Upload
buikiet
View
254
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI MANAJEMEN
EKSEKUTIF TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN
KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
YUNMAS WIDAMUNTI
NIM F0306087
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
MOTTO
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu”
(QS. Al-Baqarah: 45)
‘Now a reader, tomorrow a leader’
„Man Jadda Wa Jadda‟
(Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya)
„If we have a HAMMER in our hand,
We‟re going to see every PROBLEM as a NAIL‟
Friends strengthen us when We‟re down and booster our happy
moments become more „Orange‟!!
\m/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan teruntuk:
Allah SWT untuk semua berkah dan kemudahan yang selalu dilimpahkan,
Bapak dan Ibu yang selalu menyertakanku dalam do‟a dan sujudnya,
sesungguhnya mereka selalu ada pada setiap langkahku berkarya,
Mbak Dila, Mas Eky, Mas Ai serta Keluarga besar Mbah Oesman dan Mbah
Soewartidjo, terimakasih atas do‟a dan motivasinya, aku bahagia dan
beruntung menjadi bagian dari kehidupan kalian,
sahabat-sahabatku yang sudah seperti keluarga saat jauh di perantauan, Allah
membalas kebaikan kalian,
teman-teman seperjuangan di FE UNS Akuntansi 2006,
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam perjalananku menempuh
dan menyelesaikan studi ini, dan
Almamaterku tercinta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Kompensasi
Manajemen Eksekutif Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kebijakan Dividen
Sebagai Variabel Intervening”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
memerlukan banyak sumbangan dan saran yang bersifat konstruktif. Disadari pula
bahwa skripsi ini dapat selesai karena tidak lepas dari dukungan dan dorongan
dari berbagai pihak yang telah memberi motivasi dan bantuan moril sehingga
skripsi ini dapat terwujud. Oleh karena itu, dengan penuh rasa terima kasih
penulis sampaikan dengan rasa yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,
2. Bapak Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,
3. Bapak Dr. Bandi, M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan
sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik dan lancar,
4. Bapak Dra. Setianingtyas H, MM., Ak. selaku pembimbing
akademik yang telah memberikan banyak masukan dan arahan
selama menempuh studi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
5. seluruh teman-teman Akuntansi angkatan 2006, atas kebersamaan
yang terjalin selama ini, dan
6. semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu segala bentuk kritik dan masukan sangat diharapkan. Terakhir
semoga penelitian ini dapat bermanfaat.
Surakarta, Agustus 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
HALAMAN MOTTO ..............................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xii
xiii
xv
ABSTRAK .................................................................................................
ABSTRACT ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
B. Perumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Telaah Kinerja Perusahaan .............................................................
xvi
xvii
1
10
12
12
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
B. Pengukuran Kinerja Dengan Tobin’s Q .........................................
C. Teori Keagenan (Agency Theory) ………………………………...
D. Pemahaman Kebijakan Kompensasi
1. Tinjauan Sistem Kompensasi Umum ………………………...
2. Tinjauan Kompensasi Eksekutif ……………………………...
3. Pay For Performance ………………………………………...
E. Kebijakan Dividen …………………………………………….….
1. Dividend Irrelevance Theory …………………………………
2. Dividend Relevance Theory (Bird in the Hand) ……………..
3. Tax Preference Theory …………………………………….....
F. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Kompensasi Manajemen Eksekutif Terhadap Kinerja
Perusahaan ………………………………………..................
2. Pengaruh Kompensasi Manajemen eksekutif Terhadap Kinerja
Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen Sebagai Variabe
Intervening ……………..........................................................
G. Kerangka Teoritis Penelitian ……………………………………..
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel ......................................................................
B. Data dan Sumber Data ...................................................................
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ............
D. Model Penelitian ............................................................................
19
20
23
26
28
29
30
31
32
32
35
37
40
40
42
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
E. Teknik Pengujian Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas ...................................................................
b. Uji Multikolonieritas ..........................................................
c. Uji Autokorelasi .................................................................
46
47
48
d. Uji Heteroskedastisitas .......................................................
2. Pengujian Hipotesis .....................................................................
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Seleksi Sampel …………………………………………….....
2. Statistik deskriptif ……………………………………………
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data ……………………………………….....
2. Uji Multikolonieritas …………………………………………
3. Uji Autokorelasi ……………………………………………...
4. Uji Heteroskedastisitas ……………………………………….
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan ………………………………..
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) …………………..
2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ………
BAB V PENUTUP
A. . Kesimpulan ....................................................................................
48
49
52
54
56
59
61
62
63
64
66
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
B. . Keterbatasan ...................................................................................
C. . Saran Bagi Peneliti Selanjutnya .....................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
73
73
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Sampel Penelitian …………….………………………………
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel ...................................
Tabel 4.3 Uji Normalitas Persamaan 1 (Sebelum Outlier) ......................
Tabel 4.4 Uji Normalitas Persamaan 1 (Setelah Outlier) .........................
Tabel 4.5 Uji Normalitas Persamaan 2 .....................................................
Tabel 4.6 Uji Multikolonieritas ................................................................
Tabel 4.7 Uji Autokorelasi (Uji Durbin Watson) .....................................
Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1 …………………………
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 2 …………………………
Tabel 4.10 Uji Statistik F Persamaan 1 …………………………………
Tabel 4.11 Uji Statistik F Persamaan 2 …………………………………
Tabel 4.12 Uji Statistik t Persamaan 1 …………………………………
Tabel 4.13 Uji Statistik t Persamaan 2 ………………………………….
53
54
57
58
58
60
61
62
63
65
66
67
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian …………….………………………
Gambar 2 Diagram Jalur (Path Diagram) .................................................
38
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sampel
Total Kompensasi Manajemen Eksekutif tahun 2006 ............
Dividend Payout Ratio (DPR) tahun 2006 .............................
Tobin’s Q tahun 2007 .............................................................
Total Kompensasi Manajemen Eksekutif tahun 2007 ............
Dividend Payout Ratio (DPR) tahun 2007 .............................
Tobin’s Q tahun 2008 .............................................................
Lampiran 2 Statistik Deskriptif
Lampiran 3 Outlier Sampel Observasi
Lampiran 4 Hasil Pengujian Normalitas
Persamaan 1 ............................................................................
Persamaan 2 ............................................................................
Lampiran 5 Hasil Pengujian Multikolonieritas
Lampiran 6 Hasil Pengujian Autokorelasi (Uji Durbin Watson)
Lampiran 7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Persamaan 1 ..........................................................................
Persamaan 2 ..........................................................................
Lampiran 8 Hasil Pengujian Path Analysis
Uji Statistik F Persamaan 1 ...................................................
Uji Statistik F Persamaan 2 ...................................................
Uji Statistik t Persamaan 1 ....................................................
1
3
5
7
9
11
1
2
1
2
1
2
3
Uji Statistik t Persamaan 2 .................................................... 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI MANAJEMEN EKSEKUTIF
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Yunmas Widamunti
F0306087
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis pengaruh kompensasi
manajemen eksekutif (tahun t) terhadap kinerja perusahaan pada (tahun t+1) dalam
hubungannya secara langsung dan secara tidak langsung yaitu dengan dimediasi
oleh kebijakan dividen (dividend payout ratio) (tahun t) sebagai variabel
intervening. Penelitian ini menggunakan metode uji hipotesis. Sampel yang
digunakan dalam pengujian hipotesis berjumlah 91 perusahaan non keuangan
yang membagikan dividen pada tahun 2006 atau 2007 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2006 hingga 2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi manajemen eksekutif
mempengaruhi kinerja perusahaan (Tobin’s Q) atau dapat dikatakan terdapat
pengaruh langsung. Hasil path analysis membuktikan bahwa kebijakan dividen
(dividend payout ratio) tidak mampu menjadi variabel intervening atas pengaruh
kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q), atau
dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh tidak langsung yang dimediasi oleh
dividend payout ratio.
Kata kunci: Kompensasi manajemen eksekutif, dividend payout ratio (DPR),
kinerja keuangan, Tobin’s Q.
Ketersediaan data: idx.co.id; ICMD; JSX Statistics 2006; IDX Statistics 2007.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
ANALYSIS OF EXECUTIVE MANAGEMENT COMPENSATION EFFECT
ON FIRM PERFORMANCE WITH DIVIDEND POLICY AS THE
INTERVENING VARIABLE
Yunmas Widamunti
F0306087
This study aims to analyze the effect of executive management
compensation (year t) on firm performance (year t+1) directly and indirectly with
dividend payout ratio (year t) as intervening variable. This study examines a
sample of 91 nonfinancial companies that paid dividend on 2006 or 2007 and
listed in Bursa Efek Indonesia in 2006 until 2008.
The results of this study shows that executive management compensation
has significant effect directly on firm performance (Tobin’s Q). The result of path
analysis shows that executive management compensation does not have influence
on firm performance (Tobin’s Q) with dividend policy (dividend payout ratio) as
the intervening variable.
Keywords: Executive management compensation, dividend payout ratio (DPR),
financial performance, Tobin’s Q.
Data Availability: idx.co.id; ICMD; JSX Statistics 2006; IDX Statistics 2007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai badan usaha, masing-masing perusahaan memiliki kinerja
(performance) yang harus dicapai melalui aktivitas bisnisnya. Kinerja diartikan di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 503) sebagai kata benda (noun)
yang berarti sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan/atau
kemampuan kerja, sedangkan kinerja berdasarkan Kamus Bisnis dan Manajemen
adalah hasil nyata yang dicapai dan dapat digunakan untuk menunjukkan hasil
positif yang dicapai (Tunggal, 1995: 85).
Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001: 432) adalah penentuan secara
periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan
karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan
sebelumnya. Standar tersebut dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana
formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program dan anggaran
organisasi. Penilaian kinerja juga digunakan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya
diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan,
baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Karena organisasi pada dasarnya
dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan
penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan
dalam organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perusahaan yang memiliki kinerja baik merupakan perusahaan yang
menguntungkan bagi semua stakeholder. Hal ini sesuai dengan tujuan utama
perusahaan yaitu meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.
Peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham dapat dinyatakan
dalam bentuk memaksimalkan harga saham perusahaan. Dalam upaya
meningkatkan nilai perusahaan, manajer sebagai agent, akan berusaha untuk
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja perusahaan yang tumbuh
secara berkelanjutan membuktikan bahwa perusahaan dapat bertahan dalam
kondisi persaingan dan survive (Watson & Head, 2004: 9).
Sosok penting di balik terciptanya kinerja perusahaan adalah para
eksekutif yang biasanya adalah orang-orang yang berada pada posisi dua tingkat
teratas dalam perusahaan, seperti direktur utama, wakil direktur utama, direktur,
manajer eksekutif termasuk didalamnya komisaris utama dan komisaris. Direksi
bertugas memimpin, mengelola dan membuat keputusan-keputusan strategis
perusahaan terkait aktivitas bisnis perusahaan, dewan komisaris bertugas
mengawasi kebijakan yang diputuskan oleh direksi dan pelaksanaan kebijakan
tersebut serta memberikan nasehat kepada para direksi. Weston et al. (2004: 559)
menyatakan bahwa dewan komisaris memiliki peran penting di dalam praktik
good corporate governance (GCG). Peran ini semakin penting setelah terjadinya
beberapa white collar crime yaitu fraud yang merugikan bahkan mengakibatkan
kebangkrutan perusahaan yang melibatkan pimpinan perusahaan pada jenjang
tertinggi (Enron corp, Worldcom corp, Sunbeam corp, Dynegy corp serta Tyco
corp). Di Indonesia, peningkatan kebutuhan akan GCG semakin terasa setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
terjadinya krisis multi dimensi sejak 1997. Diduga bahwa salah satu penyebab
terjadinya krisis di Indonesia adalah lemahnya pengawasan yang dilakukan
terhadap direksi perusahaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab dewan
komisaris (Herwidayatmo, 2000).
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga
jenjang manajemen (Swastha & Sukotjo, 1998: 178). Ketiga jenjang manajemen
itu adalah manajemen puncak atau manajemen eksekutif, manajemen madya atau
manajemen administratif, dan manajemen operasional atau manajemen supervisor.
Manajemen eksekutif biasanya adalah seorang yang berada pada posisi dua
tingkat teratas dalam perusahaan, seperti direktur utama, wakil direktur utama,
direktur, manajer eksekutif termasuk didalamnya komisaris utama dan komisaris.
Manajemen ekskutif ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan,
mengambil keputusan-keputusan penting, mendefinisikan keberadaan bisnis
perusahaan, mempertemukan kesempatan-kesempatan produk dan pasar yang
paling baik, selain itu juga harus mampu mengkonseptualisasikan strategi dan
selanjutnya memprakarsai serta memelihara proses strategi perusahaan.
Direksi sebagai pihak yang bertangung jawab penuh mengelola
perusahaan demi tercapainya kelangsungan hidup perusahaan dipandang sangat
perlu mendapatkan apresiasi yang efektif yaitu dalam bentuk kompensasi.
Kompensasi diberikan kepada direksi sebagai imbalan terhadap waktu, tenaga,
dan fikiran yang dicurahkan. Sistem kompensasi manajemen dibentuk sebagai alat
untuk mencapai keselarasan tujuan antara manajemen dengan pemilik,
memotivasi pihak manajemen agar giat bekerja, produktif meningkatkan kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan menciptakan nilai perusahaan. Kompensasi juga digunakan sebagai alat untuk
mempertahankan tenaga kerja yang cakap mengelola perusahaan (Anthony &
Govindarajan, 2007: 28). Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dapat
berupa kas dan non kas. Gaji, tunjangan, bonus dan tantiem adalah contoh
kompensasi dalam bentuk kas, saham bonus dan opsi saham adalah contoh bentuk
kompensasi non kas. Besarnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan
kepada pihak eksekutif pada tiap-tiap perusahaan adalah berbeda-beda tergantung
dari kebijakan kompensasi yang disepakati didalam kontrak kompensasi.
Penelitian mengenai kebijakan kompensasi eksekutif telah dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya baik menggunakan kompensasi dalam bentuk kas
saja, kompensasi dalam bentuk kepemilikan saham opsi yang biasanya dilakukan
di Negara maju karena faktor ketersediaan data, maupun menggunakan total
kompensasi yaitu jumlah keseluruhan kompensasi yang diterima oleh dewan
direksi dan komisaris. Cole & Mehran (1991) membuktikan bahwa kebijakan
kompensasi eksekutif dapat memotivasi para manajemen eksekutif dalam
menciptakan kinerja perusahaan yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA)
dan Return On Equity (ROE). Hayes & Schaefer (1997) melakukan pengujian atas
kas yang dibayarkan oleh perusahaan kepada manajemen eksekutif terhadap
kinerja saham pada tahun t dan kinerja finansial yang akan datang (tahun t+1)
dengan hasil pengujian yaitu terdapat pengaruh kompensasi kas direksi terhadap
kinerja perusahaan yang diproksikan dengan Return On Equity (ROE), sales dan
return market.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gaver & Gaver (1993) menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan perusahaan yang tinggi membayar total kompensasi yang lebih besar
kepada para direksinya, perusahaan besar lebih banyak memberikan insentif
kompensasi berjangka panjang seperti penghargaan atas prestasi, saham bonus
dan opsi saham. Sedangkan pada perusahaan yang pertumbuhan perusahaannya
rendah, memberikan kompensasi dalam bentuk kas (gaji tetap). Penelitian ini
kemudian dilanjutkan lagi oleh Gaver & Gaver (1998) dengan mempersempit
lingkup pengujian yaitu menguji pengaruh total kompensasi kas direksi dengan
pertumbuhan laba perusahaan, hasil penelitian membuktikan bahwa kompensasi
kas direksi memiliki pengaruh positif terhadap total pertumbuhan laba perusahaan
begitu juga hasil yang sama ditunjukkan jika hanya menggunakan laba yang
diperoleh perusahaan melalui transaksi ekstraordinari (nonrecurring transaction).
Kato & Long (2005) menggunakan pertumbuhan penjualan sebagai
ukuran kinerja perusahaan di dalam penelitiannya, hasil pengujian membuktikan
bahwa terdapat pengaruh kompensasi kas yang diterima oleh pihak eksekutif
terhadap kinerja perusahaan (Sales Growth). Matolcsy (2007) membuktikan
bahwa kebijakan kompensasi kas direksi memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan yang diukur dengan delta laba setelah pajak (EAT), trading
profit over operating asset (TP/OA), earning before interest and tax over total
asset (EBIT/TA) serta Return On Equity (ROE), namun hubungan ini tidak dapat
dapat dibuktikan ketika perusahaan sedang berada dalam kondisi perekonomian
yang menurun/buruk, hasil penelitian ini didukung pula oleh Balachandran
(2009), yang memberikan hasil pengujian bahwa kompensasi direksi memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
hubungan yang positif dengan pertumbuhan laba perusahaan khususnya
pertumbuhan yang dipicu oleh kegiatan manajamen yang berfokus pada
peningkatan profitabilitas, karena didalam penelitiannya sumber pertumbuhan
laba perusahaan dipisahkan menjadi dua yaitu pertumbuhan laba yang dipicu oleh
kegiatan manajemen yang fokus pada peningkatkan profitabilitas (profitability
driven growth) dan kelompok pertumbuhan laba yang dipicu oleh kegiatan
investasi (investment driven growth).
Perusahaan yang memutuskan untuk go public, yaitu perusahaan yang
listed dalam Bursa Efek dengan tujuan memperoleh sumber dana yang lebih besar
dengan memperluas peluang pihak umum untuk dapat memiliki bagian-bagian
saham atas perusahaan tersebut melalui pasar modal. Pasar modal merupakan
tempat bertemunya investor dan emiten. Pasar modal dapat membantu
mengembangkan usaha, memperluas kegiatan ekonomi dan pendorong laju
pembangunan. Perusahaan go public akan memiliki pemisahan fungsi pengelolaan
dan fungsi kepemilikan, yang kemudian akan seringkali muncul masalah
keagenan (agency conflict) antara pihak internal perusahaan yaitu pihak
manajemen dengan pihak eksternal yaitu para pemegang saham atau pemilik.
Dalam kerangka agency theory, hubungan antara pihak internal
perusahaan dengan pemegang saham digambarkan sebagai hubungan antara agent
dan principal yaitu pihak manajemen sebagai agent dan pemegang saham sebagai
principal. Agent diberi mandat oleh principal untuk menjalankan bisnis demi
kepentingan principal. Keputusan bisnis yang diambil manajemen seharusnya
selain meningkatkan kinerja perusahaan juga untuk meningkatkan kekayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pemegang saham guna memaksimalkan sumber daya (utilitas) perusahaan. Namun
di sisi lain, pihak manajemen yang mengelola perusahaan cenderung memiliki
tujuan lain yang menguntungkan dirinya sendiri yang tidak selaras dengan
pertumbuhan nilai yang diperoleh para pemegang saham. Dari perbedaan tujuan
tersebut, timbul konflik kepentingan antara pihak manajemen dengan pemegang
saham. Konflik tersebut dikenal dengan konflik keagenan (agency conflict).
Perspektif teori agensi digunakan untuk memahami isu Corporate
Governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan,
diharapkan dapat berfungsi sebagai alat untuk memberi keyakinan kepada investor
bahwa mereka akan menerima return atas dana yang mereka investasikan.
Corporate Governance berkaitan dengan bagaimana investor yakin bahwa
manajer akan memberikan keuntungan bagi investor, yakin bahwa manajer tidak
akan mencuri, menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek
yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana/kapital yang telah ditanamkan
oleh investor dan berkaitan dengan bagaimana para investor mengendalikan para
manajer (Schleifer & Vishny, 1997). Jensen & Meckling (1976) serta Watts &
Zimmerman (1990) menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat dengan
angka-angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan konflik diantara pihak-
pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan adalah bentuk pertanggung
jawaban pihak manajemen (agent) kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(principal) atas kinerja perusahaan pada periode yang bersangkutan sehingga
principal dapat menilai, mengukur dan mengawasi sampai sejauh mana agent
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan serta sebagai dasar pemberian
kompensasi pihak manajemen (agent).
Kebijakan kompensasi yang ditetapkan perusahaan kepada pihak
eksekutif merupakan salah satu mekanisme corporate governance yang bertujuan
menyatukan kepentingan manajer dan pemilik melalui gaji, bonus dan insentif
jangka panjang yang pada akhirnya akan berdampak pada penciptaan kinerja
perusahaan. Banyaknya faktor penghalang yang menyulitkan muncul sebagai
hambatan bagaimana keputusan manajerial dapat secara langsung bertanggung
jawab terhadap hasil yang dicapai. Kompensasi manajemen eksekutif menjadi
sangat menarik untuk dikaji sehingga peneliti termotivasi untuk melakukan
pengujian terkait apakah kompensasi manajemen eksekutif memiliki pengaruh
terhadap kinerja perusahaan pada periode yang akan datang.
Eksistensi pasar modal juga akan meningkatkan efisiensi pemakaian dana
melalui aliran dana dari sektor yang berlebihan ke sektor yang kekurangan dana
serta memeratakan kesejahteraan melalui pembagian dividen. Atas saham yang
dimilikinya, pemegang saham mengharapkan dapat memperoleh dividen dan
capital gain. Dividen merupakan bagian laba bersih setelah pajak yang dibagikan
kepada para pemegang saham. Sedangkan capital gain merupakan selisih positif
harga jual dan harga beli saham atau jumlah lebih harga jual diatas harga beli
saham.
Besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham diakui
sebagai kewajiban dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut
disetujui oleh para pemegang saham yang sebelumnya diputuskan berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
keputusan rapat dewan direksi dengan persetujuan rapat dewan komisaris. Dalam
rapat dewan direksi dan rapat dewan komisaris dilakukan pemungutan suara
dengan tujuan menentukan dan mengumumkan dividen tunai (cash dividend), dan
jika hasilnya disetujui, maka dividen segera diumumkan. Penentuan sejumlah
dividen yang harus dibayarkan merupakan keputusan manajemen yang tidak
mudah. Pihak direksi dengan diawasi oleh dewan komisaris akan
mempertimbangkan dan menentukan dividend payout ratio (DPR) yaitu besarnya
dividen kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham, besarnya retained
earning yang dibutuhkan untuk membiayai operasional, reinvestasi dan ekspansi
bisnis pada periode akan datang baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Penelitian ini termotivasi untuk menguji apakah direksi dan komisaris
(manajemen eksekutif) dengan tingkatan kompensasi tertentu yang mereka terima
termotivasi untuk menciptakan serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui
keputusan manajerial dan strategis yang diambil, salah satunya yaitu melalui
kebijakan dividen yang terkait langsung dengan distribusi kesejahteraan kepada
para pemegang saham dan juga sangat rentan terhadap jumlah modal sendiri yang
tersedia digunakan perusahaan untuk membiayai operasional dan ekspansi
perusahaan pada periode yang akan datang. Sehingga motivasi selanjutnya dalam
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kompensasi manajemen eksekutif
terhadap kinerja perusahaan secara tidak langsung yaitu dengan dimediasi oleh
variabel kebijakan dividen.
Bhattacharyya (2007) membentuk suatu model penelitian yang
menghubungkan variabel kompensasi direksi dengan kebijakan dividen yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diproksikan dengan dividend payout ratio (DPR), hasil penelitian menunjukkan
adanya dua kelompok direksi yaitu high quality director dan low quality director.
Perusahaan yang memberikan kompensasi relatif tinggi terbukti dapat memotivasi
direksi (high quality) untuk menahan dan menginvestasikan laba sehingga
menunjukkan NPV positif, sedangkan direksi (low quality) yang memperoleh
sejumlah kompensasi relatif rendah cenderung memilih untuk mendistribusikan
laba kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas. Pada tahun berikutnya
Bhattacharyya et al. (2008) melanjutkan penelitiannya dengan menggunakan
model penelitian lain yaitu Tobit’s Analysis, memberikan hasil pengujian yang
sama dengan model Bhattacharyya (2007) yaitu direksi yang memiliki kinerja
baik adalah direksi yang memperoleh kompensasi lebih tinggi dan mereka
mengeluarkan kas perusahaan untuk membayar dividen dengan jumlah yang lebih
rendah dilihat dari rasio dividend payout-nya. Arnott & Asness (2001) melakukan
pengujian atas pengaruh kebijakan dividen perusahaan terhadap kinerja
perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang, hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dividend payout ratio
(DPR) dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan earning
perusahaan (earning growth).
Berdasar pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kompensasi
Manajemen Eksekutif Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kebijakan
Dividen Sebagai Variabel Intervening”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Perumusan Masalah
Bartema & Gomes (1998) membuktikan bahwa pengaruh kompensasi
eksekutif terhadap kinerja perusahaan lemah dan tidak signifikan secara statistik
serta Mathis & Jackson (2002: 191) yang mengemukakan bahwa tujuan sistem
kompensasi manajemen eksekutif terkait dengan kinerja perusahaan banyak
mendapat kritik, tujuan ini diyakini tidak selalu terpenuhi, sehingga masalah yang
muncul dan sering dipertanyakan adalah program kompensasi manajemen
eksekutif yang pada umumnya dibayarkan dalam jumlah yang cukup besar oleh
perusahaan apakah dapat efektif memotivasi manajemen eksekutif untuk
menciptakan dan meningkatkan kinerja perusahaan atau kurang efektif karena
dimanfaatkan untuk memperkaya kepentingan pribadi namun tidak sejalan dengan
peningkatan kinerja dan keuntungan para pemegang saham.
Kesimpulan berbeda ditunjukkan oleh Cole & Mehran (1997), Hayes &
Schaefer (1997), Kato & Long (2005) serta Matolcsy (2007) berkaitan dengan
pengaruh kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan yang
diproksikan dengan berbagai pengukuran kinerja muncul sebagai salah satu
masalah di dalam penelitian ini terkait dengan pengaruh kompensasi manajemen
eksekutif terhadap kinerja perusahaan.
Pertimbangan memasukkan dividend payout ratio (DPR) sebagai
variabel intervening adalah berdasarkan penelitian Bhattacharyya (2007) serta
Bhattacharyya et al. (2008) yang mengungkapkan bahwa terdapat perngaruh
kompensasi manajemen eksekutif terhadap dividend payout ratio, mereka
menyatakan bahwa direksi dengan penerimaan kompensasi yang besar akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bekerja lebih produktif sehingga membutuhkan jumlah pendanaan yang lebih
banyak dan memilih lebih sedikit utang sehingga menetapkan dividen yang
rendah serta penelitian Rozeff (1982), Jensen (1986) serta Arnott & Asness (2001)
menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh (+/–) kebijakan dividen terhadap
kinerja perusahaan yang diproksikan dengan berbagai pengukuran.
Dari masalah penelitian yang dirumuskan berdasarkan latar belakang
tersebut, maka dapat dikemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Apakah terdapat pengaruh kompensasi manajemen eksekutif (COMPEN) pada
tahun t terhadap kinerja perusahaan (TOBINSQ) tahun (t+1)?
2. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung kompensasi manajemen eksekutif
(COMPEN) pada tahun t terhadap kinerja perusahaan (TOBINSQ) tahun (t+1)
melalui kebijakan dividen (DPR) pada tahun t sebagai variabel intervening?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kompensasi manajemen eksekutif
pada tahun t (COMPEN) terhadap kinerja perusahaan (TOBINSQ) tahun (t+1).
2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh tidak langsung kompensasi
manajemen eksekutif (COMPEN) pada tahun t terhadap kinerja perusahaan
(TOBINSQ) tahun (t+1) melalui kebijakan dividen (DPR) pada tahun t sebagai
variabel intervening.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi Pihak Manajemen
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak internal perusahaan sebagai
bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan kompensasi manajemen
eksekutif dan kebijakan dividen yang dibayarkan kepada para pemegang
saham dengan orientasi peningkatan kinerja pada periode operasi selanjutnya.
Program kompensasi manajemen eksekutif yang dirancang dengan baik adalah
yang dapat memotivasi para direksi dan komisaris untuk dapat bekerja
produktif memacu pertumbuhan kinerja perusahaan.
2. Bagi Investor
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk
melakukan investasi pada perusahaan emiten terkait informasi mengenai
kompensasi manajemen eksekutif, kebijakan dividen dan kinerja perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Bagi Emiten
Hasil penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan ekonomi di dalam pasar modal dalam rangka mengoptimalkan nilai
perusahaan melalui pertimbangan faktor kebijakan kompensasi manajemen
eksekutif dan keputusan atas dividen kas yang dibayarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Bagi Penelitian Berikutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan dasar awal penelitian-
penelitian berikutnya terutama penelitian terkait pengaruh kebijakan
kompensasi manajemen eksekutif, kebijakan dividen dan kinerja perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Dua hal yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu pengaruh
kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan dan kemampuan
kebijakan dividen sebagai variabel intervening dalam hubungan kausalitas antara
kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan. Beberapa
penelitian sebelumnya telah mencoba membuktikan pengaruh kompensasi
manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan seperti Cole & Mehran (1997),
Hayes & Schaefer (1997), Kato & Long (2005) serta Matolcsy (2007).
A. Telaah Kinerja Perusahaan
Sebagai badan usaha, masing-masing perusahaan memiliki kinerja
(performance) yang harus dicapai melalui aktivitas bisnisnya. Kinerja diartikan di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 503) sebagai kata benda (noun)
yang berarti sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan/atau
kemampuan kerja, sedangkan kinerja berdasarkan Kamus Bisnis dan Manajemen
adalah hasil nyata yang dicapai dan dapat digunakan untuk menunjukkan hasil
positif yang dicapai (Tunggal, 1995: 85).
Perusahaan yang memiliki kinerja baik merupakan perusahaan yang
menguntungkan bagi semua stakeholder. Hal ini sesuai dengan tujuan utama
perusahaan yaitu meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.
Peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham dapat dinyatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dalam bentuk memaksimalkan harga saham perusahaan. Dalam upaya
meningkatkan nilai perusahaan, manajer sebagai agent, akan berusaha untuk
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja perusahaan yang tumbuh
secara berkelanjutan membuktikan bahwa perusahaan dapat bertahan dalam
kondisi persaingan dan survive (Watson & Head, 2004: 9).
Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001: 432) adalah penentuan secara
periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan
karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan
sebelumnya. Standar tersebut dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana
formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program dan anggaran
organisasi. Penilaian kinerja juga digunakan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya dan untuk merangsang serta menegakan perilaku yang semestinya
diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan,
baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Karena organisasi pada dasarnya
dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan
penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan
dalam organisasi.
Setiap unit usaha akan selalu mengukur dan menilai kinerja usahanya
agar diketahui tingkat hasil nyata yang dapat dicapai dalam unit tersebut dalam
kurun waktu tertentu, sehingga dibutuhkan kemampuan analis untuk mengetahui
kinerja perusahaan. Analisis keuangan dapat dilakukan oleh pihak eksternal
perusahaan seperti kreditur dan para investor, maupun pihak internal perusahaan.
Laporan keuangan merupakan sumber informasi tentang perusahaan sebagai dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
estimasi penilaian kinerja dan nilai perusahaan (Wild et al., 2005: 17). Maka dari
itu, kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi
laporan keuangan. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari aspek keuangan maupun
non keuangan. Kinerja perusahaan sangat penting bagi siapapun yang
berkepentingan dengan perusahaan, karena dapat menggambarkan kemampuan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya, seperti manajemen
perusahaan, pemegang saham (shareholder), kreditur, regulator, maupun oleh
stakeholder yang lain, karena menyangkut distribusi kesejahteraan di antara
mereka (Pennman, 2001).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 menyatakan
bahwa laporan keuangan harus menyajikan secara terstruktur posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan seperti para investor, kreditur dan pemakai
lain, baik yang berjalan maupun potensial dalam membuat keputusan-keputusan
investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional dalam pembuatan keputusan
ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen
atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Secara lebih rinci,
tujuan laporan keuangan adalah seperti berikut (Belkaoui, 2006: 212).
1. Menyediakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.
2. Melayani para pemakai yang mempunyai keterbatasan otoritas, kemampuan
dan sumber daya untuk memperoleh informasi tentang aktivitas perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk
memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian yang terkait dengan aliran kas potensial.
4. Menyediakan informasi pada pemakai untuk memprediksi, membandingkan,
dan mengevaluasi kemampuan perusahaan memperoleh laba (earnings).
5. Menyediakan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan manajemen
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara efektif guna mencapai
tujuan perusahaan.
6. Menyediakan informasi faktual dan penafsiran tentang transaksi dan kejadian
lain yang berguna untuk memprediksi earning power perusahaan.
Bagi manajemen, penilaian kinerja memegang peranan penting terutama
untuk memastikan tingkat keberhasilan usaha entitas serta memberikan dasar
perencanaan strategis dan operasional di masa mendatang. Bagi para pemilik
perusahaan, menilai kinerja manajemen untuk menjamin bahwa harta yang
diinvestasikan dalam perusahaan itu digunakan secara baik dan sesuai dengan
tujuannya. Bagi investor dan calon investor, informasi tentang kinerja suatu unit
usaha merupakan dasar untuk membuat keputusan membeli, mempertahankan
atau menjual saham perusahaan tersebut. Bagi kreditur dan calon kreditur,
penilaian kinerja dapat memberikan dasar untuk keputusan yang menyangkut
jaminan kepastian pembayaran pokok pinjaman dan bunganya oleh debitur sesuai
dengan perjanjian yang disepakati. Pemerintah berkepentingan terhadap informasi
tentang kinerja perusahaan sebagai dasar penetapan beban pajak, pembuatan
berbagai kebijakan regulasi, pemberian fasilitas, dan menjaga stabilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perekonomian nasional. Regulator seperti Bapepam berkepentingan terhadap
informasi laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang telah go public dalam
rangka pengawasan dan perlindungan kepentingan publik.
B. Pengukuran Kinerja dengan Tobin’s Q
Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam indikator
untuk mengukur keberhasilan perusahaan, pada umumnya berfokus pada
informasi kinerja yang berasal dari laporan keuangan, dalam penelitian ini kinerja
diproksikan dengan Tobin’s Q. Tobin’s Q pertama kali ditemukan oleh seorang
berkebangsaan Amerika Serikat bernama James Tobin pada tahun 1969. Sejak
pertama kali diperkenalkan hingga sekarang Tobin’s Q membawa peranan penting
pada banyak interaksi yang berkaitan dengan keputusan finansial sebagai salah
satu alat ukur kinerja. Pada dasarnya Tobin’s Q adalah sebagai rasio harga pasar
terhadap nilai buku atas aktiva perusahaan.
Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q seperti yang digunakan oleh
Chung & Prutt (1994) sebagai pengukuran kinerja perusahaan yang dihitung
dengan cara market value equity ditambah dengan total utang lalu dibagi dengan
total aktiva perusahaan. Pengukuran Tobin’s Q dengan cara ini telah terbukti
dapat diaplikasikan di Indonesia seperti yang telah dilakukan oleh Sriwardani
(2006). Dinyatakan bahwa jika nilai Tobin’s Q mendekati atau lebih besar dari 1
hal ini menggambarkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik, semakin
besar nilai Tobin’s Q maka semakin baik kinerja perusahaan, sebaliknya jika
perusahaan memiliki nilai Tobin’s Q lebih kecil dari 1 maka dapat dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang tidak baik, semakin kecil nilai
Tobin’s Q maka semakin buruk kinerja perusahaan. Chung & Prutt (1994)
menyarankan para investor untuk memilih perusahaan yang memiliki nilai Tobin’s
Q yang lebih besar atau mendekati 1.
C. Teori Keagenan (Agency Theory)
Konsep Agency Theory menurut Anthony & Govindarajan (1995: 569)
menunjukkan hubungan keagenan, yaitu kontrak antara principal dan agent. Agent
bekerja untuk melakukan tindakan sesuai keinginan principal. Pada perusahaan
yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai principal,
dan para manajer perusahaan sebagai agent mereka. Dalam agency theory
diasumsikan agent dan principal masing-masing memiliki kepentingan pribadi
yang berbeda. Principal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan
dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Agent termotivasi untuk
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain
dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Selain
itu principal memiliki informasi yang terbatas tentang kinerja agent. Agent
mempunyai informasi yang lebih banyak mengenai kapasitas diri, lingkungan
kerja dan perusahaan secara keseluruhan.
Ketidakseimbangan jumlah informasi antara agent dan principal inilah
yang disebut dengan asimetri informasi. Adanya konflik kepentingan dan asimetri
informasi membuat agent berusaha memanfaatkan keadaan dengan
menyembunyikan beberapa informasi dari principal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tujuan utama teori keagenan (agency theory) adalah untuk menjelaskan
bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain
kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir cost sebagai dampak adanya
informasi yang tidak simetris dan kondisi ketidakpastian. Teori keagenan juga
berusaha untuk menjawab masalah keagenan yang terjadi yang disebabkan karena
pihak-pihak yang saling bekerjasama memiliki tujuan yang berbeda.
Teori keagenan (agency theory) ditekankan untuk mengatasi dua
permasalahan yang dapat terjadi dalam hubungan keagenan (Meythi, 2005).
Pertama, adalah masalah keagenan yang timbul pada saat keinginan-keinginan
atau tujuan-tujuan principal dan agent saling berlawanan dan merupakan hal yang
sulit bagi principal untuk melakukan verifikasi apakah agent telah melakukan
sesuatu secara tepat. Kedua, adalah masalah pembagian dalam menanggung risiko
yang timbul dimana principal dan agent memiliki sikap yang berbeda terhadap
risiko. Inti dari hubungan keagenan adalah bahwa di dalam hubungan keagenan
tersebut terdapat adanya pemisahan antara kepemilikan (pihak principal) yaitu
para pemegang saham dengan pengendalian (pihak agent) yaitu manajer yang
mengelola perusahaan atau yang sering disebut dengan „the separation of the
decision making and risk beating functions of the firm’. Perusahaan yang
memisahkan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan akan mengakibatkan
munculnya perbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.
Teori keagenan (agency theory) dilandasi oleh beberapa asumsi
(Eisenhardt, 1989). Asumsi-asumsi tersebut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat
mementingkan dirinya sendiri (self interest), memiliki keterbatasan
rasionalitas (bounded rationality) dan tidak menyukai risiko (risk aversion),
2. asumsi keorganisasian menekankan bahwa adanya konflik antar anggota
organisasi dan adanya asimetri informasi antara principal dan agen,
3. dan asumsi informasi menekankan bahwa informasi sebagai barang komoditi
yang bisa diperjualbelikan.
Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi
antara principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk
kepentingan sendiri. Oleh karena itu perlu adanya suatu mekanisme pengawasan
untuk meminimumkan konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang
saham. Munculnya mekanisme pengawasan atau kegiatan pemantauan ini akan
menyebabkan timbulnya suatu biaya yang disebut agency cost. Biaya keagenan
(agency cost) adalah biaya yang dikeluarkan pemilik untuk mengatur dan
mengawasi kerja para manajer sehingga mereka bekerja untuk kepentingan
perusahaan. Darmawati (2005) menyebutkan terdapat tiga jenis biaya keagenan
yaitu.
1. Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal
untuk memonitor perilaku agen, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan
mengontrol perilaku agen. Contohnya adalah biaya audit dan biaya untuk
menetapkan rencana kompensasi manajer, pembatasan anggaran, dan aturan-
aturan operasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Bonding cost adalah biaya yang ditanggung oleh agen untuk menetapkan dan
mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agen akan bertindak untuk
kepentingan principal. Contohnya adalah biaya yang dikeluarkan oleh manajer
untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemegang saham.
3. Residual loss timbul dari kenyataan bahwa tindakan agen kadangkala berbeda
dari tindakan yang memaksimumkan kepentingan principal.
D. Pemahaman Kebijakan Kompensasi
1. Tinjauan Sistem Kompensasi Umum
Sistem kompensasi dalam organisasi harus dihubungkan dengan tujuan
dan strategi organisasi akan tetapi kompensasi juga menuntut keseimbangan
antara keuntungan dan biaya pengusaha dengan harapan para karyawan. Biaya
kompensasi ini haruslah pada tingkat yang memastikan adanya efektivitas
perusahaan maupun pemberian imbalan yang layak bagi seluruh karyawan untuk
kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan pencapaian kinerja mereka. Biaya
kompensasi merupakan biaya yang signifikan dalam kebanyakan organisasi.
Program kompensasi dalam organisasi harus memiliki empat tujuan berikut ini
(Mathis & Jackson, 2002).
a. Terpenuhinya sisi legal, dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai,
b. efektivitas biaya untuk organisasi,
c. keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan,
d. dan peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan
mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan pada organisasi
yang lainnya. Perusahaan harus cukup kompetitif dengan beberapa jenis
kompensasi untuk memperkerjakan, mempertahankan dan memberi imbalan
terhadap kinerja setiap individu di dalam organisasi.
Terdapat dua jenis kompensasi yaitu kompensasi yang berbentuk
intrinsic (internal) dan ekstrinsic (eksternal). Imbalan intrinsic antara lain
termasuk pujian yang didapatkan untuk penyelesaian suatu proyek atau berhasil
memenuhi beberapa tujuan kinerja. Efek psikologis dan sosial yang lain dari
kompensasi juga merupakan gambaran dari jenis imbalan intrinsik. Imbalan
ekstrinsik bersifat terukur, memiliki bentuk imbalan moneter maupun non-
moneter. Komponen terukur dari program kompensasi terdapat pada kedua jenis
umum kompensasi. Imbalan moneter diberikan oleh perusahaan sebagai bentuk
jenis kompensasi yang bersifat langsung. Gaji pokok dan gaji variabel merupakan
bentuk paling umum dari kompensasi langsung ini. Kompensasi tidak langsung
biasanya terdiri dari tunjangan-tunjangan.
b. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan,
biasanya sebagai gaji atau upah. Banyak organisasi menggunakan dua kategori
gaji pokok yaitu harian atau tetap yang diidentifikasikan berdasarkan cara
pemberian gaji tersebut dan sifat pekerjaannya. Gaji tetap dibayar secara
konsisten dari waktu ke waktu dengan tidak memperhatikan nilai kerja terukur
seperti jam kerja, jumlah penjualan dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Gaji Variabel
Jenis lain dari gaji langsung adalah gaji variabel yang berkaitan langsung
dengan pencapaian kinerja. Jenis yang paling umum dari gaji jenis ini untuk
karyawan adalah program pembayaran bonus dan insentif. Untuk eksekutif,
adalah umum untuk mendapatkan imbalan yang sifatnya lebih jangka panjang
seperti kepemilikan saham.
d. Tunjangan
Banyak organisasi yang memberikan sejumlah imbalan ekstrinsik tidak
langsung dalam bentuk tunjangan. Karyawan menerima nilai terukur dari
imbalan tanpa benar-benar menerimanya secara tunai. Tunjangan karyawan
adalah imbalan tidak langsung berupa asuransi kesehatan, uang cuti ataupun
uang pensiun yang diberikan kepada karyawan atau sekelompok karyawan
sebagai bagian dari keanggotaannnya di organisasi.
Terdapat dua filosofi kompensasi mendasar yang dapat dilihat sebagai
titik berlawanan dari suatu garis lurus (Mathis & Jackson, 2002).
a. Orientasi Kelayakan
Filosofi kelayakan dapat dilihat di banyak organisasi yang secara tradisional
telah memberikan kenaikan otomatis kepada karyawannya setiap tahun. Lebih
jauh lagi, kebanyakan karyawan menerima persentase kenaikan yang sama
atau hampir sama setiap tahunnya. Pengusaha dan manajer yang menjalankan
filosofi kelayakan ini percaya bahwa karyawan yang bekerja untuk satu tahun
lagi layak untuk mendapatkan kenaikan gaji pokok dan seluruh program
insentif serta bonus juga harus tetap berjalan dan dinaikkan, dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengabaikan perubahan kondisi ekonomi dan industri yang ada. Biasanya
kenaikan gaji merujuk pada kenaikan biaya hidup, apakah mereka itu terkait
secara spesifik dengan indicator ekonomi atau tidak.
b. Orientasi Kinerja
Jika filosofi kinerja ini diikuti, tidak seorang pun yang dijamin akan
mendapatkan kompensasi dengan hanya menambahkan satu tahun lagi dalam
melayani perusahaan. Gaji dan insentif didasarkan pada perbedaan kinerja di
antara seluruh karyawan. Karyawan yang berkinerja baik akan mendapatkan
kenaikan kompensasi yang lebih besar. Bonus dibayarkan berdasarkan kinerja
individu, kelompok dan/atau kinerja organisasi.
2. Tinjauan Kompensasi Eksekutif
Paket kompensasi eksekutif menjadi topik yang ramai dibicarakan di
pertengahan dasawarsa 1990-an. Banyak perusahaan khususnya yang besar,
mengadministrasikan kompensasi eksekutif secara agak berbeda dibandingkan
dengan kompensasi untuk karyawan di tingkat yang lebih rendah. Seorang
eksekutif biasanya adalah seorang yang berada pada posisi dua tingkat teratas
dalam perusahaan, seperti direktur utama, wakil direktur utama, direktur, manajer
eksekutif termasuk didalamnya komisaris utama dan komisaris.
Paket kompensasi eksekutif pada dasarnya berisi hampir sama dengan
paket kompensasi karyawan pada umumnya yaitu terdiri dari komponen gaji
pokok, gaji variabel (bonus tahunan, insentif jangka panjang dan penghasilan
tambahan) serta tunjangan, yang paling membedakan adalah adanya jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kompensasi khusus yang tidak diterima oleh karyawan yaitu kompensasi dalam
bentuk opsi saham. Perusahaan di negara maju seperti Amerika Serikat tidak asing
lagi menggunakan program kompensasi opsi saham kepada para direksinya, di
Indonesia sendiri perkembangan paket kompensasi eksekutif yang didalamnya
berisi opsi saham belum banyak diadopsi begitu juga dengan pengungkapan detail
kompensasi eksekutif yang belum memadai sehingga menyulitkan untuk dapat
diperoleh informasi mengenai detail dasar paket kompensasi eksekutif khususnya
untuk jenis kompensasi opsi saham.
Program kompensasi eksekutif yang dirancang dengan baik dapat
memacu pertumbuhan kinerja perusahaan melalui dua cara, yang pertama
kompensasi dapat membantu perusahaan menarik orang-orang yang memiliki
bakat yang tepat dalam tugas dan tanggung jawab tertentu guna mendorong
pertumbuhan perusahaan, kemudian yang kedua yaitu dengan penempatan posisi
kepemimpinan yang tepat, rancangan rencana insentif dapat memperkuat strategi
pertumbuhan melalui pengukuran kinerja dan tujuan-tujuan tertentu yang
mempengaruhi pertumbuhan perusahaan dan/atau unit usaha, selain itu sistem
kompensasi yang efektif dapat menekan laju perputaran manajemen (management
turnover) yang disebabkan oleh kinerja manajemen yang buruk karena tidak puas
dengan kompensasi yang diterima (Burchman & Jones, 2006).
Terdapat dua tujuan dengan diterapkannya sistem kompensasi eksekutif
seperti berikut ini (Mathis & Jackson, 2002: 187).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Memastikan bahwa paket total kompensasi untuk para eksekutif adalah
kompetitif dibandingkan dengan paket kompensasi di perusahaan lain yang
mungkin mempekerjakan mereka,
b. dan mengaitkan keseluruhan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu
dengan kompensasi yang dibayarkan kepada para eksekutif.
Sistem kompensasi eksekutif global umumnya terbagi atas dua hal yaitu
gaji tahunan ditambah dengan stock option (opsi saham) atau bonus yang bersifat
jangka panjang. Besar nominalnya relatif. Gaji direksi memang tak terstruktur
sebagaimana gaji karyawan lainnya, besarnya gaji eksekutif perusahaan
tergantung pada besar-kecilnya perusahaan ataupun standar yang berlaku secara
umum.
3. Pay For Performance
Sistem kompensasi dalam organisasi harus dihubungkan dengan tujuan
dan strategi organisasi namun kompensasi juga menuntut keseimbangan antara
keuntungan dan biaya pengusaha dengan harapan para karyawan. Biaya
kompensasi haruslah berada pada tingkat yang memastikan adanya efektivitas
perusahaan maupun pemberian imbalan yang layak bagi seluruh karyawan untuk
kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan pencapaian kinerja mereka.
Inti dari sebagian besar program kompensasi eksekutif adalah pemikiran
bahwa para eksekutif harus diberikan imbalan jika keuntungan dan nilai
perusahaan bertambah selama beberapa tahun (Mathis & Jackson, 2002: 187).
Agar kompensasi manajemen eksekutif menjadi suatu sistem yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memotivasi para eksekutif untuk bekerja giat meningkatkan kinerja perusahaan
yang pada akhirnya adalah agar sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu
memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, maka pada umumnya
program kompensasi disusun terstruktur berdasarkan pada kinerja yang berhasil
dicapai pada tahun yang bersangkutan dan pertumbuhan perusahaan pada
beberapa tahun operasional (Weston et al, 2004).
E. Kebijakan Dividen
Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para
pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki (Alwi,
2003: 91). Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi
kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan
biasanya. Besarnya dividen biasanya berkisar antara nol sampai sebesar laba
bersih tahun berjalan atau tahun lalu. Baik waktu maupun besarnya dividen yang
dibagikan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Boorstin (1963) mengemukakan Rational Dividend Theory yang
menyatakan bahwa dividen dibayarkan pada pemegang sahamnya apabila terdapat
dana dari laba yang tidak digunakan dalam investasi modal, atau dengan kata lain
kebijakan dividen merupakan proses akhir dari proses investasi modal. Kebijakan
dividen dalam teori ini dipengaruhi oleh hal-hal seperti kesempatan investasi,
struktur modal perusahaan, dan kemampuan untuk menghasilkan sumber dana
secara internal. Pada dasarnya tujuan dari rational dividend theory adalah
bagaimana mendistribusikan laba bersih perusahaan kepada para pemegang saham
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan cara yang bijaksana, di sisi lain pihak manajemen juga harus dapat
meyakinkan para pemegang saham bahwa laba yang tidak didistribusikan dalam
bentuk dividen adalah dana yang diperlukan untuk mencukupi cadangan,
kontinjensi dan belanja modal sebagai dasar pembentukan laba di masa depan.
Menurut Alwi (2003: 89) jenis-jenis dividen yang dibayarkan kepada
pemegang saham dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu dividen tunai (cash
dividend), dividen non-kas (property dividend), dividen dengan utang wesel (scrib
dividend), dividen likuidasi (liquidation dividend) dan dividen saham (stock
dividend). Menurut Watson & Head (2004: 178) serta Brigham & Houston (2006:
108) terdapat beberapa teori yang dapat dipergunakan sebagai landasan untuk
membuat kebijakan dividen yang tetap bagi perusahaan, antara lain.
1. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini disampaikan oleh Modigliani-Miller, mereka menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal
(kebijakan dividen tidak relevan). Nilai suatu perusahaan hanya bergantung pada
pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada keputusan untuk
membagi pendapatan tersebut dalam bentuk dividen atau menahannya dalam
bentuk laba ditahan, selain itu mereka juga berpendapat bahwa profitabilitas masa
depan yang sangat dipengaruhi oleh keputusan investasi adalah faktor yang dapat
digunakan untuk memprediksi harga pasar bukan dipengaruhi oleh keputusan
dividen.
Modigliani-Miller berpendapat bahwa tidak semua investor
menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memiliki risiko yang sama, oleh sebab itu tingkat risiko pendapatan mereka
dimasa yang akan datang bukanlah ditentukan oleh kebijakan dividen, akan tetapi
ditentukan oleh tingkat risiko investasi baru. Mereka menyatakan bahwa dividen
merupakan pembayaran dana residual yang apabila perusahaan tidak
membayarkan dividen pada tahun yang bersangkutan maka harga pasar akan
meningkat sebagai refleksi peningkatan pembayaran dividen pada tahun
berikutnya didorong oleh faktor keberhasilan return atas investasi yang diperoleh
oleh perusahaan.
2. Dividend Relevance Theory (Bird in the Hand)
Dalam teori yang dikemukakan oleh Gordon & Lintner ini menyanggah
asumsi teori ketidakrelevanan dividen oleh Modigliani-Miller. Gordon dan
Linther berpendapat bahwa nilai perusahaan akan meningkat seiring jumlah
dengan dividen yang dibagikan, karena investor merasa lebih yakin terhadap
penerimaan pembayaran dividen daripada kenaikan capital gain (nilai modal)
yang akan dihasilkan dari laba ditahan.
Gordon & Lintner berpendapat bahwa investor lebih memilih untuk
menerima dividen pada saat ini dibandingkan dengan menerima capital gain di
masa yang akan datang yang nilainya belum pasti, hal ini juga merefleksikan teori
certainty dan time value of money. Modigliani–Miller menamakan pendapat
Gordon dan Lintner sebagai the bird-in-the-hand fallacy. Gordon dan Lintner
beranggapan investor memiliki pandangan bahwa satu burung di tangan lebih
berharga dari pada seribu burung di udara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Teori ini mengemukakan bahwa pengumuman pembayaran dividen
merupakan suatu sinyal baik dari perusahaan yang mengindikasikan bahwa
perusahaan memiliki prospek yang menguntungkan sehingga akan direspon
positif oleh pasar dengan peningkatan harga saham.
3. Tax Preference Theory
Jika capital gain dikenakan pajak dengan tarif lebih rendah dari pada
pajak atas dividen, maka saham yang memiliki pertumbuhan tinggi akan lebih
menarik. Tetapi sebaliknya, jika capital gain dikenakan pajak yang sama dengan
pendapatan atas dividen, maka keuntungan dari capital gain menjadi berkurang.
Namun demikian pajak atas capital gain masih lebih baik dibandingkan dengan
pajak atas dividen, karena pajak atas capital gain baru akan dibayarkan setelah
saham dijual, sementara pajak atas dividen harus dibayar setiap tahun setelah
pembayaran dividen.
Selain itu periode investasi juga mempengaruhi pendapatan para investor.
Jika investor hanya membeli saham untuk jangka waktu satu tahun, maka tidak
ada bedanya antara pajak atas capital gain dan pajak atas dividen. Jadi investor
akan meminta tingkat keuntungan setelah pajak yang lebih tinggi terhadap saham
yang memiliki dividend yield yang tinggi dari pada saham dengan dividend yield
yang rendah. Oleh karena itu, teori ini menyarankan bahwa perusahaan sebaiknya
menentukan dividend payout ratio yang rendah atau bahkan tidak membagikan
dividen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Kompensasi Manajemen eksekutif Terhadap Kinerja
Perusahaan
Penelitian mengenai kebijakan kompensasi manajemen eksekutif telah
dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya baik menggunakan kompensasi
manajemen eksekutif dalam bentuk kas saja ataupun kompensasi manajemen
eksekutif dalam bentuk saham opsi kepemilikan yang biasanya dilakukan di
negara maju, maupun menggunakan data total kompensasi yang diterima oleh
dewan direksi dan komisaris. Cole & Mehran (1991) membuktikan bahwa
kebijakan kompensasi eksekutif dapat memotivasi para manajemen eksekutif
dalam pencapaian kinerja perusahaan yang diproksikan dengan Return on Asset
(ROA) dan Return on Equity (ROE).
Bartema & Gomes (1998) membuktikan bahwa pengaruh kompensasi
eksekutif terhadap kinerja perusahaan lemah dan tidak signifikan secara statistik
serta Mathis & Jackson (2002: 191) yang mengemukakan bahwa tujuan sistem
kompensasi manajemen eksekutif terkait dengan kinerja perusahaan banyak
mendapat kritik, tujuan ini diyakini tidak selalu terpenuhi, sehingga masalah yang
muncul dan sering dipertanyakan adalah program kompensasi manajemen
eksekutif yang pada umumnya dibayarkan dalam jumlah yang cukup besar oleh
perusahaan apakah dapat efektif memotivasi manajemen eksekutif untuk
menciptakan dan meningkatkan kinerja perusahaan atau kurang efektif karena
dimanfaatkan untuk memperkaya kepentingan pribadi namun tidak sejalan dengan
peningkatan kinerja dan keuntungan para pemegang saham.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hayes & Schaefer (1997) melakukan pengujian atas kompensasi kas
yang dibayarkan oleh perusahaan kepada dewan manajemen eksekutif terhadap
capaian kinerja saham pada tahun t dan kinerja finansial yang akan datang (tahun
t+1) dengan hasil pengujian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara
kompensasi kas manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan yang
diproksikan dengan Return on Equity (ROE), sales dan return market.
Kato & Long (2005) telah melakukan penelitian mengenai kompensasi
eksekutif dan kinerja perusahaan, hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kompensasi yang diterima pihak eksekutif
dengan kinerja perusahaan pada periode yang akan datang yaitu pada tahun (t+1)
yang diproksikan dengan pertumbuhan pendapatan penjualan (sales growth).
Matolcsy (2007) juga melakukan penelitian serupa namun dengan
menggunakan spesifikasi jenis kompensasi kas manajemen eksekutif, hasil
penelitian ini membuktikan bahwa kebijakan kompensasi kas manajemen
eksekutif memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan
pada periode selanjutnya yang diukur dengan delta laba setelah pajak (earning
after tax), trading profit over operating asset (TP/OA), earning before interest
and tax over total asset (EBIT/TA) serta Return on Equity (ROE). Namun
hubungan positif ini tidak dapat diterapkan ketika perusahaan sedang berada
dalam kondisi perekonomian yang menurun/buruk.
Hasil penelitian ini didukung pula oleh Balachandran (2009), yang
memberikan hasil pengujian bahwa kompensasi direksi memiliki hubungan yang
positif dengan pertumbuhan laba perusahaan khususnya pertumbuhan yang dipicu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
oleh kegiatan manajamen yang berfokus pada peningkatan profitabilitas, karena
didalam penelitiannya sumber pertumbuhan laba perusahaan dipisahkan menjadi
dua yaitu pertumbuhan laba yang dipicu oleh fokus kegiatan manajemen dalam
meningkatkan profitabilitas (profitability driven growth) dan kelompok
pertumbuhan laba yang dipicu oleh kegiatan investasi (investment driven growth).
Atas dasar hasil-hasil penelitian terebut di atas, maka hipotesis penelitian
ini dapat dinyatakan seperti berikut.
H1: Terdapat pengaruh kompensasi manajemen eksekutif (COMPEN) pada
tahun t terhadap kinerja perusahaan (TOBINSQ) tahun (t+1).
2. Pengaruh Kompensasi Manajemen eksekutif Terhadap Kinerja
Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening
Beberapa penelitian mengenai hubungan kausalitas kebijakan
kompensasi manajemen eksekutif telah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya baik yang menjadikan kompensasi manajemen eksekutif sebagai
variabel independen maupun variabel dependen. Dalam penelitian ini kompensasi
manajemen eksekutif ditempatkan sebagai variabel independen.
Chang (1993) telah melakukan penelitian hubungan mengenai
kompensasi manajemen eksekutif terhadap dividend payout, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa hubungan antara kompensasi dan kebijakan dividen
digunakan sebagai suatu alat untuk menghindari kegiatan reinvestasi yang
berlebihan atau nilai NPV yang negatif. Atas kegiatan investasi yang buruk seperti
itu akan mengakibatkan pendapatan yang buruk pula pada periode selanjutnya dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
jumlahnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan besarnya dividen yang telah
dibagikan pada tahun sebelumnya, sehingga pada tahun selanjutnya perusahaan
tidak mampu membayarkan dividen. Para pemegang saham harus
mempertimbangkan keyakinan mereka mengenai perkiraan manajemen atas
keuntungan reinvestasi relatif dan juga tidak lupa mempertimbangkan probabilitas
pembayaran dividen oleh perusahaan.
Manajemen eksekutif dengan penerimaan kompensasi yang besar akan
bekerja lebih produktif sehingga membutuhkan jumlah pendanaan yang lebih
banyak dan memilih lebih sedikit utang sehingga menetapkan dividen yang
rendah (Bhattacharyya, 2007). Pada tahun berikutnya Bhattacharyya et al. (2008)
melanjutkan penelitiannya dengan menggunakan model penelitian lain yaitu
Tobit’s Analysis, memberikan hasil pengujian yang sama yaitu adanya hubungan
yang signifikan antara kompensasi manajemen eksekutif dengan besarnya dividen
yang dibagikan dengan menggambarkan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja
baik adalah manajemen eksekutif yang diberikan kompensasi yang lebih tinggi
oleh perusahaannya, dan mereka mengeluarkan kas perusahaan untuk membayar
dividen dengan jumlah yang lebih rendah dilihat rasio dividend payout-nya.
DeAngelo et al. (2004) menyatakan bahwa perusahaan membayar
dividen untuk mengurangi agency problem, Tirole (2005) menunjukkan bahwa
manajer menghadapi trade-off dalam menentukan tingkat pembayaran dividen.
Pengaruh langsung pembayaran kompensasi manajerial dapat ditentukan oleh
desain skema kompensasi atau dengan selalu mempertimbangkan kesejahteraan
para pemegang saham saat ini dan yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Arnott & Asness (2001) melakukan pengujian atas pengaruh kebijakan
dividen perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada tahun-tahun yang akan
datang, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara dividend payout ratio (DPR) dengan kinerja perusahaan yang
diukur dengan pertumbuhan earning perusahaan (earning growth).
Seperti yang telah dijelaskan di atas dalam perumusan masalah terkait
dengan masalah kemampuan kompensasi manajemen eksekutif mempengaruhi
kinerja perusahaan secara langsung dan/atau dapat melalui kebijakan dividen
sebagai variabel intervening yang menjembatani hubungan kompensasi
manajemen eksekutif dengan kinerja perusahaan. Sehingga dapat dibentuk satu
hipotesis penelitian lagi yaitu.
H2: Terdapat pengaruh kompensasi manajemen eksekutif (COMPEN)
tahun t terhadap kinerja perusahaan (TOBINSQ) tahun (t+1) melalui
kebijakan dividen tahun t sebagai variabel intervening.
G. Kerangka Teoritis Penelitian
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel. Anak panah menunjukkan hubungan antar variabel. Model bergerak dari
kiri ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel yang dekat ke
sebelah kiri. Setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien jalur. Berdasarkan
gambar model jalur diajukan hubungan berdasarkan teori bahwa kompensasi
manajemen eksekutif mempunyai hubungan langsung dengan kinerja perusahaan
yang diproksikan dengan Tobins‟Q (p1). Namun demikian kompensasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
manajemen eksekutif juga mempunyai hubungan tidak langsung ke Dividend
Payout Ratio (DPR) (p2) baru kemudian ke kinerja perusahaan (p3). Total
pengaruh hubungan dari kompensasi manajemen eksekutif ke kinerja perusahaan
sama dengan pengaruh langsung kompensasi manajemen eksekutif ditambah
dengan pengaruh tidak langsung yaitu koefisien path dari kompensasi manajemen
eksekutif ke Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu p2 dikalikan dengan koefisien
path dari Dividend Payout Ratio (DPR) ke kinerja perusahaan yaitu p3.
Berdasarkan paparan yang telah diuraikan sebelumnya maka kerangka
teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ini.
p2 p3
p1
Variabel independen Variabel Dependen
Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian
e2
Kompensasi
Manajemen
Eksekutif
(COMPEN)
Kinerja
Perusahaan
(TOBINSQ)
Kebijakan
Dividen
(DPR)
e1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompensasi
manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan dalam hubungannya secara
langsung dan secara tidak langsung dengan kebijakan dividen sebagai variabel
intervening. Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan
apakah dan sampai seberapa jauh satu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang
menjadi perhatian para peneliti untuk diteliti. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang telah go public dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006 hingga tahun 2008.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi. Sampel merupakan
beberapa anggota yang diambil dari populasi. Sampel yang diteliti adalah
perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai
dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel
di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Perusahaan non lembaga keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2006
sampai 2008. Pemilihan sampel penelitian perusahaan non keuangan
dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan pengaruh regulasi
tertentu yang dapat mempengaruhi variabel penelitian dan mengeliminasi
terjadinya industrial effect.
b. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama
periode pengamatan tahun 2006-2008. Laporan keuangan yang digunakan
sebagai sampel adalah laporan keuangan per 31 Desember, dengan alasan
laporan tersebut telah diaudit sehingga informasi yang dilaporkan lebih
dapat dipercaya.
c. Perusahaan melakukan pembayaran dividen tunai pada tahun 2006 atau
2007.
d. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan yang mencantumkan
informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian seperti data
kompensasi direksi dan komisaris.
B. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan penelitian merupakan data sekunder yang telah
disediakan oleh pihak lain. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data
berikut ini.
1. Data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Data perusahaan yang melakukan pembayaran dividen tunai yang didapat dari
JSX Statistics 2006, IDX Statistics 2007 dan www.idx.co.id.
3. Laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan sampel yang
dipublikasikan di www.idx.co.id.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian pengujian hipotesis dengan
desain causal, yaitu menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel
yang lain. Penelitian ini diadopsi dari penelitian Hayes & Schaefer (1997), Kato &
Long (2005), Rozeff (1982), Arnott & Asness (2001), Chang (1993),
Bhattacharyya et al. (2008) dan penelitian-penelitian sebelumnya yang lain.
Atas dasar permasalahan penelitian dan pengembangan hipotesis, maka
variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat didefinisikan dan
diukur sebagai berikut ini.
1. Variabel Independen
Penelitian ini menggunakan satu variabel independen yaitu variabel
kompensasi manajemen eksekutif. Paket kompensasi eksekutif pada dasarnya
berisi hampir sama dengan paket kompensasi karyawan pada umumnya yaitu
terdiri dari komponen gaji pokok, gaji variabel (bonus tahunan, insentif jangka
panjang dan penghasilan tambahan) serta tunjangan, yang paling membedakan
adalah adanya jenis kompensasi khusus yang tidak diterima oleh karyawan yaitu
kompensasi dalam bentuk opsi saham (Mathis & Jackson, 2002: 187).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Manajemen eksekutif biasanya adalah orang-orang yang berada pada
posisi dua tingkat teratas dalam perusahaan, seperti direktur utama, wakil direktur
utama, direktur, manajer eksekutif termasuk didalamnya komisaris utama dan
komisaris.
Penelitian ini menggunakan komponen total kompensasi yang diterima
para eksekutif perusahaan berupa gaji pokok yaitu gaji yang diterima oleh jajaran
eksekutif dan gaji variabel berupa bonus tahunan, insentif jangka panjang dan
penghasilan tambahan yang diungkapkan jumlah nominalnya di dalam laporan
keuangan tahunan perusahaan. Penelitian ini tidak menggunakan jenis kompensasi
opsi saham dikarenakan kurangnya data yang diperoleh dari laporan keuangan
tahunan yang disajikan oleh para emiten.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan
yang merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program
atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam indikator untuk
mengukur keberhasilan perusahaan, pada umumnya berfokus pada informasi
kinerja yang berasal dari laporan keuangan, dalam penelitian ini kinerja
diproksikan dengan Tobin’s Q. Jika nilai Tobin’s Q mendekati atau lebih besar
dari 1 menggambarkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik, semakin
COMPEN = Total Kompensasi Direksi dan Komisaris (Eksekutif)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bear nilai Tobin’s Q maka semakin baik kinerja perusahaan, sebaliknya jika
perusahaan memiliki nilai Tobin’s Q lebih kecil dari 1 maka dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang tidak baik, semakin kecil nilai
Tobin’s Q maka semakin buruk kinerja perusahaan. Nilai Tobin’s Q dalam
penelitian ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
Total Debt = Total utang perusahaan per 31 Desember,
Outstanding Share = jumlah saham yang beredar per 31 desember,
Closing Price = harga saham penutupan saham per 31 Desember, dan
Book Value of Asset = nilai Buku Aktiva per 31 Desember.
3. Variabel Intervening
Penelitian ini menggunakan sebuah variabel intervening yaitu kebijakan
dividen merupakan kebijakan manajemen dalam membagi dividen kepada
pemegang sahamnya. Kebijakan dividen ini pada nantinya akan dipengaruhi oleh
struktur kepemilikan saham. Proporsi yang berbeda dari masing-masing
kepemilikan saham akan mengakibatkan perbedaan kebijakan dividen yang
diambil pada setiap perusahaan. Kebijakan dividen yang digunakan dalam
penelitian ini diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu persentase
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas (Brigham
& Gapenski, 2006: 450).
D. Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi seperti berikut.
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1 (1)
LN_Q(t+1) = k + p1LN_COMPENt+ p3DPRt+ e2 (2)
Keterangan:
LN_COMPENt = Logaritma natural total kompensasi manajemen eksekutif
pada tahun t,
LN_Q(t+1) = logaritma natural Tobin’s Q pada tahun (t+1),
DPRt = Dividend Payout Ratio pada tahun t,
p = koefisien regresi, angka arah yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen pada
variabel independen. Bila a (+) maka naik, dan bila a (-)
maka terjadi penurunan,
k = konstanta (intercept), dan
e = variabel pengganggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Teknik Pengujian data
Untuk semua variabel dilakukan pengujian data dengan bantuan
perangkat SPSS 17.0, yaitu.
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mendeteksi adanya penyimpangan
asumsi klasik pada persamaan regresi berganda. Pemenuhan asumsi klasik ini
dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias,
sehingga akan dilakukan tiga uji penyimpangan asumsi klasik, yaitu seperti
berikut ini.
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah
satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram
hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diagonalnya. Selain menggunakan analisis grafik penelitian ini juga akan
menggunakan analisis statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu distribusi data
dikatakan normal apabila nilai signifikansi hitung > 0.05 (Ghozali, 2006: 147).
b. Uji Multikolinearitas.
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal
adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Konsekuensi adanya multikolinearitas ini adalah
tidak validnya signifikansi variabel. Cara mendeteksi adanya multikolinearitas
adalah dengan melakukan regresi antar variabel bebas, dengan menganalisis
besaran Varians Inflation Factors (VIF) dan nilai Tolerance dari output SPSS.
Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat
ditolerir. Penelitian ini menggunakan nilai tolerance = 0.10 yaitu sama dengan
tingkat kolonieritas 0,95. Model dikatakan bebas dari multikolonieritas adalah
apabila korelasi diantara variabel independen masih di bawah 95%, nilai
tolerance tidak ada yang kurang dari 0.10 dan nilai VIF tidak ada yang lebih
dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius
(Ghozali, 2006: 95).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Uji Autokorelasi
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t atau waktu tertentu
dengan t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena
residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Pengujian Autokorelasi di dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-
Watson (DW test) dengan membandingkan Durbin Watson hitung dengan
Durbin Watson tabel (Ghozali, 2006: 99).
d. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan dengan pengamatan lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang homokesdatisitas atau tidak terjadi keteroskesdastisitas.
Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan uji Glejser. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Terdapat
beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Titik-titik yang menyebar secara
acak pada grafik scatterplots baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y memperlihatkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Diperlukan
uji statistik untuk dapat menjamin keakuratan hasil, penelitian ini akan
menggunakan uji Glejser. Homoskedastisitas dapat dilihat dari nilai
probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 % (Ghozali, 2006:
125).
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur
(path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear
berganda, digunakan untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
causal) yang telah ditetapkan sebelumnya dan untuk menguji pengaruh variabel
intervening di dalam model penelitian (Ghozali, 2009: 221).
Path analysis dapat dilakukan dengan dua cara pengujian menggunakan
program SPSS 17.0, yaitu dengan:
1) Meregresikan model penelitian lalu menghitung pengaruh tidak langsung
dengan Sobel test lalu membandingkannya dengan t tabel (Ghozali, 2009:
227), dan
2) menggunakan metode Bootsrap Script (Ghozali, 2009: 228).
Penelitian ini akan menggunakan path analysis metode regresi
dikarenakan model penelitian yang tidak terlalu kompleks yaitu hanya
menggunakan satu variabel intervening untuk memediasi variabel independen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
terhadap variabel dependen yang masing-masing jumlahnya juga hanya satu. Path
analysis memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel.
Penelitian ini akan menggunakan uji statistik F, Uji statistik t dam nilai
koefisien unstandardized beta untuk mengukur ketepatan fungsi regresi
persamaan model pertama dan kedua. Uji statistik F digunakan untuk
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen,
sedangkan uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap
variabel independen lainnya konstan, membuktikan apakah masing-masing
variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen dan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-
masing variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien
unstandardized beta digunakan sebagai nilai jalur p1, p2 dan p3 yang akan
digunakan selanjutnya untuk menghitung pengaruh langsung, tidak langsung dan
total pengaruh.
Peneliti dapat mengetahui besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak
langsung yaitu melalui variabel intervening dan total pengaruh korelasi variabel
independen ke variabel dependen dengan menggunakan nilai Beta unstandardized
coefficients.
Pengaruh langsung = p1
Pengaruh tidak langsung (pengaruh mediasi) = p2 x p3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Total pengaruh = p1 + (p2 x p3)
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p2 x p3)
harus diuji dengan Sobel test terlebih dahulu untuk menentukan signifikan atau
tidak pengaruh tersebut. Pengujian Sobel test adalah sebagai berikut.
a. Menghitung standar error dari koefisien indirect effect (Sp2p3):
Sp2p3 =
b. Menghitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus:
t =
c. Membandingkan t statistik (t hitung) dengan t tabel sesuai dengan tingkat
signifikansi-nya, apabila t hitung > t tabel maka koefisien mediasi signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung
kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan dan pengaruh tidak
langsung yang dimediasi dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis,
pembahasan, serta perbandingan dengan penelitian sebelumnya. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0.
A. Deskripsi Data
1. Seleksi Sampel
Sampel yang diuji dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi
kriteria yang telah ditentukan, terdiri dari perusahaan non keuangan yang terdaftar
di BEI tahun 2006 hingga 2008 yang menerbitkan laporan keuangan telah diaudit
tahun 2006, 2007 dan 2008. Selain itu sampel juga harus mempunyai siklus
akuntansi yang berakhir pada 31 Desember. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Analisis
dilakukan dengan menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung (mediasi)
kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan dengan kebijakan
dividen sebagai variabel intervening.
Data yang diperoleh berdasarkan kriteria sampel yang ditentukan dapat
dilihat dalam tabel 4.1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan
Perusahaan terdaftar tahun 2006 343
Tidak membagikan dividen tunai tahun 2006 (185)
Lembaga Perbankan dan Keuangan (85)
Laporan keuangan tidak lengkap (2006 dan 2007) (9)
Tidak menyediakan data kompensasi manajemen
Eksekutif pada tahun 2006
(10)
Jumlah sampel periode 2006-2007 54
Perusahaan terdaftar tahun 2007
393
Tidak membagikan dividen tunai tahun 2007 (236)
Lembaga Perbankan dan Keuangan (71)
Laporan keuangan tidak lengkap (2007 dan 2008) (6)
Tidak menyediakan data kompensasi manajemen
Eksekutif pada tahun 2007
(11)
Jumlah sampel periode 2007-2008 69
TOTAL SAMPEL
123 Sumber: www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory.
Sampel akhir yang digunakan dalam penelitian yaitu sejumlah 123
sampel, pada proses penyaringan banyak mengeliminasi perusahaan yang tidak
membagikan dividen pada tahun 2006 atau 2007, perusahaan perbankan dan
keuangan, tidak menyediakan laporan lengkap dan beberapa perusahaan yang
tidak menyediakan informasi mengenai jumlah kompensasi untuk para
manajemen eksekutif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif penelitian ini dilakukan guna mencari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, maksimum, minimum dari kompensasi manajemen
eksekutif (COMPEN), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Tobins’Q.
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel
LN_COMPEN DPR LN_Q
N 123 123 123
Minimum 19,98 0,02 -3,07
Maximum 25,61 0,98 2,41
Mean 22,81 0,32 0,22
Std. deviation 1,13 0,32 0,80 Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel di atas menunjukkan bahwa kompensasi manajemen eksekutif
mempunyai nilai rata-rata (mean) Rp.7.911.000.000 (ln_compen = 22,81). Hal
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel mengeluarkan kas
perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada para direksi dan komisaris
sebagai manajemen eksekutif adalah sebanyak Rp.7.911.000.000. Kompensasi
manajemen eksekutif paling tinggi diberikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk. pada tahun 2007 sebesar Rp.132.191.000.000 (ln_compen = 25,61) yang
memiliki 5 komisaris dan 9 orang di dalam dewan direksi. Kompensasi
manajemen eksekutif paling rendah adalah sebesar Rp. 475.000.000 (ln_comp =
19,98) yaitu PT Rig Tenders Indonesia Tbk. pada tahun 2006 yang memiliki 3
orang komisaris dan 3 orang direksi. Standar deviasi yang cukup besar yaitu
sebesar 1,13 memperlihatkan bahwa kesenjangan total kompensasi manajemen
eksekutif perusahaan sampel cukup jauh yaitu sebesar 113%, kesenjangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kompensasi manajemen eksekutif dalam perusahaan sampel ini dapat terjadi
dikarenakan pengaruh ukuran perusahaan yang memberikan kompensasi
manajemen eksekutif berbeda-beda tergantung pada sumber daya dan penghasilan
yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio
(DPR) dalam tabel deskriptif menunjukkan nilai rata-rata (mean) 0,32. Hal
tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel mengeluarkan kas
perusahaan untuk distribusi kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen
kas adalah sebanyak 32% atas laba bersih perusahaan. DPR paling tinggi dimiliki
oleh PT Hexindo Adiperkasa Tbk. pada tahun 2006 yaitu sebesar 0,98. DPR
paling rendah dimiliki oleh PT Pan Brothers Tbk. pada tahun 2007 yaitu sebesar
0,02 atau hanya sebesar 2% laba perusahaan pada tahun berjalan yang
didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atas 445.440.000
lembar saham yang beredar. Standar deviasi DPR menunjukkan angka 0,22 hal ini
berarti kesenjangan DPR perusahaan sampel adalah sebesar 22%.
Kinerja perusahaan yang diproksikan dengan logaritma natural Tobins’Q
menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,21. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata perusahaan sampel memiliki kinerja perusahaan yang diproksikan degan
Tobin’s Q sebesar 1,7084 (LN_Q = 0,21). Angka rata-rata Tobin’s Q yang bernilai
lebih dari 1 menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki kinerja
yang cukup baik yaitu diukur dengan Tobins’Q sebesar 1,7084. Dapat
disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan yang membagikan dividen pada periode
pengamatan memiliki kinerja yang baik dan dinilai overvalued yaitu nilai pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. Kinerja perusahaan
tertinggi dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk. yang memiliki nilai Tobin’s Q
sebesar 11.08163935 (LN_Q = 2,41) pada tahun 2007 yang memiliki market
value equity sebesar 51.502.500.000.000, total utang sebesar 2.639.287.000.000
dan book value of asset sebesar 4.885.720.000.000. Kinerja perusahaan terendah
dimiliki oleh PT Inti Kapuas Arowana Tbk. yang memiliki nilai Tobin’s Q sebesar
0.04622418 (LN_Q = -3,07) pada tahun 2008 yang memiliki market value equity
sebesar 17.664.000.000, total utang sebesar 1.682.096.382 dan book value of asset
sebesar 418.527.593.883. Standar deviasi Tobins’Q menunjukkan angka 0,80, hal
ini berarti kesenjangan data Tobins’Q perusahaan sampel sebesar 80%, hal ini
dipengaruhi oleh faktor besar-kecilnya perusahaan sama halnya seperti
kompensasi pada manajemen eksekutif. Untuk lebih jelasnya hasil output SPSS
statistik deskriptif dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 1.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini
mengunakan analisis statistik Kolmogorov-Smirnov pada residual persamaan
dengan kriteria pengujian adalah jika probability value > 0,05 maka data
terdistribusi normal dan jika probability value < 0,05 maka data terdistribusi tidak
normal. Berikut disajikan hasil uji normalitas data penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.3
Uji Normalitas (Sebelum Outlier)
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Unstandardized Residual
N 123
Normal Parametersa Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,22002043
Most Extreme Differences Absolute 0,131
Positive 0,131
Negative -0,076
Kolmogorov-Smirnov Z 1,451
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,030
a. Test distribution is Normal.
Sumber: hasil pengolahan data
Hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa data variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdistribusi tidak normal dengan dibuktikan oleh
nilai asymp. sig. yang lebih kecil dari tingkat signifikasi penelitian 5% yaitu
sebesar 0,03. Oleh karena data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan proses
outlier dengan mengeluarkan data yang bernilai ekstrem dari data penelitian.
Proses outlier dilakukan dengan menggunakan dasar Z-score atas data
dalam penelitian. Dengan mengeluarkan nilai ekstrem dalam data penelitian
berdasar Z-score diharapkan dapat diperoleh data penelitian terdistribusi normal
sehingga proses regresi dapat dilakukan. Setelah melakukan proses outlier
diperoleh data penelitian yang berdistribusi normal sejumlah 91 data yang berarti
terdapat 32 data ekstrem yang dikeluarkan dari data model penelitian (lampiran 3
halaman 1). Berikut disajikan hasil uji normalitas data setelah dilakukan proses
outlier data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.4
Uji Normalitas (Setelah Outlier)
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,15420733
Most Extreme Differences Absolute 0,117
Positive 0,117
Negative -0,054
Kolmogorov-Smirnov Z 1,117
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,165
a. Test distribution is Normal.
Sumber: hasil pengolahan data
Hasil uji normalitas seperti tersaji di atas menunjukkan bahwa data
penelitian telah terdistribusi normal yang dibuktikan dengan asymp sig sebesar
0,165 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5%. Oleh karena data
penelitian telah terdistribusi normal, maka data dapat digunakan dalam pengujian
dengan model regresi. Selanjutnya uji normalitas untuk model penelitian yang
kedua adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5
Uji Normalitas
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,56321888
Most Extreme Differences Absolute 0,088
Positive 0,088
Negative -0,047
Kolmogorov-Smirnov Z 1,837
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,486
a. Test distribution is Normal. Sumber: hasil pengolahan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa data variabel yang digunakan
dalam model persamaan dua terdistribusi normal dengan dibuktikan oleh nilai
asymp. sig. Sebesar 0,486 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5%.
Oleh karena data penelitian telah terdistribusi normal, maka data dapat digunakan
dalam pengujian dengan model regresi.
2. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya
hubungan linier di antara variabel-variabel independen dengan model regresi.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan variance
inflation factor (VIF) dengan kriteria korelasi diantara variabel independen masih
dibawah 95%, nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.10 dan nilai VIF tidak
ada yang lebih dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang
serius (Ghozali, 2006: 95).
Model penelitian yang perlu lolos uji multikolonieritas ini adalah model
kedua yang memiliki dua buah variabel bebas, sedangkan model pertama tidak
memerlukan uji multikolonieritas dikarenakan berbentuk regresi sederhana yang
hanya memiliki satu variabel bebas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada
tabel 4.6 dan lampiran 5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
LN_COMPEN DPR
R Square 0,351
t 5,532 2,800
Sig
Coefficient Correlations
0,000
-0,222
0,006
-0,222
Tolerance 0,951 0,951
VIF 1,052 1,052
Sumber: Hasil Pengolahan Data ( = 5%)
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
b. Dependent Variable: LN_Q
Uji pengujian menunjukkan bahwa model persamaan dua tidak
mengandung multikolonieritas. Hal ini dapat dilihat dari nilai coefficient
correlations antara variabel independen LN_COMPEN dan DPR sebesar -0,222
atau sekitar 22%. Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95% maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas serius. Hasil perhitungan nilai Tolerance
menunjukkan hasil lebih dari 0,10 yaitu 0,951 dan hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) sebesar 1,052, tidak ditemukannya variabel
independen yang memiliki VIF lebih dari 10 juga menunjukkan tidak terdapat
multikolonieritas. Selain itu nilai R Square sebesar 35,1%, nilai t statistik kedua
variabel independen yang signifikan pada 0,05 serta tidak ditemukannya pair-wise
korelasi antara LN_COMPEN dan DPR yang tinggi yaitu diatas 0,35
mengindikasikan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t atau
waktu tertentu dengan t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Pengujian Autokorelasi di dalam penelitian ini
menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) dengan membandingkan Durbin
Watson hitung dengan Durbin Watson tabel, jika du<dw<4-du maka model
regresi linear tersebut tidak mengandung autokorelasi positif ataupun negatif
sehingga dapat disimpulkan model persamaan bebas dari autokorelasi (Ghozali,
2006: 99).
Pada model persamaan pertama terdiri dari 1 variabel bebas dan pada
model penelitian kedua terdiri dari 2 variabel bebas. Jumlah sampel penelitian
yang diuji berjumlah 91 sampel. Hasil uji autokorelasi pada kedua model adalah
tidak ditemukan adanya autokorelasi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Autokorelasi
(Uji Durbin-Watson)
Keterangan Sig du
(tabel)
dw
(hitung)
(4-du) Hasil
(du<dw<4-du)
Model 1 5% 1,679 2,009 2,321 Tidak ada
autokorelasi
Model 2 5% 1,703 1,923 2,297 Tidak ada
autokorelasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Uji Durbin-Watson menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi pada ke-
dua model penelitian yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson hitung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan Durbin-Watson tabel. Hasil output SPSS pengujian autokorelasi dapat
dilihat pada lampiran 6.
4. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas menggambarkan faktor-faktor gangguan tidak
memiliki varian yang sama untuk seluruh pengamatan atas variabel independen.
Penelitian ini menggunakan metode grafik dan uji statistic Glejser untuk menguji
ada tidaknya heteroskedastisitas. Metode grafik dilakukan dengan melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Uji Glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Homokedastisitas dapat dilihat dari nilai probabilitas
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 % (Ghozali, 2006: 125).
Kriteria pengujiannya adalah jika probability value < 0,05 maka terjadi
heterokedastisitas dan jika probability value > 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas persamaan pertama dapat dilihat
pada tabel 4.8 dan lampiran 7.
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.307 .270 -1.138 .258
LN_COMPEN .019 .012 .168 1.608 .111
a. Dependent Variable: ABS_RES1
Sumber: Hasil Pengolahan Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil pengujian heteroskedastisitas persamaan pertama menunjukkan
probability value (Sig) LN_COMPEN tidak signifikan pada 0,05 yaitu sebesar
0,111 yang berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. Selanjutnya hasil uji
heterokedastisitas persamaan kedua dapat dilihat pada tabel 4.9 dan lampiran 7.
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
2 (Constant) .994 1.015 .979 .330
LN_COMPEN
DPR -.023
-.027
.045
.220
-.056
-.013
-.512
-.122
.610
.903
a. Dependent Variable: ABS_RES2
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil pengujian heteroskedastisitas persamaan kedua menunjukkan
probability value (Sig) tidak signifikan pada 0,05 yaitu LN_COMPEN sebesar
0,610 dan DPR sebesar 0,903 yang berarti tidak terdapat heteroskedastisitas juga
pada persamaan kedua ini. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas dalam semua model regresi penelitian ini.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 untuk menguji model-
model dalam penelitian ini yang ingin membuktikan apakah kompensasi
manajemen eksekutif berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan
dengan Tobins’Q dan apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan dengan Dividend
Payout Ratio (DPR) sebagai variabel intervening.
Untuk menguji hipotesis satu dan dua digunakan metode analisis jalur
(path analysis) yang merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda.
Path analysis dapat menunjukkan adanya pengaruh langsung kompensasi
manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan
Tobin’s Q dan pengaruh tidak langsung kompensasi manajemen eksekutif
terhadap kinerja perusahaan dengan dimediasi oleh DPR (Dividend Payout Ratio).
sebagai variabel intervening. Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari Goodness of fit yang secara statistik dapat diukur dari nilai
statistik F, nilai statistik t dan nilai koefisien determinasi. Berikut disajikan
pengujian dan hasil analisis atas pengujian model penelitian dengan menggunakan
path analysis metode regresi.
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Untuk menguji signifikansi simultan digunakan statistik F
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Quick look: Apabila nilai F lebih besar dari 4 ( = 5%), dan
b. menggunakan probability value (sig) atas nilai F hitung. Apabila probability
value (sig) dalam hasil pengujian lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan
bahwa koefisien regresi variabel independen tidak sama dengan nol atau dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
disimpulkan bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10
Uji Statistik F
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Model Sumof Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 0,111 1 0,111 4,596 0,035a
Residual 2,140 89 0,024
Total 2,251 90
a. Predictors: (Constant), LN_COMPEN
b. Dependent Variable: DPR
Sumber: hasil pengolahan data
= 5%
Hasil uji statistik F persamaan pertama dapat dilihat bahwa nilai F hitung
sebesar 4,596 dengan probabilitas 0,035. Oleh karena nilai F hitung lebih besar
dari 4 ( = 5%) dan probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien regresi LN_COMPEN tidak sama dengan nol atau
secara simultan berpengaruh terhadap DPR.
Tabel 4.11
Uji Statistik F
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
Model Sumof Squares df Mean Square F Sig.
2 Regression 15,460 2 7,730 23,827 0,000a
Residual 28,549 88 0,324
Total 44,009 90
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
b. Dependent Variable: DPR
Sumber: hasil pengolahan data, = 5%
Hasil uji statistik F persamaan kedua dapat dilihat bahwa nilai F hitung
sebesar 23,827 dengan probabilitas 0,000. Oleh karena nilai F hitung lebih besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dari 4 ( = 5%) dan probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien regresi LN_COMPEN dan DPR tidak sama dengan
nol atau secara simultan berpengaruh terhadap LN_Q.
2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel
independen lainnya konstan, atau dengan kata lain untuk membuktikan apakah
masing-masing variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen. Untuk mengintepretasikan koefisien
parameter variabel independen dapat digunakan unstandardized coefficients.
Selain untuk menguji pengaruh tersebut, uji statistik t juga dapat digunakan untuk
mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing variabel independen sehingga
dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen.
Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability
value (sig)-t, apabila probability value (sig)-t lebih kecil dari 5%, maka dapat
dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung
oleh data penelitian, sebaliknya jika probability value (sig)-t lebih besar dari 5%,
maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh pada
variabel dependen dan hipotesis yang diajukan tidak diterima atau tidak didukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
oleh data penelitian. Hasil uji signifikansi-t model persamaan pertama dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.12 dan lampiran 8 halaman 3.
Tabel 4.12
Uji Statistik t
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
LN_COMPEN
-0,781
0,045
0,483
0,021
0,222
-1,617
2,144
0,109
0,035
Dependent Variable: DPR
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil uji statistik t model persamaan pertama menunjukkan bahwa
variabel independen LN_COMPEN berpengaruh terhadap DPR pada = 5%.
Konstanta sebesar -0,781 menunjukkan bahwa jika variabel independen
LN_COMPEN dianggap konstan, maka rata-rata DPR perusahaan sampel adalah
sebesar -0,781 atau apabila perusahaan menetapkan kompensasi manajemen
eksekutif yang semakin besar (tidak konstan) maka besarnya DPR juga akan
semakin meningkat dan positif. Koefisien regresi LN_COMPEN sebesar 0,045,
koefisien positif ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kompensasi
manajemen eksekutif maka akan semakin tinggi pula DPR yang ditetapkan oleh
perusahaan sampel.
Selanjutnya hasil uji signifikansi-t model persamaan kedua dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 dan lampiran 8 halaman 4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.13
Uji Statistik t
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
2 (Constant) -10,084 1,800 -5,603 0,000
LN_COMPEN
DPR
0,438
1,090
0,079
0,389
0,487
0,247
5,532
2,800
0,000
0,006
Dependent Variable: LN_Q
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil uji statistik t model persamaan kedua menunjukkan bahwa variabel
independen LN_COMPEN dan DPR secara sendiri-sendiri berpengaruh positif
terhadap LN_Q pada = 5%. Konstanta sebesar -10,084 menunjukkan bahwa
jika variabel independen LN_COMPEN dan DPR dianggap konstan, maka rata-
rata LN_Q perusahaan sampel adalah sebesar -10,084 atau apabila kompensasi
manajemen eksekutif dan DPR semakin besar (tidak konstan) maka besarnya nilai
Tobin’s Q juga akan semakin meningkat dan positif. Koefisien regresi
LN_COMPEN sebesar 0,438 dan DPR sebesar 1,090. Koefisien positif ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kompensasi manajemen eksekutif dan
DPR maka akan semakin tinggi pula kinerja perusahaan (Tobin’s Q).
Berdasarkan hasil pengujian statistik t atas persamaan model kedua ini
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama di dalam penelitian ini diterima,
didukung oleh hasil empiris yang menunjukkan bahwa variabel kompensasi
manajemen eksekutif memiliki pengaruh dengan koefisien positif sebesar 0,438
pada = 5%. Koefisien positif mengindikasikan adanya efek pengaruh yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
positif atas hubungan keduanya. Apabila kompensasi manajemen eksekutif
semakin besar maka kinerja perusahaan akan semakin baik.
Nilai koefisien unstandardized beta LN_COMPEN pada hasil uji
persamaan satu sebesar 0,045 merupakan nilai jalur p2. Nilai unstandardized beta
LN_COMPEN pada hasil uji persamaan dua sejumlah 0,438 dan DPR 1,090
merupakan koefisien jalur p1 dan p3. Berikut ini dapat dilihat dalam diagram jalur
setelah diketahui koefisien masing-masing variabel di dalam model penelitian.
0,045 1,090
0,438
Gambar 2: Diagram jalur (Path Diagram)
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kompensasi manajemen
eksekutif dapat berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan yang
diproksikan dengan Tobin’s Q sebesar 0,438. Berikut ini adalah perhitungan
pengaruh langsung, tidak langsung dan total pengaruh atas model path analysis
dalam penelitian ini:
e2
Kompensasi
Manajemen
Eksekutif
(COMPEN)
Kinerja
Perusahaan
(TOBINSQ)
Kebijakan
Dividen
(DPR)
e1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pengaruh langsung = p1 = 0,438
Pengaruh tidak langsung = p2 x p3 = 0,045 x 1,090 = 0,04905
Total Pengaruh = p1 + (p2 x p3) = 0,48705
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien (p2 x p3)
sebesar 0,04905 harus diuji dengan Sobel test terlebih dahulu untuk menentukan
signifikan atau tidak. Pengujian Sobel test adalah sebagai berikut.
a. Menghitung standar error dari koefisien pengaruh tidak
langsung (Sp2p3):
Sp2p3 =
Sp2p3 =
Sp2p3=
Sp2p3 = 0,029951755
b. Menghitung nilai t statistik pengaruh mediasi.
t = = = 1,637633588
c. Membandingkan t statistik (t hitung) dengan t tabel
sesuai dengan tingkat signifikansi-nya, apabila t hitung > t tabel maka
koefisien mediasi signifikan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung
= 1,637633588 < 1,96 = t tabel. Hasil Sobel test menujukkan nilai t hitung
yang lebih kecil dibandingkan dengan t tabel ( =5%), hal ini
mengindikasikan bahwa koefisien mediasi (pengaruh tidak langsung) sebesar
0,04905 tidak signifikan, yang artinya tidak terdapat pengaruh mediasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dividend payout ratio atas pengaruh kompensasi manajemen eksekutif
terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q).
Berdasarkan hasil pengujian path analysis dan pengujian pengaruh
mediasi dengan Sobel test menunjukkan bahwa variabel dividend payout ratio
tidak mampu menjadi variabel intervening atas pengaruh kompensasi manajemen
eksekutif terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q), sehingga hipotesis kedua
dalam penelitian ini ditolak karena tidak dapat dibuktikan secara empiris.
Melalui diagram jalur (path diagram) gambar 2 di atas dapat dilihat
bahwa koefisien regresi jalur p2 sangat kecil yaitu hanya sebesar 0,045. Kecilnya
pengaruh kompensasi manajemen eksekutif terhadap nilai dividend payout ratio
inilah yang menyebabkan pengaruh tidak langsung kompensasi manajemen
eksekutif terhadap kinerja perusahaan melalui variabel DPR menjadi tidak
signifikan, namun di luar ketidakmampuan variabel DPR menjadi variabel
intervening hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Cole & Mehran
(1991), Hayes & Schaefer (1997), Kato & Long (2005), Matolcsy (2007) dan
Chang (1993). Mereka telah jauh sebelumnya menguji pengaruh kompensasi
manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan
berbagai pengukuran kinerja. Selain itu hasil penelitian ini juga konsisten dengan
Bhattacharyya (2007) dan Bhattacharyya et al. (2008) yang telah membuktikan
bahwa terdapat pengaruh kompensasi manajemen eksekutif terhadap dividend
payout ratio (DPR).
Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang diwakili oleh perusahaan-
perusahaan dalam sampel peneltian ini mengindikasikan bahwa pasar modal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Indonesia sesuai dengan teori relevansi dividen (Bird In The Hand Theory) yang
dikemukakan oleh Gordon & Lintner.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompensasi
manajemen eksekutif terhadap kinerja perusahaan dalam hubungannya secara
langsung dan secara tidak langsung yaitu dengan dimediasi oleh kebijakan dividen
(Dividend Payout Ratio) sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan
dalam pengujian hipotesisi dalam penelitian ini berjumlah 91 perusahaan non
keuangan yang membagikan dividen pada tahun 2006 atau 2007 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 hingga 2008.
Data diuji dengan program SPSS 17.0 dengan analisis jalur (path
analysis) metode regresi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Hipotesis pertama diterima, kompensasi manajemen eksekutif mempengaruhi
kinerja perusahaan (Tobin’s Q) atau dapat dikatakan terdapat pengaruh
langsung, dan
2. hipotesis kedua ditolak, kebijakan dividen (dividend payout ratio) tidak
mampu menjadi variabel intervening atas pengaruh kompensasi manajemen
eksekutif terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q), atau dapat dikatakan tidak
terdapat pengaruh tidak langsung yang dimediasi oleh dividend payout ratio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Keterbatasan
Penelitian ini dilakukan dengan berbagai keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian, sebagai berikut.
1. Penelitian ini tidak memperhitungkan ukuran perusahaan (size effect) yang
memungkinkan memiliki pengaruh terhadap hasil penelitian.
2. Variabel independen yang dibangun di dalam model penelitian ini terbatas
yaitu hanya dua, terdiri dari kompensasi manajemen eksekutif dan dividend
payout ratio (DPR).
3. Penelitian ini tidak menganalisis faktor kompensasi manajemen eksekutif
secara dalam dikarenakan hanya menggunakan data kompensasi manajemen
eksekutif dalam jumlah total. Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi yang
diungkapkan oleh perusahaan-perusahaan sampel selama periode observasi.
C. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, maka dapat diberikan
beberapa saran bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut.
1. Memperhitungkan ukuran perusahaan (size effect) dan melihat pengaruhnya
terhadap hasil penelitian.
2. Menambah variabel independen lain yang memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan, atau menggunakan variabel lain untuk dapat mewakili
karakteristik manajemen eksekutif sehingga terbentuk satu model penelitian
yang terbukti lebih baik dalam mewakili kinerja perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Menganalisis variabel lain yang secara teori dapat menjadi variabel
intervening atas pengaruh kompensasi manajemen eksekutif terhadap kinerja
perusahaan seperti berbagai kebijakan-kebijakan finansial strategis lain yang
diambil oleh perusahaan selain kebijakan dividen,
4. Apabila data dan informasi atas komponen-komponen kompensasi manajemen
eksekutif telah diungkapkan dengan memadai oleh perusahaan sampel, maka
akan lebih baik turut mempertimbangkan dan menggunakan data kompensasi
manajemen eksekutif secara detail, seperti memisahkan komponen gaji pokok,
gaji variabel (bonus, insentif dan saham bonus) serta tunjangan. Selain itu
peneliti juga dapat mempertimbangkan kompensasi yang diterima oleh
masing-masing individu di dalam jajaran manajemen eksekutif terhadap
kinerja yang mereka kontribusikan terhadap perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan
Pancur Siwah.
Anthony, Robert N. & Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System.
New York: Mc Graw Hill.
Arnott, Robert D. & Clifford S. Asness. 2001. “Does Dividend Policy Foretell
Earnings Growth?.”
Balachandran, Sudhakar. 2009. “Are CEOs Compensated for Value Destroying
Growth In Earnings?.” Journal of Columbia Business Accounting.
Baron, R.M. & D.A. Kenny. 1986. “The Moderator-Mediator Variable Distinction
in Social Psychological Research: Conseptual, Strategic and Statistical
Considerations.” Journal of Personality and Social Psychology, 51, 1173-
1182.
Bartema, Harry. G. & Luis R. Gomes. 1998. “Managerial Compensation and Firm
Performance: A General Research Frame Work.” Academy of
Management Journal 41, 135-145.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory. Terjemahan. Buku Satu. Edisi
5. Jakarta: Salemba Empat.
Bhattacharryya, Nalinaksha, Amin Mawani & Cameron Morrill. 2008. “Dividend
Payout and Executive Compensation: Theory and Evidence.” Accounting
and Finance, Vol 48, pp 521-541.
Bhattacharryya, Nalinaksha. 2007. “Good Managers Invest More and Pay Less
Dividends: A Model of Dividend Policy.” Advance in Financial
Economics, Vol 12, pp 91-117.
Boorstin, Robert. L. 1963. “A Rational Dividend Policy For Saving and Loan
Coampanies.” Financial Analyst Journal.
Brigham, Eugene F. & Joel F. Houston, 2006. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Buku Satu, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Burchman, Seymour & Blair Jones. 2006. “Executive Compensation as a Support
For a Growth Strategy.” World at Work Journal, 3rd
Quarter.
Chang, C. 1993. “Payout Policy, Capital Structure and Compensation Contracts
When Managers Value Control.” Review of Financial Studies 6, 911-933.
Chung, Kee H. & Stephen W. Pruitt. 1994. “A Simple Approximation of Tobin‟s
Q”. Financial Management Vol.23 No.3.
______________. 1995. “Executive Ownership, Corporate Value and Executive
Compensation: A Unifying Framework”. Journal Of Banking and
Finance.
Cole, Rebel A. & Hamid Mehran., 1997. “Executive Compensation and Corporate
Performance: Evidence from Thrift Institution.” http://ssrn.com/
sol3/papers.cfm?abstract_id=1307382
Darmawati, Deni. 2005. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi
terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance.” Simposium
Nasional Akuntansi IX, Padang 23-26 Agustus 2006.
DeAngelo, H., L. DeAngelo., & R. M. Stulz. 2004. “Dividend Policy, Agency
Costs and Earned Equity.”
http://ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=558747
Depdiknas. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djarwanto, P.S. 1997. “Variabel, Sampel dan Data Penelitian.” Perspektif.
Oktober-November No.8 Hal.141-147.
Eisenhardt, Kathlen. M. 1989. “Agency Theory an Assesment and Review.”
Academy of Management Review Vol.14 No.1.
Gaver, Jennifer J. & Kenneth M. Gaver. 1993. “Additional Evidence On The
Association Between The IOS & Corporate Financing, Dividend &
Compensation Policy.” Journal of Accounting & Economics, pp 125-160.
______________. 1998. “The Relation Nonrecurring Accounting Transactions
and CEO Cash Compensation.” The Accounting Review Vol 73 No 2, pp
235-253.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
______________. 2009. Ekonometrika, Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS
17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hayes, Rachel M. & Scott Schaefer. 1997. “Implicit and Explanatory Power Of
Top Executive Compensation for Future Performance”.
Herwidayatmo, 2000. “Implementasi Good Corporate Governance untuk
Perusahaan Publik di Indonesia.”
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009.
Jakarta: Salemba Empat.
Jensen, M.C & W.H. Meckling. 1976. “Theory of The Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure.” Journal of Financial
Economics 3, 305-360.
Kato, Takao. & Cheryl Long. 2005. “Executive Compensation, Firm Performance,
and Corporate Governance in China: Evidence from Firms Listed in the
Shanghai and Shenzhen Stock Exchanges.”
http://www.iza.org?publications/dps/
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt & Terry D. Warfield. 2002. Akuntansi
Intermediate. Jakarta: Erlangga.
Mathis, Robert L. & John H. Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Matolcsy, Zoltan P. 2007. “Executive Cash Compensation and Corporate
Performance During Different Economic Cycles”.
Meythi, 2005. “Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi
Pertumbuhan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Volume XI, No.2.
Miller, Russell. 2008. “Addresing The Top Concern Of Compensation
Committees.” Executive Compensation Advisors Publishing.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa.
Yogyakarta: STIE YKPN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nugroho, Julianto Agung & Jogiyanto Hartono. 2002. “Confirmatory Factor
Analysis Gabungan Proksi Investment Opportunity Set dan Hubungannya
Terhadap Realisasi Pertumbuhan.” Simposium Nasional Akuntansi 5, hal
192-212.
Pennman, Stephen H. 2001. Financial Statement Analysis and Security Valuation.
New York: Mc Graw Hill.
Rozeff, Michael. S. 1987. “Growth, Beta and Agency Costs As Determinants of
Dividend Payout Ratio.” The Journal Of Financial Research. Vol V.
Schleifer, Andrei & Robert W. Vishny. 1997. “A Survey of Corporate
Governance.” Journal of Finance Volume 52, No. 2.
Sriwardany. 2006. “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan
Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Tbk.” Thesis USU Reporsitory.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.
Swastha, Basu D. H. & Ibnu Sukotjo. 1998. Pengantar Bisnis Modern.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Tirole, J. 2005. The Theory of Corporate Finance. New Jersey: Princeton
University Press.
Tunggal, Amin Widjaja. 1995. Kamus Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Rineka
Cipta.
Watson, Denzil & Antony Head. 2004. Corporate Finance. England: Prentice
Hall.
Watts, Ross L. & Jerold L. Zimmerman. 1990. “Positive Accounting Theory: a
Ten Years Perspective.” The Accounting Review Vol.65. No.1.
Weston, J. Fred, Mark L. Mitchell & J. Harold Mulherin. 2004. Takeovers,
Restructuring and Corporate Governance. New Jersey: Prentice Hall.
Wild John J, K.R Subramanyam & Halsey, Robert F. 2005. Financial Statement
Analysis. Jakarta: Salemba Empat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Wolk, H. I., M. G. Tearney & J. L. Dodd. 2000. “Accounting Theory: A
Conceptual and Institutional Approach.” South-Western College
Publishing.
Zhang, X. 2001. “Accounting Conservatism and the Analysis of Line Items in
Earnings Forecasting and Valuation.” Working Paper, University of
California, Berkeley.
http://www.corfina.com/
http://www.iaiglobal.or.id/
http://www.idx.co.id/
http://press.princeton.edu/ebooks.html/
http://www.ssrn.com/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1
Daftar Sampel
Total Kompensasi Manajemen Eksekutif Tahun 2006
No. Perusahaan Sampel Kompensasi
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PT. AKR CORPORINDO Tbk.
PT. ANEKA TAMBANG Tbk.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
PT. ASTRA OTOPARTS Tbk.
PT. BAKRIE SUMATRA Tbk.
PT. BENTOEL INTERNATIONAL Tbk
PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk .
PT. BRISTOL MYERS Tbk.
PT. BUMI Tbk.
PT. CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk.
PT. COLORPAK INDONESIA Tbk.
PT. DELTA DJAKARTA Tbk.
PT. ENSEVAL PUTRA MEGATRADING Tbk.
PT. EXELCOMINDO PRATAMA Tbk.
PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk.
PT. FORTUNE INDONESIA Tbk.
PT. GOWA MAKASSAR Tbk.
PT. GUDANG GARAM Tbk.
PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk.
PT. HUMPUSS Tbk.
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PT. INDOFOOD Tbk.
PT. JAYA REAL PROPERTY Tbk.
PT. KIMIA FARMA Tbk.
20,848,762,000
26,133,920,000
2,002,000,000
10,006,000,000
8,679,130,000
17,089,609,250
21,749,535,005
3,657,730,000
20,444,000,000
6,874,500,000
3,908,725,000
3,643,533,000
7,914,620,913
19,727,000,000
25,251,424,000
3,702,500,000
2,671,344,829
41,530,000,000
9,377,000,000
5,159,066,000
32,000,000,000
30,550,000,000
5,993,784,000
4,396,099,889
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
PT. LAUTAN LUAS Tbk.
PT. MANDOM Tbk.
PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk.
PT. MAYORA INDAH Tbk.
PT. METRODATA ELECTRONICS Tbk.
PT. MITRA ADIPERKASA Tbk.
PT. MULTIPOLAR Tbk.
PT. MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk.
PT. MUSTIKA RATU Tbk.
PT. PAN BROTHERS Tbk.
PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk.
PT. PLAZA INDONESIA REALTY Tbk.
PT. RAMAYANA LESTARI Tbk.
PT. REDIANT UTAMA INTERINSCO Tbk.
PT. SAMUDRA INDO Tbk.
PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk.
PT. SEPATU BATA Tbk.
PT. SORINI Tbk.
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
PT. SUMMARECON AGUNG Tbk.
PT. SURYA TOTO Tbk.
PT. TAMBANG BTBR BUKIT ASAM Tbk.
PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk.
PT. TIMAH Tbk.
PT. TUNAS RIDEAN Tbk.
PT. UNITED TRACTORS Tbk.
PT. TIMAH Tbk.
22,810,000,000
10,353,000,000
19,519,000,000
6,552,660,179
11,729,000,000
6,811,185,000
26,377,000,000
3,721,450,000
4,931,851,375
6,467,339,809
19,493,766,666
18,198,632,000
5,001,000,000
3,972,800,000
9,059,000,000
6,094,000,000
8,221,000,000
10,788,099,000
5,311,541,915
23,006,000,000
17,356,914,870
11,224,000,000
4,790,986,792
6,418,000,000
11,419,000,000
16,002,000,000
3,853,000,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1
Daftar Sampel (lanjutan)
Dividend Payout Ratio (DPR) Tahun 2006
No. Perusahaan Sampel DPR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PT. AKR CORPORINDO Tbk.
PT. ANEKA TAMBANG Tbk.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
PT. ASTRA OTOPARTS Tbk.
PT. BAKRIE SUMATRA Tbk.
PT. BENTOEL INTERNATIONAL Tbk
PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk .
PT. BRISTOL MYERS Tbk.
PT. BUMI Tbk.
PT. CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk.
PT. COLORPAK INDONESIA Tbk.
PT. DELTA DJAKARTA Tbk.
PT. ENSEVAL PUTRA MEGATRADING Tbk.
PT. EXELCOMINDO PRATAMA Tbk.
PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk.
PT. FORTUNE INDONESIA Tbk.
PT. GOWA MAKASSAR Tbk.
PT. GUDANG GARAM Tbk.
PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk.
PT. HUMPUSS Tbk.
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PT. INDOFOOD Tbk.
PT. JAYA REAL PROPERTY Tbk.
PT. KIMIA FARMA Tbk.
PT. LAUTAN LUAS Tbk.
0.21
0.12
0.08
0.15
0.13
0.37
0.18
0.51
0.20
0.30
0.16
0.44
0.25
0.11
0.13
0.19
0.11
0.33
0.29
0.17
0.57
0.54
0.22
0.25
0.09
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
PT. MANDOM Tbk.
PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk.
PT. MAYORA INDAH Tbk.
PT. METRODATA ELECTRONICS Tbk.
PT. MITRA ADIPERKASA Tbk.
PT. MULTIPOLAR Tbk.
PT. MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk.
PT. MUSTIKA RATU Tbk.
PT. PAN BROTHERS Tbk.
PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk.
PT. PLAZA INDONESIA REALTY Tbk.
PT. RAMAYANA LESTARI Tbk.
PT. REDIANT UTAMA INTERINSCO Tbk.
PT. SAMUDRA INDO Tbk.
PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk.
PT. SEPATU BATA Tbk.
PT. SORINI Tbk.
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
PT. SUMMARECON AGUNG Tbk.
PT. SURYA TOTO Tbk.
PT. TAMBANG BTBR BUKIT ASAM Tbk.
PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk.
PT. TIMAH Tbk.
PT. TUNAS RIDEAN Tbk.
PT. UNITED TRACTORS Tbk.
PT. TIMAH Tbk.
0.42
0.24
0.19
0.21
0.17
0.48
0.167
0.12
0.018
0.36
0.044
0.42
0.17
0.18
0.62
0.49
0.11
0.14
0.21
0.35
0.33
0.34
0.06
0.04
0.28
0.24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1
Daftar Sampel (lanjutan)
Tobin’s Q Tahun 2007
No. Perusahaan Sampel Tobin’s Q
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
PT. AKR CORPORINDO Tbk.
PT. ANEKA TAMBANG Tbk.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
PT. ASTRA OTOPARTS Tbk.
PT. BAKRIE SUMATRA Tbk.
PT. BENTOEL INTERNATIONAL Tbk
PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk .
PT. BRISTOL MYERS Tbk.
PT. BUMI Tbk.
PT. CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA Tbk.
PT. COLORPAK INDONESIA Tbk.
PT. DELTA DJAKARTA Tbk.
PT. ENSEVAL PUTRA MEGATRADING Tbk.
PT. EXELCOMINDO PRATAMA Tbk.
PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk.
PT. FORTUNE INDONESIA Tbk.
PT. GOWA MAKASSAR Tbk.
PT. GUDANG GARAM Tbk.
PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk.
PT. HUMPUSS Tbk.
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PT. INDOFOOD Tbk.
PT. JAYA REAL PROPERTY Tbk.
PT. KIMIA FARMA Tbk.
PT. LAUTAN LUAS Tbk.
PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk.
1.06
1.22
0.26
0.78
0.68
1.40
0.87
1.91
0.93
0.78
2.60
0.71
1.18
1.08
2.15
0.64
0.39
5.95
2.70
1.13
4.75
4.87
1.04
0.64
0.85
0.98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
PT. MAYORA INDAH Tbk.
PT. METRODATA ELECTRONICS Tbk.
PT. MITRA ADIPERKASA Tbk.
PT. MULTIPOLAR Tbk.
PT. MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk.
PT. MUSTIKA RATU Tbk.
PT. PAN BROTHERS Tbk.
PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk.
PT. PLAZA INDONESIA REALTY Tbk.
PT. RAMAYANA LESTARI Tbk.
PT. REDIANT UTAMA INTERINSCO Tbk.
PT. SAMUDRA INDO Tbk.
PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk.
PT. SEPATU BATA Tbk.
PT. SORINI Tbk.
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
PT. SUMMARECON AGUNG Tbk.
PT. SURYA TOTO Tbk.
PT. TAMBANG BTBR BUKIT ASAM Tbk.
PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk.
PT. TIMAH Tbk.
PT. TUNAS RIDEAN Tbk.
PT. UNITED TRACTORS Tbk.
PT. TIMAH Tbk.
0.86
0.79
0.86
3.75
0.82
0.33
0.95
0.76
2.79
1.20
1.40
0.59
1.37
0.98
1.20
0.44
0.86
1.03
2.94
0.90
1.28
1.01
1.15
3.20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1
Daftar Sampel (lanjutan)
Total Kompensasi Manajemen Eksekutif Tahun 2007
Perusahaan Sampel Kompensasi
(Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PT. AKR CORPORINDO Tbk.
PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk.
PT. ANEKA TAMBANG Tbk.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
PT. ASTRA OTOPARTS Tbk.
PT. BENTOEL INTERNATIONAL Tbk.
PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk .
PT. BUMI RESOURCES Tbk.
PT. CITRA TUBINDO Tbk.
PT. COLORPAK INDONESIA Tbk.
PT. ENSEVAL PUTRA MEGATRADING Tbk.
PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk.
PT. GAJAH TUNGGAL Tbk.
PT. HUMPUSS INTERMODA TRANSPORTASI Tbk.
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
PT. INDORAMA SYNTHETICS Tbk.
PT. KIMIA FARMA Tbk.
PT. LAUTAN LUAS Tbk.
PT. MANDOM INDONESIA Tbk.
PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk.
PT. MAYORA INDAH Tbk.
PT. METRODATA ELECTRONICS Tbk.
PT. MITRA ADIPERKASA Tbk.
PT. MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk.
13,336,010,000
15,115,239,877
12,221,336,000
4,400,000,000
10,695,000,000
10,428,990,249
9,481,663,582
24,650,000,000
3,000,000,000
3,608,750,000
8,118,626,752
22,482,169,000
36,530,000,000
2,961,142,000
28,000,000,000
25,206,000,000
2,068,746,000
3,062,260,379
19,140,000,000
8,312,000,000
18,218,000,000
6,332,940,623
11,641,000,000
7,568,731,000
2,780,000,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
PT. PAN BROTHERS Tbk.
PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk.
PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk.
PT. PLAZA INDONESIA REALTY Tbk.
PT. POOL ADVISTA INDONESIA Tbk.
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
PT. SEPATU BATA Tbk.
PT. SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk.
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
PT. SUMMARECON AGUNG Tbk.
PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk.
PT. TOTAL BANGUN PERSADA Tbk.
PT. TRIAS SENTOSA Tbk.
PT. UNITED TRACTORS Tbk.
5,169,513,174
18,591,510,000
13,996,123,432
16,628,042,000
1,988,642,226
5,006,000,000
7,911,000,000
4,987,079,000
3,640,068,493
18,002,000,000
14,897,857,460
13,924,614,410
3,621,842,711
16,005,000,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1
Daftar Sampel (lanjutan)
Dividend Payout Ratio (DPR) Tahun 2007
No. Perusahaan Sampel
DPR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PT. AKR CORPORINDO Tbk.
PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk.
PT. ANEKA TAMBANG Tbk.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
PT. ASTRA OTOPARTS Tbk.
PT. BENTOEL INTERNATIONAL Tbk.
PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk .
PT. BUMI RESOURCES Tbk.
PT. CITRA TUBINDO Tbk.
PT. COLORPAK INDONESIA Tbk.
PT. ENSEVAL PUTRA MEGATRADING Tbk.
PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk.
PT. GAJAH TUNGGAL Tbk.
PT. HUMPUSS INTERMODA TRANSPORTASI Tbk.
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
PT. INDORAMA SYNTHETICS Tbk.
PT. KIMIA FARMA Tbk.
PT. LAUTAN LUAS Tbk.
PT. MANDOM INDONESIA Tbk.
PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk.
PT. MAYORA INDAH Tbk.
PT. METRODATA ELECTRONICS Tbk.
PT. MITRA ADIPERKASA Tbk.
PT. MULTIPOLAR Tbk.
0.29
0.13
0.18
0.12
0.31
0.20
0.07
0.10
0.15
0.15
0.05
0.13
0.60
0.04
0.51
0.06
0.52
0.36
0.45
0.39
0.42
0.20
0.24
0.21
0.67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
PT. MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk.
PT. PAN BROTHERS Tbk.
PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk.
PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk.
PT. PLAZA INDONESIA REALTY Tbk.
PT. POOL ADVISTA INDONESIA Tbk.
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
PT. SEPATU BATA Tbk.
PT. SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk.
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
PT. SUMMARECON AGUNG Tbk.
PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk.
PT. TOTAL BANGUN PERSADA Tbk.
PT. TRIAS SENTOSA Tbk.
PT. UNITED TRACTORS Tbk.
0.17
0.16
0.39
0.25
0.03
0.02
0.49
0.32
0.39
0.21
0.18
0.23
0.46
0.33
0.48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1
Daftar Sampel (lanjutan)
Tobin’s Q Tahun 2008
No. Perusahaan Sampel Tobin’s Q
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
PT. AKR CORPORINDO Tbk.
PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk.
PT. ANEKA TAMBANG Tbk.
PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk.
PT. ASTRA OTOPARTS Tbk.
PT. BENTOEL INTERNATIONAL Tbk.
PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk .
PT. BUMI RESOURCES Tbk.
PT. CITRA TUBINDO Tbk.
PT. COLORPAK INDONESIA Tbk.
PT. ENSEVAL PUTRA MEGATRADING Tbk.
PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk.
PT. GAJAH TUNGGAL Tbk.
PT. HUMPUSS INTERMODA TRANSPORTASI Tbk.
PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.
PT. INDORAMA SYNTHETICS Tbk.
PT. KIMIA FARMA Tbk.
PT. LAUTAN LUAS Tbk.
PT. MANDOM INDONESIA Tbk.
PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk.
PT. MAYORA INDAH Tbk.
PT. METRODATA ELECTRONICS Tbk.
PT. MITRA ADIPERKASA Tbk.
PT. MULTIPOLAR Tbk.
1.80
0.89
3.55
1.09
1.06
1.58
1.37
4.88
0.36
3.34
1.30
2.14
6.07
1.66
3.73
1.46
0.27
1.57
0.84
2.17
0.99
1.12
1.03
0.98
5.72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
PT. MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk.
PT. PAN BROTHERS Tbk.
PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk.
PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Tbk.
PT. PLAZA INDONESIA REALTY Tbk.
PT. POOL ADVISTA INDONESIA Tbk.
PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk.
PT. SEPATU BATA Tbk.
PT. SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk.
PT. SUMI INDO KABEL Tbk.
PT. SUMMARECON AGUNG Tbk.
PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk.
PT. TOTAL BANGUN PERSADA Tbk.
PT. TRIAS SENTOSA Tbk.
PT. UNITED TRACTORS Tbk.
1.02
1.02
1.74
4.10
2.58
0.27
2.32
0.90
1.77
0.85
1.74
1.09
1.90
0.77
2.95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 2
Statistik Deskriptif
Data Sebelum Outlier
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LN_COMPEN 123 19.98 25.61 22.8129 1.12917
DPR 123 .01818182 .97872340 .3168908324 .22402734625
LN_Q 123 -3.07 2.41 .2089 .79987
Valid N (listwise) 123
Data Setelah Outlier Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LN_COMPEN 91 21.41 24.45 22.9594 .77753
DPR 91 .01818182 .66840225 .2536240243 .15813885158
LN_Q 91 -1.33 1.80 .2509 .69928
Valid N (listwise) 91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 3
Outlier Sampel Observasi
No. Perusahaan
(Z >2)
ZLN_COMPEN ZDPR ZLN_Q
1 PT. ASTRA GRAPHIA Tbk. -0.25 2.07 0.45
2 PT. CENTRIN ONLINE Tbk. -2.22 0.30 0.84
3 PT. GOODYEAR INDONESIA Tbk. -0.38 2.15 0.16
4 PT. GUDANG GARAM Tbk . 1.45 2.77 -0.15
5 PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. 0.01 2.88 -0.06
6 PT. LIONMESH PRIMA Tbk. -2.35 -0.78 -0.45
7 PT. MEDCO ENERGI Tbk. 1.67 2.32 -0.85
8 PT. TAMBANG BATUBARA Tbk. -0.13 0.70 2.23
9 PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk. -0.51 2.11 -0.27
10 PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. 1.06 2.47 2.75
11 PT. ADHIKARYA Tbk. -0.23 -0.35 -2.22
12 PT. INTI KAPUAS Tbk. -2.06 -0.91 -4.11
13 PT. LIONMESH PRIMA Tbk. -2.22 -1.18 -0.33
14 PT. MALINDO FEEDMILL Tbk. -0.57 2.29 0.03
15 PT. RIG TENDERS Tbk. -2.51 0.54 -0.76
16 PT. TELKOM Tbk. 2.47 1.31 0.63
17 PT. TRIAS SENTOSA Tbk. -0.70 2.23 -0.65
18 PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. 1.05 2.26 2.58
19 PT. KAGEO IGAR JAYA Tbk. -2.27 0.28 -0.86
20 PT. LION METAL WORKS Tbk. -2.22 -0.11 -0.78
21 PT. CENTRIN ONLINE Tbk. -2.21 -0.12 0.82
22 PT. HM SAMPOERNA Tbk. 2.19 0.52 0.10
23 PT. CITRA TUBINDO Tbk. -0.75 2.49 0.46
24 PT. KAGEO IGAR JAYA Tbk. -2.18 -0.39 -1.50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 3
Outlier Sampel Observasi (lanjutan)
25 PT. LION METAL WORKS Tbk. -2.13 -0.38 0.56
26 PT. POOL ADVISTA Tbk. -2.09 0.95 -1.98
27 PT. PUDJIAJI AND SONS Tbk. -2.01 0.61 -0.34
28 PT. HM SAMPOERNA Tbk. 0.38 1.17 2.49
29 PT. ASTRA GRAPHIA Tbk. 0.48 0.01 2.88
30 PT. CHAROEN POKPHAND Tbk. -0.03 2.02 0.28
31 PT. GAJAH TUNGGAL Tbk. -0.18 2.03 -0.63
32 PT. SURYA CITRA MEDIA Tbk. -0.28 2.05 0.24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 4
Hasil Pengujian Normalitas
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
(Sebelum Outlier - Data tidak normal) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .22002043
Most Extreme Differences Absolute .131
Positive .131
Negative -.076
Kolmogorov-Smirnov Z 1.451
Asymp. Sig. (2-tailed) .030
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
(Setelah Outlier – Data normal) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .15420733
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .117
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z 1.117
Asymp. Sig. (2-tailed) .165
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 4
Hasil Pengujian Normalitas (lanjutan)
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
(Data Normal) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .56321888
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .088
Negative -.047
Kolmogorov-Smirnov Z .837
Asymp. Sig. (2-tailed) .486
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5
Hasil Pengujian Multikolonieritas
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
( = 5%) Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
.593a .351 .337 .56958
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 15.460 2 7.730 23.827 .000a
Residual 28.549 88 .324
Total 44.009 90
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
b. Dependent Variable: LN_Q
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
(Constant) -10.084 1.800
-
5.603
.000
LN_COMPEN .438 .079 .487 5.532 .000 .542 .508 .475 .951 1.052
DPR 1.090 .389 .247 2.800 .006 .354 .286 .240 .951 1.052
a. Dependent Variable: LN_Q
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5
Hasil Pengujian Multikolonieritas (lanjutan)
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
( = 5%) Coefficient Correlations
a
Model DPR LN_COMPEN
Correlations DPR 1.000 -.222
LN_COMPEN -.222 1.000
Covariances DPR .152 -.007
LN_COMPEN -.007 .006
a. Dependent Variable: LN_Q
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) LN_COMPEN DPR
1 2.804 1.000 .00 .00 .03
2 .196 3.784 .00 .00 .93
3 .001 71.728 1.00 1.00 .04
a. Dependent Variable: LN_Q
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 6
Hasil Pengujian Autokorelasi
(Uji Durbin-Watson)
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
( = 5%) Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .222a .049 .038 .15507124199 2.009
a. Predictors: (Constant), LN_COMPEN
b. Dependent Variable: DPR
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
( = 5%) Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
2 .593a .351 .337 .56958 1.923
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
b. Dependent Variable: LN_Q
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 7
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
(Metode Grafik dan Uji Glejser)
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Uji Glejser
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.307 .270 -1.138 .258
LN_COMPEN .019 .012 .168 1.608 .111
a. Dependent Variable: ABS_RES1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 7
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas (lanjutan)
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
Uji Glejser
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2 Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
2 (Constant) .994 1.015 .979 .330
LN_COMPEN -.023 .045 -.056 -.512 .610
DPR -.027 .220 -.013 -.122 .903
a. Dependent Variable: ABS_RES2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 8
Hasil Pengujian Path Analysis
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .222a .049 .038 .15507124199
a. Predictors: (Constant), LN_COMPEN
b. Dependent Variable: DPR
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .111 1 .111 4.596 .035a
Residual 2.140 89 .024
Total 2.251 90
a. Predictors: (Constant), LN_COMPEN
b. Dependent Variable: DPR
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.781 .483 -1.617 .109
LN_COMPEN .045 .021 .222 2.144 .035
a. Dependent Variable: DPR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 8
Hasil Pengujian Path Analysis
Uji Statistik F (lanjutan)
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
2 .593a .351 .337 .56958
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
b. Dependent Variable: LN_Q
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
2 Regression 15.460 2 7.730 23.827 .000a
Residual 28.549 88 .324
Total 44.009 90
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
b. Dependent Variable: LN_Q
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
2 (Constant) -10.084 1.800 -5.603 .000
LN_COMPEN .438 .079 .487 5.532 .000
DPR 1.090 .389 .247 2.800 .006
a. Dependent Variable: LN_Q
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 8
Hasil Pengujian Path Analysis (lanjutan)
Uji Statistik t
DPRt = k + p2LN_COMPENt + e1
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .222a .049 .038 .15507124199
a. Predictors: (Constant), LN_COMPEN
b. Dependent Variable: DPR
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.781 .483 -1.617 .109
LN_COMPEN .045 .021 .222 2.144 .035
a. Dependent Variable: DPR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 8
Hasil Pengujian Path Analysis
Uji Statistik t (lanjutan)
LN_Qt+1 = k + p1LN_COMPENt + p3DPRt + e2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
2 .593a .351 .337 .56958
a. Predictors: (Constant), DPR, LN_COMPEN
b. Dependent Variable: LN_Q
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
2 (Constant) -10.084 1.800 -5.603 .000
LN_COMPEN .438 .079 .487 5.532 .000
DPR 1.090 .389 .247 2.800 .006
a. Dependent Variable: LN_Q