Upload
others
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP STRATEGI PEMASARAN YANG
DITERAPKAN OLEH KEYLA BUTIK DI MAKASSAR
SKRIPSI
SHUFAIRAH ALFIRA105720545415
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITASMUHAMMADIYAHMAKASSARMAKASSAR
2020
ii
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP STRATEGI PEMASARAN YANG
DITERAPKAN OLEH KEYLA BUTIK DI MAKASSAR
SKRIPSI
SHUFAIRAH ALFIRA105720545415
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka
Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Strata 1
Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITASMUHAMMADIYAHMAKASSARMAKASSAR
2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ TIDAK ADA BATASAN DARI PERJUANGAN ”
“Kupersembahkankarya sederhana ini sebagai hadiahterindah kepada ayahandaku (BAHARUDDIN HALIK) ibundaku(ARSY HARYANTY)sebagai jawaban atas kepercayaan yang telah diamanahkan kepadaku.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
“Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh”
Puji sykur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat da karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik dan
tepat waktu. Sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW serta kepada keluarga dan sahabat. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi
salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Skripsi ini berjudul “ ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN
LINGKUNGAN INTERNAL TERHADAP STRATEGI PEMASARAN YANG
DITERAPKAN OLEH KEYLA BUTIK DI MAKASSAR”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan keterbatasan, walaupun demikian, penulis
berusaha dengan segenap kemampuan dan pengetahuan atas ilmu yang dimiliki
untuk menyajikan skripsi ini dengan sebaik – baiknya. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan sehingga skripsi ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan petunjuk,
bimbingan serta dorongan doa dari berbagai pihak yang begitu besar
manfaatnya bagi penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga dan pernyataan
penghargaan yang sebesar – besarnya kepada ibunda Arsy Haryanti dan
viii
Ayahanda Baharuddin Halik dan juga saudara – saudaraku tercinta yang tiada
pernah putus memberikan kasih sayang, doa dan dorongan, motivasi, perhatian,
kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak
yang sangat membantu kelancaran penyusunan skripsi ini. Ucap terima kasih
penulis kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, S.E.,M.M. selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, S.E.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur R, S.E,. M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Bapak Dr. H. Muhran BL, M. Si. selaku pembimbing I dan Bapak
Faidul Adziem, Se., M. Si. selaku pembimbing II.
5. Ibu Keyla Adelia selaku owner Keyla Butik yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengambil data dalam rangka
merampungkan tugas penelitian penulis.
6. Kepada Kakanda Andi Sinrang yang telah menemani dan
memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman – teman seperjuangan, Linda, Ekky, Markonah, Ifa, Dian,
Nisma, Suhana, Hungan, Singke, Verdi, Aswar dan rekan-rekan Man
6 yang telahmemberidukungan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pihak – pihak yang berkepentingan pada umumnya.
ix
Dan semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan kepada pihak – pihak
yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
“Wassalamua’laikum Warohmatullahi Wabarokatuh”
Makassar, Januari 2020
Penulis,
SHUFAIRAH ALFIRA
x
ABSTRAK
Shufairah Alfira, 2020, Analisis Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal terhadap strategi pemasaran yang diterapkan oleh Keyla Butik Makassar.Skripsi Program Studi manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Muhran BL dan FaidulAdziem
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apa strategi pemasaran yang diterapkan oleh Keyla Butik Makassar di dukung Analisis Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif adalah metode analisis yang mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan denganmenggunakan teknik analisis SWOT.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil Dari Matriks IFAS dan EFAS, didapatkan bahwa Nilai IFAS dan EFAS Keyla Butik adalah 2.64 dan 2.80.StrategiPemasaran yang akan dilakukan Keyla Butik yaitu Jangka Pendek Keyla Butik membuat situs penjualan sendiri dengan desain yang semenarik mungkin dengan memperioritaskan baju gamis, Meningkatkan motivasi, disiplin, dan produktifitas dalam bekerjasehingga semua pihak bekerja dengan sungguh-sungguh dan profesional untuk memajukan Keyla Butik, Melakukan pendistribusian yang lebih meluas akan hasil produksi ke tempat tempat penjualan lain dan Jangka Panjang yaitu Menambah wawasan dengan bertukar pikiran dengan karyawan lainnya, baik dengan karyawan dalam, atau dengan karyawan luar lainnya yang bekerja usaha lain yang sejenis, Kedepannya untuk memfasilitasi karyawan dengan penginapan agar tercapainya kedisipinan karyawan dalam ketepatan waktu dalam bekerja, dan meminimalisasi ongkos karyawan, Terus-menerus mempelajari busana busana terbaru dengan mencampurkan sentuhan batik agar ciri khas batik lebih terterap dalam Toko Keyla Butik yang akan mempunyai nilai lebih bagi Keyla Butikitu sendiri.
KataKunci: Analisis Lingkungan Eksternal, Analisis Lingkungan Internal, Strategi Pemasaran.
xi
ABSTRACT
Shufairah Alfira, 2020,Analysis of the External Environment and Internal Environment on the marketing strategy adopted by Keyla Butik Makassar. Thesis Management Study Program Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Muhran BL and FaidulAdziem
This study aims to determine what marketing strategies implemented by Keyla Butik Makassar are supported by Analysis of the External Environment and Internal Environment. Data analysis technique used in this research is descriptive qualitative analysis is a method of analysis that seeks a thorough and thorough relationship of a situation by using SWOT analysis techniques.
Based on the results of the study, obtained from the IFAS and EFAS Matrix, it was found that the IFAS and EFAS KeylaButik values were 2.64 and 2.80. The marketing strategy that will be carried out by Keyla Boutique is Short-term Keyla Boutique creates its own sales site with an attractive design by prioritizing robes, increasing motivation, discipline, and productivity at work so that all parties work seriously and professionally to advance Keyla Boutique, Carry out more extensive distribution of production results to other points of sale and Long-Term, that is, Increase insight by exchanging ideas with other employees, both with employees inside, or with other outside employees who work other similar businesses, Going forward to facilitate employees with lodging so that achievement of employee discipline in timeliness at work, and minimizing employee costs, Continually studying the latest fashions by mixing a touch of batik so that batik characteristics are more applicable in the Keyla Boutique Shop which will have more value for the Keyla Boutique. alone.
Keywords: External Environmental Analysis, Internal Environmental Analysis, Marketing Strategy.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMANJUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iii
HALAMANPERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMANPENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMANPERNYATAAN........................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK.................................................................................................... x
ABSTRACT.................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5
A. Tinjauan Teori ................................................................................... 5
1. Pengertian Pemasaran ................................................................. 5
2. Konsep Pemasaran ...................................................................... 6
3. Strategi Pemasaran ...................................................................... 11
4. BauranPemasaran(Marketing Mix)................................................ 15
5. Analisis SWOT.............................................................................. 21
xiii
6. Manfaat Analisis SWOT.......................................................................24
7. AnalisisLingkungan Internal &Lingkungan Eksternal ..................... 25
B. Tinjauan Empiris ............................................................................... 27
C. Kerangka Konsep.............................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 30
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 30
B. Fokus Penelitian................................................................................ 30
C. Pemilhan Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 30
D. Sumber Data..................................................................................... 30
E. Pengumpulan Data ........................................................................... 31
F. Instrumen Penelitian ......................................................................... 31
G. Teknik Analisis
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 33
A. GAMBARAN UMUM.......................................................................... 33
1. Profil Keyla Butik........................................................................... 33
2. Visidan misi .................................................................................. 33
3. Struktur Organsasi Dan Dekskripsi Tugas .................................... 34
4. Keunggulan Produk ...................................................................... 36
5. TenagaKerjaKeylaButik ................................................................ 36
6. Jam KerjaKaryawanKeylaButik ..................................................... 36
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan..................................................... 37
1. Strategi Pemasaran..................................................................... 37
2. Strategi Bauran Pemasaran ........................................................ 39
3. Analisis Lingkungan Internal........................................................ 45
4. AnalisisLingkungan Eksternal...................................................... 46
5. Matriks Internal Factor Analisis (IFAS) ........................................ 49
6. Matriks Eksternal Factor Analisis (EFAS) .................................... 52
7. Matriks SWOT............................................................................. 55
8. Turnaround Keyla Butik ............................................................... 57
BAB VPENUTUP ......................................................................................... 64
A. Kesimpulan ....................................................................................... 64
B. Saran ................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 67
LAMPIRAN................................................................................................... 69
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor JudulHalaman
Tabel2.1 Matriks SWOT................................................................................ 23
Tabel 2.2 PenelitianTerdahulu ...................................................................... 27
Tabel 4.1 JabatanKaryawan ......................................................................... 36
Tabel 4.2 Keragaman Produk ....................................................................... 40
Tabel 4.3 DaftarHargaProduk ....................................................................... 42
Tabel 4.4 Matriks Internal Analisis (IFAS) ..................................................... 50
Tabel 4.5 Matriks Eksternal Analisis (EFAS)................................................. 52
Tabel 4.3Matriks SWOT................................................................................ 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 34
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
DaftarPertanyaanWawancara 59
TranskipObservasi 60
Surat Izin Meneliti
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kondisi pasar saat ini, sebuah perusahaan harus mampu
mengikuti dan siap menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
dan diluar perusahaan, baik perubahan dalam bidang ekonomi, politk,
maupun budaya. Pada praktiknya memang tidak mudah untuk mengkuti
perubahaan tersebut. Setiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda-
bedda dalam menghadapi perubahan yang ada. Strategi ini sangat penting
karena dapat mempengaruhi arah jalannya perusahaan secara menyeluruh.
Kesalahan dalam mengambil keputusan yang bersifat jangka panjang,
menyeluruh dan prioritas ini tentu sangat tidak diharapkan karena dapat
merusak stabilitas dan mengancam kelangsungan perusahaan. Penting bagi
perusahaan untuk memperhatikan apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen serta memperhatikan lokasi tempat usaha yang dijalankan
(Kotler,2014, p.28).
Pada realitanya model fashion selalu cepat berubah, berkembang, dan
bergulir dari tahun ke tahun, sesuai dengan ide pemikiran manusia, dan
perkembangan teknologi, disertai kondisi zaman sekarang ini.Perkembangan
fashion, model busana, dan lain-lain di Indonesia sudah sangat tinggi
peminatnya, karena seperti yang kita ketahui pakaian merupakan salah satu
kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh manusia. Setiap perusahaan
berusaha untuk memenangkan persaingan dengan cara memberikan
kepuasankepadapara pelanggannya. Pelanggan relatif mudah untuk pindah
1
2
ke perusahaan pesaing apabila kepuasaannya tidak dapat dipenuhi oleh
perusahaan. Semakin banyak pelanggan yang meninggalkan perusahaan dan
menjadi pelanggan pihak pesaing, maka akan berdampak pada penurunan
penjualan, sehingga mengakibatkan laba perusahaan ikut menurun.
Persaingan yang ketat juga terjadi padaKeyla Butik. Peningkatan kebutuhan
akan adanya fashion di jaman yang semodern ini mengakibatkan ketatnya
persaingan dalam usaha ini. Sehingga menuntut para pelaku usaha untuk
mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar.
Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggannya.
Banyaknya pesaing dibidang fashion saat ini menyebabkan
perusahaan harus bersaing dengan ketat agar perusahaan dapat tetap terus
memberikan pelayanan untuk pelanggan setianya. Perusahaan harus
konsisten menjaga kepercayaan pelanggan baik menyangkut mutu pelayanan
maupun kualitas bahan merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
persaingan di dunia bisnis. Perusahaan harus memberikan pelayanan yang
terbaik, konsisten dengan kualitas, perfomer outlet yang baik, serta memiliki
SDM (Sumber Daya Manusia) yang sesuai dengan keterampilan.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis SWOT, analisis
SWOT adalah suatu alat yang efektif dalam membantu menstrukturkan
masalah terutama dengan melakukan analisis atas lingkungan strategis, yang
lazim disebut sebagai lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Dalam
lingkungan eksternal dan lingkungan internal ini pada dasarnya terdapat
empat unsur yang selalu dimiliki dan di hadapi, yaitu secara internal memiliki
sejumlah kekuatan- kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan
3
(weaknesses), dan secara eksternal akan berhadapan dengan berbagai
peluang-peluang (oppotunities)dan ancaman-ancaman (threats).Dibutuhkan
strategi yang tepat agar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan di
kedepannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti strategi
pemasaran yang tepat pada Keyla Butik.
Berdasarkan tinjauan latar belakang masalah dan pentingnya strategi
pemasaran dalam suatu perusahaan maka penulis memilih judul “ Analisis
Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal Terhadap Strategi
Pemasaran Yang diterapkan Oleh Keyla Butik di Makassar ”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas penulis
merumuskan permasalahan yang ada yaitu; Bagaimana analisis lingkungan
eksternal dan lingkungan internal terhadap strategi pemasaran yang
diterapkan oleh Keyla Butik di Makassar dalam menghadapi persaingan ?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka
tujuan penelitian ini untuk mengetahui lingkungan eksternal dan lingkungan
internal terhadap strategi pemasaran yang diterapkan oleh Keyla Butik di
Makassar dalam menghadapi persaingan.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat :
1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerja
strategi dalam pemasaran.
4
2. Sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan suatu
konsep, penerapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang atau
jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan
individu dan sasaran organisasi. Definisi ini menekankan kegiatan
pemasaran yang beragam, mulai dari memutuskan produk apa yang
ditawarkan, berapa harganya, pengembangan promosi penjualan dan
kampanye iklan serta mendistribusikan produk itu sehingga tersedia bagi
konsumen pada jumlah, mutu, dan waktu yang tepat.
Pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam
pengembangan strategi Tull dan Kahle sebagaimana dikutip oleh Fandi
Tjiptono, mendefinisikan pemasaran alat fundamental yang direncanakan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut
Menurut Irham Fahmi (2014:70), pemasaran adalah proses sosial
dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan pertukaran nilai dengan
yang lain. Menurut Menurut Freddy Rangkuti (2015:48), pemasaran
adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
6
sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh
berbagai faktor tersebutmasing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Menurut Staton dan Tambojang (2013:1293) Pemasaran adalah
suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang
dapat memuaskan keinginan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Dayle dalam Sudaryono (2016:41) Pemasaran adalah
proses manajemen yang berupaya memaksimunkan laba bagi pemegang
saham dengan jalan menjalin relasi dengan pelanggan utama dengan
menciptakan keunggulan kompetitif.
Menurut Kotler & Philip (2014:27) menyatakan The process by
which companies create value for customers and build strong customer
Relationships in order to capture value from customers in return. Definisi
tersebut mengartikan bahwa, pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalann
Jadi dapat disimpulkan pemasaran adalah suatu kegiatan
perekonomian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan.
2. Konsep Pemasaran
Definisi pemasaran menurut American Marketing Association
(AMA) dalam Kasali (1998: 53) adalah: Pemasaran adalah suatu proses
7
perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,
promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk
melakukan pertukaran yangmemuaskan individu dan lembaga-
lembaganya.
Sedangkan menurut Niti semito dalam Lupiyoadi (2001: 31)
mengemukakan pemasaran adalah Semua kegiatan yang bertujuan untuk
memperlancar arus barang atau jasa dariprodusen ke konsumen secara
paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.
Gronroos (1993)dalamTjiptono(2012:3) mendefinisakan pemasaran
adalah mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan relasi
dengan para pelanggan dan mitra lainnya, dengan mendapatkan laba,
sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak bisa tercapai. Hal
ini bisa diwujudkan melalui pertukaran dan pemenuhan janji yang saling
menguntungkan.
Sedangkan menurut Dharmesta dan Irawan (2005: 5) Pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Selanjutnya menurut Kotler & Keller (2009:5) Pemasaran adalah
sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
8
Menurut guru managemen Drucker dalam Kotler (2008:6),Tujuan
pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlakukan lagi. Penjualan
dan iklan adalah bagian dari bauran pemasaran yaitu sebagai perangkat
sarana pemasaran yang bekerja sama untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.
Sedangkan menurut Alma (2004:5) tujuan pemasaran yaitu:
a. Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan
seller'smarket, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke
daerahminus, dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa
ke calonkonsumen.
b. Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada
konsumen.
Terdapat tiga unsur pokok konsep pemasaran menurut Swastha
dan Handoko(2000:6) adalah orientasi pada konsumen, penyusunan
kegiatan pemasaran secara integral (integraded marketing) dan kepuasan
konsumen (consumer satisfaction).
Menurut Tjiptono (2008:5), pemasaran bertujuan untuk menarik
pembeli dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Oleh karena itu
pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangkan strategi.
Assauri (2007:168) mengemukakan pendapat, strategi pemasaran
adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang
memberi arah kepada usaha - usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke
waktu, pada masing - masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan
dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
9
Menurut Swasta dalam Hartono (2012:884) konsep pemasaran
adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Dari definisi tersebut, perusahaan harus mengetahui
kebutuhan apa saja yang diinignkan oleh konsumen dan mampu
memberikan kepuasan agar mendapatkan laba bagi perusahaan tersebut.
Menurut Sudaryono (2016:43-49), konsep inti pemasaran ada 4, yaitu:
a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Inti pemasaran yaitu di mulai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia. Salah satu kebutuhan manusia antara lain seperti, makan,
pakaian, tempat tinggal dll. Seperti yang kita ketahui, kebutuhan dan
keinginan memiliki arti yang berbeda. Kebutuhan merupakan sesuatu
yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, sedangkan keinginan
merupakan hasrat atau pemuas dari sesuatu yang kita inginakan.
b. Produk, Nilai, Biaya, dan Kepuasan
Apabila kita hendak memenuhi kebutuhan dan keinginan pasti
berhubungan dengan produk ataupun jasa. Produk adalah sesuatu
barang yang ditawarkan untuk memenuhi dan keinginan manusia.
Manusia mempunyai suatu produk bukan dilihat dari fisiknya akan
tetapi dilihat dari segi fungsinya. Contohnya apabila kita membeli
sebuah microwafe, kita membeli microwafe bukan untuk dicintai akan
tetapi untuk memasak yang menjadi kebutuhan manusia.
c. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia pada awalnya melalui pertukaran
sesama manusia. Pada zaman dahulu apabila manusia membutuhkan
10
barang maka mereka akan saling bertukar barang (barter) sesuai
dengan barang yang mereka butuhkan. Dengan adanya pertukaran ini,
adanya transaksi dengan sesama manusia, hal ini transaksi bukan
menggunakan uang karena pada zaman dahulu belum ditemukannya
uang. Dari hal itulah, maka manusia pada zaman dahulu sangat
menjadi hubungan dengan baik
d. Pasar, Pemasaran, dan Pemasar
Pasar merupakan salah satu tempat bertemunya antara pembeli dan
penjual. Di pasar kita dapat menemukan barang yang kita butuhkan
dan inginkan dan mampu untuk melakukan pertukaran untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Jadi besarnya pasar tergantung
jumlah orang yang memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang
diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu untuk
ditukar untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut Swastha dalam Hartono (2012:885), terdapat 2 elemen
pokok yang menyusun konsep pemasaran, yakni:
a. Volume Penjualan yang Menguntungkan
Salah satu ujuan utama perusahaan adalah untuk mendapatkan laba
atau profit. Dengan adanya laba tersebut dapat meningkatkan dan
mengembangkan perusahaan, serta dapat memperkuat kondisi
perekonomian secara keseluruhan. Adapun cara yang dapat dilakukan
perusahaan antara lain, memberikan kenyamanan dan ketentraman
kepada karyawannya dan memberikan perlindungan. Hal ini dilakukan
agar atasan dan karyawan dapat berhubungan dengan baik dan
bekerjasama untuk meningkatkan laba perusahaan.
11
b. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
Suatu perusahaan harus mampu memberika kepuasan terhadap
konsumennya. Perusahaan juga harus mampu mengetahui apa yang
diperlukan oleh konsumen. Perusahaan juga harus menghindari
masalah yang akan ditimbulkan, tentunya harus ada orang yang
bertanggung jawab dalam hal ini yaitu seorang manager. Menurut
penulis, konsep pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam meningkatkan laba dan koordinasi dan integrasi dalam
perusahaan. Perusahaan harus mampu mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh konsumen dan tidak bertentangan dengan apa yang
dibutuhkan oleh pasar. Hal ini dapat diatasi oleh orang yang
bertanggung jawab seperti manager agar dapat memberikan kepuasan
bagi konsumen serta dapat meningkatkan laba atau profit bagi
perusahaan apabila perusahaan mampu memberikan apa yang
dibutuhkan oleh konsumen.
3. Strategi Pemasaran
Setiap perusahaan mempunyai strategi untuk mendukung aktivitas
perusahaan dimana strategi harus sesuai dengan keadaan dan kondisi
masyarakat.Strategi adalah suatu program yang mendukung untuk
mencapai suatu tujuan perusahaan.
Menurut Tjiptono dalam Tambajong (2013:1293) menyatakan
bahwa strategi pemasaran adalah suatu alat fundemental yang
direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan
keunggulan bersaing melalui pasar yang dimasuki denga program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
12
Menurut Hasan (2013:429), strategi pemasaran yang baik harus
dibangun atas dasar pemahaman bisnis yang kuat, dikombinaskan
dengan pemahaman kebutuhan dan keinginan pelanggan, pesaing dan
skillsdan core bisnis termaksud dengan para pemasok dan distrbutor
Menurut Assauri (2010:80) strategi pemasaran adalah kegiatan
atau tindakan yang dilakukan di bidang pemasaran untuk menggunakan
secara efektif serta mengkoordinaskan sumber-sumber daya pemasaran
dan kegiatan-kegiatan pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan
dan sasaran perusahaaan pada suatu produk pasar tertentu yang
berdampak kepada keseluruhan perusahaan dan bersifat jangka panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu faktori nternal
dan faktor eksternal dari perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut
dapat membantu usaha yang sedang dilakukan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
a. Segmentation
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221) ”The process of dividing
alarger market into smaller pieces based on one or more meaningful,
sharedcharacteristic” yaitu segmentasi merupakan proses membagi
pasar yang luas menjadi lebih kecil bedasarkan karakteristik tertentu.
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan
dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat
melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk
13
memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen. Ada beberapa
variabel segmentasi yaitu:
1) Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia,
jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan,
pekerjaan, geografis.
2) Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya
hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat
berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup
untuk membagi konsumen kedalam segmen-segmen, sehingga
diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih
memahami karakteristik konsumen.
3) Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan,
dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan
loyalitas merek.
b. Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232) ”Group that a firm
selects toturn into customers as a result of segmentation and targeting”
yaitu merupakan sekumpulan grup yang dipilih menjadi pelanggan
sebagai hasil dari segmentasi dan targeting. Setelah pasar dibagi-bagi
14
dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu
strategi target market. Targeting ini menentukan kepadasiapa target
market dari suatu produk, apakah kepada semua orang, sebagian
orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan.
Menurut Nugroho J. (2005:68) Setia Segmen-segmen yang harus
dievaluasi yakni dalam hal daya tarik segmen, pertumbuhan maupun
ukuran segmen, sumber daya serta sasaran ataupun sumber daya
yang perusahaan miliki yaitu :
1) Ukuran dan pertumbuhan segmen
Sebuah usaha perlu mendapatkan data tentang tingkat permintaan
dan pertumbuhan pasar, maupun tingkat keuntungan yang
diharapkan pada setiap segmen.
2) Daya tarik segmen
Setelah didapati pertumbuhan serta ukuran pada setiap segmen,
sebuah usaha perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi daya tarik jangka panjang setiap segmen.
3) Sasaran dan sumber daya perusahaan
apabila sebuah segmen mempunyai pertumbuhan serta ukuran
yang sesuai dan memiliki daya tarik struktural yang bagus, sebuah
uasaha tetap perlu memperhatikan sumber daya serta sasaran
perusahaan. Suatu segmen yang luas dan menarik bisa saja tidak
akan berarti apa-apa apabila sumber daya yang dimiliki perusahaan
tidak layak untuk bersaing pada segmen ini.
15
c. Positioning
Menurut Solomon dan Elnora (2003:235) “Developing a Marketing
strategy aimed at influencing how a particular market segment
perceives a goodor service in comparison to the competition” yaitu
merupakan pengembangan strategi pemasaran dalam mempengaruhi
pasar terhadap produk/jasa apabila dibandingkan dengan kompetitor.
Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat
dibedakan dari para pesaingnya. Positioning adalah unsur ketiga dari
strategi STP di mana pemasar mencoba memutuskan posisi produk di
pasar yang hendak disasar. Pemasar menjelaskan pada konsumen
danmencoba menancapkannya di benak mereka tentang keunggulan
produk dan bagaimana keunikannya dibandingkan produk pesaing.
4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Kotler dan Keller (2012:56), bauran pemasaran atau
marketing mix adalah penyaluran dan komunikasi nilai-nilai pelanggan
(customer value) kepada pasar. Ada empat komponen dari bauran
pemasarn atau marketing mix untuk masuk ke pasar, yaitu perusahaan
memiliki produk yang bagus dan sesuai target pasar (product). Kemudian
produk tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar
(price). Keberhasilan memasuki pasar juga ditentukan oleh lokasi (place)
dan melalui promosi (promotion) yang tepat agar produk dapat diterima
sesuai dengan target pasar.
a. Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:51), produk adalah kesatuan
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan agar dapat dibeli
16
atau dikonsumsi pasar untuk memuaskan kebutuhan. Menurut Kotler
dan Keller (2012:43-44), ada tiga alternatif pengembangan strategi
produk, yaitu:
1) Pertumbuhan intensif dengan tujuan untuk meningkatkan market
share dengan menggunakan strategi penterasi pasar.
2) Pertumbuhan integratif dengan tujuan membuat produk baru
dengan menggunakanstrategi pengembangan pasar.
3) Pertumbuhan diversifikasi dengan tujuan memperluas pasar
sasaran dengan menggunakan strategi pengembangan pasar.
b. Harga
Harga yang merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen
dalam melakukan pembelian tidak bisa dikesampingkan oleh
perusahaan. Swastha (2001) mendefinisikan harga sebagai sejumlah
uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dari
definisi diatas dapat diketahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli
sudah termasuk layanan yang diberikan oleh penjual.
Banyak perusahaan mengadakan pendekatan terhadap
penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. Adapun
tujuan tersebut dapat berupa meningkatkan penjualan,
mempertahankan market share, mempertahankan stabilitas harga,
mencapai laba maksimum dan sebagainya. Harga menurut Kotler dan
Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah
produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari seluruh
17
nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki
atau menggunakan suatu barang dan jasa. Harga merupakan faktor
penentu yang mempengaruhi pilihan pembelian, hal ini masih menjadi
kenyataan di negara-negara dunia ketiga, di kalangan kelompok-
kelompok sosial yang miskin, serta pada bahanbahan pokok sehari-
hari.
Namun dalam dasawarsa terakhir ini, faktor-faktor lain selain
harga telah beralih menjadi relatif lebih penting dalam proses
pembelian. Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu
produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang
mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya harga
mempunyai pengaruh yang positif dengan kualitas, semakin tinggi
harga maka semakin tinggi kualitas. Konsumen mempunyai anggapan
adanya hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu produk,
maka mereka akan membandingkan antara produk yang satu dengan
produk yang lainnya, dan barulah konsumen mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk.
Menurut Saladin & Djsalim (2013:159) mengemukakan bahwa
harga adalah komponen yang menghasilkan biaya. Menurut Kotler dan
Amstrong (2012:52), harga adalah jumlah uang yang harus dibayar
konsumen untuk mendapatkan produk. Ada tiga strategi harga yang
umumnya digunakan perusahaan, yaitu :
1) Penetapan harga berdasarkan biaya dengan tujuan untuk
menghasilkan produk yang menggunakan metode penerapan harga
berdasarkan biaya yang dikeluarkan.
18
2) Penetapan harga berdasarkan nilai dengan tujuan untuk
menetapkan suatu harga produk yang menggunakan penilaian atau
persepsi dari pembeli dan bukan dari biaya penjualan.
3) Penetapan harga berdasarkan persaingan yaitu mengambil
keputusan penetapan harga dengan cara mempertimbangan harga
yang ditetapkan oleh pesaing terlebih dahulu.
MenurutTjiptono (2001) mengatakan bahwa, harga memiliki
dua peranan utama dalam mempengaruhi minat beli, yaitu:
1) Peranan alokasi dari harga fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan
demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai
jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari
berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi
dana yang dikehendaki.
2) Peranan informasi dari harga Fungsi harga dalam mendidik
konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
obyektif. Presepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang
mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
c. Tempat
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:52), tempat meliputi aktivitas
perusahaan dalam memproduksi produk yang tersedia kepada target
19
pasar. Pemilihan lokasi yang tepat dapat mempengaruhi peningkatan
keuntungan suatu perusahaan secara keseluruhan (Setyoko,
2013).Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
adalah seperti jarak yang dekat dengan kawasan industri, perkantoran,
pusat pemerintahan, pasar, perumahan, jumlah pesaing, serta sarana
dan prasarana yang memadai (Kotler dan Amstrong, 2012:52).
d. Promosi
Promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan sebuah produk dengan
tujuan membujuk target pasar untuk membeli produk tersebut
(Tjahjono, 2013). Pengertian tersebut diperkuat oleh Amalia et al
(2012) bahwa promosi merupakan salah satu hal penting yang
dilakukan untuk membuka peluang pasar baru dan memperluas
jaringan pemasaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:432), ada
beberapa cara dalam melakukan kegiatan promosi, yaitu :
1) Periklanan (Advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan
presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang
atau jasa.
2) Promosi penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan
suatu produk atau jasa.
3) Penjualan Personal (Personal Selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan.
20
4) Hubungan masyarakat (Public Relations)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk
memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik
dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang
dapat merugikan.
5) Pemasaran langsung (Direct Market)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara
khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
Adapun tujuan dari promosi Menurut Kismono (2001:374)
menyatakan ada beberapa tujuan yaitu :
1) Menginformasikan potensi produk
Kegiata dilakukan untuk menjelaskan kepada segmen pasar yang
dituju tentang penawaran apa saja yang berkaitan dengan harga
dan benefit yang didapat.
2) Meningkatkan penjualan
Dengan melakukan kegiatan promosi, perusahaan megharapkan
pelanggan yang datang lebih banyak dan dapat menigkatkan
kegiatan penjualan.
3) Menstabilkan penjualan
Pada saat penjualan mulai dirasa mengalami penurunan
perusahaan dapat melakukan promosi seperti membuat variasi
pilihan tipe harga ataupun produk.
4) Memposisikan produk
Menginformasikan tentang kualitas untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lain (competitior).
21
5) Membentuk citra produk
Promosi menimbulkan citra dapat melalui iklan, testimoni pelanggan
atau brand ambassador yang mempromosikan bahwa perusahaan
tersebut mempunyai kualitas yang tidak diragukan.
5. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). (Rangkuti, 2014 ; 19).
Menurut Galavan (2014) analisis SWOT (strengths, weakness,
opportunities, dan threats) adalah analisis yang digunakan untuk
memutuskan strategi yang efektif yang akan diterapkan berdasarkan pasar
dan keadaan publik, dimana opportunities (peluang) dan threats
(ancaman) digunakan untuk mengetahui lingkungan eksternal kemudian
memandingkan dengan strenghts (kekuatan) dan weakness (kelemahan)
yang diperoleh melalui analisis internal.
Analisis SWOT bertujuan untuk menentukan usaha yang realistis,
sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh sebab itu lebih mudah tercapai
setiap perusahaan dapat mempergunakan teknik analisis SWOT Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembanganmisi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian perencanaan strategis (strategicplanner) harus manganalisis
faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Penelitian ini
22
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi
faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
SWOT. Melalui analisis SWOT, perusahaan dapat mengevaluasi
keseluruhan strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities(peluang) dan hambatan atau threats kinerja perusahaaan.
Tujuan mengadakan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk
menentukan aktivitas perusahaan berdasarkan kekuatan yang dimiliki,
untuk mengeksploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan
mengurangi atau menghilangkan ancaman dan gangguan yang
membahayakan posisi perusahaan dipasar, dalam rangka meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dan memperoleh laba.
Analisis SWOT dapat diterapkan dalam menentukan tujuan
strategi manajemen pemasaran, dapat diutarakan sebelum menentukan
tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan
menganalisis:
a. Kekuatan dan Kelemahan
Setiap perusahaan memilki kekuatan dan kelemahan tertentu, kekuatan
perusahaan dapat menjadi pendukung tercapainya tujuan usaha.
Sedangkan kelemahan perusahaan dapat menjadi penghambat.
b. Peluang Bisnis
Berbagai macam pertumbuhan atau perubahan kehidupan masyarakat
di dalam dan di luar negeri sering kali memberikan peluang bisnis
(business opportunities) yang menjanjikan kepada perusahaan-
perusahaan dan dapat menangkap peluang tersebut.
23
c. Berbagai Macam Hambatan
Perkembangan lingkungan bisnis yang kurang menguntungkan
(misalnya krisis ekonomi moneter, defisit anggaran belanja
pemerintah) dapat menjadi hambatan (threats).
Salah satu alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang)
adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Tabel 2.1
MATRIKS SWOT
IFAS
EFAS
Kekuatan (Strength) Kelemahan
(Weaknesses)
Peluang
(Opportunitiy)
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
24
Ancaman (Threats) Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancam
Sumber :Freddy Rangkuti (2014:82)
1) Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3) Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Setelah melakukan analisis SWOT, langkah selanjutnya adalah
membuat keputusan strategis.Keputusan ini akan di pakai sebagai bahan
untuk membangun filosofi organisasi dan pernyataan misi, membangun
sasaran baru dan memilih strategi yang tepat.
5. Manfaat Analisis SWOT
Banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah
metode analisis yang paling dasar.Analisis ini bermanfaat untuk
mengetahui suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda, yaitu
25
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang dimilki oleh sebuah
perusahaan.
Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada saat
yang bersamaan mengurangi kelemahan dan menghindari potensi
ancaman.Analisis SWOT juga berperan sebagai instrumen yang
bermanfaat dalam aktivitas analisis strategis. Dengan analisis
ini, organisasi dapat meminimalisir kelemahan dan menekan dampak
ancaman yang harus dihadapi. Jadi, secara umum manfaat analisis
SWOT adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan
rekomendasi untuk meningkatkannya.
b. Perusahaan dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan
peluang.
c. Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk
mengurangi kelemahan tersebut.
d. Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk
menghindari ancaman tersebut.
6. Analisis Lingkungan Internal & Lingkungan Eksternal
a. Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan
kelemahan yang merupakan bagian internal dari perusahaan yang bila
diidentifikasi dengan baik maka akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan. Faktor internal meliputi
kekuatan dan kelemahan, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan
26
peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menghadapi
ancaman yang terdapat dalam lingkungan perusahaan. Menurut
Agustinus S Wahyudi (2015:48), Analisis lingkungan internal dilakukan
evaluasi secara periodik kekuatan dan kelemahan untuk variabel-
variabel yang ada di dalam bidang pemasaran. Adapun beberapa hal
yang merupakan bagian darifaktor internal adalah;
1) Sumber daya keuangan yang memadai
2) Sumber daya manusia yang kompeten
3) Properti teknologi terkini
4) Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
5) Kemampuan pemasaran yang baik
6) Kemampuan distribusi yang baik
7) Dan lain-lain
b. Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah sekumpulan kondisi berupa peluang dan
ancaman yang timbul dan berada di luar jangakauan serta biasanya
terlepas dari situasi operasional perusahaan. Faktor eksternal
perusahaan terdiri atas peluang dan ancaman, dan peluang
pemasaran disebut sebagai suatu daerah kebutuhan pembeli dimana
perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Adapun
beberapa hal yang merupakan bagian Faktor eksternal adalah:
1) Tren bisnis
2) Budaya masyarakat
3) Sosial politik dan ideologi
4) Kondisi perekonomian suatu negara
27
5) Peraturan dan kebijakan pemerintah
6) Perkembangan teknologi
7) Dan lain-lain
B. Tinjauan Empiris
Dalam mengadakan sebuah penelitian, maka tidak terlepas dari
penelitianterdahulu yang relevan dengan tujuan untuk memperkuat hasil
penelitian, Sebagai pedoman penelitian, dan untuk membandingkan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Ringkasan penelitian
terdahulu yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2
PENELITIAN TERDAHULU
No Nama Peneliti Juduldan Tahun Hasil Penelitian1 Aisyah
AmaliaPerencanaan Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran dan SWOT Pada Perusahaan POPSY TUBBY (2016).
Posisi perusahaan PopsyTubby berada pada kuadran III yaitu WO (Weakness-Opportunity).
2 RioAndhikaPratama
Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus: Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di Outlet Ekalokasari Plaza) (2011)
Hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh outlet Takoyummy yang berhubungan dengan 7P dinilai telah berhasil Berdasarkan hasilanalisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan darioutlet Takoyummy adalah produk yang bermutu, hargayang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dankenyamanan dan kebersihan outlet.Sedangkan yangmenjadi kelemahan dari outlet Takoyummy adalahbelum memiliki
28
sertifikat halal dan sertifikat dariBPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga,dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanyasebatas kawasan Mall Ekalokasari). Berdasarkan hasilanalisis lingkungan eksternal, peluang yang dimilikioutlet Takoyummy adalah permintaan yang cukuptinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuanteknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dankonsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi ancaman outlet Takoyummy dalam dunia bisnisrestoran adalah persaingan yang cukup tinggi dankenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
3 Vina Permatasari
Analisis StrategiPemasaran (ObjekPenelitian: RestoranSunny Side UpSMB) (2014)
Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh restoran sudah cukup baik karena adanya kesesuaianantara STP yang dituju dengan bauran pemasaran yang dilakukan,. Adapun beberapa saran yang diberikan untuk pengembangan restoran yaitu, pengembangan produk yang kurang diminati, perluasan pelayanan dan terus meningkatkan promosi.
4 Firman Supriat
Analisis Faktor Eksternal dan Internal Untuk Menentukan Strategi Pemasaran Pada CV Certown Multi Trading Indonesia(2014)
Dari hasil penelitian yaitu strategi pemasaran menunjukkan bahwa posisi persaingan berada di atas rata-rata, dan dari hasil analisis internal dan eksternal dapat diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada kuadran V yang menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang digunakan perusahaan sudah tepat.
Siti Marti’ah Kajian Analisis SWOT Pada Industri Konveksi di Cipayung Depok (2016).
Konveksi Intan Collection menunjukkan posisi perusahaan pada kuadran lima, yaitu jaga dan pertahankan, dimana strategi yang bisa di jalankan adalah penetrasi pasar , pengembangan produk dan pasar.
29
C. Kerangka Konsep
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis dalam
mengidentifikasiancaman dan kesempatan agar dapat membedakan
lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada.
Analisis SWOT mengevaluasi keunggulan strategis untuk mengetahui
kekuatan serta kelemahan perusahaan pada saat ini serta merumuskan
strategi yang cocok untuk digunakan dalam pengoptimalan strategi
pemasaran.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menetapkan kerangka
konseptualnya sebagai berikut:
Gambar 2.1
KERANGKA KONSEP
KEYLA BUTIK
Analisis LingkunganEksternal dan Internal
Strategi Pemasaran Pada Keyla Butik
Hasil Analisis Pembahasan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif
yaitu pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan dari
subjek penelitian dengan melalui pengumpulan melalui daftar pertanyaan
dalam survei,wawancara atau observasi.
B. Fokus Penelitian
Pada penelitian ini akan di fokuskan untuk mengetahui lingkungan
eksternal dan lingkungan internal terhadap strategi pemasaran yang
diterapkan oleh Keyla Butik di Makassar dalam menghadapi persaingan.
C. Pemilhan Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Keyla Butik, Jalan Maccini Raya, Kecamatan
Panakukkang, Kelurahan Sinrijala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
b. Waktu
Waktu penelitian yang dilakukan penulis yaitu 2 (dua bulan) bulan
September s/dOktober 2019.
D. Sumber Data
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak
perusahaan dengan melakukan observasi dan wawancara.
31
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data dokumenter
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan juga
internet untuk mendukung penelitian ini.
E. Pengumpulan Data
Pada peneitian ini peneliti menggunakan pengumpulan data yaitu :
1. Penelitian Lapangan
a. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan langsung pada Keyla Butik di Makassar dalam proses
kegiatan pengumpulan data.
b. Wawancara yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya
jawab secara langsung dengan pemilik/karyawan Keyla Butik di
Makassar yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan yaitu mengadakan penelitian kepustakaan untuk
mempelajari literatur-literatur atau bahan bacaan kepustakaan yang
berhubungan dengan masalah yang di teliti.
F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu:
1. Peneliti
Menurut Max Weber peneliti harus melakukan interprestasi terhadap
tindakan sosial yang dilakukan oleh subyek penelitian yang diteliti.
2. Panduan wawancara
Penelitian yang menggunakan wawancara langsung biasanya
membutuhkan panduan wawancara pada awal turun lapangan dan
32
pertanyaan Wawancara disusun sebelum turun lapangan dan bertemu
langsung dengan narasumber.
3. Alat Rekam
Alat rekam bisa dari kamera, video atau perekam suara. Misalnya ketika
wawancara peneliti bisa mendapatkan naras detal melalui transkip
apabila wawancara di rekam. Tentu saja etika penilaian tetap harus
diperhatikan dengan cara meminta izin terlebih dahulu sebelum mulai
merekem.
G. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kualitatif adalah metode analisis yang mencari hubungan
secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Dalam hal ini data aktual
dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan dan dianalisis untuk kemudian
diinterpretasikan yang memungkinkan dilakukan pemecahan masalah yang
diselidiki sehingga memberikan gambaran dan informasi mengenai masalah
tersebut.
Penulis menggunakan teknik analisis SWOT, yakni identifikasi faktor
internal dan faktor eksternal untuk mengetahui ancaman (Threats), peluang
(Opportunities), kelemahan (Weaknesses), dan kekuatan (Strenghs),
kemudian dianalisis untuk mengetahui kondisi perusahaan yang diteliti serta
merumuskan strategis yang baik untuk digunakan.
.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
1. Profil Keyla Butik
Keyla Butik adalah Butik yang hadir dengan konsep casual masa kini,
dimana cara fashion yang seperti inilah yang disukai kaum hawa. Keyla
Butik adalah salah satu butik yang berdiri sudah 5 tahun tepatnya tanggal
13 januari. Dimana pada saat itu pemilik yaitu Keyla Adelia masih
berstatus anak kuliahan atau mahasiswi di semester akhir.
Jiwa bisnis Ibu Keyla Adelia sangat kuat sehingga saat beliau masih
berkuliah ia sudah mampu berwirausaha sendiri. Berawal dari hobby
dibidang Fashion membuat sang pemilik Ibu Keyla Adelia memberanikan
diri untuk membuka butik. Dengan mengumpulkan modal sendiri melalui
tabungan uang saku saat itu Ibu Keyla Adelia telah mampu mendirkan
butiknya di Jalan Maccini Raya, Makassar.
2. Visi dan misi
Visi :
a. Menjadi butik yang menyediakan busana yang berkualitas, trendi,
modern namun tetap dengan harga yang bisa dijangkau semua
kalangan masyarakat.
b. Mewujudkan Butik Keyla sebagai usaha unggul dalam kualitas produk
dan pelayanan, mampu memberikan kesejahteraan kepada karyawan
dan memberi manfaat pada masyarakat.
34
Misi :
a. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam pengadaan
kebutuhan masyarakat yang menyangkut tren cara berpakaian.
b. Membantu meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup
masyarakat sekitar.
3. Struktur Organsasi Dan Dekskripsi Tugas di Keyla Butik
Organisasi adalah kumpulan dari banyak orang yang bekerjasama
untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi termaksud Keyla Butik
juga memerlukan suatu struktur oraganisasi yang baik untuk
mempermudah wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan sistematis.
Penentuan struktur organisasi di Keyla Butik ini sangat penting untuk
memperjelas dan mempertegas jika digambarkan dalam suatu bagan
organisasi.
Jadi dengan adanya struktur organisasi akan menjadi lebih jelas
letak suatu tanggung jawab dari masing-masing bagian dan sekaligus
dapat mengetahui tugas-tugas yang telah dibebankan pada diri dari setiap
pegawai, struktur organisasinya sebagai berikut:
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI
OWNER
Kasir PramuniagaAdmin
35
Untuk dapat mengefektifkan pencapaian tujuan dengan
melaluipembagian karyawan. Dengan demikian maka tujuan akan dapat
mencapai secara lebih efesien. Pembagian kerja berdasarkan bagan
tersebut dapat di rinci secara singkat sebagai berikut:
a. Owner
1) Mengaudit laporan keuangan butik
2) Membuat kebijakan butik dan penanggung jawab usaha
3) Memantau perkembangan usaha
4) Mengatur administrasi butik (keuangan, kepegaiwaian, penjualan
dan pembelian)
5) Mengangkat dan memberhentikan pegawai
6) Mengecek laporan keuangan
b. Admin
1) Membuat laporan persediaan barang
2) Bertugas menginput (memasukkan) data penjualan
3) Bertugas melakukan penjualan online
c. Kasir
1) Melakukan pencatatan atas semua transaksi.
2) Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan
pembungkusan.
d. Pramuniaga
1) Melaksanakan display barang
2) Mengontrol barang yang baik maupun rusak
3) Mmembantu pelanggan dalam kegiatan pembelian
4) Menjaga barang dari tindakan yang merugikan butik
36
5) Menjaga kebersihan toko
4. Keunggulan Produk Keyla Butik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa yang menjadi keunggulan
pakaian produk Butik Keyla:
a. Menawarkan produk pakaian yang berkualitas
b. Menawarkan produk pakaian yang lebih variatif dan tren masa kini.
c. Membuat display yang menarik dan rapi.
d. Menerima komplain dari pelanggan dengan cara mengganti pakaian
yang cacat atau rusak
e. Memberikan potongan harga pada saat mengadakan pameran atau
dalam pembelian banyak.
5. Tenaga Kerja Keyla Butik
Jumlah tenaga kerja pada Keyla Butik adalah 6 Karyawan
Tabel 4.1
Jabatan Karyawan Keyla Butik Makassar
No Status Tenaga Kerja Jumlah Orang
1 Kasir 2 orang
2 Admin 2 orang
3 Pramuniaga 2 orang
6. Jam Kerja Karyawan Keyla Butik
Kedisiplinan waktu kerja sangat diutamakan oleh Keyla Butik dan untuk
karyawan bekerja selama 6 hari dalam satu minggu. Jam kerja karyawan
yaitu mulai pagi jam 09.30 – 17.30 WIB, disertai istrahat 1 jam.
37
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini membahas tentang pengolaan dan analisis data yang
diperoleh melalui penelitian yang dilakukan.Dimana data tersebut peneliti
dapatkan melalui wawancara dan observasi sebagai metode pokok dalam
pengumpulan data, untuk mengambil suatu keputusan yang objektif dan
dapat berfungsi sebagai fakta. Peneliti ini berawal dari observasi yang
penulis lakukan untuk mengamati bagaimana strategi pemasaran pada
Keyla Butik di Makassar.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif
dengan teknik analisis SWOT yang berarti metode ini mengambil kesimpulan
hasil observasi.
1. Strategi Pemasaran
a. Segmentation
1) Segmentasi Geografis
Keyla Butik membidik konsumen pasarnya di seluruh zona wilayah
konsumen. Berbagai produk yang dipasarkan oleh butik
mengjangkau berbagai tempat di dalam maupun luar Kota
Makassar. Tidak hanya dikalangan masyarakat perkotaan namun
masyarakat di pedesaan juga di jangkau oleh butik di dalam
memasarkan produk-produk Keyla Butik. Selain itu seringnya butik
mengikuti berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar kota secara
langsung memperkenalkan brand-brand yang mereka pasarkan
dalam butik.
38
2) Segmentasi Demografis
Dari hasil wawancara yang dilakukan bahwa sasaran usia,
pendidikan, pekerjaan yang menjadi pasar sasaran Keyla Butik
mengjangkau segala segmentasi demografis.
3) Segmentasi Psikografis
Sesuai dengan hasil wawancara langsung dengan owner Keyla
Butik biasanya yang menjadi konsumen umumnya adalah
pelanggan yang konsen pada gaya hidup mereka seperti para
pekerja propfesional, mahasiswa, dan masyarakat umum yang
mengerti fashion akan datang kebutik ini untuk mencari produk
mereka
4) Segmentasi Perilaku
Pemakaian produk tertentunya Keyla Butik didominasi oleh para
pelanggan yang loyal pada item-item tertentu. Dan hal tersebut
terlihat dari produk-produk yang avaible dibutik. Berbagai item
seperti Doce and Gabbana, Banana Republic dan item lainnya
selalu ada di etalase butik ini. Tentu saja ini juga merupakan salah
satu strategi pemasaran jitu yang dilakukan Keyla Butik.
b. Targeting
1) Ibu Rumah Tangga
Ibu rumah tangga menjadi sasaran utama karena kebanyakan
produk yang di tawarkan berupa pakaian wanita.
2) Karyawati
Pegawai wanita juga dijadikan target oleh usaha ini karena pegawai
juga memikiran penampilan yang menark
39
3) Pelajar/Mahasiswi
Usaha ini juga menawarkan produk pakaian wanita untuk remaja,
sehingga pelajar atau mahasiswi juga menjadi terget pasar.
4) Wirausaha
Wirausaha menjadi sasaran karena seorang wirausaha wanita juga
memerlukan penunjang penampilan.
c. Positioning
Dalam positioning Keyla Butik berkaitan dengan hal yang
membedakan kualitas produk Keyla Butik dengan produk yang lainnya.
Dengan hanya menyediakan produk busana wanita dengan warna-
warna monochrome dan bold, serta cutting yang asimetris menjadi
pembeda dari yang lain. Pembeda inilah yang menjadi ciri khas dan
memperkuat produk Keyla Butik itu sendiri.
2. Strategi Bauran Pemasaran
a. Strategi Produk
1) Keragaman Produk
Keragaman produk adalah kumpulan seluruh produk dan barang
yang ditawarakan penjual tertentu kepda pembeli. Hubungan antara
keragamann produk dan perilaku konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian sangat erat kaitannya pada kelangsungan
penjualan suatu salah satu unsur kunci dalam persaingan penjualan
diantaranya adalah ragam produk yang sediakan. Oleh karena itu
pemilik Keyla Butik harus membuat keutusan yang tepat mengenai
keragaman produk yang dijual, karena dengan adanya macam-
40
macam produk dalam arti produk yang lengkap mula dari merk,
ukuran, kualitas, dan ketersediaan produk setiap saat.
Tabel 4.2
Keragaman Produk
No Jenis Produk Keragamannya
1 Pakaian Wanita/Pria 1. Kemeja
2. Cardigan
3. Celana
4. Jaket
5. Batik
6. Legging
7. Atasan
8. Rok
9. Blazer
2 Pakaian muslim 1. Gamis
2. Kaftan
3. Jilbab
3 Aksesoris 1. Bros
2. Peniti Jilbab
3. Belt Wanita
2) Kualitas Produk
Ibu Keyla Adelia selaku pemilik mengambil barang langsung dari
agen yang ada di jakarta. Pemilik butik memilih langsung produk
yang akan dijualnya, menilai dari model dan kualitas yang dinginkan
41
oleh konsumennya, oleh sebab itu dapat dikatakan produk yang dijual
di Keyla Butik memiliki kualitas yang bagus.
3) Desain Produk
Keyla Butik Memiliki berbagai desain produk, seperti pakaian
muslim yang memiliki berbagai desain. Contoh desain pakaian
musllim ada yang gamis, kaftan, dan ada juga atasan blouse yang
memiliki desain yang menarik. Aksesoris yang ada juga memlik
berbagai jenis dan desan. Ibu Keyla sebagai pemilik butik sendiri
yang memilih desain yang sedang tren dan referensi dari agen
penjual pakaian yang ada.
4) Citra Produk
Citra produk yang dimiliki Keyla Butik sendiri tergolong mengikuti
tren mode yang ada dan cenderung kekinian, karena produk yang di
jual langsung didapat dari agen yang ada di jakarta merupakan pusat
mode di indonesia. Pemilik butik selalu memilih citra produk yang
sesuai dan digemari oleh pembeli tetap, juga tetap mengutamakan
pakaian trendi yang terjangkau.
5) Warna Produk
Produk pakaian yang dijual di Keyla Butik memiliki corak warna
monochrome dan bold, serta cutting yang asimetris menjadi pembeda
dari yang lain.
6) Ketahanan Produk
Produk pakaian yang ada di Keyla Butik memiliki ketahanan yang
baik, karena pakaian yang dijual ini diambil langsung dari agen di
jakarta, di samping itu Ibu Keyla sebagai pemilik butik yang memilih
42
dan menilai apakah pakaian yang diambil akan memiliki ketahanan
yang baik atau tidak.
b. Strategi Harga
1) Daftar Harga Jual
Keyla Butik memiliki daftar harga jual yang terjangkau untuk
berbagai produk pakaian yang ada. Walaupun harga yang terjangkau
dapat menarik para pembeli. Keyla Butik sangat memperhatikan mutu
produk yang mematok harga sesuai dengan kualitas dan menurut
harga modal produk, diantaranya bisa dilihat ditabel berkut :
Tabel 4.3
Daftar harga produk Keyla Butik Makassar
No Jenis Produk Harga
1 Gamis Rp. 150.000 – Rp. 500.000
2 Kemeja Rp. 100.000 – Rp. 200.000
3 Kaos Rp.50.000 - Rp. 150.000
4 Blazer Rp. 100.000 –Rp. 150.000
5 Cardigan Rp. 80.000 – Rp. 125.000
6 Cellana Rp. 120.000 – Rp 250.000
7 Rok Rp. 80.000 – Rp.130.000
8 Legging Rp. 50.000 – Rp.100.000
9 Batik Rp. 100.000 – Rp.200.000
10 Jaket Rp. 150.000 – Rp.250.000
11 Atasan Rp 100.000 – Rp.250.000
12 Bros Rp. 30.000 - Rp.80.000
43
13 Peniti Jilbab Rp. 25.000 – Rp.50.000
14 Belt Wanita Rp. 50.000 – Rp. 120.000
Daftar harga yang ditetapkan Keyla Butik biasanya memilki acuan
harga sesuai dengan harga yang telah ditetapkan agen penjual
tempat mengambil barang. Sistem pembelian yang dilakukan oleh
pemilik Keyla Butik biasanya bersifat wholesales, sehingga pemilik
toko dapat memberikan harga yang terjangkau dengan kualitas
produk dan ketahanan yang baik.
2) Diskon
Pihak Keyla Butik akan memberikan diskon kepada pembeli yang
baru ataupun pembeli yang sudah memnjadi pembeli tetap Keyla
Butik apabila mereka membeli produk pakaian dalam jumlah yang
banyak. Diskon yang diberikan kepada pembeli baru biasanya
maksimal 10% dan untuk pembeli tetap, Keyla Butik memberikan
diskon sampai dengan 20% serta memberikan plus diskon lagi
apabila membeli produk berupa aksesoris yang ada. Diskon diberikan
untuk pembelian keseluruhan bukan dalam persatuan, jika seorang
pembeli memiliki total belanja diatas Rp 500.000 maka diberikan
diskon 10% untuk pembeli baru dan 20% untuk pembeli tetap.
3) Syarat-syarat Pembayaran
Keyla Butik melakukan sistem pembayaran tunai .Namun untuk
pelanggan tetap bisa membayar secara kredit atau cicilan dengan
persyaratan dan jangka waktu tertentu.
44
4) Tujuan Penetapan Harga
Keyla Butik menetapkan harga yang terjangkau untuk menjaga
loyalitas pelanggan teta, dan juga untuk tetap dapat bersaing dengan
harga pasar yang ada.Namun harus diingat, walau denga harga yang
terjangkau, kualitas dan ketahanan produk tetap dijaga oleh pemilik
Keyla Butik.
c. Strategi Tempat
Menurut hasil penelitian bahwa tempat Keyla Butik mudah
jangkau oleh konsumen karna terletak di pinggir jalan raya, sehingga
mendukung untuk di singgahi. Selain itu, dalam distribusinya, produk
bisa dijualkan ke luar kota melalui para reseller dengan cara membayar
ongkos kirim dan jika barang tidak sampai dengan maka ada garansi
untuk meretur barang.
d. Strategi Promosi
1) Frekuensi Diskon
Keyla Butik sering memberikan diskon untuk para pembeli baru
maupun pembeli tetap. Selain itu, Keyla Butik juga memberikan
diskon dalam menyambut hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan
Hari Raya Idul Adha bagi pembeli muslim, juga memberikan diskon
pada pembeli yang kristiani saa tmenyambut hari Natal dan Tahun
Baru.
Selain diskon menyambut hari besar keagamaan, menurut pemilik
Keyla Butik setiap pembelian yang dilakukan pembeli baru dengan
pembelian 3 potong pakaian atau lebih akan diberikan diskon
maksimal hanya 10% dan untuk pembeli tetap, Keyla Butik akan
45
memberikan diskon sampai dengan 20% serta memberikan plus
diskon lagi apabila membeli produk aksesoris yang dijua di Keyla
Butik.
2) Kegiatan Promosi
Untuk menunjang keberhasilan suatu usaha, pastinya harus
disertai dengan proses promosi yang baik juga. Keyla Butik biasanya
melakukan promosi mulut ke mulut, seperti contoh ibu pemilik dari
Keyla Butik yang rutin mengkuti arisan teman-temannya, membawa
dan menawarkan produk kepada sesama teman arisannya.
Lalu ada juga promosi melalui media sosial seperti Instagram,
Facebook dan WhatsApp. Cara mempromosikannya dengan
memposting foto, video dan melakukan review pada setiap
produknya.
3. Analisis Lingkungan Internal
a. Sumber Daya Manusia
Jumlah sumber daya pada Keyla Butik sekitar 5 orang karyawan.
Dimana karyawan tersebut memiliki tugas masing-masing dalam
bidangnya. Terdapat bagian pelayanan, bagian pengiriman, dan bagian
pemasaran. Dari setiap bagian ini terdapat keahlian pengalaman
masing-masing karyawan. Dalam perkrutan karyawan Keyla Butik
memberikan kesempatan pada wanita muda yang berusia 20 tahun ke
atas dengan minimal tamatan SMA.
b. Aspek Keuangan
Modal awal yang dimiliki Keyla Butik berasal dari pinjaman owner
Keyla Butik ke orang tuanya untuk memulai bisnis di bidang fashion.
46
Sistem pencatatan keuangan yang dilakukan perusahaan sudah
menerapkan sistem pencatatan modern dengan menggunakan
komputer.
c. Pemasaran
Pemasaran pada waktu itu hanya fokus dari mulut ke mulut.
Dengan berjalannya waktu Ibu Keyla Adelia membuka sebuah butik di
jalan maccini raya, Makassar untuk mengembangkan bisnisnya. Selain
membuka toko beliau juga memasarkan produknya melalui media
sosial seperti facebook, akun sosial media seperti whatsapp dan
instagram juga menjadi alat pemasaran produk bagi Keyla Butik.
Dengan membuat grup yang berisi beberapa orang atau konsumen,
dan yang bertugas dalam pemasaran online ini ada dua orang
karyawan.
4. Analisis Lingkungan Eksternal
a. Lingkungan Ekonomi
Kondisi ekonomi juga sangat mempengaruhi Keyla Butik di Kota
Makassar dalam pemasaran produknya. Kebutuhan masyarakat , daya
beli masyarakat, dan fakor perkembangan ekonomi menjadi penilaian
dalam menentukan strategi pemasaran.
b. Sosial dan Budaya
Berkembangnya zaman dan pertumbuhan jumlah penduduk telah
merubah jiwa sosial, budaya masyarakat, dan pola hidup masyrakat
saat ini. Bagi Keyla Butik pertumbuhan jumlah penduduk adalah
merupakan sebuah peluang, karena akan mempengaruhi jumlah
komsumsi dan permintaan masyarakat terhadap produknya
47
Berdasarkan observasi lapangan bahwa lingkungan sekitar Keyla
Butik di Makassar mayoritas agama islam. Itu artinya menjadi peluang
besar bagi pihak Keyla Butik. Melalui Keyla Butik masyarakat dapat
membeli pakaian muslimah berupa gamis dan hijab yang merupakan
pakaian tertutup yang sering di kenakan masyarakat yang beragama
islam.
c. Teknologi
Perlunya pengetahuan yang mendalam mengenai dunia teknologi
dalam era modern ini.Karena semakin berkembangnya zaman modern
maka teknologi menjadi salah satu faktor utama yang sangat
berpengaruh terutama bagi Keyla Butik yaitu sebagai salah satu media
untuk memasarkan produk secara online. Berdasarkan survey ke
lapangan Keyla Butik memanfaatkan pemasaran online guna untuk
mempromosikan produk serta dapat meningkatkan penjualan.
d. Tingkat Persaingan
Persaingan dalam dunia perusahaan relatif tinggi karena dilihat
banyak sekali pengusaha-pengusaha yang membuka usaha sejenis
ini. Adapun pesaing dari Keyla Butik yaitu Yumna Butik yang berlokasi
di Jalan Pongtiku, Makassar. Berdasarkan observasi dan pesaing dari
Keyla Butik ini memiliki keunggulan yang sama yakni dalam bidang
pemasaran produk secara online.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti mengenai
lingkungan internal dan lingkungan eskternal pada Keyla Butik dapat
diketahui kekuatan dan peluang yang dapat di manfaatkan owner Keyla
Butik meminimalkan kelemahan ancaman yang dihadapi. Dari hasil data
48
tersebut ada beberapa indikator penelitian yang memberi nillai positif
maupun nilai negatif terhadap perkembangan Keyla Butik sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang mencakup kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan guna untuk mengetahui
kualitas kinerja internal.
1) Kekuatan
a) Harga produk telah disesuaikan dengan daya beli konsumen
b) Produk selalui berinovasi mengkuti trend terbaru
c) Kualitas produk yang ditawarkan terjamin dan mampu bersaing
d) Banyak variasi produk yang dijual sehingga konsumen mudah
memilih produk
e) Pelayanan yang diberikan dalam melayani konsumen sangat
memuaskan
2) Kelemahan
a) Produk di proritaskan untuk kaum wanita
b) Kurangnya varian produk untuk laki-laki
c) Kekurangya pegawai pada saat moment tertentu
d) Belum maksimal Pemasaran produk
e) Belum maksimal Pelayanan
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor dari kondisi luar perusahaan
yang mencakup peluang dan ancaman yang sangat berpengaruh bagi
perusahaan. Memaksimalkan kekuatan dan peluang dapat meminimalisir
kelemahan dan ancaman perusahaan.
49
1) Peluang
a) Tumbuhnya daya beli masyarakat
b) Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat yang berpotensi
dapat menjadi pelanggan atau konsumen baru
c) Terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan Reseller
keunikan
d) Meningkatnya produksi butik
e) Produk yang ditawarkan memiliki
2) Ancaman
a) Kenaikan harga bahan baku
b) Perusahaan besar sejenis yang memiliki brand merk yang cukup
terkenal
c) Maraknya usaha perseorangan yang menjual produk yang sama
melalui media sosial (Online Shop)
d) Ancaman penipuan yang mengatas namakan Keyla Butik
e) Tingkat persaingan yang sangat ketat
5. Matriks Internal Factor Analisis (IFAS)
Berdasarkan hasil analisis mengenai faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) maka akan disajikan matriks IFAS dalam analisis SWOT yang
dapat dilihat pada tabel 4.4 yaitu sebagai berikut:
50
Tabel 4.4
Matriks Internal Factor Analisis (IFAS)
Faktor Internal Bobot RatingBobot
XRating
KEKUATAN
1. Harga produk telah disesuaikan dengan
daya beli konsumen
0.12 3 0.36
2. Produk selalui berinovasi mengikuti trend
terbaru0.16 4 0.64
3. Kualitas produk yang ditawarkan terjamin
dan mampu bersaing0.12 3 0.36
4. Banyak variasi produk yang dijual sehingga
konsumen mudah memilih produk0.12 3 0.36
5. Pelayanan yang diberikan dalam melayani
konsumen sangat memuaskan0.12 3 0.36
Sub Total 0.64 2.08
KELEMAHAN
1. Produk di proritaskan untuk kaum wanita0.08 2
0.16
2. Kurangnya varian produk untuk laki-laki 0.08 2 0.16
3. Kekurangan pegawai pada saat moment
tertentu0.04 1
0.04
4. Belum maksimal pemasaran 0.08 2 0.16
5. Belum maksimal Pelayanan 0.04 1 0.04
Sub Total 0.36 0.56
TOTAL 1.00 2.64
Sumber : Hasil olah data
51
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas terdapat lima faktor yang berkaitan
erat hubungannya dengan faktor-faktor kekuatan, diantaranya:
a. Faktor Pertama mengenai Harga produk telah disesuaikan dengan daya
beli konsumen, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0.012
dari perhitungan yang telah diolah.
b. Faktor kedua mengenai Produk selalui berinovasi mengkuti trend terbaru,
dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.016 dari perhitungan
yang telah diolah.
c. Faktor ketiga mengenai Kualitas produk yang ditawarkan terjamin dan
mampu bersaing, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0.012
dari perhitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat Banyak variasi produk yang dijual sehingga
konsumen mudah memilih produk, dengan penilaian 3 dan diperoleh
bobot sebesar 0.012 dari perhitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima Pelayanan yang diberikan dalam melayani konsumen
sangat memuaskan, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar
0.012 dari perhitungan yang telah diolah.
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas terdapat lima faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor kelemahan, diantaranya:
a. Faktor Pertama mengenai Produk di proritaskan untuk kaum wanita,
dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0.08 dari perhitungan
yang telah diolah
b. Faktor Kedua mengenai Kurangnya varian produk untuk laki-laki, dengan
penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0.08 dari perhitungan yang telah
diolah
52
c. Faktor ketiga mengenai Kekurangan pegawai pada saat moment tertentu,
dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.04 dari perhitungan
yang telah diolah
d. Faktor Keempat mengenai Belum maksimal pemasaran, dengan
penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0.08 dari perhitungan yang telah
diolahFaktor Kelima Belum maksimal Pelayanan, dengan penilaian 1 dan
diperoleh bobot sebesar 0.04 dari perhitungan yang telah diolah.
Berdasarkan pada Tabel 4.4 atas faktor-faktor kekuatan mempunyai nilai
skor sebesar 2.08 sedangkan faktor-faktor kelemahan mempunyai nilai skor
sebesar 0.56. Berarti Keyla Butik mempunyai kekuatan yang lebih tinggi
dibandingkan faktor kelemahan dalam menentukan strategi pemasaran.
6. Matriks Eksternal Factor Analisis (EFAS)
Berdasarkan hasil analisis mengenai faktor eksternal (peluang dan
ancaman) maka akan disajikan matriks IFAS dalam analisis SWOT yang
dapat dilihat pada tabel 4.5yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.5
Matriks Eksternal Factor Analisis ( EFAS )
Faktor Eksternal Bobot Rating
BobotX
RatingPELUANG
1. Tumbuhnya daya beli masyarakat0.16 4
0.64
53
2. Pertumbuhan penduduk yang semakin
meningkat yang berpotensi dapat menjadi
pelanggan atau konsumen baru
0.12 3 0.36
3. Terjalinnya hubungan kerjasama yang baik
dengan Reseller0.16 4 0.64
4. Produk yang ditawarkan memiliki keunikan 0.12 3 0.36
5. Meningkatnya produksi butik 0.12 3 0.36
Sub Total 0.68 2.36
ANCAMAN
1. Kenaikan harga bahan baku0.04 1
0.04
2. Perusahaan besar sejenis yang memiliki brand
merk yang cukup terkenal0.08 2
0.16
3. Maraknya usaha perseorangan yang menjual
produk yang sama melalui media sosial (Online
Shop)
0.08 2 0.16
4. Ancaman penipuan yang mengatas namakan
Keyla Butik 0.04 1 0.04
5. Tingkat persaingan yang sangat ketat 0.04 1 0.04
Sub Total 0.32 0.44
TOTAL 1.00 2.80
Sumber : Hasil olah data
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas terdapat lima faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor Peluang, diantaranya:
54
a. Faktor Pertama mengenai Tumbuhnya daya beli masyarakat, dengan
penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.16 dari perhitungan yang telah
diolah
b. Faktor kedua mengenai Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
yang berpotensi dapat menjadi pelanggan atau konsumen baru, dengan
penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0.12 dari perhitungan yang telah
diolah
c. Faktor Ketiga mengenai Terjalinnya hubungan kerjasama yang baik
dengan Reseller, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0.12
dari perhitungan yang telah diolah
d. Faktor keempat mengenai Produk yang ditawarkan memiliki keunikan,
dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0.12 dari perhitungan
yang telah diolah
e. Faktor kelima mengenai Meningkatnya produksi butik, dengan penilaian 3
dan diperoleh bobot sebesar 0.12 dari perhitungan yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas terdapat lima faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor Ancaman, diantaranya:
a. Faktor Pertama mengenai Kenaikan harga bahan baku, dengan penilaian
1 dan diperoleh bobot sebesar 0.04 dari perhitungan yang telah diolah
b. Faktor kedua mengenai Perusahaan besar sejenis yang memiliki brand
merk yang cukup terkenal, dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot
sebesar 0.08 dari perhitungan yang telah diolah
c. Faktor ketiga mengenai Maraknya usaha perseorangan yang menjual
produk yang sama melalui media sosial (Online Shop), dengan penilaian
1 dan diperoleh bobot sebesar 0.08 dari perhitungan yang telah diolah
55
d. Faktor keempat mengenai Ancaman penipuan yang mengatas namakan
perusahaan, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.04 dari
perhitungan yang telah diolah
e. Faktor kelima mengenai Produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan
harapan konsumen, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.04
dari perhitungan yang telah diolah
Pada tabel 4.5 diatas, faktor-faktor peluang mempunyai nilai skor
sesbesar 2.36 dan faktor-faktor ancaman mempunyai nilai skor sesbesar 0.44.
dari Nilai Skor tersebut menunjukkan bahwa upaya penentuan strategi
pemasaran Keyla Butik mempunyai peluang yang cukup besar dibandingkan
ancaman yang akan timbul.
Dari hasil susunan faktor-faktor internal dan eksternal diatas,
menghasilkan rangkaian skor sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strenghts) = 2.08
b. Kelemahan (Weaknesses) = 0.56
c. Peluang (Oppurtunities) = 2.36
d. Ancaman (Threats) = 0.44
7. Matriks SWOT
Kemudian akan disajikan Matriks SWOT yang dapat disajikan melalui
tabel 4.6 yaitu sebagai berikut:
56
Tabel 4.6
MATRIKS SWOT
IFAS
EFAS
KEKUATAN
(STRENGTHS-S)
a. Harga produk telah
disesuaikan dengan
daya beli konsumen.
b. Produk selalu
berinovasi mengikuti
trend terbaru
c. Kualitas produk yang
ditawarkan terjamin
dan mampu bersaing
d. Banyak variasi produk
yang dijual sehingga
konsumen mudah
memilih produk
KELEMAHAN
(WEAKNESSES-W)
a. Kurangnya varian produk
untuk kaum laki-laki
b. Kekurangan pegawai
pada saat moment
tertentu
c. Belum maksimal
pemasaran
d. Produk di proritaskan
untuk kaum wanita
e. Kurangnya varian produk
untuk laki-laki
PELUANG
(OPPORTUNIES-O)
a. Tumbuhnya daya
beli masyarakat
b. Terjalinnya
hubungan
kerjasama yang
baik dengan
reseller
c. Meningkatnya
produksi butik
d. Produk yang
ditawarkan memilki
keunikan
STRATEGI SO
a. Meningkatan kualitas
produk sehingga
konsumen tertarik dan
membuat daya beli
konsumen meningkat
b. Meningkatkan variasi
produk sehingga
menarik minat reseller
untuk tetap menjalin
kerjasama yang baik.
STRATEGI WO
a. Meningkatkan pemasaran
untuk menjalin kerjasama
antar reseller
b. Menambah pegawai guna
untuk menambah
produksi produk dari butik
57
ANCAMAN
(THREATS-T)
a. Kenaikan harga bahan baku
b. Ancaman penipuan yang mengatas namakan Keyla Butik
c. Perusahaan besar sejenis yang memiliki brand merk yang terkenal
d. Tingkat persaingan yang sangat ketat
STRATEGI ST
a. Meningkatkan kualitas
untuk mengurangi
pesaing dari keyla butik
b. Meningkatkan varian
produk untuk menarik
minat konsumen
sehingga keyla butik
tidak kalah dengan
perusahaan sejenis
yang memliki brad
merk yang terkenal
STRATEGI WT
a. Memaksimalkan
pemasaranuntuk
mengurangi tingkat
persaingan dengan
perusahaan sejenis
yang memiliki brand
merk terkenal
Sumber: diolah peneliti
8. Turnaround Keyla Butik
Turnaround didefinisikan sebagai pembalikan arah perusahaan dari
penurunan kinerja (Schendel, Patton dan Riggs (1976) dalam Bruton et al
(200). Menurut Supardi dan Mastuti (200), turnaround diambil ketika
manajemen mengalami kegagalan dalam membesarkan perusahaan
sehingga prospek perusahaan menjadi tidak jelas dan mengalami krisis
berkepanjangan, sehingga pemilik dan manajemen berusaha keras
memutar arah organisasi. Pada saat resesi inilah turnaround strategy
memiliki peran yang penting, bagaimana menghasilkan sebuah strategy
pemulihan yang efektif, efisien serta tepat dan cepat dalam membawa
perusahaan keluar dari resesi yang ada benar benar sangat dibutuhkan.
Perumusan strategy pemulihan yang tepat dan efektif tentu saja harus
mempertimbangkan kondisi lingkungan yang ada pada perusahaan
tersebut, dalam artian bahwa kondisi atau penyebab utama yang
58
menyebabkan perusahaan mengalami resesi, apakah pada produknya,
manajemen/pemiliknya, kebijakan strategi perusahaannya atau memang
kondisi lingkungan luar yang menyebabkan terjadinya resesi. Dari
penyebab inilah straegy pemulihan yg tepat dan cepat dapat dirumuskan,
hal pertama yang dilakukan adalah tentu saja harus mengurangi beban dari
perusahaan, atau dalam hal ini adalah biaya operasional yang dipandang
tidak terlalu signifikan dampak dan kegunaannya bagi perusahaan
sehingga akan secara langsung berpengaruh pada balance sheet
perusahaan seperti mengurangi tenaga kerja (umumnya sering dilakukan),
penutupan pabrik di cabang-cabang, pengurangan jumlah produksi serta
pengurangan biaya distribusi.
Langkah selanjutnya setalah melakukan hal-hal tersebut adalah
dengan mengevaluasi kondisi internal dari perusahaan, dalam hal ini
adalah mengidentifikasi apakah penyebab utama dari resesi yang dialami
oleh perusahaan sendiri apakah pada pada produk, jika demikian maka
segeralah lakukan inovasi yang cepat pada produk tersebut, dengan
melakukan penelitian mengenai keinginan dari konsumen dan setelah itu
dikaitkan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut apakah
sudah sesuai atau belum sesuai dengan keinginan konsumen, jika belum
segeralah lakukan penyesuaian, kemudian produk tersebut dibandingakan
dengan produk dari pesaing apa yang membedakannya, dengan demikian
maka produk yang dijual dapat kembali diminati oleh konsumen yang tentu
saja akan menyehatkah kembali balance sheet yang ada. Proses
Turnaround Schedel et.al. (1976) dalam Smith & Graves (2005)
menyatakan bahwa strategi recovery dapat diklasifikasikan menjadi 2:
59
a. Orientasi efisiensi (Efficiency oriented)
b. Orientasi usaha (Entrepreneurial oriented)
Jika penurunan kinerja perusahaan berasal dari operasi yang tidak
efisien maka perusahaan harus mengadopsi strategi recovery yang
berorientasi pada efisiensi (efficiency oriented strategy) seperti
pemotongan biaya dan pengurangan asset. Jika strategi perusahaan
tidak relevan lagi maka perusahaan harus membuat perubahan yang
cocok dengan pasar yang dihadapi dengan mengadopsi strategi yang
berorientasi pada usaha (entrepreneurial oriented strategies). Bibeault
(1982). Pearce dan Robbins (199), Arogyaswamy et.all (1995)
dalamSmith & Graves (2005), mengamati bahwa proses turnaround terdiri
dari :
a. Menahan penurunan (decline stemming strategy)
b. Strategi pemulihan (recovery strategy)
Decline stemming strategy bertujuan untuk menstabilisasi
kondisi keuangan perusahaan dengan pengumpulan dukungan
pemegang saham, menghilangkan ketidakefisienan (efficiency
oriented strategy) dan menstabilkan suasana internal perusahaan.
Ketika kondisi keuangan perusahaan stabil, maka harus diputuskan
strategi perbaikan/ recovery yang akan diikuti membaiknya
profitabilitas atau mengusahakan pertumbuhan (entrepreneurial
oriented).
Kurang produktif dalam bekerja Kurangnya kecepatan
dalam menanggapi keluhan konsumen Kurangnya pemahaman
karyawan akan kebutuhan konsumen keinginan konsumen
60
Memberikan fasilitas yang lebih kepada para pekerja seperti tempat
menginap (mass) Melakukan finishing lebih oleh para penjahit agar
mengurangi keluhan konsumen, mode baju masa kini dengan bahan
batik dengan gaya modern Memberikan rasa percaya diri kepada
desainer dan penjahit untuk berkreasi membuat desain baju yang
unik dan berbeda. Upah dan gaji karyawan dihitung secara
komputerisasi agar lebih jelas dan efisien.
Untuk lebih jelasnya strategi bisnis yang harus dilakukan
Keyla Butik dapat dirinci sebagai berikut:
a. Jangka Pendek
1) Keyla Butik membuat situs penjualan sendiri dengan desain
yang semenarik mungkin dengan memperioritaskan baju gamis.
2) Meningkatkan motivasi, disiplin, dan produktifitas dalam bekerja
sehingga semua pihak bekerja dengan sungguh-sungguh dan
profesional untuk memajukan Keyla Butik.
3) Melakukan pendistribusian yang lebih meluas akan hasil
produksi ke tempat tempat penjualan lain.
4) Melakukan perhitungan perusahaan secara komputrisasi
tentang pembelian bahan produksi, penjualan produksi maupun
upah karyawan agar perhitungan laba rugi lebik efektif dan
efisien
5) Melakukan pendekatan secara personal kepada desainer dan
penjahit akan pentingnya menciptakan kreasi kreasi baru
tentang model baju yang menarik dan unik untuk menarik para
konsumen.
61
6) Memberi motivasi semangat kerja kepada karyawan tentang
kedisiplinan akan pekerjaan masing masing agar produksi
berjalan tepat waktu dan tepat sasaran sebagaimana yang
telah direncanakan sebelumnya.
7) Menumbuhkan rasa kepercayaan diri karyawan dan semua
pihak yang berada di Keyla Butik akan kemampuan mereka
menghadapi tantangan dan persaingan dan kondisi yang akan
semakin berat yang menantang bagi semua pihak dalam usaha
meningkatkan atau memajukan usaha retail dengan mandiri
dengan mengembangkan berbagai cara, mendengarkan
masukan dari luar, mencoba hal-hal yag baru, dan juga
memanfaatkan teknologi yang ada ditengah persaingan yang
semakin ketat dan kondisi yang semakin sulit.
8) Melakukan pemahaman yang lebih akan keinginan konsumen
dalam pemesanan baju yang akan dibuat dengan detail dan
serius.
b. Jangka Panjang
1) Menambah wawasan dengan bertukar pikiran dengan
karyawan lainnya, baik dengan karyawan dalam, atau dengan
karyawan luar lainnya yang bekerja usaha lain yang sejenis,
melakukan kerja sama dengan pemasok bahan produksi yang
terpercaya agar mendapat potongan dalam pembelian bahan
juga mendapat bahan yang berkualitas, pengembangan yang
terus menerus dalam pemasaran online yaitu dengan
menginformasikan barang baru, harga baru, maupun discount.
62
2) Kedepannya untuk memfasilitasi karyawan dengan penginapan
agar tercapainya kedisipinan karyawan dalam ketepatan waktu
dalam bekerja, dan meminimalisasi ongkos karyawan.
3) Terus-menerus mempelajari busana busana terbaru dengan
mencampurkan sentuhan batik agar ciri khas batik lebih
terterap dalam Keyla Butik yang akan mempunyai nilai lebih
bagi Keyla Butik itu sendiri.
Peneliti akan mensinergikan kedua tahap diatas (planning dan
communicating) dengan strategi Marketing Public Relations yang dipaparkan
oleh Thomas L. Harris (2014), yaitu sebagai berikut:
a. Pull Strategy
Pull strategy yang dilakukan Keyla Butikuntuk menarik perhatian publik
adalah dengan mengutamakan promosi melalui media sosial seperti
memaksimalkan dalam kegiatan Customers Relations, yakni membangun
hubungan yang positif dengan custom
b. Pass Strategy
Pass strategy merupakan strategi untuk mempengaruhi atau layak guna
menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi Keyla Butiksendiri.
Misalnya melalui berbagai kegiatan community relations atau social
responsibility sehingga masyarakat berpotensi dapat mendukung tercapainya
tujuan Marketing Public Relations.
c. Push Strategy
Push strategy adalah kekuatan untuk mendorong berhasilnya pemasaran,
Keyla Butik memiliki strategi Marketing Public Relations yang bersifat
persuasif. Untuk memasarkan busana muslim tersebut, Keyla Butik
63
memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikannya kepada khalayaknya.
Tidak hanya sekedar mempublikasikan busana muslim secara sembarangan
namun publikasi dikemas dengan tampilan yang menarik.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di Keyla Butik
Makassar maka kesimpulan yang dapat di ambil yaitu:
1. Faktor Internal
a) Kekuatan : Harga produk telah disesuaikan dengan daya beli konsumen,
Produk selalui berinovasi mengkuti trend terbaru, Kualitas produk yang
ditawarkan terjamin dan mampu bersaing, Banyak variasi produk yang
dijual sehingga konsumen mudah memilih produk, Pelayanan yang
diberikan dalam melayani konsumen sangat memuaskan
b) Kelemahan : Produk di proritaskan untuk kaum wanita, Kurangnya
varian produk untuk laki-laki, Kekurangan pegawai pada saat moment
tertentu, Belum maksimal pemasaran, Belum maksimal Pelayanan
2. Fakor Eksternal
a) Peluang : Tumbuhnya daya beli masyarakat, Pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat yang berpotensi dapat menjadi pelanggan
atau konsumen baru, Terjalinnya hubungan kerjasama yang baik
dengan Reseller, Produk yang ditawarkan memiliki keunikan,
Meningkatnya produksi butik
b) Ancaman : Kenaikan harga bahan baku, Perusahaan besar sejenis
yang memiliki brand merk yang cukup terkenal, Maraknya usaha
perseorangan yang menjual produk yang sama melalui media sosial
(Online Shop), Ancaman penipuan yang mengatasnamakan
65
perusahaan, Produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan
konsumen
3. Dari Matriks IFAS dan EFAS, didapatkan bahwa Nilai IFAS dan EFAS
Keyla Butik adalah 2.64 dan 2.80
4. Strategi Pemasaran yang akan dilakukan Keyla Butik
a) Jangka Pendek: Keyla Butik membuat situs penjualan sendiri dengan
desain yang semenarik mungkin dengan memperioritaskan baju
gamis, Meningkatkan motivasi, disiplin, dan produktifitas dalam bekerja
sehingga semua pihak bekerja dengan sungguh-sungguh dan
profesional untuk memajukan Keyla Butik, Melakukan pendistribusian
yang lebih meluas akan hasil produksi ke tempat tempat penjualan
lain.
a) Jangka Panjang: Menambah wawasan dengan bertukar pikiran
dengan karyawan lainnya, baik dengan karyawan dalam, atau
dengan karyawan luar lainnya yang bekerja usaha lain yang
sejenis, Kedepannya untuk memfasilitasi karyawan dengan
penginapan agar tercapainya kedisipinan karyawan dalam
ketepatan waktu dalam bekerja, dan meminimalisasi ongkos
karyawan, Terus-menerus mempelajari busana busana terbaru
dengan mencampurkan sentuhan batik agar ciri khas batik lebih
terterap dalam Toko Keyla Butik yang akan mempunyai nilai lebih
bagi Keyla Butik itu sendiri.
B. Saran
Sebaiknya sistem pemasarannya lebih dikembangkan lagi, karena sistem
pemasaran yang baik akan menghasilkan keuntungan yang bak pula bagi
66
Keyla Butik. Sistem pemasaran Butik ini menjadi pusat dari keberhasilan butik
tersebut, apabila sistem pemasarannya tidak di kembangkan maka akan
berakibat tidak baik untuk kemajuan butik.
67
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, A. (2016). Perencanaan Strategi Pemasaran Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran dan SWOT Pada Perusahaan POPSY TUBBY.Universitas Ciputra, Manajemen. Surabaya: jurnal.
Basu Swastha dan Hani Handoko. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.
Basu, Swastha. (2012). Manajemen Penjualan, edisi 3 . Yogyakarta: BPFE.
Fahmi, I. (2014). Analisa Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fandy Tjiptono. (2008). Strategi Pemasaran, Edisi 3. Yogyakarta.
Firman Supriat. (2014). Analisis Faktor Eksternal dan Internal Untuk Menentukan Strategi Pemasaran Pada CV Certown Multi Tranding Indonesia.
Universitas Pakuan. Jurnal.
Galavan,R. (2014). Doing Business Strategy. Ireland: Nubooks.
Hasan, A. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS (Center For Publishing Service).
Kotler & Amstrong. (2012). Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta.
Kotler & Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler & Keller. (2012). Marketing Communication. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Jilid I. Edisi 13. Jakarta.
Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Salemba Empat.
Rangkuti, F. (2014). Analisis SWOT, cetakan kedelapan belas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rio Andhika Pratama. (2011). Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus: Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di Outlet Ekalokasari Plaza). Skripsi.
Siti Martiah. (2016). Kajian Analisis SWOT Pada Industri Konveksi Di Cipayung Depok. Universitas Indraprasta PGRI. Jakarta: Jurnal.
Sofyan, A. (2007). Manajemen Pemasaran . Jakarta: Raja Grafindo.
Solamon & Elnora . (2003). Strategi Pemasaran. Jakarta: Kelompok Gramedia.
Staton, Wilian J. (2013). Prinsip Pemasan, Alih Bahasa oleh buchari Alma,Jilid Satu Edisii Kesepuluh . Jakarta: Erlangga.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran, Teori dan Implementasi . Banten: Penerbit andi.
68
Vina Permatasari. (2014). Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Depok.
69
LAMPIRAN
67
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
Informan Fokus Pertanyaan Daftar Pertanyaan
Pemiik Butik Produk
Price
Place
Promotion
1. Produk apa saja
yang dtawarkan
Keyla Butik?
2. Produk apa yang
menjadi keunggulan
di Keyla Butik?
3. Berapakah harga
yang dipatok oleh
Keyla Butik ?
4. Menurut anda
apakah posisi/letak
Keyla Butik cukup
strategis?
5. Apakah Keyla Butik
melakukan promosi/
6. Bagaimana cara
Keyla Butik
mempromosikan
produknya?
7. Media apa saja yang
digunakan Keyla
Butik dalam
68
Persaingan
Peluang
Ancaman
Kelebihan
Kelemahan
Segmentasi
promosi?
8. Siapa saja yang
menjadi pesaing
Keyla Butik
dipasaran?
9. Menurut pandangan
anda, apa yang bisa
menjadi peluang
dalam usaha anda?
10. Apakah ada
tantangan yang
serius dalam pihak
luar dalam
menjalankan usaha
anda?
11. Menurut anda apa
kelebihan dari Keyla
Butik?
12. Dalam menjalani
usaha, apakah ada
hambatan ?
13. Menurut anda apa
kelemahan dari
Keyla Butik?
14. Berdasarkan
69
demografis apa
segmentasi yang
dipilih Keyla Butik?
15. Berdasarkan
Psikografis apa
segmentasi yang di
pilih Keyla Butik?
16. Berdasarkan
Perilaku apa
segmentasi yang
dipilih Keyla Butik?
70
TRANSKIP OBSERVASI
Senin 7 Oktober 2019
Rabu 9 Oktober 2019
1. Peneliti menyaksikan rata-rata yang
paing banyak datang berbelanja d
Keyla Butik adalah wanita muda
yang berusia 20 tahun ke atas dan
rata-rata pelanggan yang
berkunjung sebagian besar
mahasiswa, ibu rumah tangga dan
wanita pekerja propfesional.
2. Penelit melihat produk yang
ditawarkan Keyla Butik bermacam-
macam serta produknya mengikuti
trend.
3. Dari yang peneliti lihat lokasi tempat
Keyla Butik banyak di lewati
kalangan masyarakat bak kalangan
mahsiswa maupun, ibu rumah
tangga maupun wanita yang pulang
dari bekerja.
4. Keyla Butk memiliki 5 karyawan
yang dimana semua karyawannya
wanita mua dan mempunyai
pengalaman di bidangnya masing-
masing.
71
5. Didaerah sekitar Keyla Butik
Mayoritas beragama islam sehinnga
memberikan peluang kepada butik
untuk dikunjungi kaum hawa yang
ingin membeli gamis dan hijab
sebagai penutup aurat.
6. Dari yang penelti liat ada butik lain
yang membuka usaha sejenis Keyla
Butik dan menjadi pesaing bagi
Keyla Butk.
RIWAYAT HIDUP
Shufairah Alfira yang biasa disapa Vhera lahir di Ujung Pandang, 13 Oktober 1997. Anak Pertama dari empat bersaudara ini, lahir dari pasangan Baharuddin Halik dengan Arsi Haryanti. Pendidikan SD Tahun 2003-2009 di SD Negeri 102, Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai. Kemudian pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Sinjai Utara dan tamat tahun 2012. Tahun 2015 menamatkan pendidikan di SMK Negeri 1 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai. Pada tahun 2015 penulis berhasil lulus pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar program Strata 1 (S1) dan selesai tahun 2020 dengan menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul Analisis Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal Terhadap Strategi Pemasaran Yang Di Terapkan Oleh Keyla Butik Di Makassar.