Upload
vudiep
View
257
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS KINERJA REKSADANA CAMPURAN SYARIAH DAN
REKSADANA CAMPURAN KONVENSIONAL MENGGUNAKAN
METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
(S.E)
Oleh :
FATIMAH ZUHRA
NIM 11140860000021
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H / 2018
ii
ANALISIS KINERJA REKSADANA CAMPURAN SYARIAH DAN
REKSADANA CAMPURAN KONVENSIONAL MENGGUNAKAN
METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN DI INDONESIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
FATIMAH ZUHRA
NIM: 11140860000021
Di Bawah Bimbingan
Yoghi Citra Pratama M.Si
NIP. 198307172011011011
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Senin 7 Mei2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
Nama : Fatimah Zuhra
NIM : 11140860000021
Jurusan : Ekonomi Syariah
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Reksadana Campuran Syariah Dan Reksadana
Campuran Konvensional Menggunakan Metode Sharpe, Treynor,
Dan Jensen Di Indonesia.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan
yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 April 2018
1. Dr. H. Burhanuddin Yusuf, M.M ( )
NIP. 195406181981031005 Penguji I
2. Yoghi Citra Pratama, M.Si ( )
NIP.198307172011011011 Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Jum’at Tanggal 28 Bulan Sepetember Tahun 2018 telah diadakan Ujian
Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Fatimah Zuhra
2. NIM : 11140860000021
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi :Analisis Kinerja Reksadana Campuran Syariah Dan
Reksadana Campuran Konvensional Menggunakan Metode
Sharpe, Treynor, Dan Jensen Di Indonesia.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan
kemampuan yang bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan
bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, September 2018
1. R.R Tini Anggraeni, M.Si (___________________)
NUPN. 99201000301 Ketua
2. Yoghi Citra Pratama, M.Si (___________________)
NIP. 19830717 201101 1 011 Sekartaris
3. Nur Hidayah, M.A., P.hD (___________________)
NIP. 197610312001122002 Penguji Ahli
4. Yoghi Citra Pratama, M.Si (___________________)
NIP. 19830717 201101 1 011 Pembimbing I
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fatimah Zuhra
No.Induk Mahasiswa : 11140860000021
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Ekonomi Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggung jawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan kaya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, September 2018
Yang Menyatakan,
Fatimah Zuhra
NIM. 11140860000021
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Fatimah Zuhra
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 April 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
Golongan Darah : B
Status : Belum Menikah
Tinggi / Berat : 161 cm / 49 kg
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pengasinan No.74 RT01/02 Gg. Masjid Nurul
Huda Kelurahan Sawangan, Kecamatan Sawangan
Depok, Jawa Barat
No. HP : 0858-8807-2052
E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. 2002 – 2007 : SDN Sawangan 01, Depok
2. 2007 – 2011 : SMPN 10 Depok
3. 2011 – 2014 : SMA Al-Hasra Depok
4. 2014 – 2018 :Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi
SyariahFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
vii
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Divisi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Ekonomi Syariah 2015 – 2016
2. Anggota Divisi Kemahasiswaan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2016 – 2017
3. Anggota Divisi Biro Project Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2016 – 2017
4. Mentor Acara Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis 2016
5. HUMAS Kuliah Kerja Nyata “GEMAR 101” Di Desa Barengkok, Jasinga,
Bogor
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Mahdi
2. Tempat, Tanggal Lahir : Aceh, 19 Maret 1969
3. Ibu : Zainab
4. Tempat, Tanggal Lahir : Aceh, 5 April 1972
5. Alamat : Jl. Pengasinan No.74 RT01/02 Gg. Masjid
Nurul Huda Kelurahan Sawangan,
Kecamatan Sawangan Depok, Jawa Barat
6. Anak ke dari : 1 dari 3 bersaudara
viii
ABSTRACT
Analysis of Syariah Mutual Funds and Conventional Mixed Mutual Funds Using
Sharpe, Treynor, and Jensen Methods in Indonesia;
Fatimah Zuhra, 11140860000021; 2018; pages and Attachments, Study Progam;
Islamic Economics, Faculty of Economics and Busimess, Syarif Hidayatullah
Jakarta, 1439 H/ 2018
This study aims to measure the performaceof a mixture of syariah mutual
fundssn and conventional mixed mutual funds and compere whether the two
mutual funds can beat the market JII and IHSG. The sample in this study
consisted of 10 mutual funds managed by Investment Management who manage
both the syariah and conventional categories of Mixed Mutual Funds for the
period January 2014 – December 2017. The analytical method used is a
comparative method and independent sampel t-test with the help SPSS programs
and methods. Sharpe, Terynor, and Jensen performace with the help microsoft
excel measurement to determine the ranking of the best mixed mutual funds.
The reasults of this study show that overall mixed funds, both syariah and
conventional, are still not optimal. However, in a different test independent
sample t-test when compare in terms of return and risk of islamic mutual funds is
superior because it has a low risk. When compare in terms of sharpe and jensen
performace, it produces conventional mutual funds that have better performace
compared to syariah. While using treynor, mutual funds that have the best
performace are islamic mutual funds. Of the three methods, the performance of
conventiona mixed funds is ranked first.
Keywords: Syariah Mutual Funds and Conventional, Performance, Risk, Sharpe,
Treynor, and Jensen.
ix
ABSTRAK
Analisis Kinerja Reksadana Campuran Syariah dan Reksadana Campuran
Konvensional Menggunakan Metode Sharpe, Treynor, dan Jensen di
Indonesia; Fatimah Zuhra, 11140860000021; 2018; Halaman dan Lampiran,
Program Studi: Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta, 1439 H/2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja reksadana campuran
syariah dan reksadana campuran konvensional serta untuk membandingkan
apakah diantara kedua reksadana tersebut dapat mengalahkan pasar yaitu JII dan
IHSG. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 reksadana yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia dan dikelola oleh Manajer Investasi yang mengelola kedua
sub reksadana kategori syariah dan konvensional jenis Campuran periode Januari
2014 – Desember 2017. Metode analisis yang digunakan adalah metode
komparatif dan independent sample t-test dengan bantuan program SPSS dan
metode pengukuran kinerja Sharpe, Treynor, dan Jensen dengan bantuan
microsoft excel untuk menentukan peringkat reksadana campuran terbaik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan reksadana
campuran baik itu syariah maupun konvensional masih belum optimal. Namun,
pada uji beda independent sampel t-test jika dibandingkan dari segi return dan
risiko reksadana syariah lebih unggul karena memiliki risiko lebih rendah. Jika
dibandingkan dari segi kinerja sharpe dan jensen menghasilkan reksadana
konvensional yang memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan syariah.
Sedangkan dengan menggunakan treynor, reksadana yang memiliki kinerja
terbaik adalah reksadana syariah. Dari ketiga metode tersebut, kinerja reksadana
campuran konvensional yang menempati peringkat pertama.
Kata Kunci : Reksadana Campuran Syariah dan Konvensional, Kinerja, Risiko,
Sharpe, Treynor, Jensen.
x
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
yang telah berjuang hingga kita dapat menikmati indahnya Islam hingga saat ini.
Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini berjudul “Analisis Kinerja Reksadana Campuran Syariah
Dan Reksadana Campuran Konvensional Menggunakan Metode Sharpe,
Treynor, Dan Jensen Di Indonesia”. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Proses penyuun skripsi ini juga tidak terlepas dari doa, bimbingan,
bantuan, dukungan dan motivasi dari orang – orang yang terbaik yang ada di
sekeliling penulis. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa
terimakasih sebesar – besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat yang belum tentu
didapatkan oleh orang lain. Atas nikmatnya penulis dapat
menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Segala
nikmat yang Allah berikan patut disyukuri tanpa bantuan Allah
semua ini sulit terjadi.
2. Keluarga tercinta untuk segala kasih sayangnya yang tulus tiada
henti, Ibu Zainab dan Ayah Mahdi atas segala ketulusanmu,
kesabaranmu dalam membesarkanku serta didikanmu dalam
mengajarkan berbagai hal hingga sampai saat ini. Adik Laki-laki
Taufiq Kamil dan Adik Perempuan Nayla Adhwa Maghfira sebagai
motivator penulis untuk selalu semangat dalam segala kegiatan.
Terimakasih atas kasih sayang dan doa yang selalu dipanjatkan.
Semoga senantiasa dalam lindungan Allah dan kita bisa berkumpul
bersama di syurga nya Allah.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmu yang berharga selama masa perkuliahan.
xi
4. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku
Wadek Bidang Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag,
M.H selaku Wadek Bidang Administrasi Umum, Bapak Dr.
Desmadi Saharudin, Lc.,MA selaku Wadek Bidang Kemahasiswaan.
5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah dan Ibu RR. Tini Anggraini, M.Si selaku Sekertaris Jurusan
Ekonomi Syariah.
6. Ibu RR. Tini Anggraini, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
7. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si dosen pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan motivasi
serta selalu memberikan ilmu yang bermanfaat selama penyusunan
skripsi ini. Semoga Allah senantiasa memberkahi dan membalas
kebaikan bapak.
8. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis.
Serta karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan pelayanan terbaik dan membantu selama perkuliahan.
Semoga Allah memberikan pahala yang banyak atas kebaikan bapak
dan ibu semua.
9. Sahabat-sahabat tersayang selama perkuliahan dengan julukan
“TRIO”, Nadiyah dan Laika Intan Fatiyani, terimakasih banyak
penulis ucapkan kepada kalian yang telah menjadi sahabat terbaik
dari masa awal kuliah hingga sekarang yang telah berbagi keadaan
baik suka, duka, canda, tawa, saling support, saling mendoakan dan
selalu ada dikala sahabatnya membutuhkan serta berjuang bersama-
sama dalam mengerjakan tugas akhir ini.
10. Sahabat terbaik “HMKI”, Alfi Priestyan, Muhammad Zakki, Sahid
Al-Hudri, Ferdian Naufal, Ainur Rizki, Wahyu Adi, Ibnu Rusyd,
Nur Anwar atas semua dukungan yang kalian beri dan menemani
sejak awal perkuliahan hingga akhir dan menjadi tempat berkeluh
kesah.
11. Teman terdekat penulis sejak SMA, Dwi Oktaviani, Retno Sari, Fety
Hozaifah, Nur Intan, Lisna Puspitarani, Nur Sukma Dewi, imtyaz
Fawaida, dan Syifa Fauziah semoga kalian selalu dalam lindungan
Allah SWT.
xii
12. Sahabat terbaik Ekonomi Syariah A dan B yang tidak bisa saya
sebutkan satu – persatu. Khusunya, Sahabat Rizky Yulian Maulana,
dwi Wahyu, Lauhul Mahfuz, Gigih Ikhsani Terimakasih sudah
menemani penulis, sukses untuk kalian semua.
13. Teman-Teman KKN Gemar 101 Semoga kalian selalu dalam
lindungan Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan sehubungan dengan keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan, baik kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
Wassalaamualaikum Wr Wb
Jakarta, September 2018
Fatimah Zuhra
xiii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 10
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12
xiv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ..................................................................................... 13
1. Pasar Modal Syariah...................................................................... 13
2. Investasi ......................................................................................... 20
3. Kinerja ........................................................................................... 29
4. Reksadana...................................................................................... 34
5. Reksadana Syariah ........................................................................ 44
6. Nilai Aktiva Bersih........................................................................ 55
7. Pengukuran Kinerja ....................................................................... 58
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 62
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 65
D. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 67
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 68
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 68
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 70
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 72
1. Menghitung Tingkat Return NAB, IHSG, dan JII ........................ 72
2. Menghitung risiko ......................................................................... 74
3. Menghtung Risk Free Rate ............................................................ 74
4. Menghitung Beta ........................................................................... 75
5. Menghitung Kinerja Sharpe, Treynor, dan Jensen ........................ 75
6. Uji Normalitas ............................................................................... 77
7. Uji Independent Sample t-T........................................................... 78
xv
E. Operasional Variabel ............................................................................ 78
1. Kinerja ........................................................................................... 78
2. Reksadana Campuran Syariah ....................................................... 79
3. Reksadana Campuran Konvensional ............................................. 79
4. Pasar JII ......................................................................................... 79
5. Pasar IHSG .................................................................................... 80
6. Sertifikat Bank Indonesia .............................................................. 80
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Objek Penelitian .................................................................. 81
B. Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 85
1. Perhitungan tingkat return reksadana campuran dan benchmark .. 85
2. Perhitungan tingkat risiko reksadana campuran dan benchmark .. 91
3. Perhitungan Risk Free Rate ........................................................... 98
4. Perhitungan Metode Sharpe .......................................................... 99
5. Perhitungan Metode Treynor ........................................................ 102
6. Perhitungan Metode Jensen ........................................................... 106
7. Hipotesis ........................................................................................ 109
8. Analisa ........................................................................................... 114
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 120
B. Implikasi ............................................................................................... 121
C. Saran ..................................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 123
LAMPIRAN ..................................................................................................... 128
xvi
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
1.1
Perbandingan NAB Reksadana Syariah dan Reksadana
Konvensional, IHSG, JII, dan SbI Tahun 2014-2017
5
2.1
2.2
Perbedaan Reksadana Syariah dan Reksadan Konvensional
Penelitian Terdahulu
55
62
3.1 Daftar Sampel Penelitian 70
4.1 Profil Reksadana 82
4.2 Hasil Perhitungan Total Return dan Rata-Rata Return
Reksadana Campuran Syariah dan Benhmark
85
4.3 Hasil Perhitungan Total Return dan Rata-Rata Return
Reksadana Campuran Konvensional dan Benhmark
88
4.4 Hasil Perhitungan Total Return dan Rata-Rata Return
Reksadana Campuran Syariah dan Konvensional beserta
Benhmark
90
4.5 Hasil Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Reksadana
Campuran Syariah dan Benchmark
92
4.6 Hasil Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Reksadana
Campuran Konvensional dan Benchmark
94
xvii
4.7
4.8
Hasil Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Reksadana
Campuran Syariah dan Konvensional beserta Benchmark
Hasil Perhitungan Covarians dan Beta Reksadana Campuran
beserta Benchmark
95
97
4.9
4.10
4.11
4.12
Hasil Perhitungan Uji Sharpe
Hasil Perhitungan Treynor
Hasil Perhitungan Jensen
Hasil Uji Normalitas Return dan Risiko Reksadana
100
102
107
110
4.13
4.14
4.15
Hasil uji Beda Independent Sampel T-Test Reksadana
Hasil Uji Normalitas Sharpe, Treynor, dan Jensen
Hasil uji Beda Independent Sampel T-Test kinerja Sharpe,
Treynor, dan Jensen
111
112
113
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1
2.2
Mekanisme Hidden Action dalam Pasar Modal
Investasi Langsung dan Tidak Langsung
19
25
2.3 Kerangka Pemikiran 66
4.1 Grafik Perubahan Data JII dan IHSG 2014-2017 83
4.2
4.3
4.4
Grafik Perkembangan Suku Bunga SBI
Grafik Return Reksadana Campuran Syariah Periode 2014-
2017
Grafik Return Reksadana Campuran Konvensional Periode
2014-2017
84
89
87
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Data Perhitungan SBI 128
2 Data Perhitungan Total Return dan Risiko JII 129
3 Data Perhitungan Total Return dan Risiko
IHSG
131
4 Perhitungan Tingkat Return dan Risiko
Reksadana Campuran Syariah
133
5 Perhitungan Tingkat Return dan Risiko
Reksadana Campuran Konvensional
143
6 Hasil Uji Normalitas return dan risiko 153
7 Hasil Uji Independent Sample t-test return
reksadana
154
8 Hasil Uji Independent Sample t-test risiko
reksadana
155
9 Hasil Uji Normalitas Sharpe, Treynor, dan
Jensen
156
10 Hasil Uji Independent Sample t-test Sharpe,
Treynor, dan Jensen
157
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan untuk melakukan investasi adalah mempersiapkan
suatu hal yang akan terjadi di masa depan melalui perencanaan kebutuhan
yang sesuai dengan kemampuan keuangan saat ini. Bagi kalangan yang
memiliki kelebihan dana dapat mengambil cara alternatif yaitu melakukan
investasi. Investor dapat membeli produk yang ditawarkan pasar modal
dengan harapan dapat memberikan keuntungan dimasa mendatang. Produk
atau instrumen yang ditawarkan di pasar modal berupa saham, obligasi,
deposito, dan reksadana.
Peran pasar modal sangat besar dalam perekonomian karena pasar ini
menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi
ekonomi pasar modal adalah menyediakan fasilitas yang mempertemukan
antara pihak yang kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan
dana (issuer). Sedangkan pasar modal dikatakan memilki fungsi keuangan
karena memberikan kemungkinan memperoleh imbal hasil bagi pemilik
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Di banyak negara terutama
negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal menjadi
salah satu sumber kemajuan ekonomi. Sebab pasar modal menjadi sumber
dana alternatif bagi perusahaan. (Widoatmodjo, 2009: 12)
Dalam agama Islam menganjurkan untuk melakukan kegiatan
berinvestasi. Melakukan aktivitas investasi maka harta akan menjadi
2
produktif karena terus berputar dan memberikan manfaat untuk orang lain.
Surat At-Taubah ayat 34 menegaskan seagai berikut:
رهم تعذاب فثش ة ول ينفقىنها في سثيل للا أليم والذين يكنزون الذهة والفض
Artinya: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (Q.S. At-Taubah:34).
Dengan Firman Allah diatas, maka dapat dikatakan pasar modal
merupaka jalan alternatif bagi seorang muslim untuk melakukan kegiatan
investasi yang seusi dengan syariah dan prinsip agama Islam.
Pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa investasi di pasar modal
merupakan salah satu bidang investasi yang sangat berkembang saat ini yang
dapat memungkinkan terjadinya percepatan ekonomi bagi suatu negara. Pasar
modal dapat memberikan berbagai macam alternatif pilihan investasi bagi
investor sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang ingin dicapai. Salah satu
alternatif investasi yang tersedia bagi investor adalah Reksadana.
Menurut Mannan (2011: 312) Jika para investor membeli saham pada
reksadana, bukan berarti segala sesuatunya akan aman, tetapi dapat saja
terjadi risiko yang kadang-kadang sulit untuk dielakkan. Demikian pula
dengan reksadana yang memiliki hasil retrun dan risiko tertentu, yang
tergantung dari kebijakan investasi oleh manajer investasi dalam
mengalokasikan investasi.
3
Menurut Natalina dalam Septiana (2017: 3) strategi pada investasi
syariah maupun konvensional sangat tergantung pada masing-masing
Manajer Investasi dan dapat dilihat dari portofolio investasinya.
Selain itu untuk memantau investasi yang dilakukan terhadap reksadana,
maka pengukuran dapat dilakukan dengan melihat hasil nilai aktiva bersih,
atau Net Asset Value. NAV atau NAB adalah besarnya jumlah aktiva atau
aset yang dimiliki oleh reksa ada yang dikurangi dengan kewajiban yang ada.
Sedangkan NAB per unit penyertaan adalah jumlah aktiva bersih yang dibagi
dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. Jika harga pasar dari berbagai
unsur tersebut mengalami peningkatan, maka nilai aktiva bersihnya juga akan
mengalami peningkatan. Sedangkan bila mengalami penurunan, makan nilai
aktiva bersihnya juga akan mengalami penurunan. (Heykal, 2012: 86-87)
Dengan demikian dalam memilih reksadana yang tepat, mengukur
kinerja suatu reksadana tidak hanya dilihat dari imbal hasilnya saja tetapi
investor dapat melihat dari sisi kinerja yang kemudian dianalisa kinerja suatu
portofolio agar para pelaku investasi reksadana dapat meminimalisir risiko
untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat walau dalam kondisi
perekonomian yang kurang stabil.
Bangkitnya Ekonomi Islam menjadi fenomena yang menarik terutama
dilihat dari segi penduduk di Indonesia dapat terbilang dengan penduduk
Muslim terbanyak. Hadirnya Reksadana Syariah merupakan alternatif untuk
memulai berinvestasi khususnya bagi para pemodal muslim dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam syariat Islam.
4
Menurut Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI No.20/DSN
MUI/IX/2000 mendefinisikan reksa dana syariah sebagai reksa dana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Islam, baik dalam bentuk akad
antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan
dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara
manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi (Al
Arif, 2012).
Reksadana syariah terus berkembang namun posisi reksadana syariah
tidak selalu berada dalam kondisi yang aman. Kondisi perekonomian, sosial,
politik, dan pemerintahan serta kondisi perekonomian global akan
berpengaruhi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana syariah pada saat ini
maupun mendatang. (Andriadi, 2014)
Tolak ukur atau benchmark telah umum digunakan untuk menilai kinerja
manajer investasi dalam mengelola dananya. Dengan begitu, Penilaian
terhadap baik buruknya suatu investasi tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya JII (Jakarta Islamic Index), IHSG (Indeks
Harga Saham Gabungan). Faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja
reksadana adalah lingkungan reksadana tersebut terutama kebijakan
pemertintah dalam bidang moneter seperti tingkat SBI (Sertifikat Bank
Indonesia), inflasi, Nilai Tukar, tingkat retrun, risiko, dan JUB. Dalam
penelitian ini penulis hanya membahas beberapa variabel yaitu JII, IHSG, dan
SBI untuk membandingkan kinerja mana yang lebih baik antara reksadana
syariah dengan reksadana konvensional.
5
Tabel 1.1
Perbandingan NAB Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional, JII,
IHSG, dan SBI Tahun 2014-2017
TAHUN
NAB
Reksadana
Syariah (Rp
Milyar)
NAB Reksadana
Konvensional (Rp
Milyar)
JII IHSG SBI
2014 11.158,00 230.304,09 683,04 5.226,95 0,078
2015 11.019,43 260.949,57 603,35 4.593,01 0,075
2016 14.914,63 323.835,18 694,13 5.296,71 0,048
2017 15.944,50 337.299,38 759,07 6.355,65 0,043
Sumber: www.ojk.go.id data diolah
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat perbandingan Reksadana Syariah dan
Reksadana Konvensional dari nilai NAB reksadana dengan tolok ukur
(benckmark) dalam perkembangannya selama periode tahun 2014-2017
cenderung mengalami fluktuasi. Terlihat pada tahun 2014-2015 NAB
reksadana syariah mengalami penurunan sebesar 138,57 dari 11.158,00
menjadi 11.019,43. Pada tahun 2015-2016 NAB mengalami peningkatan
yang cukup signifikan sebesar 3.895,2 dari 11.019,43 menjadi 14.914,63.
Pada tahun 2016-2017 kembali mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 1.029,87 dari 14.914,63 menjadi 15.944,50. Sedangkan
Nilai Aktiva Bersih pada reksadana konvensional periode tahun 2014-2017
cenderung mengalami peningkatan yang signifikan. Pada NAB reksadana
konvensional tahun 2014-2015 mengalami peningkatan sebesar 30.645,48
dari 230.304,09 menjadi 260.949,57. Pada tahun 2015-2016 mengalami
6
peningkatan sebesar 62.885,61 dari 260.949,57 menjadi 323.835,18. Pada
tahun 2016-2017 juga mengalami juga mengalami peningkatan sebesar
13.464,2 dari 323.835,18 menjadi 337.299,38. Peningkatan NAB tertinggi
yang terjadi dikedua reksadana tersebut pada tahun 2015-2016. Namun, NAB
reksadana konvensional masih memiliki nilai lebih besar dibandingkan
reksadana syariah dikarenakan jumlah reksadana konvensional lebih banyak,
tetapi hal tersebut cukup menunjukkan bahwa masyarakat pemodal menaruh
perhatian juga terhadap reksadana syariah sampai saat ini.
Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat kedua benchmark pada tahun
2014-2017 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014-2015 tingkat JII mengalami
penurunan sebesar 79,69 dari 683,04 menjadi 603,35. Penurunan juga dialami
pada NAB reksadana syariah sebesar 138,57. Pada tahun 2015-2016 JII
mengalami peningkatan sebesar 90,78 dari 603,35 menjadi 694,13. NAB
reksadana syariah juga mengalami peningkatan sebesar 3.895,2. Pada tahun
2016-2017 JII kembali mengalami peningkatan sebesar 64,94 dari 694,13
menjadi 759,07. NAB reksadana syariah juga mengalami peningkatan sebesar
1.029,87.
Fenomena ini telah terjadi hubungan yang konsisten antara benchmark
dengan masing-masing kinerja reksadananya baik dengan NAB reksadana
syariah maupun konvensional. Bebererapa peneliti seperti Sholihah (2008)
dalam penelitiannya ditemukan bahwa JII berpengaruh signifikan terhadap
kinerja reksadana syariah. Namun untuk memperkuat teori diperlukan
penelitian yang lebih lanjut.
7
Pada tabel 1.1 tingkat IHSG mengalami hal serupa yaitu terjadi fluktuasi
disetiap tahunnya. Pada tahun 2014-2015, tingkat IHSG mengalami
penurunan sebesar 633,94 dari 5.226,95 menjadi 4.593,01. Namun, NAB
Reksadana konvensional mengalami kenaikan sebesar 30.645,48. Pada tahun
2015-2016 tingkat IHSG mengalami peningkatan yang signifikan sebesar
703,70 dari 4.593,01 menjadi 5.296,71. NAB reksadana konvensional juga
mengalami peningkatan sebesar 62.885,61. Pada tahun 2016-2017 tingkat
IHSG semakin mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar
1.058,94 dari 5.296,71 menjadi 6.355,65. Hal serupa juga terjadi pada NAB
reksadana konvensional sebesar 13.464,2.
Selain itu, fenomena ini juga telah terjadi terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap NAB
reksadana konvensional. Artinya, ketika IHSG mengalami kenaikan maka
NAB reksadana konvensional juga mengalami kenaikan, sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Affandi (2012) dengan hasil perbandingan
bahwa kinerja reksadana konvensional lebih baik dari kinerja reksadana
syariah dilihat dari rata-rata return dan kinerja keduanya lebih tinggi dari
pada benchmark-nya. Kecuali pada tahun 2008, reksadana syariah memiliki
kinerja lebih baik daripada reksadana konvensional. Namun untuk lebih
memperkuat teori yang ada perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa situasi ekonomi makro yang dapat
mempengaruhi NAB reksadana adalah tingkat suku bunga SBI pada periode
tahun 2014-2017 mengalami penurunan dengan nilai dari 2014 sebesar 0,078
8
hingga 2017 menjadi 0,043. Sebaliknya dengan NAB pada reksadana syariah
maupun konvensional, semakin menurunnya tingkat SBI membuat nilai NAB
semakin meningkat.
Fenomena ini menunjukkan telah terjadinya hubungan yang tidak
konsisten antara tingkat SBI dengan kondisi fluktuasinya NAB dikedua
reksadana syariah maupun konvensional. Hal tersebut dikarenakan bahwa
tingkat SBI yang diturunkan pemerintah akan menyebabkan bunga tabungan
dan deposito diperbankan menjadi tidak menarik. Kondisi seperti itu
membuat masyarakat mencari alternatif dengan imbal hasil yang lebih tinggi
dengan melakukan investasi di pasar modal salah satunya adalah reksadana.
Hal ini didukung oleh penelitian Maulana (2013) dengan hasil bahwa dari
tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja
reksadana. Suku bunga SBI mengalami penurunan sepanjang periode 2009
hingga akhir 2012 tentu saja mempunyai dampak positif bagi industri
reksadana. Sedangkan Akbar (2005) mengemukakan hasil bahwa tingkat suku
bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap perkemabangan NAB pada
reksadana. Namun untuk lebih memperkuat teori yang ada karena itu perlu
dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
Dalam hal berinvestasi di reksadana selain mempertimbangkan tingkat
SBI, variabel makro lainnya yang perlu diperhatikan juga adalah tingkat
inflasi atau terjadinya kenaikan harga-harga umum secara terus menerus
menjadi sebuah tekanan yang disebabkan oleh gangguan dari sisi permintaan
maupun penawaran. Dengan demikian kondisi ini mempengaruhi biaya
9
produksi dan harga jual barang semakin tinggi. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Prihantini (2009) yang menyatakan bahwa variable
inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap return reksadana. Sedangkan
menurut Akbar (2005) inflasi tidak berpengaruh terhadap inflasi dikarenakan
kenaiakan yang terjadi masih bisa diatasi oleh praktisi. Namun untuk
memperkuat teori harus dilakukan peneitian yang lebih lanjut.
Variable makro lainnya yang mempengaruhi perkembangan reksadana
adalah Jumlah Uang Beredar, sama seperti inflasi konsep JUB dapat ditinjau
dari dua sisi yaitu permintaan dan penawaran. Uang beredar tidak hanya
dikendalikan oleh bank sentral, namun juga ditentukan oleh pelaku ekonomi
lainnya seperti bank-bank. Hal tersebut didukung oleh penelitian Akbar
(2005) menyimpulkan bahwa JUB berpengaruh signifikan terhadap NAB.
Pada saat terjadi kenaikan JUB masyarakat akan memiliki kesempatan untuk
berinvestasi sehingga permintaan instrumen investasi meningkat dan diikuti
juga dengan peningkatan NAB pada reksadana. Berbeda dengan Maskay
(2007) menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara JUB
dengan NAB reksadana dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak
menentu dan tidak terduga. Namun untuk memperkuat teori harus dilakukan
peneitian yang lebih lanjut.
Permasalahan yang dihadapi investor saat ini dengan pesatnya
pertumbuhan reksadana syariah dan reksadana konvensional adalah
bagaimana memilih alternatif reksadana yang berdasarkan kinerja portofolio
yang dapat memberikan pengambilan diatas rata-rata return pasar investasi
10
sejenis. oleh karena itu, bermacam metode yang sering digunakan dalam
evaluasi kinerja Reksadana yang secara khusus mengukur return dan risiko
dari portofolio investasi (Reksadana) yang bersangkutan antara lain
menggunakan metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jensen.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian
sebelumnya, peneliti menetapkan objek yang akan diteliti dikhususkan pada
Reksadana Campuran Syariah untuk periode 2014-2017. Periode ini dipilih
karena adanya relevansi informasi yang menunjukkan kondisi akhir dari suatu
perusahaan terkait. Pemilihan untuk mengukur kinerja Reksadana untuk
mengetahui tentang kinerja di beberapa Reksadana Campuran Syariah dan
Konvensional yang ada.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka penyusun
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“ANALISIS KINERJA REKSADANA CAMPURAN SYARIAH
DAN REKSADANA CAMPURAN KONVENSIONAL
MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN DI
INDONESIA”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja Reksadana Campuran Syariah dan Reksadana
Campuran Konvensional periode 2014-2017 jika dibandingan
dengan masing-masing benchmarknya meggunakan annual return?
11
2. Bagaimana kinerja Reksadana Campuran Syariah adan Reksadana
Konvensional dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor, dan
Jensen pada Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017?
3. Apakah terdapat perbedaan antara kinerja Reksadana Campuran
Syariah dengan Reksadana Campuran Konvensional menggunakan
Metode Sharpe, Treynor, dan Jensen.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini,
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengukur dan mengalisa kinerja Reksadana Campuran Syariah dan
Reksadana Campuran Konvensional periode 2014-2017 yang
dibandingkan dengan masing-masing benchmarknya meggunakan
annual return.
2. Mengukur dan menganalisa kinerja Reksadana Campuran Syariah
adan Reksadana Konvensional dengan menggunakan Metode
Sharpe, Treynor, dan Jensen pada Bursa Efek Indonesia periode
2014-2017.
3. Menganalisa apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara
kinerja Reksadana Campuran Syariah dan Reksadana Campuran
Konvensional dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor, dan
Jensen.
12
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri penelitian ini dapat menambah wawasan baru
dalam mengenal dunia investasi dalam pasar modal khususnya pada
Reksadana.
2. Bagi Akademik
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan di
bidang ekonomi khususnya tentang pekembangan kinerja Reksadana
Syariah maupun Konvensional dan dapat melengkapi penelitian-
penelitian empiris di bidang pasar modal bagi pengembangannya
dimasa yang akan datang.
3. Bagi Emiten
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
emiten tentang kinerja Reksadana Syariah dan Konvensional yang
berada di Indonesia sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan atau kebijakan untuk berinvestasi selanujtnya.
4. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait dengan
pengambilan keputusaan baik investasi maupun investasi jenis lain.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal Syariah
a. Pengertian Pasar Modal Syariah
Soemitra (2009:109) Istilah pasar modal biasanya digunakan
istilah bursa, exchange dan market. Sementara untuk istilah modal
sering digunakan istilah efek, securutues, dan stock. Pasar modal
menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal
pasal 1 ayat (12) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan efek. Sedangkan yang dimaksukan dengan efek
pada pasar 1 ayat (5) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang,
unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontra berjangka atas
efek, dan setiap derivatif dari efek.
Menurut Sholihin (2010: 351) Pasar modal syariah merupakan
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
peragangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.
14
Islamic stock market atau bursa efek syariah perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan
mekanisme operasionalnya agar tidak bertentangan dengan hukum
muamalat Islamiyah. Berbeda dengan bursa efek konvesional dalam
perdagangan efek tanpa mempertimbangkan unsur syariah.
Perbedaan mendasar antara kedua bursa efek tersebut, yaitu indeks
konvensional dengan indeks Islam adalah indeks konvesional
memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa dengan
mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang
terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang berlaku. (Hamid, 2009:
38)
Sistem mekanisme pasar modal konvensional yang mengandung
riba, maysir dan gharar selama ini telah menimbulkan keraguan
dikalangan umat Islam. Pasar modal syari’ah dikembangkan dalam
langka mengakomodir kebutuhan umat Islam di Indonesia yang
ingin melakukan investasi di pasar modal sesuai dengan prinsip
syariah. (Rodoni, 2009: 62)
Perkembangan Pasar Modal Syariah mulai dengan
diterbitkannya reksadana syariah pada tanggl 25 Juni 1997, pada
tangga 3 Juli 2000 diperdagangkan saham-saham yang masuk dalam
kriteria saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index
(JII) dikenal pada tanggal 5 Mei 2000 diikuti dengan lahirnya
15
Jakarta Islamic Indekx (JII) yang diciptakan dari hasil kerjasama
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan PT. Danareksa Investment
Management dan kemudian diterbitkan obligasi syariah (sukuk) pada
tahun 2002. (Hamid: 2009: 39-52)
Menurut Rivai (2008: 535) Tujuan utama dari pasar modal
adalah untuk memfasilitasi perdagangan atas klaim terhadap bisnis
perusahaan sehingga pasar modal memberikan dampak yang
signifikan terhadap investasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam
kegiatan pasar modal juga sebuah tempat perdagangan efek yang
diterbitkan lembaga dan profesi yang terkait dengan efek.
Sedangkan Pasar Modal Syariah adalah Pasar Modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatannya baik dari
obyek maupun transaksi jual belinya.
b. Instrumen Pasar Modal Syariah
Bella (2018: 37) mengutip dari Anoraga dan Piji dalam
penelitiannya yang dimaksud dengan instrumen pasar modal adalah
semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di
bursa. Instumen pasar modal ini umumnya bersifat jangka panjang.
Berdasarkan website resmi OJK, terdapat 3 instrumen pasar
modal syariah, yakni :
16
1) Saham Syariah
Saham syariah adalah surat berharga bukti penyertaan
modal kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut
pemegang saham berhak untuk mendapatkan bagi hasil dari
usaha perusahaan tersebut. Konsep saham dalam Islam disebut
dengan musyarakah dan syirkah. Saham-saham yang diterbitkan
haruslah sesuai dengan aturan syariah, baik dari segi kegiatan
usaha maupun pendapatan yang didapat dar bunga haruslah
sesuai dengan porsi ketentuan yang diperbolehkan.
2) Sukuk
Menurut Rama dalam Bella (2018: 38) Sukuk merupakan
istilah baru yang dikenal sebagai pengganti dari istilah obligasi
syariah (Islamic Bonds) sedangkan obligasi adalah surat tagihan
utang atas beban tanggungan pihak yang menerbitkan atau
mengeluarkan obligasi. Obligasi biasanya memiliki jangka
waktu yang telah ditetapkan dimana setelah jangka waktu
tersebut obligasi akan dibayaran kembali.
3) Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah
Reksa Dana Syariah merupakan alternatif investasi yang
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi. Namun, hanya memiliki waktu dan
pengetahuan yang terbatas (www.ojk.go.id).
17
c. Potensi Problem Pasar Modal Syariah
1) Asymetric Information
Hal terpenting dari dunia nyata adalah Informasi. Informasi
yang sempurna dibutuhkan demi kelancaran suatu kegiatan
ekonomi, sebab secara tidak langsung informasi sangatlah
berkaitan dengan efisiensi suatu kegiatan ekonomi. Oleh karena
itu adanya informasi dapat menimbulkan biaya tersendiri,
beberapa pihak mungkin mendapatkan informasi lebih
dibandingkan pihak lainnya dan hal ini disebut dengan informasi
asimetris. Umumnya informasi asimetris terjadi jika pihak penjual
yang memiliki informasi lebih banyak tentang produk
dibandingkan pembeli, meskipun kondisi sebaliknya mungkin
juga terjadi. (Prasetya, 2012: 5)
Dalam pencarian informasi tidaklah mudah. Beberapa
investor justru mendapatkan informasi yang sangat minim
mengenai saham di pasar modal. Hal ini dikarenakan agen
perusahaan tidak mungkin memberikan kondisi perusahaan secara
lengkap kepada publik. Informasi tersebut merupakan rahasia
perusahaan yang diberikan kepada pihak terpercaya dan pada
waktu yang tepat. Dalam menyikapi hal ini, investor yang cerdas
akan mencari informasi kemudian melakukan analisis untuk
mendapatkan gambaran yang tepat. Informasi yang didapat akan
18
mengalami perbedaan antara investor dengan agen perusahaan,
perbedaan inilah dinamakan informasi asimetris.
Terdapat dua bentuk dasar informasi asimetris yang dapat
dibedakan. Yang pertama adalah Hidden Knowledge mengacu
pada situasi di mana satu pihak memiliki informasi lebih lanjut
dari pihak lain pada kualitas dari barang yang diperdagangkan
atau kontrak variabel. Yang kedua yakni Hidden Action adalah
ketika salah satu pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari
barang yang diperdagangkan atau kontrak variabel dengan
beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat diamati oleh pihak
lain.
a. Hidden Knowledge
Hidden Knowledge merupakan keadaan dimana salah satu
pihak lebih mengetahui tentang kualitas barang atau kontrak
terhadap barang atau jasa yang diperdagangkan dibandingkan
dengan pihak lain sebagai mitranya. Hal ini akan menyebabkan
masalah seleksi yang merugikan (Adverse Selection).
b. Hidden Action
Hidden action merupakan tindakan yang tersembunyi oleh
salah satu pihak yang mempengaruhi kualitas barang yang
diperdagangkan dan tindakan tersebut tidak dapat diamati oleh
pihak lain. Proses mekanismen Hidden Action yakni:
19
Gambar 2.1
Mekanisme Hidden Action dalam Pasar Modal Syariah
Sumber: Ferry Prasetya (2012)
1) Principle Agent Relationship
Prinsipal merupakan pihak yang membuat kontrak, sedangkan
agen merupakan pihak yang menerima kontrak transaksi.
Prinsipal memiliki progressive information ataupun informasi
yang lebih mengenai barang yang akan ditransaksikan. Hal ini
menimbulkan pihak tersebut melakukan tindakan yang
tersembunyi untuk mempengaruhi kualitas barang yang
diperdagangkan sehingga menyebabkan timbulnya masalah moral
hazard.
2) Moral Hazard
Dalam teori ekonomi, moral hazard adalah kecenderungan untuk
menjadi lebih berani mengambil risiko, mengetahui bahwa biaya
potensial dan beban mengambil risiko tersebut akan ditanggung
secara keseluruhan atau sebagian, oleh orang lain. Sebuah moral
hazard dapat terjadi dimana tindakan salah satu pihak dapat
berubah sehingga merugikan pihak lain setelah transaksi
Prinsipal agen Progressive
Information Tindakan
Moral Hazard
20
keuangan telah terjadi. Dengan kata lain, moral hazard muncul
karena individu atau lembaga yang menghindari tanggung jawab
dari tindakanya dan meninggalkan pihak lain untuk memegang
tanggung jawab ketika terjadi risiko.
2. Investasi
a. Pengertian Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk mengembangkan harta
kekayaan yang dimiliki baik real asset maupun financial asset
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa yang akan datang (Hidayat, 2011: 23).
Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk penundaan
konsumsi dari masa sekarang untuk masa yang akan datang, yang
didalamnya terkandung resiko ketidakpastian, untuk itu dibutuhkan
konpensasi atas penundaan tersebut yang biasa dikenal dengan
keuntungan atau gain (Suwandi, 2011: 10).
Menurut PSAK Nomer 13 dalam standar Akuntasi Keuangan
per 1 Oktober 2004, investasi adalah aset yang digunakan
perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth)
melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan
uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi atau manfaat lain lagi
perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan.
21
Dalam berinvestasipun, Allah SWT dan Rasul-Nya
memberikan petunjuk dan aturan-aturan pokok yang seharusnya
diikuti oleh setiap muslim yang beriman. Adapun aturan-aturan
pokok tersebut, yaitu terbebas dari unsur riba, gharar, judi (maysir),
unsur haram dan syubhat. (Huda dan Nasution, 2014: 24)
Saat ini investasi menjadi perbincangan pada masyarakat dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Hal
tersebut dipicu oleh pekiraan biaya-biaya yang berubah semakin hari
semakin tinggi. Inflasi yang menyebabkan perubahan pada biaya
tersebut sehingga perlunya melakukan investasi guna memenuhi
kebutuhan dikemudian hari.
Dalam berinvestasi tentunya berkaitan dengan unsur risiko, hal
tersebut dikarenakan hasil yang telah diharapkan bisa saja mencair
dimasa mendatang. Selain itu terdapat risiko dari pengembalian yang
mungkin diterima lebih besar atau lebih kecil daripada dana yang
telah diinvestasikan. Untuk para investor ada baiknya sebelum
melakukan kegiatan investasi mengetahui tentang risiko yang
kemungkinan akan terjadi kedepannya dikarenakan risiko tidak dapat
dihilangkan begitu saja.
Menurut Tandelilin dalam Rodoni (2009: 48-49), terdapat
analisis tradisional risiko total dari berbagai aset keuangan
bersumber dari:
22
a. Interest Rate Risk
Risiko yang berasal variabilitas return akibat perubahan
tingakat suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga ini
berpengaruh negatif terhadap harga sekuritas.
b. Market Risk
Risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi
dalam keseluruhan pasar sehingga bepengaruh pada semua
sekuritas.
c. Inflation Risk
Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah
purchasing power risk. Jika suku bunga naik, maka inflasi
juga meningkat, karena landers membutuhkan tambahan
premum inflasi untuk menggati kerugian purchasing power.
d. Business Risk
Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri
tertentu.
e. Financial Risk
Risiko yang timbul karena pengguanaan leverage finansial
oleh perusahan.
f. Liquidity Risk
Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu
dimana sekuritas diperdagangkan. Suatu invetasi jika dapat
dibeli dan dijual dengan cepat tanpa perubahan harga yang
23
signifikan, maka investasi tersebut ikatakan likuid,
demikian sebaliknya.
g. Exchange Rate Risk
Risiko yang berasa dari variailitas return sekuritas karena
fluktuasi kurs cerrency.
h. Country Risk
Risiko ini menyangkut politik suatu negara sehingga
mengarah pada political risk.
Analisa modern membagi risiko total menjadi dua bagian, yaitu
risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis adalah
risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor makro yang
mempengaruhi semua skuritas sehingga tidak dapat dihilangkan
dengan diversifikasi. Sedangkan risiko tidak sistematis adalah risiko
yang disebabkan oleh faktor-faktor unik pada suatu sekuritas, dan
dapat dihilangkan dengan melakuan diversifikasi (Rodoni, 2009: 49).
Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian investasi di atas
adalah sebuah kegiatan berupa penyaluran sejumlah dana yang
dialokasikan dananya ke instrumen investasi untuk tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang dengan
berbagai keuntungan serta batas waktu risiko yang akan diterima.
b. Bentuk-bentuk Investasi
Bentuk-bentuk investasi menjadi faktor utama seseorang yang
ingin berinvestasi. Hal ini disebabkan karena investor ingin
24
menambahkan dan menanamkan modal mereka dalam bentuk-
bentuk investasi yang sekiranya menguntungkan untuk kedepannya.
Menurut Halim (2003: 2) secara umum bentuk-bentuk investasi
ada dua macam, yaitu:
1. Investasi nyata adalah investasi dalam bentuk yang dapat
dilihat fisik seperti emas, intan, perak, rumah, tanah, ruko,
dan lain sebagainya.
2. Investasi keuanganan adalah nvestasi dalam bentuk yang
biasanya diwakilkan dalam bentuk surat-surat berharga atau
sekuritas (financial assets) seperti surat-surat berharga,
deposito, dan lain sebagainya.
Dalam penelitiannya Fahmi (2012: 16) mengutip William
F.Sharpe dkk, menegaskan bahwa dua bentuk investasi tersebut
pada perekonomian primitif hampir semua investasi lebih mengarah
ke investasi nyata, sedangkan pada perekonomian modern lebih
banyak dilakukan investasi keuangan. Jadi kedua bentuk investasi
bersifat komplementer bukan kompetitif. Dengan demikian ukuran
kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari keberadaan dan
kualitas bursa efek yang diakui oleh para pembisnis. Invenstasi
dibagi menjadi dua macam antara lain: (Jugianto, 2008:10)
1. Investasi langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian
langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang
diperjualbelikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan
25
dengan deposito. Serta investasi langsung yang dapat
diperjualbelikan berupa surat berharga pendapatan tetap dan
saham.
2. Investasi tidak langsung: investasi yang dilakukan dengan
pembelian aktiva keuangan suatu perusahaan melalui
perusahaan dimana perusahaan investasi merupakan
perusahaan yang mengelola dana investasi dan memiliki
aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain.
Gambar 2.2
Investasi Langsung daan Investasi Tidak Langsung
Invetasi Tidak Langsung Investasi Langsung
Investasi Langsung
Sumber: Jugiyanto (2005)
c. Investasi dalam Perspektif Syariah
Berbiacara mengenai investasi, serta semakin pesatnya
perkembangan bisnis syariah di Indonesia tentunya Islam mendorong
manusia untuk bekerja dan meraih keuntungan sebanyak-banyaknya.
Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia mengusahakan
harta sebanyak manusia itu mampu mengembangkan dan
investor Perusahaan
Investasi
Aktiva-aktiva
Keuangan
26
memanfaatkannya selama perbuatan tersebut tidak melanggar
ketentuan agama.
Islam memandang semua kegaiatan manusia dalam sehari-
harinya termasuk atktivitas ekonominya sebagai investasi yang akan
mendapatan hasil (return). Investasi yang melanggar syariah akan
mendapatkan balasan yang setimpal, begitu pula investasi yang
sesuai dengan syariah. Investasi syariah adalah pengorbanan sumber
daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti,
dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang
akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap
berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh (Nafik,
2009: 69-70).
Dalam Islam kegiatan investasi merupakan kegiatan muamalah
yang diperbolehkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki
menjadi produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Serta dapat menetapkan perencanaan kehedupan yang lebih baik dan
disiplin kedepannya.
Menurut Adiwarman Karim (2001), Investasi yang aman sesuai
dengan prinsip syariah Islam memiliki beberapa kriteria, yaitu:
1. Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumet keuangan yang
sesuai dengan syariah dan tidak mengandung riba.
27
2. Investasi hanya dapat dilakukan pada efek-efek yang diterbitkan
oleh emiten yang jenis kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan syariah Islam.
3. Investasi harus memperhatikan jenis-jenis transaksi yang
diarang, yaitu :
a. Transaksi dengan melakukan penwaran palsu (najsy).
b. Melakukan penjualan atas barang yang belum dimilki
(short selling).
c. Menyebarluaskan informasi menyesatkan atau memakai
informasi orang dalam memperoleh keuntungan
transaksi yang dilarang (insider trading).
d. Melakukan penempatan atau investasi pada perusahaan
yang memiliki rasio utang yang diatas kelaziman
perusahaan pada industri sejenis.
4. Investasi harus mempertimbangkan kondisi manajemen
perusahaan. Bila manajemen perusahaan diketahui telah
bertindak melanggar prinsip yang Islami, risiko atas investasi
pada perusahaan tersebut dianggap melebihi batas wajar.
Huda dan Nasution (2007: 24-29) mengutip Satrio, menyatakan
bahwa dalam berinvestasipun, Allah SWT. dan Rasul-Nya
memberikan petunjuk dan rambu-rambu pokok yang seyogianya
diikuti oleh setiap muslim yang beriman. Rambu-rambu tersebut
adalah sebagai berikut:
28
a. Terbebas dari unsur riba
Menurut Imam Badrudin Al’Aini dalam kitabnya “Umdatu al-
Qari” mendefinisikan riba sebagai penambahan atas harta pokok
tanpa adanya transaksi bisnis riil
b. Terhindar dari unsur gharar
Gharar bermakna sebagai sesuatu yang mengandung
ketidakpastian atau risiko dan berarti juga menghadapi suatu
kerugian dan kebinasaan.
c. Terhindar dari unsur maysir (judi)
Maysir merupakan bentuk objek yang diartikan sebagai tempat
untuk memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan sesuatu
karena seseorang seharusnya menempuh jalan yang susah payah
akan tetapi mencari jalan pintas dengan harapan untuk mencapai
apa yang dikehendaki, walaupun jalan tersebut tidak sesuai
dengan ajaran Islam
d. Terhindar dari unsur haram
investasi yang dilakukan oleh investor muslim diharuskan
terhindar dai unsur haram, karena sesuatu yang mengandung
unsur haram merupakan hal yang dilarang Allah SWT dan
Rasul-Nya
e. Terhindar dari unsur syubhat
Kata syubhat berasal dari mirip, serupa, semisal, dan bercampur.
Dalam terminologi syariah syubhat diartikan sebagai “sesuatu
29
perkara yang tercampur (antara halal dan haram) akan tetapi
tidak diketahui secara pasti apakah itu halal atau haram dan
apakah itu hak atau bathil. Seorang investor muslim disarankan
menjauhi aktivitas investasi yang beraroma syubhat, jika hal
tersebut tetap dilakukan maka pada hakikatnya telah terjerumus
pada suatu yang haram.
3. KINERJA
a. Pengertian Kinerja
Setiap perusahaan tentunya menginginkan kinerja karyawan tetap
optimal dengan memiliki hubungan kuat sebagai strategi organisasi
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai serta dapat memberikan
kontribusi pada ekonomi. Umar (2010: 212) mengungkapkan kinerja
adalah sebagian kinerja diketahui melalui apa yang perlu dan harus
diukur dari perilaku kerja yang mencerminkan unsur-unsur penilaian
pelaksana pekerjaan, yaitu aspek kondisi lingkungan kerja fisik dan
sosial, dan aspek kepribadian tenaga kerja.
Deassler (2011: 357), menyatakan bahwa manajemen kinerja
merupakam proses yang berlangsung secara berelanjutan
“performance management is the continous process to indetifying,
measuring, and developing the performance of individuals, teams, and
aligning their performance with the organization goals.” –
(manajemen kinerja merupakan suatu proses yang berkelanjutan untuk
mengidentifikasi, menghitung, dan mengembangkan hasil kerja dari
30
individu-individu, tim, dan menghubungkan kinerja tersebut dengan
tujuan organisasi.
Pada pengertian mengenai kinerja diatas dapat disimpulkan
bahwa pencapaian suatu keberhasilan organisasi yang dipengaruhi
oleh kinerja Sumber Daya Manusia (SDM), setiap perusahaan
diwajibkan meningkatkan kinerja pegawainya untuk mencapai
keberhasilan suatu organisasi tersebut. Pencapaian prestasi kerja pada
umumnya dipengaruhi dari keterampilan, pengalaman, serta
kesungguhan seseorang dalam melakukan pekerjaan.
b. Ukuran Kinerja Manajer Investasi Reksadana
Manajer Investasi adalah pihak profesional yang mendapatkan
izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan, dan memiliki kualifikasi
pendidikan dan pengalaman khusus yang bertanggung jawab untuk
mengatur strategi keuangan dan mengelola fund (termasuk reksadana,
dana pensiun, dan lain-lain). Performa manajer investasi dalam
mengelola dana investor tentunya akan mempengaruhi tingkat kinerja
reksadana tersebut.
Mengutip www.Reksadanaku.com untuk pengukuran kinerja
manajer investasi pada reksadana perlu diperhatikan beberapa faktor:
1. Pengalaman Manajer Investasi
Kualitas manajer investasi dapat dilihat dari track record MI
dan tingkat pengalaman dari pengelola dana di perusahaan
tersebut. Semakin lama tentunya akan semakin baik karena hal
31
ini menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut mempunyai
manajemen dansistem yang baik dan mempertahankan kinerja
secara konsisten.
2. Kinerja Historis MI
Perlu diperhatikan kinerja historis hasil ki erja jangka panjang
tingkat konsistensi, jumlah aset yang dihimpun dan dikelola.
Manajer investasi yang handal akan mampu menjaga
konsistensi kinerjanya dan memberikan imbal hasil yang
mengalahkan imbal hasil tolok ukurnya.
3. Gaya Investasi MI
Gaya investasi MI dapat dipelajari dari isi portofolio yang
dilaporkan dalam laporan keuangan yang tercantum dalam
prospektus
4. Dana Kelolaan MI
Semakin banyak aset yang dikelola, maka akan semakin
efisien pengelolaan dananya dan potensi imbal hasilnya juga
akan semakin baik.
5. Nasabah MI
Jumlah nasabah dapat menjadi indikator tingkat kepercayaan
terhadap manajer investasi. Selain mengelola reksa dana,
beberapa MI juga mengelola portofolio nasabah secara
terpisah (discretionary fund), yang umumnya merupakan
nasabah bisa mengindikasikan reputasi MI.
32
6. Biaya
Dalam prospektus reksa dana ada uraian yang berisi alokasi
biaya dan imbalan jasa reksa dana. Alokasi biaya ini biasanya
terbagi dalam 3 kelompok:
a. Biaya yang menjadi beban reksa dana Komponen biaya ini
perlu diperhatikan karena akan menjadi pengurang dalam
perhitungan Nilai Aktiva bersih (NAB) reksa dana,
sehingga mempengaruhi potensi imbal hasil reksa dana.
b. Biaya yang menjadi beban MI
c. Biaya yang menjadi beban pemegang unit penyertaan
perlu diperhatikan berapa besar biaya pembelian
(subscription) dan biaya penjualan kembali (redemption).
7. Kualitas Pelayanan MI
Hal ini dijadikan sebagai pengukuran manajer investasi untuk
mencara informasi bagaimana manajer inevstasi merespon
kebutuhan investor secara cepat, lengkap, dan akurat sehingga
dapat mengetahui langkah apa saja yang diambil dalam
menangani masalah.
Jadi, pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan
dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai bahwa
kinerja setiap hari baik individu maupun perushaan terus mengalami
peningkatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
33
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Dalam sebuah perusahaan, kinerja karyawan menjadi salah satu
tolak ukur atas keberhasilan dari tujuan perusahaan dan biasanya
kinerja karyawan cenderung tidak sama.
Menurut A. Dale Timpe dalam A.A Anwar Prabu Mangkunegara
(2010:3) bahwasanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
Manajer terdiri dari:
1) Faktor Internal (disposisional)
Faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat sesesorang.
2) Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang berasal
dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan
rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim
organisasi.
Sedangkan menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2011:
113) ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu, antara
lain:
1) Kemampuan individu; seperti bakat, minat dan kemampuan.
2) Tingkat usaha yang; dicurahkan seperti motivasi, etika kerja,
kehadiran, dan rancangan tugas.
3) Dukungan organisasi; seperti pelatihan dan pengembangan,
peralatan dan teknologi, standar kerja, manajemen, dan rekan
kerja.
34
Berdasarkan pengertian kinerja tersebut, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan
sangatlah mempengaruhi standar hasil kerja yang telah ditetapkan.
4. Reksadana
a. Pengertian Reksadana
Reksadana merupakan jenis investasi yang sudah ada sejak
1920-an. Pada dasarnya reksadana adalah sarana investasi untuk
memudahkan investor yang ingin menginvestasikan dananya
walaupun dengan modal kecil dengan harapan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar kedepannya. Reksadana juga suatu
bentuk investasi dengan diversifikasi yang cukup baik.
Reksadana di Amerika dikenal sebagai mutual fund, di Inggris
disebut dengan unit trust, sedangkan di Jepang dikenal dengan istilah
investment trust. Reksadana sendiri mulai diperkenalkan di
Indonesia pada tahun 1995, dengan munculnya reksadana perseroan
yang dibadani oleh PT BDNI Reksa Dana. Huda dan Nasution
(2007: 109)
Menurut Sudarsono (2010: 14) mengemukakan bahwa reksa
dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak
mempunyai watu untuk menghitung risiko atas investasi mereka,
reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk
35
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang terbatas.
Menurut UU pasar modal nomor 8 pasal 1, ayat (27) Reksadana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kedalam
portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana adalah sebuah
wadah atau pola pengelolaan dana atau modal untuk
diberikankepada investor guna berinvestasipada instrumen-instruen
investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli penyertaan
reksadana. (Dipraja, 2010: 23)
Reksadana merupakan wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang diinvestasikan
dalam portofolio oleh manajer investasi. Dengan demikian reksadana
mengeluarkan sertifikat reksadana sebagai sertifikat yang
menjelaskan bahwa pemodal menitipkan uang kepada mnajer
invetasi sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar
uang maupun di pasar modal.
Selanjutnya menurut Manurung (2008: 2), reksadana
mempunyai beberapa karakteristik yaitu pertama, kumpulan dana
pemilik, dimana dana pemilik adalah berbagai pihak yang
menginvestasikan dan memasukkan dananya ke reksadana dengan
berbagai variasi. Artinya, investor reksadana dapat perorangan dan
lembaga dimana pihak tersebut melakukan investasi ke reksadana
36
sesuai dengan tujuan investor tersebut. Kedua, diinvestasikan kepada
efek yang dikenal dengan instrumen investasi. Dana yang
dikumpulkan dari masyarakat tersebut diinvestasikan kedalam
instrumen investasi seperti deposito surat utang jangka pendek,
commercial paper, obligasi, saham dan efek lainnya. Ketiga,
reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi, baik sebagai
lembaga maupun perorangan. Keempat, reksadana merupakan
instrumen investasi jangka mengengah dan panjang. Hal tersebut
merupakan rekfleksi dari invetasi reksadana tersebut. Karena
umumnya reksadana melakukan investasi kepada instrumen investasi
jangka panjang seperti obligasi dan saham. Kelima, reksadana
merupakan produk investasi yang berisiko, dikarenakan instrumen
investasinya yang menjadi portofolio reksadana tersebut, dan
manajer investasi yang bersangkutan.
Dari uraian tentang reksadana diatas dapat dijelaskan bahwa
reksadana mempunyai banyak manfaat dan memberikan kemudahan
pada investor yang ingin menginvestasikan dananya kepada
portofolio efek yang terdiversifikasi oleh para maajer investasi
kemudian sekuritas yang diperkenankan untuk diinvestasikan adalah
sekuritas yang disahkan oleh BAPEPAM. Jadi sebenarnya, melalui
reksadana inilah nasihat investasi yang berbunyi “jangan menaruh
telur dalam satu keranjang” bisa dilaksanakan. (Widoatmodjo, 2012:
192)
37
b. Klasifikasi Reksadana
Reksadana merupakan alternatif bagi investor atau pemodal
yang mempunyai dana terbatas. Namun dalam instrumen investasi,
reksadana memiliki berbagai jenis di pasar dengan tingkat risiko
maupun retun yang berdeda-beda.
Menurut Darmaji dan Fakhruddin dalam Saputra (2009: 27-29),
reksa dana dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain: (1)
bentuk, (2) sifat, (3) portofoio investasi, (4) tujuan investasi.
1) Bentuk Reksadana
Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun
1995, bentuk investasi reksadana dapat dibagi menjadi dua,
yaitu: (Iman, 2008: 48)
a. Reksadana berbentuk Perseroan
Dalam reksadana bentuk ini, perusahaan penerbit
reksadana menghimpun dana dengan menjual saham dan
selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan
pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar
modal maupun pasar uang. Jadi reksadana berbentuk
perseroan ini menerbitkan saham yang dapat
diperjualbelikan oleh masyarakat pemodal atau investor.
Reksadana perseroan ini hanya mempunyai dewan direksi
dan tidak ada dewan komisarisnya. Dengan begitu yang
38
melakukan pengawasan tergadap kinerja serta pelaksanaan
aalah manajer investasi.
Dari penjelasan tersebut ciri-ciri reksadana berbentuk
perseroan terbatas adalah bentuk hukumnya berupa PT,
pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak
antara direksi perusahaan dengan manajerr invstasi yang
ditunjuk, dan penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan
pada kontrak manajer investasi dan bank kustodian.
(Situmorang, 2010: 8)
b. Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Menurut Iman (2008: 48) Reksadana berbentuk KIK
merupakan instrumen penghimpun dana dengan
menerbitkan unit penyertaan kepada investor dan
selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis
investasi baik di pasar modal maupun pasar uang. Bentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dapat dijelaskan sebagai
kontak antara manajer investasi dengan bank kustodian
yang mengikat pemegang unit penyertaan, di mana manajer
investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolo
investasi kolektif di Bank Kustodian diberi wewenang
untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah yang
lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah
dibandingkan dengan reksadana berbentuk perseroan.
39
Namun bisa disimpulkan bahwa ciri-ciri reksadana ini
adalah bentuk hukumnya KIK, kontrak yang mengatur
pengelolaan reksadana oleh manajer investasi dan
penyimpnana investasi kolektif oleh bank kustodian
(Situmorang dkk, 2010: 8)
2) Berdasarkan Sifat
Selain reksadana dalam bentuk hukum, dari sifat
operasional pun reksadana dibedakan menjadi reksadana
tertutup dan reksa dana terbuka. Berdasarkan sifatnya maka
reksadana dapat digolongkan sebagai berikut: (Rodoni, 2009:
83)
a. Reksa dana Bersifat Tertutup
Reksadana tertutup adalah reksadana yang tidak dapat
membeli kembali dan tidak dapat melakukan redemption
saham-saham yang telah dijual kepada investor. Unit
penyertaan reksadana tertutup tidak dapat dijual kembali
kepada manajer investasi hanya dapat dijual kembali kepada
investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bura Efek,
dan harga jualnya isa diatas atau dibawah Nilai Aktiva
bersihnya (NAB)
b. Reksadana Bersifat Terbuka
Reksadana terbuka adalah reksadana yang dapat dijual
kembali kepada perusahaan manajer investasi yang
40
menerbitannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di
Bursa Efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai
Aktiva Bersihnya. Sebagaian besar reksadana yang ada saat
ini merupakan rejsadana terbuka.
Panco Utomo (2010: 14) mengemukakan bahwa
reksadana terbuka adalah reksadana yang menawarkan dan
membeli saham-sahamnya/unit penyertaan dari pemodal
sampai sejumlah modal yang sudah dikemukakan.
Diantara kedua sifat operasional reksa dana tersebut,
Pratomo dan Nugraha (2005: 45) mengemukakan bahwa
reksa dana yang berbetuk perseroan dapat beroperasi secara
terbuka maupun tertutup, sementara reksa dana berbentuk
KIK hanya dapat beroperasi secara terbuka.
3) Berdasarakan Jenis Investasi
Menurut Huda dan Heykal (2010: 254-257) berdasarkan
jenis investasinya, reksadana terbagi menjdi empat kategori,
yaitu:
a. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang
melakukan investasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek-
efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun.
Umumnya, instrumen atau efek yang masuk dalam kategori
ini meliputi deposito, SBI, obligasi, serta efek utang lainnya
41
dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksadana
pasar uang merupakan reksadana dengan tingkat risiko
paling rendah dan cocok untuk investor yang ingin
menginvestasikan dananya dalam jangka pendek. (Kurang
dari satu tahun)
b. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana
yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari
portfolio yang dikelolanya ke dalam efek yang bersifat
hutang, seperti obligasi dan surat utang lainnya dan 20%
dari dana yang dikelola dapat diinvestasikan pada instrumen
lainnya. Reksadana jenis ini memiliki risiko yang relatf
lebih esar dari reksadana pasar uang dengan tujuan investasi
untuk menghasilkan return yang stabil. Reksadana
pendapatan tetap yang terdapat di Indonesia lebih banyak
memanfaatkan instrumen obligasi sebagai bagian besar
investasinya.
c. Reksadana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari portfolio yang
dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham) dan 20%
dari dana yang dikelola diinvestasikan pada instrumen
lainnya. Reksadana jenis ini memiliki tingkat risiko yang
42
paling tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lain, dan
tentunya memiliki return yang lebih tinggi.
d. Reksadana Campuran
Tidak sama seperti MMF, FIF, dan EF yang memilki
batasan alokasi investasi yang boleh dilakukan, reksadana
campuran dapat dilakukan investasinya baik ada efek utang
maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel.
Reksadana campuran dapat diartikan reksadana yang
melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek utang
yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk pada
kategori FIF.
Perkembangan terakhir, Bapepam mengeluarkan
aturan-aturan berkaitan dengan jenis-jenis reksadana yang
sedikit berbeda dari reksadana tang selama ini beredar.
Reksadana tersebut, seperti Reksadana Terproteksi,
Reksadana Indeks, dan Reksadana dengan Penjaminan.
a) Reksadana Terproteksi
Jenisnya reksadana pendapatan tetap, namun manajer
investasi memberikan perlindungan terhadap investasi awal
investor sehingga nilainya tidak berkurang saat jatuh tempo.
Sebagaian besar dana yang dikelola akan dimasukkan pada
efek bersifat utang yang pada saat jatuh tempo sekurangnya
dapat menutup nilai yang diproteksi. Sisanya diinvestasikan
43
kepada efek lain, sehingga investor masih punya peluang
memperoleh peningkatan NAB (Nilai Aktiva Bersih).
b) Reksadana dengan Pinjaminan
Reksadana ini menjamin bahwa investor sekurangnya
akan menerima sebesar nilai investasi awal pada saat jatuh
tempo, sepanjang persyaratannya dipenuhi. Jaminan ini
diberikan lembaga penjamin berdasarkan kontrak lembaga
dengan manajemen investasi dan bank kustodian. Manajer
investai wajib menginvestasikan sekurang-kurangnya 80%
daripada efek utang yang masuk kategori layak investasi.
c) Reksadana Indeks
Protofolio reksadana terdiri atas efek-efek yang
menjadi bagian dari indeks acuan. Manajer investasi wajib
menginvestasikan minimal 80% dari NAB pada
sekurangnya 80% efek yang menjadi bagian indeks acuan.
Menurut undang-undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995
ayat (1) jenis reksadana ini merupakan jenis reksadana
dengan dana kelolaan terbesar kedua setelah reksadana
saham. Banyak investor institusi yang memanfaatkan jenis
reksadana seagai fasilitas penghematan pajak obligasi
karena presentase pengenaan pajak yang lebih rendah.
44
4) Berdasarkan Tujuan Investasi
Menurut Darmaji dan Fakhruddin dalam Saputra (2009: 34)
dilihat dari tujuan investasinya terbagi atas:
a. Growth Fund
Reksadana yang menekankan pada upaya mengejar
pertumbuhaan nilai dana. reksadana jenis ini
mengalokasikan pada saham.
b. Income Fund
Reksadana jenis ini mengutamakan pendapatan konstan.
Reksadana jenis ini mengalokasian dananya pada surat
utang atau obligasi.
c. Safety Fund
Reksadana yang lebih mengutamakan keamanan dari pada
pertumbuhan. Reksadana ini mengalokasikan dananya di
pasar uang seperti deposito berjangka, sertifikat deposito,
dan surat utang jangka pendek.
5. Reksadana Syariah
a. Sejarah Reksadana Syariah
Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995
oleh National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama
Global Trade Equity dengan kapitalisasi sebesar U$ 150 juta.
Sedangkan di Indonesia Reksadana Syariah diperkenalkan pertama
kali pada tahun 1998 oleh PT Dana reksa Investment Management,
45
di mana pada saat itu PT Danareksa mengeluarkan produk reksadana
berdasarkan prinsip syariah berjenis reksadana campuran yang
dinamakan Dana reksa Syariah Berimbang. Fatwa DSN (Dewan
Syariah Nasional) MUI No. 20/DSN-MUI/XI/2000 mendefinisikan
Reksadana Syariah sebagai reksadana yang beroperas menurut
ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara
pemodal sebagai milik harta (shahib al-mal/rabb al-mmal) dengan
Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara
Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna
investasi (Huda dan Nasution: 2007: 117)
Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI telah mengeluarkan
fatwa No. 20/DSN/MUI/IX/2000 fatwa ini memuat antara lain:
1. Dalam Reksadana Konvensional, masih terdapat unsur yang
bertentangan dengan syariah, baik dari segi akad, pelaksanaan
investasi maupun dari segi pembagian keutungan.
2. Investasi hanya dapat dilakukan pada keuangan yang sesuai
dengan syariah, yang meliputi saham yang sudah memalui
penwaran umum dan pembagian deviden didasarkan pada
tingkat laba usaha, pnempatan pada deposito dalam bank umum
syariah dan surat utang sesuai dengan syariah.
3. Jenis usaha emiten haruslah sesuai dengan syariah, antara lain
tidak boleh melakukan usaha perjudian dan sejenisnya, usaha
pada lembaga ribawi, usaha memproduksi, mendistribusi serta
46
memperdagangankan makanan dan minuman haram serta
barang atau jasa yang merusak moral dan membawa keburukan.
Pemilihan dan pelaksaan investasi harus dengan prinsip kehati-
hatian dan tidak bole ada unsur yang tidak jelas (gharar).
Diantaranya tidak boleh melakukan penwaran palsu, penjualan
barang yang tidak dimiliki, insider trading/menyebarkan
informasi yang salah dan menggunakan informasi orang
dalamuntuk keutungan transaksi yang dilarang, serta melakukan
investasi pada perusahaan yang tingkat utangnya lebih dominan
dari modalnya.
4. Emiten dinyatakan tidak layak berinvestasi dalam Reksadana
Syariah jika struktur utang terhadap modal sangat bergantung
pada pembiayaanyang mengandung unsur riba, emiten memiliki
nisbah utang terhadap modal lebih dari 82% (utang 45%, modal
55%) manajemen emiten diketahui bertindak melanggar prinsip
usaha yang Islami.
5. Mekanisme operasional Reksadana Syariah terdiri dari:
wakalahi antara manajer investasi dan pemodal, serta
mudarabah anatara manajr investasi dengan pengguna investasi.
6. Karateristik mudarabah adalah sebagai berikut:
Pembagian keutungan antara pemodal (yang diwakili oleh
manajer investasi) dan pengguna investasi berdasarkan pada
47
proporsi yang ditentukan bersama dan tidak ada jaminan atas
hasil investasi tertentu kepada pemodal.
Pemodal menanggung risiko sebesar dana yang telah
diberikan.
Manajer Investasi sebagai wakil pemodal tidak menanggung
risiko kerugian atas investasi yang dilakukan sepanjang
bukan karena kelalaian.
7. Penghasilan investasi yang dapat diterima dala reksadana
syariah adalah:
Penghasilan dari saham berupa deviden, right, dan capital
gain.
Penghasilan dari obligasi yang sesuai dengan syariah yaitu
bagi hasil yang diterima secara periodik dari laba emiten.
Penghasilan dari deposito yang berupa bagi hasil yang
diterima dari bank-bank syariah.
Menurut Waridah dan Mediawati (2016: 1) sejak hadirnya reksa
dana Syariah tahun 1997 di Indonesia melengkapi keragaman Reksa
Dana Konvensional yang telah ada sebelumnya untuk menjadi
pilihan investasi bagi para investor, tidak hanya investor muslim saja
tetapi investor secara umum. sebagai salah satu instrumen investasi,
reksa dana syariah memiliki kriteria yang berbeda dengan reksa dana
konvensional pada umumnya. Perbedaannya terletak pada pemilihan
instrumen investasi dan mekanisme investasi yang tidak boleh
48
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Perbedaan lainnya
adalah keseluruhan proses manajemen portofolio dilakukan secara
cleansig (pembersihan) dam screening (penyaringan) dari aspek non-
halal.
Reksadana syariah mengandung pengertian sebagai reksadana
yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat
Islam. reksadana sariah tidak menginvestasikan produknya yang
bertentangan dengan syariat Islam, seperti membangun pabrik
minuman yang mengandung alkhohol, beternak babi dan sebagainya.
(Mannan, 2009: 151)
Selain itu, menurut Darmadji (2011: 189) Reksadana Syariah
merupakan pengalokasikan dana investor/ portopolio ke dalam
instrumen syariah, seperti saham yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index (JII), obligasi syariah, dan berbagai instrumen
keuangan syariah lainnya.
b. Prinsip-Prinsip Reksadana Syariah
Hamid (2009: 86-88) dalam buku Pasar Modal Syariah
menjelaskan tentang pelaksanaan di Pasar Modal Syariah, reksadana
syariah harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu:
1. Pemilihan portopolio investasi yang sesuai dengan syariah.
Dimana pemilihan portopolio efek harus didasarkan pada
prinsip keuangan islam yaitu menghindarkan unsur dari riba,
49
gharar, dan maysir dan transaksi-transaksi yang bathil yang
dilarang oleh syariah sebagaimana firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah engkau memakan
harta sesamamu secara bathil kecuali dengan perniagaan yang
berlangsung secara suka sama suka diantara kamu, dan
janganlah kamu membunu dirimu; sesunggunya Allah Maha
Penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisa’: 29)
2. Larangan Riba
Islam melarang riba sudah diketahui bersama, dan
pelarangan ini bukan untuk muslim tetapi juga dilarang ajaran
lain selain Islam. Walaupun masih banyak terdapat perbedaan
pandangan terhadap bunga akan tetapi pelarangan riba telah
tercantum jelas didalam Al-Qur’an Surat (Al-Baqarah: 275-290)
3. Larangan Gharar
Gharar atau transaksi yang tidak jelas adalah bagian sistim
judi. Judi adalah permainan tentang kesempatan, yaitu dimana
tidak ada kemungkinan untuk diprediksi keuntungan. Gharar
dipahami sebagai transaksi yang tidak jelas. Didalam Hadist
Rasulullah mengatakan:
“Rasulullah SAW melarang jual beli dengan hasah dan
penjualan gharar”.(HR. Muslim)
Didalam Hadist yang lain dikatakan:
50
“dilarang menjual ikan dalam laut, yang seperti itu Gharar”
(HR. Ibn Hambali)
Dari Hadist diatas dapat diimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan gharar adalah sesuatu yang mengandung ketidakpastian
yang dapat menimbulkan kerugian. Transaksi akad semacam ini
dilarang dalam Islam.
4. Larangan Investasi pada makanan dan minuman yang tidak halal
Al-Qur’an telah mnjelaskan bahwa barang yang haram
adalah khamar, babi, darah bangkai. Al-Qur’an memberikan
landasan kepada manusia untuk memilih makanan dan minuman
selain dilarang dan tetap mengedepankan prinsip maslahah.
5. Prinsip Keseimbangan
Syariah menekankan kepada umatnya untuk menjaga
keseimbangan dalam segala hal yang berkaitan dengan tingkah
laku manusia, muslim harus bersikap membangun (seimbang)
bukan perusak termasuk juga dalam makan dan minuman.
Landasan ini dapat dijadikan acuan terutama bagi muslim dalam
bertransaksi di pasar modal sehingga terhindar dari sikap
serakah dan melakukan tindakan-tindakan yang dilarang syariah.
6. Prinsip Etika
Etika merupakan hal yang ditekankan dalam syariah. Islam
juga memberikan guidelines tentang hal-hal yang dapat
51
mencegah tindakan yang tidak etis dan bermoral dalam berbagai
aspek.
7. Kepemilikan Penuh
Artinya syariah melarang kita curang dan menjual barang-
barang yang tidak kita miliki. Seperti perilaku short selling yang
biasa terjadi di pasar modal.
c. Manfaat Reksadana Syariah
Reksadana Syariah memiliki beberapa manfaat yang
menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik
antara lain: (Rodoni, 2009: 93)
1) Hasil yang lebih optimal
Dengan dana yang relatif kecil, keuntungan investasi pada
reksadana relatif lebih tinggi daripada investasi pada produk
perbankan. Hal ini karena dana kita akan digabungkan dengan
dana nasabah lainnya sehingga bisa melakukan investasi pada
produk keuanga seperti obligasi syariah dan saham syariah.
2) Manajer Investasi
Dana kita dikelola oleh Manajer Investasi yang memiliki
kompetensi untuk melakukan investasi.
3) Diversifikasi Investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam
portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat
menghilangkan) karena dana atau kekayaan reksadana
52
diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun
juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko
bila seorang mengambil satu atau dua jenis saham atau efek
secara individu.
4) Transparansi Informasi
Reksadana wajib memberikan informasi atas perkambangan
portofolionya dengan biaya secara continue sehingga pemegang
unit penyertaan dapat memantau keuantungannya, biaya, daan
risiko setiap saat. Pengelola reksadana wajib mengumumankan
Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta
menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta
prospektus secara teratur sehingga investor dapat memonitor
perkembangan investasinya secara rutin.
5) Likuiditas yang Tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen
investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi.
Dengan demikian, pemodal dapat mencairkan kembali unit
penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-
masing reksadana sehingga memudahkan investor mengelola
kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali unit
penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
53
6) Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak
pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka
sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi
tersebut akan menghasilkan pula efsiensi biaya transaksi. Biaya
transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila
investor individu melakukan transaksi sendiri di Bursa.
d. Risiko Reksadana Syariah
Fatihin (2013: 28-29) mengutip dari Hamid menyatakan bahwa
untuk melakukan investasi reksadana, investor harus mengenal jenis
risiko yang berpotensi timbul apabila membeli reksadana, risiko
tersebut antara lain:
1) Risiko berkurangnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) unit
penyertaan.
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen
investasi yang dimasukkan dalam portofolio reksadana tersebut
mengalami penurunan dari harga pembelian awal. Penyebab
penurunan harga pasar portofolio investasi reksadana
disebabkan oleh banyak hal, diantaranya akibat kinerja bursa
saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang
memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan
masih banyak penyebab fundamental lainnya.
54
2) Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang
unit penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi
tertentu ternyata melakukan penarikan dana dalam jumlah besar
pada hari dan waktu yang sama. Hal ini dapat terjadi apabila ada
faktor negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor
reksadana untuk melakukan penjualan kembali unit penyertaan
reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut diantaranya berupa
situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya
penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang
saham dan obligasinya menjadi portofolio reksadam tersebut,
serta dilikuilidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai
pengelola reksadana tersebut.
3) Risiko Wanprestasi
Risiko wanprestasi adalah risiko yang timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak
segera membayar ganti rugi atau membayar leih rendah dari
nilai pertanggungan pada saat terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, ini dapat terjadi ketika pihak-pihak yang terkait di
Pasar Modal seperti emiten, bank kustodian, dan broker gagal
memenuhi kewajibannya. Kegagalan ini dapat mempengaruhi
Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana.
55
Tabel 2.1
Perbedaan Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional
perbedaan Syariah Konvensional
Tujuan
Investasi
Tidak semata-mata return tetapi juga
socially respponsible investment
Return
Tertinggi
Operasional Ada proses screening Tanpa Proses
Screening
Return Proses cleansing filterisasi dari
kegiatan haram Tidak Ada
Pengawasan DPS dan BAPEPAM BAPEPAM
Akad Selama tidak bertentangan dengan
syariah
Menekankan
kesempatan
tanpa ada
aturan halal
dan haram
Transaksi Tidak boleh ada spekulasi, maysir, riba,
dan gharar
Selama
transaksinya
bisa
memberikan
keuntungan
Sumber: Winda Rika Lestari, 2015
6. Nilai Aktiva Bersih
Dalam melakukan kegiatan investasi di reksa dana tentunya
investor ingin menghasilkan keuntungan dikemudian hari dan
mempertimbangkan nilai finansial seperti return dan risiko. Waridah
dan Mediawati (2017: 5) mengutip Vince Ratnawati dalam
penelitiannya, masalah yang dihadapi oleh para investor adalah
bagaimana memilih alternatif reksa dana yang ada berdasarkan
kinerja portofolio dengan cara selalu mengamati kinerja suatu
perusahaan reksa dana yang akan dipilih
56
Oleh karena itu pengukuran kinerja sangat mempengaruhi
keputusan dalam memilih reksa dana yang tepat. Selain itu kinerja
reksa dana sangat berkaitan dengan nilai aktiva bersih.
Menurut Iman (2008: 128) Nilai Aktiva Bersih (NAB)
merupakan nilai pasar wajar (fair market value) suatu efek dan
kekayaan lain dari reksadana dikurangi dengan kewajiban. NAB
merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu
reksadana. NAB/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio
satu reksa dana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi
jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor)
pada saat tersebut.
NAB merupakan nilai total dari portofolio reksadana diagi
dengan jumlah saham yang diterbitkan setelah terlebih dahulu
dikurangi dengan biaya manajemen dari reksadana. (Hamid, 2009:
78)
Adapun beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Nilai
Aktiva Bersih per unit penyertaan yang merupakan besaran penting
dalam reksa dana, yaitu: (Rahma, 2016: 62)
a. NAB / unit merupakan harga beli per unit penyertaan yang
harus dibeli, jika calon investor ingin berinvestasi dengan
membeli unitt penyertaan reksa dana. NAB / unit ini juga
sekaligus menjadi harga jual per unit penyertaan jika ingin
57
mencairkan investasi yang telah dilakukan, dengan menjual
unit penyertaan reksa dana yang dimilki.
b. Perubahan NAB / unit memberikan indikator kinerja investasi
suatu reksa dana. Contohya, jika pada akhir bulan lalu NAB /
unit suatu reksa adana adalah sebesar Rp.1100 / unit, maka
reksa dana tersebut dalam periode sebulan mengahasilkan
kinerja sebesar 10% (kenaikan dari Rp. 1000 menjadi Rp.
1100).
Rumus menghitung NAB adalah sebagai berikut:
Eko Priyono dan Nasution (2009) Naik turunnya NAB/unit
reksadana dipengaruhi oleh nilai pasar dari masing-masing efek yang
dimiliki oleh reksadana tersebut. NAB reksadana dihitung dengan
menjumlahkan seluruh nilai masing-masing efek yang dimilikinya,
berdasarkan harga pasar penutupan efek yang bersangkutan,
kemudian mengurangi dengan kewajiban-kewajiban reksadana
seperti biaya Manajer Investasi, biaya Bank Kustodian dan biaya
lainnya. Bank kustodian berkewajiban menghitung NAB reksadana,
yang kemudian dikirimkan ke surat kabar harian tertentu.
Pada penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui kinerja reksa dana atau posisi NAB dari masing-masing
𝑁𝐴𝐵 =(Jumlah Aset − Total Kewajiban)
Jumlah Unit Penyertaan
58
reksa dana dapat dilihat melalui laporan resmi terbentuk surat dari
Manajer Investasi kepada nasabah reksadana.
7. Pengukuran Kinerja Reksadana
Dalam evaluasi kinerja reksa dana sangat berkaitan dengan nilai
aktiva bersih. Investor harus dapat mengamati dan mengalisa kinerja
tersebut dengan menghitung nilai aktiva bersih dan lebih baik lagi
melibatkan pengukuran total retrun dan risiko. Cara untuk
mengetahui evaluasi kinerja suatu portofolio yang mengukur return
dan risiko adalah dengan cara metode Risk Adjusted Return tentunya
untuk memberikan informasi mendalam bagi investor tentang sejauh
mana kinerja investasi dalam reksadana.
Menurut Tandelilin (2010: 494) menjelaskan bahwa dalam Risk
Adjusted Return terdapat tiga metode yang sering digunakan, yaitu:
a. Metode Sharpe
Sharpe Index merupakan ukuran kinerja portofolio yang
dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1996.
Pengukuran dengan metode Sharpe didasarkan atas risk
premium yaitu perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja yang
dihasilkan oleh reksa dana dengan rata-rata kinerja investasi
yang bebas risiko dalam teori portofolio standar deviasi
merupakan risiko fluktuasi reksa dana yang dihasilkan dari
keuntungan yang berbeda-beda. Manurung (2008: 132)
mengatakan bahwa metode Sharpe menggunakan konsep
59
Capital Market Line. Metode ini didasarkan pada premium atas
risiko atau risk premium yang diperoleh dari rata-rata kinerja
antara reksa dana dengan kinerja investasi risk free rate. Dalam
pembahasan ini, investasi tanpa risiko diasumikan merupakan
tingkat suku bunga rata-rata dari Sertifikat Bank Indonesia
(SBI). Nugroho (2017: 46) mengutip Achsien mengenai
perhitungan pada kinerja reksa dana melalui Sharpe Index yang
dirumuskan sebagai berikut:
Dimana :
Sp = Indeks Sharpe Portofolio
ARi = Return portofolio i pada periode t
ARf = Bunga investasi bebas risiko (SBI return)
σi = Strandar deviasi reksasana (risiko total) yang
merupakan penjumlahan dari risiko pasar
b. Metode Treynor
Metode Treynor dikemukakan oleh Jack Treynor sejak
tahun 1965. Pada metode ini kinerja portofolio dilihat dari
menghubungkan tingkat return dan risiko pada suatu portofolio
tersebut. Tidak hanya persamaan tingkat return, perbedaan
kedua model Sharpe mapun Treynor dilihat dari risiko sistematis
𝑆𝑝 =(ARi − ARf)
σi
60
yang dihitung dengan beta atau risiko pasar. Perbedaannya
dengan metode Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas
sebagai patokan hipotesis. Asumsi yang digunakan oleh Treynor
adalah bahwa portofolio sudah terdiversivikasi dengan baik
sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko sistematis
(risiko pasar) diukur dengan beta. (Bodie dkk, 2008: 856)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Treynor digunakan
untuk mengukur besaran premi risiko perbeta portofolio, apabila
per beta portofolio berubah satu satuaan berarti semakin positif
nilai Treynor dan itu artinya semakin positif pula kinerja
portofolio. Adapun pehitungan menggunakan metode treynor
dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
Tp = Treynor Index
Β = Beta portofolio
Ri = Return portofolio
Rf = Rata-rata tingkat bunga investasi bebas risiko
𝑇𝑝 =(Ri − Rf)
β
61
c. Metode Jensen
Sebagaimana Treynor, Jensen menggunakan faktor beta dan
risiko sistematis yang menjadi pertimbangan sebagai risk
adjusted. Hasil pengukuran Jensen dalam bentuk positif berarti
menunjukkan portofolio memberikan retrun lebih besar dari
return harapannya sehingga hal tersebut merupakan hal yang
bagus karena portofolio mempunyai return yang relative tinggi
untuk tingkat sistematisnya. Metode Jensen dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Dimana :
Jp = Jensen Alpha
Ri = rata-rata pengembalian (return) portofolio
Rf = rata-rata tingkat bunga investasi bebas risiko
Rm = rata-rata pengembalian return pasar
βp = beta portofolio
Jp = (Ri – Rf) – β (Rm – Rf)
62
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Penelitian
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Reynaldo
Nugroho
(2015)
Analisis
Perbandingan
Kinerja
Reksadana
Saham
Syariah dan
Reksadana
Konvensional
periode tahun
2012-2016
IHSG, JII, SBI,
Metode Sharpe,
Treynor dan
Jensen
Reksadana
Saham
Syariah
maupun
Konvensional
dan Periode
Penelitian
Reksadana Konvensional
memiliki return yang lebih
tinggi dibandingkan
dengan Reksadana
Syariah disepanjang tahun
penelitian, namun tingkat
return yang diberikan
Reksadana Konvensional
cenderung fluktuatif
dibandingkan dengan
return yang diberikan
Reksadana Syariah.
2 Umi Salamah
(2012)
Evaluasi
Kinerja dan
Pemeringkatan
Reksadana
Syariah
Campuran
Berdasarkan
Metode Time-
Weighted Rate
Of Return,
Metode
Sharpe,
Treynor, dan
Jensen
SBI, JII,
Reksadana
Campuran
IHSG, dan
periode
penelitian
Tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara
Reksadana Syariah
Campuran dengan kinerja
Indeks JII serta tidak ada
satupun reksadana syariah
yang lebih baik terhadap
kinerja Indeks JII
(benchmark).
63
3 Winda
Waridah dan
Elis
Mediawati
(2016)
Analisis
Kinerja
Reksadana
Syariah
JII, SBI, dan
metode Sharpe
Reksadana
Saham
Syariah dan
Periode
Penelitian
Reksadana Cipta Syariah
Equity merupakan
Reksadana Saham Syariah
yang memiliki kinerja
terbaik dibandingkan
dengan Reksadana Saham
Syariah lainnya.
4 Cahyaningsih
(2008)
Perbandingan
Kinerja
Reksadana
Syariah dan
Reksadana
Konvensional
JII, SBI,
Reksadana
Campuran
Syariah dan
Konvensional,
metode Sharpe,
Treynor, dan
Jensen
LQ45, Indeks
MM, Indeks
TT, model
Henriksson-
Merton,
model
Treynor
Mazuy, dan
periode
penelitian
kinerja Reksadana
Konvensional lebih baik
daripada kinerja
Reksadana Syariah,
kinerja Reksadana Syariah
lebih baik daripada kinerja
Indeks Syariah (JII), serta
kinerja Reksadana
Konvensional lebih baik
daripada kinerja Indeks
Konvensional (LQ-45).
5 Vince
Ratnawati
dan Ningrum
Khairani
(2012)
Perbandingan
Kinerja
Reksadana
Syariah dan
Reksadana
Konvensional
JII, SBI,
Reksadana
Campuran
Syariah dan
Konvensional,
metode Sharpe,
Treynor, dan
Jensen
LQ-45,
Reksadana
Pendapatan
Tetap Syariah
dan
Konvensional,
dan periode
penelitian
Kinerja Reksadana
Syariah maupun
Konvensional memang
berbeda, namun tidak
signifikan. Pengukuran
menggunakan metode
Sharpe dan Treynor,
portofolio Reksadana
Syariah memiliki
peringkat lebih tinggi
dibandingakan dengan
Konvensional dan
Reksadana Syariah telah
terdeversifikasi dengan
baik.
64
6 Hummaira
Jabeen dan
Javaid Dars
(2014)
Comparison
between
Islamic and
Conventional
Mutual Funds
In Pakistan
Reksadana
Campuran
Syariah, metode
Sharpe, Treynor,
dan Jensen
menggunakan
semua jenis
Reksadana
Syariah
mamupun
Konvensional,
dan periode
penelitian
pada tahun 2008, 2010,
2011, dan 2012
Reksadana Konvensional
memiliki Return lebih
banyak daripada Syariah,
dan pada periode dibawah
analisis Reksadana
Konvensional memiliki
lebih banyak keuntungan
daripada Syariah.
Meskipun pertumbuhan
dana Syariah tidak
setinggi Konvensional,
tetapi Syariah memilki
lindung nilai di saat terjadi
krisis
7 Hesham
Merdad, M.
Kabir Hassan
dan Yasser
AlHenawi
(2010)
Islamic Versus
Conventional
Mutual Funds
Performace in
Saudi Arabia:
A Case Study
Reksadana
Campuran
Syariah, metode
Sharpe, Treynor,
dan Jensen
menggunakan
semua jenis
Reksadana
Syariah
mamupun
Konvensional,
dan periode
penelitian
dibagi
menjadi
empat
segmen,
yaitu: periode
penuh,
bullish,
bearish, dan
krisis
Kinerja Reksadana
Syariah tidak lebih baik
daripada Reksadana
Konvensional selama
periode penuh dan periode
bullish, tetapi kinerja
Reksadana Syariah lebih
baik daripada Reksadana
Konvensional selama
periode bearish dan krisis
keuangan.
65
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini untuk mengalisis perbandingan kinerja Reksadana Syariah
dengan Reksadana Konvensional, namun karena adanya keterbatasan
penelitian ini hanya dikhususkan untuk kinerja Reksadana Campuran Syariah
dengan kinerja Reksadana Campuran Konvensional pada beberapa
manajemen investasi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, pertama,
melakukan analisis kinerja Reksadana Campuran Syariah dilakukan dengan
menghitung tingkat return dan risiko kemudian membandingkannya dengan
kinerja indeks syariah (JII). Sementara itu, untuk melakukan analisis
Reksadana Campuran Konvensional dilakukan dengan menghitung tingkat
return dan risiko kemudian membandingkannya dengan kinerja indeks
konvensional (IHSG) menggunakan uji beda independent simple t-test.
Selanjutnya yang kedua, masing-masing analisis kinerja tersebut diukur
menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen untuk mengetahui kinerja
Reksadana mana yang lebih baik. Secara sistematis kerangka pikir dapat
digambarkan pada gambar dibawah ini.
66
UJI BEDA
Independent Simple t-test
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini
Model Analisis Perbandingan Kinerja
Sharpe Index
Treynor Index dan
Jensen Alpha
Bursa Efek Indonesia
Reksadana Campuran
Syariah
Reksadana Campuran
Konvensional
Analisis Perbandingan Kinerja
Kinerja Reksadana
Campuran
Konvensional
SBI
Kinerja pasar JII Kinerja pasar
IHSG
Hitung risk free
rate
Excess return
Standar Deviasi
Excess return
Standar Deviasi
Kinerja Reksadana
Campuran Syariah
Skor Total Skor Total
67
D. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu harus ditentukan hipotesis
yang digunakan, hipotesis yaitu dugaan mengenai suatu masalah. Hipotesis
biasanya ditampilkan dalam bentuk pernyataan dengan angka. Hipotesis
untuk penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : “tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata
kinerja dengan reksadana berbasis syariah dengan reksadana
berbasis konvensional”
H1 : “ada perbedaan yang signifikan rata-rata kinerja antara
reksadana berbasis syariah dengan reksadana berbasis
konvensional”
68
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang menganalisis perbandingan kinerja
reksadana konvensional dan reksadana syariah menggunakan metode Risk
Adjusted Return (RAR) dengan data reksadana yang terdaftar pada situs resmi
Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun jenis reksa dana konvensional dan reksa
dana syariah yang akan diteliti adalah reksa dana campuran yang dikelola
manajer investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Penilaian untuk mengetahui perbandingan kedua reksa dana melalui
pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB), tingkat return dan risiko dari masing-
masing objek penelitian. Peneitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari
nilai-nilai harga reksadana, JII, IHSG, SBI (tolok ukurnya)
B. Metode Pemilihan Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini merupakan reksa dana syariah maupun
konvensional yang berumur 4 tahun dan dinyatakan reksadana yang paling
konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data tersebut diambil dari
website www.bareksa.com dan www.datakontanreksadana.com
Teknik penentuan sampel ditarik dengan menggunakan metode purposive
judgement sampling yaitu sampel dari populasi yang memenuhi karakteristik
sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang menjadi kebutuhan peneliti.
Dari berbagai jenis reksa dana yang beredar, reksa dana yang akan diteliti ini
69
merupakan reksa dana sebanyak 15 perusahaan reksa dana konvensional
maupun reksa dana syariah yang benar-benar sudah aktif dan beraktifitas
dalam periode Januari 2014 samapai dengan Desember 2017. Dalam
penentuan sampel, peneliti mempertimbangkan beberapa kriteria tertentu,
yaitu:
1. Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasi
baik pada efek hutang mapun ekuitas dn porsi alokasi yang lebih
fleksibel.
2. Reksa dana campuran baik syariah maupun konvensional yang
dipilih adalah yang sudah beraktifitas dan aktif serta tercatat di Bursa
Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama periode
penelitian (2014-2017)
3. Kriteria untuk reksa dana campuran syariah yaitu reksa dana yang
tidak termasuk dalam sektor-sektor yang berbasis suku bunga,
seperti bank dan perusahaan pembiayaan, perusahaan rokok, dan
tentunya yang memiliki prinsip Islam dalam operasionalnya.
4. Reksa dana campuran baik syariah maupun konvensional
menyajikan secara lengkap laporan Nilai Aktiva Bersih, return dan
risiko pada Otorotas Jasa Keuangan (OJK) dalam periode 2014-2017
70
Tabel 3.1
Daftar Sampel Penelitian
No Reksadana Syariah Reksadana Konvensional Manajer Investasi
1 Asanusa Amanah Syariah
Berimban Asanusa Balanced Fund PT. AAA Asset Management
2 Cipta Syariah Balanced Cipta Balanced
PT. Ciptadana Asset
Management
3 Danareksa Syariah
Berimbang
Danareksa Anggrek
Fleksibel
PT. Danareksa Investment
Management
4 Mandiri Investasi Syariah
Berimbang Mandiri Investa Aktif
PT. Mandiri Manajemen
Investasi
5 Schorder Syariah Balanced
Fund Schorder Dana Kombinasi
PT. Schorder Investment
Management Indonesia
Sumber: www.bareksa.com 2018, data diolah
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.
Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil
pengelolaan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan yang menyediakan
informasi instrumen keuangan khususnya reksadana.
Data diperoleh dari Indonesia Stock Exchange, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), dan Bank Indonesia, yang kemudian diolah kembali sesuai dengan
kebutuan dan kemudahan analisis peneliti. Tipe data yang digunakan
merupakan jenis data panel karena data yang diperoleh merupakan data yang
secara historis berurutan dari waku ke waktu dan dari berbagai jenis
reksadana. Berikut data yang dikumpulkan untuk penelitian ini terdiri atas :
71
a. Daftar Reksadana aktif selama periode penelitian (2014-2017) yang
diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
b. Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari reksa dana campuran yang
diperoleh dari website resmi www.pusatdata.kontan.co.id dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu www.ojk.go.id periode Januari
2014 sampai Desember 2017 dalam periode bulanan.
c. Data bulanan tentang JII dan IHSG diperoleh dari website Otoritas
Jasa Keuangan yaitu www.ojk.go.id
d. Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan website
Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui teknik
dokumentasi yaitu dengan cara mencatat yang terdaftar dalam Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan situs resmi Bank Indonesia serta diperoleh dari buku-
buku literatur, penelitian terdahulu dan jurnal-jurnal. Data yang diperoleh
kemudian diolah kembali untuk memperoleh landasan teori yang
komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian ini.
72
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dari data yang
tersedia, penelitian reksadana campuran ini menggunakan metode Sharpe,
Treynor, dan Jensen. Untuk mencapai tujuan dalam melakukan penelitian ini
maka metode analisis yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu:
1. Menghitung tingkat return NAB Reksadana Syariah dan Reksadana
Konvensional, IHSG, dan JII
Data NAB, IHSG dan JII dalam bentuk harga. Oleh karena itu untuk
dapat menggunakan permodelan Sharpe, Treynor dan Jensen harus
terlebih dahulu mengukur return portofolio, dilihat dari perubahan harga
Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari periode t dikurangi NAB periode
sebelumnya t-1. Secara sistematis perhitungan actual return NAB
reksadana, IHSG, dan JII dapat dilakukan sebagai berikut:
Retrun Reksadana
Dimana :
Ri = Return Reksadana
NABt = Nilai Aktiva Bersih periode t
NABt-1 = Nilai Aktiva Bersih periode sebelumnya t.
Return IHSG dan JII sebagai benchmark
73
Dimana :
Rm = Return Pasar Saham
JIIt = Return Pasar Saham JII periode t
JIIt-1 = Return Pasar Saham JII periode sebelumnya
Excess Return
Perhitungan excess return diperlukan untuk dapat menghitung beta
dengan cara regresi yaitu dengan cara mengurangkan return NAB dengan
tingkat suku bunga SBI.
Dimana :
Ri = Return NAB
Rf = suku bunga bebas risiko
Excess Market
Diperlukan perhitungan excess market dengan tujuan dapat menghitung
beta dengan cara regresi yaitu dengan cara mengurangkan return
IHSG/JII dengan tingkat bunga SBI.
Dimana :
Rm = Return IHSG / JII
Rf = suku bunga bebas risiko
Excess Return = (Ri – Rf)
Excess Market = (Rm – Rf)
74
2. Menghitung Risiko
Menghitung tingkat risiko reksadana syariah dan rekdana konvensional
menggunakan standar deviasi.
Dimana :
σ = Standar Deviasi
σ2 = Varians
Ri = Actual Return dari Reksadana i
n-1 = Jumlah data dikurangi 1
3. Menghitung Risk Free Rate
Untuk pendekatan imbal hasil risiko (risk free retrun) yang digunakan
adalah data SBI dalam data bulanannya. Data SBI ini kemudian disebut
dengan Rf yang merupakan return rata-rata investasi bebas risiko yang
dalam penelitian ini diasumsikan sebagai Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
pada suatu periode tertentu.
Dimana :
RRF = return investasi bebas risiko
∑SBI = Jumlah suku bunga SBI periode t
∑per = Jumlah periode pengamatan
75
4. Menghitung Beta
Untuk menghitung nilai beta dapat dilakukan dengan cara
regresi diperlukan perhitungan excess retrun dan excess market.
Setelah itu baru data tersebut dapat dilakukan perhitungan regresi
untuk mendapat nilai betanya. Tingkat signifikansi yang digunakan
dalam regresi adalah sebesar 5%. Apabila p-value <5% maka data
tersebut signifikan.
=covarians Ri Rm
Dimana:
β = beta portofolio
σ2m = varians pasar
5. Perhitungan Kinerja Berdasarkan Metode Sharpe, Treynor, dan
Jensen
Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja reksadana
syariah dan reksadana konvensional menggunakan metode
composite (risk adjusted) dari kinerja portofolio yang
mempertimbangkan aspek return dan risiko dalam proses
pengevaluasian. Metode yang digunakan yaitu Metode Sharpe,
Treynor, dan Jensen. Langkah-langkah analisisnya yaitu:
a. Menentukan kinerja reksadana dengan metode sharpe
p =(Kinerja − Kinerja )
i
76
Dimana :
S (RVAR) = nilai Indeks Sharpe
Ri = Return kinerja reksadana sub periode tertentu
Rf = Return kinerja risk free rate sub periode tertentu
σi = standar deviasi reksadana untuk sub periode
tertentu
Tujuan menggunakan indeks Sharpe untuk mengukur
kinerja dengan memperhitungkan rasio risiko total dan sejauh
mana diversifikasi portofolio kombinasi yang optimal dapat
mengahasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai rasio Sharpe
(RVAR) maka semakin baik juga hasil kinerja dari portofolio
tersebut. Jika nilai pengukuran Sharpe >0 maka investasi
optimal.
b. Menentukan kinerja reksadana dengan metode Treynor
Tp =( − )
Dimana :
T(RVOL) = nilai Indeks Treynor
Rp = Return kinerja reksadana sub periode tertentu
Rf = Return kinerja risk free rate sub periode tertentu
βp = Beta Portofolio
Tujuan menggunakan Indeks Treynor untuk mengukur
kinerja portofolio sejauh mana diversifikasi portofolio
kombinasi yang optimal dapat menghasilkan keuntungan.
77
Semakin tunggi hasil dari pengukuran Treynor (RVOL) maka
semakin baik juga hasil hasil kinerja dari portofolio tersebut.
Jika nilai pengukuran Treynor >0 maka investasi optimal.
c. Menentukan kinerja reksadana dengan metode Jensen
Jp = (Ri – Rf) – β (Rm – Rf)
Dimana :
Jp = Nilai Indeks Jensen
Ri = Return kinerja reksadana sub periode tertentu
Rf = Return kinerja risk free rate sub periode tertentu
Rm = rata-rata return pasar
β = beta portofolio
Ri – Rf = premi risiko portofolio i
Rm – Rf = premi risiko pasar
Tujuan dari analisis Jensen ini adalah untuk menghitung
tingkat pengembalian diatas pasar, dengan begitu didapatkan
nilai Jensen Alpha dan menilai kinerja manajer investasi mampu
memberikan tingkat pengembalian diatas tingkat pengembalian
pasar. Maka makin positif α positif, makin baik kinerjanya.
6. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan uji
Kolmogorov Smirnov pada tingkat signifikansi 5%. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 5% maka dapat disimpukan data
78
berdistribusi normal, sedangkan jika signifikansi lebih kecil dari 5%
maka data tidak berdistribusi normal.
7. Uji Beda / Independent Sample t-test
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data
terdistribusi normal atau tidak. Jika data terdistribusi normal maka
pengujian dilakukan dengan uji statistik parametrik independent
sample t-test. Sebaliknya jika data tidak terdistribusi normal maka
pengujian dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Mann-
Whitney-U Test
Uji beda untuk jenis penelitian yang menghasilkan dan melihat
adanya perbedaan yang signifikan untuk membandingkan kinerja
berdasarkan Sharpe, Treynor, dan Jensen digunakan Independent
Sample t-test diantara kedua sampel yang bebas pada tingkat (α) 5%
dengan asumsi data berdistribusi normal. Kedua sampel dikatakan
berbeda signifikan apabila nilai signifikansinya <5%. (Ghozali,
2006: 101)
E. Definisi Operasional Variabel
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, maka variabel tersebut dapat didefinisikan
sebagai berikut:
1. Kinerja
Kinerja yang dimaksud dalam penelitain ini adalah ukuran tingkat
pengembalian (return) dan risiko dari NAB reksadana yang dihasilkan
79
suatu portofolio yang dibandingkan dengan portofolio lainnya. Tandelilin
(2010:489) menjelaskan bahwa kinerja prtofolio harus diperhatikan
apakah sudah cukup memadai untuk menutupi risiko yang harus
ditanggung.
2. Reksadana Campuran Syariah
Reksadana Syariah Campuran yaitu reksadana yang melakukan
investasi dalam bentuk efek bersifat ekuitas (saham) syariah dan efek
obligasi syariah. (soemitra, 2009: 195)
3. Reksadana Campuran Konvensional
Reksadana Campuran dilakukan investasinya baik ada efek utang
maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Reksadana
campuran dapat diartikan reksadana yang melakukan investasi dalam
efek ekuitas dan efek utang yang perbandingannya (alokasi) tidak
termasuk pada kategori FIF. (Huda dan Heykal, 2010: 255)
4. Pasar JII
Pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jakarta Islamic
Index sebagai pembanding dari kinerja reksadana syariah yang diteliti
untuk mengetahui sehat atau tidaknya perusahaan investasi yang dipilih
investor dalam reksadana syariah. Dalam hal ini alasan penulis lebih
memilih JII dibandingkan saham syariah lainnya seperti ISSI,
dikarenakan JII cenderung lebih cocok dipilih oleh investor yang baru
belajar bermain saham.
80
Menurut Rahma dan Prasetyo (2017: 411) Jakarta Islamic Index
merupakan Bursa saham syariah yang memfasilitasi 30 saham berikut
sudah melalui proses penyaringan (filter) berdasarkan prinsip syariah
yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN).
5. Pasar IHSG
Pasar yang digunakan dalam penelitian ini selain JII adalah Indeks
Harga Saham Gabungan sebagai pembanding dari kinerja reksadana
konvensional yang diteliti untuk patokan investor menentukan
perusahaan investasi yang akan dipilih. Menurut Septiana (2017: 53)
Indeks Harga Saham Gabungan menjadi barometer kesehatan pasar
modal yang dapat menggambarkan kondisi bursa efek yang terjadi. Jika
Indeks Harga Saham naik terus, dapatlah dikatakan bahwa keadaan pasar
modal sedang baik. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan investor.
6. Sertifikat Bank Indonesia
Rata-rata kinerja investasi bebas risiko yang digunakan adalah
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) setiap bulannya. Dalam hal ini alasan
penulis lebih memilih SBI dibandingkan investasi bebas risiko lainnya
seperti SWBI, dikarenakan nilai SBI cenderung leih stabil dalam setiap
bulannya selama periode penelitian.
81
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel reksadana kategori campuran baik
berbasis syariah maupun konvensional dari masing-masing perusahaan
investasi tersebut yang masih aktif beroperasi sebelum Januari 2014 dan terus
dilakukan kegiatan reksadana hingga bulan Desember 2017. Terdapat
sesepuluh sampel reksasana campuran yang dijadikan dalam objek penelitian
ini, sampel tersebut didapat berasal dari lima Manajer Investasi di Indonesia
yang mengeluarkan produk reksadana dari sub kategori syariah dan kategori
konvensional. Adapun penelitian dilaukan dengan menggunakan profil ke-10
reksadana Campuran yang digunakan sebagai sampel penelitian tertera pada
tabel 4.1.
82
Tabel 4.1
Profil Reksadana
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
Penelitian dilakukan melalui pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
perunit diperlukan untuk menghitung tingkat pengembalian (return) dan
risiko dari masing-masing reksadana syariah dan reksadana konvensional
dalam sub kategori campuran. Nilai Aktiva Bersih yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data bulanan, sehingga terdapat 48 data mengenai
NAB per unit selama periode penelitian untuk setiap perusahaan reksadana
campuran. Data NAB per unit dari ke-10 reksadana campuran baik kategori
syariah maupun campuran selama periode penelitian dapat dilihat pada
lampiran 1.
Pada penelitian ini tingkat JII dan IHSG dijadikan sebagai tolak ukur
(benchmark) dari suatu investasi reksadana campuran. Peranan JII pada
No Reksadana Syariah Reksadana
Konvensional Manajer Investasi
1 Asanusa Amanah
Syariah Berimbang Asanusa Balanced Fund
PT. AAA Asset
Management
2 Cipta Syariah Balanced Cipta Balanced PT. Ciptadana Asset
Management
3 Danareksa Syariah
Berimbang
Danareksa Aggrek
Fleksibel
PT. Danareksa
Investment
Management
4 Mandiri Investa Syariah
Berimbang Mandiri Investa Aktif
Pt. Mandiri Manajemen
Investasi
5 Schorder Syariah
Balanced Fund
Schorder Dana
Kombinasi
PT. Schorder
Investment
Management Indonesia
83
kinerja reksadana campuran yaitu untuk membandingkan antara tingkat
pengembalian reksadana syariah dengan tingkat pengembalian dari JII (return
pasar) yang berperan sebagai alternatif investasi lain yang seimbang,
sedangkan IHSG untuk membandingkan tingkat pengembalian dari reksadana
konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jakarta
Islamic Index (JII) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setiap akhir
bulan.
Grafik 4.1.
Perubahan Data JII dan IHSG
Januari 2014 – Desember 2017
Sumber: data diolah
Berdasarkan gambar 4.1. dapat dilihat perkembangan data JII dan IHSG
tahun 2014–2017. Pada data JII terlihat mengalami peningkatan, tetapi
mengalami penurunan nilai sebesar 79,69 dari 683,04 menjadi 603,35 yang
terjadi pada periode 2014-2015. Pada periode 2015-2017 nilai JII semakin
mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan.
Selanjutnya pada gambar 4.1 dapat dilihat perkembangan data IHSG
cenderung mengalami peningkatan selama periode tahun 2014-2015. Namun
pada periode tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebesar 633,94 dari
0
2000
4000
6000
8000
2014 2015 2016 2017
JII
IHSG
84
5.226,95 menjadi 4.593,01. Selebihnya pada periode 2015-2017 IHSG
mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Keperluan data yang dibutuhkan untuk penelitian berikutnya adalah
tingkat suku bunga SBI yang berguna untuk mencari rata-rata aset risk free
rate. Tingkat suku bunga SBIyang dugunakan merupakan data bulanan dan
dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 4.2.
Perkembangan Tingkat Suku Bunga SBI
Januari 2014 – Desember 2017
Sumber: data diolah
Berdasarkan pada gambar 4.2 dapat dilihat perkembangan tingkat suku
bunga SBI periode 2014-2017 cenderung mengalami penurunan. Pada awal
tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 11,55% sampai awal tahun
berkutnya. Pada tahun berikutnya suku bunga SBI terus mengalami
penurunan sepanjang periode 2014 sampai dengan tahun 2017.
Akan tetapi sering dengan membaiknya perekonomian indonesia, suku
bunga SBI mengalami penurunan sepanjang periode 2014-2017, ini tentu saja
mempunyai dampak psoitif bagi industri reksadana
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
2014 2015 2016 2017
sbi
85
B. Analisis dan Pembahasan
1. Perhitungan Return Reksadana Campuran dan Benchmark
Pada pehitungan return dari suatu portofolio reksadana di perlukan
data NAB per unit tiap bulan dari tiap reksadana, sedangkan untuk
benchmark dibutuhkan masing-masing data JII dan IHSG selama periode
penelitian. Selanjutnya menggunakan rumus yang tertera di Bab 3 maka
akan memperoleh hasil perhitungan return pada 10 reksadana campuran
baik syariah maupun konvensional.
Hasil pehitungan tersebut yang berupa return bulanan tersebut
dijumlahkan untuk mendapatkan total return. Kemudian, dari total return
dicari return rata-rata dengan cara pembagian antara total return dengan
jumlah periode penelitian. Perhitungan total dan rata-rata return dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel 4.2.
Hasil Perhitungan Total Return dan Rata-Rata Return Reksadana
Campuran Syariah dan Benchmark
Reksadana
Syariah 2014 2015 2016 2017 ▲Ri JII
Shcorder
Syariah
Balance
Fund
0,0126535 -0,0002140 0,0103973 0,0053134 0,006918
0,0056958
Asanusa
Amanah
Syariah
Berimbang
0,0111947 -0,0079727 0,0121273 0,0077847 0,0056684
Mandiri
Investa
Syariah
Berimbang
0,0112266 -0,0047119 0,0089139 0,0040387 0,0052145
86
Danareksa
Syariah
Berimbang
0,0112464 -0,0065907 0,0089691 0,0077359 0,0047315
Cipta
Syariah
Balanced
0,0116846 -0,0070172 0,0065449 0,0079839 0,0046526
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas (Tabel 4.2) menunjukkan
tingkat fluktuasi dari retrun reksadana campuran syariah dari tahun 2014-
2017. Meskipun tahun 2015 semua reksadana campuran syariah tersebut
mengalami penurunan drastis akibat pereknomian yang kurang stabil. Hal
tersebut dikarenakan kondisi perekonomian yang kurang stabil dipicu
adanya penurunan kurs mata uang rupiah sehingga terjadi inflasi yang
mengakibatkan investor yang berinvestasi cenderung menarik uangnya
dari pasar saham untuk menghindari kerugian kemudian berdampak
berdampak pada tingkat NAB reksadana syariah maupun konvensional
(Rahma, et. al, 2017: 421)
Secara keseluruhan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan
dari kelima sampel reksadana syariah adalah 0,005437. Sementara itu,
rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh kinerja pasarnya yakni JII sebesar
0,005695. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kinerja kesuluruhan
reksadana campuran syariah dari periode tahun 2014-2017 memiliki total
dan rata-rata return yang berbanding tipis dengan benchmark (JII)
walaupun masih belum bisa melampaui pasarnya.
Perbandingan kinerja pada reksadana Asanusa Amanah Syariah dan
Danareksa syariah berimbang menghasilkan rata-rata return 0,0056684
87
dan 0,0052145 yang berbeda tipis dengan benchmarknya yaitu
0,0056958. Pada reksadana cipta syariah balanced dan mandiri investa
syariah berimbang menghasilkan rata-rata return 0,0046526 dan
0,0047315 yang lebih rendah dari benchmarknya yaitu 0,0056958.
Sedangkan pada Schorder syariah balance fund menghasilkan rata-rata
return 0,0069181 sedikit lebih baik dari benchmarknya yaitu 0,0056958.
Berdasarkan rata-rata return, pada reksadana syariah return terbesar
pada reksadana Schorder Syariah Balance Fund dengan perolehan nilai
0,0069181 sedangkan yang terkecil pada reksadana Cipta Syariah
Balanced dengan perolehan nilai 0,0046526.
Grafik 4.3
Total Retrun Reksadana Campuran Syariah Periode 2014-2017
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
-0.0100
-0.0050
0.0000
0.0050
0.0100
0.0150
2014 2015 2016 2017
Schorder Syariah
Asanusa Amanah
Mandiri Syariah
Danareksa Syariah
Cipta Syariah
88
Tabel 4.3.
Hasil Perhitungan Total Return dan Rata-Rata Return Reksadana
Campuran Konvensional dan Benchmark
Reksadanna
Konvensional 2014 2015 2016 2017 ▲Ri IHSG
Cipta
Balanced 0,0140167 0,0529811 0,0059286 -0,0153415 0,0144043
0,0085236
Shcorder
Dana
Kominasi
0,0110781 0,0055862 0,0059651 0,0061582 0,0071143
Danareksa
Anggrek
Fleksibel 0,0139857 -0,0033702 0,0087609 0,0094879 0,0070720
Mandiri
Investa Aktif 0,0143365 -0,0043209 0,0076970 0,0099392 0,0067550
Asanusa
Balanced
Fund 0,0143285 -0,0072063 -0,0450026 -0,0059988 -0,011508
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas (Tabel 4.3) menunjukkan
tingkat fluktuasi dari return reksadana campuran konvensional dari tahun
2014-2017. Seharusnya return reksadana campuran konvensional
mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun pada tahun 2015
mengalami penurunan karena kondisi makro ekonomi di Indonesia yang
menjadi masalah yang mempengaruhi nilai aktiva bersih pada masing-
masing reksadana campuran konvensional.
Secara keseluruhan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan
dari kelima sampel reksadana konvensional adalah 0,004767. Sementara
itu, rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh kinerja pasarnya yakni IHSG
sebesar 0,008524. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kinerja
kesuluruhan kinerja reksadana campuran konvensional dari periode tahun
89
2014-2017 memiliki total dan rata-rata return yang berbanding tipis
dengan benchmark (IHSG) walaupun masih belum bisa melampaui
pasarnya.
Perbandingan kinerja pada reksadana Asanusa Balance
menghasilkan rata-rata return -0,0115080 yang lebih rendah dari
benchmarknya yaitu 0,008523574. Pada reksadana cipta balanced
menghasilkan rata-rata return 0,0144043 lebih baik dari benchmarknya
yaitu 0,008523574. Pada Danareksa Anggrek Fleksibel menghasilkan
rata-rata return 0,00707202 berbeda tipis dengan benchmarknya yaitu
0,008523574. Selanjutnya pada Schorder Dana Kombinasi menghasilkan
rata-rata return 0,0071143 yang berbanding tipis dengan benchmarknya
yaitu 0,008523574.
Berdasarkan rata-rata return, pada reksadana konvensional return
tersesar terdapat pada reksadana Cipta Balanced dengan return sebesar
0,008523574 sedangkan yang terkecil ada pada reksadana Asanusa
Balance menghasilkan rata-rata return -0,0115080.
Grafik 4.4
Total Return Reksadana Campuran Komvensional Periode 2014-2017
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
-0.0600000
-0.0400000
-0.0200000
0.0000000
0.0200000
0.0400000
0.0600000
2014 2015 2016 2017
Cipta Balanced
Sch Dana
DAF
MIA
ABF
90
Tabel 4.4.
Hasil Perhitungan Total Return dan Rata-Rata Return Reksadana
Campuran Syariah dan Konvensional beserta Benchmark
No Reksadana Total
Return
Rata-Rata
Return
JII IHSG
Total
Return
Rata-Rata
Return
Total
Return
Rata-Rata
Return
1. Cipta Balanced 0,6770015 0,0144043
0,2677040 0,0056958 0,4006080 0,0085236
2. Schorder Dana
Kombinasi 0,3343720 0,0071143
3. Danareksa
Anggrek Fleksibel 0,3323851 0,0070720
4. Schorder Syariah
Balance Fund 0,3251491 0,0069180
5. Mandiri Investa
Aktif 0,3174850 0,0067550
6. Asanusa Amanah
Syariah Berimbang 0,2664133 0,0056684
7. Danareksa Syariah
Berimbang 0,2450830 0,0052145
8. Mandiri Investa
Syariah Berimbang 0,2223804 0,0047315
9. Cipta Syariah
Balanced 0,2186700 0,0046526
10. Asanusa Balanced
Fund -0,5408782 -0,0115080
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
Pada tabel 4.4 dapat dilihat kinerja keseluruhan reksadana campuran
yang diteliti berdasarkan returnnya secara berurut apabila dilihat secara
rata-rata maupun individual kinerja reksadana campuran konvensional
91
masih lebih baik dibandingkan kinerja reksadana campuran syariah. Hal
tersebut dapat dilihat dimana Cipta Balanced berada diperingkat 1 dari
ke-10 reksadana campuran yang diteliti dengan total return dan rata-rata
return sebesar 0,6770015 dan 0,0144043. Bahkan angka ini masih lebih
besar dibandingkan dengan kinerja dari benchmark dari reksadana
syariah maupun reksadana konvensional, yakni JII dan IHSG.
2. Perhitungan Tingkat Risiko Reksadana Campuran dan Benchmark
Perhitungan varians dan standar deviasi dilakukan untuk mengetahui
tingkat total risiko yang ditanggung oleh setiap reksadana campuran yang
diteliti. Untuk perhitungan standar deviasi dan varians diperlukan daa
nilai return bulanan dan nilai retrun rata-ratadari setiap reksadana yang
diteliti. Begitu juga standar deviasi dan varians pada benchmark.
Berdasarkan penggunaan pada rumus perhitungan standar deviasi
dan varians yang ada di Bab 3, maka akan diperoleh standar deviasi dan
varians dari 10 reksadana campuran maupun benchmarknya yang diteliti
dan dapat dilihat selengkapnya pada lampiran.
92
Tabel 4.5.
Hasil Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Reksadana Campuran
Syariah dan Benchmark
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
Berdasarkan perhitungan risiko, pada reksadana syariah risiko
terbesar pada reksadana Asanusa Amanah Syariah Berimbang dengan
perolehan nilai risiko total 0,0273603 sedangkan yang terkecil pada
reksadana Shcorder Syariah Balance Fund dengan perolehan nilai risiko
total 0,019266.
Dilihat dari risiko dan varians pada tabel 4.5 dapat dilihat hasil
dimana JII memperoleh angka yang lebih besar 0,0399528 dan
Reksadana
Syariah 2014 2015 2016 2017
Total
Standar
Deviasi
JII
Standar
Deviasi Varians
Asanusa
Amanah
Syariah
Berimbang
0,0171865 0,0398087 0,0290847 0,0121385 0,0273603
0,0399528 0,00159962
Cipta
Syariah
Balanced
0,0235921 0,0302241 0,0250015 0,0162268 0,0245573
Danareksa
Syariah
Berimbang
0,0145081 0,0297169 0,0256371 0,0110099 0,0222144
Mandiri
Investa
Syariah
Berimbang
0,0146958 0,0289565 0,0228436 0,0028557 0,0203035
Schorder
Syariah
Balance
Fund
0,017506 0,02519558 0,0202827 0,0110869 0,019266
93
0,0015962 dibandingkan dengan reksadana campuran syariah yang ada.
Hal tersebut menunjukkan bahwa risiko yang dimiliki benchmark (JII)
lebih besar dibandingkan dengan reksadana campuran syariah.
Perbandingan standar deviasi dan varians pada reksadana Asanusa
Amanah Syariah Berimbang mengasilkan standar deviasi sebesar
0,0273603. Pada Cipta Syariah Balanced menghasilkan standar deviasi
sebesar 0,0245573. Pada Danareksa syariah berimbang menghasilkan
standa deviasi sebesar 0,0222144. Sedangkan Mandiri Investa Syariah
Berimbang menghasilkan standar deviasi sebesar 0,0203035. Selanjutnya
Schorder syariah balance fund menghasilkan standar deviasi sebesar
0,01926550. Diantara semua nilai standar deviasi dan varians masing-
masing reksada masih jauh lebih rendah dibandingan dengaan nilai
standar deviasi dan varians pada JII.
94
Tabel 4.6.
Hasil Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Reksadana Campuran
Konvensional dan Benchmark
Reksadana
Konvensional 2014 2015 2016 2017
Standar
Deviasi
IHSG
Standar
Deviasi varians
Cipta
Balanced 0,0244851 0,2405122 0,0200621 0,0617378 0,1249345
0,0395272 0,0015624
Asanusa
Balanced
Fund
0,0162207 0,0365819 0,1865607 0,0355447 0,0972999
Mandiri
Investa Aktif 0,0145107 0,0382216 0,0266763 0,0135258 0,256449
Danareksa
Anggrek
Fleksibel
0,0219217 0,0339916 0,0222296 0,0104656 0,0238174
Schorder
Dana
Kombinasi
0,0115855 0,00541383 0,0082737 0,0030478 0,007728
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
Berdasarkan perhitungan risiko, pada reksadana konvensional risiko
terbesar pada reksadana Cipta Balanced dengan perolehan nilai risiko
total 0,1249345 sedangkan yang terkecil pada reksadana Shcorder Dana
Kombinasi dengan perolehan nilai risiko total 0,007728.
Sedangkan berdasarkan perhitungan standar deviasi dan varians pada
tabel 4.6 dapat dilihat hasil dimana IHSG memperoleh angka yang lebih
rendah 0,0395272 dan 0,0015624 dibandingkan dengan reksadana
campuran konvensional yang ada. Hal tersebut menunjukkan bahwa
risiko yang dimiliki reksadana campuran konvensional lebih besar
dibandingkan dengan kinerja pasarnya yakini IHSG. Walaupun apabila
95
dilihat risiko IHSG sebagai pembanding/tolok ukur memiliki nilai yang
berbeda-beda pada setiap reksadana. Reksadana cipta balanced dan
asanusa balanced fund memiliki angka standar deviasi dan varians yang
lebih tinggi dari benchmarknya. Sedangkan pada reksadana mandiri
investa aktif, danareksa anggrek fleksibel, dan shcorder dana kombinasi
memiliki angka standar deviasi yang lebih rendah dari benckmarknya.
Tabel 4.7.
Hasil Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Reksadana Campuran
Syariah dan Konvensional beserta Benchmark
No Reksadana Standar
Deviasi Varians
JII IHSG
Standar
Deviasi Varians
Standar
Deviasi Varians
1. Cipta Balanced 0,1249345 0,0156086
0,0399528 0,0015962 0,0395272 0,0015624
2. Asanusa Balanced
Fund 0,0972999 0,0094673
3. Asanusa Amanah
Syariah Berimbang 0,0273603 0,0007486
4. Mandiri Investa
Aktif 0,0256449 0,0006577
5. Cipta Syariah
Balanced 0,0245573 0,0006031
6. Danareksa
Anggrek Fleksibel 0,0238174 0,0005673
7. Danareksa Syariah
Berimbang 0,0222144 0,0004935
8. Mandiri Investa
Syariah Berimbang 0,0203035 0,0004122
96
9. Schorder Syariah
Balance Fund 0,0192655 0,0003712
10. Schorder Dana
Kombinasi 0,0077284 0,0000597
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
Dengan demikian berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat dimana Cipta
Balanced tetap berada diperingkat 1 dari ke-10 reksadana campuran yang
diteliti dengan standar deviasi dan varians sebesar 0,1249345 dan
0,0156086. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara rata-rata
reksadana campuran konvensional memiliki risiko yang lebih besar
dibandingkan reksadana campuran syariah walaupun besarnya tidak
terlalu signifikan.
97
Tabel 4.8.
Hasil Perhitungan Covarians dan Beta
Reksadana Campuran beserta Benchmark
Sumber: OJK dan Pusat Data Kontan (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.8 hasil perhitungan diatas, menujukkan bahwa
Asanusa Amanah Syariah Berimbang memiliki covarians dan beta yang
lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana campuran lainnya yaitu
dengan nilai covarians dan beta sebesar 0,0008483 dan 0,5314609. Nilai
No Reksadana dan
Benchmark Covarians IHSG JII Beta
1 Asanusa Amanah
Syariah Berimbang 0,0008483 0,0015624 0,0015962 0,5314609
2 Cipta Syariah
Balanced 0,0007967 0,0015624 0,0015962 0,4990838
3 Mandiri Investa Aktif 0,0007371 0,0015624 0,0015962 0,4717471
4 Danareksa Syariah
Berimbang 0,0007333 0,0015624 0,0015962 0,4594270
5 Danareksa Anggrek
Fleksibel 0,0006877 0,0015624 0,0015962 0,4401785
6 Mandiri Investa
Syariah Berimbang 0,0006821 0,0015624 0,0015962 0,4273486
7 Schorder Syariah
Balance Fund 0,0006615 0,0015624 0,0015962 0,4144077
8 Asanusa Balanced
Fund 0,0004618 0,0015624 0,0015962 0,0531461
9 Schorder Dana
Kombinasi 0,0000926 0,0015624 0,0015962 0,0592706
10 Cipta Balanced -0,0005350 0,0015624 0,0015962 -0,3424655
98
beta yang dihasilkan dapat diartikan bahwa apabila portofolio pasar
mengalami peningkatan 1% maka rate of retrun portofolio reksadana
campuran juga diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar
0,5314609%. Sedangkan Cipta Balanced memiliki nilai paling rendah
pada covarians dan beta dengan nilai -0,00053507 dan -0,3424655.
3. Perhitungan Risk Free Rate
Dalam melengkapi perhitungan mengenai kinerja dari reksadana
campuran, makan diperlukan risk free rate sebagai ukuran investasi
bebas risiko. Pada penelitian ini risk free asset yang diunakan adaah
tingkat suku bunga SBI dengan waktu jatuh tempo 1 bulan. Walaupun
jangka waktu bulanan, tetap tingkat suku bunga SBI mengandung arti
annually, yaitu suku bunga tahunan. Sehingga dalam hasil perhitungan
rata-rata risk free rate selama periode penelitian harus tetap dibagi 12
bulan. Perhitungan risk free rate dapat dilihat lebih jelas pada lampiran 2.
Berikut ini adalah rumus perhitungannya.
Rf = ∑RF = 307,38% = 6,40365% per tahun
n 48
Rf = 6,40365% = 0,53364% = 0,0053364 per bulan
12
99
4. Perhitungan Menggunakan Metode Sharpe
Berikut adalah contoh perhitungan sharpe atas Schorder Dana
Kombinasi dengan skor total periode 2014-2017:
Sharpe Schorder Dana Kombinasi 2014-2017 = ∑ (Ri – Rf)
σ
= (0,0071143 - 0,005336)
0,0077284
= 0,2300522
Setelah mendapatkan nilai return rata-rata, risk free rate, dan standar
deviasi melalui perhitungan sebelumnya, maka akan mengetahui kinerja
reksdana campuran baik syariah maupun konvensional berdasarkan
penggunaan metode Sharpe. Jika hasil menunjukkan nilai positif maka
kinerja reksadana campuran tersebut juga semakin baik dan layak untuk
diinvestasikan. Namun jika hasil nilai negatif maka kinerja reksadana
campuran semakin buruk dan tidak layak untuk diinvestasikan.
100
Tabel 4.9.
Hasil Perhitungan Uji Sharpe
No reksadana dan
benchmark Ri Rf
Standar
Seviasi RVAR
1 Schorder Dana
Kombinasi 0,0071143 0,0053364 0,0077284 0,2300522
2 Schorder Syariah
Balance Fund 0,0069180 0,0053364 0,0192655 0,0820999
3 Danareksa
Anggrek Fleksibel 0,0070720 0,0053364 0,0238174 0,0728733
4 Cipta Balanced 0,0144043 0,0053364 0,1249345 0,0725814
5 Mandiri Investa
Aktif 0,0067550 0,0053364 0,0256449 0,0553181
6 Asanusa Amanah
Syariah Berimbang 0,005668 0,0053364 0,0273603 0,0121342
7 Danareksa Syariah
Berimbang 0,005215 0,0053364 0,0222144 -0,0054847
8 Cipta Syariah
Balanced 0,004653 0,0053364 0,0245573 -0,0278458
9 Mandiri Investa
Syariah Berimbang 0,004731 0,0053364 0,0203035 -0,0297917
10 Asanusa Balanced
Fund -0,01151 0,0053364 0,0972999 -0,1731185
11 JII 0,005696 0,0053364 0,0399528 0,0089971
12 IHSG 0,008524 0,0053364 0,0395272 0,0806332
Sumber: OJK, Pusat Data Kontan, BI (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dalam mengukur kinerja
melalui metode Sharpe Ratio diketahui bahwa reksadana campuran yang
memiliki kerja optimal karena menghasilkan nilai yang positif. Pada
101
reksadana Schorder Dana Kombinasi yang dikelola oleh PT. Schorder
Investment Management Indonesia muncul sebagai juara untuk kategori
reksadana campuran dengan skor total nilai sharpe sebesar 0,2300522,
mengalahkan kinerja reksadana berbasis syariah yang dikelola
perusahaan investasi tersebut, yaitu Schorder Syariah Balance Fund yang
memberikan nilai sharpe dengan skor total 0,0820999. Pada perusahaan
investasi PT. Danareksa Investment Management, dimenangkan
Danareksa Anggrek Fleksibel dengan skor total nilai sharpe 0,0728733
lebih unggul dari Danareksa Syariah Berimbang dengan nilai sharpe
negatif -0,0054847. Produk reksadana Cipta Balanced yang dikelola oleh
PT. Ciptadana Asset Management menghasilkan nilai sharpe dengan skor
total 0,0725814 mengalahkan kinerja reksadana Cipta Syariah Balanced
yang menghasilkan nilai sharpe dengan skor total -0,0278458 yang
dikelola oleh perusahaan investasi yang sama. Pada perusahaan investasi
PT. Mandiri Manajemen Investasi produk reksadana campuran
konvensional kelolaannya yaitu Mandiri Investa Aktif membukukan
kinerja yang dilihat dari nila sharpe lebih baik dengan skor total sebesar
0,0553181 dibandingkan dengan kinerja reksadana berbasis syariah
kelolaannya yaitu Mandiri Investa Syariah Berimbang yang mencatat
nilai sharpe negatif -0,0297916. Sedangkan reksadana Asanusa Amanah
Syariah Berimbang yang dikelola oleh manajer investasi PT. AAA Asset
Management memiliki nilai sharpe lebih tinggi dengan skor total
0,0121342 dibandingkan dengan berbasis konvensional yang dikelola
102
oleh perusahaan investasi tersebut yaitu Asanusa Balanced Fund
menghasilkan nilai kierja negatif dengan skor total -0,1731185.
Sementara itu, rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh kinerja pasarnya
yakni Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) sebesar 0,00899708 dan 0,08063318. Hal tersebut dapat
mengindikasikan bahwa kinerja JII dan IHSG lebih baik dibandingkan
dengan kinerja reksadana campuran syariah maupun konvensional karena
tingkat return yang dihasilkan melebihi tingkat return reksadana.
Dari tabel 4.9 dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu, pertama
reksadana Schorder Dana Kombinasi menjadi reksadana campuran
dengan nilai sharpe yang tertinggi dibandingkan dengan semua reksadana
lainnya. Kedua, reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang dan
Asanusa Balanced Fund memiliki nilai sharpe paling rendah jika
dibandingkan dengan nilai reksadana campuran lainnya dan selalu
underperform bila dibandingkan dengan pasarnya. Ketiga, semua
reksadana campuran yang memiliki nilai sharpe negatif disebabkan
karena tidak mampu mengungguli risk free ratenya yang diwakili oleh
SBI dengan nilai rata-rata 0,00533637 atau 0,534%.
5. Perhitungan Menggunakan Metode Treynor
Berikut adalah contoh perhitungan Treynor atas Schorder Dana
Kombinasi dengan skor total periode 2014-2017:
103
Treynor Schorder Dana Kombinasi 2014-2017 = ∑ (Ri – Rf)
β
= (0,0071143 - 0,005336)
0,4144077
= 0,0299967
Setelah mendapatkan nilai return rata-rata, risk free rate, dan rasio
sistematis (beta) sebelumnya maka dapat diketahui kinerja reksadana
campuran menggunakan metode Treynor. Jika semakin tinggi hasil dari
pengukuran Treynor (RVOL) maka semakin baik juga hasil hasil kinerja
dari portofolio tersebut dan begtupun sebaliknya.
Tabel 4.10.
Hasil Perhitungan Uji Treynor
No Reksadana dan
benchmark Ri Rf Beta RVOL
1 Schorder Dana Kombinasi 0,0069181 0,0053364 0,0592706 0,0299967
2 Danareksa Anggrek
Fleksibel 0,0070720 0,0053364 0,4401785 0,0039431
3 Schorder Syariah
Balance Fund 0,0069181 0,0053364 0,4144077 0,0038168
4 Mandiri Investa Aktif 0,0067550 0,0053364 0,4717471 0,0030072
5 Asanusa Amanah Syariah
Berimbang 0,0056684 0,0053364 0,5314609 0,0006247
6 Danareksa Syariah
Berimbang 0,0052145 0,0053364 0,4594270 -0,0002652
7 Cipta Syariah Balanced 0,0046526 0,0053364 0,4990838 -0,0013701
8 Mandiri Investa Syariah
Berimbang 0,0047315 0,0053364 0,4273486 -0,0014154
104
9 Cipta Balanced 0,0144043 0,0053364 -0,3424655 -0,0264783
10 Asanusa Balanced Fund -0,0115080 0,0053364 0,2955379 -0,0569958
11 JII 0,0056958 0,0053364 1 0,0003595
12 IHSG 0,0085236 0,0053364 1 0,0031872
Sumber: OJK, Pusat Data Kontan, BI (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dalam mengukur kinerja
melalui metode Treynor diketahui bahwa reksadana campuran yang
memiliki kerja optimal karena menghasilkan nilai yang positif. Pada
perusahaan invetasi PT. Schorder Investment Management, berdasarkan
kriteria nilai treynor, produk reksadana kelolaannya yang berbasis
konvensional, yaitu reksadana Schorder Dana Kombinasi lebih unggul
dengan skor total nilai treynor sebesar 0,0299967 dibandingkan dengan
reksadana berbasis syariah yang dikelola perusahaan investasi tersebut,
yaitu Schorder Syariah Balance Fund yang memberikan niali treynor
dengan skor total 0,0038168. Produk reksadana Danareksa Anggrek
Fleksibel yang dikelola oleh PT. Danareksa Investment menghasilkan
nilai treynor dengan skor total 0,0039431 mengalahkan kinerja
Danareksa Syariah Berimbang yang menghasilkan skor total negatif -
0,0002652 yang dikelola oleh manajer investasi yang sama. Pada
perusahaan investasi PT. Mandiri Manajemen Investasi produk reksadana
campuran konvensional kelolaannya yaitu Mandiri Investa Aktif
membukukan kinerja yang lebih baik dengan skor total sebesar
0,0030072 dibandingkan dengan kinerja reksadana berbasis syariah
kelolaannya yaitu Mandiri Investa Syariah Berimbang yang mencatat
105
skor total -0,0014154. Pada kategori reksadana Asanusa Amanah
Syariah Berimbang lebih unggul nilai treynor dengan skor total
0,0006247 dibandingkan nilai treynor yang dihasilkan Asanusa Balanced
Fund dengan nilai negatif -0,0569958. Pada produk reksadana berbasis
syariah maupun konvensional yang dikelola oleh reksadana Asanusa
Amanah Syariah Berimbang yang dikelola oleh manajer investasi PT.
AAA Asset Management memiliki nilai lebih tinggi dengan skor total
0,0121342. Sedangkan pada reksadana campuran berbasis syariah
maupun konvensional yang dikelola oleh perusahaan investasi PT.
Ciptadana Asset Management, sama-sama memiliki nilai treynor yang
negatif. Reksadana Cipta Syariah Balanced dan Cipta Balanced masing-
masing memiliki nilai treynor -0,0013701 dan -0,0264783 dikarenakan
lebih kecil dibandingkan dengan imbal hasil yang diberikan oleh aset
bebas risiko (SBI). Sementara itu, nilai treynor dari rata-rata kinerja yang
dihasilkan oleh kinerja pasarnya yakni Jakarta Islamic Index (JII) dan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,0003595 dan
0,0031872. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kinerja JII dan IHSG
tidak lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksadana campuran
syariah maupun konvensional karena tingkat return yang dihasilkan lebih
rendah dari tingkat return reksadana.
Dari tabel 4.10 dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu, pertama
reksadana Schorder Dana Kombinasi tetap menjadi reksadana campuran
dengan nilai treynor tertinggi dibandingkan dengan semua reksadana
106
lainnya. Kedua, reksadana Cipta Balanced dan Asanusa Balanced Fund
memiliki nilai treynor terendah jika dibandingkan dengan nilai treynor
yang dihasilkan reksadana campuran lainnya dan selalu underperform
bila dibandingkan dengan pasarnya. Ketiga, semua reksadana campuran
yang menghasilkan nilai treynor negatif disebabkan karena tidak mampu
mengungguli risk free ratenya yang diwakili oleh SBI dengan nilai rata-
rata 0,00533637 atau 0,534%.
6. Perhitungan Menggunakan Metode Jensen
Pada perhitungan menggunakan metode Jensen, sama halnya dengan
metode Treynor yaitu menggunakan faktor beta dalam mengukur kinerja
investasi suatu portofolio. Pengukuran dengan menggunakan metode
Jensen menlai kinerja manajer investasi tersebut mampu memberikan
kinerja diatas kinerja pasar sesuai risiko yang dimilikinya. Berikut
adalah contoh perhitungan Jensen atas reksadana Schorder Dana
Kombinasi dengan skor total periode 2014-2017:
(Ri – Rf) – β (Rm – Rf) = (0,00158169) – (0,00014896) = -0,0014327
Setelah mendapatkan nilai return rata-rata, risk free rate, dan standar
deviasi melalui perhitungan sebelumnya, maka akan mengetahui kinerja
hasil pengukuran Jensen dalam bentuk α positif yang semakin tinggi akan
semakin baik kinerja dari suatu reksadana. Namun jika hasil nilai negatif
maka kinerja reksadana campuran semakin buruk dan tidak layak untuk
diinvestasikan.
107
Tabel 4.11.
Hasil Perhitungan Uji Jensen
No Reksadana dan
benchmark (Ri - Rf) β (Rm-Rf) Jensen
1 Asanusa Balanced Fund -0,0168444 0,0009419 0,0177864
2 Cipta Syariah Balanced -0,0006838 0,0001794 0,0008632
3 Mandiri Investa Syariah
Berimbang -0,0006049 0,0001536 0,0007585
4 Danareksa Syariah
Berimbang -0,0001218 0,0001651 0,0002870
5 Mandiri Investa Aktif 0,0014186 0,0015036 0,0000849
6 Asanusa Amanah
Syariah Berimbang 0,0003320 0,0001910 -0,0001410
7 Danareksa Anggrek
Fleksibel 0,0017357 0,0014029 -0,0003327
8 Schorder Syariah
Balance Fund 0,0015817 0,0001490 -0,0014327
9 Schorder Dana
Kombinasi 0,0017779 0,0001889 -0,0015890
10 Cipta Balanced 0,0090679 -0,0010915 -0,0101594
Sumber: OJK, Pusat Data Kontan, BI (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dalam mengukur kinerja
melalui metode Jensen diketahui bahwa reksadana campuran yang
memiliki kerja optimal karena menghasilkan nilai yang positif. Pada
reksadana Asanusa Balanced Fund yang dikelola oleh PT. AAA Asset
Management Indonesia muncul sebagai juara untuk kategori reksadana
campuran dengan skor total nilai jensen sebesar 0,0177864 mengalahkan
108
kinerja reksadana berbasis syariah yang dikelola perusahaan investasi
tersebut, yaitu Asanusa Amanah Syariah Berimbang yang memberikan
nilai jensen negatif dengan skor total -0,0001410. Pada perusahaan
investasi PT. Ciptadana Asset Management, dimenangkan reksadana
yang berbasis syariah yaitu Cipta Syariah Balanced dengan skor total
nilai jensen 0,0008632 lebih unggul dari Cipta Balanced dengan nilai
jensen negatif -0,0101594. Produk reksadana Mandiri Investa Syariah
Berimbang yang dikelola oleh PT. Mandiri Manajemen menghasilkan
nilai jensen dengan skor total 0,0007585 mengalahkan kinerja reksadana
berbasis konvensional yaitu Mandiri Investa Aktif yang menghasilkan
nilai jensen dengan skor total 0,0000849 yang dikelola oleh perusahaan
investasi yang sama. Pada perusahaan investasi PT. Danareksa
Investment produk reksadana syariah kelolaannya yaitu Danareksa
Syariah Berimbang membukukan kinerja yang dilihat dari nila jensen
lebih baik dengan skor total sebesar 0,0002870 dibandingkan dengan
kinerja reksadana berbasis konvensional kelolaannya yaitu Danareksa
Anggrek Fleksibel yang mencatat nilai jensen negatif -0,0003327.
Sedangkan pada reksadana campuran berbasis syariah maupun
konvensional yang dikelola oleh perusahaan investasi PT. Schorder
Investment Management sama-sama memiliki nilai jensen yang negatif.
reksadana Schorder Syariah Balance Fund dan Schorder Dana Kombinasi
masing-masing memiliki nilai jensen -0,0014327 dan -0,0015890
dikarenakan lebih kecil dibandingkan dengan imbal hasil yang diberikan
109
oleh aset bebas risiko (SBI). Sementara itu, unggulnya reksadana syariah
maupun reksadana campuran konvensional yang menduduki peringkat
lima besar dapat dikarenakan rata-rata return yang tidak terlalu rendah
dan tidak tinggi pula apabila dibandingkan dengan yang lain. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa rata-rata kinerja JII dan IHSG tidak lebih baik
dibandingkan dengan kinerja reksadana campuran syariah maupun
konvensional karena tingkat return yang dihasilkan lebih rendah tingkat
return reksadana.
Dari tabel 4.11 dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu, pertama
reksadana Asanusa Balanced Fund tetap menjadi reksadana campuran
dengan nilai jensen tertinggi diba ndingkan dengan semua reksadana
lainnya. Kedua, reksadana Cipta Balanced dan Schorder Dana kombinasi
memiliki nilai jensen terendah jika dibandingkan dengan nilai jensen
yang dihasilkan reksadana campuran lainnya dan selalu underperform
bila dibandingkan dengan pasarnya. Ketiga, semua reksadana campuran
yang menghasilkan nilai jensen negatif disebabkan karena tidak mampu
mengungguli risk free ratenya yang diwakili oleh SBI dengan nilai rata-
rata 0,00533637 atau 0,534%.
7. Hipotesis
Hasil pengujian normalitas untuk kinerja reksadana campuran
syariah dan reksadana campuran konvensional dari return dan risiko
ditunjukkan dengan table sebagai berikut:
110
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
return Resiko
N 10 10
Normal Parametersa Mean .0051 .0393
Std. Deviation .00647 .03878
Most Extreme Differences Absolute .372 .421
Positive .278 .421
Negative -.372 -.208
Kolmogorov-Smirnov Z 1.177 1.331
Asymp. Sig. (2-tailed) .125 .058
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated From Data
Sumber: data diolah (SPSS)
Berdasarkan hasil output SPSS diatas diketahui bahwa variabel
kinerja reksadana dilihat dari return dan risiko mempunyai nilai
signifikan masing-masing lebih dari 0,05, maka Ha ditolak yang berarti
bahwa variabel kinerja reksadana dilihat dari return dan risiko memiliki
data yang berdistribusi normal. Sehingga dalam pengujian beda rata-rata
untuk variabel kinerja reksadana dilihat dari return dan risiko adalah
dengan menggunakan statistik parametrik yaitu Independent Sample Test.
111
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Independent Sample T-Test
Variabel Reksadana Rata-Rata T-Test Sig. Keputusan
Return Syariah 0,0054
.154 .885 Ha ditolak Konvensional 0,0048
Risiko Syariah 0,0227
-1.427 .226 Ha ditolak Konvensional 0,0559
Sumber: data diolah dengan SPSS
Hasil pengujian beda rata-rata dengan Independent Sample t-Test
menunjukkan bahwa variabel kinerja reksadana dari return dan risiko
masing-masing memiliki nilai signifikan 0,885 dan 0,226 lebih besar dari
0,05 (>0,05), maka keputusan Ha ditolak yang berarti bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan.
112
Hasil pengujian normalitas untuk kinerja reksadana campuran
syariah dan reksadana campuran konvensional dengan metode Sharpe,
Treynor, dan Jensen ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sharpe treynor Jensen
N 10 10 10
Normal Parametersa Mean .0289 -.0045 .0006
Std. Deviation .10369 .02283 .00685
Most Extreme Differences Absolute .204 .354 .385
Positive .204 .256 .385
Negative -.186 -.354 -.274
Kolmogorov-Smirnov Z .645 1.119 1.219
Asymp. Sig. (2-tailed) .800 .163 .103
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated From Data
Sumber: data diolah (SPSS)
Hasil output menyatakan bahwa untuk variable kinerja reksadana
berdasarkan Sharpe, Treynor, dan Jensen mempunyai nilai signifikansi
masing-masing lebih besar dari 0,05 (>0,05), maka Ha ditolak yang
berarti bahwa variabel kinerja reksadana berdasarkan Sharpe, Treynor,
113
dan Jensen memiliki data yang berdistribusi normal. Sehingga dalam
pengujian beda rata-rata untuk variabel kinerja reksadana berdasarkan
ketiga metode tersebut adalah dengan menggunakan statistik parametrik
yaitu Independent Sample Test.
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Independent Sample t-Test
Variabel Reksadana Rata-Rata T-Test Sig. Keputusan
Sharpe Syariah 0,0062
-0,670 0,534 Ha ditolak Konvensional 0,0515
Treynor Syariah 0,0003
0,642 0,556 Ha ditolak Konvensional -0,0093
Jensen Syariah 0,0001
-0,238 0,823 Ha ditolak Konvensional 0,0012
Sumber: data diolah (SPSS)
Hasil pengujian beda rata-rata dengan Independent Sample Test
ditunjukkan pada tabel 4.15 dimana variabel kinerja reksadana dilihat
dari Sharpe memiliki nilai Signifikansi 0,534 lebih besar dari 0,05
(>0,05), maka Ha ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan kinerja
dilihat dari Sharpe antara resadana campuran syariah dengan
konvensional.
Hasil pengujian beda rata-rata dengan Independent Sample Test
ditunjukkan pada tabel 4.15 dimana variabel kinerja reksadana dilihat
dari Treynor memiliki nilai Signifikansi 0,556 lebih besar dari 0,05
(>0,05), maka Ha ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan kinerja
114
dilihat dari Sharpe antara reksadana campuran syariah dengan reksadana
campuran konvensional.
Hasil pengujian beda rata-rata dengan Independent Sample t-Test
ditunjukkan pada tabel 4.15 dimana variabel kinerja reksadana dilihat
dari Treynor memiliki nilai Signifikansi 0,823 lebih besar dari 0,05
(>0,05), maka Ha ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan kinerja
dilihat dari Sharpe antara resadana campuran syariah dengan
konvensional.
Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa rata-rata Sharpe dan Jensen
reksadana campuran syariah lebih kecil dari reksadana konvensional.
Sedangkan pada Treynor, nilai rata-rata yang dimiliki reksadana syariah
lebih besar reksadana konvensional. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa Ha ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kinerja reksadana campuran syariah dan reksadana
campuran konvesnional.
8. Analisa
Rudiyanto (2013: 115) menyatakan bahwa evaluasi terhadap kinerja
merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih
reksa dana yang menjadi tujuan investasi. Dengan mengevaluasi kinerja
reksa dana kita dapat mengukur risiko dan menghitung potensi
keuntungan yang mungkin diperoleh dalam investasi tersebut.
115
Pada hasil perhitungan return di ketahui reksadana campuran syariah
dan reksadana campuran konvensional masih belum bisa melampaui
kinerja benchmarknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Salamah (2012) mengenai Evaluasi Kinerja dan
Pemeringkatan Reksadana Syariah Campuran Berdasarkan Metode
Time-Weighted Rate Of Return, Metode Sharpe, Treynor, dan
Jensen. Hasil penelitin tersebut menyatakan bahwa reksadana
syariah tidak lebih baik dibanding kinerja benchmarknya, dimana
rata-rata yang dihasilkan reksadana syariah menggunakan program
microsoft excel menunjukkan bahwa return reksadana syariah lebih
rendah dibandingkan return yang dihasilkan indeks JII. Selain itu
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Harahap dan Pane (2003) mengenai Perbandingan Kinerja
Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional. Hasil kesimpulan
penelitian tersebut menyatakan bahwa kinerja reksadana syariah
lebih baik dibandingkan reksadana konvensional dan ternyata return
yang dimiliki reksadana konvensional lebih rendah dari return yang
dimiliki benchmarknya yaitu IHSG.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana campuran syariah
dan reksadana campuran konvensional dilihat dari sisi risiko secara
rata-rata reksadana campuran konvensional memiliki risiko yang
lebih besar dibandingkan reksadana campuran syariah bahkan
melebihi risiko IHSG walaupun besarnya tidak terlalu signifikan.
116
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dariyus
(2012) melakukan penelitian mengenai Apakah Kinerja Reksadana
Syariah lebih baik jika dibandingkan dengan Kinerja Reksadana
Konvensional. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
reksadana konvensional memiliki risiko yang lebih besar dan kinerja
yang lebih baik dibandingkan reksadana syariah serta mampu
outperformed dari pasarnya yaitu IHSG.
Mengetahui hasil return dan risiko tersebut disebabkan masih
minimnya pengetahuan masyarakat tentang investasi di reksadana
terutama reksadana syariah yang masih terbilang baru. Selain itu
banyak investor yang masih berinvetasi pada pasar JII dan IHSG
dengan harapan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi untuk beberapa tahun kemudian. Upaya dalam meningkatkan
kinerja reksadana agar dapat mengalahkan pasar yaitu dari manajer
investasinya yang seharusnya memperbaiki kinerja disetiap tahun
dan harus lebih mengetahui tentang pengambilan kebijakan dalam
membangun portofolio investasi yang lebih baik lagi sehingga dapat
mengalahkan benchmarknya, salah satunya dengan cara market
timing yaitu bagaimana cara manajer investasi melakukan
penyesuaian dalam mengelola portofolio untuk mendapatkan excess
return, dan security selection yaitu memilih secara tepat saham yang
masing-masing kelas asetnya mendapatkan keuntungan yang
superior sehingga return reksadana tidak terlalu rendah dari return
117
pasarnya.. Manajer investasi juga dapat memberikan informasi
kepada investor maupun calon invetsor terkait perkembangan kinerja
reksadana, terutama untuk reksadana syariah yang dalam
operasionalnya tidak bertentangan dari Syarat Islam dan melarang
tindakan-tindakan spekulatif yang menyebabkan kerugian. Dengan
begitu akan memberikan kepercayaan bagi investor yang berpikir
untuk keberhasilan investasi yang akan mereka pilih kedepannya.
Pada pengukuran kinerja reksadana baik syariah maupun
konvensional menggunakan tiga metode dan dengan bantuan uji
beda independent sample t-test, nilai rata-rata yang didapatkan
metode Sharpe dan Jensen diperoleh hasil bahwa rata-rata reksadana
konvensional lebih baik dari pada reksadana syariah dikarenakan
perhitungan dari kedua metode ini menggunakan resiko total. Namun
berbeda dengan Treynor, memperoleh hasil nilai rata-rata reksadana
syariah kinerja lebih baik dibandingkan reksadana konvensional
yang dalam perhitungannya metode Treynor menggunakan risiko
sistematis. Sehingga terdapat perbedaan hasil kinerja antara kedua
reksadana tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Agus Ahmad Affandi (2012) mengenai
perbandingan kinerja reksadana syariah dengan reksadana
konvensional. Penelitian tersebut menemukan hasil bahwa pada
metode sharpe dan jensen kinerja reksadana campuran konvensional
yang lebih tinggi sedangkan metode treynor reksadana campuran
118
syariah yang memiliki kinerja yang lebih baik dari pada reksadana
campuran konvensional.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa reksadana konvensional
mendapatkan peringkat lebih baik dari metode Sharpe dan Jesnsen
sedangkan reksadana syariah hanya pada metode Treynor. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa investor masih lebih mempercayai
untuk mengikuti investasi di reksadana berbasis konvensional yang
menurut mereka akan menghasilkan tingkat pengembalian yang
sesuai harapan dan pada manajer investasi di reksadana
konvensional lebih leluasa menyusun portofolio yang dirasa mampu
memberikan keuntungan optimal serta berinvestasi di reksadana
konvensional bisa secara luas berinvestasi diseluruh instrumen pasar
modal tanpa ada batasan. Berbeda dengan reksadana syariah yang
harus melewati proses screening dan cleansing dan wajib menyusun
porotofolionya sesuai dengan syariat Islam. Upaya yang dilakukan
bagi reksadana syariah agar dapat menyamakan kedudukan dengan
reksadana konvensional ialah dari manajer investasinya yang harus
memahami bagaimana kondisi dalam mengelola reksadana syariah,
dan manajer investasi dapat menyarankan kepada perusahaan untuk
menambahkan produk reksadana syariah karena pasar syariah sudah
mulai terbuka lebar sehingga hal tersebut akan berdampak positif
terhadap perkembangan reksadana syariah kedepannya.
119
Hasil analisis berdasarkan return, risk, Sharpe, Treynor dan Jensen
penulis dapat menyimpulkan bahwa pada pengujian beda rata-rata
dengan Independent Sample Test menunjukkan bahwa keputusan Ha
ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional. Hasil
analisis ini sesuai dengan penelitian Susilatri, Vince Ratnawati dan
Ningrum Khairani (2014) yang meneliti mengenai perbandingan
kinerja reksadana syariah dan konvensional dengan menggunakan
Sharpe Index, Treynor Index dan Jensen, menunjukkan bahwa secara
statistik tidak terdapat perbedaan kinerja reksadana syariah dan
reksadana konvensional dilihat dari return dan risiko, Sharpe Index,
Treynor Index dan Jensen’s Alpha.
Hasil tersebut dapat dianalisa bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan anatara kinerja reksadana syariah dan reksadana
konvensional yang artinya reksadana syariah patut dibandingkan dan
tidak kalah menguntungkan. Bagi investor muslim tidak perlu
khawatir untuk memilih reksadana syariah sebagai pilihan untuk
berinvestai karena memiliki return dan risiko yang cenderung stabil
serta dalam operasionalnya mengutamakan syariat Islam.
120
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Kinerja reksadana campuran syariah dan reksadana campuran
konvensional dilihat dari sisi return masih belum bisa melampaui
kinerja benchmarknya yang dalam penelitian ini menggunakan indeks
JII dan IHSG. Secara umum reksadana konvensional memiliki return
yang lebih tinggi dibandingkan dengan return yang diperoleh
reksadana syariah disepanjang tahun penelitian. Hal tersebut dapat
dilihat dimana Cipta Balanced berada diperingkat 1 dari ke-10
reksadana campuran yang diteliti dengan total return dan rata-rata
return sebesar 0,6770015 dan 0,0144043.
2. Kinerja reksadana campuran syariah dan reksadana campuran
konvensional dilihat dari sisi risiko secara rata-rata reksadana
campuran konvensional memiliki risiko yang lebih besar
dibandingkan reksadana campuran syariah bahkan melebihi risiko
IHSG walaupun besarnya tidak terlalu signifikan. Hal tersebut dilihat
dimana Cipta Balanced tetap berada diperingkat 1 dari ke-10
reksadana campuran yang diteliti dengan standar deviasi dan varians
sebesar 0,1249345 dan 0,0156086.
3. Bedasarkan hasil uji return dan risiko pada kedua reksadana tersebut
dengan Independent Sample T-Test, ditemukan tidak terdapat adanya
121
perbedaan yang signifikan. Namun jika diharuskan memilih untuk
berinvestasi diantara keduanya, reksadana campuran syariah dapat
dijadikan pilihan karena melihat risikonya lebih kecil dibandingkan
reksadana campuran konvensional.
4. Berdasarkan pengukuran kinerja pada Sharpe dan Jensen
menghasilkan reksadana konvensional yang memiliki kinerja lebih
baik dibandingkan dengan syariah. Sedangkan dengan menggunakan
Treynor, reksadana yang memiliki kinerja terbaik adalah reksadana
syariah. Dengan demikian hasil uji Independent Sample T-Test
menyatakan bahwa Ha ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara kinerja reksadana campuran syariah dan
reksadana campuran konvesional.
B. Implikasi
Dengan melihat hasil perhitungan dan analisis dalam penelitian ni, maka
implikasinya adalah:
1. Investor sebaiknya mempertimangkan dahulu kinerja dari reksadana
yang akan dipilih dan kinerja masa lampau pada manajer investasinya,
agar risiko berinvestasi dapat diminimalkan.
2. Bagi investor muslim tidak perlu khawatir untuk memilih reksadan
syariah sebagai pilihan untuk berinvestai karena memiliki return dan
risiko yang csenderung stabil.
122
3. Bagi Manajer Investasi sebaliknya selalu mengevaluasi dan menjaga
agar kinerja reksadana selalu optimal dan lebih baik dari kinerja
pasarnya.
C. Saran
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan periode pengamatan yang
lebih rinci agar pengukuran kinerja dapat menggambarkan kinerja masa
lalu dari masing-masing rekadana. Dengan menggunakan data mingguan
atau harian sehingga dapat terlihat dari perubahan harga yang lebih
detail.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan benchmark yang lebih
mencerminkan kinerja reksadana. Selain, perlu diketahui arah kebijakan
investasi perusahaan reksadana yang lebih baik lagi.
3. Penelitian yang akan datang agar menambah variable yang mungkin
mempengaruhi kinerja dan membandingkan dengan metode pengukuran
yang lainnya.
123
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Agus Ahmad. 2012. Analisis Pebandingan Kinerja Reksadana Syariah dan
Reksadana Konvensional Tahun 2008-2010. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Kalijaga.
Al Arif, M Nurianto. 2012. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: Pustaka Setia.
Bella, Firsty Izzata. 2018. Analisis Variavel Makro Ekonomi dan Yield Sukuk Ritel
Terhadap Volume Penerbitan Sukuk Ritel Negara Seri 006 Di Indonesia.Skripsi.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Bodie, et al. 2008. Investasi. Jakarta: Selemba Empat.
Cahyaningsih dkk. 2008. Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dan Reksa dana
Konvensional. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vo. 12
Dariyus. 2012. “Apakah Kinerja dan Resiko Reksa Dana Syariah Lebih Baik
dibandingkan dengan Reksa Dana Konvensional?”.Jurnal Orasi Bisnis Edisi ke-
VIII
Darmadji, Tjiptono dan M. Fakhruddin, Hendy. 2011. Pasar Modal di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Data JII, IHSG yang digunakan sebagai tolak ukur reksadana diakses pada tanggal 5
Mei 2018 pukul 10.00 WIB dari https://ojk.go.id
Data Nilai Aktiva Bersih diakses pada 16 Agustus 2018 pukul 15.30 WIB dari
http://pusatdata.kontan.co.id
Data tingkat bunga SBI diakses pada tanggal 28 Juli 2018 dari http://www.bi.go.id
Dessler, Gary. 2005. Human Resource Management. Person Pretice Hall
Dewan Syarah Nasional (DSN). 2006. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional.
Jakarta: DSN MUI-Bank Indonesia
Dipraja, Sholeh. 2010. Siapa Bilang Investasi Emas Butuh Modal. Jakarta: Tangga
Pustaka
124
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta: Salemba
Empat
Fatihin, Hasan Khoirul. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih
(NAB) Reksadana Syariah. Skipsi. Universitas Islam Negeri Jakarta
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/XI/2000 tentang Pedoman
Pelaksanaan Investasi untuk Reska Dana Syariah. “Himpunan Fatwa Dewan
Syariah Nasional”. Edisi Kedua. Jakarta: Sinar Grafika.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponogoro.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi.Jakarta: Salemba Empat
Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Lemabaga Penelitian UIN
Jakarta
Harahap, S Sofyan dan Pane Pardomuan. 2003. Analisis Perbandingan Kinerja
Reksadana Syariah terdadap Reksadana Konvensional. Media Riset Bisnis dan
Manajemen. Vol.3. No.3
Heykal, Mohammad. 2012. Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: PT Trans Media
Huda, Nurul dan Mohammad Heykal. 2010. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. 2007. Investas Pada Pasar Modal
Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. 2008. Investasi Pada Pasar Modal
Syariah. Edisi Revisi Cetakan ke-2, Jakarta: Prenada Media Group.
Iman, Nofie. 2008. Panduan Singkat dan Praktis Memulai Investasi Reksadana.
Cetakan ke-2, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Jabeen, Hummaira. 2014. Comparison between Islamic and Conventional Mutual
Funds In Pakistan. Jurnal Internasional (dipublikasikan). Pakistan: ISRA
University Hyderabad.
125
Jugiayanto, HM. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Invetasi. Yogyakarta: BPFE.
Karim, Adiwarman. 2001. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Cetakan ke-7
Jakarta:Gema Insani Press.
Lestari, Winda Rika. 2015. Kinerja Reksadana Saham Syariah dan Reksadana
Saham Konvensional. Jurnal Magister Manajemen. Bandar Lampung: Institut
Darmajaya. Vol. 01 No.1
Mangkumanegara, A. A. Anwar Prabu. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. 2010. Cetakan kesepuluh. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mannan, Abdul. 2011. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Manurung, Adler Heymans. 2008. Reksa Dana Investasiku. Jakarta: Buku Kompas.
Martalena dan Melinda M. 2011. “Pengantar Pasar Modal” Yogyakarta: Andi
Maulana, Akbar. 2013. Pengaruh SBI, Jumah Uang Beredar, Inflasi Terhadap
Kinerja Reksadana Saham Di Indonesia Periode 2004-2012. Jurnal iIlmu
Manajemen. Surabaya: FE Universitas Negeri Surabaya. Vol.5 No.1
Munawarah, Desmiana. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Campuran
Syariah dan Konvensional. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Merdad, Hesham et. al. 2010. Islamic Versus Conventioonal Funds Performance in
Saudi Arabia: A Case Study. Jurnal Internasional (di publikasikan). USA:
Departement of Economics and Finance University of New Orleans.
Nafik HR, M. 2009. Bursa Efek dan Investai Syariah. Jakarta: FEB UIN Jakarta.
Nugroho, Raynaldo. 2017. Analisis Perbandigan Kinerja Reksadana Saham Syariah
dan Reksadana Saham Konvensional Periode Tahun 2012-2016. Skrispi. Jakarta:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
Oswari, Teddy dan Dionysia Kowanda. 2007. Pengaruh Sikap Manajer Investasi
Terhadap Lingkungan Organisasi Dan Kinerja Portofolio Reksadana Saham
(Studi Pada Perusahaan Pengelola Reksadana Saham Di Indonesia). Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Depok: Universitas Gunadarma Vol. 12 No. 3
126
Prasetya, Ferry. 2012. Modul Ekonomi Publik Bagian III: Teori Informasi Asimetris.
Malang: Universitas Brawijaya.
Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha. 2005. Reksadana Solusi Investasi di Era
Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Priyono, Eko & Ubaidillah. 2009. “Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era
Modern”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rahma, Sarah Aulia dan Prasetyo A. 2017. “Perandingan Reksadana Syariah dan
Pasar JII menggunakan Metode Treynor (Studi Kasus Reksadana Saham
Syariah, Reksadana Syariah Pendapatan Tetap. dan Reksadana Syariah
Pendapatan Campuran Periode 2011-2015”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Surabaya: FEB Universitas Airlangga.
Ratnawati, Vince dan Ningrum K. 2012. Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah
dan Konvensional”. Riau: FE Universitas Riau
Rivai, Anang Faisal. 2008. Pengaruh Return IHSG, SBI,Inflasi, Suku Bunga, Bank,
Terhadap Return NAB Reksadana di Bursa Efek Indonesia. Tesis (di
publikasikan), Magister Manajemen, Univ Esa Unggul Jakarta.
Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitan UIN
Rudiyanto. 2013. Sukses Finansial dengan Reksa Dana. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Salamah, Umi. 2012. Evaluasi Kinerja dan Pemeringkatan Reksadana Syariah
Campuran Berdasarkan Metode Time-Weighted Rate Of Return, Metode Sharpe,
Treynor, dan Jensen. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Snan Kalijaga
Saputra, Maharis S. 2009. Analisis Komparasi Kinerja Reksadana Syariah dan
Konvensional (Kategori Saham, Campuran, dan Pendapatan Tetap) di
Indonesia. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Jakarta
Septiana, Ficky. 2017. Pengaruh Inflasi, IHSG,, Jumlah Reksadana Syariah Dan
Tingkat Return Terhadap Total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah Di
Indonesia (Studi Kasus: Danareksa Syariah Berimbang)”. Skripsi. Jakarta:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
127
Sholihah, Annisa. 2008. Analisis Pengaruh JII, SWBI, IHSG, dan Inflasi Terhdap
Kinerja Reksa Dana Syariah. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial.
Situmorang, J, et al. 2010. Langkah Awal Berinvestasi Reksa Dana. Jakarta:
Transmedia Pustaka.
Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana
Susilatri, Vince Ratnawati, dan Ningrum Khairani. 2014. Reksadana Syariah dan
Konvensional dengan Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen (periode tahun 2006-
2009). Riau:Universitas Riau.
Suwandi, Kuntjoro. 2011. Panduang Cerdas Investasi Reksadana Saham Stock
Option Valas Emas. Jakarta: Pinang Merah Publisher.
T. Koch, Edwar, et al. 2008. The Complete Ideal’s Guides: Investing. Jakarta:
Prenada
Tandelilin, Eduardus. 2010. “Portofolio dan Investasi” Yogyakarta: Kanisius
Umar, Hussein. 2010. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Utomo, Panco. 2010. Manajemen Portofolio dan Pasar Modal. Jakarta: Erlangga
Waridah, Winda dan Mediawati E. 2017. Analisis Kinerja Reksadana Syariah.
Bandung: Program Studi Akuntansi FEB Universitas Pendidikan Indonesia.
Wibowo. 2012. Manajemen Kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Widoatmodjo, Sawidji. 2009. Pasar Modal Indonesia: Pengantar dan Studi Kausus.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Widoatmodjo, Sawidji. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi
Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
www.Reksadanaku.com (diakses tanggal 8 Oktober 2018 pukul 16.50)
128
PERHITUNGAN TINGKAT SUKU BUNGA BEBAS RISIKO
(JANUARI 2014 – DESEMBER 2017)
Periode SBI (Rf)
Jan-14 7,50%
Feb-14 7,50%
Mar-14 7,50%
Apr-14 7,50%
Mei-14 7,50%
Jun-14 7,50%
Jul-14 7,50%
Agt-14 7,50%
Sep-14 7,50%
Okt-14 7,50%
Nov-14 7,63%
Des-14 7,75%
Jan-15 7,75%
Feb-15 7,50%
Mar-15 7,50%
Apr-15 7,50%
Mei-15 7,50%
Jun-15 7,50%
Jul-15 7,50%
Agt-15 7,50%
Sep-15 7,50%
Okt-15 7,50%
Nov-15 7,50%
Des-15 7,50%
Jan-16 7,25%
Feb-16 7,00%
Mar-16 6,75%
Apr-16 6,75%
Mei-16 6,75%
Jun-16 6,50%
Jul-16 6,50%
Agt-16 5,25%
Sep-16 5,00%
Okt-16 4,75%
Nov-16 4,75%
Des-16 4,75%
Jan-17 4,75%
Feb-17 4,75%
Mar-17 4,75%
Apr-17 4,75%
Mei-17 4,75%
Jun-17 4,75%
Jul-17 4,75%
Agt-17 4,50%
Sep-17 4,25%
Okt-17 4,25%
Nov-17 4,25%
Des-17 4,25%
TOTAL 307,38%
RATA2 / THN 6,4036%
RATA2 / BLN 0,5336%
129
PERHITUNGAN TOTAL RETURN DAN RISIKO JII
(JANUARI 2014 – DESEMBER 2017)
Periode JII Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2
Jan-14 602,87
Feb-14 626,86 0,0397930 0,0340972 0,0011626
Mar-14 640,41 0,0216157 0,0159198 0,0002534
Apr-14 646,25 0,0091192 0,0034233 0,0000117
Mei-14 656,83 0,0163714 0,0106755 0,0001140
Jun-14 655,00 -0,0027861 -0,0084819 0,0000719
Jul-14 690,40 0,0540458 0,0483500 0,0023377
Agt-14 687,63 -0,0040122 -0,0097080 0,0000942
Sep-14 687,62 -0,0000145 -0,0057104 0,0000326
Okt-14 666,81 -0,0302638 -0,0359596 0,0012931
Nov-14 683,02 0,0243098 0,0186139 0,0003465
Des-14 683,04 0,0000293 -0,0056665 0,0000321
Jan-15 760,68 0,1136683 0,1079725 0,0116581
Feb-15 722,10 -0,0507178 -0,0564136 0,0031825
Mar-15 728,20 0,0084476 0,0027518 0,0000076
Apr-15 664,80 -0,0870640 -0,0927598 0,0086044
Mei-15 698,07 0,0500451 0,0443493 0,0019669
Jun-15 656,99 -0,0588480 -0,0645438 0,0041659
Jul-15 641,97 -0,0228618 -0,0285577 0,0008155
Agt-15 598,28 -0,0680561 -0,0737520 0,0054394
Sep-15 556,09 -0,0705188 -0,0762147 0,0058087
Okt-15 586,10 0,0539661 0,0482703 0,0023300
Nov-15 579,80 -0,0107490 -0,0164448 0,0002704
Des-15 603,35 0,0406175 0,0349216 0,0012195
Jan-16 612,75 0,0155797 0,0098839 0,0000977
Feb-16 641,86 0,0475071 0,0418113 0,0017482
Mar-16 652,69 0,0168728 0,0111770 0,0001249
Apr-16 653,26 0,0008733 -0,0048225 0,0000233
Mei-16 648,85 -0,0067508 -0,0124466 0,0001549
Jun-16 694,34 0,0701087 0,0644128 0,0041490
Jul-16 726,61 0,0464758 0,0407800 0,0016630
130
Agt-16 746,87 0,0278829 0,0221871 0,0004923
Sep-16 739,69 -0,0096135 -0,0153093 0,0002344
Okt-16 739,91 0,0002974 -0,0053984 0,0000291
Nov-16 682,71 -0,0773067 -0,0830025 0,0068894
Des-16 694,13 0,0167275 0,0110316 0,0001217
Jan-17 689,32 -0,0069295 -0,0126254 0,0001594
Feb-17 698,08 0,0127082 0,0070123 0,0000492
Mar-17 718,35 0,0290368 0,0233410 0,0005448
Apr-17 738,19 0,0276188 0,0219230 0,0004806
Mei-17 733,69 -0,0060960 -0,0117918 0,0001390
Jun-17 749,60 0,0216849 0,0159891 0,0002557
Jul-17 748,37 -0,0016409 -0,0073367 0,0000538
Agt-17 746,26 -0,0028195 -0,0085153 0,0000725
Sep-17 733,30 -0,0173666 -0,0230624 0,0005319
Okt-17 728,69 -0,0062866 -0,0119825 0,0001436
Nov-17 713,66 -0,0206261 -0,0263219 0,0006928
Des-17 759,07 0,0636297 0,0579339 0,0033563
TOTAL 0,2677040 TOTAL 0,0734263
AVERAGE 0,0056958 STD DEVIASI 0,0399528
VARIANS 0,0015962
131
PERHITUNGAN TOTAL RETURN DAN RISIKO IHSG
(JANUARI 2014 – DESEMBER 2017)
Periode IHSG Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2
Jan-14 4418,76
Feb-14 4620,22 0,0455920 0,0370684 0,0013741
Mar-14 4768,28 0,0320461 0,0235225 0,0005533
Apr-14 4838,76 0,0147810 0,0062574 0,0000392
Mei-14 4893,91 0,0113975 0,0028740 0,0000083
Jun-14 4878,58 -0,0031325 -0,0116560 0,0001359
Jul-14 5088,80 0,0430904 0,0345668 0,0011949
Agt-14 5136,86 0,0094443 0,0009207 0,0000008
Sep-14 5137,58 0,0001402 -0,0083834 0,0000703
Okt-14 5089,55 -0,0093488 -0,0178723 0,0003194
Nov-14 5149,89 0,0118557 0,0033321 0,0000111
Des-14 5226,95 0,0149628 0,0064393 0,0000415
Jan-15 5289,40 0,0119490 0,0034255 0,0000117
Feb-15 5450,29 0,0304174 0,0218938 0,0004793
Mar-15 5518,68 0,0125463 0,0040227 0,0000162
Apr-15 5086,43 -0,0783250 -0,0868485 0,0075427
Mei-15 5216,38 0,0255492 0,0170256 0,0002899
Jun-15 4910,66 -0,0586079 -0,0671315 0,0045066
Jul-15 4802,53 -0,0220192 -0,0305428 0,0009329
Agt-15 4509,61 -0,0609933 -0,0695169 0,0048326
Sep-15 4223,91 -0,0633534 -0,0718770 0,0051663
Okt-15 4455,18 0,0547531 0,0462295 0,0021372
Nov-15 4446,46 -0,0019577 -0,0104813 0,0001099
Des-15 4593,01 0,0329588 0,0244352 0,0005971
Jan-16 4165,16 -0,0931514 -0,1016749 0,0103378
Feb-16 4770,96 0,1454428 0,1369192 0,0187469
Mar-16 4845,37 0,0155975 0,0070739 0,0000500
Apr-16 4838,58 -0,0014009 -0,0099245 0,0000985
Mei-16 4796,87 -0,0086211 -0,0171447 0,0002939
Jun-16 5016,65 0,0458170 0,0372934 0,0013908
Jul-16 5215,99 0,0397371 0,0312135 0,0009743
Agt-16 5386,08 0,0326089 0,0240854 0,0005801
Sep-16 5364,80 -0,0039506 -0,0124741 0,0001556
Okt-16 5422,54 0,0107624 0,0022388 0,0000050
Nov-16 5148,91 -0,0504619 -0,0589855 0,0034793
132
Des-16 5296,71 0,0287053 0,0201817 0,0004073
Jan-17 5294,10 -0,0004924 -0,0090160 0,0000813
Feb-17 5386,69 0,0174891 0,0089655 0,0000804
Mar-17 5568,11 0,0336782 0,0251546 0,0006328
Apr-17 5685,30 0,0210470 0,0125234 0,0001568
Mei-17 5738,16 0,0092971 0,0007736 0,0000006
Jun-17 5829,71 0,0159551 0,0074316 0,0000552
Jul-17 5840,94 0,0019265 -0,0065971 0,0000435
Agt-17 5864,06 0,0039583 -0,0045653 0,0000208
Sep-17 5900,85 0,0062747 -0,0022489 0,0000051
Okt-17 6005,78 0,0177822 0,0092586 0,0000857
Nov-17 5952,14 -0,0089324 -0,0174560 0,0003047
Des-17 6355,65 0,0677935 0,0592699 0,0035129
TOTAL 0,4006080 TOTAL 0,0718703
AVERAGE 0,0085236 STD DEVIASI 0,0395272
VARIANS 0,0015624
133
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Asanusa Amanah Syariah Berimbang
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 2184.13
Feb-14 2272.23 0.0403364 0.0346681 0.0012019 0.0397930 0.0340972 0.0011626 0.0011821
Mar-14 2342.47 0.0309124 0.0252440 0.0006373 0.0216157 0.0159198 0.0002534 0.0004019
Apr-14 2393.80 0.0219128 0.0162444 0.0002639 0.0091192 0.0034233 0.0000117 0.0000556
Mei-14 2397.30 0.0014621 -0.0042063 0.0000177 0.0163714 0.0106755 0.0001140 -0.0000449
Jun-14 2379.80 -0.0072999 -0.0129682 0.0001682 -0.0027861 -0.0084819 0.0000719 0.0001100
Jul-14 2451.39 0.0300824 0.0244140 0.0005960 0.0540458 0.0483500 0.0023377 0.0011804
Agust-14 2464.92 0.0055193 -0.0001491 0.0000000 -0.0040122 -0.0097080 0.0000942 0.0000014
Sep-14 2444.95 -0.0081017 -0.0137701 0.0001896 -0.0000145 -0.0057104 0.0000326 0.0000786
Okt-14 2430.09 -0.0060778 -0.0117462 0.0001380 -0.0302638 -0.0359596 0.0012931 0.0004224
Nop-14 2462.21 0.0132176 0.0075492 0.0000570 0.0243098 0.0186139 0.0003465 0.0001405
Des-14 2465.11 0.0011778 -0.0044906 0.0000202 0.0000293 -0.0056665 0.0000321 0.0000254
Jan-15 2464.93 -0.0000730 -0.0057414 0.0000330 0.1136683 0.1079725 0.0116581 -0.0006199
Feb-15 2488.16 0.0094242 0.0037558 0.0000141 -0.0507178 -0.0564136 0.0031825 -0.0002119
Mar-15 2532.72 0.0179088 0.0122404 0.0001498 0.0084476 0.0027518 0.0000076 0.0000337
Apr-15 2410.48 -0.0482643 -0.0539327 0.0029087 -0.0870640 -0.0927598 0.0086044 0.0050028
Mei-15 2443.56 0.0137234 0.0080550 0.0000649 0.0500451 0.0443493 0.0019669 0.0003572
Jun-15 2372.73 -0.0289864 -0.0346548 0.0012010 -0.0588480 -0.0645438 0.0041659 0.0022368
Jul-15 2289.55 -0.0350567 -0.0407250 0.0016585 -0.0228618 -0.0285577 0.0008155 0.0011630
Agust-15 2145.15 -0.0630692 -0.0687375 0.0047248 -0.0680561 -0.0737520 0.0054394 0.0050695
Sep-15 2033.95 -0.0518379 -0.0575062 0.0033070 -0.0705188 -0.0762147 0.0058087 0.0043828
Okt-15 2197.41 0.0803658 0.0803658 0.0064587 0.0539661 0.0482703 0.0023300 0.0038793
Nop-15 2201.18 0.0017157 -0.0039527 0.0000156 -0.0107490 -0.0164448 0.0002704 0.0000650
Des-15 2219.84 0.0084773 0.0028089 0.0000079 0.0406175 0.0349216 0.0012195 0.0000981
Jan-16 2247.59 0.0125009 0.0068325 0.0000467 0.0155797 0.0098839 0.0000977 0.0000675
Feb-16 2319.69 0.0320788 0.0264104 0.0006975 0.0475071 0.0418113 0.0017482 0.0011043
Mar-16 2416.81 0.0418677 0.0361993 0.0013104 0.0168728 0.0111770 0.0001249 0.0004046
Apr-16 2478.03 0.0253309 0.0196625 0.0003866 0.0008733 -0.0048225 0.0000233 -0.0000948
Mei-16 2470.28 -0.0031275 -0.0087959 0.0000774 -0.0067508 -0.0124466 0.0001549 0.0001095
Jun-16 2572.37 0.0413273 0.0356589 0.0012716 0.0701087 0.0644128 0.0041490 0.0022969
Jul-16 2682.19 0.0426921 0.0370238 0.0013708 0.0464758 0.0407800 0.0016630 0.0015098
Agust-16 2703.50 0.0079450 0.0022766 0.0000052 0.0278829 0.0221871 0.0004923 0.0000505
134
Sep-16 2706.09 0.0009580 -0.0047104 0.0000222 -0.0096135 -0.0153093 0.0002344 0.0000721
Okt-16 2687.93 -0.0067108 -0.0123792 0.0001532 0.0002974 -0.0053984 0.0000291 0.0000668
Nop-16 2524.27 -0.0608870 -0.0665554 0.0044296 -0.0773067 -0.0830025 0.0068894 0.0055243
Des-16 2553.43 0.0115519 0.0058835 0.0000346 0.0167275 0.0110316 0.0001217 0.0000649
Jan-17 2554.12 0.0002702 -0.0053981 0.0000291 -0.0069295 -0.0126254 0.0001594 0.0000682
Feb-17 2592.09 0.0148662 0.0091978 0.0000846 0.0127082 0.0070123 0.0000492 0.0000645
Mar-17 2648.52 0.0217701 0.0161017 0.0002593 0.0290368 0.0233410 0.0005448 0.0003758
Apr-17 2692.59 0.0166395 0.0109711 0.0001204 0.0276188 0.0219230 0.0004806 0.0002405
Mei-17 2697.71 0.0019015 -0.0037669 0.0000142 -0.0060960 -0.0117918 0.0001390 0.0000444
Jun-17 2740.23 0.0157615 0.0100931 0.0001019 0.0216849 0.0159891 0.0002557 0.0001614
Jul-17 2730.99 -0.0033720 -0.0090403 0.0000817 -0.0016409 -0.0073367 0.0000538 0.0000663
Agust-17 2750.83 0.0072648 0.0015964 0.0000025 -0.0028195 -0.0085153 0.0000725 -0.0000136
Sep-17 2742.02 -0.0032027 -0.0088710 0.0000787 -0.0173666 -0.0230624 0.0005319 0.0002046
Okt-17 2725.78 -0.0059226 -0.0115910 0.0001344 -0.0062866 -0.0119825 0.0001436 0.0001389
Nop-17 2714.49 -0.0041419 -0.0098103 0.0000962 -0.0206261 -0.0263219 0.0006928 0.0002582
Des-17 2800.22 0.0315824 0.0259140 0.0006715 0.0636297 0.0579339 0.0033563 0.0015013
TOTAL 0.2664133 TOTAL 0.0353139 0.2677040 COREL 0.7760634
AVERAGE 0.0056684 STDEV 0.0273603 0.0056958 COVAR 0.0008483 STDEV 0.0399528
VAR 0.0007486 BETA 0.5314609 VAR 0.0015962
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar JII
Ri 0.0056684
Stdev Ri 0.0273603
Sharpe 0.0121342 0.0089971
Rm 0.0056958
Var Ri 0.0007486
Treynor 0.0006247 0.0003595
Rf 0.0053364
Stdev JII 0.0399528
Jensen -0.0001410 0.0000000
Var JII 0.0015962
135
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Cipta Syariah Balanced
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 1586.77
Feb-14 1661.26 0.0469444 0.0422919 0.0017886 0.0397930 0.0340972 0.0011626 0.0014420
Mar-14 1726.49 0.0392654 0.0346128 0.0011980 0.0216157 0.0159198 0.0002534 0.0005510
Apr-14 1789.27 0.0363628 0.0317102 0.0010055 0.0091192 0.0034233 0.0000117 0.0001086
Mei-14 1795.58 0.0035266 -0.0011260 0.0000013 0.0163714 0.0106755 0.0001140 -0.0000120
Jun-14 1781.41 -0.0078916 -0.0125442 0.0001574 -0.0027861 -0.0084819 0.0000719 0.0001064
Jul-14 1817.20 0.0200908 0.0154383 0.0002383 0.0540458 0.0483500 0.0023377 0.0007464
Agust-14 1824.11 0.0038026 -0.0008500 0.0000007 -0.0040122 -0.0097080 0.0000942 0.0000083
Sep-14 1763.81 -0.0330572 -0.0377098 0.0014220 -0.0000145 -0.0057104 0.0000326 0.0002153
Okt-14 1753.35 -0.0059303 -0.0105829 0.0001120 -0.0302638 -0.0359596 0.0012931 0.0003806
Nop-14 1784.92 0.0180055 0.0133530 0.0001783 0.0243098 0.0186139 0.0003465 0.0002486
Des-14 1798.15 0.0074121 0.0027595 0.0000076 0.0000293 -0.0056665 0.0000321 -0.0000156
Jan-15 1810.23 0.0067180 0.0020655 0.0000043 0.1136683 0.1079725 0.0116581 0.0002230
Feb-15 1827.65 0.0096231 0.0049705 0.0000247 -0.0507178 -0.0564136 0.0031825 -0.0002804
Mar-15 1818.33 -0.0050994 -0.0097520 0.0000951 0.0084476 0.0027518 0.0000076 -0.0000268
Apr-15 1729.89 -0.0486380 -0.0532906 0.0028399 -0.0870640 -0.0927598 0.0086044 0.0049432
Mei-15 1783.90 0.0312216 0.0265691 0.0007059 0.0500451 0.0443493 0.0019669 0.0011783
Jun-15 1705.81 -0.0437749 -0.0484274 0.0023452 -0.0588480 -0.0645438 0.0041659 0.0031257
Jul-15 1682.64 -0.0135830 -0.0182355 0.0003325 -0.0228618 -0.0285577 0.0008155 0.0005208
Agust-15 1607.94 -0.0443945 -0.0490471 0.0024056 -0.0680561 -0.0737520 0.0054394 0.0036173
Sep-15 1557.86 -0.0311454 -0.0357980 0.0012815 -0.0705188 -0.0762147 0.0058087 0.0027283
Okt-15 1620.01 0.0398945 0.0352419 0.0012420 0.0539661 0.0482703 0.0023300 0.0017011
Nop-15 1609.52 -0.0064753 -0.0111278 0.0001238 -0.0107490 -0.0164448 0.0002704 0.0001830
Des-15 1644.04 0.0214474 0.0167948 0.0002821 0.0406175 0.0349216 0.0012195 0.0005865
Jan-16 1664.99 0.0127430 0.0080904 0.0000655 0.0155797 0.0098839 0.0000977 0.0000800
Feb-16 1719.49 0.0327329 0.0280804 0.0007885 0.0475071 0.0418113 0.0017482 0.0011741
Mar-16 1750.18 0.0178483 0.0131958 0.0001741 0.0168728 0.0111770 0.0001249 0.0001475
Apr-16 1755.65 0.0031254 -0.0015272 0.0000023 0.0008733 -0.0048225 0.0000233 0.0000074
136
Mei-16 1742.47 -0.0075072 -0.0121597 0.0001479 -0.0067508 -0.0124466 0.0001549 0.0001513
Jun-16 1808.87 0.0381068 0.0334543 0.0011192 0.0701087 0.0644128 0.0041490 0.0021549
Jul-16 1865.72 0.0314285 0.0267759 0.0007169 0.0464758 0.0407800 0.0016630 0.0010919
Agust-16 1889.34 0.0126600 0.0080074 0.0000641 0.0278829 0.0221871 0.0004923 0.0001777
Sep-16 1871.65 -0.0093631 -0.0140156 0.0001964 -0.0096135 -0.0153093 0.0002344 0.0002146
Okt-16 1863.26 -0.0044827 -0.0091352 0.0000835 0.0002974 -0.0053984 0.0000291 0.0000493
Nop-16 1760.79 -0.0549950 -0.0596476 0.0035578 -0.0773067 -0.0830025 0.0068894 0.0049509
Des-16 1771.78 0.0062415 0.0015890 0.0000025 0.0167275 0.0110316 0.0001217 0.0000175
Jan-17 1773.78 0.0011288 -0.0035237 0.0000124 -0.0069295 -0.0126254 0.0001594 0.0000445
Feb-17 1790.66 0.0095164 0.0048638 0.0000237 0.0127082 0.0070123 0.0000492 0.0000341
Mar-17 1819.81 0.0162789 0.0116264 0.0001352 0.0290368 0.0233410 0.0005448 0.0002714
Apr-17 1846.44 0.0146334 0.0099808 0.0000996 0.0276188 0.0219230 0.0004806 0.0002188
Mei-17 1851.46 0.0027187 -0.0019338 0.0000037 -0.0060960 -0.0117918 0.0001390 0.0000228
Jun-17 1874.90 0.0126603 0.0080077 0.0000641 0.0216849 0.0159891 0.0002557 0.0001280
Jul-17 1870.65 -0.0022668 -0.0069193 0.0000479 -0.0016409 -0.0073367 0.0000538 0.0000508
Agust-17 1885.77 0.0080828 0.0034302 0.0000118 -0.0028195 -0.0085153 0.0000725 -0.0000292
Sep-17 1862.95 -0.0121012 -0.0167537 0.0002807 -0.0173666 -0.0230624 0.0005319 0.0003864
Okt-17 1879.19 0.0087174 0.0040648 0.0000165 -0.0062866 -0.0119825 0.0001436 -0.0000487
Nop-17 1854.51 -0.0131333 -0.0177859 0.0003163 -0.0206261 -0.0263219 0.0006928 0.0004682
Des-17 1946.44 0.0495710 0.0449185 0.0020177 0.0636297 0.0579339 0.0033563 0.0026023
TOTAL 0.2186700 TOTAL 0.0277408 0.2677040 COREL 0.8119695
AVERAGE 0.0046526 STDEV 0.0245573 0.0056958 COVAR 0.0007966 STDEV 0.0399528
VAR 0.0006031 BETA 0.4990838 VAR 0.0015962
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar JII
Ri 0.0046526
Stdev Ri 0.0245573
Sharpe -0.0278458 0.0089971
Rm 0.0056958
Var Ri 0.0006031
Treynor -0.0013701 0.0003595
Rf 0.0053364
Stdev JII 0.0399528
Jensen 0.0008632 0.0000000
Var JII 0.0015962
137
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Danareksa Syariah Berimbang
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 5073.96
Feb-14 5190.51 0.0229702 0.0177557 0.0003153 0.0397930 0.0340972 0.0011626 0.0006054
Mar-14 5306.14 0.0222772 0.0170627 0.0002911 0.0216157 0.0159198 0.0002534 0.0002716
Apr-14 5383.73 0.0146227 0.0094081 0.0000885 0.0091192 0.0034233 0.0000117 0.0000322
Mei-14 5486.48 0.0190853 0.0138707 0.0001924 0.0163714 0.0106755 0.0001140 0.0001481
Jun-14 5495.25 0.0015985 -0.0036161 0.0000131 -0.0027861 -0.0084819 0.0000719 0.0000307
Jul-14 5699.22 0.0371175 0.0319030 0.0010178 0.0540458 0.0483500 0.0023377 0.0015425
Agust-14 5670.85 -0.0049779 -0.0101924 0.0001039 -0.0040122 -0.0097080 0.0000942 0.0000989
Sep-14 5610.59 -0.0106263 -0.0158408 0.0002509 -0.0000145 -0.0057104 0.0000326 0.0000905
Okt-14 5597.27 -0.0023741 -0.0075886 0.0000576 -0.0302638 -0.0359596 0.0012931 0.0002729
Nop-14 5700.36 0.0184179 0.0132034 0.0001743 0.0243098 0.0186139 0.0003465 0.0002458
Des-14 5732.28 0.0055996 0.0003851 0.0000001 0.0000293 -0.0056665 0.0000321 -0.0000022
Jan-15 5732.95 0.0001169 -0.0050977 0.0000260 0.1136683 0.1079725 0.0116581 -0.0005504
Feb-15 5829.32 0.0168098 0.0115953 0.0001345 -0.0507178 -0.0564136 0.0031825 -0.0006541
Mar-15 5789.16 -0.0068893 -0.0121038 0.0001465 0.0084476 0.0027518 0.0000076 -0.0000333
Apr-15 5491.93 -0.0513425 -0.0565570 0.0031987 -0.0870640 -0.0927598 0.0086044 0.0052462
Mei-15 5694.05 0.0368031 0.0315886 0.0009978 0.0500451 0.0443493 0.0019669 0.0014009
Jun-15 5466.27 -0.0400032 -0.0452177 0.0020446 -0.0588480 -0.0645438 0.0041659 0.0029185
Jul-15 5409.51 -0.0103837 -0.0155982 0.0002433 -0.0228618 -0.0285577 0.0008155 0.0004454
Agust-15 5211.42 -0.0366188 -0.0418334 0.0017500 -0.0680561 -0.0737520 0.0054394 0.0030853
Sep-15 5023.61 -0.0360382 -0.0412527 0.0017018 -0.0705188 -0.0762147 0.0058087 0.0031441
Okt-15 5170.61 0.0292618 0.0240473 0.0005783 0.0539661 0.0482703 0.0023300 0.0011608
Nop-15 5136.35 -0.0066259 -0.0118404 0.0001402 -0.0107490 -0.0164448 0.0002704 0.0001947
Des-15 5268.98 0.0258218 0.0206073 0.0004247 0.0406175 0.0349216 0.0012195 0.0007196
Jan-16 5335.32 0.0125907 0.0073761 0.0000544 0.0155797 0.0098839 0.0000977 0.0000729
Feb-16 5497.56 0.0304087 0.0251941 0.0006347 0.0475071 0.0418113 0.0017482 0.0010534
Mar-16 5602.25 0.0190430 0.0138285 0.0001912 0.0168728 0.0111770 0.0001249 0.0001546
Apr-16 5646.61 0.0079182 0.0027037 0.0000073 0.0008733 -0.0048225 0.0000233 -0.0000130
138
Mei-16 5627.10 -0.0034552 -0.0086697 0.0000752 -0.0067508 -0.0124466 0.0001549 0.0001079
Jun-16 5846.13 0.0389241 0.0337096 0.0011363 0.0701087 0.0644128 0.0041490 0.0021713
Jul-16 6057.73 0.0361949 0.0309804 0.0009598 0.0464758 0.0407800 0.0016630 0.0012634
Agust-16 6208.98 0.0249681 0.0197536 0.0003902 0.0278829 0.0221871 0.0004923 0.0004383
Sep-16 6168.32 -0.0065486 -0.0117631 0.0001384 -0.0096135 -0.0153093 0.0002344 0.0001801
Okt-16 6103.38 -0.0105280 -0.0157425 0.0002478 0.0002974 -0.0053984 0.0000291 0.0000850
Nop-16 5773.35 -0.0540733 -0.0592878 0.0035150 -0.0773067 -0.0830025 0.0068894 0.0049210
Des-16 5843.71 0.0121870 0.0069725 0.0000486 0.0167275 0.0110316 0.0001217 0.0000769
Jan-17 5873.15 0.0050379 -0.0001766 0.0000000 -0.0069295 -0.0126254 0.0001594 0.0000022
Feb-17 5917.34 0.0075241 0.0023095 0.0000053 0.0127082 0.0070123 0.0000492 0.0000162
Mar-17 6041.82 0.0210365 0.0158219 0.0002503 0.0290368 0.0233410 0.0005448 0.0003693
Apr-17 6136.45 0.0156625 0.0104480 0.0001092 0.0276188 0.0219230 0.0004806 0.0002291
Mei-17 6150.38 0.0022700 -0.0029445 0.0000087 -0.0060960 -0.0117918 0.0001390 0.0000347
Jun-17 6229.57 0.0128756 0.0076611 0.0000587 0.0216849 0.0159891 0.0002557 0.0001225
Jul-17 6222.52 -0.0011317 -0.0063462 0.0000403 -0.0016409 -0.0073367 0.0000538 0.0000466
Agust-17 6262.06 0.0063543 0.0011398 0.0000013 -0.0028195 -0.0085153 0.0000725 -0.0000097
Sep-17 6258.45 -0.0005765 -0.0057910 0.0000335 -0.0173666 -0.0230624 0.0005319 0.0001336
Okt-17 6215.39 -0.0068803 -0.0120948 0.0001463 -0.0062866 -0.0119825 0.0001436 0.0001449
Nop-17 6207.46 -0.0012759 -0.0064904 0.0000421 -0.0206261 -0.0263219 0.0006928 0.0001708
Des-17 6405.69 0.0319342 0.0267196 0.0007139 0.0636297 0.0579339 0.0033563 0.0015480
TOTAL 0.2450830 TOTAL 0.0227002 0.2677040 COREL 0.8262814
AVERAGE 0.0052145 STDEV 0.0222144 0.0056958 COVAR 0.0007333 STDEV 0.03995277
VAR 0.0004935 BETA 0.4594270 VAR 0.00159622
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar JII
Ri 0.0052145
Stdev Ri 0.0222144
Sharpe -0.0054847 0.0089971
Rm 0.0056958
Var Ri 0.0004935
Treynor -0.0002652 0.0003595
Rf 0.0053364
Stdev JII 0.0399528
Jensen 0.0002870 0.0000000
Var JII 0.0015962
139
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Mandiri Investa Syariah Berimbang
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 2476.98
Feb-14 2534.42 0.0231895 0.0184580 0.0003407 0.0397930 0.0340972 0.0011626 0.0006294
Mar-14 2586.36 0.0204938 0.0157623 0.0002485 0.0216157 0.0159198 0.0002534 0.0002509
Apr-14 2637.29 0.0196918 0.0149603 0.0002238 0.0091192 0.0034233 0.0000117 0.0000512
Mei-14 2654.06 0.0063588 0.0016273 0.0000026 0.0163714 0.0106755 0.0001140 0.0000174
Jun-14 2649.69 -0.0016465 -0.0063780 0.0000407 -0.0027861 -0.0084819 0.0000719 0.0000541
Jul-14 2742.46 0.0350116 0.0302801 0.0009169 0.0540458 0.0483500 0.0023377 0.0014640
Agust-14 2749.42 0.0025379 -0.0021936 0.0000048 -0.0040122 -0.0097080 0.0000942 0.0000213
Sep-14 2726.56 -0.0083145 -0.0130460 0.0001702 -0.0000145 -0.0057104 0.0000326 0.0000745
Okt-14 2694.76 -0.0116630 -0.0163945 0.0002688 -0.0302638 -0.0359596 0.0012931 0.0005895
Nop-14 2749.69 0.0203840 0.0156525 0.0002450 0.0243098 0.0186139 0.0003465 0.0002914
Des-14 2797.67 0.0174492 0.0127177 0.0001617 0.0000293 -0.0056665 0.0000321 -0.0000721
Jan-15 2832.73 0.0125319 0.0078004 0.0000608 0.1136683 0.1079725 0.0116581 0.0008422
Feb-15 2870.4 0.0132981 0.0085666 0.0000734 -0.0507178 -0.0564136 0.0031825 -0.0004833
Mar-15 2868.93 -0.0005121 -0.0052436 0.0000275 0.0084476 0.0027518 0.0000076 -0.0000144
Apr-15 2745.32 -0.0430857 -0.0478172 0.0022865 -0.0870640 -0.0927598 0.0086044 0.0044355
Mei-15 2830.65 0.0310820 0.0263505 0.0006943 0.0500451 0.0443493 0.0019669 0.0011686
Jun-15 2748.35 -0.0290746 -0.0338061 0.0011429 -0.0588480 -0.0645438 0.0041659 0.0021820
Jul-15 2722.12 -0.0095439 -0.0142754 0.0002038 -0.0228618 -0.0285577 0.0008155 0.0004077
Agust-15 2615.37 -0.0392158 -0.0439473 0.0019314 -0.0680561 -0.0737520 0.0054394 0.0032412
Sep-15 2501.61 -0.0434967 -0.0482282 0.0023260 -0.0705188 -0.0762147 0.0058087 0.0036757
Okt-15 2583.41 0.0326989 0.0279674 0.0007822 0.0539661 0.0482703 0.0023300 0.0013500
Nop-15 2558.6 -0.0096036 -0.0143351 0.0002055 -0.0107490 -0.0164448 0.0002704 0.0002357
Des-15 2631.21 0.0283788 0.0236473 0.0005592 0.0406175 0.0349216 0.0012195 0.0008258
Jan-16 2649.4 0.0069132 0.0021817 0.0000048 0.0155797 0.0098839 0.0000977 0.0000216
Feb-16 2723.78 0.0280743 0.0233428 0.0005449 0.0475071 0.0418113 0.0017482 0.0009760
Mar-16 2763.25 0.0144909 0.0097594 0.0000952 0.0168728 0.0111770 0.0001249 0.0001091
Apr-16 2766.60 0.0012123 -0.0035192 0.0000124 0.0008733 -0.0048225 0.0000233 0.0000170
140
Mei-16 2765.75 -0.0003072 -0.0050387 0.0000254 -0.0067508 -0.0124466 0.0001549 0.0000627
Jun-16 2890.06 0.0449462 0.0402147 0.0016172 0.0701087 0.0644128 0.0041490 0.0025903
Jul-16 2974.29 0.0291447 0.0244132 0.0005960 0.0464758 0.0407800 0.0016630 0.0009956
Agust-16 3015.89 0.0139865 0.0092550 0.0000857 0.0278829 0.0221871 0.0004923 0.0002053
Sep-16 3013.55 -0.0007759 -0.0055074 0.0000303 -0.0096135 -0.0153093 0.0002344 0.0000843
Okt-16 3041.91 0.0094108 0.0046793 0.0000219 0.0002974 -0.0053984 0.0000291 -0.0000253
Nop-16 2892.54 -0.0491040 -0.0538355 0.0028983 -0.0773067 -0.0830025 0.0068894 0.0044685
Des-16 2918.50 0.0089748 0.0042433 0.0000180 0.0167275 0.0110316 0.0001217 0.0000468
Jan-17 2915.15 -0.0011478 -0.0058793 0.0000346 -0.0069295 -0.0126254 0.0001594 0.0000742
Feb-17 2928.80 0.0046824 -0.0000491 0.0000000 0.0127082 0.0070123 0.0000492 -0.0000003
Mar-17 2942.23 0.0045855 -0.0001460 0.0000000 0.0290368 0.0233410 0.0005448 -0.0000034
Apr-17 2965.90 0.0080449 0.0033134 0.0000110 0.0276188 0.0219230 0.0004806 0.0000726
Mei-17 2972.79 0.0023231 -0.0024084 0.0000058 -0.0060960 -0.0117918 0.0001390 0.0000284
Jun-17 2983.43 0.0035791 -0.0011524 0.0000013 0.0216849 0.0159891 0.0002557 -0.0000184
Jul-17 2992.72 0.0031139 -0.0016176 0.0000026 -0.0016409 -0.0073367 0.0000538 0.0000119
Agust-17 3005.44 0.0042503 -0.0004812 0.0000002 -0.0028195 -0.0085153 0.0000725 0.0000041
Sep-17 3015.76 0.0034338 -0.0012977 0.0000017 -0.0173666 -0.0230624 0.0005319 0.0000299
Okt-17 3022.94 0.0023808 -0.0023507 0.0000055 -0.0062866 -0.0119825 0.0001436 0.0000282
Nop-17 3032.09 0.0030269 -0.0017046 0.0000029 -0.0206261 -0.0263219 0.0006928 0.0000449
Des-17 3062.99 0.0101910 0.0054595 0.0000298 0.0636297 0.0579339 0.0033563 0.0003163
TOTAL 0.2223804 TOTAL 0.0189626 0.2677040 COREL 0.8409285
AVERAGE 0.0047315 STDEV 0.0203035 0.0056958 COVAR 0.0006821 STDEV 0.0399528
VAR 0.0004122 BETA 0.4273486 VAR 0.0015962
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar JII
Ri 0.0047315
Stdev Ri 0.0203035
Sharpe -0.0297917 0.0089971
Rm 0.0056958
Var Ri 0.0004122
Treynor -0.0014154 0.0003595
Rf 0.0053364
Stdev JII 0.0399528
Jensen 0.0007585 0.0000000
Var JII 0.0015962
141
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Schorder Syariah Balance Fund
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 1857.95
Feb-14 1909.82 0.0279179 0.0209998 0.0004410 0.0397930 0.0340972 0.0011626 0.0007160
Mar-14 1958.49 0.0254841 0.0185660 0.0003447 0.0216157 0.0159198 0.0002534 0.0002956
Apr-14 1971.47 0.0066276 -0.0002905 0.0000001 0.0091192 0.0034233 0.0000117 -0.0000010
Mei-14 1991.11 0.0099621 0.0030440 0.0000093 0.0163714 0.0106755 0.0001140 0.0000325
Jun-14 2005.45 0.0072020 0.0002839 0.0000001 -0.0027861 -0.0084819 0.0000719 -0.0000024
Jul-14 2078.34 0.0363460 0.0294279 0.0008660 0.0540458 0.0483500 0.0023377 0.0014228
Agust-14 2084.25 0.0028436 -0.0040745 0.0000166 -0.0040122 -0.0097080 0.0000942 0.0000396
Sep-14 2040.19 -0.0211395 -0.0280576 0.0007872 -0.0000145 -0.0057104 0.0000326 0.0001602
Okt-14 2023.49 -0.0081855 -0.0151036 0.0002281 -0.0302638 -0.0359596 0.0012931 0.0005431
Nop-14 2075.78 0.0258415 0.0189234 0.0003581 0.0243098 0.0186139 0.0003465 0.0003522
Des-14 2130.35 0.0262889 0.0193708 0.0003752 0.0000293 -0.0056665 0.0000321 -0.0001098
Jan-15 2188.59 0.0273382 0.0204202 0.0004170 0.1136683 0.1079725 0.0116581 0.0022048
Feb-15 2231.42 0.0195697 0.0126516 0.0001601 -0.0507178 -0.0564136 0.0031825 -0.0007137
Mar-15 2234.29 0.0012862 -0.0056319 0.0000317 0.0084476 0.0027518 0.0000076 -0.0000155
Apr-15 2166.7 -0.0302512 -0.0371693 0.0013816 -0.0870640 -0.0927598 0.0086044 0.0034478
Mei-15 2211.72 0.0207781 0.0138601 0.0001921 0.0500451 0.0443493 0.0019669 0.0006147
Jun-15 2144.31 -0.0304785 -0.0373966 0.0013985 -0.0588480 -0.0645438 0.0041659 0.0024137
Jul-15 2135.89 -0.0039267 -0.0108447 0.0001176 -0.0228618 -0.0285577 0.0008155 0.0003097
Agust-15 2062.07 -0.0345617 -0.0414798 0.0017206 -0.0680561 -0.0737520 0.0054394 0.0030592
Sep-15 2004.17 -0.0280786 -0.0349966 0.0012248 -0.0705188 -0.0762147 0.0058087 0.0026673
Okt-15 2063.18 0.0294436 0.0225255 0.0005074 0.0539661 0.0482703 0.0023300 0.0010873
Nop-15 2062.48 -0.0003393 -0.0072573 0.0000527 -0.0107490 -0.0164448 0.0002704 0.0001193
Des-15 2117.45 0.0266524 0.0197343 0.0003894 0.0406175 0.0349216 0.0012195 0.0006892
Jan-16 2145.09 0.0130534 0.0061354 0.0000376 0.0155797 0.0098839 0.0000977 0.0000606
Feb-16 2216.85 0.0334531 0.0265351 0.0007041 0.0475071 0.0418113 0.0017482 0.0011095
Mar-16 2249.74 0.0148364 0.0079183 0.0000627 0.0168728 0.0111770 0.0001249 0.0000885
Apr-16 2255.4 0.0025158 -0.0044022 0.0000194 0.0008733 -0.0048225 0.0000233 0.0000212
142
Mei-16 2285.81 0.0134832 0.0065651 0.0000431 -0.0067508 -0.0124466 0.0001549 -0.0000817
Jun-16 2367.96 0.0359391 0.0290211 0.0008422 0.0701087 0.0644128 0.0041490 0.0018693
Jul-16 2423.89 0.0236195 0.0167014 0.0002789 0.0464758 0.0407800 0.0016630 0.0006811
Agust-16 2470.08 0.0190561 0.0121381 0.0001473 0.0278829 0.0221871 0.0004923 0.0002693
Sep-16 2460.81 -0.0037529 -0.0106710 0.0001139 -0.0096135 -0.0153093 0.0002344 0.0001634
Okt-16 2471.21 0.0042263 -0.0026918 0.0000072 0.0002974 -0.0053984 0.0000291 0.0000145
Nop-16 2367.20 -0.0420887 -0.0490068 0.0024017 -0.0773067 -0.0830025 0.0068894 0.0040677
Des-16 2391.88 0.0104258 0.0035078 0.0000123 0.0167275 0.0110316 0.0001217 0.0000387
Jan-17 2394.03 0.0008989 -0.0060192 0.0000362 -0.0069295 -0.0126254 0.0001594 0.0000760
Feb-17 2415.69 0.0090475 0.0021294 0.0000045 0.0127082 0.0070123 0.0000492 0.0000149
Mar-17 2445.54 0.0123567 0.0054387 0.0000296 0.0290368 0.0233410 0.0005448 0.0001269
Apr-17 2484.64 0.0159883 0.0090702 0.0000823 0.0276188 0.0219230 0.0004806 0.0001988
Mei-17 2482.81 -0.0007365 -0.0076546 0.0000586 -0.0060960 -0.0117918 0.0001390 0.0000903
Jun-17 2513.82 0.0124899 0.0055718 0.0000310 0.0216849 0.0159891 0.0002557 0.0000891
Jul-17 2499.95 -0.0055175 -0.0124356 0.0001546 -0.0016409 -0.0073367 0.0000538 0.0000912
Agust-17 2514.86 0.0059641 -0.0009539 0.0000009 -0.0028195 -0.0085153 0.0000725 0.0000081
Sep-17 2496.34 -0.0073642 -0.0142823 0.0002040 -0.0173666 -0.0230624 0.0005319 0.0003294
Okt-17 2487.13 -0.0036894 -0.0106075 0.0001125 -0.0062866 -0.0119825 0.0001436 0.0001271
Nop-17 2473.81 -0.0053556 -0.0122736 0.0001506 -0.0206261 -0.0263219 0.0006928 0.0003231
Des-17 2547.23 0.0296789 0.0227609 0.0005181 0.0636297 0.0579339 0.0033563 0.0013186
TOTAL 0.3251491 TOTAL 0.0170733 0.2677040 COREL 0.8593995
AVERAGE 0.0069181 STDEV 0.0192655 0.00569583 COVAR 0.0006615 STDEV 0.0399528
VAR 0.0003712 BETA 0.4144077 VAR 0.0015962
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar JII
Ri 0.0069181
Stdev Ri 0.0192655
Sharpe 0.0820999 0.0089971
Rm 0.0056958
Var Ri 0.0003712
Treynor 0.0038168 0.0003595
Rf 0.0053364
Stdev JII 0.0399528
Jensen -0.0014327 0.0000000
Var JII 0.0015962
143
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Asanusa Balanced Fund
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 3776.37
Feb-14 3945.05 0.0446672 0.0561753 0.00315566 0.0455920 0.0370684 0.0013741 0.0020823
Mar-14 4068.09 0.0311885 0.0426965 0.00182299 0.0320461 0.0235225 0.0005533 0.0010043
Apr-14 4144.21 0.0187115 0.0302195 0.00091322 0.0147810 0.0062574 0.0000392 0.0001891
Mei-14 4214.96 0.0170720 0.0285801 0.00081682 0.0113975 0.0028740 0.0000083 0.0000821
Jun-14 4210.64 -0.0010249 0.0104831 0.00010990 -0.0031325 -0.0116560 0.0001359 -0.0001222
Jul-14 4342.31 0.0312708 0.0427788 0.00183003 0.0430904 0.0345668 0.0011949 0.0014787
Agust-14 4348.53 0.0014324 0.0129405 0.00016746 0.0094443 0.0009207 0.0000008 0.0000119
Sep-14 4342.00 -0.0015017 0.0100064 0.00010013 0.0001402 -0.0083834 0.0000703 -0.0000839
Okt-14 4348.51 0.0014993 0.0130074 0.00016919 -0.0093488 -0.0178723 0.0003194 -0.0002325
Nop-14 4422.24 0.0169552 0.0284633 0.00081016 0.0118557 0.0033321 0.0000111 0.0000948
Des-14 4410.49 -0.0026570 0.0088510 0.00007834 0.0149628 0.0064393 0.0000415 0.0000570
Jan-15 4444.58 0.0077293 0.0192373 0.00037008 0.0119490 0.0034255 0.0000117 0.0000659
Feb-15 4533.97 0.0201121 0.0316202 0.00099984 0.0304174 0.0218938 0.0004793 0.0006923
Mar-15 4555.18 0.0046780 0.0161861 0.00026199 0.0125463 0.0040227 0.0000162 0.0000651
Apr-15 4299.58 -0.0561119 -0.0446039 0.00198951 -0.0783250 -0.0868485 0.0075427 0.0038738
Mei-15 4357.57 0.0134874 0.0249954 0.00062477 0.0255492 0.0170256 0.0002899 0.0004256
Jun-15 4214.11 -0.0329220 -0.0214140 0.00045856 -0.0586079 -0.0671315 0.0045066 0.0014376
Jul-15 4120.14 -0.0222989 -0.0107908 0.00011644 -0.0220192 -0.0305428 0.0009329 0.0003296
Agust-15 3960.63 -0.0387147 -0.0272067 0.00074020 -0.0609933 -0.0695169 0.0048326 0.0018913
Sep-15 3723.25 -0.0599349 -0.0484269 0.00234516 -0.0633534 -0.0718770 0.0051663 0.0034808
Okt-15 3979.03 0.0686980 0.0802061 0.00643302 0.0547531 0.0462295 0.0021372 0.0037079
Nop-15 3968.85 -0.0025584 0.0089496 0.00008010 -0.0019577 -0.0104813 0.0001099 -0.0000938
Des-15 4013.94 0.0113610 0.0228690 0.00052299 0.0329588 0.0244352 0.0005971 0.0005588
Jan-16 4022.40 0.0021077 0.0136157 0.00018539 -0.0931514 -0.1016749 0.0103378 -0.0013844
Feb-16 4131.90 0.0272226 0.0387306 0.00150006 0.1454428 0.1369192 0.0187469 0.0053030
Mar-16 4256.77 0.0302210 0.0417290 0.00174131 0.0155975 0.0070739 0.0000500 0.0002952
Apr-16 4285.19 0.0066764 0.0181845 0.00033067 -0.0014009 -0.0099245 0.0000985 -0.0001805
144
Mei-16 4267.46 -0.0041375 0.0073705 0.00005432 -0.0086211 -0.0171447 0.0002939 -0.0001264
Jun-16 4438.81 0.0401527 0.0516607 0.00266883 0.0458170 0.0372934 0.0013908 0.0019266
Jul-16 4621.22 0.0410943 0.0526024 0.00276701 0.0397371 0.0312135 0.0009743 0.0016419
Agust-16 4677.12 0.0120964 0.0236044 0.00055717 0.0326089 0.0240854 0.0005801 0.0005685
Sep-16 4646.29 -0.0065917 0.0049164 0.00002417 -0.0039506 -0.0124741 0.0001556 -0.0000613
Okt-16 4621.89 -0.0052515 0.0062565 0.00003914 0.0107624 0.0022388 0.0000050 0.0000140
Nop-16 4382.62 -0.0517689 -0.0402608 0.00162093 -0.0504619 -0.0589855 0.0034793 0.0023748
Des-16 1613.45 -0.6318526 -0.6203446 0.38482741 0.0287053 0.0201817 0.0004073 -0.0125196
Jan-17 1501.97 -0.0690942 -0.0575861 0.00331616 -0.0004924 -0.0090160 0.0000813 0.0005192
Feb-17 1511.86 0.0065847 0.0180927 0.00032735 0.0174891 0.0089655 0.0000804 0.0001622
Mar-17 1559.41 0.0314513 0.0429594 0.00184551 0.0336782 0.0251546 0.0006328 0.0010806
Apr-17 1566.98 0.0048544 0.0163624 0.00026773 0.0210470 0.0125234 0.0001568 0.0002049
Mei-17 1580.34 0.0085260 0.0200340 0.00040136 0.0092971 0.0007736 0.0000006 0.0000155
Jun-17 1587.75 0.0046889 0.0161969 0.00026234 0.0159551 0.0074316 0.0000552 0.0001204
Jul-17 1592.56 0.0030294 0.0145375 0.00021134 0.0019265 -0.0065971 0.0000435 -0.0000959
Agust-17 1568.47 -0.0151266 -0.0036185 0.00001309 0.0039583 -0.0045653 0.0000208 0.0000165
Sep-17 1585.96 0.0111510 0.0226590 0.00051343 0.0062747 -0.0022489 0.0000051 -0.0000510
Okt-17 1447.56 -0.0872658 -0.0757577 0.00573923 0.0177822 0.0092586 0.0000857 -0.0007014
Nop-17 1468.16 0.0142308 0.0257389 0.00066249 -0.0089324 -0.0174560 0.0003047 -0.0004493
Des-17 1490.16 0.0149847 0.0264928 0.00070187 0.0677935 0.0592699 0.0035129 0.0015702
TOTAL -0.5408782 TOTAL 0.4354949 0.4006080 COREL 0.1200595 total (rm-rm)2 0.0718703
AVERAGE -0.0115080 STDEV 0.0972999 0.0085236 COVAR 0.0004617 stdev 0.0395272
VAR 0.0094673 BETA 0.2955379 var 0.0015624
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar IHSG
Ri -0.0115080
Stdev Ri 0.0972999
Sharpe -0.1731185 0.0806332
Rm (IHSG) 0.0085236
Var Ri 0.0094673
Treynor -0.0569958 0.0031872
Rf 0.0053364
Stdev IHSG 0.0395272
Jensen 0.0177864 0.0000000
Var IHSG 0.0015624
145
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Cipta Balanced
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 1418.50
Feb-14 1484.66 0.0466408 0.0322365 0.0010392 0.0455920 0.0370684 0.0013741 0.0011950
Mar-14 1546.68 0.0417739 0.0273696 0.0007491 0.0320461 0.0235225 0.0005533 0.0006438
Apr-14 1609.29 0.0404803 0.0260760 0.0006800 0.0147810 0.0062574 0.0000392 0.0001632
Mei-14 1633.19 0.0148513 0.0004470 0.0000002 0.0113975 0.0028740 0.0000083 0.0000013
Jun-14 1612.44 -0.0127052 -0.0271095 0.0007349 -0.0031325 -0.0116560 0.0001359 0.0003160
Jul-14 1644.65 0.0199759 0.0055716 0.0000310 0.0430904 0.0345668 0.0011949 0.0001926
Agust-14 1655.02 0.0063053 -0.0080990 0.0000656 0.0094443 0.0009207 0.0000008 -0.0000075
Sep-14 1601.80 -0.0321567 -0.0465610 0.0021679 0.0001402 -0.0083834 0.0000703 0.0003903
Okt-14 1596.13 -0.0035398 -0.0179441 0.0003220 -0.0093488 -0.0178723 0.0003194 0.0003207
Nop-14 1638.07 0.0262761 0.0118718 0.0001409 0.0118557 0.0033321 0.0000111 0.0000396
Des-14 1648.36 0.0062818 -0.0081225 0.0000660 0.0149628 0.0064393 0.0000415 -0.0000523
Jan-15 1638.24 -0.0061394 -0.0205437 0.0004220 0.0119490 0.0034255 0.0000117 -0.0000704
Feb-15 1663.91 0.0156693 0.0012650 0.0000016 0.0304174 0.0218938 0.0004793 0.0000277
Mar-15 1610.01 -0.0323936 -0.0467979 0.0021900 0.0125463 0.0040227 0.0000162 -0.0001883
Apr-15 1450.35 -0.0991671 -0.1135714 0.0128985 -0.0783250 -0.0868485 0.0075427 0.0098635
Mei-15 1285.64 -0.1135657 -0.1279700 0.0163763 0.0255492 0.0170256 0.0002899 -0.0021788
Jun-15 1201.71 -0.0652827 -0.0796869 0.0063500 -0.0586079 -0.0671315 0.0045066 0.0053495
Jul-15 1212.58 0.0090454 -0.0053588 0.0000287 -0.0220192 -0.0305428 0.0009329 0.0001637
Agust-15 2177.95 0.7961289 0.7817246 0.6110934 -0.0609933 -0.0695169 0.0048326 -0.0543430
Sep-15 2302.54 0.0572052 0.0428009 0.0018319 -0.0633534 -0.0718770 0.0051663 -0.0030764
Okt-15 2439.99 0.0596949 0.0452907 0.0020512 0.0547531 0.0462295 0.0021372 0.0020938
Nop-15 2408.36 -0.0129632 -0.0273675 0.0007490 -0.0019577 -0.0104813 0.0001099 0.0002868
Des-15 2474.69 0.0275416 0.0131373 0.0001726 0.0329588 0.0244352 0.0005971 0.0003210
Jan-16 2485.27 0.0042753 -0.0101290 0.0001026 -0.0931514 -0.1016749 0.0103378 0.0010299
Feb-16 2547.32 0.0249671 0.0105628 0.0001116 0.1454428 0.1369192 0.0187469 0.0014463
Mar-16 2572.48 0.0098770 -0.0045272 0.0000205 0.0155975 0.0070739 0.0000500 -0.0000320
Apr-16 2545.30 -0.0105657 -0.0249700 0.0006235 -0.0014009 -0.0099245 0.0000985 0.0002478
146
Mei-16 2530.27 -0.0059050 -0.0203093 0.0004125 -0.0086211 -0.0171447 0.0002939 0.0003482
Jun-16 2605.98 0.0299217 0.0155174 0.0002408 0.0458170 0.0372934 0.0013908 0.0005787
Jul-16 2681.73 0.0290678 0.0146635 0.0002150 0.0397371 0.0312135 0.0009743 0.0004577
Agust-16 2736.47 0.0204122 0.0060079 0.0000361 0.0326089 0.0240854 0.0005801 0.0001447
Sep-16 2714.78 -0.0079263 -0.0223306 0.0004987 -0.0039506 -0.0124741 0.0001556 0.0002786
Okt-16 2715.63 0.0003131 -0.0140912 0.0001986 0.0107624 0.0022388 0.0000050 -0.0000315
Nop-16 2610.32 -0.0387792 -0.0531835 0.0028285 -0.0504619 -0.0589855 0.0034793 0.0031371
Des-16 2650.74 0.0154847 0.0010804 0.0000012 0.0287053 0.0201817 0.0004073 0.0000218
Jan-17 2648.84 -0.0007168 -0.0151211 0.0002286 -0.0004924 -0.0090160 0.0000813 0.0001363
Feb-17 2690.04 0.0155540 0.0011497 0.0000013 0.0174891 0.0089655 0.0000804 0.0000103
Mar-17 2716.04 0.0096653 -0.0047390 0.0000225 0.0336782 0.0251546 0.0006328 -0.0001192
Apr-17 2482.10 -0.0861328 -0.1005370 0.0101077 0.0210470 0.0125234 0.0001568 -0.0012591
Mei-17 2204.70 -0.1117602 -0.1261645 0.0159175 0.0092971 0.0007736 0.0000006 -0.0000976
Jun-17 2287.74 0.0376650 0.0232607 0.0005411 0.0159551 0.0074316 0.0000552 0.0001729
Jul-17 2257.97 -0.0130128 -0.0274171 0.0007517 0.0019265 -0.0065971 0.0000435 0.0001809
Agust-17 2191.34 -0.0295088 -0.0439131 0.0019284 0.0039583 -0.0045653 0.0000208 0.0002005
Sep-17 2125.1 -0.0302281 -0.0446324 0.0019920 0.0062747 -0.0022489 0.0000051 0.0001004
Okt-17 2003.65 -0.0571503 -0.0715545 0.0051201 0.0177822 0.0092586 0.0000857 -0.0006625
Nop-17 1914.46 -0.0445138 -0.0589181 0.0034713 -0.0089324 -0.0174560 0.0003047 0.0010285
Des-17 2155.76 0.1260408 0.1116365 0.0124627 0.0677935 0.0592699 0.0035129 0.0066167
TOTAL 0.6770015 TOTAL 0.7179964 0.4006080 COREL -0.1083504 total (rm-rm)2
AVERAGE 0.0144043 STDEV 0.1249345 0.0085236 COVAR -0.0005351 STDEV 0.0395272
VAR 0.0156086 BETA -0.3424655 VAR 0.0015624
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar IHSG
Ri 0.0144043
Stdev Ri 0.1249345
Sharpe 0.0725814 0.0806332
Rm 0.0085236
Var Ri 0.0156086
Treynor -0.0264783 0.0031872
Rf 0.0053364
Stdev IHSG 0.0395272
Jensen -0.0101594 0.0000000
Var IHSG 0.0015624
147
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Danareksa Anggrek
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 2939.06
Feb-14 3096.94 0.0537179 0.0466458 0.0021758 0.0455920 0.0370684 0.0013741 0.0017291
Mar-14 3172.04 0.0242497 0.0171777 0.0002951 0.0320461 0.0235225 0.0005533 0.0004041
Apr-14 3226.44 0.0171498 0.0100778 0.0001016 0.0147810 0.0062574 0.0000392 0.0000631
Mei-14 3310.02 0.0259047 0.0188327 0.0003547 0.0113975 0.0028740 0.0000083 0.0000541
Jun-14 3216.81 -0.0281600 -0.0352320 0.0012413 -0.0031325 -0.0116560 0.0001359 0.0004107
Jul-14 3336.06 0.0370709 0.0299989 0.0008999 0.0430904 0.0345668 0.0011949 0.0010370
Agust-14 3342.27 0.0018615 -0.0052105 0.0000271 0.0094443 0.0009207 0.0000008 -0.0000048
Sep-14 3330.77 -0.0034408 -0.0105128 0.0001105 0.0001402 -0.0083834 0.0000703 0.0000881
Okt-14 3332.28 0.0004533 -0.0066187 0.0000438 -0.0093488 -0.0178723 0.0003194 0.0001183
Nop-14 3385.11 0.0158540 0.0087820 0.0000771 0.0118557 0.0033321 0.0000111 0.0000293
Des-14 3416.19 0.0091814 0.0021094 0.0000044 0.0149628 0.0064393 0.0000415 0.0000136
Jan-15 3485.64 0.0203297 0.0132576 0.0001758 0.0119490 0.0034255 0.0000117 0.0000454
Feb-15 3583.56 0.0280924 0.0210204 0.0004419 0.0304174 0.0218938 0.0004793 0.0004602
Mar-15 3580.91 -0.0007395 -0.0078115 0.0000610 0.0125463 0.0040227 0.0000162 -0.0000314
Apr-15 3349.07 -0.0647433 -0.0718153 0.0051574 -0.0783250 -0.0868485 0.0075427 0.0062371
Mei-15 3438.17 0.0266044 0.0195324 0.0003815 0.0255492 0.0170256 0.0002899 0.0003326
Jun-15 3272.89 -0.0480721 -0.0551441 0.0030409 -0.0586079 -0.0671315 0.0045066 0.0037019
Jul-15 3243.81 -0.0088851 -0.0159571 0.0002546 -0.0220192 -0.0305428 0.0009329 0.0004874
Agust-15 3159.35 -0.0260373 -0.0331093 0.0010962 -0.0609933 -0.0695169 0.0048326 0.0023017
Sep-15 3044.82 -0.0362511 -0.0433232 0.0018769 -0.0633534 -0.0718770 0.0051663 0.0031139
Okt-15 3182.7 0.0452835 0.0382114 0.0014601 0.0547531 0.0462295 0.0021372 0.0017665
Nop-15 3209.94 0.0085588 0.0014867 0.0000022 -0.0019577 -0.0104813 0.0001099 -0.0000156
Des-15 3259.43 0.0154177 0.0083457 0.0000697 0.0329588 0.0244352 0.0005971 0.0002039
Jan-16 3325.81 0.0203655 0.0132935 0.0001767 -0.0931514 -0.1016749 0.0103378 -0.0013516
Feb-16 3405.72 0.0240272 0.0169552 0.0002875 0.1454428 0.1369192 0.0187469 0.0023215
Mar-16 3468.64 0.0184748 0.0114028 0.0001300 0.0155975 0.0070739 0.0000500 0.0000807
Apr-16 3485.01 0.0047194 -0.0023526 0.0000055 -0.0014009 -0.0099245 0.0000985 0.0000233
148
Mei-16 3457.94 -0.0077676 -0.0148396 0.0002202 -0.0086211 -0.0171447 0.0002939 0.0002544
Jun-16 3580.67 0.0354922 0.0284202 0.0008077 0.0458170 0.0372934 0.0013908 0.0010599
Jul-16 3686.55 0.0295699 0.0224979 0.0005062 0.0397371 0.0312135 0.0009743 0.0007022
Agust-16 3751.4 0.0175910 0.0105189 0.0001106 0.0326089 0.0240854 0.0005801 0.0002534
Sep-16 3742.62 -0.0023405 -0.0094125 0.0000886 -0.0039506 -0.0124741 0.0001556 0.0001174
Okt-16 3709.63 -0.0088147 -0.0158867 0.0002524 0.0107624 0.0022388 0.0000050 -0.0000356
Nop-16 3541.68 -0.0452741 -0.0523461 0.0027401 -0.0504619 -0.0589855 0.0034793 0.0030877
Des-16 3609.28 0.0190870 0.0120150 0.0001444 0.0287053 0.0201817 0.0004073 0.0002425
Jan-17 3605.48 -0.0010528 -0.0081249 0.0000660 -0.0004924 -0.0090160 0.0000813 0.0000733
Feb-17 3648.4 0.0119041 0.0048321 0.0000233 0.0174891 0.0089655 0.0000804 0.0000433
Mar-17 3731.25 0.0227086 0.0156366 0.0002445 0.0336782 0.0251546 0.0006328 0.0003933
Apr-17 3768.48 0.0099779 0.0029059 0.0000084 0.0210470 0.0125234 0.0001568 0.0000364
Mei-17 3803.16 0.0092026 0.0021306 0.0000045 0.0092971 0.0007736 0.0000006 0.0000016
Jun-17 3845.52 0.0111381 0.0040661 0.0000165 0.0159551 0.0074316 0.0000552 0.0000302
Jul-17 3842.58 -0.0007645 -0.0078366 0.0000614 0.0019265 -0.0065971 0.0000435 0.0000517
Agust-17 3871.88 0.0076251 0.0005531 0.0000003 0.0039583 -0.0045653 0.0000208 -0.0000025
Sep-17 3875.65 0.0009737 -0.0060983 0.0000372 0.0062747 -0.0022489 0.0000051 0.0000137
Okt-17 3889.37 0.0035401 -0.0035320 0.0000125 0.0177822 0.0092586 0.0000857 -0.0000327
Nop-17 3902.88 0.0034736 -0.0035985 0.0000129 -0.0089324 -0.0174560 0.0003047 0.0000628
Des-17 4039.98 0.0351279 0.0280559 0.0007871 0.0677935 0.0592699 0.0035129 0.0016629
TOTAL 0.3323851 TOTAL 0.0260944 0.4006080 COREL 0.7305167 total rm-rm2
AVERAGE 0.0070720 STDEV 0.0238174 0.0085236 COVAR 0.0006877 STDEV 0.0395272
VAR 0.0005673 BETA 0.4401785 VAR 0.0015624
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar IHSG
Ri 0.0070720
Stdev Ri 0.0238174
Sharpe 0.0728733 0.0806332
Rm 0.0085236
Var Ri 0.0005673
Treynor 0.0039431 0.0031872
Rf 0.0053364
Stdev IHSG 0.0395272
Jensen -0.0003327 0.0000000
Var IHSG 0.0015624
149
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Mandiri Investa Aktif
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 2965.81
Feb-14 3065.62 0.0336535 0.0268985 0.0007235 0.0455920 0.03706840 0.0013741 0.0009971
Mar-14 3157.55 0.0299874 0.0232324 0.0005397 0.0320461 0.02352252 0.0005533 0.0005465
Apr-14 3217.28 0.0189166 0.0121616 0.0001479 0.0147810 0.00625744 0.0000392 0.0000761
Mei-14 3236.79 0.0060641 -0.0006909 0.0000005 0.0113975 0.00287397 0.0000083 -0.0000020
Jun-14 3231.56 -0.0016158 -0.0083708 0.0000701 -0.0031325 -0.01165604 0.0001359 0.0000976
Jul-14 3340.05 0.0335720 0.0268170 0.0007192 0.0430904 0.03456683 0.0011949 0.0009270
Agust-14 3341.08 0.0003084 -0.0064466 0.0000416 0.0094443 0.00092070 0.0000008 -0.0000059
Sep-14 3333.76 -0.0021909 -0.0089459 0.0000800 0.0001402 -0.00838341 0.0000703 0.0000750
Okt-14 3330.19 -0.0010709 -0.0078259 0.0000612 -0.0093488 -0.01787233 0.0003194 0.0001399
Nop-14 3399.56 0.0208306 0.0140756 0.0001981 0.0118557 0.00333209 0.0000111 0.0000469
Des-14 3464.99 0.0192466 0.0124916 0.0001560 0.0149628 0.00643927 0.0000415 0.0000804
Jan-15 3533.78 0.0198529 0.0130979 0.0001716 0.0119490 0.00342547 0.0000117 0.0000449
Feb-15 3611.34 0.0219482 0.0151932 0.0002308 0.0304174 0.02189384 0.0004793 0.0003326
Mar-15 3612.58 0.0003434 -0.0064116 0.0000411 0.0125463 0.00402272 0.0000162 -0.0000258
Apr-15 3417.00 -0.0541386 -0.0608936 0.0037080 -0.0783250 -0.08684853 0.0075427 0.0052885
Mei-15 3476.16 0.0173134 0.0105584 0.0001115 0.0255492 0.01702561 0.0002899 0.0001798
Jun-15 3338.23 -0.0396788 -0.0464338 0.0021561 -0.0586079 -0.06713147 0.0045066 0.0031172
Jul-15 3279.00 -0.0177429 -0.0244979 0.0006001 -0.0220192 -0.03054282 0.0009329 0.0007482
Agust-15 3155.77 -0.0375816 -0.0443366 0.0019657 -0.0609933 -0.06951685 0.0048326 0.0030821
Sep-15 2972.89 -0.0579510 -0.0647060 0.0041869 -0.0633534 -0.07187699 0.0051663 0.0046509
Okt-15 3186.25 0.0717685 0.0650135 0.0042268 0.0547531 0.04622951 0.0021372 0.0030055
Nop-15 3203.36 0.0053699 -0.0013850 0.0000019 -0.0019577 -0.01048130 0.0001099 0.0000145
Des-15 3263.09 0.0186460 0.0118910 0.0001414 0.0329588 0.02443524 0.0005971 0.0002906
Jan-16 3342.78 0.0244216 0.0176666 0.0003121 -0.0931514 -0.10167495 0.0103378 -0.0017963
Feb-16 3417.27 0.0222838 0.0155288 0.0002411 0.1454428 0.13691923 0.0187469 0.0021262
Mar-16 3455.43 0.0111668 0.0044118 0.0000195 0.0155975 0.00707393 0.0000500 0.0000312
Apr-16 3447.77 -0.0022168 -0.0089718 0.0000805 -0.0014009 -0.00992450 0.0000985 0.0000890
150
Mei-16 3420.14 -0.0080139 -0.0147689 0.0002181 -0.0086211 -0.01714469 0.0002939 0.0002532
Jun-16 3564.42 0.0421854 0.0354304 0.0012553 0.0458170 0.03729340 0.0013908 0.0013213
Jul-16 3667.26 0.0288518 0.0220968 0.0004883 0.0397371 0.03121353 0.0009743 0.0006897
Agust-16 3701.89 0.0094430 0.0026880 0.0000072 0.0326089 0.02408536 0.0005801 0.0000647
Sep-16 3724.15 0.0060131 -0.0007419 0.0000006 -0.0039506 -0.01247413 0.0001556 0.0000093
Okt-16 3732.45 0.0022287 -0.0045263 0.0000205 0.0107624 0.00223879 0.0000050 -0.0000101
Nop-16 3493.27 -0.0640812 -0.0708362 0.0050178 -0.0504619 -0.05898552 0.0034793 0.0041783
Des-16 3563.42 0.0200815 0.0133265 0.0001776 0.0287053 0.02018172 0.0004073 0.0002690
Jan-17 3553.47 -0.0027923 -0.0095473 0.0000912 -0.0004924 -0.00901596 0.0000813 0.0000861
Feb-17 3599.31 0.0129001 0.0061451 0.0000378 0.0174891 0.00896551 0.0000804 0.0000551
Mar-17 3684.48 0.0236629 0.0169079 0.0002859 0.0336782 0.02515461 0.0006328 0.0004253
Apr-17 3712.84 0.0076972 0.0009422 0.0000009 0.0210470 0.01252344 0.0001568 0.0000118
Mei-17 3748.14 0.0095075 0.0027525 0.0000076 0.0092971 0.00077356 0.0000006 0.0000021
Jun-17 3786.29 0.0101784 0.0034234 0.0000117 0.0159551 0.00743155 0.0000552 0.0000254
Jul-17 3767.10 -0.0050683 -0.0118233 0.0001398 0.0019265 -0.00659706 0.0000435 0.0000780
Agust-17 3804.26 0.0098644 0.0031094 0.0000097 0.0039583 -0.00456531 0.0000208 -0.0000142
Sep-17 3793.52 -0.0028232 -0.0095781 0.0000917 0.0062747 -0.00224891 0.0000051 0.0000215
Okt-17 3816.29 0.0060023 -0.0007527 0.0000006 0.0177822 0.00925860 0.0000857 -0.0000070
Nop-17 3836.29 0.0052407 -0.0015143 0.0000023 -0.0089324 -0.01745596 0.0003047 0.0000264
Des-17 4008.54 0.0449002 0.0381452 0.0014551 0.0677935 0.05926988 0.0035129 0.0022609
TOTAL 0.3174850 TOTAL 0.0302524 0.4006080 COREL 0.7271164
AVERAGE 0.0067550 STDEV 0.0256449 0.0085236 COVAR 0.0007371 STDEV 0.0395272
VAR 0.0006577 BETA 0.4717471 VAR 0.0015624
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar IHSG
Ri 0.0067550
Stdev Ri 0.0256449
Sharpe 0.0553181 0.0806332
Rm 0.0085236
Var Ri 0.0006577
Treynor 0.0030072 0.0031872
Rf 0.0053364
Stdev IHSG 0.0395272
Jensen 0.0000849 0.0000000
Var IHSG 0.0015624
151
Perhitungan Tingkat Return, Risiko, dan Kinerja Schorder Dana Kombinasi
Periode NAB/UNIT Return (Ri) Ri-Ri (Ri-Ri)2 Return (Rm) Rm-Rm (Rm-Rm)2 (Ri-Ri)(Rm-Rm)
Jan-14 2506.27
Feb-14 2588.48 0.0328017 0.0256874 0.0006598 0.0455920 0.0370684 0.0013741 0.0009522
Mar-14 2673.27 0.0327567 0.0256424 0.0006575 0.0320461 0.0235225 0.0005533 0.0006032
Apr-14 2689.13 0.0059328 -0.0011815 0.0000014 0.0147810 0.0062574 0.0000392 -0.0000074
Mei-14 2702.02 0.0047934 -0.0023209 0.0000054 0.0113975 0.0028740 0.0000083 -0.0000067
Jun-14 2693.98 -0.0029756 -0.0100898 0.0001018 -0.0031325 -0.0116560 0.0001359 0.0001176
Jul-14 2722.43 0.0105606 0.0034463 0.0000119 0.0430904 0.0345668 0.0011949 0.0001191
Agust-14 2746.42 0.0088120 0.0016977 0.0000029 0.0094443 0.0009207 0.0000008 0.0000016
Sep-14 2750.69 0.0015548 -0.0055595 0.0000309 0.0001402 -0.0083834 0.0000703 0.0000466
Okt-14 2768.42 0.0064457 -0.0006686 0.0000004 -0.0093488 -0.0178723 0.0003194 0.0000120
Nop-14 2806.23 0.0136576 0.0065433 0.0000428 0.0118557 0.0033321 0.0000111 0.0000218
Des-14 2827.33 0.0075190 0.0004047 0.0000002 0.0149628 0.0064393 0.0000415 0.0000026
Jan-15 2865.73 0.0135817 0.0064674 0.0000418 0.0119490 0.0034255 0.0000117 0.0000222
Feb-15 2888.06 0.0077921 0.0006778 0.0000005 0.0304174 0.0218938 0.0004793 0.0000148
Mar-15 2912.65 0.0085144 0.0014001 0.0000020 0.0125463 0.0040227 0.0000162 0.0000056
Apr-15 2926.35 0.0047036 -0.0024107 0.0000058 -0.0783250 -0.0868485 0.0075427 0.0002094
Mei-15 2935.03 0.0029662 -0.0041481 0.0000172 0.0255492 0.0170256 0.0002899 -0.0000706
Jun-15 2945.7 0.0036354 -0.0034789 0.0000121 -0.0586079 -0.0671315 0.0045066 0.0002335
Jul-15 2956.53 0.0036765 -0.0034378 0.0000118 -0.0220192 -0.0305428 0.0009329 0.0001050
Agust-15 2959.27 0.0009268 -0.0061875 0.0000383 -0.0609933 -0.0695169 0.0048326 0.0004301
Sep-15 2945.98 -0.0044910 -0.0116053 0.0001347 -0.0633534 -0.0718770 0.0051663 0.0008342
Okt-15 2991.93 0.0155975 0.0084832 0.0000720 0.0547531 0.0462295 0.0021372 0.0003922
Nop-15 3012.23 0.0067849 -0.0003294 0.0000001 -0.0019577 -0.0104813 0.0001099 0.0000035
Des-15 3022.31 0.0033464 -0.0037679 0.0000142 0.0329588 0.0244352 0.0005971 -0.0000921
Jan-16 3058.09 0.0118386 0.0047243 0.0000223 -0.0931514 -0.1016749 0.0103378 -0.0004803
Feb-16 3063.96 0.0019195 -0.0051948 0.0000270 0.1454428 0.1369192 0.0187469 -0.0007113
Mar-16 3125.48 0.0200786 0.0129643 0.0001681 0.0155975 0.0070739 0.0000500 0.0000917
Apr-16 3150.62 0.0080436 0.0009293 0.0000009 -0.0014009 -0.0099245 0.0000985 -0.0000092
152
Mei-16 3155.22 0.0014600 -0.0056543 0.0000320 -0.0086211 -0.0171447 0.0002939 0.0000969
Jun-16 3191.32 0.0114414 0.0043271 0.0000187 0.0458170 0.0372934 0.0013908 0.0001614
Jul-16 3234.91 0.0136589 0.0065446 0.0000428 0.0397371 0.0312135 0.0009743 0.0002043
Agust-16 3235.52 0.0001886 -0.0069257 0.0000480 0.0326089 0.0240854 0.0005801 -0.0001668
Sep-16 3257.74 0.0068675 -0.0002468 0.0000001 -0.0039506 -0.0124741 0.0001556 0.0000031
Okt-16 3256.01 -0.0005310 -0.0076453 0.0000585 0.0107624 0.0022388 0.0000050 -0.0000171
Nop-16 3218.31 -0.0115786 -0.0186929 0.0003494 -0.0504619 -0.0589855 0.0034793 0.0011026
Des-16 3244.68 0.0081937 0.0010794 0.0000012 0.0287053 0.0201817 0.0004073 0.0000218
Jan-17 3263.85 0.0059081 -0.0012062 0.0000015 -0.0004924 -0.0090160 0.0000813 0.0000109
Feb-17 3293.51 0.0090874 0.0019731 0.0000039 0.0174891 0.0089655 0.0000804 0.0000177
Mar-17 3336.76 0.0131319 0.0060176 0.0000362 0.0336782 0.0251546 0.0006328 0.0001514
Apr-17 3345.1 0.0024994 -0.0046149 0.0000213 0.0210470 0.0125234 0.0001568 -0.0000578
Mei-17 3360.00 0.0044543 -0.0026600 0.0000071 0.0092971 0.0007736 0.0000006 -0.0000021
Jun-17 3372.48 0.0037143 -0.0034000 0.0000116 0.0159551 0.0074316 0.0000552 -0.0000253
Jul-17 3388.57 0.0047710 -0.0023433 0.0000055 0.0019265 -0.0065971 0.0000435 0.0000155
Agust-17 3419.15 0.0090245 0.0019102 0.0000036 0.0039583 -0.0045653 0.0000208 -0.0000087
Sep-17 3433.22 0.0041151 -0.0029992 0.0000090 0.0062747 -0.0022489 0.0000051 0.0000067
Okt-17 3445.52 0.0035826 -0.0035317 0.0000125 0.0177822 0.0092586 0.0000857 -0.0000327
Nop-17 3471.22 0.0074590 0.0003447 0.0000001 -0.0089324 -0.0174560 0.0003047 -0.0000060
Des-17 3492.57 0.0061506 -0.0009637 0.0000009 0.0677935 0.0592699 0.0035129 -0.0000571
TOTAL 0.3343720 TOTAL 0.0027475 0.4006080 COREL 0.3031434
AVERAGE 0.0071143 STDEV 0.0077284 0.0085236 COVAR 0.0000926 STDEV 0.0395272
VAR 0.0000597 BETA 0.0592706 VAR 0.0015624
Return
Risiko
Metode Reksadana Syariah Pasar IHSG
Ri 0.0071143
Stdev Ri 0.0077284
Sharpe 0.2300522 0.0806332
Rm 0.0085236
Var Ri 0.0000597
Treynor 0.0299967 0.0031872
Rf 0.0053364
Stdev IHSG 0.0395272
Jensen -0.0015890 0.0000000
Var IHSG 0.0015624
153
Uji Normalitas
Npar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
return resiko
N 10 10
Normal Parametersa Mean .0051 .0393
Std. Deviation .00647 .03878
Most Extreme Differences Absolute .372 .421
Positive .278 .421
Negative -.372 -.208
Kolmogorov-Smirnov Z 1.177 1.331
Asymp. Sig. (2-tailed) .125 .058
a. Test distribution is Normal.
154
Npar Tests
Group Statistics
Reksadana N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kinerja_return Syariah 5 .0054 .00092 .00041
konvensional 5 .0048 .00965 .00432
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
kinerja_return Equal
variances
assumed
4.198 .075 .154 8 .881 .00067 .00434 -.00933 .01067
Equal
variances
not
assumed
.154 4.073 .885 .00067 .00434 -.01128 .01262
155
Npar Tests
Group Statistics
Reksadana N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kinerja_resiko Syariah 5 .0227 .00328 .00147
konvensional 5 .0559 .05183 .02318
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
kinerja_resiko Equal
variances
assumed
34.882 .000 -1.427 8 .191 -.03314 .02322 -.08670 .02041
Equal
variances
not
assumed
-1.427 4.032 .226 -.03314 .02322 -.09743 .03114
156
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
sharpe treynor Jensen
N 10 10 10
Normal Parametersa Mean .0289 -.0045 .0006
Std. Deviation .10369 .02283 .00685
Most Extreme Differences Absolute .204 .354 .385
Positive .204 .256 .385
Negative -.186 -.354 -.274
Kolmogorov-Smirnov Z .645 1.119 1.219
Asymp. Sig. (2-tailed) .800 .163 .103
a. Test distribution is Normal.
157
Group Statistics
Reksadana N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kinerja sharpe Syariah 5 .0062 .04579 .02048
Konvensional 5 .0515 .14427 .06452
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
kinerja
sharpe
Equal
variances
assumed
1.423 .267 -.670 8 .522 -.04532 .06769 -.20141 .11077
Equal
variances not
assumed
-.670 4.798 .534 -.04532 .06769 -.22155 .13091
158
Group Statistics
Reksadana N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kinerja treynor Syariah 5 .0003 .00215 .00096
Konvensional 5 -.0093 .03332 .01490
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
kinerja
treynor
Equal
variances
assumed
10.999 .011 .642 8 .539 .00958 .01493 -.02485 .04402
Equal
variances not
assumed
.642 4.033 .556 .00958 .01493 -.03174 .05091
159
Group Statistics
Reksadana N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kinerja jensen Syariah 5 .0001 .00093 .00042
Konvensional 5 .0012 .01019 .00456
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
kinerja
jensen
Equal
variances
assumed
3.646 .093 -.238 8 .818 -.00109 .00458 -.01165 .00946
Equal
variances not
assumed
-.238 4.066 .823 -.00109 .00458 -.01372 .01153