepada

siswa untuk mengajukan

pertanyaan.

d) guru menginstruksikan kepada

masing-masing kelompok

untuk mencatat hasil

percobaan.

e) Guru menyuruh kepada siswa

untuk Menerapkan Konsep

dengan cara menghitung pH

berdasarkan data yang di

dapat

a) siswa melakukan

percobaan untuk

menjawab hipotesis

yang mereka telah

dapatkan.

b) siswa dengan serius

mengikuti praktikum

dengan bimbingan dari

guru.

c) siswa mengajukan

pertanyaan.

d) setiap kelompok

mencatat setiap hasil

dari percobaan.

e) Siswa menghitung pH

berdasarkan data

percobaan

30

5 Tahap Menarik

Kesimpulan

a) pada tahap ini guru

menginstruksikan kepada

masing-masing kelompok

untuk Mengkomunikasikan

hasil percobaan dengan cara

mengolah data dan membuat

kesimpulan dari hasil kegiatan

praktikum

b) guru memberikan pengarahan

kepada siswa tentang cara

pembuatan laporan praktikum

yang baik.

a) siswa mengolah data

serta membuat

kesimpulan dari hasil

praktikum

b) siswa memperhatikan

dan menyimak

penjelasan guru.

10

6 Tahap

Mengkomunikasikan

a) guru memerintahkan kepada

setiap kelompok untuk

a) siswa mengutus

perwakilan 20

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

86

mengirimkan perwakilannya

untuk mempresentasikan hasil

percobaannya.

b) guru memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk

mengajukan pertanyaan dan

menanggapinya.

c) guru mengomentari jalannya

diskusi dan memberikan

penguatan serta meluruskan

hal-hal yang kurang tepat.

kelompoknya untuk

mempresentasikan

hasil percobaan yang

telah dilakukan.

b) siswa yang berbeda

kelompok mengajukan

pertanyaan serta

menanggapi presentasi

yang dilakukan oleh

kelompok yang

tampil.

c) siswa memperhatikan

penjelasan guru

PERTEMUAN KEDUA

No Guided Inquiry Kegiatan Belajar

Kegiatan siswa Waktu

(menit)

1 Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam

dan mengkondisikan kelas

b) Guru mengabsen siswa satu

per satu

c) Guru membacakan indicator

yang harus dicapai oleh

siswa

d) kemudian guru memberikan

pertanyaan sebagai ulasan

pelajaran yang lalu dengan

memberikan beberapa

pertanyaan.(diantaranya :

Apakah yang dimaksud

a) Siswa menjawab salam

dan mengkondisikan

diri

b) Siswa memperhatikan

guru

c) Siswa memperhatikan

guru

d) siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

10

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

87

dengan asam dan basa?

e) kemudian guru

memerintahkan untuk

Mengobservasi kepada siswa

dengan menunjukan

beberapa zat diantaranya

HCl, NaOH, CH3COOH,

dan NH4OH dan bertanya

sifat dari zat tersebut?

f) Guru meminta siswa untuk

Mengelompokan dengan

mencatat setiap pendapat

yang dikemukakan tentang

benda yang ditunjukkan

kedalam tabel.

g) kemudian guru

Menginterpretasikan dengan

cara menghubungkan

pengetahuan awal siswa

dengan materi yang akan

dipelajari

h) Guru menyampaikan tahapan

pembelajaran

e) siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

f) siswa mencatat

pendapat yang

dikemukakan ke dalam

tabel

g) siswa memperhatikan

guru

h) siswa memperhatikan

2 Tahapan Bertanya a) Guru membimbing peserta

didik dalam pembentukan

kelompok.

b) kemudian guru menyuruh

kepada siswa untuk

membuat Prediksi tentang

asam basa berdasarkan

pengamatan di awal

pembelajaran

c) guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk Mengajukan

Pertanyaan berkaitan

dengan asam basa

d) guru memberikan waktu

kepada siswa untuk

menyimpulkan pertanyaan

a) siswa membentuk

kelompok

b) siswa menjawab

pertanyaan yang

diajukan guru

c) siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru

d) siswa membuat

kesimpulan dan

membuat hipotesis

30

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

88

dan selanjutnya untuk

ditentukan sebagai

Hipotesis dan dapat

dibuktikan melalui

percobaan pada langkah

selanjutnya.

sementara

3 Tahap Penyelidikan a) Guru memberikan Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang

berisi tugas kepada masing-

masing kelompok.

1. LKS Praktikum 2:

Menyelidiki tetapan

ionisasi asam (Ka) dan

tetapan ionisasi basa

(Kb) berdasarkan pH, yaitu dengan

menyiapkan larutan HCl,

NaOH, CH3COOH, dan

NH4OH serta pH meter.

b) Guru memerintahkan kepada

siswa Merencanakan

Percobaan dengan cara

mendiskusikan LKS dan

mencari, mengumpulkan data

mengenai masalah yang

diajukan guru tentang

membuat langkah-langkah

percobaan sebelum

praktikum mengenai asam-

basa kuat dan asam-basa

lemah dari berbagai sumber.

c) Guru mempersilahkan

kepada siswa untuk

mengajukan pertanyaan.

d) guru membimbing siswa

menyimpulkan diskusi hasil

pembuatan langkah-langkah

percobaan.

a) siswa menerima LKS

yang diberikan oleh

guru

b) siswa berdiskusi

dengan teman

kelompok dan mencari

serta mengumpulkan

data dari berbagai

sumber sebelum

melakukan praktikum.

c. siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru.

d. siswa membuat

kesimpulan dengan

bimbingan guru

20

Tahap Kumpulkan

Data

a) pada tahap ini guru

menginstruksikan kepada

siswa untuk melakukan

percobaan untuk menjawab

a) siswa melakukan

percobaan untuk

menjawab hipotesis

yang mereka telah

30

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

89

hipotesis mereka yang telah

didapatkan (Menggunakan

alat dan bahan) b) guru mengawasi jalannya

praktikum sekaligus

membantu kelompok yang

mengalami kesulitan.

c) Guru mempersilahkan

kepada siswa untuk

mengajukan pertanyaan.

d) guru menginstruksikan

kepada masing-masing

kelompok untuk mencatat

hasil percobaan.

e) Guru memerintahkan kepada

siswa untuk Menerapkan

Konsep dengan cara

menghitung nilai Ka dan Kb

dari data yang diperoleh

dapatkan.

b) siswa dengan serius

mengikuti praktikum

dengan bimbingan dari

guru.

c) siswa mengajukan

pertanyaan.

d) setiap kelompok

mencatat setiap hasil

dari percobaan.

e) Siswa menghitung

nilai Ka dan Kb

berdasarkan data yang

diperoleh

Tahap Menarik

Kesimpualan

a) pada tahap ini guru

menginstruksikan kepada

masing-masing kelompok

untuk Mengkomunikasikan

hasil percobaan dengan cara

mengolah data dan membuat

kesimpulan dari hasil

kegiatan praktikum.

b) guru memberikan

pengarahan kepada siswa

tentang cara pembuatan

laporan praktikum yang baik.

a) siswa mengolah data

serta membuat

kesimpulan dari hasil

praktikum

b) siswa memperhatikan

dan menyimak

penjelasan guru.

10

Tahap

Mengkomunikasikan

a) guru memerintahkan kepada

setiap kelompok untuk

mengirimkan perwakilannya

untuk mempresentasikan

hasil percobaannya.

b) guru memberikan

kesempatan kepada

kelompok lain untuk

mengajukan pertanyaan dan

a) siswa mengutus

perwakilan

kelompoknya untuk

mempresentasikan

hasil percobaan yang

telah dilakukan.

b) siswa yang berbeda

kelompok mengajukan

pertanyaan serta

menanggapi presentasi

20

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

90

menanggapinya

c) guru mengomentari jalannya

diskusi dan memberikan

penguatan serta meluruskan

hal-hal yang kurang tepat.

d) kemudian guru

menginstruksikan kepada

setiap siswa untuk

melakukan latihan

mengerjakan soal

menentukan konsentrasi ion

H+

dan OH-.

yang dilakukan oleh

kelompok yang tampil.

c) siswa memperhatikan

penjelasan guru

d) siswa melakukan

latihan dengan

menjawab soal

PERTEMUAN KETIGA

No Guided Inquiry Kegiatan Belajar

Kegiatan siswa Waktu

(menit)

1 Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam

dan mengkondisikan kelas

b) kemudian guru memberikan

pertanyaan sebagai ulasan

pelajaran yang lalu dengan

memberikan beberapa

pertanyaan.(diantaranya :

Apakah yang dimaksud

dengan asam-basa kuat dan

asam-basa lemah?

c) kemudian guru

menyampaikan masalah

kepada siswa dan

memerintahkan siswa untuk

Mengobservasi bunga, pH

meter dan Kertas Lakmus

dan bertanya apa yang siswa

bayangkan tentang bunga

dan fungsi dari kedua alat

a) Siswa menjawab salam

dan mengkondisikan

diri

b) siswa menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

c) siswa mengenukakan

pendapat mengenai

benda yang ditunjukkan

oleh guru

10

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

91

tersebut?

d) Guru meminta siswa untuk

Mengelompokan dengan

cara mencatat setiap

pendapat yang dikemukakan

tentang benda yang

ditunjukkan kedalam tabel.

e) kemudian guru

Menginterpretasikan dengan

cara menghubungkan

pengetahuan awal siswa

dengan materi yang akan

dipelajari

f) Guru menyampaikan tahapan

pembelajaran

d) siswa mencatat setiap

pendapat yang

dikemukakan

e) siswa memperhatikan

f) siswa memperhatikan

2 Tahapan Bertanya Kegiatan Inti

a) Guru membimbing peserta

didik dalam pembentukan

kelompok.

b) kemudian guru menyuruh

kepada siswa untuk membuat

Prediksi tentang asam basa

berdasarkan pengamatan di

awal pembelajaran

c) guru menerangkan tentang

konsep derajat keasaman

asam-basa kuat dan asam-

basa lemah

d) guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk Mengajukan

Pertanyaan.

e) guru memberikan waktu

kepada siswa untuk

menyimpulkan pertanyaan

dan selanjutnya untuk

ditentukan sebagai Hipotesis

dan dapat dibuktikan melalui

percobaan pada langkah

selanjutnya.

a) siswa membentuk

kelompok

b) siswa membuat prediksi

awal tentang asam basa

c) siswa memperhatikan

penjelasan guru.

d) siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru

e) siswa membuat

kesimpulan dan

membuat hipotesis

sementara

30

3 Tahap Penyelidikan a) Guru memberikan Lembar a) siswa menerima LKS 20

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

92

Kerja Siswa (LKS) yang

berisi tugas kepada masing-

masing kelompok.

1. LKS Praktikum 3:

Mengamati Penetralan

Asam-Basa, yaitu dengan

menyiapkan larutan HCl,

NaOH, indikator

penolftalein, serta indicator

Universal.

b) Guru memerintahkan kepada

siswa untuk Merencanakan

Percobaan dengan cara

mendiskusikan LKS dan

mencari, mengumpulkan data

mengenai masalah yang

diajukan guru tentang

membuat langkah-langkah

percobaan sebelum

praktikum mengenai asam-

basa kuat dan asam-basa

lemah dari berbagai sumber.

c) Guru mempersilahkan

kepada siswa untuk

mengajukan pertanyaan.

d) guru membimbing siswa

menyimpulkan diskusi hasil

pembuatan langkah-langkah

percobaan.

yang diberikan oleh

guru

b) siswa berdiskusi

dengan teman

kelompok dan mencari

serta mengumpulkan

data dari berbagai

sumber sebelum

melakukan praktikum.

c) siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru.

d) siswa membuat

kesimpulan dengan

bimbingan guru

Tahap Kumpulkan

Data

a) pada tahap ini guru

menginstruksikan kepada

siswa untuk melakukan

percobaan untuk menjawab

hipotesis mereka yang telah

didapatkan (Menggunakan

Alat dan bahan) b) guru mengawasi jalannya

praktikum sekaligus

membantu kelompok yang

mengalami kesulitan.

c) Guru mempersilahkan

a) siswa melakukan

percobaan untuk

menjawab hipotesis

yang mereka telah

dapatkan.

b) siswa dengan serius

mengikuti praktikum

dengan bimbingan dari

guru.

c) siswa mengajukan

30

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

93

kepada siswa untuk

mengajukan pertanyaan.

d) guru menginstruksikan

kepada masing-masing

kelompok untuk mencatat

hasil percobaan.

pertanyaan.

d) setiap kelompok

mencatat setiap hasil

dari percobaan.

Tahap Menarik

Kesimpualan

a) pada tahap ini guru

menginstruksikan kepada

masing-masing kelompok

untuk Mengkomunikasikan

hasil percobaan dengan cara

mengolah data dan membuat

kesimpulan dari hasil

kegiatan praktikum.

b) guru memberikan

pengarahan kepada siswa

tentang cara pembuatan

laporan praktikum yang baik.

a) siswa mengolah data

serta membuat

kesimpulan dari hasil

praktikum

b) siswa memperhatikan

dan menyimak

penjelasan guru.

10

Tahap

Mengkomunikasikan

a) guru memerintahkan kepada

setiap kelompok untuk

mengirimkan perwakilannya

untuk mempresentasikan

hasil percobaannya.

b) guru memberikan

kesempatan kepada

kelompok lain untuk

mengajukan pertanyaan dan

menanggapinya.

c) guru mengomentari jalannya

diskusi dan memberikan

penguatan serta meluruskan

hal-hal yang kurang tepat.

d) dan melakukan latihan

menjawab soal tentang

derajat keasaman asam dan

basa.

a) siswa mengutus

perwakilan

kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil

percobaan yang telah

dilakukan.

b) siswa yang berbeda

kelompok mengajukan

pertanyaan serta

menanggapi presentasi

yang dilakukan oleh

kelompok yang tampil.

c) siswa memperhatikan

penjelasan guru

d) siswa melakukan

latihan dengan

menjawab soal

20

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

94

Jakarta, /09/2013

Guru Mata Pelajaran

(_________________)

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

95

INSTRUMEN PENELITIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA

KONSEP ASAM BASA

NamaSekolah : MAN 1 BAYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

PokokBahasan : AsamBasa

JumlahSoal : 16

No Indikator IndikatorSoal Aspek KPS Soal

1

Menjelaskan

pengertian asam

dan basa menurut

Arrhenius

Mengetahui

suatu larutan

mengandung

ion H+atau OH

-

Menafsirkan

1. Menurut teori Arrhenius, ion

hidronium adalah penyebab

sifat asam dan ion hidroksida

penyebab sifat basa.

Bagaimanakah agar kitatahu

suatu larutan mengandung ion

H+atau OH

― hingga ia bias

dikatakan larutan asam atau

basa?................

Meramalkan

konsep asam

basa dengan

menggunakan

indicator asam

basa Meramalkan

2. Diantara larutan berikut ini :

Air kapur

Air sungai

Cuka

Air jeruk

LarutanGula

LarutanSabun

Manakah yang dapat memerahkan

lakmus biru?

Jelaskan………………………….

Menjelaskan

pengertian asam

basa menurut

konsep

Arrhenius

MenerapkanKonsep

3. Reaksi ionisasi terjadi pada

H2SO4 dan NaOH. Tulislah

persamaan reaksinya………

2

Menjelaskan

pengertian asam

dan basa menurut

Bronsted dan

Lowry.

Menjelaskan

pengertian asam

basa menurut

konsep

Bronsted Lowry

Menerapkan Konsep

4. Jelaskan pengertian asam dan

basa menurut Brosnted

Lowry…………………..

Mencari

kelebihan suatu

teori asam basa

para ahli

Mengelompokan

5. Sebutkan kelebihan teori

Bronsted Lowry atas teori

Arrhenius………………….

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

96

Mencari

hubungan antara

kekuatan asam

dengan basa

konjugasinya

Mengkomunikasikan

6. Dalam konsep asam basa

bronsted lowry, yang disebut

asam kuat adalah spesi yang

mudah melepas proton,

sedangkan basa kuat adalah

spesi yang kuat menarik

proton. Ada hubungan antara

kekuatan asam dengan

basakon jugasinya.

Bagaimana hubungan

tersebut?................

Mencari

pengertian asam

basa konjugasi Mengajukan Pertanyaan

7. Apa yang dimaksud dengan

asam konjugasi dan

basa konjugasi?

Mencari

perbandingan

kelebihan teori

asam basa para

ahli

Mengelompokan

8. Sebutkan kelebihan teori asam

basa lewis atas teori asam

basa Arrhenius danBrosted

Lowry……………

3

Memperkirakan pH

berdasarkan derajat

ionisasi (α,),

tetapan ionisasi

asam (Ka), atau

tetapan ionisasi

basa (Kb) dan

menghubungkanny

a dengan kekuatan

asam atau kekuatan

basa

Menghubungka

n kekuatan asam

atau basa

dengan tetapan

asam (Ka) dan

tetapan basa

(Kb).

Mengkomunikasikan

9. Perhatikan table dibawah ini

Asam Ka

HA 7 x 10―4

HB 6,5 x 10―5

HC 6 x 10―10

HD 1,8 x 10―5

HE 1 x 10―8

HF 4,7 x 10―11

Bagaimana hubungan kekuatan asam

dengan tetapan ionisasi asam ?...........

Menghubungka

n kekuatan asam

dengan tetapan

asam (Ka)

Mengelompokan

10. Perhatikan table dibawahini!

Asam Ka

HA 1,8×10―4

HB 1,8×10―5

HC 6,7×10―5

HD 3,4×10―8

HE 7,2×10―10

Susunlah asam-asam berikut

dari asamyang terlemah…….

Menghitung konsentrasi ion H

+ berdasarkan

tetapan ionisasi asam (Ka)

Menerapkan Konsep

11. Perhatikanlah larutan berikut ini a. 0,1 M larutan HNO2 Ka =

5,1 x 10―4

b. 0,1 M HCN Ka = 2,1 x

10―9

Hitunglah masing-masing harga konsentrasi ion [H]

+

larutan diatas……………

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

97

Memperkirakan

suatu

permasalahan

tentang pH Berhipotesis

12. Asam lambung merupakan

HCl. Jika antacid digunakan,

yang manakah yang

lebihbanyak yang memerlukan

antacid, lambung dengan pH

1,5atau pH 2,0? Jelaskan

jawabanmu…………………..

Mencari

perbandingan

antara

konsentrasi

larutan 1 dan

yang lain

Menafsirkan

13. Jika larutan P mempunyai pH

5 dan larutan Q mempunyai

pH 6, maka berapakah

perbandingan konsentrasi ion

hydrogen dalam larutan P dan

dalam larutan Q……..

Mengobservasi

suatu larutan

yang terdapat

dalam larutan

penetralan Observasi

14. Larutan suatu senyawa

natrium bila ditambahkan

asam sulfat encer

menghasilkan suatu gas yang

dapat mengeruhkan air kapur.

Apakah senyawa natrium

tersebut?.......................

Merancang

sebuah

percobaan

reaksi

penetralan

menggunakan

idikator asam

basa

Merencanakan

percobaan

15. Rancanglah sebuah percobaan

untuk membuktikan bahwa

terjadi reaksi penggaraman

antara larutan asam klorida

(HCl) dengan natrium

hidroksida (NaOH)………….

Menghubungka

n kekuatan asam

dan basa

berdasarkan pH

sebuah larutan

yang memiliki

konsentrasi

yang sama

Mengajukan Pertanyaan

16. Bagaimana hubungan antara

pH dengan kekuatan asam dan

basa. Pada konsentrasi yang

sama?.......................

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

98

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1

Menguji Sifat Larutan Asam/Basa Dengan Berbagai Indikator

I. Tujuan

Memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan berbagai indikator

asam-basa.

II. Teori

Indikator asam-basa adalah zat yang warnanya berubah bergantung

pada pH larutan. Indikator asam-basa dapat digunakan untuk menentukan sifat

keasaman atau kebasaan suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH < 7,

larutan netral = 7, dan larutan basa mempunyai pH > 7.

Semua indicator asam basa merupakan asam dan basa lemah yang

dapat memperlihatkan perbedaan warna didalam larutan asam atau basa.

Trayek atau daerah perubahan warna adalah daerah batas pH yang

merupakan daerah transisi perubahan warna. Indicator yang berbeda

mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda. Sebagai contoh larutan

lakmus akan berwarna merah pada pH < 5,5 dab berwarna biru pada pH > 8.

Pada larutan dengan pH= 5,5-8, warna lakmus merupakan kombinasi antara

warna merah dengan biru. Jadi bias dikatakan trayek perubahan warna lakmus

adalah antara pH 5,5 dan pH 8.

Sebuah indicator biasanya menunjukan rentang pH tertentu dan tidak

menunjukan sebuah nilai pH yang pasti, karenanya diperlukan indicator lain

untuk mempersempit rentang perkiraan pH sampel yang diuji. Berikut adalah

rentang pH dari beberapa indicator.

Indicator Rentang pH Perubahan warna

Metal Jingga 3,1-4,4 Merah-Kuning

Metil Merah 4,4-6,2 Merah-Kuning

Fenolptalein 8,2-9,8 Tidak berwarna-Merah

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

99

Brom Timol Blue

(BTB)

6,0-7,6 Kuning- Biru

III. Alat dan bahan

A. Alat

1. Tabung reaksi

2. Rak tabung reaksi

3. Pipet tetes

B. Bahan

1. Air suling

2. Air gula

3. Air teh

4. Air kapur

5. Air Sitrun

6. Larutan NaOH

7. Larutan NaCl

8. Lariutan Soda kue

9. Larutan Na2CO3

10. Larutan HCl

11. Lakmus Merah dan

Biru

12. Indicator Metil Jingga

13. Indicator Metil Merah

14. Indicator Fenolptalein

15. Indikator Brom Timol

Blue (BTB)

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

100

IV. Cara Kerja

(langkah 1-5 dilakukan terhadap semua bahan No. 1 – 10 diatas)

a. Masukan larutan kedalam tabung reaksi kira-kira setinggi 4 cm.

b. Celupkan kertas lakmus indicator merah dan biru kedalam larutan.

Amati perubahan warnanya. Periksa dan catat pH larutan sesuai trayek

perubahan warna indikator.

c. Ganti larutan dalam tabung reaksi dengan yang baru dan lakukan

langkah 3 dengan indicator cair lainnya (metil merah, metil jingga, pp,

BTB).

d. Dengan menggabungkan hasil pencatatan pH tiap indicator, perkirakan

harga pH masing-masing larutan tersebut.

V. Hasi Pengamatan

No Larutan

pH Tiap Indikator Perkiraan

pH

Larutan

Lakmus

merah

Lakmus

Biru

Metil

Jingga

Metil

Merah PP BTB

1 Air Suling

2 Air Gula

3 Lar. HCl

4 Lar. NaOH

5 Lar. NaCl

6 Larutan

Soda Kue

7 Larutan

Na2CO3

8 Air The

9 Air Kapur

10 Air Sitrun

VI. Pertanyaan

1. Kelompokan larutan yang diuji tersebut ke dalam

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

101

a. Larutan asam

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

……………………………………

b. Larutan Netral

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

102

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

……………………………………………

c. Larutan Basa

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………

……………………………………………

2. Kelompokan larutan yang kamu uji tersebut berdasarkan ketepatan

pemakaian indikator (gabungan atau tunggal)

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

103

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

……

3. Jelaskan bagaimana memilih indikator yang tepat untuk menentukan

pH suatu larutan

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

VII. Kesimpulan

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

104

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

Komentar :

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

105

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Jakarta, /09/2013

Validator

(_________________)

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

106

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2

TETAPAN IONISASI ASAM (Ka) DAN TETAPAN IONISASI BASA (Kb)

VIII. Tujuan

Menentukan Ka dan Kb berdasarkan pH larutan

IX. Teori

Asam dan basa lemah ialah asam dan basa yang hanya sebagian

kecil yang dapat terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti

dalam larutan asam dan basa lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara

ion yang dihasilkan asam-basa tersebut dengan molekul asam asam-basa

yang terlarut dalam air.

Untuk asam Monoprotik HA, akan terjadi reaksi setimbang :

HA(aq) H+

(aq) + A+

(aq)

Tetapan ionisasi asam (Ka)

Ka =

Sedangkan ionisasi pada basa lemah ialah :

BOH(aq) B+

(aq) + OH-(aq)

Tetapan ionisasi basanya :

Kb =

Harga Ka atau Kb merupakan gambaran kekuatan asam dan basa.

Semakin besar harga Ka dan Kb semakin banyak ion H+ dan OH

- yang

dihasilkan, atau semakin kuat asam atau basa tersebut.

X. Alat dan bahan

C. Alat

4. Gelas kimia 100 ml (4 buah)

5. pH meter

D. Bahan

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

107

16. Larutan CH3COOH 0,1 M

17. Larutan HCl 0,1 M

18. Larutan NH4OH 0,1 M

19. Larutan NaOH 0,1 M

XI. Cara Kerja

e. Siapkan 4 buah gelas kimia

f. Masukan larutan CH3COOH kedalam gelas kimia 1 sebanyak 100 ml.

ukurlah pH larutan menggunakan pH meter. Kemudian catat angka yang

tertera pada layar pH meter.

g. Masukan larutan HCl kedalam gelas kimia 2 sebanyak 100 ml. ukurlah pH

larutan menggunakan pH meter. Kemudian catat angka yang tertera pada

layar pH meter.

h. Masukan larutan NH4OH kedalam gelas kimia 3 sebanyak 100 ml.

ukurlah pH larutan menggunakan pH meter. Kemudian catat angka yang

tertera pada layar pH meter.

i. Masukan larutan NaOH kedalam gelas kimia 4 sebanyak 100 ml. ukurlah

pH larutan menggunakan pH meter. Kemudian catat angka yang tertera

pada layar pH meter.

j. Tentukan Ka dan Kb larutan dari prosedur 2,3,4 dan 5

XII. Hasi Pengamatan

Larutan Hasil Pengukuran pH

Berdasarkan pHMeter Ka/Kb Larutan

CH3COOH 0,1 M

Larutan HCl 0,1 M

Larutan NH4OH 0,1 M

Larutan NaOH 0,1 M

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

108

XIII. Pertanyaan

4. Berdasarkan hasil pengamatan, manakah larutan yang paling asam?

Berikan alasanmu!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……

5. Manakah larutan yang mengion sempurna dan manakah larutan yang

mengion secara sebagian? Berikan penjelasanmu berdasarkan persamaan

reaksi!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

109

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………….

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………….

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………….

XIV. Kesimpulan

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

110

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………….

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

111

Komentar :

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

112

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

Jakarta, /09/2013

Validator

(_________________)

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

113

Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3

MENGAMATI PENETRALAN ASAM-BASA

I. Tujuan

Mengamati dan menjelaskan reaksi penetralan asam-basa

II. Teori

Reaksi penetralan adalah reaksi asam dan basa membentuk garam dan

air.

Asam + Basa Garam + Air

Reaksi ion : H+ + OH

- H2O

Hasil reaksi akan bersifat netral, jika seluruh ion H+ dari asam berekasi

dengan seluruh ion OH –

dari basa. Larutan netral tidak bersifat asam atau

basa sehingga tidak mempengaruhi warna indicator.

Pada larutan netral berlaku mol H+ = mol OH

-

[H]+ x Vasam = [OH]

- x Vbasa

Pada percobaan ini larutan asam klorida (HCl) direaksikan dengan

larutan NaOH dengan indikatro PP. indicator PP mengubah warna larutan

menjadi warna merah muda jika larutan bersifat basa, dan tidak mengubah

warna larutan jika larutan bersifat asam atau netral.

III. Alat dan bahan

E. Alat

1. Wadah (stoples/gelas ukur) 3 buah

2. Kertas putih 3 lembar

3. Pipet tetes 3 buah

4. Sendok/pengaduk

F. Bahan

1. Larutan HCl 0,1 M

2. Indicator PP

3. Larutan NaOH 0,1 M

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

114

4. Indikator Universal

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

115

IV. Cara Kerja

1. Taruh wadah diatas kertas putih (agar lebih mudah mengamati perubahan

warna)

2. Tambahkan pada masing-masing wadah dengan pipet

a. Wadah A : 25 tetes HCl dan 3-4 tetes indikator PP (goyangkan untuk

menguji pengaruh indikator PP pada asam. Catat perubahan warna)

b. Wadah B : 25 tetes NaOH dan 3-4 tetes indikator PP (goyangkan untuk

menguji pengaruh indikator PP pada basa. Catat perubahan warna).

c. Wadah C : 25 tetes HCl dan 3-4 tetes indikator PP. kemudian teteskan

NaOH sambil digoyang hingga tepat mulai terjadi perubahan warna. Uji

pH larutan tersebut dengan indikator Universal.

V. Hasi Pengamatan

Warna indikator PP (Fenolptalein)……………………

Wadah Hasil pengamatan perubahan warna

A Asam HCl Sebelum ditetesi PP………………………………...

Sesudah ditetesi PP…………………………………

B Basa NaOH Sebelum ditetesi PP………………………………...

Sesudah ditetesi PP…………………………………

C Asam + Basa

Sebelum ditetesi PP………………………………...

Sesudah ditetesi PP…………………………………

Sesudah ditetesi NaOH…………………………….

pH :…………………………………………………

VI. Pertanyaan

1. Buatlah persamaan reaksi penetralan asam klorida dan natrium hidroksida

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

116

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………

2. Mengapa pada reaksi penetralan tersebut digunakan indikator PP?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………

3. Jika perlakuan pada wadah C dibalik (basa ditetesi asam), bagaimana

perubahan warna indikator PP yang terjadi? Jelaskan jawabanmu!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

117

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

4. Dari uji pH wadah C, apakah reaksi bersifat netral? Jelaskan jawabanmu!

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………

VII. Kesimpulan

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

118

Komentar :

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

119

STANDAR PENILAIAN LKS

No. Indikator

Pembelajaran Indikator KPS Pokok Uji LKS Jawaban Yang Diinginkan Standar Penilaian

1. Mengamati dan

menyebutkan apa yang

dipikirkan tentang bahan

berdasarkan sifat,

karakteristik dan fungsi.

Dan juga mangamati

alat yang akan

digunakan beserta

fungsinya

Observasi Apa yang siswa pikirkan

jika ditunjukkan air Accu,

detergen, sabun, air keras,

air mineral dan cuka,

bunga yang berbeda-beda

warna, dan besi karat?

Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri

berdasarkan apa yang mereka

pikirkan.

0 = tidak mengobservasi

1 = siswa mengobservasi tetapi

hanya 2 bahan saja

2 = siswa mengobservasi tetapi

hanya 3 bahan saja

3= siswa mengobservasi tetapi

hanya 4 bahan saja

4 = siswa mengobservasi seluruh

bahan

2. Memisahkan bahan

berdasarkan kelompok

bahan tersebut

Mengklasifikasikan Setelah siswa melakukan

observasi terhadap bahan

yang telah disebutkan,

manakah yang termasuk

asam dan basa

Siswa dapat memisahkan

berdasarkan sifat asam dan basa

nya.

0 = siswa tidak mengklasifikasi

1 = siswa mengklasifikasi tetapi

hanya 2 bahan saja

2 = siswa mengklasifikasi seluruh

tetapi tidak tepat

3= siswa mengklasifikasi

keseluruhan tetapi hanya 4 yang

benar

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

120

4 = siswa mengklasifikasi seluruh

bahan dengan benar

3. Menyimpulkan hasil

dari pengamatan yang

telah dilakukan

sebelumnya

Interpretasi Setelah siswa melakukan

observasi dan

mengelompokkan data,

bisa ditarik kesimpulan

bahwa sifat asam dan basa

seperti apa

Siswa dapat menarik

kesimpulan dari hasil

observasi bahan diawal

tentang asam dan basa

0 = tidak mengerjakan

1 = menyimpulkan namun tidak

tepat

2 = menyimpulkan tanpa dengan

alasan

3 = menyimpulkan dengan alasan

yang kurang jelas

4 = menyimpulkan sesuai dengan

hasil pengamatan

4. Memprediksi

penggunaan indikator

alami sebagai pengganti

indikator sintesis

Memprediksi Setelah siswa mengamati

beberapa bunga yang

mempunyai warna

mencolok dan berbeda-

beda, kemudian

memprediksi ekstrak

bunga dapat digunakan

sebagai indikator

Memprediksi ekstrak bunga dapat

digunakan sebagai indicator alami

pengganti indicator sintesi.

0 = tidak memprediksi

1 = memprediksi namun tidak

tepat

2 = memprediksi tanpa alasan

3 = memprediksi dengan benar

namun tidak bisa menjelaskan

4 = memprediksi dengan benar

dan bisa menjelaskan

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

121

5. Bertanya seputar

indikator

Mengajukan

pertanyaan

Setelah memprediksi

ekstrak bunga bisa

digunakan sebagai

indicator, siswa bertanya

tentang indicator

Bertanya “Apa yang dimaksud dengan

indikator”?

“Bagaimana indikator bekerja dalam

menentukan sifat asam dan basa”?

“Apa yang dimaksud dengan trayek

pH

0 = tidak bertanya

1 = bertanya namun di luar

konteks

2 = bertanya tetapi hanya salah

satu saja

3 = bertanya tetapi hanya 2

pertanyaan saja

4 = menanyakan keseluruhannya

6. Membuat hipotesis dari

permasalahan yang

terjadi pada kehidupan

sehari-hari

Hipotesis Menyusun hipotesis dari

permasalahan

“Asam dapat Mengkaratkan logam”

“Hujan asam dapat membuat kepala

pusing”

0. Siswa tidak berhipotesis

1. Siswa berhipotesis tetapi

tidak tepat

2. Siswa berhipotesis tetapi

hanya salah satunya saja

3. Siswa berhipotesis kedua-

duanya tetapi tidak bisa

menjelaskan.

4. Siswa berhipotesis dan bisa

menjelaskan

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

122

7. Merancang dan

melaksanakan

percobaan tentang asam

basa

Merencanakan

Percobaan

Menetukan prosedur/

langkah kerja praktikum

1. 1. Menguji Sifat Larutan Asam/Basa

Dengan Berbagai Indikator

k. Masukan larutan kedalam

tabung reaksi kira-kira setinggi

4 cm.

l. Celupkan kertas lakmus

indicator merah dan biru

kedalam larutan. Amati

perubahan warnanya. Periksa

dan catat pH larutan sesuai

trayek perubahan warna

indikator.

m. Ganti larutan dalam tabung

reaksi dengan yang baru dan

lakukan langkah 3 dengan

indicator cair lainnya (metil

merah, metil jingga, pp, BTB).

n. Dengan menggabungkan hasil

pencatatan pH tiap indicator,

perkirakan harga pH masing-

0 = tidak mengerjakan

1 = siswa menuliskan hanya

separuh langkah percobaan denga

tepat

2 = siswa menuliskan satu

langkah percobaan dengan tepat

3= siswa menuliskan dua langkah

percobaan dengan tepat

4 = siswa menuliskan tiga langkah

percobaan dengan tepat

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

123

masing larutan tersebut.

2. Tetapan Ionisasi Asam (Ka) Dan

Tetapan Ionisasi Basa (Kb)

a. Siapkan 4 buah gelas kimia

b. Masukan larutan CH3COOH

kedalam gelas kimia 1

sebanyak 100 ml. ukurlah pH

larutan menggunakan pH

meter. Kemudian catat angka

yang tertera pada layar pH

meter.

c. Masukan larutan HCl kedalam

gelas kimia 2 sebanyak 100

ml. ukurlah pH larutan

menggunakan pH meter.

Kemudian catat angka yang

tertera pada layar pH meter.

d. Masukan larutan NH4OH

kedalam gelas kimia 3

sebanyak 100 ml. ukurlah pH

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

124

larutan menggunakan pH

meter. Kemudian catat angka

yang tertera pada layar pH

meter.

e. Masukkan larutan NaOH

kedalam gelas kimia 4

sebanyak 100 ml. ukurlah pH

larutan menggunakan pH

meter. Kemudian catat angka

yang tertera pada layar pH

meter.

f. Tentukan Ka dan Kb larutan

dari prosedur 2,3,4 dan 5

3. Mengamati Penetralan Asam-

Basa

a. Taruh wadah diatas kertas

putih (agar lebih mudah

mengamati perubahan warna)

b. Tambahkan pada masing-

masing wadah dengan pipet

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

125

1). Wadah A : 25 tetes HCl

dan 3-4 tetes indikator PP

(goyangkan untuk menguji

pengaruh indikator PP pada

asam. Catat perubahan warna)

2). Wadah B : 25 tetes NaOH

dan 3-4 tetes indikator PP

(goyangkan untuk menguji

pengaruh indikator PP pada

basa. Catat perubahan warna).

3). Wadah C : 25 tetes HCl

dan 3-4 tetes indikator PP.

kemudian teteskan NaOH

sambil digoyang hingga tepat

mulai terjadi perubahan

warna. Uji pH larutan tersebut

dengan indikator Universal.

8. Mengetahui fungsi dan

kegunaan alat dan bahan

yang akan di gunakan

Menggunakan Alat

dan Bahan

Apa fungsi penggunaan

alat dan bahan dalam

percobaan asam basa?

Tabung reaksi: Menampung larutan

dalam jumlah sedikit

Rak tabung reaksi : Tempat tabung

0 = tidak mengerjakan

1= menuliskan penggunaan alat/

bahan saja tetapi kurang tepat

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

126

dalam praktikum reaksi

Beker gelas: Mengukur volume larutan

dalam jumlah banyak

Pipet tetes: Memindahkan beberapa

tetes zat cair.

Botol semprot: Menyimpan aquades

dan digunakan untuk mencuci atau

membilas alat-alat dan bahan-bahan

Gelas ukur: Mengukur volume larutan

Lakmus/indicator asam basa : sebagai

penunjuk suatu larutan apakah bersifat

asam/basa

pH meter : alat pengukur pH

2= menuliskan penggunaan alat/

bahan saja dengan tepat

3 = menuliskan penggunaan alat

dan bahan tetapi kurang tepat

salah satunya

4 = menuliskan penggunaan alat

dan bahan dengan tepat

Menggunakan alat ukur yang tepat

dalam mengambil larutan dengan

volum tertentu

0. Siswa langsung menuang

larutan ke dalam gelas kimia

1. Siswa menggunakan gelas

kimia untuk mengambil

larutan dan memindahkan

larutan

2. Siswa menggunakan gelas

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

127

kimia dan pipet tetes untuk

mengambil larutan dan

memindahkan larutan

3. Siswa menggunakan gelas

ukur dan pipet tetes untuk

mengambil larutan dan

memindahkan larutan

4. Siswa menggunakan pipet

volum dengam bulp untuk

mengambil larutan dan

memindahkan larutan

Menggunakan pipet seukuran dengan

benar

0. Siswa tidak menggunakan

pipet seukuran

1. Siswa menggunakan pipet

namun bukan pipet seukuran

2. Siswa menggunakan pipet

seukuran namun tidak

menggunakan bulb

3. Siswa menggunakan pipet

seukuran, bulb, namun tidak

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

128

bisa menggunakan bulb

tersebut

4. Siswa menggunakan pipet

seukuran, bulb dan bisa

menggunakan bulb tersebut

dengan benar

Menggunakan pH meter 0. Siswa tidak menggunakan

pH meter

1. Siswa tidak menggunakan

pH meter namun dapat

menjelaskan fungsi pH meter

2. Siswa menggunakan pH

meter, tahu fungsi pH meter,

namun tidak paham dalam

pengoperasiannya

3. Siswa menggunakan pH

meter, paham

pengoperasiannya namun

hasil yang didapat tidak

maksimal

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

129

4. Siswa menggunakan pH

meter, paham

pengoperasiannya dan hasil

akhir yang didapat maksimal

Menggunakan lakmus merah/biru

dengan baik dan benar

0. Siswa tidak menggunakan

lakmus

1. Siswa menggunakan lakmus

namun tidak tahu arti warna

dari lakmus

2. Siswa menggunakan lakmus,

tahu arti warna lakmus,

namuntidak menggunakan

penjepit ketika mencelupkan

kedalam sampel

3. Siswa menggunakan lakmus,

tahu arti warna lakmus,

menggunakan penjepit

namun hasil akhir tidak

sesuai dengan hasil yang

seharusnya

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

130

4. Siswa menggunakan lakmus,

tahu arti warna lakmus,

menggunakan penjepit dan

hasil akhir sesuai dengan

hasil yang seharusnya

Menggunakan indikator universal 0. Siswa tidak menggunakan

indicator universal

1. Siswa tidak menggunakan

indicator universal namun

dapat menjelaskan fungsi

indicator universal

2. Siswa menggunakan

indicator universal, tahu

fungsi indicator universal,

namun tidak paham dalam

pengoperasiannya

3. Siswa menggunakan

indicator universal, tahu

fungsi indicator universal,

paham pengoperasiannya

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

131

namun hasil yang didapat

tidak maksimal

4. Siswa menggunakan

indicator universal, tahu

fungsi indicator universal,

paham pengoperasiannya

dan hasil akhir yang didapat

maksimal

9. Menghitung pH asam

basa dan Ka/Kb

Menerapkan Konsep Setelah siswa

mendapatkan data

percobaan, kemudian

menghitung pH asam dan

basa, dan Ka/Kb

Menghitung pH masing-masing larutan 0. Siswa tidak menghitung pH

1. Siswa mengetahui konsep

dan rumus pH, namun siswa

tidak menghitungnya.

2. Siswa menghitung pH, tetapi

masih salah dalam

memasukan data ke

rumusnya

3. Siswa mengetahui konsep

dan rumus pH, menentukan

pH namun salah dalam hasil

akhir.

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

132

4. Siswa mengetahui konsep

dan rumus pH, menentukan

pH dengan tepat dan

menghitung dengan benar

Menghitung Ka dan Kb masing-

masing larutan

0. Siswa tidak menghitung Ka

dan Kb

1. Siswa mengetahui konsep

dan rumus Ka dan Kb,

namun siswa tidak

menghitungnya.

2. Siswa menghitung Ka dan

Kb, tetapi masih salah dalam

memasukan data ke

rumusnya

3. Siswa mengetahui konsep

dan rumus Ka dan Kb,

menentukan Ka dan Kb

namun salah dalam hasil

akhir.

4. Siswa mengetahui konsep

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

133

dan rumus Ka dan Kb,

menentukan Ka dan Kb

dengan tepat dan

menghitung dengan benar

\10. Membuat tabel, grafik

dari laporan hasil

percobaan yang

dilakukan

Mengkomunikasikan Buatlah tabel, grafik dan

laporan dari data hasil

pengamatan yang

dilakukaan dalam

percobaan tersebut!

Mendiskusikan Hasil praktikum 0. Siswa tidak mendiskusikan

1. Siswa mendiskusikan tetapi

di luar konteks

2. Siswa mendiskusikan sesuai

konteks namun tidak

kompak

3. Siswa mendiskusikan sesuai

konteks, kompak, namun

tidak didokumentasikan.

4. Siswa mendiskusikan sesuai

konteks, kompak, dan

didokumentasikan

Membuat tabel pengamatan 0. Siswa tidak membuat tabel

pengamatan

1. Siswa membuat tabel

pengamatan tanpa

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

134

menuliskan reaksi

2. Siswa membuat tabel

pengamatan, menuliskan

reaksi tetapi tidak

menyertakan komponen-

komponennya.

3. Siswa membuat tabel

pengamatan, menuliskan

reaksi, menyertakan

komponen-komponennya

tetapi tidak lengkap data

yang didapat.

4. Siswa membuat tabel

pengamatan dengan lengkap

Membuat grafik Asam Basa 0. Siswa tidak membuat grafik

percobaan

1. Siswa membuat grafik

percobaannamun tidak

lengkap

2. Siswa membuat grafik

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

135

percobaan lengkap namun

tidak rapih

3. Siswa membuat grafik

percobaan lengkap, rapih

tetapi belum benar

4. Siswa membuat grafik

percobaan dengan lengkap,

rapih dan benar

. Membuat laporan 0. Siswa tidak membuat

laporan sementara.

1. Siswa membuat laporan

sementara namun tidak

lengkap dan tidak sistematis.

2. Siswa membuat laporan

sementara dengan lengkap

namun tidak sistematis.

3. Siswa membuat laporan

sementara dengan sistematis

namun tidaklengkap.

4. Siswa membuat laporan

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

136

sementara dengan lengkap

dan sistematis

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

137

LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM

ASAM BASA

Tujuan :

Untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan proses sains siswa dalam

kegiatan belajar mengajar dan praktikum

Petunjuk :

Berilah chek list (√) pada kolom penilaian sesuai dengan hasil observasi

Keterangan : 0 = kurang sekali, 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat

baik.

Kelas :

Kelompok :

No Aspek KPS Pernyataan Skor

0 1 2 3 4

1 Observasi

Menunjukkan kepada siswa sebuah “jeruk”

dan “sabun” dan meminta siswa untuk

menyebutkan apa yang mereka bayangkan

tentang “jeruk” dan “sabun”

2 Mengklasifikasi

Mencatat setiap ciri-ciri yang siswa

kemukakan tentang “jeruk” dan “sabun”

ke dalam tabel.

3 Interpretasi

Menghubungkan setiap ciri-ciri yang

dikemukakan dan menyimpulkan setiap ciri

yang dikemukakan tentang “jeruk” dan

“sabun” sesuai dengan teori.

4 Prediksi

Memprediksi bahwa asam dapat

dinetralkan dengan basa dan juga

sebaliknya

5 Mengajukan Pertanyaan

Bertanya mengenai “Apa yang dimaksud

dengan asam dan basa menurut para ahli?”

“Apakah sifat asam dan basa juga sangat

berbahaya dan merugikan?”

6 Berhipotesis

Mengemukakan bahwa asam dapat

memerahkan lakmus merah dan

memerahkan lakmus biru. Dan juga basa

dapat membirukan lakmus merah dan tetap

biru pada lakmus biru

Mengemukakan bahwa pH asam < 7 dan

basa > 7

7 Merencanakan

Percobaan

Mencari prosedur kerja di buku, internet

atau sumber lainnya tentang praktikum

asam basa

Menentukan dan mengambil alat dan

bahan-bahan praktikum

8 Menerapkan Konsep Mensterilisasi alat-alat praktikum

Menghitung pH masing-masing larutan

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

138

Menghitung Ka dan Kb masing-masing

larutan

9 Mengkomunikasikan

Mendiskusikan Hasil praktikum

Membuat tabel pengamatan

Membuat grafik Asam Basa

Membuat laporan

Bayah, / /2014

Observer

(_________________)

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

139

Parameter/ Rubrik Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa

Praktikum Kimia Kelas X1 IPA Semester 1

2014/2015

No. Indikator Aspek-Aspek Penilaian Skala Penilaian

1. Observasi Menunjukkan kepada siswa

sebuah “jeruk” dan “sabun”

dan meminta siswa untuk

menyebutkan apa yang mereka

bayangkan tentang “jeruk” dan

“sabun”

0. Siswa tidak melakukan pengamatan

1. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan namun tidak

paham terhadap obyek yang sedang diamati tersebut.

2. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan, paham

terhadap obyek yang sedang diamati tetapi tidak

mendokumentasikan

3. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan, paham

terhadap obyek yang sedang diamati, mendokumentasikan tetapi

tidak bisa menjelaskan

4. Siswa mengamati ciri-ciri benda yang ditunjukkan, paham

terhadap obyek yang sedang diamati, mendokumentasikan dan

bisa menjelaskan

2. Mengklasifikasi Mencatat setiap ciri-ciri yang

siswa kemukakan tentang

“jeruk” dan “sabun” ke dalam

0. Siswa tidak mencatat

1. Siswa mencatat tetapi hanya ciri-ciri 1 benda

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

140

tabel. 2. Siswa mencatat ciri-ciri kedua benda tetapi tidak di dalam tabel

3. Siswa mencatat ciri-ciri kedua benda dan di dalam tabel tetapi

tidak lengkap

4. Siswa mencatat ciri-ciri kedua benda, di dalam tabel dan lengkap

3. Interpretasi Menghubungkan setiap ciri-ciri

yang dikemukakan dan

menyimpulkan setiap ciri yang

dikemukakan tentang “jeruk”

dan “sabun” sesuai dengan

teori.

0. Siswa tidak menghubungkan dan tidak menyimpulkan hasil

pengamatan

1. Siswa menghubungkan tetapi tidak menyimpulkan

2. Siswa menghubungkan dan menyimpulkan tetapi tidak tepat

3. Siswa menghubungkan dan menyimpulkan dengan benar tetapi

tidak sesuai dengan teori

4. Siswa menghubungkan dan menyimpulkan dengan benar dan

sesuai dengan teori.

4. Prediksi Memprediksi bahwa asam

dapat dinetralkan dengan basa

dan juga sebaliknya

0. Siswa tidak memprediksi

1. Siswa memprediksi tetapi asal-asalan

2. Siswa memprediksi tetapi tidak tepat

3. Siswa memprediksi hampir tepat

4. Siswa memprediksi dengan tepat dan sesuai dengan teori.

5. Mengajukan Pertanyaan Siswa menanyakan tentang

Asam Basa

0. Siswa tidak bertanya

1. Siswa bertanya namun di luar konteks

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

141

2. Siswa bertanya tetapi hanya salah satu saja

3. Siswa bertanya kedua-duanya tetapi hanya meminta penjelasan

menurut Arrhenius

4. Siswa bertanya kedua-duanya dan meminta penjelasan menurut

semua ahli (Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis)

Siswa menanyakan dampak

dari asam dan Basa

0. Siswa tidak bertanya

1. Siswa bertanya namun di luar konteks

2. Siswa bertanya sesuai konteks tetapi tidak antusias

mendengarkan jawaban

3. Siswa bertanya sesuai konteks dan antusias mendengarkan tetapi

tidak didokumentasikan apa yang dijelaskan

4. Siswa bertanya sesuai konteks, antusias mendengarkan dan

didokumentasikan apa yang dijelaskan.

6. Berhipotesis Mengemukakan bahwa asam

dapat memerahkan lakmus

merah dan memerahkan

lakmus biru. Dan juga basa

dapat membirukan lakmus

merah dan tetap biru pada

lakmus biru

5. Siswa tidak berhipotesis

6. Siswa berhipotesis tetapi tidak tepat

7. Siswa berhipotesis tetapi hanya salah satunya saja

8. Siswa berhipotesis kedua-duanya tetapi tidak bisa menjelaskan.

9. Siswa berhipotesis dan bisa menjelaskan

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

142

Mengemukakan bahwa pH

asam < 7 dan basa > 7

0. Siswa tidak berhipotesis

1. Siswa berhipotesis tetapi tidak tepat

2. Siswa berhipotesis tetapi hanya salah satunya saja

3. Siswa berhipotesis kedua-duanya tetapi tidak bisa menjelaskan.

4. Siswa berhipotesis dan bisa menjelaskan

7. Merencanakan Percobaan Mencari prosedur kerja di

buku, internet atau sumber

lainnya tentang praktikum

asam basa

0. Siswa tidak mencari

1. Siswa mencari tetapi tetapi tidak didokumentasikan

2. Siswa mencari, didokumentasikan tetapi belum tepat

3. Siswa mencari, didokumentasikan, tepat tetapi tidak bisa

menjelaskan.

4. Siswa mencari, didokumentasikan, tepat dan bisa menjelaskan.

Menentukan dan mengambil

alat dan bahan-bahan

praktikum

0. Siswa tidak menentukan dan mengambil 2 alat dan 2 bahan yang

diperlukan

1. Siswa tidak menentukan dan mengambil 4 alat dan 2 bahan yang

diperlukan

2. Siswa tidak menentukan dan mengambil 8 alat dan 4 bahan yang

diperlukan

3. Siswa menentukan dan mengambil 8 alat dan 4 bahan yang

diperlukan

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

143

4. Siswa menentukan dan mengambil semua alat dan bahan yang

diperlukan dengan tepat

8. Menggunakan Alat dan

bahan

Menggunakan alat ukur yang

tepat dalam mengambil larutan

dengan volum tertentu

0. Siswa langsung menuang larutan ke dalam gelas kimia

1. Siswa menggunakan gelas kimia untuk mengambil larutan dan

memindahkan larutan

2. Siswa menggunakan gelas kimia dan pipet tetes untuk

mengambil larutan dan memindahkan larutan

3. Siswa menggunakan gelas ukur dan pipet tetes untuk mengambil

larutan dan memindahkan larutan

4. Siswa menggunakan pipet volum dengam bulp untuk mengambil

larutan dan memindahkan larutan

Menggunakan pipet seukuran

dengan benar

0. Siswa tidak menggunakan pipet seukuran

1. Siswa menggunakan pipet namun bukan pipet seukuran

2. Siswa menggunakan pipet seukuran namun tidak menggunakan

bulb

3. Siswa menggunakan pipet seukuran, bulb, namun tidak bisa

menggunakan bulb tersebut

4. Siswa menggunakan pipet seukuran, bulb dan bisa menggunakan

bulb tersebut dengan benar

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

144

Menggunakan pH meter 0. Siswa tidak menggunakan pH meter

1. Siswa tidak menggunakan pH meter namun dapat menjelaskan

fungsi pH meter

2. Siswa menggunakan pH meter, tahu fungsi pH meter, namun

tidak paham dalam pengoperasiannya

3. Siswa menggunakan pH meter, paham pengoperasiannya namun

hasil yang didapat tidak maksimal

4. Siswa menggunakan pH meter, paham pengoperasiannya dan

hasil akhir yang didapat maksimal

Menggunakan lakmus

merah/biru dengan baik dan

benar

0. Siswa tidak menggunakan lakmus

1. Siswa menggunakan lakmus namun tidak tahu arti warna dari

lakmus

2. Siswa menggunakan lakmus, tahu arti warna lakmus,

namuntidak menggunakan penjepit ketika mencelupkan kedalam

sampel

3. Siswa menggunakan lakmus, tahu arti warna lakmus,

menggunakan penjepit namun hasil akhir tidak sesuai dengan

hasil yang seharusnya

4. Siswa menggunakan lakmus, tahu arti warna lakmus,

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

145

menggunakan penjepit dan hasil akhir sesuai dengan hasil yang

seharusnya

Menggunakan indikator

universal

0. Siswa tidak menggunakan indicator universal

1. Siswa tidak menggunakan indicator universal namun dapat

menjelaskan fungsi indicator universal

2. Siswa menggunakan indicator universal, tahu fungsi indicator

universal, namun tidak paham dalam pengoperasiannya

3. Siswa menggunakan indicator universal, tahu fungsi indicator

universal, paham pengoperasiannya namun hasil yang didapat

tidak maksimal

4. Siswa menggunakan indicator universal, tahu fungsi indicator

universal, paham pengoperasiannya dan hasil akhir yang didapat

maksimal

Menetesi larutan dengan

indikator

0. Siswa tidak melakukan prosedur tersebut

1. Siswa menetesi larutan dengan indikator tetapi bukan

menggunakan pipet tetes

2. Siswa menggunakan pipet tetes namun penetesannya tidak rapi

3. Siswa menggunakan pipet tetes, penetesannya rapi tetapi

tetesannya terlalu banyak.

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

146

4. Siswa menggunakan pipet tetes, penetesannya rapi, dan

tetesannya pun tepat (sesuai)

9. Menerapkan Konsep Mensterilisasi alat-alat

praktikum

0. Siswa tidak mensterilisasi alat

1. Siswa mencuci alat tanpa sabun

2. Siswa mencuci alat dengan sabun tanpa mengeringkannya

3. Siswa mencuci alat menggunakan sabun lalu mengeringkannya

4. Siswa mencuci alat dengan sabun lalu mengeringkannya dan

membilas alat tersebut dengan larutan yang akan dipakai.

Menghitung pH masing-

masing larutan

0. Siswa tidak menghitung pH

1. Siswa mengetahui konsep dan rumus pH, namun siswa tidak

menghitungnya.

2. Siswa menghitung pH, tetapi masih salah dalam memasukan

data ke rumusnya

3. Siswa mengetahui konsep dan rumus pH, menentukan pH

namun salah dalam hasil akhir.

4. Siswa mengetahui konsep dan rumus pH, menentukan pH

dengan tepat dan menghitung dengan benar

Menghitung Ka dan Kb

masing-masing larutan

0. Siswa tidak menghitung Ka dan Kb

1. Siswa mengetahui konsep dan rumus Ka dan Kb, namun siswa

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

147

tidak menghitungnya.

2. Siswa menghitung Ka dan Kb, tetapi masih salah dalam

memasukan data ke rumusnya

3. Siswa mengetahui konsep dan rumus Ka dan Kb, menentukan

Ka dan Kb namun salah dalam hasil akhir.

4. Siswa mengetahui konsep dan rumus Ka dan Kb, menentukan

Ka dan Kb dengan tepat dan menghitung dengan benar

10. Mengkomunikasikan Mendiskusikan Hasil

praktikum

0. Siswa tidak mendiskusikan

1. Siswa mendiskusikan tetapi di luar konteks

2. Siswa mendiskusikan sesuai konteks namun tidak kompak

3. Siswa mendiskusikan sesuai konteks, kompak, namun tidak

didokumentasikan.

4. Siswa mendiskusikan sesuai konteks, kompak, dan

didokumentasikan

Membuat tabel pengamatan 0. Siswa tidak membuat tabel pengamatan

1. Siswa membuat tabel pengamatan tanpa menuliskan reaksi

2. Siswa membuat tabel pengamatan, menuliskan reaksi tetapi tidak

menyertakan komponen-komponennya.

3. Siswa membuat tabel pengamatan, menuliskan reaksi,

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

148

menyertakan komponen-komponennya tetapi tidak lengkap data

yang didapat.

4. Siswa membuat tabel pengamatan dengan lengkap

Membuat grafik Asam Basa 0. Siswa tidak membuat grafik percobaan

1. Siswa membuat grafik percobaannamun tidak lengkap

2. Siswa membuat grafik percobaan lengkap namun tidak rapih

3. Siswa membuat grafik percobaan lengkap, rapih tetapi belum

benar

4. Siswa membuat grafik percobaan dengan lengkap, rapih dan

benar

Membuat laporan 0. Siswa tidak membuat laporan sementara.

1. Siswa membuat laporan sementara namun tidak lengkap dan

tidak sistematis.

2. Siswa membuat laporan sementara dengan lengkap namun tidak

sistematis.

3. Siswa membuat laporan sementara dengan sistematisnamun

tidaklengkap.

4. Siswa membuat laporan sementara dengan lengkap dan

sistematis

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

149

Ciputat, Januari 2014

Validator

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

150

RUBRIK PENILAIAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP ASAM BASA

NamaSekolah : MAN 1 BAYAH

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

PokokBahasan : AsamBasa

JumlahSoal : 16

No Indikator IndikatorSoal Aspek KPS Soal penilaian

1

Menjelaskan

pengertian asam

dan basa menurut

Arrhenius

Mengetahui

suatu larutan

mengandung ion

H+atau OH

-

Menafsirkan

17. Menurut teori Arrhenius, ion

hidronium adalah penyebab sifat

asam dan ion hidroksida penyebab

sifat basa. Bagaimanakah agar kita

tahu suatu larutan mengandung ion

H+atau OH

― hingga ia bias

dikatakan larutan asam atau

basa?................

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab sebagian namun tidak

tepat

2. Siswa menjawab sebagian, tepat namun

tanpa reaksi

3. Siswa menjawab sebagian, tepat dan ada

reaksi

4. Siswa menjawab semua, tepat dan ada

reaksi

Meramalkan

konsep asam

basa dengan

menggunakan

indicator asam

basa Meramalkan

18. Diantara larutan berikut ini :

Air kapur

Air sungai

Cuka

Air jeruk

Larutan Gula

Larutan Sabun

Manakah yang dapat memerahkan

lakmus biru? Jelaskan…………

0. Tidak menjawab

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab dua, namun salah satu

tidak tepat

3. Siswa menjawab dua dengan tepat namun

tidak beralasan

4. Siswa menjawab dua dengan tepat dan

beralasan

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

151

Menjelaskan

pengertian asam

basa menurut

konsep

Arrhenius

Menerapkan

Konsep

19. Reaksi ionisasi terjadi pada H2SO4

dan NaOH. Tulislah persamaan

reaksinya………

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab salah satu namun tidak

tepat

2. Siswa menjawab dua namun tidak tepat

3. Siswa menjawab dua namun salah satu tepat

4. Siswa menjawab dua dengan tepat

2

Menjelaskan

pengertian asam

dan basa menurut

Bronsted dan

Lowry.

Menjelaskan

pengertian asam

basa menurut

konsep Bronsted

Lowry Menerapkan

Konsep

20. Jelaskan pengertian asam dan basa

menurut Brosnted

Lowry…………………..

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab salah satu namun tidak

tepat

2. Siswa menjawab dua namun salah satu tidak

tepat

3. Siswa menjawab dua dengan tepat tetapi

tanpa reaksi

4. Siswa menjawab dua dengan tepat dan ada

reaksi

Mencari

kelebihan suatu

teori asam basa

para ahli

Mengelompok

an

21. Sebutkan kelebihan teori Bronsted

Lowry atas teori

Arrhenius………………….

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa hanya menjawab satu

2. Siswa hanya menjawab dua

3. Siswa hanya menjawab tiga

4. Siswa menjawab keseluruhan dengan tepat

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

152

Mencari

hubungan antara

kekuatan asam

dengan basa

konjugasinya Mengkomuni

kasikan

22. Dalam konsep asam basa bronsted

lowry, yang disebut asam kuat

adalah spesi yang mudah melepas

proton, sedangkan basa kuat

adalah spesi yang kuat menarik

proton. Ada hubungan antara

kekuatan asam dengan basa

konjugasinya. Bagaimana

hubungan tersebut?................

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab namun kurang tepat

3. Siswa menjawab tepat namun tidak ada

reaksi

4. Siswa menjawab dengan tepat dan ada

reaksi

Mencari

pengertian asam

basa konjugasi

Mengajukan

Pertanyaan

23. Apa yang dimaksud dengan asam

konjugasi dan basa konjugasi?

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab salah satu namun tidak

tepat

2. Siswa menjawab dua namun salah satu tidak

tepat

3. Siswa menjawab dua dengan tepat tetapi

tanpa reaksi

4. Siswa menjawab dua dengan tepat dan ada

reaksi

Mencari

perbandingan

kelebihan teori

asam basa para

ahli

Mengelompok

an

24. Sebutkan kelebihan teori asam

basa lewis atas teori asam basa

Arrhenius dan Brosted

Lowry……………

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa hanya menjawab satu

2. Siswa hanya menjawab dua

3. Siswa hanya menjawab tiga

4. Siswa menjawab keseluruhan dengan tepat

3

Memperkirakan

pH berdasarkan

derajat ionisasi (α,),

tetapan

Menghubungkan

kekuatan asam

atau basa

dengan tetapan

Mengkomuni

kasikan

25. Perhatikan table dibawahini

Asam Ka

HA 7 x 10―4

HB 6,5 x 10―5

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab semua, namun tidak

berhubungan

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

153

ionisasiasam (Ka),

atau tetapan

ionisasi basa (Kb)

dan

menghubungkanny

a dengan kekuatan

asam atau kekuatan

basa

asam (Ka) dan

tetapan basa

(Kb).

HC 6 x 10―10

HD 1,8 x 10―5

HE 1 x 10―8

HF 4,7 x 10―11

Bagaimana hubungan kekuatan asam

dengan tetapan ionisasi asam ?...........

3. Siswa menjawab semua dengan tepat namun

tidak beralasan

4. Siswa menjawab semua dengan tepat,

berhubungan dan beralasan

Menghubungkan

kekuatan asam

dengan tetapan

asam (Ka)

Mengelompok

an

26. Perhatikan table dibawahini!

Asam Ka

HA 1,8×10―4

HB 1,8×10―5

HC 6,7×10―5

HD 3,4×10―8

HE 7,2×10―10

Susunlah asam-asam berikut dari asam

yang terlemah…….

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab lima, namun salah satu

tidak tepat

3. Siswa menjawab lima dengan tepat namun

tidak beralasan

4. Siswa menjawab semua dengan tepat dan

beralasan

Menghitung

konsentrasi ion

H+

berdasarkan

tetapan ionisasi

asam (Ka)

Menerapkan

Konsep

27. Perhatikanlah larutan beriku tini

c. 0,1 M larutan HNO2Ka = 5,1 x

10―4

d. 0,1 M HCN Ka = 2,1 x 10―9

Hitunglah masing-masing harga

konsentrasi ion [H]+larutan

diatas……………

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab satu namun tidak tepat

2. Siswa menjawab dua namun salah satu tidak

tepat

3. Siswa menjawab dua dengan sistematis

namun hasil akhir belum tepat

4. Siswa menjawab dua dengan sistematis dan

tepat

Memperkirakan Berhipotesis 28. Asam lambung merupakan HCl. 0. Siswa tidak menjawab

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

154

suatu

permasalahan

tentang pH

Jika antacid digunakan, yang

manakah yang lebih banyak yang

memerlukan antacid, lambung

dengan pH 1,5atau pH 2,0?

Jelaskan

jawabanmu…………………..

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab namun tidak sistematis

3. Siswa menjawab dengan benar namun tanpa

alasan

4. Siswa menjawab dengan benar dan

beralasan

Mencari

perbandingan

antara

konsentrasi

larutan 1 dan

yang lain

Menafsirkan

29. Jikalarutan P mempunyai pH 5

danlarutan Q mempunyai pH 6,

maka berapakah perbandingan

konsentrasi ion hydrogen dalam

larutan P dan dalam larutan

Q……..

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab namun tidak sistematis

3. Siswa menjawab dengan benar hasil akhir

tidak tepat

4. Siswa menjawab dengan benar dan tepat

Mengobservasi

suatu larutan

yang terdapat

dalam larutan

penetralan Observasi

30. Larutan suatu senyawa natrium

bila ditambahkan asam sulfat encer

menghasilkan suatu gas yang dapat

mengeruhkan air kapur. Apakah

senyawa natrium

tersebut?.......................

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab tepat namun tanpa reaksi

3. Siswa menjawab dengan tepat namun reaksi

salah

4. Siswa menjawab dengan tepat dan reaksi

benar

Merancang

sebuah

percobaan reaksi

penetralan

menggunakan

idikator asam

basa

Merencanaka

n percobaan

31. Rancanglah sebuah percobaan

untuk membuktikan bahwa terjadi

reaksi penggaraman antara larutan

asam klorida (HCl) dengan

natrium hidroksida

(NaOH)………….

0. Siswa tidak menjawab

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab namun ada beberapa yang

kurang tepat

3. Siswa menjawab dengan tepat tetapi tanpa

reaksi

4. Siswa menjawab dengan tepat dan reaksi

yang tepat

Menghubungkan Mengajukan 32. Bagaimanahubunganantara pH 0. Siswa tidak menjawab

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

155

kekuatan asam

dan basa

berdasarkan pH

sebuah larutan

yang memiliki

konsentrasi yang

sama

Pertanyaan dengan kekuatan asam dan basa. P

ada konsentrasi yang

sama?.......................

1. Siswa menjawab namun tidak tepat

2. Siswa menjawab namun kurang tepat

3. Siswa menjawab tepat namun tidak ada

reaksi dan grafik

4. Siswa menjawab dengan tepat, ada reaksi

dan grafik

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

156

HASIL WAWANCARA

No Indikator Hasil Wawancara

1

Tanggapan siswa terahadap pembelajaran menggunakan inkuiri terbimbing?

Siswa merasa lebih senang dikarenakan mereka lebih banyak mendapat kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang mereka anggap kurang dipahami. Model guided inquiry menurut mereka lebih membantu dalam memahami materi asam basa dikarenakan mereka dapat lebih memperoleh informasi mengenai materi yang dipelajari dikarenakan mereka yang menjadi subyek penelitinya.

2

Tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menunjukkan benda yang berhubungan dengan materi pada awal pembelajaran? (observasi)

Siswa merasa dengan menunjukkan benda yang berhubungan dengan materi pada awal pembelajaran dapat membantu mereka dalam memahami konsep awal materi tersebut.

3

Tanggapan siswa tentang mengklasifikasikan ciri-ciri benda yang ditunjukkan pada awal materi?

Siswa merasa dengan cara diklasifikasikan akan lebih mempermudah mereka membedakan setiap bahan yang termasuk asam atau basa sehingga mereka akan lebih memahami konsep asam dan basa

4

Tanggapan siswa tentang interpretasi yang dilakukan oleh guru di awal pembelajaran?

Siswa merasa menjadi lebih paham dan tidak miss konsep karena dengan cara tersebut, konsep lebih sistematis karena dihubungkan antara konsep satu dan konsep lainnya.

5

Tanggapan siswa tentang belajar dalam memprediksi suatu konsep?

Siswa merasa senang dapat belajar memprediksi suatu konsep. Hal tersebut dikarenakan dengan belajar memprediksi, siswa tersebut berarti lebih mempunyai pondasi awal tentang konsep tersebut.

6

Tanggapan siswa tentang kesempatan dalam mengajukan pertanyaan yang diberikan oleh guru?

Siswa merasa lebih senang. Dikarenakan dengan cara memberi kesempatan bertanya kepada siswa, siswa akan lebih leluasa dalam memahami setiap konsep yang mereka belum pahami.

7

Tanggapan siswa tentang belajar berhipotesis?

Siswa merasa senang dapat belajar berhipotesis suatu konsep. Hal tersebut dikarenakan dengan belajar berhipotesis, siswa tersebut berarti lebih mempunyai pondasi awal tentang konsep tersebut dan juga mereka merasa seolah-olah mereka seperti seorang ilmuwan yang sedang meneliti suatu percobaan.

8 Tanggapan siswa Siswa merasa senang dikarenakan mereka

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

157

mengenai belajar merencanakan percobaan suatu praktikum?

lebih mandiri. Menurut mereka dengan cara merencanakan percobaan sendiri akan mambuat mereka lebih paham dalam melakukan percobaan. Dikarenakan mereka yang merancang sendiri percobaan tersebut.

9

Tanggapan siswa tentang

menerapkan konsep yang

diajarkan guru?

Siswa merasa lebih senang dikarenakan

kemampuan mereka akan lebih terasah dalam

menghitung konsep pH.

10

Tanggapan siswa tentang

belajar

mengkomunikasikan?

Menurut mereka hal tersebut sangat bermanfaat

dikarenakan mereka dapat belajar cara membuat

tabel, membuat grafik, cara membuat laporan

yang benar.

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

158

CATATAN LAPANGAN

No Temuan Keterangan

1 Model guided inquiry

Guru belum menerapkan model

tersebut. Guru masih menerapkan

model ceramah dalam pembelajaran.

2 RPP Guru MAN Bayah masih menerapkan

RPP lama.

2 Observasi

Siswa melakukan observasi dengan

baik tentang benda yang ditunjukkan

oleh guru pada awal pembelajaran

3 Mengklasifikasikan

Siswa melakukan klasifikasi dengan

baik. Hal tersebut terlihat dari catatan

siswa mengenai materi yang

disampaikan

4 Interpretasi Interprertasi yang dilakukan cukup

baik.

5 Prediksi

Siswa melakukan prediksi cukup baik.

Hal tersebut terlihat dari prediksi

mereka tentang konsep yang diberikan

hampir tepat.

6 Mengajukan pertanyaan

Siswa sangat antusias dalam bertanya.

Hal tersebut bertujuan untuk lebih

memahami konsep yang belum mereka

pahami

7 Berhipotesis

Siswa belum maksimal dalam

berhipotesis. Hal tersebut terlihat dari

siswa yang masih merasa bingung

tentang hipotesis itu sendiri

8 Merencanakan percobaan

Siswa belum maksimal dalam

merencanakan percobaan. Mereka

masih bergantung pada LKS instan

yang diberikan oleh guru.

9 Menerapkan Konsep Siswa cukup baik dalam menerapkan

konsep.

10 Mengkomunikasikan

Siswa cukup baik dalam

mengkomunikasikan. Hal ini terlihat

dari pembuatan laporan, membuat

grafik yang lumayan baik.

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …
Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dede Ardiansyah lahir di Bayah Kabupaten Lebak pada

tanggal 18 November 1989. Menyelesaikan pendidikan

dasarnya di SDN 05 Bayah Barat. Kemudian, saya

melanjutkan pendidikannya di SMP N 1 Bayah. Setelah itu,

saya melanjutkan pendidikan di SMK Analis Kimia Serang.

Saya kemudian meneruskan ke perguruan tinggi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2009 pada Program Studi

Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.