Upload
others
View
2
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION
BERDASARKAN SISTEM PEARLS
Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Sintang Kalimantan Barat
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh :
Novita Dewi Yuda
NIM : 122214025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION
BERDASARKAN SISTEM PEARLS
Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Sintang Kalimantan Barat
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Novita Dewi Yuda
NIM : 122214025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Motto :
Ujilah segala sesuatu dan pengganglah yang baik.
(1 Tesalonika 21)
Seorang humanis adalah seseorang yang melakukan hal yang besar meskipun dia
tidak ada yang melihat
(Bunda Teresa)
Ingatlah seumur hidupmu segala kebaikan yang kamu terima dari orang lain tetapi
lapangkan dadamu dan luaskan hatimu terhadap mereka yang mengecewakanmu.
(Novita Dewi Yuda)
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Bapak Petrus Mida dan mama Maria Fransiska Radiyati tercinta
Abang kadung saya Dian Beni Yuda tersayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, yang
telah memberkati dan membimbing saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Credit Union Berdasarkan sistem
PEARLS“ skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi. pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu juga skripsi ini masih
sangat jauh dari sempurna karena saya menyadari bahwa masih banyak keterbatasan
dalam penyelesaian laporan skripsi ini.
Penelitian skripsi ini dapat selesai dan berjalan dengan lancar berkat bantuan
dari berbagai pihak. Maka dari itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I yang telah
dengan sabar membantu, mengarahkan, meluangkan banyak waktu, memberikan
saran pada saat bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto M.Si., selaku dosen pembimbing II yang
juga telah meluangkan waktunya, memberikan saran dan masukan yang tepat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
mengoreksi ulang skripsi serta membimbing saya hingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik dan hasilnya jauh lebih sempurna dari sebelumnya.
5. Bapak/Ibu selaku anggota tim penguji yang telah memberikan saran yang sangat
berguna.
6. Bapak Munaldus selaku pemilik Credit Union Keling Kumang dan bapak
Gimawan selaku HRD Credit Union Keling Kumang Sentral yang telah
memberikan izin melakukan penelitian sehingga penulis dapat melakukan
penelitian dengan lancar.
7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
8. Bapak Petrus Mida dan Mama Maria Fransiska Radiyati tercinta yang selalu
memberikan dukungan, baik dukungan moril maupun materil, memberikan kasih
sayang, doa yang tulus dan nasihat yang berguna sehingga skripsi ini dapat selesai
tanpa hambatan yang berarti.
9. Abang saya tersayang Dian Beni Yuda, kak Hetty, keponakan terkasih Orlando
Mikhail Yuda yang selalu menyemangati saya.
10. Romo FX. Baskara T. Wardaya. S.J yang sudah memberi banyak masukan
terhadap penulisan saya dan romo Antonius Sumarwan, S.J., M.M. yang
meminjamkan buku-bukunya untuk jadi bahan refrensi saya
11. Dek Caecilia Dian Pratiwi yang sudah menjadi teman curhat dan teman bertukar
pikiran serta memberi banyak masukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS . .............. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI . ........................................ vi
KATA PENGANTAR . .......................................................................... vii
DAFTAR ISI . ......................................................................................... x
DAFTAR TABEL . ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN . ......................................................................... xiv
ABSTRAK . ............................................................................................ xv
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
F. Sistem Penulisan . ....................................................................... 6
BAB II: LANDASAN TEORI .............................................................. 8
A. Credit Union ............................................................................... 8
B. Laporan Keuangan ...................................................................... 13
C. Kinerja Keuangan........................................................................ 15
D. Sistem PEARLS ........................................................................... 17
E. Analisis Trend dan Prediksi ....................................................... 40
F. Penelitian Terdahulu ................................................................... 41
G. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III: METODE PENELITIAN ..................................................... 47
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 47
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 47
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................... 47
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 48
E. Definisi Operasional.................................................................... 56
F. Populasi ....................................................................................... 56
G. Sumber Data ................................................................................ 57
H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 57
I. Teknik Analisis Data ................................................................... 58
BAB IV: GAMBARAN UMUM CREDIT UNION .......................... 62
A. Sejarah credit union Keling Kumang . ........................................ 62
B. Struktur organisasi credit union Keling Kumang ...................... 65
C. Keanggotaan credit union Keling Kumang . .............................. 66
D. Produk simpanan anggota credit union Keling Kumang . .......... 68
E. Produk pinjaman credit union Keling Kumang . ........................ 68
F. Produk solidaritas credi union Keling Kumang . ........................ 69
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN . .......................... 70
A. Deskripsi Data . ........................................................................... 70
B. Analisis Data . ............................................................................. 70
BAB VI: KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN . ........ 96
A. Kesimpulan . ............................................................................... 96
B. Saran . .......................................................................................... 97
C. Keterbatasan . .............................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA . .......................................................................... 103
LAMPIRAN . ......................................................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
2.1 Format Tabel Penilaian Kinerja Keuangan ..................... 16
3.1 Format Tabel Perhitungan Total Skor ............................. 59
3.2 Ukuran Tingkat Kategori Kinerja Keuangan .................. 60
5.1 Perhitungan Rasio Ketersediaan Dana Cadangan Risisko
Terhadap Total Pinjaman Lalai Lebih Dari 12 Bulan (P1)
......................................................................................... 72
5.2 Perhitungan Rasio Ketersediaan Dana Cadangan Risiko
Terhadap Total Pinjaman Lalai 1-12 Bulan (P2) ............ 73
5.3 Perhitungan Rasio Piutang yang Beredar (E1) ............... 75
5.4 Perhitungan Rasio Simpanan non-saham (E5) ............... 76
5.5 Perhitungan Rasio Pinjaman Kepihak Luar(E6) ............. 77
5.6 Perhitungan Modal Lembaga (E9) .................................. 78
5.7 Perhitungan Rasio Pinjaman Lalai/Total Piutang (A1) ... 79
5.8 Perhitungan Rasio Aset-Aset Tidak Menghasilkan/Total
Aset (A2) ......................................................................... 80
5.9 Perhitungan Rasio Simpanan Saham Rata-Rata Simpanan
Saham (R7) ...................................................................... 81
5.10 Perhitungan Rasio Biaya Operasional/Rata-rata Aset (R9)
......................................................................................... 83
5.11 Perhitungan Rasio Likuiditas Terhadap Simpanan Saham (L1)
......................................................................................... 84
5.12 Perhitungan Rasio Pertumbuhan Anggota (S10) ............ 85
5.13 Perhitungan Rasio Pertumbuhan Aset (S11) ................... 86
5.14 Perhitungan PI Protection (P) ........................................ 87
5.15 Perhitungan PI Effective Financial Structure ( E ) ......... 87
5.16 Pehitungan PI Assets Quality ( A ) .................................. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5.17 Perhitungan PI Rates of Return and Cost ( R ) ................ 88
5.18 Perhitungan PI Liquidity ( L) ........................................... 88
5.19 Perhitungan PI Sign of Growth ( S ) ................................ 88
5.20 Perhitungan Protection ( P ) Skor ................................... 88
5.21 Perhitungan Effective Financial Structure ( E ) Skor ...... 89
5.22 Perhitungan Assets Quality ( A ) Skor ............................. 89
5.23 Perhitungan Rates of Return and Cost ( R ) Skor ............ 89
5.24 Perhitungan Liquidity ( L ) Skor ...................................... 89
5.25 Perhitungan Sign of Growth ( S ) Skor ............................ 90
5.26 Perhitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan Tahun
2012 berdasarkan analisis PEARLS ................................ 90
5.27 Perhitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan Tahun
2013 berdasarkan analisis PEARLS ............................... 91
5.28 Perhitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan Tahun
2014 berdasarkan analisis PEARLS ............................... 91
5.29 Perhitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan Tahun
2015 berdasarkan analisis PEARLS ................................ 92
5.30 Perhitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan Tahun
2016 berdasarkan analisis PEARLS ............................... 93
5.31 Hasil Skor Akhir Kinerja Keuangan ................................ 93
5.32 Analisis Trend ................................................................ 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1 Surat Izin Penelitian ....................................................... 106
2 Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ...................................................................... 107
3 Data Keuangan Credit Union Keling Kumang ............... 108
4 Curricullum Vitae............................................................ 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION
BERDASARKAN SISTEM PEARLS
Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Sintang Kalimantan Barat
Novita Dewi Yuda
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2017
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kinerja keuangan pada
Credit Union Keling Kumang periode tahun 2012 – 2016; (2) prediksi kinerja
keuangan Credit Union Keling Kumang periode tahun 2017 – 2018. Penelitian ini
dilakukan di Credit Union Keling Kumang pada bulan Desember 2015 - Mei 2017.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik
analis data yang digunakan untuk menjawab kedua permasalahan tersebut adalah
analisis PEARLS dan Trend Linear. Hasil analisis menunjukkan bahwa; (1) kinerja
keuangan Credit Union Keling Kumang periode tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan
2016 masuk dalam kategori tidak sehat; (2) terjadi penurunan kinerja keuangan dari
tahun 2012-2015 dan peningkatan pada tahun 2016, untuk peramalan kinerja
keuangan tahun 2017 adalah -34,7% dan untuk peramalan kinerja keuangan tahun
2018 adalah -49,2%.
Kata Kunci: Credit Union, protection, effective financial structure, asset quality, rate
of return and cost, liquidity, sign of growth.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF CREDIT UNION FINANCIAL PERFORMANCE
BASED ON PEARLS SYSTEM
Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang di Sintang Kalimantan Barat
Novita Dewi Yuda
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2017
The aims of this study are to know: (1) Credit Union Keling Kumang
financial performance on 2012-2016; (2) Credit Union Keling Kumang financial
performance prediction on 2017-2018. This study was done at Credit Union Keling
Kumang on December 2015-May 2017. The data was collected by interview and
documenting. The data analysis technique that used to answer those two problems
was PEARLS analysis and Trend Linear. The analysis result shows that; (1) Credit
Union Keling Kumang financial performance on 2012, 2013, 2014, 2015, and 2016
belong to unhealthy category; (2) the financial performance decreased on 2012-2015
and increased on 2016 .-33,7% decreased for financial performance forecasting on
2017 and -48,2% for financial performance forecasting on 2018.
Keywords: Credit Union, protection, effective financial structure, asset quality, rate
of return and cost, liquidity, sign of growth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Credit Union adalah koperasi keuangan yang tidak semata-mata
mencari keuntungan (non for profit) yang kehadirannya bertujuan melayani
para anggota yang berada dalam satu ikatan pemersatu (common-bond) seperti
wilayah tempat tinggal, profesi, tempat kerja, dan lain-lain. Tujuan utama
Credit Union adalah melayani para anggota agar permasalahan dan kebutuhan
keuangan mereka teratasi. Credit union dioperasikan secara demokrasi oleh
para anggotanya dan diurus oleh para pengurus dan pengawas yang melayani
anggota secara suka rela. Pengurus pun di pilih sendiri oleh anggota pada
waktu rapat anggota.
David C. Richardson (2009), Executive Manager, Word Council of
Credit Unions (WOCCU), seorang pengarang PEARLS mengatakan bahwa
belajar dari pengalaman krisis keuangan global yang terjadi pada waktu yang
lalu bahkan masih terasa sampai saat ini, agar terhindar dari krisis Credit
Union harus fokus pada penguatan dua hal yaitu keberlanjutan ekonomi dan
keberlanjutan sosial. Apabila Credit Union tidak aman dan tidak sehat, maka
citra Credit Union akan buruk dan hal ini akan membahayakan Credit Union.
Tidak ada orang yang percaya kepada Credit Union yang tidak sehat dan tidak
aman (Munaldus dkk. 2011:20).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Credit Union di Indonesia kini bukan lagi sekedar lembaga keuangan,
tetapi sudah menjadi gerakan ekonomi karena besar dan luasnya dampak yang
dihasilkan credit union. Sebuah credit union bisa saja tidak berhasil
menacapai tujuan dari tujuan utama jika anggota credit union itu sendiri
menabung di credit union untuk tujuan konsumtif dengan simpanan yang
kurang baik, yaitu bunga atau dividen di bawah inflasi, oleh karena itu
sebaiknya anggota credit union juga harus memiliki pinjaman untuk usaha-
usaha produktif dan bukan semata-mata pinjaman untuk tujuan konsumtif.
Selain itu sebuah credit union juga harus memperhatikan tingkat kesehatan
keuangan yang dimilikinya.
Selain untuk mengevaluasi kinerja keuangan, laporan keuangan
berfungsi untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi pada credit
union di masa mendatang atau tahun berikutnya dengan informasi-informasi
dan tanda-tanda yang diterima pada masa sebelumnya. Dengan demikian bisa
membantu para manager untuk mengambil keputusan untuk tahun berikutnya.
Ada beberapa sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan di antaranya balance scorecard, CAMEL, analisis rentabilitas dan
solvabilitas, tetapi sistem penilaian ini dinilai kurang mampu untuk mengukur
kinerja keuangan secara menyeluruh menurut WOCCU (World Council of
Credit Union), sehingga WOCCU mengembangkan sistem penilaian kinerja
keuangan yang lebih sesuai untuk mengukur kinerja keuangan credit union,
yaitu sistem PEARLS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
PEARLS merupakan singkatan dari protection (perlindungan), effective
financial structure (struktur keuangan yang efektif), asset quality (kualitas
aset), rate of return and cost (tingkat pendapatan dan biaya), liquidity
(likuiditas), and sign of growth (tanda – tanda pertumbuhan). Sistem PEARLS
berisi sekumpulan rasio yang dapat menggambarkan keadaan kinerja
keuangan sebuah Credit Union.
Penelitian ini dilakukan pada credit union Keling Kumang Jl. YC.
Oevang Oeray No. 33 Kelurahan Baning kota, Kecamatan Sintang, Kabupaten
Sintang, Kalimantan Barat (78611), Indonesia. Penulis tertarik melakukan
penelitian ditempat ini karena credit union Keling Kumang merupakan salah
satu credit union terbesar nomor tiga di Kalimantan Barat menurut
www.m.bisnis.com/finansial/read/20141015/89/265246/ojk-akan-awas-credit-
union-mulai-2015, penulis ingin mengetahui perbedaan kinerja keuangan
Credit Union Keling Kumang dan tingkat kesehatan Keling Kumang 5 tahun
terakhir, sebagaimana diketahui pada lima tahun tahun terakhir di Kalimantan
Barat terjadi krisis ekonomi karena anjloknya harga karet dan sawit yang
merupakan sumber penghasilan masyarkat Kalimantan Barat.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja keuangan credit union Keling Kumang, dengan judul
penelitian “ANALISIS KINERJA KEUANGAN CREDIT UNION
BERDASARKAN SISTEM PEARLS” dengan studi kasus pada Credit
Union Keling Kumang (CU.KK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas penulis merumuskan
masalah karya tulis ini sebagai berikut:
1. Apakah kinerja keuangan credit union Keling Kumang pada periode tahun
2012 sampai 2016 sudah baik ?
2. Bagaimana prediksi kinerja keuangan credit union Keling Kumang pada
tahun 2017 dan 2018?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan pada:
penggunaan analisis PEARLS terutama berdasarkan laporan keuangan yang
sudah baik (RAT) pada tahun 2012 sampai dengan 2016 di Credit Union
Keling Kumang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan
credit union Keling Kumang, tingkat kesehatan keuangan credit union Keling
Kumang dan membantu memberikan rekomendasi yang tepat dan sesuai
dengan masalah yang credit union Keling Kumang hadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak.
1. Bagi Credit Union Keling Kumang
Memperkenalkan Credit Union Keling Kumang pada dunia pendidikan
kususnya pada Universitas dan membantu manajer untuk mengetahui
tingkat kinerja keuangan Credit Union Keling Kumang sebagai pedoman
bagi Credit Union untuk meningkatkan kesehatannya dan membantu
credit union Keling Kumang agar menjadi credit union terbesar di
Indonesia dan juga memberi rambu-rambu atau tanda-tanda kepada
manajer jika ada masalah pada bagian keuangan sehingga bisa diatasi
sebelum menjadi lebih buruk lagi.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Universitas Sanata
Dharma untuk menjalin relasi dengan lembaga keuangan non-bank.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna bagi penulis untuk mengaplikasikan pembelajaran
yang sudah didapat selama perkuliahan agar ilmu yang sudah didapat bisa
bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mempermudah penulis untuk
berkerja di credit union.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan teori-teori yang mendukung penelitiam yang
digunakan sebagai dasar pembahasan masalah, penelitian terdahulu dan
kerangka konseptual penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, definsi operasional,
populasi dan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data serta teknik
analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan sejarah singkat, struktur organisasi,
keanggotaan, produk simpanan anggota, produk pinjaman dan produk
sosial.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini akan menguraikan hasil analisis data dan pembahasan kinerja
keuangan Credit Union Keling Kumang menurut sistem PEARLS pada
tahun 2012 sampai tahun 2016 dan prediksi tahun 2017 serta tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB VI PENUTUP
Bab ini kan menguraikan kesimpulan hasil analisis yang dianggap penting
dan berguna bagi credit union Keling Kumang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Credit Union
1. Pengertian Credit Union
Menurut Credit Union Central of Indonesia (2010:14) Credit
Union adalah badan usaha yang dimiliki oleh sekumpulan orang dalam
suatu ikatan pemersatu, yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka
sehingga menciptakan modal bersama guna dipinjamkan di antara sesama
mereka dengan bunga yang layak serta untuk tujuan produktif dan
kesejahteraan. World Council of Credit Unions ( WOCCU)
mendefinisikan credit union sebagai “not-for-profit cooperative
institutions” yang berarti lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan
mencari keuntungan.
Credit Union adalah koperasi keuangan yang tidak semata-mata
mencari keuntungan (not-for-profit) yang kehadirannya bertujuan
melayani para anggota yang berada dalam satu ikatan pemersatu (common-
bond) seperti wilayah tempat tinggal, profesi tempat kerja, dan lain-lain.
Tujuan utama credit union adalah melayani para anggota agar
permasalahan dan kebutuhan keuangan mereka teratasi. Credit union
dioperasikan oleh para anggotanya dan diurus oleh para pengurus dan
pengawas yang melayani anggota secara suka rela. Pengurus pun dipilih
sendiri oleh anggota pada waktu rapat anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Tujuan Credit Union
a. Membimbing dan mengembangkan sikap hemat menghadapi tantangan
konsumerisme.
b. Memberikan pinjaman layak, tepat, cepat dan murah, terutama bagi
mereka yang tidak memiliki aset yang dapat dijaminkan ke lembaga
keuangan.
c. Membiasakan anggota agar menggunakan uang dengan bijaksana. Para
penggurus akan membimbing bagaimana memilih simpanan dan
mengunakan pinjaman. Pembentukan karakter adalah salah satu
prasyarat bagi pemohon kredit.
d. Agar anggota dapat merancang masa depan yang lebih baik dan tidak
hanya menghadapi kesulitan sekarang tetapi juga memikirkan masa
depan anak-anaknya.
3. Fungsi dan peran Credit Union
Menurut Carolina fungsi dan peran Credit Union yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi
anggota CU pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
b. Berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas hidup
manusia/masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian anggota dan masyarakat sebagai usaha
dasar kekuatan dan ketahaan perekonomian sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Prinsip-prinsip credit union
Ada 9 prinsip yang dirumuskan dan disepakati dalam Forum Credit
Union yang diselenggarakan oleh WOCCU (Munaldus dkk 2011:9)
a. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela bagi semua orang yang
bersedia menerima tanggung jawab keanggotaannya tanpa
membedakan jenis kelamin, ras, politik, maupun agama.
b. Dikontrol secara demokratis oleh anggota yang mempunyai hak yang
sama (satu anggota satu suara) dan berperan dalam pengambilan
keputusan tanpa dipengaruhi jumlah sahamnya.
c. Tidak diskriminatif karena Credit Union tidak membedakan anggota
dari suku, kebangsaan, jenis kelamin, agama, maupun politik.
d. Pelayanan kepada anggota ditujukan untuk meningkatkan ekonomi
seluruh anggotanya dengan mempertahankan azas dari, oleh, dan untuk
anggota.
e. Distribusi kepada anggota mendorong sikap hemat dengan cara
menabung dan penyediaan pinjaman serta pelayanan lainnya. Surplus
yang diperoleh dibagikan kepada seluruh anggota sebanding dengan
transaksinya sebagai balas jasa saham dan balas jasa pinjaman. Balas
jasa yang diberikan kepada anggota harus sebanding dengan besarnya
modal saham yang dimilikinya dan partisipasinya dalam
mengembangkan usaha credit union.
f. Membangun stabilitas keuangan untuk membangun kekuatan
financial, termasuk pembentukan cadangan yang memadai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
internal control yang memastikan pelayanan yang berkesinambungan
kepada seluruh anggota.
g. Pendidikan yang terus menerus bagi seluruh anggota, pengurus,
pengawas dan manajemen serta masyarakat luas tentang ekonomi,
sosial, dan demokrasi dan prinsip kerja sama dan saling membantu
dalam credit union, termasuk pengelolaan keuangan, hidup hemat, dan
penggunaan pinjaman secara bijaksana.
h. Kerjasama antar lembaga pada tingkat lokal, nasional, dan
internasional dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada
anggota.
i. Tanggung jawab sosial dalam menjunjung pembangunan manusia dan
hubungan sosialnya.
5. Tiga pilar credit union
Dalam buku Kendaran Menuju Kemakmuran Munaldus dkk. (2011:162)
menyatakan ada tiga pilar CU, yaitu:
a. Pendidikan
Pendidikan anggota sangat mentukan berkembang atau tidaknya
sebuah CU. Pengalaman menunjukkan, semakain banyak pendidikan
akan semakin banyak pula pertumbuhan aset dan anggota. Kemiskinan
disebabkan oleh kegagalan tingkat konseptual (pola pikir) bukan pada
ketidakmampuan manusia. Pola pikir “senang melihat orang susah”
atau “susah melihat orang senang” dan mau untung sendiri, merupakan
musuh bersama untuk membuat masyarakat tidak bisa keluar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kemiskinan (Yunus: 2006). F. W. Raiffeisen mengatakan CU harus
mengembangkan pola pikir people helping people help themselves dan
eksistensi CU adalah not for frofit, not for charity, but for service. Ini
mengambarkan bahwa CU sedari awal mendorong setiap anggota
untuk berpikir menolong diri sendiri. Pendidikan ini bertujuan agar
para anggota bisa berpikir secara cerdas untuk menggunakan keuangan
mereka dan bisa mengetahui hak dan kewajiban mereka sebagai
anggota.
b. Swadaya
Swadaya merupakan salah satu kekuatan CU. Semua modal yang
terkumpul betul-betul dari anggota untuk dipinjamkan kembali kepada
anggota. Pinjaman harus untuk tujuan produktif. Karena pada dasarnya
keuangan CU ditentukan sendiri oleh anggota, maka dari itu anggota
diharuskan menabung di CU dan tidak disarankan untuk menabung
ditempat lembaga keuangan lain seperti di bank jika anggota
menabung di Bank maka status keanggotannya hanyalah sebagai
nasabah.
c. Setia kawan atau solidaritas
Setia kawan atau solidaritas merupakan salah satu prinsip untuk
mewujudkan “Anda susah saya bantu dan saya susah anda bantu”.
Karena itu diharapkan semua anggota CU tidak hanya mementingkan
diri sendiri dengan cara menabung dan membayar angsuran pinjaman
secara teratur tanpa tunggakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
B. Laporan Keuangan
1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi suatu perusahaan, di mana selanjutnya itu akan
menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja keuangan
(Fahmi, 2011: 22). Laporan keuangan merupakan produk akhir dari
serangkaian proses pencatatan data transaksi bisnis (Hery, 2015: 3).
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi
keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan
yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam
menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak
manajemen perusahaan (Fahmi 2011:28). Berdasarkan ketentuan yang ada
di CU, setiap CU primer wajib menyampaikan laporan keuangannya
kepada Pusat koperasi kredit di mana CU primer menjadi anggota.
Laporan Keuangan harus sudah diterima oleh pusat koperasi kredit paling
lama pukul 24:00 tanggal 15 setiap bulan (Munaldus dkk 2011:162)
Laporan keuangan terdiri dari:
a. Neraca
b. Laporan Laba-Rugi
Laporan keuangan di atas wajib dilengkapi dengan:
a. Penjelasan atas laporan keuangan
b. Laporan Arus-Kas
c. Perubahan Ekuitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Fungsi analisis keuangan
a. Sebagai alat saringan (screening) awal dalam memilih alternatif untuk
berinvestasi.
b. Sebagai alat prediksi (forecasting) mengenai kondisi dan kinerja
keuangan di masa yang akan datang.
c. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah – masalah manajemen,
operasional atau masalah lainnya (alat evaluasi manajemen).
3. Langkah-langkah analisis laporan keuangan
a. Memahami latar belakang data keuangan Koperasi Kredit (Kopdit)
pemahaman tentang bidang usaha yang dijalankan dan kebijakkan
akutansi yang dianut dan ditetapkan oleh CU.
b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh terhadap trend
(kecenderungan) credit union dalam menjalankan usaha, perubahan
teknologi, tingkat kepercayaan dan kebutuhan anggota, perubahan
posisi manajemen, dan perubahan faktor ekonomi secara global (faktor
eksternal) seperti: tingkat bunga dan tingkat inflasi.
c. Mempelajari dan mereview laporan keuangan untuk memastikan
bahwa laporan keuangan yang disajikan telah cukup menggambarkan
data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntasi
keuangan koperasi kredit.
d. Menganalisis laporan keuangan mengunakan berbagai metode dan
teknik analisis yang ada dapat dilakukan analisis laporan keuangan dan
menginterprestasikan hasil analisis tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
C. Kinerja Keuangan
1. Pengertian kinerja keuangan Credit Union
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik
organisasi tersebut bersifat profit oriented atau not-profit-oriented yang
dihasilkan selama satu periode tertentu (Fahmi 2010:2) dan kinerja
keuangan adalah keberhasilan yang diperoleh credit union dalam bidang
keuangan pada periode waktu tertentu yang dapat diketahui tingkat
kesehatan credit union itu sendiri. Kinerja credit union di Indonesia
didukung oleh faktor sosial budaya terutama adat lokal. Adat lokal dipakai
sebagai pertimbangan dalam perancangan produk-produk simpan-pinjam,
perancangan mekanisme pelayaan, dan aturan-aturan pengelolaan credit
union. (Kusumajati Titus Odong, wawancara, 21 mei 2012)
2. Penilaian kinerja keuangan
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan (Mulyadi
2001:416). Suatu kinerja keuangan credit union bisa dinilai kesehatannya
dengan sistem PEARLS agar bisa memastikan suatu CU berfungsi dan
benar-benar kokoh yaitu dengan safety and soundness princuples sebagai
berikut (Munaldus dkk. 2011: xxx):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel II.I: Indikator Kinerja Keuangan Menurut Sistem PEARLS
INDIKATOR KINERJA NORMA KEHATI-HATIAN
MINIMUM
Protection (Perlindungan)
Tersediaan Dana Cadangan
Resiko dan Provisi Kredit Lalai
(Macet) terhadap Kredit Lalai
> 12 bulan
100%
Ketersediaan Dana Cadangan
Resiko dan Provisi Bersih
setelah meng-cover poin 1 di
atas terhadap Kredit Lalai 1-12
bulan
35%
EFFECTIVE FINALCIAL STRUCTURE (STRUKTUR
KEUANGAN YANG EFEKTIF)
Piutang Bersih / total aset 70-80%
Simpanan Non-Saham / Total
Aset
70-80%
Pinjaman Kepihak Luar/Total
Aset
≤5%
Modal Lembaga Bersih ≥10%
ASSET QUALITY (KUALITAS ASET)
Total Pinjaman Lalai/Total
Piutang
<5%
Aset-aset Yang Tidak
Menghasilkan/Total Aset
<5%
RATES OF RETURN AND COST ( TINGKAT PENDAPATAN
DAN BIAYA)
Biaya Keuangan ≥Tingkat Inflasi
Biaya Operasional/Rata-rata
Aset
≥5%
LIQUIDITY (LIKUIDITAS)
Aset-Aset Likuid-short term
payables/Total Simpanan Non-
Saham
≥15%
SIGNS OF GROWTH (TANDA-TANDA PERTUMBUHAN)
Pertumbuhan Anggota ≥12%
Pertumbuhan Aset ≥Tingkat Inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D. Sistem PEARLS
Ada beberapa sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan. Di antaranya: balance scorecard, CAMEL, analisis rentabilitas,
reabilitas, dan solvabilitas. Seiring berjalannya waktu kebutuhan untuk
menganalisis keuangan semakin berkembang dengan munculnya Credit
Union. Untuk mengidentifikasi credit union yang mempunyai modal dasar
rendah dan penyebab masalah lain yang timbul seperti kurangnya pendapatan,
biaya operasi yang mahal atau kerugian yang tinggi karena piutang macet,
maka terciptalah sistem yang dianggap mampu untuk menghitung kinerja
keuangan credit union yang disebut sistem PEARLS. Sistem PEARLS
dianggap paling tepat dibanding sistem lain karena pada penelitian ini hanya
berfokus pada kinerja keuangannya saja seperti topik yang dipilih sebab pada
sistem yang lain tidak hanya diukur kinerja keuangan seperti halnya menilai
kinerja manajenennya juga.
Selain itu di beberapa sistem lain contohnya CAMEL terdapat dua
kekurangan yaitu: neraca diabaikan padahal struktur neraca mempunyai
pengaruh langsung terhadap efesiensi dan profitabilitas dan tidak
memperhitungkan pertumbuhan bunga padahal pertumbuhan bunga sangat
menguntungkan pada saat lingkungan ekonomi kurang mendukung dalam
persaingan. Pada balanced scorecard digunakan oleh perusahaan yang
berfokus pada profit dan memacu profitabilitas yang tinggi sedangkan Credit
union untuk tujuan produktif, kesejahteraan anggota, dan tidak semata-mata
mencari keuntungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Pengertian sistem PEARLS
Menurut Imanuel Imam dalam bukunya Transforming Organization,
sistem adalah arahan baku yang disusun untuk membantu seseorang dalam
menjalankan sesuatu pekerjaan tanpa kesalahan atau dengan kesalahan
yang minimal (Munaldus dkk. 2011:xxvii).
Menurut Richardson (Munaldus dkk, 2011:166) PEARLS adalah suatu
sistem monitoring kinerja keuangan yang dirancang guna membantu
manajemen Credit Union dalam mengelola keuangannya dan digunakan
untuk menilai tingkat kesehatan yang dikembangkan oleh WOCCU
(World Council of Credit Union). (PEARLS adalah singkatan dari:
Protection (perlindungan), Effective financial structure (struktur keuangan
yang efektif), Asset quality (kualitas asset), Rates of return and cost
(tingkat pendapatan dan biaya), Liquidity (likuiditas), Signs of growth
(tanda-tanda pertumbuhan).
Ada 4 kegunaan PEARLS (Parahita dkk, 2011: 3) yaitu:
a. Sebagai alat untuk memantau credit union
Kekuatan dan kelemahan Credit Union dapat segera diketahui dengan
menggunakan PEARLS. Dengan demikian PEARLS dapat digunakan
sebagai suatu peringatan dini.
b. Menstandarkan rasio dan rumus
Dengan rasio dan standar rasio maka dapat mengurangi perbedaan
persepsi di kalangan aktivis Credit Union. Adanya kesepahaman
dalam mengukur tingkat kesehatan Credit Union.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Dapat digunakan untuk peringkat suatu credit union
Dengan menggunakan PEARLS, maka ketika melakukan peringkat
tidak terjadi banyak salah paham. Peringkat dapat dilakukan secara
objektif karena dalam PEARLS tidak ada indikator kualitatif dan
subjektif.
d. Sebagai alat pengawasan
Sistem PEARLS menyediakan kerangka sistem pengawasan suatu
Credit Union, dengan melakukan analisis rasio semua area kunci
PEARLS secara bulanan atau kuartalan, dengan begitu pengawasan
dapat menyimpulkan tingkat kesehatan suatu Credit Union. Jika
ditemukan kesalahan maka pengawas dengan mudah akan dapat
melakukan perbaikan.
2. Rumus dalam sistem PEARLS
Sebagaimana disebut di atas ada enam komponen penting dalam
penilaian kinerja Credit Union di sistem PEARLS, yaitu: Protection
(perlindungan), Effective financial structure (struktur keuangan yang
efektif), Asset quality (kualitas aset), Rates of return and cost (tingkat
pendapatan dan biaya), Liquidity (likuiditas), Signs of growth (tanda-tanda
pertumbuhan) dan terdapat pula bobot pemberian penilaian pada masing-
masing indikator. Secara keseluruhan terdapat 44 indikator dari sistem
PEARLS, tetapi yang diterapkan di Asia hanya 13 indikator berdasarkan
seleksi yang dilakukan secara seksama oleh tim dari ACCU dan
disesuaikan dengan konteks Asia. 13 indikator PEARLS yang diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
oleh Credit Union di Asia adalah sebagai berikut (Munaldus dkk.
2011:166):
a. Protection (P)
Mutlak bagi Credit Union agar melindungi secara sungguh-
sungguh aset-asetnya. Perlindungan diukur dengan: membandingkan
antara total penyisihan dana cadangan untuk menutup kerugian atas
piutang lalai; dan membandingkan antara total penyisihan, total
kerugian terhadap total kerugian investasi bebas (non-regulated
investement). Penyisihan dana ini biasa disebut dana cadangan risiko
yang dialokasikan secara tahunan dan provisi kredit lalai yang
dialokasikan setiap bulan.
Perlindungan terhadap kerugian atas piutang dianggap ideal jika
Credit Union mampu menyisihkan dana cadangan risiko dan provisi
kredit lalai sama besarnya dengan total piutang lalai atas 12 bulan dan
ditambah dengan ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi kredit
lalai yang mampu menutup 35% dari total piutang lalai 1-12 bulan.
Yang di maksud dengan piutang adalah pinjaman yang sedang beredar
di tangan peminjam (anggota).
Pada kenyataannya sebagian besar Credit Union tidak mampu
mengenal kerugian karena kredit lalai ini, apalagi melakukan Charge-
off atasnya. Tanpa melakukan Charge-off atas kredit macet yang sudah
tidak memberikan pendapatan merupakan tindakan penyelewengan
terhadap prinsip-prinsip safety dan soundness. Sisa hasil usaha (SHU)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
bersih yang dilaporkan sesungguhnya tidak rill (overstated), nilai aset
terinflasi (inflated), provisi kredit lalai tidak memadai, dan simpanan
para anggota tidak terlindungi.
Rumus dari protection (P):
Indikator ini mengukur kecukupan dana cadangan risiko dan
provisi kredit lalai.
1) ketersediaan dana cadangan resiko dan provisi pinjaman lalai/ total
pinjaman macet > 12 bulan (P1)
Tujuan : Mengukur ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi
pinjaman lalai yang digunakan untuk menutup total pinjaman
macet > 12 bulan.
Keterangan:
a: Dana Cadangan Resiko + provisi pinjaman lalai (lihat di
pasiva)
b: Total pinjaman lalai > 12 bulan
rumus: P1= a/b x 100%
goal: 100% (ideal jika a=b)
2) ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi pinjaman lalai bersih
atau total pinjaman lalai 1-12 bulan (P2)
Tujuan: Mengukur ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi
pinjaman lalai bersih (di luar dana cadangan risiko untuk P1) untuk
melindungi pinjaman lalai 1-12 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Keterangan:
a : total dana cadangan risiko dan provisi diluar untuk P1
b : total pinjaman lalai 1 sampai 12 bulan
rumus: P2= a/b x 100%
goal: 35% (a>b)
b. Effective financial structure (E)
Merupakan faktor penting dalam menetukan potensi
pertumbuhan, kemampuan memperoleh pendapatan, dan kekuatan
keuangan menyeluruh. E ini mengukur aset, labilitas (utang) dan
modal. E juga menunjukkan apakah struktur keuangannya ideal
(sehat) atau tidak.
1) Aset
a) 95% aset produktif terdiri atas piutang (pinjaman beredar),
yaitu berkisar pada rentangan 70%-80% dari total aset; dan
investasi likuid (tersedianya dana segar), yang berkisar
pada rentangan 10%-20% dari total asset.
b) 95% aset produktif terdiri atas piutang (pinjaman beredar),
yaitu berkisar pada rentangan 70%-80% dari total aset; dan
investasi likuid (tersedianya dana segar), yang berkisar
pada rentangan 10%-20% dari total asset.
c) 5% aset-aset yang tidak produktif terutama berupa aset-aset
tetap (seperti tanah, gedung, perlengkapan, biaya dibayar di
muka dll).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Credit Union didorong untuk memaksimalkan aset-aset
produktif sebagai cara untuk memperoleh pendapatan yang
memadai. Pinjaman beredar atau piutang biasa disebut
portofolio pinjaman. Karena portofolio pinjaman adalah aset
Credit Union yang paling menguntungkan, maka WOCCU
merekomendasikan agar selalu berada pada 70%-80% dari total
aset.
Apabila portofolio pinjaman di bawah 70% dari total
aset, maka investasi likuid akan tinggi. Kondisi ini tidak
diharapkan, karena pendapatan dari investasi likuid seperti
bunga tabungan di bank tidak sebesar pendapatan dari investasi
pada portofolio pinjaman. Sebaliknya, jika portofolio pinjaman
di atas 80%, maka Credit Union tidak likuid, karena
kekurangan dana segar untuk keperluan penarikan simpanan,
pencairan kredit, atau keperluan lainnya. Situasi yang seperti
ini juga akan membahayakan Credit Union.
Aset tidak produktif atau yang disebut dengan aset-aset
tidak menghasilkan tidak boleh diatas 5% dari total aset Credit
Union. Sekali Credit Union berbelanja aset-aset tetap (misal
membeli tanah, membangun kantor, atau membeli kendaraan),
tidak mudah menjual aset tersebut untuk mendapatkan dana
segar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Liability (utang)
70%-80% dari total utang untuk mengetahui aset CU, bisa
dilihat pada kolom aktiva laporan keuangan CU. Sedangkan
untuk mengetahui liability (utang) pada kolom pasiva. Rasio
simpanan non-saham yang ideal berkisar pada 70-80% dari
total aset CU. Jika keadaan ideal ini dapat dicapai maka bisa
dikatakan bahwa CU sudah mampu mengembangkan program
pemasaran secara efektif. Rasio ini juga menjukkan bahwa
semangat anggota menabung di CU tinggi.
3) Modal
a) Modal saham (simpanan pokok + simpanan wajib) yang
dianggap ideal apabila berada pada 10-20% dari total aset.
b) Modal lembaga (dana cadangan umum, dana cadangan
risiko, donasi, SHU tak terbagi, dan SHU tahun berjalan
yang dialokasikan untuk dana cadangan) yang dianggap
ideal apabila berada minimal 10% dari total aset.
Dengan sistem permodalan yang baru, saham-saham anggota
tidak lagi utama dan diganti dengan modal lembaga. Jadi
konsentrasi Credit Union adalah membangun modal lembaga.
Modal lembaga menjadi ukuran ketahanan Credit Union
terhadap goncangan. Ketersediaan modal lembaga yang
memadai (minimal 10% dari modal aset) bertujuan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(1) Untuk mendanai (berfungsi sebagai pengganti) aset-aset
yang tidak menghasilkan (tanah, gedung, perlengkapan,
biaya dibayar di muka, kas).
Jika modal lembaga tidak memadai, maka untuk
mendanai aset-aset yang tidak menghasilkan terpaksa
mengambil dari simpanan anggota. Padahal simpanan
anggota adalah dana mahal yang tiap bulan harus diberi
balas jasa. Contoh, jika rasio modal lembaga 3%,
sedangkan rasio aset-aset yang tidak menghasilkan 5%,
itu atinya ada selisih sebesar 2%. Kekurangan 2% ini
pasti diambil dari simpanan anggota.
(2) Meningkatkan pendapatan
Modal lembaga bermanfaat dalam meningkatkan
pendapatan karena tidak diberikan balas jasa. Modal
lembaga ini sesungguhnya juga diputar, setidaknya
dalam bentuk investasi likuid. Investasi likuid artinya
uang Credit Union yang disimpan atau diinvestasikan di
lembaga keuangan lain. Memahami arus kas sangat
penting untuk memahami konsep ini.
(3) Menutup berbagai kerugian
Sebagai upaya akhir, modal lembaga digunakan untuk
menutup berbagai kerugian kredit dan / kerugian
operasional. Di banyak negara ada ketentuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengatur bahwa penggunaan modal lembaga untuk
menutup kerugian kredit harus mendapat persetujuan
rapat anggota. Namun hal demikian jangan sampai
terlalu sering karena akan menggangu aliran kas CU.
Indikator ini mengukur perbandingan komposisi dari nomor-
nomor perkiraan yang paling penting pada neraca keuangan.
Struktur keuangan yang efektif perlu untuk mencapai tingkat
aman (safety), kesehatan (soundness), dan keuntungan
(profitability), sementara pada saat yang sama Credit Union
mempromosikan diri agar mampu mencapai pertumbuhan
nyata yang agresif.
Aset-aset yang menghasilkan:
a. Rasio Piutang yang beredar (E1)
Tujuan: mengukur persentase piutang pada total aset yang
diinvestasikan dalam portofolio pinjaman (total aset).
Keterangan:
a : total pinjaman beredar (piutang)
b : dana cadangan risiko
c : total aset
rumus: E1 : (a-b/c) x 100%
goal: 70%-80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Rasio simpanan non-saham (E5)
Tujuan: mengukur persentase total aset yang didanai dari
simpanan non-saham.
Keterangan:
a : total simpanan non-saham
b : total aset
rumus: a/b x 100%
goal: antara 70% - 80%
c. Rasio pinjaman dari luar (E6)
Tujuan: mengukur presentae total aset yang didanai dari
pinjaman dari pihak luar.
Keterangan:
a : total kewajiban pinjaman jangka pendek
b : total kewajiban pinjaman jangka panjang
c : total aset
rumus: E6 =(a+b)/c x 100%
goal: 0 >5%
d. Rasio modal lembaga(E9)
Tujuan: mengukur ketrsediaan modal lembaga bersih.
Keterangan:
a : modal lembaga
b :dana cadangan risiko
c : total pinjaman lalai diatas 12 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d : total pinjaman lali 1-12 bulan
e : aset-aset yang bermasalah
f : total aset
rumus: E9 = [(a+b) – (c+35%xd) +e)]/f x 100%
goal: ≥10%
c. Aset quality (A)
Aset-aset yang tidak produktif adalah aset yang tidak
meningkatkan pendapatan. Apabila rasionya di atas 5% dari total
aset, maka dampak negatifnya akan sangat dirasakan. PEARLS
digunakan untuk mengidentifikasi dampak dari aset-aset yang tidak
menghasilkan ini, berupa:
1) Rasio kelalaian pinjaman
Rasio kelalaian pinjaman merupakan ukuran penting untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan Credit Union. Jika rasio
kelalaian pinjaman tinggi (di atas 5% dari tital piutang), rasio
ini akan berpengaruh pada indikator-indikator lainnya. Bahkan
pertanda bahwa Credit Union akan mengalami krisis maka
untuk menanggulanginya harus memperbaiki kualitas
pelayanan pinjaman.
2) Persentase aset –aset yang tidak menghasilkan
Makin tinggi rasio aset-aset yang tidak menghasilkan, makin
sulit Credit Union untuk meningkatkan pendapatannya karena
aset-aset yang sudah berubah bentuk menjadi tanah, gedung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kendaraan, perlengkapan idealnya rasio aset-aset yang tidak
menghasilkan paling tinggi 5% dari total aset Credit Union.
Rasio aset-aset yang tidak menghasilkan ini akan turun apabila
banyak anggota baru yang menabung.
3) Mendanai aset-aset yang tidak menghasilkan
WOCCU menuntut agar 100% dari aset-aset yang tidak
menghasilkan atau aset-aset tetap didanai dari modal lembaga.
Indikator A mengukur persentase aset-aset yang tidak
menghasilkan berdampak negatif terhadap perolehan keuntungan
dan solvency (ketahanan). E terdiri atas pinjaman lalai
(delinquency), aset-aset yang tidak menghasilkan dan pendananaan
aset-aset yang tidak menghasilkan.
(a) Total pinjaman lalai (A1)
Tujuan: mengukur persentase total pinjaman lalai di
portofolio pinjaman, mengunakan kreteria saldo pinjaman
yang lalai yang sudah di-charge-off yang masih dalam masa
penagihan.
Keterangan:
a : total kelalaian pinjaman
b : total pinjaman beredar
rumus: A1= a/b x 100%
goal: ≤ 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(b) Aset-aset yang tidak menghasilkan (A2)
Tujuan: mengukur persentase total aset yang tidak
menghasilkan pendapatan.
Yang termasuk aset-aset yang tidak menghasilkan: uang
tunai kas/brankas, cash-bond, materai, biaya dibayar di
muka, persediaan, aset-aset tetap (tanah, gedung,
kendaraan, perlengkapan), aktiva dalam penyelesaian dan
aset-aset bermasalah.
Keterangan:
a : total aset yang tidak menghasilakn
b: total aset
rumus: A2= a/b x 100%
goal: ≤ 5%
d. Rates of return and cost (R)
Sistem PEARLS dapat mengetahui semua komponen
penting yang berkontribusi terhadap besarnya keuntungan bersih
(net earning) atau selisih hasil usaha. Tujuannya adalah untuk
membantu pihak manajemen dalam menghitung hasil investasi dan
menilai biaya-biaya operasional. Ada 4 area utama investasi, yaitu:
1) Portofolio pinjaman
Total pendapatan dari bunga pinjaman, pendapatan dari benda,
dan pendapatan dari jasa pelayanan dibagi dengan total piutang
(pinjaman beredar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2) Investasi likuid
Semua pendapatan dari bunga tabungan di bank dan cadangan
likuiditas yang disimpan dipusat koprasi kredit dibagi dengan
total dana yang di investasikan ditempat tersebut.
3) Investasi keuangan
Banyak Credit Union menginvestasikan dana likuidnya dalam
investasi keuangan (seperti disekuritas pemerintah) yang
menghasilkan pendapatan lebih tinggi dari pada jika di
investasikan di bank. Pendapatan dari investasi seperti ini
dibagi dalam total investasi jenis lain.
4) Investasi non-keuangan lainnya
Setiap investasi yang tidak temasuk dalam kategori a-c di atas.
Diklasifikasikan sebagai investasi di bukan lembaga keuangan.
Di beberapa Credit Union, ada investasi di supermarket,
farmasi, sekolah dan proyek-proyek perumahan. Semua
pendapatan dari investasi sejenis ini di bagi dengan total
investasi di sektor ini.
5) Biaya intermediasi keuangan
Meliputi biaya untuk membayar balas jasa simpanan saham dan
non-saham, simpanan unggulan dan bunga pinjaman dari
puskopdit. Tidak seperti yang terjadi di bank komersial yang
meminimalkan biaya modal, Credit Union berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
semaksimal mungkin memberikan balas jasa simpanan anggota
tanpa mengabaikan stabilitas lembaga.
6) Biaya administrasi
Area kritis lain yang memerlukan analisis mendalam adalah
biaya administrasi, banyak Credit Union bersaing ketat dengan
bank dalam hal besarnya tingkat bunga simpan dan bunga
pinjaman. Tetapi biaya administrasi per unitnya jauh lebih
tinggi, mengapa? Karena ukuran pinjamannya kecil. Biaya
administrasi tetap (fixed administrative expenses) tidak dapat
disebarkan ke jumlah pinjaman yang lebih besar. Contoh biaya
tetap untuk menangani pinajaman Rp. 10.000.000 hampir sama
dengan pinjaman Rp. 100.000.000. Biaya administrasi yang
tinggi merupakan salah satu alasan penting mengapa banyak
Credit Union gagal memperoleh keuntungan. Target “ideal”
yang direkomendasikan oleh sistem PEARLS adalah menjaga
biaya administrasi sebesar 5% dari rata-rata aset.
7) Biaya provisi pinjaman lalai/macet
Jenis biaya terakhir yang dievaluasi oleh PEARLS adalah biaya
provisi pinjaman lalai atau macet. Standar akuntansi tradisional
biasanya memasukkan provisi kerugian atas pinjaman sebagai
bagian dari biaya administrasi secara keseluruhan. Dalam
kenyataannya, pengalokasioan provisi yang memadai
menunjukkan suatu tipe pengeluaran yang sama sekali berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Ini terkait langsung dengan analisis kredit yang benar dan
teknik pengembalian pinjaman yang efektif. Dengan
memisahkan pengeluaran provisi ini dari biaya administrasi,
maka ada gambaran yang lebih jelas tentang titik lemah
administrasi kredit Credit Union.
Rumus untuk mengukur rates of return and cost (R):
Indikator ini mengukur pendapatan perolehan rata-rata untuk
setiap aset yang paling produktif yang tercantum pada neraca.
Disamping itu, R mengukur biaya rata-rata untuk setiap utang
dan modal yang paling penting. Hasilnya merupakam
perolehan investasi rata-rata dan bukan hasil “spread analysis”
khusus yang digambarkan berdasarkan pada basis rata-rata aset.
Hasil yang berkaitan menunjukkan apakah Credit Union
memperoleh pendapatan dan mampu membayar sesuai tingkat
bunga pasar atas aset, utang dan modal.
a) Biaya keuangan : Simpanan saham anggota/ Rata-rata
simpanan saham (R7)
Tujuan: mengukur pendapatan (biaya) atas simpanan saham
anggota.
a : total dividen yang dibayarkan pada simpanan
anggota
b : total premi asuransi yang dibayarkan atas simpanan
saham anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c : total pajak yang dibayarkan oleh CU atas dividen
simpanan saham
d : total simpanan saham anggota sampai akhir tahun
lalu
rumus: R7= (a+b+c)/[(d+e)/2]x100%
goal: sama atau lebih besar dari R5 (>inflasi)
b) Biaya operasional/rata-rata aset (R9)
Tujuan: mengukur biaya yang terkait dengan manajemen dari
semua aset CU. Biaya ini diukur sedagai persentase total aset
dan menunjukkan drajat efesiensi operasional atau ketidak
efesiensian operasional.
Keterangan:
a : total biaya operasioanal (diluar provisi untuk
pinjaman lalai)
b : total aset sampai akhir tahun ini
c : total aset sampai akhir tahun lalu
rumus: R9=a/[(b+c)/2]x100%
goal: 5%
e. Liquidity (L)
Manajemen likuiditas yang baik menjadi suatu keterampilan
penting karena Credit Union menjalankan struktur keuangan dari
simpanan saham menjadi simpanan non-saham yang bisa bergerak
cepat. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah model tradisional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
simpanan saham anggota tidak likuid dan sebagian besar pinjaman
pada pihak luar dapat dikembalikan dalam priode yang lama,
sehingga terjadi sedikit intensif untuk menjaga cadangan likuiditas.
Likuiditas dulunya dipandang berdasarkan ketersediaan uang tunai
untuk dipinjam anggota. Dengan memperkenalkan penekanan pada
simpanan non-saham yang dapat ditarik sewaktu-waktu, konsep
likuiditas jelas berubah. Sekarang likuiditas merajuk pada uang
tunai yang selalu harus tersedia untuk penarikan simpanan maupun
pencairan pinjaman. Ini merupakan variabel yang tidak mudah
dikontrol oleh Credit Union.
Menjaga cadangan likuiditas yang cukup merupakan modal utama
dalam manajemen keuangan yang sehat. Sistem PEARLS
menganalisis likuiditas dari dua perspektif yaitu:
1) Total cadangan likuiditas
Indikator ini mengukur persentase simpanan non-saham yang
di investasikan sebagai aset likuid baik di bank maupun di
Pusat Koprasi Kredit. Target yang ideal di jaga pada minimum
15% setelah membayar semua kewajiban jangka pendek (30
hari atau kurang)
2) Cadangan likuid yang menganggur
Cadangan likuid itu penting, tetapi cadangan likuid ini juga
menjadi opportunity cost yang hilang. Dan dana-dana yang
disimpan di bank atau investasi berpendapatan rendah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sebanding dengan biaya membeli dana tersebut. Ada
kemungkinan dana tersebut dari sumber yang mahal. Oleh
sebab itu, penting menjaga Idle money sekecil mungkin.
Rumus liquidity (L)
Indikator ini menunjukkan apakah Credit Union dapat secara
efektif menangani uang tunainya sehingga Credit Union selalu
memiliki uang yang cukup mana kala secara tiba-tiba para anggota
menarik simpanannya. Dengan kata lain cadangan likuiditas selalu
kuat. Disamping itu, uang menganggur (idle) juga diukur untuk
memastikan bahwa aset-aset yang tidak menghasilkan jangan
sampai mengurangi pendapatan Credit Union.
a) Investasi likuid + aset Likuid – kewajiban jangka
pendek/simpanan non-saham (L1)
Tujuan: mengukur kesehatan cadangan kas likuid untuk
memenuhi tarikan simpanan, setelah membayar semua
kewajiban jangka pendek < 30 hari (masuk dalam non-interest
bearing liabilities)
Keterangan:
a : total investasi likuid yang menghasilkan
b : total aset likuid yang tidak menghasilkan
c : total kewajiban jangka pendek < 30 hari (non-interest
bearing liabilities)
d: total simpanan non-saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
rumus: L1= (a+b-c)/d x 100%
goal: 15- 20 %
f. Sig of growth (S)
Cara paling bagus menjaga nilai aset adalah melalui
pertumbuhan aset yang kuat dan cepat dengan tetap menjaga
tingkat keuntunganh yang memadai. Melihat pertumbuhan aset saja
tidaklah cukup. Keuntungan Dari sistem PEARLS adalah
mengkaitkan pertumbuhan dengan perolehan keuntungan, juga
dengan area kunci lain dengan menilai kekuatan sistem secara
keseluruhan pertumbuhan diukur dalam 5 area kunci:
1) Total aset
Pertumbuhan total aset adalah salah satu rasio yang penting.
Banyak rumus yang digunakan dalam rasio PEARLS
memasukkan total aset sebagai faktor pembagi. Pertumbuhan
aset yang kuat dan konsisten menyempurnakan rasio-rasio
PEARLS. Dengan membandingkan pertumbuhan berdasarkan
total aset terhadap area kunci lainnya, akan mudah diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur neraca yang
mungkin akan berdampak positif atau negatif terhadap
perolehan pendapatan. Idealnya semua Credit Union mencapai
pertumbuhan positif nyata (misalnya, pertumbuhan bersih
setelah mengurangkannya dengan tingkat inflasi) setiap tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2) Pinjaman
Portofolio pinjaman (pinjaman beredar) merupakan aset Credit
Union yang penting dan menguntungkan. Jika pertumbuhan
total pinjaman sebanding dengan pertumbuhan total aset, maka
tingkat keuntungan yang diperoleh dapat dijaga. Sebaliknya,
apabila tingkat pertumbuhan pinjaman menurun, maka tingkat
pendapatan juga akan menurun.
3) Simpanan non-saham
Dengan pendekatan baru pada penekanan mobilisasi simpanan,
simpanan non-saham merupakan tulang punggung
pertumbuhan. Pertumbuhan total aset bergantung pada
pertumbuhan simpanan. Program pemasaran produk simpanan
yang andal akan meningkatkan jumlah simpanan anggota.
Akhirnya berpengaruh pada pertumbuhan area-area kunci yang
lain.
4) Simpanan saham
Meskipun simpanan saham anggota tidak lagi menjadi
penekan, beberapa Credit Union masih menjaga
ketergantungan pada pertumbuhan simpanan saham. Jika laju
pertumbuhan saham berlebihan, ini menjadi pertanda bahwa
ketidakmampuan Credit Union menerapkan sistem baru dalam
mempromosikan simpanan selain simpanan saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
5) Modal lembaga
Pertumbuhan modal lembaga merupakan indikator terbaik bagi
perolehan keuntungan. Pertumbuhan modal lembaga yang
statis atau menurun biasanya menunjukkan adanya masalah
dengan perolehan pendapatan. Jika perolehan pendapatan
rendah, Credit Union akan menghadapi masalah besar dalam
meningkatkan modal lembaga. Salah satu tanda penting bahwa
Credit Union itu sehat atau tidak adalah pertumbuhan modal
lembaga yang biasanya lebih tinggi daripada pertumbuhan total
aset. Rumus signs of growth (S):
Indikator ini mengukur persentase pertumbuhan di setiap nomor
perkiraan yang paling pentingdi laporan keuangan, juga
pertumbuhan anggota. Dalam kondisi ekonomi dengan inflasi
tinggi, pertumbuhan nyata (setelah dikurangkan dengan inflasi),
merupakan kunci ketahanan jangka panjang Credit Union.
a) Pertumbuhan anggota (S10)
Tujuan: mengukur pertumbuhan anggota CU tahun berjalan.
keterangan:
a : jumlah anggota terakhir
b : jumlah anggota terakhir tahun lalu
rumus: S2 =[(a/b)-1]x100%
atau [(a-b)/b]x100%
goal: >15%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b) Pertumbuhan total aset (S11)
Tujuan: mengukur pertumbuhan total aset tahun berjalan.
Keterangan:
a : total aset tahun berjalan
b : total aset sampai tahun lalu
rumus: S2=[(a/b)-1]x 100% atau [(a-b)/b]x100%
goal: diatas tingkat inflasi
E. Analisis Trend linier dan prediksi
Analisis trend digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan dan
kemajuan perusahaan setiap kali laporan keuangan diterbitkan (Samsul,2008).
Metode yang sering digunakan untuk menentukan persamaan trend linier
adalah least squares method (metode jumalah kuadrat terkecil) karena dengan
metode ini bisa meminimalkan jumlah kudrat penyimpangan sehingga dapat
diperoleh persamaan garis trend yang lebih akurat dibandingkan metode
lainnya. Persamaan garis trend adalah = a+bx untuk mengitung persamaan
trend tersebut terlebih dahulu menghitung a dan b, berikut caranya:
Menghitung nilai a dan b (pangestu, djarwanto, 2011)
a= ∑ ∑
∑
(∑
) ∑
b=∑
∑
keterangan:
Y=nilai dependent variabel yang sesungguhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
= nilai variabel yang diramalkan
X= nilai independent variabel
a= bilangan konstan, yang merupan titik potong dengan sumbu vertikal
jika nilai X=0
b= slope, yaitu koefisien kecondongan garis trend
Setelah melakukan analisis trend maka persamaan tersebut yang
digunakan untuk menganalisis prediksi tahun berikutnya. Prediksi adalah
proses peramalan suatu variabel di masa datang dengan lebih mendasarkan
pada pertimbangan intuisi pada suatu data masa lampau (Herjanto
Eddy,2008). Dalam organisasi prediksi atau ramalan sangat penting karena
digunakan untuk memberi informasi kepada manajer sebagai dasar untuk
membuat keputusan, baik buruknya hasil penelitian ditentukan oleh ketepatan
dalam membuat ramalan.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Stanislaus Adinugraha (2008) yang berjudul
“Evaluasi Kinerja Keuangan Credit Union Menggunakan Sistem PEARLS:
studi kasus pada Credit Union Melati, Depok Bogor” yang bertujuan untuk
mengetahui kinerja keuangan credit union dan prediksinya ditinjau dari
komponen perlindungan dan biaya, likuditas dan tanda-tanda pertumbuhan
menurut sistem PEARLS. Sedangkan untuk menjawab permasalahan pertama
digunakan perhitungan rasio-rasio PEARLS, sedangankan untuk menjawab
permasalahan kedua mengunakan metode least square untuk mengetahui trend
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dan prediksi kinerja keuangan. Pengumpulan data mengunakan data sekunder
yang diambil dari laporan keuangan credit union yaitu neraca, laporan kas,
laporan pendapatan dan biaya serta laporan perubahan kekayaan bersih
koperasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa dari 22 rasio yang diteliti, rata-
rata kinerja keuangan tahun 2003 hingga 2007 menunjuikan kinerja yang ideal
pada rasio ketersediaan dana cadangan risiko terhadap total pinjamjan macet
lebih dari 12 bulan (P1), investasi likuid (E2), simpanan non saham (E5),
pendapatan dari piutang beredar (R1), pendapatan dari investasi likuid (R2),
biaya operasional (R9), likuiditas terhadap simpanan (R1), aktiva likuid yang
tidak produktif (L3), pertumbuhan investasi likuid (S2), pertumbuhan
simpanan non saham (S5), pertumbuhan simpanan saham anggota (S8),
pertumbuhan anggota (S10) dan rasio pertumbuhan total aktiva (S11),
sedangkan yang menunjukkan kinerja tidak ideal adalah rasio ketersediaan
dana cadangan risiko tergadap total pinjaman asset 1-12 bulan (P2), piutang
yang beredar (E1), simpanan saham (E7), modal lembaga (E8), tital pinjaman
lalai dalam total piutang (A1), aktiva yang tidak produktif dalam total aktiva
(A2), total sisa hasil usaha (R12), pertumbuhan piutang beredar (S1) dan rasio
pertumbuhan simpanan saham (S7). Prediksi kinerja keuangan untuk tahun
2008 menunjukkan hanya 11 rasio berkinerja ideal yairu rasio P1, E2, E8, R1,
R2, R9, L1, L3, S8 dan S11, sedangkan untuk prediksi kinerja keuangan pada
tahun 2009 menunjukkan 9 rasio berkinerja ideal yaitu rasio P1, E2 , E8, R1,
R2, R9, L3, S1 dan S8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Penelitian yang lain adalah penelitian yang dilakukan Raharjo (2011) yang
berjudul “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam: studi kasus
pada Koperasi Kredit Harapan Bahagia, Jakarta Pusat” yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kesehatan koprasi kredit harapan bahagia pada tahun
2007-2010. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi
dan dokumentasi teknik analisis data yang dilakukan dengan membandingkan
antara hasil perhitungan aspek penelitian kesehatan koperasi dengan peraturan
Mentri usaha Koperasi dan Usaha Kecil danb Menengah Republik Indonesia
No. 14/Per/M KUKM/XII/2009 yang terdiri: 1) dari aspek permodalan (rasio
modal sendiri terhadap total asset, rasio modal sendiri terhadap pinjaman
berisiko dan risiko kecukupan modal sendiri); 2) aspek kualitas aktiva
produktif (rasio volume pinjaman terhadap pinjaman diberikan, rasio volume
pinjaman bermasalah terhadap pinjaman bermasalah, rasio cadangan risiko
terhadap pinjaman bermasalah dan rasio pinjaman berisiko terhadap pinjaman
yang diberikan); 3) aspek manajemen (manajemen umum, kelembagaan,
manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas); 4)
aspek efisiensi (rasio beban operasi terhadap partisipasi bruto, rasio beban
usaha tehadap SHU kotor, dan rasio efisiensi pelayanan); 5) aspek likuiditas
(rasio kas dan rasio pinjaman deberikan terhadap dana diterima); 6) aspek
kemandirian dan pertumbuhan (rasio rentabilitas asset, rasio rentabilitas modal
sendiri, dan rasio kemandirian operasional pelayanan), serta 7) aspek jati diri
koperasi (rasio partisipasi bruto dan rasio promosi ekonomi anggota).
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa tahun 2007, 2008, 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dan 2010 koperasi Kredit Harapan Bahagia menunjukkan skor tingkat
kesehatan sebesar 82,15 (sehat), 72,72 (cukup sehat), 78,25 (cukup sehat),
73,95 (cukup sehat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
G. Kerangka Konseptual Penelitian
\
Credit Union
Laporan Keuangan Credit Union
Kinerja Keuangan Credit Union
Protection
Sistem PEARLS
Rates Return and
Cost
Effective Financial
Structure
Asset Quality
Liqudity
Sign Of growth
Prediksi kesehatan keuangan
tahun2017 dan 2018
Kesehatan Keuangan
credit Union
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keterangan :
Dari gambar kerangka konseptual dapat diuraikan sebagai berikut: secara
umum laporan credit union adalah neraca dan perhitungan sisa hasil usaha.
Dimana neraca terdiri dari aktiva dan pasiva, sedangkan perhitungan sisa hasil
usaha terdiri dari pendapatan dan beban credit union dalam operasional. Dari
kedua laporan keuangan tersebut akan dianalisis menggunakan rasio-rasio sistem
PEARLS yang terdiri dari komponen Protection. Effective financial structure,
asset quality, rates of return and cost, liquidity and sign of growth. Hasil Dari
analisis tersebut yang kemudian akan digunakan untuk menilai tingkat kesehatan
dari credit union serta digunakan untuk kinerja keuangan pada tahun berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Ada beberapa jenis penelitian, di antaranya adalah penelitian
berdasarkan tujuan dan penelitian berdasarkan hakekat masalah. Penelitian
berdasarkan tujuan dibagi menjadi dua yaitu penelitian dasar dan penelitian
terapan. Untuk penelitian berdasarkan hakekat masalah ada penelitian
eksplorasi, penelitian deskriptif, penelitian penyusunan hipotesis, dan
penelitian uji hipotesis (Darmawan, 2013:47). Dalam penelitian ini penulis
mengunakan penelitian berdasarkan tujuan yaitu penelitian terapan karena
penelitian ini bertujuan mengembangkan pengetahuan untuk digunakan
secara langsung di dalam praktik sedangkan berdasarkan hakikat masalah
penelitian ini mengunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian bertujuan
untuk mendeskripsikan suatu objek atau kegiatan yang menjadi perhatian
peneliti.
B. Subjek dan Objek penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus Credit Union yang
bersangkutan seperti manajer dan kepala bagian keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan data keuangan tahunan pada
credit union Keling Kumang yang terdiri dari laporan sisa hasil usaha
(SHU), neraca dan data yang mendukung lainnya pada tahun 2012 sampai
2016
C. Waktu dan Lokasi penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai maret 2017
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Credit Union Keling Kumang yang
beralamat di Jl. YC. Oevang Oeray No. 33 Kelurahan Baning kota,
Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat 78611,
Indonesia.
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja
keuangan menurut sistem PEARLS yaitu:
1. Protection (P)
Indikator ini mengukur kecukupan dada cadangan, cadangan risiko dan
provisi kredit lalai.
a. Ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi pinjaman lalai/total
pinjaman macet >12 bulan ( P1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tujuan: mengukur ketersediaan dana cadangan, cadangan risiko dan
provisi pinjaman lalai yang digunakan untuk menutup total pinjaman
macet > 12 bulan
Keterangan:
a : dana cadangan risiko + provisi pinjaman lalai (lihat dipasiva)
b : total pinjaman lalai
Rumus: P1= a/b x 100%
Goal: 100% (ideal jika a=b)
b. Ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi pinjaman lalai bersih
atau total pinjaman lalai 1-12 bulan.
Tujuan: Mengukur ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi
pinjaman lalai bersih (di luar dana cadangan risiko untuk P1) untuk
melindungi pinjaman lalai 1-12 bulan.
Keterangan:
a : total dana cadangan risiko dan provisi diluar untuk P1
b : total pinjaman lalai 1 sampai 12 bulan
rumus: P2= a/b x 100%
goal: 35% (a>b)
2. Effective financial structure (E)
Indikator ini mengukur perbandingan komposisi dari nomor-nomor
perkiraan yang paling penting pada neraca keuangan. Struktur keuangan
yang efektif perlu untuk mencapai tingkat aman (safety), kesehatan
(soundness), dan keuntungan (profitability), sementara pada saat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sama Credit Union mempromosikan diri agar mampu mencapai
pertumbuhan nyata yang agresif.
a. Aset-aset yang menghasilkan:
1) Rasio Piutang yang beredar (E1).
Tujuan: mengukur persentase piutang pada total aset yang
diinvestasikan dalam portofolio pinjaman (total aset).
Keterangan:
a : total pinjaman beredar (piutang)
b : dana cadangan risiko
c : provisi pinjaman lalai
rumus: E1= (a-b)/c x 100%
goal: 70%-80%
2) Rasio pinjaman non-saham (E5)
Tujuan: mengukur persentase total aktiva yang didanai dengan
simpahan non-saham.
Keterangan:
a : total simpanan non-saham
b : total aset
rumus: E5= a/b x 100%
goal: 70-80%
3) Rasio pinjaman dari luar (E6)
Tujuan: mengukur persentase total aktiva yang didanai dengan pinjam
dari luar (hutang dengan intasi lain diluar Credit Union)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan:
a : total kewajiban pinjaman jangka pendek
b : total kewajiban pinjaman jangka panjang
c : total aset
rumus: E6= (a+b)/c x 100%
goal: ≤ 5%
4) Rasio modal lembaga (E9)
Tujuan: mengukur ketersediaan modal lembaga bersih.
Keterangan:
a : modal lembaga
b : dana cadangan risiko
c : total pinjaman lalai diatas 12 bulan
d : total pinjaman lali 1-12 bulan
e : aset-aset yang bermasalah
f : total aset
rumus: E9 = [(a+b) – (c + 35 % x d) + e)]/ f x 100%
goal: ≥10%
3. Aset quality (A)
Indikator A mengukur persentase aset-aset yang tidak menghasilkan
berdampak negatif terhadap perolehan keuntungan dan solvency
(ketahanan). E terdiri atas pinjaman lalai (delinquency), aset-aset yang
tidak menghasilkan dan pendananaan aset-aset yang tidak menghasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a. Total pinjaman lalai (A1)
Tujuan: mengukur persentase total pinjaman lalai di portofolio
pinjaman, mengunakan kreteria saldo pinjaman yang lalai yang sudah
di-charge-off yang masih dalam masa penagihan.
Keterangan:
a : total saldo pinjaman lalai yang dicatat di pasiva, tidak termasuk
pinjaman lalai yang sudah di charge-off yang masih dalam
masa penagihan
b : total pinjaman beredar
rumus: A1= a/b x 100%
goal: ≤ 5%
b. Aset-aset yang tidak menghasilkan (A2)
Tujuan: mengukur persentase total aset yang tidak menghasilkan
pendapatan.
Yang termasuk aset-aset yang tidak menghasilkan: uang tunai
kas/brankas,cash-bond, materai, biaya dibayar di muka, persediaan,
aset-aset tetap (tanah, gedung, kendaraan, perlengkapan), aktiva dalam
penyelesaian dan aset-aset bermasalah.
Keterangan:
a : total aset yang tidak menghasilakn
b : total aset
rumus: A2= a/b x 100%
goal: ≤ 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Rates of return and cost (R)
Indikator ini mengukur pendapatan perolehan rata-rata untuk setiap aset
yang paling produktif yang tercantum pada neraca. Disamping itu, R
mengukur biaya rata-rata untuk setiap utang dan modal yang paling
penting. Hasilnya merupakam perolehan investasi rata-rata dan bukan
hasil “spread analysis” khusus yang digambarkan berdasarkan pada basis
rata-rata aset. Hasil yang berkaitan menunjukkan apakah Credit Union
memperoleh pendapatan dan mampu membayar sesuai tingkat bunga pasar
atas aset, utang dan modal.
a. Biaya keuangan : Simpanan saham anggota/ Rata-rata simpanan saham
(R7)
Tujuan: mengukur pendapatan (biaya) atas simpanan saham anggota.
a : total dividen yang dibayarkan pada simpanan anggota
b : total premi asuransi yang dibayarkan atas simpanan saham
anggota
c : total pajak yang dibayarkan oleh CU atas dividen simpanan
saham
d : total simpanan saham anggota sampai akhir tahun lalu
rumus: R7= (a+b+c)/[(d+e)/2]x100%
goal: sama atau lebih besar dari R5 (>inflasi)
b. Biaya operasional/rata-rata aset
Tujuan: mengukur biaya yang terkait dengan manajemen dari semua
aset CU. Biaya ini diukur sedagai persentase total aset dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menunjukkan drajat efesiensi operasional atau ketidak efesiensian
operasional.
Keterangan:
a : total biaya operasional (di luar provisi untuk pinjaman lalai)
b : total aset sampai akhir tahun ini
c : total aset sampai akhir tahun lalu
rumus: R9= a/[(b+c)/2]x100%
goal: 5%
5. Liquidity (L)
Indikator ini menunjukkan apakah Credit Union dapat secara efektif
menangani uang tunainya sehingga Credit Union selalu memiliki uang
yang cukup mana kala secara tiba-tiba para anggota menarik simpanannya.
Dengan kata lain cadangan likuidits selalu kuat. Disamping itu, uang
menganggur (idle) juga diukur untuk memastikan bahwa aset-aset yang
tidak menghasilkan jangan sampai mengurangi pendapatan Credit Union.
a. Investasi likuid + aset Likuid – kewajiban jangka pendek/simpanan
non-saham (L1)
Tujuan: mengukur kesehatan cadangan kas likuid untuk memenuhi
tarikan simpanan, setelah membayar semua kewajiban jangka pendek <
30 hari ( masuk dalam non-interest bearing liabilities).
Keterangan:
a : total investasi likuid yang menghasilkan
b : total aset likuid yang tidak menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
c : total kewajiban jangka pendek < 30 hari (non-interest bearing
liabilities)
d : total simpanan non-saham
rumus: L1= (a+b-c)/d x 100%
goal: ≥ 15 %
6. Sing of growth (S)
Indikator ini mengukur persentase pertumbuhan di setiap nomor
perkiraan yang paling pentingdi laporan keuangan, juga pertumbuhan
anggota. Dalam kondisi ekonomi dengan inflasi tinggi, pertumbuhan nyata
(setelah dikurangkan dengan inflasi), merupakan kunci ketahanan jangka
panjang Credit Union.
a. Pertumbuhan anggota (S10)
Tujuan: mengukur pertumbuhan anggota CU tahun berjalan.
keterangan:
a : jumlah anggota terakhir
b : jumlah anggota terakhir tahun lalu
rumus: S10=[(a/b)-1]x100% atau [(a-b)/b]x100%
goal: >12%
b. Pertumbuhan total aset (S11)
Tujuan: mengukur pertumbuhan total aset tahun berjalan.
Keterangan:
a = total aset tahun berjalan
b = total aset sampai tahun lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
rumus: S11=[(a/b)-1]x 100% atau [(a-b)/b]x100%
goal: di atas tingkat inflasi.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
1. Sistem PEARLS adalah cara yang digunakan untuk menilai tingkat
kesehatan yang dikembangkan oleh WOCCU (World Council of Credit
Union). PEARLS Singkatan dari: Protection (perlindungan), Effective
financialstructure (struktur keuangan yang efektif), Asset quality (kualitas
asset), Rates of return and cost (tingkat pendapatan dan biaya), Liquidity
(likuiditas), Signs of growth (tanda-tanda pertumbuhan).
2. Laporan keuangan Credit Union adalah laporan yang disusun untuk
mengetahui bagaimana keadaan keuangan suatu perusahaan dalam satu
periode tertentu.
3. Kinerja keuangan credit union adalah keberhasilan yang diperoleh credit
union pada periode waktu tertentu yang dapat diketehui tingkat kesehatan
keuangan credit union.
F. Populasi
1. Populasi penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah credit union Keling
Kumang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
G. Sumber Data
Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data mengunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono 2013:36).
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan mengumpulkan data
dan hasil analisis untuk mendapatkan informasi yang harus di simpulkan dan
penelitian ini mengunakan data primer yaitu pengumpulan data diperoleh dari
wawancara di tempat penelitian dan data sekunder yaitu pengumpulan data
diperoleh dari domumentasi.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Gambaran umum Credit Union Keling Kumang.
2. Stuktur organisasi Credit Union Keling Kumang.
3. Manajemen Credit Union Keling Kumang.
4. Laporan keuangan tahunan Credit Union Keling Kumang yang terdiri dari
Neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU).
5. Data yang mendukung lainnya.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada pengurus dan pihak yang mewakili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
credit union Keling Kumang untuk memperoleh gambaran unum tentang
credit union ini.
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara proses
pengamatan atas data yang diperoleh dari pihak CU. Keling Kumang.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang digunakan
seperti laporan keuangan yang terdiri dari laporan sisa hasil usaha (SHU)
dan neraca pada Credit Union Keling Kumang.
I. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian digunakan langkah-langkah
sebagai berikut (Riyadi dkk. 2015):
1. Analisis masalah 1
Untuk menjawab permasalahan pertama dalam penelitian digunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perhitungan kinerja aktual
Perhitungan kinerja aktual untuk rasio di dalam sistem PEARLS.
Contohnya:
L1=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Perhitungan kinerja indek
Untuk mendapatkan satu angka dalam perhitungan masing-masing
rasio sistem PEARLS maka dilakukan perhitungan kinerja indek
dengan rumus sebagai berikut:
c. Perhitungan skor
Untuk mendapatkan skor pada perhitungan kinerja keuangan tahuanan
maka dilakukan perhitungan skor dengan rumus sebagai berikut:
( Kinerja indek X kriteria skor ) x 100%
d. Perhitungan total skor
Total skor merupakan hasil akhir dari perhitungan analisis sistem
PEARLS yang sedang dianalisis. Skor masing-masing rasio
dijumlahkan sehingga mendapat hasil akhir jumlah skor (Rasydi
dkk,2015)
P1 100%
P2 35%
E1 70-80%
E5 70-80%
E6 <5%
E9 >10%
A1 ≤5%
A2 <5%
R7 >5%
R9 5%
liqudity L1 >5% 15.2%
S10 >12%
S11 10%
100%
signs of growth 14.6%
Total Hasil Kinerja Keuangan Tahun yang dianalisis
Effective financial structure 21.2%
asset quality 19.2%
rates of return and cost 13.1%
RASIO Rasio Ideal Kinerja Aktual Kinerja Indeks Kriteria SkorSkor = (kinerja indek X
kriteria skor)X100%
Protection 16.7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
e. Ukuran tingkat kategori kinerja keuangan
Untuk mengetahui sehat (baik) atau tidaknya kinerja keuangan maka
dilakukan ukuran untuk mengukurnya. Pengukurannya kategori
sebagai berikut:
Skala Pengukuran Kategori
<60% Buruk
≥60 – 80% Sedang
≥ 80 – 100% Baik
>100% Baik Sekali
2. Analisis masalah 2
Untuk menjawab permasalahan yang kedua prediksi selama dua tahun
(2017 dan 2018) dengan mengunakan sistem PEARLS maka hal yang
harus dilakukan:
a. Melakukan perhitungan trend dari masing-masing rasio dengan
mengunakan rumus: = a + bX
b. Menghitung nilai a dan b (Subagyo, Djarwanto, 2011)
a= ∑ ∑
∑
(∑
) ∑
b=∑
∑
keterangan:
Y : nilai dependent variabel yang sesungguhnya
: nilai depenent variabel yang diramalkan
X : nilai waktu msing-msaing tahun
a : bilangan konstan, yang merupan titik potong dengan sumbu vertikal
jika nilai X=0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
b : slope, yaitu koefisien kecondongan garis trend
c. Menghitung rasio-rasio berdasarkan trend masing-masing rasio dengan
nilai waktu masing-masing tahun ke dalam persamaan trend.
d. Menghitung prediksi nilai rasio selama dua tahun kedepan dengan
memasukkan kode waktu masing-masing tahun ke dalam persamaan
trend.
e. Membuat kesimpulan hasil perhitungan dan prediksi dari rasio PEARLS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
GAMBARAN UMUM CREDIT UNION KELING KUMANG
A. Sejarah berdirinya CU Keling Kumang
Pada tanggal 26-28 Nopember 1992, Institut Dayakologi (pada waktu
itu masih bernama Institut Dayakologi Research and Development)
menyelenggarakan Seminar dan Ekspo Budaya Dayak di Pontianak. Seminar
diadakan di Hotel Kapuas Palace sedangkan Pameran (ekspo) Budaya Dayak
diadakan di Auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak. Para peserta
adalah wakil-wakil Dayak dari 4 propinsi di Kalimantan dan wakil Dayak
dari Sabah dan Serawak, Malaysia.
Munaldus ikut sebagai peserta seminar yang diadakan di Hotel
Kapuas Palace tersebut. “Saya ingat Aula Hotel Kapuas Palace yang luas
tersebut penuh diisi oleh peserta. Saya sangat terkesan dengan paparan
seminar yang disampaikan oleh seorang Bupati Barito Utara, Kalimantan
Tengah, bernama AJ. Nihin, yang adalah putra Dayak. Dia menceritakan
keprihatinan terhadap betapa miskinnya masyarakat Dayak di sana. Sebagai
bupati, ia telah berusaha keras memperbaiki nasib mereka,” kata Munaldus,
salah seorang peserta. Ketika mendengar penjelasan tersebut, Munaldus
berpikir nasib masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, sesungguhnya tidak
jauh berbeda. Khususnya, nasib keluarga-keluarga di kampung asalnya, di
Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, Kec. Sekadau Hilir, Kab. Sanggau
(sekarang Kab. Sekadau).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ketika sedang mengikuti seminar tersebut, muncul gagasan untuk
mendirikan Credit Union. Munaldus pikir, Credit Union ini berfungsi sebagai
penyandang dana untuk peningkatan ekonomi masyarakat di kampung,
sebagai alat pengorganisasian untuk mempertahankan tanah dari rampasan
perkebunan kelapa sawit dan sebagai sarana belajar.
Seminggu setelah seminar tersebut, Munaldus mengundang kawan-
kawan dari kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau yang tinggal di
Pontianak untuk rapat di rumah kontrakan Masiun di Gang Selat Lombok II,
Siantan, Pontianak, guna mewujudkan pendirian CU di Tapang Sambas dan
Tapang Kemayau. Yang hadir rapat adalah Masiun (waktu itu guru di SMP
Santo Fransiskus Asisi, Pontianak), Mikael (waktu itu pegawai di PT. Tanah
Sakti), Hadrianus Lukas (waktu itu pegawai PT. Tanah Sakti), Alipius (waktu
itu pegawai PT. Vitamo), Martina (†) (siswi SMA Santo Fransiskus Asisi,
Pontianak), dan Mulyana (siswi SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak).
Dalam rapat tersebut, membahas gagasan mendirikan CU di Kampung
Tapang Sambas dan Tapang Kemayau berdasarkan pengalaman pendirian
C.U. Pancur Kasih, Pontianak. Peserta rapat setuju dengan gagasan tersebut.
Lalu, Munaldus mengusulkan CU ini diberi nama C.U. KELING KUMANG.
Alasannya, cerita Buahmain di Rumah Punyong dengan legenda Keling dan
isterinya Kumang sangat populer. Mereka semua setuju.
Agenda selanjutnya adalah menulis gagasan pendirian tersebut dan
mengkomunikasikannya kepada pemuka-pemuka masyarakat di Tapang
Sambas dan Tapang Kemayau, seperti kepada orang tua Munaldus sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
(Bapak Rurut dan Ibu Theresia Ina), Kepala Desa (Samin), Kepala Dusun
(Bapak Agus dan Bapak Nintin), semua guru-guru (Paulus Perang, Simon
Petrus, FX. Omeng, A.H. Suyanto, Carolus Sanga Laga (†) dll), serta pemuka
masyarakat yang lainnya. Pada prinsipnya, semua mereka setuju berdirinya
C.U. KELING KUMANG di Kampung, walaupun beberapa dari mereka ragu
akan keberhasilan C.U. Mereka semua sesungguhnya belum paham apa itu
CU. Masa sosialisasi dan pengorganisasian sekitar 4 bulan.
Ketika tanggapan masyarakat baik, maka disepakati C.U. Keling
Kumang berdiri pada hari Kamis tanggal 25 Maret 1993. Rapat pendirian CU.
Keling Kumang diadakan di rumah keluarga Bapak Simon Petrus dan Ibu
Sema dimana peserta yang hadir berjumlah sekitar 30 orang. Yang menjadi
anggota pendiri berjumlah 26 orang dan mereka memiliki Nomor Buku
Anggota (BA) dari 01 sampai 26. Malam itu rapat berjalan tegang. Munaldus
mempersiapkan sebuah ensangan yang diajar oleh Ibunya. Ketika beberapa
orang mulai mau pulang karena sudah larut malam dan pembicaraan seputar
CU semakin tidak jelas, Munaldus mulai melantunkan ensangan. Akhirnya,
mereka tidak jadi pulang dan menyaksikan Munaldus yang melantunkan
ensangan. Sayang teks ensangan itu tidak di simpan (Sudah hilang).
Munaldus dan Masiun mengeluarkan uang sendiri untuk membeli
ATK, cap, satu buah kalkulator kecil seharga Rp. 11.000,- (masih ada sampai
sekarang), buku DUM/DUK, Buku Kas Harian, dan Buku Jurnal Kas agar
C.U. KELING KUMANG dapat segera melayani anggota. Pada malam
pendirian C.U. KELING KUMANG tersebut, para peserta menunjuk saudara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sila (Alias Persius) sebagai orang yang bertanggungjawab sebagai pelaksana
harian. Ditetapkan juga, semua kegiatan pelayanan dilakukan di rumah
keluarga Sila.
Credit union Keling Kumang berbadan hukum dengan No.
50a/BH/X/1995 kemudian pada tahun 2011 credit union Keling Kumang
berubah sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) menjadi No. 50ab/BH/PAD/X/2011.
Berikut adalah Visi dan Misi credit union Keling Kumang :
1. Visi
Menjadi credit union pilihan utama masyarakat di Kalimantan
barat
2. Misi
Menyediakan pelayanan keuangan yang bertanggungjawab dan
berkelanjutan untuk menurunkan kemiskinan dan meningkatkan
standar hidup.
B. Struktur Organisasi Credit Union Keling Kumang
Berikut struktur organisasi credit union Keling Kumang:
Pengurus credit union Keling Kumang dipilih dari anggota dan oleh anggota
Credit Union Keling Kumang itu sendiri pda Rapat Anggaran Tahunan
(RAT). Adapun susunan pengurusan untuk masa bakti 2016-2020 sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dewan Pimpinan
Ketua : Mikael, SH., MH
Wakil Ketua : Atanasius, SP., M.Si
Seketaris : Neli, S.Pd
Bendahara : Silvanus Sopian
Anggota : Darsono, SH
Anggota : Marselina Erni, A.Md
Anggota : Martha Gondi
Anggota : Aneng Natalis, A.Ma.Pd
Anggota : Y. Joni Simus, SE
Dewan Pengawas
Ketua : Herri Samuel, SP
Seketaris : Lorensius
Anggota : Alfonsa Noning, A.Md, Kep
Chief executive officer
Chief Executive Officer : Valentinus, S.Sos, MM
C. Keanggotaan Credit Union Keling Kumang
1. Syarat menjadi anggota
a) Setoran simpanan pokok (SP) Rp 1.000.000,- dapat diangsur mulai
dengan Rp 10.000,- dan dibukukan di rekening SISKA lembaran
SAHAM.
b) Setoran awal SISKA minimal Rp 15.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c) Membayar administrasi keanggotaan/uang panggal Rp 30.000,-
d) Membayar biaya pendidikan anggota Rp 50.000,-
e) Membayar SOLKES Rp 25.000,-/tahun (anggota lama ditarik secara
otomatis dari SISKA)
f) Membayar SOLRANAP Rp 40.000,- (anggota lama ditarik secara
otomatis dari SISKA)
g) Membayar iuran gedung Rp 100.000,-(dapat diangsur tunai dan/atau
dibayar lunas saat meminjam).
h) Mengisi surat permohonan menjadi anggota (SPMA)
i) Fotocopy KTP atau kartu keluarga sebanyak 1 lembar.
Catatan:
a) Seorang calon anggota bias menjadi anggota CUKK dengan hanya
menyetor minimal Rp 170.000,- terdiri dari:
b) Simpanan pokok (SP) minimal Rp 10.000,-
1) Setoran SISKA minimal Rp 15.000,-
2) Uang pangkal Rp 30.000,-
3) Dana menuju sebayan ( DMS) Rp 50.000,-
4) SolKes Rp 25.000,-
5) Solranap Rp 40.000,-
c) Pelunasan pada poin 1, 4 dan 8 bisa menyusul.
d) Jika seorang anggota berhenti menjadi anggota maka setoran seperti
pada poin 3 s/d 8 diatas tidak di kembalikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
e) Pelunasan simpanan pokok seperti pada syarat nomor 1 di atas bias
melalui pinjaman kapitalisasi.
f) Pelumasan simpanan pokok paling lama 3 bulan setelah menjadi
anggota, jika sampai 3 bulan belum lunas maka akan ditarik dari
simpanan SISKA untuk mencukupi simpanan pokok.
D. Produk Simpanan Anggota
1. Simpanan Saham (Pokok dan Wajib)
2. SISKA ( Simpanan Suka rela)
3. TAROH ( Tabungan Rohani)
4. TAMENG (Tabungan Mingguan)
5. TAKEN ( Tabungan Kendaran )
6. PERMATA (Tabungan Perumahan Anggota )
7. TANERA (Tabungan Era Replating Kelapa Sawit )
8. SIDIRA ( Simpanan Dana Darurat )
E. Produk Pinjaman (Kredit)
1. Pinjaman Kendaraan
2. Pinjaman untuk Tujuan Sosial
3. PIJAR ( pinjaman harian)
4. Pinjaman Khusus
5. KPR ( Kredit Pemilikan Rumah )
6. Pinjaman REBUNG ( Rendah Bunga )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
7. Pinjaman Usaha
8. Pinjaman KASA ( Karet dan Sawit )
F. Produk Sosial (Solidaritas)
1. DMS ( dana menuju sebayan )
2. SOLRANAP (Solidaritas Rawat Inap )
3. Beasiswa Anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data dari
laporan keuangan tahunan Credit Union Keling Kumang dari data lima
tahunan yaitu tahun 2012 sampai tahun 2016, data dari penelitin. Inilah
nantinya akan penulis gunakan untuk menjawab permasalahan pada bab 1
yakni untuk mengetahui apakah kinerja keuangan pada credit Union Keling
Kumang pada periode tahun 2012 sampai 2016 sudah baik, dan Bagaimana
prediksi kinerja keuangan Credit Union Keling Kumang pada tahan 2017
dan 2018.
Data keuangan yang penulis maksud adalah laporan keuangan tahun
2012-2016 yang terdiri atas:
1. Neraca per 31 Desember 2012,2013 ,2014,2015 dan 2016.
2. Laporan perhitungan SHU untuk periode yang terakhir 31 Desember 2012,
2013, 2014,2015 dan 2016
B. Analisis Data
1. Analisis masalah 1
Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui kinerja keuangan pada credit union Keling Kumang pada
periode tahun 2012 sampai periode tahun 2016 sudah baik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mengunakan system PEARLS. Sistem PEARLS itu sendiri terdiri dari
protection (perlindungan), effective financial structure (struktur keuangan
yang efektif), asset quality (kualitas aset), rate of return and cost (tingkat
pendapatan dan biaya), liquidity (likuiditas), and sign of growth (tanda –
tanda pertumbuhan).
Perhitungan dan pembahsan kinerja keuangan credit union Keling
Kumang menggunakan system PEARS adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan Kinerja Aktual
Perhitungan kinerja aktual di lakukan untuk mengetahui kinerja
keuangan yang real pada Credit Union. Berikut penghitungan kinerja
aktual:
1) Protection (Perlindungan)
Indikator protection ini untuk mengukur kecukupan dana
cadangan risiko untuk menutupi provisi kredit lalai. Perhitungan
protection adalah dengan menghitung nilai ketersediaan dana
cadangan risiko terhadap pinjaman lalai lebih dari 12 bulan. Untuk
perhitungan indikatornya sebagai berikut:
a) Ketersediaan dana cadangan risiko dan provisi pinjaman lalai
lebih dari 12 bulan (P1)
Tujuan Protection digunakan untuk mengukur ketersediaan
dana cadangan risiko dan provisi pinjaman lalai yang
digunakan untuk menutup total pinjaman macet diatas 12
bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.1: Perhitungan Rasio Ketrsediaan Dana Cadangan
Rasio terhadap Total Pinjaman Lalai Lebih dari 12 Bulan
(P1) Credit union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca dan Data Stasistik CUKK
n/a adalah singkatan yang lazim digunakan di kotak
kosong pada tabel dan daftar, kepanjangannya adalah not
applicable, not available atau no answer. Singkatan ini
digunakan untuk menunjukkan informasi kosong pada sebuah
sel tabel karena tidak diperlukan atau memang tidak ada. Dari
perhitungan untuk tahun 2012 memiliki nilai sebesar 20% yang
berarti setiap Rp 1,00 pinjaman lalai lebih dari 12 bulan
dijamin dana cadangan sebesar Rp 0,2 dana cadangan risiko. Di
tahun berikutnya, nilai rasio menurun menjadi 17% dari tahun
sebelumnya sebesar 20% dan tahun 2014 kembali mengalami
penurunan menjadi 15% dari tahun sebelumnya sebesar 17%.
Penurunan rasio ini disebabkan terjadinya penurunan jumlah
pinjaman lalai lebih dari 12 bulan sedangkan jumlah dana
cadangan risiko mengalami perubahan tidak terlalu signifikan
dari tahun sebelumnya. Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya
pada tahun 2015 dan 2016 tidak memiliki dana cadangan risiko
yang mengakibatkan not available pada hasilnya. Dari
2012 15,213,940,262Rp 76,415,467,575Rp 20%
2013 15,533,970,993Rp 89,991,617,800Rp 17%
2014 14,517,392,704Rp 96,781,686,875Rp 15%
2015 n/a 73,902,884,784Rp n/a
2016 n/a 81,658,600,247Rp n/a
Rata-rata 10%
Tahun Dana Cadangan Risiko
dan Provisi Pinjaman
Pinjaman Lalai > 12
bulan (b) P1 =(a/b )X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
perhitungan dapat dikatakan rasio tahun 2012 sampai tahun
2014 tidak ideal/tidak sehat menurut sistem PEARLS, karena
nilai persentase kurang dari 100%. Kemudian perhitungan
untuk rata-rata rasio P1 adalah 10% ini menunjukkan bahwa
jauh dari kriteria ideal/sehat 100%.
b) Ketersediaan dana cadangan risiko terhadap total pinjaman
lalai 1-12 bulan (P2)
Tujuan Protection digunakan untuk mengukur ketersediaan
dana cadangan risiko bersih yang digunakan untuk menutup
total pinjaman macet 1 sampai 12 bulan.
Tabel 5.2: Perhitungan Rasio Ketrsediaan Dana Cadangan
Rasio terhadap Total Pinjaman Lalai Lebih dari 12 Bulan
(P2) Credit union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca dan Data Statistik CUKK
Dari perhitungan untuk tahun 2012 sampai tahun 2015
mengalami penurunan persentase di rasio masing-masing -52%
pada tahun 2012 turun menjadi -107% pada tahun 2013 , pada
2014 kembali turun menjadi -140% dari tahun 2013 adalah -
107% dan pada tahun 2015 turun menjadi -250% dari tahun
2014 adalah -140% yang berarti sudah tidak ada lagi dana
cadangan risiko bersih yang dapat menjamin pinjaman lalai
2012 (61,201,527,313)Rp 118,358,870,600Rp -52%
2013 (74,457,646,807)Rp 69,630,502,250Rp -107%
2014 (82,264,294,171)Rp 58,874,071,900Rp -140%
2015 (73,902,884,784)Rp 29,561,153,914Rp -250%
2016 n/a 29,163,785,803Rp n/a
rata-rata -110%
Tahun Dana Cadangan Risiko
Bersih (a)
Pinjaman Lalai 1-12 bulan
(b) P2 = (a/b )X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dengan kenaikan penyisihan dana cadangan risiko bahkan
persentase setiap tahunnya mengalami penuruan yang sangat
signifikan. Persentase yang menghasilkan nilai minus terjadi
karena cadangan risiko bersih lebih rendah dibandingkan
dengan pinjaman lalai 1 sampai 12 bulan. Dengan demikian
bisa dikatakan bahwa rasio pada lima tahun ini tidak ideal/tidak
sehat karena sangat jauh dari kriteria sistem PEARLS yaitu
35%. Pada tahun 2016 tidak ada persentase di karenakan tidak
adanya dana cadangan bersih sehingga memperoleh not
available (n/a). Kemudian untuk rata-rata rasio P2 adalah -
110% yang berarti tidak masuk dalam kriteria ideal yaitu 35%
2) Effective financial structure (struktur keuangan yang efektif)
Indikator effective financial structure ini mengukur
perbandingan komposisi nomor-nomor perkiraan yang paling
penting pada neraca karena struktur finansial yang efektif
digunakan untuk mencapai tingkat aman, kepastian mencapai
tujuan dan kemampuan memperoleh keuntungan, keamanan dan
kesehatan sementara pada saat yang bersamaan juga credit union
harus memposisikan diri agar mampu mencapai pertumbuhan yang
nyata dan agresif. Untuk perhitungan indikator sebagai berikut:
a) Rasio perhitungan Piutang Bersih/Total Aset (E1)
Tujuan effective financial structure digunakan untuk mengukur
persentase total asset yang tidak menghasilkan pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.3: perhitungan Rasio Piutang Bersih terhadap
Total Aset (E1) Credit union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca dan Data Statistk CUKK
Dari perhitungan pada tahun 2012 diperoleh nilai sebesar
72% yang berarti bahwa setiap Rp1,00 total aset terdapat Rp.
0,72 total piutang yang beredar setelah dikurangi dana
cadangan risiko, pada tahun 2013 persentase menurun menjadi
67% dari tahun 2012 yaitu 72%, persentase menurun karena
piutang bersih meningkat dari tahun sebelumnya dan kenaikan
total aset tidak terlalu besar peningkatannya. Tetapi pada tahun
2014 mengalami peningkatan kembali menjadi 68% dari tahun
2013 yaitu 67% karena total aset meningkat dari tahun
sebelumnya sedangkan peningkatan piutang bersih tidak terlalu
besar, namun pada tahun berikutnya mengalami penurunan
kembali menjadi 65% pada tahun 2015 dari tahun 2014 yaitu
68,% dan 61% pada tahun 2016 dari tahun 2015 yaitu 65% di
karenakan total aset mengalami peningkatan yang cukup besar
sedangkan piutang bersihnya mengalami peningkatan yang
tidak besar. Dari perhitungan dapat dikatakan rasio dalam lima
tahun ini tidak ada yang ideal/sehat menurut sistem PEARLS,
2012 601,593,545,125Rp 15,213,940,262Rp 809,048,797,526Rp 72%
2013 667,638,420,050Rp 15,533,970,993Rp 966,407,116,106Rp 67%
2014 760,912,247,725Rp 14,517,392,704Rp 1,096,394,620,636Rp 68%
2015 769,896,551,750Rp -Rp 1,193,476,270,569Rp 65%
2016 781,191,841,450Rp -Rp 1,289,596,893,106Rp 61%
rata-rata 67%
E1 = [( a-b)/c ] X 100%Tahun Total Pinjaman Beredar (a) Dana Cadangan Risiko (b) total aset (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
karena nilai persentasenya lebih dari 5% Kemudian untuk rata-
rata rasio E1 adalah 67% yang berarti tidak masuk dalam
kreteria ideal/sehat 70-80%.
b) Simpanan non-saham (E5)
Indikator simpanan non-saham tujuannya untuk
mengukur peresentase total asset yang didanai dari simpanan
non-saham.
Tabel 5.4: Perhitungan Rasio Simpanan non-saham (E5)
Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca CUKK
Dari perhitungan tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 81%
yang berarti setiap Rp. 1,00 total asset didanai sebesar Rp. 0,81
oleh simpanan non-saham di tahun berikutnya mengalami
persentase kenaikan yakni 82% pada tahun 2013 dari tahun
2012 yaitu 81%, pada tahun 2014 mengalami peningkatan yaitu
82% dari tahun 2013, pada tahun 2015 mengalami peningkatan
sebesar 83% dari tahun 2014 yaitu 82% dan pada tahun 2016
mengalami peningkatan sebesar 84% dari tahun 2015 yaitu
83% nilai persentase ini mengalami kenaikan dikarenakan total
simpanan non-saham yang bersamaan dengan total aset dengan
demikian nilai persentase untuk rasio ini dalam lima tahun
2012 657,264,833,736Rp 809,048,797,526Rp 81%
2013 788,494,097,369Rp 966,407,116,106Rp 82%
2014 899,084,510,892Rp 1,096,394,620,636Rp 82%
2015 985,691,251,434Rp 1,193,476,270,569Rp 83%
2016 1,077,835,938,216Rp 1,289,596,893,106Rp 84%
rat-rata 82%
Tahun Total Simpanan Non-
Saham (a) Total Aset (b) E5=(a/b) X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dapat dikatakan tidak ideal/tidak sehat karena melewati batas
dari kriteria ideal/sehat yakni 70%-80%. Kemudian untuk rata-
rata E5 adalah 82% yang berarti tidak masuk dalam kreteria
ideal 70-80%.
c) Pinjamn ke pihak luar (E6)
Pinjaman dari luar ini mengukur persentase total asset yang
di danai dari pihak luar.
Tabel 5.5: perhitungan rasio Pinjaman ke Pihak Luar
terhadap Total Aset (E6) Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca CUKK
Dari perhitungan tahun 2012, 2013, 2014,2015 dan 2016
diperoleh nilai not available (n/a) yang artinya tidak ada
kewajiban yang harus dipenuhi oleh credit union Keling
Kumang untuk pihak luar.
d) Modal lembaga bersih (E9)
Modal lembaga ini bertujuan untuk mengukur
ketersediaan modal lembaga bersih yaitu dana cadangan, dana
risiko, hibah SHU ditahan dan SHU berjalan.
2012 n/a n/a 809,048,797,526Rp n/a
2013 n/a n/a 966,407,116,106Rp n/a
2014 n/a n/a 1,096,394,620,636Rp n/a
2015 n/a n/a 1,193,476,270,569Rp n/a
2016 n/a n/a 1,289,596,893,106Rp n/a
rata-rata n/a
E6=(a+b) /c X 100%Tahun Total Kewajiban Pinjaman
Jangka pendek (a)
Total Kewajiban Pinjaman
Jangka Panjang (b) Total Aset (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.6: Perhitungan Modal Lembaga Bersih terhadap
Total Aset (E9) Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca dan Data Statistik CUKK
Dari perhitungan tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 13%
yang artinya setiap Rp 1,00 total aset didanai Rp. 0,13 dari
modal lembaga bersih. Di tahun 2013 mengalami kenaikan
menjadi 15% kenaikan persentase ini terjadi karena kenaikan
modal lembaga bersih bersamaan dengan kenaikkan total aset.
Namun pada tahun berikutnya mengalami penurunan terus
menerus seperti menjadi 14% pada tahun 2014, 13% pada
tahun 2015 dan 13% pada tahun 2016 penurunan persentase ini
terjadi karena kenaikan total aset lebih banyak dibandingkan
kenaikan total modal lembaga bersih. Namun rasio untuk nilai
persentase pada lima tahun dapat dikatakan ideal/sehat
menurut sistem PEARLS, karena sudah mencapai ≥ 10%.
Kemudian untuk rata-rata rasio E9 adalah 14% yang berarti
masuk dalam kriteria ideal yaitu ≥10%.
3) Asset quality (kualitas Aset)
Asset quality indikator untuk mengukur persentase aset-aset yang
tidak menghasilkan yang berdampak negatif terhadap perolehan
2012 129,276,212,267Rp 15,213,940,262Rp 76,415,467,575Rp 118,358,870,600Rp 0 809,048,797,526Rp 13%
2013 151,005,146,823Rp 15,533,970,993Rp 89,991,617,800Rp 69,630,502,250Rp 927,329,600Rp 966,407,116,106Rp 15%
2014 160,121,238,704Rp 14,517,392,704Rp 96,781,686,875Rp 58,874,071,900Rp 0 1,096,394,620,636Rp 14%
2015 171,190,655,862Rp 0 73,902,884,784Rp 29,561,153,914Rp 412,511,020Rp 1,193,476,270,569Rp 14%
2016 180,564,199,588Rp 0 81,658,600,247Rp 29,163,785,803Rp 411,695,135Rp 1,289,596,893,106Rp 13%
rata-rata 14%
Aset-Aset yang
Bermasalah (e) Total Aset (f)
E9{(a+b)-(e+35%Xd)
+ e }/f X 100% Tahun Modal Lembaga (a) Dana Cadangan Risiko (b)
Total Pinjaman Lalai > 12
bulan (c)
Total Pinjaman Lalai 1-12
bulan (d)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
keuntungan seperti pinjaman lalai dan asset yang tidak
menghasilkan.
a) Rasio Total Pinjaman Lalai terhadap Total Pinjaman Beredar
Tabel 5.7: perhitungan Total Pinjaman lalai/Total
pinjaman Lalai (A1) Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca dan Data Statistik CUKK
Pada perhitungan rasio tahun 2012 diperoleh nilai
sebesar 32% yang berarti setiap Rp 1,00 pinjaman beredar
terdapat Rp. 0,32 pinjaman lalai. Di tahun-tahun berikutnya
persentase ini hampir semua mengalami kenaikan, seperti
menjadi 26% pada tahun 2013, 23% pada tahun 2014, 13%
pada tahun 2015 dan naik menjadi 14% penurunan persentase
ini dikarenakan persentase penurunan total pinjaman lalai lebih
kecil dibandingkan dengan penurunan total pinajaman
beredar/piutang. Dari perhitungan tidak ada yang dapat
dikatakan ideal/sehat menurut sistem PEARLS, karena nilai
persentasenya kurang dari 5%. Kemudian untuk rata-rata rasio
A1 adalah 21,78% yang artinya tidak masuk dalam kriteria
ideal yaitu ≤5%.
2012 194,774,338,175Rp 601,593,545,125Rp 32%
2013 176,212,675,550Rp 667,638,420,050Rp 26%
2014 171,210,927,175Rp 760,912,247,725Rp 23%
2015 103,464,038,698Rp 769,896,551,750Rp 13%
2016 110,822,386,050Rp 781,191,841,450Rp 14%
rata-rata 22%
Tahun Total Saldo Pinjaman Lalai
(a) Total Pinjaman Beredar (b) A1= (a/b) X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b) Asset-aset tidak menghasilkan/total asset (A2)
Aset-aset tidak menghasilkan ini bertujuan untuk mengukur
total aset yang tidak menghasilkan pendapatan.
Tabel 5.8. Perhitungan aset-aset tidak menghasilkan/Total
Aset (A2) credit union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca CUKK
Dari perhitungan tahun 2012 diperoleh nilai persentase
sebesar 7% yang berarti dalam setiap Rp.1,00 total aset
terdapat Rp 0.07 total aset yang tidak produktif.. Pada tahun
2013 mengalami penurunan sehingga diperoleh nilai persentase
6 % yang berarti dalam setiap Rp 1,00 total aset terdapat Rp.
0,06 total aset tidak produktif dari tahun 2012 yaitu 7%, tahun
2014 mengalami penurunan sehingga diperoleh nilai persentase
sebesar 5% yang berarti dalam setiap Rp. 1,00 total aset
terdapat Rp. 0,05 total aset tidak produktif dari tahun 2013
yaitu 6%, pada tahun 2015 dan 2016 tidak mengalami
penurunan atau pun kenaikan karena persentase yang diperoleh
sebesar 5% yang berarti dalam setiap Rp. 1,00 total aset
terdapat Rp. 0,05 total aset tidak produktif dari tahun
sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan pada tahun
2014, 2015 dan 2016 masuk dalam kriteria ideal/sehat karena
2012 55,440,309,951Rp 809,048,797,526Rp 7%
2013 59,241,737,972Rp 966,407,116,106Rp 6%
2014 52,243,178,687Rp 1,096,394,620,636Rp 5%
2015 55,280,850,880Rp 1,193,476,270,569Rp 5%
2016 60,375,526,564Rp 1,289,596,893,106Rp 5%
rata-rata 5%
Tahun Total Aset Tidak
Menghasilkan (b) Total Aset (b) A2= (a/b) X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
sudah mampu menekan total aset-aset tidak menghasilkan
hingga persentase menjadi ≤ 5%. Kemudian untuk rata-rata A2
adalah 5,41% yang artinya tidak masuk dalam kriteria idela
yaitu ≤ 5%.
4) Rates of return and cost (Tingkat Pendapatan dan Biaya)
Rates of return and cost ini mengukur perolehan pendapatan rata-
rata untuk setiap aset yang paling produktif yang tercantum pada
neraca. Selain itu mengukur biaya rata-rata untuk setiap utang dan
modal hasilnya digambarkan berdasarkan rata-rata aset dan hasil
berkaitan menunjukkan credit union memperoleh pendapatan dan
mampu membayar sesuai tingkat bunga pasar atas aset, utang dan
modal.
a) Biaya Keuangan: Simpanan saham anggota/rata-rata simpanan
saham (R7)
Simpanan saham anggota ini bertujuan untuk mengukur
pendapatan (biaya) atas simpanan saham anggota.
Tabel 5.9: Perhitungan Simpanan Saham Anggota/Rata-
rata Simpanan Saham (R7) Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca dan Sisa Hasil Usha (SHU) CUKK
2012 92,987,603Rp 4,353,766,825Rp -Rp 95,049,960,000Rp 83,835,317,100Rp 5%
2013 3,279,681,952Rp 3,259,853,925Rp 40,855,750Rp 122,788,435,930Rp 95,049,962,000Rp 6%
2014 1,515,309,300Rp 2,865,426,553Rp 48,414,310Rp 104,564,847,230Rp 122,788,435,930Rp 4%
2015 1,010,497,978Rp 1,256,135,414Rp 11,606,250Rp 114,235,810,340Rp 104,564,847,230Rp 2%
2016 781,947,684Rp 1,980,833,203Rp 13,442,000Rp 130,063,830,600Rp 114,235,810,340Rp 2%
rata-rata 4%
R7= (a+b+c)/[(d+e)/2]
X 100% Tahun
Total Deviden yang
dibayarkan oleh Simpanan
Saham Anggota (a)
Total Premi Asuransi yang
dibayarkan atas Simpanan
Anggota (b)
Total Pajak yang
dibayarkan oleh Credit
Union (c)
Total Simpanan Saham
Anggota Sampai Akhir
Tahun Berjalan (d)
Total Simpanan
Anggota Sampai Akhir
Tahun Lalu (e)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Dari perhitungan tahun 2012 diperoleh nilai persentase
sebesar 5% yang artinya di setiap Rp. 1,00 rata-rata total
aset/aktiva terdapat Rp. 0,05 biaya keuangan, tahun 2013
mengalami peningkatan persentase yaitu diperoleh nilai
persentase sebesar 6% artinya setiap Rp. 1,00 rata-rata
aset/aktiva terdapat Rp 0,06 biaya keuangan dari tahun 2012
yaitu 5%, tahun 2014 mengalami penurunan perssentase yaitu
diperoleh nilai persentase sebesar 4% artinya setiap Rp, 1,00
rata-rata aset/aktiva terdapat Rp. 0,04 biaya keuangan dari
tahun 2013, tahun 2015 kembali mengalami penurunan
persentase yaitu diperoleh nilai persentase sebesar 2% artinya
setiap Rp. 1,00 rata-rata aset/aktiva terdapat Rp. 0,02 biaya
keuangan dari tahun 2014 yaitu 2%, tahun 2016 tidak mengami
penurunan atau pun kenaikan persentase karena diperoleh
persentase 2% yang artinya setiap Rp. 1,00 rata-rata aset/aktiva
terdapat Rp. 0,02 biaya keuangan dari tahun 2015 yaitu 2%.
Kemudian untuk rata-rata rasio R7 adalah 4% yang artinya
tidak masuk dalam kriteria ideal yaitu 5%.
b) Biaya Operasional/Rata-rata Aset (R9)
Biaya operasional ini bertujuan untuk mengukur biaya yang
terkait dengan manajemen dari semua aset CU. Biaya ini
diukur sebagai persentase total aset dan menunjukkan derajat
efesiensi operasional atau ketidak efesiensi operasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 5.10: Perhitungan Biaya Operasional/Rata-Rata Aset
(R9) Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU) CUKK
Dari perhitungan tahun 2012 diperoleh nilai persentase
sebesar 6% yang berarti dalam setiap Rp 1,00 total aset/aktiva
terdapat Rp 0,06 biaya operasional. Pada tahun 2013 sampai
tahun 2016 tidak terjadi peningkatan ataupun penurunan karena
diperoleh nilai persentase sebesar 5% yang berarti dalam setiap
Rp 1,00 total aset/aktiva terdapat Rp 0,05 biaya operasional
Kemudian untuk rata-rata rasio R9 adalah 5% yang berarti
masuk dalam kriteria ideal 5%.
5) Liquidity (Likuditas)
Indikator ini menunjukkan apakah CU dapat secara efektif
menangani utang tunainya sehingga CU bisa selalu mempunyai
uang ketika sewaktu-waktu anggota menarik simpanannya
kemudian uang “nganggur” juga digunakan untuk memastikan
aset-aset yang tidak menghasilkan jangan sampai mengurangi
pendapatan CU.
a) Likuditas terhadap simpanan saham (L1)
Likuditas terhadap simpanan saham bertujuan utuk mengukur
ketahanan cadangan kas likuid untuk memenuhi penarikan
2012 43,573,056,866Rp 809,048,797,526Rp 650,263,834,575Rp 6%
2013 43,144,966,209Rp 966,407,116,106Rp 809,048,797,526Rp 5%
2014 48,342,715,830Rp 1,096,394,620,636Rp 966,407,116,106Rp 5%
2015 55,968,808,986Rp 1,193,476,270,569Rp 1,096,394,620,636Rp 5%
2016 65,982,639,732Rp 1,289,596,893,106Rp 1,193,476,270,569Rp 5%
rata-rata 5%
Tahun Total Biaya Operasional
(a)
Total Aset Sampai Akhir
Tahun Berjalan (b) Total Aset Tahun Lalu (c) R9=a/[(b+c)/2]x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
simpanan, setelah membayar semua kewajiban jangka pendek
< 30 hari.
Tabel 5.11: Perhitungan Dana Likuit terhadap Total
Simpanan Non Saham(L1) Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Neraca CUKK
Dari perhitungan tahun 2012 memperoleh nilai -85%,
pada tahun 2013 meningkat menjadi -82% dari tahun 2012
yaitu -85%, tahun 2014 meningkat menjadi -80% dari tahun
2013 yaitu -82%, pada tahun 2015 mengalami peningkatan
menjadi -73% dari tahun 2014 yaitu -80% dan pada tahun 2016
mengalami peningkatan menjadi -71% dari tahun 2015 yaitu -
73%. Persentase yang menghasilkan nilai minus terjadi karena
dana likuit lebih rendah dibandingkan dengan total simpanan
non-saham. Dengan demikian dapat dikatakan rasio pada lima
tahun ini tidak masuk dalam kriteria ideal/sehat karena sangat
jauh dari kriteria ideal/sehat yaitu ≥ 15%. Kemudian untuk
rata-rata rasio L1 adalah -78% yang artinya tidak masuk dalam
kriteria ideal yaitu ≥ 15%.
6) Signs of Growth (Tanda-tanda pertumbuhan)
Signs of growth mengukur persentase pertumbuhan di setiap nomor
perkiraan yang paling penting dilaporan keungan dan pertumbuhan
anggota. Dalam kondisi ekonomi dengan inflasi tinggi,
2012 44,352,803,152Rp 75,652,384,775Rp 679,772,585,259Rp 657,264,833,736Rp -85%
2013 56,569,324,861Rp 89,214,595,475Rp 793,438,607,469Rp 788,494,097,369Rp -82%
2014 92,223,746,512Rp 125,346,769,921Rp 936,273,381,932Rp 899,084,510,892Rp -80%
2015 132,056,976,918Rp 168,602,116,389Rp 1,022,285,614,707Rp 985,691,251,434Rp -73%
2016 147,315,872,365Rp 192,754,331,125Rp 1,109,032,693,518Rp 1,077,835,938,216Rp -71%
rata-rata -78%
L1=(a+b-c)/d X 100% Total Simpanan Non-
Saham (d) Tahun
Total Investasi Likuid yang
Menghasilakan (a)
Total Aset Likuid yang
Tidak Menghasilkan (b)
Total Kewajiban Jangka
Pendek < 30 hari (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pertumbuhan nyata (setelah dikurangi dengan inflasi) merupakan
kunci ketahanan jangka panjang CU.
a) Pertumbuhan Anggota (S10)
Pertumbuhan anggota ini bertujuan untuk mengukur
pertumbuhan anggota credit union tahun berjalan.
Tabel 5.12: Perhitungan Pertumbuhan Anggota (S10)
Credit Union Keling Kumang
Sumber: Laporan Data Statistik CUKK
Dari perhitungan pada tahun 2012 diperoleh nilai
persentase 12%, pada tahun 2013 menunjukkan nilai persentase
10% yang berarti terjadi penurunan jumlah anggota dari tahun
2012 yaitu 12%, tahun 2014 menurun menjadi 9% yang berarti
terjadi penurunan jumlah anggota dari tahun 2013 yaitu 10%,
tahun 2015 menurun kembali menjadi 5% yang berarti terjadi
penurunan jumlah anggota dari tahun 2014 yaitu 9%, tahun
2016 terus menurun hingga menjadi 3% yang berarti terjadi
penurunan jumlah anggota dari tahun 2015 yaitu 5%. Dengan
demikian bisa dikatakan hanya pada tahun 2012 yang masuk
dalam kriteria ideal/sehat karena hanya pada tahun 2012 yang
memenuhi kriteria ideal/sehat yaitu > 12%. Kemudian untuk
2012 128350 114337 12%
2013 140804 128350 10%
2014 153282 140804 9%
2015 160558 153282 5%
2016 165231 160558 3%
rata-rata 8%
Tahun Jumlah Anggota Terakhir
(a)
Jumlah Angota Sampai
Akhir Tahun Lalu (b) S10=[(a-b)/b] X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
rata-rata rasio adalah 8% yang artinya tidak masuk dalam
kriteria ideal yaitu > 12%.
a) Pertumbuhan Total Aset
Pertumbuhan Total Aset bertujuan untuk mengukur
pertumbuhan total aset tahun berjalan.
Tabel 5.13: Perhitungan Total Aset (S11) Credit Union
Keling Kumang
Sumber: Laporan Data Statistik CUKK
Dari perhitungan tahun 2012 diperoleh nilai
persentase sebesar 24%, tahun 2013 diperoleh nilai
persentase sebesar 19% yang berarti terjadi penurunan
total aset dari tahun 2012 yaitu 24%, pada tahun 2014
diperoleh nilai persentase sebesar 13% yang berarti terjadi
penurunan total aset dari tahun 2013 yaitu 19%, pada
tahun 2015 diperoleh nilai persentase sebesar 9% yang
berarti terjadi penurunan total aset dari tahun 2014 yaitu
13% dan pada tahun 2016 diperoleh nilai persentase
sebesar 8% yang berarti terjadi penurunan total aset dari
tahun 2015 yaitu 9%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada tahun 2012, 2013 dan 2014 yang tingkat
pertumbuhan asetnya masuk dalam kriteria ideal/sehat
2012 809,048,797,526Rp 650,263,834,575Rp 24%
2013 966,407,116,106Rp 809,048,797,526Rp 19%
2014 1,096,394,620,636Rp 966,407,116,106Rp 13%
2015 1,193,476,270,569Rp 1,096,394,620,636Rp 9%
2016 1,289,596,893,106Rp 1,193,476,270,569Rp 8%
rata-rata 15%
Tahun Total Aset Tahun Berjalan
(a)
Total Aset Sampai Akhir
Tahun Lalu (b) S11=[(a-b)/b] X 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
menurut sistem PEARLS yaitu 10%. Kemudian untuk
rata-rata rasio S11 adalah 15% yang artinya masuk dalam
kriteria ideal sistem PEARLS yaitu 10%.
b. Penghitungan Kinerja Indek
Setelah mendapatkan hasil kinerja aktualnya maka langkah
berikut ini adalah untuk mengetahui kinerja indek agar bisa
mendapatkan satu angka di setiap aspeknya. Berikut penghitungan
kinerja Indek (P1):
Tabel 5.14 Penghitungan PI untuk Protection (P)
Tabel 5.15 Penghitungan PI Effective Financial Structure (E)
Tabel 5.16 Perhitungan PI Assets Quality (A)
2012 -16 68 -24%
2013 -45 68 -66%
2014 -62 68 -91%
2015 -125 68 -184%
2016 0 68 0%
TahunRata-rata kinerja aktual P1 dan
P2 (a)
Rata-rata kinerja rasio P1 dan
P2 (b)
Kinerja Indeks =
(a/b)X100%
2012 42 39 108%
2013 41 39 105%
2014 41 39 105%
2015 40 39 103%
2016 39 39 100%
TahunRata-rata kinerja aktual E1, E%,
E6 dan E9 (a)
Rata-rata kinerja rasio E1, E5,
E6 dan E9 (b)
Kinerja Indeks =
(a/b)X100%
2012 20 5 400%
2013 16 5 320%
2014 14 5 280%
2015 9 5 180%
2016 9 5 180%
TahunRata-rata kinerja aktual A1 dan
A2 (a)
Rata-rata kinerja rasio A1 dan
A2 (a)
Kinerja Indeks =
(a/b)X100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.17 Perhitungan PI Rates Of Return and Cost (R)
Tabel 5.18 Perhitungan PI Liquidity (L)
Tabel 5.19 Perhitungan PI Sign of Growth (S)
c. Penghitungan Skor
Tabel 5.20 Penghitungan Protection (P) Skor
2012 5 5 100%
2013 5 5 100%
2014 4 5 80%
2015 3 5 60%
2016 4 5 80%
TahunRata-rata kinerja aktual R7 dan
R9 (a)
Rata-rata kinerja rasio R7 dan
R9 (b)
Kinerja Indeks =
(a/b)X100%
2012 -85 15 -567%
2013 -82 15 -547%
2014 -80 15 -533%
2015 -73 15 -487%
2016 -71 15 -473%
Tahun Rata-rata kinerja aktual L1 (a) Rata-rata kinerja rasio L1(b)Kinerja Indeks =
(a/b)X100%
2012 18 11 164%
2013 15 11 136%
2014 11 11 100%
2015 7 11 64%
2016 5 11 45%
TahunRata-rata kinerja aktual S10 dan
S11 (a)
Rata-rata kinerja rasio S10
dan S11 (b)
Kinerja Indeks =
(a/b)X100%
2012 -24 16.7 -4%
2013 -66 16.7 -11%
2014 -91 16.7 -15%
2015 -184 16.7 -31%
2016 0 16.7 0%
Tahun Kinerja Indeks (a) kriteria skor (b)Skor =
(axb)x100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 5.21 Penghitungan Effective Financial Structure ( E )
Tabel 5.22 Penghitungan Assets Quality (A)
Tabel 5.23 Perhitungan Rates of Return and Cost (R)
Tabel 5.24 Perhitungan Liquidity (L)
2012 108 21.2 23%
2013 105 21.2 22%
2014 105 21.2 22%
2015 103 21.2 22%
2016 100 21.2 21%
Tahun Kinerja Indeks (a) Kriteria Skor (b)Skor =
(axb)x100%
2012 400 19.2 77%
2013 320 19.2 61%
2014 280 19.2 54%
2015 180 19.2 35%
2016 180 19.2 35%
Tahun Kinerja Indeks (a) Kriteria Skor (b)Skor =
(axb)x100%
2012 100 13.1 13%
2013 100 13.1 13%
2014 80 13.1 10%
2015 60 13.1 8%
2016 80 13.1 10%
Tahun Kinerja Indeks (a) Kriteria Skor (b)Skor = (axb)
x100%
2012 -567 15.2 -86%
2013 -547 15.2 -83%
2014 -533 15.2 -81%
2015 -487 15.2 -74%
2016 -473 15.2 -72%
Tahun Kinerja Indeks (a) Kriteria Skor (b)Skor =
(axb)x100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.25 Perhitungan Sign of Growth (S)
d. Perhitungan total skor
Setelah semua pengitungan didapatkan, maka berikutnya akan
dilakukan penjumlahan skor akhir dengan memasukan semua
pengitungan sebelumnya kedalam tabel. Berikut ini adalah tabel untuk
mengetahui jumlah skor akhir yang didapat selama lima tahun.
Tabel 5.26 Penghitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan
Tahun 2012 berdasarkan analisis PEARLS
Dari hasil kinerja keuangan tahun 2012 diperoleh persentase
sebesar 47% yang artinya kinerja keuangan masuk dalam kategori
buruk, walaupun demikian ada beberapa rasio yang masuk dalam
kinerja yang ideal yaitu total pinjaman beredar terhadap total aset (E1),
total pinjaman pada pihak luar terhadap total aset (E6), simpanan
saham anggota terhadap rata-rata simpanan saham (R7), total biaya
2012 164 14.6 24%
2013 136 14.6 20%
2014 100 14.6 15%
2015 64 14.6 9%
2016 45 14.6 7%
Tahun Kinerja Indeks (a) Kriteria Skor (b)Skor =
(axb)x100%
P1 100.00% 20%
P2 35.00% -52%
E1 70-80% 72%
E5 70-80% 81%
E6 <5% 0%
E9 >10% 13%
A1 ≤5% 32%
A2 <5% 7%
R7 >5% 5%
R9 5% 6%
liqudity L1 >5% -85% -567% 15.2% -86%
S10 >12% 12%
S11 10% 24%
100% 47%
Skor = (kinerja indek X
kriteria skor)X100%
16.7% -4%
21.2% 23%
19.2% 77%
13.1% 13%
signs of growth
Rasio Ideal Kinerja AktualRASIO
Protection
Effective financial structure
asset quality
rates of return and cost
Kinerja Indeks Kriteria Skor
-24%
108%
400%
100%
164% 14.6% 24%
Total Hasil Kinerja Keuangan Tahun 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
operasional terhadap rata-rata aset (R9), pertumbuhan anggota (S10)
dan pertumbuhan aset (S11)
Tabel 5.27 Penghitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan
Tahun 2013 berdasarkan analisis PEARLS
Dari hasil skor akhir kinerja keuangan tahun 2013 diperoleh
persentase sebesar 22% yang berarti kinerja keuangan masuk dalam
kategori buruk, walaupun demikian ada beberapa rasio yang masuk
dalam kriteria ideal yaitu total pinjaman pada pihak luar terhadap total
aset (E6), simpanan saham terhadap rata-rata simpanan saham (R7),
total biaya operasional terhadap rata-rata aset (R9) dan pertumbuhan
aset (S11).
Tabel 5.28 Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan Tahun
2014 Berdasarkan Analisis PEARLS
P1 100.00% 17%
P2 35.00% -107%
E1 70-80% 67%
E5 70-80% 82%
E6 <5% 0%
E9 >10% 15%
A1 ≤5% 26%
A2 <5% 6%
R7 >5% 6%
R9 5% 5%
liqudity L1 >5% -82% -547% 15.2% -83%
S10 >12% 10%
S11 10% 19%
100% 22%
RASIO Rasio Ideal Kinerja Aktual Kinerja Indeks Kriteria SkorSkor = (kinerja indek X
kriteria skor)X100%
Protection
Effective financial structure
asset quality
rates of return and cost
signs of growth
105%
100%
21.2% 22%
320% 19.2% 61%
-66% 16.7% -11%
13.1% 13%
136% 14.6% 20%
Total Hasil Kinerja Keuangan Tahun 2013
P1 100.00% 15%
P2 35.00% -140%
E1 70-80% 68%
E5 70-80% 82%
E6 <5% 0%
E9 >10% 14%
A1 ≤5% 23%
A2 <5% 5%
R7 >5% 4%
R9 5% 5%
liqudity L1 >5% -80% -533% 15.2% -81%
S10 >12% 9%
S11 10% 13%
100% 5%
Kinerja Aktual Kinerja Indeks Kriteria SkorRASIO
signs of growth
Total Hasil Kinerja Keuangan Tahun 2014
Protection
Effective financial structure
asset quality
rates of return and cost
-91%
105%
280%
80% 10%
100% 14.6% 15%
Skor = (kinerja indek X
kriteria skor)X100%
16.7% -15%
21.2% 22%
19.2% 54%
13.1%
Rasio Ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Dari hasil skor akhir kinerja keuangan tahun 2014 diperoleh
persentase sebesar 5% yang berarti kinerja keuangan masuk dalam
kategori buruk, walaupun demikian ada beberapa rasio yang masuk
dalam kriteria ideal yaitu total pinjaman pada pihak luar terhadap total
aset (E6), modal lembaga bersih terhadap total aset (E9), total biaya
operasional terhadap rata-rata aset (R9) dan pertumbuhan aset (S11).
Tabel 5.29 Perhitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan
tahun 2015 Berdasarkan Analisis PEARLS
Dari hasil skor akhir kinerja keuangan tahun 2015 diperoleh
persentase sebesar -31% yang berarti kinerja keuangan masuk dalam
kategori buruk, walaupun demikian ada beberapa rasio yang masuk
dalam kriteria ideal yaitu total pinjaman pada pihak luar terhadap total
aset (E6), modal lembaga bersih terhadap total aset (E9), total biaya
operasional terhadap rata-rata aset (R9).
P1 100.00% 0%
P2 35.00% -250%
E1 70-80% 65%
E5 70-80% 83%
E6 <5% 0%
E9 >10% 14%
A1 ≤5% 13%
A2 <5% 5%
R7 >5% 2%
R9 5% 5%
liqudity L1 >5% -73% -487% 15.2% -74%
S10 >12% 5%
S11 10% 9%
100% -31%
21.2% 22%
180% 19.2% 35%
RASIO Rasio Ideal Kinerja Aktual Kinerja Indeks
Total Hasil Kinerja Keuangan Tahun 2015
rates of return and cost
signs of growth
Protection
Effective financial structure
asset quality
103%
-184% 16.7% -31%
Kriteria SkorSkor = (kinerja indek X
kriteria skor)X100%
60% 13.1% 8%
64% 14.6% 9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 5.30 Perhitungan Jumlah Skor Akhir Kinerja Keuangan
Tahun 2016 Berdasarkan Analisis PEARLS
Dari hasil skor akhir kinerja keuangan tahun 2016 diperoleh
persentase sebesar 1% yang berarti kinerja keuangan masuk dalam
kategori buruk, walaupun demikian ada beberapa rasio yang masuk
dalam kriteria ideal yaitu total pinjaman pada pihak luar terhadap total
aset (E6), modal lembaga bersih terhadap total aset (E9), total biaya
operasional terhadap rata-rata aset (R9).
e. Menganalisis dan memberi penilain kinerja keuangan
Setelah mengetahui total skor pada tahun yang sedang dianalisis, maka
selanjutnya membuat penilaian kinerja keuangannya.
Berdasarkan hasil dari perhitungan analisis kinerja keuangan sistem
PEARLS, maka berikut hasil yang didapatkan:
Tabel 5.31 hasil skor akhir
P1 100.00% 0%
P2 35.00% 0%
E1 70-80% 61%
E5 70-80% 84%
E6 <5% 0%
E9 >10% 13%
A1 ≤5% 14%
A2 <5% 5%
R7 >5% 2%
R9 5% 5%
liqudity L1 >5% -71% -473% 15.2% -72%
S10 >12% 3%
S11 10% 8%
100% 1%
signs of growth
Total Hasil Kinerja Keuangan Tahun 2016
0%
101%
180%
45%
Kinerja Indeks Kriteria Skor
Protection
Effective financial structure
16.7%
21.2%
RASIO Rasio Ideal Kinerja Aktual
asset quality
rates of return and cost
14.6% 7%
19.2% 35%
80% 13.1% 10%
Skor = (kinerja indek X
kriteria skor)X100%
0%
21%
Tahun Skor Akhir Kategori
2012 47 buruk
2013 22 buruk
2014 5 buruk
2015 -31 buruk
2016 1 buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dari hasil penghitungan analisis kinerja keuangan berdasarkan
sistem PEARLS didapatkan hasil akhir skor untuk kinerja keuangan
dalam lima tahun yaitu tahun 2012 mendapat persentase skor akhir
47% dengan kategori buruk, tahun 2013 mendapat persentase skor
akhir 22% yang artinya persentase mengalami penurunan dari tahun
2012 yaitu 47% dan masuk dalam kategori buruk, pada tahun 2014
mendapat persentase skor akhir 5% artinya mengalami penurunan
persentase dari tahun 2013 yaitu 22% dan masuk dalam kategori
buruk, tahun 2015 mendapat persentase skor akhir -31% dengan
kategori buruk artinya pada tahun 2015 mengalami penurunan
persentase dari tahun 2014 yaitu 5% dan tahun 2016 mendapatkan
persentase skor akhir 1% dengan kategori buruk artinya pada tahun
2016 mengalami kenaikan persentase dari tahun 2015 yaitu -31%.
1. Analisis masalah 2
Prediksi kinerja keuangan digunakan untuk bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan alat untuk mengawasi kemungkinan
kinerja yang tidak baik atau tidak ideal. Dalam melakukan prediksi kinerja
keuangan diasumsikan bahwa keadaan makro Indonesia tetap stabil seperti
tingkat suku bunga statbil dan tingkat inflasi yang tidak signifikan.
Prediksi kinerja keuangan dilakukan dengan mengunakan trend dan
kinerja keuangan tahun-tahun sebelumnya setelah itu baru bisa melakukan
prediksi tahun-tahun berikutnya. Berikut perhitungan dari trend dan nilai
prediksi dari kinerja keuangan berdasarkan sistem PEARLS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.32 Analisis Trend
Dari perhitungan persentase untuk kinerja keuangan credit union
Keling Kumang menghasilkan kinerja sebesar 8,8%.
Persamaan Trend Y=a+bx
a=
= 8,8 b=
= -14,50
Jadi, persamaan trend Y= 8,8 – 14,50X
Maka, prediksi persentase pencapaian kinerja keuanagan adalah
Tahun 2017= 8,8 – 14,50 (3) = -34,7
Tahun 2018 =8,8 – 14,50 (4) = -49,2
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diartikan bahwa ramalan
kinerja keuangan pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan
menjadi -34,7% dan – 49,2% dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kinerja keuangan masuk dalam kategori buruk dengan asumsi tingkat suku
bunga stabil dan tidak terjadi perubahan inflasi yang signifikan serta jika
tidak ada tindakkan strategi yang baik dari CUKK.
2012 -2 47 -94 4
2013 -1 22 -22 1
2014 0 5 0 0
2015 1 -31 -31 1
2016 2 1 2 4
jumlah 44 -145 10
rata-rata 8.8 -14.50
Tahun X XY X2Y (Kinerja Keuangan
Tahunan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
1. Kesehatan keuangan tahun 2012 sampai tahun 2016
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan penulis
pada periode tahun 2012 sampai 2016 yaitu yang pertama bisa ditarik
kesimpulan bahwa kinerja keuangan credit union Keling Kumang ketika
dinilai dari sistem PEARLS (Protection, Effective Financial Structur,
Asset Qulity, Rates Of Return And Cost, Liquidity, dan Sign Of Growth)
belum terjadi kinerja keuangan yang baik pada tahun periode yang
dianalisis karena pada tahun 2012 sampai tahun 2016 kinerja keuangan
Credit Union Keling Kumang masuk dalam kategori buruk. Masing-
masing persentasenya adalah: tahun 2012 adalah 47 % dan masuk dalam
kategori buruk (tidak sehat); tahun 2013 adalah 22%, yang berarti adanya
penurunan persentase dari tahun 2012 adalah 47% dan masuk dalam
kategori kinerja yang buruk (tidak sehat) karena persentase yang
diperoleh kurang dari 60%; pada tahun 2014 adalah 5 %, yang berarti ada
penurunan persentase dari tahun 2013 adalah 22% dan sudah pasti masuk
dalam kategori kinerja keuangan yang buruk (tidak sehat); tahun 2015
adalah -31%, yang berarti ada penurunan yang sangat signifikan dari
persentase tahun 2014 adalah 5%, dan masuk dalam kategori buruk (tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
sehat) karena persentase yang diperoleh masih jauh dari 60%; dan tahun
2016 adalah 1%, yang berarti masuk dalam kinerja keuangan dalam
kategori buruk (tidak sehat) walaupun demikian pada tahun 2016
mengalami peningkatan kinerja keuangan yang cukup signifikan ini
artinya kemajuan yang sangat baik pada credit union keling kumang.
2. Prediksi kinerja keuangan tahun 2017 dan tahun 2018
Prediksi kinerja keuangan berdasarkan analisis trend untuk tahun
2017 dan 2018 ramalan kinerja keuangan adalah Y=8,8 – 14,5X, dengan
perhitungan untuk tahun 2017 kinerja keuangan menjadi -34,7% yang
artinya terjadi penurunan persentase sebanyak 33,7% dari tahun 2016
adalah 1%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan
tahun 2017 diramalkan akan masuk dalam kategori buruk (tidak sehat)
dan pada tahun 2018 kinerja keuangan menjadi –49,2% yang berarti
terjadi penurunan persentase sebanyak 14,5% dari tahun 2017 yaitu -
34,7%. Dengan demikian dapat diramalkan bahwa kinerja keuangan pada
tahun 2018 masuk dalam kategori buruk ( tidak sehat).
B. Saran
Berikut beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pengurus credit union Keling Kumang tentang
kemungkinan terjadi penurunan kinerja credit union Keling Kumang yang
cukup mengkhawatirkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
1. Tetap mempertahankan rasio-rasio yang sudah baik yaitu pinjaman pada
pihak luar (E6) yang tidak ada, ini berarti CU Keling Kumang tidak ada
kewajiban yang harus dipenuhi pada pihak luar, modal lembaga (E9)
yang sudah cukup baik ini artinya CU Keling Kumang sudah mampu
mengelola dana yang tersedia, dan biaya operasional (R9) yang sudah
baik ini artinya CU Keling Kumang sudah efisien dalam mengelola
setiap pengeluaran ketika melakukan suatu kegitan.
2. Tetap mempertahankan solidaritas di credit union keling kumang yang
selama ini sudah terjalin karena ketika saling membantu maka apapun
masalahnya bisa teratasi bersama dengan prinsip “ketika anda susah saya
bantu dan saya susah anda bantu” serta rasa tanggungjawab yang besar
akan kelangsungan “hidup” credit union Keling Kumang karena
terbentukanya credit union adalah dari anggota oleh anggota dan untuk
anggota maka bagaimana nasib CU kedepannya tergantung pada
anggota-anggotanya.
3. Namun demikian pengurus credit union keling kumang harus melihat
prinsip-prinsip pengelokaan credit union yang sehat terutama pada rasio-
rasio yang sangat mengkahwatirkan yaitu: ketersedian penyisihan dana
cadangan resiko untuk mengatasi pinjaman lalai di atas 12 bulan (P1),
ketersedian penyisihan dana cadangan resiko untuk mengatasi pinjaman
lalai 1–12 bulan (P2), total pinjaman beredar terhadap total aset (E1),
total simpanan non-saham terhadap total aset (E5), total kelalaian
pinjaman terhadap total pinjaman beredar (A1), total aset-aset tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
menghasilkan terhadap total aset (A2), biaya keuangan: simpanan saham
anggota terhadap rata-rata simpanan saham anggota (R7), dana likuid
terhadap total simpanan non-saham (L1), pertumbuhan anggota (S10)
dan pertumbuhan aset (S11).
4. Kebijakan Pemberian Pinjaman
Pinjaman lalai dalam piutang sangat tinggi oleh karena itu sebaiknya
credit union keling kumang bijak dalam memberi pinjaman terhadap
anggota agar kelalaian piutang dapat diminimalkan, dalam hal ini staf
bagian kredit harus menganalisa dengan seksama lagi, bila perlu staf
bagian kredit harus harus melakukan survai lapangan terhadap anggota
yang mengajukan pinjaman untuk mengetahui apakah kira-kira anggota
yang mau meminjam akan mampu membayar angsuran setiap bulannya
atau tidak. Hal ini juga bisa bermanfaat untuk mengurangi
kemungkinanan aset-aset yang bermasalah jika dikemudian hari anggota
tersebut tidak mampu mengembalikan pinjamannya dan aset yang ia
jadikan jaminan tersebut tidak bermasalah. Selain itu CU juga harus tetap
menyisihkan dana cadangan dari sisa hasil usaha (SHU) agar bisa
menutupi pinjaman yang lalai. Dana cadangan itu penting karena dana
cadangan juga merupakan modal lembaga bagi CU. Setiap anggota harus
memperhatikan kepentingan bersama, saling membantu dan melayani
dengan demikian setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
5. Kebijakan Simpanan
Simpanan saham, simpanan non-saham dan modal lembaga menunjukan
bahwa minat anggota untuk menabung sudah baik tetapi CU juga harus
sadar bahwa jika hanya menabung saja tidak baik juga untuk
perkembangan CU. KK karena credit union tidak mendapat pendapatan
dari bunga pinjaman yang dihasilkan dari pinjaman beredar karena hasil
dari pinjaman beredar tersebut yang akan menghasilkan pendapatan
usaha CU, dari hasil usaha pendapatan tersebut bisa disishkan untuk
dijadikan dana cadangan dan meningkatkan jumlah pembagian yang
dibayarkan pada saham anggota.
6. Kebijakan Likuiditas
Likuiditas menunjukkan bahwa credit union keling kumang masih
kurang efektif dalam menangani uang tunai yang cukup ketika ada
anggota tiba-tiba menarik simpanannya (tabungannya) oleh karena itu
diharapkan credit union keling kumang harus tetap menyimpan uang
tunai agar kemungkinan anggota yang secara tiba-tiba mengambil
simpanannya tetap terlayani dengan baik.
7. Kebijakan SDM
Credit union keling kumang diharapkan berfokus juga pada perekrutan
anggota baru karena terlihat dari presentase jumlah pertumbuhan anggota
yang sangat kurang dan jauh di bawah ideal yaitu ≥12%. Ini bisa saja
akibat dari kesiapan credit union keling kumang dalam menangani
masalah anggota ketika ada anggota yang mengambil simpanannya tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
tidak terlayani dengan baik karena uang tunai yang ada pada credit union
keling kumang tersebut kurang atau tidak ada sehingga anggota tersebut
memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana kejadian yang ia
alami di credit union keling kumang sehingga membuat kepercayaan
akan credit union keling kumang menurun.
8. Kebikakan Aset
Credit union keling kumang disarankan mengurangi aset tidak
menghasilkan dengan cara menginvestasikan aset pada surat-surat
berharga. Hal ini akan mengasilakan pendapatan tambahan dan
meningkatkan aset yang menghasilakn sehingga nilai aset berkembang
dan bisa melebihi pertumbuhan tingkat inflasi.
9. Kebijakan Pendidikan Anggota
Credit union keling kumang diharapkan lebih sering mengadakan
pertemuan-pertemuan antar anggota tujuannya agar anggota baru tahu
apa saja hak dan kewajibannya sehingga anggota baru mengerti apa yang
harus meraka lakukan, sedangkan untuk anggota lama agar mereka selalu
ingat apa saja dasar dari terbentuknya credit union selain itu melalui
kegitan ini juga para anggota akan merasa diperhatikan dan semakin erat
hubungan antar anggota sehingga rasa harus saling membantu akan
semakin kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
C. Keterbatasan
Keterbatasan yang dijumpai selama melakukan penelitian antara lain
meliputi:
1. Kurang tersedianya buku-buku referensi serta laporan hasil-hasil
penelitian terdahulu.
2. Analisis PEARLS yang penulis gunakan tidak bisa menunjukkan hasil
kinerja keuangan secara keseluruhan, oleh karena itu penulis
menambahkannya dengan menggunakan penghitungan skor untuk
mengambil kesimpulan secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Daftar Pustaka
Adinurgaha, Stanislaus .2008.skripsi: Evaluasi Kinerja Keuangan Credit Union
Mengunakan Sistem PEARLS (studi kasus Credit Union Melati Depok
Bogor). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Carolin, Monica & Sutarta Edi. 2013. “Peran Credit Union Sebagai
LembagaPembiayaan Mikro”. eQ Fournal.UAJY.ac.id, 27 (November),4.
Credit Union Central Of Indonesia (CUCO Indonesia). 2010. Dasar-Dasar
Manajemen Koperasi Keredit (Credit Union). Jakarta: Inkopdit
Darmawan, Deni 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Fahmi,Irham 2011.Analisis Kinerja Keuangan. Bandung. Alfabeta
Herjanto .2008. Manajemen Operasional. Jakarta: Garsindo.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS.
Kusumajati Titus Odong .2012. “Teliti Credit Union,”
http//www.ugm.ac.id/id/post/page?id=4656.
Munaldus dkk. 2011. Credit Union. Pontianak: Kompas Gramedia.
Munaldus dkk. 2014. Kiat Mengelola Credit Union No Credit Union, Succeed
without Good System and Good People. Pontianak: Kompas Gramedia.
Parahita dkk. 2011 . Rancangan Bangunan Sistem Penelitian Tingkat Kesehatan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Non-Bank) dengan Metode
PEARLS”. Digiliib.iii.ac.id. 12 (April), 2-3.
Richardson, David C. 2009. PEARLS Monitoring System. USA: WOCCU.
Richardson, David C. 2011. PEARLS Monitoring System. USA: WOCCU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Samsul. 2008. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Subagyo, Pangestu dan Djarwanto.2011. Statistika Induktif. Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA.
Sugiyono.2014.Metode Penelitian Manajemen:pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindakan (Action Research),
Penelitian Evaluasi.Bandung: Alfabeta.
Raharjo.2011. skripsi: Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (studi
kasus pada Koperasi Kredit Harapan Bahagia, Jakarta
pusat.).Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Rasyidi dkk. 2015. The Factors That Influence The Loan Repayments of Credit
Union Members and Performance Analysis on Credit Union. Bogor:
Jurnal IPB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 1
Surat Penelitian dari Fakultas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 3
1. Gambaran Umum Laporan Keuangan Neraca dan sisa hasil usaha (SHU)
Credit Union Keling Kumang tahun 2012 -2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2. Data statistik Credit Union Keling Kumang tahun 2012 – 2016.
2012
TOTAL PINJAMAN LALAI JUMLAH
1 - 30 Hari
26,169,844,050
31-360 Hari
92,189,026,550
> 360 Hari
76,415,467,575
Jumlah Pinjaman Lalai
194,774,338,175
TOTAL KOLEKTIBILITAS
PINJAMAN JUMLAH
PINJAMAN LANCAR
406,819,206,950
2013
TOTAL PINJAMAN LALAI JUMLAH
1 - 30 Hari
16,590,555,500
31-360 Hari
69,630,502,250
> 360 Hari
89,991,617,800
Jumlah Pinjaman Lalai
176,212,675,550
TOTAL KOLEKTIBILITAS
PINJAMAN JUMLAH
PINJAMAN LANCAR
491,425,744,500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2014
TOTAL KOLEKTIBILITAS
PINJAMAN JUMLAH
PINJAMAN LANCAR
589,701,320,550
TOTAL PINJAMAN LALAI JUMLAH
1 - 30 Hari
15,555,168,400
31-360 Hari
58,874,071,900
> 360 Hari
96,781,686,875
Jumlah Pinjaman Lalai
171,210,927,175
2015
TOTAL KOLEKTIBILITAS
PINJAMAN JUMLAH
PINJAMAN LANCAR 666,432,513,052
TOTAL PINJAMAN LALAI JUMLAH
1 - 360 Hari 29,561,153,914
> 360 Hari 73,902,884,784
Jumlah Pinjaman Lalai
103,464,038,698
2016
TOTAL KOLEKTIBILITAS
PINJAMAN JUMLAH
PINJAMAN LANCAR
670,369,455,400
TOTAL PINJAMAN LALAI JUMLAH
1 - 360 Hari 29,163,785,803
> 360 Hari
81,658,600,247
Jumlah Pinjaman Lalai
110,822,386,050
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 4
Curriculum Vitae
1
Nama Novita Dewi Yuda
2
Tempat dan Tanggal Lahir Umin, 28 November 1993
3
Jenis Kelamin Perempuan
4
Agama Katolik
5
Pekerjaan Orang Tua PNS
6 Alamat Asal Jl. Mungguk Serantung Gg.
Suka Maju No. 30B
Kapuas Kanan Hulu,
Sintang Kalimantan Barat
7 Alamat Terakhir di Yogyakarta
Jl. Ampel No. 21 Papringan
Depok Sleman Yogyakarta
8 Riwayat Pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
SDN No. 11 Umin
SMPN No. 01 Sintang
SMA Nusantara Indah
Sintang
9
Piagam, sertifikat, atau bentuk lain
yang pernah diterima sebagai
penghargaan dalam bidang olah raga,
seni, karya ilmiah dan sebagainya.
10 Kursus, pelatihan dan kegiatan sejenis
yang pernah diikuti
PPKM 1 2014
PPKM 2 2013
11 Prestasi yang dianggap Menonjol
Dalam bidang olahraga
12 Hobby
Traveling, Swimming and
dance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI