12
National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008 ANALISIS LINGKUNGAN DALAM MEMFORMULASIKAN RENCANA STRATEGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ULIN BANJARMASIN Laila Refiana Staf Pengajar MM Unlam & Muhammad Hasbi Staf Manajemen RSUD Ulin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor lingkungan eksternal dan internal RSUD Banjarmasin. Faktor lingkungan eksternal terdiri dari pemerintah, masyarakat, asuransi kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, perkembangan teknologi medis, industri obat dan peralatan kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan internal terdiri dari kualitas pelayanan, penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia, manajemen operasi, permodalan/keuangan, pemasaran dan perilaku organisasi. Analisis penelitian menggunakan metode EFAS, IFAS, SFAS dan SWOT. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa semua faktor lingkungan eksternal dan internal terindentifikasi sebagai variabel penting dalam formulasi strategi RSUD Ulin Banjarmasin. Selanjutnya, didiskusikan tentang implikasi penelitian dan strategi pengembangan organisasi. Kata kunci: Manajemen strategis, medis, organisasi PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk menjadikan rumah sakit tidak saja mandiri, tetapi lebih jauh mampu beroperasi sesuai dengan misi sosialnya dan memberikan kontribusi lebih besar kepada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia, tidak cukup hanya dengan melalui kebijakan-kebijakan pemerintah saja, tetapi lebih dari pada itu. Antara lain harus diadakannya peningkatan kemampuan manajerial dari para manajer rumah sakit itu sendiri untuk dapat menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis. RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di bawah penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Kalsel. RSUD Ulin telah terakreditasi dengan nilai akreditasi B Pendidikan. Penelitian ini ingin memformulasikan langkah awal dalam perencanaan strategi, yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal di RSUD Ulin Banjarmasin yang dapat mendukung dan memperkuat strategi baru yang akan dijalankan Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi…….

Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana.. Llaila Refianamuh Hasbi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Pemasaran

Citation preview

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    ANALISIS LINGKUNGAN DALAM MEMFORMULASIKAN RENCANA

    STRATEGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) ULIN BANJARMASIN

    Laila Refiana Staf Pengajar MM Unlam

    & Muhammad Hasbi

    Staf Manajemen RSUD Ulin

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor lingkungan eksternal dan internal RSUD Banjarmasin. Faktor lingkungan eksternal terdiri dari pemerintah, masyarakat, asuransi kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, perkembangan teknologi medis, industri obat dan peralatan kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan internal terdiri dari kualitas pelayanan, penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia, manajemen operasi, permodalan/keuangan, pemasaran dan perilaku organisasi. Analisis penelitian menggunakan metode EFAS, IFAS, SFAS dan SWOT. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa semua faktor lingkungan eksternal dan internal terindentifikasi sebagai variabel penting dalam formulasi strategi RSUD Ulin Banjarmasin. Selanjutnya, didiskusikan tentang implikasi penelitian dan strategi pengembangan organisasi. Kata kunci: Manajemen strategis, medis, organisasi

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Untuk menjadikan rumah sakit tidak saja mandiri, tetapi lebih jauh mampu

    beroperasi sesuai dengan misi sosialnya dan memberikan kontribusi lebih besar kepada

    peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia, tidak cukup hanya dengan melalui

    kebijakan-kebijakan pemerintah saja, tetapi lebih dari pada itu. Antara lain harus

    diadakannya peningkatan kemampuan manajerial dari para manajer rumah sakit itu

    sendiri untuk dapat menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis.

    RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satu rumah sakit pemerintah di bawah

    penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Kalsel. RSUD Ulin telah terakreditasi dengan nilai

    akreditasi B Pendidikan. Penelitian ini ingin memformulasikan langkah awal dalam

    perencanaan strategi, yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal di RSUD Ulin

    Banjarmasin yang dapat mendukung dan memperkuat strategi baru yang akan dijalankan

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    rumah sakit agar dapat memenuhi targetnya. Target RSUD Ulin antara lain adalah

    menjadi Rumah Sakit Kelas A Pendidikan pada Tahun 2010.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa faktor eksternal dan internal

    kunci yang mempengaruhi strategi yang dilakukan oleh RSUD Ulin Banjarmasin. Model

    penelitian adalah sebagai berikut.

    ________________________________________________________________________

    Lingkungan Eksternal

    Lingkungan Internal

    Variabel Lingkungan Eksternal Regulasi Pemerintah Masyarakat Asuransi Kesehatan Kompetitor Perkembangan IPTEKDOK

    Variabel Lingkungan Internal Kualitas Pelayanan Penelitian dan Pengembangan SDM Manajemen Operasional Keuangan Pemasaran Perilaku Organisasi

    Analisa IFAS (Untuk menganalisa lingkungan internal) Analisa EFAS (Untuk menganalisa lingkungan eksternal)

    Matrix SFAS (Gabungan analisa IFAS dan EFAS)

    Rumusan Strategi RSUD Ulin Banjarmasin

    Analisis Lingkungan RSUD Ulin Banjarmasin

    Gambar 1 Model Penelitian

    EFAS (External Faktor Analysis Summary) dan IFAS (Internal Faktor Analysis

    Summary) untuk menentukan faktor eksternal dan internal dominan berupa fungsi-fungsi

    yang terdapat dalam RSUD Ulin Banjarmasin. Analisis ini nantinya diwujudkan dalam

    bentuk matrik EFAS dan IFAS, dengan dilakukan scoring melalui langkah-langkah

    sebagai berikut:

    a. Menyusun faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan industri pada

    kolom 1 (sebanyak 5-10 kekuatan dan kelemahan)

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    b. Memberi bobot masing-masing faktor dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak

    penting). Pertimbangan pemberian bobot ini bergantung pada pengaruh faktor-faktor

    tersebut terhadap posisi strategis industri. Semua bobot tersebut tidak boleh melebihi

    skor total 1,0). Semakin besar bobotnya, semakin prioritas faktor tersebut bagi

    manajemen.

    c. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari

    5 (outstanding) sampai 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

    kondisi RSUD Ulin. Setiap rating adalah penilaian berdasarkan tinggi rendahnya

    kapasitas RSUD Ulin Banjarmasin mampu mengatasi setiap faktor internal. Nilai

    positif diberikan pada faktor kekuatan dan sebaliknya, nilai negatif diberikan pada

    faktor kelemahan.

    d. Mengalikan antara bobot dengan rating untuk memperoleh faktor pembobotan dalam

    kolom 4.

    e. Menjumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh skor total. Nilai total dari

    perhitungan ini menunjukkan bagaimana rumah sakit memberikan reaksi terhadap

    faktor strategi eksternal dan internalnya.

    Metode Matrik SFAS

    SFAS (Strategic Faktor Analysis Summary) adalah sebuah ringkasan analisis yang

    mengkombinasikan faktor strategis eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal

    (IFAS). Langkah-langkah bentuk SFAS sebagai berikut:

    a. Mendaftar item-item EFAS dan IFAS yang paling penting dalam kolom faktor

    strategis kunci; menunjukkan mana yang merupakan kekuatan (S), kelemahan (W),

    peluang (O), dan ancaman (T).

    b. Meninjau bobot yang diberikan untuk faktor-faktor table EFAS dan IFAS tersebut,

    dan menyesuaikan jika perlu sehingga jumlah total pada kolom bobot EFAS dan IFAS

    mencapai 1,00.

    c. Memasukkan pada kolom peringkat, peringkat yang diberikan manajemen perusahaan

    terhadap setiap faktor dari table EFAS dan IFAS.

    d. Mengalikan bobot dengan peringkat untuk menghasilkan jumlah pada kolom skor

    bobot.

    e. Memberikan tanda (x) dalam kolom durasi untuk menunjukkan apakah suatu faktor

    memiliki horizon waktu jangka pendek (< 1 tahun), jangka menengah (1-3 tahun),

    atau jangka panjang (> 3 tahun).

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    f. Memberikan keterangan untuk masing-masing faktor dari tabel EFAS dan IFAS.

    Analisis Matrik SWOT

    Matrik Strengths-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) merupakan alat

    pencocokan yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, strategi SO,

    strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Hasil EFAS dan IFAS terangkum berturut-turut pada Tabel 1 dan Tabel 2.

    Pembahasan secara luas tidak dimuat dalam paper ini karena keterbatasan tempat.

    Tabel 1 EFAS RSUD Ulin Banjarmasin Bobot Rating Score Keterangan

    (1 (2 (3 (4 (5PELUANG- Perkembangan IPTEKDOK 0,2 5 1 Memiliki alat yang lengkap dan canggih- Peranan Askes 0,1 2 0,2 Mampu melayani lapisan bawah- Kepercayaan Masyarakat 0,1 4 0,4 Pasar potensial- Peranan Kompetitor 0,05 3 0,15 Kerjasama rujukan- Peranan Pemerintah 0,05 5 0,25 Regulasi yang baik

    ANCAMAN- Peranan Kopetitor 0,1 3 0,3 Berkurangnya market share- Perkembangan IPTEKDOK 0,15 2 0,3 Alat cepat ketinggalan teknologinya- Peranan Askes 0,1 2 0,2 Banyaknya piutang Askes- Kepercayaan Masyarakat 0,1 1 0,1 Membuat image buruk RS- Peranan Pemerintah 0,05 2 0,1 Pemutusan bantuan anggaran APBD

    TOTAL 1 3

    Faktor Eksternal

    Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008

    Skor total 3 berarti RSUD Ulin Banjarmasin telah berupaya menangkap peluang-peluang

    yang ada, serta mengupayakan semaksimal mungkin untuk mengurangi ancaman-

    ancaman yang ada (Tabel 1). Analisis Perkembangan IPTEKDOK sebagai peluang

    dengan skor terbesar dapat dijabarkan sebagai berikut:

    Peluang. RSUD Ulin Banjarmasin memiliki peralatan kedokteran yang paling lengkap

    dan canggih dibandingkan RS lain yang ada di Kalsel dan berpeluang untuk terus

    meningkatkan peralatan tersebut. Peluang ini menjadikan RSUD Ulin Banjarmasin

    menjadi pusat rujukan untuk pemeriksaan dan terapi dari RS daerah maupun RS

    kompetitor yang ada di Banjarmasin. Dengan terus melengkapi sarana peralatan

    kedokteran, RSUD Ulin Banjarmasin mampu mengurangi tingkat rujukan pemeriksaan

    kepada RS lain di pulau Jawa, sehingga dapat meringankan beban ekonomi pasien.

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    Ancaman. Perkembangan IPTEKDOK yang sangat pesat membuat peralatan yang sudah

    dibeli cepat sekali out-of-date. Untuk terus melengkapi peralatan kedokteran tersebut

    diperlukan biaya yang sangat besar, mengingat sebagian besar peralatan kedokteran

    adalah impor dan sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi global.

    Permasalahan yang lain adalah mekanisme pengadaan peralatan kedokteran yang harus

    mengacu kepada Keppres 80 tahun 2003, dimana nilai alat diatas Rp 100 juta harus

    melalui tender. Hal ini mengakibatkan tidak fleksibelnya dalam pemilihan alat dan

    cenderung terdapat inefisiensi anggaran.

    Solusi. Perlu adanya mekanisme pengadaan alat kedokteran yang lebih efisien dan perlu

    adanya penjajakan Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor alat sesuai

    peraturan yang berlaku. Selama ini KSO yang sudah berjalan adalah KSO peralatan Lab,

    Radiologi dan Hemodialisa. Dengan KSO, keuntungan yang diperoleh RSUD Ulin

    Banjarmasin adalah:

    1. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk investasi pembelian alat baru

    2. Distributor selalu mengupdate peralatannya jika ada teknologi baru yang muncul

    Namun disisi lain kerugian KSO adalah perlunya biaya pendamping yang harus disiapkan

    RSUD Ulin Banjarmasin untuk pasien tidak mampu.

    Tabel 2 IFAS RSUD Ulin Banjarmasin

    Bobot Rating Score Keterangan(1 (2 (3 (4 (5

    KEKUATAN- Sumber Daya Manusia 0,2 4 0,8 Memiliki jenis profesi yang paling lengkap- Kualitas Pelayanan 0,15 3 0,45 Telah memiliki standar pelayanan minimal- Manajemen Operasional 0,1 2 0,2 Memliki sistem perencanaan yg baik- Pemasaran 0,15 3 0,45 Memiliki segmentasi yang variatif- Perilaku organisasi Memiliki rantai komando yang jelas- Pengelolaan Keuangan Pengelolaan keuangan secara mandiri- Penelitian dan pengembangan Anggaran yang cukup besar untuk R&D

    KELEMAHAN- Kualitas Pelayanan 0,15 1 0,15 SPM belum dijalankan secara optimal- Perilaku Organisasi 0,1 3 0,3 Kurangnya koordinasi antara manajer- Sumber Daya Manusia 0,05 2 0,1 Perilaku SDM yang kurang baik- Pengelolaan Keuangan 0,1 2 0,2 Arus kas tidak sehat- Manajemen operasional Realisasi tidak sesuai dg perencanaan- Penelitian dan pengembangan Pendidikan profesi kurang diminati- Pemasaran Kelas paviliun kurang diminati

    TOTAL 1 2,65

    Faktor Internal

    Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008.

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    Skor total 2,65 menandakan bahwa meski memiliki kelemahan yang cukup banyak,

    namun RSUD Ulin Banjarmasin sudah berusaha meminimalisir kekurangan tersebut

    dengan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya (Tabel 2). Analisis faktor internal Sumber

    Daya Manusia sebagai faktor kekuatan dengan skor terbesar dapat dijabarkan sebagai

    berikut:

    Kekuatan. RSUD Ulin Banjarmasin memiliki SDM yang terlengkap dan handal jika

    dibandingkan RS Swasta maupun RS Kompetitor lain di Kalsel. Hal ini merupakan modal

    utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan produk pelayanan yang

    tidak dimiliki RS kompetitor.

    Kelemahan. Kelemahan SDM yang paling utama adalah lemahnya integritas terhadap

    lembaga dan perilaku staf rumah sakit yang cenderung arogan. Kekuatan pada sisi SDM

    juga berakibat dilematis, karena SDM handal tersebut juga bekerja untuk RS kompetitor

    diluar jam kerja sebagai PNS (dokter spesialis). Bahkan ada kecendrungan bahwa

    pelayanan mereka di RSUD Ulin Banjarmasin hanya formalitas sebagai PNS dan

    cenderung mengutamakan pekerjaan pada RS Swasta.

    Solusi. RSUD Ulin Banjarmasin harus menegakkan disiplin SDM yang dimiliki tersebut.

    Selain penegakkan disiplin, sistem reward dan punishment juga harus dijalankan dengan

    baik.

    Hasil Perhitungan Metode SFAS

    Berdasarkan EFAS dan IFAS, maka dapat ditunjukkan dengan menggabungkan

    semua kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi RSUD

    Ulin dalam bentuk matriks ringkasan analisis faktor strategi, seperti yang ditunjukkan

    pada Tabel 3.

    Tabel 3 SFAS RSUD Ulin Banjarmasin

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    Bobot Rating Score KeteranganJP JM JP

    1 2 3 4 6

    - Sumber daya manusia (S) 0,2 4 0,8 X Memiliki jenis profesi yang paling lengkap- Kualitas Pelayanan (S) 0,15 3 0,45 X Telah memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM)

    - Kualitas Pelayanan (W) 0,15 1 0,15 X Image buruk dan pelaksaan SPM belum maksimal- Perilaku Organisasi (W) 0,1 3 0,3 X Kurangnya koordinasi antar manajer

    - Perkembangan IPTEKDOK (O) 0,15 5 0,75 X Memilki peralatan terlengkap dan canggih (pusat rujukan)- Peranan Askes (O) 0,1 2 0,2 X Mampu melayani hingga masyarakat lapisan bawah

    - Peranan kompetitor (T) 0,05 3 0,15 X Terbaginya marketshare- Perkembangan IPTEKDOK (T) 0,1 2 0,2 X Mahal dan sering ketinggalan teknologi

    TOTAL 1 3

    Faktor Strategis Durasi

    5

    Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008.

    Kekuatan dari RSUD Ulin Banjarmasin terletak pada kualitas sumber daya

    manusia yang dimiliki. Namun dengan kelemahan pada masih banyaknya keluhan

    terhadap kualitas pelayanan dan pengelolaan keuangan yang belum berjalan dengan baik,

    pihak RSUD Ulin belum mampu mengeksploitasi peluang dari perkembangan teknologi

    medis, industri obat, dan peralatan kesehatan. Sehingga ancaman dari para pemberi jasa

    layanan kesehatan lainnya terutama rumah sakit swasta tidak dapat diatasi hanya dengan

    kompetensi sumber daya yang dimiliki dan dukungan fasilitas canggih dan lengkap, akan

    tetapi juga perlu diiringi dengan peningkatan dan perbaikan kualitas pelayanan yang

    diberikan kepada masyarakat.

    Dari total perhitungan terbobot sebesar 3.00 menunjukkan bahwa manajemen

    RSUD Ulin Banjarmasin sudah melakukan tindakan strategis untuk dapat

    memaksimalkan kekuatan dan peluang sebaik-baiknya dengan menekan ancaman yang

    ditimbulkan oleh lingkungan bisnis sekitarnya dan cukup dapat mengantisipasi hambatan

    yang ada secara tepat (efektif dan efesien).

    Durasi pada kolom 5 menunjukkan berbagai program yang diajukan yang dapat

    dijalankan selama jangka waktu tertentu (Jangka Pendek, Jangka Menengah, Jangka

    Panjang) oleh manajemen RSUD Ulin Banjarmasin dimana ditunjukkan prioritas kegiatan

    yang harus dilakukan oleh rumah sakit dalam menyikapi kondisi lingkungan internal dan

    eksternal rumah sakit.

    1. Jangka pendek (

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    a. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal

    (SPM), sehingga dapat mengurangi keluhan-keluhan masyarakat seputar kualitas

    pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin., yang pada akhirnya dapat mengurangi citra

    buruk pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin di masyarakat.

    b. Melengkapi rumah sakit dengan peralatan medis yang modern, obat-obat serta

    peralatan kesehatan yang lengkap untuk dapat lebih mendukung operasionalisasi

    kegiatan pelayanan kesehatan. Strategi ini harus bisa diimplementasikan jangka

    pendek dan bersifat segera oleh pihak manajemen RSUD Ulin Banjarmasin, agar

    peluang yang ada tidak dimanfaatkan oleh RS kompetitor.

    c. Untuk peralatan medis yang mahal dan perkembangan teknologinya sangat tinggi,

    perlu diantisipasi dengan melakukan effisiensi dalam hal pengadaan dan menjalin

    Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor.

    2. Jangka menengah (1-3 tahun)

    a. Mengembangkan standar pelayanan, tidak hanya sebatas Standar Pelayanan

    Minimal (SPM), hingga kualitas pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin lebih

    bermutu dibandingkan pelayanan RS Kompetitor.

    b. Membuat job description dan job spesification bagi seluruh tenaga kerja yang

    terlibat dalam pelayanan kesehatan pada RSUD Ulin agar setiap pegawai

    mengetahui tugas dan tanggung jawab kerjanya masing-masing sehingga

    pekerjaan dapat lebih terarah. Disamping itu, perlu peningkatan koordinasi kerja

    pada level middle dan low manager

    c. Tetap melakukan kerjasama dengan pihak asuransi kesehatan, serta perlu

    memikirkan untuk membuat kerjasama baru yang dapat mendukung aktivitas

    pelayanan di rumah sakit serta semakin menambah pemasukan.

    d. Mengantisipasi kemajuan-kemajuan dari rumah sakit pesaing dan tetap

    memperhatikan industri rumah sakit yang ada baik dalam skala lokal maupun

    global.

    3. Jangka panjang (>3 tahun)

    Tetap mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

    ada di RSUD Ulin sebagai unsur utama dalam memberikan pelayanan kesehatan pada

    masyarakat.

    Metode Analisis Matrik SWOT

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    Matrik SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor

    strategis rumah sakit. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

    ancaman eksternal yang dihadapi rumah sakit dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

    kelemahan yang dimilikinya mempengaruhi keberhasilan RSUD Ulin, sehingga dapat

    diketahui sejauh mana strategi yang saat ini dapat dijalankan manajemen rumah sakit

    dalam menghadapi lingkungannya. Hasil ditunjukkan pada Gambar 2. IFAS

    EFAS

    STRENGTHS (S)

    1. Memiliki jenis profesi yang paling lengkap dan SDM handal

    2. Memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM)

    3. Memiliki sist. Perencanaan yang baik

    4. Memiliki segmentasi produk yang variatif

    WEAKNESSES (W) 1. Citra buruk dan belum

    dilaksanakannya SPM secara maksimal

    2. Kurangnya koordinasi antar manager

    3. Perilaku SDM yang kurang baik 4. Arus kas yang tidak sehat

    OPPORTUNITIES (O) 1. Memiliki peralatan yang lengkap

    dan canggih (mengurangi rujukan keluar)

    2. Mampu melayani lapisan masyarakat bawah

    3. Memiliki pasar potensial 4. Menjalin kerjasama rujukan 5. Dilindungi regulasi yang baik

    STRATEGI SO Memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya

    STRATEGI WO pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan

    THREATS (T)

    1. Berkurangnya market share 2. Peralatan mudah ketinggalan

    teknologi 3. Banyaknya piutang PT. Askes 4. Image buruk RS 5. Pemutusan bantuan APBD

    STRATEGI ST

    Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman

    STRATEGI WT

    pada kegiatan yang bersifat depensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

    ________________________________________________________________________

    Gambar 2 Matrik SWOT (Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008)

    Berdasarkan matrik SWOT menghasilkan empat alternatif strategi yang dapat

    menjadi pilihan dalam memformulasikan rencana strategi pada RSUD Ulin Banjarmasin.

    1. Strategi SO. Kekuatan RSUD Ulin Banjarmasin terletak pada tenaga kesehatan ahli

    yang lengkap dan berpengalaman. Dengan didukung fasilitas peralatan kesehatan

    yang paling lengkap dan canggih di Kalimantan Selatan maka sangat besar peluang

    bagi RSUD Ulin Banjarmasin menjadi market leader dan merebut pangsa pasar jasa

    pelayanan kesehatan di Kalimantan Selatan. Selain itu, jenis layanan yang sangat

    variatif dan produk layanan yang disesuaikan dengan segmentasi pasar, memberikan

    banyak pilihan kepada masyarakat berbagai golongan untuk menggunakan jasa

    pelayanan kesehatan di RSUD Ulin Banjarmasin

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    2. Strategi ST. Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

    perusahaan untuk mengatasi ancaman. Kekuatan strategi RSUD Ulin Banjarmasin

    berfokus pada strategi diversifikasi seperti membuka poliklinik spesialis sore,

    poliklinik VIP dan lain sebagainya, yang selama ini hanya dimiliki oleh rumah sakit

    swasta/pesaing. Alternatif strategi lain adalah dengan pemanfaatan teknologi untuk

    peningkatan penjualan jasa layanan kesehatan khususnya promosi melalui internet

    lewat website resmi RSUD Ulin yang belum dimiliki oleh rumah sakit pesaing di

    Kalimantan Selatan pada umumnya dan Banjarmasin pada khususnya.

    3. Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

    dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Kelemahan utama RSUD Ulin

    Banjarmasin adalah citra buruk yang berkembang di masyarakat terhadap pelayanan

    RSUD Ulin Banjarmasin. Hal ini bisa diminimalisir dengan cara membuka pusat

    pengaduan pasien baik secara langsung, lewat surat maupun lewat SMS di 6468.

    Pada intinya, RSUD Ulin Banjarmasin harus membuka diri terhadap kritik

    masyarakat dan merespon secara cepat keluhan-keluhan tersebut. Dengan demikian

    masyarakat yang kecewa atas pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin merasa

    diperhatikan dan memiliki saluran resmi dalam menyampaikan keluhannya.

    4. Strategi WT. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat depensif dan

    berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi

    yang dapat ditawarkan adalah dengan meningkatkan sektor penerimaan dari sektor

    non Askes untuk mengatasi arus kas yang tidak sehat, sehingga ancaman kerugian

    karena banyaknya piutang dapat ditanggulangi. Selin itu, koordinasi antar manager

    juga harus ditingkatkan untuk menghindari panjangnya laur birokrasi yang berakibat

    pada lambatnya penyelesaian masalah.

    Saran Langkah Pengembangan

    Sesuai dengan apa yang telah didapatkan pada analisis faktor-faktor strategis

    dominan maka untuk pengembangan di masa yang akan datang guna mendapatkan

    peningkatan usaha pelayanan kesehatan kearah yang lebih baik, sebaiknya kegiatan

    difokuskan pada variabel yang paling berpengaruh dalam memformulasikan rencana

    strategi RSUD Ulin Banjarmasin. Dengan demikian langkah pengembangan strategi yang

    bisa dilakukan RSUD Ulin Banjarmasin adalah:

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    1. Perlu adanya mekanisme pengadaan peralatan kedokteran yang lebih efisien dan

    perlu adanya penjajakan Kerjasama Operasional (KSO) dengan pihak distributor

    alat sesuai peraturan yang berlaku.

    2. Peninjauan kembali klausul kerjasama dengan PT. Askes dan perlu adanya

    efisiensi terhadap cost centre sehingga piutang yang cukup besar tersebut tidak

    terlalu mempengaruhi pelayanan dan operasional RSUD Ulin Banjarmasin. Selain

    itu, sektor penerimaan non Askes lebih ditingkatkan

    3. Lebih mengintensifkan peranan Pusat Pengaduan Pasien agar citra buruk RSUD

    Ulin bisa dikurangi

    4. Menciptakan produk pelayanan yang inovatif berdasarkan sumber daya yang ada.

    Selain itu, perlu adanya pengembangan produk berdasarkan segmentasi pasar.

    5. RSUD Ulin harus mampu mandiri tanpa tergantung pembiayaan APBD. Salah

    satunya adalah meningkatkan pendapatan melalui peluang kerjasama dengan

    pihak ke-3 dan menekan cost centre.

    6. RSUD Ulin Banjarmasin harus menegakkan disiplin terhadap SDM yang dimiliki.

    Reward dan punishment harus dijalankan dengan baik

    7. Memperbanyak Diklat untuk frontliners khususnya tentang kepuasan konsumen.

    Pengawasan pihak manajemen terhadap pelaksanaan SPM harus lebih

    ditingkatkan

    8. Sosialisasi penyusunan perencanaan agar lebih ditingkatkan. Perencanaan juga

    harus memperhatikan lingkungan global yang bersifat dinamis yang mampu

    mempengaruhi akurasi realisasi perencanaan tersebut.

    9. Perlu adanya sosialisasi dan promosi khususnya untuk pelayanan unggulan kepada

    kelompok masyarakat menengah keatas. Selain itu, perlu didukung peningkatan

    kualitas pelayanan yang lebih baik.

    10. Perlu adanya peninjauan ulang struktur organisasi yang sudah ada dan

    pemangkasan birokrasi lintas bidang organisasi.

    11. RSUD Ulin Banjarmasin harus mampu meningkatkan pemasaran produk layanan

    kepada sektor non Askes khususnya kelas paviliun hingga dapat meningkatkan

    pendapatan.

    12. RSUD Ulin Banjarmasin harus tegas dan membuat kontrak kerja bagi

    karyawannya yang melanjutkan pendidikan.

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

  • National Conference on Management Research 2008___________________ ISBN: 979-442-242-8 Makassar, 27 November 2008

    Analisis Lingkungan Dalam Memformulasikan Rencana Strategi.

    Keterbatasan Penelitian

    Peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari

    keterbatasan yang dialami antara lain:

    1. Jangka waktu penelitian yang singkat, sehingga informasi yang didapatkan tidak

    dapat secara lebih mendetil dan mendalam, karena dalam membuat suatu formulasi

    strategi diperlukan data yang lengkap dan akurat. Data penelitian hanya berdasarkan

    jawaban responden dari pihak manajemen RSUD Ulin. Penelitian selanjutnya

    hendaknya juga menggali respon dari pihak luar RSUD Ulin terutama dalam

    pengumpulan respon faktor eksternal.

    2. Penelitian belum menyentuh seluruh permasalahan yang dialami RSUD Ulin

    Banjarmasin khususnya dalam status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

    DAFTAR PUSTAKA

    Hitt, Michael A., et al., 2001. Manajemen Strategis: Daya Saing & Globalisasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

    Rangkuti, Freddy, 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi

    Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.