71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN WEAVING DI PT.SINAR SURYA INDAH LESTARI SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri Oleh : RARAS RIDIA LINDA CHRISTIE F. 3508087 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN

WEAVING DI PT.SINAR SURYA INDAH LESTARI SUKOHARJO

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan

Ahli Madya Manajemen Industri

Oleh :

RARAS RIDIA LINDA CHRISTIE

F. 3508087

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah

perjuangan yang baru.

Page 5: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

Ibuku tercinta : Tri Widyastuti, S.Pd

Adiku tersayang : Riris Haritiya Astuti

Mbak Jenah

Page 6: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan Kasih dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir

dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT.SINAR SURYA INDAH LESTARI

SUKOHARJO ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai

gelar Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen

Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini :

1. Dr. Wisnu Untoro, MS Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sinto Sunaryo,SE, M.Si selaku ketua Program Studi

Diploma 3 Manajemen Industri Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs. Atmadji, MM selaku Pembimbing Tugas Akhir yang

telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas

akhir.

4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu, serta

mengajari dan membimbing penulis sehingga dapat menjadi

bekal dalam penulisan tugas akhir.

Page 7: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Pemilik dan Pemimpin Perusahaan Sinar Surya Indah

Lestari yang telah berkenan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan

penelitian .

6. Seluruh staf dan karyawan PT.Sinar Surya Indah Lestari

yang telah membantu , memberi data dan informasi bagi

penulis .

7. Ibu ku yang selama ini membesarkanku, terimakasih karena

tiada henti memberikan pengorbanan, kasih sayang, cinta

dan do’a untukku.

8. Sahabat serta saudara ku : Riris, mbak Jenah, Nurul, Ayu,

Tina, Ernawati, Niken, Niko, Romi, Epi, Frenky, Krisnani,

Evita, dan lain-lain yang tidak bisa ditulis satu persatu .

Terimakasih telah memberi warna dan menjadi bagian dalam

hidupku.

9. Teman-teman manajemen industri angkatan 2008 , semoga

kita selalu meraih kesuksesan di masa mendatang .

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu yang

secara tidak langsung telah membantu dalam magang kerja

dan penyusunan Tugas Akhir

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunaan Tugas Akhir

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan

kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan

Page 8: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

senang hati. Penulis berharap penulisan Tugas Akhir ini

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 16 Juli 2011

Penulis

Page 9: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

HALAMAN ABSTRAKSI .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................ vii

DAFTAR ISI ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................. 3

E. Kerangka Pemikiran .............................................. 5

F. Metode Penelitian .................................................. 5

G. Metode Pengumpulan Data ................................... 6

H. Metode Pembahasan ............................................ 7

x

Page 10: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................. 9

A. Layout .................................................................... 9

1. ............................................................................. Peng

ertian Layout ..................................................... 9

2. ............................................................................. Tuju

an Layout .......................................................... 10

3. ............................................................................. Tipe

Layout ............................................................... 12

4. ............................................................................. Penti

ngnya Perencanaan Layout ............................. 19

5. ............................................................................. Fakt

or Yang Diperlukan Dalam Menyusun

Layout ............................................................... 20

6. ............................................................................. Fakt

or Yang Dipertimbangkan dalam Menyusun

layout ................................................................ 20

B. Keseimbangan Lini (Line balancing) ..................... 21

1. ............................................................................. Peng

ertian dan Tujuan Keseimbangan Lini .............. 21

2. ............................................................................. Pene

rapan Keseimbangan Lini ................................. 22

C. Efisien .................................................................... 25

Page 11: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. ............................................................................. Peng

ertian Efisiensi .................................................. 25

2. ............................................................................. Efisi

ensi Dalam Keseimbangan Lini ........................ 25

BAB III : PEMBAHASAN ........................................................... 26

A. Gambaran Umum Perusahaan .............................. 26

B. Laporan Magang Kerja ........................................... 43

C. Pembahasan Masalah ........................................... 46

BAB IV : PENUTUP ................................................................... 55

A. Kesimpulan ............................................................ 55

B. Saran ..................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Layout Proses Fungional

Gambar 2.2 Contoh Layout Produk/Garis

Gambar 2.3 Contoh Layout Kelompok

Gambar 3.1 Layout PT Sinar Surya Indah Lestari

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Sinar Surya Indah Lestari

Gambar 3.3 Layout Departemen Weaving PT. Sinar Surya Indah Lestari

Gambar 3.4 jaringan Kerja proses produksi departemen Weaving

Gambar 3.5 pengelompokan elemen pekerjaan dalam stasiun kerja

Page 13: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penjadwalan pekerjaan dan waktu penyelesaian proses

produksi kain grey pada dept. Weaving di PT Sinar

Surya Indah Lestari

Tabel 3.2 Penugasan elemen-elemen pekerjaan kedalam stasiun

kerja produksi kain grey pada departemen Weaving di

PT. Sinar Surya Indah Lestari

Tabel 3.3 Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu

menganggur psds siklus 60 menit tahun 2011

Tabel 3.4 Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu

menganggur pada siklus 46 menit tahun 2011

Page 14: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Foto Proses Produksi departemen Weaving PT. Sinar Surya

Indah Lestari

Page 15: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 1 

 

  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya perekonomian bangsa Indonesia pada saat

ini masih terpuruk akibat adanya krisis yang berkepanjangan. Hal

ini menyebabkan banyak usaha–usaha di Indonesia mengalami

pasang surut dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perusahaan

dituntut untuk mandiri dan lebih cermat dalam mencari jalan keluar

untuk mengatasi kendala tersebut. Salah satu cara yang paling

memungkinkan yang dapat ditempuh perusahaan adalah dengan

meningkatkan efisiensi disegala faktor. Salah satu faktor tersebut

yaitu dengan perencanaan penataan fasilitas produksi yang ada

pada perusahaan.

Layout, atau sering disebut dengan susunan letak fasilitas

produksi sangat perlu direncanakan dan diatur dengan baik serta

sesuai dengan pelaksanaan proses produksi yang ada dalam

pabrik tersebut. Pemilihan tipe layout yang dipergunakan suatu

perusahaan tergantung pada tipe operasi proses produksi suatu

perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengoptimalkan

pengelolaan semua faktor produksi. Dengan perencanaan layout

yang baik diharapkan proses produksi akan menjadi lebih lancar

Page 16: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 2 

 

  

dan produktifitas yang diterapkan perusahaan tersebut dapat

dicapai sesuai dengan yang diinginkan.

PT Sinar Surya Indah Lestari adalah perusahaan manufaktur

yang bergerak dibidang Texstil, mulai dari proses pemutihan

(dyeing), Printing dan Finishing yang berlokasi di jalan Solo-

Sukoharjo km7,2 Telukan, Grogol, Sukoharjo. Weaving merupakan

salah satu kegiatan yang ada dalam perusahaan. Weaving adalah

proses penenunan benang menjadi kain, kegiatan departemen

weaving sangat menetukan kelanjutan proses setelahnya, sehingga

sangat perlu memperhatikan ketepatan waktu penyelesaian

kegiatan tersebut.

Menurut pengamatan peneliti selama melakukan magang

kerja di Departemen Weaving PT Sinar Surya Indah Lestari, layout

fasilitas produksi pada departemen tersebut belum berurutan,

terutama pada penataan mesin-mesin produksi sehingga

mengakibatkan kurang efisiennya waktu yang digunakan dalam

proses produksi.

Berdasarkan pada uraian diatas maka penulis melakukan

penelitian dengan judul :

“ ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA

DEPARTEMEN WEAVING DI PT.SINAR SURYA INDAH LESTARI

SUKOHARJO”

Page 17: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 3 

 

  

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana layout fasilitas produksi pada departemen Weaving

di PT Sinar Surya Indah Lestari ?

2. Bagaimana urutan proses produksi pada departemen Weaving

di PT Sinar Surya Indah Lestari ?

3. Berapa besar tingkat efisiensi layout fasilitas pada departemen

Weaving di PT Sinar Surya Indah Lestari ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui layout departemen produksi di departemen

Weaving di PT Sinar Surya Indah Lestari.

2. Untuk mengetahui urutan proses produksi di departemen

Weaving di PT Sinar Surya Indah Lestari.

3. Untuk mengetahui tingkat efisiensi layout fasilitas pada

departemen Weaving di PT Sinar Surya Indah Lestari.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah :

1. Bagi Perusahaan

a) Dapat mengetahui tingkat efisiensi pada layout fasilitas yang

diterapkan perusahaan selama ini.

Page 18: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 4 

 

  

b) Dapat digunakan sebagai evaluasi mengenai layout fasilitas

yang diterapkan perusahaan selama ini.

c) Hasil dari penelitian dapat digunakan perusahaan sebagai

salah satu dasar dalam pengambilan keputusan dimasa

yang akan datang khususnya keputusan yang berkaitan

dengan penataan fasilitas-fasilitas pada perusahaan.

2. Bagi Penulis

a) Dapat memperoleh gambaran secara langsung dunia kerja

nyata dari perusahaan yang diteliti.

b) Sebagai sarana penerapan teori yang diperoleh selama di

bangku kuliah kedalam perusahaan yang sesungguhnya.

3. Bagi Pembaca

Tulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

referensi untuk memecahkan kasus yang sama.

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran departemen Weaving

Tercapai Efisiensi &

Efektifitas

Layout Fasilitas Produksi

Proses Produksi

Line balancing

(keseimbangan lini)

Page 19: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 5 

 

  

F. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Perusahaan PT Sinar Surya Indah Lestari yang berlokasi dijalan

Solo-Sukoharjo km 7,2 Telukan, Grogol, Sukoharjo.

2. Jenis Data

a) Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara

dan observasi yang dilakukan oleh peneliti secara langsung

dengan pihak-pihak yang terkait.

Menurut Kuncoro (2003:127) data primer adalah data yang

diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan

semua metode pengumpulan data original.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data. Kuncoro (2003:127)

Data yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan.

Data yang diperoleh dari catatan-catatan, studi pustaka yang

relevan dengan tujuan penelitian.

Page 20: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 6 

 

  

G. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung ke

tempat objek penelitian dengan tujuan mengamati kondisi dan

pencatatan hal-hal yang dianggap perlu bagi penelitian.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yaitu dengan melakukan wawancara secara

langsung kepada karyawan-karyawan dan pembimbing

lapangan.

3. Studi Pustaka

Yaitu dengan cara mengumpulkan data dari beberapa sumber

pustaka yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

H. Metode Pembahasan

1. Menginventariskan kegiatan yang ada

Inventaris kegiatan dengan membuat tabel yang berisi jenis

kegiatan yang mendahului serta waktu penyelesaian kegiatan.

Hal ini dilakukan agar mempermudah penelitian dalam

melakukan analisis dan pengolahan data.

2. Menggambar jaringan kerja

Setelah menginventariskan kegiatan yang ada kemudian dibuat

jaringan kerja untuk mempermudah menentukan stasiun kerja.

Page 21: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 7 

 

  

3. Melakukan Analisis Keseimbangan Lini

Menentukan analisis keseimbangan lini dengan cara sebagai

berikut:

a) Menentukan Cycle Time

Cycle Time adalah waktu yang terjadi pada saat produk

yang sudah selesai dikerjakan meninggalkan garis produksi

atau waktu terpanjang yang diperlukan antara bagian

proses produksi yang harus dilalui suatu produk.

Rumus: C =

Dimana:

C = Cycle time / waktu daur

t = Waktu kerja perhari

D = Permintaan perhari

Sedangkan untuk memperoleh kapasitas yang memadai

dengan cara

Memaksimumkan Output/hari =

(Heizer dan Render 2001:357)

b) Pentingnya untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil

Untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil dapat dicari

dengan

Rumus: N =

N = Stasiun kerja yang dibuat

Page 22: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 8 

 

  

D= Permintaan perhari

T = Waktu proses total

t = waktu kerja perhari

(Heizer dan Render 2001:357)

c) Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan ke

stasiun kerja dengan aturan LOT (Longest Operation Time)

Yaitu melakukan penugasan elemen tugas-tugas

berikutnya dengan tetap memperhatikan urutan proses

Penundaan (balancing delay) dipakai dengan ukuran

tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja

pada stasiun kerja yang merupakan suatu indikator efisien.

Untuk mengetahui penundaan dapat dicari dengan rumus

Penundaan = x100%

Dimana:

Total waktu menganggur = Jumlah stasiun kerja x Cycle

Time total waktu elemen pekerjaan

Total waktu kerja = Jumlah stasiun kerja Cycle Time

Tingkat efisiensi = 100% - Balancing dealy

(Subagyo, 2000:98)

c) Menentukan efektivitas

Efektivitas = x100%

(Subagyo,2000:98)

Page 23: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 9 

 

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Layout

1. Pengertian Layout

Tata letak atau layout merupakan satu keputusan penting yang

menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata

letak mempunyai dampak strategis karena tata letak menentukan

daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas

dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan dan

citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisai

mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya

rendah, atau respon cepat. Heizer dan Render (2004:450).

Perencanaan tata letak mencakup desain atau konfigurasi dari

bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses

perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Herjanto

(2008:137)

Layout merupakan pemilihan secara optimum penempatan

mesin-mesin, peralatan-paralatan pabrik, tempat kerja, tempat

penyimpanan dan fasilitas servis, bersama-sama dengan

penentuan bentuk gedung pabriknya. Gitosudharmo (2002:185)

Menurut Russell dan Taylor III (2000:280) Tata ruang atau

layout fasilitas mengacu pada pengaturan mesin, departemen,

Page 24: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 10 

 

  

stasiun kerja, ruang penyimpanan, gang, dan area umum di dalam

suatu fasilitas. Layout yang diusulkan mempunyai tujuan yang luas

untuk meningkatkan mutu, produktivitas, dan daya saing suatu

perusahaan.

Sedangkan menurut Handoko (2000:105) layout fasilitas harus

dirancang untuk memungkinkan perpindahan yang ekonomis dari

orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan operasi

perusahaan. Jarak angkut hendaknya sependek mungkin dan

pengambilan serta peletakan produk-produk dan peralatan-

peralatan diminimumkan. Hal ini seharusnya menghasilkan

minimisasi biaya penanganan dan transportasi, seperti juga

penurunan waktu proses kerja dan mesin menganggur.

2. Tujuan Layout

Secara umum, tujuan dari perencanaan layout adalah

terdapatnya susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-

fasilitas produksi yang tersedia dalam perusahaan tersebut.

Dengan adanya susunan tata letak yang optimal tersebut maka

diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan

tersebut akan dapat berjalan dengan lancar dan para karyawan

akan dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada mereka

dengan baik pula. Ahyari (1994:46).

Page 25: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 11 

 

  

Tujuan pengaturan layout yang baik menurut Gitosudharmo

(2002:186) adalah sebagai berikut:

a) Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.

b) Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja.

c) Mengusahakan agar aliran bahan dan produk itu lancar.

d) Meminimumkan hambatan pada kesehatan.

e) Meminimumkan usaha membawa bahan.

f) Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia.

g) Memaksimumkan keluwesan menghindari hambatan operasi

dan tempat yang terlalu padat.

h) Memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan

dengan menempatkan mesin dan proses secara benar.

i) Memaksimumkan hasil produksi.

j) Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan

pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong/gang, dan

fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi mudah dan siap.

Sedangkan tujuan layout menurut Russell dan Taylor III

(2000:281) adalah:

a) Memperkecil biaya bahan baku.

b) Menggunakan ruang secara efisien.

c) Menggunakan tenaga kerja seefisien mungkin.

Page 26: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 12 

 

  

d) Memudahkan interaksi dan komunikasi antara para pekerja,

antara para pekerja dan atasan mereka, atau antara para

pekerja dan pelanggan.

e) Mengurangi pergerakanaliran bahan yang membuang waktu.

f) Memudahkan jalan keluar masuk barang, penempatan material,

produk, dan para pekerja.

g) Memberikan jaminan keamanan dan keselamatan.

h) Mempromosikan mutu produk.

i) Meningkatkan kesadaran pemeliharaan peralatan atau mesin

yang digunakan.

j) Menyediakan pengawas di setiap departemen.

k) Dituntut adanya fleksibilitas untuk menyesuaikan kondisi yang

berubah-ubah.

l) Menghilangkan kemacetan arus bahan baku.

3. Tipe Layout

Dalam mementukan tipe tata letak dapat dibedakan dari

susunan umum arus kerja tiap departemen. Davis dan Nicholas

(1999:326). Menurut Gitosudharmo (2002:187) macam atau tipe

layout ada 3, yaitu:

a) Layout Proses atau Fungsional ( process / functional layout )

Dalam layout proses mesin-mesin dan peralatan-peralatan

yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan

Page 27: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 13 

 

  

ditempatkan dalam satu tempat / ruang tertentu. Layout semacam

ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang

memenuhi pesanan dimana banyak terdapat pesanan-pesanan

yang berbeda baik bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.

Sumber Gitosudharmo (2002:188)

Gambar 2.1

(Contoh Layout Proses Fungsional)

Sifat Layout Fungsional:

1) Macam barang yang dihasilkan banyak, selalu berubah-ubah

dan jumlah yang dibuat setiap macam barang.

2) Mesin yang digunakan biasanya bersifat serbaguna.

3) Routing penentuan urutan-urutan proses pembuatan barang

biasanya selalu berubah-ubah.

4) Keahlian tenaga kerja yang mengerjakan biasanya bersifat

fleksibel.

Bahan         Mesin IA          Bagian III                 Mesin 4A 

Dasar                                    Mesin 3 B 

 

 

 

                                                                         Mesin 4B                      Barang 

                                                                                                                  Jadi 

 

 

Mesin 2A      Mesin 2B

 

     Bahan           Mesin IA            Bagian III                Mesin 4A    

      Dasar                                       Mesin 3 

                                                                                 

                                                                                        Mesin 4B            Barang 

Jadi      

Mesin I B     Mesin 2A  Mesin2B 

    Bagian I   bagian II      Bagian IV 

Page 28: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 14 

 

  

5) Banyak memerlukan instruksi kerja serta instruksi kerja

tersebut harus jelas.

6) Kualitas barang hasil produksi sangat tergantung pada

keahlian karyawan yang mengerjakan.

Kebaikan Layout Fungsional:

1) Dapat mengakibatkan pemanfaatan optimal mesin,

spesialisasi mesin dan tenaga kerja.

2) Bagian-bagian fungsional luwes dan dapat memproses

berbagai jenis produksi.

3) Mesin-mesin merupakan mesin serba guna yang biasanya

biayanya lebih rendah dibandingkan dengan mesin khusus.

4) Produk dan layanan yang memerlukan proses yang

bermacam-macam dengan mudah diproses.

5) Fasilitas lain dalam layout fungsional tidak terpengaruh

dengan adanya kemungkinan satu mesin rusak.

6) Mesin dan karyawan saling tergantung, sehingga metode /

pola ini sangat sesuai untuk pelaksanaan sistem upah

borongan.

Keburukan Layout Fungsional:

1) Fasilitas / mesin serba-guna biasanya lebih lamban bila

dioperasikan dibandingkan dengan mesin khusus,

sehingga biaya operasional per satuan lebih tinggi.

Page 29: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 15 

 

  

2) Penentuan jalannya proses (routing) dan penentuan

jadwal (scheduling) serta akuntansi biayanya sulit sebab

setiap pesanan harus dikerjakan tersendiri.

3) Pengendalian bahan (materials handling) dan biaya

angkut dalam pabrik relatif tinggi.

4) Gerak bahan-bahan di dalam pabrik lamban sehingga

persediaan dalam proses relatif besar, lagipula diperlukan

tempat menyimpan yang luas.

5) Pesanan-pesanan sering hilang.

b) Layout Produk atau garis ( product/line layout )

Di dalam layout produk mesin-mesin dan perlengkapan-

perlengkapan disusun berdasarkan urutan operasi yang

diperlukan bagi produk yang dibuat, dalam hal ini biasanya

perusahaan memproduksi satu macam produk secara terus

menerus dan dalam jumlah yang besar.

Sumber Gitosudharmo (2002:188)

Gambar 2.2

(Contoh Layout Produk / Garis)

  

                       Mesin 1          2             3              4 

  Bahan                                                                                Barang  

   Dasar                                                                                     Jadi 

Page 30: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 16 

 

  

Sifat Layout Produk / Garis:

1) Macam produk yang dihasilkan sedikit dan jumlah setiap

macamnya banyak.

2) Mesin yang digunakan biasanya mesin khusus yang hanya

dapat dikerjakan satu macam pekerjaan sesuai dengan

kebutuhan pada urutan penempatan mesin.

Kebaikan layout Produk adalah :

1) Fasilitas mesin dapat dioperasikan secara cepat.

2) Penentuan routing dan scheduling mudah.

3) Tak perlu material handling.

4) Bahan cepat diproses.

5) Pesanan tidak ada karena proses untuk pasar.

6) Tak memerlukan banyak karyawan, fasilitas otomatis.

Keburukan layout produk adalah:

1) fasilitas satu tergantung pada fasilitas lain.

2) Bila fasilitas ingin ditambah perlu serangkaian fasilitas

sehingga investasi mahal.

3) Memerlukan perencanaan proses yang matang.

c) Layout kelompok ( group layout )

Layout kelompok memisah daerah/tempat serta kelompok

mesin yang membuat serangkaian komponen yang memerlukan

Page 31: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 17 

 

  

pemrosesan sama. Setiap komponen diselesaikan di tempat

khusus tersebut.

Sumber Gitosudharmo (2002:189)

Gambar 2.3

(Contoh Layout Kelompok)

Sifat Layout Kelompok:

1) Barang hasil produksi dapat dikelompokan dalam beberapa

macam kelompok yang memiliki garis besar urutan proses

yang sama.

2) Mesin yang digunakan bersifat fleksibel, alatnya

dapatdisesuaikan dengan ukuran serta model barang yang

dikerjakan.

3) Memerlukan karyawan yang keahliannya fleksibel, artinya

dapat menyelesaikan dengan macam dan ukuran pekerjaan

yang dibuat.

Kebaikan Layout Kelompok adalah:

1) Menghemat biaya pengendalian bahan.

E

B

B

D

D

A A

D

E

A

D

E C 

Page 32: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 18 

 

  

2) Mudah mengetahui di mana setiap kelompok produk berada.

3) Waktu pengiriman barang jadi dapat lebih tepat ditentukan

scheduling sederhana.

4) Biaya tetap dapat dikurangi karena orang bisa mendasarkan

diri pada kegiatan yang lalu.

Keburukan layout kelompok:

1) Pemanfaatan fasilitas tidak penuh.

2) Perlu pengendalian bahan yang baik.

3) Bagian-bagian tidak luwes.

4) Mesin serba guna harus dimanfaatkan penuh.

Menurut Heizer dan Render (2004:451) ada enam pendekatan

tata letak layout, antara lain :

a) Tata letak dengan posisi tetap, yaitu memenuhi persyaratan

tata letak untuk proyek yang besar dan memakan tempat

seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.

b) Tata letak yang berorientasi pada proses, yaitu berhubungan

dengan produksi dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi

( juga disebut “job shop”, atau produksi terputus ).

c) Tata letak kantor, yaitu menempatkan para pekerja, peralatan

mereka, dan ruangan / kantor yang melancarkan aliran

informasi.

Page 33: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 19 

 

  

d) Tata letak ritel, yaitu menempatkan rak-rak dan memberikan

tanggapan atau perilaku pelanggan.

e) Tata letak gudang, yaitu melibatkan kelebihan dan kekurangan

antara ruangan dan sistem penanganan bahan.

f) Tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu mencari utilisasi

karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang

kontinyu atau berulang.

4. Pentingnya perencanaan layout

Penyusunan layout yang baik sangat penting bagi

perusahaan untuk mencapai efisiensi terhadap proses produksi.

Dengan pengaturan layout yang baik akan memperlancar proses

produksi pada perusahaan. Menurut Ahyari (1994:36) pentingnya

perencanaan layout dalam suatu perusahaan disebabkan oleh

karena adanya beberapa hal seperti berikut :

a) Adanya perubahan desain produk

b) Adanya produk baru

c) Adanya perubahan volume permintaan

d) Fasilitas produksi yang telah ketinggalan jaman

e) Adanya kecelakaan dalam proses produksi

f) Kondisi kerja yang tidak memuaskan

g) Penghematan-penghematan biaya

h) Pemindahan lokasi pasar produk perusahaan

Page 34: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 20 

 

  

5. Faktor yang diperlukan dalam menyusun layout

Menurut Handoko (1992:104) berbagai faktor yang

diperlukan yang diperlukan dalam menyusun layout adalah sebagai

berikut :

a) Biaya-biaya bangunan

b) Sistem komunikasi dalam pabrik

c) Keamanan

d) Kebutuhan-kebutuhan ruangan

e) Peralatan penanganan bahan

6. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun layout

Menurut Subagyo (2000:90) beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan dalam menyusun layout antara lain :

a) Sifat produk yang dibuat

b) Jenis proses produksi yang digunakan

c) Jenis barang serta volume produksi barang yang dihasilkan

d) Jumlah modal yang tersedia

e) Keluwesan dan fleksibilitas

f) Pengangkutan barang

g) Aliran barang

h) Efektivitas penggunaan ruangan

i) Lingkungan dan keselamatan kerja

j) Pemeliharaan

Page 35: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 21 

 

  

k) Letak kamar kecil

l) Pengawasan

B. Keseimbangan Lini (Line balancing)

1. Pengertian dan Tujuan Keseimbangan Lini

Keseimbangn lini adalah pengelompokan elemen pekerjaan

kedalam stasiun-stasiun kerja yang bertujuan membuat seimbang

jumlah pekerja yang ditugaskan ke stasiun-stasiun tersebut,

sehingga dapat diperoleh jumlah waktu menganggur yang sedikit.

Jumlah waktu menganggur yang sedikit menghasilkan efisiensi

proses produksi yang tinggi. Sedangkan secara umum penerapan

keseimbangan lini bertujuan meminimalkan jumlah waktu yang

menganggur. Menurut Subagyo (2000:96) Line balancing adalah

proses pembagian pekerjaan kepada work stations sedemikian

rupa sehingga diperoleh keseimbangan setiap work stations. Work

stations atau pusat kerja adalah kumpulan beberapa elemen kerja

yang merupakan satu kesatuan. Merencanakan suatu

keseimbangan lintas kerja meliputi usaha yang bertujuan unyuk

mencapai suatu kapasitas yang optimal dan tidak terjadi

penghamburan kapasitas.

Tujuan tersebut akan tercapai apabila lintas produksi bersifat

seimbang, stasiun kerja berjumlah minimum, jumlah waktu yang

Page 36: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 22 

 

  

menganggur disetiap stasiun kerja sepanjang lintasan produksi

minimum.

2. Penerapan Keseimbangan Lini

Apabila proses produksi pada suatu perusahaan mengalami

hambatan-hambatan, salah satu kemungkinan penyebabnya

adanya ketidaksesuaian antara model layout yang diterapkan

dengan kebutuhan proses produksi. Apabila hal ini terjadi pada

perusahaan, maka harus segera dilakukan peninjauan ulang

terhadap layout yang diterapkan di perusahaan tersebut.

Pengaturan kembali layout yang ada hendaknya dilakukan agar

tercapai keseimbangan antara stasiun kerja yang ada.

Kriteia umum yang digunakan dalam suatu keseimbangan

lintasan produksi adalah :

a. Meminimasi waktu menganggur (idle delay)

b. Meminimasi keseimbangan waktu tenggang (balance delay)

c. Meminimasi efisiensi (line efficiency)

Untuk mencapai keseimbangan kapasitas yang baik maka

hal-hak yang perlu diperhatikan antara lain waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan keseluruhan proses produksi,

urutan teknis dari pekerjaan dan kapasitas output yang

digunakan . penentuan besarnya tingkat keseimbangan

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Menentukan Cycle Time

Page 37: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 23 

 

  

Cycle Time adalah waktu yang terjadi pada saat produk

yang sudah selesai dikerjakan meninggalkan garis produksi

atau waktu terpanjang yang diperlukan antara bagian proses

produksi yang harus dilalui suatu produk.

Rumus: C =

Dimana:

C = Cycle time / waktu daur

t = Waktu kerja perhari

D = Permintaan perhari

Sedangkan untuk memperoleh kapasitas yang memadai

dengan cara

Memaksimumkan Output perhari =

(Heizer dan Render 2001:357)

2) Pentingnya untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil

Untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil dapat dicari

dengan

Rumus: N =

N = Stasiun kerja yang dibuat

T = Waktu proses total

(Heizer dan Render 2001:357)

3) Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan ke

stasiun kerja dengan aturan LOT (Longest Operation Time)

Page 38: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 24 

 

  

Yaitu melakukan penugasan elemen tugas-tugas

berikutnya dengan tetap memperhatikan urutan proses

Penundaan (balancing delay) dipakai dengan ukuran tentang

bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada

stasiun kerja yang merupakan suatu indikator efisien.

Untuk mengetahui penundaan dapat dicari dengan rumus

Penundaan = x100%

Dimana:

Total waktu menganggur = Jumlah stasiun kerja x Cycle

Time total waktu elemen pekerjaan

Total waktu kerja = Jumlah stasiun kerja Cycle Time

Tingkat efisiensi = 100% - Balancing dealy

(Subagyo, 2000:98)

4) Menentukan efektivitas

Efektivitas = x100%

(Subagyo,2000:98)

C. Efisien

1. Pengertian Efisiensi

Page 39: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 25 

 

  

Efisiensi adalah tingkat produktivitas yang paling optimal

dalam suatu pekerjaan. Menurut Subagyo (2000:79) Efisiensi

dapattercapai dengan menekan jumlah biaya-biaya produksi dan

transportasi selama dalam pabrik.

Keseimbangan yang efisien adalah keseimbangan yang

menyelesaikan perakitan yang dibutuhkan, mengikuti urutan yang

telah dispesifikasi, dan menjaga agar waktu kosong setiap stasiun

kerja berada pada tingkat minimal (Heizer dan Render 2001:288).

2. Efisiensi dalam Keseimbangan Lini

Keseimbangan yang efisien adalah keseimbangan yang

menyelesaikan perakitan yang dibutuhkan, mengikuti urutan yang

telah dispesifikasi dan menjaga agar waktu kosong setiap stasiun

kerja berada pada tingkat minimal. Efisiensi dalam keseimbangan

lini dapat dilihat dari jumlah waktu menganggur dari suatu bagian.

Usaha untuk mengurangi waktu menganggur adalah dengan

menentukan kembali tugas arau pekerjaan yang akan dilaksanakan

pada tiap stasiun kerja.

Efisiensi = 100% - penundaan

BAB III

PEMBAHASAN

Page 40: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 26 

 

  

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah berdirinya Perusahaan

Perusahaan Sinar Surya Indah Lestari adalah perusahaan

manufaktur yang bergerak dibidang Texstil. Perusahaan Sinar

Surya Indah Lestari didirikan pada tanggal 11 Juni 1991 oleh Bp.

Johanes Harsito dengan SIUP No.030/11.35/pm/VI/1991 dengan

lahan seluas ± 9400 m2 dan merupakan Badan Usaha atau

Perusahaan Perseorangan yang berlokasi di jalan Solo-Sukoharjo

km 7,2 Telukan, Grogol, Sukoharjo.

Pada saat pertama Perusahaan berdiri, Perusahaan hanya

bergerak dalam bidang Printing dan Finishing, tetapi 5 tahun

kemudian pada tahun 1996 Perusahaan mulai berkembang

dengan mengadakan ekspansi produksi dan mencoba sub

departemen yang baru yaitu sub departemen Pemutihan

(dyeing),dan pada tahun 2003 Perusahaan mendirikan

departemen Weaving dan baru aktif sepenuhnya pada tahun

2005. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan yaitu adanya

permintaan untuk mensuplai kain putih kepada pelanggan,

pertimbangan bahan baku yang lebih murah apabila memproses

kain putih sendiri dan pertimbangan agar tidak terjadi

keterlambatan dalam hal pemenuhan persediaan bahan baku.

Page 41: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 27 

 

  

Maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan Sinar Surya

Indah Lestari:

1. Ikut serta membantu Pemerintah dalam menunjang

pembangunan khususnya dalam pengadaan sandang.

2. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, khususnya

masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sehingga dapat

memenuhi permintaan pasar dan selera konsumen pada

umumnya.

2. Lokasi Perusahaan

Lokasi Perusahaan berada di Desa Telukan, kecamatan

Grogol, kabupaten Sukoharjo. Perusahaan ini berada ditempat

yang strategis, karena lokasi ini mudah dilalui jalur transportasi.

Hal ini dapat diartikan lokasi perusahaan sangat menentukan

tingkat perkembangan dalam bersaing. Tentang hubungan dengan

masyarakat sekitar, telah terjadi persesuaian dan keakraban. Hal

ini terjadi karena saling mempengaruhi dan saling membutuhkan.

PT. Sinar Surya Indah Lestari terletak di jalan Solo-

Sukoharjo km 7,2. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada

beberapa pertimbangan yaitu tentunya dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan, antara lain:

a. Ditinjau dari segi ekonomi

Page 42: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 28 

 

  

1) Memberi kemudahan bagi perusahaan dalam perindustrian

barang, dari bahan baku sampai bahan hasil produksi

sehingga diperoleh biaya transportasi yang efisien.

2) Tersedianya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh

perusahaan.

3) Memberi kemudahan dalam aspek pemasaran karena

lokasinya berdekatan dengan jalan raya.

b. Ditinjau dari segi sosial

1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang

tinggal disekitar perusahaan

2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan gerakan

pemakaian produk dalam negri.

c. Ditinjau dari segi Teknis

1) Lahan disekitar perusahaan masih cukup luas sehingga

mendukung perusahaan.

2) Memberi kemudahan dalam mensukseskan gerakan

pemakaian produk dalam negri.

d. Faktor Lingkungan

Dengan adanya dukungan di lingkungan sekitar akan

mempermudah melakukan proses produksi, tetapi perusahaan

juga harus memperhatikan keadaan lingkungan sekitar agar

tidak mengganggu masyarakat sekitar seperti dalam mengolah

limbah hasil produksi dengan baik dan membuang limbah yang

Page 43: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 29 

 

  

sudah tidak berbahaya melalui saluran yang sudah ditentukan,

serta mengurangi kebisingan yang ditimbulkan pada saat

proses produksi.

 

 

 

 

 

 

Gambar 3.1 

Layout PT.Sinar Surya Indah Lestar 

3. Struktur Organisasi Perusahaan

             Jl. Raya Solo – Sukoharjo

                                     Tempat Parkir                            

                                                                             

Dept.Weaving 

Mushola   Pos Satpam 

Afdruk 

Kantor 

Dept. Printing 

Limbah 

Tempat 

Dept. Finishing 

                    Gudang  

                    Gudang 

WC 

WC 

WC Ruang

Mechanic

Kantor

Weaving

Page 44: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 30 

 

  

Stuktur organisasi merupakan suatu prosedur untuk

menggolongkan tindakan yang diperlukan seseorang atau

sebagian orang untuk memimpin golongan disertai dengan

adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab agar

dalam pelaksanaan tugasnya dapat berjalan secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya

struktur organisasi yang jelas maka pembagian tugas, wewenang

dan tanggung jawab terkoordinir dari masing-masing personil

yang memangku jabatan dalam suatu organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN PT.SINAR SURYA INDAH LESTARI

Gambar 3.2

Struktur Organisasi PT.Sinar Surya Indah Lestari

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian

adalah sebagai berikut:

OWNER

J. HARSINTO

DIREKTUR

ROBERTUS L.K.L

FACT. MANAGER

CECEP A

INDEPENDENT

- HRD & GA MEIWATI

- ACCT 7 FINC SUYAMTI & RATNA

- MARKETING ROBERTUS & CECEP

- PURCHASING J.HARSINTO & ROBERTUS

- SATPAM

DEPT. 

KUSNI 

DEPT 

SUTADI  SUPARNO

DEPT PPC 

LILIS S 

GAMBAR

M. DONO LILIS S 

LABORAT

PARSIYEMSUGIYANTO 

GUDANGUTILITY 

Page 45: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 31 

 

  

1. Owner

Penanam modal mempunyai tanggung jawab atas berdirinya

perusahaan serta menanggung semua yang dialami perusahaan.

2. Direktur

Tugas dan tanggung jawab direktur adalah:

a. Mengawasi jalannya perusahaan serta membuat keputusan

keputusan penting bagi perusahaan, selain itu direktur juga

bertanggung jawab menjalin hubungan dengan pihak

ekstern.

b. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan

berdasarkan kebijaksanann yang telah ditentukan.

c. Mendelegasikan sebagian tanggung jawab dan wewenang

kepada kepala bagian sesuai dengan bidang masing-

masing.

3. HRD & GA

Tugas dan tanggung jawab dari HRD & GA adalah:

a. Melaksanakan kegiatan penerimaan karyawan baru.

b. Membuat tata tertib bagi karyawan, mengawasi absensi

karyawan serta mengawasi pelaksanaan pembayaran gaji

dan upah karyawan.

c. Melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawan yang

melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

Page 46: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 32 

 

  

d. Mengelola dan mengusahakan kesejahteraan sosial bagi

karyawan sesuai dengan peraturan mentri tenaga kerja

maupun undang-undang ketenagakerjaan.

4. Accounting & Finance

Tugas dan tanggung jawab dari Accounting & Finance adalah:

a. Menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan seluruh

transaksi yang dilakukan oleh perusahaan secara periodik.

b. Melakukan pembukuan dan menyusun laporan keuangan

perusahaan.

c. Menjamin terjadinya seluruh kegiatan pencatatan transaksi

perusahaan dan laporan keuangan secara periodik untuk

perencanaan dan pengendalian perusahaan.

d. Menyelenggarakan transakasi penerimaan dan pengeluaran

kas pada perusahaan.

5. Marketing

Tugas dan tanggung jawab marketing adalah :

a. Memasarkan produk dengan cara mencari pelanggan atau

konsumen baru.

b. Mempelajari strategi penjualan atau pemasaran dari produk

sejenis dari perusahaan lain sebagai bahan perbandingan

dan antisipasi pasar.

6. Factory Manager

Page 47: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 33 

 

  

Tugas dan tanggung jawab Factory Manager adalah mengatur

dan mengawasi semua pekerjaan (bagian produksi) yang

dilakukan untuk kelancaran produksi agar sesuai dengan target

yang ditentukan mulai dari perencanaan produksi, pemrosesan

sampai dengan proses finishing.

Factory manager membawahi 9 bagian yaitu:

a. Departemen Weaving, bagian yang bertanggung jawab atas

proses produksi yang mengubah benang menjadi kain

(tenun).

b. Departemen Finishing, bagian yang bertanggung jawab atas

proses pemutihan, penghalusan dan pewarnaan pada kain.

c. Departemen Printing, bagian yang bertanggung jawab atas

pemberian motif (handprint atau sablon) pada kain.

d. Produksi Smoke, bagian yang bertanggung jawab atas

proses pemberian motif pada kain dengan cara dicap.

e. PPC (Planing Product Control), bagian yang bertanggung

jawab atas perencanaan dan pengontrolan proses dan hasil

produksi.

f. Gambar, bagian yang bertanggung jawab atas desain pada

kain.

g. Laborat & obat, bagian yang bertanggung jawab atas

pengadaan dan penggunaan obat dalam proses produksi.

Page 48: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 34 

 

  

h. Utility/MTC (Maintenance), bagian yang bertanggung jawab

atas pemeliharaan dan perawatan terhadap mesin-mesin

pabrik, instalasi listrik dan peralatan kantor.

i. Gudang, bagian yang bertanggung jawab membuat surat

permintaan barang jika barang habis, dan bertanggung

jawab juga dalam penerimaan, penyimpanan, sampai

dengan pengeluaran barang dari gudang.

7. Purchasing

Tugas dan tanggung jawab dari Purchasing adalah :

a. Mencari informasi mengenai harga barang dan menentukan

supplier yang dipilih dalam pengadaan barang.

b. Melakukan pemeriksaan terhadap jenis dan kuantitas barang

sesuai surat permintaan pembelian dari gudang.

c. Melakukan pemesanan bahan baku kepada supplier yang

dipilih atas persetujuan direktur.

d. Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku dan bahan

penolong untuk proses produksi.

8. Satpam

Tugas dan tanggung jawab Satpam adalah menjaga keamanan

perusahaan.

Page 49: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 35 

 

  

4. Sumber Daya Manusia dan Penggajian

a. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam

perusahaan, perusahaan tidak akan bisa melakukan produksi

jika tidak tersedia adanya tenaga kerja. PT. Sinar Surya Indah

Lestari memiliki tenaga kerja sebanyak 243 orang yang berasal

dari wilayah Solo Raya antara lain Sukoharjo, Klaten,

Karanganyar dan Boyolali.

b. Hak dan Kewajiban karyawan

Setiap karyawan di PT. Sinar Surya Indah Lestari

mempunyai hakdan kewajiban sebagai berikut :

1) Hak karyawan

a) Menerima upah sesuai pengerjaannya

b) Mendapat perlakuan adil di perusahaan

c) Mendapat fasilitas dan kesejahteraan

2) Kewajiban karyawan

a) Melaksanankan tugas yang diberikan perusahaan

dengan penuh tanggung jawab

b) Mematuhi segala peraturan yang ada di perusahaan .

c) Menjunjung tinggi nama baik perusahaan dan tidak

membocorkan rahasia perusahaan

d) Menjaga keselamatan dan keamanan dalam bekerja

Page 50: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 36 

 

  

e) Menjaga kebersihan lingkungan kerja dan segala

fasilitas perusahaan.

c. Sistem kerja

Perusahaan memberlakukan jam kerja 7 jam sehari dengan

6 hari kerja yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu.

Untuk karyawan departemen Weaving dan Finishing dibagi

menjadi 3 shift, yaitu:

1) Shift 1 : pukul 07.00 – 15.00 WIB

2) Shift 2 : pukul 15.00 – 23.00 WIB

3) Shift 3 : pukul 23.00 – 07.00 WIB

Sedangkan untuk karyawan kantor memiliki jam kerja sebagi

berikut :

1) Hari Senin – Kamis mulai pukul 08.00 – 16.00, istirahat 1 jam

2) Hari Jumat mulai pukul 08.00 – 16.00, istirahat 1,5 jam

3) Hari Sabtu mulai jam 08.00 – 13.00

d. Kesejahteraan Karyawan

1. Penggajian

Penggajian dilakukan setiap akhir bulan untuk semua

karyawan.

2. Jaminan Sosial

Jaminan sosial diberikan perusahaan kepada karyawan

berdasarkan kebijakan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk

memberikan rangsangan kepada karyawan supaya

Page 51: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 37 

 

  

meningkatkan prestasi dan kinerja mereka. Jaminan kerja

yang diberikan antara lain :

a. Jaminan kesejahteraan karyawan

1) Jaminan Hari Libur dan Izin Cuti

2) Jamsostek

b. Pemberian tunjangan

1) Tunjangan Hari Raya

2) Tunjangan Asuransi Kecelakaan Kerja dan Kematian

5. Aspek Pemasaran

a. Daerah pemasaran

Produk yang dihasilkan perusahaan adalah berupa kain

tenun (grey) dan kain cetak sablon dengan tangan (handprint).

Pemasaran hasil produksi hanya untuk pasar lokal yaitu di

wilayah kota Solo dan sekitarnya.

b. Saluran distribusi

Untuk memudahkan penghematan biaya distribusi maka

perusahaan melakukan sistem distribusi dengan melayani

pelanggan secara langsung tanpa perantara agen. Dalam

melakukan pengiriman menggunakan alat transportasi truk.

c. Kebijakan harga konvensional

Kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan

berdasarkan harga konvensional, yaitu harga disesuaikan

dengan besar kecilnya biaya produksi yang ditanggung oleh

Page 52: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 38 

 

  

perusahaan. Biaya-biaya yang mempengaruhi penentuan

harga antara lain: biaya bahan baku, biaya bahan penunjang,

dan biaya tenaga kerja langsung maupun tidak langsung.

6. Proses Produksi

Dalam proses produksinya PT.Sinar Surya Indah Lestari

menggunakan benang sebagai bahan bakunya dan obat pewarna

serta tepung tapioka sebagai bahan penolongnya. Obat pewarna

digunakan untuk member warna pada kain, sedangkan tepung

tapioka untuk proses penganjian agar kain menjadi kaku.

Adapun alat yang digunakan dalam proses produksi pada

perusahaan adalah :

a. Mesin Warping

Digunakan untuk menggulung benang menjadi kain

b. Mesin Reaching (pencucukan)

Memisahkan benang dari proses penganjian

c. Meja Curing

Digunakan untuk membuat gambar pada kertas kalkir kemudian

diblat kain.

d. Meja Flat

Memberi gambar pada kain.

Page 53: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 39 

 

  

e. Mesin Sizing

Mesin yang digunakan untuk memperkuat, memperlicin dan

menidurkan bulu benang.

f. Mesin PW

Membantu proses penenunan agar benang dapat melakukan

gerak naik turun.

g. Mesin Loom

Mesin pengubah benang menjadi kain.

h. Mesin Inspecting

Digunakan memeriksa hasil produksi.

i. Mesin Bakar Bulu

Digunakan untuk membakar serat bulu yang ditimbulkan dari

sisa benang tenun.

j. Mesin Hanspel

1) Untuk membersihkan (mencuci) kain grey hasil dari bakar

bulu supaya kanji yang menempel bersih.

2) Untuk mencuci kain printing (batik) supaya kain tidak luntur.

k. Mesin Jigger

Fungsi mesin ini untukproses kain dari buang kanji hanspel

untuk diproses

l. Mesin Curing (silinder dying) I

Berfungsi untuk mengurangi kadar air yang masih menempel di

kain setelah melalui proses cuci dari mesin Hanspel.

Page 54: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 40 

 

  

m. Mesin Curing (silinder dying) II

Untuk mengeringkan supaya kain bias diberi obat dan dapat

meresap dengan baik.

n. Mesin Steamer

Digunakan untuk melekatkan warna pada kain agar tidak luntur.

o. Mesin Stenter

Berfungsi untuk melembutkan kain supaya kelebaran (ukuran)

sama rata maksimal untuk rayon 115 cm dan 90 cm.

p. Mesin folding

Berfungsi untuk melipat kain supaya rapi dan rata.

Dari berbagai jenis fasilitas / mesin yang tersedia,

Departemen Weaving memerlukan 7 mesin yaitu: mesin Warping,

Mesin Sizing, Mesin PW, Mesin Reaching, Mesin Loom, Mesin

Inspecting dan Mesin Folding. Berikut ini adalah proses produksi di

departemen weaving :

a. Proses Penghanian (Warping)

Proses penghanian merupakan proses penggulungan

atau pemindahan benang atau cones menjadi bentuk gulungan

beam. Tujuan dari proses ini adalah menyiapkan sebaik-baiknya

untuk keperluan penganjian nantinya, panjang penggulungan ini

nantinya akan menjadi panjang dan lebar kain yang akan dibuat.

Page 55: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 41 

 

  

Dalam proses penghanian ini kadang-kadang ada

gangguan atau penyebab yang mengganggu kelancaran

penghanian antara lain benang putus, penggantian beam

baru,atau faktor manusia.

b. Proses Penganjian (Sizing)

Proses ini merupakan kelanjutan dari proses penghanian.

Dalam proses ini benang dalam beam diproses menjadi benang

yang siap digunakan dalam proses pencucukan. Tujuan dari

proses penganjian ini adalah untuk memberikan kekuatan pada

benang lusi sehingga dalam proses pencucukan nanti akan

berjalan lancar.

c. Proses Pencucukan (Reaching)

Dalam proses ini memasukkan benang ke lubang sisir

menggunakan drawing hook sesuai rencana ulangi prosedur

sampai benang yang ada di beam tenun selesai disisir. Setelah

itu masukkan drawing hook pada mata dropper dan gun

kemudian ambil benang satu persatu secara berurutan sesuai

rencana produksi ulangi prosedur itu sampai benang yang ada

di beam selesai dicucuk.

d. Proses Silang (Pirn Winder)

Proses untuk membantu memperlancar proses

pertenunan agar benang lusi dapat melakukan gerakan naik

turun (membentuk lusi) saat di tenun.

Page 56: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 42 

 

  

e. Proses Pertenunan

Benang yang sudah dipersiapkan pada persiapan cucuk

yaitu benang lusi dalam beam yang sudah dicucuk dimasukkan

ke dalam mesin tenun. Proses pertenunan adalah proses

menganyam benang lusi dengan benang pakan yang

diluncurkan dengan menyemprotkan udara.

Benang lusi dirapatkan pada kain, dilakukan

penngetekan setelah itu kain digulung. Pada dasarnya gerakan

mesin tenun ada 5 yaitu :

1) Penguluran lusi

2) Pembentukan mulut lusi

3) Peluncuran benang pakan

4) Pengetekan (gerakan perapatan dari penganyaman)

5) Penggulungan

f. Proses Inspecting

Proses inspecting merupakan proses pengecekan kain

dari bagian weaving, kain dikategorikan cacat apabila :

1) Renggang kain lebih dari 0,5 cm sepanjang kain

2) Pakan dan lusi tidak teranyam sepanjang kain

3) Tepi masuk lebih dari 2,5 cm

4) Pakan dobel lebih dari 1 pakan

5) Kain berlubang lebih dari 3 helai benang

Page 57: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 43 

 

  

g. Proses Folding

Proses folding merupakan proses pelipatan kain setelah

proses inspecting.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan bentuk kegiatan penunjang

perkuliahan di luar kampus yang berorientasi pada dunia nyata

(dunia bisnis) yang merupakan aplikasi dari teori-teori yang

dipelajari dari perkuliahan. Selain itu, magang kerja adalah

kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara

berkelompok dengan terjun secara langsung ke masyarakat atau

dunia kerja. Dengan magang kerja pula mahasiswa dapat

memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan Tugas Akhir

ini. Sarananya adalah instansi pemerintah atau swasta,

perusahaan manufaktur, koperasi, UKM (Usaha Kecil Menengah)

dan kelompok masyarakat umum. Sebelum pelaksanaan magang

kerja, mahasiswa terlebih dahulu dibekali dengan berbagai

keterampilan dan pengetahuan praktis.

2. Tujuan Magang Kerja

Adapun tujuan pelaksanaan magang kerja adalah :

Page 58: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 44 

 

  

a. Memperoleh pengalaman secara langsung di lapangan tentang

berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan / instansi tempat

magang kerja.

b. Sebagai penerapan ilmu yang dipelajari selama mengikuti

perkuliahan di D3 Manajemen Industri, khususnya pada mata

kuliah Manajemen Operasi.

c. Sebagai sarana melakukan adaptasi sebelum memasuki dunia

kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat menciptakan tenaga

terampil yang siap kerja serta mampu mengembangkan diri

secara professional sesuai dengan bidangnya.

3. Manfaat Magang Kerja

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat member masukan kepada perusahaan agar

dapat menilai tingkat efisiensi penyusunan fasilitas produksi

yang digunakan perusahaan.

b. Bagi Mahasiswa

1) Mengetahui secara langsung proses produksi yang terjadi di

perusahaan.

2) Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam

memasuki dunia kerja.

4. Pelaksanaan Magang Kerja

a. Tempat dan waktu pelaksanaan magang

Tempat : PT. Sinar Surya Indah Lestari

Page 59: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 45 

 

  

Lokasi : Jl. Raya Solo-Sukoharjo km 7.2 , Telukan

Grogol, Sukoharjo.

Waktu : mulai pada tanggal 31 Januari-28 Februari

Pelaksanaan magang kerja dimulai pukul 08.00-15.00 dengan

satu kali istirahat, yaitu pukul 12.00-13.00

b. Kegiatan magang kerja

Berikut ini laporan kegiatan selama magang yang dilakukan di

PT.Sinar Surya Indah Lestari

Minggu Pertama

1) Pengenalan lingkungan perusahaan

2) Penjelasan urutan proses produksi

3) Mengamati proses produksi di departemen weaving.

4) Penjelasan fungsi mesin-mesin yang ada di departemen

weaving.

Minggu kedua

1) Mengamati proses penimbangan obat yang digunakan

sebagai bahan printing.

2) Mengamati langkah-langkah produksi printing.

3) Mengamati proses produksi di departemen finishing.

4) Penjelasan fungsi-fungsi mesin.

Minggu ketiga

Interview dengan para staff dan karyawan bagian produksi.

Page 60: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 46 

 

  

Minggu keempat

Melakukan evaluasi data dan melengkapi data yang diperlukan,

serta berpamitan karena magang kerja telah selesai.

C. Pembahasan Masalah

Berdasarkan proses produksi yang dilakukan untuk PT.Sinar

Surya Indah Lestari, layout produksi yang digunakan adalah layout

produk atau garis, hal ini dapat dilihat dari cara produksinya yang

setiap hari menghasilkan kain grey.

Setelah ada rekomendasi penataan layout fasilitas produksi

maka layout yang digunakan oleh perusahaan adalah layout

produk, karena pengaturan letak mesin-mesin/fasilitas produksi

dalam pabrik sudah berdasarkan urutan – proses produksi.

Page 61: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 47 

 

  

3

Sumber PT.Sinar Surya Indah Lestari

Gambar 3.3

Layout Departemen Weaving PT.Sinar Surya Indah Lestari

Keterangan :

1. Warping 6. inspecting

2. Sizing 7. Folding

3. Reaching

4. Pirn Winder

5. Loom

 

1

 

 

 

2

Ruang

Mechanic

Kantor Weaving 

 

 

WC 

 

   

Page 62: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 48 

 

  

Tabel 3.1

Penjadwalan pekerjaan dan waktu penyelesaian proses produksi kain grey pada dept. weaving

di PT. Sinar Surya Indah Lestari tahun 2011

No Pekerjaan Simbol Pendahulu Waktu (menit)

1 Penghanian (Warping) A - 3 2 Sizing B A 2 3 Pencucukan (Reaching) C B 2 4 Pirn Winder D - 3 5 Penenunan (Loom) E C,D 60 6 Inspecting F E 3 7 Folding G F 1 74

Sumber : PT Sinar Surya Indah Lestari yang diolah tahun 2011

                              

Gambar 3.4

Jaringan kerja proses produksi departemen weaving

Untuk menentukan banyaknya stasiun kerja yang ada dalam

perusahaan, maka digunakan rumus :

N =

Keterangan :

A  B  C 

F

Page 63: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 49 

 

  

N = stasiun kerja yang dibuat

T = waktu proses total

D = produksi

t = waktu kerja per hari

Perusahaan menargetkan jumlah produksi di departemen weaving

sebanyak 40 beam yang tiap beamnya sepanjang 250 meter. Hal

tersebut diperoleh dari proses wawancara dengan karyawan dan staf

bagian produksi. Sehingga stasiun kerja yang dibuat :

N =

=

= 2,05 (dibulatkan menjadi 2 stasiun kerja)

Setelah mengetahui jumlah stasiun kerja yang ada kemudian

mengelompokkan urutan proses yang ada di PT. Sinar Surya Indah

Lestari ke dalam 2 stasiun kerja. Untuk lebih jelasnya urutan proses dari

stasiun kerja dapat dilihat pada gambar berikut :

I II

A B C D E F G

Gambar 3.4

Pengelompokan elemen pekerjaan dalam stasiun kerja

Page 64: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 50 

 

  

Berikut tabel yang menggambarkan penugasan elemen-elemen

pekerjaan kedalam stasiun kerja beserta jumlah waktu kumulatif dari

setiap stasiun kerja :

Tabel 3.2 Penugasan elemen-elemen pekerjaan kedalam stasiun kerja produksi kain grey pada departemen. weaving di PT. Sinar

Surya Indah Lestari tahun 2011

No Pekerjaan Simbol Pendahulu Waktu (menit)

1 Penghanian (Warping) A 1 2 Sizing B 1 3 Pencucukan (Reaching) C 1 4 Pirn Winder D 1 5 Penenunan (Loom) E 1 70 6 Inspecting F 2 7 Folding G 2 4 74

Sumber : PT Sinar Surya Indah Lestari yang diolah tahun 2011

Perusahaan menggunakan proses terlama sebagai dasar

dari siklus kerja atau cycle time yaitu pada stasiun pertama yang

membutuhkan waktu 60 menit. Untuk mengetahui kapasitas

maksimum, dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut :

Kapasitas maksimum =

=

= 24 beam/hari 

Cycle time yang diijinkan =

Page 65: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 51 

 

  

=

= 36 menit

Penentuan elemen pekerjaan pada setiap stasiun kerja

beserta perhitungan waktu menganggur atau idle time dapat dilihat

pada table di bawah ini :

Pada siklus kerja 60 menit sebagai dasar siklus kerja yang

ditentukan oleh perusahaan

Tabel 3.3 Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu menganggur

pada siklus 60 menit tahun 2011

I II Total waktu (menit)

Waktu kumulatif 70 4 74 Siklus kerja 60 60 120 Waktu menganggur

-10 56 46

Sumber : PT Sinar Surya Indah Lestari yang diolah tahun 2011 Dari tabel di atas dapat dihitung besarnya waktu penundaan

Penundaan = x 100 %

= x 100 %

= 38,3 %

Efisiensi = 100% - 38,3%

= 61,7%

Efektivitas lininya adalah tingkat kapasitas yang di inginkan

dan dapat dicapai oleh perusahaan. Dengan siklus kerja 60 menit,

total output per hari yang bisa dicapai adalah :

Page 66: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 52 

 

  

Output per hari yang dicapai =

=

= 24 beam / hari

Efektivitas = x 100%

= x 100 %

= 60 %

Jika dibandingkan dengan menggunakan perhitungan total

waktu kerja dan waktu menganggur pada siklus kerja 46 menit

dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 3.3 Perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu menganggur

pada siklus 46 menit tahun 2011

I II Total waktu (menit)

Waktu kumulatif 70 4 74 Siklus kerja 46 46 92 Waktu menganggur

-24 42 18

Sumber : PT Sinar Surya Indah Lestari yang diolah tahun 2011 Dari tabel diatas dapat dihitung besarnya waktu penundaan

Penundaan = x 100%

= x100%

= 19 % Efisiensi = 100% - penundaan

Page 67: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 53 

 

  

= 100% - 19%

= 81 %

Efektivitas lininya adalah tingkat kapasitas yang diinginkan

dan dapat dicapai oleh perusahaan. Dengan siklus kerja 46 menit,

total output per hari yang bisa dicapai adalah :

Output per hari yang dicapai =

=

= 31 beam / hari

Efektivitas = x 100%

= x 100%

= 75 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan perhitungan total waktu kerja siklus dan waktu

menganggur pada siklus 60 menit penundaan sebesar 38,3 %,

efisiensi 61,7 % , output perhari yang dicapai 24 beam perhari dan

efektivitasnya 60 %. Sedangkan apabila menggunakan

perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu menganggur pada

Page 68: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 54 

 

  

siklus 46 menit penundaan sebesar 19 %, efisiensi 81 %, output

perhari yang dicapai 31 beam perhari dan efektivitas 75 %.

Jadi dengan menggunakan perhitungan total waktu kerja,

siklus dan waktu menganggur pada siklus 46 menit lebih efisien

dan waktu menganggur lebih sedikit daripada dengan

menggunakan perhitungan total waktu kerja, siklus dan waktu

menganggur pada siklus 60 menit.

BAB IV

PENUTUP

Page 69: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 55 

 

  

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data yang diperoleh dari

PT Sinar Surya Indah Lestari dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tipe layout yang digunakan pada departemen weaving di PT

Sinar Surya Indah Lestari adalah layout produk karena proses

produksinya berurutan serta penempatan mesin-mesin atau

fasilitas produksi disusun sesuai dengan menggunakan urutan

proses produksi.

2. Proses produksi pada departemen weaving di PT Sinar Surya

Indah Lestari dibagi menjadi 7 tahap yaitu : proses Warping,

proses Sizing, proses Reaching, proses Pirn Winder, proses

Loom, proses Inspecting dan proses Folding.

3. Proses produksi dengan menggunakan siklus kerja 60 menit

penundaan sebesar 38,3 %, efisiensi 61,7 % , output perhari

yang dicapai 24 beam perhari dan efektivitasnya 60 %.

4. Proses produksi dengan siklus kerja 46 menit penundaan

sebesar 19 %, efisiensi 81 %, output perhari yang dicapai 31

beam perhari dan efektivitas 75 %.

B. Saran

Page 70: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 56 

 

  

Berdasarkan kenyataan yang ada diperusahaan maka

penulis memberikan saran yang bersifat membangun demi

perkembangan perusahaan di masa mendatang, yaitu :

1. Karena layout yang digunakan adalah layout garis jadi penting

bagi perusahaan untuk selalu memantau kinerja setiap stasiun

kerja agar proses produksi tetap berjalan dengan lancar, serta

melakukan servis berkala tiap bulan untuk menghindari

tertundanya proses produksi karena kerusakan mesin.

2. Perusahaan hendaknya menggunakan siklus kerja yang sekecil

mungkin agar efisiensi dan efektifitas produksi tinggi dan sesuai

harapan.

3. Perlu adanya evaluasi pada setiap stasiun kerja agar

mendapatkan waktu proses yang lebih efisien.

Page 71: ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI PADA … fileTUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri ... dengan judul ANALISIS LAYOUT FASILITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 57 

 

  

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 1994. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Edisi keempat. Yogyakarta : BPFE

Davis, mark M. Nicholas J Aquilano. Richard B Chase, 1999. Fundamentals of Operation Management. Third edition. USA : McGraw-Hill

Gitosudharmo, Indriyo, 2002. Manajemen Operasi. Edisi kedua. Yogyakarta : FE UGM

Handoko, T. Hani, 1992. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi pertama. BPFE : Yogyakarta

Heizer, Jay. Barry Render, 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat

, 2004. Manajemen Operasi. Edisi ketujuh. Jakarta : Salemba Empat

Herjanto, Eddy, 2008. Manajemen Operasi. Edisi ketiga. Jakarta : Gramedia

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Russel, S. Roberta. Bernard W Taylor III, 2000. Operation Management. Third edition. USA : Prentice Hall International

Subagyo, Pangestu, 2000. Manajemen Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta : BPF