131
i ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL DAN REKSADANA SAHAM SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RISK ADJUSTED RETURN (SHARPE, TREYNOR, JENSEN DAN M-SQUARE) PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2015 Di susunOleh : YuvitaYuhanaPutri NIM :1112081000095 KONSENTRASI KEUANGAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

  • Upload
    haminh

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

i

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL

DAN REKSADANA SAHAM SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RISK

ADJUSTED RETURN (SHARPE, TREYNOR, JENSEN DAN M-SQUARE) PADA

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2015

Di susunOleh :

YuvitaYuhanaPutri

NIM :1112081000095

KONSENTRASI KEUANGAN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

ii

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL

DAN REKSADANA SAHAM SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RISK

ADJUSTED RETURN (SHARPE, TREYNOR, JENSEN DAN M-SQUARE) PADA

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Yuvita Yuhana Putri

NIM: 1112081000095

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Hj. Pudji Astuty, SE, MM

NIDN. 0311065804

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Pada hari Selasa, 13 Mei 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswi:

1. Nama : Yuvita Yuhana Putri

2. NIM : 1112081000095

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : “Analisis Komparatif Kinerja Reksadana Saham Konvensional dan

Reksadana Saham Syariah Menggunakan Metode Risk Adjusted Return (Sharpe,

Treynor, Jensen Dan M-Square) pada Bursa Efek Indonesia PeriodeTahun 2013-

2015”.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan

selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas

dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Mei 2016

1. Titi Dewi Warninda SE., M.Si (_______ )

NIP.197312212005012002 Penguji I

2. DwiNur’ainiIhsan, SE, MM ( )

NIP. 197710212014112001 Penguji II

Page 4: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Pada hari Kamis, 25 Agustus 2016 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswi:

1. Nama : Yuvita Yuhana Putri

2. NIM : 1112081000095

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : “Analisis Komparatif Kinerja Reksadana Saham Konvensional dan

Reksadana Saham Syariah Menggunakan Metode Risk Adjusted Return (Sharpe,

Treynor, Jensen Dan M-Square) pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-

2015”.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan

selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan

LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Agustus 2016

1. Titi Dewi Warninda, SE, M.Si ( )

NIP : 197312212005012002 Ketua

2. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE, MM ( )

NIDN : 0311065804 Sekertaris

3. Dr. Indoyama Nasarudin, SE, MAB ( )

NIP : 197411272001121002 Penguji Ahli

4. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE, MM ( )

NIDN : 0311065804 Pembimbing I

Page 5: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yuvita Yuhana Putri

No. Induk Mahasiswa : 1112081000095

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin

pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa

saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenakan sanki berdasarkan

aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 01 September 2016

Yang menyatakan

( Yuvita Yuhana Putri)

Page 6: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Yuvita Yuhana Putri

Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya 29 Januari 1995

Agama : Islam

Nama Ayah : Toha

Nama Ibu : Fuji Yunita

Alamat Sekarang : Jl. Johar Baru v RT/RW. 004/011, No.10b, Kelurahan

Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Kota Jakarta Pusat

– DKI Jakarta 10560

No.Handphone : 087774540940

II. PENDIDIKAN FORMAL

2012 – 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2009 – 2012 : MA Ponpes Annur Bekasi

2006 – 2009 : MTs Ponpes Annur Bekasi

2000 – 2006 : SD Negeri 29 Pagi Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Divisi Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015, Desa

Jambe – Tangerang

3. Anggota OSIS MA Annur

Page 7: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

vii

COMPARISON PERFORMANCE ANALYSIS OF CONVENTIONAL STOCK

MUTUAL FUNDS AND SYARIAH MUTUAL FUNDS SHARES USING METHODE

RISK ADJUSTED RETURN

(Studies on Conventional and Syariah Mutual Funds Year 2013-2015)

ABSTRACK

The purpose of this research is to compare performance conventional stock mutual

funds with syariah mutual fund shares. Research sample is conventional mutual funds and

syariah mutual funds from 2013 up to 2015 used purposive sampling method with various

sampling criteria. This research sample was eighteen (18) mutual funds, where there is nine

(9) conventional stock mutual funds and nine (9) syariah mutual funds shares. Comparisons

carried out by comparing several magnitudes calculations, that is, Sharpe index,

Treynorindeks, Jensen indeks, and M-Square indeks. Data analysis techniques used in this

study was independent samples t-test. These result indicate that: (1) Based on the method of

Sharpe is known that the performance of syariah shares funds is higher than the performance

of conventional stock mutual funds, based on the method Treynor known that the performance

of syariah shares funds is higher than the performance of conventional stock mutual funds,

based on the method Jensen is known that the performance of syariah shares funds is higher

than the performance of conventional stock mutual funds. while the results based on the

method of M-Square note that the performance of a conventional stock mutual fund is higher

than the performance of syariah shares funds. (2) There were no differences between the

performance of conventional stock funds with syariah shares funds based methods Sharpe,

Jensen and M-Square. However, there are differences in the performance of conventional

stock mutual funds and the performance syariah shares funds assessed by the method

Treynor.

Keywords : Convencional Mutual Funds, Syariah Mutual Funds, Sharpe method,

Treynor method, Jensen method, M-Square method.

Page 8: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

viii

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADAN SAHAM KONVENSIONAL

DAN REKSADANA SAHAM SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RISK

ADJUSTED RETURN

(Studi Pada Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah Tahun 2013-2015)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja reksadana saham

konvensional dengan reksadana saham syariah. Sampel penelitian adalah reksadana

konvensional dan reksadana syariah dari 2013 sampai dengan 2015 menggunakan metode

purposive sampling dengan berbagai kriteria sampling. Sampel penelitian ini adalah delapan

belas (18) reksadana, dimana ada sembilan (9) reksadana saham konvensional dan sembilan

(9) sahamreksa dana syariah. Perbandingan dilakukan dengan membandingkan beberapa

perhitungan besaran, yaitu, indeks Sharpe, indeks Treynor, indeks Jensen, dan indeks M-

Square.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji independen t-test.

Hasil ini menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan metode Sharpe diketahui bahwa kinerja

reksadana saham syariah lebih tinggi dari kinerja reksadana saham konvensional, berdasarkan

metode Treynor diketahui bahwa kinerja reksadana saham syariah lebih tinggi dari kinerja

reksadana saham konvensional, berdasarkan metode Jensen diketahui bahwa kinerja

reksadana saham syariah lebih tinggi dari kinerja reksadana saham konvensional, sedangkan

hasil berdasarkan metode M-Square diketahui bahwa kinerja reksadana saham konvensional

lebih tinggi dari kinerja reksadana saham syariah. (2) Tidak ada perbedaan antara kinerja

reksadana saham konvensional dengan reksadana saham syariah dengan metode berdasarkan

Sharpe, Jensen dan M-Square. Namun, ada perbedaan kinerja reksadana saham konvensional

dan kinerja reksadana saham syariah yang dinilai dengan metode Treynor.

Kata Kunci : Reksadana konvensional, Reksadana Syariah, Metode Sharpe, Metode

Treynor, Metode Jensen, Metode M-Square

Page 9: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji dan syukur penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT,

Tuhan semesta alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Komparatif Kinerja Reksadana Saham

Konvensional dan Reksadana Saham Syariah. Shalawat serta salam semoga tetap dan akan

terus tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan yang pribadinya selalu

menjadi tauladan bagi kita semua, kepada keluarganya, kepada sahabatnya sampai kepada

para pengikutnya.

Skripsi ini mengkaji perbandingan reksadana saham konvensional dan reksadana saham

syariah dengan menggunakan metode risk adjusted return (Sharpe, Treynor, JensendanM-

square. Sampel penelitian ini adalah reksadana saham konvensional dan reksadana saham

syariah tahun 2013-2015.

Penulis menyadari betul bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak dapat disusun tanpa

bantuan dari pihak-pihak lain. Oleh karena itu, pada sedikit paragraph ini penulis akan

menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak-pihak tersebut, yang diantaranya adalah:

1. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak Toha dan Ibu Fuji Yunita yang selalu memberikan

doa dan dengan sabar serta bijaksana memberikan arahan dan semangat bagi penulis.

Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, nasehat, semangat, kepercayaan, dan doa

yang tiada henti. Semoga bias menjadi kebanggaan papa dan mama.

2. Untuk nenek bunda Musniar Yahya dan ayah Dadi Tursadi terima kasih atas nasehat,

semangat dan doa restu pada setiap bagian dari perjalanan hidup penulis.

3. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty, SE, MM, sebagai dosen pembimbing skripsi, terima kasih

telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulisan skripsi ini dengan

kesabarannya.

4. Bapak Herni Ali HT. Dr., SE., MM selaku dosen pembimbing akademik, terima kasih

telah memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa.

5. Segenap dosen pengajar jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terima kasih atas semua ilmu pengetahuan,

budi pekerti dan nilai kehidupan yang telah rela dibagi kepada penulis.

6. Untuk Allam Fikri terima kasih untuk semua dukungan, semangat, dan kesabarannya

dalam menemani selama penulisan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

x

7. Untuk personil cherrybelle kesayangan, terima kasih atas suka duka selalu bersama

dalam menjalani perkuliahan bersama penulis, terkhusus untuk Silvia Soraya, Septiani,

Rika Maulina Yulinda, Imasmasitoh, Maulia Dhamayanti dan Septiani NH yang masih

tetap memberikan support dan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Personil Manajemen Keuangan, Pemasaran dan SDM angakatan 2012 semuanya terima

kasih.

9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih

dengan tidak mengurangi rasa hormat.

Akhir kata, penulis memahami bahwasannya tak ada satupun di dunia ini yang

sempurna, tak terkecuali skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca

berkenan memberikan saran yang membangun guna memberikan koreksi pada skripsi ini dan

diadakannya perbaikan untuk penulisan berikutnya.

Jakarta, 03 Agustus 2016

YuvitaYuhanaPutri

Page 11: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ vi

ABSTRACT ........................................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 8

2.1 Investasi ...................................................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Investasi .......................................................................................... 8

Page 12: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xii

2.1.2 Jenis-jenis Investasi .......................................................................................... 9

2.1.3 Tujuan Investasi .............................................................................................. 10

2.1.4 Proses Investasi ............................................................................................... 10

2.1.5 Risiko Investasi ............................................................................................... 12

2.1.6 Investasi Dalam Perspektif Syariah ................................................................ 13

2.1.7 Risiko Dalam Investasi Syariah ...................................................................... 17

2.1.8 Pengertian Reksadana ..................................................................................... 17

2.1.9 Manfaat Reksadana ......................................................................................... 19

2.1.10 Klasifikasi Reksadana ................................................................................... 21

2.1.11 Pengelola Reksadana .................................................................................... 28

2.1.12 Konsep Return dan Risiko ............................................................................ 30

2.1.13 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reksadana .......................................... 32

2.1.14 Metode Pengukuran Kinerja Reksadana ....................................................... 33

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................................. 37

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................................. 51

2.4 Hipotesis ................................................................................................................... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 54

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................................ 54

3.2 Metode Penentuan Sampel........................................................................................ 54

3.2.1 Populasi........................................................................................................... 54

3.2.2 Sampel ............................................................................................................ 55

3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 57

3.4 Definisi Operasional Variabel .................................................................................. 59

Page 13: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xiii

3.5 Metode Pengolahan Data .......................................................................................... 60

3.5.1 Menghitung Return NAB, IHSG, dan JII ....................................................... 60

3.5.2 Menghitung rata-rata Tingkat Suku Bunga SBI & SWBI/SBIS .................... 61

3.5.3 Menghitung Standar Deviasi Portofolio ......................................................... 61

3.5.4 Menghitung β (beta) ....................................................................................... 62

3.5.5 Melakukan penilaian kinerja reksadana berdasarkan Risk-Adjusted

Return (Sharpe, Treynon, Jensen M²-Square) ......................................................... 62

3.6 Metode Analisis Data................................................................................................ 67

3.6.1 Uji Normalitas ................................................................................................ 67

3.6.2 Parametric Statistic (Uji Independent Sample T-test) .................................... 68

3.6.3 Non Parametric Statistic (Uji Mann-Whitney) ............................................... 69

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 70

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................................... 70

4.1.1 Hasil Rata-rata Return Tahunan Reksadana Saham ....................................... 70

4.1.2 Hasil Rata-rata Return Tahunan Benchmark .................................................. 71

4.1.3 Hasil Rata-rata Bulanan Investasi Bebas Risiko ............................................ 73

4.1.4 Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Sharpe ............................. 73

4.1.5 Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Treynor ............................ 75

4.1.6 Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Jensen .............................. 76

4.1.7 Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode M² (M-Square) ................ 77

4.2 Pembahasan .............................................................................................................. 78

4.2.1 Kinerja Reksadana Konvensional yang Dianalisis dengan Metode

Risk Adjusted Return (Sharpe, Treynon, Jensen M-Square) .......................... 79

Page 14: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xiv

4.2.2 Kinerja Reksadana Syariah yang Dianalisis dengan Metode Risk

Adjusted Return (Sharpe, Treynon, Jensen M-Square) .................................. 85

4.2.3 Perbandingan Kinerja Secara keseluruhan antara Reksadana Saham

Konvensional dengan Kinerja Reksadana Saham Syariah dengan

menggunakan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, dan M-Square dari

Tahun (2013-2015) ......................................................................................... 92

4.2.4 Hasil Uji Statistik ............................................................................................ 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 100

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 100

5.2 Saran ....................................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 102

LAMPIRAN........................................................................................................................ 105

Page 15: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah ............................... 27

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 42

Tabel 3.1 Sampel Reksadana yang akan diteliti .................................................................... 56

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ............................................................................ 66

Tabel 4.1 Hasil Kinerja Reksadan Saham Konvensional dengan menggunakan Metode

Sharpe Periode 2013-2015 .................................................................................... 79

Tabel 4.2 Hasil Kinerja Reksadana Saham Konvensional dengan menggunakan Metode

Treynor Periode 2013-2015................................................................................... 80

Tabel 4.3 Hasil Kinerja Reksadana Saham Konvensional dengan menggunakan Metode

Jensen Periode 2013-2015..................................................................................... 82

Tabel 4.4 Hasil Kinerja Reksadana Saham Konvensional dengan menggunakan Metode

M²(M-Square) Periode 2013-2015 ........................................................................ 84

Tabel 4.5 Hasil Kinerja Reksadana Saham Syariah dengan menggunakan Metode

Sharpe Periode 2013-2015 .................................................................................... 85

Tabel 4.6 Hasil Kinerja Reksadana Saham Syariah dengan menggunakan Metode

Treynor Periode 2013-2015................................................................................... 87

Tabel 4.7 Hasil Kinerja Reksadana Saham Syariah dengan menggunakan Metode

Jensen Periode 2013-2015..................................................................................... 89

Tabel 4.8 Hasil Kinerja Reksadana Saham Syariah dengan menggunakan Metode

M²(M-Square) Periode 2013-2015 ........................................................................ 90

Page 16: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xvi

Tabel 4.9 Hasil Perbandingan Analisis Sharpe, Treynor, Jensen, dan M²(M-Square) pada

Tahun 2013 ............................................................................................................ 92

Tabel 4.10 Hasil Perbandingan Analisis Sharpe, Treynor, Jensen, dan M²(M-Square) pada

Tahun 2014 ......................................................................................................... 93

Tabel 4.11 Hasil Perbandingan Analisis Sharpe, Treynor, Jensen, dan M²(M-Square) pada

Tahun 2015 ......................................................................................................... 94

Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .............................................................. 96

Tabel 4.13 Hasil Uji t-test menggunakan Software SPSS ..................................................... 97

Tabel 4.14 Uji Mann-Whitney Treynor dan Jensen ............................................................... 98

Page 17: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Investasi.................................................................................................... 9

Gambar 2.2 Mekanisme Kinerja Reksadana .......................................................................... 29

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian .......................................................................... 52

Page 18: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Return Reksadana Saham Konvensional setelah diolah .......................... 105

Lampiran 2 Data Return Reksadana Saham Syariah setelah diolah ................................... 108

Lampiran 3 Data Rata-rata Return Reksadana Saham Konvensional Setelah diolah .......... 111

Lampiran 4 Data Rata-rata Return Reksadana Saham Syariah setelah diolah .................... 111

Lampiran 5 Hasil Return IHSG setelah diolah .................................................................... 111

Lampiran 6 Hasil Return JII setelah diolah ......................................................................... 112

Lampiran 7 Hasil Return SBI dan SWBI/SBIS ................................................................... 113

Page 19: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi

yang efisien selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2007). Dengan penundaan konsumsi

tersebut diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan, dan kemudian akan

meningkatkan taraf hidupnya. Investasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya

yaitu dengan berinvestasi pada pasar modal.

Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang

disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga

lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Sunariyah, 2006). Investasi pasar

modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan

dengan cepat. Namun, investasi dalam efek di pasar modal mempunyai risiko yang lebih

besar dibanding menempatkan dana dalam deposito. Untuk memperkecil risiko dalam efek

hendaknya melakukan diversifikasi, artinya melakukan investasi tidak pada satu macam efek

atau saham, tetapi pada berbagai macam efek. Investor juga harus tetap mengikuti

perkembangan pasar modal pada berbagai kesempatan. Untuk itu investor memerlukan

sarana untuk dapat menyalurkan dananya dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang

tinggi dari suatu investasi.

Reksadana merupakan salah satu bentuk invetasi dengan diversifikasi yang cukup baik.

Melalui reksadana, modal dari para investor dikumpulkan untuk selanjutnya dibelikan efek

oleh manajer investasi. Dengan menanamkan dana milik kolektif itu ke dalam berbagai objek

investasi (Portofolio), maka risiko investasi dapat dikurangi (Bahtiar Usman dan Indri

Ratnasari 2004).

Page 20: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

2

Reksadana adalah sarana investasi yang berbeda dengan deposito, investasi rill,

(pembiayaan) maupun investasi saham di pasar modal. Reksadana menurut Bapepam (1997),

merupakan sekumpulan saham-saham, obligasi atau sekuritas lainnya yang dimiliki oleh

sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan invesatsi profesional. Dalam Undang-

undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, reksadana didefinisikan sebagai suatu

wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, selanjutnya

diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek oleh suatu manajer investasi.

Reksadana dalam perkembangannya berhasil menarik minat banyak investor karena

beberapa keunggulan yang dimilikinya (Darmadji dan Fakhruddin, 2001), seperti terbukanya

kesempatan bagi pemodal kecil untuk melakukan diversifikasi investasi dalam efek sehingga

memperkecil risiko yang dihadapi, mempermudah pemodal kecil untuk melakukan investasi

di pasar modal, dan efisiensi waktu. Selain itu, keuntungan yang diperoleh dari reksadana

bisa melebihi keuntungan yang diperoleh dari tingkat bunga deposito. Dari aspek perpajakan,

kewajiban pajak menjadi tanggung jawab perusahaan reksadana (Pratomo dan Nugroho,

2005).

Reksadana terbagi menjadi empat jenis berdasarkan alokasi asetnya, seperti reksadana

pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana saham, dan reksadana campuran. Setiap

jenis reksadana tersebut memiliki proporsi jumlah aset yang berbeda-beda. Reksadana

pendapatan tetap 80% portofolio investasinya pada efek yang berbentuk surat utang seperti

obligasi. Reksadana pasar uang portofolio investasinya pada jenis instrumen pasar uang

seperti SBI. Reksadana saham 80% portofolio investasinya terdiri dari saham. Reksadana

campuran yang instrumen investasinya bisa berbentuk saham dan obligasi atau

dikombinasikan dengan instrumen lainnya. Selain itu setiap jenis reksadana juga memiliki

kinerja yang berbeda-beda. Kinerja ini dapat dilihat dari Nilai Aktiva Bersih dari setiap jenis

reksadana.

Page 21: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

3

Namun tak hanya itu, dalam perkembangannya reksadana dibagi lagi menjadi dua

berdasarkan basis operasionalnya yaitu reksadana berbasis konvensional dan reksadana

berbasis syariah. Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh

National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity dengan

kapitalisasi US 150 juta. Sedangkan di Indonesia reksadana Syariah diperkenalkan pertama

kali pada tahun 1998 oleh PT Dana Reksa Investment Management. Fatwa DSN (Dewan

Syariah Nasional) MUI No. 20/DSN MUI/IX/2000 mendefinisikan reksadana Syariah

sebagai reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah islam, baik dalam

bentuk akad antara pemodal sebagai milik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan manajer

investastasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil

shahib al-mal dengan pengguna investasi.

Di dalam bangkitnya ekonomi Islam di Indonesia dewasa ini menjadi fenomena yang

menarik dan menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia yang mayoritas beragama

Islam. Praktek kegiatan ekonomi konvensional, khususnya dalam kegiatan pasar modal yang

mengandung unsur spekulasi sebagai salah satu komponennya nampaknya masih menjadi

hambatan psikologis bagi umat Islam untuk turut aktif dalam kegiatan investasi terutama di

bidang pasar modal. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama

Islam. Sebagian dari masyarakat yang ada menginginkan adanya suatu instrumen investasi

yang sesuai dengan syariah Islam. Menanggapi adanya peluang pangsa pasar, maka para

pelaku pasar di bidang investasi meluncurkan jenis investasi reksadana yang basis

operasionalnya adalah syariah, yaitu yang sering dikenal dengan nama reksadana syariah.

Reksadana syariah ini merupakan alternatif investasi di reksadana, selain reksadana yang

basis operasionalnya konvensional.

Dalam perkembangannya, reksadana syariah yang dimaksudkan untuk memberikan

alternatif investasi yang lebih luas kepada pemodal muslim. Kegiatan investasi yang

Page 22: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

4

didasarkan pada prinsip-prinsip syariah akan menarik, karena memberi keyakinan bahwa

kegiatan investasi juga merupakan bentuk kegiatan ibadah muamalah. Sehingga sosialisasi

informasi yang tepat mengenai reksadana syariah akan mempunyai pengaruh yang cukup

menentukan terhadap perkembangan reksadana syariah di Indonesia.

Secara Organisatoris reksadana syariah tidak berbeda dengan reksadana konvensional

yang bertujuan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat selanjutnya oleh manajer

investasi diinvestasikan pada instrumen-instrument di pasar modal.

Sedangkan untuk perbedaan reksadana syariah dan reksadana kovensional adalah dalam

proses manajemen portofolio, screening (penyaringan), valuation, strategi, controlling hingga

benchmarking selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam penyusunan portofolio

investasinya, reksadana syariah hanya dapat menempatkan dananya ke dalam instrumen-

instrument investasi yang bebas dari riba dan praktek-praktek yang tidak halal menurut

syariah.

Dalam hal investasi tentu tidak terlepas dari kinerja berupa imbal hasil (return). Bagi

beberapa investor yang mempertimbangkan nilai-nilai syariah dalam berinvestasi sudah tentu

akan memilih produk syariah, dan mengenai hal kinerja antara reksadana syariah dan

reksadana konvensional bukanlah menjadi suatu masalah. Namun, bagi investor yang juga

lebih melihat pada sisi kinerjanya, tentu hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan.

Informasi mengenai risiko menjadi penting dalam membandingkan kinerja investasi

reksadana. Pengukuran kinerja dengan mempertimbangkan faktor risiko memberikan

informasi bagi investor tentang sejauh mana suatu hasil atau kinerja yang diberikan manajer

investasi dikaitkan dengan risiko yang diambil untuk mencapai kinerja tersebut, yang menjadi

tolak ukur kinerja reksadana ialah besarnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) dan return yang

dihasilkan. Bermacam metode yang dapat dilakukan untuk mengukur kinerja reksadana agar

mendapatkan portofolio reksadana yang optimal.

Page 23: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

5

Pada penelitian ini kinerja yang akan diteliti difokuskan pada reksa dana saham.

Adapun kategori reksadana saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu reksadana

kategori saham syariah yang dibandingkan dengan reksadana kategori saham konvensioanl

karena pada dasarnya investasi pada kategori ini sama-sama sekurang-kurangnya 80% dalam

efek bersifat saham dari portofolionya, yang sudah pasti memiliki tingkat risiko yang tinggi.

Pentingnya dilakukan penelitian ini untuk memberikan gambaran kepada calon investor

terhadap kinerja saham yang terbaru, sebelum mereka menanamkan modal atau dana yang

mereka miliki di reksadana saham syariah atau reksadana saham konvensional.

Dalam melakukan penilaian kinerja sebuah investasi, terdapat dua pengukuran kinerja

yaitu return reksadana itu sendiri dan Model Risk Adjusted Return. Adapun metode untuk

melakukan penelitian kinerja dengan menggunakan return reksadana itu sendiri adalah raw

return. Sedangkan Risk Adjusted Return adalah perhitungan return yang disesuaikan dengan

risiko yang harus di tanggung (Hartono, 2010), adapun metodenya antara lain: Sharpe Ratio,

Treynor Ratio, Jensen Alpha, Roy Safety Firs Ratio, M2, Sortino Ratio, MSR, FPI, dan

Information Ratio. Dalam penelitian ini, digunakan 4 metode pengukuran untuk menilai

kinerja reksadana, yaitu Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha dan M2.

Penelitian ini melakukan penelitian kinerja reksadana menggunakan Risk Adjusted

Return, karena jika melakukan pengukuran reksadana berdasarkan return saja akan

menghasilkan hasil yang tidak akurat, sehingga pengukuran harus melibatkan return dan

risiko (Hartono, 2010).

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dilakukan dan mengingat manfaat

yang dapat diambil dari informasi mengenai reksadana saham, maka peneliti bermaksud

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Komparatif Kinerja Reksadana Saham

Konvensional Dan Reksadana Saham Syariah Menggunakan Metode Risk Adjusted

Page 24: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

6

Return (Sharpe, Treynor, Jensen Dan M-Square) Pada Bursa Efek Indonesia Periode

Tahun 2013-2015”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan kinerja antara reksadana saham konvensional dengan

reksadana saham syariah yang menggunakan metode Sharpe.

2. Bagaimana perbandingan kinerja antara reksadana saham konvensional dengan

reksadana saham syariah yang menggunakan metode Treynor.

3. Bagaimana perbandingan kinerja antara reksadana saham konvensional dengan

reksadana saham syariah yang menggunakan metode Jensen.

4. Bagaimana perbandingan kinerja antara reksadana saham konvensional dengan

reksadana saham syariah yang menggunakan metode M-Square.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut disusunlah penelitian dengan tujuan sebagai

berikut:

1. Untuk mendiskripsikan perbandingan kinerja antara reksadana saham

konvensional dengan reksadana saham syariah yang menggunakan metode

Sharpe.

2. Untuk mendiskripsikan perbandingan kinerja antara reksadana saham

konvensional dengan reksadana saham syariah yang menggunakan metode

Treynor.

3. Untuk mendiskripsikan perbandingan kinerja antara reksadana saham

konvensional dengan reksadana saham syariah yang menggunakan metode

Jensen.

Page 25: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

7

4. Untuk mendiskripsikan perbandingan kinerja antara reksadana saham

konvensional dengan reksadana saham syariah yang menggunakan metode M-

Square.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Calon Investor

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi serta bahan evaluasi

mengenai kinerja reksadana saham syariah dah kinerja reksadana saham

konvensional sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi.

2. Bagi Manajer Investasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai

perbandingan kinerja reksadana sehingga di kemudian hari dapat lebih

memaksimalkan kinerja reksadana yang dikelolanya.

3. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pengetahuan dari aplikasi-aplikasi teori

yang telah dipelajari selama perkuliahan dan untuk meningkatkan kemampuan

peneliti umtuk melakukan penelitian ilmiah.

4. Bagi Pihak-Pihak Lain

Sebagai bahan pustaka atau bahan acuan peneliti yang berkepentingan untuk

meneliti permasalahan yang sesuai, khususnya mengenai analisis kinerja

reksadana saham syariah dan kinerja reksadana saham konvensional.

Page 26: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Investasi

2.1.1 Pengertian Investasi

Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai komitmen saat ini atas uang dan

sumber daya lainnya selama periode tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di

masa depan (Bodie, Kane, dan Marcus 2007).

Investasi menurut Reilly dan Brown (2000) adalah komitmen sejumlah dana saat ini

sampai periode waktu tertentu, untuk menghasilkan pengembalian (payment) diakhir periode

sebagai kompensasi atas penundaan konsumsi selama dana tersebut ditepatkan. Sedangkan

Sharpe (1995) mendefinisikan investasi adalah suatu pengorbanan harta pada saat ini, untuk

mendapatkan harta pada masa yang akan datang. Dalam kamus lengkap ekonomi, investasi

didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham

atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu

supaya menghasilkan pendapatan. Definisi tersebut terdapat dua unsur makna, yaitu waktu

dan risiko. Pengorbanan harta pada saat ini bersifat pasti, sedangkan harta dimasa yang akan

datang bersifat tidak pasti, yang biasa disebut risiko.

Menurut Elton (2003), Financial assets dibagi menjadi dua kelompok, yaitu direct

investing dan indirect investing. Direct investing yaitu dengan cara investasi langsung pada

bursa Efek yang terdiri dari money market invesment, capital market invesment dan derivatif

invesment. Sedangkan indirect invesment adalah investor berinvestasi pada reksadana yang

merupakan paket dari indirect investing.

Berdasarkan definisi-definisi investasi di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi

merupakan suatu bentuk pengorbanan sejumlah kekayaan di masa sekarang untuk

mendapatkan keuntungan di masa depan dengan tingkat risiko tertentu. Terdapat tiga unsur

Page 27: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

9

yang sama berkaitan dengan definisi tersebut, yakni adanya pengorbanan sesuatu (sumber

daya) pada saat sekarang yang bersifat pasti, adanya ketidakpastian mengenai hasil (risiko

dan return), serta adanya tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut investor (Tandelilin, 2001). Dalam hal

ini investor dibagi menjadi dua, yaitu investor individu yang terdiri dari individu-individu

yang melakukan aktifitas investasi, dan investor institusional yang terdiri dari lembaga-

lembaga penyimpan dana, perusahaan-perusahaan asuransi, maupun perusahaan-perusahaan

investasi.

2.1.2 Jenis – jenis Investasi

Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak

langsung (Jogiyanto, 2010). Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva

keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain.

Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan

investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan

lain. Skema investasi langsung dan investasi tidak langsung dapat dilihatpada gambar 2.1

berikut ini.

Gambar 2.1

Skema Investasi

Investasi

Tidak Langsung

Investasi Langsung

Sumber : Jogiyanto, 2010

Investor Perusahaan

Investasi

Aktiva

Keuangan

Page 28: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

10

2.1.3 Tujuan Investasi

Dalam konteks perekonomian, menurut (Tandelilin, 2001) ada beberapa motif mengapa

seseorang melakukan investasi, antara lain adalah:

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang

2. Mengurangi tekanan inflasi

3. Sebagai usaha untuk menghemat pajak

Namun pada umumnya yang menjadi pokok tujuan investasi adalah untuk mendapatkan

sejumlah pendapatan keuntungan.

2.1.4 Proses Investasi

Menurut Fabozzi (2000) tanpa melakukan perbedaan terhadap investor institusional,

proses manajemen investasi meliputi lima langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan sasaran investasi

Hal ini tentu tergantung pada institusi itu sendiri sehingga harus disesuaikan

dengan kemampuan yang dapat diinvestasikan. Karena terdapat hubungan positif antara

tingkat pendapatan dan risiko maka sasaran investasi dapat dinyatakan dalam tingkat

pengembalian maupun risiko.

2. Membuat kebijakan investasi

Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva di mana investor

memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-

kelompok aktiva utama yang ada, yang biasanya meliputi saham, obligasi, real estate,

dan sekuritas-sekuritas luar negeri.

3. Pemilihan strategi investasi

Strategi-strategi investasi dapat dibedakan menjadi strategi investasi aktif dan

strategi pasif. Strategi investasi aktif menggunakan informasi-informasi yang tersedia

Page 29: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

11

dan teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan

portofolio yang hanya didiversifikasi secara luas. Hal pentingnya adalah harapan

terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari kelompok aktiva.

Sedangkan strategi investasi pasif melibatkan input ekspektasional minimal, dan

sebagai gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari

berbagai indeks pasar. Akibatnya, strategi pasif mengasumsikan bahwa pasar akan

merefleksikan seluruh informasi yang tersedia pada harga sekuritas. Pemilihan strategi

investasi sendiri tergantung pada pandangan klien atau manajer keuangan mengenai

harga pasar yang efisien dan tergantung pada karakteristik dari kewajiban klien.

4. Memilih aktiva

Hal ini membutuhkan evaluasi terhadap masing-masing sekuritas. Dalam strategi

aktif, hal ini berarti usaha untuk mengidentifikasi kesalahan penetapan harga sekuritas.

Pada tahap ini manajer investasi berusaha merancang portofolio yang efisien, yaitu

yang memberikan pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat risiko tertentu,

atau dengan kata lain, tingkat risiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu.

5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja

Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam manajemen investasi. Namun

meskipun ini dikatakan sebagai langkah terakhir, sebenarnya proses manajemen

investasi merupakan sebuah siklus yang berkesinambungan. Langkah ini sendiri

meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja tersebut

secara relative terhadap beberapa patokan duga (benchmark). Patok-duga merupakan

kinerja serangkaian sekuritas yang telah ditentukan, diperoleh untuk tujuan

perbandingan. Dengan mengasumsikan bahwa risiko portofolio sama dengan portofolio

patok-duga, maka manajer investasi telah menunjukkan kinerja yang lebih baik apabila

memiliki pengembalian yang baik. Namun apabila ternyata keberhasilan tersebut tidak

Page 30: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

12

dapat membawa hasil bagi perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kegagalan

tersebut bukanlah karena kinerja manajer investasi melainkan pada usaha penetapan

tujuan dan kebijakan investasi.

2.1.5 Risiko Investasi

Menurut Tandelilin (2001) risiko investasi bisa diartikan sebagai kemungkinan

terjadinya perbedaan antar return aktual dengan return yang diharapkan.

Husnan (1998) membagi risiko investai menjadi dua bagian, yaitu risiko sistematis dan

risiko tidak sistematis. Risiko sistematis adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor

makro yang mempengaruhi semua sekuritas sehingga tidak dapat dihilangkan dengan

diversifikasi. Sedangkan risiko tidak sistematis adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-

faktor unik pada suatu sekuritas, dan dapat diminimalisir dengan melakukan diversifikasi.

Terdapat beberapa jenis/faktor risiko yang dapat mempengaruhi besarnya risiko suatu

investasi (Tandelilin, 2010). Risiko tersebut antara lain:

1. Interest rate risk

Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat perubahan tingkat suku bunga.

Perubahan tingkat suku bunga ini berpengaruh negatif terhadap harga sekuritas.

2. Market risk

Risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi dalam keseluruhan

pasar sehingga berpengaruh pada semua sekuritas.

3. Inflation Risk

Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah purchasing power risk.

Jika suku bunga naik, maka inflasi juga meningkat, karena leaders membutuhkan

tambahan premium inflasi untuk mengganti kerugian purchasing power.

Page 31: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

13

4. Business Risk

Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri tertentu.

5. Financial Risk

Risiko yang timbul karena penggunaan leverage finansial oleh perusahaan.

6. Liquidity Risk

Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu di mana sekuritas

diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat dibeli dan dijual dengan cepat tanpa

perubahan harga yang signifikan, maka investasi tersebut dikatakan likuid,

demikian sebaliknya.

7. Exchange Rate Risk

Risiko yang berasal dari variabilitas return sekuritas karena fluktuasi kurs

currency.

8. Country Risk

Risiko ini menyangkut politik suatu negara sehingga mengarah pada politic risk.

2.1.6 Investasi Dalam Perspektif Syariah

Investasi syariah adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang

akan datang yang sesuai dengan syariat islam (Rodoni 2009).

Menurut Nafik (2009) Investasi syariah yaitu pengorbanan sumber daya pada masa

sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih

besar di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak

pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh.

Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam yang memenuhi proses tadrij

dan trichotomy pengetahuan tersebut (Huda, dan Nasution, 2008). Hal tersebut dapat

Page 32: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

14

dibuktikan bahwa konsep investasi selain sebagai pengetahuan juga bernuansa spiritual

karena menggunakan norma syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan

amal, oleh karenanya investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Hal tersebut dijelaskan

dalam Al-Qur‟ an surat Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut:

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri

memerhatikan apa yang telah diperbuatmya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah

kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dalam ayat tersebut ditafsirkan bahwa: “hitung dan introspeksilah diri kalian sebelum

diintrospeksi, dan lihatlah apa yang telah kalian simpan (invest) untuk diri kalian dari amal

sholeh (after here investment) sebagai bekal kalian menuju hari perhitungan amal pada hari

kiamat untuk keselamatan diri di depan Allah SWT ” (Katsir, 2000 dalam Huda dan

Nasution, 2007).

Dalam berinvestasi hendaklah juga mempersiapkan generasi yang kuat, baik aspek

intelektualitas, fisik, maupun aspek keimanan, sehingga terbentuklah sebuah kepribadian

yang utuh dengan kapasistas:

1. Memiliki aqidah yang benar

2. Ibadah dengan cara yang benar

3. Memiliki akhlak mulia

4. Intelektualitas yang memadai

5. Mampu bekerja atau mandiri

6. Disiplin atas waktu

7. Bermanfaat bagi orang lain

Page 33: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

15

Adapun beberapa prinsip dasar transaksi menurut syariah dalam investasi keuangan

yang ditawarkan (Pontjowinoto, 2000, dalam Huda dan Nasution, 2007), yaitu sebagai

berikut:

1. Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan menghindari

setiap transaksi yang dzalim. Setiap transaksi yang memberikan manfaat akan

dilakukan bagi hasil.

2. Uang sebagai alat pertukaran bukan komoditas perdagangan dimana fungsinya

adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan daya beli suatu barang

atau harta sedangkan manfaat atau keuntungan yang ditimbulkannya berdasarkan

atas pemakaian barang atau harta yang dibeli dengan uang tersebut.

3. Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur

penipuan di salah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

4. Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan risiko

yang besar atau melebihi kemampuan menanggung risiko.

5. Dalam Islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia

menanggung risiko.

6. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen Islami yang tidak mengandung

unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia serta menjaga lestarinya

lingkungan hidup.

Dalam berinvestasipun, Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk dan rambu-

rambu pokok yang seyogianya diikuti oleh setiap muslim yang beriman (Satrio 2005, dalam

Huda dan Nasution, 2007). Rambu-rambu tersebut adalah sebagai berikut:

Page 34: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

16

1. Terbebas dari unsur riba

Menurut Imam Badrudin Al’Aini dalam kitabnya Umdatu al-Qari mendefinisikan

riba sebagai penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis riil.

2. Terhindar dari unsur gharar

Gharar secara etimologi bermakna kekhawatiran atau risiko, dan gharar berarti

juga menghadapi suatu kecelakaan, kerugian, dan/atau kebinasaan.

3. Terhindar dari unsur maysir (judi)

Secara etimologi maysir bermakna mudah. Maysir merupakan bentuk objek yang

diartikan sebagai tempat utnutk memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan

sesuatu karena seseorang yang seharusnya menempuh jalan yang susah payah

akan tetapi mencari jalan pintas dengan harapan dapat mencapai apa yang

dikehendaki, walaupun jalan pintas tersebut bertentangan dengan nilai serta

aturan syariah.

4. Terhindar dari unsur haram

Investasi yang dilakukan oleh seorang investor muslim diharuskan terhindar dari

unsur haram. Dalam kaidah ushul fiqh mendefinisikan bahwa “hukum adalah

sebagai sesuatu yang disediakan hukuman (iqab) bagi yang melakukan dan

disediakan pahala bagi yang meninggalkan karena diniatkan untuk menjalankan

syariat-Nya.”

5. Terhindar dari unsur syubhat

Kata syubhat berasal berarti mirip, serupa, semisal, dan bercampur. Dalam

terminologi syariah syubhat diartikan sebagai “sesuatu perkara yang tercampur

(antara halal dan haram) akan tetapi tidak diketahui secara pasti apakah ia sesuatu

yang halal atau haram, dan apakah ia hak ataukah batil.

Page 35: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

17

2.1.7 Risiko Dalam Investasi Syariah

Dalam investasi syariah tidak menampik adanya risiko. Risiko dalam investasi timbul

karena adanya ketidakpastian waktu dan besarnya return yang akan diterima investor (Nafik,

2009). Penyimpangan hasil itu tidak termasuk dalam kategori maysir (judi) maupun gharar

(penipuan), karena menurut (Adiwarman, 2003, dalam Nafik, 2009), gharar adalah transaksi

yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak yang melakukan transaksi sebagai akibat

diterapkannya kondisi ketidakpastian dalam suatu akad yang secara alamiah seharusnya

mengandung kepastian. Sedangkan maysir adalah permainan peluang atau permainan

ketangkasan, ketika salah satu (atau beberapa) pihak harus menanggung beban pihak lain

sebagai konsekuensi keuangan akibat permainan tersebut.

Menurut Nafik (2009) tidak semua ketidak pastian disebut spekulasi, dan tidak semua

game of chance dianggap sebagai perjudian. Permainan peluang yang dianggap perjudian

adalah yang hasilnya zero sum game. Ketidakpastian memperoleh return investasi tidak

termasuk gharar maupun maysir, karena hal itu merupakan konsekuensi suatu investasi.

Ketidakpastian return itu mendorong Islam untuk mengajarkan win win solution dalam

kontrak investasi yang dilakukan oleh dua atau beberapa pihak, yaitu sistem bagi hasil (profit

and loss sharing). Sistem itulah yang dianggap adil, karena keuntungan dan kerugian dibagi

bersama sesuai perjanjian yang telah disepakati, atau sesuai dengan proporsi sumber daya

yang diberikan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak investasi.

2.1.8 Pengertian Reksadana

Secara etimologi (asal kata) reksadana berasal dari dua kata yaitu reksa yang berarti

menjaga atau memelihara dan dana berarti uang atau sekumpulan uang. Jadi reksadana berati

sekumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Menurut Undang-

undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal (pasal 1 ayat 27), Reksadana adalah wadah

Page 36: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

18

yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (fund manager).

Manurung (2002) mengemukakan bahwa reksadana adalah kumpulan dana dari

masyarakat yang diinvestasikan pada saham, obligasi, deposito berjangka, pasar uang, dan

sebagainya. Dalam kamus keuangan, reksadana didefinisikan sebagai portofolio asset

keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan terbuka, yang menjual saham

kepada mayarakat dengan harga penawaran dan penarikannya pada harga Nilai Aktiva Bersih

(NAB).

Reksa Dana (Asril, 2000) adalah salah satu bentuk investasi yang dalam bahasa asalnya

disebut mutual funds, dimana para investor secara bersama-sama melakukan investasi mereka

dalam suatu himpunan dana dan kemudian himpunan dana ini dinvestasikan dalam berbagai

bentuk investasi seperti saham, obligasi, ataupun melalui tabungan / sertifikat deposito di

bank-bank.

Dari uraian definisi-definisi yang telah disebutkan di atas, ada tiga hal yang terkait dari

definisi tersebut, yaitu:

1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi.

2. investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi.

3. Manajer investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik investor.

Seperti yang telah disebutkan di atas, Sharpe (1995) menjelaskan reksadana

menyediakan dua fasilitas yang memudahkan bagi investor untuk memenuhinya, yang juga

merupakan kelebihan dari Reksadana, yakni: “for individual, there are two advantages for

investing in such companies instead of investing directly in the financial assets that

companies own. Specifically the advantages arise from: (1) economic of scale, and (2)

profesional management.”

Page 37: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

19

Dari pendapat di atas Hadi Sasana (2004) menjelaskan bahwa: 1) Menciptakan skala

ekonomis dalam berinvestasi, yaitu melalui penggabungan dana antara pemodal yang satu

dengan pemodal yang lain untuk menciptakan investasi dalam skala yang besar. 2)

Menyediakan tenaga yang profesional pengelola ionvestasi efek secara kolektif.

Karena keunggulannya tersebut, reksadana saat ini menjadi media investasi yang

semakin diminati masyarakat.

2.1.9 Manfaat Reksadana

Reksadana memberikan banyak keuntungan bagi investor. Para pemodal/pemegang

reksadana tanpa harus memonitor aktivitas perdagangan saham atau investasi mereka telah

diurus oleh pengelola reksadana (manajer investasi). Beberapa keuntungan lain yang

didapat dari investasi reksadana adalah sebagai berikut (Sunariyah, 2004):

1. Mendapat dividend dan bunga

Investasi pada saham kemungkinan memberikan pendapatan berupa dividen,

sedangkan bunga hasil dari investasi seperti deposito dan obligasi.

2. Distribusi laba capital (capital gain distribution)

Merupakan keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang reksadana untuk tiap

lembar saham reksadana yang dimiliki.

3. Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko

Diversifikasi portofolio suatu reksadana akan mengurangi risiko karena kekayaan

reksadana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga

tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seseorang membeli

dua jenis saham atau efek secara individual.

Page 38: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

20

4. Biaya rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dari banyak pemodal dan dikelola secara

profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan

investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya

transaksi akan menjadi rendah dibandingkan apabila investor individu melakukan

transaksi sendiri pada suatu bursa.

5. Harga reksadana tidak begitu tergantung dengan harga saham di bursa.

Apabila harga saham di bursa mengalami penurunan secara umum maka

pengelola dana (manajer investasi) akan mengalihkan ke instrument investasi

lain, misalnya pasar uang untuk menjaga agar investasi pemodal senantiasa

menguntungkan.

6. Likuiditas terjamin

Pemodal dapat mencairkan kembali saham atau unit penyertaannya setiap saat

sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing reksadana sehingga memudahkan

investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali saham/

unit penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

7. Pengelola portofolio yang professional

Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilaksanakan oleh manajer investasi

yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana.

Peran manajer investasi sangat penting mengingat pemodal individual pada

umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak dapat

melakukan riset secara langsung dalam menganalisis harga efek serta mengakses

informasi di pasar modal.

Page 39: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

21

2.1.10 Klasifikasi Reksadana

Sebelum berinvestasi hendaknya mengetahui dan memahami jenis reksadana yang

sesuai dengan kebutuhan investasi yang dikehendaki, khususnya mengenai instrumen dimana

investor melakukan investasinya, karakteristik potensi return dan risiko yang akan mungkin

terjadi dalam investasi di reksadana. Jenis-jenis reksadana dapat dilihat dari beberapa sudut

pandang, antara lain:

Berdasarkan portofolio investasinya, peraturan BAPEPAM NO IV C.3 membagi

Reksadana menjadi empat, yaitu:

1. Reksadana pasar uang adalah reksadana yang hanya melakukan investasi pada

Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Reksadana

jenis ini menekankan pada upaya menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal

dengan membentuk portofolio yang terdiversifikasi pada berbagai instrument

jangka pendek (kurang dari satu tahun), seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2. Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari aktivanya dalam bentuk

Efek bersifat hutang. Pengalokasian asset pada reksadana pendapatan tetap

dikonsentrasikan pada berbagai tipe obligasi yang dikelompokkan menjadi

obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi pemerintah daerah yang

dapat memberikan tingkat pengembalian yang stabil dengan tingkat kemungkinan

risiko yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang, namun lebih rendah

dibandingkan dengan kemungkinan risiko pada reksadana saham.

3. Reksasana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80 % (delapan puluh perseratus) dari aktivanya dalam Efek bersifat

ekuitas (saham), terutama saham biasa (common stock). Saham dikenal dengan

karakteristik imbal hasil tinggi, risiko tinggi. Artinya, reksadana saham

Page 40: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

22

merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi,

namun memberikan potensi risiko yang tinggi pula.

4. Reksadana campuran membentuk diversifikasi portofolio dengan

mengkombinasikan pengalokasian asset pada saham, sekuritas pendapatan tetap,

dan efek pasar uang. Komposisi pengalokasian asset diantara ketiganya berbeda-

beda tergantung pada kebijakan masing-masing manajer investasi, dan biasanya

kebijakan investasi ini tecantum pada masing-masing propektus reksadana.

Berdasarkan tujuan investasinya, terbagi atas:

a. Growth fund

Reksadana jenis ini menekankan pada upaya mengejar pertumbuhan nilai dana,

sehingga biasanya reksadana ini mengalokasikan dananya pada saham.

b. Income fund

Reksadana ini menekankan pada upaya mendapatakan pendapatan yang konstan,

sehinga reksadana jenis ini mengalokasikan dananya pada obligasi atau surat

hutang.

c. Safety fund

Reksadana jenis ini lebih mengutamakan keamanan dari pada pertumbuhan.

Pengalokasian dananya ditempatkan pada instrumen-instrumen di pasar uang

seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, dan surat utang jangka pendek.

Berdasarkan dilihat dari bentuknya, reksadana dapat dibagi atas dua bentuk, yaitu

(Sunariyah, 2004):

1. Reksadana Berbentuk Persero

Dalam reksadana bentuk ini, perusahaan penerbit reksadana kegiataan usahanya

adalah menghimpun dana dengan menjual saham, selanjutnya dana dari penjualan

Page 41: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

23

saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di

pasar modal dan pasar uang.

Reksadana berbentuk perseroan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas.

b. Pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara Direksi

Perusahaan dengan Manajer Investasi yang ditunjuk.

c. Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara Manajer

Investasi dengan Bank Kustodian.

2. Reksadana KIK (Kontrak Investasi Kolektif)

Sunariyah (2004) menjelaskan reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif

(KIK) merupakan instrumen penghimpun dana dengan menerbitkan unit

penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut

diinvestasikan pada berbagai jenis investasi baik di pasar modal maupun di pasar

uang. Pada reksadana berbentuk perseroan pihak menghimpun dana dengan

melakukan penjualan saham, sedangkan reksadana KIK menghimpun dana

melalui penjualan unit penyertaan. Namun keduanya sama-sama

menginvestasikan dana yang dihimpun pada berbagai efek yang diperdagangkan.

Reksadana bentuk ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif

b. Pengelolaan reksadana dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan

kontrak.

c. Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilakukan oleh Bank Kustodian

berdasarakan kontrak.

Page 42: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

24

Adapun berdasarkan sifatnya, reksadana dapat dibedakan menjad (Darmadji dan

Fakhruddin,2006):

a. Reksadana Terbuka (open-end investment company)

Reksadana terbuka yaitu reksadana dimana pemegang unit penyertaannya

dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimiliki setiap saat diinginkan

langsung kepada manajer investasi. Manajer investasi reksadana melalui

bank kustodian wajib membelinya sesuai Nilai Aktiva Bersih per unit

penyertaan pada saat tersebut.

b. Reksadana Tertutup (close-end investment company)

Reksadana tertutup merupakan suatu bentuk reksadana yang investor

pemegang unit penyertaannya tidak dapat menjual kembali unit penyertaan

tersebut kepada manajer investasi. Pemegang unit penyertaan hanya dapat

menjual kembali unit penyertaan melalui Bursa Efek tempat saham tersebut

dicatatkan.

Karena penelitian ini membandingkan reksadana berdasarkan basis operasionalnya,

maka disertakan juga klasifikasi reksadana berdasarkan basis operasionalnya terbagi atas:

1. Reksadana Konvensional

Reksadana konvensional merupakan instrumen reksadana yang keberadaannya

tidak berlandaskan prinsip-prinsip syariah atau syariat islam. Unsur-unsur yang

dikandung oleh reksadana konvensional yang tidak sesuai dengan syariat islam antara

lain dari segi akad, operasi, investasi, transaksi dan pembagian keuntungannya.

Reksadana konvensional bebas berinvestasi di berbagai instrumen investasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang usaha termasuk bidang

perjudian, makananan dan minuman haram, lembaga keuangan ribawi dan lain-lain

yang tentunya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Page 43: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

25

2. Reksadana Syariah

Pembeda antara reksadana syariah dan reksadana konvensional adalah pada

reksadana syariah memiliki kebijakan investasi yang berbasis instrumen investasi pada

portofolio yang dikategorikan halal, yang dimaksud halal disini adalah jika perusahaan

yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang

bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Di

samping itu, dalam pengelolaan dana reksadana ini tidak mengijinkan penggunaan

strategi investasi yang menjurus ke arah spekulasi. Selanjutnya, hasil keuntungan

investasi tersebut dibagi hasilkan di antara para investor dan Manajer Investasi sesuai

dengan proporsi modal yang dimiliki.

Fatwa DSN (Dewa Syariah Nasional) MUI No.20/DSN-MUI/IX/2000

mendefinisikan reksadana syariah sebagai reksadana yang beroperasi menurut

ketentuan dan prinsip Islam.

Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa No.20/DSN/-MUI/VI/2001.

Fatwa tersebut memuat antara lain:

a. Dalam reksadana konvensional, masih terdapat unsur-unsur yang

bertentangan dengan syariah, baik dari segi akad, pelaksana investasi,

maupun dari segi pembagian keuntungan.

b. Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai

dengan syariah, yang meliputi saham yang sudah melalui penawaran umum

dan pembagian deviden didasarkan pada tingkat laba usaha, penempatan

pada deposito dalam bank umum syariah dan surat utang sesuai syariah.

c. Jenis usaha emiten haruslah sesuai dengan syariah, antara lain tidak boleh

melakukan usaha perjudian dan sejenisnya, usaha pada lembaga ribawi,

usaha memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan

Page 44: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

26

minuman haram serta barang-barang atau jasa-jasa merusak modal dan

membawa keburukan. Pemilihan dan pelaksanaan investasi harus

dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian dan tidak boleh ada unsur yang

tidak jelas (gharar). Diantaranya tidak boleh melakukan penawaran palsu,

penjualan barang yang belum dimiliki, insider trading menyebarkan

informasi yang salah dan menggunakan informasi orang dalam untuk

keuntungan transaksi yang dilarang, serta melakukan investasi pada

perusahaan yang tingkat hutangnya lebih dominan dari modalnya.

d. Emiten dinyatakan tidak layak diinvestasikan dalam reksadana syariah jika

struktur hutang terhadap modal sangat bergantung pada pembiayaan dari

hutang, yang pada intinya merupakan pembiayaan yang mengandung unsur

riba, emiten memiliki nisbah hutang terhadap modal lebih dari 82% (hutang

45%, modal 55%), manajemen emiten diketahui bertindak melanggar

prinsip usaha yang Islami.

e. Mekanisme operasioanl reksadana syariah terdiri dari: Wakalah antara

manajer investasi dan pemodal; serta mudharabah antara manajer investasi

dengan penggunaan investasi.

f. Karakteristik mudharabah adalah sebagai berikut: (1) pembagian

keuntungan antara pemodal (yang diwakili oleh Manajer Investasi) dan

pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang ditentukan dalam akad

yang telah dibuat bersama dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu

kepada si pemodal, (2) pemodal menaggung risiko sebesar dana yang telah

diberikan, (3) Manajer Investasi sebagai wakil pemodal tidak menanggung

risiko kerugian atas investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena

kelalaiannya.

Page 45: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

27

g. Penghasilan investasi yang dapat diterima dalam reksadana syariah adalah

(1) penghasilan dari saham berupa dividen, rights, dan capital gain. (2)

penghasilan dari obligasi yang sesuai syariah. (3) penghasilan dari surat

berharga pasar uang. (4) penghasilan dari deposito.

Tabel 2.1

Perbedaan Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah

No. Aspek-Aspek

Reksadana

Reksadana Konvensional Reksadana Syariah

1 Aspek

Prinsip

Menggunakan prinsip

umum berdasarkan

ketentuan dari manajer

investasi dan perusahaan

yang diambil adalh

perusahaan yang masih

aktif

Menggunakan prinsip

syariah, dimana

perusahaan yang dipakai

adalah perusahaan yang

murni dijamin halal.

2 Aspek

Kelembagaan

Dalam hal kelembagaan,

keputusan tertinggi

adalah manajer investasi,

yang mengelola dan

melakukan transaksi

adalah manjer investasi

Keputusan tertinggi

dalam keabsahan produk

adalah dewan pengawas

islami yang

beranggotakan beberapa

alim ulama dan ahli

ekonomi yang

direkomendasikan oleh

Dewan Pengawas islam

Nasional Majlis Ulama

Page 46: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

28

Indonesia

3 Aspek

Transaksi

Manajer investasi

melakukan transaksi

secara langsung dengan

pihak perusahaan yang

mengeluarkan saham,

serta melakukan

perjanjian kontrak dan

pembagian hasil.

Dalam transaksi,

menggunakan akad

muharabah, yaitu yakni

kontrak kemitraan yang

berdasarkan pada prinsip

pembagian hasil dengan

cara seseorang

memberikan modalnya

kepada pihak lain untuk

diinvestasikan, dengan

kedua belah pihak

membagi keuntungan atau

memikul kerugian sesuai

dengan kesepakatan

bersama.

2.1.11 Pengelola Reksadana

Berbeda dari deposito yang dikelola hanya oleh satu pihak, yaitu bank, reksadana

dikelola oleh 2 pihak, yakni manajer investasi dan bank kustodian (Eko Pratomo dan

Ubaidillah, 2009). Dalam reksadana, manajer investasi bertanggung jawab atas kegiatan

investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan yang dibutuhkan untuk

kepentingan investor. Sementara bank kustodian bertindak sebagai penyimpan kekayaan (safe

Page 47: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

29

keeper) serta administrator reksadana, baik dalam pencatatan maupun penjualan kembali

suatu reksadana sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan bersama manajer investasi.

Undang-undang Pasar Modal menyebutkan bahwa manajer investasi tidak boleh

memegang langsung kekayaan reksadana. Kekayaan reksadana tersebut wajib disimpan pada

bank kustodian yang tidak memiliki afiliasi dengan manajer investasi untuk menghindari

adanya kecurangan atau benturan kepentingan dalam pengelolaan kekayaan tersebut. Manajer

investasi sebagai pengelola reksadana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan

izin dari Bapepam.

Menurut pratomo dan ubaidillah (2005), mekanisme kerja yang terjadi dalam

reksadana, selain melibatkan manajer investasi, bank kustodian dan investor juga melibatkan

pelaku (perantara) di Pasar Modal (broker, underwriter) serta di pasar uang (Bank) serta

pengawasan yang dilakukan BAPEPAM & LK. Berikut ini disajikan bagan mekanisme kerja

reksadana pada gambar 2.2.

Gambar 2.2

Mekanisme Kerja Reksadana

Sumber: Eko Priyo Pratomo, 2005

Page 48: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

30

1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali (pencairan) Unit

Penyertaan.

2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran hasil penjualan

kembali.

3. Perintah transaksi investasi.

4. Eksekusi transaksi investasi

5. Konfirmasi transaksi.

6. Perintah penyekesaian transaksi.

7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta.

8. Informasi Nilai Aktiva Bersih/Unit secara harian melalui media massa.

9. Laporan evaluasi harian dan bulanan.

10. Laporan bulanan kepada Bapepam & LK.

2.1.12 Konsep Return dan Risiko

1. Return Reksadana

Menurut Jogiyanto (2010) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi

tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return reksadana dapat berupa

capital gain dan dividen. Capital gain merupakan hasil pengembalian yang diperoleh para

unit penyertaan yang diperoleh dari perubahan nilai aktiva bersih. Nilai aktiva bersih bernilai

positif maka dikatakan capital gain dan apabila nilai aktiva bersih bernilai negatif dikatakan

capital loss. Sedangkan dividen merupakan pembagian laba yang diberikan pengelola

reksadana kepada para pemegang unit penyertaan. Perhitungan return pada reksadana

ditentukan oleh besarnya Nilai Akitva Bersih (NAB) per unit penyertaan.

Page 49: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

31

2. Risiko Reksadana

Menurut (Tandelilin, 2001) risiko investasi bisa diartikan sebagai kemungkinan

terjadinya perbedaan antara return aktual dengan return yang diharapkan. Reksadana

memiliki kriteria berbeda–beda begitu juga dengan tingkat risiko dan tingkat pengembalian

dari reksadana tersebut. Berdasarkan risiko instrument yang menjadi investasi reksadana,

risiko tersebut dapat dikelompokan dari yang terendah sampai tertinggi.

Dalam berbagai prospektus reksadana, maka risiko yang dihadapi investor (Huda, dan

Nasution, 2007) yaitu:

a. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik, menggambarkan situasi ekonomi

dan politik yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

Indonesia termasuk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yang secara tidak

langsung akan mempengaruhi kinerja portofolio reksadana.

b. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan, penurunan nilai aktiva bersih yang

disebabkan oleh perubahan harga efek ekuitas dan lainnya menyebabkan Nilai

Unit Penyertaan berfluktuatif.

c. Risiko wanprestasi oleh pihak-pihak terkait, risiko ini terjadi apabila rekan usaha

manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya.

d. Risiko Likuiditas, penjualan kembali tergantung pada likuiditas dari portofolio

atau kemampuan dari manajer investasi untuk membeli kembali dengan

menyediakan uang tunai.

e. Risiko kehilangan kesempatan transaksi investasi pada saat pengajuan klaim

asuransi. Terjadi apabila ada kerusakan atau kehilangan atas surat-surat berharga

dan aset reksadana. Selama tenggang waktu penggantian, manajer investasi tidak

dapat melakukan transaksi investasi.

Page 50: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

32

2.1.13 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reksadana

Di benak para investor selalu timbul pertanyaan, faktor apa saja yang mempengaruhi

kinerja reksadana, sehingga tingkat pengembalian reksadana lebih baik dari yang lain.

Menurut Manurung (2007), faktor yang mempengaruhi kinerja reksadana diantaranya yaitu

faktor pengelolaan investasi reksadana, Faktor ini disebabkan oleh faktor kecerdasan manajer

investasi dalam empat hal:

1. Alokasi asset investasi reksadana, adalah faktor yang penting bagi manajer

investasi dalam melakukan pengelolaan investasi. Kesalahan dalam

mengalokasikan akan sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja reksadana yang

bersangkutan. Badan pengawas pasar modal telah membuat aturan nomor IV.B.1

tentang batasan atas pengelolaan investasi, bahwa sebuah reksadana tidak dapat

mengalokasikan assetnya melebihi 10% dari total assetnya kepada satu pihak,

atau melebihi 5% dari modal yang disetor perusahaan yang bersangkutan.

2. Pemilihan atas instrument investasi, bila manajer investasi memilih obligasi yang

couponnya tinggi tetapi kemungkinan tidak terbayarnya juga tinggi maka tingkat

pengembalian yang diinginkan tidak akan tercapai.

3. Market timing pembelian instrument investasi merupakan salah satu fakor

penting untuk peningkatan kinerja portofolio atau reksadana, walaupun untuk

menentukan waktu yang tepat kapan untuk masuk dan keluar yang optimal

tidaklah mudah.

4. Promosi dan penjualan, merupakan hal terpenting dari kecerdasan manajer

investasi, karena apabila manajer investasi gagal dalam promosi dan penjualan,

maka kecerdasan-kecerdasan lain yang dimiliki oleh manajer investasi tidak akan

berarti apa-apa. Karena setiap kegiatan investasi yang dilakukan selalu

Page 51: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

33

membutuhkan dana, dan dana diperoleh dari investor melalui promosi dan

penjualan.

2.1.14 Metode Pengukuran Kinerja Reksadana

Untuk melihat kinerja sebuah reksadana, tidak cukup hanya dilihat dari tingkat return

yang dihasilkan saja, tetapi diperlukan juga memperhatikan faktor -faktor lain seperti tingkat

risiko reksadana tersebut. Beberapa ukuran kinerja reksadana yang sudah memasukkan faktor

risiko adalah Indeks Sharpe, Indeks Treynor, Indeks Jensen dan M2(M-Square)

(Tandelilin,

2010).

1. Metode Sharpe

Pengukuran dengan metode Sharpe didasarkan atas apa yang disebut premium

atas risiko atau risk premium. Risk premium adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata

kinerja yang dihasilkan oleh reksadana dengan kinerja investasi yang bebas risiko (risk

free asset). Dalam pembahasan ini, investasi tanpa risiko diasumsikan merupakan

tingkat bunga rata-rata dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI/SBIS). Standart deviasi

merupakan risiko fluktuasi reksadana yang dihasilkan karena laba yang dihasilkan

berubah-ubah. Sharpe mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang

diperoleh (risk premium) untuk setiap unit risiko yang diambil. Semakin tinggi nilai

rasio sharpe makin baik kinerja reksadana. Pengukuran Sharpe diformulasikan sebagai

ratio risk premium terhadap standar deviasinya. (Pratomo dan Ubaidillah 2005:195).

Pengukuran metode Sharpe dirumuskan sebagai berikut:

Spi = R R

Dimana:

Spi = Nilai Sharpe portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

Page 52: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

34

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

σp = Standar deviasi atau total risiko portofolio

2. Metode Treynor

Model ini dikembangkan oleh Treynor (1965) yang diperkenalkan dalam

artikelnya di Harvard Business Review Jan-Feb 1965, “How to rate management of

investment funds”. Index Treynor menunjukkan hubungan antara portofolio excess

return dan risiko sistematis yang ada. Diasumsikan bahwa unsystematic risk

diminimumkan melalui diversifikasi portofolio, sehingga index ini menunjukan risk

premium per risiko sistematis. Inilah perbedaannya dengan Sharpe index yang

menggunakan risiko total portofolio, sementara Treynor memakai risiko pasar.

Pengukuran dengan metode Treynor juga didasarkan atas risk premium, seperti

halnya yang dilakukan Sharpe, namun dalam metode Treynor digunakan pembagi beta

(β) yang merupakan risiko fluktuasi terhadap risiko pasar. Metode Treynor ini

digunakan untuk mengukur besarnya premi risiko per beta portofolio, apabila beta

portofolio berubah satu satuan semakin positif nilai indeks Treynor maka semakin

bagus pula kinerja portofolio. (Pratomo dan Ubaidillah 2005:196).

Pengukuran dengan metode Treynor, diformulasikan sebagai berikut:

Tpi = R R

β

Dimana:

T pi = Nilai Treynor portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

β = Beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis)

Page 53: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

35

3. Metode Jensen

Metode ini didasarkan pada konsep garis pasar sekuritas (security market line-

SML) yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan

kesempatan investasi yang bebas risiko. Dalam keadaan ekulibrium semua portofolio

diharapkan berada pada SML. Jika terjadi penyimpangan artinya, jika dengan risiko

yang sama tingkat pengembalian portofolio berbeda dengan tingkat pengembalian pada

SML, maka perbedaan tersebut disebut dengan indeks Jensen, di mana risikonya

dinyatakan dalam beta (risiko pasar atau risiko sistematis). Apabila tingkat

pengembalian actual dari suatu portofolio lebih besar dari tingkat pengembalian yang

sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks Jensen akan bernilai positif, sebaliknya,

apabila tingkat pengembalian actual dari suatu portofolio lebih kecil dari tingkat

pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks Jensen akan bernilai

negatif. (Halim, 2005)

Berdasarkan uraian diatas, maka indeks Jensen dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jpi = ( R p - R f) – β ( R m - R f)

Dimana:

Jpi = Nilai Jensen portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

R m = Rata-rata return pasar

β = Beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis)

Page 54: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

36

4. Metode M2

(M-Square)

Metode M2

(M-Square) dikemukakan oleh Leah Modigliani dan Franco

Modigliani. Metode M2

(M-Square) merupakan perluasan dari metode Sharpe.

Diperoleh dari menghitung Sharpe yang kemudian dikalikan dengan standart deviasi

pasar dan ditambah dengan suku bunga bebas risiko (risk free) yang kemudian

dikurangi dengan return pasar. Metode ini menghitung berapa besar tingkat

pengembalian suatu portofolio jika memiliki standar deviasi yang sama dengan

portofolio pasar atau benchmark nya.

Penilaian: jika M2

(M-square) measure reksa dana positif atau lebih besar dari M2

(M-square) measure pasar (selalu nol) maka kinerja reksadana baik (Jogiyanto, 2010).

Semakin tinggi nilai M2

(M-Square) maka semakin baik kinerja reksa dana tersebut.

Reksadana yang menunjukkan nilai positif atau return reksadana berada di atas return

pasar. Metode M-square measure merupakan perluasan dari metode Sharpe, maka

formulanya:

M2 = R f + ( R R

) σm – R m

Dimana:

M2 = Nilai M-square portofolio

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

σp = Standar deviasi atau total risiko portofolio

σm = standar deviasi pasar

R m = Rata-rata return pasar

Page 55: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

37

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang meneliti kinerja reksadana menggunakan metode Sharpe,

Treynor, Jensen dan M2 (M-Square) telah banyak dilakukan. Peneliti hanya menggunakan

tujuh penelitian terdahulu yang relevan.

Penelitian yang dilakukan oleh Furaida (2008) yang mengangkat judul “Studi

Komparatif Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Konvensional dan Reksadana Pendapatan

Tetap Syariah dengan Metode Sharpe dan Treynor di Pasar Modal Indonesia Tahun 2007-

2008”. Variabel pada penelitian ini menggunakan kinerja reksadana pendapatan tetap

konvensional dan kinerja reksadana pendapatan tetap syariah. Sedangkan sub variabel dalam

penelitian ini adalah metode Sharpe, dan Treynor. Dalam penelitiannya, Furaida

menggunakan teknik analisis data dengan uji Sampel Kolmogorov Smirmov, metode Sharpe

dan juga Jensen. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa kinerja reksadana pendapatan tetap

konvensional dan reksadana pendapatan tetap syariah lebih rendah dari pada tolok ukurnya

yaitu rata-rata suku bunga bank swasta dan pemerintah. Kinerja reksadana konvensional lebih

tinggi dari pada reksadana pendapatan tetap syariah menggunakan metode Treynor,

sedangkan jika menggunakan metode Sharpe keduanya tidak menunjukan perbedaan yang

signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Fatimah 2009 yang berjudul “Studi Komparatif

Pengukuran Kinerja Reksadana Shariah dan Kinerja Reksadana Konvensional Berdasarkan

Tingkat Return dan Risiko”. Teknik analisisis data yang digunakan adalah analisis komparatif

dengan menggunakan data sekunder, sedangkan pengumpulan data diperoleh melalui

pengumpulan data via internet, dokumen hasil penelitian, buku-buku, Pusat Data Bisnis dan

Ekonomi UGM, dan sumber lain yang sesuai dengan topik Penelitian. Sedangkan untuk

menilai kinerja reksadana, metode yang digunakan adalah Sharpe, Treynor dan Jensen

dengan mengamati fluktuasi dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) harian atau historical data

Page 56: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

38

selama 80 hari kerja atau selama 5 bulan dari bulan Mei sampai bulan September 2008

dengan mengacu pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sangat fluktuatif. Hasil

penelitian ini diketahui bahwa return reksadana syariah lebih tinggi disbanding return

reksadana konvensional. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata untuk reksadana syariah

0,0007839 dan 0,0003363 untuk reksadana konvensioanal

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Riza Hafizi 2012 yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah Dan Konvensional Menggunakan Metode Rasio

Informasi, Rasio Risiko, Rasio Sortino Dan Roy Safety First Ratio (Periode 2009-2011”.

Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif yang menekankan pada pengujian teori-

teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis

data dengan prosedur statistik. Penggunaan statistik dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif karena data penelitian ini berupa sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh reksadana syariah dan konvensional yang masuk dalam kategori equity fund, asset

allocation fund dan debt fund. Sampel pada penelitian ini adalah 4,9 reksadana saham

syariah, 8,18 reksadana campuran syariah, 4,9 reksadana pendapatan tetap syariah, 12,85

reksadana saham konvensional, 19,71 reksadana campuran konvensional, dan 27,42

reksadana pendapatan tetap konvensional. Hasil dari penelitian ini berdasarkan metode

information ratio pada tahun 2009-2011 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja reksadana syariah dan konvensional setelah diuji dengan uji statistic

menggunakan independent sampel t-test. Berdasarkan metode risk ratio pada tahun 2009-

2011 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara reksadana syariah

dan konvensional. Berdasarkan hasil metode roy safety first ratio pada tahun 2009-2011

menunjukkan tidak ada perbedaan antara reksadana konvensioal dan reksadana syariah

setelah diuji dengan uji statistic menggunakan independent sampel t-test. Namun pada tahun

2011 indeks roy safety first ratio menunjukkan nilai negatif dikarenan krisis ekonomi yang

Page 57: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

39

terjadi di Eropa. Berdasarkan hasil metode sartino ratio pada tahun 2009 menunjukkan ada

perbedaan kinerja reksadana syariah dan konvensional setelah diuji dengan uji statistic

menggunakan independent sampel t-test. Sedangkan pada tahun 2010-2011 tidak terdapat

perbedaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Ibrahim (2011) yang berjudul “ Analisis

Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah jenis Reksadana

Pendapatan Tetap Periode 2008-2011”. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel

berdasarkan pada reksadana dari manajemen investasi yang memiliki baik reksadana

konvensional maupun reksadana syariah jenis reksadana pendapatan tetap dengan periode

analisis kinerja tahun 2008-2011. Hasil dari penelitian ini, bahwa berdasarkan Sharpe Index,

pada tahun 2008, 2009, dan 2011, kinerja reksa dana syariah lebih baik dibandingkan dengan

kinerja reksa dana konvensional. Sedangkan pada tahun 2010, kinerja reksa dana

konvensional lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana syariah. Berdasarkan

Treynor Index, pada tahun 2008, 2009, dan 2011, kinerja reksa dana konvensional lebih baik

dibandingkan dengan kinerja reksa dana syariah. Sedangkan pada tahun 2010, kinerja

reksadana syariah lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksadana konvensional.

Berdasarkan Jensen Index, pada tahun 2008-2011, kinerja reksa dana syariah lebih baik

dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional.

Skripsi tahun 2009 oleh Umi Salamah “Evaluasi Kinerja dan Pemeringkatan Reksadana

Syariah Campuran Berdasarkan Metode Time-Weighted Rate Of Return, Metode Sharpe,

Metode Treynor, dan Metode Jensen”. Penelitian ini mengevaluasi kinerja dan melakukan

pemeringkatan reksadana syariah campuran berdasarkan tingkat return dilakukan dengan

menggunakan time-weighted rate of return, sedangkan pengukuran kinerja berdasarkan

tingkat rasio dilakukan dengan menggunakan metode indeks Sharpe, indeks Treynor, dan

Indeks Jensen. Penelitian ini bersifat komparatif, yaitu membandingkan tingkat return

Page 58: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

40

reksadana syariah dengan return indeks JII sebagai benchmark. Penelitian ini membahas

mengenai reksadana mana yang mempunyai kinerja lebih baik jika dibanding kinerja

reksadana yang lain ataupun jika dibandingkan dengan benchmark. Alat analisis yang

digunakan adalah uji beda independent samle t-test.Proksi yang digunakan sebagai aset bebas

risiko (risk free asset) adalah suku bunga SBI. Sampel yang diambil pada 11 reksadana

syariah campuran dari total populasi 30 reksadana syariah selama periode penelitian. Data

yang digunakan adalah NAB/unit penertaan masing-masing reksadana syariah campuran,

suku bunga SBI, dan return JII. Sumber data tersebut berupa data mingguan selama satu

tahun, yaitu dari tanggal 31 Desember 2006 – 31 Desember 2007. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana

syariah campuran dengan kinerja indeks JII.Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan

bahwa ternyata tidak ada satupun reksadana syariah yang lebih baik (outperform) terhadap

kinerja indeks JII (benchmark).

Penelitian oleh Reny Nur Fikasari tahun 2012 yang berjudul “Analisis Komparatif

Kinerja Reksadana Syariah Indonesia dan Malaysia”. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif

yang terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama yaitu menganalisis kinerja reksadana syariah

Indonesia dan Malaysia dengan menggunakan tiga model yaitu sharpe, treynor, dan jensen.

Tahap kedua adalah menguji perbedaan kinerja reksadana Indonesia dan Malaysia

menggunakan uji Mann-Whitney U-Test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

reksadana Indonesia dan Malaysia yang masuk dalam kategori equity fund, asset allocation

fund, dan debt fund. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 reksadana syariah Indoseia,

dan 77 reksadana syariah Malaysia. Adapun hasil dari penelitian ini 1) berdasarkan hasil

perhitungan model Sharpe, Treynor, dan Jensen sebagian besar kinerja reksadana syariah

Indonesia dan Malaysia tahun 2008 mengalami penurunan yang disebabkan oleh imbas krisis

finansial global. Pada tahun 2009 rata-rata kinerja reksada syariah kedua negara sudah mulai

Page 59: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

41

membaik,tetapi jika dibandingkan tingkat pertumbuhannya, Malaysia lebih tinggi dibanding

Indonesia dan malaysia mengalami perkembangan yang cukup pesat, 2) setelah dilakukan uji

Mann-Whitney U Test, secara keseluruhan hasil menyatakan bahwa ada perbedaan kinerja

syariah Indonesia dan Malaysia.

Penelitian oleh Hesham Merdad, M. Kabir Hassan and Yasser Alhenawi (2010) yang

berjudul “Islamic Versus Conventional Mutual Funds Performance in Saudi Arabia: A Case

Study”. Penelitian Menggunakan sampel reksadana syariah dan konvensional reksadana yang

dikelola oleh HSBC, manajer investasi terbesar keempat di Arab Saudi, dari Januari 2003

hingga Januari 2010, dalam penelitian ini meneliti perilaku risk-return dengan menggunakan

sejumlah ukuran kinerja seperti Sharpe, Treynor, Jensen Alpha dan varian mereka. Didalam

penelitian ini membagi periode sampel di empat segmen seperti periode penuh, periode bull,

periode bearish dan periode krisis keuangan untuk menganalisis lebih lanjut jika kinerja dua

dana tersebut berbeda satu sama lain. Penelitian ini juga memeriksa timing pasar dan

selektivitas manajer HSBC pada kinerja portofolio mereka. Penelitian ini menemukan bahwa

reksadana Islam underperform atau dibawah reksadana konvensional selama periode penuh

dan periode bullish, tetapi mereka overperform reksadana konvensional selama periode krisis

bearish dan keuangan. Hasil tersebut konsisten dengan penelitian sebelumnya dengan

reksadana syariah dan konvensional lainnya. Manajer HSBC yang baik yang menunjukkan

waktu dan selektivitas untuk dana syariah selama periode bearish, dan reksadana

konvensional selama periode bullish. Salah satu portofolio pelajaran penting dari studi kasus

ini adalah bahwa reksadana syariah yang menawarkan lindung nilai kesempatan bagi investor

selama kemerosotan ekonomi karena pembatasan bahwa hukum Islam membebankan pada

seleksi portofolio.

Penelitian oleh Andri Rachmad Pranoto (2012) yang berjudul “Analisis Kinerja

Reksadana Syariah Dibandingkan dengan Reksadana Konvensional di Indonesia”. Penelitian

Page 60: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

42

ini membahas mengenai perbandingan kinerja dan risiko antara reksadana syariah dengan

reksadana konvensional dimana secara fundamental memiliki perbedaan. Periode

penelitiannya dilakukan mulai tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2010 dan

penelitian ini menggunakan permodelan Sharpe, Jensen dan Treynor dalam pengolahan data.

Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui bahwa

secara keseluruhan kinerja seluruh reksadana baik itu reksadana syariah maupun reksadana

konvensional masih belum optimal. Namun, Jika dibandingkan dari segi kinerja dan risiko

antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional, Reksadana syariah memiliki

kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan reksadana konvensional. Untuk risiko, dengan

menggunakan metode Sharpe yang merupakan risiko total, reksadana yang memiliki risiko

terendah adalah reksadana konvensional. Sedangkan jika menggunakan metode Treynor dan

Jensen yang menggunakan risiko sistematis. Reksadana yang memiliki risiko terendah adalah

reksadana syariah. Untuk uji statistik metode Treynor yang telah dilakukan, diperoleh ada

perbedaan kinerja antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional.

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Nama

Penelitian

Judul Peneliti Metode

Penelitian

Kesimpulan

1 Furaida

(2008)

Studi Komparatif

Kinerja Reksadana

Pendapatan Tetap

Konvensional dan

Reksadana

Pendapatan Tetap

Uji Sampel

Kolmogorov

Smirmov,

metode

Sharpe dan

juga Jensen

Kinerja reksadana

pendapatan tetap

konvensional dan

reksadana pendapatan tetap

syariah lebih rendah dari

pada tolok ukurnya yaitu

Page 61: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

43

Syariah dengan

Metode Sharpe dan

Treynor di Pasar

Modal Indonesia

Tahun 2007-2008.

rata-rata suku bunga bank

swasta dan pemerintah.

Kinerja reksadana

konvensional lebih tinggi

daripada reksadana

pendapatan tetap syariah

menggunakan metode

Treynor, sedangkan jika

menggunakan metode

Sharpe keduanya tidak

menunjukan perbedaan

yang signifikan.

2 Eva

Muzdalifa

(2009)

Analisis Kinerja

Reksa Dana syariah

pendapatan tetap

dan campuran

dengan metode

sharpe treynor dan

Jensen

Uji t-test Kinerja reksa Dana Syariah

pendapatan tetap diukur

dengan metode sharpe

Treynor dan Jensen

memiliki kinerja yang

positif. Kinerja reksa dana

syariah campuran diukur

dengan metode sharpe

treynor dan Jensen

memiliki kinerja yang

negative. Kinerja reksa

dana pendapatan tetap lebih

tinggi disbanding dengan

Page 62: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

44

kinerja reksa dana

campuran, dengan rata-rata

kinerja yang positif. Hasil

uji perbedaan kinerja reksa

dana menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan signifikan

antara reksa dana syariah

pendapatan tetap dengan

kinerja pasar terutama

diukur dengan metode

Jensen, dan terjadi

perbedaan kinerja reksa

dana syariah campuran

dengan kinerja pasar

terutama diukur dengan

metode shrape dan Jensen.

Hasil perbedaan

menunjukkan bahwa

kinerja reksa dana syariah

pendapatan tetap memiliki

kinerja yang lebih tinggi

dibandingkan kinerja pasar,

sedangkan untuk kinerja

reksa dana syariah

campuran lebih rendah

Page 63: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

45

dibandingkan dengan

kinerja pasar.

3 Siti Fatimah

(2009)

Studi Komparatif

Pengukuran Kinerja

reksadana syariah

dan kinerja

reksadana

konvensional

berdasarkan

Tingkat return dan

risiko

Sharpe,

Treynor dan

Jensen

mengacu

pada Indeks

Harga Saham

Gabungan

(IHSG) yang

sangat

fluktuatif

Hasil penelitian ini

diketahui bahwa return

reksadana syariah lebih

tinggi disbanding return

reksadana konvensional.

Hal ini berdasarkan nilai

rata-rata untuk reksadana

syariah 0,0007839 dan

0,0003363 untuk reksadana

konvensioanal.

4 Muhammad

Riza Hafizi

(2012)

Analisis

Perbandingan

Kinerja Reksadana

Syariah dan

Konvensional

menggunakan

metode Rasio

Informasi, Rasio

Sortino dan Roy

Safety First Ratio

Metode rasio

informasi,

rasio risiko,

rasio sortino

dan roy

safety first

ratio

Berdasarkan metode

informasi ratio pada tahun

2009-2011 menunjukkan

bahwa tidak terdapat

perbedaan kinerja

reksadana syariah dan

konvensional. Berdasarkan

metode risk ratio pada

tahun 2009-2011

menunjukkan tidak ada

perbedaan antara reksadana

konensional dan reksadana

syariah setelah diuji dengan

Page 64: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

46

uji statistic menggunakan

independent sampel t-test.

Namun pada tahun 2011

indeks roy safety first ratio

menunjukkan nilai negatif

dikarenakan krisis ekonomi

yang terjadi di Eropa.

Berdasarkan hasil metode

sortino ratio pada tahun

2009 menunjukkan ada

perbedaan kinerja

reksadana syariah dan

konvensional. Sedangkan

pada tahun 2010-2011

tidak dapat perbedaan.

5 Luthfi

Ibrahim

(2011)

Analisis

Perbandingan

Kinerja Reksadaa

Konvensional dan

Reksadana Syariah

jenis Reksadana

Pendapatan Tetap

periode 2008-2011

Indek Sharpe,

Indeks

Treynor dan

Indeks Jensen

Hasil dari penelitian ini,

bahwa berdasarkan Sharpe

index, pada tahun

2008,2009, dan 2011,

kinerja reksadana syariah

lebih baik dibandingkan

dengan kinerja reksadana

konvensional. Sedangkan

pada tahun 2010, kinerja

reksadana konvensional

Page 65: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

47

lebih baik dibandingkan

dengan kinerja reksadana

syariah. Berdasarkan

Treynor indeks, pada tahun

2008,2009 dan 2011,

kinerja reksadana

konvensioanl lebih baik

dibandingkan dengan

kinerja reksadana syariah.

Sedangkan pada tahun

2010, kinerja reksadana

syariah lebih baik

dibandingkan dengan

kinerja reksadana

konvensional. Berdasarkan

Jensen index, pada tahun

2008-20011, kinerja

reksadana syariah lebih

baik dibandingkan dengan

kinerja reksadana

konvensional.

6 Umi Salamah

(2010)

Evaluasi kinerja

dan pemeringkatan

reksadana syariah

campuran

Metode time-

weighted rate

of return,

indeks

Tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara

kinerja reksadana syariah

campuran dengan kinerja

Page 66: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

48

berdasarkan metode

Time-Weighted

Rate of return,

metode sharpe,

metode treynor dan

metode Jensen

sharpe,

indeks

treynor dan

indeks jensen

indeks JII. Selain itu,

penelitian ini juga

menunjukkan bahwa

ternyata tidak ada satupun

reksadana syariah yang

lebih baik (outperform)

terhadap kinerja indeks JII

(benchmark)

7

Reny Nur

Fikasari

(2012)

Analisis komparatif

kinerja reksadana

syariah Indonesia

dan Malaysia

Indeks

Sharpe,

Indeks

Treynor dan

Indeks Jensen

Berdasarkan hasil

perhitungan model sharpe,

treynor dan Jensen

sebagian besar kinerja

reksadana syariah

Indonesia dan Malaysia

tahun 2008 mengalami

penurunan yang disebabkan

oleh imbas krisis finansial

global. Pada tahun 2009

rata-rata kinerja reksadana

syariah kedua Negara

sudah mulai membaik,

tetapi jika dibandingkan

tingkat pertumbuhannya

Malaysia lebih tinggi

dibanding Indonesia dan

Page 67: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

49

Malaysia mengalami

perkembangan yang cukup

pesat. Setelah dilakukan uji

Mean-Whitney U Test,

secara keseluruhan hasil

menyatakan bahwa ada

perbedaan kinerja syariah

Indonesia dan Malaysia

8 Hesham

Merdad, M.

Kabir Hassan

and Yasser

Alhenawi

(2010)

12 Islamic funds

and 16 conventional

mutual funds in the

Saudi Arabia Jan

2003 – Dec 2010

Sharpe Ratio,

Treynor

Ratio, MM

measure, TT

measure, IR

measure

Reksadana syariah

dilakukan lebih baik dari

dana konvensional selama

pasar bearish, sementara

reksadana konvensional

dilakukan lebih baik dari

yang Islam selama pasar

bullish. Manajer HSBC

yang baik akan

menunjukkan waktu dan

selektivitas untuk

reksadana syariah selama

periode bearish, dan untuk

reksadana konvensional

selama periode bullish.

Salah satu portofolio

pelajaran penting dari studi

Page 68: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

50

kasus ini adalah bahwa

reksadana syariah yang

menawarkan lindung nilai

kesempatan bagi investor

selama kemerosotan

ekonomi karena

pembatasan bahwa hukum

Islam membebankan pada

seleksi portofolio.

9 Andri

Rachmad

Pranoto

(2012)

Analisis Kinerja

Reksadana Syariah

dibandingkan

dengan Reksadana

Konvensional di

Indonesia

Metode

Sharpe,

metode

Treynor dan

metode

Jensen

Reksadana syariah

memiliki kinerja yang lebih

baik dibandingkan dengan

reksadana konvensional.

Untuk risiko, dengan

menggunakan metode

Sharpe yang merupakan

risiko total, reksadana yang

memiliki risiko terendah

adalah reksadana

konvensional. Sedangkan

jika menggunakan metode

Treynor dan Jensen yang

menggunakan risiko

sistematis. Reksadana yang

memiliki risiko terendah

Page 69: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

51

adalah reksadana syariah.

Sumber: Kumpulan dari berbagai Jurnal yang telah diolah

Ada beberapa hal yang dapat membedakan penlitian ini dengan beberapa penelitian

terdahulu. Perbedaan – perbedaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Periode pengamatan yang digunakan, pada penelitian ini periode pengamatannya

adalah tahun 2013 – 2015.

2. Objek penelitian. Objek penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, yaitu

lebih difokuskan pada kinerja Reksa Dana konvensional dan Reksa Dana syariah

kategori saham saja.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran akan menjelaskan alur pengolahan data kinerja reksadana yang

dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai perbandingan investasi pada reksadana.

Dalam penelitian ini, skema penelitiannya akan ditunjukkan pada gambar 2.3.

Page 70: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

52

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Penelitian

Reksadana Saham

Konvensional 2013-

2015

Reksadana Saham 2013-

Syariah2015

SBI dan SBIS IHSG dan JII Data NAB

Reksadana

Proses Olah Data

Menghitung return

Hitung Sharpe Ratio

Hitung Treynor Ratio

Menghitung st.deviasi

Reksadana, IHSG & JII

Menghitung Beta

IHSG & JII

Hitung M2

(M-Square

Ratio)

Hitung Jensen Ratio

Membandingkan Kinerja Reksadana Syariah

dan Konvensional

Uji Normalitas: one sample

Kolmogorov-Sminrov

Uji Normalitas

Uji t-test

Kesimpulan, Saran

Uji Mann-

Whitney

Page 71: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

53

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas perumusan masalah yang diajukan.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang teoritis yang telah diuraikan

sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan adalah sebagai berikut:

- H0 : Tidak terdapat perbedaan kinerja reksadana saham konvensional dengan

kinerja reksadana saham syariah pada tahun 2013 - 2015

- Ha : Terdapat perbedaan kinerja reksadana saham konvensional dengan kinerja

reksadana saham syariah pada tahun 2013 - 2015

Page 72: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian tentang kinerja reksadana ini menggunakan data sekunder

yang didapat dari situs BAPEPAM selaku otoritas pasar modal. Di dalam situs BAPEPAM

ini terdapat seluruh daftar nama reksadana yang beredar di Indonesia dari berbagai macam

jenis, periode dan jenis Manajer Investasi. Adapun jenis reksadana konvensional dan

reksadana syariah yang akan diteliti adalah reksadana saham. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis ada atau tidak adanya perbedaan kinerja reksadana saham konvensional dan

reksadana saham syariah di Indonesia yang aktif pada periode tahun 2013 sampai dengan

tahun 2015. Penelitian terhadap reksadana tersebut akan menggunakan metode Sharpe,

Treynor, Jensen dan M2

(M-Square).

3.2 Metode Penentuan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Populasi yang digunakan pada

penelitian ini adalah keseluruhan reksadana saham konvensional maupun reksadana saham

syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK), dengan sifat operasi reksadana terbuka

(open end funds) yang sudah dipublikasikan secara umum di Badan Pengawas Pasar Modal

(Bapepam) dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013– 2015.

Populasi reksadana saham yang masih aktif sampai tahun 2016 sebanyak 222

reksadana yang terdaftar di Bapepam-LK. Dari 222 reksadana saham yang terdaftar di

Page 73: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

55

Bapepam-LK meliputi 29 reksadana kategori saham syariah, dan untuk reksadana kategori

saham konvensional sebanyak 193 reksadana.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono: 116). Dari populasi tersebut tidak semua populasi dijadikan sampel pada

penelitian ini. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling,

yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu terlebih dahulu. Adapun kriteria penentuan

sampel yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

1. Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas

(saham).

2. Manajer investasi yang memiliki reksadana basis operasional konvensional dan

syariah.

3. Reksadana saham baik konvensional dan syariah yang dipilih adalah yang sudah

dan tetap aktif serta tercatat di Bapepam selama periode penelitian (2013-2015).

Berdasarkan populasi yang memenuhi kriteria tersebut, maka akan digunakan sebagai

sampel atau objek dalam penelitian ini, ada 18 sampel reksadana terdiri dari 9 reksadana

saham dari sub kategori konvensional dan 9 reksadana saham dari sub kategori syariah.

Data yang diambil adalah data Nilai Aktiva Bersih (NAB). Untuk reksadana saham

kategori konvensional dan syariah, akan dinilai menggunakan metode Sharpe, Treynor,

Jensen dan M-Square, kemudian dibandingkan dari sisi kinerja reksadana konvensional dan

syariah selama tiga tahun (dari Desember 2012 hingga Desember 2015).

Pada tabel 3.1 berikut ini dapat dilihat nama reksadana saham yang menjadi sampel

dalam penelitian ini.

Page 74: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

56

Tabel 3.1

Sampel Reksadana yang Akan Diteliti

Manajer Investasi

Manajer Investasi

Konvensional Syariah

PT Batavia Prosperindo Aset

Manajemen

Batavia Dana Saham

Optimal

Batavia Dana Saham

Syariah

PT CIMB Principal Asset

Management

CIMB-Principal Equity

Aggressive

CIMB-Principal Islamic

Equity Growth Syariah

PT Ciptadana Asset

Management

Rencana Cerdas Cipta Syariah Equity

PT Mandiri Manajemen

Investasi

Reksadana Mandiri

Investa Atraktif

Mandiri Investa Atraktif-

Syariah

PT Panin Asset Management Panin Dana Maksima Panin Dana Syariah

Saham

PT Trimegah Asset

Management

Trim Kapital RD Trim Syariah Saham

PT Manulife Aset

Manajemen Indonesia

Manulife Saham Andalan Reksadana Manulife

Syariah Sektoral

Amanah

PT PNM Investment

Management

PNM Saham Agresif Reksadana PNM Ekuitas

Syariah

PT BNP Paribas Investment

Partners

BNP Paribas Ekuitas BNP Paribas Pesona

Amanah

Page 75: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

57

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi, yakni dimana metode tersebut merupakan metode yang digunakan untuk

pengumpulan data sekunder dan data kepustakaan.

1. Metode Kepustakaan

Pengumpulan data dalam penelitian ini yang didapatkan dari beberapa bahan

yang mendukung dan terkait antara lainnya melalui buku-buku yang ada, serta

jurnal-jurnal dan skripsi.

2. Data Sekunder (Internet Research)

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan

dokumen atau laporan yang bersumber dari instansi atau pihak-pihak lain yang

berkaitan dan mendukung terhadap penelitian ini. Dalam penelitian ini

merupakan data yang didapat dari BAPEPAM, Bursa Efek Indonesia dan Bank

Indonesia. Data tersebut terdiri dari:

a. List reksadana saham konvensional dan reksadana saham syariah yang aktif

dan data Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari reksadana saham selama periode

bulan Desember tahun 2012 sampai dengan bulan Desember tahun 2015

yang diperoleh dari website resmi Badan Pengawas Pasar Modal

(Bapepam). Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) ini digunakana karena

merupakan nilai inti dari sebuah reksadana. NAB merupakan harga suatu

reksadana yang dipergunakan sebagai harga jual atau harga beli dari suatu

reksadana sehingga investor dapat mengetahui keuntungan dan kerugian

dari hasil menjual atau membeli suatu reksadana.

(www.bapepam.go.id)

Page 76: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

58

b. Data tingkat suku bunga bebas risiko yakni menggunakan Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia/Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SWBI/SBIS), berupa tingkat suku bunga yang

ditawarkan oleh Bank Indonesia selama tahun penelitian yang diperoleh

dari situs resmi Bank Indonesia. Tingkat suku bunga SBI dan SWBI/SBIS

ini akan digunakan sebagai acuan tingkat pengembalian asset bebas risiko

(risk free). Reksadana Syariah akan menggunakan tingkat suku bunga

SWBI/SBIS sebagai risk free sedangkan Reksadana konvensional

menggunakan SBI sebagai risk free. Data SBI dan SWBI/SBIS yang

digunakan adalah SBI dan SWBI/SBIS dalam periode 1 Januari 2013

sampai dengan 31 Desember 2015

(http://www.bi.go.id)

c. Data IHSG dan JII ini digunakan sebagai indikator pasar. Indikator ini

penting untuk investor sebagai panduan untuk berinvestasi. Hal ini

dikarenakan dalam IHSG dan JII ini tergambar kondisi pasar secara

menyeluruh. Oleh karena itu Reksadana merupakan salah satu instrumen

pasar modal, maka data IHSG dan JII ini penting sebagai bagian dalam

melakukan analisis. Reksadana konvensional akan menggunakan Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai benchmark sedangkan Reksadana

syariah akan menggunakan Jakarta Islamic Index sebagai benchmark. Data

tentang IHSG dan JII diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

(http://finance.yahoo.com)

Page 77: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

59

3.4 Definisi Operasional Variabel

Agar tidak terjadi salah pengertian dalam istilah, perlu kiranya diberi penegasan istilah

yaitu sebagai berikut:

1. Kinerja reksadana saham syariah adalah suatu ukuran mengenai tingkat pencapaian

keuntungan atau kerugian yang diperoleh masing-masing reksadana saham syariah

yaitu reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang

dikelola dalam bentuk efek ekuitas dimana instrumen investasi yang dipilih berbasis

pada prinsip-prinsip Islam seperti kegiatan usaha yang tidak melakukan riba dan halal

yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII).

2. Kinerja reksadana saham konvensional adalah ukuran mengenai tingkat keuntungan

atau kerugian yang diperoleh masing-masing reksadana saham dengan melihat NAB

per unit penyertaan.

3. Nilai Aktiva Bersih merupakan jumlah aset setelah dikurangi kewajiban-kewajiban

yang ada. Sedangkan NAB per unit penyertaan merupakan jumlah NAB dibagi

dengan jumlah nilai unit penyertaan yang beredar. Jika NAB mengalami kenaikan

atau penurunan, karena NAB tersebut sangat tergantung akan kinerja aset yang

merupakan portofolio reksadana tersebut. Kalau harga pasar aset-aset suatu reksadana

mengalami kenaikan maka NAB nya tentu akan mengalami kenaikan, demikian

sebaliknya (Tjipton dan fakrudin:177,2011).

4. Metode Sharpe adalah metode untuk mengukur kinerja reksadana saham dengan

mempertimbangkan semua total risiko dari reksadana yang bersangkutan. Sp = (Ri -

Rf)/ σp (Tandelilin, 2001:324).

Page 78: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

60

5. Metode Terynor, metode ini menggunakan asumsi bahwa portofolio sudah

terdiversifikasi secara sempurna sehingga risiko yang dianggap relevan adalah risiko

sistematis yaitu Beta (β). Tp = (Ri – Rf)/βi (Tandelilin, 2001:327)

6. Metode Jensen adalah suatu metode yang menunjukkan selisih antara return

portofolio dan premi risiko portofolio yang seharusnya diterima dengan tingkat risiko

sistematis tertentu. Jpi = ( R p - R f) – β ( R m - R f) (Tandelilin, 2001:330).

7. Metode M2 (M-Square) adalah metode yang menghitung berapa besar tingkat

pengembalian suatu portofolio jika memiliki standar deviasi yang sama dengan

portofolio pasar atau benchmark nya. (Bahtiar Usman dan Indri Ratnasari, 2004).

3.5 Metode Pengolahan Data

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengukur kinerja reksadana

menggunakan metode Sharpe, Jensen, Treynor dan M2

(M-Square) yaitu:

3.5.1 Menghitung Return NAB, IHSG dan JII

1. Mencari return masing-masing reksadana perbulan. Return reksadana dihitung

dengan rumus:

RRD

Dimana:

RRD = Return Reksadana

NABt = Nilai Aktiva Bersih periode t

NABt-1 = Nilai Aktiva Bersih periode t-1

Menghitung rata-rata dari return setiap reksadana. Rata-rata return reksadana

dihitung dengan menggunakan rumus rata-rata geometri dari masing-masing

reksadana.

Page 79: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

61

2. Menghitung return benchmark IHSG dan JII per bulan dengan rumus:

RIHSG =

Dimana:

RIHSG = Return IHSG

IHSGt = Nilai IHSG pada periode t

IHSGt-1 = Nilai IHSG pada periode t-1

RJII =

Dimana:

RJII = Return JII

JIIt = Nilai Pasar JII periode t

JIIt-1 = Nilai pasar JII pada periode t-1

Menghitung rata-rata dari return pasar IHSG dan JII. Rata-rata return pasar per

bulan dihitung dengan menggunakan rumus rata-rata geometri.

3.5.2 Menghitung Rata-rata Tingkat Suku Bunga SBI dan SWBI/SBIS

Untuk pendekatan imbal hasil bebas risiko (risk free return) yang digunakan

adalah data SBI dan SWBI/SBIS, karena SBI dan SWBI/SBIS sudah merupakan

return maka tidak perlu di return kan lagi. Data SBI dan SWBI/SBIS ini

kemudian disebut dengan Rf.

3.5.3 Menghitung Standar Deviasi Portofolio

Perhitungan standar deviasi dilakukan terhadap tingkat return kedua reksadana

dengan rumus:

Page 80: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

62

σ = √

Dimana:

σ = Standar deviasi

x = Nilai data (sampel)

µ = Rata-rata hitung

n = Jumlah data

Menghitung standar deviasi menggunakan formula dari “stdev” pada microsoft

excel. Standar deviasi portofolio didapatkan dari “stdev” return NAB

reksadana. Dengan diperolehnya nilai standar deviasi ini maka akan diketahui

risiko total dari sebuah portofolio.

3.5.4 Menghitung β (beta)

Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta. Beta portofolio mengukur

tingkat kepekaan portofolio terhadap perubahan pasar. Koefisien beta diukur

dengan slope yang diperoleh dengan meregresikan return portofolio dengan

return pasar. Adapun persamaan regresi untuk mencari beta suatu portofolio

adalah sebagai berikut:

Rp= α + β (Rm)

3.5.5 Melakukan penilaian kinerja reksadana berdasarkan Risk-Adjusted Return

(Sharpe, Treynon, Jensen M2-Square)

a. Metode Sharpe

Page 81: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

63

Melakukan analisis perhitungan menggunakan Risk-Adjusted Return dengan

metode Sharpe adalah sebagai berikut:

1. Menghitung terlebih dahulu return NAB reksadana yang diperoleh dengan

cara menselisihkan antara NAB per unit penyertaan bulan sekarang dengan

NAB per unit penyertaan bulan sebelumnya.

2. Menghitung rata-rata return NAB pertahun dengan rata-rata geometri.

3. Langkah berikutnya adalah mencari standar deviasi untuk masing-masing

reksadana tersebut dengan program microsoft excel. Data berikutnya yang

juga dibutuhkan dalam perhitungan ini adalah data risk free (Rf) yang

diperoleh dari tingkat suku bunga SBI/SBIS.

4. Menghitung Sharpe ratio dengan mengkurangkan rata-rata tahunan return

NAB denga rata-rata tahunan risk free rate, kemudian hasilnya (excess

return) dibagi dengan standart deviasi tahunan.

Rumus Sharpe ratio:

Spi = R R

Dimana:

Spi = Nilai Sharpe portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

σp = Standar deviasi atau total risiko portofolio

b. Metode Treynor

Melakukan analisis perhitungan menggunakan Risk-Adjusted Return dengan

metode Treynor adalah sebagai berikut:

Page 82: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

64

1. Menghitung terlebih dahulu return NAB reksadana yang diperoleh dengan

cara menselisihkan antara NAB per unit penyertaan bulan sekarang dengan

NAB per unit penyertaan bulan sebelumnya.

2. Menghitung rata-rata return NAB pertahun dengan rumus rata-rata

geometri.

3. Langkah berikutnya adalah melakukan regresi sederhana untuk mencari

beta (β) yang merupakan fluktuasi relatif terhadap risiko pasar. Data

berikutnya yang juga dibutuhkan dalam perhitungan ini adalah data risk

free (Rf) yang diperoleh dari tingkat suku bunga SBI/SBIS.

4. Menghitung Treynor ratio dengan mengkurangkan rata-rata tahunan return

NAB denga rata-rata tahunan risk free rate, kemudian hasilnya (excess

return) dibagi dengan beta tahunan.

Rumus Treynor ratio:

Tpi = R R

β

Dimana:

Tpi = Nilai Treynor portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

β = Beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis)

c. Metode Jensen

Melakukan analisis perhitungan menggunakan Risk-Adjusted Return dengan

metode Jensen adalah sebagai berikut:

Page 83: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

65

Langkah pengerjaannya sama seperti Treynor, tetapi untuk mengukur indeks

Jensen dilakukan penyelisihan antara return portofolio (reksa dana) terhadap

return bebas risiko (SBI/SBIS) lalu dikurangi dengan hasil dari beta yang

dikalikan dengan selisih antara return pasar (IHSG/JII).

Rumus Indeks Jensen:

Jpi = ( R p - R f) – β ( R m - R f)

Dimana:

Jpi = Nilai Jensen portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

R m = Rata-rata return pasar

β = Beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis)

d. Metode M2

(M-Square)

Melakukan analisis perhitungan menggunakan Risk-Adjusted Return dengan

metode M-Square adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama diperoleh dari menghitung Sharpe

2. Kemudian dikalikan dengan standar deviasi pasar

3. Ditambah dengan suku bunga bebas risiko

4. Kemudian dikurangi dengan return pasar

Rumus indeks M-Square:

M2

= R f + ( R R

) σm – R m

Dimana:

Page 84: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

66

M2

= Nilai rasio M2

(M-Square)

Rp = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio

Rf = Rata-rata risk free rate

σp = Standart deviasi portofolio

σm = Standart deviasi pasar

Untuk selengkapnya tentang definisi variable-variabel operasional yang

digunakan pada metode dalam pengukuran kinerja Reksadana, dapat dilihat

pada table berikut ini:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Definisi Operasional Skala Pengukuran

1 Return

Reksadana

Saham

Return Reksadana

periode tertentu

Ratio

RRD

2 Return

Pasar IHSG

dan JII

Ukuran kemampuan

kinerja pasar sebagai

benchmark-nya pada

periode tertentu

Ratio

RIHSG =

RJII =

3 Risk Free Merupakan investasi

dengan bebas risiko yang

diasumsikan dengan

tingkat rata-rata suku

bunga SBI dan

SWBI/SBIS pada suatu

periode tertentu

Ratio

R f =

4 Standar

Deviasi

Portofolio

Standar deviasi

menggambarkan

penyimpangan yang

terjadi dari rata-rata

return yang dihasilkan

pada Reksadana dan

pasar pada periodeterentu

Ratio

σ = √

Page 85: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

67

5 Beta (β) Risiko pasar Ratio

β =

6 Metode

Sharpe

Metode yang digunakan

untuk mengukur kinerja

Reksadana dan

benchmark yang

didasarkan pada seberapa

besar penambahan hasil

investasi yang diperoleh

untuk setiap unit risiko

yang diambil

Ratio

Spi = R R

7 Metode

Treynor

Metode Treynor

menggunakan beta (β)

yang merupakan risiko

sistematisnya

Ratio

Tpi = R R

8 Metode

Jensen

Metode yang digunakan

untuk menilai kinerja

Reksadana dan

benchmark

Jpi = ( R p - R

f) – β ( Rm - R

f)

9 Metode M2

(M-Square)

Metode yang menghitung

berapa besar tingkat

pengembalian suatu

portofolio jika memiliki

standart deviasi yang

sama dengan portofolio

pasar atau benchmark

nya

M

2 = R f + ( R R

) σm –

R m

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data sampel dalam penelitian ini menggunakan one-sample

Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi 5%. Metode analisis data yang digunakan

untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ini adalah parametric statistic (independent

sample t-test) untuk data berdistribusi normal, sedangkan untuk data berdistribusi tidak

normal menggunakan non parametric statistic (Mann-Whitney)

Page 86: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

68

Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak normal. Berdasarkan uji

statistik diperoleh gambaran sebagai berikut:

Proses pengambilan keputusan:

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Dasar pengambilan keputusan:

Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

Probabilitas < 0.05 maka H1 diterima

3.6.2 Parametric Statistic (Uji Independent Sample T-Test)

Uji beda untuk jenis penelitian yang menghasilkan data berskala interval, pada

umumnya dimaksudkan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung diantara kelompok-

kelompok tertentu yang memiliki persyaratan tertentu yang diteliti. Jika kelompok sampel

yang ingin diuji perbedaan rata-rata hitungnya hanya terdiri dari dua kelompok, teknik

statistik yang dipergunakan pada umumnya adalah teknik t-test. Untuk menguji dua

kelompok yang subjeknya berbeda, namun dikenakan perlakuan yang sama, maka teknik

analisis yang dapat digunakan adalah t-test untuk sampel bebas (independent sample)

(Burhan Nurgiyantoro, 2004).

Menurut Purbayu dan Ashari (2005:60), tahap-tahap yang harus dilakukan untuk

menguji hipotesis diawali dengan pemilihan level signifikansi, pemilihan alat uji statistik

yang digunakan, penentuan titik kritis pengambilan keputusan, perhitungan nilai statistik dan

penentuan keputusan statistik dan interpretasi.

Jika nilai t hitung > t table, maka H0 diterima yang berarti tidak terdapat

perbedaan yang signifikan.

Page 87: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

69

Dan sebaliknya bila nilai t hitung < t table, maka Ha diterima yang berarti

terdapat perbedaan yang signifikan.

Uji t atau uji beda dilakukan dengan menggunakan software SPSS dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

Data total skor (yang menjadi tolak ukur kinerja) dari seluruh reksadana yang

dinilai dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok syariah dan kelompok

konvensional.

Gunakan fungsi Analysis-Independent Sample untuk mengolah kedua kelompok

kedua kelompok data tersebut.

3.6.3 Non Parametic Statistic (Uji Mann-Whitney)

Tes nonparametrik yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

respon dari 2 populasi data yang saling independen ketika data lebih lemah dari skala

interval. Uji ini dapat disamakan dengan t-test untuk 2 kelompok yang independen ketika

terjadi pelanggaran terhadap asumsi normalitas atau skala data tidak sesuai untuk uji t

(Suseno, 2012). Dasar pengambilan keputusan:

Probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

Probabilitas < 0.05 maka Ha diterima

Page 88: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

70

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Hasil Rata-rata Return Tahunan Reksadana Saham

Langkah pertama yang digunakan untuk menghitung hasil rata-rata return

tahunan adalah dengan menghitung return dari Nilai Aktiva Bersih dengan rumus

sebagai berikut:

RRD

Dimana:

RRD = Return Reksadana

NABt = Nilai Aktiva Bersih periode t

NABt-1 = Nilai Aktiva Bersih periode t-1

Berikut contoh perhitungan return bulanan dari reksadana saham konvensional

Batavia Dana Saham Optimal pada bulan Januari 2013:

RRD

0.00886

Perhitungan return bulanan pada bulan yang lain dihitung dengan menggunakan

rumus yang sama. Data return bulanan ini dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 1

hal 104.

Langkah kedua dalam perhitungan ini adalah mencari rata-rata return tahunan

reksadana saham. Cara untuk menghitung rata-rata return tahunannya dengan

menggunakan rata-rata geometrik adalah dengan mengakarkan jumlah return bulanan

Page 89: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

71

reksadana saham yang sudah ditambah satu setiap bulannya dengan jumlah periodenya,

kemudian dikurangkan dengan satu. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

R p = [(1+Rp1)( 1+Rp2)( 1+Rp3)… (1+Rpn)]1/n

-1

Dimana:

R p = Rata-rata return portofolio

Rp = Return portofolio

N = Jumlah periode evaluasi

Berikut contoh perhitungan rata-rata return tahunan reksadana saham

konvensional Batavia Dana Saham pada bulan Januari 2013 sampai dengan Desember

2013:

R p = [(1+1.00886)(1+1.09180)(1+0.11157)(1+0.32220)(1+-0.03763)(1+0.12561)(1+ -

0.01010)(1+ -0.09590)(1+0.02677)(1+0.06041)(1+-0.04805)(1+0.13655)]1/12

- 1

= 0.05255

Perhitungan rata-rata return tahunan pada tahun yang lain dihitung dengan

menggunakan rumus yang sama. Data rata-rata return tahunan ini dapat dilihat

selengkapnya pada lampiran 2 hal 106.

2. Hasil Rata-rata Return Tahunan Benchmark

Return bulanan benchmark yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari

data bulanan IHSG dan JII. Cara yang digunakan sama dengan menghitung return

bulanan reksadana saham, yaitu sebagai berikut:

Rm =

dan Rm =

Dimana:

Page 90: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

72

Rm = Return pasar

IHSGt dan JIIt = IHSG dan JII pada periode pengukuran

IHSGt-1 dan JIIt-1 = IHSG dan JII pada periode sebelum pengukuran

Perhitungan return bulanan IHSG pada bulan Januari 2013:

Rm =

= 0.0303

Perhitungan return bulanan IHSG pada bulan yang lain dihitung dengan

menggunakan rumus yang sama. Data return bulanan IHSG ini dapat dilihat

selengkapnya pada lampiran 5 hal 110.

Langkah kedua dalam perhitungan ini adalah mencari rata-rata return tahunan

IHSG. Cara untuk menghitung rata-rata return tahunannya dengan menggunakan rata-

rata geometrik adalah dengan mengakarkan jumlah return bulanan benchmark yang

sudah ditambah satu setiap bulannya dengan jumlah periodenya, kemudian dikurangkan

dengan satu. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

R m = [(1+Rm1)( 1+Rm2)( 1+Rm3)… (1+Rmn)]1/n

-1

Dimana:

R m = Rata-rata return portofolio

Rm = Return pasar

N = Jumlah periode evaluasi

Berikut contoh perhitungan rata-rata return tahunan IHSG pada bulan Januari

2013 dampai dengan Desember 2013:

R m = [(1+0.0303)(1+0.0756)(1+0.02970)(1+0.0217)(1+0.0096)(1+0.0464)(1+0.03)

(1+0.0918)(1+0.0285)(1+0.0453)(1+0.0486)(1+0.00)

= 0.000984

Page 91: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

73

Perhitungan rata-rata return tahunan IHSG dan JII pada periode yang lain

dihitung dengan menggunakan rumus yang sama.

3. Hasil Rata-rata Bulanan Investasi Bebas Risiko

Perhitungan rata-rata return bulanan investasi bebas risiko diperoleh dari rata-rata

return mingguan BI rate dalam periode berikut:

R f =

Dimana :

R f = Rata-rata return bulanan investasi bebas risiko

∑ SBI = Jumlah BI rate pada periode tertentu

∑ Periode = Jumlah periode perhitungan

Berikut contoh perhitungan rata-rata return tahunan dari investasi bebas risiko

pada bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2013:

R f =

= 0.06080

Perhitungan rata-rata return tahunan BI rate pada periode yang lain dihitung

dengan menggunakan rumus yang sama. Data return bulanan dan rata-rata return SBI

dan SWBI/SBIS ini dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 7 hal 112.

4. Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Sharpe

Langkah pertama dalam perhitungan kinerja menggunakan metode Sharpe adalah

dengan menghitung standard deviasi dari masing-masing reksadana saham

konvensional dan reksadana saham syariah. Perhitungan standar deviasi pada penelitian

Page 92: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

74

ini menggunakan program Microsoft Excel dengan rumus (=stdev) atau dengan rumus

manual sebagai berikut:

σ = √

Dimana:

σ = Standar deviasi

x = Nilai data (sampel)

µ = Rata-rata hitung

n = Jumlah data

Langkah selanjutnya adalah menghitung kinerja menggunakan metode Sharpe

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Spi = R R

Dimana:

Spi = Nilai Sharpe portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

σp = Standar deviasi atau total risiko portofolio

Berikut contoh perhitungan kinerja dari reksadana konvensional Batavia Dana

Saham menggunakan metode Sharpe pada bulan Januari 2013 sampai dengan bulan

Desember 2013:

SRD Batavia Dana Saham =

= -0.07721

Page 93: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

75

Kinerja dari reksadana Batavia Dana Saham dengan menggunakan metode

Sharpe diperoleh -0.07721. Perhitungan kinerja reksadana saham menggunakan metode

Sharpe yang lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama.

5. Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Treynor

Langkah pertama dalam perhitungan kinerja menggunakan metode Treynor

adalah dengan menghitung beta dari masing-masing reksadana saham sebagai pembagi.

Perhitungan beta pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

β =

Dimana:

β = Beta portofolio

σij = Kovarians antara return pasar dan return portofolio

σm2

= Varians pasar

Kovarians pada penelitian ini menggunakan proxy dari σ (IHSG) x ( R p). Beta

yang diperoleh pada Batavia adalah sebesar 1.01013.

Langkah selanjutnya adalah menghitung kinerja menggunakan metode Treynor

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tpi = R R

Dimana:

Tpi = Nilai Treynor portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

β = Beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis)

Page 94: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

76

Berikut contoh perhitungan kinerja dari reksadana konvensional Batavia Dana

Saham dengan metode Treynor pada bulan Januari 2013 sampai dengan Desember

2013:

TRD Batavia Dana Saham =

= -0.00816

Kinerja dari reksadana Batavia Dana Saham dengan menggunakan metode

Treynor diperoleh -0.00816. Perhitungan kinerja reksadana saham menggunakan

metode Treynor yang lain dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama.

6. Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode Jensen

Pada perhitungan menggunakan metode Jensen, variable yang digunakan adalah

rata-rata return tahunan, rata-rata return investasi bebas risiko, rata-rata return tahunan

IHSG/JII, dan beta portofolio. Rumus yang digunakan untuk mengukur kinerja

menggunakan metode Jensen adalah sebagai berikut:

Jpi = ( R p - R f) – β ( R m - R f)

Dimana:

Jpi = Nilai Jensen portofolio i

R p = Rata-rata return portofolio

R f = Rata-rata atas bunga investasi bebas risiko

R m = Rata-rata return pasar

β = Beta portofolio (risiko pasar atau risiko sistematis)

Berikut contoh perhitungan kinerja dari reksadana konvensional Batavia Dana

Saham dengan metode Jensen pada bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2013:

Page 95: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

77

Jpi = ( R p - R f) – β ( R m - R f)

= (0.05255 – 0.06079) – 1.01013 (0.00098 – 0.06079)

= 0.05217

Perhitungan kinerja reksadana saham menggunakan metode Jensen yang lainnya

dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama.

7. Hasil Perhitungan Kinerja Menggunakan Metode M2

(M-Square)

Langkah pertama dalam perhitungan kinerja menggunakan metode M-Square

adalah dengan menghitung standard deviasi dari benchmarknya (IHSG/JII).

Perhitungan standar deviasi pada penelitian ini menggunakan program dari Microsoft

Excel dengan rumus (=stdev).

Langkah selanjutnya adalah menghitung kinerja menggunakan metode M-Square.

Pada perhitungan menggunakan metode M2(M-Square), variabel yang digunakan

adalah hasil dari indeks Sharpe, rata-rata return investasi bebas risiko, rata-rata return

tahunan IHSG/JII, dan standar deviasi IHSG/JII. Rumus yang digunakan untuk

mengukur kinerja menggunakan metode M2(M-Square) adalah sebagai berikut:

M2 = R f + ( R R

) σm – R m

Dimana:

M2

= Nilai rasio M2

Rp = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio

Rf = Rata-rata risk free rate

σp = Standart deviasi portofolio

σm = Standart deviasi pasar

Page 96: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

78

Berikut contoh perhitungan kinerja dari reksadana Batavia Dana Saham

menggunakan metode M-Square pada bulan Januari 2013 sampai dengan Desember

2013:

M2 = 0.06839 +

0.04545 – 0.00098

= 0.05630

Perhitungan kinerja reksadana saham menggunakan metode M-Square yang lain

dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sama.

4.2 Pembahasan

Dalam subbab ini akan dianalisis dan dilakukan pembahasan hasil analisis kategori

reksadana saham. Delapan belas produk reksadana yang dijadikan objek dalam penelitian ini

dari sub kategori konvensional dan dari sub kategori syariah untuk kategori reksadana saham.

Selain itu, produk reksadana baik dari sub kategori konvensional maupun syariah dari

masing-masing perusahaan investasi tersebut telah beroperasi lebih dari tiga tahun terhitung

mundur sejak bulan Desember 2015.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan metode Risk Adjusted Return (Sharpe,

Jensen, Treynor dan metode M2

(M-Square). Dengan dilakukan analisis ini nantinya akan

diketahui reksadana jenis konvensional ataupun syariah yang memiliki kinerja terbaik, dan

juga dapat diketahui adakah perbedaan antara kinerja reksadana saham konvensional dan

reksadana saham syariah dalam pengujiannya yang menggunakan metode Sharpe, Treynor,

Jensen,dan M-Square.

Page 97: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

79

4.2.1 Kinerja Reksadana Konvensional yang Dianalisis dengan Metode Risk

Adjusted Return (Sharpe, Treynor, Jensen dan M-Square)

a. Analisis Berdasarkan Metode Sharpe

Analisis kinerja dengan menggunakan metode Sharpe merupakan metode yang

mengukur tingkat excess return pada setiap unit risiko portofolio. Semakin tinggi nilai

indeks Sharpe memiliki arti bahwa semakin baik kinerja reksadananya

Tabel 4.1 Hasil kinerja reksadana saham konvensional dengan menggunakan

metode Sharpe periode 2013 - 2015

Reksadana Sharpe

2013

Sharpe

2014

Sharpe

2015

Batavia Dana Saham Optimal -0.07721 0.04376 -0.91453

CIMB-Principal Aggressive -0.70838 0.01323 -0.54896

Rencana Cerdas -1.23245 -1.29618 -0.13009

Mandiri Investa Atraktif -0.42058 0.35532 -0.61570

Panin Dana Maksima 0.26954 0.07154 -0.28027

Trim Kapital -0.28296 0.41780 -0.31767

Manulife Saham Andalan 0.17164 0.34084 -0.70162

PNM Saham Agresive 0.50462 -0.44423 -0.12460

BNP Paribas Ekuitas -0.22459 -0.24394 -0.06862

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham konvensional pada tahun

2013 menggunakan metode sharpe 3 reksadana menunjukkan kinerja yang positif yaitu

reksadana Panin Dana Maksima, Manulife Saham Andalan, PNM Saham Agresive.

Terdapat 6 reksadana menunjukkan kinerja negatif yaitu Batavia Dana Saham Optimal,

Page 98: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

80

CIMB-Principal Aggressive, Rencana Cerdas, Mandiri Investa Atraktif, Trim Kapital,

BNP Paribas Ekuitas.

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 6 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu reksadana Batavia Dana Saham Optimal, CIMB-Principal

Aggressive, Mandiri Investa Atraktif, Panin Dana Maksima, Trim capital, Manulife

Saham Andalan. Terdapat 3 reksadana menunjukkan kinerja yang negatif yaitu

reksadana rencana cerdas, PNM Saham Agresive dan BNP Paribas Ekuitas.

Untuk tahun 2015 terdapat 9 reksadana menunjukkan kinerja yang negatif dan

tidak terdapat reksadana yang positif. Reksadana saham konvensional dengan hasil

positif menunjukkan bahwa return yang dihasilkan melebihi return investasi bebas

risiko. Hal ini mengindikasikan bahwa berinvestasi pada reksadana saham dengan hasil

kinerja Sharpe yang positif layak dijadikan sebagai tempat investasi dan akan lebih

menguntungkan dari pada berinvestasi pada asset bebas risiko (dalam hal ini SBI).

Semakin besar hasil indeks sharpe yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja

suatu reksadana saham karena memberikan return yang tinggi atas risiko individual

yang ditanggungnya.

b. Analisis Berdasarkan Metode Treynor

Analisis kinerja menggunakan metode Treynor merupakan metode yang mengukur

tingkat excess return terhadap risiko sistematis yang tergambar dengan nilai beta.

Semakin tinggi nilai rasio Treynor memiliki arti bahwa semakin baik kinerja reksadana.

Tabel 4.2 Hasil kinerja reksadana saham konvensional dengan menggunakan

metode Treynor periode 2013 - 2015

Reksadana Treynor

2013

Treynor

2014

Treynor

2015

Page 99: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

81

Batavia Dana Saham Optimal -0.00816 -0.00512 -0.04614

CIMB-Principal Aggressive -0.03920 0.00086 -0.04721

Rencana Cerdas -0.12046 -0.05572 -0.01291

Mandiri Investa Atraktif -0.03048 -0.02354 -0.04376

Panin Dana Maksima 0.01892 0.00336 -0.01339

Trim Kapital -0.02995 -0.01748 -0.01967

Manulife Saham Andalan 0.05595 -0.01535 -0.04864

PNM Saham Agresive 0.09584 -0.19356 0.02185

BNP Paribas Ekuitas -0.01225 0.01768 -0.00462

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham konvensional pada tahun

2013 menggunakan metode Treynor 3 reksadana menunjukkan kinerja yang positif

yaitu reksadana Panin Dana Maksima, Manulife Saham Agresive, dan PNM Saham

Andalan. Terdapat 6 reksadana menunjukkan kinerja negatif yaitu reksadana Batavia

Dana Saham Optimal, CIMB-Principal Aggressive, Rencana Cerdas, Mandiri Investa

Atraktif, Trim Kapital dan BNP Paribas Ekuitas.

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 3 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu reksadana CIMB-Principal Aggressive, Panin Dana Maksima, dan

BNP Paribas Ekuitas. Terdapat 6 reksadana menunjukkan kinerja yang negatif yaitu

reksadana Batavia Dana Saham Optimal, Rencana Cerdas, Mandiri Investa Atraktif,

Trim Kapital, Manulife Saham Andalan, dan PNM Saham Agresive.

Untuk tahun 2015 terdapat 8 reksadana menunjukkan kinerja yang negatif yaitu

reksadana Batavia Dana Saham Optimal, CIMB, Rencana Cerdas, Mandiri Investa

Atraktif, Panin Dana Maksima, Trim Kapital, Manulife Saham Andalan dan BNP

Paribas. Terdapat 1 reksadana yang positif yaitu PNM Saham Agresive.

Page 100: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

82

Reksadana saham konvensional dengan hasil positif mempunyai return yang

hasilnya melebihi return investasi bebas risiko. Hal ini mengindikasikan bahwa

berinvestasi pada reksadana saham dengan hasil kinerja Treynor yang positif akan lebih

menguntungkan dari pada berinvestasi pada asset bebas risiko (dalam hal ini SBI) hal

ini menunjukkan bahwa return yang dihasilkan melebihi return investasi bebas risiko.

Semakin besar hasil indeks Treynor yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja

suatu reksadana saham karena memberikan return yang tinggi atas risiko sistematis

yang ditanggungnya.

c. Analisis Berdasarkan Metode Jensen

Tabel 4.3 Hasil kinerja reksadana saham konvensional dengan menggunakan

metode Jensen periode 2013 - 2015

Reksadana Jensen

2013

Jensen

2014

Jensen

2015

Batavia Dana Saham Optimal 0.05217 -0.04853 0.05722

CIMB-Principal Aggressive 0.03160 0.18014 0.04578

Rencana Cerdas -0.04605 -0.00103 0.11544

Mandiri Investa Atraktif -0.02232 0.05364 -0.05502

Panin Dana Maksima 0.02257 -0.01267 -0.00022

Trim Kapital -0.02034 0.08364 -0.00480

Manulife Saham Andalan 0.01598 0.04555 -0.03311

PNM Saham Agresive 0.08784 -0.06291 -0.03454

BNP Paribas Ekuitas -0.00883 -0.00369 0.01116

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Page 101: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

83

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham konvensional pada tahun

2013 menggunakan metode Jensen terdapat 5 reksadana menunjukkan kinerja yang

positif yaitu reksadana Batavia Dana Saham Optimal, CIMB-Principal Aggresive,

Panin Dana Maksima, Manulife Saham Andalan, PNM Saham Agresive. Terdapat 4

reksadana menunjukkan kinerja negatif yaitu reksadana Rencana Cerdas, Mandiri

Investa Atraktif, Trim Kapital dan BNP Paribas Ekuitas.

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 4 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu CIMB-Principal Aggressive, Trim Kapital, Mandiri Investa

Atraktif, Manulife Saham Andalan. Terdapat 5 reksadana menunjukkan kinerja yang

negatif yaitu Batavia Dana Saham Optimal, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksima,

PNM Saham Agresive dan BNP Paribas Ekuitas.

Untuk tahun 2015 terdapat 4 reksadana yang positif yaitu reksadana Batavia Dana

Saham Optimal, CIMB-Principal Aggresive, Rencana Cerdas, dan BNP Paribas

Ekuitas. Terdapat 5 reksadana menunjukkan kinerja yang negatif yaitu Mandiri Investa

Atraktif, Panin Dana Maksima, Trim Kapital, Manulife Saham Andalan, PNM Saham

Agresive.

Hal ini kinerja reksadana saham yang yang positif menunjukkan actual return yang

lebih tinggi dari pada return yang diharapkan. Sedangkan kinerja reksadana saham

yang negative menunjukkan actual return yang lebih rendah dari pada return yang

diharapkan. Semakin besar hasil indeks Jensen yang diperoleh maka semakin baik pula

kinerja suatu reksadana saham karena memberikan actual return yang lebih tinggi dari

pada return yang diharapkan.

Page 102: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

84

d. Analisis Berdasarkan Metode M2

(M-Square)

Pengukuran kinerja reksadana menggunakan metode ini bertujuan untuk mengukur

bagaimana kinerja manajer investasi dalam mengelola reksadananya terkait dengan

seberapa besar tingkat pengembalian suatu portofolio jika memiliki standar deviasi

yang sama dengan portofolio pasar atau benchmark nya.

Tabel 4.4 Hasil kinerja reksadana saham konvensional dengan menggunakan

metode M2

(M-Square) periode 2013 - 2015

Reksadana M-Square

2013

M-Square

2014

M-Square

2015

Batavia Dana Saham Optimal 0.05630 0.05522 0.04165

CIMB-Principal Aggressive 0.02761 0.05465 0.05673

Rencana Cerdas 0.00379 0.03009 0.07402

Mandiri Investa Atraktif -0.01744 -0.00706 -0.01217

Panin Dana Maksima 0.01393 -0.01238 0.00167

Trim Kapital -0.01118 -0.00589 0.00013

Manulife Saham Andalan 0.00948 -0.00733 -0.01572

PNM Saham Agresive 0.02461 -0.02205 0.00810

BNP Paribas Ekuitas -0.00853 -0.01830 0.01041

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham Konvensional pada tahun

2013 menggunakan metode M2

(M-Square) terdapat 6 reksadana saham menunjukkan

kinerja yang positif yaitu Batavia Dana Saham Optimal, CIMB-Principal Aggressive,

Rencana Cerdas, Panin Dana Maksima, Manulife Saham Andalan, PNM Saham

Agresive. Terdapat 3 reksadana saham menunjukkan kinerja negatif yaitu Mandiri

Investa Atraktif, Trim Kapital, dan BNP Paribas Ekuitas.

Page 103: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

85

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 3 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu reksadana Batavia Dana Saham Optimal, CIMB-Principal

Aggressive, dan Rencana Cerdas. Terdapat 6 reksadana menunjukkan kinerja yang

negatif yaitu Mandiri Investa Atraktif, Panin Dana Maksima, Trim Kapital, Manulife

Saham Andalan, PNM Saham Agresive, dan BNP Paribas Ekuitas.

Untuk tahun 2015 terdapat 7 reksadana yang positif yaitu reksadana Batavia Dana

Saham Optimal, CIMB-Principal Aggressive, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksima,

Trim Kapital, PNM Saham Agresive, dan BNP Paribas Ekuitas. Terdapat 2 reksadana

menunjukkan kinerja yang negative yaitu reksadana Mandiri Investa Atraktif, dan

Manulife Saham Andalan.

Sehingga reksadana saham yang positif tersebut menunjukkan kinerjanya lebih

baik dari pada kinerja pasar (outperform). Sedangkan reksadana saham yang negatif

berkinerja di bawah kinerja pasar (underperform). Pada metode M-Square measure

reksadana yang berkinerja positif atau lebih besar dari M-Square measure pasar (selalu

nol) maka kinerja reksadana baik, atau return reksadana berada di atas return pasar.

Sehingga yang paling tepat untuk diinvestasikan adalah pada reksadana saham yang

mempunyai kinerja positif dan outperform terhadap benchmark.

4.1.2 Kinerja Reksadana Syariah yang Dianalisis dengan Metode Risk Adjusted

Return (Sharpe, Treynor, Jensen dan M-Square)

a. Analisis Berdasarkan Metode Sharpe

Tabel 4.5 Hasil kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan

metode Sharpe periode 2013 – 2015

Page 104: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

86

Reksadana Sharpe

2013

Sharpe

2014

Sharpe

2015

Batavia Dana Syariah 0.27450 -0.24968 -0.27731

CIMB-Principal Islamic 0.50974 0.24513 -0.16738

Cipta Syariah Equity 0.37066 0.17287 0.00207

Mandiri Atraktif Syariah -0.29739 0.13572 0.23696

Panin Dana Syariah 0.23492 0.47171 -0.11596

Trim Syariah Saham -0.00286 0.62424 -0.21989

Manulife Syariah -0.09036 -0.05919 -0.46389

PNM Ekuitas Syariah -0.29011 -0.20835 -0.94938

BNP Paribas Syariah 0.65689 -0.91449 -0.55550

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham syariah pada tahun 2013

menggunakan metode Sharpe 5 reksadana menunjukkan kinerja yang positif yaitu

reksadana Batavia Dana Syariah, CIMB-Principal Islamic, Cipta Syariah Equity, Panin

Dana Syariah dan BNP Paribas Syariah. Terdapat 4 reksadana menunjukkan kinerja

negatif yaitu reksadana Mandiri Atraktif Syariah, Trim Syariah Saham, Manulife

Syariah dan PNM Ekuitas Syariah.

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 5 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu reksadana CIMB-Principal Islamic, Cipta Syariah Equity, Mandiri

Atraktif Syariah, Panin Dana Syariah, dan Trim Syariah Saham. Terdapat 4 reksadana

menunjukkan kinerja yang negatif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, Manulife

Syariah, PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas Syariah.

Untuk tahun 2015 terdapat 2 reksadana yang menunjukkan kinerja yang positif

yaitu reksadana Cipta Syariah Equity, dan Mandiri Atraktif Syariah. Terdapat 7

Page 105: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

87

reksadana menunjukkan kinerja yang negatif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah,

CIMB-Principal Islamic, Panin Dana Syariah, Trim Syariah Saham, Manulife Syariah,

PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas Syariah.

Reksadana saham Syariah dengan hasil positif menunjukkan bahwa return yang

dihasilkan melebihi return investasi bebas risiko. Hal ini mengindikasikan bahwa

berinvestasi pada reksadana saham dengan hasil kinerja Sharpe yang positif akan lebih

menguntungkan dari pada berinvestasi pada asset bebas risiko (dalam hal ini SBIS) hal

ini menunjukkan bahwa return yang dihasilkan melebihi return investasi bebas risiko.

Semakin besar hasil indeks sharpe yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja

suatu reksadana saham karena memberikan return yang tinggi atas risiko individual

yang ditanggungnya.

b. Analisis Berdasarkan Metode Treynor

Tabel 4.6 Hasil kinerja reksadana syariah dengan menggunakan metode

Treynor periode 2013 - 2015

Reksadana Treynor

2013

Treynor

2014

Treynor

2014

Batavia Dana Syariah 0.01623 0.01126 -0.01853

CIMB-Principal Islamic 0.05884 -0.01973 -0.01973

Cipta Syariah Equity 0.04411 -0.00868 0.00039

Mandiri Atraktif Syariah -0.01190 0.01122 0.01800

Panin Dana Syariah 0.04408 0.04536 -0.00813

Trim Syariah Saham -0.00035 -0.02133 -0.01413

Manulife Syariah -0.00536 0.00338 -0.02323

Page 106: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

88

PNM Ekuitas Syariah 0.52059 -0.00735 -0.06472

BNP Paribas Syariah 0.10033 0.08541 -0.0341l5

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham syariah pada tahun 2013

menggunakan metode treynor terdapat 6 reksadana menunjukkan kinerja yang positif

yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, CIMB-Principal Islamic, Cipta Syariah Equity,

Panin Dana Syariah, PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas Syariah. dan 3 reksadana

menunjukkan kinerja negatif yaitu reksadana Mandiri Atraktif Syariah, Trim Syariah

Saham, dan Manulife Syariah.

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 5 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, Mandiri Atraktif Syariah, Panin

Dana Syariah, Manulife Syariah, dan BNP Paribas Syariah. Terdapat 4 reksadana

menunjukkan kinerja yang negatif yaitu CIMB-Principal Islamic, Cipta Syariah Equity,

Trim Syariah Saham, dan PNM Ekuitas Syariah.

Untuk tahun 2015 terdapat 2 reksadana yang positif yaitu reksadana Cipta Syariah

Equity, dan Mandiri Atraktif Syariah. Terdapat 7 reksadana menunjukkan kinerja yang

negatif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, CIMB-Principal Islamic, Panin Dana

Syariah, Trim Syariah Saham, Manulife Syariah, PNM Ekuitas Syariah, BNP Paribas

Syariah.

Reksadana saham dengan hasil positif mempunyai return yang hasilnya melebihi

return investasi bebas risiko. Hal ini mengindikasikan bahwa berinvestasi pada

reksadana saham dengan hasil kinerja Treynor yang positif akan lebih menguntungkan

dari pada berinvestasi pada asset bebas risiko (dalam hal ini SBIS) hal ini menunjukkan

bahwa return yang dihasilkan melebihi return investasi bebas risiko. Semakin besar

Page 107: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

89

hasil yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja suatu reksadana saham karena

memberikan return yang tinggi atas risiko sistematis yang ditanggungnya.

c. Analisis Berdasarkan Metode Jensen

Tabel 4.7 Kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan metode

Jensen periode 2013 - 2015

Reksadana Jensen

2013

Jensen

2014

Jensen

2015

Batavia Dana Syariah 0.01798 0.00448 -0.00140

CIMB-Principal Islamic 0.12959 0.07403 -0.02564

Cipta Syariah Equity 0.01800 0.04178 0.00510

Mandiri Atraktif Syariah -0.00262 -0.00188 0.04557

Panin Dana Syariah 0.07693 0.03288 0.01695

Trim Syariah Saham 0.00513 0.21076 0.00155

Manulife Syariah 0.00549 0.01976 -0.00639

PNM Ekuitas Syariah -0.04366 -0.01968 -0.03828

BNP Paribas Syariah 0.08501 -0.01783 -0.01611

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham syariah pada tahun 2013

menggunakan metode Jensen terdapat 7 reksadana menunjukkan kinerja yang positif

yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, CIMB-Principal Islamic, Cipta Syariah Equity,

Panin Dana Maksima, Trim Syariah Saham, Manulife Syariah, dan BNP Paribas

Syariah. Terdapat 2 reksadana menunjukkan kinerja negatif yaitu reksadana Mandiri

Atraktif Syariah dan PNM Ekuitas Syariah.

Page 108: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

90

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 6 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, CIMB-Principal Islamic, Cipta

Syariah Equity, Panin Dana Maksima, Trim Syariah Saham, Manulife Syariah.

Terdapat 3 reksadana menunjukkan kinerja yang negative yaitu reksadana Mandiri

Atraktif Syariah, PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas Syariah.

Untuk tahun 2015 terdapat 4 reksadana yang positif yaitu reksadana Cipta Syariah

Equity, Mandiri Atraktif Syariah, Panin Dana Maksima, Trim Syariah Saham. Terdapat

5 reksadana menunjukkan kinerja yang negatif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah,

CIMB-Principal Islamic, Manulife Syariah, PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas

Syariah.

Hal ini kinerja reksadana saham yang yang positif menunjukkan actual return yang

lebih tinggi dari pada return yang diharapkan. Sedangkan kinerja reksadana saham

yang negatif menunjukkan actual return yang lebih rendah dari pada return yang

diharapkan. Semakin besar hasil yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja suatu

reksdana saham karena memberikan actual return yang lebih tinggi dari pada return

yang diharapkan.

d. Analisis Berdasarkan Metode M2

(M-Square)

Tabel 4.8 Hasil kinerja reksadana saham syariah dengan menggunakan

metode M2

(M-Square) periode 2013 - 2015

Reksadana M-Square

2013

M-Square

2014

M-Square

2015

Batavia Dana Syariah 0.01859 -0.01807 0.00424

CIMB-Principal Islamic 0.02507 -0.00757 0.00903

Cipta Syariah Equity 0.02124 -0.00910 0.01642

Page 109: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

91

Mandiri Atraktif Syariah 0.00286 -0.00989 0.02666

Panin Dana Syariah 0.01750 -0.00276 0.01127

Trim Syariah Saham 0.01096 0.00048 0.00674

Manulife Syariah 0.00855 -0.01403 -0.00390

PNM Ekuitas Syariah 0.00306 -0.01719 -0.02506

BNP Paribas Syariah 0.02912 -0.03219 -0.00789

Sumber: Diolah Peneliti 2016

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksadana saham Syariah pada tahun 2013

menggunakan metode M-Square terdapat 9 reksadana saham menunjukkan kinerja yang

positif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, CIMB-Principal Islamic, Cipta Syariah

Equity, Mandiri Atraktif Syariah, Panin Dana Syariah, Trim Syariah Saham, Manulife

Syariah, PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas Syariah dan tidak ada reksadana

saham menunjukkan kinerja negatif.

Kinerja reksadana saham pada tahun 2014 terdapat 1 reksadana yang menunjukkan

kinerja positif yaitu reksadana Trim Syariah Saham. Terdapat 8 reksadana

menunjukkan kinerja yang negatif yaitu reksadana Batavia Dana Syariah, CIMB-

Principal Islamic, Cipta Syariah Equity, Mandiri Atraktif Syariah, Panin Dana Syariah,

Manulife Syariah, PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas Syariah.

Untuk tahun 2015 terdapat 6 reksadana yang positif yaitu reksa dana Batavia Dana

Syariah, CIMB-Principal Islamic, Cipta Syariah Equity, Mandiri Atraktif Syariah,

Panin Dana Syariah, Trim Syariah Saham. Terdapat 3 reksadana menunjukkan kinerja

yang negatif yaitu reksadana Manulife Syariah, PNM Ekuitas Syariah, dan BNP Paribas

Syariah. Sehingga reksadana saham yang positif tersebut menunjukkan kinerjanya lebih

baik dari pada kinerja pasar (outperform). Sedangkan reksadana saham yang negatif

berkinerja di bawah kinerja pasar (underperform). Pada metode M-Square measure

Page 110: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

92

reksadana yang berkinerja positif atau lebih besar dari M-Square measure pasar (selalu

nol) maka kinerja reksadana baik, atau return reksadana berada di atas return pasar.

Sehingga yang paling tepat untuk diinvestasikan adalah pada reksadana saham yang

mempunyai kinerja positif dan outperform terhadap benchmark.

4.1.3 Perbandingan Kinerja secara keseluruhan antara reksadana saham

konvensional dengan reksadana saham syariah dengan menggunakan metode Sharpe,

Treynor, Jensen dan M-Square dari Tahun 2013-2015

Dalam subbab ini akan dilakukan analisis dan pembahasan secara keseluruhan rata-

rata kinerja reksadana, yang menggunakan metode Sharpe, Treynor, Jensen dan M2

(M-

Square) baik itu dari jenis reksadana saham konvensional maupun dari reksadana saham

syariah. Dengan dilakukan analisis ini nantinya akan diketahui reksadana jenis mana

yang memiliki kinerja terbaik.

Tabel 4.9 Hasil perbandingan Analisis Sharpe, Treynor, Jensen dan M2

(M-Square)

pada tahun 2013

Tahun 2013

Jenis Reksadana Sharpe Treynor Jensen M-Square

Reksadana Konvensional -0.22226 -0.00776 0.01251 0.01095

Reksadana Syariah 0.15178 0.08517 0.03243 0.01522

Keterangan Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Syariah

Lebih baik

Page 111: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

93

Pada tahun 2013, metode Sharpe untuk kinerja reksadana syariah lebih baik

dibandingkan dengan reksadana konvensional karena nilai rasio Sharpe reksadana

syariah lebih besar, yaitu sebesar 0.15178 dibandingkan dengan reksadana

konvensional sebesar -0.22226.

Pada metode Treynor, kinerja reksadana syariah lebih baik dibandingkan dengan

reksadana konvensional karena nilai rasio Treynor reksadana syariah lebih besar, yaitu

0.08517 dibandingkan dengan reksadana konvensional sebesar -0.00776.

Pada metode Jensen, kinerja reksadana syariah lebih baik dibandingkan dengan

reksadana konvensional karena nilai rasio Jensen reksadana syariah lebih besar, yaitu

sebesar 0.03243 dibandingkan dengan reksadana konvensional sebesar 0.01251.

Pada metode M2

(M-Square), Kinerja reksadana syariah lebih baik dibandingkan

dengan reksadana konvensional karena nilai rasio M2

(M-Square) reksadana syariah

lebih besar, yaitu sebesar 0.01522 dibandingkan dengan reksadana konvensional

sebesar 0.01095.

Tabel 4.10 Hasil perbandingan Analisis Sharpe, Treynor, Jensen dan M2

(M-

Square) pada tahun 2014

Tahun 2014

Jenis Reksadana Sharpe Treynor Jensen M-Square

Reksadana Konvensional -0.08243 -0.03210 0.02602 0.00744

Reksadana Syariah 0.02422 0.01106 0.03826 -0.01226

Keterangan Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Konvensional

Lebih baik

Page 112: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

94

Pada tahun 2014, metode Sharpe untuk kinerja reksadana syariah lebih baik

dibandingkan dengan reksadana konvensional karena nilai rasio Sharpe reksadana

syariah lebih besar, yaitu sebesar 0.02422 dibandingkan dengan reksadana

konvensional sebesar -0.08243.

Pada metode Treynor, kinerja reksadana syariah lebih baik dibandingkan dengan

reksadana konvensional karena nilai rasio Treynor reksadana syariah lebih besar, yaitu

0.01106 dibandingkan dengan reksadana konvensional sebesar -0.03210.

Pada metode Jensen, kinerja reksadana syariah lebih baik dibandingkan dengan

reksadana konvensional karena nilai rasio Jensen reksadana syariah lebih besar, yaitu

sebesar 0.03826 dibandingkan dengan reksadana konvensional sebesar 0.02602.

Pada metode M2

(M-Square), Kinerja reksadana konvensional lebih baik

dibandingkan dengan reksadana syariah karena nilai rasio M2

(M-Square) reksadana

konvensional lebih besar, yaitu sebesar 0.00744 dibandingkan dengan reksadana

syariah sebesar -0.01226.

Tabel 4.11 Hasil perbandingan Analisis Sharpe, Treynor, Jensen dan M2

(M-

Square) pada tahun 2015

Tahun 2015

Jenis Reksadana Sharpe Treynor Jensen M-Square

Reksadana Konvensional -0.41134 -0.02383 0.01132 0.01831

Reksadana Syariah -0.27892 -0.01825 -0.00207 0.00417

Keterangan Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Syariah

Lebih baik

Reksadana

Konvensional

Lebih baik

Reksadana

Konvensional

Lebih baik

Page 113: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

95

Pada tahun 2015, metode Sharpe untuk kinerja reksadana syariah lebih baik

dibandingkan dengan reksadana konvensional karena nilai rasio Sharpe reksadana

syariah lebih besar, yaitu sebesar -0.27892 dibandingkan dengan reksadana

konvensional sebesar -0.41134.

Pada metode Treynor, kinerja reksadana syariah lebih baik dibandingkan dengan

reksadana konvensional karena nilai rasio Treynor reksadana syariah lebih besar, yaitu

-0.01825 dibandingkan dengan reksadana konvensional sebesar -0.02383.

Pada metode Jensen, kinerja reksadana konvensional lebih baik dibandingkan

dengan reksadana syariah karena nilai rasio Jensen reksadana konvensional lebih besar,

yaitu sebesar 0.01132 dibandingkan dengan reksadana syariah sebesar -0.00207.

Pada metode M2

(M-Square), Kinerja reksadana konvensional lebih baik

dibandingkan dengan reksadana syariah karena nilai rasio M2

(M-Square) reksadana

konvensional lebih besar, yaitu sebesar 0.01831 dibandingkan dengan reksadana

syariah sebesar 0.00417.

Page 114: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

96

4.1.4 Hasil Uji Statistik

a. Uji Normalitas

Tabel 4.12

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sharpe Treynor Jensen M2

N 54 54 54 54

Normal Parametersa,b

Mean -.1365 .0024 .0197 .0073

Std. Deviation .44986 .08567 .05504 .02313

Most Extreme Differences Absolute .103 .243 .148 .117

Positive .051 .243 .148 .117

Negative -.103 -.202 -.070 -.079

Test Statistic .103 .243 .148 .117

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

.000c .005

c .062

c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan

bahwa probabilitas (sig) pada Sharpe sebesar 0.200 dan M-Square sebesar 0.062

sehingga nilai sig. > 0.05 yang menunjukkan bahwa data Sharpe dan M-Square

menyebar normal, dan dapat digunakan untuk melakukan uji t-test. Sedangkan Treynor

menunjukkan probabilitas (sig) sebesar 0.000 dan Jensen sebesar 0.005 sehingga nilai

sig. < 0.05 yang menunjukkan data tidak menyebar normal, sehingga menggunakan uji

Mann-Whitney.

Page 115: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

97

b. Parametric Statistic (Uji Independent Sample T-Test)

Group Statistics

Reksadana N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Sharpe Syariah 27 -.0343 .41242 .07937

Konvesional 27 -.2387 .46984 .09042

M2 Syariah 27 .0024 .01605 .00309

Konvesional 27 .0122 .02798 .00538

Tabel 4.13

Hasil Uji t-test menggunakan software SPSS

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Sharpe Equal variances

assumed .284 .597 1.699 52 .095 .20437 .12031 -.03706 .44580

Equal variances not

assumed

1.699 51.14

1 .095 .20437 .12031 -.03716 .44590

M2 Equal variances

assumed

8.99

1 .004 -1.588 52 .118 -.00986 .00621 -.02231 .00260

Equal variances not

assumed

-1.588 41.43

8 .120 -.00986 .00621 -.02239 .00267

Pada tabel 4.13, untuk uji tabel t-test metode yang di uji yaitu Sharpe dan M-

Square. Pada penelitian ini Significance level yang dipakai adalah 0.05 (Confidence

level 95%). Dengan memakai 2-tailed. Dari tabel t-test dibawah, maka dapat dilihat

Page 116: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

98

hasil uji beda kinerja reksadana saham konvensional dan syariah berdasarkan metode

Sharpe memiliki tingkat Sig. 2tailed sebesar (0.095), dan berdasarkan metode M2

(M-

Square) (0.120) yang berarti nilai sig. 2tailed > 0.05, Berarti H0 diterima.

Dari hasil statistik uji beda dapat disimpulkan bahwa metode Sharpe, dan M2

(M-

Square) diketahui hasilnya tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksadana saham

konvensional dan kinerja reksadana saham syariah.

c. Non Parametric Statistic (Uji Mann-Whitney)

Ranks

Reksadana N Mean Rank Sum of Ranks

Treynor Syariah 27 32.52 878.00

Konvesional 27 22.48 607.00

Total 54

Tabel 4.4

Uji Mann-Whitney Treynor dan Jensen

Test Statisticsa

Jensen

Mann-Whitney U 333.000

Wilcoxon W 711.000

Z -.545

Asymp. Sig. (2-tailed) .586

a. Grouping Variable: Reksadana

Untuk uji Mann-Whitney metode yang di uji yaitu Treynor dan Jensen. Pada

penelitian ini Significance level yang dipakai adalah 0.05 (Confidence level 95%).

Dengan memakai 2-tailed. Dari tabel Mann-Whitney diatas, maka dapat dilihat hasil uji

beda Mann-Whitney kinerja reksadana saham konvensional dan syariah berdasarkan

Test Statisticsa

Treynor

Mann-Whitney U 229.000

Wilcoxon W 607.000

Z -2.344

Asymp. Sig. (2-tailed) .019

a. Grouping Variable: Reksadana

Page 117: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

99

metode Treynor memiliki tingkat Sig. 2tailed sebesar (0.019), dan berdasarkan metode

Jensen sebesar (0.586) yang berarti nilai sig. 2tailed > 0.05, Berarti H0 diterima.

Dari hasil statistik uji beda Mann-Whitney dapat disimpulkan bahwa metode

Treynor diketahui hasilnya terdapat perbedaan antara kinerja reksadana saham

konvensional dan kinerja reksadana saham syariah. Dan untuk metode Jensen diketahui

hasilnya tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksadana saham konvensional dan

kinerja reksadana saham syariah. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu oleh

Pranoto (2012) yang berjudul “Analisis Kinerja Reksadana Syariah dibandingkan

dengan Reksadana Konvensional di Indonesia”. Yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan antara kinerja reksadana syariah dan reksadana konvensional dengan

menggunakan metode Treynor.

Page 118: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis perbandingan kinerja antara reksadana saham

konvensional dengan kinerja reksadana saham syariah, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

a. Pada hasil analisis Sharpe dan Treynor, untuk tahun 2013, 2014, dan 2015

reksadana yang memiliki kinerja terbaik adalah reksadana syariah. Pada hasil

analisis Jensen, Untuk tahun 2013 dan 2014 reksadana yang memiliki kinerja

terbaik adalah reksadana syariah, dan Untuk 2015 reksadana yang memiliki

kinerja terbaik adalah reksadana konvensional. Pada hasil analisis M-Square,

untuk tahun 2013 reksadana yang memiliki kinerja terbaik adalah reksadana

syariah, untuk tahun 2014 dan 2015 reksadana yang memiliki kinerja terbaik

adalah reksadana konvensional.

b. Dari hasil uji beda t-test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

antara kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana saham

syariah menggunakan metode Sharpe dan M-Square. Dari hasil uji beda Mann-

Whitney dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kinerja reksadana

saham konvensional dan kinerja reksadana saham syariah menggunakan metode

Treynor. Sedangkan dengan metode Jensen diketahui hasilnya tidak terdapat

perbedaan antara kinerja reksadana saham konvensional dan kinerja reksadana

saham syariah.

Page 119: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

101

5.2 Saran

1. Sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada reksadana saham, sebaiknya

investor membekali diri dengan pengetahuan dan cara-cara berinvestasi yang benar.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan antara rentang waktu 1 Januari

2013 sampai dengan 31 Desember 2015, para investor yang akan melakukan investasi

dalam bentuk reksadana dapat menggunakan laporan penelitian ini sebagai bahan

acuan untuk memilih jenis reksadana yang akan diinvestasikan nantinya. Dari hasil

analisi yang telah dilakukan ddapat hasil bahwa kinerja reksadana syariah dominan

memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan reksadana konvensional.

Dan investor dapat menjadikan reksadana syariah sebagai alternatif berinvestasi.

3. Investor perlu memantau prospektus reksadana yang bersangkutan, keadaan pada saat

itu dan juga melihat kinerja fund manager yang akan dipercaya untuk mengelola

dananya dengan tujuan agar dana yang diinvestasikan memberikan nilai guna (value

added) yang lebih dimasa mendatang sebelum melakukan investasi.

4. Penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, untuk penelitian yang akan

datang disarakan untuk dapat melakukan penelitian seluruh reksadana konvensional

dan syariah yang ada di Indonesia baik itu jenis reksadana pendapatan tetap,

reksadana pasar uang dan reksadana campuran.

Page 120: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

102

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim.2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Bodie, Kane and Marcus. (2007). Essentials of Investments. Sixth Edition. New York:

McGraw Hill.

Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya

Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Elton, Edwin J., et al. (2003). Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. Ed 6th.New

York: John Wiley & Sons.

Fabozzi, Frank J. (2000). Manajemen Investasi. Buku Dua: Salemba Empat. Pearson

Education Asia Pte. Ltd. Prentice-Hall.

Fatimah, Siti. (2009). Studi Komparatif Pengukuran Kinerja reksadana syariah dan kinerja

reksadana konvensional berdasarkan Tingkat return dan risiko.

Furaida. (2008). Studi Komparatif Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Konvensional dan

Reksadana Pendapatan Tetap Syariah dengan Metode Sharpe dan Treynor di

Pasar Modal Indonesia Tahun 2007-2008.

Hartono. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. BPFE. Yogyakarta.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. (2007). Investasi Pada Pasar Modal Syariah

(Cet2). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. (2008). Investasi Pada Pasar Modal Syariah.

Edisi Revisi Cetakan 2. Jakarta: Kencana.

Husnan, Suad. (1998). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas .Edisi Kedua.

Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Ibrahim, Luthfi. (2011). Analisis Perbandingan Kinerja Reksadaa Konvensional dan

Reksadana Syariah jenis Reksadana Pendapatan Tetap periode 2008-2011.

Jensen, Michael C. (1968). The Performance of Mutual Funds in the Periode 1945- 1964.

Journal of Finance, V. 23, No. 2: pp 389-416.

Jogiyanto, Hartono, M. (2007). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Jogiyanto, Hartono, M. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.

BPFE. Yogyakarta.

Katsir, Ibnu. (2000). Kemudahan dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 4. Jakarta:

Gema Insani Press.

Page 121: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

103

Manurung, Adler Haymans. (2002). Lima Bintang Untuk Agen Penjual Reksa Dana. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Manurung, Adler Haymans. (2007). Reksa Dana Investasiku. Kompas. Jakarta.

Merdad, Hesham., Hassan, Kabir, M., and Alhenawi, Yasser. (2010). 12 Islamic funds and 16

conventional mutual funds in the Saudi Arabia Jan 2003 – Dec 2010

Nafik, Muhammad. (2009). Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Serambi Ilmu

Semesta.

Burhan Nurgiyantoro dkk. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu – ilmu Sosial.

Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Fikasari, Nur, Renny. (2012). Analisis komparatif kinerja reksadana syariah Indonesia dan

Malaysia.

Pratomo, Eko Priyo dan Nugraha, Ubaidillah. (2005). Reksadana Solusi Perencanaan

Investasi di Era Modern. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha. 2009. Reksadana Solusi Perencanaan Investasi

di Era Modern. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Pranoto, Rachmad, Andi. (2012). Analisis Kinerja Reksadana Syariah dibandingkan dengan

Reksadana Konvensional di Indonesia.

Reilly, Frank K, Keith C. Brown. (2000) Invesment Analysis and portofolio manajemen. bed

the Bryden Press.

Hafizi, Riza, Muhammad. (2012). Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah dan

Konvensional menggunakan metode Rasio Informasi, Rasio Sortino dan Roy

Safety First Ratio.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, cet

1.

Santosa, Purbayu Budi, dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan

SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta

Sasana, Hadi. (2004). “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi Di Indonesia

dan Filipina. (pendekatan Error Correction Model). Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, vol 11, no 2, 207 -220.

Salamah, Umi. (2010). Evaluasi kinerja dan pemeringkatan reksadana syariah campuran

berdasarkan metode Time-Weighted Rate of return, metode sharpe, metode

treynor dan metode Jensen.

Sharpe, William, F. Gordon J. Alexander, Jeffery V. Balley. (1995). Investasi. Index.

Jakarta.

Sitompul, Asril. (2000).”Reksadana (Pengantar dan Pengenalan Umum”. Citra Aditya

Bakti. Edisi I. Februari. Bandung.

Page 122: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

104

Suseno, M. N. (2012). STATISTIKA Teori dan Aplikasi Untuk Penelitian Ilmu Sosial dan

Humaniora. Yogyakarta: Ash-Shaff.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi Pertama.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama.

Yogyakarta: Kanisius.

Tjipto, Darmadji dan Fakhruddin, Hendry M. (2001). Pasar Modal di Indonesia. Salemba

Empat. Jakarta.

Treynor, J. (1965). “How to Rate Management of Investment Funds”, Harvard Business

Review 44(1), 63-75.

Usman, Bahtiar dan Ratnasari, Indri. (2004). Evaluasi Kinerja Reksa Dana berdasarkan

Metode Sharpe, Treynor, Jensen dan M2, Media Riset Bisnis dan Manajemen

vol.4 , No. 2.

www.aria.bapepam.go.id

www.bi.go.id

www.finance.yahoo.com

Page 123: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

105

Lampiran 1

Data Return Reksadana Saham Konvensional Setelah diolah

Return Reksadana Saham Konvensional Januari 2013-Desember 2015

Tahun Batavia CIMB RC Mandiri Panin Trim Manulife PNM BNP

Jan-13

0.00886 0.00547 0.04242 0.05035

-

0.03592

-

0.01077 -0.05273 0.10462

-

0.01367

Feb-13

0.09180 0.11366 0.06380 -0.06065 0.05147 0.03076 -0.02160

-

0.03605 0.05311

Mar-13

0.11157 0.01991

-

0.19501 0.06544 0.05455 0.03285 0.17398 0.56734 0.06398

Apr-13

0.32220 0.09881

-

0.05345 -0.02058 0.09935

-

0.16462 -0.06493 0.21247

-

0.03097

Mei-13 -

0.03763 0.09876 0.01891 0.01372 0.15211

-

0.02160 0.17965 0.15274

-

0.00839

Jun-13

0.12561

-

0.05405

-

0.03279 -0.07297 0.04577

-

0.06189 0.15104

-

0.13624

-

0.02872

Jul-13 -

0.01010

-

0.14780

-

0.09442 -0.10259

-

0.04317

-

0.03981 -0.03133 0.08791

-

0.03265

Agst-

13

-

0.09590

-

0.12611

-

0.09089 -0.09476

-

0.11548

-

0.09361 -0.06238 0.03094

-

0.10372

Sep-13

0.02677 0.02860 0.05605 -0.01161 0.10524 0.00235 0.01094

-

0.08825 0.02849

Okt-13 0.06041 0.04458 0.04781 0.05708 0.07551 0.04919 0.04859 0.14355 0.01316

N0v-13 -

0.04805

-

0.08504

-

0.04785 -0.05483

-

0.07278

-

0.06358 -0.06102 0.07136

-

0.05103

Des-13 0.13655 0.05571 - -0.00084 - 0.14936 -0.00606 0.10197 0.03221

Page 124: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

106

0.04730 0.00076

Jan-14

0.03890 0.05140 0.02906 0.03105 0.09369 0.00873 0.02415

-

0.44481 0.04245

Feb-14 -

0.01184 0.12926 0.07696 0.02914 0.06307 0.05251 0.02666 0.07922 0.03970

Mar-14

0.13126 0.33982 0.02509 0.01321

-

0.00342 0.02435 0.01321 0.03454 0.02835

Apr-14

0.07756 0.52912 0.00043 0.00992

-

0.00096 0.01698 -0.00131

-

0.01926

-

0.02478

Mei-14 -

0.05009 0.25920 0.02463 0.00337

-

0.01029 0.04174 -0.04221 0.00137

-

0.03537

Jun-14

0.02384

-

0.01607

-

0.00024 -0.01788

-

0.05749

-

0.00706 0.01405

-

0.04042 0.03473

Jul-14

0.00690

-

0.03078 0.04677 0.05390

-

0.00201

-

0.17871 -0.02534 0.02692

-

0.20278

Agst-

14 0.14630

-

0.01226

-

0.03228 -0.02573 0.00495 0.04745 -0.05505

-

0.00384

-

0.07932

Sep-14

0.02935

-

0.24545

-

0.01450 -0.01146

-

0.01909 0.29016 0.09395

-

0.04781

-

0.00421

Okt-14

0.09048

-

0.05449 0.04616 0.34800 0.00234 0.02760 0.20427 0.00363 0.03513

N0v-14

0.41745

-

0.12071 0.03824 0.01788

-

0.09518 0.22249 -0.01639

-

0.15042 0.00010

Des-14 0.07121 0.29037 0.08682 0.02823 0.12063 0.11518 0.10799 0.02643 0.02607

Jan-15

0.01445 0.27976 0.08499 -0.05552 0.05095

-

0.01971 -0.07879

-

0.03892 0.01326

Feb-15 0.06770 - 0.03584 -0.20992 0.01739 - -0.14234 - 0.01575

Page 125: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

107

0.13042 0.00428 0.24555

Mar-15

0.09904 0.18048 0.60265 0.01308

-

0.05237

-

0.01711 0.00312 0.17356 0.20247

Apr-15 -

0.09864

-

0.09427

-

0.03830 -0.41742

-

0.06968

-

0.06647 -0.10041

-

0.09452

-

0.07132

Mei-15

0.00936

-

0.06929 0.06973 0.03513 0.00620 0.10557 0.02410

-

0.29451 0.10241

Jun-15 -

0.07376

-

0.08827

-

0.03367 -0.06938

-

0.08886

-

0.05206 -0.08528

-

0.09568

-

0.06952

Jul-15 -

0.03618

-

0.04321

-

0.02447 -0.04910

-

0.04920 0.01173 -0.03584

-

0.01657

-

0.14443

Agst-

15

-

0.07748

-

0.07486

-

0.05888 -0.06366

-

0.08052

-

0.04586 -0.10045 0.37510

-

0.05175

Sep-15 -

0.06154

-

0.07449

-

0.05954 -0.09160

-

0.10550

-

0.03578 -0.07768 0.07904

-

0.03921

Okt-15 0.19893 0.09449 0.08775 0.07447 0.13483 0.03782 0.08593 0.10501 0.03262

N0v-15 -

0.09702 0.02675

-

0.00767 0.00533 0.01837

-

0.05643 -0.01931

-

0.03740

-

0.03314

Des-15 0.02388 0.09173 0.02766 0.03613 0.04295 0.00598 0.03382 0.03772 0.04208

Page 126: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

108

Lampiran 2

Data Return Reksadana Saham Syariah Setelah diolah

Return Reksadana Saham Konvensional Januari 2013-Desember 2015

Tahun Batavia CIMB Cipta Mandiri Panin Trim Manulife PNM BNP

Jan-13 -

0.01920

0.03445 0.03314 -0.01078 0.02422 0.05556 -0.00667

-

0.01596

0.01591

Feb-13

0.07287

-

0.08411

0.00188 -0.07409

-

0.05882

-

0.01403

0.11347

-

0.17079

0.09916

Mar-13

0.02439 0.01356 0.00380 0.06777 0.29061

-

0.14291

-0.00539

-

0.05335

0.01692

Apr-13

0.06176 0.77442 0.08168 0.09580

-

0.26585

0.09367 0.04610

-

0.39548

0.17472

Mei-13

0.03880 0.21118

-

0.00152

0.04189 0.70898 0.03192 -0.12653 0.18326 0.20919

Jun-13 0.02412 0.21305 0.04978 0.06379 0.47022 0.06126 0.02625 0.12688 0.39559

Jul-13 -

0.04629

0.08129

-

0.05405

-0.04342

-

0.08866

-

0.02232

-0.02512 0.01043 0.02451

Agst-

13

0.03588 0.01044 0.06366 -0.38811

-

0.10867

-

0.00464

-0.04170

-

0.03805

0.00015

Sep-13

0.00197 0.15080

-

0.01440

-0.02610 0.07502 0.00392 0.00498

-

0.04124

0.05745

Okt-13 0.02988 0.07138 0.05993 0.04450 0.11706 0.03695 0.04986 0.15158 0.06251

N0v-13 -

0.06361

0.11097 0.01520 -0.06319

-

0.05506

-

0.05819

-0.05366

-

0.06813

-

0.02194

Des-13

0.00883

-

0.04817

-

0.02543

0.00272

-

0.00278

0.01077 0.00807

-

0.01714

-

0.01486

Page 127: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

109

Jan-14

0.05041 0.02694

-

0.02154

-0.09745 0.06652 0.00476 0.03619

-

0.01088

-

0.02091

Feb-14

0.02837 0.03920 0.01965 0.14256 0.14697

-

0.02715

0.02805 0.04609

-

0.02603

Mar-14

0.09214 0.01335 0.02363 0.28531 0.21829 0.37037 -0.34294 0.06002

-

0.01458

Apr-14 -

0.05840

-

0.00822

-

0.01199

0.04268 0.25087 0.24027 -0.01029

-

0.03119

-

0.07460

Mei-14 -

0.11573

0.02224

-

0.01215

0.00438 0.04497 0.07459 0.06523

-

0.03202

-

0.04961

Jun-14

0.01002

-

0.02621

0.07394 -0.01419 0.01209 0.01101 0.12559

-

0.01272

-

0.01100

Jul-14 -

0.42187

-

0.05238

-

0.09381

-0.09865

-

0.04933

-

0.25391

0.02042 0.01132

-

0.01476

Agst-

14

0.01303 0.32529

-

0.00158

-0.01293

-

0.03748

0.48974 -0.00305

-

0.06762

-

0.00185

Sep-14

0.11205 0.37837

-

0.13459

-0.02964

-

0.05227

0.27708 -0.06670

-

0.00907

-

0.00450

Okt-14

0.01930 0.03490 0.25074 -0.01198 0.01051 0.46782 0.16960

-

0.03425

0.01669

N0v-14

0.01593

-

0.30852

0.04150 0.01771

-

0.00225

0.09489 0.01842 0.00614

-

0.00030

Des-14

0.02177 0.31577 0.15088 0.01697 0.01913 0.10005 0.00479 0.02272

-

0.01903

Jan-15

0.00726

-

0.05255

-

0.01056

0.01009 0.04917 0.02249 -0.03891

-

0.00805

-

0.00601

Feb-15 - 0.18520 0.02393 0.01442 - 0.01253 -0.00464 - -

Page 128: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

110

0.04259 0.03499 0.06373 0.06760

Mar-15

0.03053 0.00658

-

0.06065

0.07155 0.23971

-

0.00598

-0.02606

-

0.06611

-

0.06518

Apr-15

0.00234 0.30812 0.12806 0.04651

-

0.00752

-

0.03457

-0.07300

-

0.05618

-

0.11820

Mei-15

0.03483

-

0.01254

0.06035 0.32493

-

0.02776

0.06393 0.04033 0.01669 0.01621

Jun-15 -

0.06720

-

0.23322

-

0.03840

-0.03783

-

0.23928

-

0.11008

-0.06303

-

0.18875

-

0.01289

Jul-15 -

0.00667

0.15502 0.00089 -0.04021

-

0.08695

0.00505 -0.02210

-

0.04564

-

0.02662

Agst-

15

-

0.07508

-

0.15914

-

0.07859

-0.08151

-

0.11338

-

0.05153

-0.07163

-

0.08411

-

0.08231

Sep-15 -

0.06212

-

0.14627

-

0.05279

-0.03499

-

0.22450

0.02193 -0.05752

-

0.05613

-

0.08512

Okt-15

0.04682

-

0.09299

0.06869 0.09392 0.20503 0.04756 0.08075 0.00285 0.08180

N0v-15 -

0.01839

-

0.12899

-

0.01817

-0.01165 0.11748

-

0.03718

-0.01434

-

0.03920

0.03381

Des-15

0.04626 0.02629 0.02526 0.01151 0.07687

-

0.01409

0.03171 0.02012 0.00741

Page 129: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

111

Lampiran 3

Data Rata-rata Return Reksadana Saham Konvensional Setelah diolah

Rata-rata Return Reksadana Saham Konvensional Tahun 2013 - 2015

Thn Batavia CIMB RC Mandiri Panin Trim Manuli

fe

PNM BNP

2013 0.05255 0.00067 -

0.03067

- 0.02096 0.02339 -

0.01889

0.01818 0.08899 -

0.00757

2014 0.07547 0.07324 0.02671 0.03620 0.00641 0.04917 0.02636 -

0.05644

-

0.01420

2015 - 0.01100 0.00123 0.04598 - 0.07665 -

0.01695

-

0.01243

-

0.04326

-

0.01927

-

0.00373

Lampiran 4

Data Rata-rata Return Reksadana Saham Syariah Setelah diolah

Rata-rata Return Reksadana Saham Syariah Tahun 2013 - 2015

Thn Batavia CIMB Cipta Mandiri Panin Trim Manuli

fe

PNM BNP

2013 0.01336 0.11178 0.01706 -0.03350 0.06418 0.00249 -

0.00253

-

0.04009

0.07924

2014 -0.03119 0.04725 0.01921 0.01587 0.04808 0.13415 -

0.00481

-

0.00488

-

0.01865

2015 -0.00959 -

0.02340

0.00236 0.02613 -

0.01455

-

0.00771

-

0.01928

-

0.04896

-

0.02864

Lampiran 5

Data Return IHSG Setelah diolah

Bulan 2013 2014 2015

Januari 0.0303 0.0289 0.0106

Februari 0.0756 0.0484 0.0328

Page 130: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

112

Maret 0.02970 0.0389 0.0121

April 0.0217 0.0092 -0.0780

Mei 0.0096 0.0100 0.0242

Juni -0.0464 -0.0046 -0.0578

Juli -0.0309 0.0433 -0.0247

Agustus -0.0918 0.0119 -0.0562

September 0.0285 -0.0043 -0.0580

Oktober 0.0453 -0.0115 0.0529

November -0.0486 0.0093 0.0009

Desember 0.0012 0.0149 0.0197

Rata-rata 0.00098 0.01603 -0.01100

Lampiran 6

Data Return JII Setelah diolah

Bulan 2013 2014 2015

Januari -0.00100 0.02277 0.01920

Februari 0.00200 0.04777 0.02575

Maret 0.01236 0.03435 -0.00056

April 0.01880 0.00358 -0.08532

Mei -0.00326 0.01669 0.04095

Juni -0.01844 -0.00119 -0.05970

Juli -0.02787 0.05305 -0.02741

Agustus -0.05704 0.01099 -0.05994

September -0.00974 -0.00884 -0.06390

Page 131: ANALISIS KOMPARATIF KINERJA REKSADANA SAHAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40998/1/YUVITA... · Bendahara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) “MAHATMA” 2015,

113

Oktober 0.04945 -0.02329 0.05253

November -0.04722 0.01505 -0.00796

Desember -0.01405 0.01271 0.00890

Rata-rata -0.00838 0.01508 -0.01409

Lampiran 7

Data Return SBI dan SWBI/SBIS

Tanggal 2013 2014 2015

10-Jan-13 4.84021 7.23217 6.93347

13-Feb-13 4.86119 7.17434 6.67192

13-Mar-13 4.86950 7.12591 6.65157

11-Apr-13 4.89075 7.13529 6.65972

15-May-13 5.02275 7.14912 6.66058

13-Jun-13 5.27558 7.13715 6.66592

11-Jul-13 5.52051 7.09418 6.68538

15-Aug-13 5.85743 6.97263 6.75000

12-Sep-13 6.60944 6.88248 7.10000

19-Sep-13 6.95555 - -

09-Oct-13 6.98025 6.84809 7.10000

02-Oct-13 6.96715 - -

30-Oct-13 6.97042 - -

13-Nov-13 7.21565 6.86651 7.10000

27-Nov-13 7.22435 - -

12-Dec-13 7.21695 6.90129 7.10000

Rata-rata 0.06080 0.07043 0.06840