Upload
vubao
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGARUH RASIO KUALITAS ASET, KECUKUPAN MODAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS BANK (Studi kasus pada Bank Perkreditan Rakyat Propinsi Jawa Tengah
Tahun 2010-2011)
Skripsi
Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
HUTRI KARTIKA IRIANTI F1306575
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH RASIO KUALITAS ASET, KECUKUPAN MODAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS BANK (Studi kasus pada Bank Perkreditan Rakyat Propinsi Jawa Tengah
Tahun 2010-2011)
Oleh: Hutri Kartika Irianti
F1306575
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Kualitas Aset, Kecukupan Modal dan Likuiditas terhadap profitabilitas bank.Variabel kualitas aset diproksikan dengan PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) dan NPL (Non Performing Loan), Kecukupan Modal diproksikan dengan Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), Likuiditas diproksikan dengan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan sample sejumlah 40 bank perkreditan rakyat propinsi Jawa Tengah yang listed di Bank Indonesia (BI) tahun 2010-2011. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistics untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistics untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%. Sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedatisitas dan uji autokorelasi.
Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data NPL dan PPAP berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA bank, hal ini sesuai dengan penelitian Azwir (2006) Pahlevie (2009), dan Prastyaningtyas (2010) yang menyatakan bahwa PPAP dan NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) bank , sedangkan CAR dan LDR secara parsial mempunyai pengaruh siginifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) bank, hal ini sesuai dengan penelitian Yuliani (2007), Indarawan (2009), dan Nusantara (2009) bahwa CAR berpengaruh signifikan positif terhadap Profitabilitas (ROA) bank. Sementara secara bersama-sama (NPL, PPAP, CAR, dan LDR) terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROA bank. Kemampuan prediksi dari ketujuh variabel tersebut terhadap ROA sebesar 31,1% sedangkan sisanya 69,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
Kata kunci: ROA, PPAP, NPL, CAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
Asset Quality Analysis of Effect of Ratio, Capital Adequacy and Liquidity of Banks Profitability
(Case Studies on Rural Bank, Central Java Province in 2010- 2011)
By: Hutri Kartika Irianti
F1306575
The research was conducted to examine the effect of the variable quality of assets, capital adequacy and liquidity to the bank profitability. Quality of assets variable formulated with PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif/ Allowance Earning Asset) and NPL (Non Performing Loan), Capital Adequacy Ratio formulated with CAR (Capital Adequacy Ratio), liquidity formulated with LDR (Loan to Deposit Ratio) Sampling technique used was purposive sampling, a sample of 40 rural in Central Java province are listed in the Bank Indonesia (BI) in 2010-2011. Analysis techniques used is a multiple linear regression with least squares equations and hypothesis testing using the t-statistic for testing the partial regression coefficients and F-statistics to test the effect together with the significance of 5%. It also conducted a test that includes the assumption of classical test, normality, multicollinearity test, heteroscedasticity test, dan autocorrelation test.
During the observation period of the study indicate that the data are normally distributed. Based on the test multicollinearity, heteroscedasticity test and autocorrelation test found no variables that deviate from the classical assumptions. This indicates that the available data has been qualified using multiple linear regression equation model. From the analysis of data showed that the NPL and PPAP have a significan’t negative impact on bank ROA, it is consistent with Azwir (2006) Pahlevie (2009), and Prastyaningtyas (2010) which states that the PPAP and NPL have a significant negative effect on profitability (ROA) bank , while the CAR and partially LDR has a positive significant effect on profitability (ROA) bank, this is consistent with Yuliani (2007), Indarawan (2009), and Nusantara (2009) that the CAR have a significant positive effect on profitability (ROA) bank. While simultaneously (NPL, PPAP, CAR, and LDR) proved to significantly affect the bank's ROA. The predictive capability of the seven variables on ROA of 31.1% while the remaining 69.9% influenced by other factors not included in the research model.
Key words: ROA, PPAP, NPL, CAR, LDR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH RASIO KUALITAS ASET, KECUKUPAN
MODAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS BANK
(Studi kasus pada Bank Perkreditan Rakyat Propinsi Jawa Tengah
Tahun 2010-2011)
Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing skripsi untuk diajukan kepada tim penguji skripsi. Surakarta, Juli 2012 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing Drs.Subekti Djamaluddin, Msi, Ak. NIP: 195509161988031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta, September 2012
Tim Penguji Skripsi
1. Drs. Sri Hartoko, MBA, Ak.
NIP 196107111987031001
Ketua (………………..)
2. Drs.Subekti Djamaluddin, M.Si., Ak.
NIP 195509161988031001
Sekretaris (………………..)
3. Sri Suranta, S.E., M.Si., Ak.
NIP 197203051997021001
Anggota (………………..)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
- M O T T O & persembahan -
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu
sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang
yang sabar. (Al-Baqarah: 153).
kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil diatasi seseorang saat
berusaha untuk sukses daripada posisi yang telah diraihnya dalam kehidupan
(Booker T. Washingtong)
jika Cobaan sepanjang Sungai, maka Kesabaran itu seluas Samudra. Jika Harapan
sejauh Hamparan Mata memandang, maka Tekad mesti seluas Angkasa
membentang. Jika Pengorbanan sebesar Bumi, maka Keikhlasan harus seluas Jagad
Raya.
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama
untuk menyelesaikannya.
Karya ini khusus ‘ku persembahkan untuk:
orang tuaku tersayang, terutama ibuku
Suami tercinta
Baby Tania- malaikat kecilku
Kakak –kakakku yang kusayang
Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala limpahan rahmat, hidayah dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas
Aset, Kecukupan Modal, dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank
(Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat Propinsi Jawa Tengah
Tahun 2010-2011).
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, arahan, dorongan dan nasehat dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Santosa Tri Hananta, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Subekti Djamaluddin, M.Si, Ak. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu dan sabar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
dalam memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran-saran dalam
penyusunan Skripsi.
4. Dosen-dosen penguji yang dengan ikhlas telah menguji penulis Bapak
Drs. Sri Hartoko, MBA, Ak. Dan Bapak Sri Suranta, S.E., M.Si., Ak.
5. Pak Topik, Pak Timin, serta staf dan karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Keluarga tercinta, terima kasih tak terkira untuk semangat, kasih
sayang dan doanya.
7. Semua pihak yang tak mungkin disebutkan satu per satu yang telah
memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
Dengan adanya keterbatasan yang penulis miliki, penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima
dengan segala kerendahan hati. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pribadi maupun para pembaca yang budiman.
Surakarta, September 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAKSI ................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian .................................................................. 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 12
A. Landasan Teori .......................................................................... 12
B. Kerangka Pemikiran .................................................................. 23
C. Hipotesis ................................................................................... 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 28
A. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 28
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 29
C. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ................................. 31
1. Metode Analisis.................................................................. . 31
a. Statistik Deskriptif .......................................................... 31
b. Pengujian Kualitas Data .................................................. 32
1) Uji Normalitas ......................................................... 32
2) Uji Autokorelasi....................................................... 32
3) Uji Multikolinearitas ................................................ 33
4) Uji Heterokedastisitas .............................................. 33
2. Pengujian Hipotesis ............................................................. 34
a. Uji Regresi Linier ........................................................... 34
b. Uji Koefisien Determinasi .............................................. 35
c. Uji Statistik F (Uji F) ...................................................... 35
d. Uji Statistik t (Uji t) ....................................................... 36
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 38
A. Objek Penelitian ........................................................................ 38
B. Statistik Deskriptif ..................................................................... 38
C. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 40
1. Hasil Uji Normalitas ............................................................ 40
2. Hasil Uji Multikolinearitas .................................................. 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
3. Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................ 42
4. Hasil Uji Autokorelasi ......................................................... 43
D. Pengujian Hipotesis .................................................................. 43
1. Uji Regresi Linear................................................................ 43
2. Uji Koefisien Determinasi ................................................... 45
3. Uji F ..................................................................................... 45
4. Uji t ...................................................................................... 46
E. PEMBAHASAN........................................................................ 46
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 51
A. Kesimpulan ................................................................................ 51
B. Keterbatasan .............................................................................. 52
C. Saran .......................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel . Halaman
1 Penelitian Terdahulu..................................................... 8
4.1 Statistik Deskriptif........................................................ 38
4.2 Uji Normalitas K-S....................................................... 41
4.3 Hasil Uji Multikolinieritas............................................. 41
4.4 Hasil Uji Glejser............................................................ 42
4.5 Kriteria Autokorelasi..................................................... 43
4.6 Hasil Analisis Regresi................................................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2 Kerangka Pemikiran....................................................... 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Observasi
Lampiran 2 Daftar Sampel
Lampiran 3 Tabel Statistik Deskriptif
Lampiran 4 Tabel Uji Normaalitas
Lampiran 5 Tabel Uji Multikolinearitas
Lampiran 6 Tabel Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 7 Tabel Uji Autokorelasi
Lampiran 8 Tabel Uji F
Lampiran 9 Tabel Uji Koefisien Determinasi
Lampiran 10 Tabel Uji t
Lampiran 11 Grafik Scatterplot
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis
multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di
Indonesia.Hal ini meninggalkan kredit macet cukup besar, yang sampai saat
ini belum terselesaikan oleh BPPN maupun oleh Bank pemberi kredit,
membawa dampak terhadap kerugian negara dan rakyat yang cukup besar.
Jasa perkreditan sebagai produk usaha perbankan merupakan salah satu
penyumbang pendapatan terbesar Bank dibanding beberapa produk jasa
perbankan lainnya (Wilopo, 2000 dalam Azwir, 2006).
Sejak diberlakukannya paket deregulasi perbankan tanggal 29 Mei
1993 yang mengatur beberapa hal antara lain: kewajiban penyediaan modal
minimum (Capital Adequacy Ratio), batas maksimum pemberian kredit (legal
lending limit), kualitas aktiva produktif (KAP) dan penilaian tingkat
kesehatan bank, maka pengelolaan perbankan Indonesia dihadapkan pada
berbagai peluang sekaligus ancaman dalam menghadapi persaingan bank
yang semakin ketat. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No. 26/ 22/ Kep/ DIR tanggal 29 Mei 1993 tentang Kualitas Aktiva Produktif
dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, dan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihal Kualitas
Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Produktif, maka semua bank yang beroperasi di wilayah negara Indonesia
wajib melakukan penilaian kualitas aktiva produktif (KAP) dan wajib
membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP). Aktiva
produktif yang dimaksud dalam Surat Edaran (SE) tersebut adalah semua
aktiva dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki oleh bank dengan
maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya yang
meliputi: kredit yang diberikan, surat-surat berharga, penempatan dana pada
bank-bank lain baik dalam negeri maupun luar negeri (kecuali penanaman
dana dalam bentuk giro), dan penyertaan. Sementara itu besarnya
pembentukan PPAP berdasar SE No. 26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993
ditentukan sesuai dengan pengelompokan aktiva produktif ke dalam empat
kelompok, yaitu: sebesar 0,5% untuk aktiva produktif Lancar (Gol.1), 3%
untuk aktiva produktif Kurang Lancar (Gol.II), 50% untuk aktiva produktif
Diragukan (Gol.III) dan 100% untuk aktiva produktif Macet (Gol.IV). Sejak
akhir 2001 pembentukan PPAP tersebut dikelompokkan menjadi lima
kelompok yaitu: Lancar (Gol.1) PPAP sebesar 1%, Dalam Perhatian Khusus
(Gol.II) PPAP sebesar 5%, Kurang Lancar (Gol.III) PPAP sebesar 15%,
Diragukan (Gol.IV) PPAP sebesar 50% dan Macet (Gol.V) PPAP sebesar
100% (Paket Deregulasi Perbankan, 2001).
Sementara rasio permodalan yang lazim digunakan untuk mengukur
kesehatan bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Besarnya CAR diukur
dari rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(ATMR). Dengan meningkatnya modal sendiri maka kesehatan bank yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
terkait dengan rasio permodalan (CAR) semakin meningkat. Sejak periode
krisis sampai dengan saat ini CAR menjadi acuan utama dalam menentukan
kesehatan bank (SK Dir BI April 1999), di mana pada tanggal 9 Januari 2004,
Gubernur Bank Indonesia secara resmi mengumumkan implementasi
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu blueprint
mengenai arah dan tatanan perbankan nasional ke depan. Dimana salah satu
program API adalah mempersyaratkan modal minimum bagi bank umum
(termasuk BPD) menjadi Rp 100 miliar dengan CAR minimum 8% selambat-
lambatnya pada tahun 2010. Hal lain juga disebabkan karena rata-rata CAR
selama periode krisis sampai dengan akhir 2001 hanya mencapai 4% dan
sejak awal 2002 bank diwajibkan memenuhi CAR minimal 8%. Kebijakan ini
berawal dari kebijakan Bank Dunia (World Bank) yang ditindak-lanjuti oleh
Bank Indonesia dengan kebijakan 29 Mei 1993 (Pakmei, 1993).Besarnya
CAR minimal 8% tersebut berlaku bagi seluruh bank secara international. Di
sisi lain perubahan kondisi perbankan yang diakibatkan oleh berbagai macam
faktor termasuk kondisi ekonomi dan moneter berdampak langsung terhadap
kelangsungan hidup perbankan Indonesia yang ditunjukkan dengan semakin
besarnya proporsi kredit bermasalah/macet dan semakin rendahnya tingkat
likuiditas bank. Hal ini menyebabkan kondisi bank yang semakin sulit untuk
meneruskan kegiatan usahanya.
Kondisi ekonomi membawa dampak pada menurunnya jumlah bank
yang beroperasi, bahkan banyak yang masih beroperasi juga menurun
kinerjanya, sehingga perlu tindakan-tindakan untuk menyelamatkan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
menyehatkan bank umum. Disamping tindakan atau kebijakan yang ditempuh
oleh Bank Indonesia, juga diharapkan adanya kemajuan kinerja bank
termasuk didalamnya peningkatan perolehan profitabilitas (Wilopo, 2000
dalam Azwir, 2006). Krisis moneter tahun 1997, dimana nilai tukar Rupiah
terdepresiasi terhadap Dollar Amerika Serikat menyebabkan sebagian besar
perusahaan tidak mampu membayar pinjamannya kepada bank, sedangkan
perbankan juga menghadapi risiko tidak mampu membayar kewajibannya
yang sebagian besar dibiayai oleh pinjaman luar negeri dan dana masyarakat.
Besarnya cadangan kredit dan kerugian sebagai akibat selisih nilai
tukar menyebabkan menurunnya modal perbankan sehingga sebagian besar
bank tidak mampu lagi untuk memenuhi kewajibannya, akibatnya adalah
penurunan kinerja perbankan yang dapat diidentifikasi dalam bentuk analisa
laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan seperti rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio-rasio keuangan
lainnya. Menyadari pentingnya kesehatan suatu bank bagi nasabah, maka
dirasa perlu untuk melakukan pemeliharaan kesehatan bank yang antara lain
mencakup pemeliharan likuiditas sehingga dapat memenuhi kewajiban pada
nasabah yang menarik simpanannya sewaktu–waktu. Arti penting itu
ditunjukkan oleh berbagai evaluasi pengukuran – penelitian yang dilakukan
oleh majalah khusus perbankan maupun penelitian ilmiah akademis.
Pada umumnya penelitian perbankan mengacu pada variabel CAMELS
yang diproksikan dalam berbagai rasio keuangan perbankan Penelitian untuk
evaluasi dan pemeringkatan kesehatan bank yang dilakukan oleh majalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
perbankan maupun penelitian ilmiah akademis menggunakan variabel: CAR,
NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR, Rasio Tabungan, Rasio Pendapatan
Bunga dan Pendapatan Non Bunga Bersih, Pertumbuhan Laba, Pertumbuhan
Kredit dan Rasio Utilisasi Kredit. Faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank dapat bersumber dari berbagai kinerja operasi yang
ditunjukkan beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang
dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan.
Berdasarkan laporan itu, akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang
lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank (Nasser & Aryati,
2000). Alasan dipilihnya Return on Assets (ROA) sebagai proksi kinerja bank
adalah bahwa ROA digunakan untuk mengukur keefektifan perusahaan di
dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total
asset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik,
karena tingkat kembalian (return) semakin besar (Ang, 1997). ROA juga
sudah memperhitungkan hutang perusahaan dan pembayaran dividen, selain
itu untuk mendapatkan ROA, laba perusahaan yang digunakan adalah laba
bersih artinya ROA juga sudah memperhitungkan biaya bunga dan pajak
perusahaan, disamping itu juga didasarkan pada alasan bahwa bagi investor
atau pemodal adalah seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan,
sehingga investor dapat mengharapkan berapa besar tingkat kembalian yang
bakal diterima, sehingga ROA sangat bermanfaat bagi investor. Berdasarkan
alasan tersebut ROA dijadikan indikator dari bank performance/ kinerja bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dalam penelitian ini. Hasil penelitian terdahulu terdapat beberapa variabel
yang berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).
Indrawan (2009) melakukan penelitian mengenai analisis tingkat
profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri tahun 2006-2008. Dalam penelitian
ini variable yang digunakan CAR, LDR, NPL berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas bank yang diproksikan dengan ROA.
Penelitian yang dilakukan oleh Akhtar et al. (2011) bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap profitabilitas bank
konvensional di Pakistan selama periode 2006-2009. Variabel yang digunakan
adalah Bank’s size1), Gearing Ratio2), NPL’s Ratio, Asset Management)3,
Operating Efficiency, Capital Adequacy dan proksi yang digunakan untuk
mengukur profitabilitas adalah ROA dan ROE. Penelitian ini menunjukkan
bahwa Gearing Rasio, NPL’s Ratio dan Asset Management, dan Bank’S Size
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Azwir (2006) melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh
Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, NPL dan PPAP (Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif) terhadap ROA Bank periode 2001-2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, LDR, dan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel NPL dan PPAP
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.
1 Besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan, atau nilai total aktiva. 2 Perbandingan antar utang dengan seluruh modal perusahaan 3 Suatu kegiatan mangemen dalam mengelola penggunaan dana yang ditujukan dalam rangka meningkatkan kontrol atau pengawasan terhadap aktiva tetap & revaluasi aktiva tetap yang disesuaikan dengan nilai wajar yang bebasis pada nilai pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Penelitian Prastiyaningtyas (2010) tentang Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan (Studi Pada Bank Go Publik Yang
Listed Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2008), yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar profitabilitas perbankan yang diukur dengan
menggunakan rasio keuangan bank selama periode tahun 2005 sampai dengan
tahun 2008. Dalam penelitian ini menggunakan variabel CAR, NPL, BOPO,
LDR, NIM4), dan Pangsa Pasar5). Variabel CAR, LDR, NIM, Pangsa Pasar
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank. Variabel NPL,
BOPO, berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank. ROA
diproksikan untuk mengukur profitabilitas perbankan.
Penelitian Yuliani (2007) tentang Hubungan Efisiensi Operasional
dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Public di BEJ,
yang bertujuan untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi operasional
terhadap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian ini
digunakan variabel MSDN6), CAR, BOPO, LDR.Variabel BOPO berpengaruh
signifikan negatif, sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja profitabilitas perbankan.Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Penelitian ini
menggunakan metode regresi time-series cross section. Variabel terikat yang
digunakan adalah ROA.
4 Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih 5 Penjualan perusahaan dibandingkan pasar keseluruhan 6 Total dana pihak ketiga / dana pihak ketiga total bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Tahun Variabel Hasil Independen Dependen
1. Akhtar et al 2011
Bank's size,Gearing ratio, NPL's ratio, ROA, ROE
Gearing ratio, NPL's ratio, asset management: berpengaruh signifikan terhadap ROA & ROE
Asset management, operation eficiency, capital adequacy
Bank's size berpengaruh terhadapROAtapi tidak terhadap ROE
2.
Azwir 2006
Kecukupan Modal, Efisiensi, likuiditas, NPL, dan PPAP ROA bank
Kecukupan Modal, Likuiditas, Efisiensi berpengaruh signifikan terhadap ROA
NPL & PPAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA
3. Prastiyaningtyas 2010
CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM, dan Pangsa Pasar
Profitabilitas Perbankan (ROA) CAR, LDR, NIM, dan Pangsa Pasar
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
NPL, BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas
4.
Yuliani 2007
MSDN, CAR, BOPO, LDR
Profitabilitas Perbankan (ROA)
BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas
CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas
MSDN & LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
5.
Indrawan 2009 CAR, LDR, BOPO profitabilitas bank (ROA)
CAR, LDR, dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank
6.
Pahlevie 2009 CAR, NPL, NIM, BOPO
Profitabilitas perbankan (ROA)
NPL & BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank
NIM berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank (ROA)
CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas bank (ROA)
7.
Nusantara 2009 CAR, NPL, LDR, dan BOPO
Profitabilitas perbankan (ROA)
Keempat variabel berpengaruh terhadap ROA bank go public
Hanya variabel LDR yang berpengaruh terhadap ROA bank non go public
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian
sebelumnya adalah sebagai berikut: Perusahaan yang digunakan sebagai objek
penelitian adalah Bank Perkreditan Rakyat propinsi Jawa Tengah, periode
penelitian yang digunakan adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2011
karena dengan periode yang lebih akhir tersebut diharapkan hasil penelitian
lebih mencerminkan keadaan saat ini, dan jumlah sampelnya pun lebih
banyak, yaitu sebanayak 40 bank perkreditan rakyat di propinsi jawa Tengah.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar profitabilitas perbankan pada bank perkreditan rakyat di
propinsi Jawa Tengah periode tahun 2010-2011 yang diukur dengan
menggunakan rasio keuangan bank, maka penelitian tentang “Analisis
Pengaruh Rasio Kualitas Aset, Kecukupan Modal, dan Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi kasus pada Bank Perkreditan
Rakyat Propinsi Jawa TengahTahun 2010-2011)” dianggap penting untuk
dilakukan.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada pengaruh Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP) terhadap Return on Asset (ROA)?
2. Apakah ada pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return on
Asset (ROA)?
3. Apakah ada pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return on
Asset (ROA)?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
4. Apakah ada pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on
Asset (ROA)?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah maka tujuan penelitian dapat
dirinci sebagai berikut :
a. Menganalisis pengaruh pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP) terhadap Return on Asset (ROA).
b. Menganalisis pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return
on Asset (ROA).
c. Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Return on Asset (ROA).
d. Menganalisis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return
on Asset (ROA).
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi pengambil kebijakan (manajemen) dapat digunakan sebagai dasar
untuk merencanakan pengelolaan/penempatan dana dalam rangka
meningkatkan Return on Asset (ROA).
2. Bagi peneliti terdahulu dapat digunakan sebagai pembanding hasil riset
penelitian yang berkaitan dengan Return on Asset (ROA) pada industri
perbankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3. Bagi penelitian mendatang dapat digunakan sebagai acuan untuk
melakukan prediksi Return on Asset (ROA) melalui rasio keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI.
1. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara
individu ataupun secara kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir,
2002:64). Rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dalam
laporan keuangan, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini
akan dapat menjelaskan tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai
standar (Munawir, 1990: 64).
Dengan menggunakan analisis rasio dimungkinkan dapat
menentukan tingkat kinerja suatu bank dan kesehatannya dengan
menggunakan perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas
suatu bank. Perhitungan rasio untuk menilai posisi kinerja suatu bank,
akan memberikan gambaran yang jelas tentang baik dan buruknya
operasional suatu bank, yang dilihat dari posisi keuangannya dalam neraca
dan laba rugi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. Macam-Macam Rasio Keuangan
Umumnya berbagai rasio yang dihitung untuk menilai kinerja suatu
bank dikelompokkan ke dalam tiga tipe dasar (Faisol, 2007), yaitu:
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban
financial jangka pendeknya atau kewajiban yang telah jatuh tempo.
Beberapa rasio likuiditas yang sering digunakan dalam menilai kinerja
suatu bank antara lain sebagai berukut:
1) Cash Ratio, yaitu likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh
bank dalam membayar kembali pinjaman jangka pendek bank.
Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas
bank yang bersangkutan, namun dalam praktiknya dapat
mempengaruhi profitabilitas. Rasio ini merupakan perbandingan
antara jumlah alat liquid yang dimiliki bank dengan pinjaman yang
harus segera dibayar.
2) Reserve Requirement (RR), yaitu likuiditas wajib minimum yang
wajib dipelihara dalam bentuk Giro pada BI. Reserve Requirement
merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan
sebagian dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam
bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening bank yang
bersangkutan pada Bank Indonesia. Menurut surat edaran BI tahun
1997, besarnya RR minimal 5%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3) Loan to Deposite Ratio (LDR), yaitu rasio antara jumlah seluruh
kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.
LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Rasio LDR ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan
dari suatu bank. Batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar
80%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-100%.
4) Loan to Asset Ratio (LAR), yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan
bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan
total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio ini, tingkat
likuiditasnya semakin kecil karena jumlah asset yang diperlukan
untuk membiayai kreditnya menjadi semakin besar.
b. Rasio Rentabilitas atau Rasio Profitabilitas
Merupakan alat untuk menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.
Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk
mengukur tingkat kesehatan bank. Rasio-rasio rentabilitas terdiri dari:
1) Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam
penggunaan asset.
2) Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan antara laba bersih
bank dengan modal sendiri.
3) Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara
beban operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam
melakukan kegiatan operasinya.
4) Net Interest Margin (NIM), yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva
produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.
Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga
dikurangi beban bunga.
c. Rasio Solvabilitas
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya, atau kemampuan
bank untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jika terjadi likuiditas
bank. Rasio Solvabilitas ini terdiri atas:
1) Capital adequacy Ratio (CAR), yaitu rasio untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang
diberikan. Bank yang termasuk bank sehat, apabila memiliki CAR
paling sedikit sebesar 8%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio yang mengukur seberapa
besar total pasiva yang terdiri atas persentase modal bank sendiri
dibandingkan dengan besarnya utang.
3) Debt to Asset Ratio (DTAR), yaitu rasio yang membandingkan
jumlah total hutang dengan aktiva total yang dimiliki perusahaan.
Dari rasio ini, kita dapat mengetahui beberapa bagian aktiva yang
digunakan untuk menjamin hutang. Biasanya, para kreditur lebih
menyukai rasio hutang yang rendah, sebab semakin rendah rasio
hutang perusahaan yang diberi kredit akan semakin besar tingkat
keamanan yang didapat kreditur pada waktu likuidasi
Dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaran baik buruknya
keadaan atau posisi keuangan suatu bank terutama dalam menilai
profitabilitasnya.
3. Faktor-faktor yang Menjadi Penilaian Terhadap Kinerja
Keuangan
Adapun faktor yang menjadi penilaian terhadap kinerja perbankan adalah
sebagai berikut (Kasmir, 2002):
a. Aspek Permodalan
Yang dinilai dalam aspek ini adalah permodalan yang ada
didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum
bank.Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequaty
Ratio) yang telah ditetapkan BI.CAR adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko (Dendawijaya,
2001).
CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut
Resiko (ATMR). Modal terdiri dari modal inti dan modal
pelengkap.ATMR adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah
dikalikan dengan masing-masing bobot risiko aktiva tersebut.Aktiva
yang paling tidak berisiko diberi bobot 0% dan aktiva yang paling
berisiko diberi bobot 100%.ATMR menunjukkan nilai aktiva berisiko
yang memerlukan antisipasi modal dalam jumlah yang cukup.ATMR
merupakan penjumlahan dari ATMR aktiva neraca dan ATMR
rekening administratif. Menurut (Sinungan, 1993), Aktiva neraca
terdiri dari:
· Kas dengan bobot risiko 0%
· Emas dan mata uang emas dengan bobot risiko 0%
· Giro pada BI dengan bobot risiko 0%
· Tagihan pada bank lain
ü Bank sentral Negara lain dengan bobot risiko 20%
ü Bank lain dengan bobot risiko 0%
· Surat berharga yang dimiliki
ü SBI (Sertifikat Bank Indonesia), treasury bill dan Sertifikat
Bank sentral Negara lain dengan bobot risiko 0%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
ü SBPU (Surat Berharga Pasar Uang) yang diterbitkan terdiri dari
Bank Sentral dan Pemerintah pusat 0%, Bank lain 20% dan
pihak swasta lainnya dengan bobot risiko 100%
ü Saham dan obligasi yang diterbitkan terdiri dari bank lain 20%
dan pihak swasta lainnya 100%
· Kredit yang diberikan kepada atau dijamin oleh
ü Bank sentral dan Pemerintah Pusat 0%
ü Bank lain 20%
ü Kredit pemilikan rumah 50%
ü Pihak lainnya 100%
· Penyertaan 100%
· Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku) 100%
· Antar kantor aktiva 100%
· Rupa-rupa aktiva
ü Tagihan dalam rangka inkaso 20%
ü Lainnya 100%
Sedangkan rekening administratif terdiri dari:
· Fasilitas kredit yang belum digunakan
ü Yang disediakan bagi dan dijamin oleh: Bank sentral dan
Pemerintah Pusat 0%, Bank lain 20%, Pihak lainnya 100%
ü Yang disediakan dalam rangka Kredit pemilikan rumah 50%
· Jaminan Bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
ü Dalam rangka pemberian kredit masuk L/C : Bank sentral dan
Pemerintah Pusat 0%, Bank lain 20%, Pihak lainnya 100%
ü Bukan dalam rangka pemberian kredit: Bank sentral dan
Pemerintah Pusat 0%, Bank lain 0%, Pihak lainnya 0%
ü L/C yang masih berlaku: Bank sentral dan Pemerintah Pusat
0%, Bank lain 0%, Pihak lainnya 0%
· Kewajiban membeli kembali aktiva bank 0%
· Posisi neto kontrak berjangka valuta asing dan swap bunga 0%
Sesuai dengan penilaian rasio CAR berdasarkan Surat Keputusan
DIR BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, CAR minimal
8%.Perhitungan rasio CAR sesuai dengan standar Bank Indonesia adalah
sebagai berikut:
Modal CAR = X 100%
ATMR b. Aspek Kualitas Asset
Assets digunakan sebagai rasio kualitas aktiva produktif.
Aktiva produktif adalah semua harta yang ditanamkan bank dengan
maksud untuk mencapai atau memperoleh penghasilan seperti kredit
yang diberikan, penanaman pada bank dalam bentuk tabungan,
deposito dan giro, penanaman dalam surat berharga, penyertaan pada
perusahaan, dan lain-lain.
Menurut (Kuncoro, 2002), Aktiva yang produktif merupakan
penempatan dana oleh bank dalam asset yang menghasilkan
pendapatan untuk menutup biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dari aktiva inilah bank mengharapkan adanya selisih keuntungan dari
kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana. Dari pengertian aktiva
produktif tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktiva yang berkualitas
adalah aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan dan dapat
menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank.
Penilaian terhadap rasio kualitas aktiva produktif yang dimiliki
bank didasarkan pada dua rasio yaitu:
1) Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif. Aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah jumlah
aktiva produktif yang kolektibilitasnya tidak lancar, dan jumlah
yang diperhitungkan adalah 50% dari dari aktiva produktif yang
tergolong kurang lancar ditambah 75% aktiva produktif yang
tergolong diragukan ditambah 100% aktiva produktif yang
tergolong macet. (Cara penilaian kolektibilitas atau kualitas dari
masing-masing kredit yang diberikan diatur dalam SE BI No.
23/12/BPPP Tanggal 28 Februari 1991).
2) Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh
bank terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib
dibentuk oleh bank. Berdasarkan SK Direksi BI No
31/148/KEP/DIR tanggal 12 November 1999 tentang pembentukan
PPAP, bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan
cadangan khusus guna menutup risiko kemungkinan kerugian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Aspek ini bertujuan untuk menilai jenis-jenis asset yang
dimiliki oleh bank.Penilaian asset harus dengan Peraturan oleh Bank
Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang
diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan
penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif
diklasifikasikan.Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah
dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.
Rasio yang digunakan untuk menilai kualitas asset sebuah bank
digunakan metode Non Performing Loan (NPL) dan perhitungannya
adalah:
Kredit bermasalah NPL = X 100%
Total kredit
Adapun penilaian rasio NPL berdasarkan Surat Keputusan DIR
BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah NPL < 5% yang
termasuk dalam bank sehat.
c. Aspek Pendapatan (Earnings)
Aspek ini merupakan ukuran kemampuan bank dalam
meningkatkan laba atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat
adalah bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat. Rasio
yang digunakan yaitu dengan ROA, untuk apakah suatu bank
mendapatkan keuntungan yang wajar, maka digunakan rasio ROA
untuk mencarinya. Perhitungan untuk mencari ROA adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Laba Bersih Setelah Pajak ROA = X 100%
Total Aktiva
Adapun penilaian rasio ROA berdasarkan Surat Keputusan
DIR BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah ROA
≥1,215% yang termasuk dalam bank sehat.
d. Aspek Likuiditas
Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang
bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama
simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula
memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara
umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi
dengan hutang lancar. Yang dianalisis dalam rasio ini adalah:
1) Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap Aktiva
Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti giro,
tabungan deposito dan lain-lain. Rasio yang digunakan biasanya adalah
LDR.
Untuk menilai apakah suatu bank mempunyai kemampuan untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban yang segera ditagih (berjangka
pendek) maka digunakan metode Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR
yaitu rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan bank dengan
dana pihak ketiga bank.
Dana pihak ketiga terdiri dari tabungan, deposito dan giro.
Tabungan merupakan simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
bank. Deposito merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.
Sedangkan giro merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap waktu dengan menggunakan surat
perintah pembayaran seperti cek dan bilyet giro (Sinungan, 1993)
Perhitungan untuk mencari LDR :
Jumlah kredit yang diberikan LDR = X 100% Total dana pihak ketiga
Adapun penilaian rasio LDR berdasarkan Surat Keputusan DIR
BI No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah LDR bank yang
sehat sebesar ≤ 94,75%.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Variabel Independen Variable Dependen
(-)
(+)
(+)
C. HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang untuk sementara
waktu dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis dapat diartikan sebagai
pernyataan yang akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu masalah.
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu dan
kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pengaruh Rasio Kualitas Aset (PPAP) terhadap Profitabilitas (ROA)
bank.
Pembentukan PPAP merupakan salah satu upaya untuk membentuk
cadangan dari kemungkinan tidak tertagihnya penempatan dana/kredit
sehingga PPAP merupakan beban bagi bank. Semakin besar PPAP
menunjukkan kinerja dari aktiva produktif semakin menurun sehingga
PROFITABILITAS
(Return On Asset)
Kualitas Aset
(NPL & PPAP)
Kecukupan Modal
(CAR)
Likuiditas
(LDR)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
berpengaruh negatif terhadap ROA (Muljono, 1996). Sementara hasil
penelitian Azwir (2006) yang menguji pengaruh PPAP terhadap ROA pada
industri perbankan yang listed di BEJ di Indonesia periode tahun 2001-
2004, menunjukkan bahwa PPAP tidak berpengaruh terhadap ROA pada
level signifikansi 5% yaitu sebesar 8,4%.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai
berikut:
H1 : Rasio kualitas aset (PPAP) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
(ROA) bank.
2. Pengaruh Rasio Kualitas Aset (NPL) terhadap Profitabilitas (ROA)
Bank
NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam mengukur risiko kegagalan pengembalian kredit
oleh debitur (Mabruroh, 2004). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin
kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak
bank.Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis terhadap
kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya.Setelah kredit
diberikan bank wajib melakukan pemantauan terhadap pengguna kredit serta
kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya.Bank
melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap agunan untuk
memperkecil risiko kredit (Masyhud Ali, 2004). NPL merupakan salah satu
pengukuran dari rasio risiko usaha bank yang menunjukkan besarnya risiko
kredit bermasalah yang ada pada suatu bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Prastiyaningtyas (2010) dalam penelitiannya menguji pengaruh NPL
terhadap ROA bank dimana hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang
signifikan negatif berpengaruh terhadap kinerja bank artinya besarnya risiko
kredit bank mempengaruhi kinerja bank sehingga perlu dilakukan penelitian
lanjutan yang menguji pengaruh NPL terhadap ROA.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Rasio kualitas aset (NPL) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
(ROA) bank.
3. Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Bank
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi
penurunan aktivitasnya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang
disebabkan oleh aktiva berisiko.Semakin besar rasio Capital Adequacy
Ratio (CAR), maka semakin rendah kemungkinan timbulnya bank
bermasalah dan juga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap
masyarakat.Dengan semakin rendah kemungkinan timbulnya bank
bermasalah, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas suatu
bank.Dengan demikian, semakin besar rasio CAR maka semakin besar pula
profitabilitas suatu bank sehingga dapat disimpulkan bahwa CAR
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastiyaningtyas
(2010), Indrawan (2009) dan Yuliani (2007) yang menyatakan bahwa rasio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Dengan demikian
diduga bahwa:
H3: Rasio kecukupan modal (CAR) berpengaruh positif terhadap ROA
bank
4. Pengaruh Rasio Likuiditas (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
LDR merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang
ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan
oleh bank. Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi
likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya
efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka
semakin tinggi dana yang disalurkan ke dana pihak ketiga. Dengan
penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka bank akan pendapatan bank
akan semakin meningkat.
Dalam penelitian Indrawan (2009) menunjukkan bahwavariabel CAR, LDR
dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROA pada Bank
Syariah Mandiri. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nusantara (2009) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh LDR
terhadap bank go publik dan bank yang non go publik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa LDR pada Bank yang go publik maupun bank yang
non go publik secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA bank
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4: Rasio likuiditas (LDR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas
(ROA) bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan kelompok individu,
kejadian-kejadian yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau
diselidiki (Sekaran, 2006:23).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Bank
Perkreditan Rakyat Propinsi Jawa Tengah taun 2010-2011.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Propinsi Jawa Tengah yang terdaftar di
Bank Indonesia pada periode 2010-2011, dengan alasan bahwa bank
merupakan sumber pendanaan eksternal terpenting yang digunakan
dalam dunia bisnis (Frederic dan Stanley, 2003:374).
2. Teknik Pengumpulan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling yaitu suatu metode di mana pengambilan data dengan
kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud antara lain adalah:
1 Bank Perkredian Rakyat propinsi Jawa Tengah yang menyajikan laporan
keuangan periode tahun 2010 sampai dengan 2011 dan disampaikan ke
Bank Indonesia
2 Bank Perkreditan Rakyat yang memperoleh laba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
1. Variabel Penelitian
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah profitabilitas.
Adapun kriteria penilaian berdasarkan kinerja profitabilitas bank pada bank
perkreditan rakyat propinsi Jawa Tengah.
Variabel Bebas/Independen dalam penelitian ini terdiri dari:
· Aspek kualitas aset yang diproksikan denganPenyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Non Performing Loan
(NPL)
· Aspek kecukupan modalyang diproksikan dengan Capital
Adequacy Ratio (CAR)
· Aspek likuiditas yang diproksikan dengan Loan to Deposit Ratio
(LDR)
· Variabel Terikat/Dependen dalam penelitian ini adalah Return on
Asset (ROA)
2. DefinisiOperasional
a. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
1) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
Rasio Pembentukan Penghapusan Penyisihan Aktiva Produktif
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
PPAP PPAP =
Total Aktiva Produktif
2) Non Performing Loan (NPL) yaitu Rasio ini menunjukkan bahwa
kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah
yang diberikan oleh bank.:
Kredit Bermasalah NPL = X 100% Total Kredit
3) Capital Adequacy Ratio (CAR), yaitu rasio untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang
diberikan. Perhitungan rasio CAR sesuai dengan standar Bank
Indonesia adalah sebagai berikut:
Modal CAR = X 100% ATMR
4) Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu rasio antara jumlah seluruh
kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga bank. Dana
pihak ketiga terdiri dari tabungan, deposito dan giro. Perhitungan
rasio LDR mengacu pada penelitian Fitriyani Prasetiyaningtyas
(2010):
Jumlah Kredit Yang Diberikan LDR = X 100% Total Dana Pihak Ketiga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b. Variabel Dependen
Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupaan
cerminan kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya
profitabilitas. Sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba
menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah
menjalankan usahanya secara efisien, karena efisiensi baru dapat
diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba tersebut dengan kata lain adalah
menghitung profitabilitas.
Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi
bank karena profitabilitas yang tinggi merupakan tujuan setiap
bank.Jika dilihat dari perkembangan rasio profitabilitas menunjukkan
suatu peningkatan hal tersebut menunjukkan kinerja bank
efisien.(Meythi, 2005).
Analisis rasio profitabilitas ini menggunakan ROA
Laba Bersih Setelah Pajak ROA = X 100% Total Aktiva
C.METODE ANALISIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Metode Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa alat atau cara
dalam pengolahan data yang didapatkannya. Antara lain:
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
data yang ada, nilai minimum dari data serta nilai maksimum dari data.
b. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik.
Karena jenis data dalam penelitian ini dalah jenis data sekunder. Uji
asumsi klasik ini dilakukan agar model regresi pada penelitian ini
signifikan dan representatif, maka model regresi tersebut harus
memenuhi asumsi dasar klasik. Asumsi dasar tersebut adalah apabila
tidak terjadi autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastisitas di
antara variabel-variabel bebas dalam regresi tersebut.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan variabel independen, keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas data yang digunakan
uji statistic Kolmograv Smirnov dengan kriteria yang digunakan
adalah dengan membandingkan nilai yang signifikansinya telah
ditentukan yaitu sebesar 5% (0,05). Jika nilai probabilitas yang
diperoleh lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
(sebelumnya). Autokorelasi timbul karena kesalahan pengganggu
(residual) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Uji
yang dilakukan untuk mendeteksi adanya autokorelasi ini adalah
uji Durbin Watson. yaitu dengan membandingkan nilai Durbin
Watson hitung (d) dengan nilai kritisnya atau nilai tabel. Jika
nilai (d) terletak d i antara batas atas atau upper bound (du) dan
(4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak
ada autokorelasi.
3) Uji Multikolinieritas
Pengujian ini untuk menguji apakah ada hubungan linear
antara variabel-variabel bebas dalam model regresi maupun untuk
menunjukkan ada tidaknya derajat kolinearitas yang tinggi
diantara variabel-variabel bebas. Uji multikolinieritas dilakukan
dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor
(VIF). Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai toleransi
(tolerance value)>0,10 maka tidak terdapat gejala multi-
kolinieritas dan sebaliknya.
4) Uji Heterokedastisitas
Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Situasi heteroskedasitas akan menyebabkan
penafsiran koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil taksiran
dapat menjadi menyesatkan, kurang atau melebihi semestinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Model regresi yang baik, jika variance di residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap atau homoskedastis.
Kebanyakan untuk data cross-section mengandung satuan
heteroskedasitas. Ini dikarenakan data mewakili berbagai bentuk
ukuran (kecil, sedang, dan besar).
Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini akan dilakukan
dengan uji Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai residual yang
diabsolutkan (sebagai variabel dependen) dengan variabel
independen. Kriteria suatu model regresi terkena masalah
heteroskedastisitas atau tidaknya adalah jika nilai probabilitas
signifikansi (sig) lebih kecil dari 0,05 maka terkena
heteroskedasitas. Jika nilai probabilitas signifikansi (sig) lebih
besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterosdasitas.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Regresi Linier
Model yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel
independen secara spesifik terhadap variabel dependen dalam penelitian
ini dinyatakan dalam persamaan regresi di bawah ini:
ROA= β0 - β1 PPAP- β2 NPL+ β3 CAR + β4 LDR + e
Βo = konstanta
β1-β4 = Koefisien regresi variabel independen
e = eror
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas, begitu juga sebaliknya, nilai yang mendekati 1 berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika dalam suatu model
terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan
nilai adjusted R2 (Ghozali, 2009).
c. Pengujian secara simultan (uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model meempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali,
2009). Dengan tingkat signifikansi 5 %, maka hipotesis secara statistik dan
kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Ha :βi ≠ 0, i =1,2,3,4, berarti variabel independen secara bersama- sama
berpengaruh terhadap variabel dependen profitabilitas (ROA bank)
Kriteria pengujian:
Apabila nilai signifikansi f < 0.05, maka Ha yang menyatakan bahwa
semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen, diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d. Pengujian secara parsial (uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Dengan tingkat signifikansi 5 %,
maka hipotesis statistik dan kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
· Pengaruh Rasio Kualitas Aset (PPAP) terhadap Profitabilitas (ROA) bank
H1 :β1 ≠ 0, berarti variabel independen kulaitas aset (PPAP) berpengaruh
terhadap profitabilitas (ROA) bank
Kriteria pengujian uji t adalah
Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ha diterima.
· Pengaruh Rasio Kualitas Aset (NPL) terhadap Profitabilitas (ROA) bank
H2 :β2 ≠ 0, berarti variabel independen kualitas aset (NPL) berpengaruh
terhadap profitabilitas (ROA) bank
Kriteria pengujian uji t adalah
Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ha diterima.
· Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)
bank
H3 :β3 ≠ 0, berarti variabel independen kecukupan modal (CAR)
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank
Kriteria pengujian uji t adalah
Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ha diterima.
· Pengaruh Rasio Likuiditas (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
H4 :β4 ≠ 0, berarti variabel independen likuiditas (LDR) berpengaruh
terhadap profitabilitas (ROA) bank
Kriteria pengujian uji t adalah
Apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ha diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. OBJEK PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah bank perkreditan rakyat propinsi
Jawa Tengah periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2011. Kriteria
sampel yang digunakan adalah bank yang menyajikan laporan keuangan
publikasi periode Desember 2010 sampai dengan Desember 2011 secara
lengkap dan sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 bank. Jumlah data yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 79.
B. STATISTIK DESKRIPTIF
Dalam penelitian ini, statistik deskriptif variabel dependen dan variabel
independen disajikan dalam tabel 4.1
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Variable N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 79 -21.98 97.00 4.0211 11.50970
PPAP 79 .62 8.00 5.9599 1.71501
NPL 79 .00 42.29 6.2622 6.40571
CAR 79 -23.70 45.66 21.4757 11.47719
LDR 79 .00 97.00 76.0886 21.73747
Valid N (listwise) 79
Sumber: Data sekunder diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Variabel Label Minimum Label Maximum
ROA PD BPR BP Kota Tegal 2011 PT BPR Central International 2010
PPAP PD BPR BKK Jati Kudus 2010 PT BPR Nusamba Cepiring 2010
NPL PD BPR Bank Pasar Kota Semarang 2010 PT BPR Juwana Arthasurya 2010
CAR PT BPR Juwana Arthasurya 2010 PD BPR Bank Klaten 2011
LDR PD BPR Blora Kota 2011 PD BPR Bank Salatiga 2011
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata variabel PPAP adalah 5.960 dengan nilai standar deviasi sebesar
1.715. Nilai terendah sebesar 0.62 yaitu pada PT BPR BKK Jati Kudus 2010.
Nilai terbesar sebesar 8.00 yaitu pada PD Nusamba Cepiring 2010.
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata variabel NPL adalah 6.262 dengan nilai standar deviasi sebesar
6.406. Nilai terendah sebesar 0.000 yaitu pada PD BPR Bank Pasar Kota
Semarang 2010. Nilai terbesar sebesar 42.29 yaitu pada PT BPR Juwana
Arthasurya 2010.
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata variabel CAR adalah 21.476 dengan nilai standar deviasi sebesar
11.477. Nilai terendah sebesar -23.700 yaitu pada PT BPR Juwana Arthasurya
2010. Nilai terbesar sebesar 45.66 yaitu pada PD BPR Bank Klaten 2011.
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata variabel LDR adalah 76.089 dengan nilai standar deviasi sebesar
21.737. Nilai terendah sebesar 0.000 yaitu pada PD BPR Blora Kota 2011.
Nilai terbesar sebesar 97 yaitu pada PD BPR Bank Salatiga 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata variabel ROA adalah 4.021 dengan nilai standar deviasi sebesar
11.510. Nilai terendah sebesar -21.980 yaitu pada PD BPR BP Kota Tegal
2011. Nilai terbesar sebesar 97 yaitu pada PT BPR Central International 2010.
C. HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian
normalitas data menggunakan One-Sampel Kolmogrov-Smirnov test.Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah 5%. Uji statistik yang penulis lakukan guna
mengetahui normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik One-
Sampel Kolmogrov-Smirnov test. Residu dikatakan normal jika nilai sig. 2
tailed > 0.05.
Hasil perhitungan didapatkan nilai sig 2 tailed sebesar 0.008, menurut
kriteria nilai tersebut tidak normal sehingga data yang membuat tidak normal
dibuang. Data yang dibuang yaitu pada data no 51, 68 dan 75.
Setelah data-data tersebut dibuang maka diperoleh nilai sig 2 tailed
sebesar 0.506. berdasarkan kriteria diatas maka data residual sudah normal
Table 4.2 hasil pengujian normalitas adalah sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 4.2
Uji Normalitas K-S
Unstandardized Residual
N 76
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .05950153
Most Extreme Differences Absolute .094
Positive .064
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .824
Asymp. Sig. (2-tailed) .506
Test distribution is normal
Calculated from data Sumber: data sekunder diolah
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan
menganalisis besaran VIF (Varians Inflation Faktors), bila nilai VIF kurang
dari 10 dan nilai Tolerance diatas 0.10 maka tidak terdapat gejala
multikolinearitas dan begitu pula sebaliknya.
Berikut disajikan tabel hasil pengujian:
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Variable
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
PPAP .825 1.212
NPL .926 1.079
CAR .632 1.582
LDR .700 1.429 Sumber: data sekunder diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa hasil perhitungan nilai Tolerance
menunjukkan nilai Tolerance lebih dari 0.10 dan hasil perhitungan nilai VIF
menunjukkan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinieritas.
3. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variansi residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain.
Heterokedastisitas dilakukan dengan meregresikan ulang antara absolut residu
dengan variabel independennya. Hal ini digunakan untuk mengetahui terjadi
tidaknya hubungan antara absolut residu dengan variabel independennya.
Syarat variabel dikatakan homoskedastisitas adalah nilai sig. > α yaitu sebesar
0.05.hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel independen nilai
p sig > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadinya
heterokedastisitas terpenuhi.
Tabel 4.4
Hasil Uji Glejser
Variabel T Sig.
Kesimpulan
1. (Constant) .121 .904 Homoskedastik
PPAP -.007 .995 Homoskedastik
NPL 1.890 .063 Homoskedastik
CAR 1.972 .053 Homoskedastik
LDR .322 .749 Homoskedastik Sumber: data sekunder diolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara residu ke t dengan data sebelumnya (t-1).
Autokorelasi diketahui dengan pengujian Durbin Watson. Kriteria
autokorelasi pada n = 76 dan k = 4 ditampilkan dalam tabel di bawah :
Tabel 4.5 Kriteria Autokorelasi
DL DU 4-DL 4-DU
1.515 1.739 2.485 2.261
Ditolak/ autokorelasi d < dL atau d>4-dL d < 1.5151 atau d > 2.4849
Diterima/nonautokorelasi dU<d<4-dU 1.739 < d < 2.261
ragu-ragu/ tidak ada kesimpulan dL<d<dU atau 4-dU<d<4-dL
1.5151 < d < 1.739 atau 2.261 < d < 2.4849
Sumber: Output SPSS versi 17
Nilai Durbin Watson yang dalam penelitian ini adalah 1.901 yaitu berada
di daerah penerimaan H0/nonautokorelasi, sehingga penelitian ini bebas dari
gejala autokorelasi.
D. PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Uji Regresi Linear
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mendapatkan
koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat
akan diterima atau ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Table 4.6 Hasil Analisis Regresi
Dependent Variable Return On Asset
Method Multiple Regression Analysis
Sample 40 rural banks in Central Java province
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.476 .042 83.350 .000
PPAP -.010 .005 -.226 -2.142 .036
NPL -.004 .002 -.242 -2.427 .018
CAR .002 .001 .279 2.318 .023
LDR .001 .000 .267 2.333 .022
R Square 0.348
Adjusted R Square 0.311
Mean Square Residual
0.004
F- Statistics 9.463
Prob ( F- Statistics) 0.000 Sumber: data sekunder diolah
Berdasarkan tabel pengolahan data di atas, maka diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
lnROA = 3.476 - 0.010 PPAP - 0.004 NPL + 0.002 CAR + 0.001 LDR
Karena ln ROA merupakan transformasi yang diperoleh dari persamaan
lnROA = ln (ROA +30), maka persamaannya adalah
Persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
Konstanta sebesar 3.476 artinya jika variabel independen PPAP, NPL, CAR,
LDR semuanya bernilai 0 maka ROA bernilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
· Koefisien β1 (koefisien pada PPAP) = -0.010 artinya setiap penambahan 1
poin PPAP maka ROA menurun sebesar e-0.010= 1.01 kali (ROA/1.01)
· Koefisien β2 (koefisien pada NPL) = -0.004 artinya setiap penambahan 1
poin NPL maka ROA akan menurun sebesar e-0.004= 1.004 kali
(ROA/1.004)
· Koefisien β3 (koefisien pada CAR) = 0.002 artinya setiap penambahan 1
poin CAR maka ROA akan meningkat sebesar e0.002 = 1.002 kali
· Koefisien β4 (koefisien pada LDR) = 0.001 artinya setiap penambahan 1
poin LDR maka ROA akan meningkat sebesar e0.001= 1.001 kali
2. Koefisien determinasi
Hasil uji regresi menunjukan nilai adjusted R2sebesar 0.311 atau
31,1%. Hal ini menunjukan 31,1% lnROA dapat dijelaskan oleh variabel
PPAP, LDR, NPL, dan CAR. Sedangkan sisanya 69.9% dijelaskan oleh
faktor lain diluar model penelitian.
3. Uji F
Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai f hitung sebesar 9.463
dengan nilai probabilitas nilai signifikansi 0,000. Oleh karena nilai
signifikansi ini lebih kecil dari 0,05, ini berarti PPAP, LDR, NPL, dan CAR
secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap ln ROA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
4. Uji masing-masing variabel (uji t)
Untuk menentukan pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap
variabel tergantung di gunakan uji t.
Hasil perhitungan statistik tersebut menunjukkan bahwa empat
variabel yang dimasukkan dalam model signifikan mempengaruhui ln ROA.
Variabel tersebut adalah PPAP, NPL, CAR, LDR..keempat variabel tersebut
menunjukkan tingkat signifikan masing-masing sebesar 0.036, 0.018, 0.023,
0.022 yang lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05.
E. PEMBAHASAN
1. Rasio Kualitas Aset (PPAP) Berpengaruh Negatif Terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank
Hasil pengujian parsial (uji t) antara kualitas aset (PPAP) dengan
profitabilitas bank (ROA) menunjukkan nilai t hitung sebesar -2,142
dengan nilai probabilitas 0,036 menunjukkan bahwa variabel PPAP
berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA, sehingga H1 yang
menyatakan bahwa kualitas aset (PPAP) berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan dapat diterima.
Pembentukan PPAP merupakan salah satu upaya untuk
membentuk cadangan dari kemungkinan tidak tertagihnya penempatan
dana/kredit sehingga PPAP merupakan beban bagi bank. Semakin
besar PPAP menunjukkan kinerja dari aktiva produktif semakin
menurun sehingga berpengaruh negatif terhadap ROA (Muljono,
1996).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Azwir (2006) yang
menyatakan bahwa PPAP berpengaruh signifikan negatif terhadap
ROA.
2. Rasio Kualitas Aset (NPL) Berpengaruh Negatif Terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank.
Hasil pengujian parsial (uji t) antara kualitas aktiva produktif
(NPL) dengan profitabilitas bank (ROA) menunjukkan nilai t hitung
sebesar -2,427 dengan nilai signifikan 0,018 yang berada di bawah 0,05.
Hal ini berarti bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROA. Sehingga H2 yang menyatakan bahwa kualitas aktiva produktif
(NPL) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan
dapat diterima.
Hasil pengujian mengindikasikan jika NPL meningkat, maka ROA
akan menurun. NPL mencerminkan risiko kredit suatu bank, semakin
kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank.
Dengan demikian, apabila kondisi NPL suatu bank tinggi maka akan
memperbesar biaya, baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun
biaya lainnya sehingga berpotensi terhadap kerugian bank, selain itu
NPL yang tinggi maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang
menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Pahlevie (2009) dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Prastyaningtyas (2010) yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh
signifikan negatif terhadap ROA bank.
3. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Berpengaruh Positif Terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank.
Hasil pengujian parsial (uji t) antara rasio kecukupan modal
(CAR) dengan profitabilitas bank (ROA) menunjukkan nilai t hitung
sebesar 2,318 dengan nilai signifikansi sebesar 0,023 yang berada di
bawah 0,05. Hal ini berarti CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA, sehingga H3 yang menyatakan bahwa rasio kecukupan
modal (CAR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA)
perbankan dapat diterima.
Jika terjadi kenaikan CAR maka ROA juga akan semakin tinggi.
Kecukupan modal bank yang digunakan untuk aktivitas
operasionalnya mampu menghasilkan laba yang tinggi. Bagi manajer
industri perbankan perlu memperhatikan CAR karena dengan
manajemen permodalan yang baik dengan memanfaatkan secara
optimal modal sendiri akan mampu meningkatkan tingkat keuntungan
perusahaan yang tercermin dalam ROA. CAR yang tinggi
menunjukkan bank mempunyai kecukupan modal yang tinggi, dengan
permodalan yang tinggi bank dapat leluasa untuk menempatkan
dananya ke dalam investasi yang menguntungkan, hal tersebut mampu
meningkatkan kepercayaan nasabah karena kemungkinan bank
memperoleh laba sangat tinggi dan kemungkinan bank tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
terlikuidasi juga kecil. Sehingga CAR berpengaruh positif terhadap
ROA, artinya semakin tinggi kecukupan modal bank maka semakin
tinggi laba bank sehingga ROA juga meningkat. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Yuliani (2007) dan Nusantara (2009) yang
menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROA.
4. Rasio Likuiditas (LDR) Berpengaruh Positif Terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank.
Hasil pengujian parsial (uji t) antara likuiditas (LDR) dengan
profitabilitas bank (ROA) menunjukkan nilai t hitung sebesar 2.333
dengan nilai signifikan sebesar 0.022 yang berada di bawah 0,05. Hal
ini berarti bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROA. Sehingga H4 yang menyatakan bahwa likuiditas (LDR)
berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan dapat
diterima.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa LDR merupakan
rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban
keuangan yang harus segera dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa call
money yang harus dipenuhi pada saat adanya kewajiban kliring, dimana
pemenuhannya dilakukan dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Semakin tinggi LDR suatu bank maka semakin besar kredit yang
disalurkan, yang akan meningkatkan pendapatan bunga bank dan akan
mengakibatkan kenaikan laba yang berarti ROA juga akan meningkat,
sehingga LDR berpengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Indrawan (2009) yang
menyatakan bahwa rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah diuraikan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat disimpulkan
bahwa:
· Variabel kualitas aset (PPAP) berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas (ROA) bank, sehingga H1 yang menyatakan bahwa rasio
kualitas aset (PPAP) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA)
bank dapat diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian Azwir (2006)
bahwa PPAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.
· Variabel kualitas aset (NPL) berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas bank, sehingga H2 yang menyatakan bahwa rasio kulaitas
aset (NPL) berpengaruh negatif terhadap ROA bank dapat diterima. Hal
ini sesuai dengan penelitian Pahlevie (2009) dan Prastiyaningtyas
(2010) bahwa NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas perbankan (ROA).
· Variabel kecukupan modal (CAR) berpengaruh signifikan positif
terhadap profitabilitas (ROA) bank, sehingga H3 yang menyatakan
bahwa rasio kecukupan modal (CAR) berpengaruh positif terhadap
profitabilitas (ROA) bank dapat diterima. Hal ini sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
penelitian Yuliani (2007) dan Nusantara (2009) bahwa CAR
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.
· Variabel kualitas aset (LDR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) bank, sehingga H4 yang menyatakan
bahwa rasio likuiditas (LDR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas
(ROA) bank dapat diterima. Hal ini sesuai dengan penelitian Indrawan
(2009) baawa LDR berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank.
2. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa
rasio kuliats aset (PPAP dan NPL), kecukupan modal (CAR), dan
likuiditas (LDR), mempunyai pengaruh secara simultan atau serentak
terhadap profitabilitas (ROA) bank.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini terbatas pada pengamatan yang relatif pendek yaitu
selama 1 tahun, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 dengan populasi
yang terbatas pula (40 bank). Di samping itu rasio-rasio keuangan bank yang
digunakan sebagai dasar untuk memprediksi ROA hanya terbatas pada PPAP,
NPL, CAR dan NPL .
Penelitian ini tidak menggunakan keseluruhan bank perkreditan
rakyatkarena ketidaklengkapan laporan keuangan bank tahun 2010 sampai
dengan tahun 2011. Selain itu, penelitian ini juga lebih menekankan pada bank
perkreditan rakyat Propinsi Jawa Tengah saja sehingga hasil analisis dalam
penelitian ini tidak dapat digunakan untuk penelitian bank umum atau bank
perkreditan rakyat di seluruh kabupaten dan propinsi Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
C. SARAN
Perlunya variabel-variabel keuangan bank yang yang lain yang
mempengaruhi profitabilitas perbankan (ROA) seperti rasio Debtto Equity
Ratio (DER), Net Interest Margin (NIM) dsb, juga perlu memperluas obyek
penelitian pada seluruh bank perkreditan rakyat yang beroperasi di Indonesia
karena dengan obyek penelitian yang lebih banyak dan periode penelitian yang
lebih panjang diharapkan mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.